Bab X - DOCRPIJM 150843327110 BAB 10 ASPEK KELEMBAGAAN

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

BAB X
ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN SAMOSIR
Dalam pembangunan prasarana Bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan
kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2-JM agar dapat dikelola dengan baik dan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelembagaan dibagi dalam 3 (tiga) komponen utama, yaitu
organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan
fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi
melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen
tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen
harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.
10.1

Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya.
Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan

kapasitas kelembagaan Bidang Cipta Karya pada pemerintahan Kabupaten/Kota, sebagai berikut:
1.


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Dalam UU Nomor 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya, dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala
Daerah dalam melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang
ditetapkan melalui Pemerintah Daerah.

2.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan.
PP tersebut mencantumkan bahwa Bidang pekerjaan umum merupakan Bidang wajib yang menjadi
urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap
pemerintah Kabupaten/Kota. PP Nomor 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar
kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal
ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi: “(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (2) adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah
provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2) Urusan
wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah Bidang pekerjaan
umum”.


3.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah.
Berdasarkan PP Nomor 41 tahun 2007, Bidang PU meliputi Bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta
Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam
bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 4 (empat) Bidang,
dengan sekretariat terdiri dari 3 (tiga) sub-bagian dan masing-masing Bidang terdiri dari paling
banyak 3 (tiga) seksi.

Bab X

Page 305

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

4.

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014.
Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan kapasitas dan

akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan,
peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi, penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, serta pengembangan sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan aparaturnya. Untuk mendukung penataan
kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di
lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan
penerapan e-government di berbagai instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di
lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap
dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP, mekanisme kerja
yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

5.

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 20102025
Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah
mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah.
Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai
tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan
pemerintah daerah. Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta

prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi
pemerintah daerah. Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
telah dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar
birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk
mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan disesuaikan dengan program
reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu:
1) Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen perubahan dan
strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam
rangka reformasi birokrasi;
2) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai peraturan
perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;
3) Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan fungsi unit
kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik,
kepagawaian dan diklat;
4) Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi, serta
pembangunan dan pengembangan e-government;

Bab X

Page 306


Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

5) Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan sistem rekrutmen pegawai,
analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individu
berdasarkan kompetensi;
6) Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
dan Peningkatanperan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);
7) Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama
(IKU);
8) Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit kerja masingmasing, penerapan SPM pada Kab/Kota;
9) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
6.

Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional
Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses
pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi

dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan untuk
melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang
berperspektif gender sesuai dengan Bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masingmasing.
Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai menerapkan PUG
dalam tiap program/kegiatan Cipta Karya. Untuk itu perlu diperhatikan dalam pengembangan
kelembagaan Bidang Cipta Karya untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam
pengelolaan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

7.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan
Minimum
Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar Bidang PU yang menjadi
tanggungjawab pemerintah Kabupaten/Kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen
ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab
kelembagaan yang menangani Bidang ke- PU-an, khususnya untuk sub Bidang Cipta Karya yang
dituangkan di dalam dokumen RPI2-JM.

8.


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan
Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan perangkat daerah.
Berdasarkan Permen ini dasar hokum penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah
(Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD
Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.

Bab X

Page 307

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

9.

Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar untuk memberikan
pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan,

yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk
di dalamnya jenis pelayanan Bidang Cipta Karya, seperti perumahan, air minum, drainase,
prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.

10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai
Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung
kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalam
perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar
kemampuan rata-rata ,dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan
pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi
penyediaan pelayanan perkotaan.
10.2

Kondisi Kelembagaan Saat Ini
Dalam hal memaksimalkan program pembangunan prasarana dan sarana Bidang PU/ Cipta

Karya sesuai skenario pembangunan yang telah ditetapkan perlu dilakukan penataan kelembagaan yang
ada saat ini. Tujuannya adalah agar lembaga yang ada dapat berperan secara maksimal, baik dalam
pengelolaan kegiatan maupun tingkat koordinasi dengan pemerintah provinsi dan Pemerintah Pusat.

Kelembagaan daerah yang dimaksud adalah lembaga yang terkait langsung dengan pembangunan
prasarana dan sarana Bidang PU/Cipta Karya pada jajaran Pemerintah Kabupaten Samosir.
Dalam hal melihat satu kelayakan kelembagaan sebagaimana dimaksudkan dapat dilihat dari:
1.

Kelayakan Kelembagaan Untuk Investasi Pembangunan Daerah;

2.

Kelayakan adalah hasil telahan (assesment) tentang kapasitas subjek yang mengemban tugas-tugas
tertentu bagi tercapainya tujuan-tujuan yang ditetapkan;

3.

