silabi sejarah wanita
SILABI
Nama Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Jumlah SKS
Prodi
Standard Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menganalisis konsep
sejarah wanita
Menganalisis posisi dan
kedudukan
wanita
berdasarkan
tata
masyarakat Indonesia
kuno (Majapahit)
Menganalisi posisi dan
kedudukan
wanita
dalam pandangan Ki
Hadjar Dewantara
: Sejarah Wanita
: PSE208
: 2 SKS
: Pendidikan Sejarah
: Mengembangkan kemampuan kritis mahasiswa terhadap fenomena perkembangan sejarah wanita di
Indonesia yang memiliki kontribusi terhadap fenomena perkembangan pembangunan kebudayaan dari
jaman ke jaman.
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Diskusi, tugas
Alokasi
Indikator
Jenis
Waktu
Pencapaian
Penilaian
1.Ruang lingkup sejarah
1
Menjelaskan
Aktivitas,
wanita
konsep sejarah
tugas
2.Makna kata „wanita‟
wanita
1. Kedudukan wanita
Diskusi,
tugas 2
Menjelaskan
Aktivitas,
2. Hak
dan
kewajiban literatur
kedudukan wanita tugas
wanita
(kelompok)
berdasarkan
tata
3. Tata perkawinan
masyarakat yang
tersusun
dalam
Kitab
Kutara
Manawa
Wanita dalam pandangan Ki
Menjelaskan posisi
Hadjar Dewantara
dan
kedudukan
wanita
dalam
pandangan KHD
Sumber
Bahan
Slamet
Mulyana
KHD
jilid I
Menganalisis
posisi 1. Wanita dlm perspektif Diskusi,
tugas 3-4
wanita dalam perspektif
agama Islam (KHAD)
literatur
agama-agama
2. Wanita dlm perspektif
agama kristen
3. Wanita dlm perspektif
agama Hindu dan Budha
Menganalisis
1. Pergerakan dan peranan Diskusi,
tugas 5-6
perkembangan
wanita abad masa kolonial kelompok
pergerakan dan peranan
Belanda
wanita abad XX
2. Perkembangan pergerakan
dan peranan wanita masa
pendudukan Jepang
Menganalisis
1. Pluralitas
masyarakat Diskusi
7-8
kehidupan sosial wanita
Surabaya
di tengah-tengah
2. Wanita: dari pernyaian
pluralitas masy
hingga prostitusi; dari
Surabaya awal abad XX
pernikahan
dini
–
moogami; dari sekolah
rakyat – sekolah kartini;
dari aktivitas domestic
hingga dunia kerja; dari
organisasi sosial menuju
organisasi politik
UJIAN TENGAH SEMESTER
Menjelaskan
Aktivitas,
wanita
dalam tugas
perspektif berbagai
agama
Menjelaskan
Aktivitas,
kehidupan sosial tugas
wanita di tengahtengah
pluralitas
masyarakat
Surabaya
awal
abad XX
Mutiah
Amini
Menganalisis
1. Peranan wanita Indonesia
perjuangan wanita Jawa
dalam pergerakan nasional
Tengah dalam
2. Peranan wanita Jawa
pergerakan Nasional
Tengah
Diskusi,
tugas 10-11
lapangan
(kelompok)
Aktivitas,
tugas
Chusnul
Hajati
Menganalisis
keberadaan „nyai‟,
Diskusi,
mandiri
Menjelaskan
perjuangan wanita
Jawa Tengah dalam
pergerakan
nasional
Menjelaskan
kehidupan „nyai‟
Aktivitas,
tugas
Reggie;
Hayu
1. Latar belakang
pergundikan
tugas 12
Menjelaskan
Aktivitas,
perkembangan
tugas
pergerakan
dan
peranan
wanita
Indonesia abad XX
Aliyah;
Nasikun;
Parwati;
Gedong
Bagoes
Oka
Suharton
o; Anton
E. Lucas
pergundikan pada masa
Hindia Belanda
Menganalisis peranan
wanita dalam masa
revolusi
Menganalisis
wanita
dan
modernisasi
pertanian di Indonesia
masa Orde Baru
Menganalisis
perempuan
industrialisasi
Indonesia
Sumber Bahan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
dan
di
2. Kehidupan para „nyai‟
3. Akhir pergundikan di
Hindia Belanda
1. Masa pendudukan Jepang:
“sanggul ikut emansipasi”
2. Persepsi dan peran wanita
selama revolusi
1. pembangunan
dan
perempuan
2. kebijakan-kebijkan makro
dan perempuan
3. kebijakan-kebijakan bagi
perempuan
1. Anak-anak putri pabrik di
Jawa
2. Hukum
kerja
dan
pelaksanaan kerja
dan pergundikan di
Hindia Belanda
Diskusi,
(individu)
tugas 13
Diskusi,
tugas 14
literatur
(kelompok)
Diskusi,
tugas 15
literatur
(kelompok)
Menjelaskan
peranan
wanita
dalam
masa
revolusi
Menjelaskan
tentang wanita dan
modernisasi
pertanian
di
Indonesia
masa
Orde Baru
Menjelaskan
tentang perempuan
dan industrialisasi
di Indonesia
Aktivitas,
tugas
Anton E.
