Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian

  Dalam penelitian ini jenis penetitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Dengan melakukan PTK bertujuan untuk menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar-mengajar sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

  Taggart (Denzin, Norman K & Lincoln Yvonna, 2009: 440) mengungkapkan bahwa “Penelitian tindakan kelas umumnya mencakup penggunaan model-model penelitian dan pengumpulan data kualitatif dan interpretif dari kalangan pendidik/guru sebagai langkah untuk memberikan penilaian tentang cara dan teknik untuk meningkatkan praktik pengajaran guru itu sendiri ”.

  Dalam penelitian ini adalah model penelitian yang diungkapkan oleh Kemmis dan Taggart yang merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Model ini dapat mencakup beberapa siklus dan pada masing-masing siklus meliputi tahapan yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Tahapan-tahapan tersebut berlangsung secara berulang-ulang sampai tujuan penelitian tercapai.

  3.2 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.2.1 Latar dan Subjek Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di kelas III SD Negeri Bandungan 01 Semester

  II Tahun Pelajaran 2014/2015. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Bandungan 01 yang berjumlah 39 siswa yang berjumlah 23 siswa laki-laki dan16 siswa perempuan.

3.2.2 Waktu Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan Februari sampai April semester II tahun ajaran 2014/2015. Pada bulan Februari sampai Maret peneliti melakukan observasi dan persiapan. Bulan April peneliti mulai merencanakan Penelitian Tindakan Kelas.

3.3 Variabel Penelitian

2. Variabel terikat (y)

   akibat,

  dalam (Zainal Aqib, 2006: 31) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas menggunakan model spiral (the action research spiral). Penelitian tindakan kelas

  metodologi yang mengacu pada teori Kemmis dan Taggart. Kemmis dan Taggart

  Penelitian ini menggunakan metodologi classroom action research

   hasil belajar IPA kelas III di SD Negeri Bandungan 01.

  karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

  Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

  Menurut Arikunto (2006: 116) mengungkapkan bahwa “Variabel merupakan suatu objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian ”.

  Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran tipe picture and picture.

   menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011: 61).

  Variabel bebas (x) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

  sebagai berikut: 1.

   ini dapat dilihat

  bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel dalam penelitian

   dua, yaitu variabel

  Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi

3.4 Prosedur Penelitian

  (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) yang saling berkesinambungan.

Gambar 3.1 Bagan Model Penelitian Tindakan Kelas dari Kemmis dan Taggart

  Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut: a.

  Siklus I 1.

  Tahap Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini peneliti menyusun langkah-langkah sebagai berikut: a.

  Mengidentifikasi permasalahan

  berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan dilakukan bersama-sama dengan guru kelas.

  b. Menentukan tindakan/alternatif pemecahan masalah setelah

  diketemukan permasalahan dalam kelas tersebut sehingga peneliti dapat menentukan alternatif pemecahan masalah dalam pembelajaran dengan menggunakan suatu metode dan media tertentu.

  c.

  Memilih bahan pelajaran yang sesuai yang akan digunakan dalam rencana pembelajaran.

  d.

  Merancang skenario pembelajaran IPA siklus I menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.

  e.

  Menyusun rencana pembelajaran pada mata pelajaran IPA.

  f.

  Menyiapkan bahan, media dan alat peraga yang diperlukan.

  g.

  Menyusun lembar soal tes formatif 2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

  Dalam tahap pelaksanaan tindakan peneliti melaksanakan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan secara bertahap yang dimulai dengan guru membuka pembelajaran, mengkondisikan ruang belajar bagi siswa, melakukan apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar, menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan berbagai gambar mengenai energi dan penggunaannya, menunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi, melakukan kegiatan berdiskusi dalam kelompok dengan memcocokan gambar dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, meminta siswa untuk memberikan tanggapan. Dalam kegiatan akhir guru dan siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang dilaksanakan, pemberian tes formatif kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa setelah melaksanakan pembelajaran.

3. Tahap Pengamatan

  Kegiatan observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Kegiatan observasi dilaksanakan tidak hanya dilihat melaksanakan pembelajaran. Tingkah laku, sikap dan respon siswa ketika mengikuti pembelajaran juga digunakan dalam mengetahui keberhasilan pembelajaran.

4. Tahap Refleksi

  Pada tahap ini semua data yang terkumpul akan dianalisis digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kelemahan proses pembelajaran pada siklus I. Jika siklus I telah berhasil akan dijadikan acuan pada siklus II, disamping itu juga membandingkan antara hasil kondisi awal dengan siklus I. Sehingga hasil analisis ini yang akan menjadi kesimpulan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang dilakukan dan menentukan perlu tidaknya melaksanakan siklus berikutnya.

  a.

