PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA UNTUK MATERI DAUR HIDUP HEWAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH DEMANGREJO, KULON PROGO TAHUN PELAJARAN 2011 2012 SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA UNTUK MATERI

  

DAUR HIDUP HEWAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH DEMANGREJO,

KULON PROGO TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

Nama : Karulina Widiastuti

NIM : 091134219

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA UNTUK MATERI DAUR HIDUP HEWAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH DEMANGREJO, KULON PROGO TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh:

  Nama : Karulina Widiastuti

NIM : 091134219

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  MOTTO

Di dunia ini tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada 

hanyalah kurang kerja keras 

  

(Bob Sadino) 

 

Apa pun yang Anda anggap sangat sulit dikerjakan, 

kerjakanlah dengan segenap hatimu 

  

(Dalai Lama) 

 

  

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kupersembahkan Skripsi ini kepada: 1. Allah SWT atas jalan yang baik untukku.

  2. Orangtuaku tercinta Bapak Saring dan Ibu Rumiyati yang selalu memberikan dukungan.

  3. Adikku Ridwan Muhammad Nur dan Ade Prima Latifa.

  4. Bapak Ibu Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan mendidik kami.

  5. Teman-teman seperjuanagnku.

  6. PGSD USD tempatku belajar.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 6 Maret 2012 Penulis Karulina Widiastuti

  

PERNYATAAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Karulina Widiastuti NIM : 091134219

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “Peningkatan Prestasi Belajar IPA untuk Materi Daur Hidup Hewan Melalui Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo Tahun Pelajaran 2011/ 2012” Beserta perangkat yang diperlukan. Demikian saya memberitahukan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 6 Maret 2012 Yang menyatakan Karulina Widiastuti

  

ABSTRAK

Karulina, Widiastuti. Peningkatan Prestasi Belajar IPA untuk Materi Daur

Hidup Hewan Melalui Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas IV SD

Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

  Skripsi. Yogyakarta. PGSD. FKIP. USD.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan melalui pendekatan kontekstual. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo tahun pelajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 8 siswa putra dan 9 siswa putri. Tindakan yang dilakukan yaitu berupa penggunaan pendekatan kontekstual selama pembelajaran berlangsung. Data yang dikumpulkan adalah kegiatan aktivitas siswa dan hasil evaluasi tes tertulis siswa setiap siklus.

  Instrumen yang digunakan dalam pengamatan aktivitas siswa adalah lembar aktivitas siswa yang diisi oleh peneliti dan aspek yang dinilai adalah keaktifan dalam kelompok, kerjasama dalam kelompok, tanggung jawab, frekuensi menjawab pertanyaan dari guru, presentasi kelompok. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk evaluasi tes tertulis adalah 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengkaji data keaktifan siswa adalah teknik perbandingan, yaitu peneliti membandingkan peningkatan skor rata-rata keaktifan siswa pada siklus I dan siklus II. Teknik analisis data hasil evaluasi tes tertulis adalah membandingkan peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM dari siklus I dan siklus II serta membandingkan nilai rata-rata kelas dari siklus I dan siklus II.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembelajaran terjadi peningkatan aktivitas siswa apabila dibandingkan persentase siswa yang memenuhi kriteria baik dan sangat baik keaktifan siswa pada siklus I dan siklus II. Peningkatan tersebut dapat ditunjukkan dari persentase keaktifan siswa pada siklus I yaitu 70.59% meningkat menjadi 100% pada siklus II. Hasil penelitian evaluasi tes tertulis menunjukkan bahwa pada siklus I siswa yang memenuhi KKM mencapai 52.94%, hal ini lebih besar daripada kondisi awal yang hanya mencapai 47.06%. Siswa yang memenuhi KKM pada siklus II yaitu 76.47%. Sedangkan untuk nilai rata-rata kelas pada siklus I mencapai 64.82, ini meningkat dari kondisi awal yang hanya 58. Nilai rata-rata kela pada siklus II yaitu 73.18, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan baik jumlah siswa yang memenuhi KKM, nilai rata-rata kelas, maupun persentase siswa yang memenuhi kriteria baik dan sangat baik pada aktivitas siswa.

