Pemanfaatan papan berpaku pada pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar materi menghitung luas persegi dan luas persegi panjang kelas III SD Negeri Timbulharjo Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015.

(1)

vii

ABSTRAK

Ermelinda Kartika Anggia Parera. 2015. Pemanfaatan Papan Berpaku Pada

Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar Materi Menghitung Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang Kelas III SD Negeri Timbulharjo Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/205.Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga papan berpaku pada pembelajaran matematika menghitung luas persegi dan persegi panjang, (2) Mengetahui sejauh mana tanggapan siswa terhadap penggunaan alat peraga papan berpaku pada materi menghitung luas persegi dan persegi panjang.

Subjek penelitian adalah 25 siswa di SD Negeri Timbulharjo, Yogyakarta.Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2015, dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.Data diperoleh dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran matematika, tes hasil belajar, dan tanggapan siswa terhadap penggunaan alat peraga papan berpaku.Kemudian data di analisis secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui jawaban dari masalah yang telah dirumuskan.

Hasil dari penelitian ini, yaitu pembelajaran dengan pemanfaatan papan berpaku

efektivitasnya rendah, karena berdasarkan kriteria penilaian, banyaknya siswa bernilai paling sedikit 6 ada 60 % siswa, sedangkan banyaknya siswa bernilai paling sedikit 5 ada 84 % siswa, sehingga pembelajaran dengan penggunaan papan berpaku masih rendah efektivitasnya dalam membantu pemahaman siswa pada materi luas persegi dan luas persegi panjang. Tanggapan siswa terhadap penggunaan alat peraga papan berpaku mendapat tanggapan yang baik karena hampir 90 % siswa merasa terbantu dengan alat peraga papan berpaku pada materi menghitung luas persegi dan luas persegi panjang.

Kata Kunci : Alat peraga papan berpaku, luas persegi dan persegi panjang, hasil belajar, dan tanggapan siswa.


(2)

viii

ABSTRACT

Ermelinda Kartika Anggia Parera. 2015. The Implementation of Spiked Board

On Mathematics Lesson on Two Dimensional Shape-Calculating Area of Square and Rectangular Shaped Classroom inTimbulharjo Elementary School Yogyakarta. Academic Year 2014/205.Thesis.Mathematics Education Program.Department of

Mathematics and Natural Sciences.Faculty of Teacher Training and Education.Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This study aims to: (1) Knowing student learning outcomes with the used of spiked boards as props in mathematics lesson; calculating square and rectangular area, (2) to know how far arestudent’s responses to the use of spiked boards in Calculating the area of a square and rectangular topic.

The subjects were 25 students in Timbulharjo Elementary School, Yogyakarta. The experiment was conducted during February - March 2015, using descriptive quantitatif method. Data was obtained from the observation, test result, and student responses to the use of spiked boardprops. Then, the data were being analyzed qualitatively and quantitatively to find the answer of the formulated problem.

Results of this study were, learning process using piked boards resulting low effectiveness. As based on assessment criteria, the number of students whom the scores are at least 6 covers 60% of the students, while the number of students whom the scores are at least 5 covers 84% of the students. So the using of spiked board in learning process still provides low effectiveness in helping student’s understanding on the topic of the square and rectangular area. However, the students show good responses to the use of spiked board props, because nearly 90% of the students felt helped by it.

Keywords: Spiked board props, square and rectangular area, learning outcomes and


(3)

i

PEMANFAATAN PAPAN BERPAKU PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR MATERI

MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN LUAS PERSEGI

PANJANG KELAS III SD NEGERI TIMBULHARJO

YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

Ermelinda Kartika Anggia Parera (091414029)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“ Iamembaringkanaku di padang yang berumputhijau, Iamembimbingakuke air yang tenang “

( Mzm 23:2 )

Skripsiinikupersembahkanuntuk :

TuhanYesusdanBunda Maria

Serta

Orangtua yangsangatkubanggakan : AgustinusBuangParera

Theresia M.W.P. Walgiari

AdikSemataWayang: Andrea Melylita W. Parera

UntukTigaJagoanku dan Ipar Tersayang : Stephanus R.R. Iken

YacobusAgungLewoLakun PetrusAnfieldDoniLoli

Oceph Kopong Medo ,Maria Bua Lima , Rufina Veronika Beribing,

Inilahhasildarikerjakerasdandukungan kalian Thanks for everthing


(7)

(8)

(9)

vii

ABSTRAK

Ermelinda Kartika Anggia Parera. 2015. Pemanfaatan Papan Berpaku Pada

Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar Materi Menghitung Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang Kelas III SD Negeri Timbulharjo Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/205.Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga papan berpaku pada pembelajaran matematika menghitung luas persegi dan persegi panjang, (2) Mengetahui sejauh mana tanggapan siswa terhadap penggunaan alat peraga papan berpaku pada materi menghitung luas persegi dan persegi panjang.

Subjek penelitian adalah 25 siswa di SD Negeri Timbulharjo, Yogyakarta.Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2015, dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.Data diperoleh dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran matematika, tes hasil belajar, dan tanggapan siswa terhadap penggunaan alat peraga papan berpaku.Kemudian data di analisis secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui jawaban dari masalah yang telah dirumuskan.

Hasil dari penelitian ini, yaitu pembelajaran dengan pemanfaatan papan berpaku

efektivitasnya rendah, karena berdasarkan kriteria penilaian, banyaknya siswa bernilai paling sedikit 6 ada 60 % siswa, sedangkan banyaknya siswa bernilai paling sedikit 5 ada 84 % siswa, sehingga pembelajaran dengan penggunaan papan berpaku masih rendah efektivitasnya dalam membantu pemahaman siswa pada materi luas persegi dan luas persegi panjang. Tanggapan siswa terhadap penggunaan alat peraga papan berpaku mendapat tanggapan yang baik karena hampir 90 % siswa merasa terbantu dengan alat peraga papan berpaku pada materi menghitung luas persegi dan luas persegi panjang.

Kata Kunci : Alat peraga papan berpaku, luas persegi dan persegi panjang, hasil belajar, dan tanggapan siswa.


(10)

viii

ABSTRACT

Ermelinda Kartika Anggia Parera. 2015. The Implementation of Spiked Board

On Mathematics Lesson on Two Dimensional Shape-Calculating Area of Square and Rectangular Shaped Classroom inTimbulharjo Elementary School Yogyakarta. Academic Year 2014/205.Thesis.Mathematics Education Program.Department of

Mathematics and Natural Sciences.Faculty of Teacher Training and Education.Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This study aims to: (1) Knowing student learning outcomes with the used of spiked boards as props in mathematics lesson; calculating square and rectangular area, (2) to know how far arestudent’s responses to the use of spiked boards in Calculating the area of a square and rectangular topic.

The subjects were 25 students in Timbulharjo Elementary School, Yogyakarta. The experiment was conducted during February - March 2015, using descriptive quantitatif method. Data was obtained from the observation, test result, and student responses to the use of spiked boardprops. Then, the data were being analyzed qualitatively and quantitatively to find the answer of the formulated problem.

Results of this study were, learning process using piked boards resulting low effectiveness. As based on assessment criteria, the number of students whom the scores are at least 6 covers 60% of the students, while the number of students whom the scores are at least 5 covers 84% of the students. So the using of spiked board in learning process still provides low effectiveness in helping student’s understanding on the topic of the square and rectangular area. However, the students show good responses to the use of spiked board props, because nearly 90% of the students felt helped by it.

Keywords: Spiked board props, square and rectangular area, learning outcomes and


(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pemanfaatan Papan Berpaku Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar Materi Menghitung Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang Kelas III SD Negeri Timbulharjo Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Thomas Sugiarto, M.T. selaku Dosen Pembimbing skripsi atas bimbingan dan kesabarannya dalam membimbing peneliti selama proses pembuatan skripsi.

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.

3. Ibu MM. Suyatini, S.Pd, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Timbulaharjo, Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

4. Ibu Dra. Prapti Siti Marhayati, selaku Guru kelas III SD Negeri Timbulharjo, Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian. 5. Siswa – siswi kelas III SD Negeri Timbulharjo, Yogyakarta yang telah

membantu dalam pelaksanaan penelitian.

