ANALISIS DOKUMENTER PROFIL ASPEK KELUARGA DAN KESEHATAN BERBASIS DATA KARTU PRIBADI SISWA-SISWI KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20102011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Stud

  ANALISIS DOKUMENTER PROFIL ASPEK KELUARGA DAN KESEHATAN BERBASIS DATA KARTU PRIBADI SISWA-SISWI KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun oleh : Franciska Sonya 031114002 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

   

 

  Motto

  Istilah tidak ada waktu, jarang se kali me rupakan alasan y ang jujur, kare na pada dasarny a kita se muany a me miliki waktu 24 jam y ang sama se tiap hariny a. Yang pe rlu diting katkan ialah me mb ag i waktu de ng an le b ih c e rmat. ( Ge org e Downing )

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

  Yesus Kristus penuntun jalanku Mama papaku tercinta Adik-adikku yang sangat kusayangi Kekasihku

  Para Sahabat Dan diriku sendiri

  ABSTRAK

  

ANALISIS DOKUMENTER PROFIL ASPEK KELUARGA DAN

KESEHATAN BERBASIS DATA KARTU PRIBADI SISWA-SISWI

KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

  Franciska Sonya Universitas Sanata Dharma

  2011 Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan Studi

  Dokumenter. Masalah yang diteliti adalah bagaimanakah profil aspek keluarga dan kesehatan siswa-siswi kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil aspek keluarga dan kesehatan berbasis data kartu pribadi siswa-siswi kelas VII SMP Stella Duce

  2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII Srikandi, Utari dan Kunthi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 90 orang. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah diagram pie dan persentase yaitu dengan membuat tabulasi data (pengskoringan dan penjumlahan) dalam tabel induk.

  Kesesuaian keluarga harmonis dinyatakan oleh 86 orang (96%) dan 85 orang (94%) menyatakan keadaan ekonomi keluarga siswa cukup. Namun siswa merasa senang di tempat tinggal saat ini. Status ayah dalam keluarga sebagai ayah kandung dan kepala keluarga dan status ibu adalah sebagai ibu kandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, aspek kesesuaian keluarga 86 orang (96%) orang tua siswa memiliki 3 anak dan siswa merupakan anak pertama sebagai anak kandung, mempunyai 1 saudara laki-laki dan mempunyai 1 saudara perempuan serta 2 tanggungan orang dirumah yaitu bibi turut tinggal bersama keluarga siswa di rumah. Keluarga memiliki beberapa fasilitas di tempat tinggal saat ini, yaitu: penerangan listrik, air sumur, ruang tamu, bacaan koran, ruang belajar dan meja belajar sendiri. Kedua, aspek kesehatan 89 orang (99%) menyatakan sehat. Sakit keras yang dialami dan diderita siswa adalah demam berdarah sebanyak 10 orang (8%). Riwayat kecelakaan yang pernah dialami siswa adalah kecelakaan motor dialami 12 orang (13%).

  

ABSTRACT

A DOCUMENTARY ANALYSIS ON FAMILY ASPECT PROFILE AND

HEALTH BASED ON PERSONAL INFORMATION CARD OF SEVENTH

GRADE STUDENTS IN STELLA DUCE 2 JUNIOR HIGH SCHOOL

  Franciska Sonya Sanata Dharma University

  2011 This study is a descriptive study using documentary studies. The problem formulation of the study is how the family aspect profile and the health of the seventh grade students in Stella Duce 2 Junior High School Yogyakarta academic year 2010/2011 is. The purpose of this study is to obtain information on the family aspect profile and health of the students based on the personal information card of the seventh grade students in Stella Duce 2 Junior High School Yogyakarta academic year 2010/2011.

  The subjects of this study were the seventh grade students in class

  

Srikandi , Utari and Kunthi of Stella Duce 2 Junior High School Yogyakarta

  academic year 2010/2011, consisting of 90 students. The technique of data analysis in this study is using a pie chart and percentage, i.e. by creating data tabulation (scoring and summation) in the parent table.

  The result shows that 86 students (96 %) are classified as harmonious family meanwhile 85 students (94 %) are in the fair economical condition. However the students feel happy about their residence. The status of a father in the family refers to a biological father and the head of the family and the status of a mother is as a biological mother. The result of this study showed that: First, the suitability aspects of 86 students (96 %), the parents have 3 children and the student is the first child in the family. The student has a brother and a sister. There are also 2 dependent people who live within the family. In the residence, the family has some facilities such as: electricity, water wells, living room, newspapers, studying room and desks. Second, as it is seen from the health aspect, 89 students (99%) are stated to be healthy. The medical records of illness that many students have experienced show that 10 students (8%) suffered from dengue fever, meanwhile 12 students (13%) have accident records.

  Peneliti menghaturkan puji syukur pada Yesus Kristus yang telah menyertai peneliti dengan kasih dan cinta-Nya dalam penulisan skripsi ini, peneliti mendapatkan kekuatan dan semangat sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

  Kelancaran dan keberhasilan dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus, yang menjadi kekuatan dan teladan utama untuk terus dan terus berkarya untuk menyelesaikan skripsi ini.