Kelembagaan, merupakan suatu subjek dan sekaligus juga menunjuk kepada bentuk, sifat-sifat dan
atau fungsi-fungsinya (build in) yang terkait (involve), berkepentingan (concern) dan bertangung
jawab (responsible) untuk tercapainya tujuan-tujuan yang di tetapkan;

4.


Investasi, adalah salah satu masukan dalam peroses

pembangunan untuk mampu

melahirkan/menciptakan tujuan-tujuan yang ditetepkan;
5.

Pembangunan daerah, dimaksudkan sebagai proses, objek dan sekaligus juga subjek untuk
memenuhi tuntutan “stake holder“-nya bagi terciptanya masyarakat yang adil, tentram dan sejahtera
di Daerah.

10.2.1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya
I.

Peraturan Daerah yang menjadi dasar penetapan struktur organisasi Pemerintah Kabupaten
Ssamosir adalah sebagai berikut:

Bab X

Page 308


Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

a)

Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 21 tahun 2007 tentang Inspektorat, LTD,
Badan Kabupaten Samosir;

b)

Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 22 tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Samosir;

c)

Peraturan Bupati Samosir Nomor 19 tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan fungsi
masing-masing jabatan pada Dinas Tata Ruang, Permukiman Kebersihan dan Pertamanan
Kabupaten Samosir;

d)
II.

Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 20 Tahun 2007 tentang Sekretariat.

Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Samosir saat ini.
SEKRETARIAT:
1.

Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir;

2.

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Samosir.

INSPEKTORAT, LTD, BADAN:
1.

Inspektorat;

2.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

3.

Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Otonomi Desa;

4.

Badan Kepegawaian Daerah;

5.

Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Terpadu;

6.

Badan Ketahanan Pangan Dan Pelaksana Penyuluhan;

7.

Badan Lingkungan Hidup, Penelitian Dan Pengembangan;

8.

Kantor Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat;

9.

Kantor Keluarga Berencana;

10. RSUD Dr. Hadrianus Sinaga;
11. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja.
DINAS:
1.

Dinas Pendidikan;

2.

Dinas Kesehatan;

3.

Dinas Pekerjaan Umum;

4.

Dinas Tata Ruang, Pemukiman, Kebersihan Dan Pertamanan;

5.

Dinas Pertanian, Perikanan Dan Peternakan;

6.

Dinas Kehutanan Dan Perkebunan;

7.

Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil;

8.

Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan;

9.

Dinas Pariwisata, Seni Dan Budaya;

10. Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika;
11. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, Pemuda Dan Olah Raga;
12. Dinas Pendapatan, Keuangan Dan Aset Daerah.

Bab X

Page 309

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

KECAMATAN:
1.

Kecamatan Pangururan;

2.

Kecamatan Simanindo;

3.

Kecamatan Harian;

4.

Kecamatan Sianjur Mula-Mula;

5.

Kecamatan Ronggur Ni Huta;

6.

Kecamatan Palipi;

7.

Kecamatan Nainggolan;

8.

Kecamatan Onan Runggu;

9.

Kecamatan Sitio.

SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SAMOSIR:
Sekretaris Daerah
Staf Ahli Bupati Samosir:
a.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan;

b.

Staf Ahli Hukum dan Politik;

c.

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia;

d.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan.

1.

Asisten Pemerintahan membawahi:
a. Bagian Tata Pemerintahan;
b. Bagian Hukum;
c. Bagian Organisasi dan Tata Laksana.

2.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial membawahi:
a. Bagian Ekonomi;
b. Bagian Pembangunan;
c. Bagian kesejahteraan Sosial.

3.

Asisten Administrasi Umum membawahi:
a. Bagian Umum;
b. Bagian Perlengkapan;
c. Bagian Humas.

III.

Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang, Permukiman, Kebersihan dan Pertamanan (Tarukim K&P)
terdiri dari:
a.

Kepala Dinas;

b.

Sekreteriat dipimpin oleh Sekretaris, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas membawahi:

Bab X

-

Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;

-

Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian.

Page 310

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

c.

Bidang Bina Program dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris, membawahi:
-

Seksi Survey dan Penyusunan Program;

-

Seksi Evaluasi dan Pelaporan.

d. Bidang Tata Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris, membawahi:
- Seksi Penataan Ruang;
- Seksi Pembinaan Wilayah;
- Seksi Pertahanan.
e.

Bidang Permukiman dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Bidang Permukiman terdiri
dari:
- Seksi Penyehatan Lingkungan;
- Seksi penataan Bangunan.

f.

Bidang Kebersihan dan Pertamanan dipimpin oleh seorang kepala Bidang, berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Bidang Kebersihan
dan Pertamanan terdiri dari:
- Seksi Kebersihan;
-

IV.

Seksi Pertamanan.

