HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER I DI SMP PANGUDI LUHUR WEDI TAHUN AJARAN 20182019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA
DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA
KELAS VIII SEMESTER I DI SMP PANGUDI LUHUR WEDI TAHUN
AJARAN 2018/2019

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:
Elisabet Resti Dianingsih
141414044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA DENGAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER I
DI SMP PANGUDI LUHUR WEDI TAHUN AJARAN 2018/2019

Disusun Oleh:
ELISABET RESTI DIANINGSIH
NIM:141414044

Disetujui oleh

Pembimbing

Niluh Sulistyani, M.Pd.

Yogyakarta, 17 Januari 2019


ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

 “Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun
juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur”
Filipi 4:6
 “kebahagiaan bukanlah sesuatu yang harus diraih. Dalam
proses meraih sesuatu pun, kamu bisa bahagia” RM


iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan dan kuperuntukan kepada Tuhan Yesus
Kristus yang telah melimpahkan segala kasih sayang, berkat, bimbingan, mukjizat
serta karunia yang luar biasa selama kehidupanku. Kedua orang tuaku yang tidak
pernah berhenti berada di sampingku untuk menguatkan aku, memberikan
kepercayaannya pada setiap keputusanku dan melimpahiku dengan cintanya
sepanjang perjalananku. Sahabat-sahabat terbaiku yang rela memberikan waktu
dan kasihnya untuk menemaniku, mendengarkan keluh-kesahku dan membuat
kenangan indah sampai saat ini baik dalam kebahagiaan maupun kesedihan. Tak
lupa pula bagi para inspirasiku, penghibur dan penyemangatku melalui karyanya
Beyond the Scene. Tidak lupa kupersembahkan karya ini untuk Almamaterku.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pusaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Januari 2019
Penulis

Elisabet Resti Dianingsih

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Elisabet Resti Dianingsih
NIM

: 141414044


Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya
yang berjudul:
Hubungan antara Sikap Siswa Terhadap Matematika dengan Kemampuan
Komunikasi Matematika Siswa Kelas VIII di SMP Pangudi Luhur Wedi
Tahun Ajaran 2018/2019 .
Dengan demikian saya memberikan hak kepada perpustakaan Universitas sanata
Dharma
dalam

untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk lain, mengelolanya
bentuk

pangkalan

data,

mendistribusikan

secara


terbatas,

dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat
dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 28 januari 2019
Yang menyatakan

Elisabet Resti Dianingsih

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Elisabet Resti Dianingsih. 141414044.2019. “Hubungan antara Sikap Siswa

terhadap Matematika dengan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa
Kelas VIII Semester 1 di SMP Pangudi Luhur Wedi Tahun Ajaran
2018/2019”. Skripsi. Program Studi Matematika. Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif
dan signifikan antara sikap siswa terhadap matematika dan kemampuan
komunikasi matematika. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Wedi
tahun ajaran 2018/2019, pada bulan Oktober 2018.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Wedi.
Dari populasi sebanyak 64 siswa, diambil sampel 22 dengan menggunakan teknik
Purposive sampling. Data sikap siswa terhadap matematika diperoleh dari siswa
yang mengisi angket sikap siswa yang dianalisis berdasarkan kriteria skor sikap
siswa. Data kemampuan komunikasi matematika diperoleh dari tes kemampuan
komunikasi matematika secara tertulis. Hipotesis diuji dengan menggunakan
Korelasi Pearson.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara sikap siswa
terhadap matematika dan kemampuan komunikasi matematikanya dengan
koefisien relasi sebesar 0,757 dan koefisien determinan sebesar 57,3049%
sedangkan sisanya adalah pengaruh faktor lain. Hasil uji korelasi menunjukan

nilai

= 5,183 dan ttabel=2,080.

Kata Kunci: Sikap Siswa Terhadap Matematika, Kemampuan Komunikasi
Matematika

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Elisabet Resti Dianingsih. 1414114044.2019. “The Relation Between Students’
Attitudes Toward Mathematics And Mathematical Communication Skills On
Students Class VIII Pangudi Luhur Wedi Junior High School Academic
2018/2019. Thesis Math Education Study Program. Department Of Math
Education And Science. Faculty Of Teachers Training And Education. Sanata
Dharma University Yogyakarta.
The research aimed to find out whether there is a positive and significant
relation between students’ attitude toward mathematics and mathematical

communication skills. The reasearch was conducted in Pangudi Luhur Wedi
Junior High School in Academic Year 2018/2019, in October 2018.
The subjects of this research were the eight grade students of Pangudi
Luhur Wedi Junior High School. The population were 64 students. The samples
were 22 taken by using Purposive sampling Technicque. The data of students’
attitude toward mathematics were obtained from students who filled questionaires
of students's attitude which were analyzed based on the criterion of student's
attitude score. The data of mathematical communication skills obtained from the
result of writing test mathematical communication skills. The hypothesis was
tested by using Pearson correlation.
The result of research showed that there was a positive and significant
relation between students’ attitude toward mathematics and mathematical
communication skills with the value of correlation coefficient 0,757 and value of
determinant coefficient 57,305% while the rest was another factor. Correlation of
= 5,183 and ttabel=2,080. These

test results showed that relation with

results demonstrated that the accepted hypotesis.


