Upaya peningkatan kemampuan melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan melalui pendekatan CTL pada siswa kelas IVA SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2009-2010 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS IV A SD KANISIUS SENGKAN TAHUN AJARAN 2009-2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh: Birgitta Resty Yulianaji NIM: 081134240 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS IV A SD KANISIUS SENGKAN TAHUN AJARAN 2009-2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh: Birgitta Resty Yulianaji NIM: 081134240 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis ini untuk :  Orang tuaku tercinta : Ignatius Rustamadji dan Brigida

  Atut Nugraheni  Kakak dan adik-adikku tersayang : Fransisca Romana Renny Paskavianaji, Antonius Rendy Setyanaji dan Bernadetha Rezy Fetrianaji

  

 Kepala Sekolah SD Kanisius Sengkan : M. Sri Wartini

 Teman-teman asisten peneliti kolaboratif Matematika : Dewi Damayanti, Fransisca Galuh P, Isabela Resita Y, Joko Santoso, Olivia Dewi Maharani, dan Paulus Slamet

   Semua pihak yang telah membantu penulis, terima kasih untuk bantuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

  “Tuhan Akan Membuat Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya” ”Bersyukur Dalam Segala Hal”

  “Berbuat Terbaik dan Berbahagia Hari Ini” “Orang yang bercita-cita tinggi adalah orang yang menganggap teguran keras baginya lebih lembut daripada sanjungan merdu seorang penjilat yang berlebih-lebihan”

  “Ideas Are Only Seeds, To Pick The Crops Need Persipiration”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Upaya Peningkatan Kemampuan Melakukan Birgitta Resty Yulianaji. 2010. Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan Melalui Pendekatan CTL Pada Siswa Kelas IV A SD Kanisius Sengkan Tahun Ajaran 2009- 2010. Skripsi. Yogyakarta. PGSD. FKIP. USD.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pendekatan CTL dapat meningkatkan kemampuan melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan pada siswa kelas IV A SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2009-2010, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dipayungi oleh penelitian payung yang dilakukan oleh Th. Sugiarto dan A. Sardjana. Dalam penelitian ini ada tiga kemampuan yang akan ditingkatkan sebagai upaya perbaikan kemampuan siswa dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Adapun kemampuan yang akan ditingkatkan tersebut adalah :1) Pemahaman Konsep Pecahan, 2) Pemahaman Operasi Penjumlahan Pecahan dan 3) Pemahaman Operasi Pengurangan Pecahan.

  Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas IV A SD Kanisius Sengkan yang berjumlah 30 siswa. Namun karena pelaksanaannya dilaksanakan pada kelas remidial maka jumlah siswa yang mengikuti penelitian ini adalah 15 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes isian penjumlahan dan pengurangan pecahan, kinerja, dan lembar observasi guru. Teknik analis data yang digunakan untuk mengkaji data yaitu dengan cara mengumpulkan hasil tes isian dan kinerja siswa, mengubah skor mentah menjadi nilai jadi, mencari rata-rata kemudian membandingkannya dengan keadaan pada kondisi awal.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemahaman konsep pecahan sebanyak 80% dari 15 siswa sudah menguasai konsep pecahan dengan baik, pada pemahaman operasi penjumlahan pecahan sebanyak 66,7% dari 15 siswa sudah mampu dalam melakukan operasi penjumlahan, pada pemahaman operasi pengurangan 73,3% dari 15 siswa sudah menguasai operasi pengurangan pecahan dengan baik. Berdasar hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan CTL dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Birgitta Resty Yulianaji. 2010. Efforts to Increase Operational Capabilities in

Addition and Subtraction of Fractions Through Addition CTL Approach For

  IV A Grade Students of Sengkan Canisius Elemantary School Academic Year 2009-2010. Thesis. Yogyakarta. PGSD. FKIP. USD.

  This research aims is to make sure whether the CTL approach can improve the ability students to perform addition and subtraction of fractions in elementary school for fourth grade of Canisius Sengkan elementary school academic year 2009-2010, Depok, Sleman,Yogyakarta.

  This was an Class Action research (PTK) that the main research conducted by Th. Sugiarto and A. Sardjana. In this study there are three capabilities that will be increased as efforts to improve students' skills in performing fraction addition and subtraction operations. The ability to be upgraded are: 1) Understanding the concept of fractions, 2) Understanding of Addition Operation of Fractions and 3) Understanding of Subtraction Operation of Fraction .