  Kata Kunci : Prestasi Belajar, Daur Hidup Hewan, Pendekatan Kontekstual

  

ABSTRACT

Karulina Widiastuti. Improving Science Learning Achievement in Animals’

Life Cycle Material Using Contextual Approach of the Fourth Grade Students

of SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo academic Year 2011/2012. A

Thesis. Yogyakarta. Elementary School Teacher Education Study Program.

Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University.

  This research aims to investigate the improvement of students’ achievement in learning Science about animals’ life cycle material using contextual approach. This research is a classroom action research and the subject is the fourth graders of SD Muhammadiyah Demangrejo, academic year 2011/2012 comprising 17 students, 8 are male students and 9 are female students. The actions conducted were observing students’ activities and applying contextual approach during the learning process. The data gathered are the students’ activities and the evaluation result of their written test for each cycle.

  The instruments used in observing students’ activities were students’ activity sheets which were filled in by the researcher; the criteria scored are students’ activeness in group, students’ cooperation in group, responsibilities, the frequency of answering teacher’s questions, and group presentation. Meanwhile, the instrument used to evaluate the written test is 15 multiple choice questions and 5 questions of essay. The data analysis technique to study students’ activeness data is the comparison technique. The researcher compared the improvement of students’ activeness average score in cycle I and cycle II. The data analysis technique to evaluate the written test is by comparing the increase of the number of students who meet the KKM in cycle I and cycle II, and by comparing the class’ average score in cycle I and cycle II.

  The results showed that in learning students activities should occur increasing he percentage of students than meets the criteria for good and very good on student liveliness cycle I and cycle II. This increase can be shown from the percentage of students in the cycle of activity that is 70.59% increased to 100% in the cycle II. The research result of the written test evaluation shows that in cycle I, the students who meet the KKM reach 52.94%; this is higher than the initial condition which was only 47.06%. The students who meet the KKM in cycle II is 76.47%. Meanwhile, the class’ average score in cycle I attained 64.82%, increasing from the initial condition which was only 58. The class’ average score in cycle II is 73.18. Therefore, it can be concluded that there is an improvement in the number of students who meet the KKM, the class’ average score, and the average score of students’ activities.

  Keywords: Learning Achievement, Animals’ Life Cycle, Contextual Approach

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi syarat kelulusan program S1 PGSD Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan yang sangat bermanfaat, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu hingga skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

  1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi PGSD USD.

  3. Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Dosen PGSD Universitas Sanata Dharma.

  5. Panitia penguji Ujian Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti ujian.

  6. Kepala Sekolah, Guru serta siswa SD Muhammadiyah Demangrejo.

  7. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii HALAMAN MOTTO .............................................................................. iv PERSEMBAHAN .................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................... vii ABSTRAK ............................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................. ix KATA PENGANTAR ............................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................ xii DAFTAR TABEL .................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi DAFTAR GRAFIK ................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xviii BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ..............................................

  1 B. Identifikasi Masalah ....................................................

  4 C. Pembatasan Masalah .....................................................

  4

  E. Tujuan Penelitian .........................................................

  4 F. Manfaat Penelitian .......................................................

  5 BAB II. KAJIAN PUSTAKA ...........................................................

  6 A. Kajian Teori ..................................................................

  6 1. Prestasi Belajar ......................................................

  6 a. Pengertian .........................................................

  6 b. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ....

  7 2. Pendekatan Kontekstual ........................................

  11 a. Pengertian .........................................................

  11 b. Prinsip Ilmiah Pendekatan Kontekstual ............

  12 c. Aspek/ Komponen Pendekatan Kontekstual ....

  13 3. IPA ..........................................................................

  17 a. Pengertian IPA ..................................................

  17 b. Hakekat IPA .....................................................

  18 c. Pembelajaran IPA di SD ...................................

  19 4. Daur Hidup Hewan .................................................

