RAHASIA PENYEBAB KEGAGALAN BUDIDAYA IKAN

RAHASIA PENYEBAB KEGAGALAN
BUDIDAYA IKAN LELE
BEBERAPA TRIK JITU DALAM USAHA MENGATASI KEGAGALAN BERBUDIDAYA
IKAN LELE KHUSUSNYA PEMBESARAN IKAN LELE

Rabu, 03 November 2010
RAHASIA KEGAGALAN BUDIDAYA IKAN LELE
PENDAHULUAN
Dalam beberapa waktu belakangan ini banyak sekali masyarakat kita yang mencoba
berbudidaya ikan lele baik di pembesaran maupun pembenihannya.Kebanyakan yang dipilih
adalah pembesaran yang “katanya” lebih gampang. Faktor yang melatar belakangi budidaya
di masyarakat kita adalah :
1. Kesulitan ekonomi masyarakat secara global
2. Mendapat informasi dari teman atau keluarga yang telah berkecimpung di budidaya lele
3. Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
4. Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Pada kenyataannya setelah beberapa waktu berbudidaya ternyata banyak sekali yang
menemui kegagalan.Beberapa kejadian yang sering terjadi dalam budidaya ikan lele adalah:
1. Banyak ikan lele yang hilang/sakit
2. Hasil atau tonase jauh dari harapan
3. Banyaknya kerugian yang dialami

Kalau dilihat dari harga di pasaran jelas sangat menggiurkan.1 kg ikan lele bisa sampai Rp
15.000.00. Inilah yang banyak budidayawan terjebak ingin mencoba budidaya ikan
lele.padahal budidaya ikan lele bukan coba coba. Harga yang melambung tinggi harusnya
bisa disimpulkan kalau budidaya ikan lele tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Karena hal hal tersebut saya ingin meluruskan dan mencoba membantu masyarakat lewat
tulisan yang mungkin secara tampilan tidak terlalu bagus tapi isi dari tulisan ini insyaAllah
bisa bermanfaat bagi masyarakt pada umumnya dan pembudidaya ikan lele pada khususnya.
Didalam tulisan ini insya Allah akan dikupas lebih lanjut beberapa faktor yang menjadi
kendala bagi budidaya ikan lele. Dan bila ada yang berminat dan serius menekuni budidaya
ini bisa menghubungi penulis.
FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI BERBUDIDAYA IKAN LELE
Budidaya ikan lele sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan
masyarakat pulau jawa pada khususnya. Harga benih maupun ikan lele konsumsi melambung
tinggi. Inilah yang menggiurkan sebagian orang untuk berkecimpung dalam usaha budidaya
ikan lele. Ada yang mempunyai modal tinggi maupun modal yang pas pas an mencoba
peruntungan.Sayang sekali tekad yang dipunyai tidak disertai dengan pengetahuan tentang

program budi daya lele dengan benar. Mereka hanya tahu setengah setengah.entah dari buku
atau orang orang yang “katanya”sudah pernah berkecimpung dalam usaha itu awalau
kebenarannya diragukan. Akhirnya budidaya yang dilakukan sekedar pekerjaan yang hanya

membuang tenaga dan uang saja.
Faktor yang membuat masyarakat ingin berbudidaya adalah :
1. KESULITAN EKONOMI MASYARAKAT SECARA GLOBAL
Pada masa sekarang ini tidak dapat dipungkiri ekonomi kita terpuruk. Harga barang pokok
melonjak drastis. Pendapatan sebulan yang dulu bisa untuk keperluan lain lain sekarang
untuk beli lauk telur pun susah apalagi daging. Hal inilah yang memicu sesorang untuk
mendapatkan hasil sampingan selain penghasilan pokok. Salah satu yang bisa diandalkan
adalah budidaya ikan lele. Walaupun sampai sekarang jarang yang berhasil.Hal inilah yang
menyebabkan harga ikan lele melambung tinggi. Barang langka di pasar maka harga barang
akan naik dan permintaan meningkat.
2. MENDAPAT INFORMASI DARI TEMAN ATAU KELUARGA YANG TELAH
BERKECIMPUNG DI BUDIDAYA LELE
Kalau dihitung banyak masyarakat kita yang sudah berkecimpung diusaha budidaya ikan lele.
Sebanyak 80% menggunakan sistem tradisional dan hanya 20 % yang menggunakan sistem
semi intensif dan intensif. Bagi orang awam gagal atau tidaknya budidaya yang tahu hanya
pelaksananya saja. Masyarakat akan memandang bila ada lele yang banyak sekali dikolam
berarti untung.Padahal belum tentu.Dan bila ada yang bertanya tentang hasil panen itu pasti
jawabnya “ UNTUNG”. Kenapa jawabnya seperti itu padahal bila yang melihat orang
budidaya pasti RUGI. Jawabnya: MALU. Inilah yang sering dipakai dimasyarakat kita.kita
percaya omongan orang tanpa tahu kebenarannya.Setelah mengikuti teman kita baru kita tahu