  The subject of this research is students in IV A grade of Canisius Sengkan Elemantary School totaling 30 students. But, because its implementation was held on remidial class then the number of students who follow this research is 15 students. The instrument used in this study were field tests addition and subtraction fractions, performance, and teacher observation sheet. Technical analysts study the data used for data that is by collecting the results of field tests and student performance, convert raw scores into value, find the average and compares the situation in the initial conditions.

  The results showed that in understanding the concept of fractions as much as 80% of the 15 students have mastered the concept of fractions with a good understanding of the addition operation on fractions as much as 66.7% of the 15 students are already capable of doing the addition operation, the understanding of the 73.3% subtraction operation of 15 students have mastered the fine fraction subtraction operation. Based on the results of this research, it can be concluded that the use of the CTL approach can improve student’s skills in addition and subtraction operations of fractions. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, segala bimbingan dan penyertaanNya sehingga skripsi yang berjudul “Upaya Peningkatan Kemampuan Melakukan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Melalui Pendekatan CTL Pada Siswa Kelas IV A SD Kanisius Sengkan Tahun Ajaran 2009-2010” dapat terselesaikan.

  Adapun tujuan penulisan skripsi adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi S-I PGSD Universitas Sanata Dharma. Selain itu, skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

  Penulis mengakui bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak hambatan yang ditemui karena keterbatasan waktu, pengetahuan dan pengalaman penulis.

  Namun berkat semangat dan dorongan berbagai pihak, akhirnya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Drs. T. Sarkim, M. Ed, Ph. D selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

  2. Drs. Puji Purnomo, M. Si selaku Ketua Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma

  3. Drs. Th. Sugiarto, M.T dan Drs. A. Sardjana, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi, yang dengan sabar membimbing dan memberikan banyak saran bagi penulis selama penyusunan skripsi.

  4. Para dosen PGSD yang secara tidak langsung telah memberikan kontribusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv HALAMAN MOTTO ............................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... vii ABSTRAK ................................................................................................. viii

  ABSTRACT ................................................................................................ ix

  KATA PENGANTAR .............................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ......................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN ............................................................ .

  1 A. Latar Belakang Masalah ............................................ .

  1 B. Rumusan Masalah ........................................................

  4 C. Tujuan Penelitian ..........................................................

  4 D. Manfaat Penelitian .................................................... ..

  4

  F. Batasan Masalah ..........................................................

  D. Pecahan ..................................................................... .... 21

  BAB III METODE PENELITIAN .................................................. ... 27 A. Setting Penelitian ...................................................... ... 27 B. Desain Penelitian ....................................................... ... 28 C. Rencana Penelitian .................................................... ... 32 D. Pengumpulan Data dan Instrumen ............................ ... 39 E. Analisis Data ............................................................. ... 44 BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................

  G. Hipotesis Tindakan .................................................... ... 26

  F. Kerangka Berfikir ...................................................... ... 25

  2. Pengurangan ....................................................... ... 24

  1. Penjumlahan ....................................................... ... 22

  E. Pengertian Penjumlahan dan Pengurangan ............... ... 22

  3. Komponen Pendekatan CTL .................................. 12

  6 G. Sistematika Penulisan Makalah ................................. .

  2. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan CTL ..... 11

  1. Pengertian CTL ...................................................... 11

  9 C. Pendekatan CTL ............................................................ 11

  9 B. Teori Belajar Matematika .............................................

  9 A. Kemampuan .............................................................. ..

  7 BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................... .

  47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Tabulasi Data ................................................................

  66 C. Analisis Data .................................................................

  69 D. Pembahasan ............................................................... ... 75 BAB V PENUTUP .........................................................................

  77 A. Kesimpulan ...............................................................

  77 B. Saran ..........................................................................

  78 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

  79 LAMPIRAN...............................................................................................

  80 BIODATA .................................................................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 3.1 Model Skema Penelitian Kemmis dan Mc. Taggart .................. .... 30