  2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Dr. M.M Sri Hastuti, M.Si., sebagai pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, sumbangan ide, kritik, saran, dorongan dan segala kesabarannya selama memberikan bimbingan kepada peneliti dalam proses penulisan skripsi ini dari awal sampai selesai.

  4. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak memberikan bekal, bantuan kepada peneliti selama menjalani studi.

  5. SMP Stella Duce 2 Bantul Yogyakarta yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian.

  6. Dra. S. Listyawati S.N., sebagai Kepala SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

  7. Guru-guru pembimbing SMP Stella Duce 2 Yogyakarta yang sudah setia mendampingi, memberikan informasi tentang data anak didik kepada peneliti.

  8. Orangtuaku tercinta yang penuh pengorbanan membiayai dan mendoakan sampai skripsi ini selesai.

  9. Adik-adikku terkasih Dio dan Teddy yang selalu memberi semangat, dukungan dan doa sampai skripsi ini sampai selesai.

  10. Teman- temanku kost Swa dan kost Kutilang: Ima kecil, Ima gede, Dprot, Lida, Ike, Mblondot, Novi, Joe, Paijo, dan Dempul atas doa, dukungan, dan semangat sampai skripsi ini sampai selesai.

  11. Kekasihku Ignatius Ganda Kurniawan, atas dukungan, doa, semangat yang selalu setia dan sabar menunggu skripsi ini sampai selesai.

  12. Teman-teman Bimbingan Konseling angkatan 2003 atas semangat dan doa sampai skripsi ini sampai selesai.

  13. Saudaraku dan semua pihak tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................. vi

ABSTRAK………………………………………………………………….. vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................

  1 B. Rumusan Masalah............................................................................

  5 C. Tujuan Penelitian ............................................................................

  6 D. Manfaat Penelitian ..........................................................................

  6 E. Definisi Operasional .......................................................................

  6 BAB II KAJIAN TEORITIS ........................................................................

  8 A. Keluarga...........................................................................................

  8 1. Pengertian Keluarga ....................................................................

  8 2. Indikator-Indikator dalam Aspek Keluarga ...............................

  9 a. Peranan Keluarga ....................................................................

  10 b. Pola/Tipe Keluarga .................................................................

  10 c. Fungsi Keluarga .....................................................................

  13 d. Gaya Pengasuhan ...................................................................

  15

  e. Pengaruh Ukuran Keluarga pada Hubungan Keluarga ........... 18

  f. Kondisi yang Mempengaruhi Hubungan Antar

  g. Status Sosial Keluarga ............................................................ 25 h. Pekerjaan Orang tua ...............................................................

  26 i. Fasilitas Tempat Tinggal ........................................................

  27 j. Suasana keluarga ....................................................................

  28 B. Kesehatan ........................................................................................

  28 1. Pengertian Kesehatan ..................................................................

  28 2. Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan .......................

  31 3. Pengertian Sakit .........................................................................

  32 C. Aspek Keluarga dan Kesehatan Siswa SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.......................................................................................

  35 D. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Aspek Keluarga dan Kesehatan Siswa SMP Stella Duce 2 Yogyakarta ...................

  36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................

  39 A. Jenis Penelitian ...............................................................................

  39 B. Subjek Penelitian .............................................................................

  39 C. Alat Pengumpul Data ......................................................................

  39

  1. Data Aspek Keluarga Siswa-Siswa Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta ...........................................................

  40

  2. Data Aspek Kesehatan Siswa-Siswa Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta ...........................................................

  41 D. Teknik Analisis Data dan Analisis Data ..........................................

  43 1. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

  43 2. Teknik Analisis Data ...................................................................

  44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

  45 A. Hasil Penelitian ...............................................................................

  45 1. Aspek Keluarga ..........................................................................

  45 2. Aspek Kesehatan ........................................................................

  60 B. Pembahasan ....................................................................................

  63 BAB V PENUTUP .........................................................................................

  73 A. Kesimpulan .....................................................................................

  73 B. Saran ...............................................................................................

  74 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  75

  

DAFTAR DIAGRAM

  55 DIAGRAM 14. Diagram Keadaan Orang Tua (Ibu) .......................................

  61 DIAGRAM 24. Diagram Riwayat Kecelakaan ................................................

  61 DIAGRAM 23. Diagram Riwayat Sakit Keras ................................................

  60 DIAGRAM 22. Diagram Kesehatan ................................................................

  59 DIAGRAM 21. Diagram Fasilitas Meja Belajardi Tempat Tinggal ................

  59 DIAGRAM 20. Diagram Fasilitas Ruang Belajar di Tempat Tinggal ............

  58 DIAGRAM 19. Diagram Fasilitas Bacaan di Tempat Tinggal ........................

  57 DIAGRAM 18. Diagram Fasilitas Ruang Tamu di Tempat Tinggal ...............

  57 DIAGRAM 17. Diagram Fasilitas Air di Tempat Tinggal ..............................

  56 DIAGRAM 16. Diagram Fasilitas Penerangan di Tempat Tinggal .................

  55 DIAGRAM 15. Diagram Saudara yang Turut Tinggal di Rumah ...................

  53 DIAGRAM 12. Diagram Jumlah Tanggungan Orang Tua54 DIAGRAM 13. Diagram Keadaan Orang Tua (Ayah) ....................................