Keyword: students’ attitude toward mathematics, mathematical communication
skills

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-Nya
selama penulisan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan antara Sikap Siswa terhadap Matematika dengan
Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VIII di SMP Pangudi
Luhur Wedi Tahun Ajaran 2018/2019” dengan baik. Skripsi ini dibuat untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program
Studi Matematika, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini mendapatkan doa dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku dekan Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. M. Andy Ruditho, S.Pd., selaku ketua Jurusan Pendidikan
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Maria Suci Apriani, S.Pd, M.Sc. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma sekaligus Dosen
Pembimbing Akademi Angkatan 2014.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah dengan
sabar dan teliti selama proses penyusunan skripsi ini dari awal hingga
akhir.
6. Ibu Veronika Fitri Rianasari, S.Pd., M.Sc., selaku dosen yang memvalidasi
serta memberikan masukan terhadap instrumen penelitian yang telah
peneliti buat.
7. Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Antonius Prasetyo dan Ibu Irmina
Surti Irianti yang selalu mendoakan, memberikan penguatan serta
kepercayaan penuh untuk setiap keputusan atau jalan yang saya ambil
selama penyusunan skripsi ini.
8. Ketiga kakakku yang terkasih, Thomas Pranowo, Margaretha Indah
Karnasih, dan Yosephin Asri Wulandari, beserta ketiga kakak iparku mbak
Teti, Mas Anton dan Mas bayu yang selalu memberikan saran dan
motivasinya dalam penyusunan skripsi.
9. Sahabat-sahabatku Titong, Awang, Ratna, Tanti, Vero, Abang, Intan, Tata,
Ambar dan Olive yang telah memberikanku semangat dan dukungan untuk
menyelesaikan skripsi.
10. Anak-anak kos Anggrek yang telah menemani selama 4,5 tahun ini.
11. Karya-karya

Beyond the Scene (BTS)

yang telah menyemangati,

menginspirasi, dan menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman pendidikan matematika angkatan 2014
13. Ibu Ch. Retno Prasetyaningsih, S.Pd., selaku guru matematika SMP
Pangudi Luhur Wedi

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14. Siswa kelas VIII A dan VIII C SMP Pangudi Luhur Wedi yang telah
membantu penelitian ini sebagai subyek penelitian
15. Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut
membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam skripsi ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga penulisan ini dapat bermanfaat dan menjadi
inspirasi bagi pembaca.

Penulis

Elisabet Resti Dianingsih

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
D. Batasan Masalah................................................................................... 6
E. Batasan Istilah ...................................................................................... 6
F. Tujuan penelitian .................................................................................. 7
G. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................. 9
A. Hasil Belajar Siswa .............................................................................. 9
B. Sikap Siswa Terhadap matematika ...................................................... 11
C. Kemampuan Komunikasi Matematika ................................................. 17
D. Faktorisasi Suku Aljabar ...................................................................... 26
E. Kerangka Berpikir ................................................................................ 31
F. Hipotesis............................................................................................... 33
BAB III METODOLOGI ................................................................................. 34
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 34
B. Metode Peneitian .................................................................................. 34
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 35
D. Variabel Penelitian ............................................................................... 35
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.............................................. 35
F. Bentuk Data .......................................................................................... 36
G. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 36
H. Instrumen pengumpulan Data .............................................................. 37
I. Validitas dan Realibilitas Instrumen .................................................... 44
J. Metode Analisis Data ........................................................................... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 50
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian .................................................. 50
B. Penyajian Data ..................................................................................... 57
C. Analisis Data ........................................................................................ 70

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 79
E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 84
A. Kesimpulan .......................................................................................... 84
B. Saran .................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87
LAMPIRAN

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .................................... 25
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematika ....................... 38
Tabel 3.2 Penskoran Setiap Pernyataan (Skala Likert) .................................... 39
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket ............................................................................... 40
Tabel 3.4 Intepretasi Koefisien Korelasi .......................................................... 47
Tabel 4.1 Waktu Pengambilan Data ................................................................ 51
Tabel 4.2 Hasil uji validitas angket sikap siswa terhadap matematika ............ 52
Tabel 4.3 Hasil uji validitas instrumen soal tes kemampuan komunikasi
Matematika ....................................................................................... 53
Tabel 4.4 Hasil uji realibilitas instrumen penelitian ........................................ 55
Tabel 4.5 Hasil pengisian angket sikap siswa terhadap matematika ............... 58
Tabel 4.6 Hasil tes kemampuan komunikasi matematika ................................ 60
Tabel 4.7 Hasil perhitungan uji normalitas data sikap siswa terhadap
Matematika ........................................................................................ 71
Tabel 4.8 Hasil perhitungan uji normalitas data kemampuan komunikasi
Matematika....................................................................................... 72
Tabel 4.9 Data perhitungan koefisien korelasi ................................................. 73
Tabel 4.10 Hasil perhitungan hubungan sikap siswa terhadap matematika
dengan komunikasi matematika .................................................... 77

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Surat Penelitian .................................................................... 91

LAMPIRAN 2

Lembar Validasi Instrumen ................................................. 93

LAMPIRAN 3

Instrumen Angket ................................................................ 100

LAMPIRAN 4

Instrumen Kemampuan Komunikasi Matematika .............. 105

LAMPIRAN 5

Data Uji Validitas Dan Realibilitas Instrumen Angket ....... 115

LAMPIRAN 6

Data Uji Validitas Dan Realibilitas Instrumen Tes ............. 118

LAMPIRAN 7

Hasil Uji Normalitas SPSS .................................................. 120

LAMPIRAN 8

Hasil Uji Hipotesis SPSS ..................................................... 122

LAMPIRAN 9

Dokumentasi Foto ................................................................ 124

