Silabus SMP PA Khonghucu revisi 08 01 2016

(1)

SILABUS MATA PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU SMP

I. Pendahuluan

A. Rasional

Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan

insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap,

keterampilan,dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam rangka mewujudkan insan

Indonesia tersebut, proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberkan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir berkaitan dengan

pola pembelajaran, yaitu: (1) berpusat pada peserta didik; (2) pembelajaran interaktif

(interaktif guru-peserta didik-masyarakat- lingkungan alam, sumber/media lainnya);

(3) pembelajaran dirancang secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari

siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi, serta dapat diperoleh melalui

internet); (4) pembelajaran bersifat aktif (peserta didik didorong untuk aktif

mencari informasi melalui pendekatan saintifik); (5)belajar kelompok (berbasis tim);

(6) pembelajaran berbasis multimedia; (7) pembelajaran berbasis pengguna(users)

dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

(8) pola pembelajaran menggunakan ilmu pengetahuan jamak(multidisciplines); dan

(9) pembelajaran yang mengembangkan berpikirkritis.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: (1) mengembangkan

keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu,

kreativitas, dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; (2) sekolah merupakan

bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana, dimana

peserta didik menerapkan apa yang dipelajari kemasyarakat dan memanfaatkan

masyarakat sebagai sumber belajar; (3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

(4)memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;(5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi

int kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran; (6)

kompetensi inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi

dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk

mencapai kompetensi inti; (7) kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan prinsip

akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar

matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal danvertikal).

Pada kurikulum 2013, khususnya untuk tingkat SMP, Pendidikan agama Khonghucu

diberikan sebagai bimbingan/tuntunan manusia untuk dapat hidup menempuh Jalan


(2)

Suci yaitu agar dapat hidup selaras dengan Watak Sejati yang telah

difirmankan/dikodratkan Tian kepadanya, mengerti, dan dapat menjalankan tugas

kewajiban hidup sebagaimana layaknya manusia.

Pendidikan Agama Khonghucu diharapkan menghasilkan manusia berbudi luhur (Jun

Zi) yang mampu menggemilangkan Watak Sejatinya, mengasihi sesama dan berhenti

pada Puncak Kebaikan. Dalam kehidupan kesehariannya diharapkan mampu berhenti

pada Tempat Hentian sesuai dengan kedudukannya sehingga mampu memuliakan

lima hubungan kemanusiaan (

Wulun

), yaitu: hubungan antara orang tua dengan anak,

hubungan antara pimpinan dengan pengikut, hubungan suami dengan istri, hubungan

kakak dengan adik, hubungan kawan dengan sahabat.

Harapan dari pendidikan agama Khonghucu seperti disebutkan di atas selaras dengan

Pendidikan Nasional yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara

yang demokratif serta bertanggungjawab. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan

untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah

pikir, olah rasa dan olah raga, agar memiliki daya saing dalam menghadapi

globalisasi.

Pembelajaran Pendidikan agama Khonghucu dilakukan dalam rangka mencapai

kompetensi Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan.

Pendidikan agama Khonghucu sangat menekankan adanya suatu pandangan

bahwasifat dasar atau watak sejati manusia itu pada dasarnya baik. Sekiranya sifat

manusia itu jahat, maka pendidikan tidak akan terlaksana tanpa sebuah pemaksaan, dan

pendidikan yang dilaksanakan dengan sebuah pemaksaan pasti tidak akan membuahkan

hasil yang baik. Pendidikan, sebagaimana ditegaskan dalam kitab

Liji

adalah

‘membimbing berjalan dan bukan menyeret’. Pendidikan adalah usaha sadar yang

terencana, dan segalanya harus dilakukan dengan wajar, membukakan jalan lalu

mengarahkan, memberi penguatan namun tidak mendikte.

Berdasarkan filosofi pendidikan ini, muncul peribahasa “Menanam pohon cukup

sepuluh tahun, menanam manusia butuh seratus tahun.” Oleh karena itu perlu dipahami

bahwa proses pendidikan membutuhkan waktu lama, kerja keras, konsistensi, dan

komitmen yang tinggi (kesungguhan) dari para guru.

Atas dasar kenyakinan bahwa watak sejati manusia itu baik, maka melalui

pendidikan dapat menjadikan orang tetap baik, bertahan pada fitrah atau kodrat

alaminya, dan selanjutnya dapat mengembangkan kebajikan yang mulia dan mencapai

tujuan yang paling sempurna. Dari uraian tersebutdapat ditarik kesimpulan, bahwa

hakikat pendidikan adalah: “Memanusiakan manusia.” Dengan kata lain: ”Belajar

menjadi manusia” sehingga tercipta manusia berbudi luhur (

Junzi

).

Pendidikan Agama Khonghucu bertujuan membentuk manusia berbudi luhur (

Junzi

)

yang mampu menggemilangkan Kebajikan Watak Sejatinya, mengasihi sesama dan

berhenti pada Puncak Kebaikan.


(3)

Pada dasarnya perilaku

Junzi

memang merupakan tujuan utama yang ingin dan harus

dicapai dalam pendidikan agama Khonghucu baik di rumah, di sekolah maupun dalam

kelembagaan agama Khonghucu. Maka sudah sewajarnya aspek perilaku

Junzi

harus

menjadi porsi terbesar dan utama dalam pendidikan agama Khonghucu di sekolah.

Orang yang berpendidikan adalah seseorang yang memiliki moralitas tinggi. Orang

yang memiliki pengetahuan tetapi tidak berpendidikan (tidak memiliki moralitas yang

tinggi) tidak bisa disebut

Junzi

, inilah standar yang dipakai untuk mengukur kualitas

manusia. Prinsip dasar dan target akhir pendidikan adalah pembinaan pribadi yang

penuh Cinta Kasih (

Ren

) ; kemampuan memuliakan hubungan (

Xiao

) dalam setiap

interaksinya dengan semua unsur kehidupan; kemampuan mengendalikan emosi;

memiliki ketulusan hati dan keikhlasan, serta pelaksanaan kebajikan yang lainnya,

sehingga pembinaan moralnya berkembang terus dari hari ke hari (meningkat). Artinya,

pendidikan selalu ditujukan kepada pribadi manusia, yang tujuannya tidak lain untuk

meningkatkan kualitas moral setiap individu.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi

pedagogik

modern dalam pembelajaran,

yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (

scientific approach

) dalam

pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, mengamati, menanya,

menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

Pendekatan saintifik ini sangat sejalan dengan apa yang diajarkan Nabi

Kongzi

tentang pendekatan belajar sebagaimana tersurat dalam kitab

Zhongyong

Bab XIX pasal

19. “Banyak-banyalah belajar; pandai-pandailah bertanya; hati-hatilah memikirkannya;

dan sungguh-sungguhlah melaksanakannya.”

Banyak-banyaklah belajar

Mengamati

Pandai-pandailah bertanya

Menanya

Hati-hatilah memikirkannya

Menalar/ekplorasi

Jelas-jelaslah menguraikannya

Mengasoisikan

Sungguh-sungguhlah melaksanakannya

Mengomunikasikan

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti berfokus pada pembentukan

karakter peserta didik menuju pribadi yang luhur mulia (

Junzi

). Peserta didik

diharapkan mampu menjadi remaja yang memiliki karakter dan kepribadian yang luhur

mulia. Mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif yang dilandasi dengan keyakinan

bahwa manusia memiliki potensi untuk menjadi manusia luhur dan mulia. sebagaimana

yang dikehedaki

Tian

.

Pendidikan Agama Khonghucu menetapkan akhlak mulia dan etika sebagai

landasan dasar pengembangan nilai-nilai karakter. Landasan dasar yang paling utama

adalah (keyakinan) tentang ke-Maha-Esaan Tuhan sebagai sumber utama bagi

kesatuan nilai-nilai yang berlaku bagi satu kesatuan manusia dan alam semesta.

Pemahaman remaja akan sifat dasar manusia, bahwa

Tian

mengaruniakan manusia

watak sejati (

xing

) yang di dalamnya terkadung benih-benih kebajikan

ren, yi, li, zhi

.


(4)

dan hidup (bernyawa), namun manusia juga memiliki perasaan dan tahu akan

kebenaran, maka termulialah dia. Kesadaran remaja akan hakikat manusia sebagai

makhluk termulia dan berpotensi menempati puncak kebaikan dan mencapai puncak

kebajikan menjadi fokus pembahasan pada buku ini.

Bagaimana remaja menangani dan mengolah gejolak rasa (emosi) yang ada di

dalam dirinya sehingga tetap berada di batas tengah (z

hong

)? Bagaimana remaja

menghadapi tantangan dari luar dirinya? tentang keadaan buruk yang memberi

tekanan untuk bertindak negatif? Bagaimana membentuk kebiasaan (habit) sehingga

terbentuk karakter yang unggul?

