Optimalisasi Firewall Pada Jaringan Skal

Tugas Metodologi Penelitian
Optimalisasi Firewall Pada Jaringan skala Luas

Di Susun Oleh :
Panji Panuntun
G.211.12.0166

Jurusan Teknik informatika
Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi
UNIVERSITAS SEMARANG
2014

BAB 1
Pendahuluan

1.1.

Latar Belakang

Internet adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan
standar sistem global sebagai protokol pertukaran paket untuk melayani miliaran

pengguna di seluruh dunia. Internet tak hanya memberikan hal yang positif bagi
pengguna namun juga dapat memberikan dampak negatif, mulai dari serangan
virus, trojan, phising hingga cracker yang bisa mengobrak obrik sistem komputer.
Membuka akses komputer dengan internet sama saja kita membuka ruang oleh
lain untuk mengobrak abrik komputer kita. Dengan kita sering terkoneksi atau
aktif di internet maka pada itu pulalah para hacker dengan mudah mengobok obok
bahkan mengambil alih sistem komputer. Maka dari itu kita harus selektif dalam
menentukan pilihan mana yang bisa di percaya mana yang tidak bisa di percaya,
maka dari itu komputer membutuhkan suatu benteng yang manpu melindungi
komputer dari ancaman bahaya di internet. Di dunia maya benteng ini di sebut
dengan firewall.
Kemanan komputer maupun jaringn komputer harus di rencanakan dengan baik
sumber daya dan investasi di dalamnya.
1.2.

Tujuan

Dari berdasarkan latar belakang yang tertera di atas dari penelitian ini di tujukan
atau berfokus untuk agar dapat mengoptimalisasikan firewall pada jaringan
sehingga dapat membentenggi ancaman-ancaman yang terjadi di dunia internet

dan membuat nyaman bagi pengguna internet.
1.3.

Metodologi Penelitian

Dalam metode penelitian ini dengan menggunakan literatur, dengan
menggunakan metode tersebut pengumpulan berbagai informasi yang
berhubungan dengan pokok pembahasan pada tulisan jurnal ini.

BAB II
Pembahasan
2.1. Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer
yang di desain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi, dan dapat
mengakses informasi.dengan informasi dan data melalui kabel sehingga
memungkinkan pengguna dapat saling bertukan informasi maupun data.
2.1.1. Jenis-Jenis Jaringan
Jaringan di bagi atas 3, Yaitu:
1. Lokal Area Network (LAN)
Merupakan jaringan yang di batasi oleh area yang retatif kecil, pada

umumnya sistem ini di batasi oleh lingkungan seperti sekolahan, kantor,
biasanya radiusnya sekitar 1 km persegi.
Contoh Gambar :

2. Metropolitan area Network (MAN)
Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi,
yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran,
pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa
LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan
jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam
satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam
jangkauannya.

Contoh Gambar :

3. Wide Area Network (WAN)
jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu
jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat
didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan
saluran komunikasi publik.

WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan
jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang
satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.
Contoh Gambar :

2.2. Firewall
Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang
dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang
dianggap tidak aman. Umumnya, sebuah tembok-api diterapkan dalam
sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang antara jaringan
lokal dengan jaringan Internet.dapat di artikan bahwa firewall adalah security,

namun dalam dunia nyata firewall adalah dinding yang memisahkan ruangan,
sedangkan firewall di internet merupakan seperti pertahanan di sekeliling
benteng atau mempertahankan terhadap seranggan dari luar yaitu berguna
untuk :
 Membatasi pergerakan seseorang yang masuk di dalam jaringan
internal
 Membatasi pergerakan seseorang yang keluar dari jaringan internal
 Mencegah penyerang mendekati pertahanan yang berlapis

