Kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh murid kelas VI sekolah dasar dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar gabungan - USD Repository
SKRIPSI KEGIATAN METAKOGNITIF YANG DILAKUKAN OLEH MURID KELAS VI SEKOLAH DASAR DALAM MEMECAHKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR GABUNGAN Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Matematika OLEH : NAMA : BAMBANG PRIONO NIM : 021414006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
HALAMAN PERSEMBAHAN
{1} Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang menciptakan, {2} Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
{3}Bacalah, dan Tuhan-mulah Yang Maha Pemurah, {4} yang mengajar (Manusia) dengan perantaraan kalam.
{5} Dia mengajarkan kepada Manusia apa yang tidak diketahuinya [Al-‘Alaq: 1-5] Skripsi ini kupersembahkan kepada: ALLAH SWT Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu Bapak dan Ibu yang cinta dan kasihnya tiada henti mengalir Kakak dan adikku
Prodi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Seluruh sahabat
ABSTRAK
Bambang, 2008. Kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh murid kelas VI
sekolah dasar dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun
datar gabungan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, YogyakartaPenelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana
kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh murid kelas VI sekolah dasar dalam
memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar gabungan.Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian adalah dua orang murid kelas VI SD Timbul Rejo, dimana kedua murid
tersebut adalah murid wanita. Data dikumpulkan melalui wawancara berdasarkan
tugas selama enam kali pertemuan dimana masing-masing subjek mengikuti tiga
pertemuan.Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah (i) transkripsi, (ii)
penentuan topik-topik data, (iii) penentuan kategori-kategori data, dan (iv) penarikan
kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana kegiatan metakognitif yang
dilakukan oleh murid kelas VI Sekolah Dasar selama menyelesaikan soal-soal
matematika pada materi luas bangun datar gabungan. Kegiatan metakognitif tersebut
ditunjukkan oleh subjek dengan cara (i) Memeriksa kembali langkah-langkah
penyelesaian soal, (ii) Kembali memperhatikan gambar bangun datar gabungan, (iii)
Mengungkapkan beberapa kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya, dan (iv)
Mengungkapkan batas kemampuan yang dimiliki. Kata-kata kunci : Kegiatan metakognitif, luas bangun datar gabungan.
ABSTRACT
Bambang, 2008. The metacognitive activity which occurs on students of the
sixth grade elementary student in solving mathematics questions on the consist
of rigid form unity wide. Thesis, Mathematics Education Study Program,
Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University,
Yogyakarta.The research aims to seek out how metacognitive activity of sixth grade
elementary students experience in solving mathematics questions on the consist of
rigid form unity wide.This research is a qualitative-descriptive research. The subjects of the
research are two students in class VI SD Timbul Rejo where all the subjects are
female students. Data were collected during six interviews based on some
exercises where each subject joined only three meetings. The data analysis was
done with the following steps (i) transcription, (ii) determination of data topics,
(iii) determination of data category, and (iv) conclusion.The result of this research shows how metacognitive activity of sixth grade
elementary students experience in solving mathematics questions on the consist of
rigid form unity wide. Subjeks show the metakognitive activity by (i) re-checking
the questions solving steps, (ii) re-paying attention on the consist of rigid form
unity wide, (iii) revealing some mistake which have been done, (iv) revealing the
ability limit which is owned.Key words: Metacognitive activity, rigid form unity wide.
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat ALLAH SWT yang telah menganugrahi manusia
akal pikiran yang dapat membawa kahidupan manusia ke alam yang berilmu
pengetahuan. Shalawat beriring salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah mengajarkan manusia untuk hidup secara madani, hidup saling
bertoleransi antar makhluk ciptaan Allah SWT. Penulis sangat merasakan salah
satu anugrah Allah SWT berupa ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi berjudul “Kegiatan metakognitif yang dialami oleh murid
kelas VI Sekolah Dasar dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi
luas bangun datar gabungan”.Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya
kebaikan, bantuan dan dukungan baik secara material maupun spiritual dari
berbagai pihak. Kebaikan, perhatian, bantuan dan dukungan tersebut senantiasa
hadir dalam kehidupan penulis terutama saat menjalani perkuliahan di Universitas
Sanata Dharma, oleh karena itu perkenankan penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. St. Suwarsono selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika dan
dosen penguji, atas saran dan masukannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Susento M. S., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu memberikan pengarahan, dan dengan penuh sabar membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.