bahwa benar budidaya itu susah sah gampang. Budaya IKUT IKUT an inilah yang
menjadikan banyak budidaya mengalami kegagalan.
3. Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
Bila kita berkunjung ke toko buku baik yang besar maupun kecil banyak sekali dijual buku
buku tentang budidaya ikan lele. Bagi masyarakat yang masih awam dari buku inilah mereka
dapat ilmu tentang program budidaya ikan lele. Tapi patut disayangkan banyak buku buku itu
justru menjerumuskan masyarakat yang baru pertama kali berkecimpung dalam budidaya
ikan lele. Terutama pada bagian analisa usaha serta proses budidaya itu sendiri. Terkesan
program yang ditawarkan terlalu muluk muluk. Keuntungan yang sangat besar hampir tidak
ada resiko. Tetapi kenyataannya banyak yang mengalami kegagalan. Dalam tulisan ini
penulis akan mengupas hal hal yang harusnya ada dalam budidaya
4. Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Di pedesaan banyak sekali tanah dan lahan kosong yang tidak produktif.Hal ini dimanfaatkan
oleh sebagian orang untuk membuat kolam ikan.Sayang sekali kolam yang digunakan masih
tradisional yaitu dengan cara membuat lubang atau kubangan sehingga bisa menjadi kolam
ikan.Padahal ini sangat tidak efektif untuk budidaya ikan lele.Mengapa? Jawabanya ada
dalam tulisan ini.
BEBERAPA PARADIGMA YANG KELIRU TENTANG BERBUDIDAYA
1. BENIH IKAN
Banyak dari teman teman budidaya kita meremehkan tentang benih ikan lele yang akan di

tebar. Kita kadang “sembarangan” dalam hal memilih dan membeli benih ikan lele.
Mereka menyediakan bibit lele dari 2 kondisi yaitu dari pembenihan dengan kolam tanah dan
tanpa tanah.Banyak yang melakukan pembesaran ikan lele di kolam terpal atau tembok yang
tanpa tanah tapi bibit yang digunakan bibit lele dari kolam tanah. Padahal hal ini salah karena

terdapat 2 kondisi yang berbeda.yaitu dari kondisi yang baik ke kondisi yang lebih ekstrem.
Hasilnya pertumbuhan lambat,banyak yang kena penyakit dan bermuara pada hasil panen
yang merosot tidak sesuai dengan keinginan.
Untuk mengetahui mengapa bisa seperti itu dan bagaimana cara mengatasinya dapat
menghubungi penulis.
2. PAKAN
Banyak pembudidaya dalam mengelola pembesaran ikan lele menggunakan program pakan
sesukanya dengan menghiraukan prosedur yang ada. Ada yang menggunakan pakan pelet
standar tapi hanya sebagian atau malah kurang dari 50%. Mereka menambahkan pakan
dengan daging,kerang,ayam mati,tikus mati dan beberapa daging yang tidak terpakai untuk
porsi pakan ikan lele. Sepintas kalau dilihat memang ekonomis dari biaya pakan yang cukup
mahal. Tetapi sebenarnya hal tersebut jusru akan merugikan petani budidaya. Boleh di cek
yang menggunakan pakan tambahan tersebut diatas pasti mengalami kerugian total.Hasil
panen menurun drastis misalnya harusnya menghasilkan 200 kg yang ada hanya 20 – 40 kg
dengan tambahan adanya ikan lele berukuran super besar 3 – 5 ekor..Benar atau tidak?Setelah