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 3.1 Kriteria Keberhasilan ...................................................................... .... 31Tabel 3.2 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator ........................ .... 32Tabel 3.3 Pengumpulan Data .......................................................................... .... 40Tabel 3.4 Format Lembar Observasi Untuk Siswa ......................................... .... 40Tabel 3.5 Format Lembar Observasi Untuk Guru .......................................... .... 42Tabel 3.6 Format Insrumen Pre Test dan Post Test ......................................... .... 43Tabel 3.7 Format Instrumen Evaluasi Kemampuan Yang Akan Ditingkatkan ....43Tabel 4.1 Alokasi Waktu dalam RPP pertemuan 1 .............................................. 50Tabel 4.2 Alokasi Waktu dalam RPP pertemuan 2 .............................................. 56Tabel 4.3 Alokasi Waktu dalam RPP pertemuan 3 ......................................... ... 62Tabel 4.4 Daftar Nilai Siswa dan Persentase Ketuntasan Siswa .......................... 67Tabel 4.5 Penggunaan Pendekatan CTL dalam Pembelajaran ............................. 68Tabel 4.6 Fungsi Alat Peraga dalam Menyelesaikan Masalah ...... ................. .... 69Tabel 4.7 Kriteria Capaian Setiap Kemampuan Yang Akan Ditingkatkan .... .... 71

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1

  Tabel Waktu Penelitian ........................................................................................ 80

  Lampiran 2

  Jadual Pertemuan ................................................................................................. 81

  Lampiran 3

  Nama Siswa ......................................................................................................... 82

  Lampiran 4

  Daftar Kelompok .................................................................................................. 83

  Lampiran 5

  Silabus .................................................................................................................. 84

  Lampiran 6

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................... 87

  Lampiran 7

  Lampiran Soal Pre Test dan Post Test ................................................................. 96

  Lampiran 8

  Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test .............................................................. 100

  Lampiran 9

  Evaluasi Pertama, Evaluasi Kedua, Evaluasi Ketiga ......................................... 104

  Lampiran 10

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 11

  Hasil Pekerjaan Pre Test Siswa .......................................................................... 107

  Lampiran 12

  Hasil Pekerjaan Post Test Siswa ........................................................................ 117

  Lampiran 13

  Hasil Pekerjaan Evaluasi Siswa ......................................................................... 127

  Lampiran 14

  LKS Pemahaman Konsep Pecahan .................................................................... 134

  Lampiran 15

  LKS Pemahaman Operasi Penjumlahan Pecahan .............................................. 139

  Lampiran 16

  LKS Pemahaman Operasi Pengurangan Pecahan .............................................. 143

  Lampiran 17

  Format Lembar Observasi .................................................................................. 147

  Lampiran 18

  Hasil Observasi .................................................................................................. 149

  Lampiran 19

  Surat Ijin Penelitian ...................................................................................... ..... 167

  Lampiran 20

  Surat Bukti Penelitian .................................................................................. ..... 168

  Lampiran 21

  Foto-Foto Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... ..... 169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di jenjang pendidikan SD. Matematika merupakan ilmu dasar yang penting bagi siswa. Banyak permasalahan yang berkaitan dengan Matematika yang ditemui siswa

  dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dituntut untuk menerapkan Matematika dalam penyelesaian masalah.

  Pada jenjang pendidikan SD, Matematika dijumpai pada kelas I – VI dengan materi yang berkelanjutan. Seperti misalnya materi pecahan sudah diperkenalkan sejak kelas III semester genap dan materi tersebut sebagai materi prasyarat dalam mempelajari materi penjumlahan dan pengurangan pecahan pada kelas IV semester genap. Demikian juga materi penjumlahan dan pengurangan pecahan pada kelas IV semester genap sebagai materi prasyarat dalam mempelajari materi perkalian dan pembagian pecahan pada kelas selanjutnya. Matematika termasuk salah satu mata pelajaran dengan jumlah jam pelajaran terbanyak (8 jam dalam satu minggu) di jenjang pendidikan SD. Namun hal itu ternyata tidak membuat siswa memperoleh preatasi yang memuaskan dalam mata pelajaran Matematika. Banyak siswa yang menganggap bahwa Matematika merupakan ”momok”. Bagi kebanyakan siswa SD Matematika merupakan pelajaran yang sangat membosankan dan sulit untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dipahami. Anggapan bahwa matematika adalah ”momok” sangat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal- soal Matematika.

  Upaya untuk mengatasi rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran Matematika dan kelambanan siswa dalam mengerjakan soal-soal Matematika sudah dilakukan baik oleh pemerintah maupun pihak sekolah. Upaya-upaya tersebut antara lain: penyempurnaan kurikulum, menyediakan buku-buku matematika, memberikan les matematika. Namun upaya-upaya tersebut belum dapat memperbaiki hasil belajar maupun keterampilan Matematika siswa SD, terutama di SD Kanisius Sengkan.

  Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di lapangan, banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar Matematika dan kelambanan siswa dalam mengerjakan soal Matematika pada siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan. Faktor-faktor tersebut antara lain: rendahnya motivasi siswa mata pelajaran Matematika, terbatasnya alat peraga yang digunakan oleh guru, metode yang digunakan guru monoton dan membosankan, serta kecenderungan guru untuk memberitahu jawaban kepada siswa sehingga siswa tidak menemukan sendiri jawabannya.

  Materi dalam Matematika merupakan materi yang berkelanjutan. Seperti misalnya materi pecahan sudah diperkenalkan sejak kelas III semester genap dan materi tersebut sebagai materi prasyarat dalam mempelajari materi penjumlahan dan pengurangan pecahan pada kelas IV semester genap. Demikian juga materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  penjumlahan dan pengurangan pecahan pada kelas IV semester genap sebagai materi prasyarat dalam mempelajari materi perkalian dan pembagian pecahan pada kelas selanjutnya. Rendahnya hasil belajar dan lambatnya siswa dalam menyelesaikan soal-soal Matematika pada siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan sangat terlihat dalam materi pecahan. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, 9 siswa dari 15 siswa atau sekitar 60% siswa belum memperoleh nilai diatas KKM.

  Nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 60. Banyak siswa yang kebingungan dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan pecahan, terutama pada penjumlahan dan pengurangan. Penjumlahan maupun pecahan dengan menggunakan penyebut berbeda membuat siswa kebingungan dalam menyelesaiakan soal tersebut.

  Mengingat peranan matematika yang sangat penting dan masih rendahnya hasil belajar matematika serta rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Matematika pada siswa kelas IV SD Kanisisus Sengkan, maka penulis mengambil judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Melakukan Operasi

  

Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Melalui Pendekatan Contextual

Teaching And Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV A SD Kanisius Sengkan

Tahun ajaran 2009-2010”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam proses pembelajaran Matematika dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan di kelas IV SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2009 - 2010, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?”

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan kemampuan melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan bagi siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2009 - 2010, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

  D. Manfaat Penelitian

  Melalui penelitian ini dapat diperoleh manfaat sebagai berikut : Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1) Bagi Siswa

   Siswa mengalami perubahan yang baik dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 Siswa memperoleh pengalaman belajar yang baru.

   Siswa menjadi senang dalam mengikuti pelajaran matematika sehingga minat belajar matematika semakin besar.

  2) Bagi Guru  Guru dapat menambah wawasan dan pengetahuannya dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga pita pecahan dan kertas transparansi pada mata pelajaran matematika.

   Mendorong/memotivasi orang lain untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menanamkan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan alat peraga kertas transparansi dan pita pecahan.

  3) Bagi Sekolah  Menambah salah satu koleksi bacaan untuk orang lain

E. Batasan Pengertian

  1. Pecahan berasal dari bahasa Latin “fractio” yang artinya memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Pecahan berarti bgian dari keseluruhan yang berukuran sama. Setiap pecahan mempunyai 2 bagian yaitu pembilang dan

  1

  penyebut yang dipisahkan oleh garis lurus, bukan garis miring (/). Contoh : ,

  2

  3

  6 , , dan sebagainya.

  4

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Kemampuan melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan yang dimaksud adalah kemampuan siswa menentukan dengan tepat jawaban dari hasil penjumlahan dan pengurangan pada pecahan. Kemampuan tersebut dapat ditunjukkan dengan perolehan skor tes hasil belajar siswa tentang operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan.

  3. Pita pecahan adalah alat peraga pecahan yang terdiri dari kertas lipat yang dipotong-potong menjadi beberapa bagian sama panjang yang menyerupai bentuk pita persegi panjang.

  4. Alat peraga kertas transparansi adalah alat peraga pecahan yang terbuat dari kertas transparansi yang dipotong berbentuk persegi berukuran 12 cm X 12 cm kemudian diberi arsiran. Dalam penelitian ini, bagian yang diarsir pada kertas tersebut menunjukkan nilai pecahan dari kertas tersebut.

