Apa itu evolusi apa Esai

Apa itu Esai?
Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas, esai juga
dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan
singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis
esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi
dalam masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau
persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau persoalan yang dibahasnya.
Secara umum, esai memiliki beberapa ciri yang menonjol.
Ciri pertama berkaitan dengan jumlah kata dalam sebuah esai. Memang tidak ada aturan baku
yang menyebutkan berapa jumlah kata dalam sebuah esai. Patokannya adalah bahwa sebuah esai
harus selesai dibaca dalam sekali duduk. Pengertian ini bisa diilustrasikan sebagai berikut. Ketika
seseorang sedang duduk menunggu giliran periksa kesehatan di sebuah klinik, dia harus sudah
selesai membaca sebuah esai saat dia berdiri dipanggil masuk ke kamar periksa. Meskipun aturan ini
tidak begitu jelas, patokan "sekali duduk" ini cukup membantu ketika seseorang ingin menulis sebuah
esai.
Terkait dengan jumlah kata ini, beberapa buku komposisi memberikan batasan yang lebih jelas.
Sebuah karangan dikategorikan esai bila karangan tersebut berjumlah antara 500 sampai dengan
1500 kata. Bila diketik dalam bentuk dokumen microsoft word, panjang sebuah esai berkisar antara
tiga sampai dengan tujuh halaman ukuran kertas A4 yang diketik dengan font berukuran 12 dan
berspasi ganda. Sebuah esai yang melebihi 1500 kata, misalnya 3000 atau 4000 kata, akan
digolongkan sebagai extended essay (esai yang diperpanjang).

Ciri lain esai adalah struktur penulisannya. Struktur esai terbagi dalam tiga bagian yang
diwujudkan dalam bentuk paragraf. Bagian pertama esai adalah paragraf pendahuluan atau
pengantar. Dalam bagian ini, penulis memberikan pengantar yang mencukupi dan relevan tentang
topik yang ia tulis. Yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis
statement) yang berfungsi sebagai gagasan pengontro (controlling idea) untuk bagian isi esai. Bagian
kedua adalah paragraf-paragraf isi yang merupakan penjabaran atau pembahasan lebih lanjut dari
gagasan yang ingin disampaikan penulis. Jumlah paragraf dalam bagian ini tergantung dari jumlah
gagasan utama yang hendak disampaikan dalam esai. Bagian terakhir adalah paragraf penutup.
Bagian ini dapat berisi ringkasan dari gagasan yang telah disampaikan dalam isi esai atau penegasan
atas
gagasan
utama
yang
telah
disampaikan.
Ciri yang paling membedakan esai dengan jenis karangan lain berkaitan dengan gaya bahasa.
Pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan merupakan hal terkait erat dengan penulis esai.
Penulis esai yang berpengalaman biasanya memiliki ciri tertentu ketika menulis esai. Semakin sering
seseorang menulis esai, semakin mudah gaya bahasa orang tersebut dikenali. Misalnya, esai tulisan
Gunawan Muhamad tentu berbeda dengan esai yang ditulis oleh Bakti Samanto atau oleh Umar

Kayam.
Keunikan
gaya
bahasa
ini
menjadi
ciri
esai
yang
menonjol.
Sebagai simpulan, esai merupakan buah pikir yang ditulis secara ringkas. Topik apa pun dapat
ditulis dalam bentuk esai. Karena itu esai menjadi salah satu jenis tulisan yang sering dijadikan alat uji
untuk mengukur intelegensi seseorang. Seorang yang berpengetahuan luas akan dapat
menyampaikan gagasannya secara runtut, logis, dan menarik. Semakin sering kita membaca,
semakin besar kemungkinan kita untuk dapat menulis esai dengan baik.Dengan banyak membaca,
kita akan memiliki lebih banyak gagasan untuk ditulis. Persoalan utamanya tinggal mewujudkan
gagasan yang sudah tertanam dalam benak kita melalui tulisan yang harus terus-menerus kita latih
agar semakin lama semakin sempurna. Selamat mencoba.
You might also like:
- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/09/apa-itu-artikel.html#sthash.kp4TZ3c4.dpuf


Struktur Esai
struktur esai dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan, isi, dan penutup.

pendahuluan

berisi pengantar yang memadai tentang topik bahasan yang hendak
ditulis. Gagasan yang ditulis dalam paragraf pendahuluan memberikan gambaran umum tentang
gagasan atau argumen yang akan ditulis pada bagian isi esai. Unsur yang paling penting dalam
paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement). Kalimat tesis merupakan gagasan
utama esai yang dinyatakan secara jelas (tidak ambigu) dan eksplisit. Kalimat tesis ini berfungsi
sebagai
pengontrol
gagasan
yang
hendak
disampaikan
dalam
isi
esai.


isi esai merupakan penjabaran dari gagasan utama yang dinyatakan dalam kalimat tesis.
Penjabaran gagasan utama ini diwujudkan dalam beberapa paragraf. Umumnya isi esai terdiri atas
beberapa gagasan utama (minimal dua). Setiap gagasan utama ditulis dan dijabarkan dalam satu
paragraf. Setiap paragraf isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih spesifik dan lebih detil agar
argumen menjadi lebih meyakinkan. Pengaturan paragraf-paragraf isi ini dapat disusun berdasarkan
urutan kronologis, logis, atau kepentingan.