Rincian Tugas Pokok dan fungsi masing-masing jabatan pada Dinas Tata Ruang, Permukiman
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Samosir sebagai berikut:
Tabel 10.1 Tugas Pokok dan fungsi masing-masing Jabatan Dinas Tata Ruang, Permukiman
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Samosir
Jabatan: Kepala Dinas
Dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam pelaksanaan tugas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
Tugas Pokok
Fungsi
Melaksanakan
Urusan
1
Mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis di Bidang Tata Ruang,
Pemerintahan
Daerah
Permukiman, Kebersihan dan Pertamanan;
berdasarkan asas otonomi
2
Mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dan tugas di Bidang Tata
di Bidang Tata Ruang, Permukiman, Kebersihan dan Pertamanan
Ruang,
Permukiman,
3
Melakukan pembinaan pelaksanaan tugas di Bidang Tata Ruang, Permukiman,
Kebersihan
dan
Kebersihan dan Pertamanan;
Pertamanan
4
Mengkoordinasikan Penyusunan Rencana dan pelaksanaan Program
Pembangunan di Bidang Tata Ruang, Permukiman, Kebersihan dan Pertamanan;
5
Mengkoordinasikan perumusan kebijakan tentang perencanaan teknis tata ruang
wilayah, permukiman, kebersihan dan pertamanan yang meliputi penyusunan
program, survey, study kelayakan, desain teknis, rencana kerja, syarat syarat
teknis serta laporan pelaksanaannya;
6
Asistensi perencanaan teknis yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang,
permukiman dan bangunan, kebersihan dan pertamanan;
7
Mengkoordinasikan perumusan pelaksanaan sistem perencanaan tata ruang yang
berbasis teknologi remote sensing, Sistem Informasi Geografis (GIS) yang terpadu
dan mampu menampilkan berbagai produk rencana tata ruang didalamnya secara
berkelanjutan;
8
Melaksanakan pengawasan dan pembinaan teknis terhadap seluruh pelaksanaan
pembangunan, Pemeliharaan Pengendalian dan Pemanfaatan seluruh dan

Bab X

Page 311

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

9
10
11

prasarana dalam Bidang tugasnya;
Mengkoordinasikan pembinaan terhadap unit unit pelaksana teknis dinas
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tulisan;
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah Kabupaten;
Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan pimpinan.

12
Jabatan: Sekretaris Dinas
Dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
Tugas Pokok
Fungsi
Membantu
kepala dinas
1
Mengumpulkan bahan pedoman pentunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan
dalam melaksanakan tugas
diBidang kesekretariatan
diBidang
ketatausahaan
2
Menyusun rencana dan program kerja secretariat Dinas
yang meliputi pengelolaan
3
Mengumpulkan dan menyusun bahan kebijakan, program, pedoman, petunjuk
administrasi
umum,
teknis dan pembinaan administrasi kesekretariatan, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan,
keuangan,
umum dan perlengkapan
kepegawaian,
dan
4
Menyusun rencana kepegawaiaan, keuangan, administrasi umum dan
perencanaan yang berkaitan
perlengkapan dinas
dengan kerumahtanggaan
5
Melaksanakan pengelolaan, kepegawaiaan, keuangan, administrasi umum dan
dan urusan umum Dinas
perlengkapan dinas
6
Melaksanakan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi,
penggandaan dan ekspedisi, hubungan masyarakat dan protokoler;
7
Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas umum dan
perlengkapan keuangan dan kepegawaiaan;
8
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tulisan;
9
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Dinas;
10
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan
Jabatan : Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris Dinas.
Tugas Pokok
Fungsi
Membantu Sekretaris dalam
1
Mengumpulkan bahan kebijakan, pedoman petunjuk teknis dan rencana program
melaksanakan tugas di
administrasi umum dan perlengkapan;
Bidang urusan umum dan
2
Membuat program kerja Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
perlengkapan
3
Menerima, mendistribusikan, mengirim dan menyimpan surat masuk dan surat
keluar;
4
Merencanakan, mengadakan, mendistribusikan, merawat sarana dan prasarana
kantor;
5
Melakukan inventarisasi alat/fasilitas kantor dan membuat laporan hasil
inventarisasi barang secara berkala;
6
Melaksanakan urusan tata usaha surat menyurat, kearsipan, dokumentasi,
penerimaan surat, pengagendaan surat, penggandaan surat dan distribusi surat
menyurat;
7
Melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan yang meliputi usul
pengadaan inventaris, pemeliharaan, perbaikan dan penghapusan inventaris
Dinas;
8
Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas pegawai di lingkungan Sub
Bagian Umum dan Perlengkapan;
9
Mempersiapkan laporan inventarisasi Barang Milik Negara di lingkungan Dinas;
10
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tulisan;
11
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris
Dinas;
12
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh PImpinan.
Jabatan : Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian
Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris Dinas
Tugas Pokok
Fungsi
Membantu Sekretaris dalam
1
Mengumpulkan bahan kebijakan, pedoman, petunjuk teknis dan rencana program
melaksanakan tugas di
administrasi keuangan dan kepegawaian;
Bidang keuangan dan
2
Melaksanakan pengurusan administrasi keuangan kantor menyangkut program
kepegawaian
pelayanan administrasi perkantoran;
3
Melaksanakan administrasi keuangan, pembukuan, penyimpanan dokumen dan