Jadi acceprable yang bisa keluar masyk firewall, dan firewall merupakkan
kombinasi dari router, server, dan softwere pelengkap yang cepat.
2.2.1. Tugas Tugas Firewall
a. Pada komputer
Untuk melindungi komputer terhadap jaringan luar atau internet
b. Pada jaringan
Jaringan komputer terdiri dari beberapa komputer yang memiliki tropologi
jaringan yang berbeda pula baik di gunakan untuk sekolahan, perusahaan,
organisasi dan lain sebagainya.
Tugas tugas firewall yaitu di antaranya adalah yang pertama adalah memfilter
jaringan yang tidak di inginkan dengan kebijakan sistem security di jaringan
(site security policy). yang kedua adalah semua trafik yang ada untuk do
lewatkan firewall bagi semua pemberian dan pemanfaatan layanan informasi,
firewall juga dapat mengetahui semua even even yang mencurigakan untuk
segera menebus kebijakan security.
Firewall tidak dapat melindungi diri dari serangan orang dalam, firewall juga
didak ddapat melindunggi jaringan terhadap virus.
2.2.2. Karakteristik Firewall
1. Semua kegiatan dari dalam ke luar harus melewati firewall
2. Semua kegiatan hanya yang di kenal oleh firewall untuk melakukan

hubungan, ini juga dpat di lakukan untuk menggatur polisi pada konfigurasi
keamanan lokal.
3. firewall harus kebal dari serangan atau kuat terhadap kelemahan.
2.2.3. Teknik yang di gunakan Firewall

1. Kendali terhadap layanan
Tipe layanan di internet di akses di dalam maupun di luar firewall, firewall
terkadang mengecek ip address dan juga no port.
2. Kendali terhadap arah
Layanan kendali terhadap arah yaitu layanan semua permintaan yang akan
di ijinkan oleh firewall hanya yang di kenali saja.
3. Kendali terhadap pengguna
user yang dapat dan ada yang tidak dapat menjalankan suatu servis,
Biasanya digunakan untuk membatasi user dari jaringan lokal untuk
mengakses keluar, tetapi bisa juga diterapkan untuk membatasi terhadap
pengguna dari luar.
4. Kendali terhadap perlakuan
Berdasarkan seberapa banyak layanan itu telah digunakan. Misal, firewall
dapat memfilter email untuk menanggulangi atau mencegah spam.
2.2.4. Tipe-Tipe Firewall

1. Packet Filtering Router
Merupakan untuk mengatur semua packet IP yang menuju, melewati atau
akan di tuju oleh packet tersebut. Hal ini packet tersebut akan di ataur apakah
akan di terima atau di tolak, dan untuk menyaring packet yang akan di
transfer secara kedua arah. Penyaringan di dasarkan pada header IP dan
transport header pada alamat awal dan alamat tujuan IP, dari tipe ini memiliki
kelebihan mudah untuk di imlementasikan, trasparan untuk memakai, relatif
lebih cepat. Namun tipe ini juga memiliki kelemahan yaitu cukup rumit untuk
menyeting paket yang akan di filter secara cepat.

2. Application Level Gateway

Merupakan untuk memperkuat atau menyalurkan arus aplikasi dan akan
mengatur hubungan yang menggunakan layer aplikasi, baik itu
FTP,HTTP,GOPHER dll.
Cara kerjanya adalah apabila ada pengguna yang menggunakan salah satu
aplikasi semisal FTP untuk mengakses secara remote, maka gateway akan
meminta user memasukkan alamat remote host yang akan di akses.Saat
pengguna mengirimkan user ID serta informasi lainnya yang sesuai maka
gateway akan melakukan hubungan terhadap aplikasi tersebut yang terdapat

pada remote host, dan menyalurkan data diantara kedua titik. Apabila data
tersebut tidak sesuai maka firewall tidak akan meneruskan data tersebut atau
menolaknya. Lebih jauh lagi, pada tipe ini firewall dapat di konfigurasikan
untuk hanya mendukung beberapa aplikasi saja dan menolak aplikasi lainnya
untuk melewati firewall.
Kelebihan dari tipe ini adalah lebih aman mudah untuk memeriksa dan
mendata semua aliran data yang masuk pada level aplikasi. Dan
kekuranganya pemprosesan tambahan yang lebih pada setiap hubunganya
yang akan mengakibatkan dua buah sambungan koneksi antara pemakai dan
gateway, dan gateway akan memeriksa dan meneruskan semua arus dari dua
arah.