itu petani budidaya akan bingung kenapa bisa terjadi.padahal sudah diberi pakan tambahan
yang kalau dilihat “Lebih bergizi dan berprotein”(Menurut perasaan).
Disini penulis ada jawabannya dan cara mengatasinya.bila berminatdapat menghubungi
penulis untuk mendapatkan jawaban dan cara mengatasinya.
3. JUMLAH TEBAR
Untuk jumlah tebar sebagian besar petani budidaya ikan lele jarang yang menghitung berapa
jumlah yang sesuai dengan kolam yang dipunyai. Tidak jarang untuk kolam denga luas 3 x 5
meter di beri bibit ikan lele lebih dari 10.000 ekor. Hasilnya banyak ikan yang tidak tumbuh.
Muncul pertanyaan “ kok gak besar besar lele yang dipelihara.”. dan setelah dipanen lagi lagi
hasil panen mengecewakan.selain tonase kurang dari yang diharapkan ikan yang dihasilkan
kurus kurus dan tidak disukai pasar.Apa yang terjadi..
Lewat modul yang disusun oleh penulis akan didapat jawabannya dan dapat diketahui cara
mengatasinya. Tertarik? Anda dapat menghubungi penulis.
4. KOLAM
Pemilihan kolam yang dipakai untuk budidaya kadang terlihat sepele.padahal itu menentukan
keberhasilan dan kelangsungan budidaya lele itu sendiri. Banyak petani budidaya yang
gulung tikar atau rugi terus menerus karena salah memilih bentuk kolam.Ada beberapa jenis
kolam yang digunakan dalam budidaya ikan lele dari kolam beton/tembok,kolam tanah,kolam
terpal atau perpaduan dua kolam tersebut.
Masing masing mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing..tetapi ada satu yang

lebih ekonomis,efektif dan efisien..dan kolam itu adalah kolam terpal dengan desain
tertentu.mengapa desain tertentu.karena ada beberapa keunggulan kolam itu dibanding kolam
lain.salah satunya bisa menghemat biaya operasional dan praktis.ada kelebihan lain.
Kelihatan sederhana tapi bisa dibuktikan keefektifan dan keefisiennya
Anda bisa dapatkan model kolam itu dengan menghubungi penulis untuk mendapatkan
modul yang akan mengupas segala persoalan budidaya itu.
5. AREAL KOLAM
Yang dimaksud dengan areal kolam adalah tanah atau lahan yang akan digunakan untuk
budidaya ikan lele.Kadang kita menggunakan areal luas yang seharusnya bisa menghasilkan
8 juta – 10 juta rupiah tetapi banyak yang hanya mendapatkan untung ratusan ribu bahkan
merugi yang akhirnya terbengkalai menjadi lahan yang tidak efektif.
Didalam tulisan atau modul yang disusun penulis anda akan dapatkan cara memanfaatkan
lahan seoptimal mungkin.

6. HILANG ATAU BERKURANGNYA IKAN LELE
Ada anggapan sebagian teman teman budidaya kita hilang atau berkurangnya ikan lele yang
dibudidayakan karena akibat masuknya ikan kelumpur atau ada yang memancing.padahal
anggapan itu belum tentu benar karena hilangnya ikan lele atau berkurangnya hasil itu murni
disebabkan kesalahan prosedur budidaya.
Semua dikupas dalam tulisan di modul yang disusun oleh penulis.

HARAPAN PENULIS
Dengan disusunnya modul yang bisa dipesan diharapkan dapat :
1. Membantu pem budidaya ikan lele yang selama ini selalu rugi dalam budidaya ikan lele.
Dan tidak terjerumus oleh buku buku yang hanya memberikan harapan setinggi langit tetapi
tidak sesuai fakta.
2. Meningkatkan atau menambah penghasilan masyrakat Indonesia pada umumnya dan
masyarakat jawa tengah pada khususnya.
3. Banyak lahan kosong yang dapat digunakan untuk menghasilkan uang untuk meningkatkan
kesejahteraan.
4. Membantu program pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
- JANGAN MELIHAT BENTUK BUKU ATAU MODUL DAN UANG YANG
DIKELUARKAN,TETAPI LIHATLAH ISI DARI BUKU ITU YANG SEHARGA JUTA AN
RUPIAH
- UNTUK MENDAPATKAN PENGHASILAN DAN PENDAPATAN YANG MELIMPAH
SESEORANG HARUS BEKERJA KERAS DAN MEMERLUKAN MODAL.( BOHONG
BILA TANPA MODAL,BEKERJA KERAS BISA MENDAPATKAN HASIL YANG
MELIMPAH)

