BAB III GAMBARAN UMUM PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DALAM PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN - ANALISIS PENERAPAN SANKSI TERHADAP BANGUNAN TANPA IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA TANGERANG SELATAN DITINJAU DARI PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTA

  BAB III GAMBARAN UMUM PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DALAM PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN A. Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan merupakan Daerah Otonom Baru yang terbentuk

  berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tertanggal 26 November 2008 tentang pembentukan wilayah yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini adalah bertujuan guna meningkatkan pelayanan secara optimal kepada masyarakat dalam semua bidang, dapat meningkattkan kesejahtraan masyarakat dan meningkatkan daya saing daerah dalam upaya pemanfaatan potensi daerah.

  Pemerintah Kota Tangerang Selatan sebagai kota yang baru terbentuk dengan jumlah penduduk yang relatif padat dan dinamika masyarakat yang tinggi, mengalami perjalanan yang panjang dalam memperoleh pimpinannya. Warga Kota Tangerang Selatan memerlukan pimpinan dengan mekanisme yang diatur dengan undang-undang Pembentukan Kota Tangerang Selatan itu sendiri yaitu

  

  

1. Letak Geografis dan Luas Wilayah

  Kota ini terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada Titik Koordinat 106’38’–106’47’ Bujur Timur dan 06’13’30”–06’23’30” Lintang

1 Abddul Rojak, MA, dkk, Sejarah Berdirinya Kota Tangerang Selatan, Green

  Selatan dan secara administratif terdiri dari 7 Kecamatan, 49 Kelurahan dan 5 Desa dengan luas wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha. Batas wilayah Kota Tangerang Selatan pada sebelah Utara dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang, sebelah Timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Depok, sebelah Selatan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok dan sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang. Lintasan Akli Angke, Kali Pasangrahan dan Sungai Cisadane juga merupakan batas wilayah administrasi Kota tangerang Selatan. Kota tangerang Selatan berda di antara Provinsi DKI Jakarta dan Banten serta Jawa Barat sehingga letak yang sangat strategis ini memungkinkan kota ini menjadi daerah penghubung yang akan mengalami kepesatan perkembangan pembangunan.

  Pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Tangerang Selatan dirasakan belum sepenunhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi yaitu antara lain dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melaui pembentukan daerah otonom baru, yaitu Kota Tangerang Selatan, sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahtaraan masyarakat.

2. Topografi, Geologi dan Jenis Tanah

  Sebagian besar Kota tangerang Selatan adalah dataran rendah dengan kemiringan antara 0-3% (Kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Serpong dan Serpong Utara) dan 3-8% (Kecamatan Pondik Aren dan Setu), serta 0-25 meter diatas permukaan laut. Kondisi geologi Kota Tangerang dan bongkah) yang mudah dikerjakan dan memiliki ketahanan terhadap erosi. Sedangkan jenis tanahnya adalah latosol merah dan latosol coklat kemerahan yang umumnya coccok untuk pertaniandan perkebunan.

  3. Iklim o

  Temperatur udara rata-rata berkisar antara 23,74-32,68

  C, dengan temperatur

  o

  tertinggi pada bulan September yaitu 34,50 C dan temperatur terendah pada

  o

  bulan Februari yaitu 22,90

  C. Kelembaban udara dan intensitas matahari rata- rata sekitar 79% dan 53,8%. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu 359 mm, sedangkan rata-rata curh hujan dalam setahun adalah 166,7 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Januari yaitu 19 hari. Rata-rata kecepatan angin mencapai 5,3Km/jam dengan kecepatan maksimum rata-rata 35,8 Km/jam.

  4. Kependudukan

  Kota Tangerang Selatan memiliki jumlah penduduk yang relatif meningkat dari tahun ke tahun, berdasarkan hasil sensus penduduk 10 (sepuluh) tahun yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah sementara penduduk Kota Tangerang Selatan tahun 2010 sebanyak 1.303.569 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 658.701 jiwa atau sebesar 50,53% dan penduduk perempuan sejumlah 644.868 jiwa atau sebesar 49,47%.

  Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Pondok Aren dengan jumlah penduduk sebesar 307.154 jiwa atau sebesar 233,56%, sedangkan Kecamatan Setu merupakan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terkecil, yaitu sebesar 64.985 jiwa atau 4,99%. Penduduk Kota Tangerang

  

  Kepadatan yang tinggi ini disebabkan kecenderungan peningkatan jumlah penduduk yang bukan hanya disebabkan oleh pertambahan secara alamiah melalui kelahiran, namun juga tidak terlepas dari kecenderungan masuknya para migran akibat makin banyaknya perumahan-perumahan baru yang dibangun diwilayah ini sesuai fungsinya sebagai daerah penyangga DKI Jakarta dan banten. Indek Pembangunan Manusia Kota Tangerang Selatan tahun 2009 mencapai 75,01 yang merupakan angka tertinggi kabupaten/kota di Provinsi Banten dan termasuk kedalam kategori ”menengah keatas” .

5. Pendidikan

  Angka melek huruf (AMH) Kota Tangerang Selatan pada tahun 2009 adalah 9,14% sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) adalah 9,95%. Kedua indikator pendiddikan ini merupakan variable dalam menghitung NIM selain indikator kesehatan dan ekonomi. Penduduk dengan tingkat pendidikan SLTA mencapai 32,62% sedangkan lulusan perguruan tinggi mencapai 14,50%.

