Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Latihan Khutbah Jumat Kelas XII Di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Jihad Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu Mahasiswa Awal Syahbudin Pembimbing I Mawardi Pembimbing II Elin B Somantri ABSTRAK - Pelaksanaan Kegiatan

56

Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Latihan Khutbah Jumat Kelas XII
Di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Jihad
Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu
Mahasiswa
Pembimbing I
Pembimbing II
Awal Syahbudin
Mawardi
Elin B Somantri

ABSTRAK
1) Perencanaan kegiatan latihan Khutbah Jumat yaitu para ustadz,
kepala sekolah serta kepala yayasan mengadakan rapat mengenai kegiatan
ekstrakurikuler latihan khutbah jumat agar tidak berbenturan dengan
ekstrakurikuler lainnya, mengingat ekstrakurikuler khutbah jumat
merupakan kegiatan unggulan di Pondok Pesantren Al-Jihad, 2)
Pelaksanaan kegiatan latihan Khutbah Jumat sebelum tampil materi sudah
diberikan kepada santri seminggu sebelum pelaksanaan latihan, kemudian

santri mempersiapkan naskah teks berupa kerangka pikir atau dalam bentuk
lain, santri memeriksakan naskah teks atau konsep kerangka piker kepada
musyrif atau pembina dan mempersiapkan dengan baik naskah atau konsep
yang sudah disetujui dan diperbaiki oleh musyrif. Pelaksanaan kegiatan itu
sendiri musyrif menunjuk petugas menjadi Mc, pembicara dan motivator
(pembahas) dan diadakan diskusi membahas materi yang disampaikan oleh
khatib dan 3) Evaluasi kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad
Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013 melalui proses tatap
muka yaitu tampil di atas podium dengan berkhutbah, ustadz memberikan
penilaian yang berpedoman pada tiga aspek yaitu: Teknik penyusunan atau
gagasan/ide materi (isi materi), ketaatan dalam pembinaan dan Teknik
penyampaian: bahasa, intonasi dan mimik wajah. Hasil dari penilaian
tersebut akan dimasukkan ke dalam nilai harian dan nantinya akan
dimasukkan pada nilai raport.
Kata kunci :Ekstrakurikuler

A. Pendahuluan
Penelitian ini dilatarbelakangi kegiatan ekstrakurikuler latihan khutbah
jumat dengan menggunakan bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Jawa dan

bahasa Melayu, dari pengamatan peneliti masih ditemukan beberapa orang santri
yang kurang mampu menyampaikan materi khutbah sesuai dengan program yang
telah ditetapkan oleh pihak pondok
Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Latihan Khutbah Jumat Kelas XII di
Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Jihad Nanga Tepuai Kabupaten
Kapuas Hulu. Sedangkan yang menjadi sub masalah dalam penelitian ini
adalah:

57

1. Bagaimana perencanaan kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad
Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013?
2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad
Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013?
3. Bagaimana evaluasi kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad
Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013??

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pelaksanaan
Kegiatan Ekstrakurikuler Latihan Khutbah Jumat Kelas XII di Madrasah
Aliyah Pondok Pesantren Al-Jihad Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu.
Sejalan dengan fokus penelitian yang telah disusun di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai:
1. Perencanaan kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad
Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013.
2. Pelaksanaan kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad
Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013.
3. Evaluasi kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad
Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013.
Ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program
yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan
memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan peserta didik. Mengenai
tujuan kegiatan dalam ekstrakurikuler dijelasken oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan (1995:2) sebagai berikut: Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan
agar:

1. Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan
mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat
dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Berbudi pekerti luhur
c. memiliki pengetahuan dan keterampilan
d. sehat rohani dan jasmani
e. berkepribadian yang mentap dan mandiri
f. memilki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
2. Siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan
pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan
kebutuhan dan keadaan lingkungan.
Beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan di sekolah
dijelaskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995:3) sebagai
berikut:
1. Pendidikan kepramukaan
2. Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA)