Bab X

Page 312

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

4
5
6

kekayaan Dinas;
Melaksanakan administrasi kepegawaian, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,
analisis kebutuhan dan formasi Pegawai Dinas;
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tulisan;
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris
Dinas;
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

7
Jabatan: Kepala Bidang Bina Program
Dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.
Tugas Pokok
Fungsi
Melaksanakan
sebagian
1
Menyusun perencanaan umum
tugas Kepala Dinas di
2
Membuat program kerja jangka pendek, menengah dan panjang;
Bidang survey, penyusunan
3
Menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi penyusunan program, analisa dan
program, evaluasi dan
evaluasi;
pelaporan
4
Menyusun program prasarana, sarana, study kelayakan, pemetaan dan
perencanaan teknis ruang, permukiman, lingkungan, bangunan, kebersihan dan
pertamanan;
5
Membina kegiatan pengadaan jasa konsultansi perencanaan;
6
Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
7
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
8
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Dinas melalui Sekretaris Dinas;
9
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan
Jabatan : Kepala Seksi Survey dan Penyusunan Program
Dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Bina Program.
Tugas Pokok
Fungsi
Membantu Kepala Bidang
1
Menghimpun dan menyusun standar teknis dan penetapan status ruang,
Bina
Program
dalam
lingkungan, permukiman, bangunan, kebersihan dan pertamanan ;
melaksanakan tugas di
2
Melaksanakan study kelayakan terhadap keseluruhan Bidang tugas dinas tata
Bidang
survei
dan
ruang, permukiman, kebersihan dan pertamanan;
penyusunan program
3
Melaksanakan perencanaan teknis ruang permukiman, lingkungan, bangunan,
kebersihan dan pertamanan;
4
Menyusun program Rencana Umum Tata Ruang Wilayah ( RUTRW), Rencana
Umum Tata Ruang Ibukota Kabupaten dan Kecamatan (RUTRIKK);
5
Menyusun program Rencana Detil Tata Ruang Wilayah (RDTRW);
6
Menyusun program Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
7
Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dengan instansi terkait dalam mendukung
tugas Kepala Bidang Bina Program;
8
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tulisan;
9
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang Bina Program;
10
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Jabatan : Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan
Dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Dinas melalui Kepala Bidang Bina Program.
Tugas Pokok
Fungsi
Membantu Kepala Bidang
1
Membuat program kerja Seksi Evaluasi dan Pelaporan;
Bina
Program
dalam
2
Melaksanakan evaluasi terhadap status tata ruang, permukiman, kebersihan dan
melaksanakan tugas di
pertamanan;
Bidang
survey
dan
3
Melaksanakan penyuluhan dan evaluasi manfaat serta dampak penataan ruang,
penyusunan program.
permukiman, bangunan, kebersihan dan pertamanan terhadap pemanfaatan
pengendalian ruang;
4
Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dengan instansi terkait dalam mendukung
tugas-tugas Kepala Bidang Bina Program;
5
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
6
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang Bina Program;
7
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Jabatan: Kepala Bidang Tata Ruang
Dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Bab X

Page 313

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.
Tugas Pokok
Melaksanakan
sebagian
1
tugas Kepala Dinas di
2
Bidang penataan ruang.
3

