Pendekatan dalam pembelajaran doc 1

PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 6
NAMA
DETIRA PUTRI
FATIMAH
NUR JANNAH
UMAIROH HASIBUAN
WIJAR SANTIKA
DOSEN PEMBIMBING :
MATA KULIAH
:

NPM

1006010020
1006010028
1006010029
1006010026
1006010008
SRI MULYATIK, M.Pd
BELAJAR PEMBELAJARAN

SEMESTER III
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AL WASHLIYAH
MEDAN
2011

KATA PENGANTAR
Bismillahirahmannirrahim.
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT . Karena atas rahmat
dan nikmat – Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “
Pendekatan dalam Pembelajaran”. Makalah ini disusun untuk memperoleh nilai tugas

kelompok mata kuliah “Belajar Pembelajaran”. Shalawat dan salam penulis ucapkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalahnya kepada manusia
untuk membimbing umatnya ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang masalah yang berhubungan dengan
judul makalah. Penulis berharap semoga isi makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, dan mudah-mudahan pembahasan ini dapat menjadi bahan acuan dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi para mahasiswa.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih belum
sempurna, masih banyak terdapat kejanggalan dan kekurangan dikarenakan kurang
luasnya wawasan penulis, oleh karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran
ataupun sanggahan yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi kesempunaan
makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini
baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga segala bantuannya mendapat
balasan dari Allah SWT dan memberi manfaat bagi kita semua.
Medan, 10 Desember 2011
Penulis

i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................1
B. Perumusan Masalah...........................................................................1
C. Tujuan Makalah.................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan dalam Pembelajaran.....................................3
B. Macam-Macam Pendekatan dalam Pembelajaran………………….3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………… 13
B. Saran………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................iv

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang
bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya.interaksi yang bertujuan itu
disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernilai
edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar. Guru ingin memberikan layanan
yang baik bagi anak didik. Dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan
menggairahkan.
Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses guru harus pandai menggunakan
pendekatan secara arif dan bijaksana , bukan sembarangan yang bisa merugikan anak
didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan.
Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik.

Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.
Pembelajaran adalah proses kegiatan yang dilakukan guru agar siswa belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru dan siswa masing-masing punya peran dan
aktivitas dalam interaksi belajar mengajar.
Tiap pendekatan pembelajaran tersebut mempunyai karakteristik tertentu, dan
berbeda antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan fungsi dan tujuan tiap
pendekatan. Masih banyak pendekatan lain yang dapat dipilih dan diterapkan dalam
upaya implementasi kurikulum.
Dewasa ini setiap peserta didik selalu mengalami permasalahan dalam kegiatan
belajar, maka dari itu penulis tertarik membahas masalah tentang pendekatan dalam
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Agar permasalahan yang dibahas tidak terlalu meluas, maka dari itu penulis
membatasi permasalahan seputar:
1. Pengertian pendekatan dalam pembelajaran.
2. Macam-macam pendekatan dalam pembelajaran

1

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai jawaban dari
permasalahan yang di bahas serta sebagai tugas kelompok untuk mata kuliah Belajar
Pembelajaran.

2

BAB II
PEMBAHASAN
PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
A. Pengertian Pendekatan dalam Pembelajaran
Pendekatan dalam pembelajaran berdasarkan variabelnya terbagi atas dua kata
yaitu Pendekatan dan Pembelajaran. Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
oleh individu yang diharapkan adanya perubahan tingkah laku pada hasil akhirnya.
Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan
tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu dan untuk mencapai hakikat
belajar tersebut dan Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Pembelajaran adalah kegiatan dalam proses implementasi kurikulum yang
dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang

akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu
satuan instruksional tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan
pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan
disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan
pembelajaran.
B. Macam-Macam Pendekatan dalam Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran dapat dilakukan dengan memfokuskan pada
dua pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Selain dari pendekatan yang di fokuskan terhadap subyeknya, pendekatan
pembelajaran dapat di bagi atas:

3


1. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung
menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati
bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta,
peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak.
2. Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan kesempatan
kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep
sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan ini dilatar belakangi oleh konsep-konsep
belajar menurut teori Naturalisme-Romantis”dan teori kognitif gestal.Naturalismeromantis menekankan kepada aktifitas siswa. Dan teori kognitif gestal menekankan
pemahaman dan kesatu paduan yang menyeluruh.
Pendekatan ini adalah proses penalaran yang bermula dari umum kekeadaan
khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajukan aturan prinsip
umum diikuti dengan contoh-contoh atau penerapan penerapan aturan prinsip umum ke
dalam keadaan khusus.
3. Pendekatan Induktif
Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris PrancisBacon (1561)
yang menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit
sebanyak mungkin. Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya

kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif
atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
4. Pendekatan Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu “heuristik”yang beari saya
menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta psikologis yang
muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi.
Metode Heuristik ini dipopulerkan oleh profesor Amstrong pada abad ke 19 . menurut
metode ini peserta didik sendiri yang harusmenemukan fakta ilmu pengetahuan.

4

5. Pendekatan Pembelaiaran Berbasis Kompetensi
Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran
adalah penguasaan kompetensi oleh peserta; (2). Proses pembelajaran harus memiliki
kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan; (3) Aktivitas
pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu peserta dengan peserta lain tidak ada
ketergantungan; (4). Harus tersedia program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang
lebih cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
6. Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas
Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas

dapat diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin terciptanya
iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa. Karena itu
manajemen kelas berhubungan dengan beberapa hal, yaitu: (1). Kontrol terhadap situasi
belajar, (2) Mengarahkan kegiatan belajar bagi siswa, (3) Menjembatani perbedaan
perbedaan belajar siswa.
7. Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual
Pembelajaran di mana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran
disesuaikan dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara vertikal
maupun perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan
karakteristiknya, bakat, dan minat nya.
8. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif, merupakan suaatu pendekatan pembelajaran dimana
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota
terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995). Belajar
kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu).
Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan
diri atau berperan di antara teman-teman sebaya.
9. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masyarakat
Pengajaran yang berpusat pada masyarakat adalah suatu bentuk pengajaran yang
memadukan antara sekolah dan masyarakat, dengan cara membawa sekolah kedalam


5

masyarakat, dan atau membawa masyarakat ke dalam sekolah guna mencapai tujuan
pengajaran/pendidikan yang ditetapkan.
Pembelajaran kontektual adalah kaidah pembelajaran yang menggabungkan isi
kandungan dengan pengalaman harian individu, masyarakat dan alam pekerjaan. Kaidah
ini menyediakan pembelajaran secara kongkrit atau melibatkan hands–on dan mind-on.
10. Pendekatan konstruktivis
Teori belajar konstruktivis beranjak dari psikologi perkembangan intelektual
Piaget yang memandang belajar sebagai proses pengaturan sendiri (self regulation)yang
dilakukan seseorang dalam mengatasi konflik kognitif. Konflik kognitif timbul pada saat
terjadi ketidak selarasan (disequilibrasi) antara informasi yang di terima siswa karena
struktur kognitif yang telah dimilikinya. Adapun pengaturan sendiri adalah proses
internal unuk mencapai ekquilibrasi atau keselarasan yang dilakukan melaui dwi fungsi
yaitu organisasi dan adaptasi.
11. Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh
Menurut Jollife et. al.(2001: 32), secara tradisional pembelajaran jarak jauh
adalah merupakan pembelajaran di mana secara geografis siswa (pembelajar) berada
jauh dari fasilitator (guru) dan bekerja atau belajar secara mandiri melalui serangkaian
bahan-bahan pembelajaran.Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk
bantuan atau tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran. Namun
dewasa ini, konsep pembelajaran jarak jauh telah berkembang luas.
12. Pendekatan Konsep Belajar Tuntas menurut (Oemar Hamalik :2006)
Pembelajaran dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) adalah suatu
keyakinan bahwa seluruh siswa dapat belajar dengan tepat jika diberikan waktu dan
pembelajar yang tepat serta layak. Para siswa dapat mencapai ketuntasan ketika standar
pembelajaran dirumuskan dan digambarkan dengan jelas, penilaian dan pengukuran
kemajuan siswa ke arah capaian tujuan dilaksanakan dengan teliti.
13. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu
proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk

6

memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan
pendekatan lingkungan.
14. Pendekatan Inkuiri
Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti
membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan
dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli
penelitian (Dettrick, G.W. 2001). Dalam pendekatan inkuiri berarti guru merencanakan
situasi sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk menggunakan prosedur yang
digunakan para ahli penelitian untuk mengenal masalah, mengajukan pertanyaan,
mengemukakan langkah-langkah penelitian, memberikan pemaparan yang ajeg,
membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang pengalaman.
15. Pendekatan Interaktif
Dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada
siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang
berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
16. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan
melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada dua
versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur yang
digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian
pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah
yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya
dalam menyediakan bahan dan membantu memberi pentunjuk.
17. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telah
dikembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan
Masyarakat (S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan dari
Science, Technlogy and Society. Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari

7

konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana
teknologi itu berperan di masyarakat (Depdikbud, 1992).
18. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach)
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau
lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur pembelajaran yang dipadukan dapat
berupa konsep dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata
pelajaran lain, atau dapat juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode lain.
19. Pendekatan Kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan
pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok memang suatu
waktu diperlukan dan pelu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial
anak didik. Hal ini disadari bahwa anak didik adalah sejenis makhluk homo secius,
yakni makhluk yang berkecendrungan untuk hidup bersama.
Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa
sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa
egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap
kesetiakawanan sosial dikelas. Tentu saja sikap ini pada hal-hal yang baik saja. Mereka
sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan, seperti ekosistem dalam mata rantai
kehidupansemua makhluk hidup di dunia. Tidak ada makhluk hidup yang terus menerus
berdiri sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain, langsung atau tidak langsung, disadari
atau tidak, makhluk lain itu ikut ambil bagian dalam kehidupan makhluk tertentu.
20. Pendekatan Edukatif
Apapun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan tujuan
untuk mendidik, bukan karena motif-motif lain, seperti karena dendam, karena gengsi,
karena ingin ditakuti dan sebagainya.
Anak didik yang telah melakukan kesalahan, yakni membuat keributan didalam
kelas ketika guru sedang memberikanpelajaran, misalnya, tidak tepat diberi sanksi
hukumdengan cara memukul badannya sehingga luka atau cidera. Hal ini adalah sanksi

8

hukum yang tidak bernilai pendidikan. Guru telah melakukan sankst hukum yang salah.
Guru telah menggunakan teori power, yakni teori kekuasaan untuk menundukkan orang
lain. Dalam pendidikan, guru akan kurang arif dan bijaksana bila menggunakan
kekuasaan. Karena hal itu bisa merugikan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
anak didik. Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan
edukatif. Setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan guru harus bernilai pendidikan
dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar agar menghargai norma hukum, norma
susila, norma sosial dan norma agama.
Cukup banyak sikap dan perbuatan yang harus guru lakukan untuk menanamkan
nilai-nilai kebaikan kepada anak didik. Salah satu contohnya, misalnya, ketika lonceng
tanda masuk kelas telah berbunyi, anak-anak jangan dibiarkan masuk dulu, tetapi
suruhlah mereka berbaris di depan pintu masuk dan perintahkanlah ketua kelas untuk
mengatur barisan. Semua anak perempuan berbaris dalam kelompok sejenisnya.
Demikian juga semua anak laki-laki, berbaris dalam kelompok sejenisnya. Jadi, berisan
dibentuk menjadi dua dengan pandangan terarah kepintu masuk. Di sisi pintu masuk
guru berdiri sambil mengontrol bagaimana anak-anak berbarisdi depan pintu masuk
kelas. Semua anak di persilahkan masuk oleh ketua kelas. Mereka pon satu persatu
masuk kelas, merka satu persatu menyalami guru. Semua anak-anak masuk dan
pelajaran pun dimulai.
Contoh diatas menggambarkan pendekatan edukatif yang di lakukan telah oleh
guru dengan menyuruh anak didik berbaris di depan pintu masuk kelas. Guru telah
meletakkan tujuan untuk mwmbina watak anak didik dengan pendidikan akhlak yang
mulia.
Kasus yang terjadi di sekolah biasanya tidak hanya satu, tetapi bermacam-macam
jenis dan tigkat kesukarannya. Hal ini menghendaki pendekatan yang tepat. Berbagai
kasus yang terjadi selain dapat di ndekati dengan pendekatan individual, pendekatan
kelompok, dan juga pendekatan kelompok. Namun yang penting untuk di ingat adalah
bahwa pendekatan individual harus bedampingan dengan pendekatan edukatif.
Pendekatan kelompok harus berdampingan dengan pendekatan edukatif, dan pendekatan
bervariasi harus berdampingan dengan pendekatan edukatif. Dengan demikian, semua
pendekatan yang dilakukan oleh guru harus bernilai edukatif, denagn tujuan mendidik.

