BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol - Pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement division(STAD) terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi puasa kel

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data
1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol
Pada tanggal 03 Agustus 2015, peneliti melaksanakan Pre Test di
kelas kontrol dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu dari pukul 07.10 –
08.30 WIB. Siswa yang mengikuti Pre Test di kelas kontrol adalah 25
siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.
Adapun nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.1
Deskripsi Nilai Pre Test padaKelas Kontrol
No
1
2
3
4
5
6
7

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Kode Siswa
K01
K02
K03
K04
K05
K06
K07
K08

K09
K10
K11
K12
K13
K14
K15
K16
K17

51

Nilai
60
65
55
30
50
35
40

60
50
55
45
55
50
35
70
50
45

52

18
19
20
21
22
23
24

25

K18
K19
K20
K21
K22
K23
K24
K25
Jumlah

50
55
45
60
55
40
45
50

1250

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 70
dan nilai terendah adalah 30. Untuk menentukan Total Range, Kelas dan
Interval Kelas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai Tertingi (H)

= 70

Nilai Terendah (L)

= 35

Total Range (R)

=H–L+1
= 70 – 30 + 1
= 40+ 1
= 41


Kelas (K)

= 1 + (3,3) x Log n
= 1 + (3,3) x Log 25
= 1 + (3,3) x 1,397940009
= 1 + 4,613202029
= 5,613202029
=6

Interval Kelas (i)

=

𝑅𝑅

𝐾𝐾

=

= 6,83

=7

41
6

53

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Total Range adalah 41,
kelas adalah 6 dan Interval kelas adalah 7. Selanjutnya, Peneliti
mendeskripsikan nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol kedalam tabel
distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test padaKelas Kontrol
Kelas
(K)

Interval
(i)

Frekuensi

(f)

Nilai
Tengah (X)

Nilai
Nyata

Frekuensi
Relatif
(%)

Frekuensi
Komulatif
(%)

1

65–71


2

68

64,5–71,5

8

100

2
3
4
5
6

58–64
51–57
44–50
37–43

30–36

3
5
10
2
3

61
54
47
40
33

57,5–64,5
50,5–57,5
43,5–50,5
36,5–43,5
29,5–36,5


12
20
40
8
12

92
80
60
20
12

F = 25

P =100

Diagram 4.1
Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test
pada Kelas Kontrol
Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test
pada Kelas Kontrol
10
F
R
E
K
U
E
N
S
I

8
6

10
4
2

5
3

3

2

2

0
29,5-36,5 36,5-43,5 43,5-50,5 50,5-57,5 57,5-64,5 64,5-71,5

Nilai Nyata

54

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang
memperoleh nilai 29,5–36,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh nilai
36,5–43,5 adalah 2 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 43,5–50,5 adalah
10 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 50,5–57,5 adalah 5 siswa. Siswa
yang memperoleh nilai 57,5–64,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh
nilai 64,5–71,5 adalah 2 siswa.
Untuk menghitungMean, Median dan Modus,peneliti memasukkan
nilai hasil Pre Test pada kelas kontrolke dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3
Perhitungan Mean, Median dan Modus Nilai Pre Test
pada Kelas Kontrol
Interval
65–71

f
2

X
68

58–64
51–57
44–50
37–43
30–36

3
5
10
2
3

61
54
47
40
33

βˆ‘F =25

a. Mean
𝐌𝐌𝐌𝐌 =
=

βˆ‘π’‡π’‡π’‡π’‡
𝑡𝑡

1238
25

= 49,52

b. Median

fX

fk (b)

fk (a)

136
183
270
470
80
99

25
23
20
15
5
3

2
5
10
20
22
25

βˆ‘fX =1238

55

𝟏𝟏

𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓡𝓡 + 𝟐𝟐
1

𝑡𝑡 βˆ’ 𝒇𝒇𝒇𝒇𝒃𝒃
π’‡π’‡π’Šπ’Š

25 βˆ’ 5

= 43,5 + 2

10

𝐌𝐌 π’Šπ’Š

x7

= 43,5 +

12,5 βˆ’ 5
x7
10

= 43,5 +

7,5
x7
10

= 43,5 + 5,25
= 48,75

c. Modus
𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓡𝓡 + οΏ½
= 43,5 + οΏ½
= 43,5 +

𝒇𝒇𝒇𝒇
οΏ½ 𝐌𝐌 π’Šπ’Š
𝒇𝒇𝒇𝒇 + 𝒇𝒇𝒃𝒃

5
οΏ½x 7
5+2

5
x7
7

= 43,5 + 5
= 48,5

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa Mean adalah
49,52, Median adalah 48,75 dan Modus adalah 48,5. Untuk menghitung
Standar Deviasi dan Standar Error,peneliti memasukkan nilai hasil Pre
Test pada kelas kontrolke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.4

56

Perhitungan Standar Deviasi dan Standar Error Nilai Pre Test
pada Kelas Kontrol
Interval
65–71

f
2

X
68

58–64
51–57
44–50
37–43
30–36

3
5
10
2
3

61
54
47
40
33

x'
3
2
1
0
-1
-2

βˆ‘F =

a. Standar Deviasi
βˆ‘π’‡π’‡π’‡π’‡β€²πŸπŸ
βˆ‘π’‡π’‡π’‡π’‡β€²
π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ = π’Šπ’ŠοΏ½
βˆ’οΏ½
οΏ½
𝑡𝑡
𝑡𝑡
9

