BAB IV - DOCRPIJM_217ef116d0_BAB IVBAB IV ANALISA SOSIAL EKONOMI & LINGKUNGAN.pdf
BAB IV ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN
4.1 ANALISIS SOSIAL EKONOMI
Analsisi sosial ekonomi di bidang Cipta Karya meliputi:
A. Sektor Pengembangan Pemukiman
Dalam membangun sistim permukiman, dampak-dampak lingkungan yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi
yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Permukiman yang berkembang
dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang
tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah
biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan
pelayanannya.Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti
dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum
masa konstruksi.B. Sektor Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL)
Dalam membangun sistim Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL), dampak-
dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi,
dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi
yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Penataan Bangunan Lingkungan
Permukiman (PBL) yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial
ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak melibatkan penduduk.Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti
dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum
masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
PBL dan pemukiman ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :Tabel 4.1.
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor PBL Dan Permukiman
Komponen Yang
Diperkirakan Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
DampakI. TAHAP KONTRUKSI
1. Kegiatan konstruksi Terserapnya kesempatan Tenaga kerja tahap Kesempatan kerja sarana dan prasarana kerja penduduk disekitar konstruksi yang dapat permukiman lokasi kegiatan diserap pembanguinan sarana dan prasarana permukiman sesuai dengan keahliannya, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur.
II. TAHAP OPERASIONAL
1. Kegiatan operasional Dapat terserapnya Tenaga kerja kontrak Kesempatan Kerja sarana dan prasarana kesempatan kerja bagi atau lepas sesuai permukiman penduduk disekitar lokasi kebutuhan sarana dan prasarana permukiman sesuai kebutuhan dan keahlian
2. Kegiatan operasional Kesempatan berusaha Penduduk usia Kesempatan berusaha sarana dan prasarana produktif yang tidak permukiman bekerja
3. Pengoprasian sarana Proses operasional sarana Penurunan estetika Estetika dan prasarana dan prasarana akibat kegiatan dan permukiman permukiman beroperasinya sarana dan prasarana
Komponen Yang
Diperkirakan Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
Dampakpermukiman
4. Kegiatan Gangguan keamanan di Terjadinya gangguan Kamtibmas pengoperasian sarana lokasi dan sekitar lokasi keamanan seperti dan prasarana kegiatan sarana dan pencurian peralatan permukiman prasarana permukiman
5. Kegiatan Operasional Penurunan kesehatan Timbulnya penyakit Kesehatan pekerja & masyarakat sarana dan prasarana masyarakat akibat berupa penyakit kulit, permukiman operasional sarana dan infeksi saluran prasarana permukiman pernafasan atas dan infeksi pada usus
C. Sektor Air Limbah
Dalam membangun sistim penyediaan Air Limbah, dampak-dampak lingkungan yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi
yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Air Limbah yang berkembang
dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang
tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah
biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan
Air Limbah.Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti
dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum
masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
air limbah ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.2
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Air Limbah
Komponen Yang
Diperkirakan Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
DampakI. TAHAP KONTRUKSI
1. Kegiatan konstruksi Terserapnya Tenaga kerja tahap Kesempatan kerja sistim penyediaan air kesempatan kerja konstruksi yang dapat limbah penduduk yang berada diserap disekitar lokasi kegiatan sesuai dengan keahliannya, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur.
II. TAHAP OPERASIONAL
1. Kegiatan operasional Dapat terserapnya Tenaga kerja kontrak atau Kesempatan Kerja sistim pengolahan air kesempatan kerja bagi lepas sesuai kebutuhan limbah penduduk disekitar lokasi IPAL sesuai kebutuhan dan keahlian
2. Kegiatan operasional Kesempatan berusaha Penduduk usia produktif Kesempatan berusaha
IPAL antara lain sebagai yang tidak bekerja tukang cuci kendaraan pengangkut tinja
3. Pengoprasian IPAL Proses pengolahan IPAL Penurunan estetika berupa Estetika yang terlihat dari luar ceceran lumpur tinja
4. Kegiatan Gangguan keamanan di Terjadinya gangguan Kamtibmas pengoperasian IPAL lokasi keamanan seperti pencurian peralatan
5. Kegiatan Operasional Penurunan kesehatan Timbulnya bau Kesehatan pekerja
& masyarakat
IPAL pekerja (masyarakat)
D. Sektor Persampahan
Dalam membangun sistim Persampahan, dampak-dampak lingkungan yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi
yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Persampahan yang berkembang
dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang
tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah
biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan
Persampahan.Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti
dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum
masa konstruksi.Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
persampahan ditunjukkan dalam bentuk matriks pada Tabel 5.3 berikut.
