KEBIJAKAN PENDATAAN ULANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

  ABSTRAK KEBIJAKAN PENDATAAN ULANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh Nandha Risky Putra

  Izin Mendirikan Bangunan adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten/kota kepada pemilik gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi dan atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administrasi dan persyaratan teknis yang berlaku. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2016 tentang Administrasi Pemerintahan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik yang selanjutnya disingkat AUPB adalah prinsip yang digunakan sebagai acuan penggunaan Wewenang bagi Pejabat Pemerintahan dalam mengeluarkan Keputusan dan/atau Tindakan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pelaksanaan kebijakan pendataan ulang izin mendirikan bangunan di kota Bandar Lampung sebagai bentuk upaya penertiban dan peningkatan pendapatan Daerah.

  Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. Narasumber penelitian terdiri dari Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung serta Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota bandar Lampung, Dinas Tata kota kota bandar lampung dan kecamatan di kota bandar Bandar Lampung.Pengumpulan data dilakukan denganstudi kepustakaan dan studi lapangan, selanjutnya data dianalisis secara deskriptif kualitatif.

  Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa Kebijakan pendataan ulang izin mendirikan bangunan di Kota Bandar Lampung menjadi salah satu pengambilan kebijakan yang sangat tepat guna menunjang pendapatan asli daerah yang nantinya diperuntukan untuk kegiatan pembangunan. Saran dalam penelitian ini adalah Kebijakan pendataan ulang izin mendirikan bangunan salah satu kebijakan yang dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat dengan meningkatkan pendapatan asli daerah. Dengan terlebih dahulu mengkaji setiap aspek yang harus diperbaiki. bentuk peringanan terhadap pajak menjadi salah satu kunci menciptakan kesadaran akan pajak bagi masyarakat yang nantinya manfaat akan dikembalikan dan dirasakan oleh masyarakat.

  Kata Kunci : Kebijakan, Pendataan, Izin Mendirikan Bangunan

I. PENDAHULUAN

  Perspektif hukum penyelenggaraan perizinan berbasis pada teori negara hukum modern (negara hukum demokratis) yang merupakan perpaduan antara konsep negara hukum (rechsstaat) dan konsep negara kesejahteraan (welfare

  staate ). Negara hukum secara

  sederhana adalah negara yang menempatkan hukum sebagai acuan tertinggi dalam penyelenggaran negara atau pemerintahan (supermasi hukum). Menurut vesteden hukum yang supreme mengandung makna:

  1

  1) Bahwa suatu tindakan hanya sah apabila dilakukan menurut atau berdasarkan aturan hukum tertentu (asas legalitas).

  Ketentuan-ketentuan hukum hanya dapat dikesampingkan dalam hal kepentingan umum benar-benar menghendaki atau penerapan suatu aturan hukum akan melanggar dasar-dasar keadilan yang berlaku dalam masyarakat (principles of

  natural justice ).

  2) Ada jaminan yang melindungi hak-hak setiap orang baik yang bersifat asasi maupun yang tidak asasi dari tindakan pemerintah atau pihak lainnya.

  Kebijaksanaan atau kebijakan (policy) dapat diartikan, baik secara teoritik maupun praktikal. Secara teoritikal kebijakan (policy) dapat diartikan secara luas maupun secara sempit. Kebijaksanaan atau kebijakan secara praktikal erat kaitannya dengan hukum positif, yaitu teori hukum positif yang 1 Adrian Sutedi, 2011, Hukum

  Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik , Jakarta : Sinar Grafika.,Hlm. 1.

  mempunyai obyek berupa gejala- gejala dari hukum yang berlaku dalam masyarakat (pada waktu tertentu, mengenai masalah tertentu, dan dalam lingkungan masyarakat (negara) tertentu yang memberikan dasar pemikiran tentang jiwa dalam hukum tersebut).

  2 Kebijakan yang

  diterjemahkan dari kata policy memang biasanya dikaitkan dengan keputusan pemerintah, karena pemerintahlah yang mempunyai wewenang atau kekuasaan untuk mengarahkan masyarakat, dan bertanggung jawab melayani kepentingan umum. Sehingganya dengan adanya sebuah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah merupakan bentuk dari upaya untuk memperbaiki sebuah keadaan menjadi lebih baik. Agar lebih terciptanya sebuah keadaan yang lebih baik salah satunya adalah dengan melakukan pemanfaatan ruang guna menunjang sebuah kenyamanan.

  Penyelenggaraan perizinanan menjadi hal yang sangat diperlukan demi terjalannya sebuah pemanfaat ruang. Dikatakan demikian karena dengan adanya sebuah perizinan akan menjadikan sebuah penataan ruang dalam terkendali dan dapat dimanfaatkan sebagaimana fungsinya. Bangunan gedung merupakan salah satu wujud fisik pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, dalam pengaturan bangunan gedung tetap mengacu pada peraturan penataan ruang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menjamin kepastian dan ketertiban hukum dalam 2 Wibowo Edi. Hukum dan

  Kebijakan Publik , (Yogyakarta: Yayasan Pembaruan Administrasi Publik Indonesia, 2004,Hlm.20. penyelenggaraan bangunan gedung, setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan

  administrative dan teknis bangunan

  gedung, serta harus diselenggarakan secara tertib dan teratur. Dalam hal ini pemerintah telah mengatur dengan dikeluarkannya Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Undang- undang ini mengatur fungsi bangunan gedung, persyaratan bangunan gedung, penyelenggaraan bangunan gedung, termasuk hak dan kewajiban pemilik dan pengguna bangunan gedung pada setiap tahap penyelenggaraan bangunan gedung, ketentuan tentang peran masyarakat dan pembinaan oleh pemerintah, dan sanksinya untuk melaksanakan pembangunan tempat tinggal baik yang dilakukan oleh pribadi maupun pihak swasta yang mempunyai bidang usaha di bidang pembangunan diperlukan izin yang dikenal dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Izin Mendirikan Bangunan adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten/kota kepada pemilik gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi dan atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administrasi dan persyaratan teknis yang berlaku. Berlakunya Undang-Undang Nomer

  23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah tentunya diharapkan dapat memberikan dampak nyata yang luas terhadap peningkatan pelayanan masyarakat. Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke daerah menghendaki terciptanya penyelenggaraan pelayanan dengan jalur birokrasi yang lebih ringkas dan membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk melakukan inovasi dalam pemberian dan peningkatan kualitas pelayanan.

  Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik juga telah di gariskan bahwa keterpaduan sistem penyelenggaraan pelayanan melalui jaringan informasi online harus dikembangkan dengan penyediaan data dan informasi sehingga penyelenggaraan pelayanan dapat dilakukan secara tepat, akurat, dan aman.

  Pengelolaan yang baik (good

  governance ) di dalam

  penyelenggaraan pemerintahan merupakan bentuk akuntabilitas atas berbagai kegiatan penyelenggaraan administrasi publik guna menciptakan pemerintahan yang bersih dan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata. Untuk itulah diperlukan reformasi dalam menghadapi tantangan dunia regional dan global yang telah memaksa pemerintah untuk menciptakan berbagai kebijakan publik berdasarkan peraturan perundang- undangan secara transparan serta adanaya partisipasi dan akuntabilitas publik. Keadaan tersebut memungkinkan masyarakat menuntut peningkatan kualitas pelayanan publik.

  3 Berdasarkan Undang-Undang Nomer

  28 Tahun 2009, retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran aatau pemberian izin tertentu 3 Ibid , Hlm 231-232. yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh untuk kepentingan Berbeda dengan pajak pusat seperti yang dikelola oleh retribusi yang dapat di sebut sebagai pajak daerah dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah.

  Pemungutan retribusi izin mendirikan bangunan dearah kota Bandar Lampung untuk meningkatkan pendapatan asli daerah kota Bandar Lampung. Namun, bangunan-bangunan yang ada di daerah kota Bandar Lampung sudah mulai banyak perubahan sehingga tidak sesuai lagi dengan izin saat awal mendirikan sehingga di anggap perlu untuk melakukan pendataan ulang.

  menyelesaikan pendataan ulang obyek pajak bumi dan bangunan (PBB) pada akhir Oktober. Tim pendataan obyek yang disebar di setiap kecamatan, sudah mulai melakukan pendataan tanah dan bangunan. Pendataan ulang tersebut dilakukan karena banyak perubahan telah terjadi di obyek masyarakat. Sementara, pendataan telah lama tidak dilakukan. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka persoalan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan kebijakan pendataan ulang izin mendirikan bangunan di kota Bandar Lampung, serta apa saja faktor penghambat dan pendukungnya. Metode penelitian 4 Marlia Eka Putri, 2015, Hukum

  Pajak dan Retribusi Daerah, Bandar Lampung : Aura Publihsing,Hlm.30

  yang digunakan adalah metode penelitian normatif empiris dan data yang diperoleh adalah data primer, dan sekunder yang berasal dari sumber kepustakaan seperti literatur, artikel dan situs-situs internet.

  II. PEMBAHASAN

  A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  1. Gambaran Geografis Kota Bandar Lampung

  Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020’ sampai dengan 5030’ Lintang Selatan d an 105 028’ sampai dengan 105 037’ Bujur Timur. Ibukota Bandar Lampung berada di Teluk Betung yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatra. Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan 19.722 Ha(197,22 KM 2 ) dan luas perairan kurang lebih 39,82 KM 2 yang terdiri atas Pulau Kubur dan Pulau Pasaran. Jumlah kecamatan dan kelurahan yang ada sebanyak 13 Kecamatan dan 98 Kelurahan. Secaraa dministratif Kota Bandar Lampung bebatasan langsung dengan beberapa wilayah Kabupaten di Provinsi 60 Lampung yaitu : a.

4 Wali Kota Bandar Lampung akan

  Kecamatan Natar (Kabupaten Lampung Selatan) di sebelah Utara.

  b.

  Kecamatan Padang Cermin (Kabupaten Pesawaran) dan Katibung (Kabupaten Lampung Selatan) serta Teluk Lampung di sebelah Selatan.

  c.

  Kecamatan Way Halim merupakan penyesuaian dari sebagian wilayah kecamatan Sukarame dan Kedaton yang dipisah menjadi suatu kecamatan.

  d.

  Kecamatan Tanjung Bintang (Kabupaten Lampung Selatan) di sebelah Timur.

  Kecamatan Gedong Tataan dan Padang Cermin (Kabupaten Pesawaran) disebelah Barat.

  Kecamatan Langkapura pemekaran dari Kecamatan

  c.

  Kecamatan Labuhan Ratu pemekaran dari Kecamatan Kedaton.

  b.

2. Keadaan administratif dan Penduduk Kota Bandar Lampung

  20 kecamatan dengan 126 kelurahan, adapun 7 kecamatan baru hasil pemekaran teriri dari : a.

  Kecamatan Telukbetung

  www.kotabandarlampung,go.id Tahun 2013, diakses 20 Juli 2017

  bandar lampung yang setiap tahun akan terus meningkat, serta sebagai ibu kota provinsi lampung juga akan terus menunjang pertumpahan penduduk demi mencari lapangan pekerjaan yang lebih luas sudah pasti 5

  5 Laju pertumbuhan penduduk di kota

  Kecamatan Bumi Waras pemekaran dari Kecamatan Telukbetung Selatan. Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Bandar Lampung memiliki populasi penduduk sebanyak 881.801 jiwa (sensus 2010), dengan luas wilayah sekitar 197,22 km2, , maka Bandar Lampung memiliki kepadatan penduduk penduduk 4.471 jiwa/km2 dan tingkat pertumbuhan penduduk 1,97% per tahun.

  g.

