Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Untuk SMK Kelas X
Pembelajaran 1 - Kompetensi Dasar 1.1
Pendahuluan :
Dengan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar diharapkan putra-putri Indonesia sanggup menjalin persatuan serta dapat berperan serta dalam memajukan dunia ilmu pengetahuan. Kalian pun tidak luput dari harapan itu.
Pada pertemuan awal ini, kalian akan diajak untuk dapat memahami apa itu lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku ataupun yang tidak lazim/baku. Melalui topik ini, pertama-tama kalian akan diajak untuk menyimak sebuah pidato agar kalian dapat memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak lazim/baku sehingga kalian mampu untuk menganalisisnya. Kemampuan ini akan berguna pula pada pembelajaran berikutnya mengenai menyimak dan mendiskusikan sebuah teks puisi Chairil Anwar. Kalian juga diajak untuk berbicara di dalam kelompok ataupun kelas untuk dapat mengemukakan pendapat.
Kedua, dalam situasi tertentu kalian akan diajak untuk memahami penggunaan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda dengan tepat dan bisa memberi komentar atau menilai lewat ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku ataupun yang tidak lazim/baku dari teman-temanmu.
Ketiga, kalian diajak untuk memerhatikan dan mencatat lafal, intonasi, dan jeda yang lazim/baku ataupun yang tidak lazim/baku dari siaran radio ataupun televisi. Hal itu dapat kalian perhatikan saat penyiar radio atau televisi sedang membawakan berita.
Sebelumnya, sebaiknya kalian melakukan cek kemampuan dulu. Cek Kemampuan Cek Kemampuan Cek Kemampuan Cek Kemampuan Cek Kemampuan
Berilah tanda ( ) pada kolom Ya atau Tidak yang tersedia sesuai dengan apa yang kalian pahami!
No
Pertanyaan
Ya Tidak
1. Dapatkah kalian menganalisis tepat tidaknya lafal, tekanan, intonasi, dan jeda ketika menyimak pembacaan teks pidato?
2. Apakah kalian bisa menggunakan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda dengan tepat pada situasi tertentu?
3. Dapatkah kalian melafalkan kata dengan tepat?
4. Dapatkah kalian menilai lafal, tekanan, intonasi, dan jeda dalam pem- bacaan teks puisi?
5. Bisakah kalian mencatat lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang baku dan tidak dari siaran radio atau televisi?
Apabila kalian menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan di atas, pelajarilah materi tersebut pada modul ini. Apabila kalian menjawab “Ya” pada semua pertanyaan, lanjutkanlah dengan mengerja-kan aktivitas-aktivitas dan tes akhir pembelajaran yang ada pada modul ini.
Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Untuk SMK Kelas X
3. metode hafalan: dalam berpidato, pembicara dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada or-
Pidato adalah pengungkapan pikiran (wacana)
menyampaikan isi naskah pidato yang telah ang banyak di depan khalayak (KBBI, 2003). Pidato
dipersiapkan, dan
biasanya dilaksanakan secara lisan.
4. metode ekstemporan (tanpa persiapan naskah): Kemahiran berpidato diperoleh tidak dengan
pidato dengan metode ini direncanakan dengan serta-merta, tetapi harus melalui latihan yang teratur
cermat dan dibuat catatan-catatan penting yang dan berkelanjutan. Agar kalian dapat berpidato dengan
sekaligus menjadi urutan dalam uraian itu. baik, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.
1.1.1 1.1.1 1.1.1 Teks Pidato Teks Pidato Teks Pidato Teks Pidato Teks Pidato
1. Menyelidiki pendengar dengan mengajukan
pertanyaan, misalnya: siapa pendengarnya, Coba kalian baca dan cermati teks pidato berikut jenis kelamin, pendidikan dan lain-lain.
ini!
2. Memilih topik atau tema hendaknya disesuai-
Pandangan Politik WALHI Terhadap
kan dengan kemampuan diri, mempunyai arti
Realitas Politik Lingkungan Hidup 2007
atau kegunaan bagi pendengar dan lain-lain.
dan Momentum 100 tahun Kebangkitan
3. Mengumpulkan bahan berdasarkan pengala-
Nasional pada 28 Januari 2008
man, hasil penelitian, imajinasi, buku bacaan, Memasuki tahun 2007, Wahana Lingkungan media massa maupun media elektronik.
Hidup Indonesia (WALHI) kembali mengungkap-
4. Membuat kerangka pidato, caranya sama kan kepada khalayak luas fakta dari ketidakadilan dengan membuat kerangka karangan lainnya,
(unjustice) dan gagalnya sistem pengurusan yakni: pembuka, isi, dan penutup.
alam yang telah menyebabkan kolapsnya
5. Mengembangkan pidato menjadi kerangka pranata kehidupan rakyat. Selanjutnya WALHI pidato.
menyebut rangkaian krisis ini sebagai bencana ekologis (ecological disaster).
6. Latihan oral dengan vokal yang tepat, dengan suara yang nyaring.
Pengurus negara cenderung mengabaikan fakta bahwa Indonesia sedang dalam fase kritis,
Agar pidato kalian dapat menarik minat dan baik dari segi ekologis maupun kemampuan perhatian pendengar perlu diperhatikan hal-hal
bertahan hidup mayoritas rakyat terkena dampak sebagai berikut:
pembangunan. Praktik ekploitasi alam terus
1. kemukakan fakta dengan jelas, menjadi pilihan walau beragam peringatan telah
2. gunakan bahasa Indonesia yang baik diberikan oleh organisasi dan pemerhati sehingga mampu membangkitkan minat
lingkungan hidup dalam dan luar negeri. pendengar terhadap masalah yang kita
Konversi kawasan-kawasan hutan terus di- sampaikan,
lakukan untuk perkebunan swasta skala besar, pertambangan, dan kebutuhan industri. Di hulu,
3. berbicara secara wajar dan terbuka, hutan sebagai kawasan pemasok air terus
4. sajikan materi dengan lafal dan intonasi yang mengalami penggundulan hingga mencapai 2,7 tepat,
juta hektar/tahun. Di hilir, ekosistem mangrove
5. gunakan mimik dan gerak-gerik secara wajar. terus mengalami penyempitan, hingga menyisa- Jika seseorang berpidato tanpa menghiraukan
kan kurang dari 1,9 juta hektar di sepanjang cara penyampaian pidato, alhasil isi pidato itu tidak
pesisir Indonesia. Sekitar 2-4 juta ton ikan dari akan sampai kepada pendengar.
perairan Indonesia pun terus dicuri. Perusahaan- perusahaan lintas negara telah menguasai lebih
Ada empat macam metode pidato yang bisa dari 90% ladang-ladang minyak dan gas bumi kalian pelajari:
Indonesia. Sementara, sekitar 60% total produksi
1. metode impromptu (serta-merta): berpidato tanpa gas bumi dan lebih dari 80% batubara pertahun persiapan,
terus diekspor.
2. metode naskah: dalam berpidato pembicara Hasilnya, lebih dari 37 juta orang masih berada membaca teks/naskah yang telah dipersiapkan,
pada kategori miskin dan angka pengangguran
Pembelajaran 1 - Kompetensi Dasar 1.1
masih berada pada kisaran 10%. Beban utang telah membawa Indonesia ke ambang kehancuran negara terus bertambah. Belum lagi beban utang
yang cukup serius. Hilangnya kepercayaan dan luar negeri yang pada triwulan kedua tahun 2007,
semangat optimisme rakyat pun turut melengkapi sedikitnya sudah tercatat 79 milyar dollar AS.
kemerosotan mental dan harga diri bangsa. Bencana ekologis semakin mengkhawatirkan.