Penutup esai diwujudkan dalam satu paragraf simpulan yang dimaksudkan untuk
mengakhiri pembahasan topik esai. Paragraf ini biasanya berisi rangkuman dari pokok pikiran yang
telah disampaikan penulis. Paragraf penutup juga bisa berupa penegasan atas argumen yang telah
dijabarkan di bagian isi dengan maksud agar pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas
suatu masalah. Menutup esai dengan paragraf yang efektif akan memberikan kesan ketuntasan
(sense of closure) bagi pembaca sehingga apa yang telah disampaikan penulis dapat diterima oleh
pembaca.
Secara ringkas, esai yang efektif memiliki struktur yang baku untuk mempermudah pembaca
memahami alur pemikiran/gagasan yang disampaikan penulis. Esai yang baik harus diatur secara
cermat dan terdiri dari paragraf-paragraf yang diorganisasi secara terpadu untuk menjaga
kesinambungan gagasan. Menulis esai secara benar juga membantu kita mengasah logika dan
kreatifitas.

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/09/struktur-esai.html#sthash.L0kGqnSc.dpuf

Jenis-Jenis Esai (1)

Jenis
Expositori
Persuasi
Esai Informal
Esai Tinjauan
Esai Riset
Esai Literatur
Argumentasi
Sebab-Akibat
Perbandingan

Tabel 1. Perbandingan antar Jenis Esai
Nuansa
Referensi
Tujuan
Objektif

Harus Ada
Menginformasikan
Objektif
Harus Ada
Membujuk
Subjektif
Tidak Ada
Mengomunikasikan
Objektif/Subjektif
Perlu
Menganalisis dan Menyajikan
Objektif
Harus Ada
Mengungkap
Objektif
Perlu
Menganalisis Sastra
Objektif
Harus Ada
Membuktikan

Objektif
Harus Ada
Membangun hubungan
Objektif
Harus Ada Menunjukkan Persamaan/Perbedaan

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/jenis-jenis-esai-1.html#sthash.2cqHiGx0.dpuf

Jenis-Jenis Esai (2)
Esai Ekspositori
Fungsi utama esai ekspositori adalah untuk menjelaskan/menginformasikan atau untuk
memperkenalkan pembaca dengan sesuatu hal. Esai ini dapat digunakan untuk melukiskan

sesuatu, menghadirkan informasi, atau menjelaskan suatu persoalan secara gamblang dan
terperinci. Menulis esai ekspositori yang efektif memerlukan persiapan dan riset yang
memadai yang akan membekali penulis dengan fakta dan informasi yang relevan untuk
disampaikan kepada pembaca. Esai ekspositori memerlukan pemahaman yang sangat baik
akan topik yang ditulis. Karena itu, esai jenis ini sering ditugaskan para profesor dan guru
saat mereka ingin menguji atau mengecek pemahaman siswa/mahasiswa mereka tentang
suatu hal. Umumnya, esai ini terdiri atas lima paragraf dengan satu paragraf pendahuluan,

tiga paragraf isi, dan satu paragraf penutup. Kadang guru meminta siswa menulis esai
ekspositori yang lebih panjang. Seberapa pun panjangnya, sebuah esai harus memuat
paragraf pendahuluan dan kesimpulan, jumlah paragraf dalam tubuh esai bisa bervariasi..
Esai Persuasi
Esai jenis ini tidak hanya memerlukan pembuktian yang meyakinkan atas gagasan yang
disampaikan tetapi juga harus didasarkan atas penjelasan yang logis dan memiliki landasan
yang kuat. Tugas utama penulis adalah membuat pembaca yakin bahwa penulis
menyampaikan pandangan yang benar. Untuk menulis esai persuasi, sangatlah penting
untuk menyiapkan terlebih dahulu dengan melakukan keberpihakan atas suatu persoalan,
menyikapi suatu kasus, mengantisipasi argument, dan mencari cara bagaimana
mematahkan argumen yang bertentangan dengan argument penulis. Penulis harus
memahami argumen pihak lain dan menyikapinya secara jujur. Menolak mentah-mentah
argumen pihak lain justru akan melemahkan argumen kita. Cara yang terbaik adalah
mengambil sikap keberpihakan yang penulis yakini sebagai pihak yang benar yang memiliki
bukti-bukti pendukung yang paling banyak.
Esai Informal
Esai informal adalah salah stau jenis esai yang ditulis demi hiburan. Ini tidak berarti bahwa
esai jenis ini tidak bersifat informatif. Namun penyajian gagasannya disampaikan secara
informal dengan pernyataan gagasan yang lebih rileks, penggambaran masalah melalui
observasi, dan sering kali diselingi humor. Sebuah esai informal yang baik memiliki gaya

yang populer namun tetap mengikuti struktur esai yang baik meskipun tidak terlalu kaku
seperti esai formal atau akademis. Esai informal juga cenderung lebih personal sifatnya dan
lebih banyak mengungkap pandangan-pandangan subjektif. Dalam esai formal, penulis
hadir secara diam-diam dalam wujud kata-kata; sedangkan dalam esai informal, penulis
sepertinya berbicara langsung kepada pembaca. Ketiak menulis esai informal, cobalah
untuk menghadirkan suasana personal dalam tulisan. Tidak perlu khawatir untuk
kedengaran terlalu akademis. Yang penting hindari kecerobohan dalam menyampaikan
gagasan.
Esai Tinjauan
Sebuah tinjauan bisa bersifat formal atau informal, tergantung konteksnya. Tujuannya
adalah untuk mengevaluasi suatu karya, misalnya novel atau filem. Ini berarti pendapat
personal penulis berperan penting dalam proses penulisan. Di samping derajat subjektifitas,
standar objektif perlu ditetapkan untuk memberikan tinjauan atas sebuah karya. Tingkat
formalitas sebuah tinjauan ditentukan oleh seberapa banyak berupa analisis, sebarapa
banyak berupa ringkasan, dan seberapa banyak reaksi penulis atas karya yang dia tinjau.
Sebuath tinjauan yang lebih formal tidak hanya membahas karya yang ditinjau saja
melainkan juga menempatkan karya tersebut dalam konteks yang sesuai. Tinjauan yang
dimuat di surat kabar atau majalah popular cenderung meninjau suatu karya dalam hal
keuangan. Misalnya, apakah buku ini perlu dibeli atau apakah filem ini layak untuk ditonton?
Sedangkan tinjauan yang dimuat dalam jurnal yang lebih kritis akan mencoba menelaah

