PAKEM Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif
Tugas
Makalah
Strategi
Pemb.
Biologi
“Model PAKEM
(Pembelajaran, Aktif,
Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan”
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Dr. Elly Djulia, M.Pd
Disusun Oleh
Muhammad Iqbal H. Tambunan
NIM. 8116174009
Jurusan Pendidikan Biologi
Program PascaSarjana
Universitas Negeri Medan
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Dalam Wina (2008), pembelajaran pada dasarnya adalah proses
penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir
informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka
pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus
dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar yang
terdiri
atas
guru dan siswa, yang bermuara
pada
kematangan
intelektual, kedewasaan emosional, ketinggian spiritual, kecakapan
hidup dan keagungan moral. Keberagaman model pembelajaran sangat
diperlukan, karena untuk memenuhi kebutuhan dalam variasi mengajar.
Menurut Hamalik (2001), strategi pembelajaran yang berpusat
pada siswa adalah sebuah proses belajar mengajar yang berdasarkan
kebutuhan dan minat siswa. Berbagai kegiatan belajar dirancang
dengan sistem belajar yang fleksibel sesuai dengan kehidupan, gaya
belajar dan tujuan pembelajaran, dimana guru hanya sebagai fasilitator,
pembimbing, pengarah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
tanpa mengenyampingkan potensi siswa.
Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa atau lebih
dikenal dengan student oriented merupakan pembelajaran yang lebih
memberdayakan pada kemampuan siswa.
Kegiatan Belajar Mengajar yang berhasil adalah kegiatan belajar
yang dapat meningkatkan berbagai kemampuan siswa. Kalau guru
banyak berceramah, kemampuan yang dikembangkan pada diri siswa
adalah
kemampuan
mendengarkan,
mengingat,
dan
menjawab
pertanyaan ingatan.
Strategi pembelajaran merupakan proses terpenting dalam
pembelajaran karena dalam strategi pembelajaran terjadi proses
pentransferan ilmu yang nantinya berpengaruh pada hasil belajar. Oleh
karena itu, pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
1
merupakan strategi yang optimal dalam pembelajaran. Karena dalam
PAKEM peserta didik harus lebih berani bertanya, mengungkapkan
pendapat dan tidak takut salah maupun malu ditertawakan.
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/03/PAKEM-sebagai-strategipmbelajaran.html (diakses tanggal 20 Oktober 2011)
Dengan PAKEM, siswa akan terlatih mencari informasi, menyaring
informasi, menggunakan informasi, berdiskusi, mengajukan pertanyaan,
melakukan pengamatan, penelitian, percobaan , membuat laporan dan
sebagainya.
pembelajaran
Menurut
adalah
Kemp
suatu
dalam
kegiatan
Sanjaya
(2008),
pembelajaran
yang
strategi
harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
Dalam proses pembelajaran mengajar, sangat diperlukan strategi
pembelajaran yang baik dan cocok dengan situasi dan kondisi siswa.
Strategi
yang
pembelajaran
sangat
cocok
sekarang
ini
dan
lebih
menarik
dikenal
peserta
dengan
(pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)
2
didik
nama
dalam
PAKEM
BAB II
ISI
2.1. Pengertian PAKEM
Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan) berorientasi untuk menggali dan mengembangkan
potensi
terbesar
siswa
dengan
metodologi
pembelajaran
yang
mengedepankan keatifan anak, mendorong kreatifitas, efektif dalam
pencapaian terget dan kualitas serta menyenangkan dalam prosesnya,
sehingga anak bisa memahami materi dengan nyaman, senang dan
ceria.
Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan (Joyful
Learning), menurut Asmani (2011), ciri-ciri pembelajaran ini adalah:
a. Multi metode dan multi media
b. Praktik dan bekerja dalam satu tim
c. Memanfaatkan lingkungan sekitar
d. Dilakukan didalam dan luar kelas, serta
e. Multi aspek (logika,praktik dan etika)
Dalam Asmani (2011), PAKEM merupakan strategi pembelajaran
untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman siswa, dengan
penekanan pada belajar sambil bekerja (learning by doing), dimana
guru menggunakan berbagai sumber belajar guna mencapai tujuan
pembelajaran tersebut.
Serangkaian kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai
tujuan
pendidikan
pembelajaran.
tersebut
PAKEM
sering
adalah
disebut
salah
satu
dengan
pendekatan
pendekatan
yang
memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk
mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahamannya dengan
penekanan belajar sambil bekerja. Sementara, guru menggunakan
berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan
3
lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan
efektif.
-
Pembelajaran Aktif
Menurut Uno (2011), pembelajaran yang aktif dalam artian aktif
dalam strategi ini adalah memosisikan guru sebagai orang yang
menciptakan susana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator
dalam belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar yang
harus aktif. Dalam proses pembelajaran yang aktif itu terjadi
dialog yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan
guru atau siswa dengan sumber belajar lainnya dimana siswa
tidak
terbebani
secara
perseorangan
dalam
memecahkan
masalah yangdihadapi dalam belajar, tapi mereka dapat saling
bertanya dan berdiskusi sehingga beban belajar bagi mereka
sama sekali tidak terjadi.
-
Pembelajaran Kreatif
Dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
siswa. Menurut Uno (2011), untuk menumbuhkan minat belajar
para siswa maka guru dituntut lebih kreatif dalam mengajar,
sementara untuk memberi pengayaan terhadap dirinya, guru juga
dituntut
kreatif
pembelajaran.
mengembangkan
Kreatif
bertujuan
pedagogik
untuk
dalam
proses
mengembangkan
kemampuan berpikir siswa dan proses kreatif tersebut tentunya
tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya pengetahuan yang
didapat melalui membaca, berbahasa, dan aspek-aspek lain.
-
Efektif
Memiliki arti bahwa proses pembelajaran tersebut bermakna bagi
siswa, jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan, tetapi
tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tidak ubahnya seperti
bermain biasa.
4
Menurut Wotruba dan Wright dalam Uno (2011), indikator yang
dapat menunjukkan pembelajaran yang efektif, yaitu:
Pengorganisasian yang baik
Komunikasi yang efektif
Penguasaan
dan
antusiasme
terhadap
materi
pelajaran
-
Sikap positif terhadap siswa
Pemberian nilai yang adil
Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
Menyenangkan
Dimaksudkan adalah membuat suasana belajar mengajar yang
menyenangkan, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara
penuh pada belajar dan waktu curah anak pada pelajaran menjadi
tinggi.
Rose
and
Nocholl
mengatakan
bahwa
pembelajaran
yang
menyenangkan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Menciptakan lingkungan tanpa stress (relaks), lingkungan
yang aman untuk melakukan kesalahan, namum harapan
untuk sukses tetap tinggi.
Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan. Anda ingin belajar
ketika Anda melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.
Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif,
yang pada umumnya hal itu terjadi ketika belajar dilakukan
bersama orang lain, ketika ada humor dan dorongan
semangat,waktu rehat dan jeda teratur serta dukungan
antusias.
Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak
kiri dan otak kanan.
Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan
dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari dengan
sebanyak
mungkin
kecerdasan
memahami bahan ajar.
5
yang
relevan
untuk
http://edu-articles.com/pakem-1/ diakses tanggal 22 Oktober 2011
2.2. PAKEM di Indonesia
Daerah Jawa Tengah dikenal dengan sebutan “PAIKEM Gembrot”
dengan kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan, Gembira dan Berbobot. Disamping itu melalui program
Workstation P4TK-BMTI Bandung tahun 2007, di Jayapura muncul pula
sebutan “Pembelajaran MATOA” (diambil dari buah Matoa), kepanjangan
Menyenangkan Atraktif Terukur Orang Aktif, yang artinya Pembelajaran
yang menyenangkan, Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik
dengan hasil terukur sesuai yang diharapkan siswa(orang) belajar
secara aktif . dan sekarang dikenal dengan PAILKEM (Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, dan Menarik).
(http://www.tedcbandung.com/tedc2011/pdf/mjld09.pdf)
diakses
21
Oktober 2011
Istilah PAKEM semula dikembangkan dari istilah AJEL (Active
Joyfull and Effective
Learning). Untuk pertama kalinya di Indonesia,
yaitu pada tahun 1999, metode ini dikenal dengan istilah PEAM
(Pembelajaran Efektif, Aktif dan Menyenangkan). Pada hakikatnya,
landasan
mengambil
teori-teori
yang
digunakan
PAKEM
adalah
mengambil teori-teori tentang active learning atau pembelajaran
aktif.
Pendekatan belajar siswa aktif sebenarnya sudah sejak lama
dikembangkan. Konsep ini didasari pada keyakinan bahwa hakikat
belajar
adalah
proses
membangun
makna/pemahaman
oleh
si
pembelajar, terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan
persepsi, pikiran (pengetahuan yang dimiliki), dan perasaan. Dengan
demikian, siswa harus aktif untuk mencari informasi, pengalaman
maupun keterampilan tersebut dalam rangka membangun sebuah
makna dari hasil proses pembelajaran.
Pembelajaran
aktif
adalah
suatu
istilah
yang
memanyungi
beberapa model pembelajaran, yang memfokuskan tanggung jawab
proses
pembelajaran
terhadap
si
6
pelajar.
Bonwell
dan
Eison
mempopulerkan pendekatan ini kedalam pembelajaran. Yang dikenal
dengan active learning ini sudah dikenal sejak 1980-an. Kemudian
Assosiation for the study of higher Education (ASHE) memberikan
laporan tentang active learning ini. Dalam laporannya tersebut mereka
mendiskusikan berbagai metode pembelajaran untuk memperkenalkan
active learning.
Active learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam
proses pembelajaran (mencari informasi, mengolah informasi, dan
menyimpulkannya, untuk kemudian diterapkan), dengan menyediakan
lingkungan belajar yang membuat siswa tidak tertekan dan senang
melaksanakan kegiatan belajar.
www.sunarthombs.wordpress.com diakses tanggal 21 Oktober 2011
PAKEM merupakan manifestasi dari pembelajaran aktif (active
learning),
oleh
karena
itu,
sudah
seharusnya
guru
menerapkan
pembelajaran aktif sebagai fondasi awal dalam melaksanakan PAKEM.
Jangan sampai metode pembelajaran konvensional dipertahankan,
tanpa memperhatikan pengembangan potensi siswa sebagai bekal
dalam menghadapi masa depan. PAKEM harus mampu memberikan
perhatian pada aspek penyajian pembelajaran.
PAKEM tidak hanya berlaku bagi siswa, namun juga bagi guru.
Aktif dari sisi guru antara lain dengan memantau kegiatan belajar siswa,
memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan
mempertanyakan
gagasan
siswa.
Guru
juga
dituntut
mampu
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan dalam proses belajar
mengajar. Kreatif dari sisi guru dapat dilihat apakah kegiatan yang
dikembangkan cukup beragam dan berbagai alat bantu pembelajaran
(alat peraga) dapat dikembangkan dengan baik. Dari sisi siswa, aktif
akan terlihat dati aktivitas anak untuk bertanya, mengemukakan
gagasan, dan mempertanyakan gagasan orang lain.
2.3. Landasan Hukum PAKEM
7
1. UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003
a. Pasal 4
“Pendidikan
diselenggarakan
dengan
memberi
keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik
padalm proses pembelajaran”
b. Pasal 40
“Menciptakan
suasana
pendidikan
yang
bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.”
1. PP no.19 tahun 2005, pasal 19
“ Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara
interaktif,
memotivasi
peserta
inspiratif,
didik
menyenangkan,
untuk
berpartisipasi
menantang,
aktif,
serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.”
http://www.scribd.com/doc/54750390/DASAR-MATERI-PAKEM diakses 21
Okt 2011
2.4. Proses Pelaksanaan PAKEM
Dalam Asmani (2011), ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pelaksanaan PAKEM, yaitu:
a. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada
dasarnya,
anak
memiliki
sifat
rasa
ingin
tahu
dan
berimajinasi dan berkembang menjadi sikap berpikir kritis dan
kreatif. Dan suasana pembelajaran dimanaguru memuji anak
karena
hasil
karyanya,
guru
mengajukan
pertanyaan
yang
menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan
percobaan, merupakan pembelajaran yang diharapkan mampu
mengembangkan kedua sifat diatas.
b. Mengenal anak secara perseorangan
Perbedaan individual pada siswa yang berasal dari lingkungan
keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda,
8
dan kemampuan anak yang lebih dapat dimanfaatkan untuk
membantu teman yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal
kemampuan siswa, kita dapat membantunya, sehingga hasil yang
diharapkan anak itu bisa belajar secara optimal.
c. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sifat
alami
anak
berkelompok
akan
dapat
bermain
dimanfaatkan
secara
dalam
berpasangan
dan
pengorganisasian
belajar.dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak
dapat melakukannya secara berpasangan atau dalam kelompok,
karena akan memudahkan anak untuk berinteraksi dan bertukar
pikiran. Tapi , anak perlu juga menyelesaikan tugas secara
perorangan agar bakat individunya dapat berkembang.
d. Mengembangkan
Kemampuan
Berpikir
Kritis,
Kreatif,
dan
Kemampuan Memecahan Masalah
Bersikap kritis untuk menganalisis masalah dan kreatif untuk
melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berikir
tersebut, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi, dan tugas
guru
adalah
mengembangkannya.
Dalah
satu
cara
untuk
mengembangkannya adalah dengan sering-sering memberikan
tugas atau mengajukan pertanyaan secara terbuka. Pertanyaan
yang bersifat analitis sintesis evaluasi dan kreatif (taksonomi
Bloom)
e. Mengembangkan Ruang kelas sebagai Lingkungan Belajar yang
menarik
Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajang untuk memenuhi ruang
kelas, diharapkan dapat memotivasi siswa untuk bekerja lebih
baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa yang lainnya. Lalu
ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa
dan
ditata
dengan
baik,
dapat
membantu
guru
dalam
pembelajaran karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas
suatu masalah.
f. Memanfaatkan Lingkugnan sebagai sumber Belajar
9
Lingkungan (fisik, sosial atau budaya) merupakan sumber yang
sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat
berperan sebagai media pembelajaran , tetapi dapat juga sebagai
objek kajian. Belajar dengan menggunakan alam tidak harus
keluar kelas, bahan dari lingkungan dapat kita bawa ke kelas.
