RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR KAWASAN DI WILAYAH PENGEMBANGAN (WP) TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
4
RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR KAWASAN DI WILAYAH
PENGEMBANGAN (WP) TENGAH
Berdasarkan kondisi wilayah yang terdapat di Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak
dan Kecamatan Tanta, dengan karakteristiknya yang diprioritaskan pada kawasan-kawasan
yang didorong pertumbuhannya dan dikendalikan pertumbuhannya pada pusat-pusat
pelayanan permukiman perkotaan, di Wilayah Pengembangan (WP) I Tengah memiliki beberapa
potensi sebagai keunggulan komparatif dibandingkan wilayah lainnya di Kabupaten Tabalong
untuk penentuan prioritas kawasan perencanaan RPIJM Bidang PU Cipta Karya, yaitu :
Merupakan Pusat Permukiman Perkotaan, dengan konsentrasi penduduk tinggi, yaitu
berjumlah lebih dari 45% penduduk Kabupaten.
Terdiri dari 3 (tiga) kecamatan, dengan 3 kawasan perkotaan dalam sistem konektivitas,
untuk sistem permukiman perkotaannya, pengembangan keruangan (spasial), sistem
penyediaan air minum, sistem pengelolaan persampahan dan sistem proteksi kebakaran.
Terdapat lokasi-lokasi dan bangunan-bangunan yang mengakomodasi kegiatan penting,
seperti : Bandara Udara, Terminal Regional, Kegiatan Pertambangan dan Minyak Bumi, Pusat
Pemerintahan Kabupaten, Pusat Bisnis.
4 (empat) dari 9 (sembilan) Kawasan Prioritas Pengembangan Kabupaten Tabalong
berdasarkan RTRW 2009-2028 berada didalam WP ini.
Dilalui sistem dan sub sistem DAS Tabalong.
Dengan konsentrasi wilayah perencanaan pada Wilayah Pengembangan (WP) I Tengah di
Kabupaten Tabalong, RPIJM Bidang PU Cipta Karya memiliki beberapa lokasi yang di lakukan
pengkajian dan review terhadap sistem kawasan dan lokasinya, yaitu :
Kawasan Perkotaan Tanjung Lama, Tanjung Baru dan IKK Tanta
o
Kawasan Ujung Murung
o
Kawasan Hutan Kota Kompleks Bataman
o
Kawasan Pusat Bisnis Mabuun, Terminal dan Sekitarnya
o
Kawasan TPA dan Sekitarnya
o
Koridor Mabuun - Warukin
Kawasan Budidaya Perikanan Air Tawar Kambitin
Permukiman Binaan P2KP Advance – Neighborhood Development Desa Jangkung
IV-1
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Peta 4.1. Kawasan Penyusunan RPIJM Terpilih dan Lokasi-Lokasi Yang Ditangani
IV-2
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
IV-3
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Dengan laju pertambahan penduduk di Kawasan Perkotaan Ibukota Tabalong yaitu Kota
Tanjung dan Tanjung Baru dan daerah hinterlandnya wilayah Tanta pada tahun 1996-2001
mengalami laju pertumbuhan diatas 5%, dengan kepadatan rata-rata 134 jiwa/km 2. Penduduk
dengan tingkat kepadatan tersebut dan terus tumbuh hingga saat ini dilayani oleh prasarana
sarana bidang keciptakaryaan.
4.1.
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
4.1.1. Kondisi Eksiting
Di Kabupaten Tabalong terdapat beberapa kawasan khusus yang terdiri dari kawasan
pertambangan minyal bumi (Pertamina), di Kecamatan Murung Pudak, Pertambangan Batu
Bara, Bandara, Industri, serta kegiatan lainnya baik yang ada di perkotaan maupun di kota-kota
kecamatan. Daerah-daerah tersebut perlu mendapatkan perlindungan terhadap bahaya
kebakaran.
Tabel 4.1
Laporan Kejadian Kebakaran di Kabupaten Tabalong Tahun 2008
NO
KECAMATAN
LOKASI
1.
Benua Lawas
2.
3.
Pugaan
Kelua
Ds.
Sei
Hanyar
Ds.
Sei
Buluh
Kel. Pulau
4.
Muara Harus
5.
Tanta
6.
Tanjung
7.
Murung
Pudak
Ds. Mantuil
RT 3
Ds. Rintis
Desa
Warukin
Pasar
Tanjung
Terminal
Barunak
Simpang
Tiga Pang
Hikun
Kelurahan
Agung
Ds. Mabuun
Pasar
Mabuun
Ds.
Maburai
Ds. Mabuun
JENIS KERUGIAN
BANGUNAN LAHAN
LAINNYA
(UNIT)
(HA)
Peternakan
Ayam
1 Rumah
-
PERKIRAAN
KERUGIAN
(Rp)
10.000.000
150.000.000
Kompor
Listrik
2 Rumah
-
1 Rumah
-
1 Pabrik
Karet
-
1 Rumah
-
Kebun
Karet
40.000.000
25.000.000
Listrik
Listrik
12
-
-
50.000.000
Listrik
Warung
-
-
25.000.000
Kompor
1 warung
-
-
-
29 rumah
-
-
250.000
1 mesjid
-
-
-
1 mobil
9 warung
-
-
20.000.000
30.000.000
Pelangsiran
Listrik
-
4
-
40.000.000
-
-
5
-
50.000.000
-
IV-4
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
3.000.000.0000
PENYEBAB
KEBAKARAN
-
20.000.000
Listrik
-
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
NO
KECAMATAN
LOKASI
JENIS KERUGIAN
BANGUNAN LAHAN
LAINNYA
(UNIT)
(HA)
3
-
Ds.
Maburai
Gunung
Batu
Ds.
Maburai
Ds.
Pembataan
Kel.
1 rumah
Belimbing
Ds.
2 rumah
Belimbing
8.
Haruai
9.
Upau
10. Muara Uya
Ds. Palapi
11. Jaro
Ds. Taratau
1 rumah
12. Bintang Ara
Sumber : UPT – BPK Kabupaten Tabalong Tahun 2008
PERKIRAAN
KERUGIAN
(Rp)
30.000.000
PENYEBAB
KEBAKARAN
-
3
-
30.000.000
-
2
-
20.000.000
-
4
-
40.000.000
-
-
-
Kompor
-
-
Belum
diketahui
250.000.000
-
-
75.000.000
-
Listrik
-
Listrik
Kabupaten Tabalong memiliki beberapa sumber air yang digunakan sebagai bahan baku air
bersih dan beberapa waduk. Selain sungai Kabupaten Tabalong juga sudah memiliki jaringan
pipa air bersih yang digunakan untuk mensuplai air bersih yang melayani masyarakat dan
industri. Selain jaringan pipa juga tersedia kran-kran umum untuk air bersih bagi masyarakat.
Disamping keberadaan UPT Damkar dari Pemrintah Kabupaten Tabalong, juga terdapat Damkar
Gedung, Damkar Perusahaan, Satlakar (satuan relawan kebarakaran) Masyarakat. Pada tahun
2008 melalui pembiayaan pemerintah pusat (APBN) Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah
(Kimpraswil) saat itu yang kini telah berganti menjadi Dinas Pekerjaan Umum memfasilitasi
disusunnya Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran Kabupaten Tabalong
Secara umum kejadian kebakaran pada tahun 2008 terjadi kasus kebakaran, yang terdiri dari
rumah, warung, kebun. Kebakaran tersebut rata-rata terjadi pada rumah tinggal, industri
sebagian kecil, dan alang-alang/ kebun. Sedangkan kebakaran yang terjadi pada rumah tinggal
paling banyak diakibatkan oleh terjadinya arus pendek dan akibat kompor meledak. Dari data
tersebut diatas maka terlihat jelas trend terjadinya kasus kebakaran tiap tahunnya selalu
meningkat, dengan sendirinya kerugian yang ditimbulkan juga semakin meningkat.
Selain berdasarkan riwayat kebakaran, titik-titik rawan kebakaran ditetapkan karena tingginya
angka kebakaran yang disebabkan oleh sifat bahan yang mudah terbakar dari kawasan yang ada.
IV-5
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Untuk itu, maka diadakan penggolongan resiko bahaya resiko dan klasifikasi konstruksi
bangunan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan.
A. Personil
Jumlah seluruh personil sebanyak 27 orang. Terdiri dari PNS dan tenaga honorer, dengan 4
orang sebagai staf dan lainnya sebagai pemadam. 27 personil tersebut belum memiliki sertifikat
keahlian Pemadam Kebakaran untuk berbagai tingkatan dan klasifikasi keahliannya. Dengan
menggunakan 3 giliran kerja/ piket “shift”, per shift nya beranggotakan 8-9 orang. Tugas pokok
UPT BPK adalah melayani masyarakat umum yang membutuhkan bantuan untuk mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran. Untuk menjalankan tugas pokok tersebut mempunyai fungsi :
1) Pencegahan bahaya kebakaran dan meluasnya bahaya kebakaran
2) Penyusunan rencana kebakaran
3) Pelaksanaan pelayanan pada masyarakat yang membutuhkan bantuan pemadam kebakaran.
Pelaksanaan administrasi umum, keuangan, perlengkapan dan kepegawaian.
4) Penyiapan rekomendasi terhadap penggunaan sarana pemadam kebakaran.
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemerintah Kabupaten Tabalong
berada dibawah Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas). UPT
Damkar yang ada saat ini berlokasi di ruas koridor Jl. Ir PM Noor. Sumberdaya yang dimiliki
oleh UPT Damkar adalah 27 orang, dengan status PNS 4 orang sedangkan tenaga kontrak
sebanyak 23 orang. Ketersedian struktur UPT ,meliputi :
a. Kepala UPT
b. Unit Administrasi
c. Unit Pembinaan dan Penyuluhan
d. Unit Sarana dan Penyuluhan
Dilihat dari kecukupan SDM, maka jumlah tersebut belum mencukupi. Kebanyakan pegawai
masih pada tahap fire fighter, untuk jenjang inspektur ke atas belum ada
IV-6
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Peta 4.2. Kawasan Rawan Kebakaran dan Pengelolaan Sistem Proteksi Kebakaran
IV-7
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Tabel 4.2.
Potensi Pegawai UPTD Kebakaran Kabupaten Tabalong
KECAMATAN PNS
TENAGA
THL
KONTRAK
Banua Lawas
-
-
5
Pugaan
-
-
5
Kelua
-
-
5
Muara Harus
-
-
5
Tanta
-
-
5
Tanjung
-
-
13
Murung
Pudak
-
-
17
Haruai
-
-
5
Upau
-
-
5
Muara Uya
-
-
5
Jaro
-
-
5
Bintang Ara
-
-
5
BPK
Tabalong
4
23
-
Sumber : UPT BPK Kabupaten Tabalong Tahun 2008
B. Mobilisasi Operasional Pemadam Kebakaran
Mobilisasi operasional pemadam kebakaran UPT BPK Kabupaten Tabalong terdiri dari 2 (dua)
unit fire truck sebagai mobil pemadam kebakaran. Kondisi mobil tersebut kebanyakan telah
berusia 14 tahun. Mobil terbaru adalah keluaran tahun 2007 sebanyak 1 (satu) buah. Sedangkan
secara keseluruhan mobil truck pemadam kebakaran yang ada dan dioperasikan di Kabupaten
Tabalong secara keseluruhan berjumlah 2 (dua) mobil truck.
IV-8
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Tabel 4.3.
Mobil Operasional Damkar UPTD Kabupaten Tabalong
No
Peralatan
Jumlah
Tahun Perolehan
1.
Fire Truck
2
1993
2.
Fire Truck
1
2007
3.
Mobil Totota Kijang
1
1994
4.
Mobil
120
1
1994
5.
Mobil Misubisi Fuso
1
2007
Misubisi
PS
Keterangan
Sumber : Dokumen RISPK Kabupaten Tabalong Tahun 2008
C. Hidran Kebakaran
Inventarisasi hidran kebakaran di Kabupaten
Tabalong yang menjadi kewenangan atau milik UPT
BPK Kabupaten Tabalong sampai dengan saat ini
belum ada, hal ini lebih disebabkan masih
terbatasnya pasokan air untuk konsumsi domestik
khususnya yang ada di Kota Tanjung yang secara
kuantitas berjumlah 3 buah dan tidak berfungsi. Hal
ini disebabkan masih belum mencukupinya pasokan
air yang diperlukan. Selain dari pada itu juga
tandon-tandon air yang dapat dipergunakan selain
Gambar 4.1
Lokasi UPT BPK Kabupaten Tabalong
untuk kebutuhan pemadam juga untuk keperluan
masyarakat masih belum ada.
D. Pos Pemadam Kebakaran
Pos dan Posko pemadam kebakaran terdapat 12 buah yang tersebar disetiap kecamatan, serta 1
buah BPK berlokasi di Kota Tanjung (Jl Gerilya Lantai 1 No.1), merupakan UPT dari
Kesbanglinmas, yang dilengkapi dengan 2 mobil pompa serta 1 mobil operasional.
E. Alat Perlengkapan dan Komunikasi
Alat perlengkapan yang dimiliki cukup lengkap, walaupun jumlahnya masih belum mencukupi.
Alat komunikasi selain adanya telepon juga dilengkapi dengan sistem radio lokal dan HT. Sistem
komunikasi yang integral belum terbentuk, pembentukan sistem tersebut harus terus terus
diusahakan.
IV-9
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Tabel 4.4.
Perlengkapan Operasional dan Rescue UPT BPK Kabupaten Tabalong
Peralatan
No
Jumlah
Tahun
Perolehan
1.
Mesin Pompa Tohatsu
1
1982
2.
Mesin Pompa Kubota KS 300
1
2001
3.
Mesin Pompa Yamaha
1
2007
4.
Mesin Pompa Pelampung Chubb
2
1994
5.
Slang 2 ½ inchi
-
-
6.
Slang 1 ½ inchi
-
-
7.
Nozel 2 ½ inchi
-
-
8.
Nozel 1 ½ inchi
-
-
9.
Apar 6 Kg (tabung)
12
-
10.
Apar 20 Kg (tabung)
3
-
11.
Apar 500 H
1
-
12.
Apar 6 Kg (tabung)
-
-
13.
Apar 6 Kg (tabung)
-
-
14.
Baju Anti Api
3
-
15.
Celana Anti Api
3
-
16.
Sepatu Bot
3
-
17
Sarung Tangan
3
-
18.
Helm
5
-
19.
Tangga
1
-
20.
Radio Komunikasi Alenco DR 135 KM II
3
2006
21.
Antena Radio (Ring)
1
2006
22.
Antena Radio (Mobil)
2
2006
23.
Televisi 1 Inchi
1
2005
24.