6. Segenap dosen JPMIPA yang telah memberikan pengalaman, pengetahuan, dan bimbingan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Segenap Staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu segala sesuatu tentang administrasi selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 8. Bapa Agus Parera, Mama Theresia, adik Lita,Venny Erbeth,K’Oceph, K’Mia dan


(12)

(13)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Batasan Istilah ... 4

E. Manfat Penelitian ... 5


(14)

xii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hakekat Matematika ... 8

B. Belajar dan Pembelajaran ... 9

C. Materi Pembelajaran Matematika ... 10

D. Alat Peraga Matematika ... 17

E. Alat Peraga Papan Berpaku ... 20

F. Efektivitas ... 21

G. Hasil Belajar ... 22

H.Kerangka Berpikir ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 24

D. Bentuk Data ... 25

E. Metode Pengumpulan Data ... 25

F.Instrumen Penelitian ... 26

1. Instrumen Pembelajaran ... 26

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 28

G. Keabsahan Data ... 30

H. Teknik Analisis Data ... 32


(15)

xiii

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian ... 37

B. Tabulasi Data ... 41

C. Analisis Data ... 47

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

E. Keterbatasan Penelitian ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57


(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 22

Tabel 2.2 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar secara Kualitatif ... 22

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Observasi ... 28

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Tanggapan Siswa ... 29

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siswa ... 30

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 33

Tabel 3.5 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar secara Kualitatif ... 34

Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Minimal kelas III SD N Timbulharjo ... 34

Tabel 3.7 Skor Hasil Uji Coba Instrumen Tes ... 35

Tabel 3.8 Hasil Validasi dan Reliabilitas Soal Tes ... 36

Tabel 4.1 Rangkaian Kegiatan Selama Penelitian ... 37

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Pertemuan I ... 41

Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Pertemuan II ... 43

Tabel 4.4 Data Hasil Tes Belajar Siswa ... 44

Tabel 4.5 Data Hasil Rangkuman Kuesioner Tanggapan Siswa ... 45

Tabel 4.6 Ketercapaian Hasil Belajar Siswa ... 48

Tabel 4.7 Analisis Efektivitas Hasil Belajar Siswa ... 49

Tabel 4.8 Analisis Frekuensi Kumulatif ... 49

Tabel 4.9 Ketercapaian Semua Siswa Tiap Indikator ... 50


(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Persegi ABCD ... 10

Gambar 2.2 Persegi Panjang ABCD ... 11

Gambar 2.3 Perbandingan Luas Persegi ... 12

Gambar 2.4 Perbandingan Luas Persegi Panjang ... 13

Gambar 2.5 Urutan Luas Persegi ... 14

Gambar 2.6 Menghitung Luas Persegi ... 15

Gambar 2.7 Menghitung Luas Persegi Panjang ... 16

Gambar 2.8 Papan Berpaku ... 20


(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 Surat Permohonan ijin Penelitian ... 60

Lampiran A.2 Surat Permohonan Ijin dari Dinas Sleman ... 61

Lampiran A.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 62

Lampiran B.1 Perhitungan Hasil Uji Coba Instrumen Soal Tes ... 64

Lampiran B.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 85

Lampiran B.3 LKS Pertemuan I ... 97

Lampiran B.4 Teknik Penskoran LKS Pertemuan I ... 100

Lampiran B.5 LKS Pertemuan II ... 102

Lampiran B.6 Teknik Penskoran LKS Pertemuan II ... 105

Lampiran B.7 LKS Pertemuan III ... 109

Lampiran B.8 Teknik Penskoran LKS Pertemuan III ... 111

Lampiran B.9 Tes Ujicoba Hasil Belajar Siswa ... 112

Lampiran B.10 Teknik Penskoran Tes Ujicoba Hasil Belajar Siswa ... 117

Lampiran B.11 Hasil Belajar Siswa ... 120

Lampiran B.12 Teknik Penskoran Hasil Belajar Siswa ... 126

Lampiran B.13 Lembar Observasi Pelaksanaan Penbelajaran Matematika ... 129

Lampiran B.14 Lembar Kuesioner Tanggapan Siswa... 130

Lampiran C.1 Hasil LKS siswa 1 Pertemuan I ... 132

Lampiran C.2 Hasil LKS siswa 2 Pertemuan II ... 135


(19)

xvii

Lampiran C.4 Tes Hasil Belajar Siswa 1 ... 140

Lampiran C.5 Tes Hasil Belajar Siswa 2 ... 146

Lampiran C.6 Tes Hasil Belajar Siswa 3 ... 152

Lampiran C.7 Tes Hasil Belajar Siswa 4 ... 158

Lampiran C.8 Tes Hasil Belajar Siswa 5 ... 163

Lampiran C.9 Tes Hasil Belajar Siswa 6 ... 169

Lampiran D.1 Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa 1 ... 176

Lampiran D.2 Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa 2 ... 177

Lampiran D.3 Hasil Kuesioner Tangapan Siswa 3 ... 178

Lampiran D.4 Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa 4 ... 179

Lampiran D.5 Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa 5 ... 180

Lampiran D.6 Hasil Observasi Pertemuan I ... 181

Lampiran D.7 Hasil Observasi Pertemuan II ... 182


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam memajukan sumber daya

manusia. Di Indonesia, pendidikan sangat diperjuangkan oleh berbagai pihak agar

semua lapisan masyarakat dapat merasakan pendidikan yang layak untuk

menambah pengetahuan mereka. Oleh karena itu, pemerintah mulai

mencanangkan program wajib belajar 9 tahun agar setiap anak mendapat

pengetahuan yang cukup sebagai bekal mereka melanjutkan pendidikan yang

lebih tinggi maupun sebagai bekal menghadapi kehidupan selanjutnya bagi

mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dalam

program wajib belajar 9 tahun, salah satu mata pelajaran yang diajarkan adalah

matematika.Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang penting dalam

memajukan perkembangan siswa pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada

kenyataannya banyak orang yang kurang menyukai pelajaran matematika dengan

alasan seperti misalnya, mempelajari pelajaran matematika itu sangat sulit karena

terlalu banyaknya rumus yang harus dipelajari, susah untuk dipahami,dan

lain-lain. Menurut pengalaman saya, hal semacam itu biasanya sering dikeluhkan oleh

siswa-siswi SD, SLTP , dan SLTA. Dampak yang biasanya sering ditimbulkan

adalah hasil belajar siswa yang kurang baik dan kurang maksimal.

Faktor – faktor yang menyebabkan menurunnya hasil belajar siswa adalah minimnya pengusaaan konsep, penyerapan materi yang tidak sempurna atau


(21)

kurang maksimal, pemilihan dan penggunaan metode oleh pengajar yang kurang

tepat dalam penyampaian materi pembelajaran, dan lain-lain (Djamarah:1994) .

Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas III ,

siswa di SD Negeri Timbulharjo masih kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Pada saat akan memulai pembelajaran, ada siswa yang belum siap dalam memulai

pelajaran; pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa cenderung pasif

sehingga hanya guru yang aktif menjelaskan materi pelajaran kepada siswa,

sebagian siswa tidak memperhatikan pembelajaran dan asyik bermain dengan

teman sebangkunya. Ketika guru memberikan tugas kepada siswa, hanya sebagian

siswa yang benar-benar mengerjakan tugas dari guru, dan ketika guru

menawarkan kepada siswa unruk maju ke depan kelas menulis jawaban di papan

tulis, hanya beberapa siswa yang berani maju tanpa disuruh, sedangkan siswa lain

hanya menunggu perintah dari guru untuk maju ke depan kelas dan menuliskan

jawabannya di papan tulis.

Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di SD

Negeri Timbulharjo khususnya kelas III, penggunaan alat peraga kurang maksimal

karena penggunaannya hanya untuk beberapa materi tertentu selebihnya metode

ceramah. Pada kelas III, alat peraga baru diperkenalkan saja tanpa ada penjelasan

yang lebih lanjut tentang kegunaan alat peraga tersebut.Penyampaian materi

bangun datar persegi dan persegi panjang sudah baik, namun siswa masih

kesulitan membedakan sisi dan sudut. Hal semacam ini membuat anak akan

kesulitan menentukan rumus dari luas persegi dan persegi panjang sehingga

akhirnya hasil belajarnya kurang memuaskan.

Dari masalah yang di atas, maka peneliti akan mengadakan penelitian di


(22)

matematika menghitung luas persegi dan luas persegi panjang untuk hasil belajar

siswa kelas III.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga papan

berpaku pada pembelajaran menghitung luas persegi dan luas persegi

panjang?

2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap alat peraga papan berpaku pada

pembelajaran menghitung luas persegi dan persegi panjang ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :

1.Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga

papan berpaku pada pembelajaran menghitung luas persegi dan luas

persegi panjang.

2.Untuk mengetahui sejauh mana tanggapan siswa terhadap penggunaan

alat peraga papan berpaku pada materi menghitung luas persegi dan

persegi panjang.

D. Batasan Istilah

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Alat Peraga adalah suatu alat bantu atau media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk


(23)

menjelaskan konsep-konsep atau teorema-teorema matematika agar proses

belajar mengajar semakin mudah dan disukai oleh siswa.

2. Papan Berpaku adalah sebuah alat peraga yang dibuat dari sebuah papan / sterofom berbentuk persegi panjang atau persegi yang ada pada titik sudut

ditancapkan beberapa paku / jarum setengahnya masih timbul.

3. Persegi dan Persegi panjang. Persegi adalah bangun datar segiempat yang semua sisinya sama panjang, dan kedua diagonalnya sama panjang.

Sedangkan Persegi panjang adalah bangun datar segiempat yang memiliki 2 sisi yang saling berhadapan sama panjang dan sejajar.

4. Hasil Belajar adalah pengetahuan dan ketrampilan atau sikap yang diperoleh individu setelah suatu proses belajar berlangsung, yang dapat

memberikan perubahan tingkah laku dalam hal – hal tersebut ke arah yang lebih baik.

Sehingga penelitian dengan judul “ PEMANFAATAN PAPAN BERPAKU PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR MATERI MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN LUAS PERSEGI PANJANG KELAS III SD NEGERI TIMBULHARJO YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015” merupakan penelitian mengenai hasil belajar dan tanggapan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan papan


(24)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Baik secara teoritis

maupun secara praktis sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman untuk penerapan pada

materi yang lain pada bidang yang sama dan materi yang lain pada

bidang yang berbeda.