Kondisi Indonesia hari ini sudah jauh dari cita- Periode 2006-2007, tercatat terjadi 840 kejadian
cita para pendiri bangsa, yakni, untuk Indonesia bencana, dengan menelan korban 7.303 jiwa
yang berdaulat dan bermartabat. Berdaulat atas meninggal dan 1.140 orang dinyatakan hilang;
setiap jengkal bumi pertiwi dan bermartabat sedikitnya 3 juta orang menjadi pengungsi dan
sebagai bangsa dan negara dihadapan bangsa- 750.000 rumah rusak atau terendam banjir.
bangsa lain di dunia.
Bencana ekologis telah membawa Indonesia ke Ini harus segera diakhiri. Menjelang 28 tahun ambang kehancuran yang cukup serius.
WALHI (1980-2008), dengan sadar WALHI Hilangnya kepercayaan dan semangat optimisme
mengakui bahwa perjuangan yang dilakukan rakyat turut melengkapi kemerosotan mental dan
hingga hari ini belum dapat mengantarkan harga diri bangsa. Tabiat pengurus negara untuk
Indonesia pada kehidupan yang dicita-citakan. memperdagangkan kekayaan bumi Indonesia
Bahkan, kecenderungan terkini memperlihatkan, semakin cepat, murah, marak, dan mudah justru
semakin masifnya pengrusakan lingkungan hidup semakin diperteguh di tahun 2007.
dengan segala konsekuensinya yang mengantar- Bencana ekologis juga terjadi pada sektor
kan Indonesia pada situasi darurat atau “darurat perkebunan. Perluasan perkebunan sawit sudah
Indonesia”.
jauh dari kebutuhan domestik akan sawit. Hal Dalam momentum seratus tahun Kebangkitan ini bukan hanya disebabkan oleh luas lahan yang
Nasional (1908-2008), WALHI memandang cocok dan berpotensi untuk ditanami sawit,
sudah saatnya Indonesia bangkit dengan namun juga oleh kebijakan yang telah disiapkan
kecerdasan dan kekuatan kolektif rakyat, dengan oleh pemerintah, di antaranya program kredit
menekankan kepada 2 pemikiran mendasar. khusus guna mendukung revitalisasi perkebunan
Pertama, Indonesia membutuhkan sebuah ke- dengan menjanjikan kredit modal usaha dengan
pemimpinan nasional yang kuat, efektif dan bunga hanya 10% bagi para investor. Tidak hanya
berpihak pada rakyat, yang bercirikan: berani dari aspek permodalan, berdasarkan Peraturan
untuk mendorong penghapusan utang negara, Menteri Pertanian No.26 Tahun 2007, pengusaha
serta berani menagih utang ekologis yang telah perkebunan kelapa sawit kini diberi keleluasaan
menyebabkan menurunnya kualitas hidup menguasai areal hingga 100.000 hektar di satu
rakyat, anti terhadap pendekatan sektoral karena wilayah provinsi atau kabupaten. Sebelumnya,
terbukti gagal dalam mengurus sumberdaya alam swasta hanya diperkenankan memiliki kebun
dan lingkungan hidup Indonesia secara efektif, seluas 20.000 hektar (SK Menteri Pertanian
adil dan lestari. Konsekuensinya, diperlukan No.357 Tahun 2002).
keberanian politik untuk meninjau ulang seluruh Teranyar, dalam isu perubahan iklim, ke-
kebijakan yang berpotensi menghancurkan pentingan ekosistem hutan Indonesia, tidak
ekologis dan kepentingan keberlanjutan dijawab dengan kebijakan jeda tebang
kehidupan dan penghidupan rakyat. (moratorium logging). Pemerintah Indonesia justru
Kedua, proses panjang gerakan lingkungan mempercayakan pengelolaan hutan Indonesia
hidup dan pembaharuan Indonesia yang dibangun pada mekanisme pasar global melalui proposal
selama ini, terbukti belum efektif. Untuk itu, REDD-I (Reduce Emission from Deforestation
membangun rakyat kritis (critical mass) sebagai and Degradation in Indonesia). Proposal ini tidak
wujud dari percepatan perjuangan lingkungan saja telah menunjukkan lemahnya kualitas
hidup yang sejati menjadi mutlak diperlukan; diplomasi Indonesia, namun terkesan telah
untuk menahan dan melawan laju ketidakadilan menggadaikan kedaulatan rakyat Indonesia atas
lingkungan di Indonesia.
sumberdaya hutan. Rakyat kritis yang dimaksud adalah rakyat Inisiatif progresif dari masyarakat sipil yang ber-
yang mengetahui sedang hidup dalam ancaman pegang dan percaya atas keberpihakan hukum ekologis siap berbuat untuk keselamatan kolektif, di Indonesia, justru dicederai dengan berbagai dan berani untuk membangun kekuatan politik keputusan yang diambil oleh lembaga peradilan. alternatif, yang anti terhadap model pembangu-
Bencana ekologis yang tidak juga teratasi, nan neolibaralisme yang telah menghancurkan
Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Untuk SMK Kelas X
ekologis dan melanggengkan pelanggaran HAM Coba kalian bayangkan jika seorang berpidato di bumi pertiwi (baca: Indonesia). Hanya dengan
dengan intonasi yang lemah seperti orang sakit! Dapat rakyat kritislah percepatan terjadinya perubahan
dipastikan pendengar tidak akan yakin dengan Indonesia yang berdaulat dan bermartabat dapat
pendapat yang dilontarkan orator. tercapai. Berbuat untuk Bumi dan Kebangkitan
Berikut ini adalah format yang bisa digunakan Indonesia!
untuk menilai pembacaan teks pidato.
Jakarta, 21 Januari 2008
Format Penilaian
Chalid Muhammad (Direktur Eksekutif Nama siswa yang dinilai : ....................................
Nasional WALHI)
Nama penilai
sumber: www.walhi.or.id
No
Aspek Panduan pertanyaan Komentar
1.1.2 1.1.2 1.1.2 1.1.2 1.1.2 Menyimak dan Memberikan Menyimak dan Memberikan Menyimak dan Memberikan Menyimak dan Memberikan Menyimak dan Memberikan
1. Lafal
Apakah lafal yang
Penilaian pada Pembacaan digunakan orator Penilaian pada Pembacaan Penilaian pada Pembacaan Penilaian pada Pembacaan Penilaian pada Pembacaan Teks Pidato sudah tepat? Teks Pidato Teks Pidato Teks Pidato Teks Pidato
Apakah orator menyimak atau mendengarkan. Oleh karena itu,
Pidato diterima oleh pendengarnya dengan cara
2. Tekanan
memberi tekanan bukan penampilan fisik yang diutamakan dalam me-
pada bagian
laksanakan pembacaan teks pidato, melainkan cara
penting?
penyampaian pidato yang benar. Cara penyampaian
Apakah intonasi yang benar akan memudahkan pendengar
3. Intonasi
yang digunakan memahami hal-hal yang dibicarakan oleh orang yang
orator sudah tepat? berpidato.
