Makalah psikologi tentang Memori komputer

Makalah psikologi tentang Memori
I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dari segala kesan-kesan dan pengalaman-pengalaman yang lampau selalu tertinggal jejeknya
pada kita. Manusia sebagai pribadi yang ditandai oleh suatu historisitat tidak semata-mata
dikenai pengaruh-pengaruh dalam “kini” saja dan “yang akan datang” malainkan
perkembangannya itu berlangsung sebagai sejarah, dimana “yang lampau” itu masih berbekas
sedikit banyak dan dapat direaktitip.
Tertinggalnya bekas-bekas yang lampau ini, meskipun tidak selalu ada secara sadar, namun
masih dapat ditimbulkan kembali dalam kesadaran.
Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik
persepsi (dengan menyediakan kerangka rujukan) maupun berpikir mempelajari membawa kita
pada psikologi kognitif, terutama sekali, pada model manusia sebagai pengolah informasi.
Robert T.Craig (1979) bahkan meminta ahli komunikasi agar mendalami psikologi kognitif
dalam upaya menemukan cara-cara baru dalam menganalisa pesan dan pengolahan pesan.
Sumbangan paling besar psikologi kognitif adalah menyingkap tabir memori.

B. RUMUSAN MASALAH
Pada masalah ini penulis berusaha merumuskan hal yang akan dibahas yaitu:
1. Definisi Memori

2. Tahapan Memori
3. Bentuk memori
4. Jenis Memori
5. Mekanisme Memori
6. Beberapa Teori Tentang Memori
7. Cara Mengingat Kembali
Dalam penyusunan makalah ini penulis masih banyak kekurangan dan jauh dari kesan sempurna,

maka dari hal tersebut kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan.

II.PEMBAHASAN

1. Definisi Memori
Memori atau disebut juga ingatan ialah suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan
memproduksi kembali informasi yang telah lampau. Definisi dari Schlessinger dan Groves
(1976) adalah suatu sistem yang sangat berstruktur, yamg menyebabkan organisme sanggup
merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing
perilakunya. Setiap saat stimulasi mengenai indera kita, setiap saat pula stimulasi itu direkam
secara sadar atau tidak sadar . berapa kemampuan rata-rata memori manusia untuk menyimpan
informasi? John Griffith, ahli matematika, menyebutkan angka 10¹¹ (seratus triliun) bit. John von

Neumann, ahli teori informasi, menghitungnya sampai 2.8 x 10º² (280 kuintriliun) bit. Asimov
menerangkan bahwa otak manusia selama hidupnya sanggup menyimpan sampai satu kuidriliun
bit informasi.
Agak sukar bagi kita yang awam untuk memeriksa angka mana yang paling tepat. Lagi pula,
tidak pertlu. Kita sudah cukup mengetahui bahwa manusia memiliki memori yang sangat luar
biasa. Wilden Penfield, ahli bedah syaraf, pernah melaporkan bagaimana rangsangan dengan
jarum elektris pada bagian-bagian otak tertentu dapat menghadirkan kembali rekaman ini, persis
seperti memainkan rekaman video (penfield, 1956).
Seorang wanita berumur 26 tahun mengalami bedah otak karena epilepsi. Karena hanya
digunakan anestesia lokal, pasien masih dalam keadaan sadar. Dokter bedah merangsang daerahdaerah tertentu dan menimbulkan rekaman peristiwa. Elektroda diletakkan pada lokasi 11 pada
otaknya, dan pasien berkata, “ya, tuan, saya mendengar seorang ibu memanggil anaknya di suatu
tempat. Tampaknya terjadi bertahun-tahun yang lampau, seseorang yang tinggal bertetangga
dengan saya”. Kemudian elektroda digerakkan ke lokasi 13, dan pasien berteriak, “Saya
mendengar suara. Jauh malam, di sekitar tempat pesta seperti ada sirkus, saya melihat banyak
gerobak yang digunakan untuk menyimpan binatang”. Elektroda diletakkan lagi pada lokasi 11,
dan pasien berkata lagi , “Ya, saya dengar suara yang saya kenal, seorang wanita seperti sedang
memanggil, wanita yang sama”. Pada peristiwa ini, memori diungkap kembali, begitu memori
hidup, seakan-akan si pasien mengalaminya lagi.