Dalam kontek Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan

Pancasila, perlu menjadi sarana utama pembudayaan nilai-nilai pemersatu (perekat)

bangsa. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti tidak terbatas pada

pengetahuan secara verbal saja, namun juga harus dilaksanakan melalui pembiasaan,

refleksi, dan aktualisasi diri peserta didik dalam pembelajaran intra kurikuler, ekstra

kurikuler, dan pembudayaan nilai-nilai akhlak atau karakter di sekolah. Proses

pendidikan Agama Khonghucu bukan sekedar menghafalkan informasi mengenai

fakta, konsep, dan prinsip-prinsip agama saja, melainkan sebagai pemaknaan terhadap

pengalaman peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Makna-makna yang diajarkan

agama tersebut akan menjadi pengarah dan pengendali perilaku peserta didik

sehari-hari.

B. Kompetensi Lulusan Kelompok Pendidikan Agama dan Budi Pekerti di

Pendidikan Dasar dan Menengah

Pendidikan agama Khonghucu diberikan sebagai bimbingan/tuntunan manusia

untuk dapat hidup menempuh Jalan Suci yaitu agar dapat hidup selaras dengan Watak

Sejati yang telah difirmankan/dikodratkan

Tian

kepadanya, mengerti, dan dapat

menjalankan tugas kewajiban hidup sebagaimana layaknya manusia.

Pendidikan Agama Khonghucu diharapkan menghasilkan manusia berbudi

luhur (

Junzi

) yang mampu menggemilangkan Watak Sejatinya, mengasihi sesama dan

berhenti pada Puncak Kebaikan. Dalam kehidupan kesehariannya diharapkan mampu

berhenti pada Tempat Hentian sesuai dengan kedudukannya sehingga mampu

memuliakan lima hubungan kemanusiaan (

Wulun

), yaitu: hubungan antara orang tua

dengan anak, hubungan antara pimpinan dengan pengikut, hubungan suami dengan

istri, hubungan kakak dengan adik, hubungan kawan dengan sahabat.

Harapan dari pendidikan agama Khonghucu seperti disebutkan di atas selaras

dengan Pendidikan Nasional yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara

yang demokratif serta bertanggungjawab. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan

untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah

pikir, olah rasa dan olah raga, agar memiliki daya saing dalam menghadapi

globalisasi.

Maka diharapkan Kompetensi Lulusan SMP sebagai berikut :

Sikap : Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,

berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam


(5)

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Pengetahuan : Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan

kejadian yang tampak mata.

Keterampilan : Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif

dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan

sumber lain sejenis.

C. Kompetensi Jenjang SMP Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti di

Pendidikan Dasar dan Menengah

Kompetensi Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Lulusan

Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu:

Kelas

Sekolah menengah pertama (SMP)

KD kelas VII

KD kelas VIII

KD kelas IX

1.1.Meyakini Makna, Fungsi dan tujuan agama dalam kehidupan.

1.2.Meyakini sejarah masuknya agama Khonghucu ke Indonesia sebagai karunia

Tian

. 1.3.Meyakini Hikayat

Suci kelahiran Nabi

Kongzi

sebagai Utusan

Tian

. 1.4.Meyakini Nabi

Kongzi

sebagai

Tianzi Muduo

1.5.Meyakini

keimanan yang Pokok dalam agama Khonghucu (

Cheng Xinzhizhi

) 1.6.Meyakini tempat

ibadah umat Khonghucu sebagai tempat suci

mengembangkan kebajikan.

1.7.Meyakini sifat-sifat teladan Nabi

Kongzi

yang hati-hati,

sungguh-1.1.Meyakini bahwa benih-benih kebajikan watak sejati (

Xing

) dalam diri manusia adalah Firman Tian.

1.2.Menghayati sikap salam dan hormat dalam agama Khonghucu.

1.3.Meyakini kitab kitab suci agama

Khonghucu melalui

Sishu

dan

Xiaojing.

1.4.Menghargai dan meyakini makna dupa (

xiang

) dan Meja abu leluhur. 1.5.Meyakini macam

upacara sembahyang kepada leluhur. 1.6.Meyakini karakter

dan perilaku

Junzi

. 1.7.Meyakini dan

menghargai pokok-pokok ajaran moral agama khonghucu.

1.1Meyakini bahwa

pembinaan diri (

Xiushen

) adalah jalan menempuh jalan suci.

1.2Meyakini bahwa jalan suci terbesar itu adalah Laku bakti (

xiao

).

1.3Menghargai dan meyakini rohaniwan agama khonghucu

( Jiaosheng, Wenshi, dan

Xueshi

)

1.4Meyakini dan menerima Jalan Suci (

dao

) ajaran agama khonghucu. 1.5Menerima dan meyakini

peneguhan (

Liyuan

) dalam agama

khonghucu. 1.6Meyakini macam

upacara sembahyang kepada Tuhan.

1.7Menerima dan meyakini sikap hidup harmonis (

he

), rukun dan toleran kepada sesama manusia.


(6)

sungguh, rendah hati, sederhana dan suka

mengalah. 2.1 Menghayati

Makna, Fungsi dan tujuan agama dalam kehidupan. 2.2. Menghayati

nilai-nilai sejarah masuknya agama Khonghucu ke Indonesia sebagai karunia

Tian

. 2.3. Menghayati

Hikayat Suci kelahiran Nabi

Kongzi

sebagai Utusan

Tian

.

2.4. Menghayati nabi

Kongzi

sebagai

Tianzi Muduo.

2.5. Menghayati

keimanan yang Pokok dalam agama Khonghucu (

Cheng Xinzhizhi

) 2.6 Menghayati

tempat ibadah umat Khonghucu sebagai tempat suci

mengembangkan kebajikan.

2.7 Meyakini sifat-sifat teladan Nabi

Kongzi

yang hati-hati, sungguh-sungguh, rendah hati, sederhana dan suka

mengalah.

2.1 Menghayati dan menghargai bahwa benih-benih

kebajikan watak sejati (

Xing

) dalam diri manusia adalah Firman

Tian

yang menjadi kebajikan perilaku manusia. 2.2. Menghayati dan

menghargai sikap salam dan hormat dalam agama Khonghucu.

2.3 Menghayati kitab kitab suci agama Khonghucu melalui

Sishu

dan

Xiaojing.

2.4 Menghayati makna

dupa (

xiang

) dan Meja abu leluhur. 2.5 Menghayati

macam upacara sembahyang

kepada leluhur dan menerapkan

pengetahuan. 2.6 Menghayati

pengetahuan dan penerapan karakter dan perilaku

Junzi

. 2.7 Menghayati

pokok-pokok ajaran moral agama khonghucu.

2.1Menghayati dan menunjukan bahwa pembinaan diri (

Xiushen

) sebagai kewajiban pokok manusia.

2.2Menunjukan sikap bakti (

xiao

) sebagai jalan suci manusia.

2.3Menghayati dan

menghargai, serta peduli kepada rohaniwan agama khonghucu

( Jiaosheng, Wenshi, dan

Xueshi

).

2.4Menghayati dan menerima Jalan Suci (

dao

) ajaran agama khonghucu dengan penuh tanggung jawab. 2.5Menerima , menghayati

peneguhan (

Liyuan

) dalam agama

khonghucu. 2.6Menghargai dan

menghayati macam upacara sembahyang kepada Tuhan dalam agama khonghucu. 2.7Menerima dan

menghayati sikap hidup harmonis (

he

), rukun dan toleran kepada sesama manusia.

3.1 Menjelaskan definisi, makna, fungsi, dan tujuan pengajaran

agama.

3.2 Menjelaskansejara h asal mula dan perkembangan, agama

Khonghucu di Indonesia.

3.1 Menjelaskan makna Kebajikan (

De

).

3.2Menjelaskan tata cara bersalam dan menghormat.

3.3 Menjelaskan secara garis besar bagian kitab

Sishu

dan kitab

Xiaojing

.

3.1Menjelaskan dan

Menghayati pentingnya pembinaan diri (

Xiu

Shen

) sebagai kewajiban pokok manusia.

3.2Menjelaskan makna dan sikap bakti (

xiao

)

sebagai pokok kebajikan jalan suci manusia. 3.3Mengenal, memahami


(7)

3.3 Menceritakan hikayat suci Nabi

Kongzi

.

3.4 Menjelaskan perjalanan Nabi

Kongzi

sebagai

Tianzhi Muduo

. 3.5 Memahami

keimanan yang pokok (

Chen Xin

zhizhi

).

3.6 Mengenal tempat-tempat ibadah umat Khonghucu 3.7 Memahami pentingnya sikap hati-hati, sungguh-sungguh, rendah hati, sederhana, dan suka mengalah. 3.4Mengenalkan dan menjelaskan dupa (

Xiang

) dan Meja Abu (altar) Leluhur. 3.5Mengenal macam-macam upacara sembahyang kepada leluhur. 3.6Memahami berbagai karakter dan

perilaku

Junzi

3.7Memahami Pokok

pokok ajaran moral dalam agama Khonghucu.

menyebutkan rohaniwan agama khonghucu.