apakah novel baru ini berhasil mencapai sesuatu yang baru dan menggapai hasil yang

signifikan. Sebuah tinjauan yang baik akan membahas kedua hal ini dan mengupasnya
secara mendalam.
- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/11/jenis-jenis-esai-2.html#sthash.wJwHwINV.dpuf

Jenis-Jenis Esai (3)
Esai Riset
Esai jenis ini menuntun Anda menelusuri karya-karya atau tulisan-tulisan orang lain dan
meminta Anda untuk membandingkan pemikiran mereka dengan pemikiran Anda. Menulis
esai riset melibatkan Anda untuk mencari sumber-sumber yang relevan dan melakukan
sintesa atas temuan-temuan yang Anda dapatkan dari berbagai sumber tulisan. Temuan dan
gagasan yang Anda dapatkan ini kemudian dibandingkan dengan gagasan yang Anda miliki.
Anda harus mendapatkan teks atau tulisan mengenai subjek yang Anda akan tulis dan
menggunakan gagasan yang didapatkan untuk mendukung topik yang Anda akan tulis.
Karena begitu mudah tenggelam dalam berbagai tulisan yang begitu banyak didapatkan,
Anda harus sangat berhati-hati dalam membatasi topik yang akan ditulis. Dalam hal ini Anda
harus melakukan klasifikasi dan memilah-milah informasi mana yang valid dan handal unutk
mendukung gagasan atau topik yang Anda tulis. Bahaya yang paling sering terjadi dalam
penulisan esai jenis ini adalah penjiplakan (plagiarism). Jika esai Anda lebih banyak berupa

kutipan atau parafrase ketimbang gagasan asli Anda, Anda tidak melakukan sintesa tetapi
hanya mengkopi gagasan orang lain. Dosen atau guru akan memberi nilai yang rendah
untuk esai yang lebih banyak berupa kutipan atau parafrase. Apalagi jika kutipan atau
parafrase ini tidak menyertakan sumber dari mana mereka didapatkan, tulisan ini tergolong
sebagai plagiat dan harus dimasukkan ke tong sampah.
Esai Literatur
Dalam esai jenis ini, Anda melakukan eksplorasi dan melakukan konstruksi atas makna dari
sebuah karya sastra. Tulisan ini jelas lebih rumit dari pada sekedar tinjauan meskipun
keduanya bermaksud untuk memberikan evaluasi atas sebuah karya. Esai literatur lebih
condong memberikan komentar atau opini Anda atas karya literatur yang ditinjau dengan
memfokuskan pada aspek-aspek tertentu yang lebih spesifik. Esai literatur menitikberatkan
pada pembahasan mengenai bangunan karya sastra yang dibahas seperti: struktur, karakter
dan karaketerisasi, tema, gaya penulisan, nada dan suasana, dan keunggulan khusus dari
kari karya yang dibahas. Tulisan harus membahas bagaimana karya ini menjelaskan atau
menyinggung suatu persoalan tertentu dengan memakai sudut pandang tertentu dan
bagaimana detil-detil karya ini mendukung sudut pandang tersebut. Anda harus mengambil
sudut pandang tertentu terhadap karya ini dan mempertanyakan esensi dari tema yang
dibahas dan menemukan bagaimana dan mengapa detil-detil karya ini mendukung sudut
pandang Anda. Sebuah esai literatur bisa jadi merupakan interpretasi yang Anda simpulkan
yang hanya didasarkan atas membaca karya sastra tersebut. Esai literatur juga bisa berupa
percampuran pedapat dan interpretasi Anda sendiri dan kritik-kritik yang ditulis oleh orang
lain. Sekali lagi, waspada terhadap penjiplakan karena mengutip pandangan para kritikus
sastra tanpa menyebutkan sumbernya.
Esai Argumentasi
Seni menulis esai argumentasi tidak mudah didapatkan. Banyak orang mungkin berpikir
bahwa jika sesorang menyatakan pendapat, dia dapat memberikan argumen secara efektif.
Kenyataannya, orang-orang semacam ini sering terkejut ketika orang lain tidak sependapat
dengan mereka karena logika yang nampaknya kurang meyakinkan. Tambahan pula,
penulis argumentasi sering lupa bahwa tujuan utama dalam menyampaikan argumen adalah
memenangkan/merebut hati dan pikiran pembaca. Mudah sekali menyebut nama,