Telepon
Sumber : Dokumen RISPK Kabupaten Tabalong Tahun 2008
IV-10
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
Keterangan
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
4.1.2. Permasalahan, Analisa Penanganan dan Rekomendasi
Dari frekuensi kebakaran dan lokasi terjadinya kebakaran dapat dijadikan dasar dalam
penggolongan daerah-daerah yang rawan kebakaran. Seperti yang telah dilakukan disetiap BPK
Kecamatan bahwa setiap daerah rawan kebakaran. Berdasarkan pada kerawanan ini dapat
dijadikan sebagai salah satu alasan pembentukan pos kebakaran sebagai antisipasinya terhadap
masalah kebakaran sebelum jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu Wilayah Manajemen Kebakaran
(WMK).
Wilayah yang saat ini berpotensi kebakaran sedang atau rendah dapat menjadi potensi
kebakaran tinggi di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti
perkembangan wilayah permukiman dan industri yang terjadi di Kabupaten Tabalong.
Munculnya permukiman tidak teratur adalah salah satu pemicunya. Jadi tingkat kerawanan
kebakaran banyak ditentukan oleh adanya perkembangan industri dan tumbuhnya
permukiman. Adapun daerah rawan kebakaran, meliputi :
Tabel 4.5
Banyaknya Kejadian Kebakaran di Kabupaten Tabalong
NO KECAMATAN
2004
2005
2006
2007
1
2008
2
Banua Lawas
Pugaan
1
1
1
2
1
1
1
-
3
Kelua
-
1
2
1
2
4
Muara Harus
2
1
-
2
1
5
Tanta
2
1
1
2
2
6
Tanjung
2
2
1
2
4
7
Murung Pudak
1
-
1
3
10
8
Haruai
-
1
1
-
-
9
Upau
1
-
1
-
-
10
Muara Uya
-
2
1
2
1
11
Jaro
-
1
-
1
1
12
Bintang Ara
-
1
-
-
-
9
12
10
15
22
Jumlah
Sumber : UPTD Pemadam Kebakaran Kabupaten Tabalong Tahun 2007
IV-11
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
A. Analisa Prediksi Kebutuhan Sarana dan Prasana
Di Kabupaten Tabalong terdapat beberapa sumber ar yang dapat digunakan untuk
penanggulangan kebakaran yang debitnya sebagian besar dapat mengalir sepanjang
tahun.
Tabel 4.6.
Sungai-Sungai di Kabupaten Tabalong
DAS
PANJANG
(KM)
DEBIT RATA-RATA
(M3/DETIK)
SUNGAI TABALONG
KIRI
95,90
46,69
72,90
77,81
SUNGAI TABALONG
KANAN
SUB RIVER BASIN
SUNGAI
PANJANG
MISSIN
TUTUI
KUMAP
AYU
UWI
UYA
MANGKUPUM
KINARUM
41,10
22,70
32,10
32,50
6,00
12,20
9,50
12,70
Sumber : Kabupaten Tabalong Dalam Angka, Tahun 2008
B. Penentuan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Manajemen Wilayah Kebakaran (WMK) adalah pengelompokkan bangunan, Hunian yang
memiliki kesamaan kebutuhan proteksi kebakaran dalam batas wilayah ditentukan secara
alamiah ataupun buatan. Berdasarkan analisa Kabupaten Tablong dibagi menjadi 3 WMK:
1) WMK Tengah; Kecamatan Tanjung dan Tanta
2) WMK Utara; Kecamatan Muara Uya, Bintang Aras, Jaro, Haruai, Murung Pudak
3) WMK Selatan; Kecamatan Kelua, Muara Harus, Banua Lawas, Pugaan.
4.1.3. Target dan Sasaran
Adapun target dalam penanganan sistem proteksi kebakaran yang utama di Kabupaten
Tabalong adalah meminimalkan dan mengurangi resiko bahaya pada kawasan rawan kebakaran,
Sedangkan sasarannya yaitu :
1) Menurunnya angka kejadian kebakaran di Kabupaten Tabalong.
2) Tersedianya perangkat pengaturan, termasuk rencana pengelolan pencegahan dan
penanggulangan
kejadian dapat dalam bentuk peraturan daerah yang kemudia
disosialisasikan atau dimasyarakatkan.
IV-12
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
3) Tersedianya prasarana sarana dasar dalam pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran.
4.1.4. Usulan Program dan Rencana Kegiatan
Strategi dan Rencana Pengembangan meliputi rencana pencegahan dan penanggulangan, yaitu:
1) Rencana Pencegahan Kebakaran Lingkungan
- Pemeriksaan Keandalan Lingkungan dan Bangunan Gedung Terhadap Bahaya Kebakaran.
- Pemberdayaan Masyarakat/ Edukasi Publik
- Penegakan Peraturan
2) Rencana Pencegahan Kebakaran Banguna Gedung
- Rencana pencegahan kebakaran bangunan gedung direncakan dengan membentuk
manajemen Penanggulangan Kebakaran (MPK) pada tiap pengelola gedung
- Kepemilikan Safety pada bangunan gedung
- MPK berkewajiban menyusun SOP pencegahan dan penanggulangan kebakaran
3) Rencana Penanggulangan Kebakaran Kabupaten
- Rencana Penyiapan Pasokan Air
- Rencana Penyiapan Bahan Pemadam Bukan Air
- Rencana Penataan Aksesibilitas/ Jalan
- Rencana Penyediaan Bangunan Pemadam Kebakaran
- Rencana Pengadaan Sarana Pemadam Kebakaran
- Rencana Pendidikan dan Pelatihan
- Rencana Pembentukan STALAKAR
4) Rencana Penanggulangan Kebakaran Pada Gedung
- Menyediakan Bak Penampung Air Yang Cukup Dalam Gedung
- Menyediakan Akses mobil Damkar
- Menyediakan Jalur evakuasi
- Menyediakan sarana komunikasi
- Melengkapi APR
- Sistem deteksi dan alarm
5) Rencana Penyelamatan / Rescue
- Rencana lokasi evakuasi/ tempat berkumpul korban kebakaran direncanakan pada sebuah
ruang terbuka hijau.
- Penyediaan peralatan penyelamatan
IV-13
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
4.1.5. Prioritas Penanganan dan Pembiayaan
Prioritas dalam hal Sistem Proteksi Kebakaran, adalah tersedianya PSD/ Infrastruktur Posko
Kebakaran yang melayani dan dapat menjangkau seluruh sistem pusat pelayanan perkotaan di
WP Tengah dengan lokasi-lokasi prioritasnya dengan peningkatan kapasitas manajemen dan
ketrampilan personil, juga penambahan peralatan. Adapun prioritas lainnya dalam penanganan
dan pembiayaan sistem proteksi kebakaran dapat dilhat pada tabel matrik program.
4.2.
PENGEMBANGAN AIR MINUM KAWASAN PENGEMBANGAN (WP) TENGAH
4.2.1. Kondisi Eksisting
Sistem penyediaan air bersih di wilayah Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, dan
Kecamatan Tanta Tengah saat ini di kelola oleh PDAM Kabupaten Tabalong terutama pelayanan
yang menggunakan sistem perpipaan. Pelayanan dengan sistem perpipaan di kawasan ini
diperuntukkan masyarakat yang sebagian besar ada di perkotaan Kecamatan Tanjung,
Kecamatan Murung Pudak dan Kecamatan Tanta. Sedangkan untuk wilayah pedesaan di ketiga
kecamatan terlayani dengan sistem non perpipaan. Pemenuhan kebutuhan air bersih untuk
sistem non perpipaan yaitu melalui sumur gali, sumur pompa, sumur bor dalam dan penampung
air hujan (PAH).
A. Sistem Non Perpipaan
Secara umum pengembangan pelayanan air minum non perpipaan, merupakan kawasan yang
tidak terlayani dengan sistem perpipaan.
Tingkat pelayanan sistem penyediaan air bersih non perpipaan Kecamatan Tanjung, Kecamatan
Murung Pudak, dan Kecamatan Tanta saat ini baru mencapai mencapai sekitar 4,1 %. Secara
keseluruhan penduduk yang terlayani sampai saat ini (Tahun 2009) hanya mencapai 3.015 jiwa
dari jumlah penduduk total ketiga kecamatan tersebut. Bentuk sarana dan prasarana sistem
pelayanan air bersih non perpipaan pada kawasan ini sebagian besar berupa bangunan sumur
gali dan sumur bor dalam. Seperti pada Desa Maburai Kecamatan Pudak, pelayanan air bersih di
tempat tersebut menggunakan sumur gali berkapasitas 5 lt/dtk. Pengaliran dilakukan dengan
menggunakan sistem gravitasi dibantu adanya sistem penampungan berupa elevated reservoir
dari konstruksi beton bertulang setinggi 8 m, dan jaringan pipa distribusi berdiameter 1,5“
dengan panjang 700 m serta pemasangan Hidran Umum sebanyak 3 Unit.
IV-14
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Tabel 4.7.
Tingkat Pelayanan Air Bersih Non Perpipaan Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung
Pudak, dan Kecamatan Tanta pada tahun 2008
NO
KECAMATAN
LUAS
BANYAKNYA
AREA
DESA
KK
PENDUDUK
(KM2)
TERLAYANI
TIDAK
PROYEK AIR
TERLAYANI
BERSIH melalui
AIR BERSIH
program Dinas
melalui
PU
program
Dinas PU
1
MURUNG PUDAK
118,72
10
5.363
32.182
440
2.910
2
TANJUNG
305,49
15
4.815
28.887
1.245
10.162
3
TANTA
172,00
14
5.422
12.929
1.150
6.070
596,21
39
15.600
73.998
3015
19.142
JUMLAH
Sumber : Dinas PU Kabupaten Tabalong Tahun 2009
Untuk pelayanan air bersih non perpipaan
pada Desa Jangkung, Kecamatan Tanjung
menggunakan sumur bor dalam dengan kapasitas 5 l/dtk, dielngkapi jaringan Pipa distribusi
sepanjang 500 m dan diamater pipa 1,5“ serta sarana Hidran Umum sebanyak 4 Unit. Begitu
juga dengan Desa Barimbun dan Desa di Kecamatan Tanta menggunakan sumber air sumur gali
dengan kapasitas 5 lt/dtk dan sistem distribusi menggunakan sistem gravitasi dibantu dengan
menara penampung 8 m, konstruksi kayu ulin serta jaringan pipa Distribusi Pipa PVC AW 3/4” ,
panjang 143 m dan pelayanan berupa Hidran Umum 1 Unit.
Kualitas dan kuantitas air bersih
melalui jaringan non perpipaan pada Kawasan Wilayah
Pengembangan (WP) I Tengah yang sudah ada pada saat ini cukup baik. Debit air selalu
kontinue dan kualitas air sumber masih sesuai dengan peruntukannya sebagai sumber air baku
air bersih.
B. Sistem Perpipaan
Kebutuhan air bersih di ketiga wilayah kecamatan yaitu Tanjung, Murung Pudak dan Tanta
dilayani oleh sistem eksisting dari Unit produksi BNA Tanjung (termasuk IPA Agung, IPA
Belimbing dan IPA Tanta) yang telah interkoneksi. Berikut ini gambaran kondisi eksisting sistem
pelayanan air minum perpipaan di Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, Kecamatan
Tanta adalah sebagai berikut :
IV-15
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
1. Tingkat Pelayanan dan Area Pelayanan
Tingkat pelayanan air bersih oleh PDAM Kabupaten Tabalong untuk Kecamatan Tanjung,
Kecamatan Murung Pudak, dan Kecamatan Tanta pada tahun 2008, adalah sebesar 82,1 % atau
sekitar 63. 528 jiwa dari jumlah penduduk Kawasan ini yang berjumlah 77.394 jiwa.
Tabel 4.8.
Tingkat Pelayanan Air Bersih Perpipaan Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak,
dan Kecamatan Tanta pada tahun 2009
No
Kecamatan
Jumlah
Penduduk Yang
Persentase
Penduduk Total
Terlayani
Pelayanan
terhadap Total
Pelayanan
Kawasan
1
Tanjung
28876
24944
32,3
2
Murung Pudak
32141
27584
35,6
3
Tanta
16377
11000
14,2
77.394
63.528
82,1
Total Pelayanan Perpipaan
Kawasan
Sumber : PDAM Kabupaten Tabalong tahun 2009
Cakupan wilayah pelayanan penyediaan air bersih/air minum untuk masing-masing IKK dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9.
Daerah Pelayanan Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak,
Kecamatan Tanta pada tahun 2008
No.
IKK
1
BNA
Tanjung
Wilayah Pelayanan
* Desa Tanjung
* Desa Kapar
* Desa Belimbing
* Desa Jangkung
* Desa Sulingan
* Desa Belimbing Raya
* Desa Agung
* Desa Pambataan
* Desa Kapar Hulun
* Desa Hikun
* Desa Bangun Sari
* Desa Kampung Baru
* Desa Kalahang
2
IKK
Belimbing
* Desa Pembataan
* Desa Mabu'un
* Desa Belimbing
* Desa Tanj. Selatan
* Desa Sulingan
* Pandan Arum
* Desa Plamboyan
* Bangun Sari
IV-16
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
No.
IKK
Wilayah Pelayanan
* Desa Mabu'un Raya
3
IKK Tanta
* Desa Padangin
* Desa Limau Manis
* Desa Pamarangan Kanan
* Desa Bayahin
* Desa Tanta Hulu
* Desa Mangkusip Hilir
* Desa Luk Bayur
* Desa Puain Kanan
* Desa Mangkusip
* Desa Tanta
* Desa Puain Kiwa
* Desa Kabuau
* Desa Pamarangan
Sumber : PDAM Kabupaten Tabalong tahun 2009
Jenis dan jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Tabalong pada IKK dan BNA di Kecamatan
Tanjung Kecamatan Tanta, dan Kecamatan Belimbing adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Jenis Dan Jumlah Pelanggan PDAM
No.
Jumlah Sambungan
(Buah)
LOKASI
SR
HU
1
Tanjung
2.575
24.944
2
Murung Pudak
4.425
27.584
3
Tanta
1.097
11.000
TOTAL
8097
63. 528
Sumber : PDAM Kabupaten Tabalong tahun 2009
2. Sumber Air Baku
Sumber air baku yang digunakan PDAM Kabupaten Tabalong untuk melayani IKK Tanta, IKK
Belimbing dan IKK Tanjung sebagian besar diambil dari Sungai Tabalong.
Tabel 4.11.
Sumber Air Baku Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, dan
Kecamatan Tanta pada tahun 2009
No
LOKASI DESA
Jenis dan
Sumber Air Baku
1
BNA Tanjung
Air perm. (Sei Tabalong)
2
IKK Belimbing
Air perm. (Sei Tabalong)
3
IKK Tanta
Air perm. (Sei Tabalong)
IV-17
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Gambar 4.2
Lokasi Masing-Masing Unit Produksi di Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, dan
Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong
IV-18
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
3. Sistem Tranmisi
Sumber air baku yang digunakan oleh PDAM Kabupaten Tabalong sebagian besar berasal dari
Sungai Tabalong, sehingga digunakan ponton untuk mengambil air sungai menuju instalasi
pengolahan air.
