Nur hidayah Sejarah Peradaban Islam 1

TUGAS UJIAN
SEJARAH PERADABAN ISLAM II
DOSEN PENGAMPU: A. WAHAB, M. Ag
Nama : Nur Hidayah
NIM : 1121100291
Semester: III ( Tiga )
Kelas: G
JAWAB
A. Piagam Madinah Dalam Perspektif Peradaban Islam
Tercetusnya Piagam Madinah dilatar belakangi oleh pada mulanya masyarakat
Makkah yang pada saat itu sudah tidak kondusif bagi Nabi Muhammad dan
para sahabat-sahabat serta kaum muslim lainnya. Oleh karenanya atas
petunjuk Allah serta sambutan baik oleh para jama’ah haji orang-orang Yastrib
pada saat itu mendorong Nabi Muhammad serta para pengikutnya Hijrah dari
Makkah ke Yastrib ( Madinah ) bertepatan pada tanggal 12 Rabi’ul Awal atau
28 juni 622 M1. Sesampainya di sana Nabi Muhammad serta para sahabat di
sambut penuh suka cita oleh masyarakat Yastrib yang notabene penganut
agama samawi yang mempercayai akan adanya Nabi Akhir zaman. Hijrah
nabi Muhammad serta para sahabat ini menandai awal era Kepemimpinan
Nubuwah2, karena pada titik inilah Nabi Muhammad nantinya mampu
menerapkan gagasan Al-Quran secara maksimal dan membuktikan eksistensi

agama Islam menjadi sebuah factor dalam peradaban umat. Di kota Yastrib
ini nabi mengubah nama kota tersebut menjadi Al Madinah Munawarah dan
hal yang pertama dilakukan oleh nabi Muhammad adalah mendirikan Masjid
selain sebagai tempat ibadah juga menjadi tempat bermusyawarah baik social,
ekonomi, politik. Dalam pembuatan masjid tersebut masih Nampak kasar, ini
menandakan bahwa keteguhan cita-cita Islam awal, tiga tiang menyokong
1 Ma’ruf, Sejarah Peradaban Islam, Pontianak: STAIN Pontianak Press, 2011. Hlm: 43- 47
2 Wahab As Sambasi, Sejarah Peradaban Islam, Pontianak: STAIN Pontianak Press, 2011. Hlm 23-24.

atap masjid, dan sebuah batu untuk menandai arah kiblat dan nabi berdiri
dekat dengan sebatang pohon untuk berkhotbah. Rancangan masjid seperti ini
merupakan bentuk peradaban yang nantinya menjadi contoh masjid-masjid di
masa depan tidak lepas dari bentuk yang seperti itu. Selain membangun
masjid Nabi juga melakukan sensus penduduk, membatasi sudut-sudut kota
serta pembuatan piagam Madinah.
Piagam Madinah dibuat demi mewujudkan solidaritas antar umat Yahudi,
Nasrani dan Majusi yang ada di Madinah diubah menjadi satu Ummah dan
persaudaraan. Dengan demikian, diharapkan dapat bekerja sama demi
terwujudnya masyarakat madinah yang aman3.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad di bantu para sahabat mendemonstrasikan

pada setiap suku yang ada di madinah agar dapat hidup berdampingan melalui
realisasi social yang pluralis. Dalam menyebarkan risalah keagamaan tidak
boleh ada paksaan untuk berpindah agama. Era madinah merupakan masa
yang mengedapankan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, heterogenisme,
egilitarianisme, civil society serta demokrasi yang semua itu berada dalam
naungan Islam, Nabi Muhammad sendiri menjadi pemimpin.
Menurut Ibn Hisyam mengatakan bahwa Naskah Piagam Madinah ada 42
pasal, akan tetapi ada dua pokok prinsip yang terkandung dalam piagam
tersebut sebagai pegangan hidup bermasyarakat yang majemuk4, yaitu:
a. Semua pemeluk agama yang ada di Madinah merupakan satu ummah
walaupun terdapat perbedaan baik suku maupun bangsa.
b. Hubungan antara Muslim dan Non-muslim didasarkan pada prinsip:
-

Interaksi dan komunikasi dengan baik sesame warga

-

Saling bahu membahu dalam menghadapi musuh


-

Membela orang yang lemah dan teraniaya

3 Karen Armstrong, ISLAM; Sejarah Singkat, Yogyakarta: Jendela, 2003. Hlm 16.
4 Jemil Firdaus Cairo, 2014, Refleksi Piagam Madinah: Nilai-Nilai Toleransi dan Hak Asasi Manusia
dalam http://edukasi.kompasiana.com/2014/07/14/refleksi-piagam-madinah-nilai-nilai-toleransi-danhak-asasi-manusia ( 21-8, 2014 pukul 03:19)

-

Saling menasihati dalam koridor kebersamaan dan kebenaran

-

Saling menghormati, toleransi dalam beragama

Oleh Karena itu menurut saya negara dan kekuasaan dalam Islam ada untuk
mengurus urusan umat. Tanpa itu tidak mungkin urusan umat bisa
diwujudkan. Maka dari itu, filosofi dasar bernegara dalam Islam adalah
mewujudkan kemaslahatan umum baik yang bersifat vital seperti menjaga

agama, jiwa, akal, keturunan, kehormatan, harta, keamanan dan menjaga
Negara sehingga peradaban manusia dapat terwujud dengan keserasian.
Kemaslahatan vital, seperti menjaga agama, akan terwujud jika negara
menerapkan Islam dengan benar dan konsekuen, serta menjaga Islam dari
berbagai penyimpangan. Caranya adalah dengan penerapan sanksi atas orang
murtad serta orang yang pahamnya salah. Jiwa akan terjaga jika qishash
diterapkan atas orang yang menghilangkan nyawa orang lain. Akal akan
terjaga ketika khamer, narkoba dan sejenisnya diharamkan dan siapa saja yang
terlibat dengan itu dikenai sanksi. Keturunan akan terjaga ketika hukum
pernikahan diterapkan, zina diharamkan dan sanksi bagi pelakunya
ditegakkan. Kehormatan juga akan terwujud ketika orang yang menuduh zina
dijatuhi sanksi sekaligus ditolak kesaksiannya. Harta akan terjaga ketika
pencurian, korupsi dan perampokan dikenai sanksi. Keamanan pun akan
terjaga ketika perampok, pencuri dan pengacau keamanan dilarang serta
pelakunya dijatuhi sanksi yang berat. Inilah peradaban yang sangat luar biasa
yang diciptakan oleh Nabi Muhammad SAW lewat Piagam Madinah yang
mana membentuk manusia yang awalnya biadab menjadi beradab.
B. Identifikasi serta Penjelasan Peradaban Pada Masa Rasulullah ke
Khulafaur Rasyidin
Pada dasarnya peradaban pada masa Rasulullah dan para sahabat sama, baik

