Pengertian gerhana matahari doc 1
Pengertian gerhana matahari
Apakah yang dimaksud dengan gerhana matahari? Gerhana matahari merupakan suatu keadaan
dimana pada waktu matahari menyinari bumi, matahari tersebut tiba- tiba tertutupi oleh bulan
yang juga berotasi mengelilingi bumi. Dengan kata lain gerhana matahari adalah kejadian
dimana matahari tertutup oleh bulan karena pada saat itu posisi matahari, bulan, dan bumi berada
pada satu garis lurus. Sehingga ketika gerhana matahari tersebut terjadi, kondisi bumi akan
gelap gulita. Meskipun gerhana matahari ini terjadi pada pasi hari, sing hari atau sore hari,
namun kondisi bumi akan seperti malam hari karena tidak adanya cahaya matahari yang
menyinari bumi. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri ketika terjadinya gerhana
matahari. Namun terjadinya matahari ini biasanya hanya di beberapa wilayah tertentu dan
kondisi bulan menutupi matahari ini hanya berlangsung beberapa menit saja. Meskipun hanya
beberapa menit saja, namun momen berharga ini seringkali disambut meriah oleh banyak orang.
Hal ini karena orang- orang hanya akan menemukan gerhana matahari ini sekitar puluhan bahkan
ratusan tahun mendatang. Gerhana matahari merupakan momen langka yang selalu disambut
meriah oleh siapa saja yang akan melihatnya.
Momen gerhana bulan meskipun hanya berlangsung beberapa menit saja namun kedatangannya
sangat menakjubkan dan banyak dinanti- nantikan semu masyarakat di suatu negara yang akan
terjadi gerhana matahari tersebut. Bahkan ratusan bahkan ribuan masyarakat mau menunggu
saat- saat datangnya gerhana matahari ini hingga berjam- jam lamanya. Tidak hanya cukup itu,
banyak warga yang rela berangkat lebih dahulu ke tempat yang strategis demi mendapatkan
tempat untuk melihat secara jelas dan secara nyata prosesi berlangsungnya gerhana matahari.
Bahkan ada pula turis- turis aing yang rela datang dari negara yang letaknya jauh ke negara yang
mengalami gerhana matahari tersebut hanya demi melihat proses tertutupnya matahari oleh bulan
ini. Hal ini sesuatu yang menadakan bahwa gerhana matahari ini sungguhlah istimewa. Lalu,
bahagaimana gerhana matahari ini bisa terjadi? Dan bagaimana proses terjadinya gerhana
matahari ini?
Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi matahari, bulan, dan juga bumi berasal dalam satu garis
yang lurus. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa hal ini akan menyebabkan matahari
tertutup oleh bulan karena posisi bulan yang menghalangi bumi, sehingga dari bumi sendiri
cahaya matahari akan tertutupi oleh bulan baik sebagiannya saja maupun total, yakni semua
cahaya matahari tertutup oleh bulan. Meskipun secara kenyataannya ukuran bulan lebih kecil
daripada matahari dan juga bumi, namun bayangan dari bulan sendiri mampu melindungi cahaya
matahari sepenuhnya. Hal ini dapat terjadi karena posisi bulan yang berjarak rata- rata sejauh
384.400 kilometer dari bumi yang notabebe lebih dekat bila dibandingkan jarak matahari dari
bumi yang mencapai 149.680.000 kilometer. Karena jarak yang demikian selisihnya, maka
bayangan bulan menutupi agungnya sinar atau cahaya mataharipun bisa terjadi.
Proses terjadinya gerhana matahari ini ada beberapa tahap. Sebelumnya akan dijelaskan mengapa
posisi matahari, bumi, dan juga bulan bisa satu garis lurus. Hal ini karena bumi berevolusi
mengitari matahari, dan bulan yang berkedudukan sebagai satelit bumi bergerak mengitari bumi
setiap harinya atau yang dinamakan revolusi bulan. Karena sama- sama berputar atau berevolusi
mengelilingi targetnya masing- masing, maka bisa saja suatu saat ketiganya berada dalam satu
garis lintasan yang lurus.
Hal ini karena revolusi bulan terhadap bumi pun mempunyai leintasannya sendiri, sehingga
gerhana matahari yang terjadi ini tidak melulu di suatu tempat, namun berganti- gantian tempat.