mengabaikan pandangan penulis lain yang didapat dari riset, mudah menerima argumen
penulis lain dan menganggapnya sebagai ajaran suci, dan bahkan lalai untuk mengecek
landasan argumennya yang dalam beberapa tahun belakangan sering dipertanyakan
kebenarannya. Hal semacam ini sering terjadi pada para penulis argumentasi pemula.
Untuk menjadi penulis esai argumentasi yang handal, Anda harus menjadi ahli di bidang
yang Anda tulis. Ketika Anda memilih topik, hindari menulis persoalan yang tidak mungkin
dapat Anda menangkan, betapa pun kuat perasaan dan hasrat Anda untuk menulis topik
atau persoalan tersebut. Lima topik terpopuler sepanjang waktu meliputi kepemilikan senjata
api untuk warga sipil, aborsi, hukuman mati, kebebasan berbicara, dan euthanasia atau hak
untuk mengakhiri hidup. Jika memungkinkan, hindari menulis kelima topik ini karena Anda
tidak mungkin akan dapat memenangkan hati dan pikiran pembaca karena telah begitu
banyak ahli dan praktisi yang menulis tentang kelima topik ini. Sebagai pemula, Anda hanya
akan menjadi pengekor dan pengikut saja. Pilihlah topik-topik yang sedang hangat
dibicarakan namun belum banyak ditulis orang. Dengan begitu, tulisan Anda akan menjadi
rujukan awal dari suatu persoalan yang menyita perhatian publik. Karena itulah, esai
argumentasi menjadi esai ajuan bagi para editor surat kabar untuk dimuat di halaman atau
rubrik opini mereka.
Esai Sebab-Akibat
Esai sebab-akibat menyertakan beberapa elemen penulisan yang dianggap lebih bergengsi
ketimbang esai deskripsi atau narasi. Yang perlu diperhatikan ketika menulis esai jenis ini
adalah nada esai yang harus dijaga untuk selalu kedengaran masuk akal dan bahwa apa
yang Anda sajikan dalam esai merujuk pada fakta dan dapat dipercaya. Sumber-sumber
yang mendukung sering diperlukan dan pilihan atas sumber-sumber yang handal juga
merupakan seni tersendiri karena mereka akan merefleksikan kesahihan esai Anda. Jangan
pernah menggunakan sudut pandang orang pertama (persona saya). Esai sebab-akibat
harus objektif dan tidak memihak (imparsial). Perhatikan contoh sudut pandang yang lemah
berikut:
1. Saya kira aborsi harus dilarang di bumi Indonesia.
Pemihakan dan penggunaan kata “saya” dalam argumen di atas kurang objektif. Jauh lebih
baik kalau kita menuliskannya secara langsung dan tidak memihak, menjadi:
2. Aborsi harus dilarang di bumi Indonesia.
Kalimat 1 menggunakan sudut pandang orang pertama (saya). Kalimat seperti ini memberi
kesan pandangan penulis yang lemah dan lebih cocok digunakan dalam esai narasi. Kalimat
2 jauh lebih berdaya dan pernyataannya tidak hanya membatasi pandangan penulis, tetapi
juga mewakili pandangan pembaca. Tujuan esai sebab-akibat adalah untuk meyakinkan
pembaca bahwa segala sesuatu ada sebabnya atau bahwa peristiwa satu mempengaruhi
peristiwa lainnya.
Esai Perbandingan
Tujuan dan fungsi utama esai perbandingan adalah jelas – menemukan persamaan dan
perbedaan antara dua objek yang diperbandingkan. Jenis esai ini menyaratkan penulisnya
sebagai seorang pengamat. Dalam banyak kasus, penulis esai perbandingan tidak harus
seorang pakar atau sarjana yang tahu persis akan objek yang ditulisnya. Esai ini juga tidak
mengharuskan perlunya referensi yang bersifat akademis. Esai perbandingan pada
umumnya bersifat subjektif dan penulisnya diminta untuk memunculkan perbedaan atau
persamaan yang signifikan dari objek yang ia tulis agar dapat dijabarkan dan dianalisis

dalam tulisan. Meskipun terdapat penekanan yang berbeda ketika penulis menitikberatkan
pada perbedaan atau persamaan dari objek yang dia tulis, pola penulisan esainya tetap
sama, yaitu diawali dengan satu paragraf pendahuluan, beberapa paragraf isi (tubuh esai),
dan satu paragraf penutup. Ketika menulis esai jenis ini, jangan lupa untuk menggunakan
ungkapan-ungkapan bahasa yang menjadi cirikhas dari esai ini. Ungkapan-ungkapan
spesifik yang cocok digunakan untuk penulisan esai ini dapat membantu memperjelas tujuan
penulisan esai. Misalnya, Anda dapat menggunakan ungkapan “di lain pihak”, “sebaliknya”,
demikian pula”, “sama halnya dengan”, “dibandingkan dengan”, “tidak seperti”, “meskipun
demikian”, dan lain-lain. Ungkapan-ungkapan ini akan membuat gagasan yang Anda
sampaikan menjadi melekat dan menyatu dalam satu kesatuan pandangan, sehingga
secara otomatis membuat esai Anda semakin meyakinkan.
- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/11/jenis-jenis-esai-3.html#sthash.aWOxe3yR.dpuf