3.4Menjelaskan, dan memahami Jalan Suci (

dao

) ajaran agama khonghucu..

3.5Mengenal, menyebutkan dan menjelaskan

peneguhan iman (

Liyuan

) dalam agama khonghucu.

3.6Menyebutkan dan menjelaskan macam upacara sembahyang kepada Tuhan dalam agama khonghucu. 3.7Menerapkan pentingnya

sikap hidup harmonis (

he

), rukun, toleran kepada sesama manusia.

4.1 Mencari fakta-fakta, berita, informasi tentang makna, fungsi, dan tujuan pengajaran agama.

4.2. Membaca dan menguraikan nilai-nilai sejarah masuknya agama Khonghucu ke Indonesia sebagai karunia

Tian

. 4.3 membaca dan

menguraikan Hikayat Suci kelahiran Nabi

Kongzi

sebagai Utusan

Tian

.

4.4 Membuat peta dan rangkuman sikap dan kebijaksanaan Nabi Kongzi dalam pengembaraannya sebagai

Muduo

(

Tianzi Muduo

). 4.5 Mempraktekkan

Pengakuan Iman Yang Pokok (

Chen

Xinzhizhi

) dalam

4.1 Memperaktekan poin-poin delapan kebajikan (

Bade

). 4.2 Mempraktekkan

tata cara.

menghormat dengan merangkapkan tangan (

Bai

) membungkuk (

Jugong

), dan berlutut (

Gui

). 4.3 Membuat skematik

isi kitab

Sishu

dan

Xiaojing

.

4.4 Menyajikan dan memperagakan penggunaan dupa dalam sembahyang pada altar leluhur. 4.5Mempraktekkan upacara sembahyang kepada leluhur. 4.6 Mempraktekkan beberapa karakter

Junzi

.

4.7 Mengolah dan membuat jadwal

4.1Memperaktekkan sikap membina diri (

Xiushen

) sebagai kewajiban pokok manusia dan berhenti pada puncak kebaikkan.. 4.2Mempraktekkan hormat

dan patuh kepada orang tua dan leluhur sebagai bentuk perilaku bakti (

xiao

) sebagai pokok kebajikan jalan suci manusia.

4.3Mengamati dan menanya tentangrohaniwan agama khonghucu. 4.4Menanya dan

memperaktekan pengembangan Jalan Suci (

dao

) ajaran agama khonghucu..

4.5Melakukan simulasi

Liyuan

Umatdan memperaktekkan peneguhan iman (

Liyuan

) dalam agama khonghucu.

4.6Memperaktekkan macam upacara sembahyang kepada Tuhan .

4.7Memperaktekkan sikap hidup harmonis (

he

),


(8)

perilaku sehari-hari.

4.6. Membaca dan menguraikantemp at ibadah umat Khonghucu sebagai tempat suci

mengembangkan kebajikan.

4.7Mempraktekan perilaku hati-hati, sungguh-sungguh, rendah hati,

sederhana, dan suka mengalah.

kegiatan yang berhubungan

dengan pokok-pokok ajaran moral dalam agama khonghucu.

rukun dan toleran

kepada sesama manusia dalam hidup sehari-hari.

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi

Pekerti.

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti diberikan sejak SD sampai

SMA/SMK sebagai mata pelajaran, dan nilai-nilainya terintegrasi dalam proses

pembelajaran di sekolah. Nilai-nilai tersebut diperkuat melalui pengkondisian

aktivitas peserta didik di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pada jenjang

SMP, kurikulum Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti dikembangkan

untuk Pengembangan dasar-dasar agama dan budi pekerti peserta didik.

Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi pekerti

SMP Kelas VII sd IX mengikuti elemen pengorganisasi Kompetensi Dasar yaitu

Kompetensi Inti. Kompetensi Inti pada kelas VII sd IXyaitu:

KOMPETENSI INTI

Kelas VII

Kelas VIII

Kelas IX

KI 1Menerima dan

menjalankan ajaran agama

yang dianutnya.

KI 1Menerima dan

menjalankan ajaran agama

yang dianutnya.

KI 1Menerima dan

menjalankan ajaran agama

yang dianutnya.

KI 2 Memiliki perilaku

jujur, disiplin, tanggung

jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan guru.

KI 2 Memiliki perilaku

jujur, disiplin, tanggung

jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan guru.

KI 2 Memiliki perilaku

jujur, disiplin, tanggung

jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan guru.

KI 3 Memahami

pengetahuan faktual dan

konseptual dengan cara

mengamati, menanya dan

mencoba berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya,

KI 3 Memahami

pengetahuan faktual dan

konseptual dengan cara

mengamati, menanya dan

mencoba berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya,

KI 3 Memahami

pengetahuan faktual dan

konseptual dengan cara

mengamati, menanya dan

mencoba berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya,


(9)

makhlukciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di

rumah dan di sekolah.

makhlukciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di

rumah dan di sekolah.

makhlukciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di

rumah dan di sekolah.

KI 4 Menyajikan

pengetahuan faktual dan

konseptual dalam bahasa

yang jelas, sistematis, logis

dan kritis, dalam karya

yang estetis, dalam

gerakan

yangmencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

KI 4 Menyajikan

pengetahuan faktual dan

konseptual dalam bahasa

yang jelas, sistematis, logis

dan kritis, dalam karya

yang estetis, dalam

gerakan

yangmencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

KI 4 Menyajikan

pengetahuan faktual dan

konseptual dalam bahasa

yang jelas, sistematis, logis

dan kritis, dalam karya

yang estetis, dalam

gerakan

yangmencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan baik secara langsung

(

direct teaching

) maupun tidak langsung (

indirect teaching

) melalui keteladanan,

ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan

Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan

karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik

Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam

mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut

Ruang lingkup pendidikan agama Khonghucu meliputi Tiga Dasar Kenyataan, yaitu:

1.

Tian

( Tuhan Yang Maha Esa)

2.

Di

( Bumi semesta alam sebagai bukti kebesaran Tuhan )

3.

Ren

( Manusia )

Pendidikan agama Khonghucu meliputi lima aspek, yaitu:

1. Keimanan

2. Perilaku Jun Zi

3. Tata Ibadah

4. Kitab Suci

5. Sejarah Suci

E. Pembelajaran dan Penilaian

Pembelajaran

Pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti dilaksanakan

dengan menekankan pada proses pembiasaan, penghayatan, dan pengamalan

agama Khongucu. Pembelajaran tersebut dilakukan dengan berbagai macam model

dan pendekatan sesuai dengan karakteristik materi yang dibelajarkan dan

kompetensi yang akan dicapai. Model dan pendekatan tersebut dapat berupa

pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

mengasosiasi, dan mengkomunikasikan),

discovery based

,

problem based

,

project

based,

dan lain sebagainya. Dalam Pelaksanaan model dan pendekatan tersebut


(10)

dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip: berpikir kritis, kreatif,

komunikatif, dan kolaboratif.

Penilaian

Berisi uraian sederhana tentang aspek apa saja yang dinilai meliputi tingkatan

berpikirnya dan jenis pengetahuannya. Konsep-konsep apa saja yang dinilai,

memuat kekhasan mata pelajaran tersebut.

Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian

otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian

mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.

II. Kompetensi Dasar, Materi, dan Kegiatan Pembelajaran

Satuan Pendidikan        : SMP

Kelas

: VII

Alokasi Waktu 

:  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

1.1. Menghayati makna, fungsi 

dan tujuan agama. 2.1   Menghayati Makna, Fungsi 

dan tujuan agama.

3.1 Menjelaskan definisi, makna,  fungsi, dan tujuan pengajaran  agama.

4.1 Mencari fakta­fakta, berita,  informasi tentang  makna,  fungsi, dan tujuan pengajaran  agama.

- Definisi Agama.

- Fungsi dan 

Tujuan  Pengajaran  Agama.

- Pendidikan 

Agama  Di  Sekolah.

- Komunitas 

Agama  Khonghucu.

- Mengamati fenomena kekerasan yang 

mengatasnamakan agama dan faktor­ faktor penyebab terjadinya konplik dan  kekerasan atas nama agama.

- Mengamati fungsi dan tujuan pengajaran 

agama.

- Menuliskan huruf Jiao dengan memberi 

arti pada setiap karakter huruf.

- Mencari fakta­fakta, berita, informasi yang menjelaskan pentingnya memahami  makna, fungsi, dan tujuan pengajaran  agama dan fakta­fakta tentang komunitas  agama Khonghucu yang tersebar di  Indonesia.

- Menyanyikan lagu rohani terkait dengan  fungsi dan tujuan pengajaran agama.

