I T A M E T A M

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS IV SD NEGERI SOMONGARI PURWOREJO PADA
KONSEP KPK DAN FPB DALAM PEMECAHAN MASALAH DENGAN
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING (CTL)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :
Fistyana Indraswari
091134234


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS IV SD NEGERI SOMONGARI PURWOREJO PADA
KONSEP KPK DAN FPB DALAM PEMECAHAN MASALAH DENGAN
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING (CTL)


SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :
Fistyana Indraswari
091134234

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Perjuangan adalah awal dari kesuksesan namun halangan dan rintangan
kunci kesabaran”
“ Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan dan tidak ada perjuangan tanpa
pengorbanan “

Karya tulis ini saya persembahkan untuk:
1. Allah SWT yang selalu menyertaiku.
2. Bapak dan (Alm) ibuku yang selalu mendoakanku.
3. Adik – adikku tercinta atas dukungan dan motivasi yang diberikan.
4. Pada segenap Bapak atau Ibu dosen yang telah membimbing dan
memberikan pengetahuan selama ini
5. Teman-teman serta sahabat-sahabatku yang selalu memberi semangat
dan menghiburku.

iv


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 April 2014
Penulis

Fistyana Indraswari

v

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGANAKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fistyana Indraswari
NIM

: 091134234

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENINGKATAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS IV SD NEGERI SOMONGARI PURWOREJO KONSEP KPK
DAN FPB DALAM MEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING (CTL)”

beserta perangkat yang diperlukan. Demikian saya memberitahukan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 14 April 2014
Yang menyatakan

Fistyana Indraswari

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Fistyana, Indraswari.Peningkatan Prestasi dan Motivasi Belajar Matematika
Siswa Kelas IV SD Negeri Somongari Kabupaten Purworejo Konsep KPK dan
FPB Dalam Pemecahan Masalah dengan Pendekatan Contextual Teaching &
Learning. Skripsi. Yogyakarta. PGSD. FKIP. USD.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pembelajaran
pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning ) dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika materi KPK dan FPB
kelas IV SD Somongari Kabupaten Purworejo. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas, dengan subyek penelitian siswa kelas IV SD N
Somongari tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 23 orang yang terdiri dari 11
orang siswa putra dan 12 orang siswa putri. Tindakan yang dilakukan dengan
pendekatan CTL ( Contextual Teaching & Learning ) pada saat pembelajaran
berlangsung, terutama saat pembahasan materi KPK dan FPB.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi
untuk mengetahui aktivitas siswa di kelas, tes untuk mengetahui prestasi belajar

siswa dan angket motivasi untuk mengetahui minat siswa dalam materi KPK dan
FPB. Dalam penelitian ini, pencapaian KKM oleh siswa pada kondisi awal
sebesar 45% dan target akhir siklus II sebesar 70%. Serta motivasi pada kondisi
awal 45% dan target akhir siklus II sebesar 75%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran terjadi
peningkatan prestasi belajar siswa bila dibandingkan antara kondisi awal dan
akhir siklus II. Hal ini ditunjukkan dari meningkatnya persentase jumlah siswa
yang memperoleh nilai yang memenuhi KKM pada kondisi awal 45% menjadi
82,60% pada akhir siklus II. Dan hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dari
kondisi awal ke akhir siklus II mengalami peningkatan sebesar 37,60%. Motivasi
belajar siswa pada kondisi awal sebesar 40% meningkat menjadi 86,95% pada
akhir siklus II. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi siswa tentang KPK dan
FPB pada siswa kelas IV SD N Somongari.
Kata Kunci : Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, CTL(Contextual Teaching &
Learning), KPK dan FPB.

vii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Fistyana, Indraswari. The increased of achivement and student math
learning motivation of class IV State Elementary School of Somongari
Purworejo in using KPK & FPB on disgestive problem solving with
Contextual Teaching & Learning approch. Thesis. Yogyakarta. PGSD.
FKIP. USD.

This research aim to know the use of learning approaches CTL
(Contextual Teaching & Learning) in improving students achivement on
mathematics for KPK & FPB material in fourth grade of Somongari elementary
school. This research is a class action, with subject is the fourth grade of students
in Somongari elementary school in the academic 2011/2012 years. Those are 23
students that consist of 11 boys and 12 girls. The actions conducted with the CTL