49

= 7οΏ½ βˆ’ οΏ½ οΏ½
25
25

2

= 7οΏ½1,96 βˆ’ (0,36)2
= 7οΏ½1,96 βˆ’ 0,1296

= 7οΏ½1,8304

= 7 x1,352922762
= 9,470459334
= 9,470
b. Standar Error
π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ =

=

=

π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ

βˆšπ‘΅π‘΅ βˆ’ 𝟏𝟏
9,470459334
√25 βˆ’ 1
9,470459334

√24
9,470459334
=
4,898979486

𝟐𝟐

fx'
6
6
5
0
-2
-6
βˆ‘fx' =9

x'2
9
4
1
0
1
4

fx'2
18
12
5
0
2
12
βˆ‘ fx'2=49

57

= 1,933149416
= 1,933
Hasil dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Standar Deviasi
dari Pre Test pada kelas kontrol adalah 9,470 dan Standar Error dari Pre
Test pada kelas kontrol adalah 1,933.
2. Distribus Nilai Pre Test padaKelas Experimen
Pada tanggal 05 Agustus 2015, peneliti melaksanakan Pre Test di
kelas experimen dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu dari pukul 07.50 –
09.10 WIB. Siswa yang mengikuti Pre Test di kelas experimen adalah 25
siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.
Adapun nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.5
Deskripsi Nilai Pre Test pada Kelas Experimen
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Kode Siswa
E01
E02
E03
E04
E05
E06
E07
E08
E09
E10
E11
E12
E13
E14

Nilai
55
40
45
55
50
35
75
50
45
60
50
55
35
50

58

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

E15
E16
E17
E18
E19
E20
E21
E22
E23
E24
E25
Jumlah

35
50
50
45
65
50
35
60
45
50
60
1245

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 75
dan nilai terendah adalah 35. Untuk menentukan Total Range, Kelas dan
Interval Kelas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai Tertingi (H)

= 70

Nilai Terendah (L)

= 35

Total Range (R)

=H–L+1
= 75 – 35 + 1
= 40 + 1
= 41

Kelas (K)

= 1 + (3,3) x Log n
= 1 + (3,3) x Log 25
= 1 + (3,3) x 1,397940009
= 1 + 4,613202029
= 5,613202029
=6

Interval Kelas (i)

=

𝑅𝑅

𝐾𝐾

=

= 6,83
=7

41
6

59

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Total Range adalah 41,
kelas adalah 6 dan Interval kelas adalah 7. Selanjutnya, Peneliti
mendeskripsikan nilai hasil Pre Test pada kelas experimen kedalam tabel
distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test pada Kelas Experimen
Kelas
(K)

Interval
(I)

Frekuensi
(f)

Nilai
Tengah (X)

Nilai
Nyata

1

70–76
63–69
56–62
49–55
42–48
35–41

1

73

1
3
11
4
5

66
59
52
45
38

69,5–76,5
62,5–69,5
55,5–62,5
48,5–55,5
41,5–48,5
34,5–41,5

2
3
4
5
6

F = 25

Frekuensi
Relatif
(%)

Frekuensi
Komulatif
(%)

4

100

4
12
44
16
20

96
92
80
36
20

P = 100

Diagram 4.2
Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test
pada Kelas Experimen
Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test
pada Kelas Experimen
4
F
R
E
K
U
E
N
S
I

11

3,5
3
2,5
2
1,5

5
4
3

1

1

0,5

1

0
34,5-41,5 41,5-48,5 48,5-55,5 55,5-62,5 62,5-69,5 69,5-76,5

Nilai Nyata

60

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang
memperoleh nilai 34,5–41,5 adalah 5 siswa. Siswa yang memperoleh nilai
41,5–48,5 adalah 4 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 48,5–55,5 adalah
11 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 55,5–62,5 adalah 3 siswa. Siswa
yang memperoleh nilai 62,5–69,5 adalah 1 siswa. Siswa yang memperoleh
nilai 69,5–76,5 adalah 1 siswa.
Untuk menghitungMean, Median dan Modus,peneliti memasukkan
nilai hasil Pre Test pada kelas experimen ke dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.7
Perhitungan Mean, Median dan Modus Nilai Pre Test
pada Kelas Experimen
Interval

70–76
63–69
56–62
49–55
42–48
35–41

f
1

X
73

1
3
11
4
5

66
59
52
45
38

βˆ‘F = 25

a. Mean
𝐌𝐌𝐌𝐌 =
=

βˆ‘π’‡π’‡π’‡π’‡
𝑡𝑡

1258
25

= 50,32

b. Median

fX

fk (b)

fk (a)

73
66
177
572
180
190

25
24
23
20
9
5

1
2
5
16
20
25

βˆ‘fX =1258

61

𝟏𝟏

𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓡𝓡 + 𝟐𝟐
1

𝑡𝑡 βˆ’ 𝒇𝒇𝒇𝒇𝒃𝒃
π’‡π’‡π’Šπ’Š

25 βˆ’ 9

= 48,5 + 2

11

𝐌𝐌 π’Šπ’Š

x7

= 48,5 +

12,5 βˆ’ 9
x7
11

= 48,5 +

3,5
x7
11

= 48,5 + 2,22
= 50,72
c. Modus
𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓡𝓡 + οΏ½
= 48,5 + οΏ½
= 48,5 +

