4.3. PENGAWASAN PENGEBORAN AIR TANAH - 4.3. Pengawasan dan Pengeboran Air Tanah (185 216)

4.3.PENGAWASAN PENGEBORANAIR TANAH

1. PENDAHULUAN
Pemanfataanair tanah dengan cara pengeboranyang mengabaikanaspek teknis dapat
menimbulkan dampak negatif berupa penurunanmuka air tanah, penurunankualitas air
tanah,penyusupanair laut di daerahpantai, dan amblesantanah (land subsidence).Di sisi
lain, ketidakpedulian pemilik sumur terhadap aspek sosial dapat pula menimbulkan
konflik kepentingandenganpendudukdi sekitar lokasi pengeborantersebut.
Adanya kecenderungan pemanfaatan air tanah dengan cara pengeboran yang terus
meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan akan air, maka untuk menjamin
ketersediaandan pemanfaatanair tanah yang berkelanjutanperlu dilakukan pengawasan
terhadap pelaksanaankegiatan pengeboran air tanah. Cleh sebab itu, perlu panduan
pelaksanaan pengeboran air tanah sebagai pendukung bagi daerah dalam rangka
pengelolaan
air tanah.
2. PELAKSANAAN PENIGEBORAN AIR TANAH
Ketentauanumum dan tahapanpelaksanaanpengeboranair tanah akan diuraikan sebagai
berikut.
2.1 KetentuanUmum
a. Setiap kegiatan pengeboran air tanah wajib mematuhi ketentuan yang tercanfum
dalam peraturanperundanganyang berlaku. Setiappelanggaranyang terjadi terhadap

peraturanperundang-undangan
yang telah ditetapkanharus dikenakansanksi.
b. Setiapkegiatanpengeboranair tanah wajib mengacukepadarekomendasiteknis yang
tercantum dalam SIP. Jika berdasarkanpertimbangan kondisi hidrogeologi terjadi
penyrmpanganatas rekomendasiteknis dalam pelaksanaanpengeboran,perusahaan
pemohon wajib melaporkan dan mendapatpersetujuan dari instansi yang menerbitkan
SIP.
c. Pengeboran air tanah dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri atas ahli/asisten ahli
hidrogeologi tapak sumur (well-site hydrogeologlst), juru bor, dan teknisi pengeboran
yang memenuhi kualifikasi dan klasifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tim itu dibantu oleh ahli geofisika,ahli hidrokimia, dan tenagapendukunglainnya.
2.2 Tahapan Kegiatan
l. Tahap persiapan,mencakup kegiatan berikut.
a. Penentuanpersonalia pelaksanapengeboran.
b. Penentuanjenis/tipe unit peralatan pengeboranyang akan digunakan.
c. Penentuall sarana pengangkutan unit peralatan pengeboran, jalur yang akan
dilalui, lama perjalanan, dan pengurusansurat-suratyang diperlukan.
2. Mobilisasi unit peralatanpengeboranyang mencakup kegiatan berikut.

185


a. Pengumpulan, pendataan,dan pemeriksaan kondisi serta kelengkapan unit
peralatan pengeboran yang akan digunakan, sebelum pelaksanaan
(mobilisasi).
pengangkutan
b. Pengangkutan unit peralatan pengeboran menuju lokasi rencana kegiatan
pengeboran.
c. Pendataanunit peralatanpengeboransetelah tiba di lokasi rencana kegiatan
pengeboran.
3. Persiapandi titik lokasi pengeboranyang mencakupkegiatanberikut.
a. Pengurusanizin dan penyiapantitik lokasi pengeboran,jika dipandang perlu
melakukanpembersihanlahan (land clearing).
b. Penyetelanunit peralatanpengeboran.
c. Pengaturan tata letak peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam
kegiatanpengeboran.
d. Pembuatanbak pembilasatau sirkulasi lumpur pengeboran(spoolingpond).
')
4. Pembuatan lubang bor percobaan @itot hole). terutama meliputi kegiatan
berikut.
a. Pembuatanlubang bor untuk pemasanganpipa lindung (surfacecasing).

b. Pembuatanlubang bor percobaandiameter < 6 inci sampai kedalamanyang
telah ditetapkandalam SIP.
c. Pengambilan dan pemerian lempah pengeboran (cutting) pada interval
kedalamantertentu.
d. Pencatatanlaju pengeboranQtenetrationrate).
e. Pengukurankedudukanmuka air tanah pada setiap hari pada awal dan akhir
pengeboran.
f. Pengukuran sifat fisik lumpur pengeboran yang mencakup berat jenis,
kekentalan, kandungan pasir, serta campuran dan jenis lumpur yang
digunakan.
5.

Penarnpangan sumur geofisika (geophysical well logging) yang mencakup
kegiatan berikut.
a. Penampangansumur sampai kedalaman bagian bawah lubang percobaan
melalui pengukuran tahananjenis, sinar gamma, potensial diri, kaliper, dan
salinitasjika dipandangperlu.
b. Interpretasi jenis dan kedalaman lapisan bafuan dan kedudukan akuifer
berdasarkandata hasil pengukuran sebagaimanadisebutkan pada huruf a.
c. Perencanaan konstruksi sumur bor berikut rincian bahan-bahan konstruksi

yang dibutuhkan.

6.