58


3. Palang Merah Remaja (PMR)
4. Pasukan Keaman Sekolah (PKS)
5. Gema Pencinta Alam
6. Filateli
7. Koperasi Sekolah
8. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
9. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
10. Olahraga
11. Kesenian.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode deskriptif.Hadari Nawawi (2005:63) menyatakan bahwa “Metode
deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
mengambarkan/ menuliskan keadaan subjek/objek penelitian, (gejala,
fenomena, seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lainnya) pada saat
sekarang berdasarkan fakta yang tampak sebagaimana adanya”.
Alasan menggunakan metode deskriptif sebagaimana diungkapkan
oleh Winarno Surachmad (2003:139) sebagai berikut:
Metode penelitian digunakan untuk memecahkan atau menjawab
permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan untuk

menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi dan analisis atau
pengolahan data, membuat kesimpulan dan pelaporan, dengan tujuan
untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara jelas dalam
deskripsi situasi.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian deskrptif merupakan merupakan metode yang memusatkan
perhatian pada masalah-masalah aktual yang bertujuan untuk memecahkan
masalah dengan menggambarkan semua peristiwa selama penelitian
berlangsung. Masalah aktual yang diangkat dalam penelitian ini adalah
mengenai “Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Latihan Khutbah Jumat”.
Alat pengumpul data yang digunakan observasi non partisipan,
wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah
guru agama Islam dan sebagai data sekunder adalah siswa dan kepala
sekolah.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Perencanaan kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad
Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013.

Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis
untuk menjalankan suatu pekerjaan atau program kerja yang telah
disepakati. Dalam perencanaan terkandung suatu aktivitas tertentu yang

59

saling berkaitan dan saling mendukung untuk mencapai hasil tertentu
yang sesuai dengan apa yang diinginkan.
Menurut Louis A. Allen, (Siswanto, 2007: 45-46) perencanaan
terdiri atas aktivitas yang dioperasiakan oleh seorang manajer untuk
berfikir ke depan dan mengambil keputusan saat ini, yang
memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada
waktu yang akan datang, aktivitas perencanaan atau proses perencanaan
yang dimaksud adalah:
a. Prakiraan (Forecasting)
Pemikiran merupakan suatu usaha yang sistematis untuk
meramalkan / memperkirakan waktu yang akan datang dengan
penarikan kesimpulan atas fakta yang telah di ketahui.
b. Penentuan Tujuan (Establishing Objective)
Penentuan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menentukan

sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
c. Pemrograman (Programming)
Pemrograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud
untuk menentukan:
1) langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu
tujuan.
2) Unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah.
3) Urutan serta pengaturan waktu setiap hari.
d. Penjadwalan (Scheduling)
Penjadwalan adalah penentuan atau penunjukan waktu menurut
kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan
atau kegiatan.
e. Penganggaran (Budgeting)
Penganggaran merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan
tentang sumber dana keuangan (financial recources) untuk aktivitas
dan waktu tertentu.
f. Pengembangan Prosedur (Developing Procedure)
Pengembangan
prosedur
merupakan

sesuatu
aktivitas
menormalisasikan cara, teknik, dan metode pelaksanaan suatu
pekerjaan.
g. Penetapan dan Interpretasi Kebijakan (Estabilishing and Interpreting
Policies)
Penetapan dan interpretasi kebijkan adalah suatu aktivitas yang
dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi manajer
dan para bawahannya yang akan bekerja. Suatu kebijakan sebagai
suatu keputusan yang senantiasa berlaku untuk permasalahan yang
timbul berulang demi suatu organisasi.
Perlu juga dilakukan oleh lembaga pendidikan, dalam
merencanakan kegiatan latihan terdapat berbagai langkah harus
dilakukan apabila kita ingin menyusun sebuah rencana strategis dalam
posisi apapun kita melakukan sebuah perencanaan antara lain:
a. Kita harus tau tujuan yang akan dicapai.

60

b.


2.

Kita harus tau kekuatan yang kita miliki yang dapat kita manfaatkan
untuk mencapai tujuan.
c. Kita harus tahu peluang yang kita miliki.
d. Kita harus tau Kelemahan kita yang menyulitkan tercapainya tujuan.
e. Kita harus tau pula tantangan yang akan dihadapi menghambat
tercapainya tujuan.
Pelaksanaan kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad
Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013.
Hasil paparan data pada bagian sebelumnya menunjukkan bahwa
pelaksanaan latihan khutbah jumat di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad
dilaksanakan dengan baik, karena guru melaksanakan latihan khutbah
jumat seperti melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Di mana guru
menggunakan metode diskusi, menggunakan media, adanya materi dan
evaluasi. Berikut penjelasannya:
a. Metode
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran memerlukan metode yang