3. Bapak, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu D. Novi Handayani, S. Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang
telah memberikan bimbingan selama studi dan menjadi teman dalam menjalani suka dan duka selama perkuliahan.
5. Ibu Nimas Eki, Psi. terima kasih atas saran dan kritiknya terhadap penulis
dalam memulai skripsi.
6. Bapak Sunarjo dan Bapak Sugeng, selaku staf Sekretariat JPMIPA atas
bantuan dan kerjasamanya dalam melayani kepentingan mahasiswa.
7. Sahabatku Budi, Lian, Gugun, Yuni, Diana, Cordelia, Maria, terima kasih atas
bantuannya selama pengambilan data.
8. Seluruh keluarga besar IKMIP (Ikatan Keluarga Mahasiswa Islam Paingan),
teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2002 dan semua pihak yang telah bersedia membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Semoga Allah SWT memberikan rahmat yang melimpah kepada pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini.
Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin dalam penyusunan
skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan
memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini.Yogyakarta, 13 Maret 2008 Penulis
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL .............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ iv PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi ABSTRAK .............................................................................................. vii ABSTRACT ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ........................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................... xi DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................
1 A. Latar belakang .............................................................................
1 B. Perumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
D. Pembatasan Istilah ....................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
F. Keterbatasan Penelitian ...............................................................7 G. Sistematika Penulisanan ..............................................................
7
BAB II. LANDASAN TEORI ...............................................................
9 A. Kegiatan Metakognitif ................................................................. 9
B. Luas Bangun Datar Gabungan ..................................................... 11
1. Persegi Panjang ................................................................ 12
2. Segitiga ............................................................................ 13
3. Jajar Genjang ................................................................... 14 BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................
16 A. Jenis Penelititan ........................................................................... 16
B. Subjek Penelitian ......................................................................... 16 C. Metode Pengumpulan Data .........................................................
18 D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................................. 18 E. Metode Analisis Data ..................................................................
19 BAB IV. ANALISIS DATA ..................................................................
21 A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 21 B. Analisis Data ...............................................................................
25
1. Transkripsi ....................................................................... 25 2. Penentuan Topik-Topik data ...........................................
26
3. Penentuan Kategori-Kategori Data .................................. 38
4. Penarikan Kesimpulan ..................................................... 56
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................
57 A. Hasil Penelitian ...................................................................... 57
B. Pembahasan ........................................................................... 78 BAB VI. PENUTUP ...............................................................................
93 A. Kesimpulan .................................................................................. 93
B. Saran ............................................................................................ 96 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
98 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Standar kompetensi Geometri dan Pengukuran ...................
11 Tabel 4.1 Topik – Topik Data Kegiatan Metakognitif yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal I .............................
27 Tabel 4.2 Topik – Topik Data Kegiatan Metakognitif yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal II ...........................
32 Tabel 4.3 Topik – Topik Data Kegiatan Metakognitif yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal III ..........................
35 Tabel 4.4 Kategori dan Subkategori Data Kegiatan Metakognitif oleh Subjek Mawar ..........................
42 Tabel 4.5 Kategori dan Subkategori Data Kegiatan Metakognitif oleh Subjek Indah .............................
51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. kategori dan sub kategori data kegiatan metakognitif oleh subjek Mawar ......................44 Gambar 4.2.a. kategori dan sub kategori data kegiatan metakognitif oleh subjek Indah .........................