Apakah jeda yang oleh orator (orang yang ahli berpidato) supaya orang
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan
4. Jeda
dilakukan orator yang menyimak pidato memahami isi pidato, di
sudah tepat? antaranya lafal tekanan, intonasi, dan jeda. Mengapa aspek-aspek tersebut harus di-
perhatikan? Aspek-aspek tersebut dapat membantu orator agar isi pidato dapat sampai kepada pen-
Kerjakan aktivitas berikut ini dalam buku
dengar sesuai dengan tujuan pidato. Misalnya,
tugasmu!
seorang orator berpidato untuk tujuan menyakinkan
1. Buatlah sebuah pidato baru dalam rangka atau membuat pendengar yakin untuk menyetujui
Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik In- pendapatnya. Oleh karena itu, orator harus
donesia. Perhatikan sistematika penulisan- memerhatikan Lafal tekanan, intonasi, dan jeda.
nya!
2 Carilah dan diskusikan dalam kelompok arti lafal, tekanan, Intonasi, dan jeda dalam kamus!
3. Berlatihlah membawakan pidato yang telah
kalian buat dengan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tepat!
.com.tif
4. Bacakan pidato kalian di depan kelas secara
w .friendster
bergiliran, satu per satu!
5. Kalian yang belum mendapatkan giliran,
e r: w b simaklah pembacaan pidato teman kalian
dengan saksama!
6. Berikan penilaian kepada pembacaan pidato Gambar 1.1
teman kalian dengan menggunakan format Cara penyampaian pidato Presiden SBY yang baik
yang telah ada (halaman 4)! memudahkan kita sebagai pendengar untuk
memahami hal-hal yang berusaha disampaikan
7. Laporkan di muka kelas hasil penilaian kalian!
Pembelajaran 1 - Kompetensi Dasar 1.1
Pada bagian ini, kalian akan diminta untuk men- diskusikan sebuah puisi, kemudian melaporkan hasil
Kepada Peminta-minta
diskusi kelompok kalian di muka kelas untuk Chairil Anwar ditanggapi kelompok yang lain.
Baik, baik, aku akan menghadap Dia
1.2.1 1.2.1 1.2.1 1.2.1 1.2.1 Pengertian Puisi Pengertian Puisi Pengertian Puisi Pengertian Puisi Pengertian Puisi
Menyerahkan diri dan segala dosa Tapi jangan tentang lagi aku
Puisi mencakup gabungan unsur-unsur berupa Nanti darahku jadi beku emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan
pancaindra, susunan kata, kata-kata kiasan, Jangan lagi kau bercerita kepadatan dan perasaan yang bercampur baur
Sudah tercacar semua di muka (Pradopo, 2000: 6). Dengan adanya unsur-unsur itu
Nanah meleleh dari muka maka dalam membaca puisi diperlukan sikap terbuka
Sambil berjalan kau usap juga yang kreatif. Kita tidak dapat serta-merta menangkap
Bersuara tiap kau melangkah makna puisi seperti halnya orang membaca karya
Mengerang tiap kau memandang prosa. Barangkali kita bisa langsung menangkap apa
Menetes dari suasana kau datang yang diceritakan dalam puisi, namun untuk
Sembarang kau merebah memahami isi ceritanya masih diperlukan renungan
dan pembacaan kembali yang lebih cermat. Mengganggu dalam mimpiku Menghempas aku di bumi keras
Dari uraian di atas, agar pendengar atau Di bibirku terasa pedas pembaca puisi dapat mendapatkan perasaan yang
Mengaduk-aduk telingaku bercampur baur dengan emosi, imajinasi, ide, nada,
dan lain-lain, kalian harus benar-benar memerhatikan Baik,baik, aku akan menghadap Dia intonasi, tekanan, nada, durasi, perhentian (jeda), dan
Menyerahkan diri dan segala dosa lafal. Mengapa harus diperhatikan? Karena dengan
Tapi jangan tentang lagi aku memperhatikan keenam hal itu, pendengar atau
Nanti darahku jadi beku. pembaca puisi dapat memahami puisi tersebut.
Dikutip dari Deru Campur Debu Telah disebutkan di awal bahwa pada bagian ini kalian akan mendiskusikan intonasi, tekanan, nada, durasi, perhentian (jeda), dan lafal dalam pembacaan puisi.
1.2.2 1.2.2 1.2.2 1.2.2 1.2.2 Teks Puisi Teks Puisi Teks Puisi Teks Puisi Teks Puisi
Pilihlah lima temanmu yang dianggap paling
Kerjakan aktivitas berikut ini!
mahir membaca puisi! Lima temanmu itu akan mem-
1. Carilah sebuah puisi baru atau kalian bisa bacakan puisi sesuai kemampuannya. Perhatikan
menggunakan puisi yang ada di halaman ini! intonasi, tekanan, nada, durasi, perhentian (jeda), dan
2. Berlatihlah membacakan puisi yang telah lafal pembacaan puisi lima teman kalian tersebut! kalian dapatkan, terutama untuk intonasi,
tekanan, nada, durasi, perhentian (jeda), dan lafalnya!
3. Bacakan puisi kalian di depan kelas dengan memerhatikan intonasi, tekanan, nada, durasi, perhentian (jeda), dan lafalnya dengan tepat!
4. Diskusikan penilaian kalian tentang penampil- an pembacaan puisi teman kalian dan tulis hasilnya dalam buku tugas !
Sumber: matabaca Jan 2006.tif
Gambar 1.2 Dalam pembacaan puisi, intonasi, tekanan, nada, durasi, jeda, dan lafal juga harus diperhatikan
Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Untuk SMK Kelas X
Pada bagian awal kalian telah menyimak pidato pementing. Tekanan ini terjadi ketika ada kata atau untuk memberikan penilaian tentang lafal, tekanan,
bagian tertentu dari sebuah kalimat yang intonasi, dan jeda. Sekarang kalian akan mempelajari
dipentingkan atau dipertentangkan dengan kata atau lebih dalam tentang penggunaan lafal, tekanan,
bagian kalimat lain. Perhatikan contoh berikut ini! intonasi, dan jeda dengan tepat pada situasi tertentu. Berikut ini uraiannya.
Ana Avanti perancang kebaya modern yang sangat terkenal di kalangan artis.
- (bukan Ramli atau orang lain) Apa yang dimaksud dengan intonasi? Intonasi
1.3.1 1.3.1 1.3.1 1.3.1 1.3.1 Intonasi Intonasi Intonasi Intonasi Intonasi
Ana Avanti perancang kebaya modern adalah kerja sama antara nada, tekanan, durasi, dan
yang sangat terkenal di kalangan artis. perhentian-perhentian yang menyertai suatu tutur,
- (bukan penjual)
dari awal hingga perhentian yang terakhir (Gorys
Ana Avanti perancang kebaya modern Keraf, 1991). Jadi, unsur-unsur yang terpenting dalam yang sangat terkenal di kalangan artis. intonasi adalah tekanan, nada, durasi, dan - (bukan kebaya tradisional) perhentian. Unsur-unsur tersebut termasuk unsur
suprasegmental bahasa.
