Peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan penjumlahan dan pengurangan menggunakan metode kerja kelompok kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun pelajaran 2010 2011

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL
CERITA PECAHAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK KELAS IIIA
SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1

Tahun Pelajaran 2010/2011
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Leni Maryati
NIM : 081134241


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL
CERITA PECAHAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK KELAS IIIA
SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1

Tahun Pelajaran 2010/2011
Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Leni Maryati
NIM : 081134241

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus karena cinta dan berkat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak, ibu tercinta di surga
3. Suamiku E. Kristiantoro dan anakku tercinta Aurelio Cello yang
selalu memberiku semangat dan dukungan moral maupun spiritual.
4. Teman setia dan sahabat penulis yang tiada hentinya memberi
semangat
5. PGSD Universitas Sanata Dharma sebagai tempat untuk
menuntut ilmu.
6. Para Dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah
memberi bimbingan kepada penulis.
7. Kakak -kakak terkasih yang selalu menyayangi dan memberi
dukungan kepada penulis.
8. Teman-teman PGSD yang selalu memberi kritikan dan masukan
bagi penulis.
9. Bapak/ibu guru SD Kanisius Demangan Baru 1 yang selalu

memberi semangat dan dukungan kepada penulis.
dan semua pihak yang terlibat dalam penulisan tugas akhir yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

h Setiap permasalahan yang datang dalam hidupku,
membuatku semakin kuat untuk melanjutkan dan
mewujudkan mimpi-mimpiku

h Orang yang gagal adalah orang yang tidak bisa

melanjutkan dan menyerah begitu saja.

( W i sh

v

2012 )

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar Pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah


Yogyakarta, 3 Mei 2012
Penulis

Leni Maryati

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Leni Maryati


Nomor Mahasiswa

: 081134241

Demi membangun ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL
CERITA PECAHAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK KELAS IIIA
SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1
Tahun Pelajaran 2010/2011
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan tanpa
perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap
tercantum nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta, 3 Mei 2013

Yang menyatakan

( Leni Maryati )

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK

Maryati, Leni.2013. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL
CERITA PECAHAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MENGGUNAKAN
METODE KERJA KELOMPOK KELAS IIIA SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1
Tahun Pelajaran 2010/2011

Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Matematika, terutama pada

kegiatan penyelesaian soal cerita melibatkan operasi hitung campur penjumlahan dan
pengurangan. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam menyelesaikan soal cerita kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru 1 Tahun
Ajaran 2010/2011.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Setiap siklus
meliputi 4 tahap yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksaan tindakan, tahap
observasi, dan tahap refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IIIA SD Kanisius
Demangan Baru 1 Jalan Demangan Baru No. 22, Catur Tunggal, Depok, Sleman.
Subjek penelitian berjumlah 36 siswa. Namun pada penelitian siklus I, siswa tidak
hadir 3 orang. Akhirnya ditetapkan siswa yang mengikuti penilitian siklus I dan siklus
II 33 orang.Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan peneliti terdiri dari 2 siklus.
Pada siklus 1, menyelesaikan soal cerita tentang pecahan sederhana penjumlahan dan
pengurangan dengan penyebut sama. Pembelajaran dalam siklus ini menggunakan
bantuan media blok pecahan dan LKS. Pada siklus 2, siswa menyelesaikan soal cerita
hitung campur pecahan penjumlahan dan pengurangan . Pengumpulan data dilakukan
dengan penilaian produk. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan
perhitungan skor rata-rata siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan
menyelesaikan soal cerita pecahan hitung campur kelas IIIA SD Kanisius Demangan
Baru 1. Hal ini ditunjukkan dari skor hasil penyelesaian setiap siklus yang semakin

meningkat. Data awal menunjukkan 40% siswa yang mencapai KKM , dengan nilai
rata-rata 50,5. Pada siklus I, siswa yang mendapatkan skor mencapai KKM yang
ditetapkan sebanyak 54,55%, melebihi target yang ditetapkan yaitu 50%, dengan nilai
rata-rata kelas 62,82. Pada siklus II, siswa yang mendapatkan skor mencapai KKM
yang ditetapkan sebanyak 66,67%, juga melebihi target yang ditetapkan yaitu 60%,
dengan nilai rata-rata kelas di akhir siklus II 74,2 Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) Matematika yang telah ditetapkan adalah 65.
Kata kunci: peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita,penjumlahan dan
pengurangan

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Maryati, Leni.2013. Improving Students Ability to Complete Word Problems On
Adding and Substracting Fractions Using Group Work Method in IIIA Class of
SD Kanisius Demangan Baru 1
Academic Year 2010/2011
This research was conducted on Mathematics subject, especially on the
completing word problems which contained mixed addition and subtraction. This
research aimed to improve the students’ ability in completing word problems. The
subjects of this research were the students of IIIA at SD Kanisius Demangan Baru 1
academic year 2010/2011.
This research is an action research. Each cycle consists of 4 phases, those
are action planning, action, observation and reflection. The number of the subjects
were 36 students. However, on the first cycle, there were 3 absent students. As a
result, there were only 33 students who were able to participate in the first and the
second cycle. In the first cycle, the students were supposed to complete some word
problems about addition or subtraction of fractions with same integer numerator. The
learning activities in this phase were taken from fractions block media and
worksheets. In the second cycle, the students completed addition and subtraction word
problems. Data collecting was carried out by using product assessment. Data analysis
technique was conducted by counting the students average scores.
The research result showed that there was an improvement on the students’
ability to complete word problems containing mixed addition and subtraction. It can
be seen from the improvement on the students’ score on each cycle. Based on the
initial data, 40% students who reached minimum mastery criteria (KKM) owned 50,5
average score. In the first cycle, there were 54,55% students who reached minimum
mastery criteria. It is beyond of the expectation which was only 50%, with 62,82
average score. In the second cycle, students who reached minimum mastery criteria
were about 66, 67%. This was also out of the prediction which previously was only
about 60%. The average score in this stage was 74,2. The minimum mastery criteria
that had been agreed together was 65.

