Planggok D an Sleman Y kripsi lah Satu Sy rogram Stud Sanata Dha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PE ERBEDAA AN TING GKAT KES SEJAHTE ERAAN M MASYARA AKAT

BERDASA B ARKAN O ORIENTA SI SOSIA AL PERAN NGKAT D DESA

S Studi Kasus s di Dusun P Planggok D esa Margok katon

Kecam matan Seyega an Sleman Y Yogyakarta a

  

S kripsi

Diajuka n untuk Me emenuhi Sal lah Satu Sy yarat Memp peroleh Gela ar

Sarjana E Ekonomi Pr rogram Stud di Manajem men

U Universitas Sanata Dha arma

    Oleh : O

  

Endra Bas skoro Artiya anto

NIM : 0 05 2214 140

PROG GRAM STU UDI MAN NAJEMEN N

JURU USAN MA ANAJEME EN FAKU ULTAS EK KONOMI

UNIVE ERSITAS S SANATA DHARMA A

YOGY YAKARTA A

  

2 2012  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PE ERBEDAA AN TING GKAT KES SEJAHTE ERAAN M MASYARA AKAT

B BERDASA ARKAN O ORIENTA SI SOSIA AL PERAN NGKAT D DESA

S Studi Kasus s di Dusun P Planggok D esa Margok katon

Kecam matan Seyega an Sleman Y Yogyakarta a

  

S kripsi

Diajuka n untuk Me emenuhi Sal lah Satu Sy yarat Memp peroleh Gela ar

Sarjana E Ekonomi Pr rogram Stud di Manajem men

U Universitas Sanata Dha arma

   

O Oleh :

Endra Bas skoro Artiya anto

  

NIM : 0 05 2214 140

PROG GRAM STU UDI MAN NAJEMEN N

JURU USAN MA ANAJEME EN FAKU ULTAS EK KONOMI

UNIVE ERSITAS S SANATA DHARMA A

YOGY YAKARTA A

  2

  

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

       

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

Jangan lakukan sebuah tugas dengan tujuan agar tugas tersebut cepat selesai. Berupayalah untuk melakukan kegiatan dengan relaks, dengan penuh perhatian. Nikmatilah dan menyatulah dengan pekerjaan. -THICH NHAT HANH- Saat ini adalah satu-satunya waktu yang kita miliki. Orang yang paling penting adalah orang yang saat ini sedang bersama anda, yang ada di depan anda, karena kita tidak akan pernah tahu kita akan bersama siapa di masa yang akan datang. Tugas terpenting yang layak di kerjakan adalah membuat orang yang sedang bersama anda bahagia, dan itulah tujuan hidup ini. - THICH NHAT HANH-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan Kepada:

  Allah SWT sebagai pedoman hidupku Nabi Muhammad SAW sebagai tuntunanku

Bapak (Alm), Ibuku, kakak dan saudara-saudaraku

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PERBEDAAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

BERDASARKAN ORIENTASI SOSIAL PERANGKAT DESA

Studi Kasus di Dusun Planggok Desa Margokaton

Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta

  

Endra Baskoro Artiyanto

Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2012

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengukur atau mengidentifikasi orientasi

  sosial perangkat desa . 2) Untuk mengetahui perbedaan tingkat kesejahteraan

  

berdasarkan orientasi sosial. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang

melibatkan 84 orang sebagai responden.

  Penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data, yaitu

kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis

deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis karakteristik responden dan analisis

data Uji t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat kesejahteraan

masyarakat berdasarkan orientasi sosial perangkat desa.

  Berdasarkan hasil dari ke dua analisis tersebut dapat diketahui bahwa

persepsi masyarakat terhadap orientasi sosial non sosial aparat desa yaitu terdapat

65 orang (77,4%) menyatakan orientasi aparat desa adalah sosial dan sebanyak 19

   

orang (22,6%) menyatakan orientasi aparat desa adalah non sosial . Tidak terdapat

perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat berdasarkan orientasi sosial aparat

desa. Ditunjukkan dengan nilai rerata kesejahteraan pada orientasi sosial sebesar

Rp. 688.430,8 dan nilai rerata kesejahteraan pada orientasi non sosial sebesar Rp.