approach (Contextual Teaching & Learning ) during the learning procees,
especially for KPK and FPB material discussion.
The instrument used in this research is the observation sheet to know the
students in classroom activities, test to know the students achievement and
motivation questionnaire to know the students interest in KPK & FPB material. In
this research, passing grade (KKM) achievement by students in the beginning
conditions is 45% and the last target of second cyclus is 70%. And motivation in
the previous condition 40% and the last target of the second cyclus is 75%.
The result showed that there is an increase in learning activity for students
if compared between the previous and the last of second cyclus. It is show the
increased of percentage of the number of students who gets passing grades at the
previous 45% to 82,60% at the last of second cyclus. And it can be concluded that
the condition of beggining to the end of the second cyclus increased 37,60%.
Students motivation in the previous conditions is 40% increased to 86,95% at the
end of the second cyclus. From the research that has been done, it can be
concluded that the CTL approach can improve students abbility about KPK and
FPB in the fourth grade of Somongari elemntary school.
Keywords : Achievement, Learning motivation, CTL (Contextual Teaching &
Learning), KPK and FPB.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
kebesaran dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program S1
PGSD USD.
Dalam menulis skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan yang sangat
berarti dan bermanfaatuntuk penulisan ini, sehingga pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak
yang telah membantu hingga Skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada :
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Universitas Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST, M.A. selaku Kaprodi PGSD USD.
3. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, kritik dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Sekretariat PGSD USD
5. Kariman, A.Ma.Pd selaku Kepala Sekolah SD N Somongari
6. Legiyem, S,Pd selaku guru kelas IV SD N Somongari.
7. Guru- guru beserta siswa SD Negeri Somongari.
8. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran dari semua pihak yang dapat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta,14 April 2014
Penulis

Fistyana Indraswari

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................

vi

ABSTRAK ...........................................................................................

vii

ABSTRACT .........................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ..........................................................................

ix

DAFTAR ISI ........................................................................................

x

DAFTAR TABEL ................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................

xv

BAB I.

PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

BAB II.

Latar Belakang Masalah ......................................................
Batasan Masalah ..................................................................
Rumusan Masalah ................................................................
Batasan Istilah ......................................................................
Tujuan Penelitian .................................................................
Manfaat Penulisan Penelitian ...............................................

1
2
3
3
3
4

KAJIAN PUSTAKA
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Pembelajaran matematika ....................................................
Prestasi Belajar.....................................................................
Motivasi belajar ...................................................................
Pendekatan CTL...................................................................
Materi pembelajaran ............................................................
Penelitian yang relevan ........................................................
Kerangka Berpikir................................................................
Hipotesis Tindakan ..............................................................

x

5
5
10
17
23
25
26
26

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III.

METODE PENELITIAN
A.
B.
C.

D.

BAB IV.

Jenis Penelitian.....................................................................
Setting Penelitian .................................................................
Rencana Penelitian ...............................................................
1. Persiapan .........................................................................
2. Rencana TindakanSetiap Siklus ......................................
a. Siklus 1 ......................................................................
b. Siklus 2 ......................................................................
Pengumpulan Data dan Instrumen .......................................
1. Teknik pengumpulan data ........................................
2. Instrumen pengumpulan data ...................................

E. Analisis Data .................................................................

35

F. Indikator keberhasilan ...................................................

37

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.

Hasil Penelitian ....................................................................
1. Siklus 1............................................................................
2. Siklus 2............................................................................
B. Pembahasan ..........................................................................

BAB V.

27
28
29
29
29
29
31
33
33
34

38
38
41
45

PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................
B. Saran .............................................................................

51
51

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

53

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel1 Indikator Keberhasilan Pembelajaran dan Kriteria Capaiannya
di Awal, siklus 1 dan Siklus 2 .................................................
Tabel 2 Indikator Pencapaian Keberhasilan ............................................

xii

Halaman
37
45

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Alur Siklus PTK ..................................................................

xiii

27

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ................................................................................
Lampiran 2 RPP Siklus I ........................................................................
Lampiran 3 RPP Siklus II ......................................................................
Lampiran 4 Kisi-Kisi Soal Siklus I.........................................................
Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Siklus II ......................................................
Lampiran 6 LKS Siklus I .......................................................................
Lampiran 7 LKS Siklus II ......................................................................
Lampiran 8 Evaluasi Siklus I .................................................................
Lampiran 9 Evaluasi Siklus IILampiran 10 Kunci Jawaban Siklus I .......
Lampiran 11 Kunci Jawaban Siklus II ....................................................
Lampiran 12 Rangkuman Materi Siklus I ...............................................
Lampiran 13 Rangkuman Materi Siklus II..............................................
Lampiran 14 Angket Motivasi ...............................................................
Lampiran 15 Lembar Validasi Silabus ...................................................
Lampiran 16 Lembar Validasi RPP ........................................................
Lampiran 17 Lembar Validasi LKS .......................................................
Lampiran 18 Lembar Validasi Prestasi Belajar .......................................
Lampiran 19 Lembar Validasi Angket Motivasi .....................................
Lampiran 20 Lembar Observasi Guru dalam Pembelajaran Matematika
dengan pendekatan Kontekstual ....................................................
Lampiran 21 Foto Kegiatan Siswa .........................................................
Lampiran 22 Surat Ijin Penelitian dari FKIP ..........................................
Lampiran 23 Surat Pernyataan Melakukan Penelitian .............................
Lampiran 24 Nilai ..................................................................................

xiv

55
57
64
72
74
76
79
82
84
89
93
95
97
100
105
117
130
143
146
171
173
175
177

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Matematika merupakan suatu pelajaran yang mengajarkan siswa untuk
berpikir dan berlatih. Bagi kebanyakan siswa pelajaran matematika sebagai
salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit. Pada umumnya pelajaran
matematika banyak memberikan masalah-masalah yang rumit dan rumus yang
membuat siswa susah untuk memahami matematika. Hal ini membuat siswa
tidak menyukai pelajaran matematika. Di sekolah ini guru hanya memberikan
contoh pengerjaan yang ada, ini membuat siswa masih mengalami kesulitan
untuk memahami materi yang diajarkan.
Dalam proses pembelajaran yang efektif dalam kelas guru dapat
memberikan

kondisi

yang

kondusif.