dari segi visi spiritual, politik dan etnis umat Islam, karena peradaban yang di
ciptakan oleh Rasulullah menjadi destinasi peradaban para sahabat hanya saja
waktu dan masa yang berbeda. Para sahabat merupakan orang-orang pilihan,

orang-orang kepercayaan Rasulullah dan semua itu para sahabt memiliki
keistimewaan masing-masing yang di refleksikan dari Al Quran dan Hadits
Rasul.
Masa khulafaur Rasyidin merupakan masa keemasan, zaman ideal, dimana
pemerintahan dijalankan seperti halnya pada masa Rasulullah 5, adapun
indikatornya adalah:
1. Pengangkatan khalifah dengan suara rakyat
2. Kepala Negara merupakan pilihan rakyat
3. Pemerintahan dijalankan dengan musyawarah
4. Kekuasaan Negara tidak di dominasi oleh satu kelompok maupun
golongan
5. Kedaulatan hukum Ilahi di aplikasikan dalam kehidupan bernegara,
sehingga terdapat keyakinan bahwa segala gerak-gerik dipertanggung
jawabkan kepada Allah.
Penulis mengidentifikasi peradaban yang tetap dilakukan oleh para sahabat:
1. Menegakkan Syari’at Islam dan Menyebarkan agama Islam

Hampir pada masa kepemimpinan keempat khalifah ini, tidak hentihentinya berjihad di jalan Allah demi menegakkan agama Allah. Sehingga
pada saat itu agama Islam sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Begitu juga dengan penegakkan syariat islam ini terbukti salah satunya
pada masa kekhalifahan Abu Bakar selepas Rasulullah wafat banyak
diantar orang-orang Islam yang lemah imannya berbondong-bondong
keluar dari Islam oleh karenanya Khalifah memeranginya bagi mereka
yang tidak mau kembali dan memberontak.
2. Proses Pengangkatan Khalifah
 Khalifah Abu Bakar

5 Istianah Abu Bakar, Sejarah Peradaban Islam, Malang, UIN Malang Press: 2008.
Hlm 28.

Waktu beliau di Ba’iat menjadi khalifah cara yang digunakan
adalah bersifat menunjuk dalam artian dilakukan perorangan dan
disetujui oleh semuanya.
 Umar bin Khattab
Waktu beliau di ba’iat menjadi khalifah cara yang digunakan
adalah di tunjuk oleh Abu Bakar yang diawali dengan
berkonsultasi kepada para pemuka-pemuka masyarakat.

 Usman bin Affan
Beliau di ba’iat dengan cara pemlihan dari formatur yang ditunjuk
dengan kata lain dibuatnya panitia pemilihan oleh Umar, hal ini
berangkat dari kekhawatiran Umar akan terjadinya perselisihan.
 Ali bin Abi Thalib
Beliau di ba’iat dengan cara pemilihan dari suara rakyat madinah.
3. Dalam hal pendidikan penulis mendapatkan bahwa apa yang dilakukan
para sahabat sama halnya yang dilakukan oleh Rasulullah, baik dari segi
materi

pembelajaran,

tempat

pembelajaran

dan

media-media


pembelajaran. Letak perbedaannya hanyalah pada masa sahabat peradaban
Islam semakin maju akan tetapi esensinya sama dengan peradaban pada
masa Rasulullah. Contoh dalam hal lembaga pendidikan, seperti masjid,
kuttab, shuffah, halaqah serta Dar Al Quran yang sebenarnya ada pada
zaman Rasulullah dan masih berlaku hingga masa khulafaur Rasyidin.6
C. Lima Peradaban Islam Pada Masa Akbar serta Identifikasi
Penulis mengidentifikasi peradaban yang tercipta pada masa akbar, diambil
garis tengahnya adalah:
-

Dari segi arsitektur bangunan: kerajaan mughal ini memadukan
arsitektur Persia, Turki dan India sendiri, ini bisa dilihat dari bentuk

6 Erwin Mahrus, Sejarah Pendidikan Islam, Pontianak, STAIN Pontianak Press,
2013. Hlm 25-35.

kubahnya seperti umbi bawang yang merupakan cirri khas Persia,
kubah yang besar cirri khas Turki.
-


Dari segi nilai moral, Akbar merupakan sultan pertama yang
menggagas ide akulturasi bangunan, Bukti adanya akulturasi agama
Islam dengan Hindu-Buddha pada gaya Mughal adalah hiasan khas
berbentuk bunga teratai pada bagian puncak kubah. Tentu kita tahu
teratai adalah bunga yang dianggap suci dalam agama Hindu dan
Buddha7.

1. Akbari Mahal8
Tempat ini merupakan tempat singgasana Sultan Akbar atau biasa sering
disebut Akbar’s palace, struktur bangunan ini masih tetap nampak kokoh
karena memang bahan-bahan yang digunakan untuk membangun bangunan
ini dari bahan-bahan pilihan seperti batu marmer putih kualitas tinggi dan
batuan merah. Istana ini memiliki beberapa bagian yang terdiri dari sebuah
aula yang terletak di bagian luar. Aula ini berfungsi sebagai ruang publik yang
sewaktu-waktu difungsikan untuk melakukan kegiatan yang bersifat khayalak.
Kemudian, terdapat pula ruang utama. Ruang utama ini tentunya merupakan
ruangan keluarga Kaisar Akbar. Selain itu, di sisi tenggara, ada pula sebuah
bangunan yang terlihat seperti sebuah pondok yang sangat luas bangunan
tersebut adalah alun-alun dari Akbari Palace. Sementara untuk arsitektur
bangunannya, Kaisar Akbar menerapkan arsitektur khas India klasik yang

sedikit di padukan dengan arsitektur khas Persia. Uniknya lagi, di langit-langit

7 Dave, 2012. Arsitektur Islam: The Legend Divine Of Beauty dalam
http://mengakubackpacker.blogspot.com/2012/07/arsitektur-islam-legendof-divine.html (akses 31-8- 2014)
8 http://jalan2.com/city/agra/AKBARI MAHAL / (Akses, 25-08-2014)

dan di dinding bangunan istana ini terdapat pula bermacam-macam ornamen
dengan ukiran India klasik yang sangat menarik.
-