Ana Avanti perancang kebaya modern yang sangat terkenal di kalangan artis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia - (bukan sembarangan) (2002:440), intonasi adalah lagu kalimat atau tinggi
Ana Avanti perancang kebaya modern rendahnya nada. Sebuah lagu dapat kita nikmati yang sangat terkenal di kalangan artis. keindahannya berkat suara penyanyi yang merdu dan
intonasi yang tepat. Intonasi dalam lagu sangat - (bukan kalangan orang awam) penting, demikian pula dalam berbicara. Akan
terdengar janggal jika penutur salah dalam Kata-kata yang bergaris bawah dalam kalimat- menggunakan intonasi. Setiap kalimat mempunyai
kalimat di atas mendapat tekanan. intonasi yang berbeda, intonasi kalimat berita berbeda
dengan intonasi kalimat tanya, berbeda juga dengan
1.3.3 1.3.3 1.3.3 1.3.3 1.3.3 Nada Nada Nada Nada Nada
kalimat perintah. Perhatikan kalimat berikut ini! Nada atau pitch dalam bahasa ditandai dengan Ucapkan dengan intonasi yang tepat! tinggi rendahnya arus ujaran. Tinggi rendahnya arus
Kamu melihat kejadian itu? ujaran terjadi karena frekuensi getaran yang berbeda (Dikatakan dengan ragu-ragu.)
pada segmen bahasa.
Kamu melihat kejadian itu? Dalam bahasa Indonesia, nada hanya berfungsi (Dikatakan dengan rasa ingin tahu.)
membedakan arti bila terdapat dalam kalimat. Nada
Kamu melihat kejadian itu? yang distingtif dalam kalimat adalah intonasi yang (Dikatakan dengan marah.)
distingtif. Oleh karena itu, ada intonasi berita, intonasi tanya, intonasi perintah, intonasi kemarahan, dan
Semalam terjadi gempa di Yogya
sebagainya.
Jangan pergi ke sana! Dalam ilmu bahasa, nada biasanya di-
lambangkan angka sama dengan nada musik,
1.3.2 1.3.2 1.3.2 1.3.2 1.3.2 Tekanan Tekanan Tekanan Tekanan Tekanan
misalnya / 2 3 2 / atau / 2 4 2 /. Hanya bedanya dalam musik variasi nadanya lebih banyak.
Tekanan atau stress berkaitan dengan keras lembutnya arus ujaran. Tekanan itu muncul ketika
Perhatikan contoh berikut: kita membunyikan satuan bahasa seperti kata, frasa,
Tuturan dengan intonasi marah. atau kalimat. Dalam beberapa bahasa di dunia,
tekanan itu berfungsi untuk membedakan arti
Kamu malas!
(distingtif). Sementara dalam bahasa Indonesia tekanan yang membedakan arti hanya terdapat dalam
Tuturan dengan intonasi bernada kelakar. satuan bahasa yang berupa kalimat. Dalam kalimat,
tekanan ini biasanya disebut emphasis atau tekanan
Ha i
malas!
Pembelajaran 1 - Kompetensi Dasar 1.1
1.3.4 1.3.4 1.3.4 1.3.4 1.3.4 Durasi Durasi Durasi Durasi Durasi
//Saya pergi ke Surabaya.// Yang dimaksud dengan durasi adalah suatu
//Masuk!//
jenis unsur suprasegmental yang ditandai oleh
//Siapa Anda?//
panjang pendeknya waktu yang diperlukan untuk mengucap sebuah segmen bahasa. Dalam bahasa
Berikut ini contoh kalimat dengan satu per- Indonesia, durasi yang distingtif hanya terdapat pada hentian antara dan satu perhentian akhir. bidang kalimat. Dalam bidang kata tidak ada durasi
distingtif. Durasi itu sering mempengaruhi panjang
//Ketika rumahnya dilanda banjir,/Ahmad pendeknya fonem dalam sebuah kata dalam kalimat.
sedang berada di luar kota.// Perhatikan contoh berikut ini!
//Ibu pergi ke supermarket. //Anita pergi Tanggapan beberapa orang terhadap sebuah
ke perpustakaan.//
lukisan sebagai berikut:
1.3.6 1.3.6 1.3.6 1.3.6 1.3.6 Lafal Lafal Lafal Lafal Lafal
Lukisan itu indah sekali!
Lukisan itu in-dah sekali! Selain intonasi, lafal sangat penting dalam
Lukisan itu indah – sekali! berbahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indone- sia, lafal berarti cara seseorang atau sekelompok orang di suatu masyarakat bahasa mengucapkan
Dalam tuturan yang lebih panjang, misalnya bunyi bahasa. Perhatikan contoh pelafalan kata dalam menyampaikan pidato-pidato atau ceramah,
berikut!
durasi akan tampak dalam bentuk lain. Misalnya, pembicara ingin memberikan penekanan pada bagian
Kata
Pelafalan
tertentu, bagian itu diucapkan dalam waktu yang lama (pelan-pelan). Sementara bagian yang tidak
dékade penting diucapkan dengan cepat.
dekade
apel
apél apel
1.3.5 1.3.5 1.3.5 1.3.5 1.3.5 Perhentian (Jeda) Perhentian (Jeda) Perhentian (Jeda) Perhentian (Jeda) Perhentian (Jeda)
absén Perhentian merupakan pemutusan suatu arus
absen
esa ujaran yang sedang berlangsung. Perhentian
esa
berkaitan dengan bidang tutur berupa kalimat atau wacana. Perhentian dapat dibedakan menjadi dua.
a. Perhentian antara atau nonfinal, biasanya di- lambangkan dengan tanda koma (,). Perhentian macam itu disebut juga jeda. Jeda terjadi karena
Kerjakan aktivitas-aktivitas berikut ini
kebulatan amanat suatu tuturan belum terjadi.
dalam buku tugasmu!
Penggunaan jeda, selain memudahkan kalian
A. Jelaskan secara lisan yang dimaksud:
memahami ketepatan pesan/informasi, jeda juga
d. durasi dapat kita gunakan untuk membedakan makna.
a. intonasi
e. perhentian (jeda) Perhatikan contoh berikut ini!
b. tekanan
c. nada
f. lafal
B. Tentukan perhentian antara dan
Hari ini, teman kakak yang baru datang
perhentian akhir kalimat-kalimat di
dari Bandung menginap di rumah kami.
bawah ini! Lalu, bacakan di muka kelas!
(Lafalkan dengan jeda yang tepat.)
1. Dalam hal makanan yang penting adalah gizinya
2. Makanan kita sehari-hari hendaklah memenuhi kata datang.
Kata yang baru menerangkan teman kakak dan
syarat ilmu gizi yaitu makanan yang mem-
b. Perhentian akhir atau final, biasanya dilambang- punyai zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh kan dengan tanda titik (.), tanda seru (!), atau
3. Orde Baru menumbangkan kekuasaan tanda tanya (?).
Sukarno akan tetapi tidak berarti memberikan Berikut ini contoh kalimat dengan satu per-
ke-merdekaan kepada rakyat hentian akhir.
4. Tragedi berdarah Semanggi Jakarta hari Jumat
13 November 1999 yang lalu meninggalkan luka yang mendalam di hati rakyat Indonesia
Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Untuk SMK Kelas X
5. Perjuangan para mahasiswa itu dilihat pula
D. Tuliskan 5 kata yang bentuknya sama, tetapi
dalam arti yang lebih luas yakni berpolitik untuk
dilafalkan berbeda dan memiliki makna
mencapai kesejahteraan umum
yang berbeda pula! Buatlah masing-masing
C. Lafalkan kata-kata berikut ini! dalam kalimat agar jelas perbedaannya!
seri dan séri
3. ijazah
8. film
Pertandingan antara dua kesebelasan itu
4. sarat
9. produktivitas
berhasil seri.
5. zaman
10. efektif
Séri karangan yang yang berkenaan dengan suasana politik luar negeri.