Adanya
pemanfaatan
lingkungan
dapat
mengembangkan
sejumlah keterampilan, seperti mengamati (dengan seluruh
indra),
mencatat,
mengklasifikasikan,
merumuskan
membuat
pertanyaan,
tulisan,
berhipotesis,
dan
membuat
gambar/diagram.
g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan
belajar
Umpan balik yang diberikan guru ke siswa hendaknya lebih
mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu,
cara memberikan umpan balik pun harus secara santun, agar
siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar
selanjutnya.
h. Membedakan aktif fisik dan aktif mental
Ada rasa kepuasan dalam diri guru ketika menyaksikan siswa
tampak sibuk dan bergerak. Tapi keadaan tersbut bukanlah ciri
sebenarnya dari PAKEM. Aktif mental memiliki tanda adanya
sering
bertanya,
mempertanyakan
gagsan
orang
lain
dan
mengungkapkan gagasan.
2.5. Lingkungan Belajar Dalam PAKEM
Menciptakan lingkungan belajar bukan persoalan mudah, karena
menarik
minat
belajar
seseorang
adalah
pekerjaan
yang
sulit.
Dibutuhkan sentuhan kreativitas, progresivitas dan seni yang tinggi.
a. Pengertian Lingkungan belajar
PAKEM membutuhkan lingkungan belajar yang kondusif bagi
pembelajaran. Menurut Muhammad Saroni dalam Asmani (2011),
lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berhubungan
10
dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini
mencakup dua hal utama, yaitu:
Lingkungan fisik
Lingkungan fisik adalah lingkungan yang ada di sekitar siswa
belajar, berupa sarana fisik, baik yang ada di dalam sekolah
maupun si sekitar sekolah termasuk masyarakat. Dalam uraian
ini lingkungan fisik dalam ruang kelas, alat/media belajar yang
ada, dan alat/media yang dapat dibuat sendiri/diambil dari
lingkungan.
Lingkungan sosial
Lingkungan
sosial
berhubungan
dengan
pola
interaksi
antarpersonil yang ada dilingkungan sekolah secara umum.
Dan lingkungan sekolah yang baik memungkinkan para siswa
untuk
berinteraksi
secara
baik.
Lingkungan
sosial
yang
kondusif disini misalnya adanya keakraban yang proporsional
antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh
karena itu, guru harus bisa membiasakan mengatur pesan
serta dan tanggung jawab tiap siswa terhadap terciptanya
lingkungan
fisik
kelas
yang
diharapkan
dan
suasana
lingkungan sosial kelas yang menjadikan proses pembelajaran
bagi tiap siswa menjadi bermakna.
b. Mengatur lingkungan belajar
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan
dalam
PAKEM.
Oleh
karena
itu,
perlu
dilakukan
penataan
lingkungan belajar (kelas) agar menjadi menarik. Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat disarikan bahwa lingkungan belajar
yang dapat memacu belajar serta daya ingat siswa meliputi:
Lingkungan Sekeliling Kelas
1. Poster ikon (simbol)
Simbol untuk setiap konsep utama yang diajarkan guru, dapat
dibuat pada poster yang dipajang di depan kelas, di atas
11
pandangan
mata
siswa,
untuk
memberikan
gambaran
keseluruhan dan tinjauan global dari bahan pelajaran.
2. Poster Afirmasi
Poster afirmasi adalah poster yang memuat pesan-pesan
pembangkit
semangat
belajar,
seperti
“aku
mampu
mempelajarinya” atau “aku menjadi pintar dengan tantang
baru”.
3. Penggunaan Warna Lain untuk kata-kata penting sebaiknya
gunakan warna hijau, biru, biru, ungu dan merah untuk katakata penting; jingga dan kuning untuk menggarisbawahi; serta
hitam dan putih untuk kata-kata penghubung, seperti “dan”,
“sebuah”, “dari”, dan sebagainya.
Pajangan Karya Siswa
Menurut Conny Semiawan dalam Asmani (2011), suatu
kelas yang memiliki pajangan atau pameran hasil karya siswa,
baik yang ditempelkan di dinding, diletakkan di rak, meja, atau
di tempat-tampat lain dalam kelas, dapat menjadi tempat
yang menarik dam memberikan rangsangan bagi para siswa
untuk belajar. Suatu kelas yang kosong tanpa pajangan, akan
menjadi tempat yang membosankan, gersang dan tidak
mengugah inspirasi para siswa. Memamerkan pajangan di
kelas adalah bagian dari belajar. Pajangan yang baik akan
mendorong
siswa
untuk
membaca
dan
memanfaatkan
pajangan. Apabila mereka sendiri yang membuat pajangan itu,
proses belajar tentu lebih terhayati oleh masing-masing siswa.
Pengelolaan Alat dan Sumber Belajar
Pengaturan Tempat Duduk (Pengelolaan Siswa)
Cara guru dalam mengatur bangku, memainkan peran
penting dalam membangun belajar. Guru harus mampu
mengatur
meja,
kursi,
alat
peraga
dan
peralatan
lain
sedemikian rupa, sehingga tidak menggangu siswa untuk
12
bergerak dan memudahkan guru untuk berinteraksi dan
mengamati siswa saat belajar.
Sudut baca
Sudut baca dalam suatu kelas menjadikan kelas benarbenar dapat dijadikan sebagai tempat menimba ilmu. Isi sudut
baca dapat diperoleh dari kumpulan hasik karya siswa yang
tepilih, koleksi referensi yang tiak ada dari perpustakaan dan
mendukung
Dengan
kegiatan
adanya
belajat
sudut
baca
mengajat
dalam
dan
kelas,
sebagainya.
siswa
dapat
menyempatkan atau membiasakan membaca di sudut baca
tersebut pada waktu-waktu luang atau jam istirahat.
Program Sarapan Pagi
Menurut Indra Djati Sidi
dalam Asmani (2011), yang
dimaksud dengan program sarapan pagi adalah pekerjaan
awal kepada setiap siswa sebelum jam pelajaran dimulai atau
jam awal pelajaran, dimana setiap siswa akan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan aturan yang dibuat bersama antara
siswa dan guru. Program sarapan pagi siswa ini terdiri dari
kehadiran siswa, blanko dokumentasi kehadiran, kotak soal,
soal dalam amplop, dan konsultasi kecil (tutor sebaya).
Dalam program ini, siswa akan melakukan aktivitasaktivitas seperti berikut:
-
Memasang jam kedatangan
-
Mengambil soal dalam kotak soal
-
Menyerahkan jawaban pada konsultan kecil
-
Menjawab soal yang diambil
-
Menulis kedatangan dan soal yang diambil
-
Konsultan menuliskan nilai
-
Guru membantu konsultan
13
Dari
setiap
siswa
yang
datang
harus
memasang
jam
kedatangan dengan memutar jarum jam sesuai dengan jam
kedatangan siswa, dilanjutkan mengambil soal dalam kotak
dan
menulis
kedatangan
kehadiran.