Fungsi
Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RUTRW);
Melaksanakan dan mengendalikan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Ibukota Kabupaten (RDTRIK) dan Kawasan-kawasan Prioritas;
Melakukan perumusan perencanaan, program kerja pertanahan di Bidang
pemanfaatan lahan;
4
Menyusun prakiraan biaya untuk pelaksanaan tugas penataan ruang;
5
Meneliti dokumen-dokumen teknik kegiatan Bidang Tata Ruang;
6
Membina pelaksanaan Kegiatan Bidang Tata Ruang;
7
Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Bidang;
8
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
9
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Dinas melalui Sekretaris Dinas;
10
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Jabatan : Kepala Seksi Penataan Ruang
Dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Tata Ruang.
Tugas Pokok
Fungsi
Membantu Kepala Bidang
1
Membuat program kerja Seksi Penataan Ruang ;
Tata Ruang
dalam
2
Melaksanakan kegiatan penataan ruang yang meliputi pemanfaatan dan
melaksanakan tugas di
operasional ruang dan pengawasan serta pengendali ruang;
Bidang penataan ruang
3
Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan tata teknik perizinan sesuai peraturan dan
ketentuan yang berlaku untuk pemanfaatan ruang;
4
Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengawasan dan pengendalian ruang;
5
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
6
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang Tata Ruang;
7
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Jabatan : Kepala Seksi Pembinaan Wilayah
Dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Tata Ruang
Tugas Pokok
Fungsi
Membantu Kepala Bidang
1
Menyusun program kerja Seksi Pembinaan Wilayah;
Tata Ruang
dalam
2
Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pembinaan wilayah yang meliputi
melaksanakan tugas di
sosialisasi, konsultasi dan penerapan aspirasi masyarakat berkaitan dengan
Bidang pembinaan wilayah.
penataan ruang;
3
Melaksanakan kegiatan pembinaan wilayah dan penataan ruang;
4
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
5
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang Tata Ruang;
6
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Jabatan : Kepala Seksi Pertanahan
Dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Tata Ruang
Tugas Pokok
Fungsi
Membantu Kepala Bidang
1
Menyusun program kerja Seksi Pertanahan;
Tata
Ruang
dalam
2
Menginventaris lahan sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah
melaksanakan tugas di
(RUTRW);
Bidang pertanahan.
3
Menyusun neraca potensi sumber daya alam menurut jenis lahan;
4
Memfasilitasi pemanfaatan dan eksploitasi lahan;
5
Menyusun petunjuk teknis dan rekomendasi teknis pelaksanaan tata teknis
perizinan sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam rangka pemanfaatan lahan;
6
Menginventarisasi dan memetakan lahan menurut hak-hak atas tanah ulayat dan
adat;
7
Melakukan koordinasi, sinkronisasi dengan instansi lain dalam mendukung tugas
Kepala Bidang Tata Ruang;
8
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
9
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang Tata Ruang;
10
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Jabatan: Kepala Bidang Permukiman

Bab X

Page 314

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

Dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.
Tugas Pokok
Melaksanakan
sebagian
1
tugas Kepala Dinas di
2
Bidang permukiman;
3

yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Fungsi
Melakukan perumusan perencanaan, program kerja di Bidang permukiman;
Meneliti dokumen-dokumen teknik kegiatan Bidang;
Membina pelaksanaan kegiatan permukiman yang mencakup penataan lingkungan
dan penataan bangunan;
4
Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Bidang Permukiman;
5
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
6
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Dinas melalui Sekretaris Dinas;
7
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Jabatan : Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan
Dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Permukiman.
Tugas Pokok
Fungsi
Membantu Kepala Bidang
1
Melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan yang meliputi jalan lingkungan,
Permukiman
dalam
trotoar, air bersih, drainase;
melaksanakan tugas di
2
Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengawasan dan pengendalian
Bidang
penyehatan
penyehatan lingkungan;
lingkungan.
3
Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dengan instansi terkait dalam mendukung
tugas Bidang penyehatan lingkungan;
4
Membina, mengkoordinasi, member petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
5
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang Permukiman;
6
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Jabatan : Kepala Seksi Penataan Bangunan
Dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Permukiman.
Tugas Pokok
Fungsi
Membantu Kepala Bidang
1
Melaksanakan kegiatan penataan bangunan yang meliputi peruntukan dan
Permukiman
dalam
intensitas bangunan ;
melaksanakan tugas di
2
Mengadakan penataan bangunan yang meliputi arsitektur, lingkungan, struktur
Bidang penataan bangunan.
bangunan, ketahanan terhadap kebakaran, transportasi dalam gedung, sistem
peringatan bahaya, instalasi listrik dan penangkal petir, alat komunikasi, intalasi
gas, sanitasi dalam bangunan, ventilasi dan sirkulasi udara, pencahayaan dan
kebisingan serta getaran;
3
Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan tata perizinan sesuai perundang-undangan
untuk penataan keseluruhan aspek bangunan;
4
Melaksanakan inventarisasi dan pemutakhiran data kondisi bangunan;
5
Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dengan instansi lain dalam mendukung
tugas Kepala Bidang Permukiman;
6
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
7
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang Permukiman;
8
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Jabatan: Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan
Dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.
Tugas Pokok
Fungsi
Melaksanakan
sebagian
1
Mengumpulkan bahan perumusan kebijakan, pedoman petunjuk teknis dan
tugas Kepala Dinas di
pembinaan kebersihan dan pertamanan;
Bidang kebersihan dan
2
Menyusun rencana dan program kerja Bidang Kebersihan dan Pertamanan;
pertamanan.
3
Menyiapkan dan menyelenggarakan pembuangan, pengangkutan, pemusnahan
dan pemanfaatan sampah serta pemeliharaan pengangkutan sampah;
4
Menyiapkan dan menyelenggarakan penggunaan mobil tinja;
5
Menyiapkan dan merawat tempat pembuangan sampah dan tempat pembuangan
akhir sampah;
6
Merumuskan kebijakan operasional kebersihan dan pertamanan;
7
Merumuskan kebijakan teknis penataan tugu, makam, taman, penghijauan dan
hutan kota;
8
Merumuskan kebijakan teknis penataan keindahan dan hiasan dan penerangan
jalan umum;