tepat menuju tujuan yang dicita-citakan. Bagaimanapun baik dan
sempurnanya sebuah kegiatan, tidak berarti apa-apa jika tidak
memiliki metode atau cara tepat dalam mentransformasikannya
kepada peserta didik. Metode diskusi adalah suatu cara penyajian
bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para
siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan
ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atu
menyusun berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah.
b. Materi
Selain metode, materi juga berperan penting dalam proses
pembelajaran/pelatihan. Tanpa materi, suatu pembelajaran tidak
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Adapun materi yang yang
berkaitan langsung dengan khutbah jumat yaitu akhlaq dan sejarah
Islam.
c. Media
Media adalah segala sesuatu yang dapatdigunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim pesan atau guru kepada penerima
(siswa) dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
minat serta perhatian siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Gerlach dan Ely (Azhar Arsyad, 2005:36) mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalahmanusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuatsiswa mampu
memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian
ini orang, buku, benda, tempat atau lingkungan alam sekitar dan
peristiwa atau fakta yang terjadi merupakan media. Dalam proses
belajar mengajar, media dan metode merupakan dua komponen yang
saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun ada
aspek lain yang harus diperhatikan dalam pemilihan media. Adapun

61

sumber pelajaran atau media yang dipakai oleh pembina atau
musyrif adalah sebagai berikut: infokus.
d. Evaluasi
Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem yang terdiri atas
beberapa komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi
dalam mencapai tujuan. Salah satu komponen tersebut adalah
evaluasi. Evaluasi sistem pembelajaran memiliki peranan yang
sangat penting karena evaluasi yang dicapai siswa akan dapat
diketahui setelah menyelesaikan dalam kurun waktu tertentu,
ketepatan metode mengajar yang digunakan dalam penyajian
pelajaran serta tercapai atau tidaknya tujuan instruksional yang
dirumuskan. Dengan demikian, evaluasi berfungsi pula sebagai feed
back dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan guru.
Sedangkan pelaksanaan kegiatan latihan khutbah jumat itu sendiri
yang dilaksanakan oleh santri sudah sesuai dengan syarat dan rukun
khutbah jumat, yaitu:
a. Khatib naik ke atas mimbar, kemudian memberi salam dan duduk.
b. Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan
dzuhur.
c. Khutbah pertama: Khatib berdiri untuk melaksanakan khutbah yang
dimulai dengan hamdalah dan pujian kepada Allah SWT serta
membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Kemudian memberikan
nasehat kepada para jama’ah, mengingatkan mereka dengan suara
yang lantang, menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT dan
RasulNya, mendorong mereka untuk berbuat kebajikan serta
menakut-nakuti mereka dari berbuat keburukan, dan mengingatkan
mereka dengan janji-janji kebaikan serta ancaman-ancaman Allah
SWT. Kemudian duduk sebentar.
d. Khutbah kedua: Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan
hamdalah dan pujian kepadaNya. Kemudian melanjutkan
khutbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khutbah pertama
sampai selesai
e. Khatib kemudian turun dari mimbar. Selanjutnya muadzin
melaksanakan iqamat untuk melaksanakan shalat. Kemudian
memimpin shalat berjama’ah dua rakaat dengan mengeraskan
bacaan.
Selanjutnya dalam proses melaksanakan latihan khutbah jumat di
rukun khutbah jumat dilaksanakan dengan tertib yaitu:
a. Rukun Pertama: Hamdalah
b. Rukun Kedua: Shalawat kepada Nabi SAW
c. Rukun Ketiga: Washiyat untuk Taqwa
d. Rukun Keempat: Membaca ayat Al-Quran pada salah satunya
e. Rukun Kelima: Doa untuk umat Islam di khutbah kedua

62

3.