Lucas
Aktivitas,
tugas
Smyth
Aktivitas,
tugas
Wolf
Wolf, Diane L. (1997). Perempuan dan industrialisasi di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Smyth, Ines. (1997). Pandangan kritis tentang kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia bagi perempuan. Jakarta: PT Gramedia
Reggie Baay. (2010). Nyai & Pergundikan di Hindia Belanda. Jakarta: Komunitas Bambu
Hayu Adi Darmarastri. (2006). Nyai Batavia. Yogyakarta: CV Centra Grafindo
Aliyah Rasyid Baswedan. (1992). Wanita dalam perspektif agama Islam. Yogyakarta: LKPSM
Nasikun. (1992). Wanita dalam perspektif agama Kristen dan pembangunan. Yogyakarta: LKPSM
Parwati Supangat. (1992). Wanita dalam Perspektif agama Budha. Yogyakata: LKPSM
Gedong Bagoes Oka. (1992). Wanita dalam perspektif agama Hindu. Yogyakarta: LKPSM
Suhartono. (2001). Sejarah pergerakan nasional, dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Slamet Mulyana. (1979). Negarakertagama dan tafsir sejarahnya. Jakarta: Bhratara Karya Aksara
Mutiah Amini. (2003). “Kehidupan sosial perempuan di tengah-tengah pluralitas masyarakat Surabaya pada awal abad ke-20”.
Lembaran Sejarah. Vol 5 no. 1. Yogyakarta: Prodi Sejarah PPs
Chusnul Hajati. (1996). “Perjuangan wanita Jawa Tengah dalam pergerakan nasional 1900-1945”. Lembaran Sastra no19/1996.
Semarang: Fak. Sastra UNDIP,
m. Anton E. Lucas. (1996). “wanita dalam revolusi, pengalaman selama pendudukan dan revolusi, 1942-1950”. Prisma 5 Mei 1996.
l.
Nama Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Jumlah SKS
Prodi
Standard Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menganalisis konsep
sejarah wanita
Menganalisis posisi dan
kedudukan
wanita
berdasarkan
tata
masyarakat Indonesia
kuno (Majapahit)
Menganalisi posisi dan
kedudukan
wanita
dalam pandangan Ki
Hadjar Dewantara
: Sejarah Wanita
: PSE208
: 2 SKS
: Pendidikan Sejarah
: Mengembangkan kemampuan kritis mahasiswa terhadap fenomena perkembangan sejarah wanita di
Indonesia yang memiliki kontribusi terhadap fenomena perkembangan pembangunan kebudayaan dari
jaman ke jaman.
Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Diskusi, tugas
Alokasi
Indikator
Jenis
Waktu
Pencapaian
Penilaian
1.Ruang lingkup sejarah
1
Menjelaskan
Aktivitas,
wanita
konsep sejarah
tugas
2.Makna kata „wanita‟
wanita
1. Kedudukan wanita
Diskusi,
tugas 2
Menjelaskan
Aktivitas,
2. Hak
dan
kewajiban literatur
kedudukan wanita tugas
wanita
(kelompok)
berdasarkan
tata
3. Tata perkawinan
masyarakat yang
tersusun
dalam
Kitab
Kutara
Manawa
Wanita dalam pandangan Ki
Menjelaskan posisi
Hadjar Dewantara
dan
kedudukan
wanita
dalam
pandangan KHD
Sumber
Bahan
Slamet
Mulyana
KHD
jilid I
Menganalisis
posisi 1. Wanita dlm perspektif Diskusi,
tugas 3-4
wanita dalam perspektif
agama Islam (KHAD)
literatur
agama-agama
2. Wanita dlm perspektif
agama kristen
3. Wanita dlm perspektif
agama Hindu dan Budha
Menganalisis
1. Pergerakan dan peranan Diskusi,
tugas 5-6
perkembangan
wanita abad masa kolonial kelompok
pergerakan dan peranan
Belanda
wanita abad XX
2. Perkembangan pergerakan
dan peranan wanita masa
pendudukan Jepang
Menganalisis
1. Pluralitas
masyarakat Diskusi
7-8
kehidupan sosial wanita
Surabaya
di tengah-tengah
2. Wanita: dari pernyaian
pluralitas masy
hingga prostitusi; dari
Surabaya awal abad XX
pernikahan
dini
–
moogami; dari sekolah
rakyat – sekolah kartini;
