KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI dalam

KONSEP DASAR SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
A. PENTINGNYA MANAJEMEN INFORMASI DALAM PERUSAHAAN
Manajemen informasi sebagai suatu sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab
untuk mengumpulkan data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia
harus memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan akan dapat menerima informasi dengan
bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula, sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk
mendukung proses manajemen. Yang terakhir, manajer harus membuang informasi yang kuno, tidak
lengkap, dan salah, dan menggantinya dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktifitas ini
disebut manajemen informasi atau Information Management.
Minat terhadap manajemen informasi telah meningkat sejak tahun-tahun terakhir ini, yaitu tidak
hanya dalam dunia bisnis, namun juga di semua bidang dimana sumber dikelola. Dua alasan utama
mengenai hal ini adalah karena meningkatnya kekompleksan tugas manajemen dan keinginan untuk
menggunakan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
2.1.1. Meningkatnya kekompleksan tugas manajemen
Manajemen selalu merupakan tugas yang sulit, bahkan sekarang ini ia lebih sulit dibandingkan
sebelumnya. Semua perusahaan yang termasuk dalam ekonomi internasional, teknologi bisnisnya akan
menjadi lebih kompleks, kerangka watu untuk menetapkan keputusan juga makin rumit, dan terdapat pula
tekanan baik dari pesaing dan masyarakat.
2.1.1.1.Pengaruh ekonomi internasional
Perusahaan dengan berbagai ukuran, sekarang ini menjadi subjek bagi pengaruh ekonomi yang

datang dari mana saja di seluruh dunia ini. Hal ini dapat dilihat dalam pengaruh pada nilai dollar US
dalam perbandingannya dengan nilai mata uang asing yang mempunyai keseimbangan impor dan
ekspor.
2.1.1.2.Meningkatnya kekompleksan teknologi
Kita dapat melihat contoh teknologi dalam bisnis setiap hari, yaitu bar code scanner yang ada
pada supermarket, sistem reservasi pelabuhan udara yang menggunakan komputer, mesin teller
otomatis, dan closed-circuit television dalam garasi parker. Terdapat banyak pula teknologi di balik layar
yang tidak dapat kita lihat, misalnya robot yang digunakan dalam pabrik dan penyimpanan data
pembelian otomatis, serta peralatan pendukung. Perusahaan menginvestasikan teknologi ini agar dapat
bekerja maksimal dengan pengeluaran yang sedikit. Ia juga mengantisipasi tingkat pelayanan yang baik
dengan karyawan yang sedikit. Statistik menunjukkan bahwa keinginan ini telah terpenuhi.
2.1.1.3.Penyusutan kerangka waktu
Manajer harus bertindak secara cepat untuk merespon tekanan dari pelanggan, pesaing, dan
pengendali stok. Setiap jengkal operasi bisnis bergerak dengan cepat sekarang ini daripada yang terjadi
sebelumnya. Perwakilan penjualan (sales representative) melingkup ke seluruh wilayahnya dengan
menggunakan jet, pesanan penjualan ditransmisikan ke kantor pusat melalui satelit, dan pengiriman
pesanan disampaikan pada hari itu juga.
2.1.1.4.Tekanan pesaing
Keinginan untuk beroperasi dengan cara yang paling efisien telah diperkuat dengan
meningkatnya persaingan untuk mendapatkan dollar dari para pelanggan. Tekanan bukan saja berasal

dari perusahaan domestik, namun juga oleh perusahaan di luar negeri. Pemerintah Amerika Serikat telah
mengatur untuk membebankan tarif masuk untuk barang impor dari Negara tertentu (seperti sepeda
motor dari jepang) dalam usahanya melindungi perusahaan dalam negeri yang mempunyai pasar yang
sama dalam produk tersebut.
2.1.1.5.Tekanan sosial
Tidak semua tekanan yang bersifat lingkungan merupakan cirri dari produksi, namun secara
ironis, non-produksi pun mengakibatkan tekanan yang bersifat lingkungan. Hal ini benar dalam kasus
adanya ketidaksenangan dari masyarakat yang tidak menginginkan adanya produk atau jasa tertentu.
Keputusan harus didasarkan pada faktor ekonomi, demikian pula harus mempertimbangkan biaya sosial
dan pembayaran gaji. Perencanaan perluasan, produk baru tempat penjualan baru, dan tindakan lain