UNTUK MENDAPATKAN MODUL PETUNJUK TEKNIS
BUDIDAYA IKAN LELE DAPAT MEMESAN PADA PENULIS

DENGAN MENGHUBUNGI DI:
DWI AVIANTO
NO.HP : 085229772710
EMAIL : dwiavianto1998@gmail.com
Dengan memesan modul seharga Rp 250.000,00 (sudah
termasuk ongkos kirim)
BILA ANDA MERASA HARGA MODUL TERLALU MAHAL SILAHKAN CARI
BUKU YANG LEBIH MURAH YANG HASIL NYA BELUM TENTU BISA DI
HARAPKAN.
BUKU HANYALAH KUMPULAN KERTAS YANG HARGANYA MURAH DAN
TERJANGKAU.
TETAPI TEKNOLOGI HAMPIR TIDAK BISA DIBELI DENGAN HARGA YANG
MURAH.
HASILNYA BISA DIBANDINGKAN!!!!!.
Untuk yang ragu ragu disarankan untuk tidak usah memesan dan silahkan mencari

penghasilan yang lain.
Hanya untuk yang berpikiran maju dan ingin berkembang
Diposkan oleh Dwi Avi1998 di 21.50 7 komentar: Link ke posting ini


Jumat, 01 Januari 2010

PENDAHULUAN
Dalam beberapa waktu belakangan ini banyak sekali masyarakat kita yang mencoba
berbudidaya ikan lele baik di pembesaran maupun pembenihannya.Kebanyakan yang dipilih
adalah pembesaran yang “katanya” lebih gampang. Faktor yang melatar belakangi budidaya
di masyarakat kita adalah :
1. Kesulitan ekonomi masyarakat secara global
2. Mendapat informasi dari teman atau keluarga yang telah berkecimpung di budidaya
lele
3. Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
4. Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Pada kenyataannya setelah beberapa waktu berbudidaya ternyata banyak sekali yang
menemui kegagalan.Beberapa kejadian yang sering terjadi dalam budidaya ikan lele adalah:
1. Banyak ikan lele yang hilang/sakit
2. Hasil atau tonase jauh dari harapan
3. Banyaknya kerugian yang dialami
Kalau dilihat dari harga di pasaran jelas sangat menggiurkan.1 kg ikan lele bisa sampai Rp
15.000.00. Inilah yang banyak budidayawan terjebak ingin mencoba budidaya ikan
lele.padahal budidaya ikan lele bukan coba coba. Harga yang melambung tinggi harusnya

bisa disimpulkan kalau budidaya ikan lele tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Karena hal hal tersebut saya ingin meluruskan dan mencoba membantu masyarakat lewat
tulisan yang mungkin secara tampilan tidak terlalu bagus tapi isi dari tulisan ini insyaAllah
bisa bermanfaat bagi masyarakt pada umumnya dan pembudidaya ikan lele pada khususnya.
Didalam tulisan ini insya Allah akan dikupas lebih lanjut beberapa faktor yang menjadi
kendala bagi budidaya ikan lele. Dan bila ada yang berminat dan serius menekuni budidaya
ini bisa menghubungi penulis.

FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI BERBUDIDAYA IKAN
LELE
Budidaya ikan lele sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan
masyarakat pulau jawa pada khususnya. Harga benih maupun ikan lele konsumsi melambung
tinggi. Inilah yang menggiurkan sebagian orang untuk berkecimpung dalam usaha budidaya
ikan lele. Ada yang mempunyai modal tinggi maupun modal yang pas pas an mencoba
peruntungan.Sayang sekali tekad yang dipunyai tidak disertai dengan pengetahuan tentang
program budi daya lele dengan benar. Mereka hanya tahu setengah setengah.entah dari buku
atau orang orang yang “katanya”sudah pernah berkecimpung dalam usaha itu awalau
kebenarannya diragukan. Akhirnya budidaya yang dilakukan sekedar pekerjaan yang hanya
membuang tenaga dan uang saja.

