Modul Perancangan & Rekayasa Teknik
Modul Mata Kuliah
Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
- Pengkajian untuk berpikir secara shahil atau valid (William S. Sahakian,
- Ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran (K. Berten, 1975)
- Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap shahih kalau proses penarikan tersebut dilakukan dengan cara tertentu.
- Obyek material logika adalah berpikir - Berpikir adalah kegiatan akal budi manusia.
- Obyek format logika adalah berpikir lurus dan tepat. Pembagian Logika
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik
PERTEMUAN KE-I
LOGIKA DAN NALAR
1. Latar Belakang
Kehidupan dihadapkan kepada realita mengenai benar dan salah, baik dan buruk serta indah dan jelek. Oleh sebab itu, manusia dituntut untuk menentukan pilihan. Instrumen untuk menentukan pilihan tersebut adalah logika dan nalar. Instrument lain adalah perasaan, insting dan wahyu.
2. Pengertian Logika
Beberapa definisi logika menurut beberapa ahli diantaranya adalah:
1965)
Ranah Logika yaitu asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat dan sehat. Agar dapat berpikir lurus, tepat dan teratur maka logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati. Berpikir
1. Logika makna luas dan logika makna sempit Logika makna sempit dipakai semakna dengan logika deduktif atau logika
formal. Sedangkan logika makna luas pemakaiannya mencakup kesimpulan- kesimpulan dari berbagai bukti, bagaimana penjelasan disusun dalam ilmu alam dan meliputi pula pembahasan mengenai logika itu sendiri. ii
2. Logika deduktif dan logika induktif Logika deduktif ialah penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual. Logika induktif ialah penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual menjadi kasus yang bersifat umum.
Catatan: penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Contoh: semua manusia mempunyai akal (premis mayor)
Si Tono adalah seorang manusia (premis minor) Jadi Tono mempunyai akal (kesimpulan)
3. Logika formal dan logika non formal Logika formal mempelajari asas, aturan atau hukum-hukum berpikir yang harus ditaati agar dapat berpikir benar dan mencapai kebenaran. Logika material mempelajari langsung pekerjaan akal dan menilai hasil-hasil logika formal dan mengujinya dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya. Pekerjaan akal: sumber dan asal pengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan merumuskan metode ilmu pengetahuan.
4. Logika murni dan logika terapan Logika murni ialah suatu pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan- pernyataan tanpa mempersoalkan arti khusus dalam suatu cabang ilmu dari istilah yang dipakai pernyataan yang dimaksud Logika terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu, bidang filsafat dan juga dalam pembicaraan yang mempergunakan bahasa sehari-hari.
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
5. Logika filsafat dan logika matematika Logika filsafat digolongkan sebagai suatu ragam yang masih berhubungan dengan bidang filsafat atau metafisika. Logika matematika merupakan suatu ragam logika yang menelaah penalaran yang benar dengan menggunakan metode matematika.
Pembagian logika ini dirumuskan oleh The Liang Gie (1980). Ilmu Logika (Mantiq)
Logika dikenal pertama kali pada abad ke 5 SM yang kenalkan oleh Socrates, Plato dan Aristoteles. Logika ini digunakan untuk berdebat.
Ilmu logika dikenalkan oleh Al Farabi dan dipelajari diberbagai lembaga pendidikan Islam. Tokoh-tokoh ilmu logika ini antara lain Alkindi, Ibnu Sina, Al Gazhali, Ibnu Rusyd dan lainnya.
Manfaat ilmu logika ini untuk dapat berpikir dengan benar sehingga dapat mengantarkan orang untuk mengambil kesimpulan yang benar tanpa mempertimbangkan kondisi dan situasi yang akan mempengaruhi seseorang.
seseorang dengan pola berpikir argumentatif dan kritis.Sekaligus dapat mengoreksi kesalahan-kesalahan pikiran ketika sampai kepada pengambilan keputusan.
Ilmu logika dapat meningkatkan dan mengembangkan pola berpikir
Definisi:
Kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu.
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan berupa pengetahuan.
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik ii
Manusia berpikir, merasa, bersikap dan bertindak. Sikap dan tindakan bersumber pada pengetahuan yang didapat dari kegiatanmerasa dan berpikir.
Ciri-ciri:
1. Logik Logik adalah suatu pola berpikir yang secara luas (holistik). Dapat disimpulkan bahwa kegiatan penalaran merupakan proses berpikir logis.
2. Analitik Analitik merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.
Dasar-Dasar Penalaran Dasar penalaran adalah pernyataan, karena pernyataan inilah yang
digunakan dalam pengolahan dan perbandingan. Pernyataan dituangkan dalam bentuk kalimat (bermakna dan tidak).
Kalimat bermakna: kalimat berita, pertanyaan, perintah, seru dan harapan. Kalimat yang digunakan dalam logika adalah kalimat berita karena dapat dinilai benar atau salah.
Prinsip-Prinsip Penalaran 1. Prinsip identitas, suatu hal adalah sama dengan halnya sendiri.