  Siklus II 1.

  Perencanaan a.

  Mengidentifikasi masalah-masalah yang dialami pada siklus I.

  b.

  Merancang skenario pembelajaran IPA siklus II.

  c.

  Menyusun rencana pembelajaran yang lebih efektif pada mata

  pelajaran IPA dengan menggunakan rencana pembelajaran siklus I sebagai acuan.

  d.

  Menyiapkan bahan, media dan alat peraga yang diperlukan.

  e.

  Menyusun soal tes formatif 2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

  Dalam tahap pelaksanaan tindakan peneliti melaksanakan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan secara bertahap yang dimulai dengan guru membuka pembelajaran, mengkondisikan ruang belajar bagi siswa, melakukan apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar, menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan berbagai memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi, melakukan kegiatan berdiskusi dalam kelompok dengan memcocokan gambar dengan model pembelajaran picture and picture, meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, meminta siswa untuk memberikan tanggapan. Dalam kegiatan akhir guru dan siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang dilaksanakan, pemberian tes formatif kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa setelah melaksanakan pembelajaran.

  3. Tahap Pengamatan Dalam kegiatan pengamatan dilakukan dengan melihat tingkah laku, sikap dan respon siswa dalam pembelajaran yang digunakan dalam mengetahui keberhasilan pembelajaran.

  4. Tahap Refleksi Pada tahap ini semua data yang terkumpul teranalisis yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi untuk melihat keberhasilan maupun kelemahan proses pembelajaran pada siklus II.

3.5 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penilaian

  3.5.1 Jenis Data

  Adapun data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar IPA yang diperoleh dari hasil data skor tes formatif. Dari data skor tes formatif, maka diperlukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan variabel yang diteliti.

  3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes, observasi dan dokumen.

1. Teknik tes

  Tes merupakan teknik dengan menggunakan sejumlah pertanyaan yang akan diberikan oleh guru dengan siswa yang jawab jawaban dari

  Hasil tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.

  2. Observasi Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu dengan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran picture and picture. Dalam melakukan observasi peneliti mencatat perilaku dan kejadian yang telah terjadi pada keadaan yang sebenarnya saat proses pembelajaran berlangsung.

  3. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen hasil pembelajaran yang berupa foto dan soal hasil belajar siswa yang berlangsung mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Dokumentasi, dalam penelitian ini diambil menggunakan kamera yang nanti dijadikan foto untuk melihat kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari awal sampai akhir.

3.5.3 Instrumen Pengumpulan Data

3.5.3.1 Lembar Soal Tes

  Soal tes yang akan diberikan adalah jenis tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda. Soal berjumlah 25 pada tiap siklusnya. Tes diberikan pada soal tes formatif (evaluasi) yang dilakukan pada setiap siklus pada pertemuan kedua. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus I

  

Kompetensi Dasar Indikator Instrumen

Soal

  4.2 Mendeskripsikan

  1. Nomor 1 Menjelaskan hasil pengamatan pengertian energi. tentang pengaruh 2.

  Menyebutkan ciri-ciri energi panas, energi dalam Nomor 2, 3,7 gerak, getaran kehidupaan sehari- dalam kehidupan hari.

  Nomor 4, 5, sehari-hari.

  3. Mengidentifikasikan 6, 9 macam-macam energi dalam kehidupan sehari-hari.

  Nomer 10, 4. Mengidentifikasi

  11, 13 adanya pengaruh energi dalam kehidupaan sehari- hari.

  5. Menyebutkan Nomor 8, 17, perubahan bentuk 18, 21, 23 energi.

  Nomor 12, 6. Memberi contoh

  16, 19, 20, bagaimana 25 penggunaan energi dalam kehidupan sehari-hari. energi dalam dalam kehidupan sehari-hari 10,13, 15, 22, 24

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus II

  

Kompetensi Dasar Indikator Instrumen Soal

  4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya.

  2. Mengidentifikasikan macam-macam sumber energi dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Menyebutkan tujuan penggunaan sumber energi.