𝒇𝒇𝒇𝒇
οΏ½ 𝐌𝐌 π’Šπ’Š
𝒇𝒇𝒇𝒇 + 𝒇𝒇𝒃𝒃

3
οΏ½x 7
3+4

3
x7
7

= 48,5 + 3
= 51,5

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa Mean adalah
50,32, Median adalah 50,72 dan Modus adalah 51,5. Untuk menghitung
Standar Deviasi dan Standar Error,peneliti memasukkan nilai hasil Pre
Test pada kelas experimen ke dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.8
Perhitungan Standar Deviasi dan Standar Error Nilai Pre Test

62

pada Kelas Experimen
Interval

70–76
63–69
56–62
49–55
42–48
35–41

f
1

X
73

1
3
11
4
5

66
59
52
45
38

x'
3
2
1
0
-1
-2

βˆ‘F = 25

a. Standar Deviasi
βˆ‘π’‡π’‡π’‡π’‡β€²πŸπŸ
βˆ‘π’‡π’‡π’‡π’‡β€²
π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ = π’Šπ’ŠοΏ½
βˆ’οΏ½
οΏ½
𝑡𝑡
𝑡𝑡
40

βˆ’6

= 7οΏ½ βˆ’ οΏ½ οΏ½
25
25

2

= 7οΏ½1,6 βˆ’ (0,24)2
= 7οΏ½1,6 βˆ’ 0,0576
= 7οΏ½1,5424

= 7 x1,241933976
= 8,69353783
= 8,693
b. Standar Error
π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ =

=
=

π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ

βˆšπ‘΅π‘΅ βˆ’ 𝟏𝟏
8,69353783

√25 βˆ’ 1
8,69353783

√24
8,69353783
=
4,898979486
= 1,774560978

𝟐𝟐

fx'
3
2
3
0
-4
-10
βˆ‘fx' = -6

x'2
9
4
1
0
1
4

fx'2
9
4
3
0
4
20
2
βˆ‘ fx' = 40

63

= 1,774
Hasil dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Standar Deviasi
dari Pre Test pada kelas experimen adalah 8,693 dan Standar Error dari
Pre Test pada kelas experimen adalah 1,774.
3. Distribusi Nilai Post Test padaKelas Kontrol
Pada tanggal 14September 2015, peneliti melaksanakan Post Test
di kelas kontrol dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu dari pukul 07.10 –
08.30 WIB. Siswa yang mengikuti Post Test di kelas kontrol adalah 25
siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.
Adapun nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.9
Deskripsi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Kode Siswa
K01
K02
K03
K04
K05
K06
K07
K08
K09
K10
K11
K12
K13
K14
K15
K16

Nilai
65
35
50
55
45
45
55
50
60
45
60
45
40
55
55
45

64

17
18
19
20
21
22
23
24
25

K17
K18
K19
K20
K21
K22
K23
K24
K25
Jumlah

50
50
55
75
55
45
65
55
65
1320

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 75
dan nilai terendah adalah 35. Untuk menentukan Total Range, Kelas dan
Interval Kelas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai Tertingi (H)

= 70

Nilai Terendah (L)

= 35

Total Range (R)

=H–L+1
= 75 – 35 + 1
= 40 + 1
= 41

Kelas (K)

= 1 + (3,3) x Log n
= 1 + (3,3) x Log 25
= 1 + (3,3) x 1,397940009
= 1 + 4,613202029
= 5,613202029
=6

Interval Kelas (i)

=

𝑅𝑅

𝐾𝐾

=

= 6,83
=7

41
6

65

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Total Range adalah 41,
kelas adalah 6 dan Interval kelas adalah 7. Selanjutnya, Peneliti
mendeskripsikan nilai hasil Post Test pada kelas kontrol kedalam tabel
distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol
Kelas
(K)

Interval
(I)

Frekuensi
(f)

Nilai
Tengah (X)

Nilai
Nyata

1

70–76
63–69
56–62
49–55
42–48
35–41

1

73

3
2
11
6
2

66
59
52
45
38

69,5–76,5
62,5–69,5
55,5–62,5
48,5–55,5
41,5–48,5
34,5–41,5

2
3
4
5
6

F = 25

Frekuensi
Relatif
(%)

Frekuensi
Komulatif
(%)

4

100

12
8
44
24
8

96
84
76
32
8

P = 100

Diagram 4.3
Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Post Test
pada Kelas Kontrol
Distribusi Frekuensi Nilai Post Test
pada Kelas Kontrol
4
F
R
E
K
U
E
N
S
I

11

3,5
3
2,5

6

2
1,5
1

3
2

2
1

0,5
0

34,5-41,5 41,5-48,5 48,5-55,5 55,5-62,5 62,5-69,5 69.5-76.5

Nilai Nyata

66

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang
memperoleh nilai 34,5–41,5 adalah 2 siswa. Siswa yang memperoleh nilai
41,5–48,5 adalah 6 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 48,5–55,5 adalah
11 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 55,5–62,5 adalah 2 siswa. Siswa
yang memperoleh nilai 62,5–69,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh
nilai 69,5–76,5 adalah 1 siswa.
Untuk menghitungMean, Median dan Modus,peneliti memasukkan
nilai hasil Post Test pada kelas kontrol ke dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.11
Perhitungan Mean, Median dan Modus Nilai Post Test
pada Kelas Kontrol
Interval

70–76
63–69
56–62
49–55
42–48
35–41

f
1

X
73

3
2
11
6
2

66
59
52
45
38

βˆ‘F = 25

a. Mean
𝐌𝐌𝐌𝐌 =
=

βˆ‘π’‡π’‡π’‡π’‡
𝑡𝑡

1307
25

= 52,28

b. Median

fX

fk (b)

fk (a)