2) Hasil penelitian ini dapat memperkaya dan menambah wawasan ilmu

pengetahuan khususnya mengenai model pembelajaran yang

digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi

sekolah untuk meningkatkan kualitas siswa-siswa sekolah dalam segi

akademik.

b. Bagi Guru

1) Menjadi alternatif dalam memilih model pembelajaran yang tepat

untuk digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pada

materi menghitung luas persegi dan persegi panjangdalam rangka

meningkatkan kemampuan reflektif dan pemecahan masalah siswa.

2) Menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pendamping belajar siswa. Sehingga diharapkan dapat


(25)

3) Menjadi evaluasi bagi guru bidang studi matematika tentang

menggunakan alat peraga dan metode-metode yang tepat dalam

pembelajaran matematika agar proses belajar semakin menarik.

c. Bagi Peneliti

1) Penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada

peneliti dalam menerapkan pemanfaatan alat peraga papan berpaku

pada materi menghitung luas persegi dan persegi panjang terhadap

kemampuan siswa.

2) Peneliti dapat mempertimbangkan hasil penelitian sebagai acuan

dan dasar untuk menyusun langkah-langkah pengajaran proses

belajar mengajar agar lebih mudah diterima murid.

F. Sistematika Penulisan 1. Bagian Awal Skripsi

Pada bagian awal penulisan skripsi memuat beberapa halaman terdiri dari

halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman

persembahan, lembar pernyataan keaslian karya, lembar pernyataan

kepentingan akademik, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar

lampiran.

2. Bagian Isi

Bagian isi memuat lima bab, yaitu sebagai berikut:


(26)

Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang melandasi penelitian ini yaitu

hakekat matematika, belajar dan pembelajaran, materi

pembelajaran, alat peraga matematika, alat peraga papan berpaku, hasil belajar, dan kerangka berpikir.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang aspek-aspek metodologi penelitian yang

mencakup jenis penelitian,tempat dan waktu penelitian,subyek dan

obyek penelitian, variabel penelitian, bentuk data, metode

pengumpulan data, instrumen penelitian, keabsahan data, teknik

analisis data.

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS

DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

3. Bagian Akhir Skripsi

Pada bagian akhir penulisan skripsi memuat daftar pustaka dan


(27)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakekat Matematika

James (Erman Suherman, 2003 : 16) mendefinisikan matematika sebagai ilmu

tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep – konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke

dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Secara etimologis,

matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar tetapi bukan

berarti ilmu lain diperoleh dengan tidak melalui penalaran, matematika lebih

menekankan hasil observasi atau eksperimen di samping penalaran (Elea Tinggih

yang dikutip Erman Suherman, 2003 : 16).

Istilah mathematics (Inggris), mathematic (Jerman), mathematique (Perancis),

mathematic (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematic/wiskunde (Belanda),

berasal dari perkataan Latin mathematica,, yang mulanya diambil dari perkataan

Yunani, matematike yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar

kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan

mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu

mathanein yang mengandung arti belajar/berpikir (Erman Suherman, 2011 : 17-18 )

Dengan demikian pembelajaran matematika adalah cara berpikir dan bernalar

yang digunakan untuk memecahkan berbagai jenis persoalan dalam keseharian, sains,

pemerintah, dan industri. Lambang dan bahasa dalam matematika bersifat universal


(28)

B. Belajar dan Pembelajaran

1. Pengertian Belajar

Pengertian mengenai belajar sangat luas, berikut adalah rumusan mengenai

pengertian belajar menurut beberapa ahli :

a. Menurut Siregar, Eveline dan Hartini Nara (2011 : 4 ) belajar adalah sebuah

proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek

tersebut adalah : (1) bertambahnya jumlah pengetahuan, (2) adanya

kemampuan mengingat dan mereproduksi, (3) ada penerapan pengetahuan, (4)

menyimpulkan makna, (5) menafsirkan dan mengaitkan dengan realitas, dan

(6) adanya perubahan sebagai pribadi.

b. Menurut Muhibbin Syah (2008 : 63) belajar adalah kegiatan yang berproses

dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis

dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian

tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa

baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau

keluarganya sendiri.

c. Menurut Gagne (dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011 : 4), belajar

adalah suatu perubahan perilaku yang relative menetap yang dihasilkan dari

pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan atau

direncanakan.

Berdasarkan definisi dari beberapa para ahli mengenai belajar, maka dapat

disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses atau aktivitas perubahan perilaku

maupun kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dalam proses belajar yang

dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun lingkungan rumah atau


(29)

2. Pengertian Pembelajaran

Menurut Herman Hudojo (2001), pembelajaran adalah proses aktif

individu, siswa yang bersosialisasi dengan guru, sumber atau bahan pelajaran dan

teman dalam memperoleh pengetahuan baru. Proses aktif itu menyebabkan

perubahan tingkah laku, mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan

ketrampilannya dimana sebelummya siswa tidak dapat melakukannya.

Menurut Miarso (dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011 : 12-13),

pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan

tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta

pelaksanaannya terkendali.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah usaha

pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan interaksi antara peserta

didik dengan lingkungannya dan bersosialisasi dengan guru maupun teman

sekolahnya untuk mendapatkan pengetahuan baru, sehingga terjadi perubahan

perilaku yang lebih baik.

C. Materi Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Persegi

Persegi adalah bangun datar segiempat yang semua sisinya sama

panjang, kedua diagonalnya sama panjang. (gambar 2.1)

A B

D C


(30)

Keterangan :

 Mempunyai 4 sisi atau ruas garis yang sama panjang, yaitu : panjang AB=BC=CD=DA

 Mempunyai 4 sudut yang sama besar, yaitu : ∠ = ∠ =

∠ = ∠

 Kedua diagonalnya sama panjang, yaitu diagonal AC = diagonal BD

2. Pengertian Persegi Panjang

Persegi Panjang adalah bangun datar segiempat ,dimana 2 sisi yang

saling berhadapan sama panjang dan sejajar. (Gambar 2.2)

A B

C D

Gambar 2.2 Persegi Panjang ABCD

Keterangan :

 Mempunyai 4 sisi atau ruas garis, yaitu sisi AB, BC, CD, DA.

 Mempunyai 2 sisi yang saling berhadapan sama panjang dan sejajar, yaitu sisi AB = DC dan sisi AD = BC.

 Keempat sudutnya sama besar, yaitu :∠ = ∠ =

∠ = ∠ .


(31)

3. Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang

Luas bidang datar merupakan besarnya daerah pada bidang datar.Pada

penelitian ini, luas bidang datar yang dimaksud adalah banyaknya persegi

satuan yang tepat menutup daerah bidang datar.Persegi Panjang adalah bangun datar segiempat, dimana 2 sisi yang berhadapan sama panjang dan

sejajar. Persegi adalah bangun datar segiempat yang semua sisinya sama panjang, kedua diagonalnya sama panjang.

a. Membandingkan Luas Persegi dan Persegi Panjang

Membandingkan luas persegi yaitu membedakan dua

persegi atau lebih untuk mengetahui perbedaan (selisih) luas

persegi. Contoh: Terdapat dua persegi dibawah ini, bandingkan

persegi tersebut, mana yang memiliki luas lebih kecil?

Gambar 2.3 Perbandingan Luas Persegi

Jawab : Persegi yang berwarna merah memiliki luas lebih kecil

dibandingkan persegi yang berwarna hijau dengan selisih luas 5


(32)

memiliki luas 4 persegi satuan,sedangkan pada persegi yang

berwarna hijau memiliki luas 9 persegi satuan.

Membandingkan luas persegi panjang yaitu membedakan dua

persegi panjang atau lebih untuk mengetahui perbedaan (selisih) luas

persegi panjang.Contoh : bandingkan 2 persegi panjang dibawah

ini,manakah persegi panjang yang memiliki luas paling besar?

Gambar 2.4 Perbandingan Luas Persegi Panjang

Jawab : Persegi panjang merah memiliki luas 4 persegi satuan,

persegi panjang biru memiliki luas 5 persegi satuan. Jadi persegi

panjang yang memiliki luas paling besar adalah persegi panjang

berwarna biru dengan selisih luas 1 persegi satuan terhadap persegi

warna merah.

b. Mengurutkan Luas Persegi dan Persegi Panjang

Mengurutkan luas persegi berarti apabila ada dua atau lebih


(33)

akandijadikan urut (teratur antara yang satu dengan yang lain)

dengan aturan yang telah ditetapkan dari permasalahan tertentu.

Contoh : Urutkan persegi dibawah ini dari luasnya terbesar hingga

yang terkecil !

Gambar 2.5 Urutan Luas Persegi

Jawab : Urutan persegi dari yang luasnya terbesar hingga terkecil

adalah persegi berwarna biru, persegi berwarna hijau, persegi

berwarna ungu.

Mengurutkan luas persegi panjang berarti apabila ada dua atau

lebih persegi panjang yang memiliki luas berbeda maka persegi

panjang tersebut akan dijadikan urut (teratur antara yang satu dengan

yang lain) dengan aturan yang telah ditetapkan dari permasalahan


(34)

c. Luas Persegi

Gambar 2.6 Menghitung Luas Persegi

1. Persegi yang berwarna ungu memiliki panjang sisi 2 satuan,

cara menghitung luas daerahnya yaitu dengan menjumlahkan

semua persegi satuan yang ada pada persegi tersebut.