Setelah
itu,
siswa
menjawab soal yang diambil. Dan jawaban diserahkan pada
konsultan kecil dan konsultan kecil menuliskan nilainya, yang
akhirnya diberikan pada guru. Disini konsultan kecil selain
berperan menampung jawaban soal dan menyerahkannya
kepada guru, juga berperan sebagai tutor sebaya yang
memberi bimbingan kepada siswa lain selama guru belum
datang maupun sudah datang.
2.6. Kelemahan PAKEM
Program ini mengharuskan seorang guru untuk berperan aktif,
proaktif dan kreatif dalam mencari dan merancang media/bahan ajar
alternatif yang mudah, murah, dan sederhana, namun tetap relevan
dengan tema pelajaran yang sedang dipelajari. Penggunaan ICT
sungguh ideal, tatapi tidak semua sekolah dapat mengaksesnya.
Prinsip belajar yang perlu dilakukan adalah jangan mengondisikan
siswa hanya untuk mendengarkan, karena mereka akan mudah lupa.
Jangan pula membuat siswa memperhatikan saja, karena mereka hanya
bisa mengingat. Yang sebaiknya dilakukan oleh seorang guru adalah
meyakinkan siswa untuk melakukan, karena mereka pasti akan
mengerti dan mengingatnya.
2.7. Prinsip PAKEM
Dalam pelaksanaan PAKEM, sekurang-kurangnya ada empat
komponen atau prinsip yang dapat diidentifikasi, yaitu:
-
Mengalami
Siswa akan belajar banyak melalui berbuat dan pengalaman
langsung dengan mengaktifkan banyak indra. Beberapa contoh
dari prinsip mengalami ini adalah melakukan pengamatan,
14
percobaan,
penyelidikan,
wawancara,
dan
penggunaan
alat
peraga.
-
Interaksi
Dengan adanya interaksi pembelajaran menjadi lebih hidup dan
menarik, kesalahan makna berpeluang terkoreksi, makna yang
terbangun semakin mantap, dan kualitas hasil belajar meningkat.
Prinsip
ini
berpeluang
pada
siswa
untuk
berekspresi
dan
berartikulasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
-
Komunikasi
Interaksi saja tidak cukup jika tidak dilengkapi dengan komunikasi
yang baik. Makna terkomunikasikan kepada orang lain secara
terbuka memungkinkan untuk mendapat tanggapan. Prinsip ini
juga bisa dijadikan sejauh mana pendalaman dan pengayaan
materi seorang siswa. Adu gagasan, silang pemikiran, dan bedah
ide membuat pemikiran menjadi segar, kaya, mendalam dan
penuh variasi.
-
Refleksi
Refleksi
berarti
memikirkan
diperbuat/dipikirkan.
Melalui
refleksi
kembali
kita
apa
dapat
yang
mengetahui
efektivitas pembelajaran yang sudah berlangsung, akan ada ideide baru, pemikiran baru, dan gagasan baru yang lebih segar,
kaya, dan penuh makna dari proses refleksi ini.
2.7.Peran Guru dalam PAKEM
a. Careviger (Pembimbing)
Guru
disebut
sebagai
pembimbing
karana
dia
mampu
memperlakukan siswanya dengan respek dan sayang (atau juga
cinta). Dalam PAKEM, baiknya guru menghindari hal:
Meremehkan/merendahkan siswa
Berlaku kurang adil terhadap sebagian siswa
15
Membenci sebagian siswa
b. Model (contoh)
Karakter guru salalu diteropong sekaligus dijadikan cermin
oleh siswa-siswanya, baik itu kebiasaan buruk dan kebiasaan yang
bagus. Kedisiplinan, kejujuran, keadilan, lebersihan, kesopanan,
ketulusan, ketekunan, dan kehati-hatian akan selalu direkam oleh
siswa-siswanya. Biasanya kejelekan akan cepat dan mudah diikuti
oleh siswa-siswanya.
c. Mentor
Lebih dari sebagai yang bertanggung jawab menjadikan siswa
pandai dalam materi pelajaran dan dalam menjaga mortalitas
bangsa, guru harus sanggup menjadi penasehat bagi siswasiswanya.
Erat
kaitannya
dengan
pembimbing,
guru
sanggup memberi nasihat ketika siswa membutuhkan.
16
harus
BAB III
SIMPULAN
-
PAKEM adalah salah satu pendekatan yang memungkinkan
peserta
didik
mengembangkan
mengerjakan
kegiatan
keterampilan,
sikap
beragam
dan
untuk
pemahamannya
dengan penekanan belajar sambil bekerja. Sementara, guru
menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk
pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik,
-
menyenangkan dan efektif.
Dalam strategi pembelajaran terjadi proses pentransferan ilmu
-
yang nantinya berpengaruh pada hasil belajar.
Ciri-ciri pembelajaran ini adalah:
-
Multi metode dan multi media
-
Praktik dan bekerja dalam satu tim
-
Memanfaatkan lingkungan sekitar
-
Dilakukan didalam dan luar kelas, serta
Multi aspek (logika,praktik dan etika)
Pembelajaran Aktif : pembelajaran yang memosisikan guru
sebagai orang yang menciptakan susana belajar yang kondusif
atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa sebagai
peserta belajar yang harus aktif.
-
Pembelajaran Kreatif : dimana guru menciptakan kegiatan belajar
yang beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
siswa
-
Pembelajaran Efektif : pembelajaran dimana proses pembelajaran
tersebut bermakna bagi siswa. Tidak hanya aktif dan kreatif,
tetapi mereka juga harus efektif.
-
Pembelajaran Menyenangkan : tentang membuat suasana belajar
mengajar yang menyenangkan, sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar dan waktu curah anak
pada pelajaran menjadi tinggi.
-
Untuk memilih kegiatan pembelajaran yagn paling efektif dan
efisien untuk mendapatkan pengalaman kerja yang baik, yaitu
17
yang dapat memberikan fasilitas kepada siswa untuk mencapai
tujuan pembelajarannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Asmani, Jamal, M. (2011). 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).(1st ed.). Jogjakarta,
Indonesia: DIVA Press.
Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (1st
ed). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Uno,
Hamzah. B & Mohamad, Nurdin. (2011). Belajar dengan
Pendekatan Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif,
Efektif, Menarik (PAILKEM).(1st ed) . Jakarta: Bumi Aksara.
Website:
http://edu-articles.com/pakem-1/ diakses tanggal 22 Oktober 2011
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/03/PAKEM-sebagai-strategipembelajaran.html diakses tanggal 20 Oktober 2011.
http://www.scribd.com/doc/54750390/DASAR-MATERI-PAKEM diakses 21
Okt 2011.
http://www.sunarthombs.wordpress.com diakses tanggal 21 Oktober
2011.
http://www.tedcbandung.com/tedc2011/pdf/mjld09.pdf
Oktober 2011.