  5. Siswa kelas IVA SD Kanisius Sengkan adalah anak kelas IV A SD Kanisius Sengkan yang berusia 9 – 10 tahun.

F. Batasan Masalah

  Masalah dalam penelitian ini adalah mengenai keterampilan siswa dalam melakukan operasi penjunlahan dan pengurangan pada pecahan : a. Pecahan biasa

  b. Pecahan campuran

  c. Pecahan desimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sebagai alat peraga dalam pemecahan masalah di atas yaitu dengan menggunakan :

  a. Alat peraga kertas transparansi

  b. Alat peraga pita pecahan

G. Sistematika Penulisan Laporan

  Laporan penulisan skripsi ini menggunakan sistematika yang terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian awal, bagian pokok dan bagian akhir skprispi.

  1. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran

  2. Bagian pokok skripsi

  Bagian ini terdiri dari 5 bab, yaitu : Bab I. PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan maslah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan pengertian, batasan masalah serta sistematika laporan.

  Bab II. KAJIAN PUSTAKA, berisi tentang pengertian kemampuan, teori belajar Matematika, pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), pecahan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.

  Bab III. METODE PENELITIAN, berisi tentang setting penelitian, rancangan penelitian dalam 3 kemampuan yang akan ditingkatkan, kriteria keberhasilan siklus, prosedur pengumpulan data dan instrumen penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bab IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi tentang pelaksanaan penelitian, tabulasi data, analisis data dan pembahasan penelitian. Bab V. PENUTUP, berisi tentang kesimpulan dan saran.

  3. Bagian akhir skripsi Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan dan lampiran-lampiran yang melengkapi uraian bagian pokok skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab II Kajian Pustaka A. Kemampuan Semua orang harus memiliki kemampuan dalam suatu hal untuk

  menyelesaikan suatu tugas. Dengan kemampuan yang dimilikinya maka seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat. Kemampuan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1991:1044) . Seseorang dikatakan mampu apabila ia dapat menyelesaikan tugasnya dengan tepat.

B. Teori Belajar Matematika

  Menurut J. Bruner dalam Muslich (2002: 22) belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru di luar informasi yang diberikan kepada dirinya. Adapun tahapan belajar menurut Gagne dalam Muslich (2002: 22) adalah:

  1. Tahap Enaktif Tahapan belajar enaktif merupakan suatu tahap belajar dimana peserta memperoleh pengetahuan secara aktif melalui proses penginderaan benda konkret atau situasi yang nyata.

  2. Tahap Ikonik Tahapan belajar ikonik yaitu suatu tahap belajar dimana pengetahuan diwujudkan dalam bentuk bayangan visual, gambar, atau diagram yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menggambarkan kegiatan konkret atau situasi konkret yang terdapat pada tahap enaktif.

  3. Tahap Simbolik Tahapan belajar simbolik yaitu suatu tahap belajar dimana pengetahuan diwujudkan dalam simbol abstark, baik simbol verbal (misalkan huruf, kata, atau kalimat), lambang Matematika, maupun lambang abstrak lainnya (Hidayat, 2004: 9)

  Selain itu masalah yang disajikan guru untuk diselesaikan oleh siswapun haruslah masalah kontekstual yang dialami oleh siswa dalam kehidupan sehari- hari. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru bertugas sebagai fasilitator, sedangkan siswa harus aktif membangun sendiri pengetahuannya (menambah atau mengubah pengetahuan lama yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru yang dipelajarinya), keterampilan dan sikapnya.

  Pembelajaran Matematika merupakan suatu kegiatan atau upaya untuk memfasilitasi siswa dalam mempelajari Matematika. Agar pembelajaran menjadi lebih bermakna maka kegiatan yang terlibat di dalamnya haruslah dirancang menjadi sedemikian menarik, dimana siswa dilibatkan secara aktif dalam penyelesaian masalah yang disajikan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

  1. Pengertian CTL

  Pendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya, dengan menerapkannya dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat

  Dalam konsep pembelajaran CTL, proses pembelajarannya lebih mengutamakan siswa mengalami sendiri bukan sekedar transfer informasi (pengetahuan) dari guru. Strategi lebih dipentingkan dari pada hasil. pembelajaran inovatif dengan pendekatan kontekstual siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya dan bagaimana cara mencapainya.

  2. Tujuan Pembelajaran dengan pendekatan CTL

  Tujuan utama diterapkannya pendekatan CTL agar siswa dapat menghubungkan pelajaran yang mereka pelajari dengan kondisi nyata mereka sehari-hari. Siswa dengan sadar akan mengerti apa makna dari belajar tersebut, mereka akan sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupan nanti.

  Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami apa yang dipelajarinya bukan semata-mata mengetahuinya saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pendekatan CTL dapat diterapkan pada semua mata pelajaran dan dapat dijalankan tanpa harus merubah kurikulum dan tatanan yang ada. Pendekatan CTL hanyalah sebuah strategi pembelajaran seperti halnya strategi pembelajaran lain. Pendekatan CTL ini dapat dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran lebih proaktif dan bermakna.

3. Komponen-komponen dalam Pendekatan CTL

  Menurut Muslich (2007) ada tujuh komponen pembelajaran kontekstual yang meliputi :

  1. Konstruktivisme(Constructivisme) Dalam pandangan konstruktivisme, strategi yang diperoleh lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan.Tugas guru adalah memfasilitasi proses pembelajaran dengan cara: a. Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa b. Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan sendiri.

  c. Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.

  Pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman. Pengalaman yang sama bagi beberapa orang akan dimaknai berbeda oleh masing-masing dan disimpan dalam otak yang berbeda-beda. Manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya dan dikembangkan dengan 2 cara:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1) Asimilasi yaitu pengetahuan baru dibuat/dibangun atas dasar pengetahuan yang sudah ada.

  2) Akomodasi yaitu pengetahuan yang sudah ada dimodifikasi untuk menampung dan menyesuaikan untuk hadirnya pengetahuan baru.

  Penerapan konstruktivisme dalam pembelajaran di kelas, guru dapat merancang pembelajaran yang berupa berlatih secara fisik, menulis karangan, siswa bekerja, praktek mengerjakan sesuatu, demonstrasi, menemukan ide-ide.

  2. Menemukan (inquiry) Menemukan adalah bagian inti dari pembelajaran berbasis CTL.

  Pengetahuan siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkap fakta, tetapi hasil menemukan sendiri.

  Langkah-langkah kegiatan menemukan (inquiri):

  a. Merumuskan masalah

  b. Mengamati/melakukan observasi

  c. Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, tulisan, bagan, karya ilmiah d. Mengkomunikasikan/menyajikan hasil karya pada pembaca.

  e. Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Bertanya (questioning) Dalam komponen ini, kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh guru maupun oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara berpikir siswa, sedangkan pertanyaan siswa merupakan keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas.

  Kegunaan kegiatan bertanya:

  a. Menggali informasi

  b. Mengecek pemahaman siswa

  c. Membangkitkan respon kepada siswa

  d. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa

  e. Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui f. Memfokuskan perhatian guru.

  4. Kelompok Belajar Kelompok belajar berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Praktek pembelajaran terwujud dalam: a. Pembentukan kelompok kecil

  b. Pembentukan kelompok besar

  c. Mendatangkan ahli ke kelas (tokoh, olah raga, dokter, perawat, petani, polisi, tukang kayu, dan lain-lain)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d. Bekerja dengan masyarakat

  5. Pemodelan Dalam konsep ini, kegiatan mendemostrasikan satu kinerja agar siswa dapat mencontoh atau melakukan sesuai dengan model yang diberikan. Contoh menghafalkan bahasa inggris, cara menggunakan termometer suhu badan dan sebagainya.

  Dengan menggunakan pemodelan dalam pembelajaran maka siswa akan lebih mudah memahami suatu materi yang sedang dipelajarinya daripada hanya diberikan penjelasan satu arah dari guru saja tanpa menunjukkan model/contoh. Contoh alat yang dapat digunakan sebagai model pembelajaran yaitu pita pecahan dan kertas transparansi yang diarsir untuk menunjukkan nilai pecahan.

  a. Pita Pecahan Alat peraga pita pecahan adalah alat peraga pecahan yang terdiri dari kertas lipat yang dipotong-potong menjadi beberapa bagian sama panjang yang menyerupai bentuk pita persegi panjang. Melalui potongan-potongan kertas tadi, siswa diajak untuk mengenali arti pecahan dan pecahan senilai. Keuntungan menggunakan pita pecahan yaitu siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Proses konstruktivisme (membangun pengetahuan) dan inquiry (menemukan) dalam konsep pecahan dilakukan sendiri oleh siswa dengan bimbingan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dengan menggunakan pita pecahan, siswa akan mendapatkan pengetahuan mengenai pecahan dengan melakukan kegiatan melipat, menggunting dan menempel pita sesuai instruksi dalam Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Selain dapat membantu siswa membangun dan menemukan konsep pecahan dengan menggunakan pita pecahan dapat membangkitkan minat siswa, kreativitas siswa, dan diharapkan siswa lebih termotivasi dalam belajar Matematika. Pita pecahan ini digunakan karena alat peraga ini lebih mudah dalam cara pembuatannya. Di samping itu, penggunaan media pembelajaran matematika dengan pita pecahan dapat dilakukan di mana saja, baik di sekolah maupun di rumah, dan yang paling utama adalah dapat memenuhi fungsi media pembelajaran secara penuh. Pita pecahan dapat dibuat dari kertas lipat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Potong kertas lipat menjadi 8 bagian yang sama panjang.

