RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

BAB III
ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR
BIDANG CIPTA KARYA
3.1. Arahan Kebijakan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang
3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Dalam rangka mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, konsep
perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya disusun dengan berlandaskan pada
berbagai peraturan perundangan dan amanat perencanaan pembangunan. Untuk mewujudkan
keterpaduan pembangunan permukiman, Pemerintah Pusat, Provinsi, dan KABUPATEN PARIGI
MOUTONG perlu memahami arahan kebijakan tersebut, sebagai dasar perencanaan, pemrograman,
dan pembiayaan pembangunan Bidang Cipta Karya.
Konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, yang membagi amanat
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dalam 4 (empat) bagian, yaitu amanat penataan
ruang/spasial, amanat pembangunan nasional dan direktif presiden, amanat pembangunan Bidang
Pekerjaan Umum, serta amanat internasional.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dihadapkan pada
beberapa isu strategis, antara lain bencana alam, perubahan iklim, kemiskinan, reformasi birokrasi,

kepadatan penduduk perkotaan, pengarusutamaan gender, serta green economy. Disamping isu
umum, terdapat juga permasalahan dan potensi pada masing-masing daerah, sehingga dukungan
seluruh stakeholders pada penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya sangat diperlukan.
3.1.1.1. Rencana pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
RPJPN 2005-2025 yang ditetapkan melalui UU No. 17 Tahun 2007, merupakan dokumen
perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan secara
menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu Tahun 2005-2025. Dalam
dokumen tersebut, ditetapkan bahwa Visi Indonesia pada tahun 2025 adalah “Indonesia yang
Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”. Dalam penjabarannya RPJPN mengamanatkan beberapa hal
sebagai berikut dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, yaitu:
a.

Dalam mewujudkan Indonesia yang berdaya saing maka pembangunan dan penyediaan air
minum dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat
serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi,
pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan kebutuhan
BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH

TAHUN ANGGARAN 2016

tersebut dilakukan melalui pendekatan tanggap kebutuhan (demand responsive approach)
dan pendekatan terpadu dengan sektor sumber daya alam dan lingkungan hidup, sumber daya
air, serta kesehatan.
b.

Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan maka Pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi diarahkan pada (1)
peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan air minum dan
sanitasi, (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi dasar bagi masyarakat, (3)
penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional, dan (4)
penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi
masyarakat miskin.

c.

Salah satu sasaran dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan
adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
pendukungnya bagi seluruh masyarakat untuk mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh.

Peran pemerintah akan lebih difokuskan pada perumusan kebijakan pembangunan sarana dan
prasarana, sementara peran swasta dalam penyediaan sarana dan prasarana akan makin
ditingkatkan terutama untuk proyek-proyek yang bersifat komersial.
Upaya perwujudan kota tanpa permukiman kumuh dilakukan pada setiap tahapan RPJMN,

yaitu :
I.

RPJMN Ke-2 (2010-2014) : Daya saing perekonomian ditingkatkan melalui percepatan
pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan
dunia usaha dalam pengembangan perumahan dan permukiman.

II.

RPJMN Ke-3 (2015-2019) : Pemenuhan kebutuhan hunian bagi seluruh masyarakat terus
meningkat karena didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan
berkelanjutan, efisien, dan akuntabel. Kondisi itu semakin mendorong terwujudnya kota
tanpa permukiman kumuh.

III. RPJMN Ke-4 (2020-2024) : Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan

prasarana dan sarana pendukung sehingga terwujud kota tanpa permukiman kumuh.
3.1.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014
RPJMN Tahun 2010-2014 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010
menyebutkan bahwa infrastruktur merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dengan mendorong partisipasi

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

masyarakat dalam rangka pemenuhan hak dasar untuk tempat tinggal dan lingkungan yang layak
sesuai dengan UUD 1945 Pasal-28H, pemerintah memfasilitasi penyediaan perumahan bagi
masyarakat berpendapatan rendah serta memberikan dukungan penyediaan prasarana dan sarana
dasar permukiman, seperti air minum, air limbah, persampahan dan drainase.
Dokumen RPJMN juga menetapkan sasaran pembangunan infrastruktur permukiman pada
Periode Tahun 2010-2014, yaitu :
a.


Tersedianya akses air minum bagi 70% penduduk pada akhir Tahun 2014, dengan perincian
akses air minum perpipaan 32% dan akses air minum non-perpipaan terlindungi 38%.

b.

Terwujudnya kondisi Stop Buang Air Besar Sembarangan (S-BABS) hingga akhir tahun
2014, yang ditandai dengan tersedianya akses terhadap sistem pengelolaan air limbah
terpusat (off-site) bagi 10% total penduduk, baik melalui sistem pengelolaan air limbah
terpusat skala kota sebesar 5% maupun sistem pengelolaan air limbah terpusat skala komunal
sebesar 5% serta penyediaan akses dan peningkatan kualitas sistem pengelolaan air limbah
setempat (on-site) yang layak bagi 90% total penduduk.

c.

Tersedianya akses terhadap pengelolaan sampah bagi 80% rumah tangga di daerah
perkotaan.

d.

Menurunnya luas genangan sebesar 22.500 Ha di 100 kawasan strategis perkotaan.

Untuk mencapai sasaran tersebut maka kebijakan pembangunan diarahkan untuk

meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan air minum dan sanitasi yang memadai,
melalui :
a.

Menyediakan perangkat peraturan di tingkat Pusat dan/atau Daerah,

b.

Memastikan ketersediaan air baku air minum,

c.

Meningkatkan prioritas pembangunan prasarana dan sarana permukiman,

d.

Meningkatkan kinerja manajemen penyelenggaraan air minum, penanganan air limbah, dan
pengelolaan persampahan,


e.

Meningkatkan sistem perencanaan pembangunan air minum dan sanitasi,

f.