Pada saat matahari, bulan, dan bumi ini berada pada satu garis lurus, saat itu bulan tengah
melintas diantara matahari dan juga bumi. Maka untuk beberapa saat, cahaya matahari yang
menuju ke bumi akan terhalang oleh bayangan bulan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dan ketika fase total itu terjadi yakni bulan menutupi matahari, maka akan tampak corona
matahari yang seperti menjulur dari pinggir bagian yang ditutupi oleh bulan tersebut.
1. Gerhana matahari total
Gerhana matahari tital ini terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan matahari ditutup
sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat itu piringan bulan terlihat sama besar atau bahkan
lebih besar dari piringan matahari . ukuran piringan matahari dan juga piringan bulan sendiri
berubah- ubah. Hal ini tergantung pada masing- masing jarak bumi dengan bulan dan juga jarak
bumi dengan matahari.
2. Gerhana matahari sebagian
Gerhana matahari sebagian ini terjadi apabila piringan bulan di saat puncak gerhana hanya
menutup sebagian dari piringan matahari saja. Pada fase gerhana ini selalu ada bagian dari
piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan.
3. Gerhana matahari cicin
Gerhana matahari cincin ialah gerhana matahari yang terjadi apabila piringan bulan pada saat
puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari. Gerhana jenis ini terjadi apabila
ukuran piringan bulan lebih kecil daripada piringan matahari. Sehingga ketika pringan bulan
berda di depan piringan matahari, tidak semua piringan matahari akan tertutup oleh piringan dari
bulan. Dan bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan ini berada di
sekeliling piringan bulan sehingga terlihat menyerupai cincin yang bercahaya. Itu sebabnya
gerhana ini dinamakan gerhana matahari cincin.
Gerhana matahari sendiri ketika akan menuju total maka melalui beberpa tahapan terlebih
dahulu.
1. Awalnya ketika detik- detik dan belum terjadi apa- apa, kita akan merasakan dan melihat
bahwa langit biru yang cerah akan sedikit tampak redup seperti kehilangan satu level
kecerahannya.
2. Kemudian ketika akan memulai proses gerhaana, akan datang bayangan hitam yang
perlahan- lahan menuju matahari. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan
adalah bayangan bulan yang akan menutupi matahari tersebut.
3. Selanjutnya bayangan bulan yang terlihat berwarna hitam yang baru saja kelihatan
berukuran kecil tersebut akan semakin besar dan akan semakin meutupi matahari yang
bersinar dengan terang sehingga matahari perlahan lahan akan tampak menyabit.
4. Setelah itu matahari yang sudah menyabit tersebut akan semakin tertutup hingga
bayangan hitam tersebut menutup seluruh matahari. Nah, fase inilah yang dikenal dengan
istilah gerhana matahari total. Pada tahap atau fase inilah seluruh permukaan bumi yang
dilintasi bulan tersebut akan menjadi gelap gulita seperti malam hari dengan tiba- tiba.
Namun gelap inipun hanya terjadi beberapa menit saja. Pada fase ini juga ketika kita
melihat ke matahari maka matahari hanya akan terlihat pinggirannya saja atau terlihat
bagian koronanya yang seperti menjulur- julur. Pada fase ini juga sinar radiasi matahari
yang sampai bisa dirasakan ke bumi akan sangat berbahaya. Sinar radiasi ini akan bisa
mengenai mata ketika kita dengan mata telanjang atau kacamata biasa menlihat proses
gerhaa tersebut dengan mata telanjang dan tanpa pengaman khusus sama sekali. Maka
dari itu, bagi orang- orang yang ingin menyaksikan gerhana matahari secara langsung
harus menggunakan kacamata anti radiasi agar nantinya mata dari si penglihat tersebut
bisa terlindungi.
5. Setelah melewati fase gerhana matahari total, maka secara perlahan- lahan bayangan
bulan yang berwarna hitam tersebut akan meinggalkan matahari dan matahari akan
nampak seperti menyabit kembali.
6. Setelah matahari menyabit untuk kedua kalinya, maka bayanag bulan yang berwarna
hitam tersebut semakin lama akan semkin hilang, sehingga matahari akan kembali
bersinat tanpa dihalangi oleh satu apapun. Dan pada waktu yang seperti ini kondisi di
bumi sudah menjadi terag seperti semula dan manusia sudah bisa lagi merasakan
hangatnya terpaan sinar matahari.