Sisi = 2 satuan

Luas = 2 persegi satuan + 2 persegi satuan

= 2 x 2 persegi satuan

= 4 persegi satuan

2. Panjang sisi persegi yang berwarna hijau adalah 3 satuan, cara

menghitung luas daerahnya yaitu dengan menjumlahkan semua

persegi satuan yang ada pada persegi tersebut.

Sisi = 3 satuan

Luas = 3 persegi satuan + 3 persegi satuan + 3 persegi satuan

= 3 x 3 persegi satuan

= 9 persegi satuan


(35)

Jika panjang sisi persegi = s dan luas persegi = L maka

L = s x s = s²

d. Luas Persegi Panjang

Gambar 2.7 Menghitung Luas Persegi Panjang

1. Persegi panjang yang berwarna merah memiliki panjang 3

satuan dan lebar 2 satuan . Cara menghitung luas daerahnya

yaitu dengan menjumlahkan semua persegi satuan yang ada

pada persegi tersebut.

Panjang = 3 satuan

Lebar = 2 satuan

Luas = 2 persegi satuan + 2 persegi satuan + 2 persegi satuan

= 3 x 2 persegi satuan


(36)

2. Panjang persegi panjang yang berwarna ungu adalah 5

satuan,lebarnya 3 satuan. Cara menghitung luas daerahnya

yaitu dengan menjumlahkan semua persegi satuan yang ada

pada persegi tersebut.

Panjang = 5 satuan

Lebar = 3 satuan

Luas = 3 persegi satuan + 3 persegi satuan + 3 persegi satuan

+ 3 persegi satuan + 3 persegi satuan

= 5 x 3 persegi satuan

= 15 persegi satuan

Dari penjelasan diatas , dapat ditarik kesimpulan :

L = p x l

Dengan , L = Luas persegi panjang

p = panjang persegi panjang

l = lebar persegi panjang

D. Alat Peraga Matematika

1. Pengertian Alat Peraga

Alat peraga merupakan bagian dari media, oleh karena itu istilah media perlu

dipahami lebih dahulu sebelum dibahas mengenai pengertian alat peraga lebih lanjut.

Media pengajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara terjadinya

proses belajar, dapat berwujud perangkat lunak, maupun perangkat keras. Berdasarkan


(37)

merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari

konsep yang dipelajari Elly Estiningsih (dalam Pujiati, 2004 : 3 ).

Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang,

dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam

matematika Djoko Iswadji( dalam Pujiati, 2004 : 3 ).

Dengan benda-benda tersebut siswa dapat membilang banyaknya anggota dari

kumpulan suatu benda sampai menemukan bilangan yang sesuai pada akhir

membilang.Contoh lainnya, model-model bangun datar, bangun ruang dan

sebagainya.

Dari pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa alat peraga itu adalah

sebuah atau beberapa himpunan yang dibuat atau disusun sehingga menghasilkan alat

yang digunakan untuk membantu siswa lebih aktif dan lebih memahami dalam proses

pembelajaran.

2. Fungsi Alat Peraga

Suatu hal yang perlu mendapat perhatian adalah teknik penggunaan alat

peraga dalam pembelajaran matematika secara tepat.Untuk itu perlu

dipertimbangkan kapan digunakan dan jenis alat peraga mana yang sesuai untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Agar dapat memilih dan menggunakan alat peraga

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, maka perlu diketahui

fungsi alat peraga.

Secara umum fungsi alat peraga adalah:

1. sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika


(38)

3. sebagai media untuk menunjukan hubungan antara konsep matematika dengan

dunia disekitar kita serta aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.

3. Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga

Beberapa kelebihan penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran yaitu :

a. Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik

b. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah

memahaminya.

c. Metode mengajar lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan cepat bosan.

d. Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti : mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, dan sebagainya.

Dengan menggunakan alat peraga ,suatu materi yang tadinya sukar atau susah

untuk dipahami menjadi lebih mudah dimengerti dan siswa dapat langsung

mengalami prosesnya.

Beberapa kekurangan penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran

yaitu :

a. Mengajar dengan memakai atau menggunakan alat peraga lebih banyak menu

untuk guru.

b. Banyak waktu yang dibutuhkan untuk persiapan dan pelaksanaan dalam

mengajar.

c. Perlu kesediaan berkorban secara material.

Kelemahan yang berhubungan dengan proses mengajar adalah terlalu

menekankan pada bahan-bahan alat peraganya sendiri dan tidak menghiraukan

kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan proses pembelajaran dan


(39)

E. Alat Peraga Papan Berpaku

Alat peraga ini dibuat karena terinsipirasi dari perhitungan luas persegi dan

persegi panjang menggunakan persegi satuan yang ada pada buku “ cerdas

matematika” dan menggunakan permainan papan yang ditancapkan paku. Tujuan

dibuatnya alat peraga ini yakni agar membantu siswa memahami konsep materi luas

persegi dan persegi panjang, juga mempermudah siswa mengingat rumus dari luas

persegi dan persegi panjang.

a. Spesifikasi Alat Peraga

Papan paku atau dikenal juga dengan geoboard dibuat dari papan, berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar.Pada papan itu dibuat bujur

sangkar-bujur sangkar kecil yang pada setiap titik sudutnya ditancapkan

paku setengah masuk dan setengah lagi masih timbul.

Gambar 2.8 Papan Berpaku

b. Alat dan Bahan

Papan, Paku, dan Karet gelang

c. Manfaat Papan Berpaku

1. Guru dapat dengan cepat menunjukan bermacam-macam bentuk


(40)

2. Siswa juga dapat lebih mudah mengikuti guru dalam membuat bentuk

geometri tanpa memerlukan banyak waktu untuk menggambar di

kertas, tanpa menggunakan penghapus, penggaris, pensil dan kertas.

3. Dengan papan paku ini juga dapat di cari luas dari bangun tersebut.

d. Langkah – langkah Pembuatan

1. Siapkan papan kayu, paku, dan karet gelang

2. Tancapkan paku-paku yang telah disediakan pada papan kayu sehingga paku menjulang di atas permukaan papan dengan jarak antar paku yang sama dan beraturan.

e. Kelebihan Papan Berpaku

Media papan berpaku ini memiliki kelebihan-kelebihan yaitu: 1. Bentuknya sederhana sehingga mudah pembuatannya.

2. Lebih ekonomis karena biayanya murah dan dapat dipakai berkali-kali. 3. Bahan dan alat produksinya mudah diperoleh.

4. Terdapat unsur bermain dalam penggunaannya karena dapat digunakan untuk membentuk macam-macam bangun datar dengan permainan karet gelang.

F. Efektivitas

Menurut Kartika Budi (2001) efektivitas dalam proses pembelajaran

didefinisikan sebagai suatu ukuran keberhasilan penggunaan metode pembelajaran

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Dalam penelitian ini istilah efektivitas pembelajaran dapat diartikan sebagai

keberhasilan dalam proses pembelajaran dengan tujuan mencapai tujuan pembelajaran

yang telah disampaikan sebelumnya.Nilai dan efektivitas ditetapkan menggunakan


(41)

Tabel 2.1 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa ( Kartika Budi, 2001 : 54 )

Interval Skor ( % ) Nilai

≤ 44 4

45 – 54 5

55 – 64 6

65 – 74 7

75 – 84 8

85 – 94 9

95 - 100 10

Tabel 2.2 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar secara Kualitatif

Jumlah yang memperoleh nilai

Efektivitas

≥ 8 ≥ 7 ≥ 6 ≥ 5 ≥ 4

≥ 75 % Sangat Tinggi

< 75 % ≥ 75 % Tinggi

< 75 % ≥ 65 % Cukup

< 65 % ≥ 65 % Rendah

< 65 % Sangat Rendah

( Kartika Budi, 2001 : 54 )

G. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya (Sudjana 2010 : 22). Menurut (Sudjana 2010 :56) hasil belajar

yang dicapai siswa melalui proses belajar-mengajar yang optimal cenderung


(42)

1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik

pada diri siswa.

2. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan

dirinya dan percaya ia punya potensi yang tidak kalah dari orang lain apa bila ia

berusaha sebagai mestinya.

3. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama

diingatnya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,

dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan

lainnya, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri, dan memgembangkan

kreatifitasnya.

4. Hasil belajar siswa yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komperhensif),

yakni menyangkut mencakup ranah kognitif, pengetahuan, atau wawasan; ranah

efektif atau sikap dan apresiasi; serta ranah psikomotorik, keterampilan atau

perilaku.

5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau mengendalikan dirinya terutama dalam

menilai hasil yang dicapainya maupun menilai atau mengendalikan proses dan

usaha belajar.

Dalam penelitian ini hasil belajar yang digunakan adalah ranah kognitif yang

berupa nilai tes. Kemampuan siswa dapat diukur berdasarkan tinggi rendahnya nilai

atau skor yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran.

H. Kerangka Berpikir

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang eksak yang berhubungan

dengan bilangan dan menggunakan penalaran yang logik dan sistematis.Matematika

sering dianggap dan dipandang sulit, sehingga banyak siswa yang merasa tidak


(43)

matematika siswa.Padahal matematika mempunyai peranan sangat penting dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu upaya untuk melihat perkembangan hasil

belajar matematika maka diperlukan suatu media pengajaran yang tepat, dapat

mengembangkan pembelajaran matematika yang menyenangkan dan dapat menarik

minat siswa untuk belajar matematika.