  20 B. Kerangka Berfikir .........................................................

  24 C. Penelitian Yang Relevan ..............................................

  25 D. Perumusan Hipotesis ...................................................

  26 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...........................................

  27 A. Setting Penelitian ......................................................... 27 B. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................

  27 C. Jenis Penelitian ...........................................................

  28

  D. Peubah ...........................................................................

  28 E. Pengumpulan Data dan Instrumen ................................

  29 F. Penyusunan Instrumen ..................................................

  29 G. Validasi ........................................................................ 38 H. Metode Analisis Data ..................................................

  38 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................

  40 A. Hasil Penelitian .............................................................

  40 a. Siklus I ....................................................................

  41 b. Siklus II ...................................................................

  47 B. Pembahasan .................................................................

  54 a. Siklus I ....................................................................

  54 b. Siklus II ...................................................................

  55 BAB V. PENUTUP ............................................................................

  58 A. Kesimpulan .....................................................................

  58 B. Saran ...............................................................................

  59 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

  60 LAMPIRAN .............................................................................................

  60

  

DAFTAR TABEL

  36 Tabel 9 Kisi-kisi Soal Siklus II ............................................................

  49 Tabel 15 Nilai Hasil Evaluasi Siklus I dan Siklus II .............................. 51 Tabel 16 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Siklus II ..............................

  45 Tabel 14 Nilai Hasil evaluasi Siklus II ..................................................

  44 Tabel 13 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa Siklus I .............................

  40 Tabel 12 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Siklus I .................................

  39 Tabel 11 Nilai Hasil Evaluasi Siklus I ..................................................

  37 Tabel 10 Analisis Data Awal Tes Tertulis ............................................

  36 Tabel 8 Kisi-kisi Soal Siklus I .............................................................

  Halaman Tabel 1 Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ........................

  35 Tabel 7 Kriteria Skor Uraian ...............................................................

  35 Tabel 6 Kriteria Skor Pilihan Ganda ...................................................

  34 Tabel 5 Penyusunan Soal Ulangan Pada Siklus II ...............................

  33 Tabel 4 Penyusunan Soal Ulangan Pada Siklus I ................................

  29 Tabel 3 Peningkatan Prestasi Belajar Yang Diharapkan ......................

  29 Tabel 2 Lembar pengamatan Aktivitas Siswa ......................................

  52 Tabel 17 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa Siklus II ........................... 53

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1 Metamorfosis Kupu-kupu ......................................................

  21 Gambar 2 Metamorfosis Katak ................................................................

  22 Gambar 3 Metamorfosis Nyamuk ............................................................

  22 Gambar4 Metamorfosis Lalat .................................................................

  23 Gambar 5 Metamorfosis Kecoa ...............................................................

  24 Gambar 6 Metamorfosis Belalang ...........................................................

  24

DAFTAR GRAFIK

  Halaman Grafik 1 Perbandingan Nilai Rata-rata dan Persentase Pada Kondisi Awal dengan Siklus I .......................................................................................

  55 Grafik 2 Perbandingan Nilai Rata-rata dan Persentase Pada Kondisi Awal, Siklus I dengan Siklus II .........................................................................

  56

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Universitas ...................................

  61 Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Sekolah ........................................

  62 Lampiran 3 Silabus ..................................................................................

  63 Lampiran 4-7 RPP ...................................................................................

  67 Lampiran 8 -11 LKS ...............................................................................

  79 Lampiran 12 - 13 Soal Evaluasi ...............................................................

  91 Lampiran 14 - 19 Kunci Jawaban ............................................................

  99 Lampiran 20 – 21 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa .......................... 108 Lampiran 22 Hasil Pekerjaan Siswa ........................................................ 112 Lampiran 23 Foto Kegiatan Penelitian .................................................... 132

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar tidak dapat dipisahkan dari prestasi belajar. Prestasi be-

  lajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa dalam usaha belajar sebagaima- na yang dinyatakan dalam rapor.

  Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang diinginkan. Hasil prestasi belajar tersebut dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Prestasi belajar dapat dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah di- capai oleh setiap anak pada periode tertentu yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.

