BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENOPAUSE - META FINTARI BAB II
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MENOPAUSE
1. Pengertian Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti yang terdiri dari kata men dan pausies yang berasal dari bahasa Yunani yang pertama kali digunakan untuk meggambarkan berhentinya haid. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari situs menstruasi yang terjadi karena penurunan produki hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (indung telur). Menopause mulai pada umur yang berbeda umumnya adalah sekitar 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur 30-an (Prawirohardjo, 2008)
Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon Esterogen yang dihasilkan Ovarium (indung telur). Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus menstruasinya sudah berhenti selama 12 bulan berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan fisik maupun psikis (Baziad, 2008)
Menopause adalah proses biologis yang alami, bukan penyakit. Walaupun dihubungkan dengan peerubahan hormon, fisik dan psikososial, menopause bukanlah akhir dari masa muda atau
10 seksualitas. Setiap wanita menghadapi menopause dengan cara berbeda dan mengalaminya di usia berbeda pula. Namun menopause paling umum terjadi pada rentang 45- 55 tahun. Prosesnya sendiri dimulai secara alami ketika ovarium kita mulai mengurangi produksi esterogen dan progesteron yaitu hormon- hormon yang mengatur siklus ovarium dan menstruasi (wijayanti, 2009)
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa menopause adalah suatu keadaan seseorang wanita yang tidak mengalami menstruasi atau berhentinya menstruasi selama 12 bulan atau satu tahun lamanya.
2. Klasifikasi Menopause Menurut Manuaba (2005), menopuase dibagi dalam beberapa tahapan yaitu sebagai berikut : a. Pre menopause (klimakterium)
Pada fase ini seorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadi peerubahan psikologis/ kejiwaan, terjadi perubahan fisik. Berlangsung selama antara 4-5 tahun pada usia 48-55 tahun.
b. Fase menopause Terhentinya menstruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan dan fisik makin menonjol, berlangsung sekitar 3-4 tahun pada usia antara 56-60 c. Pasca Menopause Terjadi pada usia di atas 60-65 tahun. Wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologi dan fisik, keluhan makin berkurang.
3. Faktor- Faktor yang mempengaruhi menopause Faktor- faktor yang mempengaruhi menopause menurut Blackburn dan Davidson (1990), faktor-faktor yang mempengaruhi menopause adalah:
a. Umur sewaktu mendapat haid pertama kali (menarche). Beberapa penelitian menemukan hubungan antara umur pertama mendapat haid pertama dengan umur sewaktu memasuki masa menopause. Semakin muda umur sewaktu mendapat haid pertama kali, semakin tua usia memasuki menopause .
b. Kondisi kejiwaan dan pekerjaan. Ada peneliti yang menemukan pada wanita yang bekerja dan wanita yang tidak bekerja, umur memasuki menopause lebih muda dibandingkan dengan wanita sebaya yang tidak bekerja dan menikah, c. Jumlah anak. Ada peneliti yang menemukan, makin sering melahirkan, makin tua memasuki menopause. Kelihatannya kenyataan ini lebih sering terjadi pada golongan ekonomi berkecukupan dibandingkan pada golongan pada masyarakat ekonomi kurang mampu. d. Penggunaan obat-obat Keluarga Berencana (KB) karena obat-obat KB memang menekan fungsi hormon dari indung telur, kelihatannya wanita yang menggunakan pil KB lebih lama baru memasuki umur menopause.
e. Merokok Wanita perokok kelihatannya akan lebih muda memasuki usia menopause dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.
f. Cuaca dan ketinggian tempat tinggal dari pemukiman laut Wanita yang tinggal di ketinggian lebih dari 2000-3000 m dari permukaan laut lebih cepat 1-2 tahun memasuki usia menopause dibandingkan dengan wanita yang tinggal di ketinggian >1000 m dari permukaan laut.
g. Sosio-ekonomi Menopause juga dipengaruhi oleh faktor status sosio-ekonomi, dismping pendidikan dan pekerjaan suami. Begitu juga hubungan antara tinggi badan dan berat badan wanita yang bersangkutan termasuk dalam pengaruh sosio-ekonomi.
h. Menopause yang terlalu dini dan menopause yang terlambat. Umur rata-rata wanita memasuki menopause pada umur 45 tahun sebanyak 4,3% dan 54 tahun sebanyak 96,4% sudah memasuki menopause.