Guru

dapat

mengubah

model

pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi yang kondusif bagi siswa di
dalam kelas. Dengan model pembelajaran yang inovatif seperti ini dapat
merubah siswa menjadi termotivasi dalam pembelajaran di dalam kelas. Jika
siswa merasa termotivasi di dalam kelas maka akan berdampak pada prestasi
siswa.
Di SD Negeri Somongari yang ada dikabupaten Purworejo siswanya
masih mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika, terutama pada
materi memahami dan mengunakan faktor dan kelipatan dalam memecahkan
masalah. Hal ini terbukti dengan hasil observasi peneliti dari hasil pengerjaan
evaluasi siswa sebelumnya yang memperolah hasil pencapaian nilai siswa
40% yang mendapatkan nilai diatas KKM sekolah. Sedangkan, hanya 60%
siswa berada di bawah KKM, KKM sekolah tersebut adalah 60. Siswa yang
berjumlah 17 siswa ini rata-rata kelas hanya 5,5. Dalam pembelajaran di
sekolah ini, guru hanya memberikan contoh pengerjakan. Siswa belum diberi
kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya dalam berfikir. Untuk itu
peneliti ingin mengubah metode yang digunakan di sekolah ini dengan metode
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

yang dapat mengembangkan prestasi dan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran agar menjadi siswa aktif.
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat sebelum
melakukan penelitian membuktikan bahwa siswa masih mengalami kesulitan
dalam memahami dan menggunakan KPK dan FPB. Nilai ulangan yang
diperoleh siswa dalam konsep KPK dan FPB. Tidak hanya siswa kesulitan
dalam mata pelajaran matematika, tetapi motivasi dalam pembelajaran
matematika juga masih rendah. Hanya 40 % siswa yang termotivasi dalam
pembelajaran matematika dari 17 siswa dalam satu kelas. Peneliti
menganggap penelitian ini penting dilakukan karena untuk meningkatkan
prestasi dan motivasi belajar mengenai konsep KPK dan FPB kelas IV di SDN
Somongari.
Dengan adanya masalah di atas peneliti memilih menggunakan
pendekatan yang dapat menunjang peningkatan prestasi belajar siswa. Untuk
itu, peneliti memilih menggunakan pendekatan Contextual Teaching &
Learning (CTL). Dengan

menggunakan CTL, siswa diharapkan dapat

memahami tentang konsep yang diajarkan. Pembelajaran dengan CTL
memberikan masalah-masalah yang kontektual dalam kehidupan sehari-hari
siswa. Pendekatan CTL diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
SD Negeri Somongari kelas IV dengan konsep memahami dan menggunakan
KPK dan FPB dalam memecahkan masalah.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dijabarkan di atas penelitian ini
dibatasi pada prestasi dan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran
matematika dengan konsep memahami dan menggunakan KPK dan FPB
dalam memecahkan masalah. Peneliti membatasi masalah ini dengan standar
kompetensi memahami dan menggnakan faktor dan kelipatan dalam
memecahkan masalah. Serta kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan KPK dan FPB. Masalah tersebut dibatasi untuk mengetahui
prestasi dan motivasi belajar siswa dalam menguasai materi ini.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

C. Rumusan Masalah
Apakah pendekatan Conextual Teaching & Learning dapat meningkatkan
prestasi dan motivasi belajar menggunakan konsep menyelesaikan masalah
dengan KPK dan FPB siswa kelas IV di SDN Somongari?
D. Batasan Istilah
Peneliti menjelaskan pengertian-pengertian yang digunakan dalam
penelitian ini, agar tidak terjadi kesalahan dalam pemahaman yaitu sebagai
barikut :
a. Pembelajaran

Matematika

adalah

proses

yang

dinamis,

proses

yangberkembang terus dan di dalam proses itu akan terjadi proses belajar.
b. Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai
atau angka yang diberikan oleh guru.
c. Motivasi belajar adalah suatu dorongan metal yang mengarahkan perilaku
manusia, termasuk perilaku belajar untuk mencapai keberhasilan.
d. Contextual Teaching & Learning (CTL) adalah sistem belajar yang
didasarkan pada filosofi bahwa seorang pembelajar akan mau dan mampu
menyerap materi pelajaran jika mereka dapat menangkap makna dari
pelajaran tersebut.
e. Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah faktor
persekutuan bilangan-bilangan tersebut yang nilainya paling besar.
f. Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan adalah kelipatan
persekutuan bilangan-bilanagan yang nilainya paling kecil.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching &
Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV memahami dan
menggunakan faktor dan kelipatan dalam memecahkan masalah di SD Negeri
Somongari kabupaten Purworejo.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

F. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti
Memberikan pengalaman bagi peneliti untuk dapat melakukan penelitian
tindakan kelas.
b. Bagi guru
Diharapkan dapat menambah pengetahuan guru dalam mengatasi kesulitan
belajar siswa kelas IV.
c. Bagi siswa
Diharapkan

siswa

dapat

menambah

pengetahuan

baru

dengan

pembelajaran yang diajarkan agar siswa lebih termotivasi dalam belajar
matematika.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori
1. Pembelajaran Matematika
Menurut Hamalik (2010:57) pembelajaran adalah suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, yang meliputi material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dimaksud yaitu
disesuaikan dengan kebutuhan siswa, mata ajaran yang diberikan, dan
guru itu sendiri.
Menurut Russeffendi (dalam Heruman, 2007:1) matematika adalah
bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara
induktif; ilmu pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari
unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan.
Menurut

Bruner

(dalam

Heruman

2007:4)

dalam

metode

penemuannya mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran matematika,
siswa

harus

menemukan

sendiri

berbagai

pengetahuan

yang

diperlukannya. Dalam pembelajaran ini, guru harus lebih banyak berperan
sebagai pembimbing dibandingkan sebagai pemberi tahu.
Berdasarkan pengertian di atas menurut peneliti pembelajaran
matematika adalah suatu proses kombinasi yang tersusun meliputi unsurunsur manusiawi, serta meliputi bahasa simbol, ilmu deduktif

yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep
– konsep pengetahuan matematika yang diperlukan oleh siswa.
2. Prestasi Belajar
2.1 Pengertian prestasi belajar
Menurut Myers (dalam Hawadi, 2004:168) belajar adalah suatu
perubahan tingkah laku yang relatif permanen sebagai hasil dari
pengalaman. Menurut Lanawati (Hawadi, 2004:168) prestasi belajar

5

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

adalah hasil penelitian pendidik terhadap proses belajar dan hasil
belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi
pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa.
Menurut Bloom (dalam Hawadi,2004:68), prestasi akademik atau
prestasi belajar adalah proses belajar yang dialami siswa dan
menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman,
penerapan, daya analisis, sintesis, dan evaluasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:787), prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya di tunjukkan dengan nilai
tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut
Syah (2006:213), perubahan hasi belajar yang bersifat intangible (tak
dapat diraba) sehingga guru mengambil cuplikan tingkah laku yang
dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang
terjadisebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa
maupun yang berdimensi karsa.
Menurut peneliti prestasi belajar adalah proses belajar yang
membuat perubahan pada siswa yang berupa penguasaan pengetahuan,
pemahaman, penerapan,daya analisis, sintesis dan evaluasi.
2.2 Faktor – faktor belajar
Menurut Miranda, Winkel, dan Santrock (dalam Hawadi,
2004:168)) menyatakan bahwa prestasi belajar siswa ditentukan oleh
faktor-faktor sebagai berikut.
1. Faktor-faktor yang ada pada diri siswa
a. Taraf intelegensi
Menyangkut tentang tingkat kecerdasan siswa, jika tingkat
kecerdasan siswa tinggi maka prestasi belajar siswa bagus
karena cepat menangkap apa yang guru ajarkan. Tingkat
kecerdasan siswa rendah maka prestasi belajar rendah.
Sebab prestasi belajar rendah siswa sulit menangkap yang
guru ajarkan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

b. Bakat khusus
Karena siswa mempunyai bakat yang sudah ada sejak lahir.
Bakat ini harus terus dikembangkan agar bakat tersebut
lebih terasah.
c. Taraf pengetahuan yang dimiliki
Tingkat pengetahuan siswa juga mempengaruhi prestasi
belajar siswa. Dengan pengetahuan yang siswa miliki akan
mendukung dalam belajar siswa.
d. Taraf kemampuan berbahasa
Jika kemampuan bahasa siswa baik maka siswa akan
mudah menerima pelajaran yang siswa diberikan guru maka
prestasi belajar siswa akan meningkat.
e. Taraf organisasi
Jika siswa dapat berorganisasi dengan baik dengan temanteman dan guru akan terjadi proses pembelajaran yang baik.
f. Motivasi
Jika dalam proses belajar mengajar siswa termotivasi untuk
belajar akan terjadi peningkatan dalam prestasi belajar
tersebut.
g. Kepribadian
Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa juga tergantung
dengan kepribadian siswa tersebut.
h. Perasaan
Di dalam diri siswa ada suatu perasaan, ada perasaan suka
atau tidak suka. Jika siswa ada perasaan suka terhadap
suatu

materi

pelajaran

maka

akan

mempengaruhi

peningkatan prestasi belajar siswa tersebut. Akan tetapi
siswa ada perasaan tidak suka terhadap suatu materi
pelajaran maka akan mempengaruhi tingkat prestasi belajar
siswa tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

i. Sikap
Sikap siswa dalam menyikapi suatu proses pembelajaran
akan mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut.
j. Minat
Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa juga harus
membuat

siswa

merasa

berminat

terhadap

suatu

pembelajaran,
k.