  DIAGRAM 1. Diagram Diagram Orang tua Pergi Lama dalam Aspek Keluarga ........................................................................

  52 DIAGRAM 11. Diagram Jumlah Anak yang Dimiliki Orang Tua ..................

  52 DIAGRAM 10. Diagram Jumlah Saudara Kandung Perempuan ....................

  51 DIAGRAM 9. Diagram Jumlah Saudara Kandung Laki-Laki .......................

  50 DIAGRAM 8. Diagram Urutan Kelahiran Anak (Tiri) dalam Keluarga .........

  50 DIAGRAM 7. Diagram Urutan Kelahiran Anak (Angkat) dalam Keluarga ...

  49 DIAGRAM 6. Diagram Urutan Kelahiran Anak Kandung dalam Keluarga ...

  48 DIAGRAM 5. Diagram Keadaan Ekonomi Keluarga Siswa ..........................

  48 DIAGRAM 4 Diagram Kepala Keluarga di Tempat Tinggal ........................

  47 DIAGRAM 3. Diagram Perasaan di Tempat Tinggal Saat Ini .......................

  46 DIAGRAM 2. Diagram Kesesuaian Keluarga Orang Tua dan Anak ..............

  62

  DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Format Kartu Pribadi ................................................................

  76 LAMPIRAN 2. Tabel Aspek Keluarga Siswa Siswi Kelas VII Srikandi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................

  78 LAMPIRAN 3. Tabel Aspek Kesehatan Siswa Siswi Kelas VII Srikandi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................

  82 LAMPIRAN 4. Tabel Aspek Keluarga Siswa Siswi Kelas VII Utari SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................

  84 LAMPIRAN 5. Tabel Aspek Kesehatan Siswa Siswi Kelas VII Utari SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................

  91 LAMPIRAN 6. Tabel Aspek Keluarga Siswa Siswi Kelas VII Kunthi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................

  93 LAMPIRAN 7. Tabel Aspek Kesehatan Siswa Siswi Kelas VII Kunthi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................

  98 LAMPIRAN 8. Tabel dan Diagram Aspek Keluarga Siswa Siswi Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ..... 100

  LAMPIRAN 9. Tabel dan Diagram Aspek Kesehatan Siswa Siswi Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ..... 121

  LAMPIRAN 10. Surat Ijin Penelitian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ................. 125

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMP Stella Duce 2 Yogyakarta sangat menekankan program kunjungan

  rumah(home visit). Kunjungan rumah bertujuan untuk lebih mengenal lingkungan hidup siswa sehari-hari, selain melalui data yang telah diperoleh melalui angket atau wawancara informasi. Kunjungan rumah dilaksanakan oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK) bersama wali kelas. Program ini dilakukan jika ada siswa yang tidak masuk sekolah selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu tanpa surat ijin atau surat keterangan. Program kunjungan rumah(home visit) juga dilakukan jika anak sering melanggar peraturan tata tertib yang ada di sekolah. Ada beberapa kemungkinan penyebab yang hendak didalami oleh pihak sekolah melalui home visit ini, seperti keadaan ekonomi keluarga yang berakibat pada tidak adanya sarana belajar di rumah. Ataukah karena motivasi belajar siswa yang menurun sehingga membuat siswa enggan berangkat ke sekolah.

  Guru BK dapat melakukan kunjungan rumah karena sekolah memiliki data tentang siswa dan keluarganya. Data tersebut dapat dilihat pada kartu pribadi. Kartu pribadi merupakan aplikasi dari penyusunan suatu arsip yang memuat data penting tentang siswa dan berfungsi sebagai alat penyimpan data. Data dalam kartu pribadi itu bersifat rahasia dan disimpan oleh guru BK. Data yang dimuat dalam kartu pribadi meliputi bidang-bidang pokok sebagai berikut: identifikasi, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, riwayat kesehatan, intelegensi, bakat khusus, hasil belajar dari berbagai bidang studi, kepribadian, penilaian terhadap kepribadian, minat dan hobi, kegiatan di luar sekolah, rencana masa depan. Tidak semua data dimasukkan dalam kartu pribadi ini, tetapi hanya data penting dan relevan untuk disimpan selama jangka waktu yang agak lama. Yang mengisi data siswa pada kartu pribadi adalah siswa-siswa itu sendiri yang dibantu oleh guru BK(Bimbingan dan Konseling).

  Kunjungan rumah (home visit) menjadi program unggulan di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta karena sekolah sangat menaruh perhatian pada perkembangan siswa-siswanya selam terdaftar di sekolah. Home visit bertujuan untuk membicarakan kasus siswa yang memerlukan kerja sama antara guru BK(Bimbingan dan Konseling) dengan orang tua.