Keywords: improving the ability to complete word problems, addition and
subtraction.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, atas segala
karunia dan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi PTK (Penelitian
Tindakan Kelas ) ini. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
Keberhasilan penyusunan skripsi tidak lepas berkat bantuan, dukungan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,BST.,M.A selaku Kaprodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing yang telah
membimbing dan mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi PTK
(Penelitian Tindakan Kelas) ini..
3. Bapak Paulus Wahana,M.Hum, selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar,
tekun, setia membimbing dan mendampingi penulisan skripsi PTK

(Penelitian

Tindakan Kelas) ini.
4. Bapak Y. Hariyanta, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Demangan Baru 1
yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
5. Bapak dan Ibu guru SD Kanisius Demangan Baru 1 yang memberikan dorongan
dan bantuan dalam proses penelitian berlangsung.
6. Teman – teman S1 PGSD sore yang telah memotivasi, dorongan, dan inspirasi
bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, sumbang saran dari pembaca, penulis harapkan. Akhirnya
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..............................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .....................

vii

ABSTRAK ................................................................................................

viii

ABSTRACT ................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ...............................................................................

x

DAFTAR ISI .............................................................................................

xii

DAFTAR TABEL .....................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xvii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................

1

B. Identifikasi Masalah ..............................................................

3

C. Pembatasan Masalah...............................................................

3

D. Perumusan Masalah ..............................................................

4

E. Batasan Istilah ........................................................................

4

F. Tujuan Penelitian ………………………………………….. .

6

G. Manfaat Penelitian …………………………………………..

6

xi i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan ..........................................................................

7

B. Pecahan .................................................................................

7

C. Penjumlahan dan Pengurangan .............................................

9

D. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan ...................

9

E. Hakikat Matematika ...............................................................

11

F. Soal Cerita ..............................................................................

14

G. Metode Kerja Kelompok .......................................................

18

H. Blok Pecahan ..........................................................................

23

I. Kerangka Berfikir ………………………………………….
J. Hipotesis Tindakan ………………………………………….

25
26

BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian ...................................................................

27

B. Prosedur Penelitian ................................................................

29

C. Instrumen Penelitian ..............................................................

35

D. Kriteria Keberhasilan ............................................................

35

E. Data dan Pengumpulan Data...................................................

36

F. Instrumen ..............................................................................

38

G. Validasi Isi …………………………………………….. .......

39

H. Analisis Data ……………………………………………….

39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .....................................................................

41

B. Pembahasan ..........................................................................

49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...........................................................................

52

B. Saran – Saran .........................................................................
xi i i

52

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Kemajuan Prestasi ...................................................................

28

Tabel 2 Jadwal Penelitian .....................................................................

30

Tabel 3 Jadwal Penelitian Setiap Siklus ...............................................

30

Tabel 4 Kriteria Keberhasilan ...............................................................

36

Tabel 5 Pengumpulan Data dan Instrumen ..........................................

37

Tabel 6 Hasil Tes Evaluasi 1 ................................................................

43

Tabel 7 Hasil Analisa Data Siklus I ......................................................

44

Tabel 8 Hasil Tes Evaluasi Siklus II………… ......................................

46

Tabel 9 Analisis Data Siklus 11 …………………………………… ...

47

Tabel 10 Peningkatan Kemampuan Awal, Siklus 1, dan Siklus 2……....

48

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Model Kerangka Penyelesaian Soal Cerita ..........................

16

Gambar 2 Proses Penelitian Tindakan Suharsimi Arikunto ...................

29

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus

.......................................................................

55

Lampiran 2 RPP Siklus 1 ....................................................................... 58
Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus 1 ........................................ 61
Lampiran 4 LKS Siklus1 ....................................................................... 62
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus 1 ...................................................... 65
Lampiran 6 Kunci Jawaban Siklus 1 ................................................

70

Lampiran 7 RPP Siklus 2 ...................................................................... 73
Lampiran 8 Kisi-kisi Soal Siklus 2……………………………………76
Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Siklus 2 ……………………………77
Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus 2 ………………………………… 80
Lampiran 11 Kunci Jawaban Siklus 2 ................................................

85

Lampiran 12 Foto Penelitian

.....................................................

89

Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian ....................................................

91

Lampiran 14 Surat Tanda melakukan penelitian ................................. 92

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru 1 adalah salah satu sekolah
Katolik di bawah naungan Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta. Letak
sekolah ini berada di Jalan Demangan Baru 22, Catur Tunggal, Depok,
Sleman, Yogyakarta. SD Kanisius Demangan Baru ini terletak di tengah kota
dan berada di wilayah Kampus Sanata Dharma, Atmajaya, STIMIK Amika
Yani, dan UII.
Jumlah murid di SD ini 637 peserta didik yang dibagi dalam 18 kelas,
3 pararel kelas I, 3 pararel kelas II, 3 pararel kelas III, 3 pararel kelas IV, 3
pararel kelas V, dan 3 paralel kelas VI. Jumlah murid setiap tahunnya stabil
karena letaknya yang strategis, sehingga banyak orang tua yang tertarik untuk
menyekolahkan anak mereka di SD Kanisius Demangan Baru 1, karena
sebagian dari mereka bekerja di instansi sekitar Demangan Baru.
Sekolah Dasar Kanisius memiliki Visi dan Misi yang unggul dalam
prestasi dan prima dalam pelayanan. Hal itu didukung dengan adanya fasilitas
pembelajaran yang cukup memadahi dan lingkungan sekolah yang nyaman.
Tenaga pengajar di sekolah ini sebagian besar berpendidikan S1 dan
menguasai bidangnya masing-masing. Di setiap