Panjang jaringan pipa transmisi PDAM Kabupaten Tabalong yang dimiliki setiap IKK memiliki
variasi diameter. Berikut ini variasi masing-masing diameter pada pelayanan di IKK Tanta, IKK
Belimbing dan IKK tanjung.
Gambar Pipa
Penghubung Ponton
Gambar Ponton
Tabel 4.12.
Pipa Transmisi PDAM Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, dan Kecamatan
Tanta pada tahun 2009
NO
a.
KECAMATAN
TANJUNG :
DIAMETER/
JUMLAH POMPA
PANJANG PIPA
TRANSMISI
INTAKE
Dia. 150 mm - 130 m
KETERANGAN
1bh = 40lt/dt
Dia pipa yang akan
1bh = 30lt/dt
diganti:
1bh = 20lt/dt
Dia 100 mm - 1.880 m
1bh = 20lt/dt
Dia 75 mm - 4.330 m
Dia 50 mm - 525 m
b.
BELIMBING :
Dia. 200 mm - 380 m
1bh = 40lt/dt
-
1bh = 30lt/dt
1bh = 20lt/dt
c.
TANTA :
Dia. 150 mm - 300 m
1bh =20lt/dt
1bh =20lt/dt
Sumber : PDAM Kabupaten Tabalong tahun 2009
IV-19
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
-
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
4. Instalasi Bangunan Pengolahan Air
Air baku yang diproduksi oleh PDAM Kabupaten Tabalong untuk sumber air baku dari
sungai Tabalong dilakukan dengan pengolahan air sederhana dengan mekanisme
menggunakan Bak Prasedimentasi dan
Slow Sand Filter (Saringan Pasir Lambat) dan
pembubuhan bahan kimia seperti tawas/chlor. Kapasitas terpasang dan kapasitas produksi
masing-masing Unit Produksi PDAM Kabupaten Tabalong dapat ditunjukkan pada Tabel
berikut ini :
Tabel 4.13.
Unit Produksi dan Kapasitas Produksi BNA dan IKK Kecamatan Tanjung, Kecamatan
Murung Pudak, dan Kecamatan Tanta pada tahun 2008
No.
LOKASI DESA
Kapasitas
Terpasang
(lt/dt)
1
BNA Tanjung
65
2
IKK Belimbing
80
3
IKK Tanta
25
JUMLAH
170
Sumber : PDAM Kabupaten Tabalong tahun 2009
Kapasitas
Produksi (lt/dt)
IV-20
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
62,5
75
22,5
159
Pemanfaatan
Produktifitas
Instalasi Produksi
(%)
96,15
93,75
90
91
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Peta 4.3. Perpipaan PDAM
IV-21
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Gambar 4.3
Lay Out BNA Tanjung
IV-22
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Gambar 4.4
Lay Out BNA Belimbing
IV-23
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Gambar 4.5
Lay Out IKK Tanta
IV-24
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
5. Sistem Distribusi
Sistem jaringan pipa distribusi PDAM Kabupaten Tabalong merupakan sistem jaringan yang
saling berhubungan, baik antara IKK dengan IKK maupun IKK dengan BNA. Sistem jaringan Pipa
Distribusi PDAM Kabupaten Tabalong merupakan sistem campuran, yaitu sistem loop dan
sistem cabang (branch). Jaringan pipa distribusi dapat dibedakan menjadi :
Pipa distribusi induk berdiameter antara 150 -250 mm
Pipa distribusi sekunder berdiameter antara 50-100 mm
Pipa distribusi induk berdiameter antara < 50 mm
Panjang jaringan distribusi PDAM Kabupaten Tabalong yang dimiliki setiap IKK memiliki variasi
diameter. Berikut ini variasi masing-masing diameter berdasarkan masing-masing IKK dan
gambar jaringan distribusi BNA Tanjung, IKK Belimbing dan IKK Tanta
Tabel 4.14
Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi Kawasan
Wilayah Pengembangan (WP) I Tengah pada tahun 2008
NO
A.
KECAMATAN
TANJUNG :
DIAMETER/PANJANG
JUMLAH POMPA
PIPA DISTRIBUSI
DISTRIBUSI
Dia 200 mm - 1.800 m
1bh = 40lt/dt
Dia pipa yang akan
Dia 150 mm - 2.850 m
1bh = 30lt/dt
diganti:
Dia 100 mm - 5.500 m
1bh = 25lt/dt
Dia 100 mm - 1.880
m
Dia 75 mm - 8.580 m
1bh = 30lt/dt
Dia 75 mm - 4.330
m
Dia 50 mm - 525
m
Dia 50 mm - 8.897 m
B
BELIMBING :
KETERANGAN
Dia 150 mm - 1.800 m
1bh = 30lt/dt
Dia 100 mm - 8.747 m
1bh = 25lt/dt
Dia 75 mm - 12.525 m
1bh = 30lt/dt
-
Dia 50 mm - 11.338 m
C.
TANTA :
Dia 150 mm - 3.340 m
1bh = 20lt/dt
Dia 100 mm - 5.830 m
1bh = 15lt/dt
Dia 75 mm - 7.604 m
1bh = 10lt/dt
Dia 50 mm - 8.050 m
Sumber: PDAM Kab. Tabalong, 2009
IV-25
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
-
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
IV-26
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
IV-27
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
6. Kehilangan Air
Tingkat kehilangan air pada PDAM Kabupaten Tabalong diprakirakan sebesar 28% pada Tahun
2008. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi air, jumlah distribusi air dan jumlah air terjual.
Tingkat kebocoran/kehilangan air dari operasional PDAM Kabupaten Tabalong dapat dilihat
pada tabel berikut dibawah ini.
Tabel 4.15
Tingkat Kebocoran BNA dan IKK Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, dan
Kecamatan Tanta pada tahun 2008
No.
URAIAN
BNA
IKK M.
IKK Tanta
TANJUNG
Pudak
1
Produksi
885.191
1.189.412
247.932
2
Distribusi
878591
1182012
240532
3
Terjual
716346
1007980
210111
4
Kebocoran
102245
174032
30421
(11,6%)
(14,7%)
(12,6%)
Sumber: PDAM Kab. Tabalong, 2009
7. Aspek Kelembagaan
Jumlah karyawan PDAM Kabupaten Tabalong pada saaat ini berjumlah 78 orang. Karyawan ini
berfungsi sebagai tenaga kerja administrasi di Kantor Pusat Tanjung. Berikut ini Jumlah dan
sebaran karyawan PDAM Kabupaten Tabalong per IKK atau Inslasi Ibukota Kecamatan (IKK)
dan Gambar struktur organisasi kepegawaian.
IV-28
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Tabel 4.16
Jumlah karyawan PDAM Kabupaten Tabalong Tahun 2009
Sumber : PDAM Kabupaten Tabalong, 2009
Mekanisme kinerja PDAM dapat ditunjukkan dengan adanya struktur organisasi PDAM yang
mengatur tugas pokok dan fungsi masing-masing personil. Berikut ini adalah Gambar Struktur
Organisasi PDAM Kabupaten Tabalong.
IV-29
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
IV-30
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
IV-31
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
4.2.2. Permasalahan, Analisa Penanganan dan Rekomendasi
A. Sistem Non Perpipaan
1. Permasalahan
a) Permasalahan umum yang dihadapi dalam pengembangan sistem non perpipaan, disamping
keterbatasan pembiayaan dan pengelolaan sistem, juga banyak kawasan berpotensi yang
seharusnya mendapatkan pelayanan, belum mendapatkan pelayanan sistem penyediaan air
minum.
b) Masih sedikitnya program dari pemerintah untuk meningkatkan pelayanan air bersih non
perpipaan atau di wilayah perdesaan di Kecamatan Tanta, Kecamatan Tanjung dan
Kecamatan Belimbing.
2. Analisa Penanganan
Berdasarkan target dari MDGs Tahun 2015 bahwa sistem pelayanan air bersih non perpipaan
(pedesaan) akan di tingkatkan sampai 40 % dari kondisi eksisting sistem pelayanan air minum
non perpipaan di Kawasan Kawasan Wilayah Pengembangan (WP) I Tengah yaitu sebesar 4,1%.
Sistem pengembangan palayanan air bersih non perpipaan dapat dilakukan dengan
menambahkan sarana dan prasarana air minum yang diperuntukkan pada daerah-daerah yang
rawan air pada saat musim kemarau, desa miskin dan daerah terpencil serta desa yang belum
memiliki SPAM. Sarana dan Prasarana terdiri pembuatan sumur gali, sumur bor dan jaringan
perpipaan sederhana.
Kebutuhan sarana dan prasarana air bersih non perpipaan untuk wilayah perdesaan di ketiga
kecamatan yaitu Kecamatan Tanta, Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak per desa
dengan asumsi bahwa setiap satu sumur bor dapat melayani 20 KK adalah sebagai berikut :
IV-32
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Tabel 4.17
Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Sistem Pelayanan Non Perpipaan di Wilayah Pedesaan Kecamatan Tanjung, Tanta, dan Murung Pudak
No
Pedesaan
Tahun Proyeksi
Jumlah Penduduk Pedesaan
2010
2011
2012
2013
Jumlah Kebutuhan Sarana Non Perpipaan
/Pedesaan (Sumur Gali, Sumur Bor)
Penduduk yang Terlayani
2014
Tingkat pelayanan
2010
2011
2012
2013
2014
5%
10%
20%
30%
40%
2010
2011
2012
2013
2014
A.
PEDESAAN KEC TANJUNG
13.991
14.223
14.468
14.726
14.997
700
1422
2894
4418
5999
7
14
29
44
60
1
BANYU TAJUN (+Dukuh)
1.267
1.268
1.269
1.270
1.270
63
127
254
381
508
1
1
3
4
5
2
SUNGAI PIMPING
1.435
1.448
1.462
1.475
1.489
72
145
292
443
595
1
1
3
4
6
3
PAMARANGAN KIWA
(+Kabuau)
1.738
1.746
1.755
1.763
1.772
87
175
351
529
709
1
2
4
5
7
9
KAMBITIN (+Wikau)
1.194
1.236
1.280
1.326
1.373
60
124
256
398
549
1
1
3
4
5
10
KAMBITIN RAYA
(+Kalahang)
1.636
1.574
1.513
1.451
1.389
82
157
303
435
556
1
2
3
4
6
11
WAYAU (+Kalahang)
2.713
2.884
3.065
3.258
3.463
136
288
613
977
1385
1
3
6
10
14
12
JUAI (+Tabing Siring)
1.136
1.154
1.172
1.190
1.209
57
115
234
357
483
1
1
2
4
5
13
GARUNGUNG (+Pangi)
1.229
1.249
1.268
1.288
1.308
61
125
254
386
523
1
1
3
4
5
14
KITANG (+Sidorejo)
1.066
1.077
1.088
1.099
1.110
53
108
218
330
444
1
1
2
3
4
15
MAHE SEBERANG
579
587
596
605
614
29
59
119
182
246
0
1
1
2
2
B
PEDESAAN KEC MURUNG
PUDAK
5.113
5.365
5.635
5.922
6.229
256
537
1127
1777
2491
3
5
11
18
25
23
MASUKAU (+Luar)
1.128
1.127
1.127
1.126
1.126
56
113
225
338
450
1
1
2
3
5
24
KASIAU (+Jaing Hilir)
3.454
3.693
3.949
4.222
4.514
173
369
790
1267
1806
2
4
8
13
18
25
KASIAU RAYA
531
545
559
573
588
27
55
112
172
235
0
1
1
2
2
C
PEDESAAN KEC TANTA
10.016
10.052
10.088
10.123
10.159
501
1005
2018
3037
4064
5
10
20
30
41
IV-33
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Pedesaan
No
Jumlah Penduduk Pedesaan
Jumlah Kebutuhan Sarana Non Perpipaan
/Pedesaan (Sumur Gali, Sumur Bor)
Penduduk yang Terlayani
26
WALANGKIR (+Dahur)
834
839
843
848
852
42
84
169
254
341
0
1
2
3
3
27
PULAU KU'U (+Dahur)
985
988
991
995
998
49
99
198
298
399
0
1
2
3
4
28
TAMIYANG
472
478
483
489
494
24
48
97
147
198
0
0
1
1
2
30
PADANG PANJANG
1.584
1.607
1.629
1.652
1.674
79
161
326
496
670
1
2
3
5
7
31
BARIMBUN (+Haus +
Mungkur Plwan)
1.098
1.084
1.070
1.055
1.041
55
108
214
317
416
1
1
2
3
4
32
PADANGIN
983
999
1.014
1.029
1.044
49
100
203
309
418
0
1
2
3
4
33
LUK BAYUR (+ Bayahin)
1.028
1.029
1.031
1.032
1.034
51
103
206
310
413
1
1
2
3
4
34
MANGKUSIP (+Mgk Hilir)
1.430
1.428
1.426
1.424
1.421
72
143
285
427
569
1
1
3
4
6
38
PAMARANGAN KANAN
(+Pmrgn Raya)
834
829
825
820
815
42
83
165
246
326
0
1
2
2
3
39
MURUNG BARU (+Bingkai
Sari)
767
772
776
780
784
38
77
155
234
314
0
1
2
2
3
Jumlah
29.120
29.641
30.190
30.771
31.385
1.456
2.964
6.038
9.231
12.554
15
30
60
92
126
IV-34
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
3. Rekomendasi
Pengembangan sistem pelayanan air bersih non perpipaan direkomendasikan dengan pelaksanaan
program Pansimas dan non pansimas.
Program Pansimas adalah program SANIMAS adalah
penyelenggaraan sanitasinya berbasis masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi
sanitasi lingkungan pada masyarakat miskin perkotaan berdasarkan kebutuhan dan kesesuaian
masyarakat itu sendiri. SANIMAS pada prinsipnya membantu masyarakat dan pemerintah daerah
dalam menyediakan prasarana dan sarana sanitasi melalui Sanitasi oleh Masyarakat sebagai pilihan
yang dapat dijalankan oleh masyarakat miskin perkotaan/perdesaan. Pemilihan Teknologi
SANIMAS didasarkan pada prinsip :
Keterjangkauan harga
Efisiensi
Mengutamakan prinsip pengoperasian
Perawatan yang mudah,
Tidak memerlukan input energi serta tidak perlu menghidupkan/mematikan kontak Energi
serta mengolah air limbah organik dari sumber limbah.