Konsep diri
Jika sudah dapat membuat konsep dalam dirinya maka dia
akan termotivasi untuk berusaha memperoleh prestasi
belajaer yang membanggakan.

l. Kondisi fisik dan psikis (termasuk cacat fisik dan kelainan
psikologis).
Jika anak mengalami gangguan fisik dan psikis maka anak
akan merasa minder dengan teman-teman dengan demikian
prestasi belajar siswa pun terganggu.
2. Faktor-faktor yang ada di lingkungan keluarga
Dalam lingkungan keluarga terdapat hubungan antar orang
tua dan anak.

Jika hubungan keduanya baik maka akan

mendukung prestasi belajar siswa. Dalam keluarga yang paling
penting adanya hubungan antar orang tua-anak karena
hubungan ini yang sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Jika orang tua mendukung kegiatan anaknya yang menunjang
kegiatan belajarnya maka anak akan termotivasi belajar. Jenis
pola asuh orang tua ini juga mempengaruhi prestasi belajar
siswa. Jika pola asuh orang tuanya salah maka anak akan
seenaknya dalam belajarnya. Misalnya pola asuh yang
membuat anak tergantung dengan orang tua. Terakhir yaitu
keadaan sosial ekonomi keluarga. Jika sosial ekonomi keluarga
mampu mencukupi fasilitas anak untuk belajar akan berdampak
baik terhadap prestasi belajar anak tersebut. Namun jika

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

kondisi sosial ekonomi keluarga tidak dapat mencukupi
fasilitas belajar anak tersebut maka akan berdampak buruk bagi
anak.
3. Faktor-faktor yang ada di lingkungan sekolah
a. Guru: kepribadian guru, sikap guru terhadap siswa,
ketrampilan diktatik, dan gaya mengajar.
b. Kurikulum: Jika kurikulum di sekolahan dapat dikelola dan
dipahami dengan baik oleh pendidik, maka pembelajaran
akan berjalan dengan baik pula. Dengan demikian akan
mempengaruhi prestasi belajar anak yang belajar di sekolah
tersebut.
c. Organisasi sekolah : Jika organisasi sekolah memberi
pengaruh baik terhadap anak, maka pengaruhi prestasi
belajar siswa menjadi baik.
d. Sistem sosial di sekolah : jika di sekolah terjadi interaksi
sosial antara guru dan siswa berjalan dengan baik akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolahan tersebut.
e. Keadaan fisik sekolah dan fasilitas pendidikan : apabila
keadaan fisik sekolah memungkinkan untuk anak nyaman
belajar di sekolah yang dilengkapi fasilitas-fasilitas yang
menunjang belajar anak untuk lebih semangat belajar akan
berdampak juga pada prestasi belajarnya.
f. Hubungan sekolah dengan orang tua: Hubungan ini
memang sangat erat karena orang tua merupakan sumber
utama yang mendorong kemajuan sekolah.
g. Lokasi sekolah: Lokasi sekolah memang berbeda-beda ada
yang di perkotaan dan di pedesaan. Dengan demikian juga
mempengaruhi prestasi belajar anak. Lokasi sekolah yang
terdapat di perkotaan lebih banyak memberikan fasilitas
belajar yang memadai. Sedangkan lokasi yang berada di

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

pedesaan fasilitas yang ada terbatas. Hal tersebut dapat
mempengaruhi prestasi balajar anak.
4. Faktor-faktor pada lingkungan sosial yang lebih luas
Yaitu mencakup keadaan sosial, politik, dan ekonomi di
lingkungan masyarakat, selain itu juga mencakup keadaan fisik
antara lain cuaca dan iklim. Lingkungan sosial sangat
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Anak sering bergaul
dalam lingkungan sosial, Sehingga lingkungan sosial yang baik
akan baik pula pengaruh terhadap anak. Sebaliknya lingkungan
sosial yang buruk maka buruk juga pengaruh terhadap anak.
3. Motivasi Belajar
3.1 Pengertian Motivasi
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku
belajar (Mudjiono,2006:80). Dalam motivasi terkandung adanya
keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan
mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.
Motivasi dapat diartikan sebagai penggerak yang telah
menjadi aktif (Sardiman,2007:73). Menurut Mc. Donald (dalam
Sardiman, 2007:73) motivasi adalah energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya “ feeling” dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Motivasi belajar adalah merupakan faktor
psikis yang bersifat non-intelektual (Sardiman,2007:75).
Menurut

Eysenck (dalam Slameto, 2010:170) motivasi

adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas,
konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan
konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti
minat, konsep diri, sikap dan sebagainnya.
Menurut Hamalik (2010:173) motivasi berupa dorongan-dorongan
dasar atau internal dan insentif di luar individu atau berupa hadiah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