pembelajarannya, guru

menggunakan metode yang bervariasi dengan tetap menanamkan nilai-nilai
kristiani

yang

menjadi

pondasi

1

dari

sekolah

Kanisius.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran sangat
penting. Metode pembelajaran yang tepat dapat membantu guru melaksanakan
proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan dapat membuat peserta
didik lebih tertarik dalam mempelajari materi. Metode pembelajaran dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk pembelajaran peserta didik demi
tercapainya tujuan pembelajaran.
Dalam

kurikulum

KTSP SD pada mata pelajaran

Matematika

terdapat jenis soal yang diberikan kepada peserta didik yang berbentuk soal
cerita pecahan penjumlahan dan pengurangan.
Berdasarkan hasil pengamatan di kelas IIIA SD Kanisius Demangan
Baru, ditemukan permasalahan bahwa kemampuan peserta didik SD kelas
IIIA dalam menyelesaikan soal cerita hitung campuran masih rendah. Ini
dibuktikan dengan rendahnya rata-rata nilai para peserta didik.

Hal ini

dikarenakan selama ini guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan
peserta didik kurang diberi kesempatan untuk bekerjasama dalam kelompok
untuk penyelesaian matematika.
Oleh karena itu, untuk mengetahui permasalahan di atas secara tepat
dan akurat diperlukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya
memperbaiki kemampuan menyelesaikan soal cerita hitung campuran pada
peserta didik kelas III.
Mengingat latar belakang tersebut di atas, maka masalah penelitian ini
dibatasi dengan judul : “Peningkatan Kemampuan menyelesaikan Soal
Cerita Pecahan Penjumlahan dan Pengurangan Menggunakan Metode
Kerja Kelompok Kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru 1
Tahun Pelajaran 2010/2011“

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

B. Identifikasi Masalah
Dari pernyataan-pernyataan di atas, peneliti mendapat gambaran
permasalahan-permasalahan yang terdapat di kelas III SD Kanisius Demangan
Baru Yogyakarta seperti:
1. Guru dalam mengajar lebih sering menggunakan metode “ ceramah “,
sehingga peserta didik kurang diberi kesempatan untuk bekerjasama
dalam kelompok dalam penyelesaian matematika.
2. Kemampuan siswa di bidang studi Matematika, khususnya penyelesaian
soal cerita hitung campur pecahan belum berkembang secara maksimal,
terlihat dari perolehan skor masih rendah.
3. Pemahaman siswa terhadap soal cerita hitung pecahan penjumlahan dan
pengurangan masih rendah.
Dari semua kesulitan tersebut di atas, tidak semuanya dipecahkan oleh
peneliti. Peneliti tertarik menggunakan metode kerja kelompok agar peserta
didik lebih tertarik dengan proses pembelajaran Matematika sehingga dapat
meningkatkan kemampuan pembelajaran soal cerita kelas IIIA SD Kanisius
Demangan Baru Yogyakarta.

B.

Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini peneliti hanya akan meneliti tentang metode kerja
kelompok dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita
melibatkan operasi hitung campur pecahan pengurangan dan penjumlahan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C.

4

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi
masalah yang sudah dirumuskan peneliti di atas, masalah dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut :
Apakah dengan metode kerja kelompok dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita melibatkan operasi hitung
campur pecahan penjumlahan dan pengurangan ?

D.

Batasan Istilah
1. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau sering disebut sebagai Metode gotong royong,
merupakan suatu metode mengajar di mana murid – murid disusun dalam
kelompok – kelompok pada waktu menerima pelajaran atau mengerjakan
tugas – tugasnya.
2. Kemampuan
Kemampuan adalah kapasitas, kecakapan dan kesanggupan seseorang yang
dapat memotivasi untuk menyelesaikan masalah dan tugas dalam suatu
pekerjaan dan terwujud dalam prestasi belajar yang diperoleh melalui tes.
3.

Soal Cerita

Soal yang biasanya disajikan dalam bentuk kalimat (cerita). Dalam hal ini
yang dimaksud soal cerita yang berkaitan dengan jarak, waktu dan kecepatan.
4.

Matematika

Matematika merupakan pengkajian logis mengenai bentuk, susunan, besaran,
dan konsep-konsep yang berkaitan; Matematika seringkali dikelompokkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

kedalam tiga bidang : aljabar, analisis, dan geometri, walaupun demikian
tidak dapat dibuang pembagian yang jelas karena cabang-cabang ini telah
bercampur-baur.

Pada

dasarnya

aljabar

melibatkan

bilangan

da n

pengabstrakannya analisis melibatkan kekontinuan dan limit, sedangkan
geometri membahas bentuk dan konsep-konsep yang berkaitan (Kamus
Matematika, 2003 : 158)
5.