Meningkatkan cakupan pelayanan prasarana permukiman,

g.

Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS),

h.

Mengembangkan alternatif sumber pendanaan bagi pembangunan infrastruktur,

i.


Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan swasta,

j.

Mengurangi volume air limpasan, melalui penyediaan bidang resapan.
BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

3.1.2. Arahan Penataan Ruang
Kebijakan utama dalam penyusunan RPIJM adalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
yang memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat
permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan
sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional, sedangkan

pola

ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang

untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pembangunan Bidang Cipta
Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola ruang yang tertuang dalam RTRW, selain
untuk mewujudkan permukiman yang

layak huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan

tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu keharmonisan antara lingkungan alam dan
lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan
dengan memperhatikan sumber daya manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan
dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

3.1.2.1. Rencana Tata Ruang dan Wilayah Nasional ( RTRWN )
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan Pemerintah
No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang dijadikan
sebagai pedoman untuk :
a.

Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,

b.


Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,

c.

Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatanruang di wilayah nasional,

d.

Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah
provinsi, serta keserasian antarsektor,

e.

Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,

f.

Penataan ruang kawasan strategis nasional, dan


g.

Penataan ruang wilayah provinsi dan KABUPATEN PARIGI MOUTONG.

h.

Arahan yang harus diperhatikan dari RTRWN untuk ditindaklanjuti kedalam RPIJM
KABUPATEN PARIGI MOUTONG adalah sebagai berikut :

1.

Pusat Kegiatan Nasional
PKN suatu wilayah dapat berupa kawasan megapolitan, kawasan metropolitan, kawasan

perkotaan besar, kawasan perkotaan sedang, atau kawasan perkotaan kecil. Sesuai dengan arahan
pada PP Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan
BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

Nasional atau PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala
internasional, nasional, atau beberapa provinsi. Penetapan PKN dilakukan berdasarkan beberapa
kriteria yang terdapat pada Pasal 14, yaitu sebagai berikut :
A.

Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Adapun beberapa kriteria dalam penetapan pusat kegiatan nasional :
a.

Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan
ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional,

b.

Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan
jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi, dan/atau

c.

Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi
skala nasional atau melayani beberapa provinsi.

B.

Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Adapun beberapa kriteria dalam penetapan pusat kegiatan wilayah adalah sebagai berikut :
a.

Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua kegiatan
ekspor-impor yang mendukung PKN,

b.

Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri
dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten, dan/atau

c.

Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang
melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten.

C.

Penetapan Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Adapun beberapa kriteria dalam penetapan pusat kegiatan lokal antara lain meliputi :
a.

Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan
jasa yang melayani skala kabupaten dan/atau beberapa kecamatan; dan/atau

b.

Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang
melayani skala kabupaten dan/atau beberapa kecamatan.

2.

Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Sesuai dengan arahan pada PP. Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional atau PKSN adalah kawasan perkotaan
yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara. Penetapan PKSN
dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yang terdapat pada Pasal 15, yaitu sebagai berikut :
BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

Adapun beberapa kriteria dalam penetapan pusat kegiatan strategis nasional :
a.

Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan negara
tetangga,

b.

Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang
menghubungkan dengan negara tetangga,

c.

Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang menghubungkan
wilayah sekitarnya, dan/atau

d.

Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong
perkembangan kawasan disekitarnya.

3.

Kawasan Strategis Nasional
Sesuai dengan arahan pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap
kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan,
termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Penetapan Kawasan Strategis
Nasional dilakukan berdasarkan beberapa kepentingan, yaitu :
Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan :
1.

Pertahanan dan Keamanan
a)

Diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara
berdasarkan geostrategi nasional,

b)

Diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi
dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan,
dan/atau kawasan industri sistem pertahanan, atau

c)

Merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang
berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas.

2.

Pertumbuhan Ekonomi,
a)

Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,

b)

Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional,

c)

Memiliki potensi ekspor,

d)

Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi,

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

e)

Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,

f)

Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan nasional,

g)

Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka
mewujudkan ketahanan energi nasional, atau

h)
3.

4.

Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.

Sosial dan Budaya
a)

Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional,

b)

Merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri bangsa,

c)

Merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan dilestarikan,

d)

Merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional,

e)

Memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, atau

f)

Memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala nasional.

Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi
a)

Diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu

b)

Pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis nasional,
pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir

5.

c)

Memiliki sumber daya alam strategis nasional

d)

Berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa

e)

Berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir, atau

f)

Berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
a)

Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati,

b)

Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan
ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang
harus dilindungi dan/atau dilestarikan,

c)

Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang
menimbulkan kerugian negara,

d)

Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro

e)

Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup

f)

Rawan bencana alam nasional

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

3.1.2.2. RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW KSN dalam penyusunan RPIJM Bidang
Cipta Karya KABUPATEN PARIGI MOUTONG tercakup dalam deliniasi wilayah yang ditetapkan
dalam KSN antara lain sebagai berikut :
1.

2.

Arahan kepentingan penetapan KSN antara lain :
a)

Ekonomi

b)

Lingkungan Hidup

c)

Sosial Budaya

d)

Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi Tinggi

e)

Pertahanan dan Keamanan

Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:
a.

Arahan pengembangan pola ruang
-

Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

-

Arahan pengembangan

pola ruang terkait

Bidang Cipta Karya seperti

pengembangan RTH
b.

Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan
prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, dan drainase

c.

Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang
khususnya untuk Bidang Cipta Karya.

Adapun RTRW KSN yang telah ditetapkan sampai saat ini adalah sebagai berikut :
a.

Perpres No. 54 Tahun 2008 T entang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;

b.

Perpres No. 45 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar,
Badung, Gianyar, dan Tabanan;

c.

Perpres No. 55 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Makassar,
Maros, Sungguminasa, Takalar;

d.

Perpres No. 62 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai,
Deli Serdang, dan Karo;

e.