Peneliti menyimpulkan motivasi belajar adalah suatu
dorongan mental yang mengarahkan perilaku manusia, termasuk
perilaku belajar untuk mencapai keberhasilan.
3.2 Pentingnya Motivasi
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru (Mudjiono,
2006:85). Bagi siswa pentingnya motivasi belajar sebagai berikut.
1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir.
Pada saat siswa yang sama-sama membaca buku belum tentu
pemahaman sama. Siswa yang belum paham akan terdorong lagi
untuk membaca lagi.
2. Menginformasikan

tentang

kekuatan

usaha

belajar,

yang

dibandingkan dengan teman sebaya. Apabila siswa menyadari
usaha siswa belum memadai, maka dia akan berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil.
3. Mengarahkan kegiatan belajar. Setelah siswa mengetahui bahwa
dia belum serius belajar, maka dia akan mengubah perilaku
belajarnya.
4. Membesarkan semangat belajar.
5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar kemudian bekerja
(disela-selanya

adalah

istirahat

atau

bermain)

yang

bersinambungan.
Motivasi juga penting diketahui oleh seorang guru.
Pengetahuan dan pemahamn tentang motivasi belajar pada siswa
bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut (Mudjiono
2006:85) :
1. Membangkitkan, meningkatkan, memelihara semangat siswa untuk
belajar sampai berhasil. Bila siswa tak semangat dalam belajar,
untuk mencapai tujuan belajarnya dapat diberikan semangat
dengan hadiah, pujian dan pemicu semangat.
2. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas
bermacam-ragam. Ada yang bersemangat dan ada yang tidak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

bersemangat dalam belajar, ada yang berhasil dan ada yang tidak
berhasil. Guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi
mengajar belajar.
3. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu

di

antara macam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator,
instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberihadiah, atau
pendidik.
4. Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogik.
Tugas guru adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil.
3.3 Jenis dan Sifat Motivasi
Jenis motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis (Mudjiono,
2006:86), yaitu :
a. Motivasi primer
Motivasi ini yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif
- motif dasar ini berasal dari kebutuhan biologis atau jasmani
manusia. Mc Dougall (dalam Mudjiono, 2006:86) berpendapat
bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan, perasaan
subyektif, dan dorongan mencapai kepuasan. Tingkah laku insting
tersebut dapat diaktifkan, dimodifikasi, dipicu secara spontan, dan
dapat diorganisasikan.
b. Motivasi sekunder
Adalah motivasi yang dipelajari oleh manusia. Manusia
perilakunya tidak hanya terpengaruh oleh faktor biologis saja tetapi
juga factor - faktor sosial. Perilaku manusia terpengaruh tiga
komponen yaitu: afektif, kognitif dan aspek intelektual.
Motivasi sekunder memegang peranan penting bagi kehidupan
manusia. Sifat motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri
sendiri (motivasi internal) dan dari luar seseorang (motivasi eksternal).
Motivasi internal adalah motivasi yang dikarenakan orang tersebut
senang melakukannya. Sedangkan motivasi eksternal adalah dorongan
terhadap perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

dilakukannya. Dalam motivasi sekunder dipengaruhi oleh beberapa
peilaku yaitu : sikap, emosi, pengetahuan yang dipercaya, dan
kebiasaan dan kemauan.
3.4 Fungsi Motivasi dalam belajar
Menurut Hamalik (2010:175) ada tiga fungsi motivasi, yaitu :
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Motivasi
sebagai pendorong siswa untuk melakukan suatu kegiatan seperti
belajar.
b. Sebagai pengarah, yaitu untuk mengarah rumusan tujuan yang
ingin dicapai.
c. Sebagai penggerak, yaitu untuk menentukkan besar kecilnya
motivasi dalam pencapaian tujuan.
Menurut Sardiman (2007:85) ada tiga fungsi motivasi yaitu :
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatanyang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut.
3.5 Macam-macam motivasi
Menurut Sardiman (2007:86) macam-macam motivasi dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang.
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukkannya
1. Motif-motif bawaan
Adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada
tanpa dipelajari. Motivasi bawaan itu terjadi dengan sendirinya
di dalam diri anak. Contohnya : dorongan untuk makan,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

dorongan untuk bekerja. Motif – motif ini disebut juga dengan
motif yang diisyaratkan secara biologis.
2. Motif-motif yang dipelajari
Adalah motif - motif yang timbul karena dipelajari. Motif yang
dipelajari oleh anak dapat berasal dari orang lain. Contohnya :
dorongan untuk mengajar dalam masyarakat. Motif – motif ini
disebut juga dengan motif yang diisyaratkan secara sosial.
Di samping itu Frandsen (dalam Sardiman, 2007:80)
masih menambahkan jenis-jenis motif sebagai berikut :
a. Cognitive motives
Motif

yang menyangkut kepuasan individu. Kepuasan

individual yang berada dalam diri manusia dan biasanya
berwujud proses dan produk mental.