10 Langkah Mudah Membuat Esai
Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan
yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian: pendahuluan, tubuh
esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan topik yang akan
dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai terdiri atas beberapa paragraf (antara dua hingga lima
paragraf, tergantung gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf
kesimpulan. Berikut adalah 10 langkah mudah dalam menulis sebuah esai.
Langkap 1: Memilih Topik
Bila topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun
demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe
naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika
hanya merupakan tinjauan umum, Anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda
ingin melakukan analisis khusus, topik Anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu
umum, Anda dapat mempersempit topik. Sebagai contoh, topik tentang “Indonesia” adalah satu topik
yang masih sangat umum. Jika tujuan Anda menulis adalah menyampaikan gambaran umum
(overview) tentang Indonesia, maka topik ini sudah tepat. Namun bila Anda ingin membuat analisis
singkat, Anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi
Politik di Indonesia.” Setelah yakin akan apa yang akan ditulis, Anda bisa melanjutkan ke langkah
berikutnya. Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya Anda
memiliki kebebasan memilih topik yang Anda sukai, sehingga bisa membuat esai Anda jauh lebih kuat
dan berkarakter.
Langkah 2: Menentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan untuk
meyakinkan orang agar mempercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan bagaimana
melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang, ide,
tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih harus sesuai dengan tujuannya.
Langkah 3: Menyampaikan Gagasan
Jika Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat anda.
Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda memiliki masalah dalam
menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di sekeliling Anda. Adakah hal-hal yang menarik di
sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda, dan tanyakan diri sendiri apa yang akan Anda lakukan bila
mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan topik yang Anda tulis? Mungkin ada
beberapa yang menarik untuk dijadikan gagasan. Jangan mengevaluasi gagasan-gagasan tersebut
sebelum Anda merasa tuntas menyampaikannya, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di
kepala. Langkah ini sebagai wadah untuk brainstorm.
Langkah 4: Mengevaluasi Gagasan Potensial
Jika telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan tersebut. Jika
tujuannya adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika
tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting,
berapa banyak gagasan yang Anda miliki untuk topik yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah

berikutnya, lihat sekali lagi bentuk naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus saat Anda
menentukan topik, Anda perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.
Langkah 5: Membuat Outline (Kerangka Esai)
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah
format yang terorganisir. Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian
atas. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup lebar di antaranya.
Tuliskan garis besar gagasan tentang topik yang Anda maksud. Jika Anda mencoba meyakinkan,
berikan argumentasi terbaik. Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya
sehingga dapat dipahami pembaca. Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori
utama dari informasi tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri
kertas tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama.
Langkah 6: Menulis Tesis
Tesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama
esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang akan disampaikan oleh
pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang Anda harus melihat kembali outline yang
telah Anda buat dan memutuskan poin penting apa yang akan Anda sampaikan. Pernyataan tesis
terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di Indonesia
Bagian kedua menyatakan gagasan utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar
biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
Langkah 7: Menulis Tubuh Esai
Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah
Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis pada outline akan menjadi satu paragraf dari
tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa. Mulailah dengan menulis ide
utama Anda dalam bentuk kalimat. Misalkan idenya adalah “Pemberantasan korupsi di Indonesia”,
Anda dapat menulis “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu
yang lama.” Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang mendukung ide tersebut, namun sisakan
empat sampai lima baris. Pada setiap gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi
ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau pembahasan. Bila perlu, Anda dapat menggunakan
kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis, Anda hanya
tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.
Langkah 8: Menulis Paragraf Pendahuluan
Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Awali paragraph pendahuluan dengan suatu informasi
nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi atas
gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang
menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski
anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda harus menggunakannya dengan
tepat dan hati-hati. Cara lain adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara
beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda. Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat
mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis Anda. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. (Untuk
lebih jelasnya, baca Pararagraf Pendahuluan Esai.)
Langkah 9: Menulis Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan
perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis
ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan pendapat dan perasaan Anda
tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai.
Langkah 10: Memberikan Sentuhan Akhir
Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan
paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika esai Anda menjelaskan
suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat. Teliti format penulisan seperti
margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. Anda dapat merevisi esai dengan memperkuat poin
yang lemah. Baca kembali esai Anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu esai Anda dalam
beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal? Apakah kalimat satu dengan

yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk
menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.Teliti
kembali penulisan dan tata bahasa Anda.
- See more at: http://www.menulisesai.com/2013/01/10-langkah-mudah-membuatesai.html#sthash.mZ3Xagsa.dpuf

10 Langkah Praktis Menulis Esai
Bagi penulis pemula, menulis esai itu tidak mudah. Kesulitan utama mereka adalah
bagaimana cara memulainya. Sebenarnya ada banyak teori dalam buku-buku komposisi yang
menjelaskan tehnik dan cara menulis esai yang efektif. Penjelasan berikut merupakan
ringkasan praktis yang diambil dari berbagai sumber sebagai panduan bagi penulis pemula.
Semoga l0 langkah praktis ini membantu penulis pemula mengawali langkah penting mereka
untuk berani menulis.
1. Lakukan Riset
Sebelum menulis esai, lakukan riset terlebih dahulu tentang topik yang ingin Anda tulis.
Pastikan bahwa Anda cukup ahli atau paham dengan topik bahasan. Manfaatkan internet,
data-data akademis, perpustakaan, surat kabar, majalah, dan sumber-sumber terpercaya lain
yang dapat memperkaya pemahaman Anda tentang topik yang akan Anda tulis. Buat catatan
kecil dari temuan-temuan Anda dari riset. Catat pula kutipan-kutipan penting atau menarik
dari riset Anda.
2. Lakukan Analisis
Setelah memiliki dasar pemahaman yang baik tentang topik yang akan Anda tulis, mulailah
dengan menganalisis argumen-argumen atau gagasan yang Anda temukan dalam riset.
Identifikasi argumen mana yang valid atau yang disertai bukti dan alasan yang kuat. Pisahkan
argumen yang kuat dari yang lemah. Pada saat bersamaan pelajari bagaimana para pengarang
menyajikan gagasan dalam esai mereka. Cobalah menilai esai yang ditulis orang lain.
3. Lakukan Brainstorming
Esai yang baik memuat dan mendiskusikan gagasan orisinil. Karena itu buatlah daftar
pertanyaan tentang topik yang akan Anda buat dan cobalah untuk memberikan jawaban.
Renungkan dan tuliskan jawaban-jawaban tersebut pada secarik kertas. Teruslah berpikir
sampai Anda mendapatkan gagasan-gagasan orisinil yang brilian untuk ditulis.
4. Rumuskan Tesis
Ambil gagasan yang terbaik dan rumuskan dalam satu kalimat tesis. Kalimat tesis adalah
kalimat yang menyatakan inti gagasan yang hendak Anda sampaikan dalam esai. Kalimat ini
harus dirumuskan secara ringkas namun jelas. Esai yang baik harus memiliki kalimat tesis
yang dirumuskan secara ringkas namun jelas.
5. Buat Kerangka
Sebelum menulis, buat terlebih dahulu kerangka esai (outline). Kerangka ini akan membantu
penulisan esai secara tuntas. Tulis kalimat utama (topik) dalam setiap paragraph dan tulis
gagasan-gagasan penjelas dalam bentuk poin-poin untuk melukiskan isi argumen dari setiap
aragraph. Atur dan petakan argumen dan gagasan Anda secara cermat sehingga esai Anda
nanti akan menjadi sebuah karangan yang terpadu.
6. Tulis Pendahuluan