Bab X

Page 315

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

9

10
11
12

13
14

Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan di Bidang penghijauan kota dan
daerah permukiman, taman hias, jalur hijau, tempat rekreasi umum dan lampu
penerangan jalan;
Menyelenggarakan pembangunan pagar, tanaman, pohon, air mancur, taman
makam dan pelayanan pemakaman;
Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan dan perawatan taman, makam milik
pemerintah kabupaten;
Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan taman, lapangan olah raga,
penghijauan tanaman hias, jalur hijau, tempat rekreasi umum, lampu penerangan
jalan dan pengelolaan reklame;
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Dinas melalui Sekretaris Dinas;
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

15
Jabatan : Kepala Seksi Kebersihan
Dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan.
Tugas Pokok
Fungsi
Membantu Kepala Bidang
1
Mengumpulkan bahan dan melaksanakan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan
Kebersihan dan Pertamanan
pengelolaan pembuangan, pemusnahan dan penampungan sampah;
dalam melaksanakan tugas
2
Menyusun rencana dan program kerja seksi pembuangan dan pengelolaan
di Bidang pembuangan dan
sampah;
pengelolahan sampah.
3
Melaksanakan
pengumpulan,
pengangkutan,
pembuangan
dan
pemanfaatan/penggunaan sampah;
4
Menyelenggarakan dan menyusun suatu sistem pengumpulan, pengangkutan,
pembuangan dan pengolahan sampah;
5
Melaksanakan usaha-usaha kegiatan, pembenahan/pembersihan parit dan selokan
saluran air limbah di lingkungan permukiman;
6
Menyelenggarakan dan menyusun program kebersihan di kota dan di desa
7
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
8
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang Kebersihan dan Pertamanan;
9
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Jabatan : Kepala Seksi Pertamanan
Dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan.
Tugas Pokok
Fungsi
Membantu Kepala Bidang
1
Mengumpulkan bahan perumusan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan
Kebersihan dan Pertamanan
pembinaan penataan tugu, makam dan hutan kota;
dalam melaksanakan tugas
2
Merumuskan kebijakan teknis, petunjuk teknis, pemberian bimbingan dan
di Bidang penataan tugu,
pembinaan penataan tugu, makam,taman dan hutan kota;
makam, taman dan hutan
3
Membuat rencana dan program kerja seksi pertamanan;
kota, keindahan, hiasan dan
4
Menyelenggarakan pengumpulan data, pengolahan, penilaian dan penyajian
penerangan jalan.
rencana dan program kerja penataan tugu, makam, taman dan hutan kota;
5
Membuat kebijakan teknis pelaksanaan penataan tugu;
6
Melakukan koordinasi dengan masyarakat dalam penataan taman makam
pahlawan;
7
Melakukan koordinasi dengan instansi lain dalam perencanaan lokasi pembuatan
taman dan hutan kota;
8
Melaksanakan pembuatan dan pemeliharaan taman serta hutan kota;
9
Mengolah dan menentukan lokasi tempat penyelenggaraan taman, makam umum
dan hutan kota;
10
Merencanakan dan menyediakan lokasi taman dan hutan kota dan perawatan
taman dan hutan kota milik Pemerintah Kabupaten;
11
Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis, kebijakan, pembinaan keindahan,
hiasan dan penerangan jalan;
12
Perumusan kebijakan teknis, petunjuk teknis, pemberian bimbingan dan
pembinaan penataan keindahan, hiasan dan penerangan jalan;
13
Merumuskan kebijakan teknis desain keindahan kota;
14
Membuat perencanaan pengadaan sarana dan prasarana keindahan kota;
15
Mengkoordinasikan pelaksanaan pembuatan sarana dan prasarana keindahan
kota serta pembuatan hiasan dengan instansi lain;
16
Merumuskan kebijakan teknis pengadaan dan pemeliharaan penerangan jalan dan
lampu hias;