  Di SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo prestasi belajar siswa masih rendah terutama untuk materi daur hidup hewan. Ini dapat terlihat dari jumlah siswa yang tuntas atau mencapai standar KKM hanya sekitar 8 siswa dari 17 siswa dengan nilai rata-rata kelas 58. Untuk SD Muhammadiyah De- mangrejo, Kulon Progo Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk materi daur hidup hewan adalah 65. Ini dapat kita simpulkan bahwa siswa kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo kurang mampu menguasai ma- teri yang disampaikan.

  Jika diamati kondisi pembelajaran IPA di SD Muhammadiyah Demangre- jo, Kulon Progo guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa ku- rang tertarik dalam belajar. Siswa akan lebih menguasai materi yang diajarkan apabila siswa tersebut menemukan sendiri pengetahuannya melalui kegiatan aktif selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru tidak menggunakan pendekatan yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa dalam kehidupan se- hari-hari.

  Penggunaan pendekatan kontekstual diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo terutama materi daur hidup hewan. Pendekatan yang baik adalah pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Menurut teori J. Peaget da- lam Parkay (2011:58) pada usia SD kelas IV merupakan tahap operasional konkret (concrete operational) yang artinya anak dalam pengerjaan-pengerjaan logis dapat dilakukan dengan benda-benda konkret dan nyata. Dengan bantuan benda nyata anak akan lebih mudah untuk memahami suatu hal.

  Dengan demikian untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo materi daur hidup hewan diperlukan pendekatan kontekstual. Dengan pendekatan kontekstual akan membantu siswa untuk menghubungkan antara apa yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa. Menurut Muslich (2007:40) pendekatan kontekstual merupakan konsep pem- belajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan si- tara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan seha- ri-hari para siswa sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat. Dengan pendekatan ini siswa akan lebih mudah memahami materi dan merasa lebih tertarik dengan benda-benda yang sering digunakan dalam kehidupan sehari- hari.

  Pendekatan kontekstual melibatkan tujuh komponen utama yaitu kon- struktivisme (constructivism), menemukan (inkuiri), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection) dan penilaian autentik (authentic assessment). Apabila tujuh kom- ponen tersebut dilaksanakan siswa akan lebih mudah mengembangkan piki- rannya dan mendorong rasa keingintahuan siswa dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Penggunaan pendekatan kontekstual diharapkan dapat me- ningkatkan prestasi belajar IPA materi daur hidup hewan di SD Muhamma- diyah Demangrejo, Kulon Progo.

  Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mengambil judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA untuk Materi Daur Hidup Hewan Melalui Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo Tahun Pelajaran 2011/ 2012”. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

  B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi seba- gai berikut.

  1. Rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan siswa kelas IV di SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo.

  2. Belum digunakannya pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA materi daur hidup hewan siswa kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo.

  C. Pembatasan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah di atas penelitian ini dibatasi pada peningka- tan prestasi belajar aspek kognitif dan aktivitas siswa melalui pendekatan kon- tekstual serta dibatasi pada KD 4.1 Medeskripsikan daur hidup hewan di ling- kungan sekitar misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing.

  D. Rumusan Masalah

  Apakah penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi be- lajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo tahun pelajaran 2011/ 2012? E.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan masalah yang diteliti, tujuan penelitian ini adalah untuk menge- tahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA marteri daur hidup hewan melalui pendekatan kontekstual siswa kelas IV SD Mu- hammadiyah Demangrejo, Kulon Progo tahun pelajaran 2011/ 2012.

F. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang dapat disumbangkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1.

  Manfaat Teoretis Secara teoretis hasil penelitian ini menambah wawasan tentang sa- lah satu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

  a) Bagi penulis sendiri, menambah pengalaman berharga mengenai penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran.

  b) Bagi rekan-rekan guru, dapat menjadi salah satu contoh pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan pada materi lain, mata pelaja- ran lain, dan di kelas lain.

  c) Untuk perpustakaan kampus dan sekolah, laporan penelitian ini dapat menambahkan satu bacaan yang dimanfaatkan untuk teman- teman mahasiswa dan guru sebagai contoh penelitian, terutama yang masih mengalami kesulitan melakukan penelitian dan belum berani untuk memulainya, sedangkan bagi yang sudah bias mela- kukannya dapat dijadikan sebagai bahan pembanding.