54 Gambar 4.2.b. kategori dan sub kategori data kegiatan metakognitif oleh subjek Indah .........................
55
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tanskripsi subjek Mawar ................................................... 100
Transkrip subjek Mawar pertemuan I ................................ 101Transkrip subjek Mawar pertemuan II ............................... 115 Transkrip subjek Mawar pertemuan III .............................. 130
Lampiran 2 Tanskripsi subjek Indah ...................................................... 141
Transkrip subjek Indah pertemuan I .................................. 142Transkrip subjek Indah pertemuan II ................................. 159 Transkrip subjek Indah pertemuan III ................................ 166
Lampiran 3 Soal – soal penelitian .......................................................... 177
Soal pertemuan I ................................................................. 178Soal pertemuan II ................................................................ 179 Soal pertemuan III .............................................................. 180
Lampiran 4 Lembar jawaban subjek Mawar .......................................... 181
Lembar jawaban subjek Mawar pertemuan I ..................... 182Lembar jawaban subjek Mawar pertemuan II .................... 184 Lembar jawaban subjek Mawar pertemuan III ................... 186
Lampiran 5 Lembar jawaban subjek Indah ............................................ 188
Lembar jawaban subjek Indah pertemuan I ........................ 189Lembar jawaban subjek Indah pertemuan II ...................... 191 Lembar jawaban subjek Indah pertemuan III ..................... 193
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan metakognitif merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk melihat kembali kegiatan kognitifnya yang telah lalu, secara
umum kegiatan metakognitif merupakan kegiatan kognitif yang dilakukan
seseorang terhadap kegiatan kognitifnya sendiri.Menurut Wahl, berpikir metakognitif memastikan bahwa murid akan
mampu menyusun makna informasi. Agar hal ini tercapai, murid harus mampu
berpikir tentang kegiatan berpikir yang dimilikinya, mengidentifikasi strategi-strategi belajar yang baik dan secara sadar mengarahkan bagaimana mereka
belajar. O’Malley melihat bahwa murid tanpa pendekatan metakognitif pada
dasarnya adalah murid tanpa pengarahan dan kemampuan untuk memperhatikan
kemajuan, ketercapaian, dan pengarahan pembelajaran di masa depan
(Muisman.2003: 7).Di dalam pembelajaran matematika, kegiatan metakognitif juga diperlukan
oleh murid sebagai orang yang harus berperan aktif dalam mempelajari
matematika. Karena dengan melakukan kegiatan metakognitif, murid akan
memiliki kepercayaan bahwa murid merasa mampu mempelajari matematika
dengan baik, dapat membuat penilaian yang akurat tentang mengapa mereka
berhasil di dalam pembelajaran, bisa memperkirakan faktor-faktor yang
menyebabkan kegagalan di dalam pembelajaran, dapat memilih strategi belajar
yang baik, membuat penyesuaian strategi-strategi kognitif yang sedang digunakan
apabila diperlukan, secara sadar meminta bimbingan dari teman atau guru,
meluangkan waktunya untuk berpikir, dan beranggapan bahwa dirinya adalah
murid dan pemikir yang harus terus berkembang. Makin baik murid melakukan
kegiatan metakognitif, diharapkan makin baik pula hasil belajarnya.Bagi murid sekolah dasar, kegiatan metakognitif juga telah dapat
dilakukan oleh mereka. Tetapi hanya terkadang murid tersebut belum menyadari
bahwa telah melakukan kegiatan metakognitif, ini dikarenakan murid sekolah
dasar masih memiliki kemampuan kegiatan berpikir yang rendah bila
dibandingkan dengan orang dewasa. Di dalam mempelajari matematika, murid
sekolah dasar dituntut untuk bisa memecahkan masalah-masalah yang ada dalam
soal matematika, karena itu penting bagi mereka dalam mempersiapkan
pengetahuan yang dimiliki dalam mempelajari matematika pada tahap
selanjutnya.Murid sekolah dasar merasa mudah mempelajari matematika dengan
materi matematika yang masih berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari murid,
salah satu materi tersebut adalah tentang geometri, karena benda-benda yang ada
pada sekeliling murid seluruhnya benda-benda yang berbentuk geometri. Selain
itu, bagi murid sekolah dasar, dapat dengan mudah mempelajari materi geometri
pada matematika karena murid masih dapat membayangkan benda-benda
geometri tersebut. Salah satu materi khusus dalam geometri adalah menentukan
luas bangun datar. Dalam menentukan laus bangun datar, murid dituntut untuk
dapat membayangkan gambar yang ada pada soal dengan benda yang mirip pada benda-benda sekeliling murid, ini dirasa mudah untuk dapat menyelesaikan soal- soal matematika tersebut.