3. Circuit-level Gateway
Sistem yang berdiri sendiri atau fungsi khusus yang terbentuk dari tipe
application-level gateway dan tipe ini tidak mengijinkan koneksi TCP
langsung Cara kerjanya : Gateway akan mengatur kedua hubungan TCP
tersebut, 1 antara dirinya dengan TCP pada pengguna lokal (inner host)
serta 1 lagi antara dirinya dengan TCP pengguna luar (outside host). Saat
dua buah hubungan terlaksana, gateway akan menyalurkan TCP segment
dari satu hubungan ke lainnya tanpa memeriksa isinya. Fungsi

pengamanannya terletak pada penentuan hubungan mana yang di ijinkan.

Penggunaan tipe ini biasanya dikarenakan administrator
pengguna internal (internal users).

percaya dengan

2.2.5. Merencanakan Jaringan Dengan Firewall
1. Cara Pertama.
Firewall umumnya terdiri dari beberapa filter yang di sebut screen atau choke
dan juga bagian gateway yaitu gate. Filter berfungsi membatasi akses atau
untuk memblok kelas trafik tertentu. Dengan begitu berarti pembatasan akses
akan menggurangi fungsi jaringan, dan untuk tetap menjaga fungsi
komunikasi jaringan dalam firewall maka dapat di tempuh dengan cara :
Bila jaringan kita dalam sebuah benteng komunikasi dapat terjadi melalui
pintu-pintu keluar benteng tersebut. Cara ini dikenal sebagai packetfiltering, dimana filter hanya digunakan untuk menolak trafik pada kanal
yang tidak digunakan atau kanal dengan resiko-security cukup besar,
sedangkan trafik pada kanal yang lain masih tetap diperbolehkan. Berbagai
kebijakan dapat diterapkan dalam melakukanoperasi packet filtering. Pada
intinya, berupa mekanisme pengontrollan data yang diperbolehkan mengalir

dari dan/atau ke jaringan internal, dengan menggunakan beberapa parameter
yang tercantum dalam header paket data: arah (inboundatau outbound),
address asal dan tujuan, port asal dan tujuan, serta jenis protocol transport.
Router akan mengevaluasi informasi ini dalam setiap paket data yang
mengalir melaluinya, kemudian menetapkan aksi yang harus dilakukan
terhadap paket tersebut, berdasarkan set aturan/program dalam packetfiltering. Sehingga keputusan routing dasar router tersebut, kemudian
dilengkapi dengan bagian dari kebijakan security jaringan. Tabel berikut akan
menunjukan
contoh
konfigurasi
operasi
packet-filtering, untuk
menyediakan hanya fasilitas SMTP inbound dan outbound pada jaringan.

Aturan A dan B melayani hubungan SMTP inbound (email datang), aturan C
dan D
melayani hubungan SMTP outbound (email keluar) serta aturan E merupakan
aturan
default yang dilakukan bila aturan aturan sebelumnya gagal. Kalau
diamati lebih