19
diakses
21
Makalah
Strategi
Pemb.
Biologi
“Model PAKEM
(Pembelajaran, Aktif,
Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan”
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Dr. Elly Djulia, M.Pd
Disusun Oleh
Muhammad Iqbal H. Tambunan
NIM. 8116174009
Jurusan Pendidikan Biologi
Program PascaSarjana
Universitas Negeri Medan
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Dalam Wina (2008), pembelajaran pada dasarnya adalah proses
penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir
informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka
pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus
dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar yang
terdiri
atas
guru dan siswa, yang bermuara
pada
kematangan
intelektual, kedewasaan emosional, ketinggian spiritual, kecakapan
hidup dan keagungan moral. Keberagaman model pembelajaran sangat
diperlukan, karena untuk memenuhi kebutuhan dalam variasi mengajar.
Menurut Hamalik (2001), strategi pembelajaran yang berpusat
pada siswa adalah sebuah proses belajar mengajar yang berdasarkan
kebutuhan dan minat siswa. Berbagai kegiatan belajar dirancang
dengan sistem belajar yang fleksibel sesuai dengan kehidupan, gaya
belajar dan tujuan pembelajaran, dimana guru hanya sebagai fasilitator,
pembimbing, pengarah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
tanpa mengenyampingkan potensi siswa.
Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa atau lebih
dikenal dengan student oriented merupakan pembelajaran yang lebih
memberdayakan pada kemampuan siswa.
Kegiatan Belajar Mengajar yang berhasil adalah kegiatan belajar
yang dapat meningkatkan berbagai kemampuan siswa. Kalau guru
banyak berceramah, kemampuan yang dikembangkan pada diri siswa
adalah
kemampuan
mendengarkan,
mengingat,
dan
menjawab
pertanyaan ingatan.
Strategi pembelajaran merupakan proses terpenting dalam
pembelajaran karena dalam strategi pembelajaran terjadi proses
pentransferan ilmu yang nantinya berpengaruh pada hasil belajar. Oleh
karena itu, pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
1
merupakan strategi yang optimal dalam pembelajaran. Karena dalam
PAKEM peserta didik harus lebih berani bertanya, mengungkapkan
pendapat dan tidak takut salah maupun malu ditertawakan.
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/03/PAKEM-sebagai-strategipmbelajaran.html (diakses tanggal 20 Oktober 2011)
Dengan PAKEM, siswa akan terlatih mencari informasi, menyaring
informasi, menggunakan informasi, berdiskusi, mengajukan pertanyaan,
melakukan pengamatan, penelitian, percobaan , membuat laporan dan
sebagainya.
pembelajaran
Menurut
adalah
Kemp
suatu
dalam
kegiatan
Sanjaya
(2008),
pembelajaran
yang
strategi
harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
Dalam proses pembelajaran mengajar, sangat diperlukan strategi
pembelajaran yang baik dan cocok dengan situasi dan kondisi siswa.
Strategi
yang
pembelajaran
sangat
cocok
sekarang
ini
dan
lebih
menarik
dikenal
peserta
dengan
(pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)
2
didik
nama
dalam
PAKEM
BAB II
ISI
2.1. Pengertian PAKEM
Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan) berorientasi untuk menggali dan mengembangkan
potensi
terbesar
siswa
dengan
metodologi
pembelajaran
yang
mengedepankan keatifan anak, mendorong kreatifitas, efektif dalam
pencapaian terget dan kualitas serta menyenangkan dalam prosesnya,
sehingga anak bisa memahami materi dengan nyaman, senang dan
ceria.
Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan (Joyful
Learning), menurut Asmani (2011), ciri-ciri pembelajaran ini adalah:
a. Multi metode dan multi media
b. Praktik dan bekerja dalam satu tim
c. Memanfaatkan lingkungan sekitar
d. Dilakukan didalam dan luar kelas, serta
e. Multi aspek (logika,praktik dan etika)
Dalam Asmani (2011), PAKEM merupakan strategi pembelajaran
untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman siswa, dengan
penekanan pada belajar sambil bekerja (learning by doing), dimana
guru menggunakan berbagai sumber belajar guna mencapai tujuan
pembelajaran tersebut.
Serangkaian kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai
tujuan
pendidikan
pembelajaran.
tersebut
PAKEM
sering
adalah
disebut
salah
satu
dengan
pendekatan
pendekatan
yang
memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk
mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahamannya dengan
penekanan belajar sambil bekerja. Sementara, guru menggunakan
berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan
3
lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan
efektif.
-
Pembelajaran Aktif
Menurut Uno (2011), pembelajaran yang aktif dalam artian aktif
dalam strategi ini adalah memosisikan guru sebagai orang yang
menciptakan susana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator
dalam belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar yang
harus aktif. Dalam proses pembelajaran yang aktif itu terjadi
dialog yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan
guru atau siswa dengan sumber belajar lainnya dimana siswa
tidak
terbebani
secara
perseorangan
dalam
memecahkan
masalah yangdihadapi dalam belajar, tapi mereka dapat saling
bertanya dan berdiskusi sehingga beban belajar bagi mereka
sama sekali tidak terjadi.
-
Pembelajaran Kreatif
Dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
siswa. Menurut Uno (2011), untuk menumbuhkan minat belajar
para siswa maka guru dituntut lebih kreatif dalam mengajar,
sementara untuk memberi pengayaan terhadap dirinya, guru juga
dituntut
kreatif
pembelajaran.
mengembangkan
Kreatif
bertujuan
pedagogik
untuk
dalam
proses
mengembangkan
kemampuan berpikir siswa dan proses kreatif tersebut tentunya
tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya pengetahuan yang
didapat melalui membaca, berbahasa, dan aspek-aspek lain.
-
Efektif
Memiliki arti bahwa proses pembelajaran tersebut bermakna bagi
siswa, jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan, tetapi
tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tidak ubahnya seperti
bermain biasa.
4
Menurut Wotruba dan Wright dalam Uno (2011), indikator yang
dapat menunjukkan pembelajaran yang efektif, yaitu:
Pengorganisasian yang baik
Komunikasi yang efektif
Penguasaan
dan
antusiasme
terhadap
materi
pelajaran
-
Sikap positif terhadap siswa
Pemberian nilai yang adil
Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
Menyenangkan
Dimaksudkan adalah membuat suasana belajar mengajar yang
menyenangkan, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara
penuh pada belajar dan waktu curah anak pada pelajaran menjadi
tinggi.
Rose
and
Nocholl
mengatakan
bahwa
pembelajaran
yang
menyenangkan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Menciptakan lingkungan tanpa stress (relaks), lingkungan
yang aman untuk melakukan kesalahan, namum harapan
untuk sukses tetap tinggi.
Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan. Anda ingin belajar
ketika Anda melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.
Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif,
yang pada umumnya hal itu terjadi ketika belajar dilakukan
bersama orang lain, ketika ada humor dan dorongan
semangat,waktu rehat dan jeda teratur serta dukungan
antusias.
Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak
kiri dan otak kanan.
Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan
dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari dengan
sebanyak
mungkin
kecerdasan
memahami bahan ajar.