- Menghubungkan tujuan pengajaran 

agama dengan perdamaian dunia dan  pendidikan agama dengan pola perilaku  seseorang. 

- Mengungkapkan pendapat tentang 

fenomena kekerasan dan peperangan yang mengatasnamakan agama.

- Mendiskusikan tentang definisi, fungsi,  dan tujuan pengajaran agama.


(11)

- Memberikan tanggapan presentasi hasil  diskusi kelompok lain.

Kelas: VII

Alokasi Waktu 

:  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

1.2. Mesyukuri masuknya  agama  Khonghucu ke Indonesia sebagai  karunia Tian.

2.2.  Menghayati nilai­nilai  sejarah   masuknya  agama Khonghucu ke  Indonesia sebagai karunia Tian. 3.2 Menjelaskansejarah asal mula 

dan perkembangan, agama  Khonghucu di Indonesia. 4.2 Berpartisipasi aktif dalam 

kegiatan keagamaan sebagai  bentuk syukur dan terima kasih  atas kebijakan pemerintah  memberikan pelayanan yang  setara dengan agama lain.

- Pandangan 

Beragam 

Tentang Agama.  Khonghucu. - Istilah Asli 

Agama  Khonghucu. - Nabi Besar 

Penyempurna  Ajaran Rujiao.

- Awal mula 

masuknya  agama  

Khonghucu di  Indonesia.

- Pengakuan 

Agama  Khonghucu  Secara Yuridis.

- Agama 

Khonghucu di  Era Reformasi.

- Mengamati Karakter huruf Rujiaodan 

gambar­gambar bagunan rumah ibadah  sebagai bukti keberadaan agama 

Khonghucu di Indonesia.

- Mengamati arti dari Rujiao berdasarkan  karakter huruf.

- Mengidentifikasikan ciri­ciri rumah  ibadah umat Khonghucu dan  hal­hal  terkait dengan pelayanan dan kesetaraan  dari pemerintah terhadap umat 

Khonghucu. 

- Menuliskan karakter huruf  Rujiao.

- Mencari Undang­Undang atau peraturan 

yang merupakan pengakuan agama  Khonghucu secara Yuridis dan 

Menuliskan isi dari perundang­undangan  yang menunjukkan eksistensi agama  Khonghucu di Indonesia.

- Membuat rangkuman tentang 

perkembangan agama Khonghucu di era  reformasi.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan kebijakan pemerintah 

terkait pelayanan dan kesetaraan bagi  agama Khonghucu dengan kepercayaan  diri dan perkembangan umat Khonghucu  di Indonesia dan Memberikan pendapat  terkait pandangan beragam tentang  agama Khonghucu.

Kelas: VII

Alokasi Waktu 

:  12 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

1.3   Meyakini Nabi Kongzi sebagai  utusan Tian.

2.3. Menerima Nabi Kongzi sebagai   utusan Tian.

3.3  Menceritakan hikayat suci Nabi  Kongzi. 

4.3  Mendiskusikan sikap dan  perilaku Nabi Kongziuntuk 

- Silsilah Nenek  Moyang Nabi  Kongzi. - Simbol  Suci 

Nabi Kongzi

- Kehidupan Nabi 

Kongzi.

- Mengamati (gambar) tanda­tanda 

kelahiran Nabi Kongzi.

- Membaca cerita tentang keluarga Kong 

Shulianghe dan kebiasaan  Bunda Yan  Zhengzai sebelum kelahiran nabi Kongzi. - Mengamati dan mengidentifikasi tentang 

makhluk suci Qilin yang muncul 

menjelang kelahiran Nabi Kongzi, tentang  dua ekor naga, dan lima malaikat tua 


(12)

menerapkan dalam kehidupan 

sehari­hari. - yang mengiringi kelahiran Nabi Kongzi.Menceritakan tentang tanda­tanda 

kelahiran Nabi Kongzi.

- Membuat rangkuman tentang kiprah Nabi

Kongzi di negeri Lu.

- Membuat rangkuman tentang sikap dan 

perilaku luhur Nabi Kongzi. 

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan semangat belajar Nabi 

Kongzi dengan kebijaksanaan yang  dimilikinya kemudian. 

- Mendiskusikan sikap dan perilaku Nabi 

Kongzi untuk diterapkan dalam  kehidupan sehari­hari.

Kelas: VII

Alokasi Waktu 

:  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

1.4. Meyakini Nabi Kongzi sebagai  Tianzi Muduo

2.4.   Menghargai perjalanan 

NabiKongzi sebagai Tianzi Muduo. 3.3 Menjelaskan perjalanan Nabi 

Kongzi sebagai Tianzi Muduo. 4.6 Membuat peta dan rangkuman 

sikap dan kebijaksanaan Nabi  Kongzi dalam pengembaraannya  sebagai Tianzi Muduo.

- Pengertian   Muduo.

- Kongzi Sebagai  Muduo.

- Pengembaraan 

Nabi Kongzi. - Akhir 

Pengembaraan  Nabi Kongzi.

- Akhir Kehidupan

Nabi Kongzi.

- Mengamati bentuk­bentuk visual Muduo.

- Mengamati gambar perjalanan nabi 

Kongzi.

- Menyaksikan cuplikan film Confucius  (Nabi Kongzi).

- Mengamati  hal­hal terkait bentuk visual  Muduo dan huruf Zhongshu pada Muduo.

- Menyimpulkan kaitan anatara Muduo 

dengan tugas kenabian Nabi Kongzi. 

- Menyebutkan negeri­negeri yang didatangi

Nabi Kongzi.

- Membuat rangkuman tentang sikap­sikap 

terpuji yang diteladani Nabi Kongzi dalam  menghadapi berbagai hambatan dalam  tugas sucinya dan perjalanan Nabi Kongzi  menyebarkan ajaran­ajarannya ke 

berbagai negeri sebagai Muduo.

- Menyanyikan lagu rohani terkait dengan  tugas suci Nabi Kongzi sebagai Tianzi  Muduo.

- Menghubungkan ajaran Zhongshu (satya 

dan tepasarira) dengan misi/tugas suci  Nabi Kongzi.

- Mengungkapkan pendapat tentang tugas 

suci Nabi Kongzi sebagai Tianzi Muduo. 

Kelas: VII       Alokasi Waktu 

:  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.5. Meyakini keimanan yang Pokok  (Cheng Xinzhizhi)

2.5.   Mengamalkan keimanan yang  Pokok (Cheng Xinzhizhi)

- Arti Iman Secara Etimologi/Karak ter Huruf.

- Pengakuan Iman

yang Pokok.

- Mengamati karakter huruf Zheng.

- Menyimpulkan arti iman berdasarkan 

pengertian karakter huruf.

- Mengamati hal­hal terkait pengakuan 

iman yang pokok (Cheng Xinzhizhi).


(13)

3.5  Memahami keimanan yang pokok  (Cheng Xinzhizhi).

4.7 Mempraktekkan Pengakuan Iman Yang Pokok (Cheng Xinzhizhi)  dalam perilaku sehari­hari.

- Delapan  AjaranIman.

berdasarkan huruf aslinya.

- Melafalkan keimanan yang pokok (Cheng 

Xinzhizhi) dalam bahasa asli berikut  terjemahannya.

- Menuliskan delapan pengakuan iman.

- Melafalkan delapan pengakuan iman 

dalam bahasa aslinya berikut  terjemahannya.

- Menyanyikan lagu rohani

- Mengungkapkan pendapat tentang makna

dari keimanan yang pokok (Cheng  Xinzhizhi).

Kelas: VII       Alokasi Waktu :  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.6. Menghayati tempat ibadah  sebagai  tempat suci 

mengembangkan kebajikan. 2.6   Menghargai tempat ibadah 

sebagai  tempat suci 

mengembangkan kebajikan. 3.6  Mengenal tempat­tempat  ibadah 

umat Khonghucu.

4.6  Mendiskusikan sikap dan  perilaku Nabi Kongzi untuk  menerapkan dalam kehidupan  sehari­hari.

- Tempat Ibadah 

Umat  Khonghucu.

- Rumah Ibadah 

Kebaktian. - Ciri Khas 

Kelenteng  Agama  Khonghucu. - Shenming dalam 

Agama  Khonghucu. - Nilai­nilai Utama

Kelenteng.

- Mengamati gambar­gambar bangunan 

tempat­tempat ibadah umat Khonghucu.

- Mengamati gambar­gambar bangunan 

Kelenteng (Miao) yang ada di Indonesia.

- Mengamati gambar para Shenming yang 

ada dalam Kelenteng.

- Mengamati tentang tempat­tempat ibadah 

umat Khonghucu.

- Mengamati  sejarah, makna dan fungsi 

kelenteng.

- Mengamati tentang para Shenming yang 

ada dalam Kelenteng.

- Mengindentifikasi bangunan tempat 

ibadah umat Khonghucu.

- Mencari informasi tentang salah satu  Kelenteng yang ada di Indonesia.