Faktor yang membuat masyarakat ingin berbudidaya adalah :
1. KESULITAN EKONOMI MASYARAKAT SECARA GLOBAL
Pada masa sekarang ini tidak dapat dipungkiri ekonomi kita terpuruk. Harga barang
pokok melonjak drastis. Pendapatan sebulan yang dulu bisa untuk keperluan lain lain
sekarang untuk beli lauk telur pun susah apalagi daging. Hal inilah yang memicu
sesorang untuk mendapatkan hasil sampingan selain penghasilan pokok. Salah satu yang
bisa diandalkan adalah budidaya ikan lele. Walaupun sampai sekarang jarang yang
berhasil.Hal inilah yang menyebabkan harga ikan lele melambung tinggi. Barang langka
di pasar maka harga barang akan naik dan permintaan meningkat.
2. MENDAPAT INFORMASI DARI TEMAN ATAU KELUARGA YANG TELAH
BERKECIMPUNG DI BUDIDAYA LELE
Kalau dihitung banyak masyarakat kita yang sudah berkecimpung diusaha budidaya ikan
lele. Sebanyak 80% menggunakan sistem tradisional dan hanya 20 % yang
menggunakan sistem semi intensif dan intensif. Bagi orang awam gagal atau tidaknya
budidaya yang tahu hanya pelaksananya saja. Masyarakat akan memandang bila ada lele
yang banyak sekali dikolam berarti untung.Padahal belum tentu.Dan bila ada yang

bertanya tentang hasil panen itu pasti jawabnya “ UNTUNG”. Kenapa jawabnya
seperti itu padahal bila yang melihat orang budidaya pasti RUGI. Jawabnya: MALU.
Inilah yang sering dipakai dimasyarakat kita.kita percaya omongan orang tanpa tahu
kebenarannya.Setelah mengikuti teman kita baru kita tahu bahwa benar budidaya itu
susah sah gampang. Budaya IKUT IKUT an inilah yang menjadikan banyak budidaya
mengalami kegagalan.
3. Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
Bila kita berkunjung ke toko buku baik yang besar maupun kecil banyak sekali dijual
buku buku tentang budidaya ikan lele. Bagi masyarakat yang masih awam dari buku
inilah mereka dapat ilmu tentang program budidaya ikan lele. Tapi patut disayangkan
banyak buku buku itu justru menjerumuskan masyarakat yang baru pertama kali
berkecimpung dalam budidaya ikan lele. Terutama pada bagian analisa usaha serta
proses budidaya itu sendiri. Terkesan program yang ditawarkan terlalu muluk muluk.
Keuntungan yang sangat besar hampir tidak ada resiko. Tetapi kenyataannya banyak
yang mengalami kegagalan. Dalam tulisan ini penulis akan mengupas hal hal yang
harusnya ada dalam budidaya
4. Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Di pedesaan banyak sekali tanah dan lahan kosong yang tidak produktif.Hal ini dimanfaatkan
oleh sebagian orang untuk membuat kolam ikan.Sayang sekali kolam yang digunakan masih
tradisional yaitu dengan cara membuat lubang atau kubangan sehingga bisa menjadi kolam
ikan.Padahal ini sangat tidak efektif untuk budidaya ikan lele.Mengapa? Jawabanya ada
dalam tulisan

