TGT Kimia Air hujan kation

SIFAT DAN KUALITAS AIR
1. Gambarkan struktur kimia air dengan sudut ikatan yang benar, mengapa sudut tsb
tidak 1800?
Jawab:
Struktur molekul air yang terdiri dari 1 atom O dan 2 atom H digambarkan sebagai
berikut.

Pada gambar diatas terlihat bahwa sudut molekul H 2O tidak 180o karena pada atom
oksigen memiliki dua pasang elektron bebas yang saling tolak menolak sehingga
kedua atom H mengalami penggeseran sehingga terbentuk sudut 105o.
2. Sebutkan beberapa sifat penting/unik air.
Jawab :
 Pelarut yang sangat baik
 Konstanta dielektrik paling tinggi diantara cairan murni lainnya.
 Tegangan permukaan lebih tinggi daripada cairan lainnya
 Transparan terhadap cahaya tampak dan sinar yang mempunyai panjang
gelombang lebih besar dari ultraviolet.
 Bobot jenis tertinggi dalam bentuk cairan (fasa cair) pada 4oC.
 Panas panguapan lebih tinggi dari material lainnya
 Kapasitas kalor lebih tinggi dibandingkan dengan cairan lain kecuali
ammonia.

 Panas laten dan peleburan lebih tinggi daripada cairan lain kecuali ammonia
3. Mengapa kualitas air mudah berubah?
Jawab :
Salah satu sifat unik air yakni air merupakan pelarut yang paling baik dari semua
pelarut yang ada, dimana hampir semua zat dapat larut dalam air sehingga air dikatakan
sebagai pelarut universal. Sifat air berubah sesuai dengan zat yang terlarut di dalamnya.
Sebagai contoh, jika air melarutkan zat warna maka airpun berubah dari transparan
terhadap cahaya menjadi tidak transparan, jika air melarutkan garam natrium klorida
maka air menjadi asin. Air sangat mudah terkontaminasi/tercemar, baik oleh faktor

i

alamiah maupun oleh aktivitas manusia yang menyebabkan kualitas air di suatu tempat
berbeda dengan kualitas air di tempat lainnya.
4. Tuliskan parameter umum untuk uji kualitas air minum, berikan contoh masingmasing.
Jawab :
 Fisika : temperature, residu terlarut dan residu tersuspensi;
 Kimia anorganik: pH, BOD, COD, DO, Total fosfat, NO 3, NH3, arsen,
kobalt, barium, boron selenium, kadnium, khrom (VI), tembaga , besi,
timbale, mangan, air raksa, seng, khlorida, sianida, fluoride, nitrit,

sulfat,khlorin bebas dan belerang sebagai H2S;
 Mikrobiologi : fecal coliform dan total coliform;
 Radioaktivitas: gross A dan Gross B;
 Kimia organic : minyak dan lemak, detergen sebagai MBAS, senyawa
fenol, BHC, aldrin/dieldrin, chlordane, DDT, heptachlor dan heptachlor
epoxide, lindane, eldrin, methoxychlor dan toxaphan.

ii

PENGAMBILAN SAMPEL AIR DAN PENGECEKAN HASIL
ANALISIS
1. Sebutkan sebanyak mungkin peralatan apa saja yang biasa digunakan dalam
pengambilan sampel air disertai fungsi dan penangannya sebelum digunakan.
(Minimal 3)
Jawab :
- Botol yang akan digunakan untuk mengambil sampel harus bersih, telah dibilas
dengan air suling terlebih dahulu, kemudian dengan cairan yang akan mengisi
botol tersebut, dan kering (kalau mungkin).
- pipa
- pompa dan lain-lain dimana sampel akan mengalir, harus bersih dan tidak boleh

mengandung sisa-sisa dari bekas sampel terdahulu. Tumbuhnya lumut dan jamur
harus di cegah. Sekaligus kontaminasi dari logam atau bahan alat pengambilan
sampel yang dapat larut dalam sampel harus dicegah. Besi, kuningan, perunggu
dapat larut dalam air asam atau basa, sedangkan bahan plastik dan karet dapat
larut dalam air buangan industri yang mengandung pelarut organik atau minyak
dan bensin.