  Dari jiwa yang sehat, akan mengalir badan yang sehat, dan pikiran yang sehat sehingga aktivitas siswa untuk belajar di rumah atau di sekolah tidak akan ada hambatan atau masalah. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan menyentuh semua aspek kehidupan manusia antara lain fisik, mental, sosial dan ekonomi.

  Guru BK di sekolah tidak jarang dihadapkan pada kasus-kasus yang bersumber pada kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan sekolah atau menyesuaikan diri dengan corak kehidupan keluarga. Entah apa yang menjadi sumber utama bagi kesulitan menyesuaikan diri, dampak negatif akan tampak dalam prestasi belajar yang kurang memuaskan. Meskipun tidak semua siswa menghadapi kesulitan dalam penyesuaian diri, tetapi kasus seperti ini tidak boleh dianggap enteng. Guru BK harus peka terhadap gejala- gejala yang merupakan suatu indikasi mengenai kesukaran dalam penyesuaian diri dan mengenai kesehatan mental siswanya. Gejala-gejala itu, antara lain: suka berbohong dan kerap membolos. Apakah membolos karena siswa tersebut benar-benar sakit ataukah ada masalah lain. Disini, peran guru BK sangatlah penting dalam membantu perkembangan siswa-siswanya khususnya dalam kesehatan pribadi siswa itu sendiri. Tidak hanya guru BK di sekolah saja yang memperhatikan perkembangan diri dan kesehatan siswa tetapi keluarga juga berperan penting dalam mendukung kesehatan, perkembangan diri siswa terlebih dalam prestasi belajar di sekolah.

  Oleh karena itu penulis ingin meneliti tentang profil keluarga dan kesehatan siswa-siswa kelas VII berdasarkan data yang sudah tersimpan di dalam kartu pribadi siswa. Alasan penulis meneliti siswa-siswa kelas VII karena perpindahan dari Sekolah Dasar (SD) ke Sekolah Menengah Pertama ini merupakan langkah yang cukup berarti dalam kehidupan anak, baik karena tambahan tuntutan belajar bagi siswa lebih berat, maupun karena siswa akan mengalami banyak perubahan dalam diri sendiri dalam selama tahun-tahun ini. Siswa akan berhadapan dengan sejumlah guru yang masing-masing memegang bidang studi tertentu; hal ini menuntut siswa untuk menyesuaikan diri dengan sekian gaya mengajar pula. Secara berangsur-angsur siswa akan berusaha untuk melepaskan diri dari pengawasan orang tuanya, dan akan dihadapkan pada rangkaian perubahan kejasmanian pada dirinya. Akibatnya pelayanan bimbingan terhadap para siswa di sekolah menengah pertama bercorak pula, dalam arti tugas guru BK(Bimbingan dan Konseling) dalam memberikan pelayanan bimbingan antara siswa yang satu dengan yang siswa yang lain berbeda.

  Alasan penulis meneliti profil keluarga, karena keluarga mempunyai peranan penting dalam tumbuh kembangnya anak di lingkungan sekitarnya, baik di rumah maupun di sekolah. Dukungan dari keluarga berupa materi dan moral sangat mempengaruhi tugas perkembangan anak. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga inti terdiri dari: ayah, ibu, dan anak- anak. Tiap anggota keluarga mempunyai peranan masing-masing. Menurut guru BK di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta sebagian besar siswanya berlatar belakang ekonomi keluarganya menengah-bawah. Siswa yang sering tidak masuk sekolah selama berhari-hari tanpa surat keterangan, orang tuanya akan segera dihubungi oleh pihak sekolah khususnya oleh guru BK. Orang tua akan dimintai keterangan mengapa siswa tidak masuk sekolah. Seandainya orang tua tidak dapat dihubungi maka guru BK beserta wali kelas akan melakukan kunjungan rumah (home visit). Kunjungan rumah akan dilakukan setelah guru BK melihat dan mendapatkan data tentang keluarga beserta alamatnya di dalam kartu pribadi siswa yang disimpan oleh guru BK. Oleh karena itu kerjasama keluarga dan guru BK di sekolah dapat membantu masalah yang sedang dialami siswa.

  Profil kesehatan siswa juga diteliti oleh penulis, karena menurut guru BK dan observasi selama penulis mengambil data melalui kartu pribadi banyak siswa yang datang ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan alasan sakit, selain itu ada juga siswa yang sering tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Sakit yang diderita siswa-siswa tersebut karena penyakit keturunan keluarga atau karena keadaan ekonomi keluarga yang lemah sehingga anak tersebut kurang gizi atau sakit karena tidak ada biaya untuk berobat. Hal inilah perlu diteliti lebih lanjut.

  Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan dan membantu guru Bimbingan dan Konseling dalam kegiatan dan program BK (Bimbingan dan Konseling) di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu:

  1. Bagaimanakah profil aspek keluarga berbasis data kartu pribadi siswa- siswi kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ?