Pecahan

Yang dimaksud dengan pecahan adalah bagian dari yang utuh,juga disebut
bilangan rasional. Bilangan rasional adalah bilangan yang simbolnya dapat
ditulis , a,b adalah anggota bilangan bulat, b ≠ 0 . Pecahan sederhana dapat
digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari (termuat dalam SK 3, yaitu
memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
dan KD 3. 3, yaitu memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan
sederhana.
6. Peserta didik SD kelas IIIA adalah peserta didik kelas IIIA di SD Kanisius
Demangan Baru 1 Yogyakarta.
Dengan batasan- batasan di atas, maka yang dimaksud oleh peneliti, judul
penelitian tersebut adalah ”Dengan siswa belajar bersama secara gotong
royong tentang soal cerita yang melibatkan operasi hitung campuran
penjumlahan dan pengurangan, diharapkan hasil belajar siswa bertambah
baik.”

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

E. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal
cerita pecahan penjumlahan dan pengurangan kelas IIIA.
F. Manfaat Penelitian
Jika penelitian berhasil dengan baik maka dapat dimanfaatkan :
1. Bagi Sekolah
Memberi masukan bagi sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas dan
efektivitas pembelajaran.
2. Bagi Guru
Memberi masukan bagi guru bahwa metode kerja kelompok merupakan
salah satu metode yang dipakai dalam pengajaran Matematika.
3. Bagi Peserta didik
Memberikan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik serta
membantu peserta didik meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal
cerita hitung campur penjumlahan dan pengurangan.
4. Bagi Pembaca
Memberikan

pengetahuan

serta

informasi

tentang

meningkatkan

kemampuan menyelesaikan soal cerita hitung campuran dengan metode
kerja kelompok.
5. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengembangkan atau menerapkan pengetahuan
yang telah diperoleh dalam bangku perkuliahan dalam dunia pendidikan
SD.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

6. Bagi Universitas
Sebagai koleksi perpustakaan dan referensi untuk penelitian-penelitian
berikutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Matematika
Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat untuk
mendefinisikan apa itu matematika. Walaupun belum ada definisi tunggal
mengenai matematika, bukan berarti matematika tidak dapat dikenali. Seperti
yang sudah diutarakan oleh Purwodarminto (1985: 156), Matematika adalah
ilmu pengetahuan tentang bilangan-bilangan yang berhubungan antara
bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah bilangan. Sedangkan menurut Herman Hudoyo (1980: 156)
mengemukakan bahwa Matematika adalah suatu ilmu yang terdiri dari
kumpulan sistem matematika, yang masing-masing sistem itu mempunyai
struktur tersendiri yang sifatnya bersistem deduktif. Matematika merupakan
suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses
penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat
logis dari kebenaran sebelumnya sehingga keterkaitan antar konsep dalam
matematika bersifat sangat kuat dan jelas (Depdiknas, 2003). Dalam kamus
Matematika tahun 2003 Matematika didefinisikan sebagai pengkajian logis
mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berkaitan;
Matematika seringkali dikelompokkan ke dalam tiga bidang : aljabar, analisis,
dan geometri, walaupun demikian tidak dapat dibuat pembagian yang jelas
karena cabang-cabang ini telah bercampur-baur. Pada dasarnya aljabar

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

melibatkan bilangan dan pengabstrakannya analisis melibatkan kekontinuan
dan limit, sedangkan geometri membahas bentuk dan konsep-konsep yang
berkaitan (Kamus Matematika, 2003 : 158).

Menurut Catur Supartomo

(2002: 5) memberikan definisi bahwa,
“Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari kehidupan manusia.
Pada jaman purba, berabad-abad sebelum masehi, manusia telah
mempunyai kesadaran akan bentuk-bentuk benda di sekitar yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Batu berbeda dengan kayu,
gunung berbeda dengan laut, pohon yang satu berbeda dengan pohon
yang lainnya. Kesadaran macam inilah yang menjadi bibit lahirnya
Geometri. Maka tidaklah mengherankan apabila geometri dianggap
sebagai bagian matematika yang tertua”.
Sementara itu Riedesel, dkk. dalam Catur Supatmono (2002:7),
mendefinisikan mengenai apa yang dimaksud dengan Matematika atau
pelajaran Matematika.
1. Matematika bukanlah sekedar berhitung,
2. Matematika merupakan kegiatan pembangkitan masalah dan pemecahan
masalah.
3. Matematika merupakan kegiatan menemukan dan mempelajari pola
serta hubungan.
4. Matematika adalah sebuah bahasa.
5. Matematika merupakan cara berpikir dan alat berpikir.
6. Matematika merupakan bangunan pengetahuan yang terus berubah dan
berkembang.
7. Matematika bermanfaat bagi semua orang.
8. Pelajaran Matematika bukan hanya sekedar untuk mengetahui
matematika, tetapi terutama untuk melakukan Matematika.
9. Pelajaran Matematika merupakan suatu jalan menuju berpikir merdeka.
Dari pendapat Riedesel & dkk di atas, pendapat yang tidak jauh
berbeda untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan matematika
diungkapkan oleh Andi Nasution dalam Catur Supatmono (2002: 7), yang
merupakan pakar Matematika dari Institut Pertanian Bogor menyebutkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

bahwa “matematika merupakan ilmu struktur, urutan (order), dan hubungan
yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, penggambaran bentuk
obj e k” .
Berdasarkan definisi Matematika dari beberapa sumber di atas dapat
disimpulkan bahwa pengertian Matematika adalah sebagai berikut:
1. Matematika merupakan kegiatan pembangkitan masalah dan pemecahan
masalah,
2. Matematika merupakan kegiatan menemukan dan mempelajari pola
serta hubungan,
3. Matematika adalah sebuah bahasa simbol,
4. Matematika merupakan cara berpikir dan alat berpikir,
5. Matematika adalah sebuah

ilmu atau pengkajian

logis yang di

dalamnya terdapat bagian-bagian dan konsep-konsep yang terintegrasi
untuk menyelesaikan masalah bilangan atau Matematika.
6. Matematika merupakan bangunan pengetahuan yang terus berubah dan
berkembang,
7. Matematika bermanfaat bagi semua orang,
8. Pelajaran Matematika bukan hanya sekedar untuk mengetahui
matematika, tetapi terutama untuk melakukan Matematika.
Dengan demikian Matematika sesungguhnya bukan pembelajaran
yang jauh dari kehidupan siswa, tetapi Matematika adalah pembelajaran yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Oleh karena guru atau calon
guru harus berusaha mengaplikasikan pembelajaran Matematika yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

berkaitan dengan kehidupan siswa agar siswa memiliki minat belajar yang
baik pada pembelajaran Matematika.