5
yang
relevan
untuk
http://edu-articles.com/pakem-1/ diakses tanggal 22 Oktober 2011
2.2. PAKEM di Indonesia
Daerah Jawa Tengah dikenal dengan sebutan “PAIKEM Gembrot”
dengan kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan, Gembira dan Berbobot. Disamping itu melalui program
Workstation P4TK-BMTI Bandung tahun 2007, di Jayapura muncul pula
sebutan “Pembelajaran MATOA” (diambil dari buah Matoa), kepanjangan
Menyenangkan Atraktif Terukur Orang Aktif, yang artinya Pembelajaran
yang menyenangkan, Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik
dengan hasil terukur sesuai yang diharapkan siswa(orang) belajar
secara aktif . dan sekarang dikenal dengan PAILKEM (Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, dan Menarik).
(http://www.tedcbandung.com/tedc2011/pdf/mjld09.pdf)
diakses
21
Oktober 2011
Istilah PAKEM semula dikembangkan dari istilah AJEL (Active
Joyfull and Effective
Learning). Untuk pertama kalinya di Indonesia,
yaitu pada tahun 1999, metode ini dikenal dengan istilah PEAM
(Pembelajaran Efektif, Aktif dan Menyenangkan). Pada hakikatnya,
landasan
mengambil
teori-teori
yang
digunakan
PAKEM
adalah
mengambil teori-teori tentang active learning atau pembelajaran
aktif.
Pendekatan belajar siswa aktif sebenarnya sudah sejak lama
dikembangkan. Konsep ini didasari pada keyakinan bahwa hakikat
belajar
adalah
proses
membangun
makna/pemahaman
oleh
si
pembelajar, terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan
persepsi, pikiran (pengetahuan yang dimiliki), dan perasaan. Dengan
demikian, siswa harus aktif untuk mencari informasi, pengalaman
maupun keterampilan tersebut dalam rangka membangun sebuah
makna dari hasil proses pembelajaran.
Pembelajaran
aktif
adalah
suatu
istilah
yang
memanyungi
beberapa model pembelajaran, yang memfokuskan tanggung jawab
proses
pembelajaran
terhadap
si
6
pelajar.
Bonwell
dan
Eison
mempopulerkan pendekatan ini kedalam pembelajaran. Yang dikenal
dengan active learning ini sudah dikenal sejak 1980-an. Kemudian
Assosiation for the study of higher Education (ASHE) memberikan
laporan tentang active learning ini. Dalam laporannya tersebut mereka
mendiskusikan berbagai metode pembelajaran untuk memperkenalkan
active learning.
Active learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam
proses pembelajaran (mencari informasi, mengolah informasi, dan
menyimpulkannya, untuk kemudian diterapkan), dengan menyediakan
lingkungan belajar yang membuat siswa tidak tertekan dan senang
melaksanakan kegiatan belajar.
www.sunarthombs.wordpress.com diakses tanggal 21 Oktober 2011
PAKEM merupakan manifestasi dari pembelajaran aktif (active
learning),
oleh
karena
itu,
sudah
seharusnya
guru
menerapkan
pembelajaran aktif sebagai fondasi awal dalam melaksanakan PAKEM.
Jangan sampai metode pembelajaran konvensional dipertahankan,
tanpa memperhatikan pengembangan potensi siswa sebagai bekal
dalam menghadapi masa depan. PAKEM harus mampu memberikan
perhatian pada aspek penyajian pembelajaran.
PAKEM tidak hanya berlaku bagi siswa, namun juga bagi guru.
Aktif dari sisi guru antara lain dengan memantau kegiatan belajar siswa,
memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan
mempertanyakan
gagasan
siswa.
Guru
juga
dituntut
mampu
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan dalam proses belajar
mengajar. Kreatif dari sisi guru dapat dilihat apakah kegiatan yang
dikembangkan cukup beragam dan berbagai alat bantu pembelajaran
(alat peraga) dapat dikembangkan dengan baik. Dari sisi siswa, aktif
akan terlihat dati aktivitas anak untuk bertanya, mengemukakan
gagasan, dan mempertanyakan gagasan orang lain.
2.3. Landasan Hukum PAKEM
7
1. UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003
a. Pasal 4
“Pendidikan
diselenggarakan
dengan
memberi
keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik
padalm proses pembelajaran”
b. Pasal 40
“Menciptakan
suasana
pendidikan
yang
bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.”
1. PP no.19 tahun 2005, pasal 19
“ Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara
interaktif,
memotivasi
peserta
inspiratif,
didik
menyenangkan,
untuk
berpartisipasi
menantang,
aktif,
serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.”
http://www.scribd.com/doc/54750390/DASAR-MATERI-PAKEM diakses 21
Okt 2011
2.4. Proses Pelaksanaan PAKEM
Dalam Asmani (2011), ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pelaksanaan PAKEM, yaitu:
a. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada
dasarnya,
anak
memiliki
sifat
rasa
ingin
tahu
dan
berimajinasi dan berkembang menjadi sikap berpikir kritis dan
kreatif. Dan suasana pembelajaran dimanaguru memuji anak
karena
hasil
karyanya,
guru
mengajukan
pertanyaan
yang
menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan
percobaan, merupakan pembelajaran yang diharapkan mampu
mengembangkan kedua sifat diatas.
b. Mengenal anak secara perseorangan
Perbedaan individual pada siswa yang berasal dari lingkungan
keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda,
8
dan kemampuan anak yang lebih dapat dimanfaatkan untuk
membantu teman yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal
kemampuan siswa, kita dapat membantunya, sehingga hasil yang
diharapkan anak itu bisa belajar secara optimal.
c. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sifat
alami
anak
berkelompok
akan
dapat
bermain
dimanfaatkan
secara
dalam
berpasangan
dan
pengorganisasian
belajar.dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak
dapat melakukannya secara berpasangan atau dalam kelompok,
karena akan memudahkan anak untuk berinteraksi dan bertukar
pikiran. Tapi , anak perlu juga menyelesaikan tugas secara
perorangan agar bakat individunya dapat berkembang.
d. Mengembangkan
Kemampuan
Berpikir
Kritis,
Kreatif,
dan
Kemampuan Memecahan Masalah
Bersikap kritis untuk menganalisis masalah dan kreatif untuk
melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berikir
tersebut, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi, dan tugas
guru
adalah
mengembangkannya.
Dalah
satu
cara
untuk
mengembangkannya adalah dengan sering-sering memberikan
tugas atau mengajukan pertanyaan secara terbuka. Pertanyaan
yang bersifat analitis sintesis evaluasi dan kreatif (taksonomi
Bloom)
e. Mengembangkan Ruang kelas sebagai Lingkungan Belajar yang
menarik
Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajang untuk memenuhi ruang
kelas, diharapkan dapat memotivasi siswa untuk bekerja lebih
baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa yang lainnya. Lalu
ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa
dan
ditata
dengan
baik,
dapat
membantu
guru
dalam
pembelajaran karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas
suatu masalah.
f. Memanfaatkan Lingkugnan sebagai sumber Belajar
9
Lingkungan (fisik, sosial atau budaya) merupakan sumber yang
sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat
berperan sebagai media pembelajaran , tetapi dapat juga sebagai
objek kajian. Belajar dengan menggunakan alam tidak harus
keluar kelas, bahan dari lingkungan dapat kita bawa ke kelas.