yang mempengaruhi masyarakat local dan internasional harus dipertimbangkan agar tidak berdampak
buruk pada jangka waktu yang pendek maupun jangka panjang.
2.1.2. Keberadaan alat untuk memecahkan persoalan
Sementara tugas manajer menjadi lebih kompleks, ada usaha untuk meningkatkan efektifitas
dalam pemecahan masalah. Kesemuanya ini terpusat pada teknik kwantitatif dan peralatan elektronik,
seperti computer. Selama tahun 1950-an, metematika tingkat lanjut digunakan untuk memecahkan
masalah bisnis, biasanya dalam bidang manufaktur. Usaha awal ini disebut Operation Research (OR).
Selama tahun 1960-an, istilah management science dikenal sebagai metode kwantitatif yang diterapkan
dalam skala luas, misalnya dalam bidang keuangan dan marketing. Bertambahnya popularitas komputer

pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an menyebabkan adanya usaha untuk memanfaatkan peralatan
elektronik ini untuk penghitungan matematika. Sekarang, manajer dapat mengakses komputer sentral
dari terminal seperti mesin ketik. Di beberapa perusahaan, para manajer mempunyai mikrokomputer
sendiri atau micros. Biasanya, micros ini di sambungkan ke komputer sentral untuk membentuk jaringan
pemecahan masalah yang terpadu.
PENYEBAB PENTINGNYA MANAJEMEN INFORMASI
Pentingnya manajemen informasi dalam perusahaan dikarenakan adanya seperti pengaruh ekonomi
internasional kemudian adanya persaingan dunia yang semakin sulit lalu hanya memiliki batas waktu
yang singkat dan banyaknya kendala-kendala sosial.Bertambahnya tugas manajemen bisa katakan
karenya adanya tuntutan pekerjaan yang terus bertambah agar bisa menjadi lebih baik. Kemajuan suatu
organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya , itu tergantung dari kemampuan setiap individu
yang mengelola organisasi atau perusahaan itu sendiri. Manajemen sebagai suatu metode yang
mengatur, mengelola organisasi dapat diartikan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang, jika
manajemen suatu organisasi baik, maka akan meningkatkan kemakmuran suatu negara.
Dengan semakin banyaknya masalah-masalah yang timbul di suatu organisasi atau perusahaan kita
memerlukan alat yang dapat mempermudah pekerjaan seperti menggunakan komputer. Menggunakan
komputer sangat membantu di dalam suatu perusahaan, karena dengan itu kita dapat menghemat waktu
dan biaya dan dapat dengan mudah mendapatkan suatu informasi yang bisa menunjang kemajuan suatu
oraganisasi atau perusahaan itu sendiri.
TUJUAN MANAJEMEN INFORMASI