Perpres No. 86 Tahun 2011 Tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur
Selat Sunda;

f.

Perpres No. 87 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam, Bintan, Karimun

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

TABEL 3.1
KAWASAN PUSAT-PUSAT KEGIATAN
KSN
No

PKN

1

Palu

PKW

PKSN

Poso, Luwuk,
Buol, Kolonodale,
Toli-toli, dan
Donggala

-

Nama Kawasan

Sudut Kepentingan

Kawasan Industri
Perdagangan (Kapet)

Kawasan perkotaan
yang berfungsi atau
berpotensi sebagai
simpul utama
tranfortasi skala
nasional atau melayani
beberapa provinsi.

Sumber : Pedoman Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya, 2014

3.1.2.3. RTRW Pulau
Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau merupakan rencana rinci dan operasionalisasi dari
RTRWN. Adapun arahan yang harus diperhatikan dari RTR Pulau untuk penyusunan RPIJM
KABUPATEN PARIGI MOUTONG adalah :
a.

Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang antara lain mencakup arahan
pengembangan kawasan lindung dan budidaya, serta arahan pengembangan pola ruang
terkait Bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.

b.

Arahan pengendalian pemanfaatan ruang yang memberikan arahan batasan wilayah mana
yang dapat dikembangkan dan yang harus dikendalikan

c.

Strategi operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk Bidang
Cipta Karya seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan,
drainase, RTH, rusunawa, agropolitan, dll.
Sesuai RTRW Pulau yang telah ditetapkan Perpres No. 88 Tahun 2011 Tentang Rencana

Tata Ruang Pulau Sulawesi.
3.1.2.4.

Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Propinsi Sulawesi Tengah

Sesuai dengan Perda No. 8 Tahun 2013 Tentang RTRW Propinsi Sulawesi Tengah Penetapan
pusat-pusat kegiatan di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah sesuai dengan Struktur Ruang Wilayah
dan Pola Ruang Wilayah.
3.1.2.4a. Rencana Struktur Ruang Wilayah
Beberapa arahan dalam RTRW Provinsi Sulawesi Tengah dalam penyusunan Dokumen
RPIJM adalah Arahan Pengembangan Pola Ruang dan Struktur Ruang yang mencakup :

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

GAMBAR 3.2
PETA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

a. Sistem perkotaan nasional
TABEL 3.2
SISTEM PERKOTAAN NASIONAL
No.

Nama Pusat Kegiatan

I.
1.
II
1.
2.
3.
4.
5.
6.

RINCIAN PUSAT KEGIATAN NASIONAL (PKN)
Palu
RINCIAN PUSAT KEGIATAN WILAYAH (PKW)
ToliToli
Poso
Buol
Kolonedale
Banawa
Luwuk

Nama
Kota/Perkotaan
Palu
ToliToli
Poso
Buol
Morowali
Donggala
Banggai

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

b. Sistem Perkotaan Provinsi
TABEL 3.3
SISTEM PERKOTAAN PROVINSI
RINCIAN PUSAT KEGIATAN LOKAL (PKL)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
15

Nama PKL
Tentena
Tambu
Salakan
Bungku
Ampana
Bora
Banggai
Tinombo
Parigi
Toili
Wakai
Bangkir
Paleleh
Beteleme
Wuasa
Watatu

Nama KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Poso
Donggala
Banggai Kepulauan
Morowali
Tojo Una-Una
Sigi
Banggai Kepulauan
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Banggai
Tojo Una-Una
ToliToli
Buol
Morowali
Poso
Donggala

3.1.2.4b. Kawasan Strategis di Provinsi Sulawesi Tengah
GAMBAR 3.3
PETA KAWASAN STRATEGIS PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

a.

Kawasan Strategis Nasional
TABEL 3.4
RINCIAN KAWASAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Nama KSN
Nama KABUPATEN PARIGI
MOUTONG
Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk delapan belas Tolitoli (Pulau Lingian, Pulau
pulau kecil terluar dgn Negara Malaysia/Filipina.
Salando, dan Pulau Dolangon)

No.
1.

TABEL 3.5
RINCIAN KAWASAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Nama KSN
Nama KABUPATEN PARIGI
MOUTONG
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Palu, Donggala, Parigi dan Sigi
PALAPAS (sebagai pengganti KAPET BATUI)

No.
1.

TABEL 3.6
RINCIAN KAWASAN SOSIAL BUDAYA
Nama KSN
Nama KABUPATEN PARIGI
MOUTONG
Kawasan Poso dsk.
Poso

No.
1.

TABEL 3.7
RINCIAN KAWASAN FUNGSI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP
No.
Nama KSN
Nama KABUPATEN PARIGI
MOUTONG
1.
Kawasan Kritis Lingkungan Balingara
Tojo Una-una dan Banggai
2.
Kawasan Kritis Lingkungan Lambunu – Buol
Buol dan Parigi Moutong.
b.

Kawasan Strategis Provinsi

No.

TABEL 3.8
RINCIAN KAWASAN STRATEGIS DARI
SUDUT KEPENTINGAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Nama KSP
Nama KABUPATEN PARIGI MOUTONG

1.

Kawasan Strategis Ekonomi Kota Palu
(KSE) Palu Utara

2.

Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) yaitu:
KTM Air Terang

Buol

KTM Tawaru-Bungku

Morowali

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

Parigi Moutong

KTM Padauloyo
KTM Bahari Bolano Lambunu

Tojo Una-una

3.