     

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Winkel (1983:161) mengemukakan bahwa prestasi adalah bukti

  usaha yang dapat dicapai seseorang, sedangkan belajar merupakan meru- pakan usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena kebetulan (Mulyati, 2005:5). Prestasi belajar menurut Winkel (1983:162) adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangkan prstasi belajar menurut Ngalim Purwanto (1986:28) adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapot.

  Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomo- tor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan mengguna- kan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Prestasi belajar dapat diny- atakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan ha- sil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.

  Berdasarkan penjelasan di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar dimana prestasi belajar tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf, maupun kalimat.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi be- lajar, yaitu: 1)

  Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor internal yaitu:

  a) Kecerdasan/ intelegensi Kecerdasan menurut Winkel (1983:264) adalah kemam- puan seseorang untuk belajar, kapasitas kognitif untuk berfikir.

  Ababila seorang siswa mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia akan mencapai prestasi bela- jar yang tinggi. Menurut Muhibbin (1999:135) semakin tinggi ke- mampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar pelua- ngnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemam- puan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya un- tuk meraih sukses. Oleh karena itu intelegensi/ kecerdasan yang baik merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang siswa da- lam usaha belajar. b) Bakat Bakat sangat berperan terhadap prestasi belajar seseorang.

  Bakat merupakan kemampuan yang merupakan sesuatu yang me- lekat dalam diri seseorang (Hamzah dkk, 2009:7). Jadi, bakat me- rupakan potensi atau kemampuan yang dimiliki seseorangdan jika diberikan kesempatan untuk dikembangkan melaui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata. Oleh karena itu seseorang yang mempunyai bakat lebih berpeluang mempunyai prestasi yang baik apabila dikembangkan.

  c) Minat Menurut Simandjuntak (1986:47) minat adalah suatu sikap subjek terhadap objek atas dasar adanya kebutuhan dan kemungki- nan terpenuhinya kebutuhan itu. Menurut Elizabet B. Hurlock (1989:114) minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka be- bas memilih.

  Berdasarkan pendapat di atas, minat adalah suatu sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan dan muncul dari dalam diri. Bagi siswa, minat mempunyai peran yang penting dan mempunyai pengaruh yang be- sar terhadap proses pembelajaran. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan cara agar keinginan yang diinginkan dapat terca- pai. Dalam hal ini guru perlu meningkatkan minat siswa agar pres- tasi belajar meningkat.

  d) Motivasi

  Motivasi dalam belajar itu sangat penting. Dalam pembela- jaran diharapkan siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk be- lajar. Motivasi menurut Nasution (1995:73) adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi da- pat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan suatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya dari luar diri seorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar.

  2) Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa penga- laman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan se- bagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Faktor eksternal yang da- pat mempengaruhi prestasi belajar adalah: a) Keadaan keluarga

  Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyara- kat. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.

  Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Orangtua harus memberikan perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah.hatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun sehingga prestasi belajar dapat meningkat.

  b) Keadaan sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang san- gat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh ka- rena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk be- lajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelaja- ran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kuriku- lum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempen- garuhi hasil belajarnya.

  c) Lingkungan masyarakat Lingkungan merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan mempenga- ruhi perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari- hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan di mana anak itu berada. Dengan demikian lingkungan membentuk kepri- badian anak. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka ke- mungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada di- rinya, sehingga ia akan ikut belajar mengikuti temannya.