Analisis

Analisis penulis terhadap peradaban Akbari mahal ini adalah merupakan
sebuah tempat central sultan akbar dan dari singgasana tersebut tidak
memisahkan diri dari ruang public. Jadi ini mengandung artian bahwa
sultan akbar merupakan seorang sosok sultan yang welcome dan peduli
terhadap semua rakyatnya dengan bukti istana kesultanannya berada dekat
dengan ruang public.
2. Jodha Palace dan Zenana9
Nama istana yang dibangun pada masa kesultanan akbar ini dperuntukkan

bagi istrinya tercinta yaitu Jodha bai, walaupun pada awal pernikahannya
dengan sultan hanya sebagai umpan agar kerajaan orang tuanya dapat di bantu
oleh kesultanan mughal, sangat menarik jika kita sedikit membahas history
para harem akbar ini. Pasalnya walaupun para istri akbar tinggal di tempat
yang khusus (tertutup) tidak menutup kemungkinan mereka ikut andil dalam
kancah politik kesultanan. Karena mereka orang-orang yang di cintai sultan
pastinya seluruh keluh kesah sultan di tumpahkan pada mereka. Penulis sangat
kagum pada salah satu dari istri akbar yang bernama Ruqayya yang bergelar
Padsah Begam. Pada saat penulis membaca novel Mehrunnisa, The Twentieth
wife10 ini penulis sangat kagum pada permaisuri akbar yaitu Ruqayya,
walaupun novel tersebut fiksi akan tetapi banyak fakta-fakta yang terkandung
di dalamnya. Di tangan beliau seluruh tempat khusus perempuan “ zenana”
beliau yang megang, bagi sultan akbar zenana merupakan symbol kekuasaan
dan kekayaan. Walaupun tersembunyi secara fisik akan tetapi eksistensinya
9 http://jalan2.com/city/agra/jodhapalace/ (akses, 25-08-2014)
10 Indusundaresan, Mehrunnisa: The Twentieth Wife ( Trj: Reni Indardini) , Jakarta:
Qanita: 2002

mampu menebar ke seluruh aspek kehidupan sultan. Kembali lagi pada
bangunan Jodha palace, pada dasarnya bangunan ini tidak jauh berbeda
dengan bangunan yang ada di fatehpur sikri hanya yang membedakan pada
bangunan tersebut ada sebuah balkon yang menurut penulis balkon tersebut
difungsikan sebagai tempat para harem untuk melihat jikalau ada sesuatu yang
terjadi tanpa keluar dari area tempat tinggal.
Analisis
Menurut penulis keberadaan jodha palace ini menggambarkan betapa
pentingnya sosok istri akbar ini, selain sebagai tempat sultan berteduh baik
jasmani maupun rohani akan tetapi Jodha memiliki andil besar dalam
system pemerintahan.
3. Abdar Khana11
Abdar Khana dahulunya merupakan sebuah sekolah atau madrasah putri yang
dibangun oleh Sultan Akbar pada abad ke-16, tepatnya pada tahun 1574 M.
Abdar Khana ini bukanlah sebuah sekolah umum sebagaimana halnya dengan
sekolah-sekolah yang dapat kita saksikan pada zaman modern ini. Sebab,
Abdar Khana ini sendiri merupakan sebuah sekolah yang hanya di khususkan
bagi para putri saja. Abdar Khana ini merupakan sebuah upaya yang
dilakukan oleh Kaisar Akbar dalam rangka mencerdaskan masyarakat India.
Kabarnya, tak hanya masyarakat kota Fatehpur Sikri saja yang “menitipkan”
putrinya untuk mengenyam bangku pendidikan di sekolah putri yang satu ini,
sebab banyak pula masyarakat lain dari luar kota Fatehpur Sikri yang juga
memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan di Abdar Khana.
Uniknya, ada satu peraturan khusus yang tentunya juga tak boleh di langgar
oleh para murid di Abdar Khana. peraturan tersebut adalah sebuah peraturan
yang melarang setiap murid berinteraksi dengan pendatang dari luar ketika
mereka tengah memasuki kota Fatehpur Sikri ini. Peraturan tersebut di
canangkan sendiri oleh Kaisar Akbar dan beberapa orang cendikiawan yang
11 http://jalan2.com/city/agra/Abdar Khana palace/ (akses, 25-08-2014)

menjadi tenaga pendidik pada masa itu. Hal ini tentu saja untuk menjaga
setiap muridnya dari hal-hal yang mungkin dapat membawa pengaruh dari
dunia luar.
Analisis
Penulis sangat kagum terhadap pemerintahan akbar ini dikarenakan, walaupun
sampai saat ini sosok beliau “ masih kontroversi “ dalam hal keagamaan,
namun disisi lain, menurut kaca mata penulis beliau menjalankan syariat
Islam dengan baik, terbukti dengan adanya sekolah yang terpisah antara lakilaki dan perempuan. Karena memang dalam Islam laki-laki dan perempuan
yang bukan mahramnya dilarang berkumpul. Tidak seperti zaman kapitalis ini,
hal yang semula tabu menjadi hal yang biasa bahkan lumrah
4. Anup Talao dan Kwabgah12
Terletak tepat di depan situs sejarah Khwabgah, kolam yang sangat eksotis ini
masih sangat terjaga kualitas airnya. Kolam ini sama sekali tak pernah di ubah
bentuknya walaupun beberapa kalinya juga pernah dilakukan renovasi
terhadap bangunannya oleh Pemerintah India. Sehingga, kolam yang disebut
dengan nama Anup Talao ini pun tentu merupakan sebuah yang memiliki
struktur masih sangat “asli” dengan tentunya sangat unik. Anup Talao ini di
bangun pada tahun 1576 Masehi, tepatnya setelah Kaisar Akbar membangun
Khwabgah di pusat kota klasik Fatehpur Sikri. Selain difungsikan sebagai
kolam renang, kolam yang cukup megah ini dahulunya juga berfungsi sebagai
penyejuk halaman Khwabgah. Khwabgah sendiri adalah ruang untuk Rapat
penting yang sifatnya tertutup ini hanya di hadiri oleh para jajaran petinggi
Kekaisaran Mughal yang langsung di pimpin oleh Kaisar Akbar. Sehingga,
keputusan rapat penting ini pun pada masa itu juga terbilang sangat rapi dan
terjaga privasinya.
Analisis
12 http://jalan2.com/city/agra/Anub Talao palace/ (akses, 25-08-2014)