2. Tahapan Memori

Secara singkat, memori memiliki tiga tahap proses : perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan
kembali.

a. Perekaman (disebut encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit
syaraf internal. Dimana dalam tahap ini pesan yang diperoleh dari gejala fisik mengalami
transformasi menjadi semacam kode yang dapat diterima.
b. Penyimpanan (storage), proses yang kedua, adalah menentukan berapa lama informasi itu
berada beserta kita, dalam bentuk apa dan di mana. Penyimpanan bisa aktif atau pasif. Kita
menyimpan secara aktif, bila kita menambahkan informasi tambahan. Kiti menyimpan informasi
yang tidak lengkap dengan kesimpulan kita sendiri (inilah yang menyebabkan desas-desus
menyebar lebih banyak dari volume asal). Mungkin secara pasif terjadi tanpa penambahan.
c. Pemanggilan kembali (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah
menggunakan informasi yang disimpan. Yakni proses dimana informasi yang telah tersimpan
dikeluarkan kembali sesuai dengan kebutuhan.

3. Bentuk Memori
Kita tidak menyadari pekerjaan memori pada dua tahap yang pertama. Kita hanya mengetahui
memori pada tahap yang ketiga, pemanggilan kembali. Pemanggilan/ mengingat kembali
diketahui dengan beberapa cara yaitu :
a). Rekognisi, merupakan bentuk ingatan yang sangat sederhana yaitu mengingat kembali kesan

yang pernah diterima indera, seperti mengingat wajah kawan, lukisan, dan sebagainya.
b). Recall, merupakan bentuk mengingat sesuatu yang lebih sukar, seperti mengingat-ingat
rangkaian kejadian yang pernah terjadi di masa yang lalu.
c). Reproduksi, merupakan bentuk ingatan yang lebih sukar lagi yaitu mengingat dengan cukup
tepat untuk memproduksi bahan yang pernah dipelajari, seperti rekognisi sebuah nyanyian yang
pernah dipelajari (recall) dengan tujuan menyajikannya kembali.
d). Performance, yaitu bentuk mengingat yang keempat yaitu mengingat performance kebiasaankebiasaan yang sangat romantis.

4. Jenis Memori
Jenis memori ada dua yaitu :
a. Memori jangka pendek, yakni memori atau ingatan yang berada dalam jangka waktu tertentu.
Penyimpanan pada ingatan jangka pendek mempunyai kapasitas yang terbatas, sehingga dapat
dengan mudah tergantikan oleh informasi yang lebih baru. Kapasitas penyimpanannya kurang
lebih sebanyak antara 7 s.d. 12 butir atau chunk (kelompok unit) informasi. Apabila batas ini
sudah penuh, maka informasi baru yang datang kemudian akan mengalihkan butir yang sudah

ada. Butir-butir yang belum dialihkan dapat diingat kembali melalui suatu proses yang menguji
setiap butir secara bergantian.
b. Memori jangka panjang, yaitu memori yang berada dalam jangka waktu yamg lebih lama.
Kelemahan ingatan sering terjadi pada ingatan jangka panjang ini dan biasanya terjadi karena

kegagalan pengingatan kembali. Sedangkan proses ingatan jangka panjag dimulai ketika
chungking atau pengelompokan informasi menjadi unit-unit, lalu informasi itu dikonding ulang
(recode) menjadi unit-unit yang besar dan bermakna sehingga informasi itu disimpan dalam
ingatan jangka pendek untuk kemudian diolah dan disusun maknanya menjadi informasi ada
dalam ingatan jangka panjang. Makin banyak seseorang merinci makna sebuah informasi, maka
makin banyak ingatan yang ia miliki.