  

527.434,2. Didukung hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 0,951 dan tingkat

signifikansi sebesar 0,344 (p>0,05) Kata kunci : perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat berdasarkan orientasi sosial perangkat desa

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRACT THE DIFERENCES LEVEL PEOPLE WELFARE BASED SOCIAL ORIENTATION IN VILAGE Case Study in Hamlet of Planggok Margokaton Seyegan Sleman District Yogyakarta Endra Baskoro Artiyanto Economic Faculty Sanata Dharma University Yogyakarta 2012 The aims of this research are 1) to measure or identify the social orientation

of the chief of hamlet and 2) to know the difference level of social welfare based

on social orientation of the chief of hamlet. The research is case study that

involves 84 poeple respondents.

  The writer uses many techniques to collect the research. They are questioner

and interview. The data analysis techniques used are descriptive analysis

technique to analyze the characteristics of respondents and t test to determine

whether there is differences of level of social welfare based on the orientation of

the community.

  Based of the two analysis, we know that 65 people (77,4%) stated that the

orientation of chief of hamlet is social and 19 people (22,6%) stated that the

orientation fo chief of hamlet is non social. Nothing differences in the level of

social welfare based on social orientation of chief of hamlet.

  Keywords: difference level of people welfare based social orientation

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Segala hormat, puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang

Maha Esa atas segala berkat, kasih serta anugerah-Nya yang senantiasa penulis

rasakan dari awal sampai akhir penulisan skripsi yang berjudul “PERBEDAAN

TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BERDASARKAN

ORIENTASI SOSIAL PERANGKAT DESA. Studi Kasus di Dusun

Planggok Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta” .

  

Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan dan bantuan

dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab

itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  

1. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr. Ir. P. Wiryono

Priyotamtama, S.J.

  

2. Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

3. V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan

Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan

saran dalam penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

4. A.Budisusila, SE.,M.Soc.Sc., selaku pembimbing II yang telah berkenan

mencurahkan perhatian, waktu, tenaga, pikiran dan semangat kepada penulis untuk menyusun skripsi ini dari awal hingga selesai.

  

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berguna bagi penulis selama proses perkuliahan.

  

6. Bapak (Alm) dan Ibuku tercinta, yang telah melahirkanku dan tak henti-

hentinya memberikan kasih sayang, dukungan serta doa hingga akhirnya penulisan skripsi ini terselesaikan.

  

7. Kakakku mas Endro dan mbak Retno dan kedua ponakanku Bila dan Bagus

yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

  8. Inge yang telah menemaniku selama 7 tahun terimakasih atas kesabaranya.

  

9. Sahabat-sahabatku Gokdi, Adi Tunya Walefa, Rully, Asri, Menik, Paskalis,

Shinta, Bintang, dan semua temen-temen manajemen 2005.

  

10. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

buat dukungan, doa dan kerjasamanya selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis percaya bahwa kasih dan kemurahan Tuhan selalu menyertai dan

memberkati semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya

dalam skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu

saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang

hati. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan menfaat bagi setiap orang

yang membacanya.

  Yogyakarta, 6 juni 2012 Penulis Endra Baskoro Artiyanto

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

  ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

  ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN

  .......................................................................iii HALAMAN MOTTO

  ................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN

  ................................................................... v HALAMAN KEASLIAN KARYA

  .............................................................. vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

  ............. vii ABSTRAK

  ....................................................................................................viii ABSTRACT

  ................................................................................................... ix KATA PENGANTAR

  ................................................................................... x DAFTAR ISI

  .................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................xviii

  

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah........................................................................5 C. Tujuan Penelitian........................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian...................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 7

A. Memahami Wirausaha dan Kewirausahaan ............................... 7

  1. Pengertian Tentang Wirausaha dan Kewirausahaan ............ 7

  2. Perbedaan Antara Kewirausahaan Bisnis dan Kewirausahaan Sosial .......................................................... 8

  3. Mengubah Bangsa Dengan Kewirausahaan Sosial .............. 9

  4. Karakteristik, Komponen dan Kompetensi Kewirausahaan Sosial ......................................................... 11 B. Kuadran Kewirausahaan Sosial................................................. 15 1. Kuadran 1 ............................................................................