Tujuan manajemen informasi adalah untuk melindungi kerahasiaan, integritas dan ketersediaan
informasi. Dengan tumbuhnya berbagai penipuan, spionase, virus, dan hackers sudah mengancam
informasi bisnis manajemen oleh karena meningkatnya keterbukaan informasi dan lebih sedikit
kendali/control yang dilakukan melalui teknologi informasi modern. Sebagai konsekuensinya ,
meningkatkan harapan dari para manajer bisnis, mitra usaha, auditor,dan stakeholders lainnya menuntut
adanya manajemen informasi yang efektif untuk memastikan informasi yang menjamin kesinambungan
bisnis dan meminimise kerusakan bisnis dengan pencegahan dan memimise dampak peristiwa
keamanan.
B. Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
Gagasan untuk menggunakan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM) merupakan suatu
terobaosan besar, karena menyadari bahwa para manajer memerlukan informasi untuk pemecahan
masalah. Ketika perusahaan-perusahaan menjangkau konsep SIM, mereka mulai mengembangkan
berbagai aplikasi yang secara khusus diarahkan untuk mendukung manajen. Namun, bukan hanya
manajemen yang memperoleh manfaat dari penerapan SIM. Nonmanajer dan staf ahli juga
menggunakan outputnya. Selain itu juga dimanfaatkan oleh para pemakai yang berada di luar
perusahaan, yaitu para pelanggan akan menerima faktur dan laporan transaksinya, para pemegang
saham akan menerima cek deviden, dan pemerintah akan menerima laporan pajak. Dengan demikian
secara ringkas para pengguna dan pelaku sistem informasi meliputi :
• Manajer
• Non-manajer

• Orang dan unit organisasi yang ada dalam organisasi dan lingkungannya.
Dalam pembahasan pada materi SIM, yang akan dibahas lebih lanjut adalah para pelaku dan pemakai
dari kelompok manajer. Keberadaan manajer bisa kita saksikan ada di mana-mana diberbagai tingkat dan
dalam berbagai bidang fungsional pada perusahaan.
Manajer Dijumpai pada Semua Jenjang, sesuai dengan tingkatan manajemen, yaitu :
• Tingkat Perencanaan Strategis (Strategic planning level)
Merupakan manajer pucak organisasi. Mereka mempunyai pengaruh atas keputusan-keputusan yang

diambil pada seluruh organisasi selama beberapa tahun mendatang. Istilah lain yang digunakan yakni
eksekutif.
• Tingkat Pengendalian Manajemen (Management control level)
Merupakan manajer tingkat menengah, yang memiliki tanggung jawab untuk merubah rencana menjadi
tindakan dan memastikan agar tujuannya tercapai.
• Tingkat Pengendalian Operasional (Operational conrol level)
Merupakan manajer tingkat bawah, yang bertangung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah
ditetapkan oleh para manajer ditingkat yang lebih tinggi.
Tingkat manajemen dapat mempengaruhi sumber informasi dan bentuk penyajian informasi. Komponen
sumber informasi dikategorikan dalam dua kelompok besar yaitu dari lingkungan dan internal. Sedangkan
bentuk penyajian informasi juga dibagi atas dua kelompok besar yakni penyajian secara ringkas dan rinci.
Selain keberadaan manajer itu ada di berbagi tingkatan organisasi atau perusahaan. Manajer juga

dijumpai dalam Bidang Fungsional perusahaan, tempat berbagai sumberdaya dipisahkan menurut jenis
pekerjaan yang dilakukan. Pembagian bidang fungsional pada umunya yaitu seperti :
• Bidang fungsional keuangan (Finance)
• Bidang fungsional jasa informasi (Information services)
• Bidang fungsional pemasaran (Marketing)
• Bidang fungsional sumberdaya manusia (Human resources)
• Bidang fungsional manufaktur (Manufacturing)
Selanjutnya, dengan Tugas Manajer secara umum (Henry Fayol, 1914) :
1. Perencanaan (Planning)
2. Penataan atau pengorganisasian (Organizing)
3. Penyusunan Staf (Staffing)
4. Pengarahan (Directing)
5. Pengawasan (Controlling)
Seorang manajer merencanakan apa yang akan mereka lakukan (dalam ukuran jangka pendek,
menengah dan panjang). Kemudian, mereka melakukan pengorganisasian untuk mencapai rencana
tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staf organisasi sesuai dengan kebutuhan sumberdaya yang
dibutuhkan. Berdasarkan sumberdaya yang ada, mereka mengarahkan untuk melaksanakan rencana.
Akhirnya mereka mengendalikan sumberdaya, menjaganya agar tetap beroperasi secara optimal.
Uraian dari tugas manajer yang dinyatakan oleh Henri Fayol dianggap masih belum menggambarkan
tugas manajer secara menyeluruh. Untuk itulah dikembangkan kerangka kerja yang lebih rinci dan