Dalam produk sanimas ini akan menghasilkan analisa kebutuhan fasilitas pengembangan air bersih
non perpipaan (Unit air baku dan jaringan distribusi) di masing-masing Kawasan Wilayah
Pengembangan I Tengah. Berikut ini beberapa daerah yang berpotensi rawan air pada kawasan:
1. Desa Kabuau, Kecamatan Tanjung
2. Desa Jangkung (Dusun Gumuk RT. 9A), Kecamatan Tanjung
3. Desa Jangkung (Dusun Ugang RT. 10), Kecamatan Tanjung
4. Desa Kapar RT 03, 12,13,14 Kecamatan Murung Pudak
5. Desa Belimbing Raya Kecamatan Murung Pudak
6. Desa Maburai Kecamatan Murung Pudak
7. Desa Masukai Kecamatan RT 09, RT 10 Kecamatan Murung Pudak
8. Desa Mabuun Kecamatan Murung Pudak
9. Desa Kasiu Kecamatan Murung Pudak
10. Desa Tanta Hulu RT 01 s/d 05 Kecamatan Tanta
11. Pulau Ku’u RT 01, 03, 04, Kecamatan Tanta
12. Desa Warukin RT 05 Kecamatan Tanta
IV-35
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
13. Desa Padang Panjang RT 01, RT 02, RT 04 dan RT 08 Kecamatan Tanta
14. Desa Walingkir RT01-RT04 Kecamatan Tanta
15. Pandangin RT 03 (Sei Kecil) Kecamatan Tanta
B. Sistem Perpipaan
Permasalahan yang dijumpai dalam pengembangan air minum perpipaan adalah :
Keterbatasan kapasitas sistem eksisting dalam melayani kawasan perkotaan yang ada.
Keterbatasan sumber air baku, baik kuantitas dan kualitas sumber yang terus menurun.
Prasarana Sarana (infrastruktur) sistem yang berumur tua, tidak ekonomis lagi dari sisi
pemeliharaan.
Banyaknya kawasan cakupan atau layanan perpipaan yang tidak mendapatkan / kurang
mendapatkan suplai air.
1. Permasalahan
Permasalahan yang dijumpai dalam pengembangan air minum perpipaan pada Kawasan Wilayah
Pengembangan (WIP) I Tengah adalah sebagai berikut :
Beberapa permasalahan yang timbul di BNA Kota Tanjung adalah sebagai berikut :
a) BNA Tanjung dibangun pada tahun 1983 sehingga banyak jaringan pipa transmisi dan
distribusi yang sudah keropos.
b) Pengaliran air bersih ke pelanggan belum mencapai 24 jam. Adanya pergantian waktu
pengaliran air pada jaringan distribusi untuk wilayah pelayanan yaitu :
Jam 07.00-12.00 untuk wilayah Kecamatan Tanjung
13.00-17.00 untuk wilayah Kecamatan Murung Pudak
c) Unit–unit pengolahan di BNA Tanjung sudah banyak berkarat.
d) Kurangnya optimalisasi pemeliharaan dan operasional dari masing-masing unit pengolahan
sehingga kualitas air produksi tidak maksimum. Misalnya tidak ada pengukuran dosis
bahan kimia alum (tawas) sehingga pemberian bahan kimia pada proses flokulasi tidak
berdasarkan karakteristik air baku hanya berdasarkan pengalaman petugas.
e) Besarnya tingkat kebocoran
f) Belum terdapat pengolahan limbah dari proses pengolahan air bersih. Air limbah hasil dari
proses pencucian langsung masuk ke badan air melalui saluran yang melewati pemukiman
penduduk sehingga sering menimbulkan konflik dengan masyarakat di sekitanya.
IV-36
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Beberapa permasalahan yang timbul di IKK Belimbing Kecamatan Murung Pudak
adalah sebagai berikut :
a) Intake air baku dekat dengan pembuangan limbah dari Industri Kecil pembuatan Tahu
sehingga menyebabkan menurunnya kualitas air baku.
b) Cakupan pelayanan belum bisa menjangkau daerah-daerah ujung. Seperti di daerah jalan
Tanjung Putri, jalan Tanjung Selatan, Kompleks perumahan Harta, karena kurangnya
tekanan.
c) Kapasitas produksi sudah cukup memenuhi namun untuk masalah jaringan distribusi perlu
adanya pengembangan jaringan .
Beberapa permasalahan yang timbul di IKK Kota Tanta adalah sebagai berikut :
a) Pada umumnya IKK Tanta tidak mengalami permasalahan dan cenderung sekarang ini
adalah surplus air. Sehingga rencana ke depan adalah adanya penggabungan jaringan
dengan IKK Belimbing dan IKK Tanjung untuk meningkatkan atau optimalisasi produksi
dan jangkauan pelayanan.
2. Analisa Penanganan
a) Analisis Kondisi Pelayanan
Kondisi pelayanan air bersih untuk Kawasan Wilayah Pengembangan I Tengah ini sudah
terlayani seluruhnya oleh PDAM Kabupaten Tabalong dan mencapai kurang lebih 82,1%.
Masing –masing Kecamatan di layani oleh Unit Produksi per IKK atau BNA yang saling
terkoneksi antar jaringan. Sebagian besar cakupan pelayanan air bersih masing-masing IKK
sudah memiliki tingkat pelayanan kurang lebih 80 %. Namun masih terdapat beberapa yang
belum mendapat pelayanan air bersih dan berpotensi menjadi sumber pelanggan baru seperti
berikut :
Kecamatan Tanjung
Jumlah Penduduk yang tak terlayani PDAM
No
Desa
Jumlah/Jiwa
1. Desa Pulau Ku'u
1.071 jiwa
2. Desa Tamiang
548 jiwa
3. Desa Warukin
1.817 jiwa
4. Desa Padang Panjang
2.081 jiwa
5. Desa Barimbun
1.182 jiwa
6. Desa Murung baru
601 jiwa
Jumlah Penduduk Yang Tak Terlayani PDAM
7300 jiwa
IV-37
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
Jumlah/KK
179 KK
91 KK
303 KK
334 KK
197 KK
100 KK
1204 KK
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Kecamatan Tanta
Jumlah Penduduk yang tak terlayani PDAM
No
Desa
Jumlah/Jiwa
1.
Desa Maburai
1.077 jiwa
2.
Desa Kasiau Raya
526 jiwa
3.
Desa Kasiau
1.747 jiwa
Jumlah Penduduk yang tak terlayani PDAM
3.350 jiwa
Jumlah/KK
179 KK
88 KK
291 KK
558 KK
Kecamatan Murung Pudak
Jumlah Penduduk Yang Tak Terlayani PDAM
No
Desa
Jumlah/jiwa
1.
Desa Pulau Ku'u
1.071 jiwa
2.
Desa Tamiang
548 jiwa
3.
Desa Warukin
1.817 jiwa
4.
Desa Padang Panjang
2.081 jiwa
5.
Desa Barimbun
1.182 jiwa
6.
Desa Murung baru
601 jiwa
Jumlah Penduduk yang tak terlayani PDAM
7.220 jiwa
Jumlah/KK
179 KK
91 KK
303 KK
334 KK
197 KK
100 KK
1.203 KK
Beberapa perumahan - perumahan yang berpotensi mendapatkan pelayanan air bersih :
1. Komp. Alam Loyang Persada ( Jangkung )
2. Komp. Graha Biduri ( Jl. Pajar Baru )
3. Komp. Bougen Ville ( Jl. Asoka II )
4. Komp. Anggrek VII ( Jl. Polsek )
( Pipa sudah ada )
5. Komp. Plamboyan Baru ( Jl. Plamboyan )
6. Komp. Plamboyan Blok A
( Pipa sudah ada )
7. Komp. Citra Plamboyan Raya ( Jl. Mabu'un )
8. Komp. Tanjung Lestari ( Jl. Tanjung Selatan )
9. Komp. BTD ( Jl. Mabu'un Raya ) ( Pipa sudah ada )
10. Komp. Permata Baru 19 ( Jl. Permata )
11. Komp. Puri Gardena ( Jl. Padat Karya )
12. Komp. Tanjung Selatan ( Jl. Padat Karya )
13. Komp. Meratus ( Jl. Tanjung Selatan )
14. Komp. Citra Persada Indah ( Jl. Mabu'un Raya )
15. Komp. H. Jani ( Jl. Maburai )
IV-38
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
16. Komp. Swadarma Maburai Lestari ( Jl. Maburai )
17. Komp. LDII Laburan ( Jl. Laburan )
18. Komp. RMI ( Jl. Laburan )
19. Komp. RMI ( Jl. Laburan )
20. Komp. Citra Tanjung Asri
Beberapa daerah yang perlu mendapat penambahan jaringan air bersih
1. Jl. Padat Karya - Tanjung Selatan
2. Jl. Arah Banjarmasin dan Balik Papan
3. Jl. Belimbing - Mabu'un
4. Koneksi IKK Kalua, Muara Harus, Banua Lawas
b)
Analisis Kebutuhan Air
Analisa kebutuhan air bersih tergantung dari dua parameter yaitu : jumlah penduduk dan tingkat
konsumsi air. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin besar kebutuhan akan penyediaan
air bersih. Berikut ini kebutuhan air bersih Kawasan Pengembangan I Tengah dan Kapasitas
produksi yang di butuhkan.
Tabel 4.18.
Kebutuhan Air Bersih Penduduk Kawasan Wilayah Pengembangan I Tengah
No
1
2
Uraian
Jumlah Penduduk
DOMESTIK
Prosentase
Pelayanan
Jumlah Penduduk
Terlayani
Sambungan
Rumah (SR)
Prosentase
Jumlah Penduduk
Terlayani
Satuan
Data Eksisting
Orang
%
Kondisi Eksisting
Pelayanan Air
Minum 82,2 %
Target berdasarkan
Standart Pelayanan
Minimum untuk
wilayah perkotaan
80%
Orang
Orang
2010
2014
2019
2024
2029
50.178
51.641
53.173
54.780
56.464
85
88
90
98
100
42651
45444
47856
53684
56464
40
50
60
70
80
17060
22722
28714
37579
45171
IV-39
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
No
Uraian
Jumlah Penduduk
Per SR
Jumlah SR
3
Unit Konsumsi
Pemakaian Ratarata
Kran/Hidran
Umum (HU)
Prosentase
Jumlah Penduduk
Terlayani
Jumlah Penduduk
Per HU
Jumlah HU
Unit Konsumsi
Pemakaian Ratarata
Jumlah Pelanggan
Kebutuhan
Domestik
Satuan
Data Eksisting
Orang
Unit
L/org/h
r
Kondisi Eksisting
Kebutuhan SR
adalah 125
l/hari/orang
m3/hari
%
Orang
Orang
Kondisi eksisting 1
HU =60 Jiwa
Unit
L/org/h
r
Kondisi Eksisting
Kebutuhan HU
adalah 80
lt/hari/org
m3/hari
Unit
m3/hari
4
NON DOMESTIK
m3/hari
Direncanakan
kebutuhan Non
Domestik adalah 10
% dari Kebutuhan
domestik
5
KEBOCORAN
m3/hari
Kondisi Eksisting
14 %
6
7
8
Total Pemakaian
Rata-Rata
Kapasitas
Distribusi
Kebutuhan OM (7,5
%)
m3/hari
m3/hari
Diasumsikan
Kebutuhan
Operasional
Meantance 7,5 %
2010
2014
2019
2024
2029
5
3412
5
4544
5
5743
5
7516
5
9034
125
125
125
125
125
2133
2840
3589
4697
5646
60
50
40
30
20
25591
22722
19142
16105
11293
60
60
60
60
60
427
379
319
268
188
80
80
80
80
80
2047,25
1817,76
1531,40
1288,42
903,42
3839
4923
6062
7784
9222
4179,80
4658,01
5120,60
5985,76
6549,79
417,98
465,80
512,06
598,58
654,98
13
12
11
10
5
4597,78
5123,81
5632,66
6584,34
7204,77
5284,81
5822,51
6328,84
7315,93
7583,97
396,36
436,69
474,66
548,70
568,80
IV-40
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
No
Uraian
Satuan
9
Kapasitas Produksi
KEBUTUHAN
MAKSIMUM
(1,15)
KEBUTUHAN
PUNCAK (1,5)
7
8
9
10
Kapasitas
Terpasang
SURPLUS
2010
2014
2019
2024
2029
m3/hari
5681,17
6259,20
6803,50
7864,63
8152,76
m3/hari
m3/har
i
6533,34
7198,08
8521,75
9388,80
7824,02
10205,2
5
9044,32
11796,9
5
9375,68
12229,1
5
14688,0
0
71
14688,0
0
61
14688,0
0
52
14688,0
0
33
14688,0
0
28
m3/har
i
l/dtk
Data Eksisting
Kondisi Eksisting
Kapasitas
Terpasang seluruh
IKK di Kawasan WP
I Tengah 170 l/dtk
= 14688 m3/hari
Dari analisa proyeksi kebutuhan air bersih di Kawasan Wilayah Pengembangan I
(Tengah )
Kabupaten Tabalong dapat diperkirakan peningkatan cakupan pelayanan lima tahun kedepan
adalah mencapai 100 %. Sehingga untuk prosentase pelayanan air bersih pada kawasan Wilayah
Pengembangan I Tengah saat ini sudah mencapai dari target yang harus dicapai, yaitu 82,1%.
Berdasarkan perhitungan tersebut maka kapasitas produksi selama lima tahun kedepan sudah
mampu mencukupi kebutuhan penduduk sampai tahun 2014.
3. Rekomendasi
Rekomendasi sistem teknis yang dikembangkan pada PDAM Kabupaten Tabalong :
1. BNA Tanjung
Peningkatan cakupan pelayanan air bersih sampai 100 % dengan wilayah pelayanan
terutama untuk daerah rawan air.
Penggantian pipa yang sudah tua atau bocor
Peningkatan waktu pengaliran menjadi 24 jam
Pemasangan meter air produksi
Penggantian pada unit bangunan IPA yang sudah berkarat
Pemeriksanaan kualitas air baku dan produksi baik fisik, kimia, dan biologis secara rutin
atau penyelenggaraan laboratorium air
Penurunan tingkat kebocoran sampai 5 % pada akhir tahun perencanaan
IV-41
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
2. IKK Belimbing
Pengambilan titik intake yang baru (jauh dari saluran pembuangan limbah industri)
Peningkatan cakupan pelayanan air bersih terutama untuk daerah-daerah ujung Seperti di
daerah jalan Tanjung Putri, jalan Tanjung Selatan, Kompleks perumahan Harta.
Peningkatan cakupan pelayanan air bersih sampai 100 % dengan wilayah pelayanan
terutama untuk daerah rawan air.
3. IKK Tanjung
Mensuplai kebutuhan air bersih dari untuk wilayah pelayanan IKK Tanjung dan IKK Tanta
dengan membuat jaringan yang terkoneksi
Peningkatan cakupan pelayanan air bersih sampai 100 % dengan wilayah pelayanan
terutama untuk daerah rawan air.