  Jumlah total unit sekolah adalah 1.098 unit dengan rincian 242 sekolah negri dan 856 sekolah swasta, sedangkan perguruan tinggi mencaapai 14 unit diantarnya Universitas Pamulang (UNPAM), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah, Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN), Institut Teknologi Indonesia (ITI), Swiss-Germany University (SGU) dan Dan Univesitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

  6. Kesehatan

  Angka Harapan Hidup (AHH) yang menjadi indikator pembangunan manusia di kota Tangerang Selatan mencapai 68,43 yang menunjukan bahwa pendudukan kota ini dapat mencapai rata-rata usia 68,43 tahun. Sarana kesehatan di Kota Tangerang Selatan ini cukup memadai dengan 14 Rumah Sakit (1 Rumah Sakit Umum Daerah di Pamulang, dan 13 RS Swasta) 10 Puskesmas. 14 tempat tidur Puskesmas Perawatan, 11 Puskesmas Pembantu, 176 Balai Pengobatan Swasta, 771 Posyandu (Pratama,Madya, Purnama dan Mandiri), 100 Posbindu, 660 praktek dokter umum swasta, 267 praktek dokter gigi swasta, 112 praktek dokter specialais, 276 praktek dokter bidan swasta, 30 laboraturium klinik swasta, 42 optik, 75 apotik, 6 toko obat berijin, 48 industri kecil obat tradisional, 33 rumah bersalin swasta, 31 pengobatan tradisona, dan

  10 Puskesmas Keliling.

  Pelayanan kesehatn sangat penting diprioritaskan terutama untuk pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan serta pelayanan masyarakat.

  Pelayana keesehatan masyarakat ini dilakukan dengan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) bagi keluarga miskin dan pelayanan kesehatan bagi balita melaui Pos Pelayana Terpadu (Posyandu). Saat ini Pemerintah Kota Tangerang Selatan sedang merencanakan penambahan Rumah Sakit Umum, Puskesmas, Pustu, Poskesdes dan penambahan mobil ambulan.

  7. Agama

  Sekitar 90,41% masyarakat memeluk agama Islam selebihnya memeluk agama kristen (5,25%), Katholik (3,36%), Budha (0,92%), Hindu (0,26%) dan Konghucu, dengan jumlah fasilitas peribadatan antara lain: masjid (436 unit), Langgar/Mushola/Surau (968 unit), Gereja (42 unit) dan Vihara/Kuil (7 unit).

8. Cagar Budaya

  Bangunan cagar budaya dan mempunyai nilai sejarah antara lain bangunan Peristiwa Lengkong di Komplek Perumahan Bumi Serpong Damai (BSD), tugu pernyataan rakyat Serpong di permpatan cisauk, dan rumah tua peninggalan Belanda di Cilenggang. Selain itu banyak didapati rumah-rumah adat perpaduan budaya Cina dan Betawi seperti di daerah Maruga, Ciputat dan rumah adat Betawi yang banyak dijumpai di daerah Perigi dan Jombang.

  

B. Gambaran Umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang Selatan.

  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan merupakan instansi teknis yang menangani masalah penanaman modal di Kota Tangerang Selatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daera

4 Pelayanan Terpadu Satu Pintu Adalah kegiatan

  penyelenggaraan perizinan dan non perizinan yang berdasarkan pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahapan permohonan sampai dengan tahap terbitnya sk perizinan. Proses penyelesaian perizinan tersebut dilakukan dalam satu tempat, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, dengan memberikan perhatian yang lebih besar pada peran usaha micro kecil dan menengah, perlu dilakukan penyederhanaan penyelenggaraan pelayanan terpadu sesuai instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket Kewajiban Perbaikan Iklim Investasi. Pelayana Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka peningkatan pelayanan publik, memengkas birokrasi pelayanan perizinan dan non perizinan dan sebagai upaya mencapai good

  

  Selanjutnya tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan dijabarkan dalam Rencana Peraturan Wali Kota tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan sebagai berikut :

  

1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan salah satu lembaga atau unsur pelaksana teknis Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang memiliki tugas pokok merencanakan, menyelnggarakan, meemfasilitasi, membina, mengkoorddinasikan, mengawasi, mengendalikan, memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Penanaman Modal. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis bidang perencanaan, pengembangan dan pengaduan, bidang penanaman modal, bidang perizinan pembangunan, bidang perizinan ekonomi, bidang perizinan keesejahtraan rakyat, bidang ketenaga kerjaan, dan bidang perizinan sosial budaya;

  b. Perumusan, penetapan pelaksanaan program dan anggaran bidang perencanaan, pengembangan dan pengaduan, bidang penanaman modal, bidang perizinan pembangunan, bidang perizinan ekonomi, bidang perizinan keesejahtraan rakyat, bidang ketenaga kerjaan, dan bidang prizinan sosial budaya;

  c. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan penanaman modal; d. Pembinaan, pengawasan, pengendalia, pemantauan pelaksanaan tugas dilingkungan Dinas; e. Pengoordinasian pelaksanaan tugas bidang perencanaan, pengembangan, dan pengaduan, bidang penanaman modal, bidang perizinan pembangunan, bidang perizinan ekonomi, bidang perizinan kesejahtraan rakyat, bidang ketenaga kerjaan, dan bidang perizinan sosial budaya; g. Penetapan pemberian fasilitas/ insentif di bidang penanama modal;

  h. Pembuatan peta potensi invstasi; i. Penyelenggaraan promosi penanaman modal; j. Pengendalian pelaksanaan penanaman modal; k. Pelayanan perizinan dan non perizinan secara terpadu satu pintu; l. Pengelolaan data dan informasi perizinan dan non perizinanyang terintegritas.; m. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi lingkungan

  Dinas ;dan n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikn Wali Kota sesuai dengan tugas dan fungsi.