5. Mekanisme Memori
Sudah lama orang ingin mengetahui bagaimana cara kerja memori. Secara praktis, orang ingin
mencari cara-cara untuk mengefektifkan pekerjaan memori. Bukankah bila memori kita handal,
kita dapat menggunakannya sebagai arsip yang murah , praktis, efisien, dan portabel (mudah
dibawa)? Tetapi memori kita sering tidak berfungsi dengan baik yaitu salah satunya kita sering
lupa. Untuk mengetahui pekerjaan memori, kita harus menjawab mengapa orang bisa lupa,
jawabannya mengapa orang bisa ingat. Ada tiga teori yang menjelaskan tentang memori : teori
aus. Teori interferensi, dan teori pengolahan informasi.

6. Beberapa Teori Tentang Memori
a). Teori Aus (Disuse theory)
Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot, memori kita baru
kuat, bila dilatih terus-menerus. Sejak zaman yunani sampai sekarang, masi ada anggapan bahwa

tugas guru adalah melatih ingatan muridnya. Selama sekolah orang hanya belajar mengingat.
Lagi pula, tidak selalu waktu yang mengauskan memori. Sering terjadi, kita masi ingat pada
peristiwa puluhan tahun yang lalu, tetapi lupa kejadian seminggu yang lalu.
b). Teori interferensi (Interference theory)
Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pad
meja lilin atau kanvas itu. Katakanlah, pad kanvas itu sudah terlukis hukum relativitas. Segara
setelah itu, anda mencoba merekam hukum medan gabungan. Yang kedua akan menyebabkan
terhapusnya rekaman yang pertama atau mengaburkannya. Ini disebut interferensi.
c). Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Memory)
Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pad sensory storge

(gudang inderwi), kemudian masuk shor-term memory (STM, memori jangka pendek) lalu
dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term memory (LTM, memori jangka
panjang). Otak manusia dianalogikan dengan komputer.

7. Cara Mengingat Kembali
Beberapa cara untuk mengingat kembali hal-hal yang sudah pernah terjadi dan diketahui
sebelumnya, yaitu :
a. Rekoleksi
Yaitu menimbulkan kembali dalam ingatan suatu peristiwa, lengkap dengan segala detail dan

hal-hal yang sedang terjadi disekitar tempat peritiwa itu dahulu terjadi. Misal, seorang pria
mengingat peristiwa dimana untuk pertama kali ia pergi dengan seorang gadis.
b. Pembaruan Ingatan
Hampir sama dengan rekoleksi, tetapi ingtan hanya timbul kalau ada hal yang merangsang
ingatan itu. Misal, dari contoh diatas ingatan akan timbul setelah pria tersebut secara jebetulan
jumpa dengan gadis yang bersangkutan.
c. Mempelajari Kembali
Hal ini akan terjadi kalau kita mempelajari sesuatu yang dulu pernah kita pelajari. Maka untuk
mempelajari hal yang sama kedua kalinya ini, banyak hal-hal yang akan diingat kembali,
sehingga tempo belajar akan menjadi jauh lebih singkat dari sebelumnya.

III. KESIMPULAN
Dari uraian-uraian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwasannyan memori atau ingatan kita
dapat kita gunakan untuk menyimpan hal-hal yang pernah kita alami sebelumnya.

IV. PENUTUP
Demikianlah makalah ini saya susun serta saya sampaikan, kurang lebihnya dalam penyusunan
maupun penyampaian kami mohon maaf. Terima kasih atas kritik dan saranya yang konstruktif.

DAFTAR PUSTAKA


Sabri, M. Alisuf.(1993).Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan.Jakarta:Pedoman Ilmu
Jaya.
Azhari, Akyas.(2004).Psikologi Umum dan Perkembangan.Jakarta:Penerbit Teraju.
Rakhmat, Jalaludin.(1991).Psikologi Komunikasi.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Sarlito Wirawan Sarwono.(1976).Pengantar Umum Psikologi.Jakarta:Bulan Bintang.