  Timur pemekaran dari Kecematan Telukbetung Barat.

  f.

  13 kecamatan dengan 98 kelurahan. Lalu, pada tanggal 17 september 2012 bertempat di Kelurahan Sukamaju, diresmikanlah kecamatan dan kelurahan baru diwilayah kota Bandar Lampung sebagai hasil pemerkaran sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan. Kota Bandar Lampung menjadi

  KecamatanTanjung Karang Timur.

  Kecamatan Kedamaian pemekaran dari

  e.

  TanjungKarang Pusat.

  Undang-Undang No.5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1982 tentang perubahan wilayah, maka kota Bandar Lampung diperluas dengan pemekaran dari 4 kecamatan 30 keluarahan menjadi 9 kecamatan 58 kelurahan. Kemudian berdasarkan SK Gurbenur No. G/185.B.111Hk/1988 tanggal 6 juli 1988 serta surat persetujuan Mendagri nomor 140/1799/PUOD tanggal 19 Mei 1987 tentang pemekaran kelurahan di wilayah kota Bandar Lampung, maka kota Bandar Lampung terdiri dari 9 Kecamatan dan 84 Kelurahan. Pada tahun 2001 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No. 04, kota Bandar Lampung menjadi

  d. akan membutuhkan sebuah tempat tinggal guna melangsungkan kehidupan yang pada dasarnya kebutuhan pokok manusia ( kebutuhan primer) berupa sandang pangan dan papan.

  Sukarame.

  Kecamatan Enggal pemekaran dari Kecamatan

  Pertambahan jumlah penduduk yang tidak mungkin lagi bertambah jumlah lahan wilyah mengakibatkan proses pembaharuan akan bangunan menjadi kemungkinan yang besar. Dalam menghidupi disuatu wilayah masyarakat tentu mempunyai haknya untuk tinggal, namun terlepas dari pada itu, masyarakat juga perlu mengikuti aturan yang berlaku dalam masyarakat guna menertibkan kesajahteraan bersama. Dalam proses pembangunan gedung inilah setiap masyarakat harus memiliki izin. Sikap kurang sadarnya masyarakat terhadap kewajibannya dalam membuat izin menjadikan bangunan yang terus berkembang itu tidak lagi sesuai dengan obyek pajak yang didaftarkan. Permasalahan inilah yang dilihat pemerintah kota bandar lampung guna menertibkan sekaligus melakukan pendataan agar apa yang menjadi kewajiban masyarakat menajadi lebih mudah tersortir. Proses pelaksanaan pendataan ulang tersebut yang telah berjalan sebagaimana diharapkan guna meningkatkan pendapatan asli daerah dilakukan dengan mengerahkan tiap- tiap kecamatan dan kelurahan agar mempercepat dan mempermudah proses pendataan ulang izin mendirikan bangunan dikota bandar lampung. Namun selain dalam pelaksanaannya pendataan ulang tersebut tidak akan terlepas dari penataan perkotaan, yang mana kota bandar lampung sendiri memiliki dinas tata kota untuk memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat kota bandar lampung.

  3. Dinas Tata Kota Bandar Lampung

  Dinas Tata Kota Bandar Lampung terletak di JL. Dr. Susilo, No 2, Komplek Kantor Walikota Bandar Lampung, Sumur Batu, Kecamatan Teluk Netung Utara. Dinas Tata Kota, merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada walikota melalui Seketaris Daerah. Menurut Peraturan Walikota (perwali) nomor

  17 Tahun 2008, Dinas Tata Kota mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah, dalam hal ini penyususnan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan dan penataan ruang, dalam melaksanakan tugas pokok nya Dinas Tata Kota mempunyai fungsi : a.

  Perumusan Kebijakan teknis, perencanaan, pemanfaatan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dibidang penataan ruang kota; b. Pemberian dukungan atas penyelanggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c.

  Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Struktur Organisasi Dinas Tata melaksanakan tugasnya

  bertanggungjawab kepada

  Kota Bandar Lampung

  Kepala Dinas, seketariat mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

  1) Pengelolaan urusan penyusunan program, monitoring dan evaluasi;

  2) Pengelolaan urusan administratif umum dan kepegawaian;

  3) Pengelolaan urusan keuangan.

  Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi, Seketariat dibantu oleh :

  1) Sub Bagian Penyusunan

  Program, Monitoring dan Evaluasi;

  2) Sub Bagian Umum dan

  Gambar 1.Bagan Struktur Dinas

  Kepegawaian;

  Tata Kota Bandar Lampung

  3) Sub Bagian Kuangan

  Sumber: Dinas Tata Kota Bandar Lampung.

  c.

  Bidang Perencanaan dan Pengembangan Kota

  Sesuai dengan Peraturan Walikota Mempunyai tugas

  Bandar Lampung No 17 Tahun 2008 melaksanakan sebagian tugas Tentang, Fungsi dan Tata Kerja

  Dinas dibidang perencanaan Dinas Tata Kota Bandar Lampung, ruang kota meiputi tugas tiap bidang sebagai berikut : penyusunan rencana tata ruang kota, pengarahan a. Kepala dinas mempunyai pemanfaatan ruang kota, serta tugas memimpin, evaluasi rencana dan mengoordinasikan dan pengembangan kota. Bidang melaksanakan sebagian

  Perencanaan dan urusan Pemerintahan Daerah Pengembangan Kota dibidang perencanaan dan dipimpin oleh seorang Kepala penataan ruang kota sesuai Bidang yang dalam dengan peraturan perundang- melaksanakan tugasnya undangan yang berlaku dan bertanggung jawab kepada kebijakan yang diberikan Kepala Dinas, Bidang oleh Walikota. Perencanaan dan Pengembangan Kota b. Seketariat mempunyai tugas