dikenal dengan istilah Peranan Manajer (Henry Mintzberg : Managerial roles) :
• Interpersonal roles (aktivitas antar pribadi) :
 Figurehead (kepala), melaksanakan tugas-tugas seremonial;
 Leader (pemimpin), memelihara unit dengan mempekerjakan dan melatih staf serta memberikan
dorongan dan motivasi;
 Liaison (penghubung), menjalin hubungan dengan orang-orang di luar unit, rekan kerja di unitnya
dengan tujuan menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
• Informational roles (aktivitas informasi) :
 Monitor (pemantau), secara tetap mencari informasi kinerja unit;
 Disseminator (pewarta), meneruskan informasi yang berharga kepada orang lain di dalam unitnya;
 Spokesperson (juru bicara), meneruskan informasi yang berharga kepada orang-orang di luar unit –
pimpinan dan orang disekitarnya.
• Decisional roles (aktvitas keputusan) :
 Entrepreneur (wirausahawan), membuat perbaikan-perbaikan yang cukup permanen pada unit, misal :
mengubah struktur organisasi;
 Disturbance handler (pemberes gangguan), mampu bereaksi pada kejadian-kejadian tidak terduga;
 Resource Allocator (pembagi sumberdaya), mampu mengendalikan pengeluaran unitnya, menentukan
alokasi sumberdaya bagi unit bawahannya;
 Negotiator (perunding), mampu menengahi perselisihan baik di dalam unitnya maupun antar unit dan
lingkungannya.

Seorang manajer yang berhasil harus banyak memiliki keahlian. Dari sekian banyak keahlian tersebut,
terdapat dua keahlian yang mendasar, yaitu :
1. Keahlian Komunikasi (communication skill); manajajer senantiasa berkomunikasi dengan bawahannya,

atasannya, orang-orang lain di unit lain dalam perusahaan, dan orang-orang lain di luar perusahaan.
Media yang digunakan bisa berupa media tertulis atau lisan. Tiap manajer memiliki pilihannya tersendiri
dan menyusun suatu paduan media komunikasi yang sesuai dengan gaya manajemennya.
2. Keahlian Pemecahan Masalah (problem solving); sebagai suatu kegiatan yang mengarah pada sokusi
dari suatu permasalahan. Selama proses pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan
keputusan (decision making), yaiu tindakan memilih dari berbagai alternative tindakan. Pada umumnya,
manajer perlu membuat keputusan ganda dalam proses memecahkan suatu permasalahan tunggal.
Selain keahlian dasar tersebut, seorang manajer juga harus mengerti mengenai pengetahuan
manajemen yang berbasis komputer, yaitu
1. Mengerti Komputer; istilah-istilah komputer, keunggulan dan kelemahan komputer, kemampuan
menggunakan komputer, dll.
2. Mengerti Informasi; bagaimana menggunakan informasi, perolehan informasi, dan bagaimana berbagi
informasi, dll.
Kesimpulan
Sumber daya manajemen ada dua, yaitu :
1. Sumber daya fisik : manusia, mesin, material, uang.

2. Sumber daya konseptual : informasi (termasuk data).
Peranan manajer mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara efektif. Sebagai tindak lanjut
dari peranan manajer maka perlu adanya usha penataan sumber daya termasuk didalamnya manajemen
informasi yakni berupa:
• Sumber daya harus di susun sedemikian rupa sehingga setipa saat di perlukan dapat segera
dimanfaatkan dan perlu dilakukan modifikasi.
• Sumber daya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
• Sumber daya harus selalu diperbaharui.
Keterampilan manajemen adalah keahlian komputer dan keahlian informasi.di jaman yang sudah
mengandalkan teknologi serba canggih ini, komputer adalah alat yang wajib bisa di kuasai. Karena
hampir semua perusahaan menggunakan komputer untuk menjalankan pekerjaan.
Manajer dan sistem informasi, sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu, contoh : perusahaan manufaktur, setiap system memiliki batas-batas luar yang
memisahkannya dari lingkungannya, tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen sistem yang sama,
namun secara umum bisa di gambarkan terdiri dari sumberdaya input (masukkan), proses transformasi
dan sumberdaya output (keluaran).
C. pengertian data dan informasi

DATA adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan.