Itulah fase- fase atau prosesi terjadinya gerhana matahari dari awal hingga akhir. Jadi gerhana
matahari ini dari awal atau detik- detik tertutupnya matahari oleh bayang bulan hingga hilangnya
bulan dan menjauhi matahari ini bila ditotal akan memakan waktu cukup lama meskipun
gerhanaya sendiri hanya membutuhkan beberapa menit saja. Namun seberapapun lamanya
terjadinya gerhana matahari ini, yang pasti gerhana matahari mampu menyihir sebagian
penduduk bumi untuk terkagum- kagum melihat fenomena alam yang sangat menakjubkan
tersebut.
Bahaya melihat gerhana matahari dengan mata telanjang
Momen gerhana marahari merupakan momen yang sangat langka, sehingga banyak orang akan
meluangkan waktunya untuk menyaksikan momen berharga yang menakjubkan ini. Momen
gerhana matahari ini muncul dalam rentang waktu yang sangat panjang dan hanya berlangsung
beberapa menit saja. Hal ini yang menyebabkan momen ini tidak boleh atau sayang untuk
dilewatkan dan sangat berharga untuk diabadikan baik dalam bentuk gambar maupun video.
Banyak orang rela berkumpul di suatu tempat strategis tertentu yang sekiranya dapat digunakan
untuk melihat gerhana matahari dengan jelas. Namun sangat disayangkan banyak orang yang
melihat gerhana matahari tanpa satu pengamanan apapun. Mereka melihat gerhana matahari
hanya dengan mata telanjang.
Tahukah Anda bahwa melihat gerhana matahari dengan meata telanjang sangat tidak dianjurkan?
Hal ini akan menyebabkan kesehatan mata menjadi terganggu, bahkan tidak jarang banyak
penglihatan yang menjadi rusak karena kesalahan dalam melihat gerhana matahari ini. Banyak
para tokoh maupun ilmuwan, bahkan dokter yang sudah menghimbau pada masyarakat untuk
tidak melihat gerhana matahari menggunakan mata telanjang pada jauh- jauh hari sebelum
terjadinya gerhana matahari ini. Pasalnya, saat terhjadi gerhana matahari, sinar radiasi dari
matahari akan mudah sampai ke mata kita yang ada di bumi. Melihat secara langsung ke area
fotosfer matahari atau bagian cincin terang dari matahari dapat membahayakan karena dapat
mengakibatkan kerusakan permanen pada retina mata. Kerusakan permanen pada retina mata ini
dapat terjadi karena adanya radiasi yang tinggi yang tidak terlihat oleh mata kita yang
dipancarkan dari fotosfer matahari tersebut. Bahkan jika diteruskan, kerusakan pada retina mata
tersebut dapt menjadikan kebutaan.
Cahaya dari sinar matahari yang memiliki intensitas sangat tinggi bisa merusak retina yang
letaknya ada di belakang bola mata. Dan kondisi yang demikian ini dikenal dengan istilah solar
retinopathy dan mampu menyebabkan kerusakan mata yang permanen. Pupil yang berada di
lensa mata tidak bisa bereaksi dengan tepat ketika kita berada dalam kondisi level kontras yang
tinggi, seperti pada saat terjadi gerhana matahari ini, ketika tiba- tiba langit di sekitar kita
berubah menjadi gelap. Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata denga cara mengatur lebar
bukaan iris itu bekerja dengan mengukur cahaya keseluruhan yang berada di lingkungan sekitar,
dan bukan obyek yang paling terang. Sehingga ketika memandang gerhana matahari yang
diselimuti langit gelap pupil mata justru akan melebar sehingga jumlah cahaya yang masuk dan
terfokus di retina mata menjadi meningkat jumlahnya.
Padahal intensitas cahaya di bagian matahari yang tidak tertutup piringan bulan pada saat
gerhana (baik gerhana total maupun gerhana matahari cincin) sama dengan waktu- waktu
biasanya. Cahaya yang kuat dari matahari pun bebas masuk ke mata tanpa dapat dicegah dan
sekaligus mulai merusak retina mata. Proses ini berlangsung secara alamiah tanpa adanya rasa
sakit sehingga seringkali membuat orang menjadi tidak sadar bahwa matanya telah dirusak oleh
cahaya atau sinar yang dia lihat ketika terjadi gerhana matahari. Dan banyak orang yang tidak
menyadari akan hal ini jika tidak disampaikan informasi tentang hal ini.
Cahaya matahari ketika gerhana matahari berlangsung ternyata membawa dampak yang
merugikan bagi kesehatan mata kita. Perlu pengamanan untuk kita jetika sedang melihat gerhana
matahari agar nantinya mata kita menjadi terlindungi dan menjadi tidak rusak. Lalu, bagaimana
caranya untuk melihat gerhana matahari agar tetap aman?