Pada materi luas bangun datar gabungan, murid dituntut untuk
menggunakan pengetahuan yang dimiliki tentang luas bangun datar, karena
bangun datar gabungan merupakan gabungan dari beberapa bangun datar yang
telah dikenal oleh murid, sehingga murid dapat menggunakan pengetahuannya
tentang luas bangun datar untuk dapat menyelesaikan soal luas bangun datar
gabungan.Banyak masalah dapat dijumpai dalam menyelesaikan suatu persoalan
matematika yang dilakukan oleh seseorang, apakah kurang teliti, tidak sesuai
dengan penyelesaian sebenarnya, buntu dan lain sebagainya. Untuk mengetahui
mengapa hal tersebut dapat terjadi, maka seseorang tersebut di ajak untuk melihat
kembali apa yang telah ia kerjakan dan apa yang telah ia pikirkan selama
menyelesaikan masalah matematika tersebut. Dalam proses melihat kembali atau
memikirkan kembali apa yang telah dikerjakan dan apa yang telah dipikirkan
selama proses penyelesaian suatu pekerjaan tadi, ada tuntutan untuk memeriksa
apa yang telah dikerjakan dan apa yang telah terpikirkan mulai dari langkah awal
sampai akhir apa yang telah dikerjakan, selama proses ini akan dilihat apakah ada
yang salah dalam langkah pengerjaan, salah tulis lambang bilangan, salah
penggunaan tanda baca, salah dalam melakukan operasi bilangan dan lain
sebagainya.Dalam penyelesaian masalah matematika yang tidak mengalami
hambatanpun, seseorang yang mengerjakan penyelesaian tersebut dituntut untuk
memikirkan kembali apa yang telah ia kerjakan, dilihat kembali apakah masih
terdapat kesalahan atau tidak, ia akan melihat lagi kesempurnaan hasil pekerjaan
masalah matematika yang baru saja dikerjakan. Ini akan menambah keyakinan
akan kebenaran hasil dari suatu proses pengerjaan suatu pekerjaan tertentu.Aktivitas berpikir untuk meninjau kembali proses berpikir selama
mengerjakan suatu pekerjaan merupakan suatu hal yang terkadang jarang
dilakukan oleh seseorang, terkadang seseorang akan berhenti berpikir atau malas
berpikir lagi bila ia telah mendapatkan penyelesaian dari suatu masalah
matematika, tanpa ia melakukan aktivitas berpikir kembali apa yang telah ia
pikirkan selama menyelesaikan suatu masalah.Dari paparan yang telah diuraikan di atas, peneliti merasa tertarik untuk
meneliti tentang “kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh murid sekolah dasar
dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar
gabungan”.B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengajukan permasalahan
sebagai berikut: “Bagaimana kegiatan metakogitif yang dilakukan oleh dua murid
kelas VI sekolah dasar dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi
luas bangun datar gabungan?”.C. Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana
kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh dua murid kelas VI sekolah dasar
dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar
gabungan.D. Pembatasan Istilah Istilah-istilah dalam pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian didefinisikan sebagai berikut:
1. Kegiatan Metakognitif Kegiatan metakognitif ialah kegiatan murid menyadari apa yang telah
diketahui, melihat kembali kegiatan perencanaan pemecahan soal, memantau
langkah-langkah pemecahan soal dan mengevaluasi hasil pemecahan soal.2. Murid Murid adalah dua orang siswi kelas VI dari sekolah dasar Timbulrejo yang sedang memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar gabungan pada saat penelitian berlangsung.
3. Memecahkan soal-soal Memecahkan soal-soal adalah kegiatan dua orang murid kelas VI sekolah dasar dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi Luas bangun datar gabungan.
4. Bangun datar gabungan Bangun datar gabungan adalah bangun datar yang berupa gabungan dari beberapa bangun datar, pada penelitian ini adalah gabungan antara bangun
datar segitiga, bangun datar persegi panjang atau bangun datar jajar genjang.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti Peneliti sebagai calon guru dapat menjadi bahan pemikiran tersendiri apabila peneliti melakukan tugasnya sebagai guru kelak. Peneliti dapat mempertimbangkan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk menyusun langkah-langkah pengajaran yang dijalankan sehingga murid dapat lebih mudah mempelajari matematika.