  Mempunyai tugas sebagai melaksanakan sebagian tugas berikut :

  Dinas dibidang 1) Rencana

  Penyusunan keseketariatan. Seketariat Detail Tata Ruang Kota dipimpin oleh seorang (RDTRK) berdasarkan seketaris yang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota yang telah ditetapkan;

  2) Penyusunan

  Bidang pengukuran, Pemetaan dan Dokumentasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang penataan ruangkota meliputi pelaksanaan pengukuran, pemetaan, serta pengolahan data dan dokumentasi. Bidang pengukuran, Pemetaan dan Dokumentasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala Dinas, Pemetaan dan Dokumentasi mempunayi fungsi :

  6) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan dokumentasi data hasilhasil pengukuran dan pemetaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi;

  Pengembangan sistem data dan informasi program;

  5) Penerapan Kebijakan dan

  Pematokan Daerah Milik Jalan (Damijja), Daerah Manfaat Jalan (Damaja), Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja), Garis Sempadan Bangunan (GSP), jalur hijau, fasum dan fasos;

  4) Pembuatan dan

  3) Pembuatan peta-peta tematik;

  2) Penyediaan peta foto udara dan peta satelit beserta interprestasinya untuk pembuatan peta dasar;

  1) Pelaksanaan pengukuran dan Pemetaan bagian- bagian wilayah kota ;

  d.

  Rencana Teknik Ruang Kawasan (RTRK) Kota dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) pada Kawasan-kawasan tertentu;

  c) Seksi Evaluasi Rencana dan Pengembangan Kota.

  Pemanfaatan RuangKota;

  b) Seksi Pengarahan

  Seksi Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang;

  Dalam melaksanakan tugas dan fungsi nya, Bidang Perencanaan dan Pengembangan kota dibantu oleh : a)

  6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

  5) Penyusunan bahan kebijakan operasional di bidang penataan ruang kota.

  4) Pelaksanaan evaluasi terhadap rencana tata ruang kota dan perkembangan kota;

  3) Pemberian arahan dan pertimbangan teknis bagi peneritan izin lokasi, izin keterangan Rencana Kota (KRK), izin reklame, izin tempat usaha (SITU/HO), serta perizinan lain yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota;

  7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan. ketentuan lingkungan serta Dalam menyealnggarakan persyaratan keselamatan tugas dan fungsi nya, Bidang dan kesehatan pengguna Pengukuran, Pemetaan dan dan lingkungan; Dokumentasi dibantu oleh : 3) petunjuk,

  Memberikan

  a) bimbingan dan pengarahan

  Seksi Pengukuran;

  b) kepada pemohin,

  Seksi Pemetaan;

  c) perencana dan peleksana

  Seksi Pengolahan Data dan Dokumentasi; kegitan membangun tentang ketentuan rencana e. dan pelaksanaan

  Bidang Penataan Bangunan mempunyai tugas membangun; melaksanakan sebaian tugas 4) petunjuk,

  Memberikan Dinas dibidang penataan bimbingan dan pengarahan ruang kota meliputi kepada pemilik atau penyelanggaraan bangunan pemakai serta pelaksana gedung yang tertib baik teknis bangunan tentang secara administratif maupun penggunaan dan teknis agar terwujud pemeliharaan gedung. bangunan gedung yang

  Dalam menyelanggarakan fungsional, andal yang tugas dan fungsi, Bidang menjamin keselamatan, Penataan Bangunan dibantu kesehatan, kenyamanan, oleh : kemudahan pengguna serta a) Kontruksi dan serasi dan selaras dengan Seksi

  Arsitektur Bangunan; lingkungannya. Bidang b)

  Penataan Bangunan dipimpin Seksi Penelitian Fungsi

  Bangunan dan Lingkungan oleh seorang Kepala Bidang c) yang dalam melaksanakan Seksi Pembangunan dan

  Pemugaran. tugasnya bertanggungjawab kepada kepala dinas, tugas f. dari Bidang Penataan Bidang pengawasan dan

  Pengendalian Tata Ruang Bangunan :

  Kota mempunyai tugas 1) ketetapan

  Merumuskan melaksanakan sebagian tugas pemenuhan persyaratan

  Dinas dibidang penataan kota teknis bangunan gedung meliputi pengesahan dan ditunjang dari segi tata pendataan, pengendalian dan bangunan dan lingkungan penegakan hukum serta maupun keandalan gedung penyuluhan dan pelaporan, dengan mengacu pada Bidang Pengawasan dan rencana tata ruang. Pengendalian Tata Ruang

  2) Melakukan penelitian dan

  Kota dipimpin oleh seorang penilaian terhadap kepala Bidang yang dakam persyaratan administrasi melaksanakan tugasnya dan teknis sesuai dengan bertanggung jawab kepada fungsi bangunan gedung kepala Dinas. Bidang dengan mempertimbangkan Pengawasan dan Pengendlian mempunyai tugas : 1)

  Pengawasan dan pengendalan pemanfaatan ruang kota berdasarkan Rencana Tata Ruang Kota;

  2) Penyusunan bahan kebijakan operasional pengawasan dan pengendalian di bidang tata ruang.

  3) Penyususnan bahan kebijakan pembinaan dan penyuluhan hukum di bidang penataan ruang.

  4) Penelitian dan pengawasan bangunan dan tempat-tempat usaha yang belum memiliki izin;

  5) Penyususn laporan mengenai bangunan dan tempat usaha yang melanggar peraturan perundang-undangan;

  6) Pengawasan terhadap bangunan yang telah diterbitkan perizinannya serta memberikan rekomendasi penyesuaian retribusi izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi bangunan yang berubah fungsi dan rekomendasi penhentian sementara proses pematangan lahan dan pembangunan fisik bangunan yang blum dilengkapi dengan persyaratan teknis dan administrasi;

  7) Pelaksanaan koordinasi dengan bidang lainnya guna mewujudkan sinergi, kesatuan gerak dan misi dalam rangkaian upaya optimalisasi pelaksanaan tugas pokok bidang Pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang Kota.

