BAB X ASPEK KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 1510217398BAB 10 ASPEK KELEMBAGAAN SL3

Laporan Akhir

BAB X
ASPEK KELEMBAGAAN
10.1. KONDISI EKSISTING (ORGANISASI, TATALAKSANA, DAN SDM)
Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber
daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan
kepada lembaga. Sedang tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui
mekanisme kerja yang diciptakan. Sumber daya manusia (SDM) sendiri sebagai operator dari
kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga,
penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu
kesatuan. Kondisi eksisting masing-masing komponen kelembagaan Kota Salatiga sebagai berikut :
10.1.1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya di Kota Salatiga
Kondisi keorganisasian Bidang Cipta Karya disini merupakan gambaran kondisi struktur,
tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya di Kota Salatiga. Adapun
kondisi keorganisasian Bidang Cipta Karya Kota Salatiga meliputi Dinas Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah. Untuk Dinas Daerah yang masuk dalam Organisasi Bidang Cipta Karya meliputi :
Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR). Sedangkan untuk
Lembaga Teknis Daerah yang masuk dalam Organisasi Bidang Cipta Karya meliputi : Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana, dan Ketahanan Pangan, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Kantor Lingkungan Hidup.

1. Dinas Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Perubahan
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Salatiga, serta Peraturan Walikota
Nomor 52 Tahun 2008 tentang tugas pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Kesehatan, Dinas
Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan. Dinas Kesehatan menyelenggarakan
fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
Walikota
b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kesehatan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesehatan
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya
Adapun Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kota Salatiga adalah sebagai berikut :
a) Kepala Dinas
b) Sekretariat, terdiri dari :
(1) Sub Bagian Perencanaan
(2) Sub Bagian Keuangan
(3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014


X-1

Laporan Akhir

c) Bidang Pemberdayaan Kemitraan dan Promosi kesehatan
(1) Seksi Promosi Kesehatan dan Info Kesehatan
(2) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan
(3) Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Masyarakat
d) Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan penyehatan Lingkungan
(1) Seksi Pemberantasan Penyakit (P2)
(2) Seksi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit (P3)
(3) Seksi Penyehatan lingkungan
e) Bidang Manajemen dan Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari :
(1) Seksi Registrasi, Akreditasi, dan Pendayagunaan Kesehatan
(2) Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
(3) Seksi Farmasi Makanan Minuman dan Perbekalan Kesehatan
f) Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kesehatan
(1) Seksi Pelayanan Dasar dan Rujukan
(2) Seksi Gizi

(3) Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana
g) UPTD
h) Kelompok Jabatan Fungsional
Secara rinci struktur Organisasi Ke-Cipta Karyaan yang ada pada Dinas Kesehatan dapat dilihat
pada gambar berikut :

Sumber : Perda Kota Salatiga Nomor 08 Tahun 2011

Gambar 10. 1 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-2

Laporan Akhir

2. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR)
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Dinas Daerah Kota Salatiga, DCKTR Kota Salatiga mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
keciptakaryaan. DCKTR menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang cipta karya dan tata ruang;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang cipta karya dan tata
ruang;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang cipta karya, tata ruang dan bangunan,
kebersihan, keindahan kota dan pertamanan;
d. Pelaksanaan pelayanan kesekretariatan Dinas; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Susunan organisasi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Salatiga terdiri atas:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, yang membawahi:
1. Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Cipta Karya, yang membawahi:
1. Seksi Gedung;
2. Seksi Perumahan dan Pemukiman;
3. Seksi Sanitasi dan Air Bersih;
d. Bidang Tata Ruang dan Bangunan, yang membawahi:

1. Seksi Pemetaan;
2. Seksi Pemanfaatan;
3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian;
e. Bidang Kebersihan, yang membawahi:
1. Seksi Kebersihan Jalan;
2. Seksi Sarana dan Prasarana Persampahan;
3. Seksi Penyuluhan dan Pengolahan Sampah Lingkungan;
f. Bidang Keindahan Kota dan Pertamanan, yang membawahi:
1. Seksi Pertamanan;
2. Seksi Penerangan Jalan;
3. Seksi Pemakaman Umum;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Secara rinci struktur Organisasi Ke-Cipta Karyaan yang ada pada Dinas Cipta Karya dan Tata
Ruang Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut :

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-3


Laporan Akhir

Sumber : Perda Kota Salatiga Nomor 08 Tahun 2011

Gambar 10. 2 Susunan Organisasi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

3. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana, dan Ketahanan
Pangan
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Dan
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan,
Keluarga Berencana, dan Ketahanan Pangan Kota Salatiga mempunyai tugas mempunyai
tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang
pemberdayaan masyarakat, perempuan, keluarga berencana, dan ketahanan pangan.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga
Berencana, dan Ketahanan Pangan Kota Salatiga menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat, perempuan, keluarga
berencana, dan ketahanan pangan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang

pemberdayaan masyarakat, perempuan, keluarga berencana, dan ketahanan pangan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana, keluarga sejahtera, dan
ketahanan pangan;
d. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan Badan; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-4

Laporan Akhir

Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana, dan
Ketahanan Pangan Kota Salatiga terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, yang membawahi:
1. Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian;

3. Subbagian Keuangan.
c. Bidang Pemberdayaan Masyarakat, yang membawahi:
1. Subbidang Kelembagaan Masyarakat;
2. Subbidang Perekonomian Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan.
d. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang membawahi:
1. Subbidang Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan;
2. Subbidang Perlindungan dan Peningkatan Kualitas Hidup Anak.
e. Bidang Keluarga Berencana, yang membawahi:
1. Subbidang Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;
2. Subbidang Informasi Kependudukan dan Analisa Program.
f. Bidang Keluarga Sejahtera, yang membawahi:
1. Subbidang Pemberdayaan Keluarga;
2. Subbidang Ketahanan Keluarga.
g. Bidang Ketahanan Pangan, yang membawahi:
1. Subbidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan;
2. Subbidang Konsumsi dan Keamanan Pangan.
h. Unit Pelaksana Teknis; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
Secara rinci struktur Organisasi Ke-Cipta Karyaan yang ada pada Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana, dan Ketahanan Pangan Kota Salatiga dapat

dilihat pada gambar berikut :

Sumber : Perda Kota Salatiga Nomor 09 Tahun 2011

Gambar 10. 3 Susunan Organisasi Bappeda Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga
Berencana, dan Ketahanan Pangan Kota Salatiga

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-5

Laporan Akhir

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Sesuai Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Salatiga, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan
pembangunan daerah, statistik, penelitian dan pengembangan. Untuk melaksanakan tugas

pokok sebagaimana dimaksud Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan
fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan pembangunan daerah, statistik,
penelitian dan pengembangan;
2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah dan statistik,
penelitian dan pengembangan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah, statistik,
penelitian dan pengembangan, pengendalian dan evaluasi;
4. Pelaksanaan pelayanan keSekretariatan Badan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri atas :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi,dan Pelaporan;
2) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
3) Subbagian Keuangan.
c. Bidang Ekonomi, terdiri dari :
1) Subbidang Perekonomian Daerah;
2) Subbidang Perekonomian Rakyat.
d. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, terdiri dari :

1) Subbidang Pemerintahan;
2) Subbidang Sosial Budaya.
e. Bidang Sarana Prasarana dan Tata Ruang, terdiri dari :
1) Subbidang Sarana Prasarana;
2) Subbidang Tata Ruang.
f. Bidang Statistik, Data, Pengendalian dan Evaluasi, terdiri dari :
1) Subbidang Statistik dan Data;
2) Subbidang Pengendalian dan Evaluasi.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Secara rinci struktur Organisasi Ke-Cipta Karyaan yang ada pada Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (Bappeda) dapat dilihat pada gambar berikut :