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib
dikuasi oleh pelajar. Salah satu peran matematika ialah sebagai bahasa
simbolik yang memungkinkan komunikasi secara cermat dan tepat. Hal
tersebut sesuai dengan tujuan umum pembelajaran matematika yang
dirumuskan oleh NCTM (National Countil of teacher of Mathematic)
yaitu

mencakup

kemampuan

pemecahan

masalah,

kemampuan

komunikasi, kemampuan koneksi, kemampuan penalaran dan representasi.
Sebagai suatu bahasa, pelajar diharapkan dapat menggunakannya untuk
mengkomunikasikan informasi maupun ide-ide yang diperolehnya.
Komunikasi yang dimaksud dapat berupa lisan maupun tulisan dimana
persoalan disampaikan melalui bahasa matematika, misalnya dengan
menyajikan suatu permasalahan kedalam model matematika berupa grafik,
diagram, persamaan matematika, tabel dan lain-lain.
Menurut Armiati (2003: MP-18), “Komunikasi matematika adalah
suatu keterampilan penting dalam matematika yaitu kemampuan untuk
mengekspresikan ide-ide matematika secara koheran kepada teman, guru
dan lainnya melalui bahasa lisan ataupun tulisan”. Sedangkan menurut

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Guerreiro (2008), “Komunikasi matematika merupakan alat bantu dalam
transmisi

pengetahuan

matematika

atau

sebagai

pondasi

membangun pengetahuan matematika”. Oleh karena itu,

dalam

komunikasi

matematika sebagai bagian dari hasil belajar matematika dapat dijadikan
dasar atau pondasi bagi siswa untuk belajar matematika ditahapan
selanjutnya. Keterampilan mengekspresikan tersebut serta pengetahuan
yang diperolehnya dari hasil belajar sebelumnya dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuannya dalam mengekspresikan suatu persoalan
matematika.
Dalam merealisasikan upaya peningkatan kemampuan komunikasi
matematika tersebut memang bukanlah hal yang mudah. Menurut
penuturan dari guru pengampu matematika Di SMP Pangudi Luhur Wedi,
pengembangan komunikasi matematika terkadang tidak maksimal
mengingat bahwa waktu penyelesaian materi memiliki tuntutan untuk
segera

diselesaikan.

Pengajar

merasa

kekurangan

waktu

untuk

mengembangkan kemampuan ketrampilan dalam pengekspresian ide yang
dimiliki siswa jika harus semua ditumpuk dalam satu semester. Menurut
beliau, kendala tersebut harus diimbangi dengan kemauan siswa sendiri
belajar diluar jam belajar sekolah.
Selain

itu,

sebagai

penunjang

keberhasilan

pembelajaran

matematika, dorongan internal maupun eksternal dari si pembelajar
pastinya juga berperan aktif pada perkembangan yang terjadi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

dirinya. Syah (2003:144) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
belajar siswa dari dalam diri siswa secara psikologis yaitu: tingkat
kecerdasan, intelegensi, sikap, minat, bakat, motivasi, kemampuan
menghubungkan konsep-konsep, perkembangan mental dan faktor yang
bersifat jasmani. Sikap seorang siswa terhadap suatu pembelajaran
matematika baik berupa penolakan maupun penerimaan akan berpengaruh
terhadap hasil belajarnya.
Penolakan maupun penerimaan yang ditunjukan oleh siswa saat
pembelajaran matematika berlangsung tentunya akan berpengaruh
terhadap hasil yang diinginkan oleh pengajar dalam mencapai tujuan
pembelajarannya. Ruseffendi (1997: 9-12) mengemukakan bahwa satu
diantara 5 hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah sikap
positif siswa. Sikap siswa terhadap matematika dan komunikasi matematis
adalah suatu hal yang perlu diperhatikan baik diawal maupun selama
proses pembelajaran matematika berlangsung. Jika demikian maka tidak
menutup kemungkinan sikap siswa terhadap matematika juga berkaitan
dengan kemampuan komunikasi matematis.
Pada kelas VII, tahapan yang dilalui peserta didik lebih kepada
pengenalan, penyesuaian diri atau adaptasi dengan lingkungan sekolah
serta budaya ajar yang di terapkan. Akan tetapi, kasus yang terjadi untuk
siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Wedi dimana kelas mengalami
pengacakan kelas akan menjadi tantangan tersendiri untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

siswa. Anak-anak yang berada pada tingkatan kelas VIII diyakini telah
mengalami penyesuaian belajar di sekolah tersebut, sehingga dalam
tuntutanya untuk menghadapi pembelajaran matematika selanjutnya,
pemahaman akan kemampuan-kemampuan yang dimiliki baik hasil dari
belajar maupun beberapa faktor belajar hasil belajar sebelumnya menarik
untuk diketahui.
Saat melakukan kunjungan pertama di SMP Pangudi Luhur wedi,
guru pengampu mata pelajaran matematika mengatakan bahwa dalam
pengamatannya selama mengajar, ia menemukan bahwa karakter yang
beragam dalam belajar matematika. Pilihan yang tepat digunakan pada
awal pembelajaran adalah mengetahui hal mendasar yang dimiliki siswa.
Salah satu pengukuran dasar yang dapat dilakukan yakni sikap siswa
terhadap matematika dan kemampuan komunikasi matematika.
Primasiwi (2012) menyatakan dalam penelitiannya bahwa terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara sikap siswa terhadap
matematika dengan prestasi belajar matematika. Hubungan tersebut
bersifat positif atau searah, dimana jika terjadi peningkatan sikap siswa
terhadap matematika maka hasil belajar matematika siswapun akan
meningkat. Komunikasi matematika merupakan salah satu kemampuan
hasil dari belajar matematika yang kemudian dapat dijadikan dasar bagi
siswa untuk belajar matematika di tahap selanjutnya. Dengan demikian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