2. Prinsip kontradiksi, sesuatu tidak dapat sekaligus merupakan hal itu dan bukan hal itu pada waktu yang sama.
3. Prinsip eksklusi tertii, penyisihan jalan tengah atau tidak adanya kemungkinan ketiga.
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
PERTEMUAN KE-II
MODEL
Beberapa Pengertian Pengertian Teori: dikemukakan sebagai suatu penjelasan yang beralasan berdasarkan seperangkat fakta
Secara harfiah, teori dapat diartikan sebagai suatu anggapan yang
Teori diartikan sebagai cara untuk mengerti tentang suatu hal melalui suatu kerangka berfikir yang dapat menginterpretasikan fakta-fakta dan pengalaman
Theory : 1. The analysis of a set of facts in their relation to one another 2.a.: a belief, policy, or procedure proposed or followed as the basis of action (her method is based on the ....that all children want to learn); b. : an ideal or hypothetical set of facts, principles, or circumtances-often used in the phrase in theory. 3. The general or abstract principles of a body of fact, a science,, or an art Pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai
suatu peristiwa (kejadian dsb): mis. – tentang terjadinya bumi: - Darwin tentang evolusi 2. Asasasas dan hukum-hukum umum yang menjadi dasar sesuatu kesenian atau ilmu pengetahuan; mis. – melukis- karang mengarang, hitungan; pelayaran. 3. Pendapat cara-cara dan aturan- aturan untuk melakukan sesuatu; misa. Teorinya memang mudah, tapi prakteknya sukar juga.
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik ii Metoda :
Suatu pelaksanaan terkait dari suatu teori untuk dijelaskan menjadi suatu hasil pemikiran yang nyata (PL 102 87/89).
Teknik :
dimana sifat-sifat dari zat dan sumber-sumber energi alami tsb digunakan untuk kepentingan manusia dalam struktur-struktur bangunan, mesin-mesin, produksi, sistem dan proses-proses lainnya. (Diklat Transportasi 2010) Suatu atau beberapa metoda yang dipakai oleh seorang ahli dalam
Engineering/Teknik : suatu penerapan dari sains dan matematika
suatu bidang keahlian tertentu untuk menghasilkan sesuatu
Analisa :
Analisa adalah penyelidikan sesuatu peristiwa untuk mengetahui penyebabnya, dan bagaimana duduk perkaranya. Menganalisa ialah menyelidiki dengan menguraikan masing-masing bagiannya. Dalam kegiatan perencanaan kota dan wilayah, seorang perencana harus mampu melakukan analisa. Dalam analisa, yang diharapkan adalah kesimpulan dari analisa yang akan digunakan sebagai pegangan tindakan selanjutnya. Kehalusan analisa ditentukan oleh 3 hal pokok, yang merupakan unsur penentu analisa, yaitu:
1. Data yang tersedia, makin lengkap data dan terperinci yang tersedia semakin baik
2. Tujuan analisa, tidak setiap hal memerlukan analisa yang terperinci
3. Teknik analisa Kecuali metode logika, dalam analisa dikenal pula penggunaan model-model analisa.
Model analisa merupakan cara sederhana dalam memandang suatu masalah.
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Contoh-contoh model analisa yang sering digunakan antara lain:
1. Analisa kependudukan
2. Analisa ekonomi
3. Analisa transportasi
4. Dll
Model Pengertian Model
Muhammadi (2001) menyatakan bahwa model adalah suatu bentuk yang dibuat untuk menirukan suatu gejala atau proses. Model ada tiga,
kuantitatif, kualitatif dan ikonik. Model kuantitatif adalah model yang
berbentuk rumus-rumus matematik, statistik atau komputer. Model kualitatif adalah model berbentuk gambar, diagram atau matriks, yang menyatakan hubungan antar unsur. Dalam model kualitatif tidak digunakan rumurrumus matematik, statistik atau komputer. Model ikonik adalah model yang mempunyai bentuk fisik sama dengan barang yang ditirukan, mewskipun skalanya dapat diperbesar atau diperkecil. Dengan model ikonik tersebut dapat diadakan percobaan untuk mengetahui perilaku gejala atau proses yang ditirukan.
Muhammad Tasrif (2006) menyatakan model adalah gambaran (abstraksi) suatu sistem. Model dapat berupa model fisik dan model matematik. Bila digambarkan secara diagramatis pada Gambar 1 berikut.
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik ii Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Berdasarkan kedua pernyataan di atas, dapat dikatakan model suatu bentuk yang dibuat untuk menirukan suatu gejala atau proses sebagai gambaran abstraksi suatu sistem.
Model Analog : didasarkan pada keserupaan gejala yang ditunjukkan oleh
masalah dan dimiliki oleh model. Misal memodelikan masalah lalu lintas di suatu kota dengan simulator rangkaian listrik dengan menganalogkan arus lalu lintas terhadap arus listrik. 1. bagaimana mengubah hubungan input dan output? 2. apakah input dapat dikendalikan?
DAFTAR PUSTAKA 1. Djoko Sujarto., “Perencanaan Fisik”, Penerbit ITB, Bandung, 1980.