  2. Bagaimanakah profil aspek kesehatan berbasis data kartu pribadi siswa- siswi kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ?

C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: Untuk mengetahui profil aspek keluarga dan kesehatan berbasis data kartu pribadi siswa-siswi kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun

  Ajaran 2010/2011.

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi siswa untuk membantu mereka sadar akan aspek kesehatan dirinya dan meningkatkan kesesuaian keluarga yang harmonis serta hubungan antar saudara kandung dan saudara kandung yang lainnya harmonis.

  2. Bagi guru pembimbing sebagai bahan pertimbangan menyusun program bimbingan belajar sesuai dengan aspek keluarga dan kesehatan siswa-siswi kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

  3. Bagi penulis sebagai bahan belajar untuk mengetahui apek keluarga dan kesehatan siswa-siswi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 dan bekal kerja di kemudian hari.

E. Definisi Operasional

  1. Profil Yang dimaksud dengan profil adalah kumpulan data subyek atau obyek untuk arsip (laporan).

  2. Keluarga Keluarga merupakan satu kelompok individu yang terkait oleh ikatan perkawinan, secara khusus mencakup seorang ayah, ibu dan anak

  (Milburga, 2006:5). Yang dimaksud dengan profil aspek keluarga yang termuat dalam kartu pribadi adalah identitas orang tua, data keluarga inti, tanggungan orang tua, keadaan orang tua, fasilitas di tempat tinggal, suasana keluarga.

  3. Kesehatan Yang dimaksud dengan profil aspek kesehatan yang termuat dalam kartu pribadi adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit fisik akibat kecelakaan yaitu kecelakaan motor, kecelakaan mobil, jatuh dari pohon yang merupakan penyakit yang penyebabnya datang dari luar diri siswa. Penyakit yang penyebabnya datang dari dalam adalah sakit keras seperti: sakit asma, paru-paru, amandel, tipus dan demam berdarah.

   BAB

II KAJIAN PUSTAKA A. Keluarga 1. Pengertian Keluarga

  Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.

  Menurut Wikipedia (2011, dalam Depkes RI:1998) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

  Menurut Wikipedia (2011, dalam Helvie:1981) keluarga adalah seke-lompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab diantara individu tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

  Menurut Santrock (2002:257) keluarga sebagai suatu sistem yang terdiri atas individu-individu yang berinteraksi yang saling bersosialisasi dan saling mengatur.

   

  Menurut Sayekti (1994, dalam Milburga:2006) keluarga merupakan lembaga masyarakat yang paling dasar dan paling kecil; Keluarga merupakan satu kelompok individu yang terkait oleh ikatan perkawinan, secara khusus mencakup seorang ayah, ibu, dan anak (Chaplin,terjemahan Kartini Kartono, 2001); family is a group of closely related genera that constitutes a subdivision of an order (Chaplin, 1985).

  Virginia Satier (1983, dalam Milburga, 2006:5) memandang keluarga sebagai sebuah sistem yang membentuk kesatuan.

  Dari berbagai definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa: keluarga merupakan lembaga masyarakat terkecil yang terdiri dari kelompok individu yang terkait ikatan perkawinan, yang saling berhubungan dekat sekali, mencakup seorang ayah, ibu, dan anak, serta menyusun satu sistem dari sub-subsistem serta pembagian tata tertib tertentu.

  Indikator-indikator dalam aspek keluarga, antara lain peranan keluarga, pola atau tipe keluarga, fungsi keluarga, gaya pengasuhan, ukuran keluarga, kondisi yang mempengaruhi hubungan antar saudara kandung, status sosial keluarga, pekerjaan orang tua, fasilitas tempat tinggal dan suasana keluarga.

   

  a. Peranan Keluarga Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

  Menurut Wikipedia (2010, Sugeng:2003) berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : 1) Ayah sebagai suami dari istr i dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. 2) Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

  3) Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

  b. Pola/tipe Keluarga Elisabeth B.Hurlock (1989:199), mengungkapkan beberapa pola/tipe keluarga di Amerika masa kini, antara lain:

   

  1) Keluarga inti Keluarga inti yang terdiri dari orang tua dan anak untuk sebagian besar telah menggantikan keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah sanak saudara yang tinggal di bawah satu atap. 2) Keluarga kecil

  Keluarga kecil dengan tiga anak atau kurang, lebih umum dari keluarga besar dengan enam anak atau lebih.

  3) Keluarga tanpa anak Keluarga tanpa anak berdasarkan pilihan sendiri menjadi lebih populer di antara pria dan wanita yang berpendidikan tinggi yang sering lebih berorientasi pada karir daripada keluarga. 4) Keluarga dengan orang tua yang muda

  Keluarga dengan orang tua di bawah 30 tahun ketika anak terakhir lahir lebih umum daripada keluarga dengan orang tua diatas 30 tahun ketika anak terakhir lahir. 5) Keluarga dengan ibu yang bekerja

  Keluarga dengan ibu yang bekerja di luar rumah dan menyerahkan tugas rumah tangga dan pengasuhan anak kepada pengasuh lebih meningkat dalam semua kelompok sosioekonomi. 6) Keluarga dengan orang tua tunggal

  Dalam keluarga dengan orang tua tunggal, orang tua inti mungkin ibu, mungkin ayah yang bertanggung jawab atas anak setelah

   

  kematian pasangannya, perceraian atau karena kelahiran anak di luar nikah.