73
198
118
572
270
76

25
24
21
19
8
2

1
4
6
17
23
25

βˆ‘fX = 1307

67

𝟏𝟏

𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓡𝓡 + 𝟐𝟐
1

= 48,5 + 2

𝑡𝑡 βˆ’ 𝒇𝒇𝒇𝒇𝒃𝒃
π’‡π’‡π’Šπ’Š

25 βˆ’ 8
11

𝐌𝐌 π’Šπ’Š

x7

= 48,5 +

12,5 βˆ’ 8
x7
11

= 48,5 +

4,5
x7
11

= 48,5 + 2,86
= 51,36
c. Modus
𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓡𝓡 + οΏ½
= 48,5 + οΏ½
= 48,5 +

𝒇𝒇𝒇𝒇
οΏ½ 𝐌𝐌 π’Šπ’Š
𝒇𝒇𝒇𝒇 + 𝒇𝒇𝒃𝒃

2
οΏ½x 7
2+6

2
x7
8

= 48,5 + 1,75
= 50,25

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa Mean adalah
52,28, Median adalah 51,36 dan Modus adalah 50,25. Untuk menghitung
Standar Deviasi dan Standar Error,peneliti memasukkan nilai hasil Post
Test pada kelas kontrol ke dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.12
Perhitungan Standar Deviasi dan Standar Error Nilai Post Test

68

pada Kelas Kontrol
Interval

f

X

70–76
63–69
56–62
49–55
42–48
35–41

1

73

3
2
11
6
2

66
59
52
45
38

x'
3
2
1
0
-1
-2

βˆ‘F = 25

a. Standar Deviasi
βˆ‘π’‡π’‡π’‡π’‡β€²πŸπŸ
βˆ‘π’‡π’‡π’‡π’‡β€²
π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ = π’Šπ’ŠοΏ½
βˆ’οΏ½
οΏ½
𝑡𝑡
𝑡𝑡
1

37

= 7οΏ½ βˆ’ οΏ½ οΏ½
25
25

2

= 7οΏ½1,48 βˆ’ (0,04)2
= 7οΏ½1,48 βˆ’ 0,0016

= 7οΏ½1,4784

= 7 x1,215894732
= 8,511263126
= 8,511
b. Standar Error
π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ =
=

=

π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ

βˆšπ‘΅π‘΅ βˆ’ 𝟏𝟏

8,511263126
√25 βˆ’ 1

8,511263126
√24

𝟐𝟐

fx'
3
6
2
0
-6
-4
βˆ‘fx' =1

x'2
9
4
1
0
1
4

fx'2
9
12
2
0
6
8
βˆ‘ fx'2= 37

69

=

8,511263126
4,898979486

= 1,73735431
= 1,737
Hasil dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Standar Deviasi
dari Post Test pada kelas kontrol adalah 8,511 dan Standar Error dari Post
Test pada kelas kontrol adalah 1,737.Peneliti juga mendeskripsikan
perhitungan nilai Post Test dari kelas kontrol dengan menggunakan SPSS
21.0. Adapun hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol
Menggunakan SPSS 21.0

Frequency
Valid

Percent

Valid

Cumulative

Percent

Percent

35,00

1

4,0

4,0

4,0

40,00

1

4,0

4,0

8,0

45,00

6

24,0

24,0

32,0

50,00

4

16,0

16,0

48,0

55,00

7

28,0

28,0

76,0

60,00

2

8,0

8,0

84,0

65,00

3

12,0

12,0

96,0

75,00

1

4,0

4,0

100,0

Total

25

100,0

100,0

Diagram 4.4
Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol
Menggunakan SPSS 21.0

70

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang
memperoleh nilai 35 adalah 4,0%. Siswa yang memperoleh nilai 40 adalah
4,0%. Siswa yang memperoleh nilai 45 adalah 24,0%. Siswa yang
memperoleh nilai 50 adalah 16,0%. Siswa yang memperoleh nilai 55
adalah 28,0%. Siswa yang memperoleh nilai 60 adalah 8,0%. Siswa yang
memperoleh nilai 65 adalah 12,0%. Siswa yang memperoleh nilai 75
adalah 4,0%.
PenelitimenghitungMean, Median, Modus,Standar Deviasi dan
Standar Error dari nilai hasil Post Test pada kelas kontroldengan

71

menggunakan SPSS 21.0.Hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.14
Perhitungan Mean, Median, Modus, Standar Deviasi dan Standar
Error Nilai Post Test pada Kelas Kontrol
Menggunakan SPSS 21.0
Statistics
Kelas Kontrol
Valid

25

N
Missing

0

Mean

52,8000

Std. Error of Mean

1,80462

Median

55,0000

Mode
Std. Deviation
Variance

55,00
9,02312
81,417

Range

40,00

Minimum

35,00

Maximum

75,00

Sum

1320,00

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa Mean adalah 52,80,
Median adalah 55,00, Modus adalah 55,00, Standar Deviasi dari Post Test
pada kelas kontrol adalah 9,023 dan Standar Error dari Post Test pada
kelas kontrol adalah 1,804.