Tabel 4.3
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Persampahan
Komponen Yang
Diperkirakan Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
DampakI. TAHAP KONTRUKSI
1. Kegiatan konstruksi Terserapnya kesempatan Tenaga kerja tahap Kesempatan kerja
TPA kerja penduduk disekitar konstruksi yang dapat lokasi kegiatan sesuai diserap dengan keahliannya, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur.
II. TAHAP OPERASIONAL
1. Keguatan Dapat terserapnya Tenaga kerja kontrak atau Kesempatan Kerja operasional TPA kesempatan kerja bagi lepas sesuai kebutuhan penduduk disekitar lokasi TPA sesuai kebutuhan dan keahlian
2. Kegiatan operasional Kesempatan berusaha Penduduk usia produktif Kesempatan berusaha TPA antara lain sebagai yang tidak bekerja pemulung sampah yang masih bias dimanfaatkan/dijual
3. Pengoprasian Proses penimbuhan Penurunan estetika berupa Estetika penimbunan sampah sampah yang terlihat dari (tumpukan) sampah di di TPA luar lokasi TPA yang terlihat dari luar
4. Kegiatan Gangguan keamanan di Terjadinya gangguan Kamtibmas pengoperasian TPA lokasi dan sekitar lokasi keamanan seperti pencurian peralatan
5. Kegiatan Operasional Penurunan kesehatan Timbulnya penyakit berupa Kesehatan pekerja
& masyarakat TPA pekerja &pemulung penyakit kulit, infeksi (masyarakat pangguna) saluran pernafasan atas dan infeksi pada usus
E. Sektor Drainase
Dalam membangun sistim Drainase, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan
adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada
saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi
yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Drainase yang berkembang dimasyarakat,
sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak melibatkan
penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya
dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Drainase.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti
dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum
masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
drainase ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.4
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial Ekonomi Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Drainase
Komponen Yang
Diperkirakan Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
DampakI. TAHAP KONTRUKSI
1. Kegiatan konstruksi Terserapnya Tenaga kerja Kesempatan kerja drainase kesempatan kerja tahap konstruksi penduduk disekitar yang dapat lokasi kegiatan diserap sesuai dengan keahliannya, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur.
II. TAHAP OPERASIONAL
1. Kegiatan operasional Dapat terserapnya Tenaga kerja Kesempatan Kerja drainase kesempatan kerja kontrak atau bagi penduduk lepas sesuai disekitar lokasi kebutuhan sesuai kebutuhan dan keahlian
2. Kegiatan operasional Kesempatan Penduduk usia Kesempatan berusaha drainase berusaha antara lain produktif yang sebagai peternakan tidak bekerja
ikan
F. Sektor Air Minum
Dalam membangun sistim penyediaan air minum, dampak-dampak lingkungan yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi
yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan air minum yang berkembang
dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang
tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah
biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan air
minum.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti
dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum
masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap system
penyediaan air minum ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :Tabel 4.5
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Air Minum
Komponen Yang
Diperkirakan Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
DampakI. TAHAP KONTRUKSI
1. Kegiatan konstruksi Terserapnya Tenaga kerja tahap Kesempatan kerja
Bangunan penangkap kesempatan kerja konstruksi yang intake/bronkaptering, penduduk desa sesuai dapat diserap bangunan produksi, dengan keahliannya, bangunan reservoir dan sehingga dapat galian pipa mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur.