  4. Menerapkan cara menghemat energi dalm kehidupan sehari-hari.

  5. Menyebutkan manfaat menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari.

  Nomor 1 Nomor 2, 3, 10, 12, 15, 20 Nomor 4, 5, 14, 19, 21 Nomer 7, 8, 9, 13, 17, 18, 23, 24 Nomor 5, 11, 16, 22, 25

1. Menjelaskan pengertian sumber energi.

1.5.3.1 Lembar Observasi

  Lembar observasi digunakan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam proses pembelajaran. Lembar observasi berisikan kegiatan guru dan siswa saat proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti yang bertindak sebagai pelaksana pembelajaran. Sedangkan guru kelas III menjadi observer. Dalam lembar observasi terdapat dua hal yang harus diamati, yaitu kegiatan guru saat mengajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Kisi-kisi lembar observasi kinerja guru dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Hasil Pengamatan Implementasi Tindakan Kinerja Guru No. Aspek Aspek Yang Diamati

  1

  2

  3

  4

  1. Kegiatan Pra Pembelajaran 1.

  Persiapan guru dalam membuat RPP.

  2. Menyiapkan media pembelajaran yang berupa gambar.

  3. Mengkondisikan siswa siap untuk mengikuti pembelajaran

  2. Kegiatan Awal 1.

  Guru membuka pembelajaran dengan salam.

  2. Guru mengecek kehadiran siswa.

  3. Guru melakukan menampilkan gambar.

  4. Guru menyampaikan apersepsi sesuai dengan materi yang disampaikan.

  5. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

  6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  3. Kegiatan Inti 1. menjelaskan Guru materi yang dengan contoh-contoh yang mudah dipahami.

  2. menampilkan Guru contoh-contoh materi pembelajaran menggunakan gambar.

  3. memberikan Guru kesempatan kepada siswa untuk gambar sesuai dengan materi.

  4. mencocokkan Guru hasil siswa.

  5. menjelaskan Guru materi dari gambar.

  6. menjelaskan Guru kepada siswa bagaimana cara mengerjakan LKS (menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture). 7. menjelaskan

  Guru langkah-langkah mengerjakan LKS 8. Guru membagi siswa untuk berkelompok menjadi 4-5 siswa per kelompok. 9. membimbing

  Guru siswa dalam mengerjakan LKS. 10. memberikan

  Guru bimbingan kepada siswa yang masih kesulitan. 11. memberikan

  Guru kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi hasil presentasi. 12. menguatkan

  Guru materi dari pembelajaran yang dilakukan.

  4. Kegiatan 1. memberikan Guru

  Akhir rangkuman materi.

  2. menyimpulkan Guru materi bersama-sama siswa.

  3. melakukan Guru refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

  4. memberikan Guru penilaian hasil belajar menggunakan soal evaluasi.

  5. memberikan Guru tindak lanjut kepada siswa.

  Hasil lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4 Hasil Pengamatan Impementasi Tindakan Aktivitas Siswa

  No. Aspek Aspek Yang Diamati

  1

  2

  3

  4 1.

  1. Kegiatan Pra Siswa menyiapkan Pembelajaran alat tulis.

  2. Siswa duduk di tempat duduk masing- masing. pembelajaran.

  2.

  1. Kegiatan Siswa berdoa dan Awal menjawab salam dari guru.

  2. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

  3.

  1. Kegiatan Inti Siswa mencocokan gambar.

  2. Siwa memperhatikan materi penjelasan guru melalui gambar.

  3. Siswa mendengarkan menjelaskan guru mengenai langkah- langkah mengerjakan LKS (model pembelajaran kooperatif tipe picture

  

and picture )

4.

  Siswa (kelompok) masing-masing mengerjakan LKS.

  5. Kemampuan siswa bekerja secara aktif dalam berdiskusi dalam kelompok.

  6. Siswa secara mempresentasikan hasilnya.

  7. Siswa aktif memberi tanggapan kepada kelompok yang sedang presentasi.

  8. Siswa mendengarkan penjelasan guru dalam menguatkan materi menggelompokan gambar.

  4.

  1. Kegiatan Siswa membuat Akhir kesimpulan materi pelajaran.

  2. Siswa melakukan refleksi pembelajaran.

  3. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

  4. Siswa mendengarkan tindak lanjut yang diberikan guru.

1.6 Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

3.6.1 Validitas

  Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat menangkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi, 2006: 168). Tes validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen itu dapat digunakan atau tidak.

  Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya soal yang diberikan kepada siswa. Uji validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total

  Correlation dengan menggunakan spss versi 20. Dalam uji validitas soal dikatakan valid jika harga r hitung > r tabel pada nilai signifikasi 5 %.

