Slide Pembangunan masy desa 2017 tatap m

MK:
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
DESA
Tatap Muka #5

PEMETAAN
POTENSI
DESA
Oleh:

Ahmad Mustanir

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
(STISIP) MUHAMMADIYAH RAPPANG
2017

Unggul Profesional Islami

PEMETAAN SWADAYA
Proses Pemetaan Swadaya, menggunakan
pendekatan pembangunan ’dari bawah’

(bottom up).
Pengertian swadaya dalam hal ini yaitu
semua proses penggalian informasi, analisa
dan rumusan masalah dilakukan oleh
masyarakat.
’Orang
luar’
(semisal
fasilitator) hanya memfasilitasi proses,
bahkan jika memungkinkan fasilitasi juga
dilakukan oleh Relawan yang merupakan
unsurnya masyarakat.

................PEMETAAN SWADAYA
Keterlibatan ’orang luar’ diharapkan
sekecil mungkin, artinya peran Fasilitator
hanya diperlukan untuk mendorong
masyarakat agar mereka belajar untuk
menganalisa dan mencari alternatif
pemecahan

masalah,
apabila
masyarakat memang belum mampu
mengembangkan
gagasan
yang
dibutuhkan.

................PEMETAAN SWADAYA
Metode yang dipakai dalam proses
Pemetaan Swadaya adalah metode
partisipatif, yaitu metodologi pengkajian
lingkungan masyarakat (sosial, ekonomi,
kelembagaan, dsb), baik itu kelurahan
atau desa yang lebih menekankan pada
proses
diskusi
dan
menganalisa
permasalahan yang dihadapi secara

bersama–sama dalam bentuk–bentuk
visual.

................PEMETAAN SWADAYA

Dengan
menggunakan
metode
ini
masyarakatlah yang menjadi peneliti
bagi dirinya sendiri bukan Fasilitator
(orang luar), sehingga proses belajar
dapat terjadi dan diharapkan tumbuh
kesadaran kritis terhadap permasalahan
yang
dihadapi
oleh
mereka
dan
lingkungannya


................PEMETAAN SWADAYA
Melalui proses Pemetaan Swadaya hasil
yang diharapkan adalah :
♯ Memahami persoalan nyata mereka

sendiri yang berdasarkan kepada fakta
dan informasi yang ada, sehingga yang
mereka rumuskan bukan daftar
keinginan tetapi daftar kebutuhan yang
bermanfaat untuk lingkungannya

................PEMETAAN SWADAYA

♯ Pemecahan masalah (pemenuhan

kebutuhan) tidak didasarkan kepada
kehendak dan semata – mata bantuan
’orang luar’ akan tetapi lebih banyak
mengutamakan kemampuan

sumberdaya dan swadaya masyarakat

................PEMETAAN SWADAYA
♯ Bagi ’orang dalam’ (masyarakat) kegiatan ini

menjadi proses belajar dan penyadaran
tentang keadaan kehidupan dan lingkungan
yang mereka hadapi, sehingga diharapkan
terjadi pemahaman terhadap kondisi warga
di lingkungannya (mengapa si A miskin,
bagaimana kondisi si B , dsb). Penyadaran ini
merupakan renungan terhadap permasalah
dirinya dan orang lain di lingkungannya
sehingga diharapkan tumbuh kepedulian
terhadap warga sekitar dan mencari jalan
keluar dari keadaan – keadaan yang
dianggap mengganggu (masalah)

................PEMETAAN SWADAYA
♯ Bagi ’orang luar’ (pengembang program).


Kegiatan ini merupakan proses belajar dan
’penyadaran’ dalam memahami keadaan
masyarakat , serta cara pandang dan nilainilai masyarakat yang mempengaruhi
kehidupan mereka. Proses belajar ini juga
akan menimbulkan dukungan masyarakat
terhadap program yang didampinginya,
apabila benar-benar berdasarkan kebutuhankebutuhan masyarakat, serta program
kemudian dikembangkan oleh masyarakat
sendiri

PRA

(PARTICIPATORY RURAL
APPRAISAL)

PRA
merupakan
singkatan
dari

Participatory Rural Appraisal yang secara
harfiah artinya pengkajian (keadaan)
desa (secara) partisipatif.
PRA senantiasa berkembang, sehingga
menurut
Robert
Chambers
yang
mempromotori
dan
mengembangkannya,
mungkin
tidak
perlu untuk memberikan definisi final.