2. Bagi guru Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendamping belajar murid, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan murid dalam melakukan kegiatan metakognitif.
F. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, hal ini disebabkan
karena keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti.
Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Murid yang diteliti pada penelitian ini terdiri dari dua orang subjek (keduanya
adalah perempuan) dari sekolah dasar Timbulrejo2. Materi matematika dibatasi pada topik luas bangun datar gabungan.
G. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan Berisi uraian mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan istilah, manfaat penelitian, keterbatasan penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori Berisi uraian mengenai teori-teori yang digunakan sebagai dasar penulisan yang meliputi kegiatan metakognitif dan luas bangun datar gabungan.
Bab III Metode Penelitian Berisi uraian mengenai jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, prosedur pelaksanaan penelitian dan metode analisis data.
Bab IV Analisis Data Berisi uraian mengenai uraian pelaksanaan penelitian, dan hasil analisis data. Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi uraian mengenai hasil penelitian dan pembahasannya. Bab VI Penutup Merupakan akhir dari penulisan skripsi yang berisi simpulan hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran bagi pengembangan penelitian selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (i) kegiatan metakognitif dan (ii) luas bangun datar gabungan. A. Kegiatan Metakognitif Metakognitif adalah istilah yang dibuat Flavell pada tahun 1976 yang
mendatangkan banyak perdebatan dalam mendefinisikannya. Arti metakognitif
tidak selalu sama di dalam berbagai macam bidang penelitian psikologi, begitu
juga tidak bisa diterapkan pada satu bidang psikologi saja. Ketidakkonsistenan ini
muncul karena para peneliti mendefinisikannya sesuai dengan bidang
penelitiannya (muisman.2003: 23).Halter mengelompokkan indikator-indikator kegiatan metakognitif menjadi tiga kelompok. Yaitu: a. Kesadaran Meliputi kesadaran mengidentifikasi apa yang telah diketahui, menentukan tujuan belajar, mempertimbangkan alat bantu belajar, mempertimbangkan bentuk tugas, menentukan cara mengevaluasi prestasi belajar, mempertimbangkan tingkat motivasi, dan menentukan tingkat kecemasan. b.
Perencanaan Meliputi kegiatan memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, merencanakan waktu belajar ke dalam sebuah jadwal, membuat checklist tentang aktivitas yang perlu dilakukan, mengorganisasikan materi, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk belajar dengan menggunakan strategi-strategi kognitif.
c. Pemantauan dan Refleksi Meliputi kegiatan mengawasi kegiatan-kegiatan belajar, memantau belajar dengan pertanyaan sendiri, memberikan umpan-balik, dan menjaga konsentrasi dan motivasi (muisman.2003: 29).
Metakognitif ialah fungsi eksekutif yang mengurus dan mengawal
bagaimana seseorang menggunakan pikirannya dan merupakan kegiatan kognitif
yang paling tinggi dan canggih. Metakognitif tidak sama dengan kognitif atau
kegiatan pemikiran (seperti membuat inferen, membuat perbandingan, membuat
ramalan, menilai, membuat sintesis atau analisis). Metakognitif adalah suatu
keahlian dimana “individu berdiri diluar kepalanya dan mencoba melihat cara dia
berfikir atau melihat kegiatan kognitif yang dilakukan” (Anonim. 2006).Ada perbedaan mendasar antara strategi kognitif dan strategi metakognitif.
Strategi kognitif membantu anak mencapai sasaran melalui aktivitas yang
dilakukan. Adapun strategi metakognitif membantu anak memberikan informasi
mengenai aktivitas atau kemajuan yang dicapai. Di sini, strategi kognitif
membantu pencapaian kemajuan, sedangkan strategi metakognitif memonitor
kemajuan yang dicapai.Dengan memiliki pemantauan dan regulasi diri, seorang anak akan tahu di
mana ia berada sehubungan dengan tujuan yang ingin dicapainya. Dia juga dapat
meregulasi diri sendiri dengan melakukan perencanaan, pengarahan, dan evaluasi.