2. Institut Teknologi Bandung, “Planning, Process and Practice”, Bandung, 1987 3. Institut Teknologi Bandung, “Materi 10 PL/102/89”.
3. Purwasasmita, Mubiar, 2000, “Konsep Teknologi”, Edisi Pertama, Penerbit ITB, Bandung.
Gambar 1 : Sistem Pemodelan Modul Mata Kuliah
Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik
iiMerupakan jalinan dari berbagai bagian yang berinteraksi. Sistem ditandai dengan masukan (input) dan keluaran (output). Input atau output dapat berbentuk abstrak (bukan benda fisik) Input dan output dapat dibedakan sbb: input adalah sebab (penggerakan, instruksi, sasaran, kriteria, dst)
- outpu adalah akibat (respon dast) untuk sistem yang sama, input dan output dapat berbeda bergantung
- pada masalah yang ditinjau. tidak selalu yang diberikan itu merupakan input atau semua yang dihasilkan merupakan output. Sering dijumpai sistem dengan multi input dan multi output. Pembahasan sistem diperlukan untuk memahami sistem itu mengenai bagaimana hubungan antara input dan output, baik yang menyeluruh maupun subsistemnya, dan bagaimana keluaran subsistem menjadi masukan subsistem yang lain.
- Sistem digunakan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh yang jelas dan untuk memperkirakan kemungkinan timbulnya gangguan. Sistem perlu digambarkan secara lengkap dan seksama Cara - menggambarkan sistem: 1. sistem berfungsi untuk apa? 2. apa input dan output yang penting? 3. bagaimana output ditentukan oleh input?
Beberapa sistem dasar seperti scalor, adder dan integrator, dan lain-lain.
Scalor : keluaran sama dengan suatu konstanta dikali masukkan : Y = K.X Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Adder : Keluaran merupakan penjualan dari dua atau lebih masukan. Misalnya mencari IQ rata-rata dari 500 mahasiswa baru berdasarkan syarat penerimaan, yaitu yang diterima hanya mereka dengan IQ = 120 dan IQ = 105.
Integrator : Keluaran merupakan integrasi dari masukan atau masukan merupakan laju
perubahan dari keluaran
masukan merupakan laju Y =∫ x.dt +Y0 (dimana Y = harga awal dari Y)
Misal pengisian reservoir air:
Volume awal pada jam delapan pagi Penambahan air Volume air dalam integrator
Q = liter/detik reservoir V (liter) Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik ii
Contoh penggunaan dalam bidang kependudukan :
Out_migrasi Populasi Kelah i r an Kematian in_migrasi
Umur Fertilitas Penduduk_Awal
Umpan balik digunakan sebagai sinyal yang mempengaruhi pengendalian sistem. Umpan balik nmerupakan ciri khusus dari sistem yang mempunyai sasaran pengendalian.
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
DAFTAR PUSTAKA 1. Djoko Sujarto., “Perencanaan Fisik”, Penerbit ITB, Bandung, 1980.
2. Institut Teknologi Bandung, “Planning, Process and Practice”, Bandung, 1987 3. Mubiar Purwasasmita, “ Konsep Teknologi”, Penerbit ITB, Bandung, 2000.
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik ii Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
PERTEMUAN KE-IV
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN OPTIMASI
Kegiatan manusia dapat dimasukkan dalam 2 klasifikasi umum yang menyangkut pengambilan keputusan dan yang menyangkut pelaksanaan pengambilan keputusan tersebut. Proses pengambilan keputusan dgn cara intuitif dan analitis, bila digambarkan sbb:
Pengambilan keputusan secara analitis digambarkan sbb:
Pengambilan keputusan secara intuitif digambarkan sbb: Reaksi lingkungan
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik ii Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
- Bingung * Berfikir * Rasa tidak enak
- bertindak
- puji dan cela
- senang dan s>tidak pasti
- kompleks
- dinamik
- persaingan
- terbatas kecerdasan falsafah pers>Pilihan * informasi
- preferensi Intuisi logika tidak dapat diperiksa keputusan hasil
DAFTAR PUSTAKA 1. Djoko Sujarto., “Perencanaan Fisik”, Penerbit ITB, Bandung, 1980.
2. Institut Teknologi Bandung, “Planning, Process and Practice”, Bandung, 1987
3. Mubiar Purwasasmita, “ Konsep Teknologi”, Penerbit ITB, Bandung, 2000.
PERTEMUAN KE-V
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik
Pemetaan Perubahan Masyarakat dan Perkembangan Teknologi Siklus Hidup Teknologi
Mata Rantai Perubahan Teknologi Kemajuan teknologi mempengaruhi ilmu pengetahuan; mengubah pola hidup manusia dan struktur sosial secara keseluruhan, dan sebaliknya.
Perkembangan Masyarakat dan Teknologi Masyarakat tradisional ii
Pada masyarakat primitif, pembedaan antara berbagai organisasi kemasyarakatan belum tampak, yang diakibatkan belum adanya pembagian pekerjaan. Contoh : ahli segala hal, obat segala macam penyakit, dll. Proses perubahan dan kemajuan terjadi pada abad ke-17. Pola pengetahuan dibedakan berdasarkan : * Apa yang diketahui.