  16

  2. Kuadran 2………………………………………………….16

  3. Kuadran 3………………………………………………… .17

  4. Kuadran 4………………………………………………… .17

  C. Kesejahteraan Masyarakat ....................................................... 18

  1. Peran Kewirausahaan Sosial Terhadap Kesejahteraan Masyarakat .......................................................................... 20 D. Sekilas Tentang Perangkat Desa ............................................... 22

  1. Pemilihan Kepala Desa Menurut UU No. 32/2004 ............. 23

  2. Struktur Perangkat Desa…………………………………...27

  E. Kerangka Konseptual Penelitian ............................................... 34

  F. Hipotesis……………………………………………………….35

  

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 36

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 36 B. Subyek dan Obyek Penelitian………………………………….36 C. Waktu Dan Lokasi Penelitian………………………………. .37 D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional……………….....37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Orientasi Kewirausahaan Sosial .......................................... 37

  2. Kesejahteraan Masyarakat………………………………....37

  3. Definisi Operasional……………………………………….39 E. Pengukuran Variabel .................................................................

  40 F. Populasi dan Sampel…………………………………………...40 1. Populasi ...............................................................................

  40

  2. Sampel……………………………………………………..41

  3. Teknik Pengambilan Sampel................................................41

  G. Sumber Data .............................................................................. 41

  H. Teknik Pengumpulan Data.........................................................41

  I. Teknik Pengujian Instrumen…………………………………..42 J. Teknik Analisis Data.................................................................43

  1. Analisis Deskriptif ..............................................................

  43

  2. Uji t........................………………………………………..43

  

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MARGOKATON ....................... 46

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Dalam Konteks Desa .... 46

  1. Visi dan Misi Desa Margokaton ......................................... 46

  2. Administratif………………………………………………46

  3. Geografis…………………………………………………..47

  4. Demografis………………………………………………...48

  B. Profil Masyarakat Desa Margokaton ........................................ 48 1. Pendidikan ...........................................................................

  48

  2. Kesehatan………………………………………………….49 

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Mata Pencaharian Menurut Sektor………………………...50

  C. Gambaran Umum Dusun Planggok .......................................... 53

  1. Gambaran Wilayah Dusun Planggok .................................. 53

  2. Kesehatan………………………………………………….54

  3. Mata Pencaharian…………………………………………..54

  D. Alasan Tempat Penelitian ......................................................... 54

  BAB V HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................... 56

  A. Deskripsi Data ........................................................................... 56

  1. Deskripsi Karakteristik Responden ...................................... 56

  2. Deskripsi Data Responden....................................................59

  B. Pengujian Hipotesis ................................................................... 61

  C. Pembahasan ............................................................................... 63

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ................67

  A. Kesimpulan ............................................................................... 67

  B. Keterbatasan penelitian.............................................................67

  C. Saran-saran...................………………………………………..68

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 70

LAMPIRAN .................................................................................................. 72

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  

Tabel IV.1 Tingkat Pendidikan Di Desa Margokaton ................................. 49

Tabel IV.2 Prasarana Kesehatan.................................................................. 49

Tabel IV.3 Mata Pencaharian Sektor........................................................... 50

Tabel V.1 Deskripsi Umur Responden ...................................................... 56

Tabel V.2 Deskripsi Jenis Kelamin Responden ......................................... 57

Tabel V.3 Deskripsi Pendidikan Responden .............................................. 57

Tabel V.4 Deskripsi Pekerjaan Responden ................................................ 58

Tabel V.5 Deskripsi Orientasi Sosial-Non Sosial ...................................... 59

Tabel V.6 Deskripsi Kesejahteraan Masyarakat ........................................ 60

Tabel V.7 Hasil Uji-t Kesejahteraan Masyarakat ...................................... 61

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

  

Gambar II.1 Kuadran Kewirausahaan Sosial.............................................. 15

Gambar II.2 Stuktur Perangkat Desa .......................................................... 27

Gambar II.3 Kerangka Konseptual ............................................................. 34