Tips Melihat Gerhana Matahari dengan Aman
Untuk melihat gerhana matahari dengan aman agar mata kita tetap terlindungi, dibutuhkan alatlaat pengaman tertentu untuk melindungi mata kita dari radiasi sinar matahari. Selain itu, ada
pula tips- tips lainnya yang dapat dilakukan untuk melihat gerhana mathari ini dengan tetap
aman.
1. Menggunakan kacamata khusus anti radiasi
Cara yang paling aman dan paling banyak dilakukan orang yang akan melihat gerhana tahari
adalah dengan menggunkan kacamata khusus anti radiasi. Kacamata anti radiasi ini adalah
kacamata yang dirancang khusus untuk mengamankan mata agar tidak terkena radiasi dari sinar
matahari secara langsung. Kacamata- kacamata seperti ini dapat didapatkan di toko-toko tertentu.
diantara toko yang menjual kacamata jenis ini adalah toko buku Gramedia dan beberapa ecommerce di Indonesia. Anda juga dapat memperoleh kacamata anti radiasi ini secara gratis yang
dibagikan oleh bebebrapa lembaga maupun komunitas atau bahkan pemerintah yang
menyelenggarakan acara nonton bersama gerhana matahari di suatu tempat tertentu.
Biasanya dalam event- event demikian, banyak sekali kacamata anti radiasi yang dibagi- bagikan
secara gratis pada siapa saja yang ingin berkontribusi atau mengikuti acara tersebut. Satu hal
yang perlu Anda ingat adalah, jangan menggunkan kacamata hitam biasa. Kacamata gelap atau
yang berwarna hitam belum tentu merupakan kacamata yang memiliki anti radiasi terhadap sinar
matahari. Jika kita hanya memakai kacamata hitam biasa, sinar matahari masih bisa menembus
mauk karena sinar matahari ini bersifat kuat. Maka dari itu hindarilah melihat gerhana matahari
ini jika hanya bermodalkan kacamata hitam biasa, karena hal ini akan menimbulkan kerugian
pada Anda sendiri.
2. Menggunakan Teleskop
Cara melihat gerhana matahi yang aman selanjutnya adalah dengan menggunakan teleskop.
Teleskop biasa digunakan untuk melihat bitang- bintang yang ada di langit. Dalam kaitannya
dengan gerhana matahari, teleskop ini juga bisa digunakan untuk melihat gerhana matahari,
namun dengan trik khusus. Jangan melihat gerhana matahari melalui teleskop dengan
meneropong langsung menggunaka mata telanjang kita, karena hal yang demikian malah justru
akan berbahaya bagi mata kita dan menyebabkan terganggunya kesehatan mata kita. Namun cara
yang dapat digunakan secara aman dan juga nyaman adalah dengan memproyeksikan cahaya dari
teleskop ke suatu bidang rataberwarna putih, sperti misal kertas putih ataupun papan berwarna
putih. Nah dari sinilah kita dapat melihat proses terjadinya gerhana matahari dengan aman tanpa
merusak mata.
3. Melihat gerhana matahari melalui siara televisi
Cara yang ketiga ini adalah cara yang paling aman dan paing nyaman kita lakukan. Dan cara ini
dapat dilakukan oleh siapa saja serta dilakukan oleh siapapun yang berada di wilayah manapun,
pasalnya cara yang ketiga ini adalah melihat gerhana matahari dari siaran televisi. Hal ini selin
aman kita juga melihat dengan sangat jelas proses terjadinya gerhana matahari. Stasiun- stasiun
televisi ajkan berloma- lomba menayangkan gerhana matahari dengansejelas mungkin, sehingga
kita sebagai pemirsa justru dapat melihat siaran stasiun mana saja yang menjadi favorit. Selain
itu, keuntungan lain yang didapat dari cara ini adalah kita bisa melihat atau mengetahui kondisi
atau tempat yang paling jelas terjadinya gerhana matahari tersebut jika di daerah kita tidak terlalu
terlihat.
Nah, itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyaksikan gerhana matahari dengan
aman dan tanpa merusak mata. Gerhana matahari (total) yang pernah terjadi di wilayah Indonesia
antara lain pada tanggal 11 Juni 1983, 22 November 1984, 18 Maret 1988, 24 Oktober 1995, dan
terakhir 9 Maret 2016. Itulah sebagian informasi mengenai gerhana matahari. Semoga artikel ini
bermanfaat.