Bab X

Page 316

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

17

Merencanakan dan menyediakan lokasi tempat makam umum dan perawatan
makam umum milik Pemerintah Kabupaten;
18
Melaksanakan pendataan/verifikasi lampu penerangan jalan umum;
19
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam pengadaan dan
pemeliharaan lampu penerangan jalan dan lampu hias;
20
Pembuatan lampu penerangan jalan dan lampu hias;
21
Menyelenggarakan pembangunan dan perawatan sarana-sarana keindahan
seperti taman, hutan kota, tempat rekreasi umum, jalur hijau dan lampu hias;
22
Membina, mengkoordinasi, memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
23
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang Kebersihan dan Pertamanan;
24
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Sumber: Renstra Dinas Tarukim K&P Kabupaten Samosir 2011-2015

10.2.2. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Sebagaimana ditetapkan dalam Program Reformasi Birokarasi (RB), penataan tata laksana
merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana
organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan
menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan
tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja. Secara internal, Bidang Cipta
Karyakeorganisasian urusan pemerintah Bidang Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan
fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang
untuk masing-masing Bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang
koordinatif baik antar Bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan Bidang Cipta Karya, maupun untuk
hubungan kerja lintas dinas/Bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan
kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.
Tabel 10.2 Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya Kabupaten Samosir
No.
(1)
1

2

3

4

Instasnsi
(2)
Bappeda

Dinas Tata Ruang, Pemukiman,
Kebersihan Dan Pertamanan
(Tarukim K&P)
Badan Lingkungan
Hidup,
Penelitian Dan Pengembangan
(BLHPP)
Dinas Kesehatan
Dinas Pendidikan

Bab X

Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang
CK
(3)
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah diBidang
perencanaan
pembangunan daerah
Perencanaan, pelaksanaan supervisi, Monev dan
pemeliharaan

Unit / Bagian yang Menangani
Pembangunan Bidang CK
(4)
Bidang Sarana dan Prasarana Fisik

Perencanaan, pelaksanaan supervisi, Monev dan
pemeliharaan

Tarukim K&P

Mengajukan usulan sarana dan prasana di
lingkungan Dinas Kesehatan
Mengajukan usulan sarana dan prasana di
lingkungan Dinas Pendidikan

Tarukim K&P

Tarukim K&P

Tarukim K&P

Page 317

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

Tabel 10.3 Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya
No.

Nama SOP

(1)
1
2

(2)
Pengembangan Permukiman
Penataan Bangunan dan Lingkungan

3
4
5

Pengembangan Air Minum
Pengembangan PLP
SOP Non-Teknis

Instansi yang
Terlibat
(3)
Belum ada
Tarukim K&P
Belum ada
Belum ada
Belum ada

Tugas dan Fungsi
Instansi dalam SOP
(4)
Perencanaan, pengawasan
dan pemeliharaan
-

NB. Sesuai dengan hasil koordinasi dengan Bappeda bahwa Kabupaten Samosir yang telah menerapkan
SOP adalah Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu.
10.2.3. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur
merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya
dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi
yang menangani Bidang Cipta Karya, tabel berikut:
Tabel 10.4 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
Unit
Kerja
(1)
Dinas
Tata
Ruang,
Pemukiman,
Kebersihan Dan
Pertamanan
(Tarukim K&P)

Golongan
Gol:
IV
Gol: III
Gol: II
Gol: I

(2)
6 orang
12 orang
16 orang
42 orang

Jenis
Kelamin
(3)
Laki-laki: PNS = 25 dan Non
PNS = 32 orang
Perempuan: PNS = 9 dan
Non PNS = 10 orang

Latar Belakang
Pendidikan
(4)
-

Jabatan
Fungsional
(5)
-

Sumber: Renstra Dinas Tarukim K&P Kabupaten Samosir 2011-2015

10.3

Analisis Kelembagaan
Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, bagian ini

menguraikan analisis permasalahan kelembagaan Pemerintah Kabupaten Samosir yang menangani
Bidang Cipta Karya.
10.3.1. Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian Bidang
Cipta Karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang
Cipta Karya. Analisis deskriptif dapat mengacu pada data eksisting:
1)

Struktur organisasi perangkat kerja daerah sudah sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku;

2)

Tugas dan fungsi organisasi Bidang Cipta Karya sudah maksimal;

3)

Kelembagaan di Kabupaten Samosir adalah masih tumpang tindihnya fungsi-fungsi kelembagaan
serta kurang efektif dan efisiennya tata laksana serta prosedur di setiap SKPD.