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-6

Laporan Akhir

Sumber : Perda Kota Salatiga Nomor 09 Tahun 2011

Gambar 10. 4 Susunan Organisasi Bappeda

5. Kantor Lingkungan Hidup
Sesuai Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Salatiga, Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok tugas pokok melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang pengelolaan lingkungan hidup. Untuk
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
menyelenggarakan fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan lingkungan hidup;
b) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
pengelolaan lingkungan hidup;
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan dan pengembangan lingkungan
hidup, konservasi sumber daya alam dan perhutanan sosial, pengendalian dan
pengawasan;
d) Pelaksanaan pelayanan kesekretariatan Kantor; dan
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Susunan organisasi BLH terdiri dari :
a) Kepala Kantor;
b) Subbagian Tata Usaha;
c) Seksi Perencanaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup;
d) Seksi Konservasi Sumber Daya Alam dan Perhutanan Sosial;
e) Seksi Pengendalian dan Pengawasan; dan
f) Kelompok Jabatan Fungsional.

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-7

Laporan Akhir

Secara rinci struktur Organisasi Ke-Cipta Karyaan yang ada pada Kantor Lingkungan Hidup
Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber : Perda Kota Salatiga Nomor 09 Tahun 2011

Gambar 10. 5 Susunan Organisasi Kantor Lingkungan Hidup

10.1.2. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan
kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan
hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan
kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas
dan kinerja. Keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya, perlu mengembangkan
hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas,
fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi.
Secara internal, Cipta Karyakeorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya, perlu
mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga
perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam
keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam
rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan
menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.
Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam Peraturan
Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut tupoksi dari
masing-masing instansi pemerintah bidang Cipta Karya. Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan
tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata hubungan kerja
antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas,
yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya.
Penjabaran peran dan masing-masing instansi dan hubungan kerja dalam pembangunan
bidang Cipta Karya serta inventarisasi SOP (Standar Operasional Prosedur) Bidang Cipta Karya di
Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL X. 1
HUBUNGAN KERJA INSTANSI BIDANG CIPTA KARYA
No
1.

Instansi
Dinas Kesehatan

Peran Instansi Dalam Pembangunan Bidang
Cipta Karya
 Merumuskan

kebijakan

teknis

bidang

Unit/ Bagian Yang Menangani
Pembangunan Bidang Cipta Karya
 Bidang Pemberdayaan Kemitraan

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-8

Laporan Akhir

No

Instansi
(Dinkes)

2.

Dinas
Cipta
Karya dan Tata
Ruang (DCKTR)

Peran Instansi Dalam Pembangunan Bidang
Cipta Karya
kesehatan, sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan Walikota
 Menyelenggarakan urusan pemerintahan
dan pelayanan umum bidang kesehatan
 Melakukan pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang kesehatan
 Merumuskan kebijakan teknis bidang cipta
karya dan tata ruang sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota
 Menyelenggarakan urusan pemerintahan
dan pelayanan umum bidang cipta karya dan
tata ruang
 Melakukan pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang cipta karya dan tata ruang

Unit/ Bagian Yang Menangani
Pembangunan Bidang Cipta Karya









3.

4.

5

Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan,
Keluarga
Berencana, dan
Ketahanan
Pangan

Badan
Perencanaan
dan
Pembangunan
Daerah
(Bappeda)