INFORMASI adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan Bentuk yang lebih
berarti dari suatu kejadian.
Refreensi
1. penting nya manajement informasi dalam perusahaan –
http://dhanisafitri.blogspot.com/2012/10/pentingnya-manajemen-informasi-dalam.html
2. Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi –
http://arlanwidiantara.blogspot.com/2011/09/peranan-manajer-dalam-pengelolaan.html
sumber :http://muhfebrianika.wordpress.com/2013/10/24/konsep-dasar-sistem-informasi-manajemen/

KONSEP-KONSEP POKOK SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Pada tugas postingan kali ini, saya akan membahas konsep-konsep sistem informasi manajemen dengan
singkat. Let’s us learn on.. 
Sebuah sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan
semua pengolahan transaksi atau kejadian yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberi dukungan
informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya. Sebuah sistem
informasi berdasarkan komputer itu berbeda sekali dengan sistem yang diolah secara manual.

Selain kita harus mengetahui definisi dari SIM, kita juga harus mengetahui dan memahami konsepkonsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi.
Dibawah ini adalah pembahasan singkat tentang konsep-konsep pokok sistem informasi manajemen.


Konsep Informasi
Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu.

Konsep Manusia sebagai Pengolah Informasi
Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan
mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.

Konsep Sistem
Karena sistem informas manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem perlu untuk memahami
dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.

Konsep Organisasi dan Manajemen
Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung fungsi manajemen.
Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk keorganisasian.

Konsep Pengambilan Keputusan
Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan rasional terhadap optimasi, tetapi juga
teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.

Konsep Nilai Informasi
Informasi mengubah keputusan, perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi.

Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem terbuka,
dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Dalam informasi, data input diperoleh dari
lingkungan, misalnya informasi kenaikan pajak yang diumumkan pemerintah, dan perubahan kurs mata
uang. Semua data dari luar tersebut mengalir masuk ke dalam sistem.
Oleh karena itu, sitem informasi membantu para manajer dan pimpinan perusahaan untuk mendapatkan
gambaran mengenai perusahaan. Informasi yang didapat merupakan bahan masukan penting bagi
manajer dalam pengambilan keputusan.
Demikian postingan singkat tentang konsep-konsep pokok Sistem Informasi Manajemen (SIM). Semoga
bermanfaat. Terima kasih. 
Sumber :
Gordon B.Davis, Buku Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen
http://hanihohoy.blogspot.com/2012/11/konsep-konsep-pokok-sistem-informasi.html

DEFINISI DATA, INFORMASI, DAN SISTEM DALAM SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Pada tugas postingan kali ini, saya akan membahas definisi dari ruang lingkup SIM seperti data,
informasi, dan sistem dalam sistem informasi manajemen. Sebelumnya saya sudah share tentang
konsep-konsep sistem informasi manajemen, selain kita mengetahui tentang konsep-konsepnya, kita

harus mengetahui pengertian data, sistem, informasi maupun sistem informasi manajemen itu sendiri.
Walaupun sama-sama merupakan sumber daya bagi organisasi, pengertian dari masing-masingnya tidak
sama.
Let’s us learn on.. 
Apa definisi dari data?
Data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki
arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka yang secara
relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah.
Data terbagi menjadi 2 macam berdasarkan macamnya, yaitu:

Data Internal
Data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan,
data pegawai, data produksi, dsb.