KTM Tampolore
Poso
Kawasan Agrotourism Sausu – Kab. Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan
Manggalapi - Palolo dsk.
Kabupaten Sigi

4

Kawasan Perbatasan;
Kawasan Tindantana
Kawasan Teluk Matarape
Kawasan Surumana
Kawasan Umu

Kawasan Kepulauan Togian
Kawasan Molosipat
Kawasan Pulau Sonit

perbatasan kabupaten Poso dengan kabupaten Luwu
Utara Provinsi Sulawesi Selatan;
perbatasan kabupaten Morowali dengan Provinsi
Sulawesi Tenggara;
perbatasan kabupaten Donggala dengan Provinsi
Sulawesi Barat;
perbatasan kabupaten Buol dengan Provinsi
Gorontalo;
perbatasan kabupaten Tojo Una-Una dengan
Provinsi Gorontalo;
perbatasan kabupaten Parigi-Moutong
dengan Provinsi Gorontalo;
perbatasan kabupaten Banggai
Kepulauan dengan Provinsi Maluku Utara

TABEL 3.9
RINCIAN KAWASAN PENGEMBANGAN PERKOTAAN
No.

Nama KSP

1. BALUMBAPOLIPA

Ket
Menghubungkan Banawa, Palu,
Mamboro, Bora, Pantoloan, Toboli dan
Parigi

TABEL 3.10
RINCIAN KAWASAN SOSIAL BUDAYA

1. Kawasan Istana Raja Banggai Kepulauan

Nama KABUPATEN
PARIGI MOUTONG
Banggai Kepulauan

2. Kawasan Istana Raja Palu

Palu

3. Kawasan Istana Raja Una-Una

Tojo Una-Una

4. Kawasan Istana Raja Tinombo

Parigi Moutong

5. Kawasan Lembah Bada dan Lembah Besoa

Poso

No.

Nama KSP

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

No.
1.

2.

TABEL 3.11
RINCIAN KAWASAN PENDAYAGUNAAN SUMBERDAYA ALAM
DAN TEKNOLOGI TINGGI
Nama KSP
Nama Kawasan
Nama KABUPATEN PARIGI
MOUTONG
Kawasan Sumber
Danau Poso
Poso
Daya Air sebagai
Danau Lindu
Sigi
sumber energi PLTA
Kawasan Sumber
Zona I: Selat Makassar
Donggala, Kota Palu, Tolitoli
Daya Perikanan dan dan Laut Sulawesi
dan Buol
Kelautan
Zona II: Teluk Tomini
Parigi Moutong, Poso, Tojo
Una-Una dan Banggai
Zona III: Teluk Tolo

Banggai, Banggai Kepulauan
dan Morowali

TABEL 3.12
RINCIAN KAWASAN FUNGSI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP
No.
Nama KSP
Nama KABUPATEN PARIGI
MOUTONG
1. Kawasan Kritis Lingkungan, yaitu;
Kab. Tojo Una-Una
Kaw. Sungai Podi dsk
2. Kawasan Wilayah Sungai yang
memiliki nilai strategis , yaitu;
Kaw. WS Parigi – Poso;
Kab. Parigi Moutong – Poso;
Kaw. WS Laa-Tambalako
Kab. Poso-Morowali
Kaw. WS Randangan
Prov. Gorontalo-Sulteng-Sulbar
Kaw. WS Palu – Lariang;
Prov. Sulteng-Prov. Sulsel
Kaw. WS Kaluku-Karama;
Prov. Sulbar-Sulteng;
Kab. Tojo Una-Una – BanggaiKaw. WS Bongka – Mentawa;
Morowali;
Prov. Sulawesi Selatan-Sulawesi
Kaw. WS Pompengan-Lorena;
Tengah-Sulawesi Tenggara;
Kab. Buol-Donggala-Parigi
Kaw. WS Lambunu-Buol
Moutong-Tolitoli
3. Kawasan Penanganan Khusus
Kab. Sigi dan Kab. Poso
Endemik Schistosomiasis
4. Kawasan Terusan khatulistiwa, dsk.
Kab. Parigi Moutong – Kab.
Donggala.

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

TABEL. 3.13
RINCIAN KAWASAN ANDALAN DI SULAWESI TENGAH
Nama Kawasan
Sektor Unggulan
Kep. Penetapan
Andalan
Poso dsk.
pertanian, perikanan, pariwisata, PP 26 tahun 2008
perkebunan, dan industri
Tentang RTRWN
Tolitoli dsk.
pertambangan,
perkebunan, PP 26 tahun 2008
perikanan, pertanian, dan pariwisata Tentang RTRWN
Kolonedale dsk.
pertanian, perikanan, pariwisata, PP 26 tahun 2008
perkebunan, agro industri, dan Tentang RTRWN
pertambangan
Palu dsk.
pertambangan, perikanan, industri, PP 26 tahun 2008
pertanian,
perkebunan,
dan Tentang RTRWN
pariwisata.

No.
1.
2.
3.

4.

No.
1.

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

TABEL 3.14
RINCIAN KAWASAN ANDALAN LAUT DI SULAWESI TENGAH
Nama Kawasan Andalan Laut
Sektor Unggulan
Teluk Tolo – Kep. Banggai dsk.
perikanan laut dan pariwisata
TABEL 3.15
RINCIAN KAWASAN CEPAT TUMBUH DI SULAWESI TENGAH
Nama KSN
Nama KABUPATEN PARIGI
MOUTONG
Kaw. Parigi – Ampibabo dsk.,
Kab. Parigi Moutong
Kaw. Danau Poso dsk.,
Kab. Poso
.
Kaw. Ampana dsk.,
Kab. Tojo Una - Una
Kaw. Moutong – Tomini dsk.,
Kab. Parigi Moutong
Kaw. Damsol – Damsel dsk.,
Kab. Donggala
.
Kaw. Lalundu dsk.
Kab. Donggala

3.1.2.4c. Rencana Pola Ruang Wilayah
Beberapa arahan dan RTRW Provinsi dalam penyusunan Dokumen RPIJM adalah Arahan
Pengembangan Pola Ruang yang mencakup :
A.