Kantor
Lingkungan
Hidup

 Merumuskan kebijakan teknis bidang
pemberdayaan masyarakat, perempuan,
keluarga berencana, dan ketahanan pangan;
 Memberikan
dukungan
atas
penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah bidang pemberdayaan masyarakat,
perempuan, keluarga berencana, dan
ketahanan pangan;
 Melakukan pembinaan dan pelaksanaan
tugas dibidang pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan
perempuan
dan
perlindungan anak, keluarga berencana,
keluarga sejahtera, dan ketahanan pangan;
 Merumuskan kebijakan teknis dibidang
perencanaan
pembangunan
daerah,
statistik, penelitian dan pengembangan;
 Mengkoordinassi penyusunan perencanaan
pembangunan
daerah
dan
statistik,
penelitian dan pengembangan;
 Melaksanakan Pembinaan dan pelaksanaan
tugas dibidang perencanaan pembangunan
daerah,
statistik,
penelitian
dan
pengembangan, pengendalian dan evaluasi
 Merumuskan kebijakan teknis bidang
pengelolaan lingkungan hidup;
 Memberikan
dukungan
atas
penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah bidang pengelolaan lingkungan
hidup;
 Melaksanakan Pembinaan dan pelaksanaan
tugas
dibidang
perencanaan
dan
pengembangan
lingkungan
hidup,
konservasi sumber daya alam dan
perhutanan sosial, pengendalian dan
pengawasan;









dan Promosi kesehatan
- Seksi Pemberdayaan Masyarakat
dan Kemitraan
Bidang Pencegahan Pemberantasan
Penyakit
dan
penyehatan
Lingkungan
- Seksi Penyehatan lingkungan
Bidang Cipta Karya
- Seksi Gedung
- Seksi
Perumahan
dan
Permukiman
- Seksi Sanitasi dan Air Bersih
Bidang Kebersihan
- Seksi Sarana dan Prasarana
Persampahan;
- Seksi
Penyuluhan
dan
Pengolahan Sampah Lingkungan;
Bidang Keindahan Kota dan
Pertamanan,
- Seksi Pertamanan;
- Seksi Penerangan Jalan;
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
- Subbidang
Kelembagaan
Masyarakat;
- Subbidang
Perekonomian
Masyarakat dan Penanggulangan
Kemiskinan.
Bidang Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
- Subbidang
Pengarusutamaan
Gender dan Peningkatan Kualitas
Hidup Perempuan;
- Subbidang Perlindungan dan
Peningkatan Kualitas Hidup Anak.
Bidang Pemerintahan dan Sosial
Budaya
- Subbidang Pemerintahan;
- Subbidang Sosial Budaya.
Bidang Sarana Prasarana dan Tata
Ruang
- Subbidang Sarana Prasarana;
- Subbidang Tata Ruang.

 Seksi
Perencanaan
dan
Pengembangan Lingkungan Hidup.
 Seksi Konservasi Sumber Daya Alam
dan Perhutanan Sosial.
 Seksi
Pengendalian
dan
Pengawasan

Sumber : Tim Penyusun, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-9

Laporan Akhir

10.1.3. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Penataan sistem manajemen SDM aparatur yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi
kuantitas tetapi juga kualitas. Kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang
Cipta Karya di Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL X. 2
KOMPOSISI PEGAWAI DALAM UNIT KERJA BIDANG CIPTA KARYA
No

Unit Kerja

1.

Dinas
Kesehatan
(Dinkes)

2.

Dinas Cipta Karya
dan Tata Ruang
(DCKTR)

 Gol I/II : 153 orang
 Gol III : 44 orang
 Gol IV : 5 orang

3.

Bapermas,
Perempuan, KB, dan
Ketahanan Pangan

 Gol I/II : 10 orang
 Gol III : 30 orang
 Gol IV : 8 orang

4.

Badan Perencanaan
dan Pembangunan
Daerah (Bappeda)

 Gol II : 7 orang
 Gol III : 25 orang
 Gol IV : 7 orang

5.