Adanya
pemanfaatan
lingkungan
dapat
mengembangkan
sejumlah keterampilan, seperti mengamati (dengan seluruh
indra),
mencatat,
mengklasifikasikan,
merumuskan
membuat
pertanyaan,
tulisan,
berhipotesis,
dan
membuat
gambar/diagram.
g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan
belajar
Umpan balik yang diberikan guru ke siswa hendaknya lebih
mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu,
cara memberikan umpan balik pun harus secara santun, agar
siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar
selanjutnya.
h. Membedakan aktif fisik dan aktif mental
Ada rasa kepuasan dalam diri guru ketika menyaksikan siswa
tampak sibuk dan bergerak. Tapi keadaan tersbut bukanlah ciri
sebenarnya dari PAKEM. Aktif mental memiliki tanda adanya
sering
bertanya,
mempertanyakan
gagsan
orang
lain
dan
mengungkapkan gagasan.
2.5. Lingkungan Belajar Dalam PAKEM
Menciptakan lingkungan belajar bukan persoalan mudah, karena
menarik
minat
belajar
seseorang
adalah
pekerjaan
yang
sulit.
Dibutuhkan sentuhan kreativitas, progresivitas dan seni yang tinggi.
a. Pengertian Lingkungan belajar
PAKEM membutuhkan lingkungan belajar yang kondusif bagi
pembelajaran. Menurut Muhammad Saroni dalam Asmani (2011),
lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berhubungan
10
dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini
mencakup dua hal utama, yaitu:
Lingkungan fisik
Lingkungan fisik adalah lingkungan yang ada di sekitar siswa
belajar, berupa sarana fisik, baik yang ada di dalam sekolah
maupun si sekitar sekolah termasuk masyarakat. Dalam uraian
ini lingkungan fisik dalam ruang kelas, alat/media belajar yang
ada, dan alat/media yang dapat dibuat sendiri/diambil dari
lingkungan.
Lingkungan sosial
Lingkungan
sosial
berhubungan
dengan
pola
interaksi
antarpersonil yang ada dilingkungan sekolah secara umum.
Dan lingkungan sekolah yang baik memungkinkan para siswa
untuk
berinteraksi
secara
baik.
Lingkungan
sosial
yang
kondusif disini misalnya adanya keakraban yang proporsional
antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh
karena itu, guru harus bisa membiasakan mengatur pesan
serta dan tanggung jawab tiap siswa terhadap terciptanya
lingkungan
fisik
kelas
yang
diharapkan
dan
suasana
lingkungan sosial kelas yang menjadikan proses pembelajaran
bagi tiap siswa menjadi bermakna.
b. Mengatur lingkungan belajar
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan
dalam
PAKEM.
Oleh
karena
itu,
perlu
dilakukan
penataan
lingkungan belajar (kelas) agar menjadi menarik. Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat disarikan bahwa lingkungan belajar
yang dapat memacu belajar serta daya ingat siswa meliputi:
Lingkungan Sekeliling Kelas
1. Poster ikon (simbol)
Simbol untuk setiap konsep utama yang diajarkan guru, dapat
dibuat pada poster yang dipajang di depan kelas, di atas
11
pandangan
mata
siswa,
untuk
memberikan
gambaran
keseluruhan dan tinjauan global dari bahan pelajaran.
2. Poster Afirmasi
Poster afirmasi adalah poster yang memuat pesan-pesan
pembangkit
semangat
belajar,
seperti
“aku
mampu
mempelajarinya” atau “aku menjadi pintar dengan tantang
baru”.
3. Penggunaan Warna Lain untuk kata-kata penting sebaiknya
gunakan warna hijau, biru, biru, ungu dan merah untuk katakata penting; jingga dan kuning untuk menggarisbawahi; serta
hitam dan putih untuk kata-kata penghubung, seperti “dan”,
“sebuah”, “dari”, dan sebagainya.
Pajangan Karya Siswa
Menurut Conny Semiawan dalam Asmani (2011), suatu
kelas yang memiliki pajangan atau pameran hasil karya siswa,
baik yang ditempelkan di dinding, diletakkan di rak, meja, atau
di tempat-tampat lain dalam kelas, dapat menjadi tempat
yang menarik dam memberikan rangsangan bagi para siswa
untuk belajar. Suatu kelas yang kosong tanpa pajangan, akan
menjadi tempat yang membosankan, gersang dan tidak
mengugah inspirasi para siswa. Memamerkan pajangan di
kelas adalah bagian dari belajar. Pajangan yang baik akan
mendorong
siswa
untuk
membaca
dan
memanfaatkan
pajangan. Apabila mereka sendiri yang membuat pajangan itu,
proses belajar tentu lebih terhayati oleh masing-masing siswa.
Pengelolaan Alat dan Sumber Belajar
Pengaturan Tempat Duduk (Pengelolaan Siswa)
Cara guru dalam mengatur bangku, memainkan peran
penting dalam membangun belajar. Guru harus mampu
mengatur
meja,
kursi,
alat
peraga
dan
peralatan
lain
sedemikian rupa, sehingga tidak menggangu siswa untuk
12
bergerak dan memudahkan guru untuk berinteraksi dan
mengamati siswa saat belajar.
Sudut baca
Sudut baca dalam suatu kelas menjadikan kelas benarbenar dapat dijadikan sebagai tempat menimba ilmu. Isi sudut
baca dapat diperoleh dari kumpulan hasik karya siswa yang
tepilih, koleksi referensi yang tiak ada dari perpustakaan dan
mendukung
Dengan
kegiatan
adanya
belajat
sudut
baca
mengajat
dalam
dan
kelas,
sebagainya.
siswa
dapat
menyempatkan atau membiasakan membaca di sudut baca
tersebut pada waktu-waktu luang atau jam istirahat.
Program Sarapan Pagi
Menurut Indra Djati Sidi
dalam Asmani (2011), yang
dimaksud dengan program sarapan pagi adalah pekerjaan
awal kepada setiap siswa sebelum jam pelajaran dimulai atau
jam awal pelajaran, dimana setiap siswa akan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan aturan yang dibuat bersama antara
siswa dan guru. Program sarapan pagi siswa ini terdiri dari
kehadiran siswa, blanko dokumentasi kehadiran, kotak soal,
soal dalam amplop, dan konsultasi kecil (tutor sebaya).
Dalam program ini, siswa akan melakukan aktivitasaktivitas seperti berikut:
-
Memasang jam kedatangan
-
Mengambil soal dalam kotak soal
-
Menyerahkan jawaban pada konsultan kecil
-
Menjawab soal yang diambil
-
Menulis kedatangan dan soal yang diambil
-
Konsultan menuliskan nilai
-
Guru membantu konsultan
13
Dari
setiap
siswa
yang
datang
harus
memasang
jam
kedatangan dengan memutar jarum jam sesuai dengan jam
kedatangan siswa, dilanjutkan mengambil soal dalam kotak
dan
menulis
kedatangan
kehadiran.