  7) Keluarga dengan komposisi baru Dalam keluarga yang terbentuk kembali setelah kematian atau perceraian, salah satu orang tua adalah orang tua sebenarnya dan yang lainnya merupakan orang tua tiri. 8) Keluarga orang tua asuh

  Orang tua asuh dibayar, biasanya oleh pemerintah untuk memegang peran orang tua sebenarnya. Mereka tidak bertanggung jawab secara hukum untuk mengongkosi anak, demikian pula anak tidak memperoleh nama orang tua asuh.

  9) Keluarga komunal Beberapa keluarga inti bersatu dan berbagi tanggung jawab untuk pengasuhan anak dan rumah tangga.

  10) Keluarga angkat Dalam keluarga angkat sebagian atau semua anak tidak mempunyai hubungan darah dengan orang tuanya, walaupun orang tua mempunyai tanggung jawab hukum bagi mereka dan memberinya nama keluarga, seperti halnya dengan anak sendiri.

  11) Keluarga antar ras Ayah dan ibu dalam keluarga antar ras berasal dari berbagai kelompok ras.

   

  12) Keluarga antar agama Dalam keluarga antar agama, kedua orang tua menganut agama berbeda walaupun mereka sering berasal dari kelompok ras yang sama.

  c. Fungsi Keluarga Fungsi yang dijalankan keluarga menurut google (1978, dalam

  WHO:2011) 1) Fungsi Biologis

  a) Untuk meneruskan keturunan

  b) Memelihara dan membesarkan anak

  c) Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga

  d) Memelihara dan merawat anggota keluarga 2) Fungsi Psikologis

  a) Memberikan kasih sayang dan rasa aman

  b) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga

  c) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

  d) Memberikan identitas keluarga 3) Fungsi Sosialisasi

  a) Membina sosialisasi pada anak

  b) Membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah perkembangan anak c) Meneruskan nilai-nilai keluarga

   

  4) Fungsi Ekonomi

  a) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi ke- butuhan keluarga b) Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga c) Menabung untuk memenuhi kebutuhah keluarga di masa yang akan datang. Misalnya : pendidikan anak, jaminan hari tua. 5) Fungsi Pendidikan

  a) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.

  b) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.

  c) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

  Menurut Friedman (1998, dalam google:2011) fungsi yang dijalankan keluarga, yaitu: 1) Fungsi Afektif

  a) Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan sehat secara mental saling mengasuh, menghargai, terikat dan berhubungan.

  b) Mengenal identitas individu

   

  c) Rasa aman 2) Fungsi Sosialisasi Peran

  a) Proses perubahan dan perkembangan individu untuk menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan.

  b) Fungsi dan peran di masyarakat.

  c) Sasaran untuk kontak sosial didalam atau di luar rumah. 3) Fungsi Reproduksi

  Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup masyarakat.

  4) Fungsi Ekonomi

  a) Memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga

  b) Menambah penghasilan keluarga sampai dengan pengalokasian dana 5) Fungsi Perawatan Kesehatan

  a) Konsep sehat sakit keluarga

  b) Pengetahuan dan keyakinan tentang sakit: tujuan kesehatan keluarga dan keluarga mandiri.

  Berdasarkan para ahli di atas ada persamaan pendapat tentang definisi fungsi yang dijalankan keluarga adalah fungsi biologis, fungsi psikologis, sosialisasi, biologis dan ekonomi.

  d. Gaya Pengasuhan Orang tua ingin anak mereka bertumbuh menjadi individu yang dewasa secara sosial, dan mereka seringkali merasa putus asa

   

  dalam peran mereka sebagai orang tua. Menurut Santrock (2003:185) pandangan yang paling dikenal adalah pandangan Diana Baumrind (1971, 1990, 1991a, 1991b), yang meyakini bahwa orang tua seharusnya tidak bersifat menghukum maupun menjauhi remaja, tetapi sebaiknya membuat peraturan dan menyayangi mereka. Diana menekankan tiga jenis cara menjadi orang tua, yang berhubungan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam perilaku sosial remaja: authoritarian, autoritatif, dan permisif.

  1) Pengasuhan autoritarian (authoritarian parenting) Gaya yang membatasi dan bersifat menghukum yang mendesak remaja untuk mengikuti petunjuk orang tua dan untuk menghormati pekerjaan dan usaha. Orang tua yang bersifat authoritarian membuat batasan dan kendali yang tegas terhadap remaja dan hanya melakukan sedikit komunikasi verbal. Pengasuhan ini berkaitan dengan perilaku sosial remaja yang tidak cakap. Remaja yang orang tuanya otoriter seringkali merasa cemas akan perbandingan sosial, tidak mampu memulai suatu kegiatan, dan memiliki kemampuan komunikasi yang rendah.