2. Pendekatan Kontekstual a. Pengertian Pendekatan Kontekstual

  Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran sering dikenal dengan sebu- tan Contextual Teaching and Learning (CTL). Pendekatan tersebut menurut Elaine B. Johnson (2006:67) merupakan sebuah proses pendidikan yang ber- tujuan menolong siswa melihat makna di dalam materi akademik yang me- reka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan sehari-hari mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, social, dan keadaan budaya mereka. Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidu- pan mereka sehari-hari (Muslich, 2007;41).

  Pendekatan kontekstual akan membantu peserta didik dan guru dalam pembelajaran. Siswa akan lebih mudah belajar dan siswa akan terdorong un- tuk mengerti makna belajar. Siswa diharapkan sadar bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupan.

  Menurut penulis, pendekaan kontekstual adalah pendekatan yang men- gaitkan antara materi yang diajarkan dengan kondisi kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa akan lebih mudah membangun pengetahuannya sendiri sehingga tidak mudah terlupakan.

b. Prinsip Ilmiah Pendekatan Kontekstual

  Ada tiga prinsip ilmiah dalam pendekatan kontekstual menurut Elaine Johnson (2005:68-89) yaitu: 1)

  Prinsip kesaling-bergantungan Prinsip ini mengajak para pendidik untuk mengenali keterkaitan mereka dengan pendidik yang lainnya, dengan siswa, dengan masyarakat, dan dengan bumi. Prinsip kesaling-bergantungan menghubungkan semua hal yang ada di alam semesta dengan hal lainnya. Ini dapat membantu siswa membuat hubungan untuk menemukan makna. 2) Prinsip Diferensiasi

  Prinsip deferensisasi mendorong untuk terus-menerus menghasilkan ke- ragaman yang tak terbatas, perbedaan, berlimpahan, dan keunikan dari alam semesta. 3) Prinsip pengaturan diri

  Prinsip ini meminta para pendidik untuk mendorong setiap siswa menge- luarkan potensinya. Ini akan menolong para siswa mencapai keunggulan akademik, memperoleh keterampilan karier, dan mengembangkan karak- ter dengan cara menghubungkan tugas sekolah dengan pengalaman serta pengetahuan pribadinya.

c. Aspek atau Komponen Pendekatan Kontekstual Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa.

  Salah satu pendekatan yang berpusat pada siswa adalah pendekatan konteks- tual. Dengan pendekatan kontekstual diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa, ini dikarenakan di dalam pendekatan tersebut menca- kup tujuh aspek yang dapat membantu siswa untuk mengembangkan penge- tahuannya sendiri.

  Menurut Sardiman A. M (2007: 223-229) tujuh aspek dalam pembelaja- ran kontekstual yaitu: 1) Teori konstruktivisme

  Kontruktivisme merupakan landasan berfikir bagi pendekatan kon- tekstual. Pengetahuan yang riil bagi para siswa adalah sesuatu yang di- bangun atau ditemukan oleh siswa itu sendiri. Siswa harus merekon- struksi pengetahuan itu kemudian member makna melelui pengalaman nyata. Dalam hal ini siswa harus dilatih untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergulat dengan ide- ide dan kemudian mampu mengkonstruksinya. Elemen umum konstruk- tifis (Elaine B. Johnson, 2006:123) adalah guru memancing pengetahuan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran, guru tidak hanya menyajikan materi kepada siswa tetapi merespon upaya siswa untuk mempelajari materi, siswa tidak hanya menyerap informasi tetapi juga secara aktif menggunakan informasi itu untuk menyusun makna, guru menciptakan lingkungan social di kelas komunitas pembelajar dan memungkinkan siswa memikirkan satu sama lain dalam memecahkan masalah.

  Proses pembelajaran dikemas atau dikelola menjadi proses mere- komstruksi, bukan hanya menerima informasi dari guru. Dalam hal ini siswa akan membangun sendiri pengetahuannya melalui keterlibatan se- cara aktif dalam proses pembelajaran.