- Mencari informasi mengenai tempat  

ibadah agama Khonghucu.

- Berkunjung ke salah­satu kelenteng.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan kelenteng dengan 

eksistensi agama Khonghucu. 

- Mendiskusikan tentang makna agamis 

dan nilai­nilai utama Kelenteng.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil 

diskusi kelompok lain.

Kelas: VII      Alokasi Waktu 

:  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.7  Menghayati makna pentingnya  perilaku hati­hati, sungguh­ sungguh, rendah hati, sederhana  dan suka mengalah.

2.7  Meneladani perilaku sungguh­ sungguh, rendah hati, sederhana  dan suka mengalah.

- Dampak 

Kecanggihan  Teknologi.

- Pendidikan Budi

Pekerti.

- Mengamati perilaku yang sesuai dan 

bertentangan dengan etika dan norma­ norma yang berlaku.

- Mengamati faktor­faktor yang 

menyebabkan perilaku yang tidak sesuai  dengan etika dan norma yang berlaku.


(14)

3.7  Memahami pentingnya sikap hati­ hati, sungguh­sungguh, rendah  hati, sederhana, dan suka  mengalah.

4.7  Mempraktekkan perilaku hati­ hati, sungguh­sungguh, rendah  hati, sederhana, dan suka  mengalah.

- Hati­hati dan  Sungguh­ sungguh.

- Rendah Hati.

Sederhana dan  Suka Mengalah

pentingnya pendidikan budi pekerti  (Dizigui).

- Mencari ayat suci yang berkaitan dengan  aturan perilaku yang baik.

- Membuat rangkuman tentang sikap hati­

hati, sungguh­sungguh, rendah hati,  sederhana, dan suka mengalah.

- Memperagakan dan melatih sikap hati­

hati, sungguh­sungguh, rendah hati,  sederhana dalam penampilan, dan suka  mengalah dalam pergaulan dengan  sesama teman.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan pendidikan budi pekerti 

dengan prestasi belajar dan pembentukan karakter yang luhur.

- Mendiskusikan tentang dampak 

kecanggihan teknologi, dan bagaimana  cara menyikapinya.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil 

diskusi kelompok lain. 

- Mengungkapkan sikap dan perilaku 

keseharian yang tidak baik yang mesti  dihindari.

Satuan Pendidikan        : SMP

Kelas

: VIII

Alokasi Waktu 

:  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.1. Meyakini bahwa benih­benih  kebajikan  watak sejati (Xing)  dalam diri  manusia adalah  Firman Tian.

2.1  Menghargai benih­benih  kebajikan  watak sejati (Xing).  3.1  Menjelaskan makna Kebajikan 

(De).

4.1  Memperaktekkan poin­poin  delapan kebajikan (Bade).

- Makna 

Kebajikan. - Benih­benih 

kebajikan di  dalam diri  manusia.

- Makna Delapan 

Kebajikan  (Bade).

- Makna Lima 

- Mengamati karakter huruf De.

- Menuliskan huruf De berdasarkan 

karakter huruf asli dan menyebutkan arti  pada setiap guratan huruf.

- Menginventaris dan menuliskan ayat­ayat

suci yangterkait dengan kebajikan.

- Menyebutkan poin­poin delapan kebajikan

dan lima kebajikan secara berurutan.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan benih­benih kebajikan 

yang ada dalam diri dengan dengan  ajaran delapan kebajikan (Bade) dan Lima kebajikan (Wuchang).

- Mendiskusikan tentang contoh­contoh 

perilaku yang sesuai dengan poin­poin  delapan kebajikan dan lima kebajikan.


(15)

Kebajikan 

(Wuchang) diskusi kelompok lain. 

Kelas

: VIII

Alokasi Waktu 

:  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.2  Meyakini makna salam dan sikap  hormat.

2.2  Menghayati makna salam dan  sikap hormat.

3.2  Menjelaskan tata cara bersalam  dan menghormat.

4.2  Mempraktekkan  tata cara.  menghormat dengan 

merangkapkan tangan (Bai)  membungkuk (Jugong), dan  berlutut (Gui).

- Tata Bersalam.

- Menghormat 

dengan 

merangkapkan  tangan.

- Menghormat 

Dengan Berlutut (Gui).

- Menghormat 

dengan  membungkuk­ kan Badan (Jugong)

- Mengamati gambar sikap­sikap 

menghormat. 

- Mengamati tulisan (huruf) Weide  dongtian. 

- Menhubungkan makna salam Weide 

Dongtian dan Xianyou yide.

- Menghubungkan hal­hal terkait dengan 

sikap­sikap menghormat.

- Menuliskan karakter huruf Weide 

Dongtian dan Xianyouyide.

- Membiasakan diri untuk mengucapkan 

salam kepada sesama saudara seiman.

- Memperagakan cara menghormat dengan 

merangkapkan tangan (Bai), 

membungkukan badan (Jugong), dan  berlutut (Gui Pingshen).

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan tata bersalam dan tata 

cara menghormat. 

- Mengungkapkan makna salam 

Weidedongtian dan Xianyouyide.

Kelas

 : VIII      Alokasi Waktu 

:  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.3  Meyakini kitab suci Sishu dan  Xiaojing.

2.3  Menghayati makna kitab suci  Sishu dan Xiaojing.

3.3  Menjelaskan secara garis  besarbagiankitab Sishu dan  kitab Xiaojing.

4.3  Membuat skematik isi kitab Sishu dan Xiaojing.

- Makna Kitab 

Suci.

- Kitab suci yang  pokok (Sishu) - Kitab Bakti 

(Xiaojing).

- Mengamati bentuk­bentuk visual kitab 

suci agama Khonghucu. 

- Menjelaskan pentingnya kitab suci bagi  umat (penganut) suatu agama.

- Membacakan renungan ayat suci pada 

kebaktian remaja di litang. 

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan kitab suci dengan 

pendidikan budi pekerti dengan prestasi  belajar dan pembentukan karakter yang  luhur. 

- Mendiskusikan tentang garis besar isi  dari kitab suci Sishu dan Xiaojing.

- Mengungkapkan pendapat tentang makna


(16)

Kelas

: VIII   

Alokasi Waktu  :  12 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.4  Menghayati makna dupa (Xiang)  dan Meja abu leluhur.

2.4  Menghayati makna dupa (Xiang)  dan meja abu leluhur.

3.4  Mengenal dupa (Xiang) dan Meja Abu (altar) Leluhur.

4.4  Memperagakan penggunaan dupa dalam sembahyang kepada Tian  setiap pagi dan sore.

- Makna dan 

Fungsi Dupa.

- Macam­Macam 

Dupa.

- Ketentuan 

Jumlah 

Penggunaan dan cara 

menancapkan  Dupa.

- Meja abu (altar)  leluhur.

- Mengamati bentuk dan jenis­jenis dupa  dan fungsi dupa.

- Mengamati altar (meja abu) leluhur  berikut makna dan fungsi meja abu (altar) leluhur.

- Mengamati bahan­bahan membuat dupa.

- Mengindentifikasi macam­macam dupa.

- Mempraktekkan cara menggunakan dupa.

- Membuat skema altar leluhur.

- Menyusun peranti dan perlengkapan pada

maja abu (altar) leluhur.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan meja abu (altar) leluhur 

dengan semangat persaudaraan dalam  keluarga Khonghucu. 

- Mendiskusikan tentang makna dan fungsi

meja abu (altar) leluhur.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil 

kelompok lain. 

Kelas

: VIII

Alokasi Waktu  :  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.5  Meyakini makna sembahyang  kepada leluhur.

2.5  Menghayatimakna upacara  sembahyang kepada leluhur. 3.5  Mengenal upacara sembahyang 

kepada leluhur.

4.5  Mempraktekkan upacara  sembahyang kepada leluhur.

- Dasar Iman 

Sembahyang  Kepada Leluhur. - Saat­Saat 

Sembahyang  Kepada Leluhur.

- Sembahyang 

Chuyi   danShiwu.

- Sembahyang 

Qingming.

- Mengamati pelaksanaan sembahyang 

Chuyi,Shiwu, dan sembahyang Qingming. 

- Mengamati penghormatan terhadap 

leluhur. 

- Mengamati hal­hal terkait dengan 

pelaksanaan sembahyang kepada Tuhan  (Chuyi  dan Shiwu.).

- Menyusun teks doa kepada leluhur pada 

sembahyang Chuyi  dan Shiwu.

- Mempraktekkan sembahyang Chuyi  dan 

Shiwu.

- Menghubungkan penghormatan kepada 

leluhur dengan ajaran laku bakti.  

- Mendiskusikan tentang tradisi­tradisi dan kebiasaan yang dilakukan umat pada  saat sembahyang Qingming.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil 

diskusi kelompok lain.  

Kelas

: VIII

Alokasi Waktu  :  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran


(17)

Junzi.