II. TAHAP OPERASIONAL
1. Kegiatan operasional Dapat terserapnya Tenaga kerja Kesempatan Kerja
Sistim Penyediaan Air kesempatan kerja bagi kontrak atau lepas Minum penduduk yang berada sesuai kebutuhan disekitar lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan dan keahlian
2. Kegiatan operasional Kesempatan berusaha Penduduk usia Kesempatan berusaha
Sistim Penyediaan Air antara lain sebagai produktif yang Minum tenaga harian atau tidak bekerja tenaga kontrak
3. Pengoperasian Sistim Proses pembuangan Penurunan kualitas Estetika
Penyediaan Air Minum lumpur hasil endapan air akibat lumpur dari proses pengolahan air minum dan pengurasan.
4. Kegiatan pengoperasian Gangguan keamanan di Terjadinya Kamtibmas
Sistim Penyediaan Air lokasi dan sekitar lokasi gangguan Minum keamanan seperti pencurian peralatan
5. Kegiatan Operasional Penurunan kesehatan Timbulnya penyakit Kesehatan pekerja & masyarakat Sistim Penyediaan Air pekerja terutama berupa infeksi
Minum operator pompa. saluran pernafasan
4.2 Komponen Lingkungan
Komponen lingkungan di bidang Cipta Karya meliputi:
A. Sektor Pengembangan Pemukiman
Dalam membangun sistim permukiman, dampak-dampak lingkungan yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi
yaitu dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak kebisingan dan pencemaran
udara akibat adanya pekerjaan konstruksi dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul
adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan
pelayanan Permukiman.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti
dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum
masa konstruksi.B. Sektor Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL)
Dalam membangun sistim Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL), dampak-
dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi,
dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak kebisingan dan
pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi dan pada pasca konstruksi dampak
yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat
merasakan pelayanannya.Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti
dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum
masa konstruksi.Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
PBL dan pemukiman ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :Tabel 4.6
Matrik Dampak Terhadap Lingkungan Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor PBL Dan Permukiman
Komponen Yang
Diperkirakan Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
DampakI. TAHAP KONTRUKSI Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia
1. Mobilisasi kendaraan, Penurunan kualitas Terbatas pada lokasi Debu pembuatan jalan udara terutama debu kegiatan pembangunan masuk, pembuka saraana dan prasarana lahan, penggalian permukiman. tanah dan pembuatan jalan kerja.
2. Kegiatan pembukaan Penurunan kualitas air Penurunan kualitas air Air Sungai lahan, pembuatan sungai sungai terutama jalan masuk, parameter zat pada pembuatan jalan kerja, terlarut. penggalian tanah dan tumpukan tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai terutama musi hujan.
3. Mobilisasi kendaraan Terjadinya kerusakan Kondisi jalan Kerusakan jalan kebun atau pengangkut peralatan jalan kebun atau bergelombang dan persawahan berat dan material persawahan berlubang
II. TAHAP OPERASIONAL Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia
Komponen Yang
Diperkirakan Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
Dampak1. Mobilisasi kendaraan Penurunan kualitas Timbulnya penurunan Kualitas Udara dan
Debu untuk menunjang udara dan debu kualitas udara kegiatan operasional terutama Nox, CO2, sarana dan prasarana O3, NH3, H2S, Pb, Hc permukiman dan debu
2. Kegiatan dan Penurunan kualitas air Munculnya air limbah Kualitas air sungai dan air tanah operasional sarana dan sungai dan air tanah akibat dari operasional prasarana permukiman sarana dan prasarana permukiman
3. Mobilisasi kendaraan Peningkat intensitas Peningkatan intensitas Kebisingan pengangkut samoah kebisingan yang kebisingan dengan dan kendaraan berat di mengurangi satuan dBA lokasi TPA kenyamanan
C. Sektor Air Limbah
Dalam membangun sistim penyediaan Air Limbah, dampak-dampak lingkungan yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak terganggunya
sumber air, dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi
dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu
masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Air Limbah.Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti
dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum
masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
air limbah ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.7
Matrik Dampak Terhadap Lingkungan Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Air Limbah
Komponen Yang
Diperkirakan Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
DampakI. TAHAP KONTRUKSI Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia
1. Mobilisasi kendaraan, Penurunan kualitas Terbatas pada lokasi Debu pembuatan jalan udara terutama debu kegiatan pembangunan masuk, pembuka sistim penyediaan air lahan, penggalian limbah tanah dan pembuatan jalan kerja.