Untuk menanamkan konsep matematika pada proses pembelajaran dibutuhkan

sesuatu yang lain dan konkret yang dapat membantu anak dalam memahami hal-hal

maupun ide-ide yang abstrak pada objek matematika. Papan Berpakuakan dihadirkan dalam proses pembelajaran, anak-anak akan melihat sendiri bentuk dari persegi

maupun persegi panjang, kemudian anak diajak untuk mendeskripsikan sendiri

pengertian dari persegi dan persegi panjang dibantu oleh peneliti, kemudian diajak

menggunakan papan berpakuuntuk mempelajari tentang luas yakni luas persegi dan persegi panjang. Papan Berpaku yang terbuat dari bahan sederhana yakni menggunakan papan berbentuk persegi dengan ukuran 50cm x 50 cm, dan pada papan

tersebut dibuat petak-petak berukuran 5 cm x 5 cm ,kemudian ditancapkan paku

diatasnya. Setelah itu siswa akan diminta untuk mencari luas dari persegi dan persegi

panjang dengan menggunakan karet gelang yang telah disediakan. Dengan

meggunakan alat peraga papan berpaku diharapkan siswa dapat lebih memahami dan

mengetahui perolehan rumus luas persegi dan persegi panjang dengan usaha mereka

sendiri, sehingga anak tidak lagi berpikir abstrak tentang luas persegi dan persegi


(44)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini digolongkan kedalam jenis metode penelitian deskriptif

kuantitatif.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan alat

peraga papan berpaku terhadap hasil belajar siswa dan tanggapan siswa untuk materi

luas persegi dan persegi panjang pada siswa kelas III SD Negeri Timbulharjo

Yogyakarta.Penelitian kuantitatif menekankan pada analisis karakter internal tes

melalui data yang ada, yang diperoleh secara empiris. Karakter internal secara

kuantitatif dimaksudkan meliputi parameter soal tingkat kesukaran, daya pembeda

dan reliabilitas (Sarwono: 2006). Penelitian kuantitatif mencakup setiap penelitian

yang didasarkan pada perhitungan presentase, rata – rata, dan penghitungan statistik lainnya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri TimbulharjoYogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 pada

bulan Februari - Maret 2015.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Timbulharjo

Yogyakarta.Dari sisi akademis, siswa sekolah ini termasuk dalam kategori


(45)

SD Negeri Timbulharjo ini juga sering dijadikan tempat observasi dan penelitian

untuk para mahasiswa karena dianggap strategis jika dilihat dari sisi letak

sekolahannya.Selain itu juga ada subjek guru yaitu peneliti itu sendiri.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pemanfaatan papan berpaku pada materi luas

persegi dan persegi panjang dilihat dari hasil belajar siswa.

D. Bentuk Data

Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif.Sedangkan

pengumpulan data dilakukan dengan tes.Tes berupa pemberian soal – soal untuk mendapatkan data dari hasil belajar matematika, yang berupa nilai matematika siswa.

Tes berupa uraian yang telah disesuaikan dengan kompetensi dasar dan standar

kompetensi.

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data untuk keperluan

penelitian (Suharmi Arikunto , 2010:193). Metode pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

1. Pengamatan atau Observasi

Lembar pengamatan atau observasi memuat pengamatan aktivitas guru

di dalam kelas selama kegiatan belajar mengajar.Pengamatan

dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, yang masing-masing pertemuan


(46)

2. Kuesioner Tanggapan Siswa

Lembar kuesioner memuat tanggapan siswa tentang penggunaan alat

peraga papan berpaku dalam pembelajaran matematika.Kuesioner

menurut Sugiyono (2008:199) merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

3. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lainnya yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Suharmi Arikunto,2010:193). Dalam penelitian ini metode tes yang

digunakan yaitu tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa yang

telah mempelajari hal-hal sesuai dengan yang akan diteskan. Metode

ini digunakan untuk memperoleh data nilai matematika siswa kelas III

SD Negeri Timbulharjo Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

F. Instrumen Penelitian

Ada dua macam instrumenyang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa,media pembelajaran

yakni alat peraga papan berpaku, lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(47)

a. Papan Berpaku

Papan paku atau dikenal juga dengan geoboard dibuat dari papan, berbentuk persegi panjang atau persegi.Pada papan itu dibuat bujur

sangkar-bujur sangkar kecil yang pada setiap titik sudutnya ditancapkan paku setengah

masuk dan setengah lagi masih timbul.

Gambar 3.1 Papan Berpaku

b. Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lembar RPP ini disusun oleh peneliti dengan mengacu pada

pembelajaran matematika yang akan dilaksanakan oleh guru ketika mengajar

dikelas. Lembar Rencana Pembelajaran (RPP) digunakan untuk memudahkan

guru dalam pembelajaran.

Lembar RPP dapat dilihat pada lampiran B.2

c. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) ini disusun oleh peneliti sebagai bahan

aktivitas siswa ketika dalam proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran

terdapat 3 lembar LKS yang akan dikerjakan siswa. Pada LKS 1 berisi tentang


(48)

menghitung banyaknya kotak satuan sedangkan pada LKS 3 berisi tentang

memecahkan permasalahan sehari – hari yang berhubungan dengan luas persegi dan persegi panjang.

Lembar LKS dapat dilihat pada lampiran B.3, B.5, dan B.7

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tes dan non

tes.Tes dalam penelitian ini meliputi lembar soal tes akhir.Sedangkan untuk non

tes berupa lembar observasi aktivitas guru di kelas.

a. Lembar Observasi Pelaksaan Pembelajaran Matematika

Di dalam pengertian psikologi, observasi atau yang biasa disebut

dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu

obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Suharsimi

Arikunto:2007).Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan

pembelajaran matematika pada saat proses belajar mengajar dengan metode

pembelajaran menggunakan media alat peraga.

Tabel 3.1Kisi – Kisi Instrumen Observasi

N o

Indikator Nomor Butir Banyaknya

Item

1 Kondisi pembelajaran di kelas 1,2,6,7,8,9,11,12,14 9

2 Kesulitan yang dihadapi siswa 10,13,15 3

3 Kesulitan yang dihadapi guru 3,4,5 3


(49)

Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dapat

dilihat pada lampiran B.13

b. Lembar Kuesioner Tanggapan Siswa

Kuesioner ini digunakan peneliti untuk melihat bagaimana

tanggapan, respon siswa terhadap pemanfaatan alat peraga papan berpakudalam pembelajaran matematika.

Kuesioner ini akan diberikan kepada setelah siswa selesai mengerjakan

tes hasil belajar siswa. Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner yang akan

diberikan kepada siswa.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Kuesioner Tanggapan Siswa

Variabel Dimensi Materi Butir

Soal Proses dan hasil belajar Peran Papan Berpaku dalam membantu pemahaman siswa a. Membantu pemahaman dan menghitung materi luas persegi dan persegi panjang 3,4 Tanggapan Siswa

b. Kesan terhadap pembelajaran matematika c. Kesan terhadap

pembelajaran matematika dengan pemanfaatan papan berpaku 1,2 5

Lembar kuesionerdapat dilihat pada lampiran B.14

c. Soal Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2007), tes adalah serentetan

pertanyaan/latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan,


(50)

individu/kelompok. Tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

seberapa besar prestasi/hasil belajar peserta didik secara individu dalam

memahami materi luas persegi dan luas persegi panjang

Tabel 3.3Kisi kisi Soal TestHasil Belajar Siswa

No Indikator

Nomor Butir Jumlah A1 A2 A3

1 Pengertian persegi dan persegi

panjang 1,2

2 Luas sebagai daerah bidang datar 3 3 Membandingkan dan mengurutkan

luas persegi dan persegi panjang 4,5 4

Menghitung luas persegi dan persegi panjang dengan kotak satuan

6

5

Menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan luas persegi dan persegi panjang

7,8,9,10

Jumlah

Keterangan :

A1 : Pengetahuan atau ingatan A2 : Pemahaman

A3 : Penerapan

Soal Tes Hasil Belajar Siswa dapat dilihat pada lampiran B.11

G. Keabsahan Data

1. Validitas Instrumen Uji Coba

Untuk menjaga keabsahan data pada penelitian ini dilakukan validitas isi

dengan cara membandingkan antara isi instrumen dengan kisi-kisi instrumen

sebagai acuan berdasarkan landasan teori.

Menurut Eko Putro Widoyoko (2010 : 128) instrumen dikatakan valid apabila

instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur.


(51)

Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi itu sendiri sebagai alat

pengukur hasil belajar yaitu : sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur

hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif

terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan

(diujikan). Instrumen tes disusun berdasarkan materi yang dipelajari siswa dengan

melihat RPP.Alat ukur (tes) haruslah diteliti dengan mengkonsultasikan kepada

dosen pembimbing dan guru matematika kelas 3 di SD Negeri Timbulharjo

Yogyakarta dan melakukan uji coba kepada siswa dalam kelas yang akan diteliti.