Kantor
Hidup

 Gol II : 7 orang
 Gol III : 15 orang
 Gol IV : 1 orang

Lingkungan

Golongan

Jenis
Kelamin


























Latar Belakang
Pendidikan
< SMA : 11 orang
SMA : 104 orang
D1/D3/D4 : 193 orang
S1 : 97 orang
S2/S3 : 7 orang
< SMA : 113 orang
SMA : 48 orang
D1/D3/D4 : 5 orang
S1 : 30 orang
S2/S3 : 6 orang
< SMA : 1 orang
SMA : 8 orang
D1/D3/D4 : 5 orang
S1 : 26 orang
S2/S3 : 8 orang
< SMA : 1 orang
SMA : 3 orang
D3 : 4 orang
S1 : 16 orang
S2/S3 : 15 orang
< SMA : 2 orang
SMA : 6 orang
D3 : 1 orang
S1 : 12 orang
S2/S3 : 3 orang

Jabatan Fungsional

 Eselon II : 1 Orang
 Eselon III : 5 Orang
 Eselon IV : 16
Orang
 Staf : 180 Orang
 Eselon II : 1 Orang
 Eselon III : 6 Orang
 Eselon IV : 11
Orang
 Staf : 30 Orang

Sumber : Tim Penyusun, 2014

10.2. ANALISIS KELEMBAGAAN (ORGANISASI, TATALAKSANA, DAN SDM)
Analisis ini menguraikan dan menggambarkan permasalahan kelembagaan Pemerintah
Kota Salatiga yang menangani bidang Cipta Karya. Analisis permasalahan pada masing-masing
komponen kelembagaan Kota Salatiga diuraikan sebagai berikut:
10.2.1. Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian
bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2JM Bidang Cipta Karya. Ada beberapa hal yang penting untuk dicermati terkait keorganisasian
Bidang Cipta Karya Kota Salatiga, antara lain :
 Struktur organisasi perangkat kerja daerah di Kota Salatiga sudah sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota Salatiga telah dibentuk
berdasarkan Daerah Kota Salatiga Nomor 10 dan 11 Tahun 2008. Guna efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Organisasi Perangkat Daerah Kota Salatiga yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 10 dan 11 Tahun 2008 tentang
Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kota Salatiga, dipandang tidak relevan lagi sehingga

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-10

Laporan Akhir







perlu diubah dan disesuaikan lagi dengan terbitnya Peraturan Daerah Kota Salatiga, antara
lain :
a) Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Perubahan Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Salatiga diubah menjadi Peraturan Daerah
Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota
Salatiga Nomor 10 Tahun 2008.
b) Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Dan Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Salatiga, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana,
dan Ketahanan Pangan Kota Salatiga diubah menjadi Peraturan Daerah Kota Salatiga
Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah
Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008.
Tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya sudah sesuai dengan tugas dan fungsi masingmasing instansi. Tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya di Kota Salatiga telah diatur
dalam Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kota Salatiga dan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu, Dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga, Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan, Keluarga Berencana, dan Ketahanan Pangan Kota Salatiga, dan telah diubah
menjadi Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 dan 9 Tahun 2011.
Struktur organisasi bidang Cipta Karya di Kota Salatiga di pengaruhi oleh faktor-faktor
eksternal. Faktor eksternal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang
dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa faktor tersebut antara
lain: Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.
Ada beberapa permasalahan terkait keorganisasian Bidang Cipta Karya Kota Salatiga, seperti :


Kurangnya sumberdaya/personil yang sesuai dengan kebutuhan



Minimnya pendanaan



Kurangnya koordinasi antar dinas/lembaga teknis daerah terkait



Konfilk kepentingan antar dinas/lembaga teknis daerah terkait

10.2.2. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran
produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Ada beberapa hal penting terkait ketatalaksanaan
kelembagaan Bidang Cipta Karya Kota Salatiga, antara lain :
1. Perda penetapan Organisasi Pemerintah Daerah telah menguraikan tupoksi masing-masing
dinas/unit kerja yang ada. Hal ini sudah terpenuhi dengan adanya Peraturan Walikota yang
mengatur tupoksi masing-masing Dinas Teknis maupun Lembaga Teknis Daerah yang ada di
Kota Salatiga.
2. Terkait mekanisme hubungan kerja didalam dan antar instansi terkait bidang cipta karya yang
terjadi selama ini dirasa cukup baik. Hal ini salah satunya tercermin pada koordinasi antar
lembaga/dinas dalam hal perijinan.