Gambar IV.1 Peta Desa Margokaton ........................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah pengangguran di Indonesia masih tinggi. Angka pengangguran

  terbuka di Indonesia masih mencapai 8,12 juta jiwa. Angka tersebut belum termasuk dalam pengangguran setengah terbuka, yaitu mereka yang bekerja kurang dari 30 jam per minggu. Masih tingginya angka pengangguran di Indonesia, harus diatasi dengan menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang unggul (www.kompas.com diunggah oleh Kistyarini, 26 November 2011 jam 03:50 WIB). Pemerintah bertanggung jawab untuk menggerakkan semua sumber daya di dalam negeri ini untuk menciptakan kemakmuran sosial yang berkeadilan, seperti yang dirumuskan di dalam Pembukaan UUD 1945.

  “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (alinea 4 Pembukaan UUD 1945)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 Pemerintah Indonesia secara terstruktur dari pusat hingga daerah menerima mandat untuk memajukan kesejahteraan umum. Presiden harus menjadikan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia menjadi sasaran. Gubernur harus memikirkan kesejahteraan masyarakat di tingkat propinsi. Camat harus mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat di tingkat kecamatan, Kepala Desa/Lurah mengemban amanat untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dalam lingkup yang paling kecil dalam struktur pemerintahan melalui kerjasama dengan kepala dusun.

  Sejak diberlakukan penerapan UU No 22 tahun 1999 telah terjadi pergeseran model pemerintahan daerah dari yang semula menganut model efisiensi struktural ke arah model demokrasi. Penerapan model demokrasi mengandung arti bahwa penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah menuntut adanya partisipasi dan kemandirian masyarakat daerah (lokal) tanpa mengabaikan prinsip persatuan negara bangsa. Desentralisasi (devolusi) dan dekonsentrasi merupakan keniscayaan dalam organisasi negara bangsa yang hubungannya bersifat kontinum, artinya dianutnya desentraliasi tidak perlu meninggalkan sentralisasi. Partisipasi dan kemandirian di sini adalah berkaitan dengan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan atas prakarsa sendiri yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

  Otonomi daerah merupakan wewenang untuk mengatur urusan pemerintahan yang bersifat lokalitas menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Dengan demikian desentralisasi sebenarnya menjelmakan otonomi masyarakat setempat untuk memecahkan berbagai masalah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 pemberian layanan kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan.

  Peranan pemerintah daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan pembangunan daerah tertinggal. Peranan yang diberikan selain dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana fisik maupun subsidi langsung, yang juga tidak kalah pentingnya adalah pemerintah daerah juga harus memberikan bimbingan teknis dan non teknis secara terus menerus kepada masyarakat yang sifatnya mendorong dan memberdayakan masyarakat agar mereka dapat merencanakan, membangun, dan mengelola sendiri prasarana dan sarana untuk mendukung upaya percepatan pembangunan di daerah tertinggal serta melaksanakan secara mandiri kegiatan pendukung lainnya.

  Jaring Pengaman Sosial, Jaminan Kesehatan Masyarakat, PNPM Mandiri, Raskin dan lain sebagainya merupakan beberapa contoh inisiatif pemerintah dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Bahkan dalam sumpah pelantikan Kepala desa dinyatakan bahwa Kepala Desa berjanji akan berusaha sekuat tenaga membantu memajukan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan masyarakat Desa pada khususnya, akan setia kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa). Dengan demikian, inisiatif peningkatan kesejahteraan sebuah komunitas/desa terletak di tangan aparat desa.

  Beberapa publikasi seperti yang dibuat oleh Boorstein, di dalam bukunya, How to Change the World, (How to Change the World: Social Entrepreneurs and the Power of New Ideas

  , David Bornstein, 2nd edition,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 Oxford University Press, 2007) menunjukkan bahwa wirausaha sosial itu muncul karena kegagalan pemerintah untuk melaksanakan kewajibannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wirausaha sosial adalah individu dengan solusi inovatif kepada masyarakat dengan lebih menekankan pada kepentingan sosial. Mereka memiliki ambisi dan ketekunan untuk menangani masalah sosial utama dan menawarkan ide-ide baru untuk perubahan dalam sekala besar. Pemerintah harus memiliki jiwa sosial yang bisa menawarkan ide-ide baru kepada masyarakat, karena pemerintah memiliki sumber daya yang bisa dipergunakan oleh masyarakat sebesar-besarnya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, aparat pemerintah dapat digolongkan sebagai wirausaha sosial.