Merupakan karya yang sangat maju peradabannya, sudah kita ketahui bersama
bahwa India merupakan Negara yang tandus terlebih daerah Fatehpur sikri.
Akan tetapi dengan peradaban pemikiran sultan akbar yang maju dan modern
dapat menyulap daerah yang tandus menjadi sejuk seperti kwabgah ini, dan
yang membuat terkagum lagi adalah membuat kolam renang yang notabene
merupakan daerah kering, jadi penulis berkesimpulan bahwa inilah salah satu
peradaban pemikiran yang sangat maju dibuktikan dengan ada unsure timbal
balik antara anup talao dengan kwabgah.
5. Chahar Shuq13
Chahar Shuq, kawasan perdagangan yang satu ini di prakarsai langsung
Kaisar Akbar. Tepatnya ketika beliau tengah membangunan kawasan Fatehpur
Sikri sebagai pusat pemerintahannya setelah berhasil menaklukkan wilayah
Gujarat di daratan India. Pembangunan kawasan Chahar Suq ini tentu saja
bertujuan untuk meningkatkan sektor perekonomian penduduk kota klasik
Fatehpur Sikri.
Analisis
Chahar Shuq ini dibangun tidal lain untuk menunjang berjalannya system
pemerintahan, karena di masa pemerintahan Akbar sector pertanian sangat
berkembang baik. Oleh karenanya diciptakannya pasar Income kesultaan pasti
akan bertamah, begitu juga dengan kepentingan kesejahteraan rakyatnya.
D. Peranan Timur Lenk Terhadap Peradaban di Uzbekistan
Timur lenk merupakan seorang kaisar Mongol, dia merupakan keturunan dari
Jengis Khan. Dia lahir dari keluarga yang pas-pasana pada tanggal 8 april
1336 M/ 25 Sya’ban, 736 H. Sejak usia muda, keberanian dan keperkasaan
yang luarbiasa sudah terlihat. Dia naik tahta pada tanggal 10 april 1370,
sepuluh tahun pertama dia lakukan untuk invansi keberbagai daerah. Dengan
gagahnya beliau pernah berkata bahwa “ sebagaimana hanya ada satu tuhan di
13 ttp://jalan2.com/city/agra/chagar Shuq palace/ (akses, 25-08-2014)

alam ini, maka di bumi seharusnya hanya ada seorang raja” 14. Tercatat selama
kepemimpinannya, sudah berhasil menakhlukkan enam dinasti besar seperti:
Chaggatai, Turki Usmani, Muzaffara, Jalariyah, Tughluq, dan Golden Horde.
Dengan ambisi yang luar biasa tidak jarang dia dan pasukannya menyerang
para rakyat di daerah yang di takhlukkannya, tercatat ada beberapa daerah
yang menjadi saksi bisu kekejaman Timur Lenk: di Afganistan membunuh
kurang lebih 2. 000 orang, di Isfahan (Iran) kurang lebih 70.000, India kurang
lebih 80.000 orang, Syria kurang lebih 20.000 dan Bagdad kurang lebih
20.000 orang, semua ini rata-rata di penggal kepalanya dan dijadikan menara
dg kepala manusia. Timur Leng sesungguhnya bukan hanya seorang Kaisar
penakluk kawasan yang luas di Asia dan Eropa, melainkan juga seorang
pemimpin yang cinta ilmu, seni dan kebudayaan. Ia menyemarakkan kota
asalnya, Samarkand dengan Istana, gedung dan Taman-Taman yang megah
dan indah, dengan jalan-jalan yang lebar. Ia juga membangun sebuah masjid
raya hanya dalam waktu sebulan sebagai pusat ilmu dan kebudayaan. Ia pun
mengembangkan gaya arsitektur baru dengan selera tinggi. Ketika itu, bisnis
dan perdagangan juga berkembang pesat. Samarkand dan Tabriz menjelma
menjadi pusat perdagangan besar di dunia Timur. Rute perdagangan antar
benua yang telah diblokir selama ratusan tahun dibuka kembali. Timur Leng
juga mengentaskan orang-orang miskin. Ia mendirikan rumah-rumah
sederhana untuk menampung orang-orang cacat dan lemah. Wilayah
kekuasaannya juga dibersihkan dari perampok dan pencuri. Para Hakim dan
Komandan tentara bertanggung jawab terhadap keamanan di daerah masingmasing.
Meski dikenal sebagai pemimpin besar dan kejam, Timur Leng adalah orang
yang sangat sederhana, dan suka berterus terang. Ia sangat tidak menyukai
sikap sombong, kebiasaan pesta pora. Ia tidak pernah memakai gelar
14 M. Farid Wadjid dalam Badri Yatim, 2000. Sejarah Peradaban Islam

kebesaran sebagai Kaisar. Dalam surat menyurat, ia lebih suka menggunakan
kalimat seperti, "Saya, Timur, Pengabdi Allah”15.
Hal-hal menarik dari Timur Lenk terhadap Peradaban di Uzbekistan:
1. Mampu mengembangkan Negara Uzbekistan menjadi Negara yang maju
dari peradaban ini terbukti dengan banyaknya bangunan-bangunan megah
di Taskent, chiva, Bukhara, dan Samarkand.
2. Walaupun beliau merupakan orang yang tidak sempurna “cacat” tetapi
semangat, ambisi sangat besar sehingga membawa perubahan besar dalam
Uzbekistan.
3. Meninggalkan sisi kekejamannya, beliau merupakan orang yang baik hati,
terbukti dengan membangun rumah-rumah untuk orang miskin, cinta akan
ilmu terbukti dengan melindungi para ilmuan, muballigh dll.
4. Uzbekistan menjadi daerah jalur sutra perdagangan yang memberikan
dampak positif bagi income Negara.
E. Tiga Simbol Peradaban Islam di Asia Tenggara
1. Indonesia
-

Masjid Agung Demak
Dalam bidang dakwah Islam dan pengembangannya, Raden Fatah
mencoba menerapkan hukum Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
Selain itu, ia juga membangun istana dan mendirikan masjid (1479)
yang sampai sekarang terkenal dengan masjid Agung Demak.
Pendirian masjid itu dibantu sepenuhnya oleh wali sanga. Arsitektur
masjid ini perpaduan antara budaya Islam dengan Hindu kuno, karena