IV-42
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Peta 4.4 Pengembangan SPAM Perpipaan Kawasan Perkotaan Tanjung
IV-43
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
4
RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR KAWASAN DI WILAYAH
PENGEMBANGAN (WP) TENGAH
Berdasarkan kondisi wilayah yang terdapat di Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak
dan Kecamatan Tanta, dengan karakteristiknya yang diprioritaskan pada kawasan-kawasan
yang didorong pertumbuhannya dan dikendalikan pertumbuhannya pada pusat-pusat
pelayanan permukiman perkotaan, di Wilayah Pengembangan (WP) I Tengah memiliki beberapa
potensi sebagai keunggulan komparatif dibandingkan wilayah lainnya di Kabupaten Tabalong
untuk penentuan prioritas kawasan perencanaan RPIJM Bidang PU Cipta Karya, yaitu :
Merupakan Pusat Permukiman Perkotaan, dengan konsentrasi penduduk tinggi, yaitu
berjumlah lebih dari 45% penduduk Kabupaten.
Terdiri dari 3 (tiga) kecamatan, dengan 3 kawasan perkotaan dalam sistem konektivitas,
untuk sistem permukiman perkotaannya, pengembangan keruangan (spasial), sistem
penyediaan air minum, sistem pengelolaan persampahan dan sistem proteksi kebakaran.
Terdapat lokasi-lokasi dan bangunan-bangunan yang mengakomodasi kegiatan penting,
seperti : Bandara Udara, Terminal Regional, Kegiatan Pertambangan dan Minyak Bumi, Pusat
Pemerintahan Kabupaten, Pusat Bisnis.
4 (empat) dari 9 (sembilan) Kawasan Prioritas Pengembangan Kabupaten Tabalong
berdasarkan RTRW 2009-2028 berada didalam WP ini.
Dilalui sistem dan sub sistem DAS Tabalong.
Dengan konsentrasi wilayah perencanaan pada Wilayah Pengembangan (WP) I Tengah di
Kabupaten Tabalong, RPIJM Bidang PU Cipta Karya memiliki beberapa lokasi yang di lakukan
pengkajian dan review terhadap sistem kawasan dan lokasinya, yaitu :
Kawasan Perkotaan Tanjung Lama, Tanjung Baru dan IKK Tanta
o
Kawasan Ujung Murung
o
Kawasan Hutan Kota Kompleks Bataman
o
Kawasan Pusat Bisnis Mabuun, Terminal dan Sekitarnya
o
Kawasan TPA dan Sekitarnya
o
Koridor Mabuun - Warukin
Kawasan Budidaya Perikanan Air Tawar Kambitin
Permukiman Binaan P2KP Advance – Neighborhood Development Desa Jangkung
IV-1
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Peta 4.1. Kawasan Penyusunan RPIJM Terpilih dan Lokasi-Lokasi Yang Ditangani
IV-2
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
IV-3
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Dengan laju pertambahan penduduk di Kawasan Perkotaan Ibukota Tabalong yaitu Kota
Tanjung dan Tanjung Baru dan daerah hinterlandnya wilayah Tanta pada tahun 1996-2001
mengalami laju pertumbuhan diatas 5%, dengan kepadatan rata-rata 134 jiwa/km 2. Penduduk
dengan tingkat kepadatan tersebut dan terus tumbuh hingga saat ini dilayani oleh prasarana
sarana bidang keciptakaryaan.
4.1.
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
4.1.1. Kondisi Eksiting
Di Kabupaten Tabalong terdapat beberapa kawasan khusus yang terdiri dari kawasan
pertambangan minyal bumi (Pertamina), di Kecamatan Murung Pudak, Pertambangan Batu
Bara, Bandara, Industri, serta kegiatan lainnya baik yang ada di perkotaan maupun di kota-kota
kecamatan. Daerah-daerah tersebut perlu mendapatkan perlindungan terhadap bahaya
kebakaran.
Tabel 4.1
Laporan Kejadian Kebakaran di Kabupaten Tabalong Tahun 2008
NO
KECAMATAN
LOKASI
1.
Benua Lawas
2.
3.
Pugaan
Kelua
Ds.
Sei
Hanyar
Ds.
Sei
Buluh
Kel. Pulau
4.
Muara Harus
5.
Tanta
6.
Tanjung
7.
Murung
Pudak
Ds. Mantuil
RT 3
Ds. Rintis
Desa
Warukin
Pasar
Tanjung
Terminal
Barunak
Simpang
Tiga Pang
Hikun
Kelurahan
Agung
Ds. Mabuun
Pasar
Mabuun
Ds.
Maburai
Ds. Mabuun
JENIS KERUGIAN
BANGUNAN LAHAN
LAINNYA
(UNIT)
(HA)
Peternakan
Ayam
1 Rumah
-
PERKIRAAN
KERUGIAN
(Rp)
10.000.000
150.000.000
Kompor
Listrik
2 Rumah
-
1 Rumah
-
1 Pabrik
Karet
-
1 Rumah
-
Kebun
Karet
40.000.000
25.000.000
Listrik
Listrik
12
-
-
50.000.000
Listrik
Warung
-
-
25.000.000
Kompor
1 warung
-
-
-
29 rumah
-
-
250.000
1 mesjid
-
-
-
1 mobil
9 warung
-
-
20.000.000
30.000.000
Pelangsiran
Listrik
-
4
-
40.000.000
-
-
5
-
50.000.000
-
IV-4
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
3.000.000.0000
PENYEBAB
KEBAKARAN
-
20.000.000
Listrik
-
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
NO
KECAMATAN
LOKASI
JENIS KERUGIAN
BANGUNAN LAHAN
LAINNYA
(UNIT)
(HA)
3
-
Ds.
Maburai
Gunung
Batu
Ds.
Maburai
Ds.
Pembataan
Kel.
1 rumah
Belimbing
Ds.
2 rumah
Belimbing
8.
Haruai
9.
Upau
10. Muara Uya
Ds. Palapi
11. Jaro
Ds. Taratau
1 rumah
12. Bintang Ara
Sumber : UPT – BPK Kabupaten Tabalong Tahun 2008
PERKIRAAN
KERUGIAN
(Rp)
30.000.000
PENYEBAB
KEBAKARAN
-
3
-
30.000.000
-
2
-
20.000.000
-
4
-
40.000.000
-
-
-
Kompor
-
-
Belum
diketahui
250.000.000
-
-
75.000.000
-
Listrik
-
Listrik
Kabupaten Tabalong memiliki beberapa sumber air yang digunakan sebagai bahan baku air
bersih dan beberapa waduk. Selain sungai Kabupaten Tabalong juga sudah memiliki jaringan
pipa air bersih yang digunakan untuk mensuplai air bersih yang melayani masyarakat dan
industri. Selain jaringan pipa juga tersedia kran-kran umum untuk air bersih bagi masyarakat.
Disamping keberadaan UPT Damkar dari Pemrintah Kabupaten Tabalong, juga terdapat Damkar
Gedung, Damkar Perusahaan, Satlakar (satuan relawan kebarakaran) Masyarakat. Pada tahun
2008 melalui pembiayaan pemerintah pusat (APBN) Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah
(Kimpraswil) saat itu yang kini telah berganti menjadi Dinas Pekerjaan Umum memfasilitasi
disusunnya Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran Kabupaten Tabalong
Secara umum kejadian kebakaran pada tahun 2008 terjadi kasus kebakaran, yang terdiri dari
rumah, warung, kebun. Kebakaran tersebut rata-rata terjadi pada rumah tinggal, industri
sebagian kecil, dan alang-alang/ kebun. Sedangkan kebakaran yang terjadi pada rumah tinggal
paling banyak diakibatkan oleh terjadinya arus pendek dan akibat kompor meledak. Dari data
tersebut diatas maka terlihat jelas trend terjadinya kasus kebakaran tiap tahunnya selalu
meningkat, dengan sendirinya kerugian yang ditimbulkan juga semakin meningkat.
Selain berdasarkan riwayat kebakaran, titik-titik rawan kebakaran ditetapkan karena tingginya
angka kebakaran yang disebabkan oleh sifat bahan yang mudah terbakar dari kawasan yang ada.
IV-5
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Untuk itu, maka diadakan penggolongan resiko bahaya resiko dan klasifikasi konstruksi
bangunan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan.
A. Personil
Jumlah seluruh personil sebanyak 27 orang. Terdiri dari PNS dan tenaga honorer, dengan 4
orang sebagai staf dan lainnya sebagai pemadam. 27 personil tersebut belum memiliki sertifikat
keahlian Pemadam Kebakaran untuk berbagai tingkatan dan klasifikasi keahliannya. Dengan
menggunakan 3 giliran kerja/ piket “shift”, per shift nya beranggotakan 8-9 orang. Tugas pokok
UPT BPK adalah melayani masyarakat umum yang membutuhkan bantuan untuk mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran. Untuk menjalankan tugas pokok tersebut mempunyai fungsi :
1) Pencegahan bahaya kebakaran dan meluasnya bahaya kebakaran
2) Penyusunan rencana kebakaran
3) Pelaksanaan pelayanan pada masyarakat yang membutuhkan bantuan pemadam kebakaran.
Pelaksanaan administrasi umum, keuangan, perlengkapan dan kepegawaian.
4) Penyiapan rekomendasi terhadap penggunaan sarana pemadam kebakaran.
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemerintah Kabupaten Tabalong
berada dibawah Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas). UPT
Damkar yang ada saat ini berlokasi di ruas koridor Jl. Ir PM Noor. Sumberdaya yang dimiliki
oleh UPT Damkar adalah 27 orang, dengan status PNS 4 orang sedangkan tenaga kontrak
sebanyak 23 orang. Ketersedian struktur UPT ,meliputi :
a. Kepala UPT
b. Unit Administrasi
c. Unit Pembinaan dan Penyuluhan
d. Unit Sarana dan Penyuluhan
Dilihat dari kecukupan SDM, maka jumlah tersebut belum mencukupi. Kebanyakan pegawai
masih pada tahap fire fighter, untuk jenjang inspektur ke atas belum ada
IV-6
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Peta 4.2. Kawasan Rawan Kebakaran dan Pengelolaan Sistem Proteksi Kebakaran
IV-7
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Tabel 4.2.
Potensi Pegawai UPTD Kebakaran Kabupaten Tabalong
KECAMATAN PNS
TENAGA
THL
KONTRAK
Banua Lawas
-
-
5
Pugaan
-
-
5
Kelua
-
-
5
Muara Harus
-
-
5
Tanta
-
-
5
Tanjung
-
-
13
Murung
Pudak
-
-
17
Haruai
-
-
5
Upau
-
-
5
Muara Uya
-
-
5
Jaro
-
-
5
Bintang Ara
-
-
5
BPK
Tabalong
4
23
-
Sumber : UPT BPK Kabupaten Tabalong Tahun 2008
B. Mobilisasi Operasional Pemadam Kebakaran
Mobilisasi operasional pemadam kebakaran UPT BPK Kabupaten Tabalong terdiri dari 2 (dua)
unit fire truck sebagai mobil pemadam kebakaran. Kondisi mobil tersebut kebanyakan telah
berusia 14 tahun. Mobil terbaru adalah keluaran tahun 2007 sebanyak 1 (satu) buah. Sedangkan
secara keseluruhan mobil truck pemadam kebakaran yang ada dan dioperasikan di Kabupaten
Tabalong secara keseluruhan berjumlah 2 (dua) mobil truck.
IV-8
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Tabel 4.3.
Mobil Operasional Damkar UPTD Kabupaten Tabalong
No
Peralatan
Jumlah
Tahun Perolehan
1.
Fire Truck
2
1993
2.
Fire Truck
1
2007
3.
Mobil Totota Kijang
1
1994
4.
Mobil
120
1
1994
5.
Mobil Misubisi Fuso
1
2007
Misubisi
PS
Keterangan
Sumber : Dokumen RISPK Kabupaten Tabalong Tahun 2008
C. Hidran Kebakaran
Inventarisasi hidran kebakaran di Kabupaten
Tabalong yang menjadi kewenangan atau milik UPT
BPK Kabupaten Tabalong sampai dengan saat ini
belum ada, hal ini lebih disebabkan masih
terbatasnya pasokan air untuk konsumsi domestik
khususnya yang ada di Kota Tanjung yang secara
kuantitas berjumlah 3 buah dan tidak berfungsi. Hal
ini disebabkan masih belum mencukupinya pasokan
air yang diperlukan. Selain dari pada itu juga
tandon-tandon air yang dapat dipergunakan selain
Gambar 4.1
Lokasi UPT BPK Kabupaten Tabalong
untuk kebutuhan pemadam juga untuk keperluan
masyarakat masih belum ada.
D. Pos Pemadam Kebakaran
Pos dan Posko pemadam kebakaran terdapat 12 buah yang tersebar disetiap kecamatan, serta 1
buah BPK berlokasi di Kota Tanjung (Jl Gerilya Lantai 1 No.1), merupakan UPT dari
Kesbanglinmas, yang dilengkapi dengan 2 mobil pompa serta 1 mobil operasional.
E. Alat Perlengkapan dan Komunikasi
Alat perlengkapan yang dimiliki cukup lengkap, walaupun jumlahnya masih belum mencukupi.
Alat komunikasi selain adanya telepon juga dilengkapi dengan sistem radio lokal dan HT. Sistem
komunikasi yang integral belum terbentuk, pembentukan sistem tersebut harus terus terus
diusahakan.
IV-9
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Tabel 4.4.
Perlengkapan Operasional dan Rescue UPT BPK Kabupaten Tabalong
Peralatan
No
Jumlah
Tahun
Perolehan
1.
Mesin Pompa Tohatsu
1
1982
2.
Mesin Pompa Kubota KS 300
1
2001
3.
Mesin Pompa Yamaha
1
2007
4.
Mesin Pompa Pelampung Chubb
2
1994
5.
Slang 2 ½ inchi
-
-
6.
Slang 1 ½ inchi
-
-
7.
Nozel 2 ½ inchi
-
-
8.
Nozel 1 ½ inchi
-
-
9.
Apar 6 Kg (tabung)
12
-
10.
Apar 20 Kg (tabung)
3
-
11.
Apar 500 H
1
-
12.
Apar 6 Kg (tabung)
-
-
13.
Apar 6 Kg (tabung)
-
-
14.
Baju Anti Api
3
-
15.
Celana Anti Api
3
-
16.
Sepatu Bot
3
-
17
Sarung Tangan
3
-
18.
Helm
5
-
19.
Tangga
1
-
20.
Radio Komunikasi Alenco DR 135 KM II
3
2006
21.
Antena Radio (Ring)
1
2006
22.
Antena Radio (Mobil)
2
2006
23.
Televisi 1 Inchi
1
2005
24.