- Bagaimana cara mengetahui.
- Untuk apa pengetahuan itu digunakan. Masyarakat Pertanian (8000 SM – 1700)
Manusia yang semula berpindah-pindah menjadi suka untuk tinggal menetap (desa). Manusia menggunakan energi dari alam (otot binatang, matahari, angin & air). Masyarakat produsen & sekaligus menjadi konsumen Masyarakat Industri (1700 – 1970)
Revolusi Industri ditandai dengan penggunaan mesin (melipat gandakan kekuatan fisik manusia). Manusia menggunakan energi: minyak, batu bara & gas. Pemisahan antara masyarakat produsen dengan masyarakat konsumen (spesialisasi). Terjadi perusakan alam akibat eksploitasi sumber daya. Penetrasi pasar internasional. Masyarakat Informasi (1970 > 2000)
Penggunaan teknologi komunikasi dalam peradaban manusia, penggunaan komputer & mikro elektronik sebagai teknologi inti, pelipatgandaan kekuatan pikir manusia, dan energi alternatif, energi baru, rekayasa genetika, bioteknologi.
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Perkembangan Teknologi Otomasi Otomasi Detroit
Istilah otomasi (automation) pertama kali digunakan oleh Mgr. Fords di Detroit, menggantikan kata otomatis (automatic). Otomasi Detroit digunakan untuk menjelaskan:
Alat mekanis untuk handling diantara mesin perkakas sehingga menjadi suatu lintas produksi yang kontinu.
Karakteristik dari otomasi Detroit :
Mekanisme tanpa bantuan operator
Alat transfer
Operasi permesinan dilakukan secara sekuensial
Benda kerja bergerak dengan sendirinya
Utilisasi yang tinggi
Special purpose (pembentukan blok mesin) Kelanjutan otomasi Detroit:
Perakitan motor listrik, radio, TV “Automated push button factory” Pengendali otomatis proses kontinu
Teknologi yang digunakan: Pneumatik Elektrik Komputer
Otomasi (Automation) Pengendali proses terotomasi (automated) untuk mencapai akurasi, presisi dan yang lebih penting lagi produktivitas.
Dalam situasi sistem manufaktur saat ini, otomasi mencoba untuk memenuhi strategi persaingan dalam bentuk QCDF (Quality, Cost,
Delivery dan Flexibility).
Ide dasar otomasi:
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik ii Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Penggunaan elektrik dan/atau mekanik untuk menjalankan mesin/alat tertentu
Kualitas yang baik
Tenaga kerja
Teknologi yang memanfaatkan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem komputer untuk mengoperasikan dan mengendalikan operasi Permasalahan (utama) yang ingin diselesaikan menggunakan otomasi:
Pada industri manufaktur modern, kunci untuk bertahan hidup adalah mengotomasi sistem dengan memelihara feksibilitasnya Pengertian Otomasi
NC, robotika, CAD, CAM, FMS, CIM
Waktu yang pendek Teknologi berbasis komputer:
Harga yang murah
Kompetisi internasional
Disertai “otak” yang mengendalikan mesin/alat tersebut. Agar produktivitas meningkat dan ongkos menurun. Pengendalian yang “baik” dimungkinkan oleh elektronik :
Paradigma perubahan pada sistem manufaktur dari 1980-sekarang:
Otomasi industri tergantung dari kemampuan mengendalikan proses dengan sedikit atau tanpa bantuan manusia Paradigma Perubahan pada Sistem Manufaktur
Derajat / tingkat otomasi:
Penurunan ongkos IC dan mikroprocessor Melahirkan Revolusi Industri II
Munculnya microprocessor pada tahun 1970-an
Munculnya Integrated Circuit (IC) pada tahun 1960-an
Kelangkaan tenaga kerja yang ahli / trampil
Jumlah tenaga kerja yang tinggi
Daya beli Kualitas, Reabilitas dan Otomasi
Kualitas dan Otomasi Kualitas dan otomasi memiliki hubungan yang erat.
Kualitas tentunya berkaitan dengan pengendalian kualitas.
Otomasi dapat diterapkan jika proses dapat dikendalikan dengan ketat. Reliabilitas mesin
Pada suatu sistem produksi yang otomatis, mesin untuk berjalan secara otomatis tanpa supervisi dari operator.
Reliabilitas mesin perlu diperhatikan untuk menjaga supaya kerusakan pada satu subsistem tidak berpengaruh pada subsistem lainnya.
Parameter yang dipergunakan: ketersediaan (availability), dan maintainability.
Manfaat Otomasi Manfaat otomasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
Output meningkat
Ketelitian meningkat
Waktu proses menurun
Area produksi menurun
Tenaga kerja menurun
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik ii
PERTEMUAN KE-VI
SEJARAH REKAYASA (ENGINEERING)
Definisi Engineering
Menurut Dewan Akreditasi Untuk Engineering & Teknologi : “profesi di mana di dalamnya ada pengetahuan matematika dan ilmu alam yang diperoleh melalui pendidikan, pengalaman dan praktek diaplikasikan dengan semestinya untuk menemukan cara cara ekonomis dalam memanfaatkan bahan & kemampuan alam.