   Bidang Pembangunan memiliki tugas membantu kepala dinas dalam

2. Tugas Bidang Perizinan Pembangunan

  memberikan pelayanan perizinan bidang pembangunan yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/ pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk objek izin yang dipungut retribusi), dan penrbitan izin, serta penolakan, pemabatalan dan pencabutan izin bidang pembangunan. Dalam melaksanalkan tugas sebagaimanaa dimaksud dalam tugasnya menyelenggarakan fungsi: a. Pengkoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman norma, standar , prosedur dan kriteria di lingkup bidang perizinan

  Pembangunan; b. Perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran di lingkup bidang Perizinan Pembangunan; c. Pengkoordinasian pembinaan, pengawasan, pemantauan pelaksanaan urusan perizinan pembangunan; d. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai di lingkup bidang perizinan pembangunan; e. Pengkoordinassian pelaksaaan tugas di lingkup bidang perizinan pembangunan; f. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di lingkup seksi Pelayanan Perizinan

  Pembangunan, Seksi Verifikasi Perizinan Pembangunan, dan Seksi Penetapan Perizinan Pembangunan;

  g. Pengkoordinasian Pelaksanaan pelayanan penerbitan izin bidang pembangunan yang meliputi tahap pendaftran, pemeriksaaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaaan lapangan (jika diperlukan), penetapan retribusi (untuk objek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin;

  h. Pengkoordinasian pelaksanaan proses penolakan, pembatalan atau pencabutan izin bidang pembangunan jika tidak sesuai persyaratan atau melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan; i. Pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan daftar Nomor Poko Wajib Pajak

  Retribusi Daerah, nota perhitungan dan peneerbitan Surat Ketetapan Retribusi Daerah terhadap objek izin bdang pembangunan yang di pungut j. Pengkoordinasian Pelaksanaan konsultasi dan koordinasi dengan instansi lain terkait Perizinan Pembangunan; k. Pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan mekanisme penerbitan izin dan kebijakan dilingkup Dinas maupun instani lain terkait Perizinan

  Pembangunan; l. Pengkoordinasian proses peninjauan/ pemeriksaan lapangan terhadap objek permohonan izin bidang pembangunan yang memerlukan peninjauan/ pemeriksaan lapangan; m. pelaporan dan evaluasi pelaksanan tugas dan fungsi dilingkup Bidang Perizinan Pembangunan. n. Pelaksanaan tugas dari atasan dengan tugas dan fungsi.

  Bidang Perizinan Pembangunan membawahkan:

1) Seksi Pelayanan Perizinan Pembangunan memiliki tugas:

  a) Menyususnperumusan dan pelaksanaan kebijakan strategi dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dab kriteria pada Seksi Pelayanan Perizinan Pembangunan;

  b) Menyusun perumusah dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup seksi Pelayanan Perizinan Pembangunan.; c) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pamantauan pelaksanaan urusan Pelayanan Perizinan Pembangunan; d) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian pamantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Pelayanan Perizinan e) Melaksanakan proses pelayana pendaftaran izin bidang pembangunan;

  f) Melaksanaakan pemeriksaaandokumen persyaratan administrasi dan persyaratan teknis izin bidang pembangunan; g) Melaksanakan penerbitan Nomor Pokkok Wajib Retribusi Daerah;

  h) Melaksanakan penolakan permohonan izin bidang pembangunan jika tidak sesuai dengan persyaratn administrasi; i) Melaksanakan penolakan permohonan izin bidang pembangunan jika tidak sesuai dengan pertimbangan teknis; j) Melaksanakan perumusan mekanisme dan kebijakan dalam rangka pelayanan pendaftaran dan pemeriksaan syarat administrasi dan teknis serta penolakan izin bidang pembangunan. k) Menyelengkarakan pengelolaaan naskah dinas dan arsip di lingkup seksi Pelayanan Perizinan l) Menyusun laporan dan melakukam evaluasi pelakanan tugas seksi

  PelayananPerizian Pembangunan;dan m) Melaksanakan tugas lain atasan sesuai dengan tugas.

2) Seksi Verifikasi Perizinan Pembangunan Memiliki Tugas:

  a) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada seksi Verifikasi Prizinan Pembangunan;

  b) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup seksi Verifikasi Perizinan Pembangunan; c) Melasanakan pembinaan, pengawasan pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Verifikasi Perizinan Pembangunan; d) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada seksi Verifiksi Perizinan

  Pembangunan;

  e) Melaksanakan persiapan peninjauan/pemeriksaan lapangan terhadap objek permohonan izin bidang pembangunan yang memerlukan peninjauan/ pemeriksaan lapangan;

  f) Melaksanakan peninjauan/pemeriksanaan lapangan terhadap objek permohonban izin bidang pembangunan yang memerlukan peninjauan/pemeriksaaan lapangan;

  g) Melaksanakan Verifikasi atas kesesuaian permohonan izin dengan kondisi lapangan yang dituangkan dalam berita acara; h) Melaksanakan pengusulan penolakan permohonan izin bidang pembangunan jika secara teknis tidak sesuai dengan hasil peninjauan lapangan; i) Melaksanakan perumusan mekanisme dan kebijakan dalam rangka peninjauan/pemeriksaaan lapangan atass permohonan izin bidang pembangunan; j) Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip dilingkup Seksi

  Verifikasi Perizinan Pembangunan; k) Menyusun laporan dan melakukann evaluasi pelaksanaan tugas seksi l) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

3) Seksi Penetapan Perizinan Pembangunan Memiliki Tugas:

  a) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada seksi Penetapan Perizinan Pembangunan;

  b) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup seksi Penetapan Perizinan Pembangunan; c) Melasanakan pembinaan, pengawasan pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Penetapan Perizinan Pembangunan; d) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada seksi Penetapan Perizinan

  Pembangunan;

  e) Melaksanakan persiapan penerbitan dan penyerahan produk izin bidang pembangunan dalam bentuk putusanatau dalam bentuk lain kepada pemohon;

  f) Melaksanakan penerbitan nota perhitungan surat Keteetapan Retribusi Daearah terhadap objek izin wajib retribusi bidang pembangunan;

  g) Melaksanakan proses pembatalan atau pencabutan izin bidang pembangunan jika tidak sesuai dengan peraturan perundang- undangan;

  h) Melaksanakan perumusan mekanisme dan kebijakan dalam rangka penetapan izin bidang pembangunan dan pembatalan atau i) Menyelenggarakan pengelolaaan naskah dinas dan arsip di lingkup seksi Penetapan Perizinan Pembangunan; j) Menyusun laporan dan malkukan evaluasi pelaksanaan tugass seksi

  Penetapan Perizinan Pemabngunan;dan k) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

C. Standar Oprasional Prosedur Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan di Kota

8 Tangerang Selatan

  Merujuk Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia (RI) Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, disebutkan bahwa dalam rangka mendekatkan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta memerpendek proses pelayanan guna mewujudkan pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti, dan terjangkau maka perlu dilaksanakan suatu sistem pelayanan yang disebut sistem pelayanan terpadu satu pintu.