Apakah yang dimaksud dengan gerhana matahari? Gerhana matahari merupakan suatu keadaan
dimana pada waktu matahari menyinari bumi, matahari tersebut tiba- tiba tertutupi oleh bulan
yang juga berotasi mengelilingi bumi. Dengan kata lain gerhana matahari adalah kejadian
dimana matahari tertutup oleh bulan karena pada saat itu posisi matahari, bulan, dan bumi berada
pada satu garis lurus. Sehingga ketika gerhana matahari tersebut terjadi, kondisi bumi akan
gelap gulita. Meskipun gerhana matahari ini terjadi pada pasi hari, sing hari atau sore hari,
namun kondisi bumi akan seperti malam hari karena tidak adanya cahaya matahari yang
menyinari bumi. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri ketika terjadinya gerhana
matahari. Namun terjadinya matahari ini biasanya hanya di beberapa wilayah tertentu dan
kondisi bulan menutupi matahari ini hanya berlangsung beberapa menit saja. Meskipun hanya
beberapa menit saja, namun momen berharga ini seringkali disambut meriah oleh banyak orang.
Hal ini karena orang- orang hanya akan menemukan gerhana matahari ini sekitar puluhan bahkan
ratusan tahun mendatang. Gerhana matahari merupakan momen langka yang selalu disambut
meriah oleh siapa saja yang akan melihatnya.
Momen gerhana bulan meskipun hanya berlangsung beberapa menit saja namun kedatangannya
sangat menakjubkan dan banyak dinanti- nantikan semu masyarakat di suatu negara yang akan
terjadi gerhana matahari tersebut. Bahkan ratusan bahkan ribuan masyarakat mau menunggu
saat- saat datangnya gerhana matahari ini hingga berjam- jam lamanya. Tidak hanya cukup itu,
banyak warga yang rela berangkat lebih dahulu ke tempat yang strategis demi mendapatkan
tempat untuk melihat secara jelas dan secara nyata prosesi berlangsungnya gerhana matahari.
Bahkan ada pula turis- turis aing yang rela datang dari negara yang letaknya jauh ke negara yang
mengalami gerhana matahari tersebut hanya demi melihat proses tertutupnya matahari oleh bulan
ini. Hal ini sesuatu yang menadakan bahwa gerhana matahari ini sungguhlah istimewa. Lalu,
bahagaimana gerhana matahari ini bisa terjadi? Dan bagaimana proses terjadinya gerhana
matahari ini?
Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi matahari, bulan, dan juga bumi berasal dalam satu garis
yang lurus. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa hal ini akan menyebabkan matahari
tertutup oleh bulan karena posisi bulan yang menghalangi bumi, sehingga dari bumi sendiri
cahaya matahari akan tertutupi oleh bulan baik sebagiannya saja maupun total, yakni semua
cahaya matahari tertutup oleh bulan. Meskipun secara kenyataannya ukuran bulan lebih kecil
daripada matahari dan juga bumi, namun bayangan dari bulan sendiri mampu melindungi cahaya
matahari sepenuhnya. Hal ini dapat terjadi karena posisi bulan yang berjarak rata- rata sejauh
384.400 kilometer dari bumi yang notabebe lebih dekat bila dibandingkan jarak matahari dari
bumi yang mencapai 149.680.000 kilometer. Karena jarak yang demikian selisihnya, maka
bayangan bulan menutupi agungnya sinar atau cahaya mataharipun bisa terjadi.
Proses terjadinya gerhana matahari ini ada beberapa tahap. Sebelumnya akan dijelaskan mengapa
posisi matahari, bumi, dan juga bulan bisa satu garis lurus. Hal ini karena bumi berevolusi
mengitari matahari, dan bulan yang berkedudukan sebagai satelit bumi bergerak mengitari bumi
setiap harinya atau yang dinamakan revolusi bulan. Karena sama- sama berputar atau berevolusi
mengelilingi targetnya masing- masing, maka bisa saja suatu saat ketiganya berada dalam satu
garis lintasan yang lurus.
Hal ini karena revolusi bulan terhadap bumi pun mempunyai leintasannya sendiri, sehingga
gerhana matahari yang terjadi ini tidak melulu di suatu tempat, namun berganti- gantian tempat.