  Dinas Tata Kota Bandar Lampung memiliki Visi Misi yaitu “Terwujudnya Penataan Kota dengan estetika sesuai dengan Rencana Kota dan Pemberian Pelayanan Publik yang baik.” Untuk melaksanakan Visi tersebut maka Misi yang di emban Dinas Tata Kota Bandar Lampung adalah: a.

  Melaksanakan tertib ruang, tertib bangunan yang berestetika perkotaan melaui kebijaksanaan kota yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

  b.

  Upaya mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan estimasi dan perhitungan yang logis dan akurat.

  Dinas tata kota Bidang pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang Kota yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang penataan kota meliputi pengesahan dan pendataan, pengendalian dan penegakan hukum serta penyuluhan dan pelaporan, Bidang Pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang Kota termuat dalam point 6 bahwa Pengawasan terhadap bangunan yang telah diterbitkan perizinannya serta memberikan rekomendasi penyesuaian retribusi izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi bangunan yang berubah fungsi dan rekomendasi perhentian sementara proses pematangan lahan dan pembangunan fisik bangunan yang belum dilengkapi dengan persyaratan teknis dan administrasi sehingga dalam kaitanya terhadap pelaksaan pendataan ulang tersebut, dinas tata kota terlibat langsung untuk ikut serta dalam pendataan sebagaimana tugas yang di emban dalam bidangnya. Sehingga pemerintah kota melakukan kerja sama kepada dinas tata kota guna memperlancar proses pendataan ulang IMB di Kota Bandar Lampung.

  Pelaksanaan pendataan ulang izin mendirikan bangunan dikota bandar lampung yang sangat erat kaitan dengan maksud meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kota bandar lampung sehingga dalam hal tersebut pemerintah kota memiliki dinas pendapatan daerah kota bandar lampung sebagai dinas yang akan ikut turut serta dalam pelaksanaan pendataan ulang izin mendirikan bangunan.

  Dinas Pendapatan Daerah merupakan salah satu unsur organisasi Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendapatan daerah, mempunyai peranan yang sangat besar dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Sesuai dengan Perda Nomor 7 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kota Bandar Lampung, tugas pokok Dinas Pendapatan Daerah adalah membantu Walikota dalam penyelenggaraan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan dibidang Pendapatan Daerah serta keuangan dalam rangka dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

  Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Dinas Pendapatan daerah mempunyai fungsi: a.

  Perumusan kebijakan teknis bidang pendapatan b.

  Perencanaan program dan kegiatan bidang pendapatan c.

  Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendapatan d.

  Pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang pendapatan e.

  Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang pendapatan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

  Kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan PAD dilakukan dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi yaitu melalui penggalian sumber- sumber PAD yang baru, sehingga diharapkan kontribusi PAD terhadap APBD terus meningkat. Dinamika dan perkembangan sistim pemerintahan mengalami perubahan yang pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat. Paradigma banyak yang muncul sebagai proses demokratisasi dan transparansi pada semua bidang kehidupan. Disisi lain pemerintah daerah dihadapkan pada tuntutan untuk mewujudkan good governance dan menghadapi tantangan diera globalisasi yang tidak dapat dihindari.

5. Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung

  6 Pelaksanaan pendataan ulang IMB di

  Kota Bandar Lampung sangat erat hubunganya dengan Dinas 6 Dinas Pendapatan Daerah Kota

  Bandar Lampung Tahun 2017 Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung sebagaimana upaya pendataan ulang ini berkaitan dengan tujuan meningkatkan pendapatan asli daerah Kota Bandar Lampung sehingga dispenda sendiri sangat mendukung apa yang menjadi kebijakan walikota bandar lampung tersebut. melihat bagaimana dinas pendapatan asli daerah melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi yaitu melalui penggalian sumber-sumber PAD yang baru sehingga pendataan ulang dianggap sebagai langkah yang sangat tepat untuk meningkatkan PAD. Walaupun sebenarnya pendapatan asli daerah melalui sektor pajak sudah berjalan, namun karena keadaan yang memang sudah berbeda NJOP nya maka ini menjadi hal yang dapat di kembangkan guna melihat potensi peningkatan pendapatan asli daerah.

  Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kota Bandar Lampung merupakan suatu usaha untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat Kota Bandar Lampung. Pelembagaan sistem PTSP dilaksanakan oleh BPMP Kota Bandar Lampung, dengan kegiatan sebagai berikut: a.

  Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur mengenai Jenis, Prosedur dan mekanisme Pelayanan Perizinan yang telah di sahkan sebagai Keputusan Walikota Bandar Lampung No: 161.a/20/HK/2008 b.

  Menggunakan seragam khusus yang disahkan sebagai Peraturan Walikota Bandar Lampung No. 58 Tahun 2008 untuk mewujudkan pendekatan pelayanan kepada masyarakat, merubah citra aparatur, dan menghilangkan kesan birokrasi.

  c.

  Membuat ruang pelayanan perizinan dengan tingkat kenyamanan seoptimal mungkin dengan anggaran yang ada.

  d.

  Membuat loket pengaduan masyarakat, sebagai salah satu instrumen koreksi kinerja BPMP dalam melakukan pelayanan.

  Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur pada BPMP Kota Bandar Lampung maka terlihat adanya peningkatan kualitas layanan yaitu semakin cepatnya prosedur perizinan. Misalnya KRK dan IMB, jika pada instansi teknis sebelumnya (Dinas Tata Kota) memerlukan waktu kurang lebih 4 (empat) bulan, tapi setelah pengurusan izin dilakukan pada BPMP, hanya memakan waktu 30 (tiga puluh) hari kerja. SITU yang sebelumnya menghabiskan waktu 3 (tiga) minggu, di BPMP hanya 7 (tujuh) hari kerja (sesuai SOP BPMP), dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa BPMP Kota Bandar Lampung telah melakukan penyelenggaraan perizinan sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 dan Permendagri No. 24 Tahun 2006 yang telah diganti dengan Permendagri No. 20 Tahun 2008.

6. Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kota Bandar Lampung

  Sejalan dengan hal itu maka Pemerintah Kota Bandar Lampung telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tehnis Daerah dan Sataun Polisi Pamong Praja Daerah Kota Bandar Lampung yang mana salah satu lembaga teknis yang dibentuk adalah Badan Penanaman Modal dan Perizinan sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Kewenangan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Dengan dibentuknya sistem pelayanan terpadu satu pintu tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan citra aparatur pemerintah, menyederhanakan birokrasi dan peningkatana mutu pelayanan kepada masyarakat serta tercapainya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dapat dikatakan demikian adalah mempermudah masyarakat dalam menunaikan kewajibannya sehingga dengan mudahnya masyarakat berarti akan memilikinya semakin sadar akan kewajibannya sebagaimana peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

  Pemberlakuan Undang-Undang No.

  23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah memberikan peluang yang besar kepada daerah untuk melakukan inovasi, mengatur dan membuat berbagai kebijakan pembangunan serta peningkatkan kualitas pelayanan umum kepada masyarakat sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat benar- benar merupakan pelayanan yang prima. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan prima dari aparatur pemerintah merupakan keharusan yang tidak dapat ditunda tunda lagi pelaksanaanya karena merupakan manifestasi dari aparatur pemerintahan selaku abdi masyarakat dan abdi negara, selain itu arus globalisasi dan persaingan pasar bebas serta tuntutan dunia bisnis yang semakin liberal menginginkan adanya berbagai kemudahan dalam melakukan investasi usaha khususnya dalam pengurusan seluruh perizin dapat dilakukan dalam satu wadah (one stop service). Kebijakan yang dikeluarkan walikota bandar lampung terkait dengan pendataan ulang izin mendirikan bangunan merupakan hal guna meningkatkan kualitas daerah dengan membantu mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik sebagimana dengan terpenuhinya pembangunan daerah yang nantinya manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat.

  Pelembagaan PTSP pada BPMP Kota Bandar Lampung, dari pelayanan yang sebelumnya terpisah- pisah pada berbagai instansi seperti Badan Penanaman Modal dan Perizinan, Dinas Tata Kota serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menjadi pelayanan yang terpadu, secara terperinci mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

  Proses pelembagaan PTSP pada BPMP Kota Bandar Lampung sepenuhnya mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagaimana telah diuraikan di atas dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sangat berkaitan dengan bagaimana menjadi mudahnya masyarakat dalam mengurus administrasi guna pemenuhan persyaratan perizinan.

  Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2015 tentang Perizinan Daerah pasal 14 terkait jenis perizinan salah satunya adalah izin mendirikan bangunan (IMB). Sebagimana dalam proses perizinan sesuai Pasal 15 Pemberian Insentif Dan Pemberian Kemudahan Perizinan Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif dan kemudahan dalam perizinan dan penanaman modal kepada perseorangan dan/atau badan hukum yang akan melaksankan kegiatan usahanya.

  Pemberian Insentif dapat berbentuk : Pengurangan, keringanan, atau pembebasan pajak daerah, dan Pengurangan, keringanan, atau pembebasan retribusi daerah.

  Sehingga guna memberikan insentif dilakukan terlebih dahulu proses pendataan ulang IMB kota bandar lampung sehingga tidak lagi ada ketimbangan NJOP sehingga sesuai dengan keadaan obyek pajak yang ada, serta yang sudah berubah dapat dilakukan pendataan dengan tujuan peningkatan PAD melalui sekotor pajak PBB tersebut.

  Pelaksanaan Kebijakan Pendataan Ulang Izin Mendirikan Bangunan di Kota Bandar Lampung merupakan upaya konkret yang dilakukan pemerintah wali kota Bandar Lampung guna menunjang pendapatan asli daerah (PAD) Kota

  Bandar Lampung. Dalam pelaksanaan pendataan ulang tersebut, kebijakan pendataan ulang

  IMB dilakukan dengan dibentuknya team guna mempermudah proses pendataan tersebut. Team yang digunakan dalam rangka pendataan ulang IMB tersebut terdiri dari Satpol pp, UPT Dispenda, kecamatan dan kelurahan terkait tempat dilakukannya pendataan ulang IMB. Pelaksanaan pendataan ulang IMB telah dimulai sejak bulan september 2016. Dengan telah dibentuknya team dalam pelaksanaan pendataan ulang IMB tersebut benar- benar mengkongkritkan upaya pemerintah kota bandar lampung dengan turun langsung kelapangan melakukan pengukuran. Pengukuran yang dilakukan. Turunnya langsung pemerintah tidak serta merta datang, melainkan adanya pembritahuan terlebih dahulu melalui kecamatan serta kelurahan sehingga pada saat proses pengukuran ulang tersebut yang menjadi salah satu cara pendataan disambut baik oleh masyarakat. Karena masyarakat tidak perlu menyetorkannya, melainkan pelaksanaan benar-benar dilakukan pemerintah, masyarakat hanya tinggal melakukan pembayaran jika memang sudah ada perubahan yang terjadi dalam obyek pajak. Pengukuran yang dilakukan guna pendataan ulang-pun sudah dengan persiapan mastang, selalin telah dilakukanya sosalisasi melalui kecamatan dan keluarahan setempat, pemerintah juga telah menyiapkan meteran guna mengkonkretkan kerjanya dalam pendataan ulan IMB, hal ini dimaksud agar dalam