Telepon
Sumber : Dokumen RISPK Kabupaten Tabalong Tahun 2008
IV-10
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
Keterangan
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
4.1.2. Permasalahan, Analisa Penanganan dan Rekomendasi
Dari frekuensi kebakaran dan lokasi terjadinya kebakaran dapat dijadikan dasar dalam
penggolongan daerah-daerah yang rawan kebakaran. Seperti yang telah dilakukan disetiap BPK
Kecamatan bahwa setiap daerah rawan kebakaran. Berdasarkan pada kerawanan ini dapat
dijadikan sebagai salah satu alasan pembentukan pos kebakaran sebagai antisipasinya terhadap
masalah kebakaran sebelum jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu Wilayah Manajemen Kebakaran
(WMK).
Wilayah yang saat ini berpotensi kebakaran sedang atau rendah dapat menjadi potensi
kebakaran tinggi di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti
perkembangan wilayah permukiman dan industri yang terjadi di Kabupaten Tabalong.
Munculnya permukiman tidak teratur adalah salah satu pemicunya. Jadi tingkat kerawanan
kebakaran banyak ditentukan oleh adanya perkembangan industri dan tumbuhnya
permukiman. Adapun daerah rawan kebakaran, meliputi :
Tabel 4.5
Banyaknya Kejadian Kebakaran di Kabupaten Tabalong
NO KECAMATAN
2004
2005
2006
2007
1
2008
2
Banua Lawas
Pugaan
1
1
1
2
1
1
1
-
3
Kelua
-
1
2
1
2
4
Muara Harus
2
1
-
2
1
5
Tanta
2
1
1
2
2
6
Tanjung
2
2
1
2
4
7
Murung Pudak
1
-
1
3
10
8
Haruai
-
1
1
-
-
9
Upau
1
-
1
-
-
10
Muara Uya
-
2
1
2
1
11
Jaro
-
1
-
1
1
12
Bintang Ara
-
1
-
-
-
9
12
10
15
22
Jumlah
Sumber : UPTD Pemadam Kebakaran Kabupaten Tabalong Tahun 2007
IV-11
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
A. Analisa Prediksi Kebutuhan Sarana dan Prasana
Di Kabupaten Tabalong terdapat beberapa sumber ar yang dapat digunakan untuk
penanggulangan kebakaran yang debitnya sebagian besar dapat mengalir sepanjang
tahun.
Tabel 4.6.
Sungai-Sungai di Kabupaten Tabalong
DAS
PANJANG
(KM)
DEBIT RATA-RATA
(M3/DETIK)
SUNGAI TABALONG
KIRI
95,90
46,69
72,90
77,81
SUNGAI TABALONG
KANAN
SUB RIVER BASIN
SUNGAI
PANJANG
MISSIN
TUTUI
KUMAP
AYU
UWI
UYA
MANGKUPUM
KINARUM
41,10
22,70
32,10
32,50
6,00
12,20
9,50
12,70
Sumber : Kabupaten Tabalong Dalam Angka, Tahun 2008
B. Penentuan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Manajemen Wilayah Kebakaran (WMK) adalah pengelompokkan bangunan, Hunian yang
memiliki kesamaan kebutuhan proteksi kebakaran dalam batas wilayah ditentukan secara
alamiah ataupun buatan. Berdasarkan analisa Kabupaten Tablong dibagi menjadi 3 WMK:
1) WMK Tengah; Kecamatan Tanjung dan Tanta
2) WMK Utara; Kecamatan Muara Uya, Bintang Aras, Jaro, Haruai, Murung Pudak
3) WMK Selatan; Kecamatan Kelua, Muara Harus, Banua Lawas, Pugaan.
4.1.3. Target dan Sasaran
Adapun target dalam penanganan sistem proteksi kebakaran yang utama di Kabupaten
Tabalong adalah meminimalkan dan mengurangi resiko bahaya pada kawasan rawan kebakaran,
Sedangkan sasarannya yaitu :
1) Menurunnya angka kejadian kebakaran di Kabupaten Tabalong.
2) Tersedianya perangkat pengaturan, termasuk rencana pengelolan pencegahan dan
penanggulangan
kejadian dapat dalam bentuk peraturan daerah yang kemudia
disosialisasikan atau dimasyarakatkan.
IV-12
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
3) Tersedianya prasarana sarana dasar dalam pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran.
4.1.4. Usulan Program dan Rencana Kegiatan
Strategi dan Rencana Pengembangan meliputi rencana pencegahan dan penanggulangan, yaitu:
1) Rencana Pencegahan Kebakaran Lingkungan
- Pemeriksaan Keandalan Lingkungan dan Bangunan Gedung Terhadap Bahaya Kebakaran.
- Pemberdayaan Masyarakat/ Edukasi Publik
- Penegakan Peraturan
2) Rencana Pencegahan Kebakaran Banguna Gedung
- Rencana pencegahan kebakaran bangunan gedung direncakan dengan membentuk
manajemen Penanggulangan Kebakaran (MPK) pada tiap pengelola gedung
- Kepemilikan Safety pada bangunan gedung
- MPK berkewajiban menyusun SOP pencegahan dan penanggulangan kebakaran
3) Rencana Penanggulangan Kebakaran Kabupaten
- Rencana Penyiapan Pasokan Air
- Rencana Penyiapan Bahan Pemadam Bukan Air
- Rencana Penataan Aksesibilitas/ Jalan
- Rencana Penyediaan Bangunan Pemadam Kebakaran
- Rencana Pengadaan Sarana Pemadam Kebakaran
- Rencana Pendidikan dan Pelatihan
- Rencana Pembentukan STALAKAR
4) Rencana Penanggulangan Kebakaran Pada Gedung
- Menyediakan Bak Penampung Air Yang Cukup Dalam Gedung
- Menyediakan Akses mobil Damkar
- Menyediakan Jalur evakuasi
- Menyediakan sarana komunikasi
- Melengkapi APR
- Sistem deteksi dan alarm
5) Rencana Penyelamatan / Rescue
- Rencana lokasi evakuasi/ tempat berkumpul korban kebakaran direncanakan pada sebuah
ruang terbuka hijau.
- Penyediaan peralatan penyelamatan
IV-13
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
4.1.5. Prioritas Penanganan dan Pembiayaan
Prioritas dalam hal Sistem Proteksi Kebakaran, adalah tersedianya PSD/ Infrastruktur Posko
Kebakaran yang melayani dan dapat menjangkau seluruh sistem pusat pelayanan perkotaan di
WP Tengah dengan lokasi-lokasi prioritasnya dengan peningkatan kapasitas manajemen dan
ketrampilan personil, juga penambahan peralatan. Adapun prioritas lainnya dalam penanganan
dan pembiayaan sistem proteksi kebakaran dapat dilhat pada tabel matrik program.
4.2.
PENGEMBANGAN AIR MINUM KAWASAN PENGEMBANGAN (WP) TENGAH
4.2.1. Kondisi Eksisting
Sistem penyediaan air bersih di wilayah Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, dan
Kecamatan Tanta Tengah saat ini di kelola oleh PDAM Kabupaten Tabalong terutama pelayanan
yang menggunakan sistem perpipaan. Pelayanan dengan sistem perpipaan di kawasan ini
diperuntukkan masyarakat yang sebagian besar ada di perkotaan Kecamatan Tanjung,
Kecamatan Murung Pudak dan Kecamatan Tanta. Sedangkan untuk wilayah pedesaan di ketiga
kecamatan terlayani dengan sistem non perpipaan. Pemenuhan kebutuhan air bersih untuk
sistem non perpipaan yaitu melalui sumur gali, sumur pompa, sumur bor dalam dan penampung
air hujan (PAH).
A. Sistem Non Perpipaan
Secara umum pengembangan pelayanan air minum non perpipaan, merupakan kawasan yang
tidak terlayani dengan sistem perpipaan.
Tingkat pelayanan sistem penyediaan air bersih non perpipaan Kecamatan Tanjung, Kecamatan
Murung Pudak, dan Kecamatan Tanta saat ini baru mencapai mencapai sekitar 4,1 %. Secara
keseluruhan penduduk yang terlayani sampai saat ini (Tahun 2009) hanya mencapai 3.015 jiwa
dari jumlah penduduk total ketiga kecamatan tersebut. Bentuk sarana dan prasarana sistem
pelayanan air bersih non perpipaan pada kawasan ini sebagian besar berupa bangunan sumur
gali dan sumur bor dalam. Seperti pada Desa Maburai Kecamatan Pudak, pelayanan air bersih di
tempat tersebut menggunakan sumur gali berkapasitas 5 lt/dtk. Pengaliran dilakukan dengan
menggunakan sistem gravitasi dibantu adanya sistem penampungan berupa elevated reservoir
dari konstruksi beton bertulang setinggi 8 m, dan jaringan pipa distribusi berdiameter 1,5“
dengan panjang 700 m serta pemasangan Hidran Umum sebanyak 3 Unit.
IV-14
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Tabel 4.7.
Tingkat Pelayanan Air Bersih Non Perpipaan Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung
Pudak, dan Kecamatan Tanta pada tahun 2008
NO
KECAMATAN
LUAS
BANYAKNYA
AREA
DESA
KK
PENDUDUK
(KM2)
TERLAYANI
TIDAK
PROYEK AIR
TERLAYANI
BERSIH melalui
AIR BERSIH
program Dinas
melalui
PU
program
Dinas PU
1
MURUNG PUDAK
118,72
10
5.363
32.182
440
2.910
2
TANJUNG
305,49
15
4.815
28.887
1.245
10.162
3
TANTA
172,00
14
5.422
12.929
1.150
6.070
596,21
39
15.600
73.998
3015
19.142
JUMLAH
Sumber : Dinas PU Kabupaten Tabalong Tahun 2009
Untuk pelayanan air bersih non perpipaan
pada Desa Jangkung, Kecamatan Tanjung
menggunakan sumur bor dalam dengan kapasitas 5 l/dtk, dielngkapi jaringan Pipa distribusi
sepanjang 500 m dan diamater pipa 1,5“ serta sarana Hidran Umum sebanyak 4 Unit. Begitu
juga dengan Desa Barimbun dan Desa di Kecamatan Tanta menggunakan sumber air sumur gali
dengan kapasitas 5 lt/dtk dan sistem distribusi menggunakan sistem gravitasi dibantu dengan
menara penampung 8 m, konstruksi kayu ulin serta jaringan pipa Distribusi Pipa PVC AW 3/4” ,
panjang 143 m dan pelayanan berupa Hidran Umum 1 Unit.
Kualitas dan kuantitas air bersih
melalui jaringan non perpipaan pada Kawasan Wilayah
Pengembangan (WP) I Tengah yang sudah ada pada saat ini cukup baik. Debit air selalu
kontinue dan kualitas air sumber masih sesuai dengan peruntukannya sebagai sumber air baku
air bersih.
B. Sistem Perpipaan
Kebutuhan air bersih di ketiga wilayah kecamatan yaitu Tanjung, Murung Pudak dan Tanta
dilayani oleh sistem eksisting dari Unit produksi BNA Tanjung (termasuk IPA Agung, IPA
Belimbing dan IPA Tanta) yang telah interkoneksi. Berikut ini gambaran kondisi eksisting sistem
pelayanan air minum perpipaan di Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, Kecamatan
Tanta adalah sebagai berikut :
IV-15
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
1. Tingkat Pelayanan dan Area Pelayanan
Tingkat pelayanan air bersih oleh PDAM Kabupaten Tabalong untuk Kecamatan Tanjung,
Kecamatan Murung Pudak, dan Kecamatan Tanta pada tahun 2008, adalah sebesar 82,1 % atau
sekitar 63. 528 jiwa dari jumlah penduduk Kawasan ini yang berjumlah 77.394 jiwa.
Tabel 4.8.
Tingkat Pelayanan Air Bersih Perpipaan Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak,
dan Kecamatan Tanta pada tahun 2009
No
Kecamatan
Jumlah
Penduduk Yang
Persentase
Penduduk Total
Terlayani
Pelayanan
terhadap Total
Pelayanan
Kawasan
1
Tanjung
28876
24944
32,3
2
Murung Pudak
32141
27584
35,6
3
Tanta
16377
11000
14,2
77.394
63.528
82,1
Total Pelayanan Perpipaan
Kawasan
Sumber : PDAM Kabupaten Tabalong tahun 2009
Cakupan wilayah pelayanan penyediaan air bersih/air minum untuk masing-masing IKK dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9.
Daerah Pelayanan Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak,
Kecamatan Tanta pada tahun 2008
No.
IKK
1
BNA
Tanjung
Wilayah Pelayanan
* Desa Tanjung
* Desa Kapar
* Desa Belimbing
* Desa Jangkung
* Desa Sulingan
* Desa Belimbing Raya
* Desa Agung
* Desa Pambataan
* Desa Kapar Hulun
* Desa Hikun
* Desa Bangun Sari
* Desa Kampung Baru
* Desa Kalahang
2
IKK
Belimbing
* Desa Pembataan
* Desa Mabu'un
* Desa Belimbing
* Desa Tanj. Selatan
* Desa Sulingan
* Pandan Arum
* Desa Plamboyan
* Bangun Sari
IV-16
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
No.
IKK
Wilayah Pelayanan
* Desa Mabu'un Raya
3
IKK Tanta
* Desa Padangin
* Desa Limau Manis
* Desa Pamarangan Kanan
* Desa Bayahin
* Desa Tanta Hulu
* Desa Mangkusip Hilir
* Desa Luk Bayur
* Desa Puain Kanan
* Desa Mangkusip
* Desa Tanta
* Desa Puain Kiwa
* Desa Kabuau
* Desa Pamarangan
Sumber : PDAM Kabupaten Tabalong tahun 2009
Jenis dan jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Tabalong pada IKK dan BNA di Kecamatan
Tanjung Kecamatan Tanta, dan Kecamatan Belimbing adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Jenis Dan Jumlah Pelanggan PDAM
No.
Jumlah Sambungan
(Buah)
LOKASI
SR
HU
1
Tanjung
2.575
24.944
2
Murung Pudak
4.425
27.584
3
Tanta
1.097
11.000
TOTAL
8097
63. 528
Sumber : PDAM Kabupaten Tabalong tahun 2009
2. Sumber Air Baku
Sumber air baku yang digunakan PDAM Kabupaten Tabalong untuk melayani IKK Tanta, IKK
Belimbing dan IKK Tanjung sebagian besar diambil dari Sungai Tabalong.
Tabel 4.11.
Sumber Air Baku Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, dan
Kecamatan Tanta pada tahun 2009
No
LOKASI DESA
Jenis dan
Sumber Air Baku
1
BNA Tanjung
Air perm. (Sei Tabalong)
2
IKK Belimbing
Air perm. (Sei Tabalong)
3
IKK Tanta
Air perm. (Sei Tabalong)
IV-17
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Gambar 4.2
Lokasi Masing-Masing Unit Produksi di Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, dan
Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong
IV-18
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
3. Sistem Tranmisi
Sumber air baku yang digunakan oleh PDAM Kabupaten Tabalong sebagian besar berasal dari
Sungai Tabalong, sehingga digunakan ponton untuk mengambil air sungai menuju instalasi
pengolahan air.