Pada saat matahari, bulan, dan bumi ini berada pada satu garis lurus, saat itu bulan tengah
melintas diantara matahari dan juga bumi. Maka untuk beberapa saat, cahaya matahari yang
menuju ke bumi akan terhalang oleh bayangan bulan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dan ketika fase total itu terjadi yakni bulan menutupi matahari, maka akan tampak corona
matahari yang seperti menjulur dari pinggir bagian yang ditutupi oleh bulan tersebut.
1. Gerhana matahari total
Gerhana matahari tital ini terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan matahari ditutup
sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat itu piringan bulan terlihat sama besar atau bahkan
lebih besar dari piringan matahari . ukuran piringan matahari dan juga piringan bulan sendiri
berubah- ubah. Hal ini tergantung pada masing- masing jarak bumi dengan bulan dan juga jarak
bumi dengan matahari.
2. Gerhana matahari sebagian
Gerhana matahari sebagian ini terjadi apabila piringan bulan di saat puncak gerhana hanya
menutup sebagian dari piringan matahari saja. Pada fase gerhana ini selalu ada bagian dari
piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan.
3. Gerhana matahari cicin
Gerhana matahari cincin ialah gerhana matahari yang terjadi apabila piringan bulan pada saat
puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari. Gerhana jenis ini terjadi apabila
ukuran piringan bulan lebih kecil daripada piringan matahari. Sehingga ketika pringan bulan
berda di depan piringan matahari, tidak semua piringan matahari akan tertutup oleh piringan dari
bulan. Dan bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan ini berada di
sekeliling piringan bulan sehingga terlihat menyerupai cincin yang bercahaya. Itu sebabnya
gerhana ini dinamakan gerhana matahari cincin.
Gerhana matahari sendiri ketika akan menuju total maka melalui beberpa tahapan terlebih
dahulu.
1. Awalnya ketika detik- detik dan belum terjadi apa- apa, kita akan merasakan dan melihat
bahwa langit biru yang cerah akan sedikit tampak redup seperti kehilangan satu level
kecerahannya.
2. Kemudian ketika akan memulai proses gerhaana, akan datang bayangan hitam yang
perlahan- lahan menuju matahari. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan
adalah bayangan bulan yang akan menutupi matahari tersebut.
3. Selanjutnya bayangan bulan yang terlihat berwarna hitam yang baru saja kelihatan
berukuran kecil tersebut akan semakin besar dan akan semakin meutupi matahari yang
bersinar dengan terang sehingga matahari perlahan lahan akan tampak menyabit.
4. Setelah itu matahari yang sudah menyabit tersebut akan semakin tertutup hingga
bayangan hitam tersebut menutup seluruh matahari. Nah, fase inilah yang dikenal dengan
istilah gerhana matahari total. Pada tahap atau fase inilah seluruh permukaan bumi yang
dilintasi bulan tersebut akan menjadi gelap gulita seperti malam hari dengan tiba- tiba.
Namun gelap inipun hanya terjadi beberapa menit saja. Pada fase ini juga ketika kita
melihat ke matahari maka matahari hanya akan terlihat pinggirannya saja atau terlihat
bagian koronanya yang seperti menjulur- julur. Pada fase ini juga sinar radiasi matahari
yang sampai bisa dirasakan ke bumi akan sangat berbahaya. Sinar radiasi ini akan bisa
mengenai mata ketika kita dengan mata telanjang atau kacamata biasa menlihat proses
gerhaa tersebut dengan mata telanjang dan tanpa pengaman khusus sama sekali. Maka
dari itu, bagi orang- orang yang ingin menyaksikan gerhana matahari secara langsung
harus menggunakan kacamata anti radiasi agar nantinya mata dari si penglihat tersebut
bisa terlindungi.
5. Setelah melewati fase gerhana matahari total, maka secara perlahan- lahan bayangan
bulan yang berwarna hitam tersebut akan meinggalkan matahari dan matahari akan
nampak seperti menyabit kembali.
6. Setelah matahari menyabit untuk kedua kalinya, maka bayanag bulan yang berwarna
hitam tersebut semakin lama akan semkin hilang, sehingga matahari akan kembali
bersinat tanpa dihalangi oleh satu apapun. Dan pada waktu yang seperti ini kondisi di
bumi sudah menjadi terag seperti semula dan manusia sudah bisa lagi merasakan
hangatnya terpaan sinar matahari.