4. Perubahan Fisik Pada Wanita Menopause Pada saat seseorang memasuki masa menopause gangguan neurovegetatif yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul, sebagai gejolak panas, keringat banyak,rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar-debar, susah bernafas, jari-jari atrofi dan gangguan usus, gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat bekurang, dan susah tidur (Kasdu, 2002)
Ketika seseorang memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidaknyaman seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba- tiba disekujur tubuh, misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas, Kadang-kadang rasa kaku ini dapat di ikuti dengan rasa panas atau dingin, pening, kelelahan, jengkel resah, cepat marah dan berdebar- debar.
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu (Kuntjoro, 2002) : a. Gejolak rasa panas (Hot Flushes)
Hot Flushes adalah rasa panas yang luar biasa pada wajah dan
tubuh bagian atas, hal ini terjadi karena jaringan-jaringan yang sensitif atau yang bergantug pada esterogen akan berpengaruh sewaktu kadar esterogen menurun dan akibat dari pengaruh hormon pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur temperatur tubuh. b. Keringat dingin dimalam hari Keringat dimalam hari adalah berkeringat di malam, bangun bersimbah peluh. Sehingga perlu mengganti pakaian dimalam hari.
Berkeringat dimalam hari tidak saja menggangu tidur melainkan juga teman atau pasangan tidur. Akibatnya diantara keduanya merasa lelah dan lebih mudah tersinggung, karena tidak dapat tidur nyenyak. Cara kerjanya belum diketahui secara pasti, tetapi pancaran panas pada tubuh akibat pengaruh hormon yang mengatur thermostat tubuh pada suhu yang lebih rendah. Akibatnya suhu udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak menjadi terlalu panas dan tubuh mulai panas serta mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri.
c. Kekeringan vagina Kekeringan vagina adalah jaringan yang melapisi vagina menjadi lebih kering, lebih tipis dan kurang elastis. Akibatnya mucul rasa gatal, panas, nyeri ketika melakukan hubungan seks dan lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih vagina d. Penambahan berat badan penambahan berat badan adalah banyak wanita yang menjadi gemuk selama menopause. Rasa letih yang biasanya dialami pada masa menopause, diperburuk dengan perilaku makan yang sembarangan. Banyak wanita yang bertambah berat badannya pada masa menopause, hal ini disebabkan oleh faktor makanan ditambah lagi karena kurang berolahraga. e. Gangguan tidur dimalam hari Gangguan tidur dimalam hari adalah bisa berkaitan dengan gejolak panas (hot flushes) yang membuat tidur menjadi tidak nyaman atau karena sebab lain dan mimpi-mimpi yang menegangkan.
f. Perubahan pada mulut Perubahan pada mulut adalah kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang peka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah sakit.
g. Nyeri tulang dan sendi Nyeri tulang dan sendi adalah seiring meningkatnya usia maka beberapa organ tidak mengadakan remodelling contoh tulang, bahkan tulang akan mengalami proses penurunan karena pengaruh dari perubahan organ lain.
h. Keputihan Keputihhan adalah wanita merasa terganggu dengan adanya gatal, panas, berbau, berganti celana berkali-kali dalam sehari, atau ada rasa nyeri. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan yang seksama dan penanganan yang tepat. i. Penyakit
Penyakit jantung dan pembuluh darah penurunan kadar esterogen menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol LDL dan menurunnya kadar kolestrol HDL. Estrogen bertanggung jawab terhadap pembentukan epitel pada rongga rahim. Selama masa reproduktif, pembentukan lapisan rahim di ikuti dengan pelepasan dinding rahim pada setiap siklus menstruasi. Berkurangnya kadar esterogen pada menopause menyebabkan tidak terjadinya pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim.