Panjang jaringan pipa transmisi PDAM Kabupaten Tabalong yang dimiliki setiap IKK memiliki
variasi diameter. Berikut ini variasi masing-masing diameter pada pelayanan di IKK Tanta, IKK
Belimbing dan IKK tanjung.
Gambar Pipa
Penghubung Ponton
Gambar Ponton
Tabel 4.12.
Pipa Transmisi PDAM Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, dan Kecamatan
Tanta pada tahun 2009
NO
a.
KECAMATAN
TANJUNG :
DIAMETER/
JUMLAH POMPA
PANJANG PIPA
TRANSMISI
INTAKE
Dia. 150 mm - 130 m
KETERANGAN
1bh = 40lt/dt
Dia pipa yang akan
1bh = 30lt/dt
diganti:
1bh = 20lt/dt
Dia 100 mm - 1.880 m
1bh = 20lt/dt
Dia 75 mm - 4.330 m
Dia 50 mm - 525 m
b.
BELIMBING :
Dia. 200 mm - 380 m
1bh = 40lt/dt
-
1bh = 30lt/dt
1bh = 20lt/dt
c.
TANTA :
Dia. 150 mm - 300 m
1bh =20lt/dt
1bh =20lt/dt
Sumber : PDAM Kabupaten Tabalong tahun 2009
IV-19
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
-
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
4. Instalasi Bangunan Pengolahan Air
Air baku yang diproduksi oleh PDAM Kabupaten Tabalong untuk sumber air baku dari
sungai Tabalong dilakukan dengan pengolahan air sederhana dengan mekanisme
menggunakan Bak Prasedimentasi dan
Slow Sand Filter (Saringan Pasir Lambat) dan
pembubuhan bahan kimia seperti tawas/chlor. Kapasitas terpasang dan kapasitas produksi
masing-masing Unit Produksi PDAM Kabupaten Tabalong dapat ditunjukkan pada Tabel
berikut ini :
Tabel 4.13.
Unit Produksi dan Kapasitas Produksi BNA dan IKK Kecamatan Tanjung, Kecamatan
Murung Pudak, dan Kecamatan Tanta pada tahun 2008
No.
LOKASI DESA
Kapasitas
Terpasang
(lt/dt)
1
BNA Tanjung
65
2
IKK Belimbing
80
3
IKK Tanta
25
JUMLAH
170
Sumber : PDAM Kabupaten Tabalong tahun 2009
Kapasitas
Produksi (lt/dt)
IV-20
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
62,5
75
22,5
159
Pemanfaatan
Produktifitas
Instalasi Produksi
(%)
96,15
93,75
90
91
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Peta 4.3. Perpipaan PDAM
IV-21
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Gambar 4.3
Lay Out BNA Tanjung
IV-22
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Gambar 4.4
Lay Out BNA Belimbing
IV-23
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Gambar 4.5
Lay Out IKK Tanta
IV-24
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
5. Sistem Distribusi
Sistem jaringan pipa distribusi PDAM Kabupaten Tabalong merupakan sistem jaringan yang
saling berhubungan, baik antara IKK dengan IKK maupun IKK dengan BNA. Sistem jaringan Pipa
Distribusi PDAM Kabupaten Tabalong merupakan sistem campuran, yaitu sistem loop dan
sistem cabang (branch). Jaringan pipa distribusi dapat dibedakan menjadi :
Pipa distribusi induk berdiameter antara 150 -250 mm
Pipa distribusi sekunder berdiameter antara 50-100 mm
Pipa distribusi induk berdiameter antara < 50 mm
Panjang jaringan distribusi PDAM Kabupaten Tabalong yang dimiliki setiap IKK memiliki variasi
diameter. Berikut ini variasi masing-masing diameter berdasarkan masing-masing IKK dan
gambar jaringan distribusi BNA Tanjung, IKK Belimbing dan IKK Tanta
Tabel 4.14
Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi Kawasan
Wilayah Pengembangan (WP) I Tengah pada tahun 2008
NO
A.
KECAMATAN
TANJUNG :
DIAMETER/PANJANG
JUMLAH POMPA
PIPA DISTRIBUSI
DISTRIBUSI
Dia 200 mm - 1.800 m
1bh = 40lt/dt
Dia pipa yang akan
Dia 150 mm - 2.850 m
1bh = 30lt/dt
diganti:
Dia 100 mm - 5.500 m
1bh = 25lt/dt
Dia 100 mm - 1.880
m
Dia 75 mm - 8.580 m
1bh = 30lt/dt
Dia 75 mm - 4.330
m
Dia 50 mm - 525
m
Dia 50 mm - 8.897 m
B
BELIMBING :
KETERANGAN
Dia 150 mm - 1.800 m
1bh = 30lt/dt
Dia 100 mm - 8.747 m
1bh = 25lt/dt
Dia 75 mm - 12.525 m
1bh = 30lt/dt
-
Dia 50 mm - 11.338 m
C.
TANTA :
Dia 150 mm - 3.340 m
1bh = 20lt/dt
Dia 100 mm - 5.830 m
1bh = 15lt/dt
Dia 75 mm - 7.604 m
1bh = 10lt/dt
Dia 50 mm - 8.050 m
Sumber: PDAM Kab. Tabalong, 2009
IV-25
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
-
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
IV-26
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
IV-27
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
6. Kehilangan Air
Tingkat kehilangan air pada PDAM Kabupaten Tabalong diprakirakan sebesar 28% pada Tahun
2008. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi air, jumlah distribusi air dan jumlah air terjual.
Tingkat kebocoran/kehilangan air dari operasional PDAM Kabupaten Tabalong dapat dilihat
pada tabel berikut dibawah ini.
Tabel 4.15
Tingkat Kebocoran BNA dan IKK Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, dan
Kecamatan Tanta pada tahun 2008
No.
URAIAN
BNA
IKK M.
IKK Tanta
TANJUNG
Pudak
1
Produksi
885.191
1.189.412
247.932
2
Distribusi
878591
1182012
240532
3
Terjual
716346
1007980
210111
4
Kebocoran
102245
174032
30421
(11,6%)
(14,7%)
(12,6%)
Sumber: PDAM Kab. Tabalong, 2009
7. Aspek Kelembagaan
Jumlah karyawan PDAM Kabupaten Tabalong pada saaat ini berjumlah 78 orang. Karyawan ini
berfungsi sebagai tenaga kerja administrasi di Kantor Pusat Tanjung. Berikut ini Jumlah dan
sebaran karyawan PDAM Kabupaten Tabalong per IKK atau Inslasi Ibukota Kecamatan (IKK)
dan Gambar struktur organisasi kepegawaian.
IV-28
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Tabel 4.16
Jumlah karyawan PDAM Kabupaten Tabalong Tahun 2009
Sumber : PDAM Kabupaten Tabalong, 2009
Mekanisme kinerja PDAM dapat ditunjukkan dengan adanya struktur organisasi PDAM yang
mengatur tugas pokok dan fungsi masing-masing personil. Berikut ini adalah Gambar Struktur
Organisasi PDAM Kabupaten Tabalong.
IV-29
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
IV-30
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
IV-31
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
4.2.2. Permasalahan, Analisa Penanganan dan Rekomendasi
A. Sistem Non Perpipaan
1. Permasalahan
a) Permasalahan umum yang dihadapi dalam pengembangan sistem non perpipaan, disamping
keterbatasan pembiayaan dan pengelolaan sistem, juga banyak kawasan berpotensi yang
seharusnya mendapatkan pelayanan, belum mendapatkan pelayanan sistem penyediaan air
minum.
b) Masih sedikitnya program dari pemerintah untuk meningkatkan pelayanan air bersih non
perpipaan atau di wilayah perdesaan di Kecamatan Tanta, Kecamatan Tanjung dan
Kecamatan Belimbing.
2. Analisa Penanganan
Berdasarkan target dari MDGs Tahun 2015 bahwa sistem pelayanan air bersih non perpipaan
(pedesaan) akan di tingkatkan sampai 40 % dari kondisi eksisting sistem pelayanan air minum
non perpipaan di Kawasan Kawasan Wilayah Pengembangan (WP) I Tengah yaitu sebesar 4,1%.
Sistem pengembangan palayanan air bersih non perpipaan dapat dilakukan dengan
menambahkan sarana dan prasarana air minum yang diperuntukkan pada daerah-daerah yang
rawan air pada saat musim kemarau, desa miskin dan daerah terpencil serta desa yang belum
memiliki SPAM. Sarana dan Prasarana terdiri pembuatan sumur gali, sumur bor dan jaringan
perpipaan sederhana.
Kebutuhan sarana dan prasarana air bersih non perpipaan untuk wilayah perdesaan di ketiga
kecamatan yaitu Kecamatan Tanta, Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak per desa
dengan asumsi bahwa setiap satu sumur bor dapat melayani 20 KK adalah sebagai berikut :
IV-32
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Tabel 4.17
Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Sistem Pelayanan Non Perpipaan di Wilayah Pedesaan Kecamatan Tanjung, Tanta, dan Murung Pudak
No
Pedesaan
Tahun Proyeksi
Jumlah Penduduk Pedesaan
2010
2011
2012
2013
Jumlah Kebutuhan Sarana Non Perpipaan
/Pedesaan (Sumur Gali, Sumur Bor)
Penduduk yang Terlayani
2014
Tingkat pelayanan
2010
2011
2012
2013
2014
5%
10%
20%
30%
40%
2010
2011
2012
2013
2014
A.
PEDESAAN KEC TANJUNG
13.991
14.223
14.468
14.726
14.997
700
1422
2894
4418
5999
7
14
29
44
60
1
BANYU TAJUN (+Dukuh)
1.267
1.268
1.269
1.270
1.270
63
127
254
381
508
1
1
3
4
5
2
SUNGAI PIMPING
1.435
1.448
1.462
1.475
1.489
72
145
292
443
595
1
1
3
4
6
3
PAMARANGAN KIWA
(+Kabuau)
1.738
1.746
1.755
1.763
1.772
87
175
351
529
709
1
2
4
5
7
9
KAMBITIN (+Wikau)
1.194
1.236
1.280
1.326
1.373
60
124
256
398
549
1
1
3
4
5
10
KAMBITIN RAYA
(+Kalahang)
1.636
1.574
1.513
1.451
1.389
82
157
303
435
556
1
2
3
4
6
11
WAYAU (+Kalahang)
2.713
2.884
3.065
3.258
3.463
136
288
613
977
1385
1
3
6
10
14
12
JUAI (+Tabing Siring)
1.136
1.154
1.172
1.190
1.209
57
115
234
357
483
1
1
2
4
5
13
GARUNGUNG (+Pangi)
1.229
1.249
1.268
1.288
1.308
61
125
254
386
523
1
1
3
4
5
14
KITANG (+Sidorejo)
1.066
1.077
1.088
1.099
1.110
53
108
218
330
444
1
1
2
3
4
15
MAHE SEBERANG
579
587
596
605
614
29
59
119
182
246
0
1
1
2
2
B
PEDESAAN KEC MURUNG
PUDAK
5.113
5.365
5.635
5.922
6.229
256
537
1127
1777
2491
3
5
11
18
25
23
MASUKAU (+Luar)
1.128
1.127
1.127
1.126
1.126
56
113
225
338
450
1
1
2
3
5
24
KASIAU (+Jaing Hilir)
3.454
3.693
3.949
4.222
4.514
173
369
790
1267
1806
2
4
8
13
18
25
KASIAU RAYA
531
545
559
573
588
27
55
112
172
235
0
1
1
2
2
C
PEDESAAN KEC TANTA
10.016
10.052
10.088
10.123
10.159
501
1005
2018
3037
4064
5
10
20
30
41
IV-33
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Pedesaan
No
Jumlah Penduduk Pedesaan
Jumlah Kebutuhan Sarana Non Perpipaan
/Pedesaan (Sumur Gali, Sumur Bor)
Penduduk yang Terlayani
26
WALANGKIR (+Dahur)
834
839
843
848
852
42
84
169
254
341
0
1
2
3
3
27
PULAU KU'U (+Dahur)
985
988
991
995
998
49
99
198
298
399
0
1
2
3
4
28
TAMIYANG
472
478
483
489
494
24
48
97
147
198
0
0
1
1
2
30
PADANG PANJANG
1.584
1.607
1.629
1.652
1.674
79
161
326
496
670
1
2
3
5
7
31
BARIMBUN (+Haus +
Mungkur Plwan)
1.098
1.084
1.070
1.055
1.041
55
108
214
317
416
1
1
2
3
4
32
PADANGIN
983
999
1.014
1.029
1.044
49
100
203
309
418
0
1
2
3
4
33
LUK BAYUR (+ Bayahin)
1.028
1.029
1.031
1.032
1.034
51
103
206
310
413
1
1
2
3
4
34
MANGKUSIP (+Mgk Hilir)
1.430
1.428
1.426
1.424
1.421
72
143
285
427
569
1
1
3
4
6
38
PAMARANGAN KANAN
(+Pmrgn Raya)
834
829
825
820
815
42
83
165
246
326
0
1
2
2
3
39
MURUNG BARU (+Bingkai
Sari)
767
772
776
780
784
38
77
155
234
314
0
1
2
2
3
Jumlah
29.120
29.641
30.190
30.771
31.385
1.456
2.964
6.038
9.231
12.554
15
30
60
92
126
IV-34
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
3. Rekomendasi
Pengembangan sistem pelayanan air bersih non perpipaan direkomendasikan dengan pelaksanaan
program Pansimas dan non pansimas.
Program Pansimas adalah program SANIMAS adalah
penyelenggaraan sanitasinya berbasis masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi
sanitasi lingkungan pada masyarakat miskin perkotaan berdasarkan kebutuhan dan kesesuaian
masyarakat itu sendiri. SANIMAS pada prinsipnya membantu masyarakat dan pemerintah daerah
dalam menyediakan prasarana dan sarana sanitasi melalui Sanitasi oleh Masyarakat sebagai pilihan
yang dapat dijalankan oleh masyarakat miskin perkotaan/perdesaan. Pemilihan Teknologi
SANIMAS didasarkan pada prinsip :
Keterjangkauan harga
Efisiensi
Mengutamakan prinsip pengoperasian
Perawatan yang mudah,
Tidak memerlukan input energi serta tidak perlu menghidupkan/mematikan kontak Energi
serta mengolah air limbah organik dari sumber limbah.