...............PRA

(PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL)

Robert Chambers mendefinisikannya

sebagai :
“Sekumpulan pendekatan dan metode
yang mendorong masyarakat
(pedesaan) untuk turut serta
meningkatkan dan menganalisis
pengetahuan mereka mengenai hidup
dan kondisi mereka sendiri agar
mereka dapat membuat rencana dan
tindakan”

...............PRA

(PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL)

Pada awalnya PRA berkembang
sebagai kumpulan metode atau teknikteknik ‘penelitian’ yang dilakukan oleh
masyarakat oleh untuk masyarakat
sendiri, seperti yang didefinisikan oleh
Robert Chambers di atas


...............PRA

(PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL)

PRA pada awalnya berkembang sebagai suatu alternative
bagi penelitian sosial yang mengkritik penelitian itu
sebagai tindakan tidak bermanfaat bagi masyarakat
karena hanya menggunakan masyarakat sebagai obyek
penelitian.
Kalau pada penelitian sosial, agenda penelitian adalah
milik ‘orang luar’, informasi yang hasil penelitian dibawa
oleh ‘orang luar’ untuk kepentingannya sendiri maupun
kalangannya, maka pada PRA, agenda ‘penelitian’
dikembangkan oleh masyarakat dengan difasilitasi oleh
orang luar, sebagai proses refleksi kritis masyarakat
tentang situasi dan persoalan yang mereka hadapi.
Informasi hasilnya, digunakan oleh masyarakat untuk
mengembangkan program aksi mereka.
Karena proses perkembangan PRA pada awalnya seperti
ini, banyak kalangan menggunakan PRA hanya untuk

proses pengkajian saja

...............PRA

(PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL)

Pada perkembangan berikutnya PRA menjadi
metodologi pendekatan program yang lebih dari
sekedar pengkajian untuk masyarakat, melainkan
sebagai sebuah kerangka kerja pengembangan
program partisipatif.
Pada tahun 1990 – an penggunaan PRA
berkembang pesat dalam upaya menemukan
sebuah metodologi pendekatan yang bisa
mendukung proses perencanaan yang lebih
terdesentralisasi dan pengambilan keputusan
secara lebih demokratis , yang memungkinkan
masyarakat untuk ‘belajar bersama’, menganalisis,
dan meningkatkan pengetahuannya, serta untuk
merencanakan dan melaksanakan kegiatan mereka

sendiri

...............PRA

(PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL)

Participatory Rural Appraisal (PRA) memiliki
’kekayaan’ berupa sejumlah metode/teknik
analisa situasi yang ternyata sangat efektif
untuk memetakan permasalahan di tingkat
komunitas. Dalam pengalaman mengadopsi
PRA, PRA untuk penjajakan kebutuhan menjadi
sangat populer. Metode/teknik PRA dapat
dipergunakan oleh petugas lapangan, dan para
petugas lapangan dapat memfasilitasi
masyarakat untuk dapat melakukan penjajakan
kebutuhan dengan proses yang partisipatif.
Hampir semua metode/teknik PRA dapat
digunakan untuk analisa situasi dan pemetaan
permasalahan di tingkat komunitas

...............PRA

(PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL)

Berdasarkan pengalaman, kegiatan
penjajakan kebutuhan secara
partisipatif (dengan menggunakan
teknik/metode visual PRA), merupakan
salah satu kegiatan pembelajaran
bersama masyarakat yang memiliki
aspek ’penyadaran’ yang tinggi.
Masyarakat dan fasilitator (petugas
lapangan) sendiri, seringkali mendapat
’kejutan’ dengan temuan dan analisa
yang dimunculkan

...............PRA

(PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL)

Tidak heran apabila PRA untuk penggalian
kebutuhan menjadi kegiatan yang populer dalam
proses pengembangan program, terutama untuk
’membangkitkan’ antusiasme masyarakat dalam
upaya mengubah kehidupan mereka.
Sebagai bagian dari proses program secara
partisipatif, dalam kegiatan penggalian kebutuhan
ini juga seharusnya diterapkan prinsip-prinsip PRA
karena masih banyak yang menggunakan
metode/teknik PRA hanya sekedar untuk
penggalian data saja, dan menggunakan informasi
itu untuk merencanakan, merancang agenda
lembaganya tanpa melibatkan masyarakat lagi

...............PRA

(PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL)