B. Pelaksanaan Pendataan Ulang Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Bandar Lampung

  pengukuran memang benar-benar obyektif sesuai dengan fakta lapangannya. Sesuai dengan intruksi Walikota Bandarlampung, masyarakat sangat antusias melaksanakan tugas yang diberikan kepada Kecamatan Panjang dan telah melaksanakan pendataan ulang izin mendirikan bangunan dikota bandar lampung mulai tanggal 13 September 2016 Pendataan ulang tersebut guna mengukur ulang luas tanah dan luas bangunan agar sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak Terhitung (SPPT), PBB. “Kita sedang melakukan pendataan, bukan penagihan. Jadi agar tidak ada lagi yang rumah nya kecil namun bayarnya besar, begitupun sebaliknya. Selain kita melakukan pengukuran ulang kita juga mengingatkan kepada warga untuk membayar PBB nya ditahun 2016 di Bank yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu Bank Lampung,” ujarnya.

  sudah terlaksana juga pendataan ulang izin mendirikan bangunan ditiga Kelurahan yaitu Kelurahan Srengsem, Kelurahan Karang Maritim, Kelurahan Panjang Utara bersama empat tim yang telah dibagi. Sehingga pada awal di bulan September setidaknya sudah ada pelaksanaan pendataan ulanng IMB di tiga kelurahan dan pada bulan Oktober pendataan ulang izin mendirikan bangunan dikcematan panjang saja sudah lima Kelurahan. 7

   di akses pada tanggal 26 Juli 2017.

  Sehingga akhir bulan Oktober selesai semua pendataan ulang PBB baik lahan kosong tanah, pekarangan, rumah, maupun bagunan-bangunan lainnya yang ada di Kecamatan Panjang.

  Lurah Panjang Utara M Supriyadi, “Ya dengan adanya pendataan dan pengukuran ulang PBB di Kelurahan Panjang Utara ini karena sudah banyak bangunan dan yang berubah, baik dari segi ukuran maupun kegunaannya. Untuk menggarap program ini kelurahan akan di bantu oleh ketua RT setempat, dan ini juga untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandar Lampung tahun 2017 mendatang dari sektor PBB,” ujar Supriyadi, yang juga Ketua Forum Lurah se- Kecamatan Panjang. Sementara menurut Ketua RT 02 LK 02 Kp Kebun Jeruk Suhaimi, menyatakan “ saya mewakili ketua RT khususnya di Kelurahan Panjang Utara mendukung Pemerintah Kota Bandar Lampung, yaitu dengan turun ke lapangan untuk melakukan pendataan ulang objek PBB bersama tim. Namun, alangkah baiknya jika Pemkot memiliki alat pengukur yang canggih bukan hanya pengukur luas tanah dan bangunan tapi juga untuk menentukan besaran PBB yang harus dibayarkan,” ujarnya.

7 Untuk tahap awal dibulan September

  8 Pelaksanaan pendataan ulang IMB

  dikota bandar lampung pada akhir desember 2016 telah selesai sehingga pada tahun 2017 telah dibuat dalam laporan kemudian dicetak dalam surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) PBB terbaru.

  8 Loc.it

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan Pendataan Ulang Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Bandar Lampung

  Pelaksanaan pendataan ulang izin mendirikan bangunan di Kota Bandar Lampung sebagaimana hasil yang didapatkan dari penelitian serta data- data lain juga penunjangnya bahwa dalam pelaksanaan pendataan ulang izin mendirikan bangunan di Kota Bandar Lampung berjalan sesuai dengan prosedur serta hal yang diharapkan. Proses pendataan ulang

  IMB mendapatakan dukungan dari berbagai instansi terkait guna proses pendataan ulang tersebut, menjadikan proses pendataan ulang berjalan dengan cepat. Setiap kecamatan langsung ikut bergerak membantu turun kelapangan mulai dari keluaran sampai kepada RT/RW setempat. Menajdikanya mudah, ditambah lagi guna menunjang PAD pada tahun 2017, hasil dari laporan pendataan ulang langsung diselesaikan dalam surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) PBB terbaru. Dinas-dinas yang terkait punikut terlibat didalanya bergerak cepat dalam pendataan ulang yang dicanangkan oleh pemerintah kota, sebagaimana dinas pendapatan daerah yang salah satu bidang pengawasan sesuai dengan tugasnya. Ditambah lagi satpol pp ikut membantu proses pelaksanaan pendataan ulang izin mendirikan bangunan. Alat-alat terkait dengan pendataan ulang tersebut-pun sudah dipersiapan pemerintah kota.

  Pelaksanaan pendataan ulang izin mendirikan bangunan di kota bandar lampung juga menuai protes, sebagaimana masih ada saja aparatur atau team pendataan ulang yang menyalahgunakan tugasnya, bukan melakukan pendataan obyek pajak, malahan menanyakan apa saja isi rumah, menjadikan kerisihan masyarakat, hal tersebut dikarena masih adanya lost control yang kurang dari pemerintah daerah dalam pelaksanaan.. Ada pula permasalahan dalam melakukan pendataan ulang izin mendirikan bangunana di Kota Bandar Lampung adalah masih minimnya alat ukur yang digunakan, belum ada alat yang canggih sehingga keakuratannya masih kurang terjamin. Namun hal tersebut bukan menjadi permasalahan yang begitu urgent melihat dukungan yang begitu baik dari masyarakat setempat membuat proses pendataan ulang dapat selesai pada akhir tahun 2016.