Untuk pengujian validitas butir digunakan rumus korelasi dari Carl Pearson

yang dikenal dengan Rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:

= � − ( )

� −( ) � −( )

Keterangan :

= koefisien korelasi

N = jumlah siswa

X = skor butir

Y = skor total yang dicapai siswa

X2 = kuadrat dari X

Y2 = kuadrat dari Y

Penafsiran harga koefisien korelasi diakukan dengan membandingkan harga

hasil perhitungan dengan yang ada dalam tabel harga kritik product momentsehingga dapat diketahui signifikan tidak korlasi tersebut. Berdasarkan bukunya Eko Putro Widoyoko (2010 : 139) menentukan bahwa :

a. Jika hitung lebih besar atau sama dengan tabel ( ) berarti korelasi bersifat signifikan, artinya instrumen tes dapat dikatakan valid.

b. Jika hitung lebih kecil tabel ( < ) berarti korelasi tidak signifikan, artinya instrumen tes tidak valid.


(52)

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen tes soal

cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik.Hasil uji tes untuk tes dengan bentuk soal pilihan ganda

dianalisis dengan rumus K-R. 20 (Suharsimi Arikunto,2010:109). Untuk uji coba

tes dengan bentuk soal uraian dianalisis dengan rumus Alpha sebagai berikut :

= − −��

Keterangan :

11 = koefisien reliabilitas instrumen tes

= banyaknya soal

��2 = jumlah varians skor tiap butir

�2= varians total butir

Selanjutnya dalam pemberian interprestasi terhadap koefisien reliabilitas tes

( 11) sebagai berikut :

0,80< 11 1,00 = Sangat tinggi

0,60< 11 0,80 = Tinggi

0,40< 11 0,60 = Cukup

0,20< 11 0,40 = Rendah

0,00< 11 0,20 = Sangat rendah

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas

Hasil observasi dari lembar observasi dipindahkan kedalam bentuk yang lebih


(53)

setiap nomor.Observasi dimaksudkan agar peneliti dapat mengetahui kondisi

pelaksanaan pembelajaran dikelas dengan baik. Semua data tersebut akan

disajikan secara kualitatif.

2. Analisis Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa

Kuesioner yang dipersiapkan peneliti menanyakan tanggapan siswa terhadap

materi yang diberikan, terhadap proses pembelajaran dan terhadap pemanfaatan

papan berpaku. Data-data yang didapatkan akan dikumpulkan kemudian dianalisis dengan melihat persentase jawaban mereka, berapa persen yang masih

merasa kesulitan dengan materi ?Berapa persen yang merasa terbantu dengan alat

peraga papan berpaku?Kemudian disimpulkan hasilnya. Hasil kuesioner akan digunakan untuk melihat tanggapan siswa terhadap pemanfaatan alat peraga

papan berpakudan untuk meninjau kembali pemahaman siswa terhadap materi.

3. Analisis Hasil Belajar Siswa

Persentase nilai (skor) siswa diperoleh dengan cara membagi jumlah skor

akhir dengan skor maksimum, kemudian dikalikan dengan 100%. Berikut ini cara

perhitungannya :

� � ℎ � ℎ�

� �

x 100%

a. Berdasarkan Kriteria Nilai

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa (Kartika Budi, 2001 :54)

Interval Skor (%) Nilai

≤ 44 4

45 – 54 5

55 – 64 6

65 – 74 7

75 – 84 8


(54)

95 – 100 10

Tabel 3.5 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar secara Kualitatif

Jumlah yang memperoleh Nilai

Efektivitas

≥ 8 ≥ 7 ≥ 6 ≥ 5 ≥ 4

≥ 75 % Sangat Tinggi

< 75 % ≥ 75 % Tinggi

< 75 % ≥ 65 % Cukup

< 65 % ≥ 65 % Rendah

< 65 % Sangat Rendah

(Kartika Budi, 2001 : 54 )

b. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )

Standar nilai KKM mata pelajaran Matematika untuk kelas III SD

Negeri Timbulharjo adalah 60. Pada tabel dibawah ini disajikan analisis

hasil belajar siswa dilihat berdasarkan kriteria ketuntasan :

Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas III SD N Timbulharjo

Nilai Siswa (%) Kriteria Ketuntasan Minimal

≥ 60 Tuntas

< 60 Tidak Tuntas

Untuk mengetahui ketercapaian siswa dilihat dari setiap indikator, akan

dihitung menggunakan rumus :

Ketercapaian =

x 100


(55)

Sebelum melakukan penelitian di kelas III SD N Timbulharjo,

dilaksanakan uji coba instrumen tes di kelas IV SD N Timbulharjo.Sebelum

melakukan uji coba, peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan

guru pendamping .Peneliti melakukan uji coba dikelas IV dikarenakan SD N

Timbulharjo hanya memiliki 1 kelas regular saja dan juga merupakan

rekomendasi dari dosen pembimbing.Pelaksanaan uji coba tersebut

berlangsung pada hari Rabu, 11 Februari 2015 pukul 09.35 – 11.00 WIB. Tujuan melakukan uji coba instrumen ini, untuk melihat valid atau

tidaknya soal yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian.

1. Data Ujicoba Instrumen Tes

Hasil ujicoba instrumen tes disajikan dalam tabel 3.7 dengan

menyamarkan identitas siswa dikelas tersebut.

Tabel 3.7. Skor Hasil Ujicoba Instrumen Tes

No NAMA

SKOR TIAP SOAL

JUMLAH SKOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

1 S 1 1 1 1 1 2 0 1 1 1 5 14

2 S 2 10 10 10 1 2 0 1 10 1 10 55

3 S 3 1 1 1 1 10 10 5 1 10 10 50

4 S 4 7 7 2 8 10 0 5 1 1 1 42

5 S 5 1 7 2 8 4 10 1 1 1 1 36

6 S 6 10 10 10 8 2 0 1 1 10 1 53

7 S 7 10 1 2 1 2 10 5 1 1 1 34

8 S 8 10 10 10 1 2 0 1 10 10 10 64

9 S 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

10 S 10 1 7 4 10 2 10 1 1 1 1 38

11 S 11 1 7 4 7 2 10 5 1 1 1 39

12 S 12 7 7 4 7 2 10 1 1 1 1 41

13 S 13 1 7 10 7 2 10 1 1 1 1 41

14 S 14 7 7 4 8 2 10 1 1 1 1 42

15 S 15 7 7 4 8 10 10 1 1 1 10 59

16 S 16 7 10 6 7 2 10 1 1 1 1 46

17 S 17 7 8 10 7 2 10 1 1 1 1 48

18 S 18 7 7 4 8 2 10 1 1 1 1 42

19 S 19 1 7 8 7 2 10 1 1 1 1 39

20 S 20 7 7 4 7 2 10 1 1 1 1 41

21 S 21 1 7 4 7 10 10 5 10 10 10 74

22 S 22 8 7 6 8 2 10 1 10 10 10 72

23 S 23 1 7 10 8 4 10 1 1 1 1 44

24 S 24 1 7 2 7 2 10 1 10 1 1 42

25 S 25 1 7 4 7 2 10 1 1 1 1 35


(56)

27 S 27 1 7 10 8 2 10 1 1 1 1 42

28 S 28 1 7 4 8 4 10 5 5 5 5 54

29 S 29 1 7 8 7 2 10 1 1 1 1 39

30 S 30 1 7 10 7 10 10 1 1 1 1 49

31 S 31 1 7 4 7 4 10 1 1 1 1 37

32 S 32 1 7 4 7 10 10 1 1 1 1 43

Tabel 3.8 Hasil Validasi dan Reliabilitas Soal Tes

Dari hasil analisa validasi dan reliabilitas soal , nomor 4 dan 6

tidak valid, maka peneliti mengganti soal untuk nomor 4 dan 6 agar

dapat digunakan pada saat penelitian. Pada lampiran B.9 dan B.10

merupakan lampiran tes ujicoba dan teknik penskoran ujicoba,

sedangkan untuk lampiran tes hasil belajar siswa yang sudah

dibenahi dan dipakai pada saat penelitian terdapat pada lampiran

B.11 dan teknik penskorannya terdapat pada lampiran B.12

Soal Nilai Hitung Keterangan

1 0,43 Cukup

2 0,48 Cukup

3 0,36 Rendah

4 0,21 Sangat Rendah

5 0,44 Cukup

6 0,03 Sangat Rendah

7 0,53 Cukup

8 0,70 Tinggi

9 0,73 Tinggi


(57)

37

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN,TABULASI DATA,ANALISIS DATA,DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Timbulharjo, Maguwoharjo, kelas

III, pada pokok bahasan luas persegi dan persegi panjang.Dibawah ini

merupakan rangkaian pelaksanaan selama penelitian.