Definisi Engineers
- Membuat sesuatu yang sebelumnya belum ada
- Scientist mencoba memahami apa yang sudah ada di alam (nature)
- Engineers menciptakan teknologi We live in a “man-made world”
- Di awal peradaban, engineer sebagai kepala pekerjaan (kepala proyek). Contohnya: teknologi mesir kuno. Di abad pertengahan, tidak banyak kemajuan berarti. Adanya penemuan mesin mekanik dan bubuk mesiu. Penggunaan gelar engineer pertama kali dari bahasa latin in generar. Setelah abad pertengahan baru munculah kemajuan di bidang transportasi dan komunikasi, penemuan mesin uap serta ditemukannya listrik. Sementara engineering di abad ke-20, muncul penemuan pesawat udara, penemuan mobil, pembangunan bangunan tinggi dan pencakar langit, dan penggunaan tenaga nuklir serta penggunaan komputer.
SDM Pendukung Engineering
- Engineer (Insinyur) Team Pendukung Insinyur: Designer, Teknisi, Drafter, Tukang
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Alam Kerja Engineering & Engineer
Seorang Insinyur menggunakan pengetahuan untuk merancang dan menghasilkan perangkat, struktur dan proses yang dapat digunakan. Insinyur memiliki peluang yang hampir tak terbatas dalam menciptakan rancangan. SDM Pendukung dlm Engineering, Engineer meskipun dapat bekerja sendiri, mereka sering dibantu oleh tim pendukung. SDM dibagi bagi ke dalam spesifikasi pekerjaan. Cabang Cabang Engineering: teknik elektro, teknik komputer, teknik mesin, teknik sipil, teknik kimia, teknik industri, dll
Aktivitas Engineering
Research
Development
- Produksi / Konstruksi Operasi
- Penjualan
Manajemen
Metode Engineering
- Pengidentifikasian Masalah Mengenali masalah dengan tepat adalah langkah awal menuju solusi. Masalah perlu diidentifikasi dan didefinisikan sehingga dimengerti. Pengumpulan Informasi
Melalui studi literature, penggalian informasi di lapangan, pengamatan / observasi Pencarian solusi
- Brainstorming, checklist, dll yang melahirkan sejumlah alternatif solusi Penuangan ide menjadi desain awal
- Model Matematika / Teknik dan Model Simulasi Evaluasi dan pemilihan solusi
- Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik
Evaluasi ekonomi, analisa faktor lainnya misal : ergonomis, keamanan penggunaan dll Penyiapan laporan, rencana kerja dan data teknis
- Informasi disampaikan kepada pengambil keputusan, penyandang dana dan pelaksana lapangan. Implementasi desain
- Proses memproduksi /membuat, mengawasi proses produksi, testing, review hasil mungkin melibatkan paten.
Jalur Karir Bagi Engineer
- Karier di perusahaan
- Wirausaha Karier di pemerintahan
- Karier di akademis
- Pekerjaan di luar bidang engineering
- Gabungan dari option option di atas
- Sumbangan Bangsa Yunani
- Pembuatan mercu suar
Pembuatan pelabuhan
- Pembuatan terowongan
- Pembangunan kuil pemujaan acropolis
Pembuatan fasilitas umum
- Banyak mengandalkan pengalaman Awal mula rekayasa yaitu pada masa prasejarah di Mesir dan Mesopotamia.
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
PERTEMUAN KE-VII
TEAM BUILDING
1. ADU KUAT
Bison yang perkasa, mereka berkelompok dan dipimpin oleh seekor bison senior yang kuat dan gagah. Adakalanya, seekor bison tersesat dan dimangsa predatornya. Pimpinan bison tidak peduli karena itu adalah nasib si malang. Kesimpulan 1: Pimpinan yang kuat dan gagah belum tentu perduli dengan anggota kelompoknya.
Mereka berkelahi untuk menjadi pimpinan hingga salah satu terluka atau mati. Bison yang menang akan menjadi pemimpin dan memiliki banyak betina tapi tetap tidak peduli pada kelompoknya. Kesimpulan 2: Pimpinan yang kuat dan perkasa belum tentu peduli pada anggota kelompoknya.