Evaluasi kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan ekstrakurikuler
yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad Nanga Tepuai
Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013.
Dalam mengevaluasi pengajaran seorang guru harus mengetahui
cara, teknik atau metode-metode dalam mengevaluasi pengajaran agar
evaluasi yang dilakukan bisa mencapai segala aspek pengajaran. Dalam
pendidikan di Indonesia sekarang ini masih banyak kekurangan yang
ditemui, kadang kekurangan itu bukan hadir dari keputusan awal semata.
Akan tetapi juga muncul di sebabkan salahnya dalam mengevaluasi suatu
pengajaran, jikalau semua guru mengetahui cara atau teknik
mengevaluasi suatu hasil pembelajaran maka dengan sedianya
keputusanpun dengan mudah diambil dan sesuai dengan apa yang kita
harapkan nantinya.
Dalam dunia pendidikan manapun dan tingkat apapun, evaluasi
adalah salah satu komponen paling penting, karena dengan adanya
evaluasi bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan pengajaran suatu
pelatihan, sehingga kegiatan tersebut akan memperbaiki semua
kekurangan yang telah dilakukan dalam pembelajaran sebelumnya, dan
nantinya pembelajaran akan lebih baik.
Evaluasi yang digunakan oleh guru dalam kegiatan latihan khutbah
jumat adalah test. Menurut Riduwan (2006:37) tes sebagai instrumen
pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan / latihan yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki individu / kelompok. Tes yang
dimaksud adalah tes perbuatan (performance test).
Tes perbuatan yakni tes yang penugasannya disampaikan dalam
bentuk lisan atau tertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan
perbuatan atau penampilan. Penilaian tes perbuatan dilakukan sejak
peserta didik melakukan persiapan, melaksanakan tugas, sampai dengan
hasil akhir yang dicapainya. Untuk menilai tes perbuatan pada umumnya
diperlukan sebuah format pengamatan, yang bentuknya dibuat
sedemikian rupa sehingga tutor dapat menuliskan angka-angka yang
diperolehnya pada tempat yang sudah disediakan. Bentuk formatnya
dapat disesuaikan menurut keperluan. Untuk tes perbuatan yang sifatnya
individual, sebaiknya menggunakan format pengamatan individual.
Tes perbuatan dimaksudkan untuk mengukur keterampilan siswa
dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam tes perbuatan, persoalan
disajikan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh testi. Pada
intinya, ada dua unsur yang bisa dijadikan bahan penilaian dalam tes
perbuatan, yaitu proses dan produk. Pengukuran proses merujuk kepada
pengukuran keterampilan dari kemahiran testi melakukan suatu kegiatan ,
sedangkan pengukuran produk merujuk kepada segi kualitas hasil.
Untuk tes perbuatan yang dilaksanakan secara kelompok sebaiknya
menggunakan format tertentu yang sudah disesuaikan untuk keperluan
pengamatan kelompok. Aspek-aspek tes perbuatan yaitu:
a. Daftar cek (check list)

63

b. Penilaian (rating scale)
c. Observasi dan
d. Portofolio
D. Kesimpulan dan Saran
Pelaksanaan kegiatan khutbah jumat di MAS Pondok Pesantren AlJihad dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Perencanaan kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad
Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013 yaitu melibatkan
kepala sekolah, kepala yayasan dan guru-guru untuk mengadakan rapat
mengenai kegiatan ekstrakurikuler latihan khutbah jumat agar tidak
berbenturan dengan ekstrakurikuler lainnya, kegiatan ekstrakurikuler
khutbah jumat dilaksanakan pada malam Rabu jam 19.30 WIB, sebelum
kegiatan latihan khutbah jumat musyrif menyiapkan waktu pelaksanaan
kegiatan, alat penilaian dan mempersiapkan media serta sarana dan
prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan latihan khutbah jumat
mengingat ekstrakurikuler khutbah jumat merupakan kegiatan unggulan
di Pondok Pesantren Al-Jihad.
2. Pelaksanaan kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad
Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013 sebelum tampil
materi sudah diberikan kepada santri seminggu sebelum pelaksanaan
latihan, kemudian santri mempersiapkan naskah teks berupa kerangka
pikir atau dalam bentuk lain, santri memeriksakan naskah teks atau
konsep kerangka piker kepada musyrif atau pembina dan mempersiapkan
dengan baik naskah atau konsep yang sudah disetujui dan diperbaiki oleh
musyrif. Pelaksanaan kegiatan itu sendiri musyrif menunjuk petugas
menjadi Mc, pembicara dan motivator (pembahas) dan diadakan diskusi
membahas materi yang disampaikan oleh khatib.
3. Evaluasi kegiatan latihan Khutbah Jumat dalam kegiatan ekstrakurikuler
yang dilaksanakan di MAS Pondok Pesantren Al-Jihad Nanga Tepuai
Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2013 melalui proses tatap muka yaitu
tampil di atas podium dengan berkhutbah, ustadz memberikan penilaian
yang berpedoman pada tiga aspek yaitu: Teknik penyusunan atau
gagasan/ide materi (isi materi), ketaatan dalam pembinaan dan Teknik
penyampaian: bahasa, intonasi dan mimik wajah. Hasil dari penilaian
tersebut akan dimasukkan ke dalam nilai harian dan nantinya akan
dimasukkan pada nilai raport.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis susun ini maka dapat kami
berikan saran bagi kemajuan dan kesuksesan MAS Pondok Pesantren AlJihad di antaranya ialah:
1. Agar MAS Pondok Pesantren Al-Jihad lebih memperhatikan sistem
manajerial yang ada karena sistem manajerial yang ada sudah cukup
memadai sehingga untuk dapat dipertahankan guna kemajuan dan
perkembangan kegiatan latihan khutbah jumat.