Itulah fase- fase atau prosesi terjadinya gerhana matahari dari awal hingga akhir. Jadi gerhana
matahari ini dari awal atau detik- detik tertutupnya matahari oleh bayang bulan hingga hilangnya
bulan dan menjauhi matahari ini bila ditotal akan memakan waktu cukup lama meskipun
gerhanaya sendiri hanya membutuhkan beberapa menit saja. Namun seberapapun lamanya
terjadinya gerhana matahari ini, yang pasti gerhana matahari mampu menyihir sebagian
penduduk bumi untuk terkagum- kagum melihat fenomena alam yang sangat menakjubkan
tersebut.
Bahaya melihat gerhana matahari dengan mata telanjang
Momen gerhana marahari merupakan momen yang sangat langka, sehingga banyak orang akan
meluangkan waktunya untuk menyaksikan momen berharga yang menakjubkan ini. Momen
gerhana matahari ini muncul dalam rentang waktu yang sangat panjang dan hanya berlangsung
beberapa menit saja. Hal ini yang menyebabkan momen ini tidak boleh atau sayang untuk
dilewatkan dan sangat berharga untuk diabadikan baik dalam bentuk gambar maupun video.
Banyak orang rela berkumpul di suatu tempat strategis tertentu yang sekiranya dapat digunakan
untuk melihat gerhana matahari dengan jelas. Namun sangat disayangkan banyak orang yang
melihat gerhana matahari tanpa satu pengamanan apapun. Mereka melihat gerhana matahari
hanya dengan mata telanjang.
Tahukah Anda bahwa melihat gerhana matahari dengan meata telanjang sangat tidak dianjurkan?
Hal ini akan menyebabkan kesehatan mata menjadi terganggu, bahkan tidak jarang banyak
penglihatan yang menjadi rusak karena kesalahan dalam melihat gerhana matahari ini. Banyak
para tokoh maupun ilmuwan, bahkan dokter yang sudah menghimbau pada masyarakat untuk
tidak melihat gerhana matahari menggunakan mata telanjang pada jauh- jauh hari sebelum
terjadinya gerhana matahari ini. Pasalnya, saat terhjadi gerhana matahari, sinar radiasi dari
matahari akan mudah sampai ke mata kita yang ada di bumi. Melihat secara langsung ke area
fotosfer matahari atau bagian cincin terang dari matahari dapat membahayakan karena dapat
mengakibatkan kerusakan permanen pada retina mata. Kerusakan permanen pada retina mata ini
dapat terjadi karena adanya radiasi yang tinggi yang tidak terlihat oleh mata kita yang
dipancarkan dari fotosfer matahari tersebut. Bahkan jika diteruskan, kerusakan pada retina mata
tersebut dapt menjadikan kebutaan.
Cahaya dari sinar matahari yang memiliki intensitas sangat tinggi bisa merusak retina yang
letaknya ada di belakang bola mata. Dan kondisi yang demikian ini dikenal dengan istilah solar
retinopathy dan mampu menyebabkan kerusakan mata yang permanen. Pupil yang berada di
lensa mata tidak bisa bereaksi dengan tepat ketika kita berada dalam kondisi level kontras yang
tinggi, seperti pada saat terjadi gerhana matahari ini, ketika tiba- tiba langit di sekitar kita
berubah menjadi gelap. Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata denga cara mengatur lebar
bukaan iris itu bekerja dengan mengukur cahaya keseluruhan yang berada di lingkungan sekitar,
dan bukan obyek yang paling terang. Sehingga ketika memandang gerhana matahari yang
diselimuti langit gelap pupil mata justru akan melebar sehingga jumlah cahaya yang masuk dan
terfokus di retina mata menjadi meningkat jumlahnya.
Padahal intensitas cahaya di bagian matahari yang tidak tertutup piringan bulan pada saat
gerhana (baik gerhana total maupun gerhana matahari cincin) sama dengan waktu- waktu
biasanya. Cahaya yang kuat dari matahari pun bebas masuk ke mata tanpa dapat dicegah dan
sekaligus mulai merusak retina mata. Proses ini berlangsung secara alamiah tanpa adanya rasa
sakit sehingga seringkali membuat orang menjadi tidak sadar bahwa matanya telah dirusak oleh
cahaya atau sinar yang dia lihat ketika terjadi gerhana matahari. Dan banyak orang yang tidak
menyadari akan hal ini jika tidak disampaikan informasi tentang hal ini.
Cahaya matahari ketika gerhana matahari berlangsung ternyata membawa dampak yang
merugikan bagi kesehatan mata kita. Perlu pengamanan untuk kita jetika sedang melihat gerhana
matahari agar nantinya mata kita menjadi terlindungi dan menjadi tidak rusak. Lalu, bagaimana
caranya untuk melihat gerhana matahari agar tetap aman?