BEBERAPA PARADIGMA YANG KELIRU TENTANG
BERBUDIDAYA
1. BENIH IKAN
Banyak dari teman teman budidaya kita meremehkan tentang benih ikan lele yang akan di tebar. Kita
kadang “sembarangan” dalam hal memilih dan membeli benih ikan lele.
Mereka menyediakan bibit lele dari 2 kondisi yaitu dari pembenihan dengan kolam tanah dan tanpa
tanah.Banyak yang melakukan pembesaran ikan lele di kolam terpal atau tembok yang tanpa tanah tapi bibit
yang digunakan bibit lele dari kolam tanah. Padahal hal ini salah karena terdapat 2 kondisi yang
berbeda.yaitu dari kondisi yang baik ke kondisi yang lebih ekstrem. Hasilnya pertumbuhan lambat,banyak
yang kena penyakit dan bermuara pada hasil panen yang merosot tidak sesuai dengan keinginan.
Untuk mengetahui mengapa bisa seperti itu dan bagaimana cara mengatasinya dapat menghubungi penulis.
2. PAKAN
Banyak pembudidaya dalam mengelola pembesaran ikan lele menggunakan program pakan sesukanya
dengan menghiraukan prosedur yang ada. Ada yang menggunakan pakan pelet standar tapi hanya sebagian
atau malah kurang dari 50%. Mereka menambahkan pakan dengan daging,kerang,ayam mati,tikus mati dan
beberapa daging yang tidak terpakai untuk porsi pakan ikan lele. Sepintas kalau dilihat memang ekonomis
dari biaya pakan yang cukup mahal. Tetapi sebenarnya hal tersebut jusru akan merugikan petani budidaya.
Boleh di cek yang menggunakan pakan tambahan tersebut diatas pasti mengalami kerugian total.Hasil

panen menurun drastis misalnya harusnya menghasilkan 200 kg yang ada hanya 20 – 40 kg dengan
tambahan adanya ikan lele berukuran super besar 3 – 5 ekor..Benar atau tidak?Setelah itu petani budidaya
akan bingung kenapa bisa terjadi.padahal sudah diberi pakan tambahan yang kalau dilihat “Lebih bergizi
dan berprotein”(Menurut perasaan).
Disini penulis ada jawabannya dan cara mengatasinya.bila berminatdapat menghubungi penulis untuk
mendapatkan jawaban dan cara mengatasinya.
3. JUMLAH TEBAR
Untuk jumlah tebar sebagian besar petani budidaya ikan lele jarang yang menghitung berapa jumlah yang
sesuai dengan kolam yang dipunyai. Tidak jarang untuk kolam denga luas 3 x 5 meter di beri bibit ikan
lele lebih dari 10.000 ekor. Hasilnya banyak ikan yang tidak tumbuh. Muncul pertanyaan “ kok gak besar
besar lele yang dipelihara.”. dan setelah dipanen lagi lagi hasil panen mengecewakan.selain tonase kurang
dari yang diharapkan ikan yang dihasilkan kurus kurus dan tidak disukai pasar.Apa yang terjadi..
Lewat modul yang disusun oleh penulis akan didapat jawabannya dan dapat diketahui cara mengatasinya.
Tertarik? Anda dapat menghubungi penulis.
4. KOLAM
Pemilihan kolam yang dipakai untuk budidaya kadang terlihat sepele.padahal itu menentukan keberhasilan
dan kelangsungan budidaya lele itu sendiri. Banyak petani budidaya yang gulung tikar atau rugi terus
menerus karena salah memilih bentuk kolam.Ada beberapa jenis kolam yang digunakan dalam budidaya
ikan lele dari kolam beton/tembok,kolam tanah,kolam terpal atau perpaduan dua kolam tersebut.
Masing masing mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing..tetapi ada satu yang lebih
ekonomis,efektif dan efisien..dan kolam itu adalah kolam terpal dengan desain tertentu.mengapa desain
tertentu.karena ada beberapa keunggulan kolam itu dibanding kolam lain.salah satunya bisa menghemat
biaya operasional dan praktis.ada kelebihan lain. Kelihatan sederhana tapi bisa dibuktikan keefektifan dan
keefisiennya
Anda bisa dapatkan model kolam itu dengan menghubungi penulis untuk mendapatkan modul yang akan
mengupas segala persoalan budidaya itu.
5. AREAL KOLAM
Yang dimaksud dengan areal kolam adalah tanah atau lahan yang akan digunakan untuk budidaya ikan
lele.Kadang kita menggunakan areal luas yang seharusnya bisa menghasilkan 8 juta – 10 juta rupiah tetapi
banyak yang hanya mendapatkan untung ratusan ribu bahkan merugi yang akhirnya terbengkalai menjadi
lahan yang tidak efektif.
Didalam tulisan atau modul yang disusun penulis anda akan dapatkan cara memanfaatkan lahan seoptimal
mungkin.
6. HILANG ATAU BERKURANGNYA IKAN LELE
Ada anggapan sebagian teman teman budidaya kita hilang atau berkurangnya ikan lele yang dibudidayakan
karena akibat masuknya ikan kelumpur atau ada yang memancing.padahal anggapan itu belum tentu benar
karena hilangnya ikan lele atau berkurangnya hasil itu murni disebabkan kesalahan prosedur budidaya.