Seorang anak yang sudah memiliki strategi metakognitif akan lebih cepat
menjadi anak mandiri. Dia dapat mengatur diri sendiri, lebih aktif berusaha
mengembangkan diri dan menentukan tujuan. Mereka juga mampu memotivasi
diri, serta berusaha mencapai tujuan dengan strategi yang telah direncanakan lebih
dulu. Dengan kemandirian yang dimilikinya, niscaya keberhasilan akan lebih
mudah diraih﴾ Clara Wresti, 2006 ﴿.
B. Luas Bangun Datar Gabungan
Luas bangun datar gabungan termasuk pembelajaran matematika dalam
rumpun Geometri dan pengukuran. Berdasarkan pengembangan panduan silabus
mata pelajaran matematika tahun 2006 untuk kelas VI sekolah dasar yang
dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah tahun 2006 (Depdiknas, 2006), standar keompetensi materi
luas bangun datar gabungan atau luas segi banyak adalah sebagai berikut:Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Geometri dan Pengukuran
2. Menggunakan pengukuran volume
2.1 Mengenal satuan debit per waktu dalam pemecahan
2.2 Menyelesaikan masalah dengan masalah satuan debit
3. Menghitung luas segi banyak swederhana, luas lingkaran, dan volume prosma segitiga
3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana
3.2 Menghitung luas lingkaran
3.3 Menghitung volume prisma segitiga dan tabung lingkaran
Tabel 2.1 Standar kompetensi Geometri dan Pengukuran Luas bangun datar gabungan adalah luas gabungan dari beberapa bangun
datar yang digabungkan menjadi suatu bentuk bangun datar yang baru, yaitu
bangun datar gabungan dari beberapa bangun datar yang ada.Pada penelitian ini, bangun dua dimensi atau bangun datar yang digunakan
adalah bangun datar persegi panjang, bangun datar segitiga dan bangun datar jajar
genjang.1. Persegi panjang
Persegi panjang adalah segiempat yang keempat sudutnya siku-siku dan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
Sifat-sifat Persegi panjang
l P
i) Mempunyai dua simetri putar ii) Sisi yang berhadapan dan sejajar sama panjang
iii) Diagonalnya sama panjang dan berpotongan ditengah-tengah
iv) Memiliki 4 sudut yang sama besar, yaitu 90 v) Mempunyai dua sumbu simetri lipat (Supadi,2007: 187) Luas Persegi panjang
Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi persegi panjang tersebut.
Rumus luas persegi panjang = panjang x lebar.
2 Jika panjang = p cm, lebar = l cm, dan luas = L cm , maka: Rumus untuk luas setiap persegi panjang adalah L = p x l
2. Segitiga
Segitiga adalah sebuah bangun datar yang dibentuk oleh tiga buah garis lurus. Jumlah ketiga sudut segitiga sama dengan 180 .
A c b
α B C a
Sifat – sifat segitiga i) Segitiga lancip adalah segitiga yang semua sudutnya adalah sudut lancip, yaitu semua besar sudutnya kurang dari 90 . ii) Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya adalah siku- siku, yaitu memiliki besar sudut 90 . iii) Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya adalah sudut tumpul, yaitu besar sudut yang berada antara 90 dan 180 . iv)
Segitiga sama sisi adalah segitiga yang semua sisinya sama panjang.
v) Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi yang sama panjang. vi) Segitiga sembarang adalah segitiga yang memiliki sisi-sisi yang tidak sama panjang.(Bird,2004: 127) Luas segitiga
Luas segitiga adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi segitiga tersebut.
Rumus luas segitiga = setengah dari hasil perkalian antara panjang alas
2 dan tinggi. Jika panjang alas = a cm, tinggi = t cm, dan luas = L cm , maka
1 rumus untuk luas setiap segitiga adalah L = .
× a × t
2
3. Jajar Genjang
Jajar genjang adalah segiempat yang keempat sudutnya tidak siku-siku dan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
D a C m t m
O a A B
Sifat – sifat jajar genjang
i) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
AB = DC dan AD = BC
ii) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
∠ B = ∠ D ∠ A = ∠ C dan iii) Jumlah dua buah sudut yang saling berdekatan sama dengan 180
DAB ABC
∠ + ∠ = 180 ∠ + BCD ∠ CDA = 180 iv) Mempunyai dua buah garis diagonal yang tidak sama panjang, yaitu
AC dan BD yang berpotongan di titik tengah O AO = OC dan BO = OD v) Tidak mempunyai simetri lipat vi)
Mempunyai dua simetri putar (Supadi,2007: 189-190) Luas jajar genjang
Luas jajaran genjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi jajar genjang tersebut.