2. Kegiatan pembukaan Penurunan kualitas air Penurunan kualitas air Air Sungai lahan, pembuatan sungai sungai terutama jalan masuk, parameter zat pada pembuatan jalan terlarut kerja, penggalian tanah dan tumpukan tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai terutama musim hujan.
3. Mobilisasi kendaraan Terjadinya kerusakan Kondisi jalan Kerusakan jalan kebun atau pengangkut peralatan jalan kebun atau bergelombang dan persawahan berat dan material persawahan berlubang
II. TAHAP OPERASIONAL Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia
1. Mobilisasi kendaraan Penurunan kualitas Timbulnya penurunan Kualitas Udara dan
Debu dan operasional udara dan debu kualitas udara terutama pompa air limbah Nox, CO2, O3, NH3, H2S, Pb, Hc dan debu
2. Kegiatan proses Penurunan kualitas air Tercemarnya air sungai Kualitas air sungai dan air tanah pembuangan air sungai dan air tanah dan air tanah limbah hasil pengolahan
3. Mobilisasi kendaraan Peningkat intensitas Peningkatan intensitas Kebisingan pengangkut tinja kebisingan yang kebisingan dengan satuan mengurangi dBA kenyamanan
D. Sektor Persampahan
Dalam membangun sistim Persampahan, dampak-dampak lingkungan yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak terganggunya
sumber air, dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi
dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu
masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Persampahan.Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti
dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum
masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
persampahan ditunjukkan dalam bentuk matriks pada Tabel 5.8 berikut.
Tabel 4.8
Matrik Dampak Terhadap Lingkungan Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Persampahan
Komponen Yang Diperkirakan Terkena Dampak Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
I. TAHAP KONTRUKSI Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia 1.
Debu Mobilisasi kendaraan, pembuatan jalan masuk, pembuka lahan, penggalian tanah dan pembuatan jalan kerja.
Penurunan kualitas udara terutama debu Terbatas pada lokasi kegiatan TPA.
Kegiatan pembukaan lahan, pembuatan jalan masuk, pembuatan jalan kerja, penggalian tanah dan tumpukan tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan
Penurunan kualitas air sungai Penurunan kualitas air sungai terutama parameter zat pada terlarut, BOD dan COD
2. Air Sungai
Komponen Yang Diperkirakan Terkena Dampak Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
II. TAHAP OPERASIONAL Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia 1.
Kualitas air tanah Kegiatan proses pembusukan sampah terutema sampah organic dan unsur lain yang larut dalam air
Dalam membangun sistim Drainase, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan
adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada
saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak terganggunya
sumber air, dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi
dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu
masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Drainase.Peningkatan intensitas kebisingan dengan satuan dBA
Peningkat intensitas kebisingan yang mengurangi kenyamanan
Mobilisasi kendaraan pengangkut samoah dan kendaraan berat di lokasi TPA
Munculnya air lindi (leachate) dengan volume tergantung proses permbusukan maupun air hujan yang meresap kedalam sampah 4. Kebisingan
Penurunan kualitas air tanah terutama air sumur penduduk
Penurunan kualitas air sungai Munculnya air lindi (leachate) dengan volume tergantung proses permbusukan maupun air hujan yang meresap kedalam sampah 3.
sedimentasi pada air sungai terutama musi hujan.
Kualitas air sungai Kegiatan proses pembusukan sampah organic unsur lain yang larut dalam sampah
Penurunan kualitas udara dan debu Timbulnya penurunan kualitas udara terutama Nox, CO2, O3, NH3, H2S, Pb, Hc dan debu 2.