apabila terjadi peningkatan pada sikap siswa terhadap matematika maka
kemampuan komunikasi matematikanya akan meningkat juga.
Untuk menjawab kebenaran pernyataan yang ada di atas, peneliti
merasa tertarik untuk mengetahui hubungan antara sikap siswa terhadap
matematika dengan kemampuan komunikasi matematika di SMP Pangudi
Luhur Wedi. Maka peneliti mengambil judul karya tulis “Hubungan
Antara Sikap Siswa terhadap Matematika dengan Kemampuan
Komunikasi Matematika Siswa Kelas VIII Semester I di SMP
Pangudi Luhur Wedi Tahun Ajaran 2018/2019”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi permasalahan
sebagai berikut:
1. Sikap siswa terhadap matematika yang menjadi dasar bagi siswa dalam
merespon pembelajaran sering diabaikan meskipun berdampak pada
hasil belajar.
2. Kemampuan komunikasi matematika terkadang tidak dikembangkan
dikarenakan tuntutan penyelesaian materi pembelajaran yang tepat
waktu.

Hal

tersebut

sedikit

menyimpang

mengingat

bahwa

kemampuan komunikasi matematika dapat menjadi dasar kemampuan
yang harus dimiliki siswa dalam pelajaran matematika ditingkat
selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
dapat dikemukakan rumusan masalah berikut:
“Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap siswa
terhadap matematika dengan kemampuan komunikasi matematika siswa
kelas VIII semester I di SMP Pangudi Luhur Wedi tahun ajaran
2018/2019?”

D. Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu meluas maka dalam penelitian ini
hanya mencakup materi pembelajaran matematika dengan pokok bahasan
faktorisasi aljabar. Kesimpulan dari penelitian ini tidak dapat digunakan
untuk sekolah lain maupun tahun ajaran lain. Pengukuran kemampuan
komunikasi matematika dilakukan secara tertulis dengan data pendukung
yakni wawancara guru dan siswa.

E. Batasan Istilah
Agar penelitian ini lebih terarah dan mencegah terjadinya
penyimpangan, penafsiran yang tidak tepat, dan dapat mencapai tujuan
penelitian, masalah penelitian dibatasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

1. Sikap siswa dalam matematika adalah kecenderungan menolak atau
menerima matematika berdasarkan penilaian matematika sebagai hal
yang berharga untuk diri sendiri.
2. Kemampuan komunikasi matematika adalah suatu keterampilan
penting dalam matematika yaitu kemampuan untuk mengekspresikan
ide-ide matematika secara koheran kepada teman, guru dan lainnya
melalui bahasa lisan ataupun tulisan. Melihat dari definisi komunikasi,
maka penelitiini lebih mengarah pada komunikasi secara tulisan
dimana pelajar mampu menuliskan tentang apa yang mereka kerjakan,
mampu mengklarifikasi ide-ide, membuat argumen yang meyakinkan
disaat menghadapi persoalan matematika. Sebab inti dari menulis
adalah komunikasi, karena dengan menulis kita sedang menyampaikan
pesan untuk orang lain dan untuk diri sendiri.

F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan yang positif dan
signifikan antara sikap siswa terhadap matematika dengan kemampuan
komunikasi matematika siswa kelas VIII semester I di SMP Pangudi
Luhur Wedi tahun ajaran 2018/2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Guru Matematika dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan
matematika yakni dengan meningkatkan kemampuan komunikasi
matematika melalui pengubahan cara pandang ataupun pemberian
respon siswa terhadap matematika, ataupun sebaliknya meningkatkan
kemampuan

komunikasi

memperbaiki

sikap

siswa

terhadap

matematika selama pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu siswa dapat mencapai tujuan belajarnya.
2. Peneliti mengembangkan dirinya sebagai upaya mempersiapkan
perannya dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran
matematika. Sehingga dengan demikian peneliti mampu memiliki
pengetahuan ataupun acuan untuk membuat rencana atau strategi
kreatif untuk pengajarannya kelak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Hasil Belajar Siswa
Ada berbagai pengertian belajar yang dikenal dan dijadikan
pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Burton (Susanto,
2013:3), belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan
individu

dengan

lingkungannya

sehingga

mereka

lebih

mampu

berinteraksi dengan lingkungannya. Sementara menurut Hilgard (1962),
belajar adalah suatu perbahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan.
Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan,
tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard
menegaskan bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi
dalam diri seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan
sebagainya.
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar
sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi yang
menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

materi pelajaran tertentu (Brahim dalam Susanto, 2015:5). Kegiatan
pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan
tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajarnya adalah yang berhasil
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.
Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar dan
hasil belajar siswa yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor
sangatlah memiliki pengaruh yang beragam dan berbeda untuk setiap
siswa. Menurut Syah (2003:144), faktor internal yang mempengaruhi
belajar siswa (faktor psikologis) yaitu: tingkat kecerdasan, intelegensi
siswa,

sikap

siswa,

minat,

bakat,

motivasi,

kemampuan

yang

menghubungkan konsep-konsep, perkembangan mental, dan sebagainya.
Sedangkan secara eksternal faktor yang mempengaruhi belajar siswa
meliputi lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, tempat tinggal keadaan
teman sebaya, fasilitas belajar, dan waktu belajar.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki maka dapat diketahui lewat evaluasi.
Evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat
pertibangan seberapa efektif suatu program telah memenhi kebutuhan
siswa. Evaluasi dan penilaian tersebut dapat menjadi feedback atau tindak
lanjut, atau bahkan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa (Susanto,
2013:5). Evaluasi biasanya dilakukan saat pembelajaran berlangsung atau
bisa juga dilakukan pada akhir pembelajaran sebagai alat untuk mengukur
kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melakukan proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