4. Distribusi Nilai Post Test padaKelas Experimen

72

Pada tanggal 09September 2015, peneliti melaksanakan Post Test
di kelas experimen dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu dari pukul
07.10 – 08.30 WIB. Siswa yang mengikuti Post Test di kelas experimen
adalah 25 siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa
sebanyak 40 soal. Adapun nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.15
Deskripsi Nilai Post Test pada Kelas Experimen
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Kode Siswa
E01
E02
E03
E04
E05
E06
E07
E08
E09
E10
E11
E12
E13
E14
E15
E16
E17
E18
E19
E20
E21
E22
E23
E24
E25

Nilai
75
60
90
55
85
80
70
90
75
65
80
90
70
95
80
75
65
90
85
80
75
70
85
65
75

73

Jumlah

1930

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 95
dan nilai terendah adalah 55. Untuk menentukan Total Range, Kelas dan
Interval Kelas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai Tertingi (H)

= 70

Nilai Terendah (L)

= 35

Total Range (R)

=H–L+1
= 95 – 55 + 1
= 40 + 1
= 41

Kelas (K)

= 1 + (3,3) x Log n
= 1 + (3,3) x Log 25
= 1 + (3,3) x 1,397940009
= 1 + 4,613202029
= 5,613202029
=6

Interval Kelas (i)

=

𝑅𝑅

𝐾𝐾

=

41
6

= 6,83
=7
Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Total Range adalah 41,
kelas adalah 6 dan Interval kelas adalah 7. Selanjutnya, Peneliti
mendeskripsikan nilai hasil Post Test pada kelas experimen kedalam tabel
distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.16

74

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Experimen
Kelas
(K)

Interval
(I)

Frekuensi
(f)

Nilai
Tengah (X)

Nilai
Nyata

1

90–96
83–89
76–82
69–75
62–68
55–61

5

93

3
4
8
3
2

86
79
72
65
58

89,5–96,5
82,5–89,5
75,5–82,5
68,5–75,5
61,5–68,5
54,5–61,5

2
3
4
5
6

F = 25

Frekuensi
Relatif
(%)

Frekuensi
Komulatif
(%)

20

100

12
16
32
12
8

80
68
52
20
8

P = 100

Diagram 4.5
Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Post Test
pada Kelas Experimen
Distribusi Frekuensi Nilai Post Test
pada Kelas Experimen

F
R3
2,5
E
K2
1,5
U
1
E
0,5
N0
S
I

8

2

4

3

5
3
Series 3
Series 1

Nilai Nyata

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang
memperoleh nilai 54,5–61,5 adalah 2 siswa. Siswa yang memperoleh nilai
61,5–68,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 68,5–75,5 adalah
8 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 75,5–82,5 adalah 4 siswa. Siswa

75

yang memperoleh nilai 82,5–89,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh
nilai 89,5–96,5 adalah 5 siswa.
Untuk menghitungMean, Median dan Modus,peneliti memasukkan
nilai hasil Post Test pada kelas experimen ke dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.17
Perhitungan Mean, Median dan Modus Nilai Post Test
pada Kelas Experimen
Interval

90–96
83–89
76–82
69–75
62–68
55–61

f
5

X
93

3
4
8
3
2

86
79
72
65
58

βˆ‘F = 25

=

βˆ‘π’‡π’‡π’‡π’‡
𝑡𝑡

1926
25

= 77,04
b. Median
𝟏𝟏

𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓡𝓡 + 𝟐𝟐
1

= 68,5 + 2
= 68,5 +

𝑡𝑡 βˆ’ 𝒇𝒇𝒇𝒇𝒃𝒃
π’‡π’‡π’Šπ’Š

25 βˆ’ 5
8

fk (b)

fk (a)

465
258
316
576
195
116

25
20
17
13
5
2

5
8
12
20
23
25

βˆ‘fX = 1926

a. Mean
𝐌𝐌𝐌𝐌 =

fX

x7

12,5 βˆ’ 5
x7
8

𝐌𝐌 π’Šπ’Š

76

= 68,5 +

7,5
x7
8

= 68,5 + 6,56
= 75,06
c. Modus
𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓡𝓡 + οΏ½
= 68,5 + οΏ½
= 68,5 +

𝒇𝒇𝒇𝒇
οΏ½ 𝐌𝐌 π’Šπ’Š
𝒇𝒇𝒇𝒇 + 𝒇𝒇𝒃𝒃

4
οΏ½x 7
4+3

4
x7
7

= 68,5 + 4
= 72,5

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa Mean adalah
77,04, Median adalah 75,06 dan Modus adalah 72,5. Untuk menghitung
Standar Deviasi dan Standar Error,peneliti memasukkan nilai hasil Post
Test pada kelas experimen ke dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.18
Perhitungan Standar Deviasi dan Standar Error Nilai Post Test
pada Kelas Experimen
Interval

f

X

90–96
83–89
76–82
69–75
62–68
55–61

5

93

3
4
8
3
2

86
79
72
65
58

βˆ‘F = 25

x'
3
2
1
0
-1
-2

fx'
15
6
4
0
-3
-4
βˆ‘fx' =18

x'2
9
4
1
0
1
4

fx'2
45
12
4
0
3
8
βˆ‘ fx'2=72

77

a. Standar Deviasi
βˆ‘π’‡π’‡π’‡π’‡β€²
βˆ‘π’‡π’‡π’‡π’‡β€²πŸπŸ
βˆ’οΏ½
οΏ½
π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ = π’Šπ’ŠοΏ½
𝑡𝑡
𝑡𝑡
72