Rumus luas jajar genjang = panjang alas x tinggi. Jika panjang alas = a
2
cm, tinggi = t cm, dan luas = L cm , maka rumus untuk luas setiap jajar genjang adalah L = a × t .BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data dan metode
analisis data.A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Penelititan deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang
menekankan pada keadaan sebenarnya dan mengungkapkan fenomena-fenomena
yang ada pada keadaan sebenarnya.Pada penelitian ini, peneliti berusaha mengungkapkan segala sesuatu yang
terjadi dalam keadaan penelitian, yaitu mengungkapkan bagaimana kegiatan
metakognitif yang dilakukan oleh dua siswi kelas VI sekolah dasar dalam
menyelesaikan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar gabungan.B. Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian ini adalah dua orang siswi kelas VI
sekolah dasar Timbul Rejo tahun ajaran 2006/2007. jadi gejala-gejala yang
diamati adalah gejala-gejala yang terjadi pada kedua siswi tersebut.Kedua siswi dipilih atas rekomendasi dari guru kelas VI dengan
pertimbangan kedua siswi memiliki tingkat kemampuan yang sedang-sedang saja
dibandingkan murid lainnya di kelas tersebut, tempat tinggal yang tidak jauh dari
sekolah karena penelitian akan dilaksanakan ketika kedua siswi telah pulang dari
sekolah, telah mendapat ijin dari orang tua yang bersangkutan, memiliki
kemampuan komunikasi bahasa Indonesia dengan baik dan mampu
mengungkapkan pendapat atau jalan pikirannya secara lisan maupun tertulis
kepada peneliti. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dipilihlah dua orang
siswi sebagai berikut:1. Mawar (bukan nama sebenarnya) Siswi berusia 12 tahun 3 bulan, sulung dari dua bersaudara. Ia tinggal
bersama kedua orang tuanya. Ayahnya lulusan sekolah menengah atas yang
kini berprofesi sebagai wirausahawan, sedangkan Ibunya yang juga lulusan
sekolah menengah atas kini menjadi ibu rumah tangga. Jarak rumah mawar ke
sekolah kurang lebih 400 meter, setiap harinya mawar berangkat ke sekolah
dengan berjalan kaki atau mendapat boncengan dari teman sekolahnya yang
menggunakan sepeda.2. Indah (bukan nama sebenarnya) Siwsi berusia 11 tahun 9 bulan, sulung dari dua bersaudara. Ia tinggal
bersama orang tuannya. Ayahnya lulusan sekolah menengah kejuruan yang
kini berprofesi sebagai wirausahawan, sedangkan ibunya lulusan sekolahkeperawatan yang kini berprofesi sebagai seorang perawat pada salah satu
rumah sakit di Yogyakarta. Jarak rumah Indah ke sekolah kurang lebih 500
meter, setiap harinya Indah berangkat ke sekolah menggunakan sepeda yang
merupakan hadiah ulang tahunnya yang ke 11.C. Metode pengumpulan data Data-data yang dikumpulkan pada penelitian ini menggunakan metode
wawancara berdasarkan tugas. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan
wawancara kepada kedua siswi sekolah dasar yang telah menyelesaikan soal
matematika pada materi luas bangun datar gabungan segitiga dan persegi panjang
mengenai bagaimana kegiatan metakognitif yang telah dilakukan pada saat
memecahkan soal-soal matematika yang diberikan.Setiap wawancara yang dilakukan direkam menggunakan “Handy-Cam”
oleh seorang operator. Untuk meningkatkan validitas pengumpulan data, maka
setiap hasil rekaman dievaluasi guna perbaikan kualitas perekaman berikutnya.