15 Marka Pendidikan Sejarah,2010. Timur leng, sang penakhluk dunia yang setia
mengabdi kepada Allah Dalam http://www.suaramedia.com/sejarahislam/2010/08/02/timur-leng-sang-penakluk-dunia-yang-setia-mengabdipada-allah (akses 25-09-2014)

tetap ingin mempertahankan kebudayaan daerah (vernakulerisme)16.
Gaya arsitektur masjid demak memiliki denah berbentuk bujur sangkar
dan beratap tumpang. Ternyata bentuk ini adalah bentuk akulturasi
budaya Islam dengan Hindu-Jawa. Denah berbentuk bujur sangkar
biasa digunakan untuk membangun candi dan bentuk atapnya yang
bertumpang merupakan simbolisme Gunung Meru yang dianggap suci
oleh umat Hindu di Jawa kala itu.
Dibagian serambi Masjid Agung Demak juga terdapat pilar-pilar yang
menguatkan bangunan bagian luar, pilar tersebut berjumlah 8
(delapan) dari kayu jati yang berukiran ormenan gaya Majapahit
dengan tumpuan ukiran batu adesit yang menarik. Dalam sejarahnya,
kedelapan pilar ini merupakan hadiah dari Majapahit ketika Raden
Patah diwisuda menjadi Adipati Notoprojo, saat itu Majapahit
dipegang oleh Brawajiaya V17.
Niai peradaban yang terkandung dalam kerajaan demak dan masjid
agung demak:
a. Demak sebagai wadah penyebaran islam pertama di jawa, dilatar
belakangi oleh misi para muballigh dan mengangkat raja dari
kalangan bangsawan supaya lebih mudah menarik simpati rakyat.
b. Para pejuang penyebar islam tidak semua menghilangkan unsure
Hindu dalam segala aktivitas ritual keagamaan, agar rakyat dengan
bisa menerima agama Islam.
c. Seperti yang telah diteladankan Nabi Muhammad, dalam
menyebarkan agama Islam perlulah wadah yaitu salah satunya
mendirikan Masjid.
16 PKBI, 2010. Perkembangan arsitektur bangunan di dunia Islam dalam http://lppb
fiba.blogspot.com/2010/05/perkembangan-arsitektur-masjid-di-dunia.html (Akses 25-08-2014)

17 Marka pendidikan sejarah, 2011. http://coretanpetualang.wordpress.com/2011/12/24/sepenggalperjalanan-meretas-waktu-di-masjid-agung-demak/ (akses 30-08-2014)

d. Unsure-unsur islam tetap harus di gambarkan seperti atap masjid
demak terdiri dari tiga tingkat yang berarti Iman, Islam dan Ihsan.
e. Begitu juga banyak peninggalan yang bercorak hindu dan bahkan
pemberian dari raja Brawijaya V
Jadi kesimpulan penulis terhadap peradaban Islam yang tercipta di
Indonesia pada umumnya, dan di kerajaan demak pada khususnya
diantaranya adalah: pertama, Kehadiran Islam ke nusantara tidak
lepas dari nuansa di mana Islam itu lahir. Akan tetapi, Islam
mampu beradaptasi dengan kebudayaan lokal. Proses persenyawaan
keislaman dengan kenusantaraan, menjadikan Islam yang ada di
nusantara

ini,

mudah

diterima

oleh

masyarakat. Dalam

perkembangannya, Islam nusantara dengan wataknya yang moderat
dan

apresiatif

terhadap

budaya

lokal,

serta memihak

warga

setempat dalam menghadapi tantangan, menyebabkan Islam diterima sebagai agama baru. Kedua, Bukti

nyata

dari

proses

persenyawaan antara Islam dan budaya lokal, dapat di-temukan
dalam

bentuk

karya

Babad,

hikayat,

lontara,

sastra suluk,

mitologi. Kemudian dari segi bentuk arsitektur bangunan-bangunan
atap masjid Demak yang berlapis sembilan “dari Meru” pra Islam,
kemudian

diganti

oleh

Sunan

Kalijaga menjadi

tiga

yang

melambangkan Iman, Islam, dan Ihsan.
-

Masjid Saka Tunggal Baittussalam
Digadang-gadang merupakan masjid tertua di Indonesia yang
dibangun sekitar abad ke-12 M, ini di buktikan dengan adanya prasasti
yang terpahat di saka berangkakan tahun 1288 M lebih tua dari
kerajaan majapahit yang berdiri tahun 1294 Masehi, masjid ini berdiri
ketika masa kerajaan Singasari18. Masjid Saka Tunggal Baitussalam

18 Hendra Gunawan, 2010. Masjid Saka Tunggal, Masjid Tertua di
Indonesia, dalam http://bujangmasjid.blogspot.com/2010/08/masjid-saka-

berada di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, Jawa
Tengah. Nama resmi masjid ini adalah masjid

Saka Tunggal

Baitussalam, tapi lebih populer dengan nama masjid saka tunggal
karena memang Masjid ini hanya mempunyai saka tunggal (tiang
penyangga tunggal).
Analisis
Menurut penulis banyak hal menarik dalam masjid saka tunggal ini
karena bentuk akulturasi yang dibawa oleh para muballigh sangat
kental, sehingga Islam diterima dengan mudah oleh masyarakat
setempat. Kita lihat dari bangunannya sangat kental sekali dengan
aksen-aksen kerajaan singasari seperti Ada dua ukiran di kayu yang
bergambar nyala sinar matahari yang mirip lempeng mandala. Begitu
juga dengan ritual-ritual masyarakat setempat yang kental akan
kejawenan mereka, ini menandakan bahwa islam sangat fleksibel.
Ada satu hal yang menarik dalam masjid ini, ada banguan atap empat
helai sayap dari kayu di tengah saka. Empat sayap yang menempel di
saka tersebut melambangkan ”papat kiblat lima pancer”, atau empat
mata angin dan satu pusat. Filosofi ini mengandung artian bahwa
Empat mata angin itu berarti bahwa hidup manusia harus seimbang.
Jangan terlalu banyak air bila tak ingin tenggelam, jangan banyak
angin bila tak mau masuk angin, jangan terlalu bermain api bila tak
mau terbakar, dan jangan terlalu memuja bumi bila tak ingin jatuh.
”Hidup itu harus seimbang,” dan satu pusatnya mengandung artia
tujuan dan pedoman hidup hanya untuk Allah semata, yang
dilambangkan satu saka itu pusatnya.
-