Bab X

Page 318

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

10.3.2. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan Bidang cipta karya adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2JMD Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif dapat mengacu pada data eksisting:
1)

Penerapan dan aplikasi Perda penetapan Organisasi Pemerintah Daerah telah menguraikan tupoksi
masing-masing dinas/unit kerja yang ada;

2)

Mekanisme hubungan kerja didalam dan antar instansi terkait Bidang cipta karya yang terjadi selama
ini perlu ditingkatkan;

3)

Keorganisasian Bidang Cipta Karya yang ada sudah mengikuti ketentuan dalam PP 41 tahun 2007;

4)

Dalam prakteknya tugas-tugas pelayanan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Samosir banyak yang
belum terlaksana secara optimal dikarenakan kekurangan sarana dan prasarana;

5)

Kelembagaan di Kabupaten Samosir adalah masih tumpang tindihnya fungsi-fungsi kelembagaan
serta kurang efektif dan efisiennya tata laksana serta prosedur di setiap SKPD;

10.3.3. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM Bidang
Cipta Karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang
Cipta Karya. Analisis deskriptif dapat mengacu pada data eksisting:
1)

SDM yang tersedia saat ini belum memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun kualitas
dalam perangkat daerah, khususnya di Bidang Cipta Karya (Dinas Tarukim K&P).

2)

SDM yang tersedia saat ini belum memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun kualitas,
khususnya di teknis, misalnya Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan juga Dinas yang lainnya.

10.3.4. Analisis SWOT Kelembagaan Bidang Cipta Karya
Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) di Bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis
dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam
matriks SWOT. Berdasarkan penjabaran dari kondisi eksisting kelembagaan, serta pertanyaanpertanyaan yang perlu dijawab dalam analisis kelembagaan, maka diperlukan melakukan analisis SWOT
kelembagaan Bidang Cipta Karya di yang meliputi aspek organisasi, tata laksana dan sumber daya
manusia.
Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari
peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari
peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi
S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru

Bab X

Page 319

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

(strategi W-T).
Berdasarkan informasi/data yang disusun dari pertanyaan serta analisis tentang keorganisasian,
tata laksana dan SDM Bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan
Matriks Analisis SWOT Kelembagaan. Perumusan strategi Bidang kelembagaan berdasarkan Analisis
SWOT diharapkan dapat menjadi acuan dalam rencana pengembangan kelembagaan. Berikut ini dapat
dilihat anilisis SWOT, sebagai berikut:

Bab X

Page 320

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019

Tabel 10.5 Matrik Analisis SWOT Kelembagaan Bidang Cipta Karya
Analisis
Faktor Internal

Analisis
Faktor Eksternal

STRENGTH = KEKUATAN

WEAKNESS= KELEMAHAN

1. Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 22 Tahun 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Samosir dan Peraturan
Bupati Samosir No. 19 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi
Masing-masing Jabatan pada Dinas Tata Ruang, Permukiman, Kebersihan dan
Pertamanan Kab. Samosir.
2. Adanya Peraturan Daerah tentang Peraturan Daerah tentang Retribusi Ijin
Mendirikan Bangunan dan Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan.
3. Tersedianya prasarana sarana Permukiman, Kebersihan dan Persampahan.
4. Adanya motivasi kerja aparatur yang tinggi.

1. Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM.
2. Kurangnya prasarana dan sarana Kerja.
3. Sulitnya pembebasan lahan, sebagian besar tanah masyarakat masih
tanah adat/ulayat.
4. Terbatasnya dana Pembangunan.

ASUMSI STRATEGI S-O

ASUMSI STRATEGI W-O

OPPORTUNITIES = PELUANG
1. Adanya peraturan dan pedoman
teknis tentang Penataan Ruang,
Perumahan dan Permukiman,
Bangunan
Gedung,
Pengelolaan Persampahan.
2. Tingginya tingkat pertumbuhan
pembangunan
infrastruktur
bangunan gedung.
3. Tingginya
kebutuhan
masyarakat terhadap Prasarana
Sarana Utilitas Umum (PSU)
4. Adanya kerjasama Regional SeKawasan Danau Toba.
5. Terbukanya peluang untuk
mendapatkan
Pendidikan
/Latihan dan Bimbingan Teknis
6. Perkembangan teknologi yang
mendukung perencanaan dan
pelaksanaan
pembangunan
infrastruktur.

1.

2.

3.
4.

5.

6.

7.

Bab X

Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 22 Tahun 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Samosir dan Peraturan
Bupati Samosir No. 19 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi
Masing-masing Jabatan pada Dinas Tata Ruang, Permukiman, Kebersihan dan
Pertamanan Kab. Samosir didukung dengan Adanya peraturan dan pedoman
teknis tentang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman, Bangunan
Gedung, Pengelolaan Persampahan.
Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 22 Tahun 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Samosir dan Peraturan
Bupati Samosir No. 19 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi
Masing-masing Jabatan pada Dinas Tata Ruang, Permukiman, Kebersihan dan
Pertamanan Kab. Samosir mendukung program Kerjasama Regional SeKawasan Danau Toba.
Tingginya tingkat pertumbuhan pembangunan infrastruktur bangunan gedung
akan didukung dengan Peratura