  Pelayanan terpadu satu pintu, yang selanjutnya singkat PTSP adalah pelayanan secara terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahap permohonan sampai tahap penyelesaian produk layanan satu pintu, yaitu dikeluarkannya Surat Keputusan Izin. Karenanya, berdasarkan Perpres tersebut, dan bebarapa peraturan lain yang mengatur dan menghendaki PTSP ini diterapkan diberbagai jenjang atau level pemerintahan/lembaga, maka Perintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, disingkat Dinas Penanaman Modal dan PTSP (atau DPMPTSP) secara teknis dan sistemik kembali meluncurkan produk Sistem Perizinan Online (SIMPONIE) yang tujuannya adalah memermudah masyarakat menjangkau dan

  

  Adapun Tahapan Alur Permohonan Izin Mendirikan Bangunan Secara

  

1. Tahap 1 Pemohon mengajukan permohonan pendaftaran secara online di http://

dpmptsp.tangerangselatankota.go.id/atauhttps:// simponie2.tangerangselatankota.go.id/ Pemohon membuat akun pendaftaran dan akan mendapatkan username/ password; mengisi form pendaftaran; dan mengunggah/mengirim dokumen persyaratan.

  2. Tahap 2 Pemeriksaan berkas administrasi Pemohon mendapatkan SMS persetujuan dan dapat mencetak Tanda Bukti

Pendaftaran (jika berkas sesuai) atau SMS penolakan (jika berkas tdk sesuai).

  3. Tahap 3 Peninjauan lokasi obyek izin Pemohon mendapatkan SMS pemberitahuan jadwal peninjauan lokasi. Setelah dilakukan peninjauan lokasi, Pemohon diminta memberikan persetujuan Berita Acara.

4. Tahap 4 Pembahasan Tim Teknis

  9akses pada tanggal 24 Tim teknis IMB akan melakukan verifikasi hasil peninjauan objek ijin untuk menetapkan kesimpualan apakah permohonan IMB memenuhi semua persyaratan teknis lapangan

  5. Tahap 5 Persiapan konsep dan penandatanganan SK Jika kesimpulan pembahasan tim teknis layak untuk dilanjutkan, maka proses selanjutknya adalah pengecekan konsep Surat Keputusan Konsep surat tersebut kemudian diajukan untuk mendapatkan persetujuan pejabat yang berwenang.

  6. Tahap 6 Pemberitahuan jumlah beseran Retribusi IMB Pemohon akan mendapatkan pemberitahuan melalui email/sms terkait besaran retribusi IMB yang harus dibayarkan.

  Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pemerintah Kota Tangerang Selatan berdasarkan keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Nomor: 503/Kep.0047.b-Bid.Renbang/2017 tentang Penetapan Standar Oprasional Prosedur Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Sebagai berikut:

1. Pemohonan Pendaftaran

  a. Pemohon mengajukan permohonan pendaftaran secara tertulis menggunakan formulir yang tersedia beserta kelengkapan dokumen persyaratan kepada petugas pendaftaran

  b. Petugas pendaftaran memeriksa kelengkapan berkas pendaftaran dari sisi

  1) Jika lengkap petugas pendaftaran melakukan : a) Mengisi lembar pemeriksaan berkas dan menandatanganinya.

  b) Memasukan data (input data) permohonan izin menggunakan sistem informasi pelayanan terpadu ( SIMYANDU) c) Mencetak tanda terima pendaftaran dan menandatanganinya, kemudian menyerahkannya kepada pemohon.

  d) Mencetak lembar disposisi

  e) Melakukan mutasi menggunakan SIMYANDU ke kasi pelayanan perizinan pembangunan f) Menyerahkan berkas permohonan dan kelengkapannya kepada kasi pelayanan perizinan pembangunan.

  2) Jika tidak lengkap, petugas pendaftaran memberitahukan dan mengembalikan berkas permohonan kepda pemohon.

2. Pemeriksaan Dokumen

  Kasi pelayanan perizinan pembangunan menerima berkas permohonan dan kelengkapannya dari petugas pendaftaran dan selanjutnya memeriksa kesesuaian dan kebenaran dokumen berkas permohonan;

  a. Jika sesuai, kasi pelayanan perizinan pembangunan melakukan : 1) Menandatangani lembar pemeriksaan berkas 2) Mengisi dan menandatangani lembar disposisi sebagi persetujuan ke tahap berikutnya

  3) Melakukan mutasi menggunakan SIMYANDU ke kasi verifikasi perizinan

  4) Menyerahkan berkas permohonan dan kelengkapannya kepadanya kepada kasi verifikasi perizinan pembangunan.

  b. Jika tidak sesuai, kasi pelayanan perizinan pembangunan melakukan: 1) Mengisi dan menandatangani lembar disposisi sebagai catatan penolakan

  2) Memberitahukan dengan surat pemberitahuan dan mengembalikan seluruh dokumen berkas permohonan kepada pemohon (melalui petugas pendaftaran)

  3) Melakukan mutasi menggunakan SIMYANDU ke kasi dokumen data dan informasi untuk menghapus data pendaftran.

  4) Setiap ada pengembalian berkas permohonnan karena bermasalah (ditolak) setelah dari kasi pelayanan perizinan pembangunan akan di proses sebagai dimaksud angka 2) dan 3) diatas

3. Peninjauan Lapangan

  a. Kasi verifikasi perizinan pembangunan menerima berkas permohonan dan kelengkapannya dari kasi pelayanan perizinan pembangunan, dan selanjutnya melakukan:

  1) Memasukan data (input data) mengunakan SIMYANDU (dapat dilakukan oleh staf).