B. Penjumlahan dan Pengurangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1984: 425) menjumlah berarti
hitungan bertambah,. Penjumlahan bisa dilambangkan dengan +. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1984: 541), dikurangi berarti disusuti atau
diambil. Pengurangan biasa dilambangkan dengan -.
Dalam

kehidupan

sehari-hari

menjumlah

dimaksudkan

sebagai

menggabungkan, dan mengurang dimaksudkan sebagai mengambil.

C. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Biasa
Penjumlahan
Penjumlahan adalah salah satu operasi hitung matematika yang
menambahkan bilangan yang satu dengan bilangan yang lainnya.Untuk
bilangan

yang

berbentuk

pecahan,

penjumlahan

dilakukan

dengan

menjumlahkan pembilang-pembilangnya, sedangkan penyebutnya tidak ikut
ditambahkan. Misalnya :
Cara penyelesaian :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Pengurangan
Operasi Hitung Pengurangan sama halnya dengan penjumlahan.
Pengurangan dilakukan dengan cara mengurangkan pembilangnya.
Misalnya :
Penyelesaian :

D. Pecahan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pemakaian tentang pecahan,
misalnya membagi warisan tanah pada beberapa anaknya, memotong kue,
,membelah buah semangka, dsb. Oleh karena itu untuk mengenalkan dan
memahamkan pecahan dapat dimulai dari kehidupan sehari-hari.
Pecahan merupakan salah satu materi yang ada dalam mata pelajaran
Matematika. Pecahan merupakan bentuk bagi antara penyebut dan pembilang.
Menurut Heruman , (2007: 43) pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari
sesuatu yang utuh. Sedangkan menurut Sukajati (2008: 6), pecahan adalah
bagian dari keseluruhan yang berukuran sama, yang berasal dari bahasa latin
Fractio yang berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Bilangan pecahan dilambangkan dengan

, a,b adalah anggota bilangan

bulat, b ≠ 0 , di mana a disebut dengan pembilang dan b disebut dengan
penyebut dan garis yang memisahkan dibaca per. Misalnya
empat.

dibaca tiga per

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

Ada berbagai macam pecahan diantaranya yaitu pecahan biasa,
pecahan desimal, pecahan campuran, persen, permil. Untuk anak kelas rendah
khususnya kelas III SD materi yang di pelajari yaitu pecahan biasa. Pecahan
dapat dikaitkan dengan operasi hitung yaitu penjumlahan pengurangan,
pembagian, perkalian. Pada materi yang diteliti oleh peneliti yang lebih
ditekankan yaitu pecahan yang dikaitkan dengan operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan. Dalam skripsi ini penulis membatasi pada operasi hitung
campur penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa. Menurut kamus Besar
Bahasa Indonesia (1984: 739), pecahan biasa (pecahan murni) adalah bilangan
yang penyebutnya lebih besar daripada pembilang, contohnya . Berdasarkan
beberapa definisi pecahan di atas maka pecahan dapat diartikan sebagai bagian
dari sesuatu yang utuh (penyebut) yang memecah menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil (pembilang) di mana penyebutnya lebih besar daripada
pembilang.

E. Blok Pecahan
Salah satu model alat peraga yang mempunyai fungsi penting dalam
mengenalkan konsep, membandingkan dan mengurutkan, serta menjumlah
dan mengurangkan pecahan yaitu dengan blok pecahan. Adapun pengertian
dari blok pecahan itu sendiri adalah sebuah alat yang berbentuk lingkaran
maupun persegi, yang terbuat dari kertas mika maupun HVS, yang bagiannya
diarsir berdasarkan nilai pecahannya, yang dapat dilihat jelas dari setiap sudut
kelas. Baik siswa yang duduk di samping kiri/ kanan, depan maupun belakang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

1. Peneliti membatasi penggunaan blok pecahan lingkaran dalam penelitian
ini sebagai alat bantu menyelesaikan soal cerita dan penyelesaian operasi
konsep pengurangan dan penjumlahan. Penggunaan blok pecahan ini
digunakan pada penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa dan
pecahan campuran.
2. Cara penggunaan blok pecahan yaitu dengan cara menggabungkan antara
kertas mika dengan kertas HVS untuk menghitung operasi penjumlahan
dan pengurangan.
3. Contoh penyelesaian soal cerita berupa penjumlahan pecahan biasa
dengan penyebut sama menggunakan blok pecahan:
Misalnya : Pada hari minggu Paman datang membelikan
rambutan.Kemudian ia diberi lagi

Andi

oleh ibunya.Berapa jumlah

rambutan milik Andi sekarang?
Jawab:
a. Tulislah dengan bahasamu sendiri apa yang kamu ketahui dari soal ini:
Diketahui : Paman membelikan

rambutan.Diberi oleh ibu

rambutan.
b. Tulislah dengan bahasamu sendiri apa yang ditanyakan dari soal ini:
Ditanyakan : Jumlah rambutan milik Andi sekarang.
c. Kerjakan dengan caramu sendiri:
Jawab : +

=

d. Tulislah dengan bahasamu sendiri kesimpulan dari jawabanmu:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Jadi, jumlah rambutan milik Andi sekarang adalah

15

kg.