  2) Menemukan (Inkuiri)

  Proses belajar adalah proses menemukan. Langkah-langkah menemukan (inkuiri) adalah: a) Merumuskan masalah.

  b) Mengamati atau melakukan observasi, termasuk membaca buku, mengumpulkan informasi.

  c) Menganalisis dan menyajikan hasil karya dalam tulisan, laporan, gambar, tabel dan sebagainya.

  d) Menyajikan, mengomunikasikan hasil karya di depan guru, teman se- kelas atau audien yang lain.

  3) Bertanya (Questioning) Pengetahuan yang dimiliki sesorang umumnya tidak terlepas dari aktivitas bertanya. Bertanya menunjukkan adanya perhatian terhadap materi yang dipelajari dan ada upaya untuk menemukan jawaban sebagai bentuk pengetahuan. Dalam pembelajaran, bertanya berguna untuk: a) Menggali informasi.

  b) Mengecek pemahaman siswa. c) Membangkitkan respon siswa.

  d) Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa.

  e) Mengetahui hal-hal yang telah diketahui siswa.

  f) Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru.

  g) Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa.

  h) Menyegarkan kembali pengetahuan siswa. 4)

  Masyarakat belajar (Learning Community) Guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran secara kelom- pok. Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang anggotanya hete- rogen. Yang pandai mengajar yang lemah, yang sudah tahu memberi ta- hu temannya yang belum tahu, yang cepat menagkap mendorong teman- nya yang lamabat. Hal-hal yang dapat diwujudkan untuk mengembang- kan masyarakat belajar di kelas adalah: a) Pembentukan kelompok kecil.

  b) Pembentukan kelompok besar.

  c) Mendatangkan ahli di kelas.

  d) Bekerja dengan kelas sederajat.

  e) Bekerja kelompok dengan kelas di atasnya.

  f) Bekerja dengan masyarakat.

  5) Pemodelan (Modelling) Salah satu komponen pendekatan kontekstual adalah pemodelan.

  Dalam pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu membutuh- kan model yang ditiru. Dalam pendekatan kontekstual guru bukan satu- satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Ke- mungkinan siswa ada yang pernah melakukan ataupun sudah mengetahui cara bekerjanya. Mereka dapat belajar dari pengalaman yang sudah me- reka dapat.

  6) Refleksi (Reflection)

  Refleksi adalah cara berfikir atau perenungan tentang apa yang ba- ru dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa yang sudah dilakukan pada masa lalu. Wujud refleksi antara lain berupa:

  a) Pernyataan langsung siswa tentang apa yang diperoleh setelah mela- kukan pembelajaran.

  b) Catatan atau jurnal di buku siswa.

  c) Kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu.

  d) Diskusi.

  e) Hasil karya. 7) Penilaian yang autentik

  Penilaian adalah proses pengumpulan data yang dapat memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Penilaian autentik adalah peni- laian yang dilakukan selama pembelajaran dan sesudah pembelajaran berlangsung, bukan hanya pada saat pengerjaan ulangan saja. Ciri-ciri penilaian yang autentik:

  a) Dilaksanakan selama dan sesudah pembelajaran berlangsung.

  b) Dapat digunakan untuk formatif dan sumatif.

  c) Yang diukur keterampilan dan performan, bukan mengingat fakta.

  d) Berkesinambungan.

  e) Terintegrasi.

  f) Dapat digunakan sebagai feed back.

  Wujud kegiatan penilaian antara lain dapat berupa kegiatan dan la- poran, PR, kuis, presentasi dan penampilan siswa, demonstrasi, karya siswa, karya tulis, jurnal, hasil tes tulis. Tujuh aspek atau komponen pendekatan kontekstual tersebut apabila di- terapkan dalam pembelajaran, diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi dan guru tidak hanya satu-satunya sumber belajar. Siswa akan lebih ak- tif dalam mengikuti pembelajaran dan mereka akan merasa senang dengan pe- laksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual. Sehingga diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat setelah digunakannya pen- dekatan kontekstual.

3. IPA a. Pengertian IPA

  Dalam Srini M. Iskandar (1997: 2), kata IPA merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris “Natural science”. Natural artinya alamiah, berhubun- gan dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara harafiah, IPA merupakan ilmu tentang alam, ilmu yang mempelajari peristiwa- peristiwa yang terjadi di alam.

b. Hakekat IPA

  1) IPA sebagai produk.