Kawasan Lindung
Rincian Rencana Kawasan Lindung Nasional di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah
1. Kawasan Margasatwa

Luasan = 69.329,79 Ha

2. Kawasan Cagar Alam

Luasan = 366.758,33 Ha

3. Kawasan Taman Nasional

Luasan = 217.991,18 Ha

4. Kawasan Laut & Taman Laut

Luasan = 179.512 Ha

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

B.

5. Kawasan Suaka Alam Wisata

Luasan = 182.562 Ha

6. Kawasan Wisata Alam Laut

Luasan = 100.000 Ha

7. Kawasan Taman Hutan Raya

Luasan = 7.128 Ha

8. Kawasan Taman Buru

Luasan = 5.000 Ha

9. Kawasan Sempadan Pantai

Luasan = 4.265 Km

Rincian Kawasan Budidaya
Rincian Rencana Kawasan Budidaya di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah

C.
1.

1. Kawasan Budidaya Hutan

Luasan

= 1.597.609 Ha

2. Kawasan Budidaya Non Hutan

Luasan

= 2.976.935 Ha

Rencana Pengembangan Pola Ruang terkait Ke Cipta Karyaan
Wilayah Sungai
1. Wilayah Sungai Lintas Provinsi
2. Wilayah Sungai Strategis
3. Wilayah Sungai Lintas Kabupaten

2.

Rincian Bendung
1. Wilayah Bendung Nasional
-

Lambunu

Luasan Pelayanan = 6.750 Ha

-

Sausu Atas

Luasan Pelayanan = 7.350 Ha

2. Wilayah Bendung Provinsi
-

Malino

Luasan Pelayanan = 2.002 Ha

-

Ongka Atas

Luasan Pelayanan = 2.035 Ha

-

Tada

Luasan Pelayanan = 2.354 Ha

-

Kasimbar

Luasan Pelayanan = 1.081 Ha

-

Dolago

Luasan Pelayanan = 2.557 Ha

-

Matori

Luasan Pelayanan = 1.769 Ha

-

Mepanga Hilir

Luasan Pelayanan = 1.029 Ha

-

Torue

Luasan Pelayanan = 2.096 Ha

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

3. Wilayah Danau
-

Bolano Toga

Luas = 0,2575 Ha

-

Batu Dako

Luas = 0,1775 Ha

-

Bolanosau

Luas = 0,9375 Ha

-

Dedei

Luas = 0,2125 Ha

-

Laut Kecil

Luas = 2,4375Ha

-

Bolano Molosipat

Luas = 0,1250 Ha

4. Wilayah Mata Air
5. Instalasi Pengolahan Air Bersih ( IPA )

TABEL 3.16
POLA RUANG PROVINSI SULAWESI TENGAH

No

FUNGSI KAWASAN

I. Kawasan Lindung
Kawasan Konservasi Suaka Alam
dan Pelestarian Alam
Kawasan Konservasi Suaka Alam
dan Pelestarian Alam (Air)
Hutan Lindung
II. Kawasan Budidaya Hutan
Hutan Produksi Terbatas (HPT)
Hutan Produksi Tetap (HP)
Hutan Produksi yang dapat
dikonversi (HPK)
III. Areal Penggunaan Lain (APL)
IV.
Perairan (Danau & Sungai)
Jumlah III & IV
Luas Wilayah Provinsi Sulteng
(I+II+III+IV)

Berdasarkan Perda
RTRWP Sulteng No. 4
Tahun 2004
(Ha)

Updating Luas
Berdasarkan
Perhitungan GIS
(Ha)

LUAS
2.166.171

%
31,84

LUAS
2.386.986,81

%
36,43

676.248

9,94

672.160,97

10,26

1.489.923
2.228.761
1.476.316
500.589
251.856

21,90
32,76
23,70
7,36
3,70

338.818,95
1.376.006,89
2.136.958,55
1.421.428,72
461.849,28
253.680,55

5,17
21,00
32,61
21,69
7,05
3,87

2.408.368
-

35,40
-

6.803.300

100

1.969.963,18
58.763,61
2.028.726,79
6.552.672,15

30,06
0,90
30,96
100

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

TABEL 3.17
POLA RUANG KABUPATEN PARIGI MOUTONG DI SULAWESI TENGAH
NO

KAB/KOTA

1.

Kota Palu

2.
3.
4.
5.

Kab. Donggala
Kab. Poso
Kab. Tolitoli

6.
7.
8.

9.
10.
11.

APL

HSA

HL

21.114,57

5.314,47

8.264,29

-

-

4.752,55

182.794,51
199.715,78
132.834,62

22.011,64
126.939,15
31.841

183.878,6
134.433,95
38.327,33

12.272,67
33.058,78
51.743,26

30.218,79
28.557,89
3.149,36

187.442,22
187.888,95
86.728,25

284.073,65

17.429,08

178.771,85

51.028,19

63.999,89

311.949,42

132.708,71

38.544,13

31.520,24

72.845,62

36.286,87

101.046

239.575,57

472.734,88

157.673,72

83.915,37

154.033,88

222.527,83

40.178,35

65957,79

113.484,11

18.337,83

163.018,82

2.224,41

175.562,42

-

40.283,3

34.034,52

18.173,4

51.529,57

-

138.666,48

7.304,56

148.221,91

57.332,58

10.933,85

124.753,61

1.743,09

120329,52

7.304,56

43.312,05

43.312,05

4.286,53

120.548,44

4.621,04

1.903.416,87

536.442,51

1.345.706,19

626.785,50

297.859,78

1.493.691,71

57.970,24

Kab. Banggai
Kab. Buol
Kab.
Morowali
Kab. Parigi
Moutong

293.088,78

Kab. Banggai
Kepulauan
Kab. Tojo
Una-una
Kab. Sigi
TOTAL

HP

TOTAL
APL+HSA+HL+HP+HPK+HPT+perairan

HPK

HPT

Perairan
234,84
3.162,06
38.979,16
779,32
2.330,1
836,41

3.059,81

6.261.872,80

3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis Kabupaten
Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
KABUPATEN PARIGI MOUTONG wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
KABUPATEN PARIGI MOUTONG yang
PARIGI MOUTONG. Dalam

ditetapkan oleh Peraturan Daerah KABUPATEN

penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu

diperhatikan dari RTRW KABUPATEN PARIGI MOUTONG adalah sebagai berikut :
a.