Kini saatnya Anda menulis bagian pendahuluan esai. Bagian ini harus mampu menarik
perhatian dan minat pembaca. Jelaskan persoalan yang akan Anda bahas secara garis besar
dan arahkan pembahasan pada kalimat tesis. Pendahuluan hanyalah sebuah pengantar akan
bukan penjelasan atas persoalan yang nanti akan Anda bahas di bagian isi esai. Jadi, pastikan
bahwa pendahuluan Anda menarik.
7. Tulis Paragraf Isi
Setiap paragraf isi harus fokus pada satu gagasan utama yang mendukung rumusan tesis
Anda. Mulai setiap paragraf isi dengan kalimat topik. Berikan dukungan dengan
menunjukkan bukti dan penjelasan yang logis atas topik utama Anda melalui kalimat-kalimat
penjelas. Penjelasan ini dapat berupa contoh, data statistik, diskripsi, logika sebab-akibat,
perbandingan dan lain-lain.
8. Tulis Simpulan
Setelah menyelesaikan paragraf-paragraf isi, tutup esai Anda dengan membuat simpulan yang
merangkum apa yang telah Anda sampaikan dalam esai. Akhiri paragraf simpulan ini dengan
pemikiran yang gampang diingat pembaca. Ini dapat berupa kutipan, logika yang menarik,
atau sebuah rekomendasi untuk melakukan tindakan.
9. Gunakan Format MLA
Format MLA (Modern Language Association) adalah format penulisan esai yang dipakai
secara internasional. Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang hal ini, silakan
melakukan riset lebih lanjut di internet. Format ini meliputi cara penulisan referensi, catatan
kaki, catatan akhir, dan lain-lain.
10. Perhatikan Gaya Bahasa
Anda belum selesai menulis esai sebelum Anda memoles gaya bahasa esai Anda. Baca ulang
esai Anda dan edit bahasanya dengan memperbaiki tata bahasa, alur dan ritme kalimat,
penekanan gagasan, penyesuaian tingkat formalitas bahasa, atmosfir yang ingin disampaikan,
pilihan kata, dan hal-hal lain yang membuat esai Anda semakin impresif. Hindarkan esai
Anda dari kesalahan-kesalahan elementer seperti salah ketik, salah ejaan, salah tanda baca
seperti huruf kapital, titik, koma, dan tanda baca lainnhya. Gaya bahasa berperan penting dan
membuat esai Anda mudah dicerna.
Selain 10 langkah praktis di atas, perlu juga Anda sadari bahwa menulis esai memerlukan
latihan yang kontinyu. Bagi penulis pemula, jangan berharap terlalu berlebihan saat berhasil
menyelesaikan esai pertama. Kesalahan mendasar yang sering dilakukan para penulis pemula
adalah pemikiran bahwa mereka menganggap tulisan mereka sempurna atau luar biasa.
Menulis adalah kegiatan kreatif yang senantiasa harus diasah. Semakin sering kita menulis,
semakin baik hasil tulisan kita. Selamat berlatih.
- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/10-langkah-praktis-menulisesai.html#sthash.Ujvx6zqt.dpuf

Contoh-Contoh Paragraf Pendahuluan
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Menulis Pendahuluan Esai, paragraf pendahuluan dapat
dibandingkan seperti gerbang yang menyambut pengunjung untuk memasuki sebuah rumah.
Demikian pula paragraf pendahuluan. Paragraf ini harus dirancang sedemikan rupa agar menarik
bagi pembaca sekaligus menciptakan suasana sambutan yang hangat agar pembaca melanjutkan
membaca isi esai. Untuk mempermudah pembelajaran kita, berikut adalah enam tehnik yang dapat
digunakan untuk membuka esai kita dengan menarik dan efektif.