5. Perubahan Psikologis Pada Wanita Menopause Selain perubahan fisik, perubahan-perubahan psikologis juga sangat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita dalam menjalani masa menopause. Perubahan yang terjadi pada wanita menopause adalah perubahan mood, iritabilitas, keccemasan, labilitas emosi, merasa tidak berdaya, gangguan daya ingat, konsentrasi berkurang, sulit mengambil keputusan dan merasa tidak berharga (Glasier dan Gebbi 2005).
Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita menopause amat penting peranan dalam kehidupan sosial lansia terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pensiun, hilangnya jabatan atau pekerjaan yang sebelumnya sangat mejadi kebanggaan sang lansia tersebut.beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan anak-anak mereka, serta merasa kehilangan feminitas karena fungsi reproduksi yang hilang (Kunjoro, 2002).
Beberapa keulahan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause (Kuntjoro, 2002), yaitu: a. Ingatan Menurun
Ingatan menurun adalah gejala yang terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam meningat, bahkan sering lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat.
b. Kecemasan Kecemasan adalah banyak wanita yang mengeluh setelah menopause dan lansia merasa menjadi pencemas. Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan. Misalnya kalau dulu biasanya pergi sendirian keluar kota sendiri, namun sekarang merasa cemas dan khawatir, hal itu sering juga diperkuat oleh larangan dari anak-anaknya.
c. Mudah tersinggung Mudah tersinggung adalah gejala yang lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung dan arah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu. Ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang sedang berlangsung dalam dirinya. Perasaaan menjadi sangat sensitive terhadap sikap dan perilaku orang-orang disekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan sebagai proses penerimaan yang sedang terjadi.
d. Stres Stres adalah tidak ada orang yang bisa lepas ssama sekali dari was- was dan cemas, termasuk para lansia menopause. Ketegangan perasaan atau stres terlalu beredar dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyelusup ke dalam tidur. Kalau tidak ditanggulangi stres dapat menyita energi, mengurangi produktivitas kerja dan menurunkan kekebalan terhadap penyakit, artinya kalau dibiarkan dapat menggerogoti tubuh secara diam-diam.
e. depresi Depresi adalah wanita yang mengalami depresi sering sedih, karena kehilangan kemampuan untuk berproduksi, karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya.
B. KUALITAS HIDUP 1. Pengertian kualitas hidup
Rasjidi, (2010) menyebutkan bahwa kualitas hidup seseorang ditentukan oleh individu itu sendiri, karena sifatnya sangat spesifik, dan bersifat abstrak, sulit diukur. Namun mengingat bahwa tujuan utama dari terapi adalah peningkatan kualitas hidup, bagaimana kualitas hidup yang diinginkan oleh penderita dan bagaimana cara meraih dan mencapainya.
Kualitas hidup dapat diartikan sebagai derajat dimana seseorang menikmati kepuasan dalam hidupnya. Untuk mencapai kualitas hidup maka seseorang harus dapat menjaga kesehatan tubuh, pikiran dan jiwa. Sehingga seseorang dapat melakukan segala aktivitas tanpa ada gangguan (Ventegodt, 2003).
a. Teori Kualitas Hidup Kualitas hidup berarti hidup yang baik, hidup yang baik sama seperti hidup dengan kehidupan yang berkualitas tinggi (Ventegodt,
2003). Dalam hal ini dapat dikelompokkan dalam 3 bagian yang berpusat pada aspek hidup yang baik yaitu : a. Kualitas hidup subyektif yaitu suatu hidup yang baik yang dirasakan oleh masing-masing individu yang memilikinya.