Tabel 4.1 Rangkaian Kegiatan Selama Penelitian

Tahap Waktu Kegiatan

1 Selasa,13 Januari 2015 Observasi di kelas III SD N Timbulharjo 2 Kamis,15 Januari 2015 Observasi di kelas III SD N Timbulharjo 3 Rabu, 11 Februari 2015 Ujicoba Instrumen Tes di kelas IV SD N

Timbulharjo

4 Kamis, 26 Februari 2015 Pelaksanaan Penelitian Pertemuan I 5 Kamis,05 Maret 2015 Pelaksanaan Penelitian Pertemuan II 6 Kamis, 12 Maret 2015 Pelaksanaan Penelitian Pertemuan III 7 Kamis, 19 Maret 2015 Tes Hasil Belajar Siswa

Pelaksanaan penelitian mengacu pada Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) .Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti sendiri yang

mengajarkan di kelas. Adapun pelaksanaan penelitian yang terdiri dari :

1. Pertemuan Pertama ( I )

Pelaksanaan penelitian pertemuan I pada hari Kamis, 26 Februari 2015

pada pukul 07.00 – 08.45 WIB. Pada kegitan pertemuan I siswa dikenalkan dengan alat peraga yakni papan berpaku dengan menyampaikan kegunaan dan fungsinya apa dalam pembelajaran. Setelah

itu, barulah memasuki materi pengertian persegi dan persegi

panjang.Siswa diperkenalkan bentuk bangun datar yakni persegi dan


(58)

Materi selanjutnya yakni siswa diajarkan tentang luas sebagai daerah

bidang datar , serta membandingkan dan mengurutkan luas persegi dan

persegi panjang. Peneliti mengambil karet dan membentuk persegi di alat

peraga, kemudian siswa menyebutkan mana luas daerah dari persegi, siswa

menjawab dengan benar. Kemudian hal yang sama di lakukan oleh

praktikan, siswa dapat menjawab dengan benar. Ketika membandingkan

luas persegi dan persegi panjang , siswa sekaligus dapat menentukan luas

persegi dan luas persegi panjang tersebut dengan menghitung banyaknya

persegi satuan. Siswa juga menggunakan papan berpaku untuk mengoreksi jawaban mereka.

Setelah materi selesai diajarkan, siswa diminta untuk mengerjakan LKS

I,mereka boleh bekerja sama sesama teman sebangku, dan juga

menggunakan papan berpaku sebagai alat bantu dalam mengerjakan LKS I. LKS I digunakan untuk membantu anak memperdalam pemahaman

konsep dari materi yang diajarkan hari ini. Praktikan dan guru kelas

membantu mereka agar memahami soal dan cara mengerjakannya agar

siswa memahami maksud dari soal yang diberikan. Pada akhir pertemuan,

siswa mengumpulkan LKS I yang telah dikerjakan.

2. Pertemuan Kedua ( II )

Pelaksanaan penelitian pertemuan kedua pada hari Kamis, 5 Maret 2015

pada pukul 07.00 – 08.45 WIB.Pada kegiatan pertemuan II, siswa mempelajari materi menghitung luas persegi dan luas persegi panjang

dengan menghitung persegi satuan, serta menemukan rumus umum luas

persegi dan luas persegi panjang. Siswa diminta untuk duduk membentuk


(59)

berpaku .Kemudian praktikan memasang karet pada paku-paku yang tertancap pada papan dengan membuat sebuah bangun persegi dengan

panjang sisinya 4 satuan.Kemudian siswa mulai menghitung berapa luas

persegi yang ditimbulkan dari pembentukan karet tersebut, dengan

menghitung luas persegi - persegi yang ada didalam papan tersebut. Hal

serupa dilakukan peneliti dengan membuat bentuk persegi panjang,dengan

panjang sisi 4 satuan dan lebarnya 3 satuan, peneliti menunjuk salah satu

siswa untuk menghitung luas persegi - persegi yang dibentuk.

Setelah materi selesai diajarkan, siswa dibagikan LKS II , dan diminta

untuk mengerjakan. Kemudian praktikan membantu menjelaskan maksud

soal dan cara mengerjakannya. LKS II diberikan pada anak agar anak lebih

mendalami konsep pada materi yang diajarkan hari ini.Pada akhir

pertemuan, siswa mengumpulkan LKS II.

3. Pertemuan Ketiga ( III )

Pelaksanaan penelitian pertemuan ketiga pada hari Kamis, 12 Maret

2015 pada pukul 07.00 – 08.45 WIB.Pada pelaksanaan penelitian ini, praktikan mengajarkan tentang penggunaan luas pada permasalahan sehari

– hari.Siswa ditanya tentang rumus luas persegi dan persegi panjang yang telah diajarkan minggu lalu, kemudian praktikan membagikan LKS III

untuk membantu anak memahami penggunaan rumus dalam permasalahan

sehari – hari yang berkaitan dengan luas persegi dan persegi panjang. Dalam hal ini, anak tidak mengalami kesulitan dalam memahami soal,

akan tetapi mereka masih belum bisa membedakan mana luas persegi dan

persegi panjang. Maka, praktikan mencoba untuk menjelaskan perbedaan


(60)

Dari penelitian atau pertemuan I-III ada hambatan yang dijumpai pada

saat peneliti melakukan penelitian.Hambatan yang dijumpai yakni alat

peraga papan berpaku yang digunakan sangat besar sehingga paku tidak

semuanya bisa ditancapkan, sehingga alat peraga tersebut masih kurang

sempurna. Seharusnya memang bagus jika menggunakan yang besar,

karena siswa lebih mengerti dengan jelas tentang apa yang disampaikan

oleh peneliti. Kemudian pada saat peneliti menjelaskan di depan ada

beberapa siswa yang tidak mendengarkan dan memperhatikan karena

mereka sedang sibuk sendiri dengan teman sebangkunya, ada juga yang

sedang mengerjakan tugas dari guru mereka sehingga fokus mereka tertuju

pada tugas tersebut.

4. Tes Hasil Belajar Siswa

Tes hasil belajar siswa dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Maret 2015

pada pukul 09.30 – 11.00 WIB. Tes hasil belajar siswa dilaksanakan setelah penelitian hari pertama – hari ketiga dengan bantuan alat peraga, tes ini dilakukan dengan tujuan mengetahui seberapa besar hasil belajar

siswa secara individu dalam memahami materi luas persegi dan persegi

panjang setelah menggunakan alat peraga papan berpaku. Tes hasil belajar siswa diikuti oleh 25 siswa.

5. Kuesioner Tanggapan Siswa

Pengambilan data kuesioner tanggapan siswa dilaksanakan pada hari

Kamis, 19 Maret 2015 setelah selesai siswa mengerjakan test hasil belajar.

Dalam pengambilan data tanggapan siswa, disediakan kuesioner dengan 5

petanyaan dan siswa harus mengisi kuesioner, kemudian menyertakan


(61)

B. Tabulasi Data

1. Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Matematika di Kelas III Dasar

a. Pertemuan I

Berikut ini tabulasi data observasi pelaksanaan pembelajaran

matematika pada pertemuan I.

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Pertemuan I

No Aspek yang diamati Katagori Keterangan Ya Tidak

1 Guru memberi salam kepada siswa

 Guru memberi salam kepada siswa,menanyakan kabar siswa,dan menanyakan siapa yang tidak hadir hari ini. 2 Guru melakukan apersepsi  Guru melakukan apersepsi

dengan memberikan pertanyaan tentang kehidupan sehari – hari 3 Guru melakukan

komunikasi dengan lancar kepada siswa

 Siswa memahami setiap perkataan guru

4 Guru mampu membuat para siswa memahami konsep matematika pada pokok bahasan tertentu

 Guru mampu membuat siswa mengerti apa yang dijelaskan tetapi siswa masih belum bisa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru untuk mengerjakan. Ada beberapa siswa yang terlihat sama sekali tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh guru 5 Guru menguasai materi

pelajaran

 Guru tampak menguasai materi pelajaran 6 Guru menggunakan alat

peraga

 Guru menggunakan alat peraga papan berpaku untuk menjelaskan materi luas persegi dan persegi panjang 7 Siswa memperhatikan

penjelasan guru

 Hanya beberapa orang saja yang memperhatikan penjelasan guru,yang lainnya sibuk bermain sendiri dengan teman sebangku

8 Guru dan siswa saling berinteraksi

 Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami, misalkan ketika guru menjelaskan tentang rumus luas persegi adalah sxs,mereka bertanya apa itu “s” ?,kemudian guru menjelaskan

9 Guru memberikan

permasalahan kepada siswa

 Guru memberikan


(62)

yang melibatkan luas persegi dan persegi panjang

10 Siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru

 Beberapa orang siswa maju untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru ,mereka mengerjakan dengan bantuan guru

11 Siswa tidak bingung dengan istilah – istilah matematika

 Siswa menanyakan istilah-istilah yang membuat mereka bingung, seperti sisi, panjang,lebar

12 Semua siswa mengikuti pelajaran dengan baik

 Ada 6 orang siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik,mereka bermain,bercerita selama guru menerangkan didepan kelas

13 Siswa terlihat paham dengan penjelasan guru

 Siswa terlihat mengerti apa yang dikatakan oleh guru , tetapi mereka terlihat kurang paham, nampak ketika mereka diberikan soal untuk dikerjakan,mereka belum bisa mengerjakan sendiri 14 Guru melakukan evaluasi

pembelajaran hari ini

 Guru memberikan LKS

kepada siswa untuk dikerjakan

15 Siswa mampu mengerjakan evaluasi dengan benar

 Siswa mengerjakan soal – soal LKS yang diberikan guru dengan dibantu oleh guru

Dari tabel 4.2 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti

memberikan pembelajaran tentang materi luas persegi dan persegi

panjang dengan menggunakan alat peraga papan berpaku kepada

siswa, kemudian siswa diberikan tugas berupa LKS untuk dikerjakan.

Ada beberapa siswa yang belum mengikuti pembelajaran dengan baik

dan serius pada saat peneliti menerangkan di depan kelas.

b. PertemuanII

Berikut ini tabulasi data observasi pelaksanaan pembelajaran


(63)

Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Hari II

No Aspek yang diamati Katagori Keterangan Ya Tidak

1 Guru memberi salam kepada siswa

 Guru memberi salam kepada siswa ,menanyakan kabar,dan menanyakan siapa yang tidak hadir hari ini.