18

= 7οΏ½ βˆ’ οΏ½ οΏ½
25
25

2

= 7οΏ½2,88 βˆ’ (0,72)2
= 7οΏ½2,88 βˆ’ 0,5184

= 7οΏ½2,3616
= 7 x1,536749817
= 10,75724872
= 10,757
b. Standar Error
π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ =
=

=

=

π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ

βˆšπ‘΅π‘΅ βˆ’ 𝟏𝟏

10,75724872
√25 βˆ’ 1

10,75724872
√24

10,75724872
4,898979486

= 2,1958142
= 2,195

𝟐𝟐

78

Hasil dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Standar Deviasi
dari Post Test pada kelas experimen adalah 10,757 dan Standar Error dari
Post

Test

pada

kelas

experimen

adalah

2,195.Peneliti

juga

mendeskripsikan perhitungan nilai Post Test dari kelas experimen dengan
menggunakan SPSS 21.0. Adapun hasil dari perhitungan tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.19
Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Experimen
Menggunakan SPSS 21.0
Kelas Experimen

Frequency Percent Valid Percent
Valid

Cumulative
Percent

55,00

1

4,0

4,0

4,0

60,00

1

4,0

4,0

8,0

65,00

3

12,0

12,0

20,0

70,00

3

12,0

12,0

32,0

75,00

5

20,0

20,0

52,0

80,00

4

16,0

16,0

68,0

85,00

3

12,0

12,0

80,0

90,00

4

16,0

16,0

96,0

95,00

1

4,0

4,0

100,0

Total

25

100,0

100,0

79

Diagram 4.6
Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Experimen
Menggunakan SPSS 21.0

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang
memperoleh nilai 55 adalah 4,0%. Siswa yang memperoleh nilai 60 adalah
4,0%. Siswa yang memperoleh nilai 65 adalah 12,0%. Siswa yang
memperoleh nilai 70 adalah 12,0%. Siswa yang memperoleh nilai 75
adalah 20,0%. Siswa yang memperoleh nilai 80 adalah 16,0%. Siswa yang
memperoleh nilai 85 adalah 12,0%. Siswa yang memperoleh nilai 90
adalah 16,0%. Siswa yang memperoleh nilai 95 adalah 4,0%.

80

PenelitimenghitungMean, Median, Modus, Standar Deviasi dan
Standar Error dari nilai hasil Post Test pada kelas experimen dengan
menggunakan SPSS 21.0.Hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.20
Perhitungan Mean, Median, Modus, Standar Deviasi dan Standar
Error Nilai Post Test pada Kelas Experimen
Menggunakan SPSS 21.0
Statistics
Kelas Experimen
Valid

25

N
Missing

0

Mean

77,0000

Std. Error of Mean

2,08167

Median

75,0000

Mode
Std. Deviation
Variance

75,00
10,40833
108,333

Range

40,00

Minimum

55,00

Maximum

95,00

Sum

1925,00

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa Mean adalah 77,00,
Median adalah 75,00, Modus adalah 75,00, Standar Deviasi dari Post Test
pada kelas eksperimen adalah 10,408 dan Standar Error dari Post Test
pada kelas eksperimen adalah 2,081.

81

B. Hasil Analisis Data
Sebelum menghitung t-test, peneliti menghitung normalitas dan
homogenitas.

Peneliti

menguji

normalitas

dan

homogenitas

dengan

menggunakan SPSS 21.0.Setelah memperoleh hasil dari perhitungan
normalitas dan homogenitas, peneliti akan menghitung t-test dari data. Untuk
mnghitung t-test, peneliti menggunakan dua perhitungan yaitu perhitungan
secara manual dan perhitungan dengan menggunakan SPSS 21.0.
1. Uji Normalitas dan Homogenitas
a. Uji Normalitas
Perhitungan normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
data yang diperoleh dari populasi berdistribusi normal atau tidak.
Adapun hasil dari perhitungan normalitas dengan menggunakan SPSS
21.0 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.21
Uji Normalitas Menggunakan SPSS 21.0
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Kelompok Statistic

df

Sig.

Statistic

df

Sig.

Nilai 1

,104

25 ,200*

,967

25

,562

2

,164

25

,957

25

,355

,083

Berdasarkan dari perhitungan normalitas di atas, diperoleh
bahwa nilai signifikan dari kelas kontrol adalah 0,355 dan nilai
signifikan dari kelas experimen adalah 0,562. Artinya bahwa
databerdistribusi normal karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05.

82

b. Uji Homogenitas
Peneliti
homogenitas

menggunakan
data.

Hasil

SPSS

dari

uji

21.0

untuk

homogenitas

menghitung
data

dengan

menggunakan SPSS 21.0 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.22
Uji Homogenitas Menggunakan SPSS 21.0
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic
Nilai Based on Mean
Based on Median
Based on Median and
with adjusted df
Based on trimmed mean

df1

df2

Sig.

,775

1

48

,383

,658

1

48

,421

,658

1

47,889

,421

,779

1

48

,382

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa nilai
probabilitas adalah 0,383. Data adalah homogen apabila nilai
probabilitas (p) lebih besar dari 0,05. Artinya bahwa data adalah
homogen karena nolai probobilitas lebih besar dari 0,05 (0,383 > 0,05).
2. Uji Hipotesis
a. Uji Hipotesis Secara Manual
Peneliti menggunakan perhitungan t-test untuk menguji
hipotesis

dari

penelitian.