Peragaan blok pecahannya :
Peragakan blok pecahan mika yang bernilai
bernilai

dan blok pecahan yang

seperti gambar

Kemudian, tumpuklah arsiran pada blok pecahan
arsiran pada blok pecahan

, sehingga membentuk gambar di bawah ini:

Terakhir jumlahkanlah semua arsiran pada lingkaran.
Jumlah arsiran pada gambar ada 4. Jadi, + =

+

bersebelahan dengan

=

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

F. Soal Cerita
Permasalahan matematika yang berkaitan dengan kehidupan nyata
biasanya dituangkan melalui soal-soal berbentuk cerita (verbal). Menurut
Abidia 1989: 10), soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita
pendek. Cerita yang diungkapkan dapat merupakan masalah kehidupan
sehari-hari atau masalah lainnya. Bobot masalah yang diungkapkan akan
mempengaruhi panjang pendeknya cerita tersebut. Makin besar bobot
masalah yang diungkapkan, memungkinkan semakin panjang cerita yang
disajikan. Sementara itu, menurut Haji (1994:13), soal yang dapat digunakan
untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam bidang Matematika dapat
berbentuk cerita dan soal bukan cerita/soal hitungan. Soal cerita merupakan
modifikasi dari soal-soal hitungan yang berkaitan dengan kenyataan yang ada
di lingkungan peserta didik. Soal cerita yang dimaksudkan dalam penelitian
ini adalah soal matematika yang berbentuk cerita yang terkait dengan
berbagai pokok bahasan yang diajarkan pada mata pelajaran Matematika di
kelas III SD.
Untuk dapat menyelesaikan soal cerita, peserta didik harus menguasai
hal-hal

yang

dipelajari

sebelumnya,

misalnya

pemahaman

tentang

penjumlahan dan pengurangan sederhana. Di samping itu, peserta didik juga
harus memahami isi dan alur cerita dari soal yang diberikan. Pemahaman
terhadap hal-hal tersebut akan membantu peserta didik memecahkan setiap
soal-soal cerita yang diberikan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, seorang peserta didik
yang dihadapkan dengan soal cerita harus memahami langkah-langkah
sistematik untuk menyelesaikan suatu masalah atau soal cerita matematika.
Haji (1994: 12) mengungkapkan bahwa untuk menyelesaikan soal cerita
dengan benar diperlukan kemampuan awal, yaitu kemampuan untuk:(1)
menentukan hal yang diketahui dalam soal; (2) menentukan hal yang
ditanyakan; (3) membuat model matematika; (4) melakukan perhitungan; dan
(5) menginterpretasikan jawaban model ke permasalahan semua. Hal ini
sejalan dengan langkah-langkah penyelesaian soal cerita sebagaimana
dituangkan dalam Pedoman Umum Matematika Sekolah Dasar (1983), yaitu:
(1) membaca soal dan memikirkan hubungan antara bilangan-bilangan yang
ada dalam soal; (2) menuliskan kalimat matematika; (3) menyelesaikan
kalimat matematika; dan (4) menggunakanan penyelesaian untuk menjawab
pertanyaan.
Dari kedua pendapat di atas terlihat bahwa hal yang paling utama
dalam menyelesaikan suatu soal cerita adalah pemahaman terhadap suatu
masalah sehingga dapat ditentukan langkah yang tepat untuk menyelesaikan
masalah yang terkait dengan soal cerita hitung campur. Untuk melakukan hal
ini, Hudoyo dan Sutawidjaja (1997: 195) memberikan petunjuk: (1) baca dan
bacalah ulang masalah tersebut; pahami kata demi kata, kalimat demi
kalimat; (2) identifikasikan apa yang diketahui dari masalah tersebut; (3)
identifikasikan apa yang hendak dicari; (4) abaikan hal-hal yang tidak relevan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

dengan permasalahan; (5) jangan menambahkan hal-hal yang tidak ada
sehingga masalahnya menjadi berbeda dengan masalah yang dihadapi.
Pendapat-pendapat di atas sejalan dengan pendapat Soedjadi ( 1992 ),
bahwa untuk menyelesaikan soal matematika umumnya dan terutama soal
cerita dapat ditempuh langkah-langkah: (1) membaca soal dengan cermat
untuk menangkap makna tiap kalimat; (2) memisahkan dan mengungkapkan
apa yang diketahui dalam soal, apa yang diminta/ditanyakan dalam soal,
operasi pengerjaan apa yang diperlukan; (3) membuat model matematika dari
soal; (4) menyelesaikan model menurut aturan-aturan matematika sehingga
mendapatkan jawaban dari model tersebut; dan (5) mengembalikan jawaban
soal kepada jawaban asal.
Untuk

menyelesaikan

s oa l

cerita

agar

aturan-aturan

dalam

Matematika berlaku, maka dari soal dibuat dalam suatu kalimat matematika
atau notasi yang merupakan terjemahan atau fakta dari soal.
Model penyelesaian soal matematika
DUNIA NYATA
DUNIA MODEL
1. abstraksi
Keterangan :
MM
SC
SC
= Soal Cerita
MM = Model Matematika
JS
= Jawab Soal
PM
= Penyelesaian
2. kom put a s i
Matematika
PM
JS
3. tafsir
Gambar 1. Model Kerangka Penyelesaian soal