2 Guru melakukan apersepsi

 Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang kehidupan sehari-hari,misalkan: “berapa luas pintu rumah reza yang berbentuk persegi panjang, pnjng= 2 meter, lebar= 1 meter?”

3 Guru melakukan komunikasi dengan lancar kepada siswa

 Siswa selalu memahami perkataan guru

4 Guru mampu membuat siswa memahami konsep matematika pada pokok bahasan tertentu

 Siswa terlihat mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. Namun, siswa belum bisa memahami maksud soal yang diberikan oleh guru. Siswa masih bingung menjawab soal.

5 Guru menguasai materi pelajaran

 Guru tampak menguasai materi pelajaran

6 Guru menggunakan alat peraga

 Guru masih menggunakan alat peraga papan berpaku 7 Siswa memperhatikan

penjelasan guru

 Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru, meskipun sesekali mereka kurang fokus, tetapi guru selalu sabar dalam menjelaskan materi kepada siswa.

8 Guru dan siswa saling berinteraksi

 Siswa dan guru saling bertanya jawab, siswa bertanya tentang istilah-istilah matematika yang belum mereka mengerti 9 Guru memberikan

permasalahan kepada siswa

 Guru memberikan

permasalahan kepada siswa berhubungan dengan luas persegi dan persegi panjang

10 Siswa mampu

menyelesaikan

permasalahan yang diberikan guru

 Siswa kurang mampu masih menyelesaiakan

persoalan,mereka masih dibantu oleh guru

11 Siswa tidak bingung dengan istilah-istilah matematika

 Siswa masih bingung dengan istilah-istilah matematika seperti sisi,panjang dan lebar 12 Semua siswa mengikuti

pelajaran dengan baik

 Ada beberapa siswa yang duduk paling belakang sibuk bermain dan berbicara dengan temannya tanpa memperhatikan penjelasan guru


(64)

13 Siswa terlihat paham dengan penjelasan guru

 Ada siswa yang kurang paham dengan penjelasan guru karena mereka tidak memperhatikan dari awal pembelajaran,sehingga mereka bingung pada saat ditanyai guru

14 Guru melakukan evaluasi pembelajaran ini

 Guru memberikan LKS

kepada siswa untuk dikerjakan

15 Siswa mampu

mengerjakan evaluasi dengan benar

 Siswa mampu mengerjakan LKS sendiri dengan dibantu oleh guru

Dari tabel 4.3 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti memberikan pembelajaran tentang materi luas persegi dan persegi

panjang dengan menggunakan alat peraga papan berpaku kepada siswa,

kemudian siswa diberikan tugas berupa LKS untuk dikerjakan. Ada

beberapa siswa yang belum mengikuti pembelajaran dengan baik dan

serius pada saat peneliti menerangkan di depan kelas.

Peneliti hanya melakukan observasi sebanyak 2 kali,

dikarenakan peneliti hanya menggunakan alat peraga pada pertemuan I

dan II , sedangkan untuk pertemuan III tidak digunakan karena hanya

membahas soal aplikasi atau soal yang berhubungan dengan kehidupan

sehari – hari.

2. Data Hasil Tes Belajar Siswa

Berikut ini tabulasi data hasil belajar siswa yang sudah

diterjemahkan dalam bentuk skor total yang didapat dari hasil belajar

siswa.

Tabel 4.4. Data Hasil Tes Belajar Siswa

No Nama Skor Tiap Soal Jumlah

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 S1 1 7 10 10 10 10 10 10 10 10 88

2 S2 7 7 6 10 10 10 5 1 1 5 62

3 S3 1 8 8 10 10 10 10 10 10 10 84

4 S4 9 8 8 10 10 10 10 5 5 5 80

5 S5 1 7 10 10 10 10 10 5 5 5 73


(65)

7 S7 7 7 8 10 6 2 10 5 1 5 61

8 S8 7 7 10 2 1 6 6 5 5 5 54

9 S9 7 8 8 10 10 10 5 10 10 10 88

10 S10 8 7 10 2 4 1 0 1 1 0 34

11 S11 1 7 10 10 10 10 5 5 5 1 64

12 S12 8 7 10 10 10 10 0 5 1 1 62

13 S13 1 7 10 10 10 10 0 1 1 1 51

14 S14 10 8 4 10 10 10 10 10 10 10 92

15 S15 7 7 10 2 2 5 0 0 0 1 34

16 S16 7 7 10 5 5 10 1 0 0 0 45

17 S17 8 1 8 10 10 10 0 1 1 1 50

18 S18 7 7 0 10 10 10 0 1 1 1 47

19 S19 1 7 10 10 10 10 4 5 5 5 67

20 S20 1 7 10 10 10 10 10 10 10 10 88 21 S21 7 7 10 10 10 10 10 10 10 10 94

22 S22 9 7 10 10 1 10 5 1 5 5 63

23 S23 1 7 10 10 2 10 1 1 1 1 44

24 S24 7 7 2 10 8 2 0 1 1 1 39

25 S25 7 7 10 10 10 10 0 1 1 1 57

Data asli atau mentah hasil belajar siswa dapat dilihat pada

lampiran C.4 – C.9.

3. Data Kuesioner Tanggapan Siswa

Berikut ini tabel hasil rangkuman analisis tanggapan siswa yang

sudah diterjemahkan dalam bentuk tabel 4.5.

Tabel 4.5

Data Hasil Rangkuman Kuesioner Tanggapan Siswa No Pernyataan Kuesioner Jawaban

siswa(jumlah siswa)

Alasan(jumlah siswa)

1 Kesan siswa terhadap pelajaran matematika

Tidak sulit (15 siswa)

Sulit (10 siswa)

 Karena mudah dan gampang (8 siswa)

 Karena suka matematika, tidak sulit,bisa dipelajari (7 siswa)  Karena menghitung agak susah dan sulit ( 5 siswa)  Karena tidak

suka (5 siswa) 2 Perasaan siswa mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga

Suka ( 22 siswa)  Karena tidak sulit,suka belajar,agakbisa ,belajar itu membuat


(66)

Tidak Suka (3 siswa)

pintar,biar bisa menghitung sendiri ( 11 siswa )

 Lebih gampang dan mudah (11 siswa )

 Karena

matematika itu sulit ( 3 siswa) 3 Kesan siswa terhadap alat

peraga papan berpaku dalam membantu memahami materi menhitung luas persegi dan

persegi panjang

Membantu (23 Siswa)

Tidak membantu ( 2 siswa)  Mudah menghitung,car a cepat menghitung,me mbantu menghitung,ter bantu karena dilingkari karet,suka belajar,jadi lebih bisa ( 23 siswa )

 Tidak senang dan karena sulit ( 2 siswa) 4 Perasaan siswa terhadap

materi menghitung luas persegi dan persegi panjang

Suka (24 siswa)

Tidak suka ( 1 siswa )

 Mudah berpikir,tidak sulit,supaya pintar,karena suka materinya ( 24 siswa)

5 Ketertarikan siswa terhadap penggunaan alat peraga papan

berpaku

Menarik ( 24 siswa )

Tidak Menarik (1 siswa )

 Akan sulit kalau tidak menggunakan papan berpaku,senang menggunakan papan berpaku,karena mudah dan menarik ( 24 siswa )

Data mentah kuesioner tanggapan siswa dapat dilihat pada lampiran


(67)

C. Analisis Data

1. Analisis Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Matematika

Dari penjelasan tabel 4.2 dan 4.3, terhadap hasil observasi

pelaksanaan pembelajaran matematika, secara umum sudah sama

dengan RPP yang dibuat oleh peneliti. Pada observasi hari pertama dan

kedua peneliti menggunakan alat peraga papan berpaku untuk

menjelaskan materi luas persegi dan luas persegi panjang kepada

siswa.Sedangkan pada hari ketiga peneliti tidak menggunakan alat

peraga papan berpaku karena pada hari ketiga peneliti memberikan

permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Ketika pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang

tidak memperhatikan penjelasan guru,ada yang sibuk bermain,tidak

aktif sehingga siswa masih kesulitan menggunakan rumus luas, mereka

masih bingung menentukan sisi,panjang, dan lebar. Mereka masih

kebingungan terhadap soal yang menggunakan luas persegi dan luas

persegi panjang. Siswa selalu salah menempatkan rumus, yang

seharusnya untuk luas persegi,tetapi mereka menggunakan pada luas

persegi panjang. Guru menggunakan alat peraga papan berpaku untuk

menjelaskan materi luas persegi dan luas persegi panjang . Sebagian

siswa sudah paham dan mengerti ketika menggunakan papan

berpaku,tetapi ada sebagian siswa yang belum paham sehingga mereka


(1)

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

(3)

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

(5)

184

Foto-foto Penelitian

Gambar 1.Siswa mengerjakan LKS Gambar 2. Siswa mengerjakan LKS di depan kelas

Gambar 3.Siswa mencoba belajar Gambar 4. Guru mencoba menjelaskan dan menggunakan alat peraga Papan berpaku menyimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

Gambar 5.Guru mem6bagikan soal Tes HasilGambar 6. Siswa mengerjakan soal Tes Hasil Belajar Belajar