  2.Tempelkan salah satu bagian tersebut di sebelah atas kertas yang sudah disediakan (kolom nomor 1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3.Salah satu potongan kertas yang lain dipotong menjadi 2 bagian yang sama panjang.

  4.Tempelkanlah pada kolom nomor 2 dengan menggunakan warna yang berbeda (bisa bertukar warna dengan teman yang lain).

  5.Potonglah masing-masing bagian kertas lainnya menjadi 3 bagian yang sama panjang.

  6.Dengan menggunakan warna yang berbeda lagi, tempelkanlah pada tugas nomor 3.

  7. Potonglah masing-masing bagian kertas lainnya menjadi 4, 5, 6, 7, dan 8 bagian yang sama panjang.

  Dan seterusnya hingga potongan ke 8

  8. Dengan menggunakan warna yang berbeda lagi, tempelkanlah 4, 5, 6, 7, dan 8.

  Dan seterusnya hingga tugas ke 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Kertas Transparansi Alat peraga kertas transparansi merupakan persegi berukuran 12 cm x 12 cm yang terbuat dari kertas transparansi. Alat peraga ini sengaja dibuat pada kertas transparansi agar memudahkan siswa dalam membangun dan menemukan pengetahuannya mengenai arti pecahan hingga siswa melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Prinsip pembuatan alat peraga ini sama dengan menggambar dan mengarsir bagian yang menunjukkan pecahan tertentu pada kertas biasa. Berikut adalah cara pembuatan dan penggunaan peraga kertas transparansi :

  1. Ambilah satu lembar kertas transparansi. Potonglah menjadi berntuk persegi berukuran 12 cm x 12 cm. Semakin banyak persegi yang dihasilkan maka semakin beragam pula nilai pecahan yang dapat ditampilkan.

  2. Dari potongan-potongan persegi tadi buatlah setiap persegi mempunyai nilai pecahan yang sama dan berbeda satu sama lain dengan memberinya arsiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Gunakan persegi untuk menjawab soal dalam LKS!

  1

  1

  = .... + Contoh :

  2

  2

  4. Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka langkahnya menjadi berikut:

  

1

  a. Ambil persegi pertama bernilai !

  

2

  1

  b. Ambil persegi kedua bernilai !

  2

  c. Tempelkan kedua persegi tadi sehingga tampak daerah yang terarsir! Posisikan kertas trasnparansi agar masing-masing persegi hanya terarsir satu kali saja!

  = +

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d. Dari kegiatan yang telah kamu lakukan berapakah banyak bagian yang

  1

  1

  = .... + terarsir? Jadi berapakah hasil

  2

  2

  5. Untuk operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan yang lain prisip kerjanya sama!

  6. Refleksi Refleksi adalah melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal yang sudah diketahui dan yang belum diketahui agar dapat dilakukan satu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya adalah: a. Pertanyaan tentang apa-apa yang diperolehnya hari ini

  b. Catatan dan jurnal di buku siswa

  c. Kesan dan saran siswa tentang pelajaran hari itu d. Diskusi dan hasil karya.

  7. Penilaian Otentik Penilaian otentik adalah upaya pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan siswa. Data itu dikumpulkan dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan pembelajaran Ada pun penekanan penilaian otentik adalah:

  a. Pada:pembelajaran seharusnya membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil tetapi pada prosesnya dengan berbagi cara c. Menilai pengetahuan yang diperoleh siswa

C. Pecahan

1. Pengertian Pecahan dan Lambangnya

  Pecahan berasal dari bahasa Latin “fractio” yang berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran sama, dengan kata lain pecahan merupakan suatu bagian dari yang utuh.

  Pecahan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari siswa. Misal saat ibu mempunyai satu buah apel yang ingin dimakan oleh 2 orang anaknya. Agar masing-masing anak mendapat bagian yang sama besar, maka apel tersebut dipotong menjadi 2 bagian sama besar, sehingga masing-masing anak akan

  1

  1

  mendapat dari bagian apel tersebut. Pecahan bernilai mewakili ukuran dari

  2 2 masing-masing potongan apel.