2. TOLONG MENOLONG
Musim mendatang bila anda melihat angsa –angsa liar bermigrasi ketempat yang hangat untuk menghindari musiM dingin. Perhatikan bahwa mereka terbang dalam formasi. Mungkin anda ingin tahun kenapa mereka begitu. Angsa-angsa liar terbang dalam formasi V. Kumpulan angsa itu
meningkatkan efisiensi terbang sebesar 71 %. Dibandingkan 1 ekor burung yang
terbang sendirian. Kesimpulan 1: Terbang searah dan bekerja dalam satu team
memudahkan pencapaian tujuan, lebih mudah dan lebih cepat. Dengan
bekerjasama hasil yang didapat menjadi lebih berarti.Bila angsa liar meninggalkan formasi terbang. Dia akan merasakan hambatan
udara dan kesulitan terbang sendirian. Kemudian dia akan kembali dalam formasi
untuk mendapatkan keuntungan dari kekuatan kelompok didepannya. Kesimpulan
ke 2: Dengan tetap terbang bersama dalam kelompok, tenaga yang digunakan
akan lebih sedikit. Lebih mudah dan lebih menyenangkan sampai ditujuan. Setiap
anggota akan saling memperhatikan dan menerima serta memberikan pertolongan
Bila pimpinan angsa liar merasa LELAH untuk memimpin terbang. Dia akan
pindah pada posisi akhir dan membiarkan angsa liar yang lain untuk memimpin.
Kesimpulan 3: Berbagi kepemimpinan. Harus ada hormat menghormati secara Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik ii
timbal balik diantara kita setiap saat. Berbagi kesulitan dan tugas. Mengumpulkan
seluruh kemampuan kelompok dan mengkombinasikan keahlian, bakat, dan sumber
daya.Angsa-angsa liar yang terbang dalam formasi “V” mereka akan memberikan
semangat untuk angsa yang bersedia untuk terbang didepan. Dalam hal ini mereka
akan terbang dengan kecepatan yang sama. Kesimpulan 4: Bila ada keberanian
dan semangat, HASIL yang didapat menjadi semakin berarti. Dorongan semangat
pada saat yang tepat akan memberikan motivasi, kekuatan dan meningkatkan
kemampuan secara luar biasa.Bila ada seekor angsa liar yang sakit, terluka atau kelelahan dan harus
meninggalkan formasi. Beberapa ekor angsa liar juga akan meninggalkan formasi
dan mereka akan menolong si sakit untuk keluar Serta akan melindungi si sakit
sampai dia mati atau mampu terbang kembali. Mereka akan kembali ke
kelompoknya semula atau membentuk kelompok formasi V yang baru. Kesimpulan
Bila kita bersatu dan saling mendukung, bila kita membangun semangat
kebersamaan dan melupakan semua perbedaan yang ada. Kita akan memiliki
kemampuan lebih untuk menghadapi semua tantangan. Bila kita memahami nilai
yang hakiki dari persahabatan. Bila kita menyadari perasaan untuk berbagi HIDUP
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
- Extra Efort Keinginan untuk bekerja lebih baik dari yang dibutuhkan. Keinginan untuk belajar lebih banyak dari yang diperlukan. Keinginan untuk mengetahui dan berpartisipasi dalam kelompok untuk membuat karya yang lebih baik.
- Creating Performance Budaya kreatif selalu membangkitkan kritik yang membangun. Budaya kreatif tidak pernah takut menghadapi budaya reaktif. Budaya kreatif adalah budaya kelompok yang menciptakan perubahan dan pembaharuan.
- Empowerment by Teamwork
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik
PERTEMUAN KE-VIII
THE WINNING TEAM
Visi mahasiswa Esa Unggul Universty yaitu menjadi lulusan terpercaya
dan terdepan di Indonesia. Misi mahasiswa Esa Unggul Universty yaitu
memaksimalkan kepuasan stakeholders melalui bekerja dan bersinergi secara
professional.
Vision and Action
Vision without action is merely a dream. Action without vision is just a phases of time. But Vision with Action can change the world.
Dream & Vision
When I dream alone, it is just a dream. But when we dream together. It is the beginning of reality
Budaya Kerja Mahasiswa Esa Unggul Universty ii
Empowerment adalah budaya kelompok. Empowerment adalah kerjasama kelompok antar dan inter fungsional. Empowerment adalah budaya saling asah dan asuh terhadap kompetensi yang dimiliki anggota dalam kelompok. Empowerment memberikan perbaikan terhadap hasil yang akan dicapai.
Learning from Others •
Budaya yang mau belajar kemanapun. Tidak melihat teman atau lawan,
t idak melihat atasan atau bawahan , tidak melihat senior ataupun
junior , tidak melihat baik atau salah. Untuk kebaikan dan perbaikan bersama.
- Menyiapkan rencana kerja, menjalankan “paper work” cepat, mendelegasikan pekerjaan, mengelola staf dan subordinate, mengelola proyek, memonitor waktu dalam bekerja.
Limited Time
- Menikmati bekerja dengan kecintaan yang tiada habis, menjalankan tugas dengan gembira dan sepenuh hati, mensyukuri nikmat bekerja dengan kesungguhan dan kesenangan, menerima hasil pekerjaan dengan suka cita dan tanpa mengeluh.
Enjoyment
- Saling percaya mutlak diperlukan dalam kelompok, saling percaya adalah fondasi dalam berkelompok, kepercayaan lahir dari integritas anggota dalam kelompok. Trust and trustworthy harus berlangsung secara 2 arah.