  Boorstein lebih jauh mengidentifikasi 6 karakteristik wirausaha sosial: 1. Mereka bersedia untuk mengoreksi diri (They are willing to self-correct).

  Terbuka pada pendekatan-pendekatan lain yang mungkin dapat digunakan untuk mencapai tujuan.

2. Mereka bersedia untuk saling percaya (They are willing to share credit).

  

Rasa saling percaya akan menjadi ikatan bagi anggota komunitas.

  3. Mereka bersedia meninggalkan struktur yang sudah ada sehingga mendorong mereka untuk berinovasi menemukan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu

  4. Mereka bersedia melewati batas-batas keilmuan. Mereka berfungsi sebagai “social alchemists”, mengumpulkan gagasan, pengalaman dan sumber daya dari berbagai sumber.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5

  

5. Mereka bersedia bekerja diam-diam (work quietly). Mereka berkomitmen

untuk mencapai tujuan/misi tertentu daripada mencari ketenaran/popularitas.

6. Mereka memiliki motivasi etis yang kuat. Mereka memperhatikan aspek etika di dalam menentukan cara/metode untuk mencapai tujuan.

  Jika kehadiran para wirausaha sosial adalah akibat kegagalan aparat pemerintah menjalankan fungsinya, maka dapat dinyatakan bahwa

karakteristik wirausaha sosial pastilah juga dimiliki oleh para pemerintah.

Menarik untuk melihat lebih jauh apakah para aparat pemerintah memiliki

orientasi wirausahanya. Bila mereka memiliki orientasi wirausaha sosial,

maka dapat dipastikan bahwa aktivitas mereka akan memberikan dampak pada

peningkatan kesejahteraan masyarakatnya (ekonomi, sosial dan lingkungan).

B. Rumusan Masalah

  Guna mendalami keterkaitan antara orientasi wirausaha dengan

kesejahteraan masyarakat, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat berdasarkan orientasi sosial perangkat desa di dusun Planggok.

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengukur atau mengidentifikasi orientasi sosial perangkat desa.

  

2. Untuk mengetahui perbedaan tingkat kesejahteraan berdasarkan orientasi

sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 D.

   Manfaat penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Membantu perangkat desa untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

  2. Membantu masyarakat mengenali kontribusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan.

  3. Memberikan indikator calon perangkat desa yang peduli akan tingkat kesejahteraan masyarakat.

  4. Diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukkan bagi perangkat desa dalam menetapkan kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  5. Dapat menjadi bahan evaluasi bagi para perangkat desa dalam menjalankan program kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORI A. Memahami Wirausaha dan Kewirausahaan 1. Pengertian Tentang Wirausaha dan Kewirausahaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Wirausaha adalah orang

  yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

  Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahaan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:

a. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.

  b. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

  Dalam pengertiannya, “fungsi dari wirausahawan adalah untuk mereformasi atau merevolusi pola dari produksi.” Wirausahawan menurut Schumpeter adalah “agent of change” dalam ilmu ekonomi. Dengan menyajikan pasar yang baru atau menciptakan cara-cara baru dalam melakukan banyak hal, mereka memajukan perekonomian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Wirausahawan sosial adalah orang yang mengetahui atau memahami adanya masalah sosial di masyarakat untuk selanjutnya orang tersebut menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan mengorganisasi, mengkreasi dan mengelola entitas untuk membuat perubahan sosial.

  (Paulus Wirotomo).

2. Perbedaan Antara Kewirausahaan Bisnis dan Kewirausahaan Sosial

  Kewirausahaan sosial diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk meningkatkan nilai sumber daya ekonomi ke tingkatan yang lebih tinggi, baik produktivitasnya maupun manfaatnya. Kewirausahaan sosial lebih menitikberatkan kepada lahirnya bangunan tata nilai sosial yang dicapai melalui perubahan sosial disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan sosial sedangkan kewirausahaan bisnis adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membantu terwujudnya pemerataan ekonomi. (Mair and Marty, 2006).