B. Sikap Siswa Terhadap Matematika
1. Pengertian Sikap
Sikap berasal dari bahasa latin “aptus” yang berarti dalam
keadaan sehat dan siap melakukan aksi/tindakan. Secara harafiah,
sikap dipandang dalam kesiapan raga yang dapat diamati. Banyak
pengertian dari kata sikap seperti yang akan dijabarkan berikut ini oleh
beberapa ahli, yaitu:
a. Menurut W.S Winkel (1987:228), Sikap berarti kecenderungan
untuk menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian
terhadap obyek itu sebagai hal yang berguna atau berharga (sikap
positif) atau tidak berguna atau tidak berharga (sikap negatif).
b. Menurut Bimo (2003), sikap adalah keyakinan seseorang tentang
suatu objek atau situasi yang relatif tetap dan teratur disertai
adanya adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar untuk
merespon dengan cara tertentu yang dipilihnya.
c. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2018), sikap adalah
perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian,
keyakinan.
d. Notoatmodjo (1993) menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan
atau kesediaan seseorang untuk bertindak.
e. Menurut Natawidjaya (1987:40), sikap merupakan kesiapan mental
individu yang

mempengaruhi, mewarnai, bahkan menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

kegiatan individu yang bersangkutan dalam memberikan respon
dalam obyek atau situasi yang memberi arti baginya.
Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa sikap merupakan sebuah kecenderungan yang dimiliki seorang
individu dalam memberikan respon pada obyek sikap tertentu baik
berupa penolakan (negatif) maupun penerimaan (positif) sesuai dengan
penilaian akan obyek tersebut bagi dirinya. Pada dasarnya sikap bukan
merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil interaksi antara
individu dengan lingkungan sehingga sifat bersifat dinamis. Sikap
tidaklah terbentuk dengan sendirinya, karena pembentukan sikap
senantiasa akan berlangsung dalam interaksi manusia berkenaan
dengan obyek tertentu (Dayakisni, 2009:82).

2. Komponen Sikap
Sikap adalah konsep yang dibentuk dari tiga aspek (komponen),
yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek prilaku (konasi) yang
berinteraksi dalam memahami merasakan dan berprilaku terhadap
suatu obyek (Azwar, 2005:23). Ketiga komponen tersebut saling
menunjang satu sama lain. Komponen kognitif merupakan gambaran
kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang
benar bagi pemilik sikap. Kepercayaan yang terbentuk akan menjadi
dasar pengetahuan dan pemahaman seseorang mengenai apa yang
diharapkan dari obyek tertentu. Hal tersebut terkait dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan
dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap obyek sikap (Bimo,
2003:107). Faktor yang membentuk kepercayaan tersebut adalah
pengalaman pribadi maupun yang diceritakan orang lain, dan
kebutuhan emosional.
Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut
hubungan emosional seseorang terhadap obyek sikap. Reaksi
emosional ini dipengaruhi oleh kepercayaan seseorang terhadap obyek
tersebut. Dengan lebih sederhana kita dapat mengatakan bahwa
komponen afektif merupakan komponen yang berhubungan dengan
rasa senang atau tidak senang terhadap suatu obyek sikap (Bimo,
2003:108). Jika kita percaya bahwa sesuatu sangat sulit dilakukan
maka kita akan mulai tidak menyukai hal tersebut begitu pula
sebaliknya. Peranan emosi menjadi akar dari sikap seseorang terhadap
obyek tertentu.
Komponen konasi (aspek prilaku) merupakan kecenderungan
untuk bertindak dan berprilaku yang ada dalam diri seseorang
berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya. Ketiga komponen
saling berkaitan sedemikian hingga kepercayaan dan perasaan
mempengaruhi prilaku seseorang terhadap obyek sikap. Sikap
tercerminkan pada perilaku yang diberikan

oleh individu saat

menghadapi suatu obyek sikap. Berdasarkan itu maka dapat dilihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

beberapa macam respon yang digunakan oleh peneliti dalam mengukur
sikap yaitu:
a. Respon bersifat kognitif
Respon bersifat kognitif berhubungan dengan pemikiran
atau persepsi kita tentang objek sikap. Obyek sikap tersebut dapat
berupa benda, orang, institusi social maupun peristiwa tertentu.
Secara verbal, pemikiran seseorang dapat diidentifikasi dari
ungkapan keyakinan (beliefs) atas sesuatu, baik yang cenderung
negative maupun positif. Keyakinan ini berkaitan dengan
pengetahuan, pemahaman, dan konsepsi seseorang terhadap obyek
tersebut.
b. Respon bersifat afektif
Respon bersifat afektif yang menunjukan sikap seseorang
dapat kita simpulkan dari evaluasi atau perasaan seseorang atas
obyek dari sikapnya. Secara verbal kita dapat memperolehnya dari
apakah ia mencela atau memuji, menaruh hormat atau membenci,
dan lain sebagainya. Dapat dikatakan pula bahwa respon yang
bersifat afektif merupakan perasaan yang menyangkut hubungan
emosional seseorang terhadap obyek sikap.
c. Respon bersifat konatif
Respon