(Skemp, 1975 , h. 238 )

matematika

Mencermati beberapa pendapat di atas, maka penulis beranggapan bahwa
langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan soal cerita yang digunakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

dalam penelitian ini adalah: (1) menentukan hal yang diketahui dalam soal; (2)
menentukan hal yang ditanyakan dalam soal; (3) membuat model/kalimat
matematika; (4) melakukan perhitungan (menyelesaikan kalimat matematika)
dengan menggunakan media alat peraga dan (5) menuliskan jawaban akhir sesuai
dengan permintaan soal.
Langkah-langkah dalam menyelesaikan soal cerita
Langkah-langkah dalam menyelesaikan soal cerita. Diantaranya ;
Peserta didik menyusun kalimat matematika dengan bahasanya sendiri agar
soal lebih mudah dipahami. Contoh :
1. Tulislah dengan bahasamu sendiri apa yang kamu ketahui dari soal ini :
Diketahui : ...............................................................................................
2. Tulislah dengan bahasamu sendiri apa yang ditanyakan dari soal ini:
Ditanyakan : ............................................................................................
a. Peserta didik menyelesaikan soal cerita secara sistematis dengan
kalimat matematika dan dengan caranya sendiri. Contoh :
Kerjakan dengan caramu sendiri :
Penyelesaian:..................................................................................
b. Peserta didik menyimpulkan hasil operasi matematis dengan
kalimat yang jelas sesuai bahasanya sendiri ( dengan kalimat jadi )
Tulislah dengan bahasamu sendiri kesimpulan dari jawabanmu :
Jadi, ...................................................................................................
Contoh penyelesaian soal cerita berupa penjumlahan pecahan biasa
dengan penyebut yang sama :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Misalnya : Pada hari Minggu Paman datang membelikan Abi

20

kg

rambutan. Kemudian ia diberi lagi oleh ibunya kg. Berapa jumlah
rambutan milik Abi sekarang?
Jawab ;
3. Tulislah dengan bahasamu sendiri apa yang kamu ketahui dari soal
tersebut.
Diketahui : Paman membelikan rambutan

kg. Diberi oleh ibu

kg

rambutan.
4. Tulislah dengan bahasamu sendiri apa yang ditanyakan dari soal
tersebut.
Ditanyakan : jumlah rambutan Abi seluruhnya sekarang.
5. Kerjakan dengan caramu sendiri :
Penyelesaian :

Jadi , jumlah rambutan milik Abi seluruhnya sekarang adalah

kg

G. Kemampuan
Pada dasarnya setiap manusia termasuk peserta didik pasti memiliki
kemampuan, dan setiap individu peserta didik memiliki kemampuan yang
berbeda-beda. Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk
melakukan tugas dalam suatu pekerjaan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia ( 2005: 707), kemampuan diartikan dengan kesanggupan ,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

kecakapan, kekuatan, kita berusaha dengan kita sendiri. Sedangkan menurut
Kamisa ( 1997: 357), kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan
dan kekayaan. Damayanti dalam bukunya menyebutkan pendapat Monks
tentang kemampuan, secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan
adalah sesuatu yang akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan
tugas-tugas (Damayanti (2006: 98).
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan adalah kapasitas, kecakapan dan kesanggupan seseorang yang
dapat memotivasi untuk menyelesaikan masalah dan tugas dalam suatu
pekerjaan.

H. Metode Kerja Kelompok
Definisi dan Tujuan Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau sering disebut sebagai Metode gotong
royong, merupakan suatu metode mengajar di mana murid – murid disusun
dalam kelompok – kelompok pada waktu menerima pelajaran atau
mengerjakan tugas – tugasnya(Jusuf Djajadisastra, 1982: 45). Tujuan dalam
metode ini adalah pada akhirnya semua kelompok yang ada di dalam kelas
itu, ikut bertanggung jawab atas hasil yang dicapai oleh setiap
kelompok.Tugas yang didapatkan masing – masing kelompok bisa sama
atupun bisa juga berbeda –beda tetapi secara keseluruhan tugas – tugas itu
tetap merupakan satu kesatuan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

Penerapan metode kerja kelompok pada peserta didik dapat ditinjau
dari berbagai aspek. Dalam membentuk sebuah kelompok seorang guru harus
dapat mempertimbangkan berbagai alasan, diantaranya adalah :
1. Fasilitas yang ada
Fasilitas yang

mencukupi sangat penting karena dapat membantu

kelompok lebih cepat dan mudah dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru.
2. Taraf kecerdasan
Dalam pembagian kelompok harus diperhatikan taraf kecerdasan masing –
masing anggota kelompok supaya tidak ada kelompok yang terlalu
menonjol ataupun sebaliknya sehingga dalam menyelasaikan tugas dari
guru tidak ada hambatan dari masing – masing kelompok.
3. Letak tempat duduk
Dalam pembagian kelompok letak tempat duduk harus deperhatikan
karena memungkinkan peserta didik tidak terlalu banyak bergerak pada
saat bekerja dalam kelompok sehingga tugas dapat cepat terselesaikan.
4. Jenis mata pelajaran
Jenis mata pelajaran harus juga diperhatikan dalam pembagian kelompok
jangan sampai peserta didik yang pandai dalam suatu pelajaran berkumpul
menjadi satu sehingga tidak merata pada tiap – tiap kelompok. Hal ini juga
sangat mempengaruhi kecepatan penyelesaian tugas pada masing – masing
kelompok.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