Wawancara untuk setiap subjek mencakup 3 sesi, yang berlangsung pada tanggal
1, 3 dan 5 mei 2007. setiap sesi berlangsung sekitar 60 menit.D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara teknis, pelaksanaan penelitian dilakukan diawali dengan subjek
mengerjakan soal matematika materi luas bangun datar yang diberikan oleh
peneliti. Setelah subjek selesai mengerjakan soal tersebut, maka dilanjutkan
dengan wawancara bersama peneliti. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti
kepada subjek adalah pertanyaan-pertanyaan tentang langkah penyelesaian subjek
menyelesaikan soal matematika materi laus bangun datar yang telah dilakukan
sebelumnya. Seluruh kegiatan tersebut direkan dengan alat perekam “handy-cam”.
E. Metode analisis data
Dalam penelitian ini secara garis besar, analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Reduksi data Reduksi data merupakan kegiatan membandingkan bagian-bagian data untuk menghasilkan topik-topik data. Reduksi data dapat dirinci menjadi dua kegiatan, yaitu: a. Transkripsi data Transkripsi merupakan penyajian kembali isi rekaman video kegiatan subjek menyelesaikan soal serta kegiatan wawancara antara peneliti dan subjek (meliputi: tindakan, tutur kata, mimik, gerak-gerik dari peneliti dan subjek) pada setiap kali kegiatan pengambilan data baik subjek Mawar
maupun subjek Indah dalam bentuk uraian ataupun laporan terperinci.
b. Topik-topik data Topik-topik data merupakan rangkuman bagian data yang mengandung makna yang diteliti. Sebelum menentukan topik-topik data, peneliti menentukan makna-makna apa saja yang terkandung dalam penelitian.
Berdasarkan makna-makna tersebut peneliti membandingkan bagian- bagian data tertentu pada hasil transkrisi sesuai makna yang terkandung di dalamnya dan membuat suatu rangkaian bagian data, yang selanjutnya disebut topik-topik data.
2. Kategorisasi data Kategorisasi data merupakan kegiatan membandingkan topik-topik data
satu sama lain sehingga menghasilkan suatu kategori-kategori data. Topik-
topik data yang mempunyai kesamaan kandungan makna kemudian dikumpulkan dan ditentukan suatu gagasan abstrak yang mewakili, sehingga akan diperoleh kategori-kategori data. Kategori-kategori data merupakan gagasan abstrak yang mewakili makna yang bersesuaian terkandung dalam sekelompok data.3. Penarikan kesimpulan Berdasarkan kegiatan analisis data, peneliti dapat membuat suatu kesimpulan kategorisasi data untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam
hal ini adalah tentang kegiatan metakognitif yang dialami oleh dua siswi kelas
VI sekolah dasar dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi luas
bangun datar gabungan.BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai pelaksanaan penelitian dan hasil
analisis data. Pelaksanaan penelitian meliputi rekaman video. Sedangkan hasil
analisis data meliputi (i) transkripsi, (ii) penentuan topik-topik data, (iii)
penentuan kategori dan sub kategori data dan (iv) penarikan kesimpulan.A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1, 3 dan 5 Mei 2007 di taman
terbuka sekitaran kolam kampus III Universitas sanata Dharma, penelitian
dilaksankan pada sore hari setelah kedua siswi sebagai subjek penelitian telah
pulang dari sekolah dan keadaan taman kolam telah sepi dari kegiatan mahasiswa
Sanata Dharma.Penelitian berlangsung sebanyak tiga kali pertemuan pada setiap
subjeknya. Pada setiap penelitian berlangsung, direkam menggunakan alat
perekam handy-cam. Untuk membantu kelancaran penelitian ini peneliti meminta
bantuan seorang teman untuk menjadi operator handy-cam dari keseluruhan
pelaksanaan penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengadakan
pertemuan dengan operator untuk memberi pengarahan tentang hal – hal penting
yang harus dimuat dalam rekaman.1. Pertemuan I subjek Mawar Pertemuan pertama subjek Mawar dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1 Mei 2007 pada pukul 14.00 sampai dengan pukul 15.00 di lapangan sekitaran kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk pada tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di atas meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti kemudian memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun datar gabungan antara 2 buah segitiga dan 2 buah persegi panjang.
Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti, kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 2 buah segitiga dan 2 buah persegi panjang.
2. Pertemuan II subjek Mawar Pertemuan kedua subjek Mawar dilaksanakan pada hari kamis tanggal