Motif ini terjadi

dalam diri anak yang akan mewujukan metal anak untuk
mengembangkan intelektualnya.
b. Self-expression.
Motif ini berkaitan dengan kreativitas anak untuk
mengembangkan dirinya. Untuk itu diperlukan kreativitas,
penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki
keinginan untuk aktualisasi diri.
c. Self-enhancement.
Motif ini dengan anak mengembangkan dirinya dan
meningkatkan kemampuannya maka anak akan mencapai
keinginan belajarnya dan prestasi.
b. Jenis

motivasi

menurut

pembagian

dari

Woodworth

dan

Marquis(dalam Sardiman, 2007:89).
1. Motif atau kebutuhan organis
Motif ini mencakup kebutuhan manusia yang bersifat
individual seperti makan, minum, benapas, beristirahat, dll.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

2. Motif-motif darurat
Motif ini timbul dalam keadaan bahaya atau terdesak karena
sesuatu

hal

yang

sepertidorongan

terjadi

di

menyelamatkan

luar

pemahaman

diri,dorongan

kita
untuk

membalas,dll.
3. Motif-motif obyektif.
Motif ini timbul karena adanya kebutuhan untuk melakukan
eksplorasi diri dalam menghadapi dunia luar secara efektif.
c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Termasuk motivasi jasmaniah adalah reflek, insting
otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah
adalah kemauan.Kemauan pada diri setiap orang terbentuk melalui
empat momen yaitu:
1. Momen timbulnya alasan.
2. Momen pilih
3. Momen putusan
4. Momen terbentuknya kemauan.
d. Motivasi intriksik dan ekstrinsik
1. Motivasi intrinsik
Adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
perlu dirangsang dari luar,karena dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
2. Motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar.
e. Bentuk-bentuk motivasi di sekolah.
Menurut Sardiman (2007:91) ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu:
1. Memberi angka
Dengan pengajar memberikan nilai pada peserta didik maka
akan timbul motivasi yang berupa percaya didri yang tinggi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

bahwa peserta didik mampu menyelesaikan tugas yang
diberikan pengajar. Dengan pemberian angka peserta didik
mendapat apresiasi atas tugas yang diselesaikan.
2. Hadiah
Pemberian hadian pada peserta didik dapat mendorong
timbulnya motivasi untuk berusaha menyelesaikan tugas dari
pengajar.
3. Saingan/kompetensi
Dalam persaingan akan timbulnya motivasi untuk menjadi
yang terbaik.
4. Ego-involvement
Pembentukan motivasi diri pada peserta didik harus diterapkan
sejak dini.
5. Memberi ulangan
Ulangan merupakan tolak ukur kemampuan siswa dalam
pemahaman suatu materi. Dengan memberikan ulangan peserta
didik akan termotivasi untuk mendapatkan hasil yang baik.
6. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil yang diperolh maka akan timbul
motivasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
7. Pujian
Pemberian pujian kepada peserta didik akan timbulnya
motivasi pada diri peserta didik.
8. Hukuman
Pemberian hukuman pada peserta didik akan memberikan
pembelajaran agar siswa termotivasi untuk tidak melakukan
kesalahan lagi.
9. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang
ada motivasi untuk belajar,sehingga sudah barabg tentu
hasilnya akan lebih baik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

10. Minat
Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan
minat.Mengenai minat dapat dibangkitkan dengan cara-cara
berikut :
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang
lampau
c. Member kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
11.

Tujuan yang diakui.
Pembelajaran yang baik pasti ada tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan pembelajaran yang diakui itulah pembelajaran yang
telah dicapai.

4. Pendekatan Contextual Teaching & Learning
Menurut Kesuma (2010:59) Contextual teaching learning adalah
suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan
siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong
siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Menurut Johnson (2010:57) CTL adalah suatu sistem pengajaran
yang

cocok

dengan

otak

yang

menghasilkan

makna

dengan

menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan seharihari siswa.
Menurut Sanjaya ( 2006:253) CTL adalah suatu strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara
penuh untuk dapat menemukan materi yang dapat dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong
siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

Menurut Riyanti (2009:161) merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
dan masyarakat.
Menurut

Dewey

(dalam

Kesuma

2010:161)

pendekatan

kontekstual yaitu filosofi belajar yang menekankan pengembangan minat
dan pengalaman siswa. Dalam pengembangan pendekatan kontektual
adalah kontruktivisme. Yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa
belajar tidak hanya sekedar menghafal.
Menurut Naim (2009:189) pendekatan kontekstual merupakan
suatu proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna
dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan
dengan konteks kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan
pribadi, sosial, dan budayanya.
Dari pengertian-pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan
bahwa pendekatan kontektual adalah merupakan suatu proses pendidikan
yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran
yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan dengan konteks
kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan pribadi, sosial,
dan budayanya.
Menurut Johnson (2010:65) system CTL mencakup delapan
komponen yaitu:
1. Membuat

keterkaitan-keterkaitan

yang berarti,

yaitu

dengan

mengaitkan pengetahuan siswa yang didapat disekolah dengan
mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan
sekitar. Sehingga siswa dapat menemukan sesuatu yang berarti.
2. Melakukan pekerjaan yang berarti, yaitu dengan mengkaitkan
pembelajaran yang sumber-sumber belajar yang menyangkut
kehidupan siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3.