Masing-masing individu secara personal mengevaluasi mereka yang menggambarkan sesuatu dan perasaan mereka b. Kualitas hidup eksistensial yaitu seberapa baik hidup seseorang merupakan level yang berhak untuk dihormati dan individu dapat hidup dalam keharmonisan
c. Kualitas objektif yaitu bagaimana hidup seseorang dirasakan oleh dunia luar. Kualitas objektif dinyatakan dalam kemampuan seseorang untuk beradaptasi pada nilai-nilai budaya dan menyatakan tentang kehidupannya.
Ketiga aspek kualitas hidup ini keseluruhan dikelompokkan dengan pernyataan yang relevan pada kualitas hidup yang dapat ditempatkan dalam suatu rentang spektrum dari subjektif ke objektif, elemen eksistensial berada diantaranya yang merupakan teori kualitas hidup meliputi kesejahteraan, kepuasan hidup, kebahagiaan, makna dalam hidup dan pemenuhan kebutuhan, biologis dan mencapai potensial hidup.
a). Kesejahteraan Kesejahteraan berhubungan dengan bagaimana sesuatu berfungsi dalam dunia objektif dan dengan faktor eksternal hidup. Ketika kita membicarakan tentang perasaan baik maka kesejahteraan merupakan pemenuhan kebutuhan dan realisasi diri.
b). Kepuasan hidup Menjadi puas berarti merasaakan bahwa hidup yang seharusnya, pengharapan-pengharapan, kebutuhan dan gairah hidup diperoleh disekitarnya maka seseorang puas. Kepuasan adalah pernyataan mental yaitu keadaan yang kognitif.
c). Kebahagiaan Ini merupakan perasaan yang spesial yang berharga dan sangat diinginkan tetapi sulit diperoleh. Tidak banyak orang percaya bahwa kehagiaan diperoleh dari adaptasi terhadap budaya seseorang, kebahagiaan diasosiasikan dengan dimensi-dimensi non rasional seperti cinta, ikatan erat dengan sifat dasar tetapi bukan dengan uang.
d). Makna dalam hidup Makna dalam hidup merupakan suatu konsep yang sangat penting dan jarang diguakan. Pencarian makna hidup melibatkan suatu penerimaan dari ketidakberartian dan kesangat berartian dari hidup.
e). Pemenuhan kebutuhan Kebutuhan dihubungkan dengan kualitas hidup dimana ketika kebutuhan seseorang terpenuhi maka kualitas hidupnya tinggi.
Kebutuhan merupakan suatu ekspresi sifat dasar kita yang pada umumnya dimiliki oleh makhluk hidup.
f). Mencapai potensial hidup Teori pencapaian potensial hidup merupakan suatu teori dari hubungan antara sifat dasarnya atau titik permulaan biologis. Ini tidak mengurangi kekhususan dari makhluk hidup tetapi hanya tingkat pertukaran informasi yang bermakna dalam sistem dari sel ke organisme sosial.
g). Gambaran biologis kualitas hidup Gambaran biologis kualitas hidup yaitu sistem informasi biologis dan tingkat keseimbangan eksistensial dilihat dari segi kesehatan fisik. Kesehatan fisik mencerminkan tingkat sistem informasi biologi seperti sel-sel dalam tubuh membutuhkan informasi yang tepat untuk berfungsi secara benar dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh. Pengalaman dimana hidup juga terkondisi secara biologis. Pengalaman dimana hidup bermakna atau tidak, dapat dilihat sebagai kondisi dari sistem informasi biologis.