  D. Dinamika Yang Terjadi Pasca Pendataan Ulang Izin Mndirikan Bangunan di Kota Bandar Lampung Tahun 2017

  Tahun 2016 walikota bandar lampung mengeluarkan kebijakan terkait pendataan ulang izin mendirikan bangunan dikota bandar lampung. Dalam kebijakan yang sudah berjalan tersebut tahun 2017 Guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung kembali mengeluarkan kebijakan pengurangan atau diskon kepada Wajib Pajak (WP) tertentu pada tahun 2017. Kebijakan pengurangan atau diskon PBB tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Walikota Bandarlampung, nomor 13/IV.03/HK/2017 tanggal 3 Januari 2017. Diskon PBB ini diberikan pada saat WP melakukan pembayaran di Kasda atau Bank Lampung. Pemkot juga memberlakukan penetapan perpanjangan penghapusan sanksi administratif denda PBB tahun 2012

  (SPPT) PBB terbaru guna menunjang PAD malahan terjadi pembatalan akan perwali dan perda APBD.

  Gubernur Lampung membatalkan sebagian Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2016 tentang APBD Kota Bandar Lampung Tahun Anggaran (TA) 2017 dan Peraturan Wali Kota Bandar Lampung Nomor

  • – 2016, masa berlaku penghapusan dengan PBB terhitung mulai 3 Januari – 30 Juni 2017. Penyerahan SPPT PBB dan DHKP tahun 2017, tagihan pokok pajak terhutang nol
  • – Rp200 ribu akan diberikan diskon sebesar 50 persen, sedangkan untuk pajak terhutang sebesar Rp201 ribu

  1 Tahun 2017 turunan dari Perda APBD tersebut.

  9 Pemprov

  mengevaluasi dan melakukan pembatalan terhadap materi Perda Kota Bandar Lampung tertanggal 24 Januari 2017 karena terdapat beberapa materi Perda Rancangan APBD dan Perwali Kota Bandar Lampung tidak sesuai dengan peraturan yang ada.

  • – Rp500 ribu diberikan pengurangan sebesar 20 persen. Herman HN selaku wali kota dengan mengeluarkan ketetapan tersebut berharap seluruh aparatur sipil negara dilingkungan Pemkot Bandarlampung dapat menjadi pelopor dalam membayar PBB, yang merupakan kewajiban seluruh warga negara. Dengan adanya pemberian diskon PBB, masyarakat dapat tergerak hatinya untuk segera melunasi kewajibannya sebagai warga negara. Karena dari pajak inilah pemerintah dapat membiayai semua program pembangunan, termasuk pembangunan dan perbaikan jalan yang nantinya di kembalikan manfaatnya untuk masyarakat. Namun dalam berjalannya, tetap menuai permasalahan, sebagaimana malahan dengan di berikannya diskon tersebut obyek pajak tersebut semakin bertambah mahal, malahan ada kenaikan saat melakukan pembayaran sehingga menuai banyak protes. Ditambah lagi dengan alasan pendataan ulang yang masuk kepada laporan yang dimasukan pada surat pemberitahuan pajak terutang

  Gubernur Lampung membuat ketetapan dan membuat keputusan pembatalan beberapa peraturan materi APBD Kota Bandar Lampung dan sanksi pembatalan melalui proses dengan TAPD, melakukan evaluasi dari evaluasi dilakukan tidak sesuai peraturan yang ada terutama penetapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandar Lampung.

  Pembatalan sebagian itu setelah Gubernur Lampung menandatangani Surat Keputusan Nomor 29 Tahun 2017 tentang Pembatalan Beberapa Materi dalam Perda Kota Bandar Lampung Nomor 13 Tahun 2016 tentang APBD Tahun 2017 dan Perwali. "Ada rentetan bahwa APBD Kota Bandar Lampung kan sudah ditetapkan kemudian ditindaklanjuti dengan Perwali tentang APBD 2017 9

   di akses pada tanggal 27 Juli 2017 dan Gubernur Lampung juga membuat keputusan gubernur pembatalan beberapa materi perda APBD. Pembatalan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh Gubernur Lampung antara lain melalui TAPD melakukan evaluasi terhadap rancangan Perda APBD Kota. Walaupun demikian, terkait dengan keadaan tersebut, pelaksanaan kebijakan pendataan ulang izin mendirikan banguna di Kota Bandar Lampung telah selesai pada tahun 2016.

Dokumen yang terkait

UPAYA PENANGGULANGAN POLITIK UANG (MONEY POLITIC) PADA TAHAP PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK DI PROVINSI LAMPUNG

0 0 15

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) PROVINSI LAMPUNG DALAM MEMBERIKAN REKOMENDASI REHABILITASI KEPADA PEMAKAI NARKOTIKA

0 0 15

UPAYA DIREKTORAT LALU LINTAS KEPOLISIAN DAERAH LAMPUNG DALAM PENANGGULANGAN PELANGGARAN TERHADAP PENGENDARA KENDARAAN BERMOTOR YANG TIDAK MEMILIKI KELENGKAPAN SURAT (Jurnal Ilmiah)

0 0 18

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYEROBOTAN DAN PENGRUSAKAN TANAH DI WILAYAH BANDAR LAMPUNG (Jurnal)

0 1 14

ANALISIS KRIMINOLOGIS TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA BANDAR JUDI TOTO GELAP (TOGEL) YANG DILAKUKAN OLEH WANITA (Studi Kasus di Wilayah Bandar Lampung)

0 0 13

PERAN SATUAN TAHANAN DAN BARANG BUKTI (SATTAHTI) POLRESTA BANDAR LAMPUNG DALAM PENGAMANAN DAN PENYIMPANAN BARANG BUKTI SITAAN (Studi Di Polresta Bandar Lampung)

0 0 12

PELAKSANAAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BANDAR LAMPUNG

0 0 11

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA MENYIARKAN LAGU TANPA IZIN PEMEGANG HAK CIPTA (Studi Putusan Nomor: 236Pid.Sus2015PN.TJK.) (Jurnal Skripsi)

0 0 13

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KEPEMILIKAN IZIN PENGELOLAAN USAHA PERIKANAN

0 6 17

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASIEN SEBAGAI PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD. DR. H. BOB BAZAR, SKM

0 3 14