langkah-langkah Beternak Lele yang
SUkses

langkah-langkah Beternak Lele yang SUkses - Ikan Lele - Apa kabar sahabat pembaca?
pada kans ini kami hendak menjelaskan kembali adapun cara ternak. Topik yang akan kita
kupas kali ini adalah ikan lele. Ikan air tawar yang satu ini sangat digemari umat karena
kandungan gizinya yang cukup tinggi dan juga harganya yang bersahabat. imbas itulah
tatkala itu melimpahnya satu kali yang membuka peternakan lele karena hasilnya bisa
dibilang cukup lumayan. Berikut akan kami jelaskan beberapa tahapan dalam beternak lele.

langkah-langkah Beternak Lele
1. Persiapan Kolam
Untuk kolam lele berukuran kecil dan juga tidak memerlukan banyak biaya, kita dapat
melakukan kolam terpal. Luas dari kolam yang akan kita lekatkan tergantung dari berapa luas
kebun yang kita miliki karena ikan lele sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan lain
dari menggunakan kolam terpal, kita juga dapat menggunakan empang tanah.Kolam ikan lele
yang ideal adalah kolam yang mempunyai konstruksi, kualitas air, dan juga perawatan yang
tepat dan juga juga sesuai dlam standar untuk beternak lele. Kualitas kolam akan sangat
mempengaruhi keberhasilan ternak lele. sehabis kolam lele dirasa siap, kami dapat
mengadvertisingkan kapur ke dalam kolam tersebut untukjuga memberantas hama penyakit
di kolam lele. Dosis kapur yang biasa digunakan ialah 20 hingga 200 gram/m2 terkait tingkat
keasaman air kolam. Jika tingkat keasamannya rendah maka kapur yang diberikan akan
semakin banyak. Sebelum benih ikan lele dimasukkan kedalam kolam, kita terpaksa
memasang pintu penyaringan untuk menjaga sirkulasi air di dalam kolam.
2. persiapan bibit
Bibit ikan lele dengan kualitas bagus akan membuat keputusan keberhasilan ternak yang kitekite lakukan. Ciri-ciri dari bibit lele yang bagus adalah gak memiliki cacat, memiliki warna
yang berkilau, maupun mempunyai pergerakan yang lincah. Bibit lele dapat kita dapatkan
dari para petani lele di sekitar lingkungan kita maupun dari penjual biang lele yang dapat
menjamin kualitas bibit lele tersebut. Bibit yang bagus juga gak menjamin bahwa ternak yang
kita lakukan akan berhasil. Beberapa hal juga harus kita perhatikan agar ternak lele yang
dilakukan berjalan dengan baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain akal
pengoptimalan bibit, cara penebaran bibit lele kedama kolam, serta juga pemberian pakan.
Sebelum melakukan penebaran bibiut lele, seharusnya bibit lele direndam dalam larutan
KM5N04 selagi kurang lebih 10 menit untuk mensterilkan biang lele dari setiap penyakit dan
juga hama yang melakat pada tubuh bibit lele. Waktu yang baik untuk melakukan penebaran
bibit lele yaitu dalam waktu pagi dan sore hari dimana pada waktu tersebut suhu udara dalam
keadaan normal dan enggak telalu panas.

3. fitrah pakan
Pemberian pakan seperti pelet juga berpengaruh pada pertumbuhan bibit lele. Takaran dari
pakan lele berkisar antara 2 sampai 5 % per harinya dicocokan berdasarkan berat ikan yang
ada di kolam.
4. Masa panen
Masa panen lele bergantung dengan jenis dari masing-masing lele yang kita ternakkan. Panen
dapat dilakukan dengan menyurutkan air kolam. Setelah air surut, lele dapat ditangkap
dengan mudah dan juga disortir berdasarkan ukuran.
demikianlah beberapa penjelasan kami mengenai apakah cara beternak lele yang baik dan
benar. semoga artikel ini dapat memebantu. terima kasih...