Mobilisasi kendaraan dan proses penguraian material sampah
Kualitas Udara dan Debu
Kondisi jalan bergelombang dan berlubang
Terjadinya kerusakan jalan kebun atau persawahan
3. Kerusakan jalan kebun Mobilisasi kendaraan pengangkut peralatan berat dan material
E. Sektor Drainase
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti
dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum
masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor
drainase ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :Tabel 4.9
Matrik Dampak Terhadap Lingkungan Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Drainase
Komponen Yang
Diperkirakan Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan
DampakI. TAHAP KONTRUKSI Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia
1 Debu Mobilisasi kendaraan, Penurunan kualitas Terbatas pada pembuatan jalan masuk, udara terutama debu lokasi kegiatan. pembukaan lahan untuk kolam retensi, penggalian tanah dan pembuatan jalan kerja.
2 Air Sungai Kegiatan pembukaan Penurunan kualitas air Penurunan kualitas lahan untuk kolam retensi, sungai air sungai. pembuatan jalan masuk, pembuatan jalan kerja, penggalian tanah dan tumpukan tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai terutama musim hujan.
3 Kerusakan jalan kebun Mobilisasi kendaraan Terjadinya kerusakan Kondisi jalan atau persawahan pengangkut peralatan jalan kebun atau bergelombang dan berat dan material persawahan berlubang
II. TAHAP OPERASIONAL Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia 1.
Kualitas Udara dan Debu
2. Kegiatan mandi cuci dan Penurunan kualitas air Munculnya air Kualitas air sungai buang tinja sungai limbah domestic atau non domestic terhadap saluran drainase
F. Sektor Air Minum
Dalam membangun sistim penyediaan air minum, dampak-dampak lingkungan yang harus
diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan
dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak terganggunya
sumber air, dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi
dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu
masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan air minum.Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa
konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti
dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum
masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap system
penyediaan air minum ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :Tabel 4.10
Matrik Dampak Terhadap Lingkungan Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sektor Air Minum
Komponen Yang Diperkirakan Terkena Dampak Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak KeteranganI. TAHAP KONTRUKSI Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia
1 Debu Mobilisasi kendaraan, pembuatan jalan masuk, pembuka lahan, penggalian tanah dan pembuatan jalan kerja.
Penurunan kualitas udara terutama debu Terbatas pada lokasi kegiatan dapa lokasi pekerjaan (pembangunan air baku, bangunan pengolahan, pembangunan reservoir dan galian pipa).
2 Air Sungai / Mata air Kegiatan pembukaan lahan, pembuatan jalan masuk, pembuatan jalan kerja, penggalian tanah dan tumpukan tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai / disekitar lokasi mata air terutama
Penurunan kualitas air sungai dan mata air Penurunan kualitas air sungai dan mata air terutama parameter kekeruhan/organic.
Komponen Yang Diperkirakan Terkena Dampak Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan musim hujan.
II. TAHAP OPERASIONAL Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia 1.
Peningkatan intensitas kebisingan dengan satuan dBA
Berkurangnya kuantitas air sungai/mata air dan air tanah
Penurunan kuantitas air sungai/mata air dan air tanah
Kegiatan pengambilan air sungai/mata air dan air tanah
Kuantitas air sungai/mata air dan air tanah
Penurunan kualitas udara Timbulnya SO2, CO, NH3, H2s, Pb, Debu 2.
Kualitas udara dan debu Kegiatan operasional pompa menimbulkan gas polutan terutama yang menggunakan BBM
Peningkat intensitas kebisingan yang mengurangi kenyamanan
3 Kerusakan jalan kebun Mobilisasi kendaraan pengangkut peralatan berat dan material
Mobilisasi kendaraan pengangkut samoah dan kendaraan berat di lokasi TPA
Penurunan kuantitas sumber air (air sungai/mata air dan air tanah)
Penurunan kuantitas air sungai /mata air dan air tanah
Kuantitas air sungai/ mata air dan air tanah Kegiatan pengambilan air sungai/mata air dan air tanah
Penurunan kualitas udara dan debu Timbulnya penurunan kualitas udara dan debu 2.
Operasional pompa airbaku dan pompa distribusi
Kualitas Udara dan Debu
Terjadinya kerusakan jalan kebun Kondisi jalan bergelombang dan berlubang