5. Daerah tempat tinggal
Dalam pembagian kelompok harus juga memperhatikan daerah tempat
tinggal peserta didik karena pada saat pekerjaan kelompok tidak
memungkinkan diselesaikan di sekolah maka kelompok itu dapat
menyelesaikannya di rumah sebagai pekerjaan rumah.
Berbagai cara masih dapat dilakukan untuk membentuk kelompok
kelompok di kelas, selain apa yang telah disebutkan di atas. Alasan
mendasar dalam membentuk kelompok murid, yang terbaik adalah agar
setelah kelompok terbentuk, semua anggota kelompok itu dapat bekerja
sama secara harmonis.
Menurut Jusuf Djajadisastra ( 1982: 45) beberapa faktor yang harus
juga diperhatikan setelah suatu kelompok terbentuk adalah :
1. Relasi intra ( antara anggota – anggota ) kelompok dan inter ( antara )
kelompok harus tetap dijaga agar harmonis.
2. Semua anggota kelompok menyadari tujuan bersama dari kesatuan tugas
yang dihadapi.
3. Semua anggota kelompok secara bersama – sama bertanggung jawab
didalam kelompoknya masing – masing dan tidak menyerahkan hanya
pada ketua kelompok saja.
4. Jumlah anggota dalam setiap kelompok sebaiknya tidak terlalu besar
tetapi juga tidak terlalu kecil, minimal 3 orang dan maksimal adalah 7
orang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tujuan pengorganisasian

kelas ke dalam

24

kelompok – kelompok

merupakan usaha agar proses belajar mengajar akan menjadi lebih efektif dan
efisien, namun berhasil atau

tidaknya kerja kelompok ini juga dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
1. Keadaan taraf kecerdasan setiap anggota kelompok.
2. Keadaan minat, bakat, ketrampilan dan keaktifan setiap anggota
kelompok.
3. Hubungan emosional antar anggota kelompok.
4. Motivasi yang mendorong kelompok untuk bekerja.
5. Kemampuan pemimpin atau ketua kelompok dalam memimpin anggota
– anggota yang lain dalam kelompok tersebut.
Kekuatan dan kelemahan metode kerja kelompok menurut Jusuf
Djajadisastra (1982: 47) adalah :
Kekuatan Metode Kerja Kelompok
Peserta didik dapat belajar berdiskusi dan bertukar pengalaman
dengan anggota kelompok lain dalam kelompok masing – masing.
1. Belajar mengungkapkan pendapat dan gagasan ataupun usulan dalam
diskusi dalam kolompok.
2. Peserta didik dapat menemukan pengalaman baru dalam diskusi bersama
anggota kelompok yang lain.
3. Membina semangat kooperasi, bekerjasama yang sehat dan gotong royong.
4. Membangkitkan semangat bersaing yang sehat diantara kelompok –
kelompok.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

5. Mempercepat penyelesaian pemecahan suatu masalah karena dipikirkan
secara bersama – sama oleh beberapa orang dalam kelompok.
Kelemahan Metode Kerja Kelompok
1. Sulit membentuk kelompok yang kemudian dapat bekerja sama secara
harmonis.
2. Dapat timbul rasa fanatik terhadap kelompoknya.
3. Timbulnya ketergantungan yang tidak positif terhadap anggota kelompok
yang aktif.
4. Memerlukan fasilitas dan sumber belajar yang beragam yang harus
tersedia.

I. Kerangka Berfikir
Keterkaitan antara metode kerja kelompok dengan kemampuan
menyelesaikan soal cerita pada peserta didik adalah dengan penggunaan
metode kerja kelompok dalam kegiatan pembelajaran sangat berpengaruh
pada perkembangan prestasi peserta didik diberi lebih banyak waktu berpikir,
bertukar pengalaman dengan teman, dan menemukan pengetahuan baru, untuk
merespons dan saling membantu satu sama lain. Dengan begitu, peserta didik
dapat mempertimbangkan lebih banyak mengenai apa yang dijelaskan oleh
guru maupun apa yang telah dialaminya, sehingga peserta didik mendapatkan
pengalaman belajar yang meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mereka
(Kusnandar, 2007 : 363, 367). Metode pembelajaran ini, dikembangkan untuk
mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

26

keragaman, dan mengembangkan keterampilan sosial. Oleh karena itu, dalam
metode pembelajaran ini, dituntut kerja sama dan interdependensi peserta
didik dalam struktur tugas, struktur tujuan dan struktur rewardnya sehingga
akan tercipta kompetisi yang sehat dan berpengaruh pada perkembangan
peserta didik baik secara akademik maupun psikologisnya (Agus Suprijono,
2009 : 61 ). Pada akhirnya, peserta didik akan terbentuk menjadi manusia
yang utuh (secara fisik, psikologis dan kemampuan berpikir) se

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Dalang

1 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Dalanga

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA SISWA KELAS IV SD KANISIUS PATI Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Siswa Kelas IV SD Kanisius Pati Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dengan Menggunakan Media Gambar Seri.

0 0 16

Peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan penjumlahan dan pengurangan menggunakan metode kerja kelompok kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun pelajaran 2010/2011.

0 0 112

Peningkatan kemampuan berdeklamasi menggunakan media video pada siswa kelas II SD Kanisius Demangan Baru I.

0 1 118

Peningkatan kemampuan mengarang deskripsi dengan menggunakan media visual gambar seri siswa kelas III B SD Kanisius Demangan Baru 1 semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

1 3 104

Upaya peningkatan kemampuan melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan melalui pendekatan CTL pada siswa kelas IVA SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2009-2010 - USD Repository

0 1 187

Peningkatan kemampuan menulis kalimat aktif dan pasif dengan menggunakan metode kerja kelompok dan media kartu kata siswa kelas 1 SD Kanisius Gamping semester II tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 172

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN PMRI DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD KANISIUS KALASAN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 1 119

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS II SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1

0 0 116