Prinsip keberpihakan sangat penting
diperhatikan menurut siapa kebutuhan itu
dirumuskan. Dalam hal ini, seorang
pemandu/fasilitator seharusnya
menjangkau pihak-pihak yang paling
terabaikan di suatu komunitas (misal :
kelompok kelompok paling miskin,
kelompok minoritas , perempuan dan
sebagainya) dalam proses perumusan
kebutuhan tersebut

UNSUR-UNSUR PRA
(PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL)

Tiga pilar (unsur), utama PRA
menurut Robert Chambers, yaitu :
1) Sikap perilaku orang luar yang

seharusnya berperan sebagai
fasilitator, bukan mendominasi
(seperti instruktur, penyuluh);

...................UNSUR-UNSUR PRA
(PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL)

2)

Metode-metode/teknik-teknik PRA,
sebagai alat untuk mengubah
pendekatan searah (tertutup) menjadi
pendekatan multi – arah (terbuka),
pendekatan individu menjadi pendekatan
kelompok, teknik belajar verbal (misalnya
ceramah) menjadi visual, dan teknik
analisa dengan mengukur atau
menghitung menjadi teknik
membandingkan.

3)

Berbagi (sharing) pengetahuan,
pengalaman, informasi, dan sumberdaya
lain, di antara orang luar dan masyarakat

PRA UNTUK PERENCANAAN
PROGRAM
Metode-metode PRA seringkali
digunakan pada tahap penjajakan
kebutuhan sebagai rangkaian proses
perencanaan program. Untuk
merencanakan program dilakukan
beberapa kajian.
Kajian yang dilakukan antara lain (jika
contoh program adalah
penanggulangan kemiskinan) :

...............PRA
Untuk Perencanaan Program

؏ Kajian kepemimpinan melalui proses

refleksi kepemimpinan. Kajian ini
dilakukan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan kritis seperti :
Apakah kriteria yang diharapkan dari
seorang pemimpin ? mengapa demikian ?,
dan sebagainya.

...............PRA
Untuk Perencanaan Program

؏ Kajian Kelembagaan, untuk

menganalisa lembaga seperti apakah
yang diharapkan oleh masyarakat ?
apakah di kelurahan/desa setempat
ada lembaga seperti yang diharapkan ?
kalau tidak ada apakah mereka berniat
untuk membentuk lembaga baru ?
kalau ada bagaimana caranya untuk
memfungsikan lembaga yang ada
supaya optimal dalam mengawal upaya
penanggulangan kemiskinan

...............PRA
Untuk Perencanaan Program
؏ Kajian peraturan – peraturan dan program

penanggulangan kemiskinan yang ada di
kelurahan/desa setempat
؏ Kajian gejala-gejala masalah yang muncul,

disesuaikan dengan situasi dan kondisi
kelurahan/desa setempat, berdasarkan kepada
tipologi masyarakat (masyarakat nelayan,
pertanian, perkotaan, desa sekitar hutan, dsb),
dengan pertimbangan setiap tipologi wilayah
akan mempunyai karakteristik permasalahan
yang berbeda – beda.
Minimal kajian meliputi :

...............PRA
Untuk Perencanaan Program


Masalah sosial, terdiri dari : kajian kualitas
pendidikan, kajian kualitas kesehatan, kajian
hubungan sosial, kajian pengangguran
(ketenaga kerjaan), kajian modal sosial dan
kajian kelompok sosial (comunity grouping).



Masalah ekonomi, terdiri dari : kajian lembaga
ekonomi lokal, kajian sistem pasar dan
pemasaran hasil produksi lokal, kajian mata
pencaharian.



Masalah lingkungan, terdiri dari : kajian sarana
dan prasarana lingkungan, perumahan,
tataguna lahan, kajian saluran dan pemenuhan
air bersih, kajian pengelolaan sampah dan

...............PRA
Untuk Perencanaan Program

؏ Kajian Kelompok Penerima Manfaat,

siapakah yang berhak menerima
manfaat dari adanya upaya – upaya
penanggulangan kemiskinan (program
penanggulangan kemiskinan) , hal ini
menyangkut siapa saja yang termasuk
ke dalam kriteria miskin dan
bagaimana profilnya

...............PRA
Untuk Perencanaan Program

...............PRA
Untuk Perencanaan Program

CP : 0812 4163 143
BBM: 542E137D

TERIMA

KASIH

FB: Ahmad Mustanir
tweeter:@ahmadmustanir

line id: ahmadmustanir
Path: Ahmad Mustanir
email:
[email protected]
om
ahmadmustanir74@yahoo.
co.id