Masjid Patimburak ( Irian Jaya/ Papua )

tunggal-masjid-tertua-di.html

Masjid Tua Patimburak adalah sebuah masjid bersejarah yang terletak
di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Masjid ini
merupakan salah satu peninggalan sejarah Islam di Papua sekaligus
menjadi pusat agama Islam di Kabupaten Fakfak19. Menurut catatan
sejarah, Masjid Patimburak telah berdiri lebih dari 200 tahun yang
lalu, bangunan yang masih berdiri kokoh dan berfungsi hingga kini itu
dibangun pada tahun 1870 oleh seorang imam bernama Abuhari
Kilian. Desain masjid tua ini merupakan perpaduan antara sentuhan
Eropa dan Nusantara. Jika dilihat dari kejauhan, Masjid bernama asli
Masjid al-Yasin ini nampak seperti gereja dengan kubah mirip gerejagereja di Eropa pada masa lampau, sementara di tengah-tengah
bangunan masjid terdapat empat tiang penyangga yang menyerupai
struktur bangunan di pulau Jawa. Interior masjid ini pun hampir sama
dengan masjid-masjid yang didirikan oleh para wali di Jawa.
Menurut Musa Heremba, penyebaran Islam di Kokas tak lepas dari
pengaruh Kekuasaan Sultan Tidore di wilayah Papua. Pada abad XV,
Kesultanan Tidore mulai mengenal Islam. Sultan Ciliaci adalah sultan
pertama yang memeluk agama Islam. Sejak itulah sedikit demi sedikit
agama Islam mulai berkembang di daerah kekuasaan Kesultanan
Tidore termasuk Kokas20.
Analisis
Dapat dilihat dari segi bangunan masjid patimburak, sangat sederhana
ini menjadikan tanda bahwa dapat dikatakan kalau masyarakat di sana
sangat minoritas. Hal menarik lainnya adalah lagi-lagi masjid
bersejarah di Indonesia berada ditepian sungai. Ini juga menandakan
19 Muhaimin, 2014. Masjid Tua Ptimburak, Masjid Tertua di Papua, dalam
ttp://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/masjid-tua-patimburak-masjidbersejarah-di-pulau-papua (akses, 20-09-2014)

20 http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Tua_Patimburak (akses; 25-09-2014)

bahwa Islam menyebar dengan cara perdagangan, karena jalur air
merupakan jalur sutera dalam menyebarkan ajaran Islam. Semboyan
‘Tiga Batu Satu Tungku’ yang merupakan falsafah masyarakat fak-fak
juga berarti sinergi yang harmonis antara tiga elemen masyarakat
dalam pembangunan, yaitu Adat, Agama, dan Pemerintah. Sinergi
artinya mengelola perbedaan agar tidak menimbulkan perpecahan,
oleh karenanya ini menandakan bahwa islam masuk di papua,
khususnya di Fak-fak secara damai.
2. Singapura
-

Masjid Sultan
Masjid Sultan Singapura pertama didirikan oleh sultan Husein Shah
yang pada saat itu menjadi seorang sultan di kampong Glam atas
pemberian dari Inggris karena pada saat itu Singapura Jatuh di tangan
Inggris yang di pimpin oleh Sir Stamford Raffles. Sebagai bukti
kesultanannya

Sultan

Husein

yang

merupakan

sultan

Islam

membangun kesultanan di sana dan mengokohkan keislamannya maka
mendirikan Masjid Sultan dari tahun 1824 hingga 1826. 21. Arsitektur
awal masjid sultan ini seperti halnya masjid dinusantara, dengan atap
limas bersusun tiga karena memang kebanyakan orang-orang yang
membangun masjid tersebut pendatang dari jawa. Hingga pada tahun
1924 masjid sultan mengalami pemugaran karena sudah tidak mampu
menampung jama’ah dan sekaligus memperingati seratus tahunnya
masjid tersebut berdiri, oleh karenanya atas persetujuan para pengurus
masjid “trustees”22 pemugaran masjid mulai dilakukan dengan
mengambil arsitek Danis Sntri dari Swan dan Maclaren yang

21 http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Sultan (akses 28-08-2014)
22 Abdul Aziz Husein, 2010. Masjid Sultan Singapura, dalam http://melayu
online./Masjid Sultan Singapura.html (akses 25-08-2014).

mengadopsi gaya gothic Mughal India lengkap dengan menaranya,
akan tetapi unsure nusantaranya tetap di pertahankan.
Analisis
a. proses Islamisasi terjadi terutama setelah Singapura menjadi
pilihan Raffles
timur.

sebagai basis perdagangan Inggris di belahan

Singapura

kemudian

berkembang

menjadi

pusat

perdagangan yang menarik minat Muslim Melayu dan jawa di
sekitarnya dan juga pedagang-pedagang Muslim Arab dan India
untuk bermigran ke Singapura. Sejak itulah, awal abad 19,
proses

pembentukan

peradaban

Islam

di

Singapura

berlangsung sampai sekarang.
b. Dengan dimotori oleh migran Arab dan India, juga dukungan
Muslim Melayu dan jawa, Islam berkembang di Singapura
membangun citra dirinya. Seiring dengan perjalan sejarahnya,
komunitas Muslim memainkan peran dalam perkembangan
pembaharuan

Islam

di

kawasan

Asia

Tenggara. Seperti

membangun Masjid Sultan tersebut.
c. Arsitektur masjid sultan hamper persis sama dengan masjid
Badshahi di India, ini terbukti dengan kemiripan kubahnya, bentuk
masjid yang lebih simetris dan ornament bunga teratainya yang
merupakan cirri khas India perpaduan Islam India dengan hindu
dan adanya “cupola” yaitu kubah kecil yang hanya disangga pilar
tanpa dinding.
-

Masjid Oemar Kampung Malaka

Masjid Oemar Kampung malaka merupakan salah satu masjid yang
terletak di singapura central city, masjid ini merupakan masjid tertua di
singapura yang dibangun oleh seorang saudagar kaya keturunan Arab asal

Palembang (Sumatera Selatan), yang bernama Syed Omar Bin Ali Aljunied pada
tahun 182023.
Analisis

Melihat dari sisi hstorisnya memang Pada tahap awal proses Islamisasi
singapura, Islam diidentikan dengan agamanya orang Melayu. Dalam
hal ini karena Islam menjadi agama yang dianut oleh sultan di Malaka,
yang juga pernah singgah di Singapura ketika lari dari Palembang,
dan kemudian mendirikan kesultanan Malaka dan menjadi Muslim.
Identifikasi Melayu dan Sultan ini memberikan kemungkinan awal dari
perkembangan Islam di Singapura. Sekalipun demikian, dalam beberapa
abad kemudian (kurang lebih 4 abad), Singapura menjadi daerah yang
tidak bertuan. Dan penghuni pulau Singapura adalah para perompak laut.
3. Thailand
-