Pada bagian sebelumnya kalian telah me- suara orang. Ada penyiar radio yang memiliki suara mahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda pada
lembut mendayu-dayu. Ada pembaca berita di televisi pembacaan pidato dan puisi. Sekarang, kalian akan
yang membacakan berita dengan intonasi yang tegas belajar memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda
dan lafal yang jelas. Semuanya itu berhubungan dari siaran radio atau televisi.
dengan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda. Coba kalian dengarkan seorang penyiar radio
1.4.1 1.4.1 1.4.1 1.4.1 1.4.1 Mencatat Lafal, Tekanan, Mencatat Lafal, Tekanan, Mencatat Lafal, Tekanan, Mencatat Lafal, Tekanan, Mencatat Lafal, Tekanan,
yang sedang siaran! Akan ada perbedaan intonasi,
Intonasi, dan Jeda yang Intonasi, dan Jeda yang Intonasi, dan Jeda yang Intonasi, dan Jeda yang Intonasi, dan Jeda yang
ketika penyiar itu sedang memberitakan sebuah
Baku dan Tidak dari Siaran Baku dan Tidak dari Siaran Baku dan Tidak dari Siaran Baku dan Tidak dari Siaran Baku dan Tidak dari Siaran
informasi bahagia dengan penyiar yang sedang mem-
Radio atau Televisi Radio atau Televisi Radio atau Televisi Radio atau Televisi Radio atau Televisi
beritakan berita duka cita.
Ketika mendengarkan siaran di radio atau di televisi, kalian akan menyimak berbagai karakter
Kerjakan aktivitas-aktivitas berikut ini dalam buku tugasmu!
1. Bentuklah kelompok, 3 sampai 4 orang!
2. Dengarkanlah beberapa acara di radio dan lakukanlah pengamatan tentang lafal, tekanan, intonasi, dan jeda terhadap cara orang-orang tersebut membawakan acara!
3. Tontonlah beberapa acara di televisi lakukanlah pengamatan tentang lafal, tekanan, intonasi, dan jeda terhadap cara orang-orang tersebut membawakan acara!
4. Kalian dapat menggunakan format di bawah ini untuk mencatat!
5. Laporkan hasil pengamatan kelompok di depan kelas!
No Nama penyiar/
Catatan dan komentar Pembawa acara
Acara
1. Feny Rose
Silet di RCTI
Feny Rose adalah salah satu pembawa acara terkenal. Acara dibawakannya dengan mantap dan tegas. Hal itu tampak dari intonasi yang menyakinkan orang yang menonton. Didukung pula dengan lafal dan tekanan pada bagian-bagian tertentu.
Pembelajaran 1 - Kompetensi Dasar 1.1
Rangkuman:
1. Pidato adalah berbicara dalam situasi, tujuan,
5. Durasi adalah unsur suprasegmental yang di- dan kepada pendengar tertentu dengan lafal,
tandai dengan panjang pendeknya waktu yang tekanan, intonasi, maupun jedanya sehingga
diperlukan untuk mengucapkan sebuah segmen pendengarnya dapat memahami isinya.
bahasa. Digunakan untuk memberi tekanan
2. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang
pada bagian tertentu.
mencakup gabungan pelbagai unsur, seperti
6. Perhentian adalah pemutusan suatu ujaran. Ada emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama,
dua perhentian. Pertama, perhentian antara atau kesan panca indra, susunan kata, kata-kata
nonfinal yang dilambangkan dengan tanda koma kiasan, kepadatan, maupun perasaan.
(,) atau jeda yang digunakan untuk memudahkan
3. Intonasi adalah kerja sama antara nada, tekanan, dalam memahami ketepatan pesan/informasi; durasi, dan perhentian yang menyertai suatu
atau untuk membedakan makna. Kedua, tuturan dari awal hingga perhentian terakhir.
perhentian akhir/final yang dilambangkan Menurut KBBI intonasi adalah lagu kalimat atau
dengan tanda titik (.), tanda seru (!), atau tanda tinggi rendahnya nada.
tanya (?).
4. Tekanan berkaitan dengan keras lembutnya
7. Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok ujaran dan berfungsi untuk membedakan arti,
orang mengucapkan bunyi bahasa. Misalnya sedangkan nada (pitch) berkaitan dengan tinggi
pelafalan kata esa, suster, dan lain-lain. rendahnya ujaran dan tergantung pada frekuensi
getaran. Fungsinya adalah membedakan arti.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling
4. Nada adalah ... .
tepat!
a. berkaitan dengan pemutusan suatu arus ujaran yang sedang berlangsung
1. Kerja sama antara nada, tekanan, durasi, dan
b. berkaitan dengan tinggi rendahnya arus ujaran perhentian-perhentian yang menyertai suatu
tutur, dari awal hingga perhentian yang terakhir
c. berkaitan dengan keras lembutnya arus disebut ... .
ujaran
a. intonasi
d. durasi
d. berkaitan dengan panjang pendeknya waktu yang dibutuhkan untuk mengucapkan satuan
b. jeda
e. lafal
bahasa
c. tekanan
e. berkaitan dengan cara sekelompok masya-
2. Suatu jenis unsur suprasegmental yang ditandai rakat dalam mengucapkan bunyi bahasa oleh panjang pendeknya waktu yang diperlukan
5. Pemutusan suatu arus ujaran yang sedang ber- untuk mengucap sebuah segmen bahasa disebut
langsung disebut ... .
a. intonasi
d. durasi
a. intonasi
d. durasi
b. tekanan
e. lafal
b. jeda
e. lafal
c. perhentian
c. tekanan
6. Seorang anak sedang belajar mengucapkan be-
3. Cara seseorang atau sekelompok orang di suatu berapa kalimat dalam satu paragraf. Namun anak masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa itu tidak bisa membedakan fungsi tanda baca disebut ... . koma dan tanda baca titik.
a. intonasi
d. durasi
b. jeda
e. lafal
Kasus di atas berhubungan dengan ... .
c. tekanan
a. intonasi
d. perhentian
b. tekanan
e. lafal
c. durasi
Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Untuk SMK Kelas X
7. Andi mempunyai guru berasal dari suku Batak.
14. Di bawah ini adalah metode-metode pidato yang Ketika sedang mengajar guru tersebut meng-
biasa digunakan, kecuali ... . gunakan bahasa dengan logat Batak. Padahal
d. langsung bahasa yang digunakan dalam mengajar bahasa
a. hafalan
e. impromptu Indonesia dan bukan bahasa Batak.
b. naskah
c. ekstemporan
Kasus di atas berhubungan dengan ... .
15. Perhentian antara atau nonfinal dilambangkan
a. intonasi
d. perhentian
dengan tanda ... .
b. tekanan
e. lafal
a. titik (.)
d. seru (!)
c. durasi
b. koma (,)
e. titik dua (:)
8. Seorang kepala sekolah sedang berpidato pada
c. tanya (?)
acara upacara bendera. Namun, isi pidato yang disampaikan tidak bisa ditangkap oleh para
B. Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!
siswa. Hal itu dikarenakan penyampaian
1. Apakah yang dimaksud dengan intonasi? pidatonya terlalu cepat dan tinggi rendahnya
Sertakan contohnya!
ujaran tidak jelas.
2. Apakah yang dimaksud dengan tekanan? Berdasarkan kasus di atas, dua hal yang dilang-
Berikan contohnya!
gar oleh kepala sekolah itu adalah ... .