  (Santrock, 2003:185) 2) Pengasuhan autoritatif (authoritative parenting)

  Mendorong remaja untuk bebas tetapi tetap memberikan batasan dan mengendalikan tindakan-tindakan mereka.

  Komunikasi verbal timbale balik bisa berlangsung denagn bebas,

   

  dan orang tua bersikap hangat dan bersifat membesarkan hati remaja. Pengasuhan ini berkaitan dengan perilaku sosial remaja yang komponen. Remaja yang orang tuanya bersifat autoritatif akan sadar diri dan bertanggung jawab secara sosial. (Santrock, 2003:186)

  3) Gaya pengasuhan permisif tidak peduli (permissive-indifferent

  parenting) , menurut Maccoby dan Martin (1983, dalam

  Santrock:186) adalah suatu pola dimana orang tua sangat tidak ikut campur dalam kehidupan remaja. Hal ini berkaitan dengan perilaku sosial remaja yang tidak cakap, terutama kurangnya pengendalian diri. Remaja yang orang tuanya permisif-tidak peduli biasanya tidak cakap secar sosial: mereka menunjukkan pengendalian yang buruk dan tidak bisa menangani kebebasan dengan baik. 4) Pengasuhan permisif-memanjakan (permissive-indulgent parenting) adalah suatu pola dimana orang tua sangat terlibat dengan remaja tetapi sedikit sekali menuntut atau mengendalikan mereka. Pengasuhan ini berkaitan dengan ketidakcakapan sosial remaja, terutama kurangnya pengendalian diri. (Santrock, 2003:186)

  Walaupun pengasuhan yang konsisten biasanya disarankan, orang tua yang bijak dapat merasakan pentingnya bersikap lebih

   

  permisifdalam situasi tertentu, dan lebih bersifat otoriter pada situasi yang lain, namun lebih autoritatif di situasi yang lain lagi.

  e. Pengaruh Ukuran Keluarga pada Hubungan Keluarga Ukuran keluarga, bukan satu-satunya faktor yang menentukan kualitas hubungan yang berkembang di antara anggota suatu keluarga.

  Hubungan ini bergantung pada sejumlah faktor, yaitu: jumlah sistem interaksi dalam keluarga, susunan keluarga, sikap orang tua terhadap keluarga, jarak antara satu kelahiran dengan kelahiran lain.

  Hubungan keluarga dalam berbagai ukuran keluarga menurut Hurlock (1989 : 208), antara lain: 1) Keluarga satu anak mempunyai ciri-ciri:

  a) Sering lebih kecil dari yang diinginkan orang tua

  b) Hubungan orang tua-anak yang erat menghasilkan kematangan perilaku anak, yang berpengaruh baik pada hubungan dengan teman sebaya.

  c) Perlindungan secara berlebihan dari orang tua.

  d) Pendidikan anak secara demokratis atau permisif.

  e) Perselisihan keluarga minimal karena tidak adanya rasa iri dan persaingan antar saudara kandung.

  f) Kemauan dan kemampuan orang tua untuk memberi berbagai fasilitas dan lambang status pada anak.

  g) Tekanan orang tua untuk mencetak prestasi akademik, olahraga, dan sosial yang tinggi.

   

  h) Anak didorong untuk memegang peran yang dipilihnya sendiri.

  2) Keluarga ukuran sedang mempunyai ciri-ciri:

  a) Biasanya direncanakan, oleh karena itu memenuhi keinginan orang tua dalam jumlah dan perbedaan usia anak.

  b) Pengawasan yang kurang demokratis dan bertambah otoriter dengan meningkatnya ukuran keluarga.

  c) Orang tua menentukan peran masing-masing anak.

  d) Anak-anak sering tidak diberi kesempatan mencari sahabat di luar karena diharuskan membantu di rumah.

  e) Tekanan orang tua untuk prestasi biasnya terpusatkan pada anak yang lahir pertama.

  f) Rasa iri hati dan persaingan yang hebat antar saudara kandung umumnya sering terjadi.

  g) Kemampuan orang tua yang terbatas untuk member fasilitas dan lambang status.

  h) Kecenderungan orang tua untuk membandingkan prestasi anak dengan prestasi saudaranya yang lain.

  3) Keluarga kecil mempunyai ciri-ciri:

  a) Biasanya direncanakan dan karenanya sesuai dengan keinginan orang tua dalam ukuran dan perbedaan usia anak.

  b) Orang tua mampu mencurahkan waktu dan perhatian yang cukup pada tiap anak.