Data Eksternal
Data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah
penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain
sebagainya.
Selain itu, terdapat klasifikasi data berdasarkan jenis data, yaitu sebagai berikut:

Data Kuantitatif
Data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Contohnya adalah jumlah pembeli buah pada pasar
segar, tinggi badan siswa kelas 3 IPA 2, dan lain-lain.

Data Kualitatif
Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi
konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan.
Apa definisi dari informasi?
Informasi adalah hasil pengolahan data yang telah mempunyai arti sehingga dapat digunakan khususnya
oleh manajemen dalam membuat keputusan.
Tiga aktivitas yang terjadi pada sistem informasi :

Burch & Grudnitski (1989 : 6) menyebutkan adanya tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi,
yaitu:
1.
Akurat
2.
Tepat Waktu
3.
Relevan
Contoh dari informasi: Misalnya ada fakta bahwa seorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada
slip tabungan atau rekaman komputer. Bila semua data uang tabungan yang ada dalam periode tertentu
dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi.
Apa definisi dari sistem?
Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian atau hal-hal yang saling berkaitan dan beroperasi atau
bekeja secara bersama-sama untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Sistem terdiri dari 2 elemen yaitu,
sistem terbuka dan sistem tertutup.
Lalu apa definisi dari sistem informasi?
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Komponenkomponen dari sistem informasi yaitu blok model, blok masukan, blok basis data, blok kendali, blok
teknologi dan blok keluaran.
Jenis-jenis sistem informasi, yaitu sebagai berikut:
1. Transaction Processing Systems (TPS)

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Decision Support Systems (DSS)
Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer‐Support Collaborative Work Systems (CSCW)
Executive Support Systems (ESS)
Dari pembahasan diatas tentang definisi data, informasi, sistem, serta sistem informasi, kita dapat
menyimpulkan pengertian dari sebuah sistem informasi manajemen itu sendiri.
Sebuah sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan
semua pengolahan transaksi atau kejadian yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberi dukungan
informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah
perusahaan.
Sistem informasi manajemen berfungsi baik untuk pengolahan transaksi manajemen kontrol maupun
sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan.
Demikian postingan singkat tentang definisi dari ruang lingkup Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Semoga bermanfaat. Terima kasih. 
Sumber :
Eko Nugroho, Buku Sistem Informasi Manajemen
Gordon B.Davis, Buku Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen
http://hanihohoy.blogspot.com/2012/11/definisi-data-informasi-dan-sistem.html

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN UNTUK MENUNJANG
STRATEGISNYA
Peranan Sistem Informasi
Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana yakni, memproses transaksi,
menyimpan data, accounting dan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya.
Kemudian pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi awal produk yang dibuat oleh information reporting
systems tidak dapat memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu dibuatlah
konsep decision support systems (DSS). Peranan baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif
kepada manajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.
Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenaga proses mikrokomputer, aplikasi
perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi menimbulkan apa yang disebut dengan end user
computing. Kemudian konsep executive information systems (ESS) dibangun, dimana sistem informasi ini
memberikan jalan yang mudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan informasi kritikal yang
diinginkan ketika sedang dibutuhkan. Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan
atau artificial intelligence (AI) memberi gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis. Sistem pakar
atau expert systems (ES) dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi sistem informasi.
Sebuah peran baru yang penting lagi bagi sistem informasi muncul di tahun 1980-an dan diharapkan
terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an. Peran tersebut adalah konsep peran strategis (strategic role)
dari sistem informasi yang disebut strategic information systems (SIS). Pada konsep ini, sistem informasi
diharapkan dapat memainkan peranan langsung dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis dari
perusahaan. Hal ini memberikan tanggung jawab baru bagi sistem informasi di dalam bisnis, apalagi di
era globalisasi seperti sekarang ini.
Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan
hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem
informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena sistem informasi
memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari
sistem informasi adalah :
1. Mendukung Operasi Bisnis .
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan
dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang
cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan
mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan

menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer
mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem
Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih
bermakna.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat
men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar[1].
Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam suatu organisasi akan
dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di bawah ini:
Klasifikasi Sistem Informasi
Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang
(cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi, lebih jelasnya diperlihatkan pada
gambar 1 berikut.

1. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha.
Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol
proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
 Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses
data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems).
TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan
perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun
eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan,
order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang
digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.
 Process Control Systems
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional,
seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang
keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
 Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan
informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word
processing, surat elektronik (electronic mail), teleconferencing, dan lain-lain.

2. Sistem Informasi untuk Pengambilan
Keputusan Manajemen.
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem informasi yang
dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk

pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak
efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi
yang efektif dan efisien oleh karena:
 Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi
pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision
making).
 Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur
penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu
integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.
Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:
 Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end usersuntuk
membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi
tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi
produk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara
periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima
laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.
 Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information reporting systems dantransaction
processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan
model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi
manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end
user menerima respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.
 Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis
bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan
akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan
tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan
dimengerti (O’brien, 2000).

3. Sistem Informasi untuk Keuntungan
Strategis
Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah
perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu
sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa (1) persaingan dari para
pesaing yang berada di industri yang sama, (2) ancaman dari perusahaan baru, (3) ancaman dari produk
pengganti, (4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok.
Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran
yang mengarah kepada competitive advantage strategies. Hubungan kelima faktor tersebut dapat
digambarkan seperti pada gambar 2 berikut.

Gambar 2. Lingkungan Persaingan Dari Sebuah Industri
Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
q
Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.
q
Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan produk
atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
q
Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya
pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.

Peran Strategis Untuk Sistem Informasi
Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk (1) meningkatkan efisiensi
operasional, (2) memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3) membangun sumber-sumber informasi
strategis.[2]
1. Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien.
Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost
leadership).
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan
rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya
investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara
membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi
teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan
strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching
costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh
yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada
agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan
sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem
reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis
sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras
dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan
melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic
information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan.
Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan
manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi
berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk
menjual produk baru kepada konsumen.

sumber : http://grace.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/23/penggunaan-sistem-informasi-di-suatuperusahaan-untuk-menunjang-strategisnya/

Manfaat Sistem Informasi bagi Perusahaan
Manfaat sistem informasi. SI dapat menolong perusahaan untuk :
1.
Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan
menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan
strategi keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat
menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan
meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk
memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat
(lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih
bernilai dengan mereka.
2.
Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang
baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa
tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran
(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau
pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan
terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan
besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi
tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan
lain.
3.
Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber
informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini
berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis
(strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi
bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam
meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai
contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen
mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru
kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau
alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk
menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem
informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang
efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end usersmanajerial dengan tantangan
manajerial yang besar.
sumber : http://alufaaminul.blogspot.com/2012/07/sistem-informasi-dan-manfaat-bagi.html
Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara operasi
bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung proses bisnis,
pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan
teknologi internet untuk penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses
bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).

E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan menguasai proses
bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan dengan konsumennya,
suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah
pertukaran nilai secara online. Semua pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau
kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada
aplikasi e-bisnis untuk (1) memperbaharui proses bisnis internal, (2) implementasi sistem e-commerce
dengan konsumen dan suplier mereka, dan (3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis
dan tim kerja.
Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung komunikasi,
koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin
menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk mengimplemtasikan beberapa
sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team
yang mengunakan intranet perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion groups,
dan halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam proyek bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service
providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer
(komputer networks) yaitu internet (www.binushacker.net). E-commerceatau bisa disebut perdagangan
elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya yang melibatkan
transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem
pengumpulan data otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli, memasarkan
dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network komputer yang bermacammacam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan network lainnya
untuk mendukung setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan
customer support dalam setiap World Wide Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran
yang meyakinkan proses pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk
website internet untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar,
dan penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer
relationship management.
sumber
:
http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.com/2013/10/peranan-sistem-informasimanajemen.html