  Sebuah pecahan mempunyai 2 bagian yaitu pembilang dan penyebut yang penulisannya dipisahkan oleh garis lurus dan bukan garis miring (/). Contoh :

  1

  3

  6

  , , , dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan soal di atas dimana setiap

  8

  2

  4

  1

  anak mendapat (dibaca satu per dua atau setengah). Angka 1 yang letaknya di

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1 - penjumlahan pecahan dengan pecahan.

  Dari pecahan

  2

  1

  jika diuraikan akan mempunyai arti sebagai berikut :

  a. Penyebut yang ditunjukkan dengan angka 2 menunjukkan banyaknya bagian-bagian yang sama dari suatu keseluruhan (utuh).

  b. Pembilang yang ditunjukkan dengan angka 1 menunjukkan banyaknya bagian yang digunakan (diperhatikan) dari keseluruhan pada saat tertentu.

2. Penjumlahan dan Pengurangan Pada Pecahan

  a. Penjumlahan Pecahan Penjumlahan pada pecahan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

  1

  atas garis lurus disebut pembilang, sedangkan angka 2 yang letaknya di bawah garis lurus disebut penyebut.

  • penjumlahan dengan bilangan bulat. Contoh : 1 +
    • 2
    • 0,25 = 0,75 atau

  2

  = 1

  2

  1

  1

  =

  2

  2

  2

  1

  

4

  

3

Penjumlahan pecahan dapat diajarkan dengan menggunakan alat

  peraga. Alat peraga yang digunakan dapat berupa kertas transparansi berbentuk persegi yang diberi arsiran untuk menunjukkan nilai pecahan dari kertas tersebut.

  2

  Contoh :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1 = ....

  Contoh : gambar di samping dapat digunakan untuk memperagakan pecahan yang nilainya

  4

  1 .

  gambar di samping dapat digunakan untuk memperagakan pecahan yang nilainya

  2

  1 .

  Contoh penjumlahan pecahan dengan menggunakan alat peraga kertas transparansi : 1 +

  2

  • = 1 +

  2

  2

  = 1

  2

  2

  =

  1

  1

  1 = ....

  1

  1

  2

  transparansi :

  1 Contoh penjumlahan pecahan dengan menggunakan alat peraga kertas

  2

  =

  1

  • 2
  • =
  • 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1

  1

  b. Pengurangan Pecahan Pengurangan pada pecahan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

  • pengurangan pecahan dengan bilangan bulat. Contoh : 1
  • 2

  2

  • 4

  2

  1 .

  2

  gambar di samping dapat digunakan untuk memperagakan pecahan yang nilainya

  3 .

  4

  peraga. Alat peraga yang digunakan dapat berupa kertas transparansi berbentuk persegi yang diberi arsiran untuk menunjukkan nilai pecahan dari kertas tersebut. Contoh : gambar di samping dapat digunakan untuk memperagakan pecahan yang nilainya

  1 Pengurangan pecahan dapat diajarkan dengan menggunakan alat

  • 0,25 = 0,5 atau

  4

  3

  3

  =

  1

Dokumen yang terkait

Pengaruh pelatihan senam otak terhadap peningkatan kemampuan matematika operasi hitung pecahan pada siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 2 121

Upaya peningkatan kemampuan mengarang siswa kelas III SD Kanisius Sorowajan dengan pendekatan PPR tahun ajaran 2013/2014.

0 2 97

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika berbasis paradigma pedagoi reflektif di kelas V SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010/2011.

0 1 130

Peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan penjumlahan dan pengurangan menggunakan metode kerja kelompok kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun pelajaran 2010/2011.

0 0 112

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD Kanisius Condongcatur Sleman.

0 1 383

Peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan penjumlahan dan pengurangan menggunakan metode kerja kelompok kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun pelajaran 2010 2011

0 0 110

Perbedaan kemampuan menulis narasi menggunakan media gambar acak siswa laki-laki dan perempuan kelas III SD Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 3 158

Hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Kanisius se-Kabupaten Sleman tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 123

Kesalahan ejaan dalam karangan narasi siswa kelas V, SD Kanisius Demangan Baru dan SD Kanisius Klepu, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 189

Eksplorasi pemakaian mistar bilangan bulat pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari prestasi belajar siswa kelas VII SMP Joannes Bosco, Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 201