1. Tehnik Pengantar Umum
Topik: Persoalan Banjir di Jakarta
Sebagai ibu kota negara, Jakarta sarat dengan berbagai persoalan. Salah satu persoalan yang
dari dulu sampai sekarang belum tertangani dengan baik adalah masalah banjir. Hampir setiap tahun,
terutama di musim penghujan pada periode November – Februari, warga Jakarta tidak pernah
merasa tenang. Banjir selalu mengancam mereka. Bencana ini selalu datang meskipun tidak pernah
diundang. Bagi masyarakat yang tinggal di pinggir sungai-sungai yang membelah Jakarta, masalah
ini sudah menjadi santapan rutin di musim penghujan. Secara umum, penyebab banjir di Jakarta
disebabkan oleh kondisi geografis/topografis Jakarta, infrastruktur yang minimal, dan perilaku
masyarakat.
2. Tehnik Definisi
Topik: Kategori Nilai Kebajikan Manusia
Tidak mudah membuat batasan apa itu nilai, mengingat ada cukup banyak pendapat tentang hal
ini yang saling berbeda (lihat Kluckhohn, 1962; Rokeach, 1973; Smith, 1969). Oleh sebab itu, tulisan
ini membatasi makna nilai seperti yang diartikan oleh Driyarkara bahwa nilai merupakan hakikat suatu
hal, yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia (Driyarkara, 1966:38). Lebih lanjut,
Driyarkara menjelaskan bahwa nilai itu erat berkaitan dengan kebaikan, kendati keduanya memang
tidak sama, mengingat bahwa sesuatu yang baik tidak selalu bernilai tinggi bagi seseorang atau
sebaliknya. Sebagai contoh, cincin berlian itu baik, tetapi tidak bernilai bagi seseorang yang mau
tenggelam bersama kapalnya. Kebaikan itu lebih melekat pada ”hal”-nya, sementara nilai lebih
menunjuk sikap orang terhadap suatu hal yang baik. Oleh karena itu, nilai kebajikan dapat dibedakan
dalam tiga kategori besar, yaitu nilai fisik, nilai sosial, dan nilai moral.
3. Tehnik Anekdot
Topik: Pelayanan pubik di Jakarta
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pelayanan publik di Indonesia sangat parah. Ada adagium
yang mengatakan, ”Kalau dapat dipersulit, kenapa dipermudah?” Kejadian berikut memperkuat
adagium di atas. Seorang teman yang baru pindah ke Jakarta bermaksud mengurus KTP di salah
satu kelurahan di Jakarta Barat. Setelah memenuhi semua persyaratan yang diminta, teman tersebut
dengan penuh percaya diri mendatangi kelurahan yang dimaksud. Sebelumnya, saya sudah
mengingatkan dia agar menggunakan ”jalur belakang” guna mempercepat pembuatan KPT baru
baginya. Namun, dia menolak. Dalam hati saya berkata, ”Belum tahu dia!” Singkat kata, setelah
bolak-balik selama seminggu ke kelurahan, bukan KTP yang dia dapatkan, tapi kekesalan dan
kejengkelan. Kisah ini menunjukkan bahwa pelayanan publik di Jakarta sangat memprihatinkan.
4. Tehnik Rhetorical Questions
Topik: Merencanakan liburan yang menyenangkan
Bingung menentukan kemana Anda akan berlibur akhir tahun ini? Liburan apa yang murah-meriah
namun menyenangkan buat keluarga? Mau ke pantai atau ke pegunungan? Merencanakan liburan
memang gampang-gampang sulit. Tanpa persiapan dan perencanaan yang matang, liburan bukan
memberi penyegaran tapi malah menimbulkan stres dan kebosanan. Kalau mau gampang, serahkan
saja liburan Anda ke travel agent. Namun, liburan seperti ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Salah-salah pemborosanlah yang akan Anda rasakan. Untuk merencanakan liburan yang murah
namun menyenangkan, ikutilah tip-tip berikut.
5. Tehnik Reverse Direction
Topik: Kesadaran masyarakat Jakarta akan kebersihan lingkungan
Hidup di lingkungan yang bersih menjadi dambaan setiap orang. Lingkungan yang bersih dan
tertata rapi tidak hanya menyehatkan namun juga membuat orang kerasan. Singapura menjadi salah
satu negara-kota yang terkenal dengan kebersihan lingkungannya. Denda yang besar diberlakukan
untuk semua orang yang membuang sampah sembarangan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin
terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Alangkah nikmatnya hidup di lingkungan yang sehat
dan bersih seperti di Singapura. Sayangnya, kalau kita tinggal di kampung di Jakarta, keinginan untuk
tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat masih menjadi impian semata. Kesadaran masyarakat

Jakarta akan kebersihan lingkungan masih sangat rendah. Buruknya lingkungan di Jakarta
disebabkan oleh perilaku warga yang buruk, pemahaman warga yang rendah akan manfaat
kebersihan, dan kurangnya kepedulian berbagai pihak akan lingkungan yang bersih.
6. Tehnik Kutipan
Topik: Makna kehidupan

”Urip mung mampir ngombe.” Demikian bunyi pepatah Jawa yang kedengarannya
mengecilkan makna kehidupan. Benarkah hidup hanya sekedar mampir minum? Sedemikian
singkatkah hidup sehingga kita tidak bisa berbuat sesuatu? Dalam kesempatan lain,
protagonis Forrest Gump dalam filem Hollywood yang sangat populer di 1994 mengatakan,
”Life is like a box of chocholate. You never know what you’re gonna get.” Benarkah hidup tak
dapat diduga dan tidak memiliki kepastian? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini senantiasa
mengusik kita. Tidak mudah untuk menjawabnya. Namun, dari kedua kutipan tersebut, kita
setidaknya mempelajari tiga hal tentang kehidupan: singkat, tak terduga, dan waspada.
Tiga kata sifat ini dapat menggambarkan makna kehidupan bagi manusia.
- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/12/contoh-contoh-paragrafpendahuluan.html#sthash.gwTMP2bS.dpuf