  2) Membuat jadwal untuk peninjauan lapangan sesuai pembagian wilayah. 3) Membuat surat perintah tugas peninjauan lapangan. 4) Menyiapkan lembaran hasil peninjauan lapangan (HPL) untu diisi petugas lapangan.

  5) Menyerahkan berkas permohonan dan kelengkapannya ke petugas lapangan.

  b. Petugas lapangan melakukan pemeriksaan dan penilaian teknis atas kesesuaian data antara pemohon dengan fakta di lapangan, dan selanjutnya melakukan:

  1) Mencatat hasil pemeriksaan dan penilai teknis (rencan tapak, gambar, KLB, KDB, GSD, GSP, dll) kedalam lembar HPL dan menandatanganinya.

  2) Menyerahkan berkas permohonan dan kelengkapannyakepada kasi verifikasi perizinan pembangunan.

  c. Kasi verifikasi perizinan pembangunan memasuka data (input data) berdasarkan lembar HPL untuk dibuatkan berita acara peninjauan lapanagan (BAPL) yang berisi kesimpulan dan pertimbangan teknis menggunakan SIMYANDU (dapat dilakukan oleh staf), dan selanjutnya melakukan :

  1) Jika hasil pemeriksaan lapangan memenuhi ketentuan teknis (sesuai), kasi verifikasi perizinan pembangunan melakukan: a) Menandatangani BAPL.

  b) Memberikan paraf pada lembar gambar bastek.

  c) Mengisi dan menandatangani lembar disposisi sebagai bahan pertimbangan ke tahap mberikutnya.

  d) Menyerahkan beerkas permohonan dan kelengkapannya kepada kasi penetapan perizinan pembanganan.

  e) Melakukan mutasi mengunakan SIMYANDU kepad kasi penetapan

  2) Jika hasil pemeriksan lapangan tidak memenuhi ketentuan teknis (tidak sesuai). Kasi verifikasi perizinan pembangunan melakukan : a) Menandatangani BAPL.

  b) Mengisi dan menandatangani lembar disposisi sebagai bahan pertimbangan ke tahap berikutnya.

  c) Pengembalian berkas permohonan dan kelngkapannya kepada kasi pelayanan perizinan pembangunan d) Melakukan mutasi menggunakan SIMYANDU kepada kasi pelayanan perizinan pembangunan (dapat dilakukan oleh staf) untuk dilakukan penolakan.

4. Pencetakan SK Izin dan Penetapan Retribusi

  a. Kasi penetapan perizinan pembangunan menerima berkas permohonan dari kasi verifikasi perizinan pembangunan dan meelakukan otorisasi berkas masuk mengunakan SIMYANDU (dapat dilakukan oleh staf), dan selanjutnya melakukan:

  1) Mengisi dan menandatangani lembar disposisi sebagai bahan pertimbangan ke tahp berikutnya.

  2) Memeriksa kesesuain BAPL dengan data permohonan, jika sesuai kasi penetapan perizinan pembangunan selanjutnya melakukan : a) Mencetak draft SK izin dan memberikan paraf.

  b) Memberikan paraf pada lembar gambar bastek.

  c) Mencetak nota dinas pengantar SK izin dan memberikan paraf. e) Menyerahkan berkas permohonan dan kelengkapannya, draft SK izin serta nota dinas pengantar Sk izin kepada Kabid perizinan pembangunan. 3) Memeriksa kesesuaian BAPL dengan data permohonan, jika tidak sesuai kasi penetapan perizinan pembangunan selanjutnya melakukan : a) Mengembalikan berkas permohonan dan kelengkapannya kepad kasi pelayanan perizinan pembangunan.

  b) Melakukan mutasi mengunakan SIMYANDU kepada kasi pelayaann perizinan pembangunan ( dapat dilakukan oleh staf) untuk dilakukan penolakan.

  b. Kabid perizinan pembangunan menerima berkas permohonan dari kasi penetapan perizinan pembangunan, dan selanjutnya melakukan: 1) Mengisi dan menandatangani lembar disposisi sebagai bahan pertimbangan ke tahap berikutnya.

  2) Memeriksa kesesuaian data permohonan, jika sesuai kabid perizinan pembangunan selanjutnya melakukan: a) Memberikan paraf pada draf SK izin b) Menandatangani lembar gambar bastek.

  c) Menandatangani nota dianas pengantar SK izin.

  d) Menandatangani nota perhitungan.

  e) Melakukan mutasi mengunakan SIMYANDU ke kepala dinas (dapat dilakukan oleh staf) f) Menyerahkan dokumen berkas permohonan dan kelengkapannya.

  Nota dinas pengantar SK izin kepad kepala dinas. 3) Memeriksa kesesuaian data permohonan, jika tidak sesuai kabid perizinan pembangunan selanjutnya melakukan: a) Mengembalikan berkas permohonan dan kelengkapannya kepada kasi pelayanan perizinan pembangunan.

  b) Melakukan mutasi keluar mengunakan SIMYANDU kepada kasi pelayanan perizinan pembangunan (dapat dilakukan oleh staf) untuk dilakukan penolakan.

  c. Kepala dinas menerima berkas permohonan dari kabid perizinan pebangunan dan melakukan mutasi mengunakan SIMYANDU (dapat dilakukan oleh staf) dan selanjutnya melakukan: 1) Mengisi dan menandatangani lembar disposisi sebagai persetujuan/ penolakan; 2) Jika disetujui, kepala dians selanjutnya melakukan: a) Menadatangani SK izin.

  b) Melakukan mutasi mengunakan SIMYANDU kepetugas penetapan retribusi (dapat dilakukan oleh staf).

  c) Menyerahkan berkas permohonan dan kelengkapannya kepada petugas penetapan reteribusi.