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-11

Laporan Akhir

3. Keorganisasian bidang cipta karya yang ada di Kota Salatiga sudah mengikuti ketentuan dalam
PP 41 tahun 2007. Semua sektor bidang cipta karya yaitu bidang air minum, pengembangan
permukiman, penyehatan lingkungan permukiman, dan penataan bangunan dan lingkungan
sudah tercantum dalam keorganisasian yang dibentuk.
4. Seperti halnya Struktur organisasi, bahwa Politik, Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumber
alam, Demografi juga merupakan beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
ketatalaksanaan perangkat kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya.
5. Ada beberapa permasalahan terkait ketatalaksanaan kelembagaan Bidang Cipta Karya Kota
Salatiga, seperti :


Kurangnya koordinasi antar dinas/lembaga terkait.



Kurangnya sumberdaya/personil yang sesuai dengan kebutuhan baik dari segi kualitas
maupun kuantitas.



Belum tersedia pedoman teknis yang secara rinci mengatur tentang ketatalaksanaan
kelembagaan Bidang Cipta Karya bagi daerah.

10.2.3. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM
bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2JM Bidang Cipta Karya. Adapun kondisi SDM Bidang Cipta Karya Kota Salatiga dapat digambarkan
sebagai berikut :
1. Permasalahan yang ditemui dalam manajemen SDM perangkat kerja daerah yang terkait
dengan bidang cipta karya, antara lain :


Kurangnya koordinasi antar dinas terkait



Minimnya personil yang menguasai bidang terkait



Terbatasnya pendanaan/keuangan daerah



Minimnya upaya peningkatan kapasitas SDM

 Masih rendahnya kualitas pendidikan dan pengalaman personil
2. Faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDM
organisasi, khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya.
Faktor Internal :


Tingkat pendidikan personil



Budaya/tradisi yang ada dilingkungan kerja

 Umur/Produktivitas personil
Faktor Eksternal :


Keuangan daerah



Kondisi politik/ Transisi kebijakan



Hukum/kebijakan pemerintah



Kebudayaan di luar sistem

10.2.4. Analisis SWOT Kelembagaan
Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-12

Laporan Akhir

dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT. Berdasarkan penjabaran dari kondisi eksisting
kelembagaan, serta analisis permasalahan kelembagaan, maka dilakukan analisis SWOT
kelembagaan bidang Cipta Karya di Kota Salatiga yang meliputi aspek organisasi, tata laksana dan
sumber daya manusia yang dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT kelembagaan. Adapun
matriks analisis SWOT kelembagaan Kota Salatiga dapat dilhat pada tabel berikut.
TABEL X. 3
MATRIKS ANALISIS SWOT KELEMBAGAAN KOTA SALATIGA
Faktor Eksternal

Faktor Internal
Kekuatan (S)
1. Keorganisasian bidang cipta
karya sudah diatur dalam
melalui peraturan Walikota.
2. Tata laksana bidang cipta
karya telah sesuai dengan
tupoksi.
3. Kuantitas dan Kualitas SDM
cukup memadai.
Kelemahan W)
1. Kendala Waktu.
2. Minimnya pembinaan.
3. Minimnya informasi.
4. Minimnya pendanaan.
5. Keterbatasan Personil.

Peluang (O)
1. Daerah mendapatkan kebebasan
dalam
mengatur
tata
laksana
pemerintahannya.
2. Peluang pendanaan cukup besar.
3. Stabilitas politik/keamanan baik.
Strategi SO (Kuadran 1)
 Peningkatan
kinerja
organisasi
kelembagaan yang sudah ada.
 Peningkatan kapabilisitas SDM.
 Peningkatan dana penunjang kinerja
kelembagan.
 Peningkatan upaya untuk menjaga
stabilitas politik/ keamanan.
Strategi WO (Kuadran 3)
 Peningkatan upaya pembinaan kepada
Daerah melalui strategi-strategi
dan
program-program
pengembangan
dan peningkatan kapasitas.
 Peningkatan fasilitasi akses Daerah
terhadap
program-program
yang
didanai oleh Pemerintah dan bila
diperlukan
dari
Lembaga-lembaga
Donor.