Masjid Krisek
masjid Krisek yang terletak di kampung Tanjung, mukim Laloh.
Masjid berusia lebih 450 tahun ini adalah antara masjid tertua di
Patani, Kelebihan masjid ini ialah karena seni bangunannya yang unik.
Bangunannya seperti bangunan lama dan klasik. Batu bata diikat tanpa
disemen. Ini menyebabkan ia kelihatan seperti seni Yunani kuno yang
belum sempurna24. Berdiri pada tahun 1578
Analisis

23 Hendra Gunawan, 2011. Masjid Oemar Kampung Malaka, dalam
http://bujangmasjid.blogspot.com/2011/02/masjid-omar-kampung-malakasingapura.html

24 Mso.im, 2009.Masjid Krisek, Patani, dalam
http://msomelayu.blogspot.com/2009/09/tapak-sejarah-patani.html (akses
26-09-2014)

pertama melihat bangunan masjid krisek bagian luarnya, pasti dari kita
sudah dapat menyimpulkan bahwa bentuk sederhana masjid ini
menggambarkan muslim di Thailand sangat minoritas, dan banyak
menerima deskriminasi dsari pemerintah setempat. Kita patut
berbangga bahwa Islam pernah jaya di sana. Begitu juga dengan
terjadinya tragedy berdarah pada tahun 2004, menjadikan masjid
krisek salah satu icon yang patut di kunjungi di Patani, dan ini
menjadikan destinasi dan fakta islam pernah Berjaya di Thailand.
-

Masjid Jawa
Awal mula orang jawa dapat bersentuhan dengan Thailand, periode
pertama diawali dengan adanya kunjungan Raja Chulalongkorn (Rama
V) ke Jawa sebanyak tiga kali pada tahun 1871, 1896 dan 1901.
Kabarnya Raja Chulalongkorn sangat terkesan dengan keindahan
taman di Jawa. Dari kunjungannya tersebut, Raja Chulalongkorn
membawa beberapa orang tukang kebun untuk membuat kebun di
istananya serta membawa tumbuhan eceng gondok, Para tukang kebun
dari tanah Jawa ini kemudian menjadi cikal bakal komunitas Jawa di
Bangkok. Periode kedua, Raja Rama VII juga tercatat pernah berkunjung ke
Jawa dan Bali pada awal ab ad ke-20. Raja Rama VII kemudian

membawa dan memperkenalkan angklung kepada rakyatnya. Periode
ketiga, adalah kedatangan romusha dan heiho dari Indonesia yang
dibawa secara paksa untuk kepentingan Perang Dunia ke-2. Para
keturunan romusha dan heiho inilah yang kemudian semakin
memperbesar komunitas orang Jawa di Bangkok sehingga membentuk
“Kampung Jawa”. Mereka bahkan memiliki “Masjid Jawa” atau
penduduk sekitar menyebutnya “Surau Chawa”25.
25 Suargana Pringganu, 2011. Jejak sejarah komunitas Isam di Thailand,
dalam http://blog.kemlu.go.id/post/2011/01/28/Jejak-Sejarah-Komunitas-Indonesia-Di-Thailand.asp
(akses, 27-09-2014)

Analisis
Dari segi bangunan masjid ini hamper sama dengan masjid agung
demak, dan masjid agung semarang, penulis lebih tertarik pada rasa
patriotism warga Indonesia walaupun sudah tinggal di negeri sebrang,
akan tetapi kecintaanya terhadap Indonesia masih melekat kuat,
dengan hal ini mereka wujudkan dengan membuat masjid seperti
persis masjid di nusantara.
F. Alasan Sambas Disebut Serambi Makkah
Menurut penulis alasan Sambas mendapat julukan “Serambi Makkah“
dikarenakan memang Kesultanan Sambas banyak para cendekiawan muslim
dikirim ke Timur Tengah tepatnya di Arab Saudi, Mesir dan daerah sekitarnya.
Disisi lain pada masa itu, kesultanan samabas mencapai puncak kejayaannya
di awal abad ke-20 kemajuan ini dicirikan dengan pengembangan keilmuan
Islam dengan corak reformisme26 yang digulirkan pada masa kekuasaan
Maharaja H. Muhammad Basyuni Imran (1885-1976). Ini terbukti pada masa
Kesultanan Sambas yang di pimpin oleh Sultan Muhammad Safiuddin II, raja
ke 13 Kesultanan Sambas, beliau mencanangkan para putra terbaik daerah
untuk dikirim ke Timur Tengah dengan tujuan menuntut Ilmu agama dan
hukum Islam27. Sehingga pada masa itu, sekembalinya para putra daerah dari
menuntut ilmu di jazirah arab, banyak mendirikan sekolah maupun halaqahhalaqah disekitaran kesultanan Sambas, menjadi salah satu pusat gudangnya
ilmu pengetahuan Islam maupun social. Tidak mengherankan memang banyak
para murid yang datang pada saat itu tidak hanya dari dalam negeri bahkan
juga dari luar negeri, jadi tidak mengherankan kalau Sambas mendapat
26 Isyatul Mardiyati, 2011. Perkembangan Pendidikan Dan Perilaku Keberagamaan Pada Masa
Kesultanan Sambas dalam http://www.search.ask.com/alasan+sambas+dijuluki+serambi+makkah
(akses 25-08-2014)
27 Muhlis Suhaeri, 2011. Para Imam Dari Sambas, dalam
http://muhlissuhaeri.blogspot.com/2011/12/mengunjungi-sabuk-penyebaran-islam-di.html ( akses 2508-2014 )

julukan “SERAMBI MAKKAH”. Adapun tokoh-tokoh atau Ulama’ yang
berjasa dalam menyebarkan Islam dan sekaligus Pendidikan Islam, yaitu:
1. Syekh Ahmad Khatib ibn Abdul Ghaffar al-Sambasi al-Jawi 28
Beliau kelahiran Kampung Dagang, Sambas, 1803. Semasa remaja belajar
ilmu agama di Mekah, Saudi Arabia. Dia belajar kepada guru bernama
Syekh Syamsuddin. Syekh Khatib menikah dan tinggal di Arab Saudi. Dia
memiliki tiga anak. Yaitu, Syekh Yahya, Siti Khadijah dan Syekh Abdul
Gaffar. Semasa hidupnya, dia menjadi imam di Masjidil Haram, Mekah.
Dan termasuk ulama besar di Saudi Arabia. Syekh Khatib mengabungkan
dua aliran besar tasawuf, Qadiriyyah dan Naqshabandiyyah menjadi
Thariqat

Qadiriyyah

Naqshabandiyyah.