Setelah
itu,
siswa
menjawab soal yang diambil. Dan jawaban diserahkan pada
konsultan kecil dan konsultan kecil menuliskan nilainya, yang
akhirnya diberikan pada guru. Disini konsultan kecil selain
berperan menampung jawaban soal dan menyerahkannya
kepada guru, juga berperan sebagai tutor sebaya yang
memberi bimbingan kepada siswa lain selama guru belum
datang maupun sudah datang.
2.6. Kelemahan PAKEM
Program ini mengharuskan seorang guru untuk berperan aktif,
proaktif dan kreatif dalam mencari dan merancang media/bahan ajar
alternatif yang mudah, murah, dan sederhana, namun tetap relevan
dengan tema pelajaran yang sedang dipelajari. Penggunaan ICT
sungguh ideal, tatapi tidak semua sekolah dapat mengaksesnya.
Prinsip belajar yang perlu dilakukan adalah jangan mengondisikan
siswa hanya untuk mendengarkan, karena mereka akan mudah lupa.
Jangan pula membuat siswa memperhatikan saja, karena mereka hanya
bisa mengingat. Yang sebaiknya dilakukan oleh seorang guru adalah
meyakinkan siswa untuk melakukan, karena mereka pasti akan
mengerti dan mengingatnya.
2.7. Prinsip PAKEM
Dalam pelaksanaan PAKEM, sekurang-kurangnya ada empat
komponen atau prinsip yang dapat diidentifikasi, yaitu:
-
Mengalami
Siswa akan belajar banyak melalui berbuat dan pengalaman
langsung dengan mengaktifkan banyak indra. Beberapa contoh
dari prinsip mengalami ini adalah melakukan pengamatan,
14
percobaan,
penyelidikan,
wawancara,
dan
penggunaan
alat
peraga.
-
Interaksi
Dengan adanya interaksi pembelajaran menjadi lebih hidup dan
menarik, kesalahan makna berpeluang terkoreksi, makna yang
terbangun semakin mantap, dan kualitas hasil belajar meningkat.
Prinsip
ini
berpeluang
pada
siswa
untuk
berekspresi
dan
berartikulasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
-
Komunikasi
Interaksi saja tidak cukup jika tidak dilengkapi dengan komunikasi
yang baik. Makna terkomunikasikan kepada orang lain secara
terbuka memungkinkan untuk mendapat tanggapan. Prinsip ini
juga bisa dijadikan sejauh mana pendalaman dan pengayaan
materi seorang siswa. Adu gagasan, silang pemikiran, dan bedah
ide membuat pemikiran menjadi segar, kaya, mendalam dan
penuh variasi.
-
Refleksi
Refleksi
berarti
memikirkan
diperbuat/dipikirkan.
Melalui
refleksi
kembali
kita
apa
dapat
yang
mengetahui
efektivitas pembelajaran yang sudah berlangsung, akan ada ideide baru, pemikiran baru, dan gagasan baru yang lebih segar,
kaya, dan penuh makna dari proses refleksi ini.
2.7.Peran Guru dalam PAKEM
a. Careviger (Pembimbing)
Guru
disebut
sebagai
pembimbing
karana
dia
mampu
memperlakukan siswanya dengan respek dan sayang (atau juga
cinta). Dalam PAKEM, baiknya guru menghindari hal:
Meremehkan/merendahkan siswa
Berlaku kurang adil terhadap sebagian siswa
15
Membenci sebagian siswa
b. Model (contoh)
Karakter guru salalu diteropong sekaligus dijadikan cermin
oleh siswa-siswanya, baik itu kebiasaan buruk dan kebiasaan yang
bagus. Kedisiplinan, kejujuran, keadilan, lebersihan, kesopanan,
ketulusan, ketekunan, dan kehati-hatian akan selalu direkam oleh
siswa-siswanya. Biasanya kejelekan akan cepat dan mudah diikuti
oleh siswa-siswanya.
c. Mentor
Lebih dari sebagai yang bertanggung jawab menjadikan siswa
pandai dalam materi pelajaran dan dalam menjaga mortalitas
bangsa, guru harus sanggup menjadi penasehat bagi siswasiswanya.
Erat
kaitannya
dengan
pembimbing,
guru
sanggup memberi nasihat ketika siswa membutuhkan.
16
harus
BAB III
SIMPULAN
-
PAKEM adalah salah satu pendekatan yang memungkinkan
peserta
didik
mengembangkan
mengerjakan
kegiatan
keterampilan,
sikap
beragam
dan
untuk
pemahamannya
dengan penekanan belajar sambil bekerja. Sementara, guru
menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk
pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik,
-
menyenangkan dan efektif.
Dalam strategi pembelajaran terjadi proses pentransferan ilmu
-
yang nantinya berpengaruh pada hasil belajar.
Ciri-ciri pembelajaran ini adalah:
-
Multi metode dan multi media
-
Praktik dan bekerja dalam satu tim
-
Memanfaatkan lingkungan sekitar
-
Dilakukan didalam dan luar kelas, serta
Multi aspek (logika,praktik dan etika)
Pembelajaran Aktif : pembelajaran yang memosisikan guru
sebagai orang yang menciptakan susana belajar yang kondusif
atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa sebagai
peserta belajar yang harus aktif.
-
Pembelajaran Kreatif : dimana guru menciptakan kegiatan belajar
yang beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
siswa
-
Pembelajaran Efektif : pembelajaran dimana proses pembelajaran
tersebut bermakna bagi siswa. Tidak hanya aktif dan kreatif,
tetapi mereka juga harus efektif.
-
Pembelajaran Menyenangkan : tentang membuat suasana belajar
mengajar yang menyenangkan, sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar dan waktu curah anak
pada pelajaran menjadi tinggi.
-
Untuk memilih kegiatan pembelajaran yagn paling efektif dan
efisien untuk mendapatkan pengalaman kerja yang baik, yaitu
17
yang dapat memberikan fasilitas kepada siswa untuk mencapai
tujuan pembelajarannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Asmani, Jamal, M. (2011). 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).(1st ed.). Jogjakarta,
Indonesia: DIVA Press.
Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (1st
ed). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Uno,
Hamzah. B & Mohamad, Nurdin. (2011). Belajar dengan
Pendekatan Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif,
Efektif, Menarik (PAILKEM).(1st ed) . Jakarta: Bumi Aksara.
Website:
http://edu-articles.com/pakem-1/ diakses tanggal 22 Oktober 2011
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/03/PAKEM-sebagai-strategipembelajaran.html diakses tanggal 20 Oktober 2011.
http://www.scribd.com/doc/54750390/DASAR-MATERI-PAKEM diakses 21
Okt 2011.
http://www.sunarthombs.wordpress.com diakses tanggal 21 Oktober
2011.
http://www.tedcbandung.com/tedc2011/pdf/mjld09.pdf
Oktober 2011.
19
diakses
21