dekat, selain trafik SMTP konfigurasi tersebut jugamasih membolehkan
hubungan masuk dan keluar pada port >1023 (aturan B dan D), sehingga
terdapat kemungkinan bagi program-program server seperti X11 (port
6000), OpenWindows (port 2000),atau kebanyakan program basis-data
(Sybase, Oracle, Informix, dll), untuk dihubungi dari luar. Untuk menutup
kemungkinan ini,diperlukan evaluasi parameter lain, seperti evaluasi port
asal. Dengan cara ini, satu-satunya celah menembus firewall adalah dengan
menggunakan port SMTP. Bila kita masih juga kurang yakin dengan
kejujuran para pengguna port ini, dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut dari
informasi ACK.
2. Cara kedua
Yaitu menggunakan sistem proxy, dimana setiap komunikasi yang terjadi
antar kedua jaringan harus dilakukan melalui suatu operator, dalam hal
ini proxy server. Beberapa protokol, seperti telnet dan SMTP (Simple Mail
Transport Protocol), akan lebih efektif ditangani dengan evaluasi paket
(packet filtering), sedangkan yang lain seperti FTP (File Transfert
Protocol), Archie, Gopher dan HTTP (Hyper-Text Transport Protocol) akan
lebih efektif ditangani dengan sistem proxy.
Kebanyakan
firewall
menggunakan kombinasi kedua teknik ini (packet filtering dan proxy).
Dalam jaringan yang menerapkan sistem proxy, hubungan komunikasi
ke internet dilakukan melalui sistem pendelegasian. Komputer-komputer
yang dapat dikenali oleh internet bertindak sebagai 'wakil' bagi mesin lain

yang ingin berhubungan ke luar. Proxy server untuk (kumpulan) protokol
tertentu dijalankan pada dual-homed host atau bastion-host, dimana seluruh
pemakai jaringan dapat berkomunikasi dengannya, kemudian proxy server
ini bertindak sebagai delegasi. Dengan kata lain setiap program client akan
berhubungan dengan proxy server dan proxy server ini lah yang akan
berhubungan dengan server sebenarnya di internet. Proxy server akan
mengevaluasi setiap permintaan hubungan dari client dan memutuskan mana
yang diperbolehkan dan mana yang tidak. Bila permintaan hubungan ini
disetujui, maka proxy server me-relay permintaan tersebut pada server
sebenarnya.

Pada penunjukkan proxy server di antaranya proxy level aplikasi, proxy level
circuit, proxy generik, proxy cerdas dan lain lain. Jenis proxy yang di
gunakan, ada beberapa konsekuensi inplementasi sistem ini:
1. Umumnya memerlukan modifikasi client serta menuntut penyediaan
server berbeda untuk setiap aplikasi.
2. Penggunaan sistem proxy memungkinkan penggunaan private IP
Address bagi jaringan internal. Konsekuensinya kita bisa memilihuntuk
menggunakan IP Address kelas A (10.x.x.x) untuk private IP address yang
digunakan dalam jaringan internet, sehingga komputer yang dapat
tersambung dalam jaringan internal dapat mencapai jumlah jutaan
komputer.
3. Paket SOCKS atau TIS FWTK merupakan contoh paket perangkat lunak
proxy yang sering digunakan dan tersedia bebas di internet.

BAB III
Pembahasan
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam optimalisasi suatu firewall
yaitu:
1. Yang pertama kita perlu menentukan policy atau kebijakan firewall
tersebut. Karena baik buruknya sebuah firewall sangat di tentukan oleh
policy atau kebijakan yang telah di terapkan, Penentuan kebijakkan
sebagai berikut :
 Menentukan apa saja yang perlu dilayani. Artinya apa saja
yang akan dikenai kebijakan yang akan kita buat.
 Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan
dikenai policy atau kebijakan tersebut.
 Menentukan layanan-layanan yang dibuthkan oleh tiap-tiap
individu atau kelompok yang menggunakan jaringan.
 Berdasarkan setiap layanan yang digunakan oleh individu atau
kelompok tersebut akan ditentukan bagaimanan konfigurasi terbaik
yang akan membuatnya semakin nyaman.
 Menerapkan semua policy atau kebijakan tersebut.
2. Kemudian yang kedua dapat menganalisis daftar port-port yang di
gunakan sebagai protokol dan membuka port-port tersebut kedalam
firewall dan port-port tersebut harus tepat. Server web biasanya
diidentifikasikan melalui port 80, FTP (File Transfer Protocol)
melalui port 21, SSH melaui port 22. Port ini menunjukan port
mana yang harus dibuka di sisi server web. Pada PC port-port yang
perlu dibuka adalah untuk membuat koneksi keluar, settingan untuk itu
biasanya telah dilakukan oleh firewall secara otomatis ketika ketika kita
menjalankan sebuah program yang memerlukan koneksi ke internet.
Ketika kita telah mengetahui port-port mana saja yang dibutuhkan oleh
program buka port-port tersebut kedalam firewall.
Pada dasarnya, semakin banyak port yang terbuka pada firewall
maka semakin tidak aman PC tersebut, terutama pada file dan
printer-sharing di bawah Windows. Hacker sering menemukan dan
memanfaatkan titik-titik kelemahan yang ada. Jika kita sedang
menggunakan notebook yang terhubung ke hotspot umum tutup port-port
yang terbuka. Firewall modern akan secara otomatis mengenali
jaringan dan mengkonfigurasi diri sendiri seseuai dengan situasi.
 Berikut adalah pengoptimalan firewall yang menentukan
konfigurasi suatu firewall dengan tepat.
1. Dual-homed host