  3) Jika ditolak, kepala dinas selanjutnya melakukan:

  a) Mengembalikan berkas permohonan dan kelengkapannya kepada kasi b) Melakukan mutasi mengunakan SIMYANDU kepada kasi pelayanan perizinan pembangunan (dapat dilakukan oleh staf).

  d. Petugas penetapan retribusi memberitahukan nota perhitungan kepada pemohon untuk pengajuan penerbitan SKRD ( Pemohon diberi waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja untuk megajukan penerbitan SKRD, jika lewat masa tersebut permohonan dianggap batal).

  e. Pemohon menjukan permohonan penerbitan SKRD kepada kepala dinas melalui petugas penetapan retribusi f. Petugas penetapan retribusi mencetak SKRD dan menyerahkan kepada kabid perizinan pembangunan untuk di tandatangani.

  g. Kabid perizinan pembangunan menandatangani SKRD dan menyerahkan kepada pemohon melaui petugas retribusi.

  h. Petugas penetapan retribusi menyerahkan SKRD kepada pemohon. i. Pemohon membayar retribusi berdasrkan SKRD dengan menggunakan

  SSRD atau bukti pembayaran retribusi uang sah ke rekening kas umum daerah melalui bank dan selanjutnya menyerahkan bukti bayar retribusi kepada bendahara penerimaan (melalui peetugas penetapan retribusi). j. Bendahara penerimaan melakukan pengecekan pembayaran retribusi ke rekening kas umum daerah:

  1) Jika Sesuai, bendahara penerimaan mencatat ke dalam buku kas umum daerah.

  2) Jika tidak sesuai jumlah pembayaran retribusi (diketahui masih ada penerimaan menerbitkan surat tagihan retribusi daerah (STRD) dan surat setoran retribusi daerah (SSRD) untuk disampaikan kepada pemohon.

5. Penyerahan SK Izin dan Pengarsipan

  a. Petugas penomoran memberikan izin dan stempel mpad SK izin yang telah ditanda tangani kepala dinass dan mencetak benner IMB, dan selanjutnya melakukan:

  1) Menyerahkn SK izin yang sudah jadi dan papan/benner IMB kepada pemohon.

  2) Menyrahkan SK Izin kepada petugas arsip.

  b. Pemohon menerima SK izin dan papaan/benner IMB dari petugas penetapan dengan meenunjukan tanda bukti pendaftaran.

D. Persyaratan Izin Mendirikan Bangunan (Baru/Penambahan/Renovasi/Balik

  

  Pada lampiran II Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor: 503/Kep.0047. b-Bid. Renbang/22017 tentang Penetapan Standar Oprasional Prosedur Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bahwa persyaratan izin mendirikan bangunan (baru/penambahan/renovasi/balik nama/ perpanjanag sebagai berikut:

1. Fungsi Hunian

a. Rumah Tinggal Tunggal atau Deret

  1) Rumah Tinggal Dalam Kawasan Tertata a) Formulir/Surat Permohonan (materai 6000);

  b) Fotokopi KTP Pemohon atau identitas Lainya;

  c) Fotokopi SPPT dan STTS PBB tahun terakhir

  d) Fotokopi bukti kepemilikan tanah (dilampirkan surat ukur/gambar yang telah disahkan untuk surat tanah Girik/AJB); e) Fotokopi rencana tapak/site plan perumahan;

  f) Gambar Bastek Bangunan (rangkap 3 lembar), sedikitnya memuat: gambar denah, gambar situasi, gambar tapak, gambar potongan, gambar rencana pondasi, dan gambar rencana kolom;

  g) Peta alamat lokasi;

  h) Fotokopi IMB dan Gambar Bastek lama (untuk permohonan IMB Renovasi/Penambahan/ Balik nama); i) Fotokopi Sertipikat Tanah hasil pemecahan dan Rencana Tapak Parsial untuk pengajuan IMB dari pemecahan kavling; j) Surat Pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam rencana teknis kota; k) Surat pernyataan tanah tidak dalam status sengketa; l) Surat Kuasa dan Fotokopi KTP penerima kuasa jika penganjuan izin diwakilkan oleh orang lain.

  2) Rumah Tinggal Diluar Kawasan Tertata :

  a) Formulir/Surat Permohonan (materai 6000);

  b) Fotokopi KTP Pemohon atau identitas Lainya; d) Fotokopi bukti kepemilikan tanah (dilampirkan surat ukur/gambar yang telah disahkan untuk surat tanah Girik/AJB); e) Fotokopi rencana tapak/site plan;

  f) Gambar Bastek Bangunan (rangkap 3 lembar), sedikitnya memuat: gambar denah, gambar situasi, gambar tapak, gambar potongan, gambar rencana pondasi, dan gambar rencna kolom;

  g) Peta alamat lokasi;

  h) Fotokopi IMB dan Gambar Bastek lama (untuk permohonan IMB Renovasi/Penambahan/ Balik nama); i) Fotokopi Surat keterngan pemanfaatan tanh untuk akses jalan (untuk lokasi yang tidak ada akses jalan dalam surat tanah); j) Surat Pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam rencana teknis kota; k) Surat pernyataan tanah tidak dalam status sengketa; l) Surat Kuasa dan Fotokopi KTP penerima kuasa jika penganjuan izin diwakilkan oleh orang lain.

  

b. Rumah Tinggal Sementara (Kontrakan, Rumah Kos, Asrama, dan

sejenisnya):

  1) Formulir/Surat Permohonan (materai 6000); 2) Fotokopi KTP Pemohon atau identitas Lainya; 3) Fotokopi SPPT dan STTS PBB tahun terakhir 5) Fotokopi bukti kepemilikan tanah (dilampirkan surat ukur/gambar yang telah disahkan untuk surat tanah Girik/AJB);

  6) Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan NPWP (jika pemohon adalah badan usaha); 7) Fotokopi Izin Pemanfaatan Tanah (IPPT); 8) Fotokopi rencana tapak/site plan; 9) Gambar Bastek Bangunan (rangkap 3 lembar), sedikitnya memuat: gambar denah, gambar situasi, gambar tapak, gambar potongan, gambar rencana pondasi, dan gambar rencana kolom;

  10) Surat Pembaritahuan warga (diketahui minimal oleh Ketua RT atau RW dan Lurah setempat); 11) Surat Pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam rencana teknis kota; 12) Surat pernyataan tanah tidak dalam status sengketa; 13) Surat Kuasa dan Fotokopi KTP penerima kuasa jika penganjuan izin diwakilkan oleh orang lain.