19

Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, yaitu karena
kemampuan akademis siswa berbeda-beda, maka siswa dapat
mengatur belajarnya sendiri agar siswa dapat berkonsentrasi dalam
belajarnya.

4.

Bekerjasama, yaitu siswa belajar bersama dengan teman-temanya
agar dapat bertukar informasi yang didapat.

5.

Berfikir kritis dan kreatif, yaitu siswa di sekolah diajarkan untuk
berfikir kritis dan kreatif agar siswa dapat mempratekkan di dalam
kehidupan nyata.

6.

Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, yaitu dalam
proses pembelajaran yang diadakan di sekolah membantu siswa
untuk tumbuh dan mengembangkan potensi akademiknya.

7.

Mencapai standar yang tinggi, yaitu dalam belajar siswa untuk
mendapatkan standar yang tinggi dapat menjadikan siswa berusaha
untuk mendapatkan yang terbaik.

8.

Menggunakan penilaian yang autentik, yaitu dalam mengetahui
kemampuan siswa tidak hanya diukur dengan tes saja tetapi dengan
menggunakan penilaian yang autentik.

Tiga prinsip dalam CTL menurut Johnson (2010:68), yaitu :
a. Prinsip saling ketergantungan
Dalam prinsip kesaling ketergantungan memungkinkan siswa
untuk membuat hubungan untuk bekerjasama, dengan demikian
para siswa terbantu dalam menemukan persoalan, merancang
rencana, dan mencari pemecahan masalah. Prinsip kesaling
ketergantungan lebih menekankan pada kerja sama. Bekerjasama
akan membantu mereka mengetahui bahwa saling mendengarkan
akan menuntun pada keberhasilan. Prinsip kesaling ketergantungan
menuntun pada pencipta hubungan bukan isolasi. Para pendidik
yang bertindak menurut prinsip ini akan mengadopsi praktik CTL
dalam menolong siswa membuat hubungan-hubungan untuk
menentukan makna.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

b. Prinsip Diferensiasi
Prinsip diferensiasi merupakan prinsip yang merujuk pada
dorongan yang terus menerus dari alam untuk menghasilkan
keragaman yang tak terbatas, perbedaan, berlimpah, dan keunikan.
Dalam prinsip ini siswa di tuntut untu berfikir kreatif dalam
menggunakan

pengetahuan

akademik

untuk

meningkatkan

kerjasama dengan anggota kelas.CTL memajukan kreativitas,
keragaman, keunikan, dan kerjasama. Sehingga CTL sesuai dengan
prinsip diferensiasi.
c. Prinsip Pengaturan-Diri
Prinsip pengatuaran-diri menyatakan bahwa setiap entetitas
terpisah di alam semesta memiliki sebuah potensi bawaan, suatu
kewaspadaan atau kesadaran yang menjadikannya sangat berbeda.
Dalam prinsip pengaturan-diri pendidik diminta untuk mendorong
setiap siswa untuk mengeluarkan seluruh
Menurut Kesuma (2010:62), asas - asas CTL yaitu :
1. Konstruktivisme
Kontruktivisme adalah proses pembangunan atau menyusun
pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan
pengalaman. Esensi dari teori konstruktivisme adalah bahwa
siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi
kompleks ke situasi lain, dan dapat dijadikan milik mereka
sendiri.
Menurut Suparno (dalam Kesuma 2010:63) secara garis besar
prinsip – prinsip konstruktivisme yang diambil adalah :
a. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara
personal maupun secara sosial;
b. Pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali
dengan kearifan siswa sendiri untuk bernalar;

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

c. Siswa aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga
terjadi perubahan konsep menuju konsep yang lebih rinci,
lengkap serta sesuai dengan konsep ilmiah;
d. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi
agar proses konstruksi siswa berjalan mulus.
2. Inkuiri
Inkuiri artinya prosespembelajaran didasarkan pada pencapaian
dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.
Ada beberapa langkah dalam kegiatan inkuiri yang dapat
dipraktekkan di kelas :
a. Merumuskan masalah
b. Mengamati dan melakukan observasi
c. Menganalisis dan mengkaji hasil tulisan, gambar, laporan
bagan, tabel dan karya lain.
d. Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya kepada
pembaca, teman sekelas, guru atau audien yang lain.
3. Bertanya (Questioning)
Bertanya dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap
individu;

sedangkan

menjawab

pertanyaan

mencerminkan

kemampuan seseorang dalam berpikir. Dalam CTL bertanya
sangat penting, sebab melalui pertanyaan – pertanyaan guru dapat
membimbing siswa untuk menemukan setiap materi. Dalam
pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk :
a. Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis
b. Mengecek pemahaman siswa
c. Membangkitkan respon siswa
d. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa
e. Mengetahui hal – hal yang sudah diketahui siswa
f. Memfokuskan

perhatian

dikehendaki guru

siswa

pada

sesuatu

yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

g. Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari
siswa
h. Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
4. Masyarakat Belajar (learning community )
Konsep masyarakat belajar dalam CTL menyarankan agar hasil
pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain.
Hasil belajar da