yang

bersifat

konatif

dapat

dilihat

dari

kecenderungan prilaku, keinginan, komitmen, dan tindakan yang
terkait dengan obyek sikap. Dalam bentuk verbal, kita bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

menemukannya

dengan memperhatikan apa yang dikatakan

seseorang tentang apa yang dikerjakan, direncanakan atau yang
akan mereka lakukan seandainya berada disituasi tertentu. Respon
ini juga berkaitan dengan komponen perilaku yang merupakan
salah satu aspek dari sikap, di mana komponen yang dimaksudkan
menunjukan bagaimana perilaku atau kecenderungan yang ada
dalam diri saat berhadapan dengan salah satu obyek sikap. Oleh
karena itu, sikap sikap siswa terhadap suatu obyek tercemin pada
prilakunya terhadap obyek tersebut.
Ketika seseorang bersikap pada suatu obyek, maka ketiga respon
tersebut akan mempolakan arah yang seragam sehingga membentuk
keselarasan dan kekonsistenannya. Menurut Azwar (2005:28), apabila
salah satu diantara komponen sikap tidak konsisten dengan komponen
lainnya maka akan terjadi ketidakselarasan yang menyebabkan
timbulnya mekanisme perubahan sikap sehingga tercapai konsistensi
kembali. Sikap seseorang terhadap suatu obyek berperan sebagai
perantara antara respon yang dilakukan orang tersebut dengan obyek
yang disikapi. Respon tersebut bisa berupa respon kognitif (reaksi
perceptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini), respon afektif
(respon saraf simpatetik dan pernyataan afeksi), maupun respon
prilaku (berupa tindakan dan pernyataan mengenai prilaku). Dengan
melihat salah satu dari ketiga respon tersebut maka sikap seseorang
terhadap suatu obyek dapat diketahui. Hal tersebut dapat menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

seberapa positif atau negatif sikap yang dimiliki seseorang terhadap
suatu obyek.
3. Sikap Siswa terhadap Matematika
Sikap siswa terhadap matematika mempengaruhi prestasi belajar
matematika dan prestasi yang dicapai berpengaruh pula pada
pembentukan sikap siswa terhadap matematika (Primasiwi, 2012).
Sikap siswa menjadi salah satu faktor internal yang mempengaruhi
siswa belajar. Dalam bidang studi matematika, sikap siswa terhadap
matematika dapat diketahui dari respon kognitif, afektif maupun
konatif siswa tersebut terhadap matematika. Selain itu juga sikap siswa
terhadap matematika dapat dilihat dari kemauannya untuk terlibat atau
melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
matematika.
Berdasarkan ketiga komponen sikap, baik itu kepercayaan,
kesukaan ataupun prilaku yang ditunjukan terhadap matematika dapat
menjadi tolak ukur untuk mentukan sikap siswa terhadap matematika.
Ketiga komponen (kognitif, afektif dan konaktif) saling membentuk
pola yang serah sedemikian dapat dikatakan sebagai kecenderungan.
Apabila siswa percaya bahwa matematika itu sulit maka ia akan
merasa tidak suka terhadap pelajaran matematika, akibatnya tidak akan
ada usaha yang dilakukan untuk memperbaiki persepsi yang
dimilikinya dan mempengaruhi proses belajarnya. Dengan demikian,
kita dapat mengatakan bahwa sikap siswa terhadap matematika dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

menjadi faktor dasar yang mempengaruhi belajar siswa. Sikap
merupakan sebuah kecenderungan, maka jika hal tersebut negatif akan
membawa hasil

yang kurang memuaskan bagi pembelajaran

matematika diakibatkan kurangnya keterlibatan siswa yang secara
senang hati untuk mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

C. Kemampuan Komunikasi Matematika
Komunikasi merupakan kegiatan yang dapat kita temukan disekitar
kita. Pengertian komunikasi banyak dikemukakan oleh beberapa ahli yang
kemudian dapat dijadikan acuan maupun pedoman yang digunakan oleh
beberapa orang untuk mengungkap pengerttian dari komunikasi.
Aristoteles yang hidup empat abad sebelum masehi dalam bukunya
Rethoric (Ansari, 2016:11) membuat definisi komunikasi dengan
menekankan “siapa mengatakan apa kepada siapa”. Selanjutnya definisi
ini dikembangkan oleh ahli ilmu politik bernama Lasswel pada tahun 1948
yaitu “siapa yang mengatakan apa, melalui apa, kepada siapa, dan apa
akibatnya” (Cangra, 2007).
Selain pengertian dasar dari komunikasi di atas, para sarjana
komunikasi juga membuat definisi yang mengkhususkan diri pada studi
komunikasi antar manusia (human communication). Dalam studinya
dikatakan bahwa “communication is the process by which an individual
(the communicato) rtransmit stimuly (usually verbal) to modify the
behavior of other individuals (the audience).” (Ansari, 2016:11).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Pernyataan tersebut ingin mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu
proses di mana individu menyampaikan seseuatu secara verbal kepada
orang lain dengan tujuan merubah tingkah laku pendengarnya. Ada
pengertian berbeda dari komunikasi yang di sampaikan oleh Bareleson,
Steiner, dan Gerbner pada tahun 1964 (Ansari, 2016:12) yakni mereka
mengatakan bahwa komunikasi tidak hanya sebatas verbal melainkan
dapat juga menggunakan simbol-simbol, kata-kata, grafik dan lain-lain
yang sejenis.
Menurut Greenes dan Schulman (Armiati, 2009:3) beberapa peran
penting komunikasi yaitu untuk menyatakan ide melalui percakapan,
tulisan demonstrasi dan melukiskan secara visual dalam tipe yang berbeda:
memahami, menginterpretasi, dan mengevaluasi ide yang disajikan dalam
tulisan atau dalam bentuk visual; mengonstruksi, mengkonstruksi,
mengintepretasi dan mengaitkan brbagai ide dan hubungannya; membuat
pengamatan dan konkekture, merumuskan pertanyaan, membawa dan
mengevaluasi informasi; menghasilkan dan menyatakan argumen secara
persuasif.