  14) Fotokopi Rekomendasi Teknis:

  a) Rekomendasi peruntukan ruang dari Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukimanm atau BKPRD;

  b) Rekomendasi Dokumen Lingkungan Hidup/Izin Lingkungan Hidup (SPPL/UKL-UPL);

  c) Rekomendasi penataan drainase darri Dinas Bina Marga dan SDA

  2

  untuk luas lahan lebih dari 1.000 m ;

  d) Rekomendasi proteksi kebakaran dari kantor Pemadam Kebakaran untuk bangunan lebih dari 3 lantai.

  1) Formulir/Surat Permohonan (materai 6000); 2) Fotokopi KTP Pemohon atau identitas Lainya; 3) Fotokopi SPPT dan STTS PBB tahun terakhir 4) Fotokopi bukti kepemilikan tanah (dilampirkan surat ukur/gambar yang telah disahkan untuk surat tanah Girik/AJB); 5) Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan NPWP (jika pemohon adalah badan usaha); 6) Fotokopi Izin Pemanfaatan Tanah (IPPT); 7) Fotokopi rencana tapak/site plan; 8) Gambar Bastek Bangunan (rangkap 3 lembar), sedikitnya memuat: gambar denah, gambar situasi, gambar tapak, gambar potongan, gambar rencana pondasi, dan gambar rencana kolom;

  9) Surat Pembaritahuan warga (diketahui minimal oleh Ketua RT atau RW dan Lurah setempat); 10) Surat Pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam rencana teknis kota; 11) Surat pernyataan tanah tidak dalam status sengketa; 12) Surat Kuasa dan Fotokopi KTP penerima kuasa jika penganjuan izin diwakilkan oleh orang lain.

  13) Fotokopi Rekomendasi Teknis:

  a) Rekomendasi Peruntukan Ruang dari BKPRD;

  b) Rekomendasi Dokumen Lingkungan Hidup/ Izin Lingkungan Hidup (SPPL/UKL-UPL); c) Rekomendasi penataan drainase dari Dinas Bina Marga dan SDA

  2

  untuk luas lahan lebih dari 1.000 m ;

  d) Rekomendasi Kajian Lalu Lintas (ANDALALIN) dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan (untuk rumah 50 unit atau lebih);

  e) Rekomendasi Penyediaan Lahan untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) dari DKPP Kota Tangerang Selatan; f) Rekomendasi proteksi kebakaran dari kantor Pemadam Kebakaran.

d. Rumah Susun (Apartemen, Rusunami, Rusunawa, dan sejenisnya) :

  1) Formulir/Surat Permohonan (materai 6000); 2) Fotokopi KTP Pemohon atau identitas Lainya; 3) Fotokopi SPPT dan STTS PBB tahun terakhir 4) Fotokopi bukti kepemilikan tanah (dilampirkan surat ukur/gambar yang telah disahkan untuk surat tanah Girik/AJB); 5) Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan NPWP (jika pemohon adalah badan usaha); 6) Fotokopi Izin Pemanfaatan Tanah (IPPT); 7) Fotokopi rencana tapak/site plan; 8) Gambar Bastek Bangunan (rangkap 3 lembar), sedikitnya memuat: gambar denah, gambar situasi, gambar tapak, gambar potongan, gambar rencana pondasi, dan gambar rencana kolom,gambar detai arsitektur, perhitungan struktur, gambar sistem sanitasi, intalasi listrik, proteksi

  9) Surat Pembaritahuan warga (diketahui minimal oleh Ketua RT atau RW dan Lurah setempat); 10) Surat Pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam rencana teknis kota; 11) Surat Pernyataan menggunakan perncanaan kondtruksi bersertifikat; l2) Surat Pernyataan menggunakan pelaksanaan konstruksi bersertifikat; 13) Surat Pernyataan menggunakan pengawas/manajemen konstruksi bersertifikat; 14) Surat pernyataan tanah tidak dalam status sengketa; 15) Surat Kuasa dan Fotokopi KTP penerima kuasa jika penganjuan izin diwakilkan oleh orang lain.

  16) Fotokopi Rekomendasi Teknis:

  a) Rekomendasi Peruntukan Ruang dari BKPRD;

  b) Rekomendasi Dokumen Lingkungan Hidup/Izin Lingkungan Hidup (AMDAL);

  c) Rekomendasi penataan drainase dari Dinas Bina Marga dan SDA;

  d) Rekomendasi Kajian Lalu Lintas (ANDALALIN) dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan;

  e) Rekomendasi Penyediaan Lahan untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) dari DKPP Kota Tangerang Selatan;

  f) Rekomendari kajian Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) dari Dinas tata Kota Bangunan dan Pemukiman; g) Rekomendasi proteksi kebakaran dari kantor Pemadam Kebakaran.

2. Fungsi Usaha

a. Toko, Kantor, Ruko, Rukan, Warung, Bengkel, Showroom, Workshop, Rumah Makan/Restoran, Wisma, Losmen, Hostel, Motel, Home Indusrei, Gedung Pertemuan, Gedung Olah Raga, Anjungan, Gudang, Dedung Parkir:

  1) Formulir/Surat Permohonan (materai 6000); 2) Fotokopi KTP Pemohon atau identitas lainya; 3) Fotokopi SPPT dan STTS PBB tahun terakhir; 4) Fotokopi bukti kepemilikan tanah (dilampirkan surat ukur/gambar yang telah disahkan untuk surat tanah Girik/AJB); 5) Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan NPWP (jika pemohon adalah badan usaha); 6) Fotokopi Izin Pemanfaatan Tanah (IPPT); 7) Fotokopi rencana Tapak/Siteplan; 8) Gambar Bastek Bangunan (rangkap 3 lembar), sedikitnya memuat: gambar denah, gambar situasi, gambar tapak, gambar potongan, gambar rencana pondasi, dan gambar rencana kolom;

  9) Surat Pembaritahuan warga (diketahui minimal oleh Ketua RT atau RW dan Lurah setempat); 10) Surat Pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam rencana teknis kota; 11) Surat pernyataan tanah tidak dalam status sengketa;

  12) Surat Kuasa dan Fotokopi KTP penerima kuasa jika penganjuan izin diwakilkan oleh orang lain.