2.6  Menghayati pentingnya karakter  dan perilaku Junzi.

3.6  Memahami karakter dan  perilaku Junzi.

4.6  Mempraktekkan beberapa  karakter Junzi.

Junzi.

- Prinsip Utama  Junzi.

- Mengamati karakter huruf Junzi, arti  Junzi berdasarkan karakter huruf dan  tentang prinsip­prinsip seorang Junzi. - Menuliskan karakter huruf Junzi. - Menginventaris ayat suci tentang Junzi.

- Membuat rangkuman tentang prinsip­

prinsip utama Junzi.

- Mencari ayat suci yang terkait dengan  sikap  atas kesalahan dan  cara  memperbaiki kesalahan.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan karakter Junzi dengan 

cita­cita umat Khonghucu. 

- Mendiskusikan tentang “Sikap atas 

kesalahan dan cara memperbaiki  kesalahan.”

- Memberikan tanggapan presentasi hasil 

diskusi kelompok lain. 

Kelas

: VIII

Alokasi Waktu  :  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.7  Meyakini dan menghargai pokok­ pokok ajaran moral  Khonghucu. 2.7  Menghayati pokok­pokok ajaran 

moral agama Khonghucu. 3.7  Memahami pokok­pokokajaran 

moral.

4.7  Menyusun jadual kegiatan belajar dan menjalankannya dengan  konsisten.

- Semangat 

Belajar.

- Menegakkan 

Jasa. - Mengerti 

Orang Lain  (Zhiren). - Hati­Hati/  

Cermat  Berpikir.

- Membenci 

Kepalsuan.

- Mengamati perilaku hati­hati dan cara­cara  menumbuhkan semangat belajar. 

- Mencatat pendapat­pendapat tentang cara 

meningkatkan semangat belajar.

- Menghubungkan pendidikan budi pekerti 

dengan prestasi belajar dan pembentukan  karakter yang luhur. 

- Menginventaris ayat suci tentang  belajar,kecermatan dalam berpikir dan  membenci kepalsuan.

- Menyanyikan lagu rohani berkaitan dengan 

semangat belajar.

- Mengemukakan pendapat tentang cara­cara 

menumbuhkan semangat belajar.

- Mengemukakan pendapat tentang contoh­

contoh menegakkan jasa (membangun nama baik) 

Satuan Pendidikan        : SMP

Kelas : IX

Alokasi Waktu      :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.1  Meyakini bahwa pembinaan diri  (Xiushen) sebagai kebwajiban  poko setiap manusia.

2.1  Menghayati dan menunjukan   bahwa pembinaan diri (Xiushen)  sebagai kewajiban pokok manusia

- Makna 

pentingnya  Pembinaan diri. - Pembinaan Diri  Kewajiban Pokok Setiap.

- Mengamati perilaku contoh­contoh 

perilaku diri yang terbina. 

- Mengamati tentang makna pentingnya 

pembinaan diri, dan tahap­tahap yang  harus dilalui dalam proses pembinaan  diri. 


(18)

3.1  Memahami pentingnya 

pembinaan diri sebagai kewajiban pokok.

4.1  Mempraktekkan sikap mengasihi  sesama manusia dan usaha  berhenti pada puncak kebaikan  dari salah­satu predikat yang  disandang.

- Tahap­tahap 

pembinaan diri.

- Menuliskan urutan tahap­tahap 

pembinaan diri.

- Menyanyikan lagu rohani terkait dengan  pembinaan diri.

- Menghubungkan kewajiban membina diri 

dengan predikasi atau status sosial  seseorang. 

- Mendiskusikan tentang makna ayat suci 

yang terdapat dalam kitab Daxue Bab  utama tentang menggemilangkan  kebajikan yang bercaya, mengasihi  sesama, dan berhenti pada puncak  kebaikan.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil 

diskusi kelompok lain. 

- Memberikan tanggapan tentang ayat suci 

Daxue bab Utama pasal 1 sampai pasal 7. - Menceritakan pengalaman pribadi terkait 

usaha pembinaan diri

Kelas : IX      Alokasi Waktu   :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.2  Meyakini Laku bakti (Xiao)  sebagai pokok kebajikan.  2.2  Menunjukan sikap bakti (Xiao) 

sebagai jalan suci manusia. 3.2  Menjelaskan makna  Xiaosebagai 

pokok kebajikan.

4.2  Mempraktekkan hormat dan  patuh  kepada orang tua di  rumah sebagai bentuk perilaku  bakti.

- Makna dan arti  kataXiao. - Bakti Kepada 

Orang tua. - Awal dan akhir 

laku bakti.

- Macam­macam 

laku bakti. - Akhir Laku 

Bakti.

- Mengamati perilaku yang sesuai dan 

bertentangan dengan laku bakti kepada  kepada orang tua. 

- Mengamati tentang makna laku bakti 

(xiao) dan penerapannya.

- Menuliskankarakter huruf Xiao.

- Membaca dan mengiventarisir ayat­ayat 

suci tentang Xiao.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan laku bakti kepada orang

tua dengan kepatuhan terhadap guru dan prestasi belajar. 

- Mendiskusikan tentang perilaku­perilaku 

yang melanggar laku bakti (Xiao) kepada  orang tua, dan cara pengedalian diri  untuk tidak melakukannya kembali.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil 

diskusi kelompok lain.

Kelas : IX      Alokasi Waktu  :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.3  Menghargai rohaniwan 

(Jiaosheng, Wenshi, dan Xueshi). 2.3  Menerimarohaniwan(Jiaosheng, 

Wenshi, dan Xueshi) sebagai  pembimbing rohani umat.

- Rohaniwan 

Khonghucu 

- Tugas dan fungsi

rohaniwan. 

- Mengamati rohaniwan dan tingkatan 

rohaniwan agama Khonghucu.

- Mengamati tugas­tugas yang dilakukan 

rohaniwan dalam memimpin upacara  kebaktian di Litang atau Klenteng, dan  upacara lainnya.


(19)

3.3  Menjelaskan tugas dan fungsi  rohaniwan Agama Khonghucu. 4.3  Melakukan wawancara kepada 

rohaniwan Khonghucu.

- Tingkatan  rohaniwan 

- Melakukan wawancara kepada seorang 

rohaniwan tentang pengalaman dalam  menjalankan fungsi sebagai rohaniwan. 

- Menghubungkan keberadaan rohaniwan 

dengan kepatuhan dan ketakwaan umat  menjalankan ibadah.   

- Mengungkapkan pentingnya seorang 

rohaniwan untuk pembinaan rohani bagi  umat. 

Kelas : IX      Alokasi Waktu   :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.4  Meyakini makna sembahyang  kepada Tian.

2.4  Menghayati makna sembahyang  kepada Tian.

3.4  Mengenal upacara sembahyang  kepada Tian.

4.4  Mempraktekkan upacara  sembahyang kepada Tian tiap  pagi dan sore. 

- Sembahyang 

pagi dan sore.

- Sembahyang 

Duanyang.

- Mengamati pelaksanaan sembahyang pagi 

dan sore serta sembahyang Duanyang.

- Mengamati makna dan manfaat 

sembahyang pagi sore.

- Mengamati fenomena­fenomena alam pada 

hari Duanyang dan tradisi dan fenomena   yang ada pada hari sembahyang Duanyang.

- Membaca riwatat tentang tokoh Quyuan.

- Mempraktekkan sembahyang kepada 

Tuhan (pagi dan sore).

- Menghubungkan sembahyang pagi dan 

sore dengan ketakwaan umat.

- Menghubungkan Perayaan lomba perahu 

(Baichuan) dengan hari sembahyang  Duanyang.  

- Mengungkapkan ketakwaan umat dengan 

pelaksanaan semabahyang pagi dan sore.

- Mengemukakan pendapat tentang nilai­

nilai kesetiaan dan keteladanan QuYuan

- Memberikan tanggapan presentasi hasil 

diskusi

Kelas : IX      Alokasi Waktu   :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.5  Meyakini makna pentingnya  peneguhan (Liyuan) bagi umat. 3.5  Menjelaskan makna dan tujuan 

peneguhan iman Liyuanbagi  umat.

3.5  Menjelaskan makna dan tujuan  peneguhan iman Liyuanbagi  umat.

4.5  Melakukan simulasi upacara  Liyuan umat.

- Makna dan 

macam­macam  upacara Liyuan. - Tata cara 

pelaksanaan  upacara Liyuan.

- Mengamati pelaksanaan upacara 

Liyuanpengakuan iman (Liyuanumat) di  Litang.

- Mengamati tentang makna dan tujuan 

upacara Liyuandan macam­macam  upacara Liyuan.

- Mencatat tugas­tugas yang harus 

dilakukan sebagai petugas pada acara  Liyuanumat.

- Menuliskan perlengkapan dan peranti 

untuk acara Liyuanumat.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan Liyuan(peneguhan iman)

dengan semangat menjalankan ajaran  agama yang diyakini.