Trustworthiness
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Team Player
Seorang “team player” memiliki kualitas yang menjadikan dirinya • mampu bekerja dalam kelompok Seorang “team player” harus menjadi individu yang dibutuhkan dan • dirindukan oleh setiap kelompok Seorang “team player” selalu merindukan bekerja dalam kelompok •
Kualitas 1 “Team Player” : Kemampuan Beradaptasi
Bersedia untuk diajar, memiliki kematangan emosional, memiliki daya kreatifitas, memiliki fokus untuk melayani.
Kualitas 2 “Team Player” : Kemampuan berkolaborasi
Rekan-rekan dalam tim adalah kolaborator bukan competitor, tidak curiga dengan teman satu tim, berkonsentrasi pada tim, bukan pada diri sendiri, menciptakan kemenangan dengan kerjasama.
Kualitas 3 “Team Player”: Memiliki Komitmen
Komitmen dibutuhkan pada saat terjadi kesulitan, komitmen berdasarkan hati, bukan bakat atau kemampuan, komitmen adalah pilihan bukan kondisi, komitmen akan abadi bila didasarkan pada nilai-nilai.
Kualitas 4 “Team Player” : Kemampuan Berkomunikasi
Tidak menutup diri, membuka diri untuk berkomunikasi, membuat aturan 24 jam, memperhatikan hubungan yang mengarah pada konfik, menindak lanjuti komunikasi penting secara tertulis.
Kualitas 5 “Team Player”: Memiliki Kompetensi Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik ii
Excellent process & result, never satisfied with avarage, berfikir sederhana, bertindak detil, berprestasi secara konsisten.
Kualitas 6 “Team Player” : Dapat Diandalkan
Bekerja dengan tulus hati, bekerja dengan tanggung jawab, memiliki pemikiran yang mantap, memberikan kontribusi yang konsisten.
Kualitas 7 “Team Player” : Memiliki Disiplin
Memiliki disiplin dalam pikirannya, memiliki disiplin dalam perasaannya, memiliki disiplin dalam tindakannya.
Kualitas 8 “Team Player”: Memiliki Nilai Tambah
Menghargai setiap anggota tim, menghargai sesuatu yang dihargai oleh tim, memberikan nilai tambah kepada rekan- rekan dalam tim, menjadikan anggota tim menjadi lebih berharga.
Kualitas 9 “Team Player” : Memiliki Antusiasme
Bertanggung jawab atas antusiasme pribadi, bertindak hingga antusiasnya timbul, percaya kepada apa yang mereka lakukan, bergaul dengan orang-orang yang antusias.
Kualitas 10 “Team Player”: Memiliki Tekad Yang Kuat
Memiliki tujuan hidup yang jelas, mengenal kekuatan dan kelemahan diri, memprioritaskan tanggung jawab pribadi, belajar mengatakan tidak, memiliki komitmen terhadap prestasi jangka panjang.
Kualitas 11 “Team Player” : Memiliki Kesadaran Akan Tugas Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Sadar akan tujuan tim, memberikan kehormatan pimpinan tim untuk memimpin, mendahulukan prestasi tim dibandingkan prestasi pribadi, mau berjuang untuk keberhasilan tim.
Kualitas 12 “Team Player” : Memiliki Kesiapan Dalam Bekerja
Mampu menilai situasi pekerjaan, mampu menyelaraskan pikiran, mampu menjaga sikap kerja, mampu mengendalikan tindakan.
Kualitas 13 “Team Player” : Pandai Membangun Jaringan
Mampu menghargai orang lain, membangun pengalaman bersama, mampu membangun kepercayaan, mampu bersikap timbal balik, mampu menikmati kesenangan bersama.
Kualitas 14 “Team Player” : Bersedia Memperbaiki Diri
Memiliki persiapan untuk memperbaiki diri sendiri, mau berkontemplasi dengan diri sendiri untuk mengetahui yang harus diperbaiki, mau menerapkan segala hal yang harus diperbaiki.
Kualitas 15 “Team Player” : Tidak Mementingkan Diri Sendiri
Bersikap murah hati terhadap seluruh anggota tim, menghindari politik internal, perlihatkan kesetiaan, mengutamakan saling ketergantungan dan bukan kemandirian.
Kualitas 16 “Team Player” : Orientasi Pada SOLUSI
Masalah adalah soal perspektif, semua masalah dapat diselesaikan, masalah dapat menghambat tim , tapi juga bisa membuat tim semakin kuat.
Kualitas 17 “Team Player” : Memiliki Keuletan Dalam Bekerja
Mengerahkan semua yang dimiliki bukan yang tidak dimiliki, berupaya dengan tekad dan bukan menunggu takdir, berhenti setelah pekerjaan menjadi tuntas dan bukan berhenti pada saat lelah.
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik ii Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Modul Mata KuliahDasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik
ii Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
PERTEMUAN KE-IX
MEMBANGUN ETOS KERJA UNTUK MERAIH MASA DEPAN
Etos Kerja Guiding beliefs of a person, groups, or institutions (Webster Dictionar).Doktrin tentang kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baikdan benar yang mewujud nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka.