dari aktivitas domestic
hingga dunia kerja; dari
organisasi sosial menuju
organisasi politik
UJIAN TENGAH SEMESTER
Menjelaskan
Aktivitas,
wanita
dalam tugas
perspektif berbagai
agama
Menjelaskan
Aktivitas,
kehidupan sosial tugas
wanita di tengahtengah
pluralitas
masyarakat
Surabaya
awal
abad XX
Mutiah
Amini
Menganalisis
1. Peranan wanita Indonesia
perjuangan wanita Jawa
dalam pergerakan nasional
Tengah dalam
2. Peranan wanita Jawa
pergerakan Nasional
Tengah
Diskusi,
tugas 10-11
lapangan
(kelompok)
Aktivitas,
tugas
Chusnul
Hajati
Menganalisis
keberadaan „nyai‟,
Diskusi,
mandiri
Menjelaskan
perjuangan wanita
Jawa Tengah dalam
pergerakan
nasional
Menjelaskan
kehidupan „nyai‟
Aktivitas,
tugas
Reggie;
Hayu
1. Latar belakang
pergundikan
tugas 12
Menjelaskan
Aktivitas,
perkembangan
tugas
pergerakan
dan
peranan
wanita
Indonesia abad XX
Aliyah;
Nasikun;
Parwati;
Gedong
Bagoes
Oka
Suharton
o; Anton
E. Lucas
pergundikan pada masa
Hindia Belanda
Menganalisis peranan
wanita dalam masa
revolusi
Menganalisis
wanita
dan
modernisasi
pertanian di Indonesia
masa Orde Baru
Menganalisis
perempuan
industrialisasi
Indonesia
Sumber Bahan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
dan
di
2. Kehidupan para „nyai‟
3. Akhir pergundikan di
Hindia Belanda
1. Masa pendudukan Jepang:
“sanggul ikut emansipasi”
2. Persepsi dan peran wanita
selama revolusi
1. pembangunan
dan
perempuan
2. kebijakan-kebijkan makro
dan perempuan
3. kebijakan-kebijakan bagi
perempuan
1. Anak-anak putri pabrik di
Jawa
2. Hukum
kerja
dan
pelaksanaan kerja
dan pergundikan di
Hindia Belanda
Diskusi,
(individu)
tugas 13
Diskusi,
tugas 14
literatur
(kelompok)
Diskusi,
tugas 15
literatur
(kelompok)
Menjelaskan
peranan
wanita
dalam
masa
revolusi
Menjelaskan
tentang wanita dan
modernisasi
pertanian
di
Indonesia
masa
Orde Baru
Menjelaskan
tentang perempuan
dan industrialisasi
di Indonesia
Aktivitas,
tugas
Anton E.
Lucas
Aktivitas,
tugas
Smyth
Aktivitas,
tugas
Wolf
Wolf, Diane L. (1997). Perempuan dan industrialisasi di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Smyth, Ines. (1997). Pandangan kritis tentang kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia bagi perempuan. Jakarta: PT Gramedia
Reggie Baay. (2010). Nyai & Pergundikan di Hindia Belanda. Jakarta: Komunitas Bambu
Hayu Adi Darmarastri. (2006). Nyai Batavia. Yogyakarta: CV Centra Grafindo
Aliyah Rasyid Baswedan. (1992). Wanita dalam perspektif agama Islam. Yogyakarta: LKPSM
Nasikun. (1992). Wanita dalam perspektif agama Kristen dan pembangunan. Yogyakarta: LKPSM
Parwati Supangat. (1992). Wanita dalam Perspektif agama Budha. Yogyakata: LKPSM
Gedong Bagoes Oka. (1992). Wanita dalam perspektif agama Hindu. Yogyakarta: LKPSM
Suhartono. (2001). Sejarah pergerakan nasional, dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Slamet Mulyana. (1979). Negarakertagama dan tafsir sejarahnya. Jakarta: Bhratara Karya Aksara
Mutiah Amini. (2003). “Kehidupan sosial perempuan di tengah-tengah pluralitas masyarakat Surabaya pada awal abad ke-20”.
Lembaran Sejarah. Vol 5 no. 1. Yogyakarta: Prodi Sejarah PPs
Chusnul Hajati. (1996). “Perjuangan wanita Jawa Tengah dalam pergerakan nasional 1900-1945”. Lembaran Sastra no19/1996.
Semarang: Fak. Sastra UNDIP,
m. Anton E. Lucas. (1996). “wanita dalam revolusi, pengalaman selama pendudukan dan revolusi, 1942-1950”. Prisma 5 Mei 1996.
l.