  Perbedaan kewirausahaan bisnis dan sosial adalah terletak pada mekanismenya. Mekanisme kewirausahaan bisnis adalah mengantisipasi dan mengorganisasikan pasar agar berfungsi menghasilkan produk dan jasa sekaligus profit bagi entrepreneur sedangkan mekanisme kewirausahaan sosial adalah memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung menjadi lebih berkesempatan untuk mencapai kesejahteraan.

  Paulus Wirotomo memberikan definisi yang membedakan antara wirausaha dengan wirausaha sosial. Paulus Wirotomo mendefiniskan wirausaha sebagai innovator berjiwa bisnis yang akan mematenkan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  penemuan mereka untuk kepentingan mereka sendiri. Definisi ini memperlihatkan bahwa kepentingan bisnis yang memfokuskan pada pencarian keuntungan dengan sangat menonjol. Kesejahteraan atau kegunaan bagi masyarakat luas bukanlah tujuan utama dari wirausahawan ini. Wirausaha sosial yang didefinisikan oleh Paulus Wirotomo sebagai innovator sosial yaitu orang-orang yang melakukan terobosan, serta melakukan hal-hal yang bersifat baru yang kemudian ditujukan untuk kesejahteraan bagi orang banyak. Jika wirausahawan bisnis mengukur kinerja dengan keuntungan dan pendapatan dengan kata lain pengembalian modal, maka wirausahawan sosial diukur keberhasilannya dari dampak aktivitasnya terhadap masyarakat.

3. Mengubah Bangsa Dengan Kewirausahaan Sosial

  Wirausahawan pada masa lalu selalu dipahami dalam konteks wirausahawan bisnis semata. Kewirausahaan diartikan sebagai usaha atau kegiatan dalam rangka meningkatkan nilai sumber daya ekonomi ke tingkatan yang lebih tinggi, baik produktivitasnya maupun manfaatnya.

  Wirausahawan bisnis telah mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat menjadi lebih baik. Upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan pemerintah melalui ragam usaha. Berbagai program penanggulangan kemiskinan telah dikemas dan dijalankan di seluruh Indonesia. Sebagian dari upaya itu telah membawa hasil, sementara sebagian lainnya belum berdampak apa-apa. Jumlah penduduk miskin di Indonesia masih berada pada angka yang cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tinggi. Perlu ada langkah-langkah baru yang harus dikembangkan untuk memperbaiki kondisi masyarakat Indonesia.

  Memahami kenyataan ini, maka sudah saatnya apabila kini bangsa Indonesia menoleh dan mendalami kewirausahaan sosial sebagai salah satu alternatif mengatasi kemiskinan. Masyarakat Indonesia harus mulai memperbaiki kesejahteraan masyarakat dengan menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan sosial. Kewirausahaan sosial bukan hanya sebagai instrumen perubahan angka-angka ekonomi, tetapi lebih jauh dari itu, yaitu sebagai instrumen perubahan nilai, pandangan dan jalan baru dalam kehidupan.

  Sekitar 30 tahun yang lalu, gagasan kewirausahaan sosial mulai dikembangkan. Bill Drayton, pendiri dan CEO Ashoka, memprakarsai konsep kewirausahaan sosial. Prinsip Kewirausahaan sosial Menurut Drayton tidak berbeda dengan kewirausahaan bisnis, bedanya kewirausahaan sosial digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Bagi Drayton ada dua hal kunci dalam kewirausahaan sosial, yang Pertama adalah adanya inovasi sosial yang mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat. Kedua, hadirnya individu bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha (entrepreneurial), dan beretika di belakang gagasan inovatif tersebut. Jadi wirausaha sosial adalah individu yang bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha, dan beretika, yang mampu menciptakan inovasi sosial dan mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat. Wirausahawan sosial adalah orang yang mengetahui atau memahami adanya masalah sosial di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  masyarakat untuk selanjutnya orang tersebut dengan menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan mengorganisasi, mengkreasi dan mengelola sebuah entitas untuk membuat perubahan sosial.