Selain itu Abdulhak (2001), mengemukakan komunikasi

sebagai proses penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerima
pesan melalui saluran tertentu untuk tujuan tertentu. Kedua pernyataan
mengarah pada interaksi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih sebagai
sarana untuk bertukar informasi agar bisa dimengerti melalui beberapa
cara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

Dalam ilmu komunikasi terdapat tiga bentuk komunikasi yaitu
komunikasi linier (satu arah), komunikasi “relational & interaktif” dan
komunikasi konvergen (multi arah). Konsep komunikasi konvergen
merupakan prinsip pertama dalam pengajaran dan pembelajaran. Di dalam
pengertiannya komunikasi konvergen merupakan komunikasi yang
berlangsung secara multi arah, diantara penerima menuju suatu fokus atau
minat yang dipahami bersama dan berlangsung secara dinamis serta
berkembang kearah pemahaman kolektif dan berkesinambungan (Ansari,
2016:13). Sedemikian hingga dalam hal pengajaran dan pembelajaran
berarti bahwa keberhasilan program belajar-mengajar salah satunya
bergantung pada bentuk komunikasi yang digunakan oleh guru pada saat
ia berinteraksi dengan siswa, siswa kepada guru maupun antar siswa.
Dalam matematika komunikasi ditujukan pada pemecahan masalah.
Disisi lain kita mengetahui bahwa matematika memiliki peran
sebagai “bahasa” simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi
secara cermat dan tepat. Begitu pula sebaliknya komunikasi memainkan
peran yang penting dalam membantu siswa bukan saja dalam membina
konsep melainkan membina perikaitan antara ide dan bahasa abstrak
dengan simbol matematika. Semua orang dapat menggunakan matematika
untuk mengkomunikasikan informasi maupun ide-ide yang diperolehnya.
Dengan demikian kita dapat menyebut bahwa matematika merupakan
salah satu alat komunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

Akan tetapi selain pengertian bahwa matematika sebagai alat
komunikasi, ada juga pengertian komunikasi matematika atau komunikasi
dalam matematika (communication in mathematic). Komunikasi dalam
matematika berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan siswa dalam
berkomunikasi. Menurut Guerreiro (2008), komunikasi matematika
merupakan alat bantu dalam transmisi pengetahuan matematika atau
sebagai pondasi dalam membangun matematika.
Menurut Armiati (2003: MP-18), “Komunikasi matematika adalah
suatu keterampilan penting dalam matematika yaitu kemampuan untuk
mengekspresikan ide-ide matematika secara koheran kepada teman, guru
dan lainnya melalui bahasa lisan ataupun tulisan”. Dengan menggunakan
bahasa matematika yang benar untuk berbicara dan menulis tentang apa
yang mereka kerjakan, mereka akan mampu mengklarifikasi ide-ide
mereka dan belajar bagaimana membuat argumen yang meyakinkan dan
mempresentasikan ide-ide matematika. Seperti halnya pada definisi
komunikasi secara umum bahwa penyampaian komunikasi matematika
dilakukan dalam dua tipe yaitu lisan dan tulisan. Inti dari “menulis” adalah
komunikasi, karena dengan menulis kita sedang menyampaikan pesan
untuk orang lain atau untuk diri sendiri (Surya, 2009:26). Kemampuan
komunikasi tulis bisa berupa kemampuan penulisan simbol, sistematis cara
menulis hingga menemukan hasil akhir, dan menggunakan simbol sesuai
fungsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

Komunikasi matematika adalah suatu kegiatan yang melibatkan
cara menafsirkan dan menyatakan gagasan matematika baik secara lisan
maupun tulisan, sedangkan kemampuan komunikasi matematika adalah
kecakapan atau kesanggupan siswa dalam melakukan kegiatan yang
melibatkan penafsiran dan menyatakan gagasan secara lisan maupun
tulisan. Menurut Sumarmo (Sari, 2016: 2), kemampuan komunikasi
matematika merupakan salah satu dari lima kemampuan dasar dalam
mempelajari matematika. Hal itu menjadikan bahwa pengetahuan seorang
pengajar tentang kemampuan komunikasi matematika siswa yang
diajarnya

penting

pembelajaran.