Penetapan Kawasan Strategis KABUPATEN PARIGI MOUTONG (KSK) yang didasari
sudut kepentingan :
i.

Pertahanan keamanan

ii. Ekonomi
iii. Lingkungan hidup
iv. Sosial budaya
v.

Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

b.

Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:
i.

Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan
RTH.

ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan
prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun
Agropolitan
a.

Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana Bidang Cipta Karya yang
harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan
lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.

b.

Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang
khususnya untuk Bidang Cipta Karya.

Kawasan Strategis KABUPATEN PARIGI MOUTONG (KSK) diperlukan sebagai dasar
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur skala kawasan,
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada lokasi KSK, dan diharapkan
keterpaduan pembangunan dapat terwujud. Tabel 5.1 memaparkan tentang Identifikasi Arahan
RTRW KABUPATEN PARIGI MOUTONG untuk Bidang Cipta Karya, Tabel 5.2 memaparkan
Identifikasi Kawasan Strategis KABUPATEN PARIGI MOUTONG (KSK), serta Tabel 5.3
memaparkan Identifikasi Indikasi program khusus untuk Bidang Cipta Karya.

TABEL 3.18
ARAHAN RTRW KABUPATEN PARIGI MOUTONG UNTUK BIDANG CIPTA KARYA
ARAHAN POLA RUANG
(1)
KABUPATEN PARIGI MOUTONG
1. Rencana Pengembangan Kawasan Lindung :
- Kws. Hutan Lindung
- Kws. Yang Memberikan Perlindungan Thdp.
Kawasan Dibawahnya.
- Kws. Perlindungan Setempat
- Kws. Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar
Budaya
- Kws. Rawan Bencana Alam
- Kws. Lindung Wilayah Pesisir dan Laut

ARAHAN STRUKTUR RUANG
(2)
1.

2.

Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan
Wilayah
- PKWp (Pusat Kegiatan Wilayah Promosi)
- PKL (Pusat Kegiatan Lokal)
- PKLp (Pusat Kegiatan Lokal Promosi)
- PPK (Pusat Pelayanan Kawasan)
- PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan)
Rencana Pengembangan Jaringan Prasarana
Utama dan Pengembangan Sistem Prasarana
Wilayah Lainnya
- Rencana Pengembangan Sistem Jaringan
Transportasi Darat dan Laut

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
2.

DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016
Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya :
3. Sistem Prasarana Wilayah Lainnya
- Kws. Hutan Produksi
- Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Energi
dan Kelistrikan
• Hutan Produksi Terbatas
- Rencana Pengembangan Sistem Jaringan
• Hutan Produksi Tetap
Telekomunikasi
• Hutan Produksi Konversi
Rencana Pengembangan Sistem Jaringan
- Kws. Peruntukan Pertanian
Sumberdaya
Air
• Kws. Pertanian Lahan Basah
Rencana
Pengembangan
Sistem Jaringan
• Kws. Pertanian Lahan Kering
Prasarana
Persampahan
Wilayah
Kabupaten
- Kws. Peruntukan Perkebunan
Rencana
Pengembangan
Sistem
Jaringan
• Kws. Pengembangan Kakao
Prasarana Sanitasi.
• Kws. Pengembangan Tanaman Kelapa
• Kws. Pengembangan Tanaman Cengkeh
• Kws. Pengembangan Tanaman Perkebunan
Lainnya.
- Kws. Peruntukan Perikanan
- Kws. Peruntukan Industri
• Kws. Peruntukan Industri Besar
• Kws. Peruntukan Industri Kecil dan Agro
Industri
- Kws. Peruntukan Pertambangan
• Mineral Logam
• Mineral Non Logam
• Batuan
- Kws. Peruntukan Pariwisata
• Kws. Pariwisata Alam
• Kws. Pariwisata Buatan
- Kws. Peruntukan Permukiman
• Kws. Permukiman Perkotaan
• Kws. Permukiman Perdesaan
- Kws. Peruntukan Lainnya
• Kws. Olahraga Kabupaten
• Kws. Olahraga Terbuka Lainnya
• Kws. RTH
• Kws. Tempat Pemakaman Umum (TPU)
• Kws. Militer
• Kws. Ternak Kabupaten

TABEL 3.19
IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PARIGI MOUTONG (KSK)
BERDASARKAN RTRW
KAWASAN STRATEGIS KAB/KOTA
(1)
KAB. PARIGI MOUTONG
1.
KWS. STRATEGIS NASIONAL
(KSN) DAN KWS. STRATEGIS
PROVINSI (KSP)
A. KSN DAN KSP UNTUK
KEPENTINGAN FUNGSI
PERTUMBUHAN EKONOMI
KSN – Kws.
Pengembangan Ekonomi
Terpadu (KAPET)

SUDUT KEPENTINGAN
(2)

EKONOMI

LOKASI/BATAS KAWASAN
(3)

-

-

KSN – Kws.
Pengembangan Ekonomi
Terpadu (KAPET) Palapas
KSP – Kws.
Pengembangan Kota
Terpadu Mandiri (KTM)
Bahari Bolano Lambunu

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016
Palapas
KSP – Kws. Agrotourism
KSP – Kws.
Sausu-Manggalapi-Palolo
Pengembangan Kota
KSP – Kws. Cepat
Terpadu Mandiri (KTM)
Tumbuh Parigi-Ampibabo
Bahari Bolano Lambunu
dsk. serta Kws. MoutongKSP – Kws. Agrotourism
Tomini
Sausu-Manggalapi-Palolo
KSP – Kws. Cepat
Tumbuh ParigiAmpibabo dsk. serta
Kws. Moutong-Tomini
B. KSP UNTUK KEPENTINGAN SDA/TEKNOLOGI TINGGI
Kws. Teluk Tomini
PENDAYAGUNAAN
sebagai kawasan
SDA/TEKNOLOGI TINGGI
pengembangan
Kws. Teluk Tomini
sumberdaya perikanan dan
kelautan.