Pada Dual-homed host ini juga dapat sebagai router, tapi untuk
menjadi firewall lalu lintas ip dalam arsitektur ini benar benar di blok
jadi kalau ada paket yang keluar masuk harus lewat proxy.

2. Screened Host
Screened menggunakan host yang di letakkan dalam internet, dan
seluruh komunikasi keluar masuk harus melalui proxy pada bastion
dan kemudian melalui screening router. Dan bastion host ini
merupakan sistem yang di anggap tempat di sebut bagian terdepan
yang di anggap paling kuat dalam menahan serangan.

3. Screened Subnet
Bastion host sering menjadi target serangan karena alasanya kalau
bastion host berhasil di bobol, jangan sampai peyerang masuk ke
dalam jaringan internet. Oleh karena itu bastion host di letakkan di
perameter network. Perameter network yaitu kalau ada orang yang
berhasil menembus ke exterior router dan bastion maka sang

penyerang hanya bisa melihat paket yang berkeliaran di perimeter
network saja. Sedangkan bastion host bertindak sebagai titik masuk
dari koneksi dari luar termasuk SMTP, FTP dan DNS. Sedangkan
untuk melakukan koneksi dari client ke server di internet dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Mengizinkan router router agar klien bisa berhubungan dengan
server di internet secara langsung.
b. Menggunakan proxy server pada bastion.

BAB IV
KESIMPULAN

Keamanan merupakan hal yang paling penting di dalam dunia internet baik itu
keamanan jaringan dan komputer, firewall merupakkan solusi untuk menggatasi
keamanan tersebut. Dengan suatu konfigurasi yang tepat maka kemungkinan
untuk keamanan suatu data atau komputer pada jaringan menjadi jauh lebih aman.
Penentuan policy merupakan komfigurasi utama dalam suatu firewall, kemudian
menentukkan port port yang di gunakan oleh berbagai protokol dan membuka port
tersebut dengan firewal, dan juga membuka membuka port yang di gunakan untuk
file sharing dan request ping. Kemudian menentukan suatu konfigurasi ini di
gunakkan dua buah paket filtering router.
Dengan konfigurasi tersebut memungkinkan firewall dapat meningkatkan
keamanan yang jauh lebih baik dan ancaman-ancaman internet. Namun tidak
menutup kemungkinan bahwa jaringan kita tetap dapat di serang oleh hacker yang
seranganya sangat terarah. Namun kita lebih baik menggurangi serangan tersebut
daripada tidak sama sekali.

Referensi
http://www.erlangga.co.id/blog/viewtopic.php?
t=188&sid=f9320f1898d08eba9948454883072f1b
http://students.ukdw.ac.id/~22022807/kommasd.html
http://library.adisanggoro.or.id/Security/TransparanDigisec-5firewall.htm
http://www.klik-kanan.com/fokus/firewall.shtml
http://www.ictwatch.com/internetsehat/download/internetsehatmodulemanual/mo
dul_personalfirewall.pdf
http://www.ictwatch.com/internetsehat/download/internetsehatmodulemanual/mo
dul_personalfirewall.pdf
http://ilmukomputer.com

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65