9

Selain berbagai pendekatan yang telah di sebutkan diatas, ada lagi pendekatanpendekatan lain. Berdasarkan kurikulum atau Garis-garis Besar Program Pengajaran
(GBPP) Pendidikan Agama islam SLTP tahun 1994 disebutkan lima macam pedekatan
untuk pendidikan agama islam, yaitu pendekatan pengalaman, pendekatan pembiasaan,
pendekatan emosional, pendekatan rasioanal, dan pendekaran fungsional.
Kelima macam pendekatan ini diajukan, karena pendidikan agama islam disekolah
umum dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler yang satu sama lainnya
saling menunjang dan saling melengkapi. Kelima pendekatan tersebut dijelaskan sebagai
berikut :
1. Pendekatan pengalaman
Experience is the best teacher, pengalaman adalah guru yang baik. Pengalaman
adalah guru yang bisu yang tak pernah marah. Pengalaman adalah guru yang tanpa jiwa,
namun selalu dicari oleh siapapun juga. Meskipun pengalaman diperlukan dan selalu
dicari selama hidup, namun tidak semua pengalaman dapat bersifat mendidik (educative
experience). Karena ada pengalaman yang tidak bersifat mendidik. Suatu pengalaman
dikatakan tidak mendidik, jika guru tidak membawa anak kearah tujuan pendidikan,
akan tetapi menyelewengkan dari tujuan itu, misalnya “mendidik anak menjadi
pencopet”. Karena itu ciri-ciri pengalaman yang edukatif adalah berpusat pada suatu
tujuan yang berarti bagi anak, kontinu dengan kehidupan anak, interaktif dengan
lingkungan, dan menambah integrasi anak.
2. Pendekatan Pembiasaan
Pembiasaan adalah alat pendidikan. Yang sangat penting bagi anak yang masih
kecil.dikarena kan pembiasaan itu suatu aktivitas pada anak

dikemudian hari.

Pembiasaan yang baek akan membentuk sosok kepribadian manusia yang baek juga dan
sebaliknya pembiasaan yang buruk akan membentuk sosok kpribadian manusia yang
buruk. Begitulah biasanya yang terlihat dan terjadi pada diri seseorang. Dikarenakan
didalam kehidupan bermasyakat dan kepribadian ini selalu ada betentangan dan sering
terjadi konflik.
Cara berfikir anak kecil tidak sama dengan anak dewasa yang berfikir abstrak.
Anak kecil hanya berfikir konkrit. Contoh anak kecil sukar barfikir kata benda yang