2.

C. KSN DAN KSP UNTUK
KEPENTINGAN FUNGSI
DAN DAYA DUKUNG
LINGKUNGAN HIDUP
KSN – Kws. Kritis
Lingkungan Lambunu –
Buol
KSP – Kws. Perbatasan
yaitu Kws. Sejoli dsk
(perbatasan Kab. ParigiMoutong dgn Kab.
Pohuwato)
KSP – Kws. Kritis
Lingkungan yaitu Kws.
DAS Parigi-Poso
KSP – Kws. Terusan
Khatulistiwa dsk.

LINGKUNGAN HIDUP

KAWASAN STRATEGIS
KABUPATEN (KSK)
KSK – Pengembangan Kws.
Parigi sbg. Pusat Pemerintahan
dan Pelayanan Kab.
KSK – Pengembangan Kws.
Agropolitan Parigi Selatan di
Kec. Tolai
KSK – Pengembangan Kws.
Perbatasan kabupaten di
Moutong.
KSK – Pengembangan Kws.
Minapolitan
KSK – Pengembangan Kws.
Agropolitan Parigi Tengah
KSK – Pengembangan
Pengelolaan Kws. Teluk
Tomini
KSK – Perlidungan Kws.
Cagar Alam dan SM
KSK – Pengembangan Kws.
Perlindungan dalam keadaan

KAWASAN STRATEGIS
KABUPATEN

-

-

-

-

-

-

-

KSN – Kws. Kritis
Lingkungan Lambunu –
Buol
KSP – Kws. Perbatasan
yaitu Kws. Sejoli dsk
(perbatasan Kab. ParigiMoutong dgn Kab.
Pohuwato)
KSP – Kws. Kritis
Lingkungan yaitu Kws.
DAS Parigi-Poso
KSP – Kws. Terusan
Khatulistiwa dsk.

KSK - pengembangan
kawasan Parigi sebagai
pusat pemerintahan dan
pelayanan Kabupaten
KSK - pengembangan
kawasan agropolitan Parigi
Selatan di daerah Tolai
sebagai pendukung KSP –
Kawasan Agrotourisme
Sausu-Manggalapi-Palolo,
kawasan ini juga
merupakan pendukung
bagi pelestarian kawasan
lindung di perbatasan
Kabupaten Poso,
Kabupaten Sigi dan
Kabupaten Parigi
Moutong.
KSK - pengembangan
kawasan perbatasan
kabupaten di Moutong
sebagai pendukung KSP-

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
darurat perang

DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016
Kawasan Pengembangan
Kota Terpadu Mandiri
(KTM) Bahari Bolano
Lambunu dan KSPKawasan Perbatasan, yaitu
Kawasan Sejoli dan
sekitarnya.
KSK – pengembangan
kawasan minapolitan pada
Kecamatan Kasimbar,
Mepanga, Tomini dan
Tinombo sebagai
pendukung kebijakan
pengembangan kawasan
minapolitan nasional
KSK - pengembangan
kawasan agropolitan Parigi
Tengah pada wilayah
Kecamatan Parigi Utara,
Parigi Tengah dan Parigi
Barat. kawasan agropolitan
ini juga merupakan
kawasan pengembangan
agrowisata sebagai salah
satu unggulan utamanya
KSK - pengembangan
pengelolaan Kawasan
Teluk Tomini yang akan
menjadikan Kabupaten
Parigi Moutong sebagai
pusat pengelolaan
“Kawasan Strategis
Nasional Kawasan Teluk
Tomini” khususnya di
bidang perikanan dan
pariwisata bersama-sama
dengan Kabupaten Tojo
Una-una, Kabupaten Poso,
dan Kabupaten Banggai.
KSK – perlindungan
kawasan cagar alam dan
Suaka Margasatwa yang
terdiri atas Cagar Alam
Gunung Tinombala di
Kecamatan Tomini dan
Mepanga, Cagar Alam
Gunung Sojol di
Kecamatan Tinombo dan
Palasa, Cagar Alam Pangi
Binangga di Kecamatan
Parigi Barat, Parigi Tengah
dan Parigi Utara, Suaka
Margasatwa Tanjung
Santigi di Kecamatan
Bolano Lambunu.
KSK - dalam keadaan
darurat perang, seluruh

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016
kawasan lindung dan
budidaya dapat berubah
menjadi kawasan strategis
pertahanan keamanan jika
dianggap penting
fungsinya bagi strategi
pertahanan Nas.

TABEL 3.20
IDENTIFIKASI INDIKASI PROGRAM RTRW KABUPATEN PARIGI MOUTONG
TERKAIT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

NO
(1)
1

USULAN
PROGRAM
UTAMA
(2)
Pengembangan
Kawasan Kota Parigi

LOKASI

MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)

SUMBER
PENDANAAN

INSTANSI
PELAKSANA

(3)
Kota Parigi

(4)
YA

(5)
APBN, APBDI/APBD-II

(6)
Dinas PU

Torue, Sausu

YA

APBN, APBDI/APBD-II

Dinas PU, Dinas
Pertanian, Dinas
Pariwisata

2

Pengembangan
Kawasan
Agropolitan Parigi
Selatan

3

Pengembangan
Kec. Moutong –
Kawasan Perbatasan
Bolano
dan Kota Terpadu
Lambunu
Mandiri