Adapun

matematika yaitu
menjelaskan

untuk

diketahui

pengertian

untuk
dari

mempelancar

kemampuan

proses

komunikasi

kemampuan siswa untuk mempresentasikan dan

suatu pemecahan masalah atau ide matematika dengan

menggunakan simbol-simbol matematika, tabel, diagram, gambar, grafik
dalam pemecahan masalah matematis.
Pada penelitian ini kemampuan komunikasi matematika yang
diamati hanyalah kemampuan komunikasi matematika secara tertulis.
Menurut Sumarmo (Endriani, 2017: 4), kemampuan komunikasi
matematis meliputi kemampuan:
a. Menghubungkan benda nyata, gambar dan dan diagram kedalam ide
matematis
b. Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematis secara lisan atau tulisan
dengan benda nyata, gambar, grafik, aljabar dan diagram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

c. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau symbol matematis
d. Mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang matematika
e. Membaca dengan pemahaman atau presentasi matematika tertulis
f. Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi, dan
generalisasi
g. Menjelaskan dan membuat pernyataan tentang matematika yang
dipelajari
Kemampuan komunikasi matematika tersebut dapat diketahui
secara tertulis setelah pemberian skor terhadap kemampuan siswa dalam
menjawab soal-soal komunikasi matematika. Pemberian skor kemampuan
komunikasi matematika siswa didasarkan pada efektivitas, ketepatan, dan
ketelitian siswa dalam menggunakan bahasa matematika seperti model
matematika, simbol, tanda, atau representasi untuk menjelaskan operasi,
konsep dan proses. Menurut Ansari (2016), komunikasi matematika
tulisan adalah kemampuan menggunakan kosa kata (vocabulary), notasi,
struktur matematika untuk menyatakan hubungan dan gagasan serta
memahaminya dalam pemecahan masalah. Kemampuan ini diungkapkan
melalui

representasi

matematika.

Representasi

matematika

siswa

diklarifikasi dalam tiga kategori yaitu:
a. Pemunculan model konseptual seperti gambar diagram, tabel, dan
grafik (aspek drawing)
b. Membentuk model matematika (aspek expression)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

c. Argumentasi verbal yang didasari pada analisis terhadap gambar dan
konsep-konsep (aspek writen texts).
Berdasarkan ketiga kategori tersebut maka terdapat tiga aspek yang
dapat digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematika
(Nisa, 2012), antara lain sebagai berikut:
1) Aspek I : “kemampuan memberikan alasan rasional terhadap suatu
pernyataan”.
Aspek ini merujuk kepada kategori ketiga dalam kemampuan
komunikasi matematika. Berdasarkan kategori tersebut aspek yang
diukur yakni bagaimana siswa dapat menuliskan argumentasi yang
didasari pada gambar, konsep-konsep dalam penyelesaian masalah
matematika. Menurut Syah (2003:120), pada umumnya siswa yang
berikir secara rasional akan menggunkan prinsip-prinsip dan dasardasar pengertian dalam menjawab pertanyaan “bagaimana” (how)
dan “mengapa” (why). Dalam berpikir rasional siswa dituntut
menggunakan logika (akal sehat) untuk menentukan sebab akibat,
menganalisis, bahkan menciptakan hukum-hukum dan dugaandugaan.
2) Aspek II : “kemampuan mengubah bentuk uraian ke dalam model
matematika”.
Kemampuan yang dimaksud pada aspek ini berdasarkan penjelasan
suatu lembaga CSU Monterey Bay, adalah kemampuan mengubah
uraian ke dalam model matematika seperti rumus, tabel, skema, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

notasi matematika lainnya. Dengan demikian yang termasuk
kemampuan dalam aspek ini adalah kemampuan dalam hal
memodelkan suatu permasalahan kedalam kalimat matematika
kemudian menyelesaikannya. Pada aspek kedua pengukuran
didasarkan pada kategori kedua dimana siswa dapat terampil
menuliskan penyelesaian suatu persoalan matematika ke dalam
model matematika.
3) Aspek III : “kemampuan mengilustrasikan ide-ide matematika
kedalam bentuk representasi yang relevan”.
Kemampuan yang coba diukur pada aspek ini berdasarkan kategori
komunikasi matematika yang pertama, dimana siswa dapat terampil
memunculkan model konseptual seperti gambar diagram, tabel, dan
grafik (aspek drawing). Sementara kemampuan mengemukakan ide
dalam teks dengan benar dalam teks dengan benar secara lisan
maupun tulisan menggunakan bahasa sendiri, dapat membantu
seorang siswa memahami teks tersebut secara bermakna.

Kemampuan komunikasi matematis tidak bersifat statis sehingga dapat
dikembangkan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan
komunikasi matematika adalah sebagai berikut (Ansari, 2016:33-41):
a. Pengetahuan prasyarat (prior knowledge)
Pengetahuan prasyarat adalah pengetahuan yang telah dimiliki
siswa sebagai akibat dari proses belajar sebelumnya. Hasil belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

siswa tentu saja bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri.
jenis kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut sangat menentukan
hasil pembelajaran selanjutnya.
b. Kemampuan membaca, diskusi, dan menulis
Kemampuan siswa dalam hal membaca, diskusi, dan menulis
juga dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi matematika siswa
yakni dalam komunikasi matematika yang dilakukannya untuk
memperjelas pemikiran m

Dokumen yang terkait

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 15

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

POLA PENGASUHAN ORANGTUA MENURUT SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

0 0 118

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 2 GONDOKUSUMAN, YOGYAKARTA, TAHUN AJARAN 20062007 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan B

0 1 119

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT UNDANGAN DINAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DENGAN SISWA KELAS VIII SMP SWASTA DI KECAMATAN NANGGULAN TAHUN AJARAN 20062007 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Stud

0 0 133

TINGKAT KEAKTIFAN MENGIKUTI BIMBINGAN KLASIKAL PAD A SISWA KELAS IX SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Bimbingan dan Konseling

0 0 84

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN SUASANA BELAJAR DALAM KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progr

0 7 233

PENGARUH PENDIDIKAN KRISTIANITAS TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR VAN LITH MUNTILAN TAHUN AJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pend

0 3 281