10

abstrak.anak kecil memang belu mempunyai kewajiban tetapi dia sudah mempunyai hak,
seperti hak dipelihara, hak dilindungi, hak diberi makanan yang bergizi, dan hak
mendapatkan pendidikan. Salah satu cara untuk memberikan hak dalam bidang
pendidikan dengan cara memberikan kebiasaan yang baik dalam kehidupan mereka.
Dalam kebiasaan-kebiasaan itu anak akan terbiasa menurut dan mentaati peraturan.
Menanamkan kebiasaan yang baik memang tidak mudah dan memakan waktu yang
lama. Pada awal kehidupan anak tanamkanlah kebiasaan yang baik dan jangan sekalikali mendidik anak yang tidak baik contoh berdusta, tidak disiplin, suka berkelahi dan
sebagainya. Tanamkanlah pada anak kebiasaan ikhlas contoh melakukan puasa,
menolong pada orang yang kesukaran, melakukan sholat lima waktu. Bertolak dari
pendidikan kebiasaan itulah yang menyebabkan kebiasaan sabagai pendekatan
pembiasaan.
3. Pendekatan Emosional
Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada dalam diri seseoarang. Emosi yang
berhungan dengan masalah perasaan. Semua orang mempunyai perasaan baik perasaan
jasmaniah maupun rohaniah.
Perasaan bagi manusia pada umumnya adalah dapat menyesuaikan diri denagn
keadaan alam sekitar. Orang yang emosional adalah orang yang mudah tergugah
perasaannya. Misalnya, menonton film adegan sedih, seseorang akan menangis atau
sedih.
Emosional atau perasaan adalah suatu yang peka. Emosi akan memberi
tanggapan (respons) bila ada rangsangan (stimulus) dari luar diri seseorang . baik
rangsangan verbal maupun nonverbal. Rangsangan verbal itu misalnya ceramah, cerita,
sindiran, pujian, ejekan, berita, peritah dan sebagainya. Sedangkan rangsangan
nonverbal dalam bentuk perilaku berupa sikap dan perbuatan.
Emosi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kepribadian seseorang.
Itulah sebabnya pendekatan emosinal yang berdasarkan emosi atau perasaan yang
dijadikan sebagai salah satu pendekatan dalam pendidikan dan pengajaran. Dengan
pendekatan ini diusahakan selalu mengembangkan perasaan keagamaan siswa agar

11

bertambah kuat keyakinannya akan kebesaran Allah SWT dan kebenaran ajaran
agamanya.
4. Pendekatan Rasional
Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT yang sempurna. Yang
berbeda dengan makhluk lainnya. Perbedaannya pada akal. Manusia mempunyai akal
sedangkan mahluk lainnya seperti hewan tidak menpunyai akal.
Manusia bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk.
Sedangkan makhluk lainnya seperti binatang tidak bisa membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk. Walaupun keterbatasan akal untuk memikirkan dan memecahkan
tetapi bahwa akal itu dapat dicapai ketinggian ilmu pengetahuan.
Akal atau rasio memang mempunyai potensi untuk menaklukan dunia. Sebaiknya
akal dijadikan alat untuk membuktikan kebenaran ajaran-ajaran agama.agar keyakinan
yang dianut bertambah kokoh, Keampuhan akal rasio dijadikan pendekatan yang disebut
pendekatan rasional .

12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan
tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu dan untuk mencapai hakikat
belajar tersebut dan Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Pembelajaran adalah kegiatan dalam proses implementasi kurikulum yang
dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang
akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu
satuan instruksional tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan
pembelajaran.
Macam-macam pendekatan pembelajaran yaitu Pendekatan Konsep, Pendekatan
Proses, Pendekatan Induktif, Pendekatan Heuristik, Pendekatan Pembelaiaran Berbasis
Kompetensi, Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas dan lain-lain.
B. Saran
Sebagai calon pendidik diharapkan kelak mahasiswa/I bisa menerapkan
pendekatan pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.gudangmateri.com/2011/03/konsep-pendekatan-dalam-pembelajaran.html
Tim D II PGSD. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Perss.
Gulo ,W . 2002 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Grasindo.
Karo – Karo, Ulihbukit . 1981 .Metodologi Pengajaran.Salatiga:CV Saudara.
N.K. Roestiyah. 1991 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Rineka Cipta
Bahri Djamarah, Syaiful. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
http://topiknugroho.wordpress.com/2011/05/03/berbagai-pendekatan-dalam-belajar-mengajar/