Abstract Analisa Waktu Dan Biaya Optimum Pada Proyek Konstruksi Jembatan (Studi Kasus : Proyek Konstruksi Jembatan Kereta Api Km.16 Lintas Bandar Tinggi Kuala Tanjung)
ABSTRAK
Keterlambatan menyebabkan timbulnya masalah baru dalam proyek,
antara lain pembengkakan biaya dan kontraktor dapat dikenai sanksi. Berbagai
macam cara dilakukan oleh kontraktor agar pekerjaan sesuai dengan schedule
awal yang telah di rencanakan. Namun pada kenyataannya sering sekali schedule
awal tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan.
Metode Crashing adalah salah satu metode yang digunakan untuk mempersingkat
durasi kegiatan suatu proyek, dimana kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan
Crashing adalah kegiatan yang berada pada jalur kritis, dan pada penelitian ini
penentuan kegiatan kritis diperoleh dengan menggunakan Program Primavera 6.0.
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Crashing pada proyek dengan
mengunakan bantuan Primavera 6.0 untuk menentukan durasi optimum yang
didapat dengan alternative penambahan jam kerja (lembur) guna mengantisipasi
keterlambatan yang terjadi pada proyek pembangunan jembatan kereta api yang
berada di lintas Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, dimana penjadwalan awal proyek
ini menggunakan metode CPM. Dari analisis data dengan Crashing dan
Primavera 6.0 ini diperoleh durasi optimum untuk 3 jam kerja lembur adalah 143
hari (efisiensi waktu 2.72%) dengan biaya Rp.14.935.281.359,73 (efisiensi biaya
0.1196%) dan untuk 4 jam kerja lembur diperoleh durasi optimum 141 hari
(efisiensi waktu 4.08%) dengan biaya menjadi Rp.14.942.155.682.72 (efisiensi
biaya 0.24%).
Kata kunci: keterlambatan , optimasi, Primavera6.0, Crashing
i
Keterlambatan menyebabkan timbulnya masalah baru dalam proyek,
antara lain pembengkakan biaya dan kontraktor dapat dikenai sanksi. Berbagai
macam cara dilakukan oleh kontraktor agar pekerjaan sesuai dengan schedule
awal yang telah di rencanakan. Namun pada kenyataannya sering sekali schedule
awal tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan.
Metode Crashing adalah salah satu metode yang digunakan untuk mempersingkat
durasi kegiatan suatu proyek, dimana kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan
Crashing adalah kegiatan yang berada pada jalur kritis, dan pada penelitian ini
penentuan kegiatan kritis diperoleh dengan menggunakan Program Primavera 6.0.
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Crashing pada proyek dengan
mengunakan bantuan Primavera 6.0 untuk menentukan durasi optimum yang
didapat dengan alternative penambahan jam kerja (lembur) guna mengantisipasi
keterlambatan yang terjadi pada proyek pembangunan jembatan kereta api yang
berada di lintas Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, dimana penjadwalan awal proyek
ini menggunakan metode CPM. Dari analisis data dengan Crashing dan
Primavera 6.0 ini diperoleh durasi optimum untuk 3 jam kerja lembur adalah 143
hari (efisiensi waktu 2.72%) dengan biaya Rp.14.935.281.359,73 (efisiensi biaya
0.1196%) dan untuk 4 jam kerja lembur diperoleh durasi optimum 141 hari
(efisiensi waktu 4.08%) dengan biaya menjadi Rp.14.942.155.682.72 (efisiensi
biaya 0.24%).
Kata kunci: keterlambatan , optimasi, Primavera6.0, Crashing
i