(20)

- Mengungkapkan tentang pentingnya  Liyuan (peneguhan iman) sebagai umat. 

Kelas : IX      Alokasi Waktu  :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.6  Meyakini makna dan manfaat  kebaktian.

2.6  Menghayati makna kebaktian. 3.6  Memahami makna dan manfaat 

kebaktian bagi umat.

4.6  Mempraktekkan pelaksanaan  kebaktian di sekolah.

- Makna dan 

Fungsi  Kebaktian. - Petugas 

Kebaktian. - Perlengkapan 

Kebaktian.

- Mengamati pelaksanaan kebaktian remaja

di Litang.

- Mengamati peralatan dan perlengkapan 

sembahyang.

- Menghayati makna kebaktian bagi umat.

- Melakukan pembagian tugas untuk acara 

kebaktian yang akan dilaksanakan di  sekolah.

- Mecatat tugas­tugas yang harus 

dilakukan sebagai petugas kebaktian.

- Menuliskan perlengkapan dan peranti 

kebaktian.

- Mengidentifikasi peranti yang ada pada  altar nabi.

- Melakukan persiapan untuk pelaksanaan 

kebaktian di sekolah.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Mengungkapkan manfaat, makna dan 

fungsi kebaktian dilitang.

- Menghubungkan ibadah/kebaktian 

dengan pembentukan sikap disiplin  terhadap peraturan dan norma­norma  yang berlaku.  

- Mendiskusikan tentang makna dan 

manfaat kebaktian bagi umat.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil 

diskusi kelompok lain.

Kelas : IX      Alokasi Waktu   :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.7  Meyakini pentingnya sikap  harmonis (he), rukun dan toleran  kepada sesama manusia.

2.7  Menerima sikap hidup  harmonis  (he), rukun dan toleran kepada  sesama manusia.

3.7  Memahami pentingnya hidup  rukun dan toleran antar umat  beragama.

4.7 Memperaktekkan sikap hidup   harmonis (he), rukun dan toleran kepada sesama manusia dalam  hidup sehari­hari.

- Makna 

perbedaan. - Arti Toleransi.

- Kerukunan 

dalam  Perbedaan.

- Mengamati kegiatan­kegiatan yang 

menggambarkan sikap toleransi antar  umat beragama.

- Mengamati pentingnya sikap toleran 

dalam kehidupan bermasyarakat dan  beragama dan contoh­contoh sikap  toleransi antar umat beragama. - Menginventaris ayat suci yang terkait 

dengan perbedaan dan kerukunan.

- Menuliskan sikap­sikap dan pandangan 

yang benar terhadap perbedaan.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan sikap toleran dengan 

kerukunan dan keharmonisan hidup.

- Mengungkapkan pandangan tentang 


(21)

kehidupan bermasyarakat dan beragama. - Mendiskusikan tentang, faktor­faktor  

yang menjadi kendala terjalinnya  kerukunan antar umat beragama, dan  bagaimana solusi sederhana agar  toleransi dan kerukunan antar umat  beragama dapat terjalin baik.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil 


(1)

Kelas

: VIII   

Alokasi Waktu  :  12 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.4  Menghayati makna dupa (Xiang)  dan Meja abu leluhur.

2.4  Menghayati makna dupa (Xiang)  dan meja abu leluhur.

3.4  Mengenal dupa (Xiang) dan Meja Abu (altar) Leluhur.

4.4  Memperagakan penggunaan dupa dalam sembahyang kepada Tian  setiap pagi dan sore.

- Makna dan  Fungsi Dupa. - Macam­Macam 

Dupa. - Ketentuan 

Jumlah 

Penggunaan dan cara 

menancapkan  Dupa.

- Meja abu (altar)  leluhur.

- Mengamati bentuk dan jenis­jenis dupa  dan fungsi dupa.

- Mengamati altar (meja abu) leluhur  berikut makna dan fungsi meja abu (altar) leluhur.

- Mengamati bahan­bahan membuat dupa. - Mengindentifikasi macam­macam dupa. - Mempraktekkan cara menggunakan dupa. - Membuat skema altar leluhur.

- Menyusun peranti dan perlengkapan pada maja abu (altar) leluhur.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan meja abu (altar) leluhur  dengan semangat persaudaraan dalam  keluarga Khonghucu. 

- Mendiskusikan tentang makna dan fungsi meja abu (altar) leluhur.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil  kelompok lain. 

Kelas

: VIII

Alokasi Waktu  :  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.5  Meyakini makna sembahyang  kepada leluhur.

2.5  Menghayatimakna upacara  sembahyang kepada leluhur. 3.5  Mengenal upacara sembahyang 

kepada leluhur.

4.5  Mempraktekkan upacara  sembahyang kepada leluhur.

- Dasar Iman  Sembahyang  Kepada Leluhur. - Saat­Saat 

Sembahyang  Kepada Leluhur. - Sembahyang 

Chuyi   danShiwu. - Sembahyang 

Qingming.

- Mengamati pelaksanaan sembahyang  Chuyi,Shiwu, dan sembahyang Qingming.  - Mengamati penghormatan terhadap 

leluhur. 

- Mengamati hal­hal terkait dengan 

pelaksanaan sembahyang kepada Tuhan  (Chuyi  dan Shiwu.).

- Menyusun teks doa kepada leluhur pada  sembahyang Chuyi  dan Shiwu.

- Mempraktekkan sembahyang Chuyi  dan  Shiwu.

- Menghubungkan penghormatan kepada  leluhur dengan ajaran laku bakti.  

- Mendiskusikan tentang tradisi­tradisi dan kebiasaan yang dilakukan umat pada  saat sembahyang Qingming.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil  diskusi kelompok lain.  

Kelas

: VIII

Alokasi Waktu  :  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran


(2)

Junzi.

2.6  Menghayati pentingnya karakter  dan perilaku Junzi.

3.6  Memahami karakter dan  perilaku Junzi.

4.6  Mempraktekkan beberapa  karakter Junzi.

Junzi.

- Prinsip Utama  Junzi.

- Mengamati karakter huruf Junzi, arti  Junzi berdasarkan karakter huruf dan  tentang prinsip­prinsip seorang Junzi. - Menuliskan karakter huruf Junzi. - Menginventaris ayat suci tentang Junzi. - Membuat rangkuman tentang prinsip­

prinsip utama Junzi.

- Mencari ayat suci yang terkait dengan  sikap  atas kesalahan dan  cara  memperbaiki kesalahan.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan karakter Junzi dengan  cita­cita umat Khonghucu. 

- Mendiskusikan tentang “Sikap atas  kesalahan dan cara memperbaiki  kesalahan.”

- Memberikan tanggapan presentasi hasil  diskusi kelompok lain. 

Kelas

: VIII

Alokasi Waktu  :  15 JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.7  Meyakini dan menghargai pokok­ pokok ajaran moral  Khonghucu. 2.7  Menghayati pokok­pokok ajaran 

moral agama Khonghucu. 3.7  Memahami pokok­pokokajaran 

moral.

4.7  Menyusun jadual kegiatan belajar dan menjalankannya dengan  konsisten.

- Semangat  Belajar. - Menegakkan 

Jasa. - Mengerti 

Orang Lain  (Zhiren). - Hati­Hati/  

Cermat  Berpikir. - Membenci 

Kepalsuan.

- Mengamati perilaku hati­hati dan cara­cara  menumbuhkan semangat belajar. 

- Mencatat pendapat­pendapat tentang cara  meningkatkan semangat belajar.

- Menghubungkan pendidikan budi pekerti  dengan prestasi belajar dan pembentukan  karakter yang luhur. 

- Menginventaris ayat suci tentang  belajar,kecermatan dalam berpikir dan  membenci kepalsuan.

- Menyanyikan lagu rohani berkaitan dengan  semangat belajar.

- Mengemukakan pendapat tentang cara­cara  menumbuhkan semangat belajar.

- Mengemukakan pendapat tentang contoh­ contoh menegakkan jasa (membangun nama baik) 

Satuan Pendidikan        : SMP

Kelas : IX

Alokasi Waktu      :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.1  Meyakini bahwa pembinaan diri  (Xiushen) sebagai kebwajiban  poko setiap manusia.

2.1  Menghayati dan menunjukan   bahwa pembinaan diri (Xiushen)  sebagai kewajiban pokok manusia

- Makna  pentingnya  Pembinaan diri. - Pembinaan Diri  Kewajiban Pokok Setiap.

- Mengamati perilaku contoh­contoh  perilaku diri yang terbina. 

- Mengamati tentang makna pentingnya  pembinaan diri, dan tahap­tahap yang  harus dilalui dalam proses pembinaan  diri. 


(3)

3.1  Memahami pentingnya 

pembinaan diri sebagai kewajiban pokok.

4.1  Mempraktekkan sikap mengasihi  sesama manusia dan usaha  berhenti pada puncak kebaikan  dari salah­satu predikat yang  disandang.