Untuk

menghitung

t-test,

peneliti

menggunakan Standar Deviasi dan Standar Error dari kelas kontrol
dan kelas experimen. Standar Deviasi
adalah sebagai berikut :

dan Standar Error tersebut

83

Tabel 4.23
Standar Deviasi dan Standar Error dari X 1 dan X 2
Variabel
X1
X2

Standar Deviasi
10.757
8. 511

Standar Error
2. 195
1.737

Dimana :
X1

: Kelas Experimen

X2

: Kelas Kontrol

Dari tabel diatas diketahui bahwa Standar Deviasi dari X 1
adalah 10,757 dan Standar Error dari X 1 adalah 2,195. Standar Deviasi
dari X 2 adalah 8,511 dan Standar Error dari X 2 adalah 1,737.
Selanjutnya, peneliti menghitung perbedaan Standar Error antara X 1
dan X 2. Hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :
π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ βˆ’ π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ = οΏ½π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ 𝟐𝟐 + π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ 𝟐𝟐
= οΏ½2,1952 + 1,7372

= οΏ½4,818025 + 3,017169

= οΏ½7,835194

= 2,799141654
= 2,799
Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa perbedaan Standar
Error antara X 1 dan X 2 adalah 2,799. Selanjutnya, peneliti menghitung

84

nilai dari t-observed. Hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai
berikut :
𝒕𝒕𝒐𝒐
=

=

=

π‘Ίπ‘ΊπŸπŸ βˆ’ π‘Ίπ‘ΊπŸπŸ
π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ βˆ’ π‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘Ίπ‘ΊπŸπŸ

77,04 βˆ’ 52,28
2,799
24,8
2,799

= 8,860307252
= 8,860
Dengan Kriteria :
 Apabila t-test (t-observed) β‰₯ t-tabel, artinya bahwa H a diterima dan
H o ditolak.
 Apabila t-test (t-observed) < t-tabel, artinya bahwa H a ditolak dan
H o diterima.
Untuk mendeskripsikan hasil dari t-test, peneliti menggunakan
perhitungan degree of freedom (df) sebagai berikut :
𝐌𝐌𝐝𝐝 = (π‘΅π‘΅πŸπŸ + π‘΅π‘΅πŸπŸ – 𝟐𝟐)
= (25 + 25 – 2 )

= 48
Dimana :
df : Degree of freedom
N 1 : Jumlah siswa pada kelas kontrol

85

N 2 : Jumlah siswa pada kelas experimen
2

: Jumlah dari variabel

t-table pada df 48 dan pada level signifikan 5% = 2,021
t observed =8.860 > t table =2,021

(H a diterima dan H o ditolak)

Hasil dari perhitungan di atas dapat dideskripsikan ke dalam
tabel sebagai berikut :
Table 4.24
Hasil Perhitungan T-Test
Variable

t-observe

X1 – X2

8.860

t-table
5%
2,021

1%
2,704

df/db
48

Berdasarkan hasil dari perhitungan t-test, diketahui t-observed
β‰₯ t-tabel (2,021 2,704). Artinya bahwa H a diterima dan H o
ditolak. Jadi, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa β€œModel
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran fiqih materi puasa kelas VIII MTs Darul Ulum Palangka
Raya” adalah diterima.
b. Uji Hipotesis Menggunakan SPSS
Peneliti juga menggunakan SPSS 21.0 untuk menguji hipotesis
dari penelitian. Hasil dari perhitungan menggunakan SPSS 21.0
digunakan untuk mendukung perhitungan t-test secara manual. Hasil
dari perhitungan t-test dengan menggunakan SPSS 21.0 adalah sebagai
berikut :

86

Table 4.25
Perhitungan Standar Deviasi dan Standar Error
Menggunakan SPSS 21.0
Group Statistics
Kelompok
Nilai

N
25
25

1
2

Mean
52,8000
77,0000

Std.
Deviation
9,02312
10,40833

Std. Error
Mean
1,80462
2,08167

Dari tabel diatas diketahui bahwa Standar Deviasi

dari

kelompok 1 (kelas kontrol) adalah 9,023dan Standar Error dari
kelompok 1 (kelas kontrol) adalah 1,804. Standar Deviasi

dari

kelompok 2 (kelas experimen) adalah 10,408 dan Standar Error dari
kelompok 2 (kelas experimen) adalah 2,081.
Table 4.26
Perhitungan T-Test Menggunakan SPSS 21.0
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances

F
Ni Equal
lai variances
assumed
Equal
variances
not
assumed

.775

Sig.

t

.383 8,784

t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig.
Std.
(2Error
tailed Mean Differen
Lower
Upper
) Difference
ce

df
48

.000 24,20000 2,75500 18,66071 29,73929

8,784 47,053

.000 24,20000 2,75500 18,65783 29,74217

87

Dari tabel di atas diketahui bahwa t observed adalah 8,784.
Perbedaan mean antara kelas kontrol dan kelas experimen adalah
24,200. Perbedaan standar error antara kelas kontrol dan kelas
experimen adalah 2,755.
C. Pembahasan
Sebelum peneliti melakukan penelitan di Kelas VIII MTs Darul Ulum
Palangka Raya pada mata pelajaran Fiqih materi Puasa,

terlebih dahulu

dilakukan uji coba instrumen di sekolah lain yang telah melakukan
pembelajaran Fiqih materi Puasa, kemudian soal-soal yang telah di uji coba
akan dipilih mana yang valid untuk digunakan pada saat penelitian, soal-soal
yang vailid tersebut digunakan untuk soal Pre-test dan soal Post-test sehingga
antara soal Pre-test dan Post-test akan tetap sama.
Sebelum melaksanakan penelitian di kelas eksperimen dan kelas
kontrol, dilakukan terlebih dahulu Pre-test di kedua kelas tersebut dengan soal
yang sama sehingga dapat diketahui kemampuan awal siswa sebelum
melakukan pembelajaran, kemudian dilakukan perlakuan yang berbeda antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen akan melakukan
pembelajaran Fiqih pada materi Puasa dengan menggunakan model
Pembelajaran kooperatif tipe STADsedangkan pada kelas Kontrol peneliti
akan menggunakan metode pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh guru
yang ada di sekolah tersebut yaitu pembelajaran langsung (metode
konvensional).