  13) Fotokopi Rekomendasi Teknis:

  a) Rekomendasi Peruntukan ruang dari Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukimanm atau BKPRD;

  b) Rekomendasi Dokumen Lingkungan Hidup/ Izin Lingkungan Hidup (SPPL/UKL-UPL);

  c) Rekomendasi penataan drainase darri Dinas Bina Marga dan SDA untuk luas lahan lebih dari 1.000 m

  2

  ;

  d) Rekomendasi Kajian Lalu Lintas (ANDALALIN) dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan (untuk luasan min imal 2.000m

  2

  );

  e) Rekomendasi proteksi kebakaran dari kantor Pemadam Kebakaran untuk bangunan lebih dari 3 lantai.

  

b. Perkantoran, Mall/Pusat Perbelanjaan, Toko Modern, Pasar, Pabrik/

Industri, SPBU, Hotel, Bioskop, Gedung Pertunjukan, Terminal:

  1) Formulir/Surat Permohonan (materai 6000); 2) Fotokopi KTP Pemohon atau identitas Lainya; 3) Fotokopi SPPT dan STTS PBB tahun terakhir 3) Fotokopi bukti kepemilikan tanah (dilampirkan surat ukur/gambar yang telah disahkan untuk surat tanah Girik/AJB); 4) Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan NPWP (jika pemohon adalah

  5) Fotokopi Izin Pemanfaatan Tanah (IPPT); 6) Fotokopi rencana tapak/site plan; 7) Gambar Bastek Bangunan (rangkap 3 lembar), sedikitnya memuat: gambar denah, gambar situasi, gambar tapak, gambar potongan, gambar rencana pondasi, dan gambar rencana kolom,gambar detai arsitektur, perhitungan struktur, gambar sistem sanitasi, intalasi listrik, proteksi kebakaran, dan perhitungan utilitas;

  8) Surat Pembaritahuan warga (diketahui minimal oleh Ketua RT atau RW dan Lurah setempat); 9) Surat Pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam rencana teknis kota; 10) Surat Pernyataan menggunakan perncanaan kondtruksi bersertifikat; 11) Surat Pernyataan menggunakan pelaksanaan konstruksi bersertifikat; 12) Surat Pernyataan menggunakan pengawas/manajemen konstruksi bersertifikat; 13) Surat pernyataan tanah tidak dalam status sengketa; 14) Surat Kuasa dan Fotokopi KTP penerima kuasa jika penganjuan izin diwakilkan oleh orang lain.

  15) Fotokopi Rekomendasi Teknis:

  a) Rekomendasi Peruntukan Ruang dari dari Dinas tata Kota, Bangunan dan Pemukiman atau BKPRD;

  b) Rekomendasi Dokumen Lingkungan Hidup/Izin Lingkungan Hidup (UKL-UPL/AMDAL); c) Rekomendasi penataan drainase darri Dinas Bina Marga dan SDA

  2

  untuk luas lahan lebih dari 1.000 m ;

  d) Rekomendasi Kajian Lalu Lintas (ANDALALIN) dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan;

  e) Rekomendasi proteksi kebakaran dari kantor Pemadam Kebakaran untuk bangunan lebih dari 3 lantai; f) Rekomendasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

  Tangerang Selatan untuk bangunan Mall/Pusat pembelanjaan/Pasar Modern/Toko Modern.

3. Fungsi Sosial Budaya

a. Sarana Pendidikan, Kebudayaan, dan Gedung Pelayanan Umum:

  1) Formulir/Surat Permohonan (materai 6000); 2) Fotokopi KTP Pemohon atau identitas Lainya; 3) Fotokopi SPPT dan STTS PBB tahun terakhir 4) Fotokopi bukti kepemilikan tanah (dilampirkan surat ukur/gambar yang telah disahkan untuk surat tanah Girik/AJB); 5) Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan NPWP (jika pemohon adalah badan usaha); 6) Fotokopi Izin Pemanfaatan Tanah (IPPT); 7) Fotokopi rencana tapak/site plan;

  8) Gambar Bastek Bangunan (rangkap 3 lembar), sedikitnya memuat: gambar denah, gambar situasi, gambar tapak, gambar potongan, gambar rencana pondasi, dan gambar rencana kolom;

  9) Surat Pembaritahuan warga (diketahui minimal oleh Ketua RT atau RW dan Lurah setempat); 10) Surat Pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam rencana teknis kota; 11) Surat Pernyataan menggunakan perncanaan konstruksi bersertifikat; 12) Surat Pernyataan menggunakan pelaksanaan konstruksi bersertifikat; 13) Surat Pernyataan menggunakan pengawas/manajemen konstruksi bersertifikat; 14) Surat pernyataan tanah tidak dalam status sengketa; 15) Surat Kuasa dan Fotokopi KTP penerima kuasa jika penganjuan izin diwakilkan oleh orang lain.

  16) Fotokopi Rekomendasi Teknis:

  a) Rekomendasi Peruntukan Ruang dari dari Dinas tata Kota, bangunan dan Pemukiman atau BKPRD; b) Rekomendasi Dokumen Lingkungan Hidup/Izin Lingkungan Hidup

  (UKL-UPL/AMDAL);

  c) Rekomendasi penataan drainase darri Dinas Bina Marga dan SDA

  2

  untuk luas lahan lebih dari 1.000 m ;