3. Apakah yang dimaksud dengan jeda? Berikan
a. intonasi dan nada
contohnya!
b. perhentian dan nada
4. Tentukan perhentian antara dan perhentian akhir
c. durasi dan lafal
teks di bawah ini!
d. perhentian dan intonasi
e. tekanan dan nada Berikut adalah beberapa kiat yang dapat
9. Pelafalan singkatan berikut yang sesuai dengan dilakukan ketika menempuh tes psikologi per- lafal bahasa Indonesia adalah ... .
tama datanglah tepat waktu atau beberapa saat sebelum tes dilakukan sehingga Anda tidak
a. NGO (en-ji-o)
d. IBF (i-be-ef)
terburu-buru ketergesaan akan membuat Anda
b. BBC (bi-bi-si)
e. RCTI (ar-si-ti-a)
membutuhkan waktu lama untuk rileks dan
c. USA (yu-s-i) tenang lepaskan pikiran dari tekanan dan
10. Pelafalan baku pada kata berikut adalah ... . bersiaplah menjawab pertanyaan dengan ide yang terlintas di otak Anda kedua tenangkan
a. naik – naek diri dan hilangkan rasa panik ketiga jangan
b. taruh – taro mengosongkan jawaban jawablah semua
c. cakap – cakep pertanyaan dari awal hingga akhir jika memang
d. makan – makan tidak bisa menjawab pertanyaan tertentu
e. sandal – sendal segeralah beralih ke pertanyaan lain jika ada waktu kembali ke pertanyaan yang belum
11. Pelafalan bunyi ai yang sama seperti pada kata terjawab tadi keempat jika ada proses cabai adalah ... . pengerjaan soal yang tidak Anda mengerti
a. dai
d. namai
jangan ragu-ragu untuk bertanya kepada
b. pantai
e. hargai
instruktur hal ini untuk memastikan Anda bila
c. sukai menjawab pertanyaan yang tersedia secara akurat sehingga Anda tidak gagal kelima
12. Huruf e pada kata berikut ini yang dilafalkan tidak jangan melihat jawaban orang lain meskipun sama dengan e pada kata esa adalah ... . harus menjawab pertanyaan yang sama
a. enggan
d. enam
konsentrasilah pada pekerjaan dan tujuan Anda
b. enau
e. enak
c. enyah
5. Cari dan tulislah sebuah informasi berupa berita
13. Metode pidato yang dilakukan tanpa persiapan dari televisi/radio/surat kabar/majalah/internet! adalah ... .
Kemudian tentukan perhentiannya dengan
a. impromptu
d. ekstemporan
tepat!
b. naskah
e. langsung
c. hafalan
Pembelajaran 2 - Kompetensi Dasar 1.2
Pendahuluan :
Pada pembelajaran pertama, kalian telah diajak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku ataupun yang tidak lazim/baku. Pada pembelajaran kedua, kalian akan diajak untuk memahami informasi lisan dalam konteks bermasyarakat.
Melalui topik ini pertama, kalian akan diajak untuk mengidentifikasi sumber informasi sesuai dengan wacana. Kalian juga akan diajak untuk memahami cara-cara menyimak informasi. Kedua, dengan membaca kalian diajak untuk mengenali dan membedakan pelbagai ragam/laras bahasa, serta menggunakan keanekaragaman bahasa tersebut dalam konteks yang tepat.
Ketiga, dengan berbicara kalian diajak untuk bisa mengenali dengan cepat dan mantap informasi yang menunjukkan proses ataupun hasilnya. Selain itu kalian juga diajak untuk dapat membedakan antara proses dan hasil lewat penggunaan imbuhan pe-an dan akhiran –an. Keempat, dengan menulis kalian diajak untuk dapat mencatat isi pokok informasi dan uraian lisan yang bersifat faktual, spesifik, dan rinci. Kalian juga diajak untuk dapat membedakan antara fakta umum dan fakta khusus.
Sebelum memulai proses pembelajaran kedua, kalian sebaiknya melakukan cek kemampuan dulu, agar kalian dapat mengukur apakah ada hasil yang dapat kalian petik setelahnya.
Cek Kemampuan Berilah tanda (
) pada kolom Ya atau Tidak yang tersedia sesuai dengan apa yang kalian pahami!
No
Pertanyaan
Ya Tidak
1. Dapatkah kalian mengidentifikasi sumber informasi sesuai dengan wacana?
2. Apakah kalian bisa memahami cara menyimak informasi?
3. Bisakah kalian mengenali dengan cepat dan mantap informasi yang menunjukkan proses atau hasil?
4. Bisakah kalian mengenali ragam/laras bahasa?
5. Apakah kalian bisa menggunakan berbagai macam ragam bahasa tersebut dalam konteks yang tepat?
6. Dapatkah kalian mencatat isi pokok informasi dan uraian lisan yang bersifat faktual, spesifik, dan rinci?
7. Apakah kalian bisa membedakan fakta umum dan fakta khusus? Apabila kalian menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan di atas, pelajarilah materi tersebut
pada modul ini. Apabila kalian menjawab “Ya” pada semua pertanyaan, maka lanjutkanlah dengan mengerjakan aktivitas-aktivitas dan tes akhir pembelajaran yang ada pada modul ini.
Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Untuk SMK Kelas X
Informasi tulis dapat dipahami dengan cara membaca, sedangkan informasi lisan dapat dipahami dengan cara menyimak. Informasi lisan adalah informasi yang disampaikan secara lisan dan dipahami dengan cara menyimak. Menyimak adalah kegiatan mendengarkan dengan saksama dan cermat terhadap informasi yang diperoleh atau disampaikan. Memahami informasi lisan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
2.1.1Wacana
Sumber: Tempo, 22 Okt 06
Simaklah wacana yang dibacakan salah satu temanmu berikut ini!
Gambar 2.1 Dunia mahasiswa adalah dunia kemandirian, termasuk dalam hal belajar.
Dunia Kampus, Dunia Kemandirian
kelas. Berusahalah untuk aktif bertanya dalam Setelah hasil SPMB diumumkan beberapa
perkuliahan, walau pertanyaan kita terkesan “naif” waktu lalu, kini tiba saatnya para lulusan SMA
sekalipun. Jangan pernah menelan mentah- (bagi yang melanjutkan ke perguruan tinggi)
mentah apa yang disampaikan dosen. Kalau untuk bersiap-siap memasuki dunia kampus.
perlu beri tanggapan dan komentar berdasarkan Mengapa harus bersiap-siap? Karena pola
logika yang diperoleh dari sumber-sumber kita belajar di perguruan tinggi sangat berbeda
sendiri.
dengan sekolah menengah. Bergaullah dan carilah teman sebanyak Sebelum mencari tahu lebih jauh kiat belajar
mungkin karena banyak teman akan memudah- di perguruan tinggi, hal pertama yang harus
kan Anda saat mendapat kesulitan. Jangan malu dipupuk saat mulai masuk ke dunia kampus
dan ragu untuk melakukan pendekatan ke adalah motivasi. Ingat bahwa biaya kuliah yang
mahasiswa senior, terutama untuk mencari relatif mahal diperoleh orang tua kita dengan jerih
gambaran awal seputar perkuliahan dan studi kita. payah yang tidak mudah. Lebih dari itu, sukses-
Tak ada salahnya pula untuk menanyakan tidaknya kita belajar di kampus merupakan
kepada mereka tipe dan karakter dosen-dosen jembatan masa depan kita nantinya. Jangan
di kampus. Mumpung masih di semester awal, sampai hanya karena “patah hati”, misalnya, lalu
mengikuti aktivitas organisasi kemahasiswaan kita kehilangan motivasi belajar.