64

2. Agar dalam proses perencanaan program-progam kegiatan lebih
ditingkatkan lagi karena program-program kegiatan sudah cukup baik
dan bisa menjadi bekal bagi santri yang ada.
3. Agar memperhatikan semua aspek yang ada di MAS Pondok Pesantren
Al-Jihad karena atas perhatian dan bimbingan dari beliau-beliaulah anakanak merasa diperhatikan dan mendapatkan ilmu yang berguna.
E. Daftar Pustaka
A Tabrani Rusyan dkk, 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Renika Cipta.
Agus Suryana, 2006. Evaluasi Pelatihan Dalam Rangka Meningkatkan
Produktivitas Perusahaan, Bandung, Penerbit Mandar Maju.
Alif Ahmad, 2010. http://alif-ahmad.blogspot.com/2010/07/bab-ii.html.
Azhar Arsyad, 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
B. Suryosubroto, 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta.
Basyirudin Usman, 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Renika Cipta.
Chalidjah Hasan, 1994. Pradigma Pembelajaran. Jakarta: Renika
Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995.
H.B. Siswanto, 2007. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Hadari Nawawi, 2005. Metode Penelitian Bidang Soial.Jakarta: Renika Cipta.
Hamidi, 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Harun Rasyid, 2000. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Ilmu Sosial dan
Agama. Pontianak: STAIN.
Hasibuan, JJ. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta.
Henry Simamora, 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Bagian Penerbitan STIE.
Imron Arifin, 1994. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Irwan Suhartono, 1999. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Renika Cipta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005.
Lexy J. Moleong, 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka
Setia.
M. Subana, 2002. Statistik Penelitian. Jakarta: Renika Cipta.
Margono, 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Renika Cipta.
Melayu Hasibuan, 2010. Manajemen Strategik. Jakarta: Renika Cipta.
Miles dan Huberman, 2000. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Moh.User Usman, 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Naharoh, 2005. Organisasi dan Manajemen. Alih Bahasa Hasymi. Edisi 4
Bandung: Bumi Aksara.
Oemar Hamalik, 2002. Interaksi dan Motivasi Belajar, Jakarta: Dirjen
Disdasmen, Dipepdikdis.
Riduwan, 2006. Pengantar Evaluasi. Jakarta: Renika Cipta.
Siswanto, 2007. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

65

Soehartano, 1999. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Renika Cipta.
Sudjana, 2007. Manajemen Program Pendidikan, untuk pendidikan Non
Formal dan Pengembangan Sumber daya Manusia, Falah Production,
Bandung.
Sugiarto, 2005. Dasar-dasar Organisasi, Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: CV.Bina Aksara.
Sulaiman Rasyid, 1998. Fiqih Islam. Jakarta: Renika Cipta.
Suryosubroto, 2006. Proses Pembelajara. Jakarta: Renika Cipta.
Sutrisno, 2009. Metode Penelitian Reseach. Jakarta: Renika Cipta.
Syamsuddin, 2010. http://bloggerkuningan.blogspot.com/2010/09/pengertianfungsi-dalil-rukun-dan-sunah.html.
Uray Husna Asmara, 2004. Penulisan Karya Ilmiah. Pontianak: Fahruna
Bahagia.
Utami Munandar, 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Renika Cipta.
Veitzhal Rivai, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan,
Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
Wina Sanjaya, 2011. Perencanaan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Renika
Cipta.
Winarno Surahmad, 2007. Pengantar Penelitian. Jakarta: Renika Cipta.
Zainal Abidin, 2001. Fiqih Ibadah. Jakarta: Rajawali Press.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63