Ancaman (T)
1. Tumpang tindih kepentingan.
2. Adanya konflik kepentingan.

Strategi ST (Kuadran 2)
 Penyediakan pedoman/rujukan
yang jelas terkait keorganisasian
dan tata laksana kelembagaan.
 Pemerataan
SDM
pelaksana
kelembagaan.
 Peningkatan koordinasi antar
lembaga teknis dan dinas terkait
bidang cipta karya.
Strategi WT (Kuadran 4)
 Peningkatan upaya koordinasi
yang berkaitan dengan program/
kegiatan pengembangan dan
peningkatan
kapasitas
kepada semua stakeholder.
 Penyediaan data base dan
informasi untuk pengembangan
dan peningkatan kapasitas.

Sumber : Tim Penyusun, 2014

10.3.

RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada analisis dan
evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan dan pengembangan jabatan
struktural dan fungsional di lingkungan Pemda, serta menyusun analisis jabatan dan beban kerja
dalam rangka mendayagunakan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan satuan organisasi di
masing-masing unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya bidang Cipta Karya.
Sedangkan untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada
analisis SWOT sebelumnya, antara lain diperlukan evaluasi tata laksana, pengembangan standar
dan operasi prosedur, serta pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam instansi
ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya di bidang Cipta Karya.
Rencana pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan mengacu pada analisis SWOT,
antara lain diperlukan perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan kompetensi individu dan
kebutuhan organisasi. Hal itu diperlukan guna meningkatkan pelayanan kepegawaian, maka
perencanaan pegawai hendaknya mengacu pada analisis jabatan yang terintegrasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Selain itu, rencana pengembangan SDM dapat dilakukan dengan
peningkatan jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai melalui
pelatihan. Sesuai dengan lingkup kegiatan bidang Cipta Karya, dalam rangka peningkatan kualitas
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-13

Laporan Akhir

SDM terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian PU. Rencana pengembangan kapasitas kelembagaan yang meliputi aspek
keorganisasian, tata laksana, dan sumber daya manusia di Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel
berikut.
TABEL X. 4
RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KOTA SALATIGA
Aspek
Kelembagaan
Organisasi

Tata Laksana

Sumber Daya
Manusia

Strategi

Rencana Aksi

 Peningkatan kinerja organisasi kelembagaan
yang sudah ada.
 Peningkatan sumber pendanaan dalam
mendukung kinerja organisasi kelembagaan

 Evaluasi dan monitoring terhadap kinerja
organisasi kelembagaan yang sudah ada.
 Pengalokasian dana baik itu lewat DAU
maupun DAK
 Pencarian alternatif pendanaan non
pemerintah
 Penyusunan
buku
pedoman/juknis
terkait tata laksana kelembagan bidang
cipta karya
 Rapat koordinasi antar lembaga teknis
dan dinas terkait bidang cipta karya.

 Penyediakan pedoman/rujukan yang jelas
terkait tata laksana kelembagaan bidang cipta
karya
 Peningkatan upaya koordinasi yang berkaitan
dengan program/ kegiatan pengembangan
dan peningkatan kapasitas kepada semua
stakeholder.
 Penyediaan data base dan informasi untuk
pengembangan dan peningkatan kapasitas.
 Peningkatan kapabilisitas SDM .
 Peningkatan upaya pembinaan kepada Daerah
melalui strategi-strategi
dan
programprogram pengembangan dan peningkatan
kapasitas.
 Pemerataan SDM pelaksana kelembagaan.

 Penyusunan data base terkait tata
laksana kelembagan bidang cipta karya
 Pelatihan-pelatihan khusus bidang cipta
karya
 Fasilitasi/pembinaan bidang cipta karya

 Mutasi kepegawaian

Sumber : Tim Penyusun, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

X-14