  Jika wirausahawan bisnis mengukur kinerja dengan keuntungan dan pendapatan (pengembalian modal), maka wirausahawan sosial diukur keberhasilannya dari dampak aktivitasnya terhadap masyarakat. Fondasi dasar kewirausahaan sosial adalah: a. Tujuan dari entitas adalah melakukan perbaikan masyarakat atau

berkontribusi dalam mengatasi masalah yang ada di masyarakat.

  b. kepemilikan entitas adalah milik masyarakat atau komunitas, bukan dimiliki oleh seorang individu pemodal.

  c. Di dalam aktivitasnya terkandung muatan aktivitas bisnis yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

4. Karakteristik, Komponen dan Kompetensi Kewirausahaan Sosial

  a. Karakteristik seorang wirausahawan sosial yaitu: 1) Mengenali adanya kemacetan atau kemunduran dalam kehidupan masyarakat dan menyediakan jalan keluar dari kemacetan atau kemunduran itu. Ia menemukan apa yang tidak berfungsi, memecahkan masalah dengan mengubah sistemnya, menyebarluaskan pemecahannya, meyakinkan seluruh masyarakat untuk berani melakukan perubahan dan merealisasikan semua sistem tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Wirausaha sosial tidak puas hanya memberi “ikan” atau mengajarkan cara “memancing ikan”. Tetapi juga tidak akan diam hingga “industri perikanan” itu berubah.

  b. Kewirausahaan sosial memuat tiga komponen: 1) Mengidentifikasi sistem/keseimbangan yang menyebabkan kerugian atau berkurangnya kesejahteraan. 2) Mengidentifikasi peluang perbaikan keseimbangan, dengan mengembangkan tata nilai sosial baru untuk mempengaruhi tata nilai yang ada.

3) Menyusun keseimbangan baru, untuk mencegah kerugian dan menjamin kesejahteraan masyarakat luas.

  c. Kompetensi kewirausahaan sosial Kompetensi kewirausahaan sosial tidak hanya di butuhkan oleh kalangan ahli, mahasiswa, dosen, perguruan tinggi dan masyarakat namun lebih penting lagi bagi perangkat desa yang bersentuhan langsung dengan kesejahteraan masyarakat dari kalang yang paling bawah atau yang menjadi dasar perubahan dan bertanggung jawab langsung terhadap kesejahteraan masyarakat dari pihak pemerintah. Beberapa ketrampilan dan kompetensi juga harus di miliki oleh seorang perangkat desa. Ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang perangkat desa dalam mengembangkan kompetensi kewirausahaan sosial diantaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1) Managerial skill Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha sosial. Seorang wirausahawan sosial harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan masyarakat, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, fasilitas dan seluruh sumber daya lingkungan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sosial.

  2) Conceptual skill Conceptual skill merupakan kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi utama menuju tercapainya kesejahteraan masyarakat. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha sosial.

  3) Human skill Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi). Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya dengan melatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan komunitas sosial dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku menenangkan bagi orang lain. 4) Decition making skill

  Decition making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan). Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini.

  Wirausaha sosial dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha sosial harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.

  5) Time managerial skill Time managerial skill (keterampilan mengatur dan menggunakan waktu). Para pakar psikologi mengatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha sosial harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan. Sumber : (Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat

dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat

).

B. Kuadran Kewirausahaan Sosial

  Kuadran kewirausahaan sosial menjelaskan orientasi/cara pandang dari seorang wirausahawan sosial. Setiap kuadran menawarkan pendekatan bisnis yang berbeda. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kuadran:

Gambar II.1

  

Kuadran Kewirausahaan Sosial

Socially Driven

  I II Social Profit Reqd No Profit Reqd

  Entrepeneur

  III

  IV Market Driven Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kuadaran :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Kuadran 1 Kuadran tradisional tanpa keuntungan. Kuadran ini mewakili organisasi-organisasi yang didasari oleh misi sosial dan tidak menghasilkan keuntungan. Organisasi-organisasi tersebut tidak dibatasi oleh pajak, dan masih harus mengumpulkan cukup dana untuk mengimbangi pengeluaran. Beberapa contoh ialah Yayasan, Lembaga, Perkumpulan, Institusi Keagamaan.