Dalam produk sanimas ini akan menghasilkan analisa kebutuhan fasilitas pengembangan air bersih
non perpipaan (Unit air baku dan jaringan distribusi) di masing-masing Kawasan Wilayah
Pengembangan I Tengah. Berikut ini beberapa daerah yang berpotensi rawan air pada kawasan:
1. Desa Kabuau, Kecamatan Tanjung
2. Desa Jangkung (Dusun Gumuk RT. 9A), Kecamatan Tanjung
3. Desa Jangkung (Dusun Ugang RT. 10), Kecamatan Tanjung
4. Desa Kapar RT 03, 12,13,14 Kecamatan Murung Pudak
5. Desa Belimbing Raya Kecamatan Murung Pudak
6. Desa Maburai Kecamatan Murung Pudak
7. Desa Masukai Kecamatan RT 09, RT 10 Kecamatan Murung Pudak
8. Desa Mabuun Kecamatan Murung Pudak
9. Desa Kasiu Kecamatan Murung Pudak
10. Desa Tanta Hulu RT 01 s/d 05 Kecamatan Tanta
11. Pulau Ku’u RT 01, 03, 04, Kecamatan Tanta
12. Desa Warukin RT 05 Kecamatan Tanta
IV-35
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
13. Desa Padang Panjang RT 01, RT 02, RT 04 dan RT 08 Kecamatan Tanta
14. Desa Walingkir RT01-RT04 Kecamatan Tanta
15. Pandangin RT 03 (Sei Kecil) Kecamatan Tanta
B. Sistem Perpipaan
Permasalahan yang dijumpai dalam pengembangan air minum perpipaan adalah :
Keterbatasan kapasitas sistem eksisting dalam melayani kawasan perkotaan yang ada.
Keterbatasan sumber air baku, baik kuantitas dan kualitas sumber yang terus menurun.
Prasarana Sarana (infrastruktur) sistem yang berumur tua, tidak ekonomis lagi dari sisi
pemeliharaan.
Banyaknya kawasan cakupan atau layanan perpipaan yang tidak mendapatkan / kurang
mendapatkan suplai air.
1. Permasalahan
Permasalahan yang dijumpai dalam pengembangan air minum perpipaan pada Kawasan Wilayah
Pengembangan (WIP) I Tengah adalah sebagai berikut :
Beberapa permasalahan yang timbul di BNA Kota Tanjung adalah sebagai berikut :
a) BNA Tanjung dibangun pada tahun 1983 sehingga banyak jaringan pipa transmisi dan
distribusi yang sudah keropos.
b) Pengaliran air bersih ke pelanggan belum mencapai 24 jam. Adanya pergantian waktu
pengaliran air pada jaringan distribusi untuk wilayah pelayanan yaitu :
Jam 07.00-12.00 untuk wilayah Kecamatan Tanjung
13.00-17.00 untuk wilayah Kecamatan Murung Pudak
c) Unit–unit pengolahan di BNA Tanjung sudah banyak berkarat.
d) Kurangnya optimalisasi pemeliharaan dan operasional dari masing-masing unit pengolahan
sehingga kualitas air produksi tidak maksimum. Misalnya tidak ada pengukuran dosis
bahan kimia alum (tawas) sehingga pemberian bahan kimia pada proses flokulasi tidak
berdasarkan karakteristik air baku hanya berdasarkan pengalaman petugas.
e) Besarnya tingkat kebocoran
f) Belum terdapat pengolahan limbah dari proses pengolahan air bersih. Air limbah hasil dari
proses pencucian langsung masuk ke badan air melalui saluran yang melewati pemukiman
penduduk sehingga sering menimbulkan konflik dengan masyarakat di sekitanya.
IV-36
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Beberapa permasalahan yang timbul di IKK Belimbing Kecamatan Murung Pudak
adalah sebagai berikut :
a) Intake air baku dekat dengan pembuangan limbah dari Industri Kecil pembuatan Tahu
sehingga menyebabkan menurunnya kualitas air baku.
b) Cakupan pelayanan belum bisa menjangkau daerah-daerah ujung. Seperti di daerah jalan
Tanjung Putri, jalan Tanjung Selatan, Kompleks perumahan Harta, karena kurangnya
tekanan.
c) Kapasitas produksi sudah cukup memenuhi namun untuk masalah jaringan distribusi perlu
adanya pengembangan jaringan .
Beberapa permasalahan yang timbul di IKK Kota Tanta adalah sebagai berikut :
a) Pada umumnya IKK Tanta tidak mengalami permasalahan dan cenderung sekarang ini
adalah surplus air. Sehingga rencana ke depan adalah adanya penggabungan jaringan
dengan IKK Belimbing dan IKK Tanjung untuk meningkatkan atau optimalisasi produksi
dan jangkauan pelayanan.
2. Analisa Penanganan
a) Analisis Kondisi Pelayanan
Kondisi pelayanan air bersih untuk Kawasan Wilayah Pengembangan I Tengah ini sudah
terlayani seluruhnya oleh PDAM Kabupaten Tabalong dan mencapai kurang lebih 82,1%.
Masing –masing Kecamatan di layani oleh Unit Produksi per IKK atau BNA yang saling
terkoneksi antar jaringan. Sebagian besar cakupan pelayanan air bersih masing-masing IKK
sudah memiliki tingkat pelayanan kurang lebih 80 %. Namun masih terdapat beberapa yang
belum mendapat pelayanan air bersih dan berpotensi menjadi sumber pelanggan baru seperti
berikut :
Kecamatan Tanjung
Jumlah Penduduk yang tak terlayani PDAM
No
Desa
Jumlah/Jiwa
1. Desa Pulau Ku'u
1.071 jiwa
2. Desa Tamiang
548 jiwa
3. Desa Warukin
1.817 jiwa
4. Desa Padang Panjang
2.081 jiwa
5. Desa Barimbun
1.182 jiwa
6. Desa Murung baru
601 jiwa
Jumlah Penduduk Yang Tak Terlayani PDAM
7300 jiwa
IV-37
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
Jumlah/KK
179 KK
91 KK
303 KK
334 KK
197 KK
100 KK
1204 KK
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Kecamatan Tanta
Jumlah Penduduk yang tak terlayani PDAM
No
Desa
Jumlah/Jiwa
1.
Desa Maburai
1.077 jiwa
2.
Desa Kasiau Raya
526 jiwa
3.
Desa Kasiau
1.747 jiwa
Jumlah Penduduk yang tak terlayani PDAM
3.350 jiwa
Jumlah/KK
179 KK
88 KK
291 KK
558 KK
Kecamatan Murung Pudak
Jumlah Penduduk Yang Tak Terlayani PDAM
No
Desa
Jumlah/jiwa
1.
Desa Pulau Ku'u
1.071 jiwa
2.
Desa Tamiang
548 jiwa
3.
Desa Warukin
1.817 jiwa
4.
Desa Padang Panjang
2.081 jiwa
5.
Desa Barimbun
1.182 jiwa
6.
Desa Murung baru
601 jiwa
Jumlah Penduduk yang tak terlayani PDAM
7.220 jiwa
Jumlah/KK
179 KK
91 KK
303 KK
334 KK
197 KK
100 KK
1.203 KK
Beberapa perumahan - perumahan yang berpotensi mendapatkan pelayanan air bersih :
1. Komp. Alam Loyang Persada ( Jangkung )
2. Komp. Graha Biduri ( Jl. Pajar Baru )
3. Komp. Bougen Ville ( Jl. Asoka II )
4. Komp. Anggrek VII ( Jl. Polsek )
( Pipa sudah ada )
5. Komp. Plamboyan Baru ( Jl. Plamboyan )
6. Komp. Plamboyan Blok A
( Pipa sudah ada )
7. Komp. Citra Plamboyan Raya ( Jl. Mabu'un )
8. Komp. Tanjung Lestari ( Jl. Tanjung Selatan )
9. Komp. BTD ( Jl. Mabu'un Raya ) ( Pipa sudah ada )
10. Komp. Permata Baru 19 ( Jl. Permata )
11. Komp. Puri Gardena ( Jl. Padat Karya )
12. Komp. Tanjung Selatan ( Jl. Padat Karya )
13. Komp. Meratus ( Jl. Tanjung Selatan )
14. Komp. Citra Persada Indah ( Jl. Mabu'un Raya )
15. Komp. H. Jani ( Jl. Maburai )
IV-38
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
16. Komp. Swadarma Maburai Lestari ( Jl. Maburai )
17. Komp. LDII Laburan ( Jl. Laburan )
18. Komp. RMI ( Jl. Laburan )
19. Komp. RMI ( Jl. Laburan )
20. Komp. Citra Tanjung Asri
Beberapa daerah yang perlu mendapat penambahan jaringan air bersih
1. Jl. Padat Karya - Tanjung Selatan
2. Jl. Arah Banjarmasin dan Balik Papan
3. Jl. Belimbing - Mabu'un
4. Koneksi IKK Kalua, Muara Harus, Banua Lawas
b)
Analisis Kebutuhan Air
Analisa kebutuhan air bersih tergantung dari dua parameter yaitu : jumlah penduduk dan tingkat
konsumsi air. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin besar kebutuhan akan penyediaan
air bersih. Berikut ini kebutuhan air bersih Kawasan Pengembangan I Tengah dan Kapasitas
produksi yang di butuhkan.
Tabel 4.18.
Kebutuhan Air Bersih Penduduk Kawasan Wilayah Pengembangan I Tengah
No
1
2
Uraian
Jumlah Penduduk
DOMESTIK
Prosentase
Pelayanan
Jumlah Penduduk
Terlayani
Sambungan
Rumah (SR)
Prosentase
Jumlah Penduduk
Terlayani
Satuan
Data Eksisting
Orang
%
Kondisi Eksisting
Pelayanan Air
Minum 82,2 %
Target berdasarkan
Standart Pelayanan
Minimum untuk
wilayah perkotaan
80%
Orang
Orang
2010
2014
2019
2024
2029
50.178
51.641
53.173
54.780
56.464
85
88
90
98
100
42651
45444
47856
53684
56464
40
50
60
70
80
17060
22722
28714
37579
45171
IV-39
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
No
Uraian
Jumlah Penduduk
Per SR
Jumlah SR
3
Unit Konsumsi
Pemakaian Ratarata
Kran/Hidran
Umum (HU)
Prosentase
Jumlah Penduduk
Terlayani
Jumlah Penduduk
Per HU
Jumlah HU
Unit Konsumsi
Pemakaian Ratarata
Jumlah Pelanggan
Kebutuhan
Domestik
Satuan
Data Eksisting
Orang
Unit
L/org/h
r
Kondisi Eksisting
Kebutuhan SR
adalah 125
l/hari/orang
m3/hari
%
Orang
Orang
Kondisi eksisting 1
HU =60 Jiwa
Unit
L/org/h
r
Kondisi Eksisting
Kebutuhan HU
adalah 80
lt/hari/org
m3/hari
Unit
m3/hari
4
NON DOMESTIK
m3/hari
Direncanakan
kebutuhan Non
Domestik adalah 10
% dari Kebutuhan
domestik
5
KEBOCORAN
m3/hari
Kondisi Eksisting
14 %
6
7
8
Total Pemakaian
Rata-Rata
Kapasitas
Distribusi
Kebutuhan OM (7,5
%)
m3/hari
m3/hari
Diasumsikan
Kebutuhan
Operasional
Meantance 7,5 %
2010
2014
2019
2024
2029
5
3412
5
4544
5
5743
5
7516
5
9034
125
125
125
125
125
2133
2840
3589
4697
5646
60
50
40
30
20
25591
22722
19142
16105
11293
60
60
60
60
60
427
379
319
268
188
80
80
80
80
80
2047,25
1817,76
1531,40
1288,42
903,42
3839
4923
6062
7784
9222
4179,80
4658,01
5120,60
5985,76
6549,79
417,98
465,80
512,06
598,58
654,98
13
12
11
10
5
4597,78
5123,81
5632,66
6584,34
7204,77
5284,81
5822,51
6328,84
7315,93
7583,97
396,36
436,69
474,66
548,70
568,80
IV-40
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
No
Uraian
Satuan
9
Kapasitas Produksi
KEBUTUHAN
MAKSIMUM
(1,15)
KEBUTUHAN
PUNCAK (1,5)
7
8
9
10
Kapasitas
Terpasang
SURPLUS
2010
2014
2019
2024
2029
m3/hari
5681,17
6259,20
6803,50
7864,63
8152,76
m3/hari
m3/har
i
6533,34
7198,08
8521,75
9388,80
7824,02
10205,2
5
9044,32
11796,9
5
9375,68
12229,1
5
14688,0
0
71
14688,0
0
61
14688,0
0
52
14688,0
0
33
14688,0
0
28
m3/har
i
l/dtk
Data Eksisting
Kondisi Eksisting
Kapasitas
Terpasang seluruh
IKK di Kawasan WP
I Tengah 170 l/dtk
= 14688 m3/hari
Dari analisa proyeksi kebutuhan air bersih di Kawasan Wilayah Pengembangan I
(Tengah )
Kabupaten Tabalong dapat diperkirakan peningkatan cakupan pelayanan lima tahun kedepan
adalah mencapai 100 %. Sehingga untuk prosentase pelayanan air bersih pada kawasan Wilayah
Pengembangan I Tengah saat ini sudah mencapai dari target yang harus dicapai, yaitu 82,1%.
Berdasarkan perhitungan tersebut maka kapasitas produksi selama lima tahun kedepan sudah
mampu mencukupi kebutuhan penduduk sampai tahun 2014.
3. Rekomendasi
Rekomendasi sistem teknis yang dikembangkan pada PDAM Kabupaten Tabalong :
1. BNA Tanjung
Peningkatan cakupan pelayanan air bersih sampai 100 % dengan wilayah pelayanan
terutama untuk daerah rawan air.
Penggantian pipa yang sudah tua atau bocor
Peningkatan waktu pengaliran menjadi 24 jam
Pemasangan meter air produksi
Penggantian pada unit bangunan IPA yang sudah berkarat
Pemeriksanaan kualitas air baku dan produksi baik fisik, kimia, dan biologis secara rutin
atau penyelenggaraan laboratorium air
Penurunan tingkat kebocoran sampai 5 % pada akhir tahun perencanaan
IV-41
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
2. IKK Belimbing
Pengambilan titik intake yang baru (jauh dari saluran pembuangan limbah industri)
Peningkatan cakupan pelayanan air bersih terutama untuk daerah-daerah ujung Seperti di
daerah jalan Tanjung Putri, jalan Tanjung Selatan, Kompleks perumahan Harta.
Peningkatan cakupan pelayanan air bersih sampai 100 % dengan wilayah pelayanan
terutama untuk daerah rawan air.
3. IKK Tanjung
Mensuplai kebutuhan air bersih dari untuk wilayah pelayanan IKK Tanjung dan IKK Tanta
dengan membuat jaringan yang terkoneksi
Peningkatan cakupan pelayanan air bersih sampai 100 % dengan wilayah pelayanan
terutama untuk daerah rawan air.
IV-42
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH
RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014
LAPORAN AKHIR
Peta 4.4 Pengembangan SPAM Perpipaan Kawasan Perkotaan Tanjung
IV-43
PROGRAM INVESTASI WP TENGAH