b. Komponen kualitas hidup Kualitas hidup dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu kesehatan, kepemilikan (hubungan individu dengan lingkungan) dan harapan
(prestasi dan aspirasi individu) (Kurtus, 2005). 1) Kesehatan
Kesehatan dalam kualitas hidup dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu secara fisik, psikologis dan spiritual. Secara fisik yang terdiri dari kesehatan fisik, personal higiene, nutrisi, olah raga, pakaian dan penampilan fisik secara umum. Secara psikologis yang terdiri dari kesehatan dan penyesuaian psikologis, kesadaran, perasaan, harga diri, konsep diri dan kontrol diri. Secara spiritual terdiri dari nilai-nilai pribadi, standar-standar pribadi dan kepercayaan spiritual 2) Kepemilikan
Kepemilikan (hubungan individu dengan lingkungan) dalam kualitas hidup dibagi menjadi 2 bagian yaitu secara fisik dan sosial. Secara fisik terdiri dari rumah, tempatkerja atau sekolah, tetangga atau lingkungan dan masyarakat. Secara sosial dekat dengan orang lain, keluarga, teman atau rekan kerja, lingkungan dan masyarakat
3) Harapan Merupakan keinginan dan harapan yang akan dicapai sebagai perwujudan dari individu seperti terpenuhinya nilai
(prestasi dan aspirasi individu) sehingga individu tersebut merasa berharga atau dihargai di dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitarnya melalui suatu tindakan yang bermanfaat dari hasil karyanya.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup Menurut Kurtus (2005) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah sosio demografi yaitu jenis kelamin, umur, suku atau etnik, pendidikan, pekerjaan dan status perkawinan. Kedua medik yaitu lama menjalani terapi, stadium penyakit, dan penatalaksanaan medis yang dijalani. d. Domain kualitas hidup Menurut (Kurtus,2005) kualitas hidup terdiri dari 4 bidang atau domain meliputi : a. Kesehatan fisik berhubungan dengan kesakitan dan kegelisahan, ketergantungan pada perawatan medis, energi dan kelelahan, mobilitas, tidur dan istirahat, aktifitas kehidupan sehari-hari, dan kapasitas kerja.
b. Kesehatan psikologis berhubungan dengan pengaruh positif dan negatif spiritual, pemikiran pembelajaran, daya ingat dan konsentrasi, gambaran tubuh dan penampilan, serta penghargaan terhadap diri sendiri.
c. Hubungan sosial terdiri dari hubungan personal, aktifitas seksual dan hubungan lain.
d. Dimensi lingkungan terdiri dari keamanan dan kenyamanan fisik, sumber penghasilan, kesempatan memperoleh informasi, dan keterampilan baru, partisipasi dan kesempatan untuk rekreasi, atau aktifitas pada waktu luang, lingkungan rumah, perawatan kesehatan, sosial dan transportasi.
C.
KERANGKA TEORI
Tanda dan gejala menopause :
1. Perubahan fiisk
2. Perubahan psikologis Menopause Kualitas hidup
Faktor- faktor yang mempengaruhi menopause :
4 Domain Kualitas Hidup 1.menarche
1.Domain Fisik 2. kondisi kejiwaan dan pekerjaan
2. Domain Psikologis 3. jumlah anak
3. Domain Sosial 4. penggunaan obat-obat KB
4.Domain Lingkungan
5. Merokok
6. Cuaca dan tempat tinggal dari permukaan laut 7. sosio-ekonomi 8.menopause yang terlalu dini
Gambar 2.2 Kerangka TeoriSumber : Kasdu,D.2002. Rasjidi, 2010
D. KERANGKA KONSEP Variabel dependen Variabel Independen
Kualitas hidup Perubahan fisik dan wanita menopause perubahan psikologis
Gambar 2.2 Kerangka Konsep penelitian E. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis adalah jawaban sementara yang telah dirumuskan.Pertanyaan tersebut merupakan asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan dapat menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian (Nursalam, 2008). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
a. Ho : Tidak ada hubungan antara perubahan fisik dan perubahan psikologis dengan kualitas hidup wanita menopause b. Ha : ada hubungan antara perubahan fisik dan perubahan psikologis dengan kualitas hidup wanita menopause