2. Gambarkan titik pengambilan sampel air pada sungai dan jelaskan.

iii

3. Faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan frekuensi
pengambilan sampel air dari suatu badan air?
Jawab :
a. Perubahan-perubahan beban pencemaran dan puncak yang tidak bisa diabaikan,
khususnya pada parameter air yang akan diteliti, perlu taksiran teoritis dahulu,
misalnya karena adanya industri, kota, perubahan debit sungai dan sebagainya.
b. Maksud dan tujuan analisa, misalnya air sungai yang digunakan sebagai air baku
untuk produksi air minum, serta produksi air minum sendiri harus diawasi
kualitasnya dengan teliti karena pentingnya kesehatan masyarakat, walaupun

perubahan mutu air baku yang terjadi biasanya dapat diabaikan.
c. Peralatan dan dana yang tersedia. Sebenarnya pengambilan sampel bisa cukup
murah, tetapi biaya pengangkutan dan analisa dapat membatasi jumlah sampel
dan jumlah parameter yang diperiksa pada setiap sampel (ongkos satu analisa
COD bisa sampai Rp.10.000,-). Harus dipertimbangkan antara jumlah analisa
per sampel ( = banyak informasi pada 1 sampel) dengan jumlah sampel (=
banyak informasi mengenai badab air yang sedang diperiksa, tetapi hanya
mengenai beberapa parameter saja) dan juga antara jumlah sampel yang bisa
diambil disatu titik saja (banyak informasi di berbagai saat), atau dibeberapa titik
tang berbeda (banyak informasi pada berbagai lokasi).
4. Hal apa saja yang perlu diperhatikan dan/atau yang perlu dihindari dalam
pengangkutan, penyimpanan dan pengawetan sampel air?
Jawab :
- Wadah penyimpanan sampel harus steril.
- Sampel harus terisi penuh di wadah.
- Menghindari gangguan yang dapat timbul selama penyimpanan dan
pengangkutan sampel air agar tidak merubah sifat dari keadaan sampel.
- Perhatikan waktu penyimpanan sampel
- Menggunakan buffer / pengawet yang sesuai dengan analisa yang akan
dilakukan.


iv

BAB III ANALISIS AIR SECARA TITRIMETRI
1. Apa yang dimaksud:
a. Titrimetri
: suatu metode analisa kuantitatif didasarkan pada pengukuran
volume titran yang bereaksi sempurna dengan analit
b. Keasaman
: kapasitas air untuk menetralkan basa kuat sampai suatu nilai pH
tertentu, yang dapat dinyatakan sebagai meq/L atau mg/L CaCO3 atau mg/L H+ atau
mg/L CO2
c. Kelindian
: kapasitas air untuk menetralkan asam kuat sampai suatu nilai pH
tertentu, yang dapat dinyatakan sebagai meq/L atau mg/L CaCO3 atau mg/L OH- atau
atau mg/L CO3-.
d. Oksigen terlarut : banyaknya oksigen yang terlarut di dalam air dinyatakan sebagai
mg/L.
e. Larutan induk : larutan baku kimia yang dibuat dengan kadar tinggi dan akan
digunakan untuk membuat larutan baku dengan kadar yang lebih rendah

f. Larutan baku : larutan yang mengandung kadar yang sudah diketahui secara pasti
dan langsung digunakan sebagai pembanding dalam pengujian.
2. Bagaimana cara membuat larutan induk NaOH 0,1 N?
 Larutkan 4,0000 g NaOH dengan 100 mL air bebas CO2 di dalam labu ukur 1000
mL;
 Tambahkan air suling bebas CO2 sampai tepat pada tanda tera.
3. Bagaimana membuat larutan baku NaOH 0,02 N dari larutan induk NaOH 0,1 N?
 Ukur 200 mL larutan induk NaOH 0,1 N dan masukkan ke dalam labu ukur 1000
mL;
 Tambahkan air suling bebas CO2 sampai tepat tanda tera;
 Tetapkan kenormalan larutan baku NaOH.
4. Bagaimana mempersiapkan benda uji untuk pengujian oksigen terlarut?
 sediakan contoh uji yang telah diambil sesuai dengan Metode Pengambilan Contoh
Uji Kualitas Air, SK SNI M-02-1989-F;
 isi botol KOB dengan contoh uji secara duplo sampai penuh, hindarkan terjadinya
turbulensi dan gelembung udara selama pengisian, kemudian botol ditutup;
 benda uji siap diuji.
5. Tuliskan rumus yang digunakan untuk menghitung kesadahan total dan kadar Mg dalam
air, berikan contoh !
 Kesadahan total sebagai mg/L CaCO3 =


(Rumus 1)

 Kadar Mg dalam mg/L = (C-D) x 0,243

(Rumus 2)

Dengan penjelasan :

v

A
B
C
D

= mL larutan EDTA 0,01 larutan EDTA yang digunakan;
= mg CaCO3 setara dengan 1,00 mL larutan EDTA (B=1,0008);
= kesadahan total sebagai mg/L CaCO3 diambil dari perhitungan rumus1;
= kesadahan kalsium sebagai mg/L CaCO3 diambil dari hasil pengujian kalsium,

sesuai dengan metode pengujian kadar kalsium dalam air dengan titrimertik EDTA
kompleksometrik.