akan memperkaya wawasan dan pengalaman, bahkan mengasah intelektualitas kita saat
Dunia kemandirian
masuk ke dunia kerja nantinya. Dunia mahasiswa adalah dunia kemandirian,
Ada kalanya kita merasa jenuh belajar. Untuk termasuk dalam hal belajar. Mandiri tidak dalam
mengatasinya, cobalah sesekali mencari arti belajar sendiri, namun kita tahu kapan saat-
suasana lain dengan pergi ke alam bebas, bisa nya memanfaatkan sumber-sumber pendukung
ke gunung, pantai, hutan, dan tempat menarik seperti teman-teman di kampus, kelompok
lainnya. Atau bagi yang lebih suka keramaian, belajar, tutor, perpustakaan, literatur, media
tidak ada salahnya meluangkan waktu jalan-jalan massa atau bahkan tetangga kos yang kuliah di
ke mal atau kafe untuk melepas kejenuhan perguruan tinggi lain. Kuncinya adalah inisiatif
sekaligus “cuci mata”.
sendiri dalam belajar. Ini berarti kita mampu Kompas, 24 Agustus 2004 mengelola sendiri seluruh proses belajar dengan
atau tanpa bantuan orang lain. Bersikap rendah hati memang perlu, tapi
jangan sampai rendah diri di hadapan teman- teman maupun dosen, terutama saat di ruang
Pembelajaran 2 - Kompetensi Dasar 1.2
2 . 1 . 2 Sumber Informasi tetapi belum juga kelihatan. Ketika saya
Setelah menyimak wacana di atas, informasi menunggu, tiba-tiba saya melihat teman apakah yang kalian peroleh dari paragraf pertama?
kelasku melintas dengan sepeda motornya Jika kalian memperoleh informasi tentang lulusan
di depanku. Dengan serta merta saya panggil SMA harus bersiap-siap memasuki dunia kampus
dia dan dia menghampiri saya. karena pola belajar di perguruan tinggi sangat
Siswa ketiga melanjutkan:
berbeda dengan sekolah menengah, berarti kalian telah dapat mengenali sumber informasi. Selain itu,
Kami saling menyapa dan bertanya. Ternyata kalian juga dapat membedakannya sumber informasi
tujuan kami sama yaitu berenang. Karena itu, dengan yang bukan sumber informasi.
kami putuskan untuk berenang bersama. Saya tidak lagi menunggu temanku karena sudah tiga
Sumber informasi yang kalian peroleh dapat puluh menit kutunggu, tetapi tidak datang. berbeda-beda, baik kalimat maupun susunan kata-
katanya. Yang penting inti dari sumber informasi itu sama. Informasi adalah hal penting yang ditangkap
c. Setelah selesai, siswa dapat menyimpulkan setelah melalui proses membaca atau mendengar.
cerita tadi dalam satu kalimat. Cobalah kalian Sumber informasi dapat kalian peroleh dari berbagai
simpulkan cerita itu! Kemudian ceritakan kembali sumber, di antaranya narasumber, buku, media
isi cerita tersebut secara lisan. massa, dan internet.
2 . Mengidentifikasi kata kunci
2 . 1 . 3 Cara Menyimak Informasi Sebelum kalian membuat suatu ringkasan atau Kegiatan menyimak dapat dilakukan dengan ber-
rangkuman, terlebih dahulu kalian harus dapat me- bagai cara.
nentukan kata kunci dari setiap kalimat. Setiap kalimat, paragraf, atau wacana selalu memiliki
1 . Menyelesaikan Cerita sejumlah kata yang dapat mengungkapkan isi Ikutilah langkah-langkah berikut ini.
keseluruhan kalimat, paragraf, atau wacana. Kata itu disebut kata kunci atau key word.
a. Kegiatan ini dapat dilakukan secara kelompok atau perorangan/individu. Bila dilakukan secara
Contoh:
kelompok, kegiatan ini dapat dimulai dengan membentuk kelompok. Setiap kelompok
Banyak cara yang telah ditempuh pemerintah beranggotakan 3 sampai 4 orang.
dan swasta untuk memajukan dunia kesusas- traan di tanah air kita.
b. Bapak/ibu guru menugaskan salah satu anggota kelompok untuk bercerita di depan kelas dengan
Kata kuncinya:
tema bebas atau tema yang ditentukan. Setelah banyak cara – memajukan – kesusastraan – seperempat bagian cerita disampaikan, lalu
tanah air
diberhentikan dan dilanjutkan oleh kelompok Banyak cara untuk memajukan kesusastraan lainnya. Demikian seterusnya sampai cerita
di tanah air.
tersebut selesai. Contoh: cerita dengan tema bebas
3 . Mengidentifikasi kalimat topik Setiap paragraf mempunyai dua unsur yaitu
Siswa pertama:
kalimat topik/kalimat utama dan kalimat pe- Saya membuat janji dengan teman saya
ngembang/kalimat penjelas. Posisi kalimat topik bisa untuk berenang bersama besok hari Minggu.
di awal paragraf atau di akhir paragraf. Ada juga yang Kami sepakat untuk bertemu di halte bus di
terdapat di tengah paragraf, tetapi jarang ditemukan. Jl. Pemuda pukul 08.00 pagi. Setelah mandi
Contoh:
dan sarapan, saya bergegas menuju halte tersebut. Waktu itu jam sudah menunjukkan
Seekor hiu yang beberapa minggu lalu di- pukul 07.45 pagi.
terima Aquarium Sea Stars di Coburg, Jerman,
Siswa kedua melanjutkan:
hingga kini belum diketahui spesiesnya. Hiu betina itu kiriman dari Kebun Binatang
Saya sampai di halte Jl. Pemuda tepat pukul Schonbrunn, Wina, dengan panjang 70 cm.
08.00. Di situ ternyata teman saya belum Menurut Direktur Kebun Binatang di Coburg, datang. Saya terpaksa menunggu. Sudah
Peter Faltermeier, ciri-ciri si hiu tidak ada yang hampir seperempat jam saya menunggu,
mirip dengan 405 jenis hiu yang kini sudah
Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Untuk SMK Kelas X
diketahui. Serta cinta, kasih, dan bakti pada diriku.
Kalimat topiknya
Maka jawabku kadang bercampur ragu Oh, suamiku, Tuhanlah Yang Maha Tahu
Seekor hiu yang beberapa minggu lalu Betapa besar nikmat dan karunia atasku diterima Aquarium Sea Stars di Coburg, Jer- Karya, bakti, dan ciptaku bisa terpadu. man, hingga kini belum diketahui spesiesnya. Dan lemahlah akhirnya sendi tulangku
4 . Menyingkat atau merangkum Bila datang si kecil anakku merujuk rayu Menyingkat atau merangkum berarti menyingkat
Ibu, adakah tersisa waktu untukku bahan yang panjang menjadi sesedikit mungkin.
Aku ingin bercanda, memanja, dan mengadu. Namun, yang sedikit itu dapat mewakili atau menjelas-
Oh anakku, kau adalah tumpuan harapan ayah kan yang panjang.
bundamu Kudambakan kau kelak jadi pimpinan negara
Materi mengenai rangkuman akan dibahas seca-
dan bangsaku
ra mendalam pada tingkat madya. Untuk itu ibu rela korbankan sisa cintaku
5 . Memparafrasa Demi cinta, bakti, dan masa depan tanah airku. Suatu cara yang biasa digunakan orang dalam
Renungan seorang Polwan, oleh memahami isi puisi ialah dengan cara mengutarakan
Monalisa, buletin Polwan, September 2006 isi puisi dengan kata-kata sendiri dalam bentuk prosa.
Parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu
Parafrasa dari puisi tersebut adalah:
tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa Seorang wanita memilih menjadi polisi sebagai menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian (KBBI,
tempat mengabdi. Dengan masuk Polwan, ia 2003). Dengan kata lain, parafrasa berarti penguraian
akan berbakti pada negara. Melalui Polwan, ia kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk
membalas kasih sayang ibundanya. (susunan kata-kata) yang lain dengan maksud untuk
Banyak pertanyaan yang timbul atas pilihan dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.
wanita tersebut. Pertanyaan dari ibunda, suami,
Contoh:
dan anaknya.
Ibunda bertanya apakah pilihan itu sudah tepat.
IBU, ADAKAH WAKTU TERSISA
Ia menjawab dengan pasti itulah pilihan hatinya.
Suaminya bertanya apakah ia dapat membagi Ketika ibu bertanya padaku
UNTUKKU
waktu antara tugas dan suami. Ia jawab, Nak, sudah benarkah pilihan cintamu
cintanya pada suami tidak berkurang. Tugasnya Kujawab dengan hati yang tegar tetapi sendu
pun tidak akan diabaikan.
Benar Ibu, telah kupilih tumpahan hatiku. Anaknya juga bertanya. Apakah ia masih Walau kata pengabdian masa ini terasa semu
mempunyai waktu untuk bercanda, memanja- Namun hatiku telah terpateri tekadku
kan, dan menampung pengaduan anaknya. Hanya ini yang ingin kubaktikan sebagai balas
Dengan bijaksana ia menjawab, “Kuharapkan budiku
dikau jadi pimpinan negara. Ibu rela berkorban Atas jerih payah serta curahan kasih sayang
demi cinta, bakti, dan masa depan negara.” bundaku
Materi memparafrasa akan diperdalam lagi pada Dan bila sang suami bertanya lembut penuh rayu
pembahasan membuat parafrasa pada modul bagian Sayangku, sanggupkah engkau bagi waktumu
terakhir tingkat semenjana ini. Antara tugas dan tanggung jawab yang penuh
liku
6. Menjawab pertanyaan Cara lain untuk belajar menyimak yang efektif
adalah melalui latihan menjawab pertanyaan. Be- berapa pertanyaan bantuan ialah:
1. siapa yang berbicara?
2. apa yang dibicarakan?
3. di mana hal itu dibicarakan?
4. mengapa hal itu dibicarakan?
5. bagaimana hal itu dibicarakan? Jawaban keenam pertanyaan di atas merupakan
inti dari kesimpulan isi wacana yang disimak.
Pembelajaran 2 - Kompetensi Dasar 1.2
Kerjakanlah aktivitas-aktivitas berikut ini!
1. Bacalah sumber informasi yang berasal dari surat kabar berikut ini!
Wayang Beber Menuju Kepunahan
Regenerasi pedalangan di Kabupaten Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih belum berjalan dengan optimal. Wayang beber yang merupakan seni tradisi khas dari Gunung Kidul mendekati
Sumber: www.wayang prasetya.brawijaya.ac.tif
kepunahan. Daerah ini hanya memiliki satu gulungan wayang beber yang sudah berumur
Gambar 2.2 ratusan tahun. Gulungan wayang dari kertas panil
Wayang beber, salah satu kesenian khas Gunung tersebut sudah sobek tanpa ada upaya pengadaan
Kidul sudah berada di ambang kepunahan baru.
Pendidikan dalang bagi generasi muda belum Hingga kini hanya ada satu sanggar berorientasi mencetak dalang profesional. Namun, pendalangan yang memberi pendidikan dalang bagi lebih pada pengenalan serta pelestarian budaya. para generasi muda. Selain di sanggar, sebagian Beberapa siswa dalang dari Gunung Kidul sudah peminat wayang belajar melalui jalur khusus indi- meraih juara di berbagai pementasan, seperti juara vidual secara langsung ke setiap dalang. “Anak- terbaik se-Jawa. “Kapan pun ada siswa yang anak muda menjadi semakin jauh dari pengenalan mendaftar pasti diterima. Regenerasi dalang masih seni tradisi wayang, penggemar masih didominasi sangat kurang,” lanjut Slamet. oleh orang tua-orang tua,” ujar guru dalang, Slamet
Haryadi, Jumat (11/7). Untuk mendongkrak minat generasi muda terhadap seni wayang, Kepala Desa Wiladeg,
Satu-satunya sanggar dalang di Gunung Kidul Karangmojo, Sukoco sengaja menfasilitasi tersebut dibuka pertama kali pada tahun 1999. Minat pementasan dalang cioik pada pagelaran rakyat, masyarakat untuk mengenal seni pedalangan seperti bersih desa. “Kami berupaya terus kepada generasi muda sebenarnya cukup tinggi. mengeksplorasi budaya yang berkembang di Saat ini sanggar asuhan Slamer sudah memiliki masyarakat sekaligus melestarikannya,” ujar sembilan murid. Mereka berasal dari hampir seluruh
Sukoco.
kecamatan di Gunung Kidul dan berlatih secara rutin dua kali dalam satu pekan.
Kompas, 12 Juli 2008 Jenis wayang di Gunung Kidul cukup beragam,
2. Tulislah hal-hal penting yang kalian
mulai dari wayang kulit gaya Surakarta, wayang
peroleh dari wacana Wayang Beber
kulit Yogyakarta, hingga wayang beber. Sayangnya,
Menuju Kepunahan!
gambar wayang di gulungan wayang beber sudah
3. Bedakan sumber informasi dan bukan
aus dan tak layak lagi ditampilkan dalam
sumber informasi yang terdapat dalam
pementasan. Tanpa gulungan tersebut, regenerasi
wacana Wayang Beber Menuju Kepuna-
dalang wayang beber juga terhambat. Di Gunung
han!
Kidul saat ini hanya Slamet yang bisa mendalang
4. Simak dan catatlah sebuah informasi dari
wayang beber.
televisi atau radio!
Slamet mengaku sudah menyiapkan seorang
5. Catat dan bacakan kata kunci yang kalian
bocah untuk menjadi dalang wayang beber. Namun,
dapatkan!
upaya tersebut tetap terkendala oleh tidak adanya
6. Catatlah kalimat topik dari paragraf yang
gulungan wayang beber yang representatif. Selain
Anda peroleh dari televisi atau radio
sudah tua, satu-satunya gulungan wayang beber
tersebut!
tersebut juga dikeramatkan sehingga tidak bisa
7. Setiap siswa kemudian membacakan
sembarangan dibuka, apalagi untuk latihan.
hasil pekerjaannya di muka kelas!
Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Untuk SMK Kelas X
Dalam memahami informasi lisan maupun tulis,
Kutipan 4
kalian akan menemukan berbagai macam ragam
: Bagaimana, Tien, Tonnymu? bahasa. Pada aspek berbicara ini, kalian harus
(i) Nuniek
Apa dia datang dari Jakarta? mampu mengungkapkan berbagai macam ragam
(ii) Hastien : Datang sih sudah! Tapi dasar bahasa itu sesuai dengan ragam yang pernah kalian
lelaki, bosan aku berurusan temukan dalam lingkungan sekitar.
dengan dia. Lagi orang tuanya