Contoh Esai

Kesalahan yang umumnya dilakukan penulis pemula adalah cepat puas dengan esai
yang berhasil mereka selesaikan. Kesalahan ini diperparah dengan anggapan
bahwa esainya berkualitas baik, bahkan sangat baik. Anggapan semacam ini tentu
tidak sepenuhnya salah. Sebagai penulis, kita boleh bangga atau puas dengan apa
yang telah kita hasilkan. Namun, ada baiknya kita meminta orang lain membaca
esai kita dan meminta pendapat mereka. Hanya orang lainlah yang dapat menilai
apakah tulisan kita berkualitas atau tidak. Karena itu, berikut adalah sebuah contoh
esai sederhana yang dimaksudkan untuk membantu kita mengorganisasi gagasan
kita dengan baik. Perhatikan bagaimana esai berjudul “Pesona Bali” ini
menyampaikan gagasan-gagasannya secara sistematis.
Pesona Bali
Siapa tak kenal Bali, pulau kecil di seberang ujung Timur Jawa ini? Pulau indah nan menawan
yang dijuluki pulau dewata ini bagai magnit yang menarik wisatawan, baik domestik maupun
mancanegara. Bahkan sebelum mengenal nama Indonesia, banyak wisatawan asing lebih dulu
mengenal nama Bali. Ada banyak hal yang dapat dinikmati ketika mengunjungi Bali, mulai dari wisata
pantai, gunung, budaya, dan lain sebagainya. Jutaan wisatawan mengunjungi Bali setiap tahunnya
karena keramahan masyarakatnya, keindahan panoramanya, dan keunikan budayanya.
Pertama, Bali menjadi tujuan wisata dunia karena keramahan masyarakatnya. Sesaat setelah
wisatawan menginjakkan kaki di bumi seribu pura ini, senyum ramah penduduk Bali akan menyambut
mereka. Masyarakat Bali yang sangat taat menjalankan agama Hindhu dan adat-istiadat mereka ini

sangat terbuka dan menghargai para pendatang. Sistem pemerintahan desa yang kuat dengan ribuan
banjar di seluruh Bali juga memberi suasana damai dan tentram bagi para wisatawan. Dengan
masyarakat yang taat adat, Bali memberikan segala keramahan bagi wisatawan.
Disamping keramahan masyarakatnya, wisatawan jatuh cinta dengan Bali karena keindahan
panoramanya. Wisatawan dapat memanjakan diri dengan berjemur di pantai dengan sinar matahari
yang hangat di sepanjang garis pantainya. Bagi mereka yang menyukai olah raga pantai
seperti surfing, snorkeling, dan diving, Bali adalah surganya. Ombak Pantai Kuta yang bisa mencapai
2-3 meter memberikan tantangan tersendiri bagi para surfers. Tak heran kalau Pantai Kuta sering
digunakan sebagai ajang pertandingan surfing internasional. Pantai lain, seperti Sanur, menawarkan
keindahan batu koral dan air lautnya yang jernih. Pantai Lovina di Bali Utara memberikan atraksi
lumba-lumba bagi mereka yang menyukai binatang laut. Selain pantai, wisatawan yang merindukan
udara sejuk pegunungan, Bali tak kalah menariknya. Kintamani, misalnya, memberikan kesejukan
dan kesegaran alami. Wisatawan dapat menikmati keanggunan Gunung Batur beserta Danau Batur
yang terkenal dan penuh misteri itu. Mereka pun bisa pergi ke Sangeh dengan legenda monyetnya
atau ke lereng Gunung Agung yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa dengan
pura terbesar di Bali, Besakih. Pendek kata, dari pantai hingga gunung, panorama Bali tiada duanya.
Yang paling mengesankan adalah keunikan budaya Bali yang sudah tersohor ke seluruh
dunia. Adat istiadat yang kuat dan tidak pudar dengan derasnya industri pariwisata merupakan daya
tarik tersendiri. Perayaan dan festival, baik yang bersifat keagamaan maupun adat, selalu mewarnai
kehidupan masyarakat Bali. Galungan, Kuningan, Nyepi, Purnama, Ngaben, dan banyak lagi lainnya
mampu menghipnotis para wisatawan. Beragam tarian yang enerjik dan dinamis akan memberikan
ingatan yang tak mudah lenyap di benak wisatawan. Ini semua dibarengi dengan irama dan
komposisi gamelan yang sesekali lembut, terkadang menghentak, penuh mistik. Lihatlah tari Janger
yang dinamis, Pendet yang gemulai, atau Kecak yang magis. Para penarinya pun dihiasi dengan
berbagai ornamen, baik baju maupun pernak-pernik lainnya, dengan beragam warna-warni yang
mengagumkan. Disamping pesona festival dan tarian, hasil olah budaya penduduk Bali juga
mengagumkan. Beragam hasil kerajinan Bali terkenal karena keunikan dan keindahannya. Patung,
ukiran, lukisan, atau cindera mata lain dijual dengan harga terjangkau. Semua ini dapat dinikmati di
pulau kecil yang dapat dicapai selama dua jam penerbangan dari Jakarta.
Dengan pesona yang dimiliki Bali, tidaklah mengherankan bila Bali dikunjungi jutaan
wisatawan setiap tahunnya. Banyak diantara mereka, sepulang liburan di Bali, mendapatkan
pengalaman unik yang sering menjadi inspirasi dan semangat hidup. Jadi, kalau Anda bingung
menentukan kemana akan liburan tahun ini, mengapa tidak ke Bali? (527 kata)
- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/contoh-esai.html#sthash.JzqtX6yQ.dpuf