6. Hal-hal apa saja yang perlu dicatat/dicantumkan dalam laporan hasil pengujian keasaman
air?
a. Parameter yang diperiksa ;
b. Nama pemeriksa;
c. Tanggal pemeriksaan;
d. Nomor laboratorium;
e. Data kurva kalibrasi;
f. Nomor contoh uji;
g. Lokasi pengambilan contoh uji;
h. Waktu pengambilan contoh uji;
i. Pembacaan serapan-masuk pertama dan kedua;
j. Kadar dalam benda uji.
7. Tuliskan ruang lingkup pengujian oksigen terlarut secara titrimetri.
a.
cara pengujian kadar OT yang terdapat dalam air yang jernih dan tidak berwarna;
b.
penggunaan metode winkler dengan alat buret atau titrasi lain.

BAB IV ANALISIS AIR DENGAN METODE ELEKTROMETRI
1. Elektroda apa yang digunakan pada pengujian keasaman/kelindian air secara
potensiometri?
 Pada pengujian keasaman/kelindian air secara potensiometri : alat yang
digunakan adalah pH meter, dengan elektroda kaca kombinasi.
2. Elektroda apa yang digunakan pada pengujian sulfida dengan ion selektif-meter?
Pengujian sulfide dengan ion selektif meter : elektroda ion selektif sulfida dan

elektroda pembanding sambungan ganda.
3. Apa yang dimaksud:
a. keasaman total
: kapasitas air untuk menetralkan basa kuat sampai
suatu nilai pH tertentu, yang dapat dinyatakan sebagai meq/L atau mg/L CaCO3
atau mg/L H+ atau mg/L CO2
b. keasaman metil jingga : kapasitas air untuk menetralkan basa kuat sampai
nilai pH 3,7.
c. keasaman fenolftalin
: kapasitas air untuk menetralkan asam kuat sampai
nilai pH 8,3
4. Tuliskan rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung nilai keasaman pada soal

no.3.
a.

vi

b.
c.
dengan penjelasan :
A : banyaknya mL titran total larutan NaOH yang digunakan (A’+A”);
A’ : banyaknya mL titran larutan NaOh yang digunakan sampai pH=8,3;
A” : kenormalan larutan NaOH yang digunakan;
B : kenormalan larutan NaOH yang digunakan;
C : volume benda uji yang dipergunakan dalam mL.
5. Uraikan langkah-langkah cara menentukan kadar sulfida dalam sampel air.
Pipet 10,0 mL larutan induk sulfida dan masukkan ke dalam labu erlenmeyer

250 mL tambahkan masing-masing 20 mL larutan iod yang sudah ditetapkan
kenormalannya dan 5 mL asam sulfat 4N;
Titrasi dengan larutan baku Na2S2O3 yang sudah ditetapkan kenormalannya


sampai warna kuning;
Tambahkan 2-3 tetes larutan indikator kanji sampai timbul warna biru;

Lanjutkan titrasi dengan larutan baku Na2S2O3 sampai warna biru hilang;

Catat pemakaian larutan baku Na2S2O3

Hitung kadar sulfida dalam larutan induk dengan menggunakan rumus:

{(A x B) – (C x D)} x 16000 mg/L S+=.......mL larutan induk
Dengan penjelasan :
A = banyaknya larutan iod yang digunakan dalam mL;
B = kenormalan larutan iod yang sudah ditetapkan;
C = banyaknya larutan natrium tiosulfat yang dipergunakan dalam mL;
D = kenormalan larutan natrium tiosulfat yang sudah ditetapkan.
BAB V ANALISIS MINYAK DAN LEMAK DALAM AIR SECARA GRAVIMETRI
1. Apa yang dimaksud:
a. Minyak
: minyak mineral, minyak nabati, asam lemak, sabun, malam
dan material lain yang dapat terekstrak oleh pelarut freon, petroleum benzen
atau CCl4 dari contoh yang diasamkan.
b. Ekstraksi
: pemisahan fraksi dari fraksi lain yang berada di dalam suatu
campuran berdasarkan perbedaan kelarutan dengan menggunakan pelarut.
c. Destilasi
: pemisahan fraksi dari fraksi lain di dalam suatu campuran
larutan berdasarkan perbedaan titik didih dengan metode pemanasan,
d. Gravimetri
: cara analisa kuantitatif pada suatu senyawa yang telah
diketahui dengan cara mengukur berat komponen (senyawa) yang
dikehendaki, dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan.
2. Jelaskan cara analisis ini dalam bentuk diagram alir
Sampel – dimasukka kedalam corong pisah – ditambahkan pelarut – selanjutnya
di prosedur kerja dalam bentuk alir)

vii

3. Tuliskan rumus yang digunakan untuk menghitung kadar minyak dan lemak
dalam air, berikan contoh perhitungan dengan hasil yang tidak melebihi nilai
yang tertera pada ruang lingkup analisa ini.
Jawaban: .
Ruang lingkup metode gravimetri adalah 1 – 50 mg/L . Apabila hasil lebih dari
ruang lingkup, maka volume A atau B yang disesuaikan (diperbesar atau diperkecil)

viii