88

Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa model

pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi puasa kelas
VIII MTs Darul Ulum Palangka Raya. Hal ini terlihat pada rata-rata nilai pretest dan post-test dari kedua kelompok tersebut. Siswa yang belajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions
(STAD) memiliki nilai rata-rata 77,04, sementara siswa yang belajar dengan
metode konvensional memiliki nilai rata-rata 52,28 sehingga selisih nilai ratarata pos-test kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 24,76.
Proses pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen (kelas
VIIIA) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam empat
kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk setiap pertemuan 2x40 menit.
Pada pembelajaran ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri.
Dalam pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa tahapan yang
dilakukan oleh guru dalam pembelajaran.
Adapun tahapan atau langkah dalam pembelajaran pada kelas
eksperimen adalah sebagai berikut:
1. Penyampaian tujuan dan motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada
pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. Pada saat
peneliti menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai siswa

89

antusias mendengarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan tersebut.
2. Pembagian kelompok
Siswa

dibagi

dalam

beberapa

kelompok,

dimana

setiap

kelompoknya terdiri dari 5-6 siswa yang memprioritaskan heterogenitas
(keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, ras atau
etnik.Ketika peneliti membagi kelompok pada kelas eksperimen ada
beberapa siswa yang tidak setuju dengan kelompok yang telah dibentuk
khususnya siswa perempuan karena mereka ingin dipisahkan antara
kelompok siswalaki-laki dan siswa perempuan, menanggapi hal tersebut
maka peneliti tetap berpatokan pada tahapan pembelajaran kooperatif tipe
STAD yang mengharuskan setiap kelompok itu adanya keragaman.
Setelah peneliti memberikan pengertian kepada siswa kelas eksperimen
akhirnya mereka menerima kelompok yang telah dibentuk oleh peneliti.
Setiap kelompok dibagi rata-rata terdiri dari 3 siswa perempuan dan 3
siswa laki-laki.
3. Presentasi guru
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu
menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut
serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi
motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses
pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau
masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga

90

tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan diakui siswa, tugas
dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.
Ketika peneliti menyampaikan indikator pembelajaran siswa hanya
diam dan memperhatikan. Setelah menyampaiakan indikator, peneliti
membagi materi yang akan dibahas oleh setiap kelompok yang telah
dibentuk dan mereka menerima materi tersebut dengan senang hati.
4. Kegiatan belajar dalam tim
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru
menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok,
sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan
kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan
bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja ini merupakan
ciri terpenting dari STAD. Ketika kegiatan belajar dalam tim semua siswa
dalam tiap kelompok saling bertukar pikiran dan bekerja sama dalam
memahami materi yang telah diberikan oleh peneliti, dan ada beberapa
siswa yang bertanya kepada peneliti mengenai hal-hala yang sulit
dipahami dalam materi tersebut.
5. Kuis (evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang
materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi
hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kuis secara
individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ketika diberikan kuis siswa

91

dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru bahkan mereka
sangat antusias untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
6. Penghargaan prestasi tim
Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan
diberikan

angka

dengan

rentang

0-100.

Selanjutnya

pemberian

penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru.
Hasil penelitian ini diketahui berdasarkan uji T bahwa hasil belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbeda
nyata dan lebih baik daripada siswa yang belajar dengan menggunakan
metode konvensional. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran kooperatif
tipe STAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar fiqih pada
materi puasa.
Setelah melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas
eksperimen selama 4 kali pertemuan ternyata model pembelajaran ini sangat
disenangi dan diterima oleh siswa ketika diterapkan dan cocok digunakan
pada pelajaran fiqih materi puasa. Dalam kegiatan belajar mengajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD peserta didik tidak hanya
mendengarkan ceramah dari guru saja tetapi peserta didik juga berperan aktif
dalam proses belajar mengajar. Peserta didik belajar secara berkelompok
membuat mereka bisa belajar bersama dalam mempelajari materi yang
diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran kooperatif
yang menekankan aktivitas siswa untuk bekerja secara berkolaborasi, dan
bertanggung jawab pada kemajuan belajar kelompoknya serta memberikan

92

kesempatan kepada siswa untuk brinteraksi dan belajar bersama-sama siswa
yang berbeda latar belakangnya.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara model pembelajaran kooperatif
tipe STAD terhadap prestasi belajar siswa pada materi puasa. Jadi
pembelajaran fiqih pada materi puasa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif yaitu ditunjukkan dengan
nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,04. Pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini memberikan
kontribusi hasil belajar yang lebih baik, sebab dalam anggota kelompok
terjadi diskusi dalam membahas materi yang telah diberikan oleh guru
sehingga terjadi interaksi tatap muka dalam menjalin hubungan interpersonal.

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3