- Tahap­tahap  pembinaan diri.

- Menuliskan urutan tahap­tahap  pembinaan diri.

- Menyanyikan lagu rohani terkait dengan  pembinaan diri.

- Menghubungkan kewajiban membina diri  dengan predikasi atau status sosial  seseorang. 

- Mendiskusikan tentang makna ayat suci  yang terdapat dalam kitab Daxue Bab  utama tentang menggemilangkan  kebajikan yang bercaya, mengasihi  sesama, dan berhenti pada puncak  kebaikan.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil  diskusi kelompok lain. 

- Memberikan tanggapan tentang ayat suci  Daxue bab Utama pasal 1 sampai pasal 7. - Menceritakan pengalaman pribadi terkait 

usaha pembinaan diri

Kelas : IX      Alokasi Waktu   :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.2  Meyakini Laku bakti (Xiao)  sebagai pokok kebajikan.  2.2  Menunjukan sikap bakti (Xiao) 

sebagai jalan suci manusia. 3.2  Menjelaskan makna  Xiaosebagai 

pokok kebajikan.

4.2  Mempraktekkan hormat dan  patuh  kepada orang tua di  rumah sebagai bentuk perilaku  bakti.

- Makna dan arti  kataXiao. - Bakti Kepada 

Orang tua. - Awal dan akhir 

laku bakti. - Macam­macam 

laku bakti. - Akhir Laku 

Bakti.

- Mengamati perilaku yang sesuai dan  bertentangan dengan laku bakti kepada  kepada orang tua. 

- Mengamati tentang makna laku bakti  (xiao) dan penerapannya.

- Menuliskankarakter huruf Xiao.

- Membaca dan mengiventarisir ayat­ayat  suci tentang Xiao.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan laku bakti kepada orang tua dengan kepatuhan terhadap guru dan prestasi belajar. 

- Mendiskusikan tentang perilaku­perilaku  yang melanggar laku bakti (Xiao) kepada  orang tua, dan cara pengedalian diri  untuk tidak melakukannya kembali. - Memberikan tanggapan presentasi hasil 

diskusi kelompok lain.

Kelas : IX      Alokasi Waktu  :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.3  Menghargai rohaniwan 

(Jiaosheng, Wenshi, dan Xueshi). 2.3  Menerimarohaniwan(Jiaosheng, 

Wenshi, dan Xueshi) sebagai  pembimbing rohani umat.

- Rohaniwan  Khonghucu  - Tugas dan fungsi

rohaniwan. 

- Mengamati rohaniwan dan tingkatan  rohaniwan agama Khonghucu.

- Mengamati tugas­tugas yang dilakukan  rohaniwan dalam memimpin upacara  kebaktian di Litang atau Klenteng, dan  upacara lainnya.


(4)

3.3  Menjelaskan tugas dan fungsi  rohaniwan Agama Khonghucu. 4.3  Melakukan wawancara kepada 

rohaniwan Khonghucu.

- Tingkatan  rohaniwan 

- Melakukan wawancara kepada seorang  rohaniwan tentang pengalaman dalam  menjalankan fungsi sebagai rohaniwan.  - Menghubungkan keberadaan rohaniwan 

dengan kepatuhan dan ketakwaan umat  menjalankan ibadah.   

- Mengungkapkan pentingnya seorang  rohaniwan untuk pembinaan rohani bagi  umat. 

Kelas : IX      Alokasi Waktu   :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.4  Meyakini makna sembahyang  kepada Tian.

2.4  Menghayati makna sembahyang  kepada Tian.

3.4  Mengenal upacara sembahyang  kepada Tian.

4.4  Mempraktekkan upacara  sembahyang kepada Tian tiap  pagi dan sore. 

- Sembahyang  pagi dan sore. - Sembahyang 

Duanyang.

- Mengamati pelaksanaan sembahyang pagi  dan sore serta sembahyang Duanyang. - Mengamati makna dan manfaat 

sembahyang pagi sore.

- Mengamati fenomena­fenomena alam pada  hari Duanyang dan tradisi dan fenomena   yang ada pada hari sembahyang Duanyang. - Membaca riwatat tentang tokoh Quyuan. - Mempraktekkan sembahyang kepada 

Tuhan (pagi dan sore).

- Menghubungkan sembahyang pagi dan  sore dengan ketakwaan umat.

- Menghubungkan Perayaan lomba perahu  (Baichuan) dengan hari sembahyang  Duanyang.  

- Mengungkapkan ketakwaan umat dengan  pelaksanaan semabahyang pagi dan sore. - Mengemukakan pendapat tentang nilai­

nilai kesetiaan dan keteladanan QuYuan - Memberikan tanggapan presentasi hasil 

diskusi

Kelas : IX      Alokasi Waktu   :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.5  Meyakini makna pentingnya  peneguhan (Liyuan) bagi umat. 3.5  Menjelaskan makna dan tujuan 

peneguhan iman Liyuanbagi  umat.

3.5  Menjelaskan makna dan tujuan  peneguhan iman Liyuanbagi  umat.

4.5  Melakukan simulasi upacara  Liyuan umat.

- Makna dan  macam­macam  upacara Liyuan. - Tata cara 

pelaksanaan  upacara Liyuan.

- Mengamati pelaksanaan upacara  Liyuanpengakuan iman (Liyuanumat) di  Litang.

- Mengamati tentang makna dan tujuan  upacara Liyuandan macam­macam  upacara Liyuan.

- Mencatat tugas­tugas yang harus  dilakukan sebagai petugas pada acara  Liyuanumat.

- Menuliskan perlengkapan dan peranti  untuk acara Liyuanumat.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan Liyuan(peneguhan iman) dengan semangat menjalankan ajaran  agama yang diyakini.


(5)

- Mengungkapkan tentang pentingnya  Liyuan (peneguhan iman) sebagai umat. 

Kelas : IX      Alokasi Waktu  :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.6  Meyakini makna dan manfaat  kebaktian.

2.6  Menghayati makna kebaktian. 3.6  Memahami makna dan manfaat 

kebaktian bagi umat.

4.6  Mempraktekkan pelaksanaan  kebaktian di sekolah.

- Makna dan  Fungsi  Kebaktian. - Petugas 

Kebaktian. - Perlengkapan 

Kebaktian.

- Mengamati pelaksanaan kebaktian remaja di Litang.

- Mengamati peralatan dan perlengkapan  sembahyang.

- Menghayati makna kebaktian bagi umat. - Melakukan pembagian tugas untuk acara 

kebaktian yang akan dilaksanakan di  sekolah.

- Mecatat tugas­tugas yang harus  dilakukan sebagai petugas kebaktian. - Menuliskan perlengkapan dan peranti 

kebaktian.

- Mengidentifikasi peranti yang ada pada  altar nabi.

- Melakukan persiapan untuk pelaksanaan  kebaktian di sekolah.

- Menyanyikan lagu rohani.

- Mengungkapkan manfaat, makna dan  fungsi kebaktian dilitang.

- Menghubungkan ibadah/kebaktian  dengan pembentukan sikap disiplin  terhadap peraturan dan norma­norma  yang berlaku.  

- Mendiskusikan tentang makna dan  manfaat kebaktian bagi umat.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil  diskusi kelompok lain.

Kelas : IX      Alokasi Waktu   :  15   JPL

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

1.7  Meyakini pentingnya sikap  harmonis (he), rukun dan toleran  kepada sesama manusia.

2.7  Menerima sikap hidup  harmonis  (he), rukun dan toleran kepada  sesama manusia.

3.7  Memahami pentingnya hidup  rukun dan toleran antar umat  beragama.

4.7 Memperaktekkan sikap hidup   harmonis (he), rukun dan toleran kepada sesama manusia dalam  hidup sehari­hari.

- Makna  perbedaan. - Arti Toleransi. - Kerukunan 

dalam  Perbedaan.

- Mengamati kegiatan­kegiatan yang  menggambarkan sikap toleransi antar  umat beragama.

- Mengamati pentingnya sikap toleran  dalam kehidupan bermasyarakat dan  beragama dan contoh­contoh sikap  toleransi antar umat beragama. - Menginventaris ayat suci yang terkait 

dengan perbedaan dan kerukunan. - Menuliskan sikap­sikap dan pandangan 

yang benar terhadap perbedaan. - Menyanyikan lagu rohani.

- Menghubungkan sikap toleran dengan  kerukunan dan keharmonisan hidup. - Mengungkapkan pandangan tentang 


(6)

kehidupan bermasyarakat dan beragama. - Mendiskusikan tentang, faktor­faktor  

yang menjadi kendala terjalinnya  kerukunan antar umat beragama, dan  bagaimana solusi sederhana agar  toleransi dan kerukunan antar umat  beragama dapat terjalin baik.

- Memberikan tanggapan presentasi hasil  diskusi dari kelompok lain.