  Dan sebaliknya jika harga r hitung < r tabel pada nilai signifikasi 5 % maka soal dikatakan tidak valid. Suatu item instrument penelitian dikatakan valid jika memiliki koofesien correceted item to total correlation > 0.30 (Sugiono, 2009). Setelah dilakukan uji validitas terhadap 25 soal pilihan ganda, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I Soal Correceted Item-Total Keterangan Correlation

  Soal 1 .541 Valid Soal 2 .133 Tidak Valid Soal 3 .415 Valid Soal 4 .487 Valid Soal 5 .321 Valid Soal 6 .518 Valid Soal 7 .684 Valid Soal 8 .623 Valid Soal 9 .189 Tidak Valid

  Soal 10 .328 Valid Soal 11 .429 Valid Soal 12 .189 Tidak Valid Soal 13 .470 Valid Soal 14 .194 Tidak Valid Soal 15 .514 Valid Soal 16 .486 Valid Soal 17 .439 Valid Soal 18 .337 Valid Soal 19 .239 Tidak Valid Soal 20 .357 Valid Soal 21 .378 Valid Soal 22 .372 Valid Soal 23 .418 Valid Soal 24 .329 Valid Soal 25 .354 Valid

  Pada siklus I melalui uji validitas soal, dengan 25 butir soal didapatkan hasil 20 valid dan 5 soal tidak valid. Adapun butir soal yang valid meliputi nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, dan 25.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II Soal Correceted Item-Total Correlation Keterangan

  Soal 1 .509 Valid Soal 2 .414 Valid Soal 3 .589 Valid Soal 4 .406 Valid Soal 5 .493 Valid Soal 6 .201 Tidak Valid Soal 7 .319 Valid Soal 8 .589 Valid Soal 9 .528 Valid

  Soal 10 .428 Valid Soal 11 .431 Valid Soal 12 .446 Valid Soal 13 .385 Valid Soal 14 .324 Valid Soal 15 .483 Valid Soal 16 .108 Tidak Valid Soal 17 .510 Valid Soal 18 .557 Valid Soal 19 .606 Valid Soal 20 .663 Valid Soal 21 .556 Valid Soal 22 .211 Tidak Valid Soal 23 .306 Valid Soal 24 .287 Tidak Valid Soal 25 .387 Valid

  Pada siklus II melalui uji validitas soal, dengan 25 butir soal didapatkan hasil 20 valid dan 4 soal tidak valid. Adapun butir soal yang valid meliputi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19,

  20, 21, 23, dan 25. Sedangkan soal yang tidak valid npmor 6, 16, 22, dan 24.

3.6.2 Reabilitas

  Menurut Nana Sudjana (2011:16) reabilitas alat penilaian merupakan ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Dapat dikatakan alat penilaian tersebut digunkan akan memberikan hasil yang relative sama. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal menggunakan SPSS 20.

  Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut :

  : Tidak dapat diterima a ≤ 0,7 0,7 : Dapat diterima

  < a ≤ 0,8 : Reliabilitas bagus

  0,8 < a ≤ 0,9 a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan

Tabel 3.7 Hasil Uji Reabilitas Soal Evaluasi Siklus I Reliability Statistics

  Cronbach's N of Items Alpha

  .748

  25 Untuk reabilitas diperoleh angka koefisien Alpha,748 yang artinya instrumen dapat diterima. Dengan demikian instrumen tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian siklus I.

Tabel 3.8 Hasil Uji Reabilitas Soal Evaluasi Siklus II Reliability Statistics

  Cronbach's N of Items Alpha

  .886

  25 Untuk reabilitas diperoleh angka koefisien Alpha,886 yang artinya instrumen dapat reliabilitas bagus.

  3.7 Indikator Keberhasilan

  Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas

  III di SD Negeri Bandungan 01 dalam pelajaran IPA ini, tolak ukur dalam penelitian ini adalah ketuntasan belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian tindakan ini apabila 80 % hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Bandungan 01 dapat mencapai ketuntasan hasil belajar sebesar >75 (KKM).

  3.8 Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data dengan menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu dengan cara membandingkan hasil belajar IPA pada siklus I dan siklus II dan dalam bentuk diagram kemudian dideskripsikan data yang telah dianalisis yang selanjutnya ditarik kesimpulan. Penyajian data kuantitatif dapat dipaparkan menggunakan rumus sebagai berikut: NILAI AKHIR = X 100

  Hasil perhitungan dilihat dari kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.9 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

  Kriteria ketuntasan Kualifikasi >75 Tuntas

  < 75 Tidak Tuntas Dengan demikian dapat ditentukan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Energi Kelas IV Sekolah Dasar

0 1 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Energi Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 89

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Tanduk Kabupaten Boyolali Se

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri 1

0 1 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar S

0 1 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Tanduk Kabupa

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Tanduk Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Tanduk Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 71

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang S

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 29