YA

APBN, APBDI/APBD-II

Dinas PU,
BAPPEDA

4

Pengembangan
Kawasan
Agropolitan Parigi
Tengah
Pengembangan
Pengelolaan
Kawasan Strategis
Teluk Tomini

YA

APBN, APBDI/APBD-II

DInas PU, Dinas
Pertanian, Dinas
Pariwisata

YA

APBN, APBDI/APBD-II

Dinas PU, Dinas
Pariwisata,
BAPPEDA

5

Kec. Parigi
Tengah, Kec.
Parigi Utara,
Parigi Barat
Teluk Tomini

Sumber : Lampiran XI Perda RTRW No. 2 Tahun 2011 - Kab. Parigi Moutong

3.1.4. Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun berdasarkan UndangUndang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undangundang tersebut, RPJMD dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah
yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, yang
memuat arah kebijakan keuangan Daerah, Strategi Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum, dan
program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif.
Penyusunan RPIJM tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah yang tertuang
dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang
lainnya. Oleh karena itu, ringkasan dari RPJMD perlu dikutip dalam RPIJM Bidang Cipta Karya
seperti :
i.

Visi Kabupaten Parigi Moutong : “Melanjutkan Terwujudnya Kabupaten Terepan Yang
Produktif, Maju, Aman, Tertib, dan Berdaya Saing Tahun 2020”

ii.

Misi Kabupaten Parigi Moutong antara lain sebagai berikut :
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good governance);
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berdaya saing berdasarkan ilmu
pengetahuan, teknologi, keimanan dan ketakwaan;
3. Percepatan pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan;
4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar dengan memperhatikan aspek pemerataan
pembangunan dan mengutamakan faktor pengungkit perekonomian rakyat;
5. Memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat guna memacu akselerasi
pembangunan daerah;
6. Melaksanakan

pengelolaan,

penataan

dan

pelestarian

sumberdaya

alam

secara

berkelanjutan
iii.

Arahan kebijakan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Parigi Moutong antara lain sebagai
berikut :
a.

Penyediaan, rehabilitasi, pemeliharaan, dan peningkatan prasarana wilayah guna
membuka

keterisolasian

dan

meningkatkan

mobilitas

antar

sentra-sentra

ekonomi/produksi;
b.

Penanganan sistem jaringan yang berlum terhubungkan untuk membuka akses pada
daerah terisolir dalam pengembangan wilayah;

c.

Penanganan sistem jaringan drainase serta pembangunan talud pada daerah rawan
bencana dan abrasi;

d.

Pengembangan dan peningkatan jaringan irigasi, rawa dan pengairan lainnya;

e.

Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai dan sember air lainnya

f.

Penanganan infrastruktur pada daerah strategis dan cepat tumbuh;

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

g.

Pembangunan infrastruktur berbasis penataan ruang untuk mendukung pusat-pusat
produksi dan ketahanan pangan, mendukung keseimbangan antara daerah/wilayah,
meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman. Meningkatkan
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang wilayah Kabupaten dan kota
kecamatan baik di wilayah daratan maupun pulau-pulau dengan memperhatikan aspek
keterpaduan, keterkaitan, keseimbangan perkembangan antar wilayah.

h.

Menata perumahan dan pemukiman serta kawasan kumuh baik diperkotaan, pesisir dan
wilayah pulau serta menyediakan kawasan permukiman dengan mengutamakan
kebutuhan masyarakat berpendapatan rendah, serta membantu perbaikan perumahan
rakyat yang berpenghasilan rendah.

i.

Menata bangunan perkantoran dalam menunjang optimalisasi pelayanan publik yang
disesuaikan dengan tata ruang

3.2. Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
3.2.1. Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman merupakan suatu dokumen
strategi operasional dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang sinergi
dengan arah pengembangan kota, sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan programprogram pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. RP2KP memuat arahan kebijakan dan
strategi pembangunan infrastruktur permukiman makro pada skala KABUPATEN PARIGI
MOUTONG yang berbasis pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan rencana pembangunan
(RPJMD). RP2KP memiliki beberapa fungsi, yaitu :
a.

Sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program-program pembangunan
lainnya yang telah ada;

b.

Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program sektoral Bidang Cipta
Karya di daerah;

c.

Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPIJM;

d.

Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan, strategi, rencana pembangunan dan
pengembangan kawasan permukiman yang tertuang di berbagai dokumen; dan

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

e.

Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait dengan pembangunan
permukiman dan infrastruktur perkotaan.
Dalam Sub-Bab Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)

bersisi :
i.

Visi dan Misi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan.

ii.

Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman.

iii.

Penetapan Kawasan Permukiman.

3.2.2. Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)
Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian
atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan
dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya. RISPAM dapat berupa RISPAM
dalam satu wilayah administrasi maupun lintas KABUPATEN PARIGI MOUTONG/provinsi.
Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan
prasarana dan sarana sanitasi sejak

dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka

perlindungan dan pelestarian air. Yang berisikan antara lain :
i.

Rencana Sistem Pelayanaan

ii.

Rencana Pengembangan SPAM

iii.

Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum

3.2.3. Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun
untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi
sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah.
SSK disusun oleh Pokja Sanitasi KABUPATEN PARIGI MOUTONG didukung fasilitasi dari
pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi KABUPATEN
PARIGI MOUTONG berpedoman pada prinsip :
a.

Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);

b.

Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);

c.

Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan

d.

Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.

BAB III -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

Dalam arahan penyusunan dokumen RPIJM sub-bab SSK berisikan :
i.

Kerangka Pembangunan Sanitasi

ii.

Tujuan, sasaran, dan strategi sektor sanitasi meliputi,
a).

Sub Sektor Air Limbah Domestik

b).

Sub Sektor Persampahan

c).

Sub Sektor Drainase Perkotaan

d).

Aspek Higienis/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

3.2.4. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan ( RTBL )
Dalam Penataan Kawasan pemerintah Kabupaten Parigi Moutong berpedoman pada
a.

RTRW dalam