  Bentuk IPA sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori IPA. Fakta dalam IPA adalah pernyataan tentang benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara obyektif. Konsep dalam IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA. Prin- sip IPA yaitu generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep IPA.

  Hukum alam adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentatif tetapi karena mengalami pengujian-pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hokum bersifat lebih kekal. Teori ilmiah adalah kerangka yang lebih luas dari fakta, konsep, dan prinsip yang sal- ing berhubungan. 2) IPA sebagai proses.

  IPA sebagai proses adalah memahami bagaimana mengumpulkan fakta-fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta-fakta untuk menginterpretasikannya.

  Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak-anak didefinisikan oleh Paolo Marten (dalam Srini M. Iskandar, 1997: 15).

  a) Mengamati apa yang terjadi.

  b) Mencoba memahami apa yang diamati. c) Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi.

  d) Menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.

c. Pembelajaran IPA di SD

  Pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman be- lajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan baik proses maupun produk. Pembelajaran SD menggunakan kurikulum 2006 (KTSP) dengan tujuan mata pelajaran IPA terutama pada materi daur hidup hewan di kelas IV semester ganjil diantaranya untuk mengembangkan pengetahuan, dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling ber- kaitan antara IPA dengan lingkungan sekitar.

  Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata sis- wa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang di- milikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pene- rapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan pen- dekatan kontekstual dalam materi daur hidup hewan.

  Di SD, materi daur hidup hewan diajarkan di kelas IV semester ganjil. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tentang daur hidup hewan adalah sebagai berikut:

  Standar Kompetensi: 4.

  Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup.

  Kompetensi Dasar:

  4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misal- nya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing.

  Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan dapat di- ketahui dari adanya perubahan pada bentuk maupun ukuran. Ada makhluk hi- dup yang mengalami pertambahan ukuran saja. Ada juga makhluk hidup yang mengalami pertambahan ukuran juga mengalami perubahan bentuk (Rositawa- ty,dkk , 2008:45).

  Daur hidup artinya lingkaran hidup dari telur sampai dapat menghasilkan telur. Pertumbuhan dan perkembangan hewan dapat dikelompokkan menjadi dua (Heri Sulistyanto, 2008:52), yaitu:

  1. Tanpa Metamorfosis Metamorfosis adalah perubahan-perubahan bentuk yang terjadi dalam daur hidup hewan. Oleh karena itu, hewan yang tanpa melalui metamorfosis ti- dak mengalami perubahan bentuk tetapi mengalami perubahan ukuran saja.

  2. Dengan Metamorfosis

  a. Metamorfosis sempurna Metamorfosis sempurna yaitu bentuk sebelum dewasa dan sesudah dewa- sa berbeda. Contohnya pada kupu-kupu, katak, nyamuk, dan lalat.

  1) Daur hidup kupu-kupu

  Kupu-kupu dewasa bertelur di atas dedaunan. Beberapa hari kemu- dian telur akan menetas. Setelah menetas, muncul larva atau ulat.

  Umumnya makanan ulat adalah dedaunan. Setelah cukup dewasa, ulat akan membentuk kepompong, inilah ulat tumbuh dan berkembang menjadi kupu-kupu. Setelah tumbuh dengan sempurna kupu-kupu akan keluar dari kepompong. Pada umumnya makanan kupu-kupu adalah sari bunga.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN MELELUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN MELELUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM LAWEYAN S

0 1 16

PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN MELELUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA MATERI DAUR HIDUP HEWAN.

0 0 23

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA MATERI DAUR HIDUP HEWAN.

0 0 28

(ABSTRAK) PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BAGIANBAGIAN TUMBUHAN BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI SIMPAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 2

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BAGIANBAGIAN TUMBUHAN BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI SIMPAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 86

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SD 2 WERGU KULON KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

1 0 138

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 114

MENINGKATKAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010-2011

0 0 160