Macam Etos Kerja
1. Etos Kerja Protestan
- - Pekerja keras
- - Bertindak rasional
- - Berdisiplin tinggi
- - Berorientasi material
- - Hemat dan bersahaja
- - Tidak mengumbar kesenangan
- - Menabung dan berinvestasi
2. Etos Kerja Bushido (Jepang)
- - Gi,bertindak demi kebenaran
- - Yu, berani dan bersikap kesatria
- - Jin, murah hati dan cinta sesama
- - Re, bersikap santun
- - Makoto, bersikap tulus >- Meiyo, menjaga kehorm
- - Chugo, menjaga prinsip kesetiaan
- - Munafik Atau Hipokrit - Enggan Bertanggung Jawab - Berjiwa Feodal - Percaya Takhyul - Artistik - Berwatak Lemah
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik
3. Etos Kerja Masyarakat Jawa
Saiki jamane jaman edan, sing ora edan ora keduman.Sak begja-
begjane wong sing edan, luwih begja wong sing eling lan waspada.
(Sekarang ini zaman gila, kalau tidak gila tidak ke bagian. Tapi sebaik- baiknya orang yang gila, lebih baik orang yang beriman dan bertaqwa)
4. Etos Kerja Manusia Indonesia (Ciri-Ciri Utama)
(Mohtar Lubis 1977)
Proses Terbentuknya Etos Kerja Definisi Etos Kerja Seorang Profesional
ii
Etos kerja adalah perilaku kerja positif yang lahir sebagai buah dari keyakinan dan komitmen total pada paradigma kerja tertentu (stephen covey
1994).
VIEWS (Visi, Inovasi, Endurance, Wisdom,
1. Kerja menggunakan visi Aku bekerja tulus dan penuh denganr rasa syukur sesuai dengan cita- cita. Visi anda adalah cita-cita yang akan anda capai di masa depan.
a. Visi Umum ........................................................................................................
b. Visi Khusus .........................................................................................................
c. Visi Terselubung .........................................................................................................
2. Kerja membangun inovasi Aku bekerja untuk menemukan yang lebih baik dengan cara yang benar untuk memperbaiki kehidupan umat manusia. Membangun inovasi adalah memperbaiki hal-hal yang sudah lama berjalan.
a. Inovasi di rumah ........................................................................................................
b. Inovasi di sekolah .........................................................................................................
c. Inovasi di lingkungan pergaulan .........................................................................................................
3. Kerja perlu endurance Aku bekerja tuntas dan penuh dengan rasa integritas. Bekerja tuntas, panggilan terjawab apabila kita bekerja sampai tuntas, yaitu tidak ada lagi yang tertunda, setiap bagian diselesaikan secara menyeluruh, dan selesai pada waktunya.
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Panggilan harus kita jawab dengan penuh integritas, yaitu tidak menipu, tetapi selalu berniat baik. Tidak ingkar janji, tetapi selalu pegang komitmen. Tidak hanya berbicara benar, tetapi bertindak benar. Kita harus meningkatkan endurance (daya tahan) agar bisa bekerja tanpa kenal lelah, belajar tanpa batas waktu, dan bekerja tanpa sakit hati dan tahan godaan.
4. Kerja berlandaskan wisdom Aku bekerja dengan hati yang tulus dan penuh syukur berlandaskan nilai-nilai moral dan agama yang pernah aku dapatkan. Bekerja dengan penuh syukur dengan aktualisasi tampak dalam kita bekerja keras yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh, mempunyai visi ke depan, dan bersikap optimis. Sedangkan bekerja dengan tulus berarti memberi dengan hati bersih, tidak mengumumkan kebaikan yang diperbuat, nrimi ing pandum dan tidak menghitung-hitung. Untuk menjadi bijak, aktualisasi menggunakan wisdom sehingga dapat meraih yang terbaik.
a. yang seharusnya dilakukan ........................................................................................................
b. yang sebaiknya dilakukan .........................................................................................................
c. hasil yang sebaiknya dicapai .........................................................................................................
5. Kerja adalah shows Aku bekerja serius dan penuh kecintaan dan aku buktikan bahwa bisa mencapai visi yang aku telah tetapkan. Kecintaan, kerja tanpa cinta adalah sebuah perhambaan dan ketakutan. Tidak sabar menunggu datangnya senin, selalu menggebu-gebu ketika diberi pekerjaan baru.
Bekerja professional adalah sebuah ibadah sejati.
a. yang kita lakukan selama bekerja ........................................................................................................
b. yang telah kita capai dalam bekerja
Modul Mata Kuliah Dasar-Dasar Perancangan dan Rekayasa Teknik ii .........................................................................................................
c. semangat dan motivasi sebagai pemenang .........................................................................................................
17 kualitas untuk membangun etos kerja professional
1. Mampu beradaptasi
2. Mampu berkolaborasi
3. Berkomitmen
4. Mampu berkomunikasi
5. Kompeten
6. Dapat diandalkan
7. Berdisiplin
8. Memberi Nilai Tambah
9. Antusias
10. Membangun Tekad
11. Sadar Akan Misi