   

  c) Umumnya menerapkan pengendalian yang demokratis terhadap perilaku anak.

  d) Persaingan dan iri hati antar saudara sering terjadi.

  e) Orang tua memiliki kecenderungan untuk membanding-kan prestasi satu anak dengan prestasi saudaranya.

  f) Kemauan dan kemampuan orang tua untuk memberi tiap anak fasilitas dan lambang status yang sama.

  g) Tekanan orang tua untuk prestasi akademis, olahraga, dan sosial yang baik.

  h) Orang tua menentukan peran dan tugas tiap anak. 4) Keluarga besar mempunyai ciri-ciri:

  a) Sering tidak terencana dan karenanya menimbulkan penolakan orang tua.

  b) Perselisihan antar suami-isteri karena mereka harus melakukan pengorbanan pribadi dan finansial.

  c) Peran tiap anak ditentukan oleh orang tua agar keluarga dapat berfungsi dengan efisien dan harmonis.

  d) Pendidikan otoriter perlu untuk menghindarkan kekacauan atau anarki.

  e) Anak-anak sering tidak diberi kesempatan mencari sahabat di luar karena bantuan mereka dibutuhkan di rumah atau karena tidak tersedia uang untuk ikut serta dengan kegiatan teman sebaya.

   

  f) Persaingan dan perselisihan antar saudara sedikit karena pengendalian orang tua yang ketat tetapi diekspresikan secara tidak langsung dengan mengganggu, membentak, dan mengejek.

  g) Seringkali orang tua tidak mampu memberi anak fasilitas dan lambang status yang sama dengan teman sebaya mereka.

  h) Sedikit tekanan orang tua untuk berprestasi kecuali pada anak pertama. i) Sedikit perlindungan yang berlebihan kecuali untuk anak pertama.

  f. Kondisi yang Mempengaruhi Hubungan Antar Saudara Kandung Kondisi yang mempengaruhi hubungan antar saudara kandung menurut Hurlock (1989: 207-210), antara lain dikarenakan:

  1) Sikap orang tua Sikap orang tua terhadap anak dipengaruhi oleh sejauh mana anak mendekati keinginan dan harapan orang tua. Sikap orang tua juga dipengaruhi oleh sikap dan perilaku anak terhadap anak yang lain dan terhadap orang tuanya. Bila terdapat rasa persaingan dan permusuhan, sikap orang tua terhadap semua anak kurang menguntungkan dibandingkan bila mereka satu sama lain bergaul cukup baik.

  Anak yang lahir pertama, sebagai akibat pendidikan awal dan asosiasi yang erat dengan orang tuanya, cenderung lebih

    memenuhi harapan orang tua daripada anak yang lahir kemudian.

  Jadi orang tua sering lebih menyukai anak yang pertama. Sebaliknya, anak yang ditengah sering merasa tidak dihiraukan dibandingkan anak pertama dan anak terakhir. Mereka merasa bahwa orang tua pilih kasih dan mereka membenci saudara mereka. Sikap demikian menumbuhkan rasa iri hati dan permusuhan yang mempengaruhi hubungan antar saudara kandung secara negatif, dan kemudian juga mempengaruhi hubungan keluarga secara merugikan. 2) Urutan posisi

  Dalam semua keluarga, kecuali keluarga satu anak, semua anak diberi peran menurut urutan kelahiran dan mereka diharapkan memerankan peran tersebut. Jika anak menyukai peran yang diberikan padanya, semua berjalan dengan baik.

  Tetapi peran itu peran yang diberikan dan bukan yang dipilih sendiri, maka kemungkinan terjadi perselisihan besar sekali.

  3) Jenis kelamin saudara kandung Anak laki-laki dan perempuan bereaksi sangat berbeda terhadap saudara laki-laki dan perempuannya. Misalnya, dalam kombinasi perempauan-perempuan, terdapat lebih banyak iri hati daripada dalam kombinasi laki-perempuan atau laki-laki. Seorang kakak perempuan kemungkinan lebih cerewet dan suka mengatur terhadap adik perempuannya daripada adik laki-lakinya. Anak

   

  laki-laki lebih banyak berkelahi dengan kakak laki-laki daripada dengan kakak perempuannya, untuk sebagian karena orang tua tidak akan membiarkan agresivitas yang berlebihan terhadap kakak perempauan.

  4) Perbedaan usia Perbedaan usia antar saudara kandung mempengaruhi cara mereka bereaksi satu terhadap yang lain dan cara orang tua memperlakukan mereka. Bila perbedaan usia antar saudara itu besar, baik jika anak berjenis kelamin sama maupun berlawanan, hubungan yang lebih ramah, kooperatif, dan kasih-mengasihi terjalin daripada bila usia mereka berdekatan. Jika perbedaan usia antar saudara besar, hubungan antara orang tua dan anak secara keseluruhan berbeda dari hubungan dengan perbedaan usia antar saudara yang kecil. Bila anak-anak berdekatan usia, orang tua cenderung memperlakukan mereka dengan cara yang sama.

  Tetapi orang tua cenderung mengharapkan anak yang lebih tua menjadi model yang baik dan mereka mengecamnya bila ia gagal melakukan hal itu. Sebaliknya, anak yang lebih muda, diharapkan meniru anak yang lebih tua dan mematuhinya. Harapan orang tua ini ikut memperburuk hubungan antar saudara kandung. 5) Jumlah saudara