Tips Melihat Gerhana Matahari dengan Aman
Untuk melihat gerhana matahari dengan aman agar mata kita tetap terlindungi, dibutuhkan alatlaat pengaman tertentu untuk melindungi mata kita dari radiasi sinar matahari. Selain itu, ada
pula tips- tips lainnya yang dapat dilakukan untuk melihat gerhana mathari ini dengan tetap
aman.
1. Menggunakan kacamata khusus anti radiasi
Cara yang paling aman dan paling banyak dilakukan orang yang akan melihat gerhana tahari
adalah dengan menggunkan kacamata khusus anti radiasi. Kacamata anti radiasi ini adalah
kacamata yang dirancang khusus untuk mengamankan mata agar tidak terkena radiasi dari sinar
matahari secara langsung. Kacamata- kacamata seperti ini dapat didapatkan di toko-toko tertentu.
diantara toko yang menjual kacamata jenis ini adalah toko buku Gramedia dan beberapa ecommerce di Indonesia. Anda juga dapat memperoleh kacamata anti radiasi ini secara gratis yang
dibagikan oleh bebebrapa lembaga maupun komunitas atau bahkan pemerintah yang
menyelenggarakan acara nonton bersama gerhana matahari di suatu tempat tertentu.
Biasanya dalam event- event demikian, banyak sekali kacamata anti radiasi yang dibagi- bagikan
secara gratis pada siapa saja yang ingin berkontribusi atau mengikuti acara tersebut. Satu hal
yang perlu Anda ingat adalah, jangan menggunkan kacamata hitam biasa. Kacamata gelap atau
yang berwarna hitam belum tentu merupakan kacamata yang memiliki anti radiasi terhadap sinar
matahari. Jika kita hanya memakai kacamata hitam biasa, sinar matahari masih bisa menembus
mauk karena sinar matahari ini bersifat kuat. Maka dari itu hindarilah melihat gerhana matahari
ini jika hanya bermodalkan kacamata hitam biasa, karena hal ini akan menimbulkan kerugian
pada Anda sendiri.
2. Menggunakan Teleskop
Cara melihat gerhana matahi yang aman selanjutnya adalah dengan menggunakan teleskop.
Teleskop biasa digunakan untuk melihat bitang- bintang yang ada di langit. Dalam kaitannya
dengan gerhana matahari, teleskop ini juga bisa digunakan untuk melihat gerhana matahari,
namun dengan trik khusus. Jangan melihat gerhana matahari melalui teleskop dengan
meneropong langsung menggunaka mata telanjang kita, karena hal yang demikian malah justru
akan berbahaya bagi mata kita dan menyebabkan terganggunya kesehatan mata kita. Namun cara
yang dapat digunakan secara aman dan juga nyaman adalah dengan memproyeksikan cahaya dari
teleskop ke suatu bidang rataberwarna putih, sperti misal kertas putih ataupun papan berwarna
putih. Nah dari sinilah kita dapat melihat proses terjadinya gerhana matahari dengan aman tanpa
merusak mata.
3. Melihat gerhana matahari melalui siara televisi
Cara yang ketiga ini adalah cara yang paling aman dan paing nyaman kita lakukan. Dan cara ini
dapat dilakukan oleh siapa saja serta dilakukan oleh siapapun yang berada di wilayah manapun,
pasalnya cara yang ketiga ini adalah melihat gerhana matahari dari siaran televisi. Hal ini selin
aman kita juga melihat dengan sangat jelas proses terjadinya gerhana matahari. Stasiun- stasiun
televisi ajkan berloma- lomba menayangkan gerhana matahari dengansejelas mungkin, sehingga
kita sebagai pemirsa justru dapat melihat siaran stasiun mana saja yang menjadi favorit. Selain
itu, keuntungan lain yang didapat dari cara ini adalah kita bisa melihat atau mengetahui kondisi
atau tempat yang paling jelas terjadinya gerhana matahari tersebut jika di daerah kita tidak terlalu
terlihat.
Nah, itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyaksikan gerhana matahari dengan
aman dan tanpa merusak mata. Gerhana matahari (total) yang pernah terjadi di wilayah Indonesia
antara lain pada tanggal 11 Juni 1983, 22 November 1984, 18 Maret 1988, 24 Oktober 1995, dan
terakhir 9 Maret 2016. Itulah sebagian informasi mengenai gerhana matahari. Semoga artikel ini
bermanfaat.