Kemunculan

tarekat

ini

menyumbang perkembangan dan peradaban Islam yang kuat di Indonesia.
Syekh Khatib meninggal dan dimakamkan di Mekah pada 1875. Sebagian
besar muridnya menjadi penyebar Islam di Indonesia dan Asia Tenggara.
Misalnya, Syekh Muhammad Makruf Ibn Abdullah al-Khatib dari
Palembang. Syekh Haji Ahmad dari Lampung. Syekh Abdul Karim dari
Banten. Syekh Ahmad Thalhah dari Cirebon. Syekh Ahmad Hasbullah
dari Madura. Syekh Muhammad Isma'il Ibn Abdul Rahim dari Bali. Syekh
Yasin dari Kedah Malaysia. Syekh Abdul Latif bin Abdul Qadir Sarawak,
Malaysia. Syekh Nuruddin dari Filipina. Syekh Abdullah Mubarak bin
Nur Muhammad dari Tasikmalaya. Syekh Muhammad Saad dari Selakau,
Sambas.
2. Muhammad Basiuni Imran (1885-1976)
Haji Muhammad Basiuni Imran Maharaja Imam Sambas merupakan
menguasai hukum-hukum Islam yang berlandaskan Alquran dan Hadist,
serta fasih berbahasa Arab yang dipelajarinya di Mekkah dan Mesir. Di
usia 6 hingga 7 tahun, Basiuni Imran sudah mempelajari ayat suci Alquran
bersama ayahnya, H Imran dan disekolahkan di Sekolah Rakyat (SR) dan
28 Op. cit. Muhlis Suhaeri, 2011

telah memahami ilmu Nahwu dan Saraf. Adapun kontribusi beliau pada
pendidikan Islam adalah tepatnya pada pemerintahan Sultan Muhammad
Safiuddin II, adalah sebagai berikut:
3. Muhammad Jabir bin Haji Muhammad ‘Arif
4. H. Khairuddin bin H. Qamaruddin Sambas
5. H. Muhammad Yasin Bin H. Muhammad Sa’ad Sambas ( dan masih
banyak lagi ulama lainnya ).

Daftar Pustaka
Ma’ruf, 2011. Sejarah Peradaban Islam, Pontianak: STAIN Pontianak Press.
Wahab As Sambasi, 2011. Sejarah Peradaban Islam, Pontianak: STAIN
Pontianak Press.
Karen Armstrong, 2003. ISLAM; Sejarah Singkat, Yogyakarta: Jendela Ilmu
Istianah Abu Bakar, 2008. Sejarah Peradaban Islam, Malang, UIN Malang
Press.
Erwin Mahrus, 2013. Sejarah Pendidikan Islam, Pontianak, STAIN Pontianak
Press.
Indusundaresan, 2002. Mehrunnisa: The Twentieth Wife ( Trj: Reni Indardini).
Jakarta: Qanita
Jemil Firdaus Cairo, 2014, Refleksi Piagam Madinah: Nilai-Nilai Toleransi
dan

Hak

Asasi

Manusia

dalam

http://edukasi.kompasiana.com/2014/07/14/refleksi-piagam-madinah-nilainilai-toleransi-dan-hak-asasi-manusia ( 21-8, 2014 pukul 03:19)
Dave, 2012. Arsitektur Islam: The Legend Divine Of Beauty dalam
http://mengakubackpacker.blogspot.com/2012/07/arsitektur-islam-legend-ofdivine.html (akses 31-8- 2014)
PKBI, 2010. Perkembangan arsitektur bangunan di dunia Islam dalam
http://lppb

fiba.blogspot.com/2010/05/perkembangan-arsitektur-masjid-di-

dunia.html (Akses 25-08-2014)
Marka

pendidikan

sejarah,

2011.

Dalam

http://coretanpetualang.wordpress.com/2011/12/24/sepenggal-perjalananmeretas-waktu-di-masjid-agung-demak/ (akses 30-08-2014)
Hendra Gunawan, 2010. Masjid Saka Tunggal, Masjid Tertua di Indonesia,
dalam

http://bujangmasjid.blogspot.com/2010/08/masjid-saka-tunggal-

masjid-tertua-di.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Sultan (akses 28-08-2014)
Muhaimin, 2014. Masjid Tua Ptimburak, Masjid Tertua di Papua, dalam
http://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/masjid-tua-patimburak-masjidbersejarah-di-pulau-papua (akses, 20-09-2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Tua_Patimburak (akses; 25-09-2014)
Abdul Aziz Husein, 2010. Masjid Sultan Singapura, dalam http://melayu
online./Masjid Sultan Singapura.html (akses 25-08-2014).

Hendra

Gunawan,

2011.

Masjid

Oemar

Kampung

Malaka,

dalam

http://bujangmasjid.blogspot.com/2011/02/masjid-omar-kampung-malakasingapura.html
Hendra

Gunawan,

2011.

Masjid

Oemar

Kampung

Malaka,

dalam

http://bujangmasjid.blogspot.com/2011/02/masjid-omar-kampung-malakasingapura.html
Isyatul

Mardiyati,

Keberagamaan

2011.
Pada

Perkembangan
Masa

Pendidikan

Kesultanan

Dan

Perilaku

Sambas

dalam

http://www.search.ask.com/alasan+sambas+dijuluki+serambi+makkah
(akses 25-08-2014)
Muhlis

Suhaeri,

2011.

Para

Imam

Dari

Sambas,

dalam

http://muhlissuhaeri.blogspot.com/2011/12/mengunjungi-sabuk-penyebaranislam-di.html ( akses 25-08-2014 )
http://jalan2.com/city/agra/AKBARI MAHAL / (Akses, 25-08-2014)
http://jalan2.com/city/agra/jodhapalace/ (akses, 25-08-2014)
http://jalan2.com/city/agra/Abdar Khana palace/ (akses, 25-08-2014)
http://jalan2.com/city/agra/Anub Talao palace/ (akses, 25-08-2014)
http://jalan2.com/city/agra/chagar Shuq palace/ (akses, 25-08-2014)