Pembesaraniubang bor (hole reaming) yang mencakupkegiatanberikut.
a. Pengeboranuntuk pembesaranlubang dengan diameter sesuai dengan rancang
bangun konstruksi yang telah ditetapkan.
b. Menjaga kelurusan lubang bor dan kestabilan lubang dari runtuhan dindins
sumur.

186

7.

Pelaksanaankonstruksi sumur, terutamameliputi kegiatanberikut.
a. Pembersihanlubang bor dengan cara pembilasan(flushing) agar rangkaian
pipa dan bahankonstruksidapatdimasukkantanpahambatan.
b. Pemasanganrangkaian pipa naik, pipa saringan,pipa jambang, dan pipa
pisometer.
c. Pengujian kelurusan sumur agar mudah dimasukkan bahan-bahan isian

konstruksi dan pompa selam (padasumur produksi).
d. Penyetoran bahan-bahan isian konstruksi berupa kerikil penyaring dan
lempungpenyekat.

8.

Pengembangansumur (u'ell development)yang mencakupkegiatanberikut.
a. Penghancurankerak lumpur yang menempelpadapipa konstruksi dengancara
memasukkancairan sodium tripolyphosphate(STP) dan rnendiamkannya'''
b. Pelaksanaanpengembangan sumur dengan metode air lift pumping, air
jetting, dan water jetting.
c. Pada saat pengembangansumur denganmetodeair l(i pumping, dilakukan
pengukuranpenumnankerikil penyaringdan menarnbahnya
jika diperlukan
sertapengukurandebit surrrur.

9.

Uji pemompaanQtumpingte,st)yang rneliputi kegiatanberikut.
a. Pemasangan

peralatanpengujiandan penentuandebit pengujian.
b. PengukurankedLrdukan
muka air tanalrawal. yakni padasaat sebelumpompa
dihidupkan.
c. Pengujian dengan metode uji surutan bertahap (step drandov'n test), dan
dilanjutkan denganuji pulihan (recoverv test).
d. Pengujian dengan metode uji surutan dengan debit tetap (constant rate
drqwdown test),dan dilanjutkan denganuji pulihan.
e. Evaluasi dan analisisdata uji pemompaanterutamauji surutanbertahap,untuk
menentukandebit pemompaanoptimum.

10. Analisiskualitasair yang mencakuphal-halberikut.
a. Pemeriksaan parameter fisika, analisis unsur/senyawa kimia utama, dan
kandunganbakteri koli (ika dipandangperlu).
b. Pengambilanpercontoh air sekurang-kurangnyapada saat sebelum dan akhir
uji pemompaan.
I l. Penyelesaiansumur (well finishing) yang mencakupkegiatanberikut.
a. Penyetoran semen penyekat sampai kedalaman sesuai dengan rancangan
konstruksi sumur.
b. Pembuatanpasanganbeton di sekeliling well head dan pemasanganpenutup

lubang sumur {flens) yang dilengkapi dengan lubang untuk memasukkan alat
pengukur muka air tanah.
12. Pemasanganpompa selam dan meter air pada sumur yang difungsikan sebagai
sumur produksi.

187

l3' Pemasanganalat perekammuka air otomatis (automatic
water Ieve/ recorder,
AWLR) dan atau alat pemantaukualitas air pada sumur yang
difungsikan sebagai
sumrlrpantau.
l4' Rehabilitasilokasititik pengeboran,
yakni kegiatanuntuk memulihkan kondisi
lahan di lokasi tapakdan sekitarnyasepertikeadaankondisi
semula.
15. Demobilisasiunit peralatanpengeboranyang mencakup
kegiatanberikut.
a' Pengumpulan,pendataan,dan pemeriksaan kondisi
serta kelengkapan unit

peralatanpengeboransebelumpelaksanaanpengangkutan.
b' Pengangkutan unit peralatan pengeboran-aur] lJkusi
kegiatan menuju ke
gudangtempatpenyimpanan.
c' Pendataan dan pemeriksaan kondisi serta kelengkapan
unit peralatan
pengeboranseterahtiba di rokasigudangtempat penyi-panan.
3. PENGAWASAN PBNGEBORAN AIR TANAH
Ketentuanumuln dan tata cara pengawasansetiaptahap
kegiatanpengeboranair tanah
diuraikansebagaiberikut.
3.1 KetentuanUmum
l ' Lingkup kegiatanpengawasanpengeboranair tanah
meliputi pengawasaninternal
yang dilakukan oleh tim pengawasintemal dari perusahuunp"irohon dan atau
pelaksanapengeboran.
dan pengawasaneksternaloieh tim pengawaseksternai
dari
instansiyang menerbitkanSIP dan instansiyang menerbittan
rekomendasiteknrs.

2' Pengawasanoleh Pengawas Internal
_dilakukan pada semua tahapan kegiatan
pengeboransedangkanpengawasanoleh
Tirn PengawasEksternal diiakukan"pada
pelaksanaankonstruksi sumur, uji pemompaan,
anarisiskualitas air, pemasangan
pompa dan meter air pada sumur bor yang difungsikan
sebagai,u*r, produksi,
serta pemasanganalat AWLR dan atau pemantau
kuaritas=puda sumur yang
difungsikansebagaisumurpantau.
3' Personaliapengawassepertidisebutkanpada angka
3 harus memenuhi persyaratan
keahliandi bidang pendayagunaanair tanah.
4' Perusahaanpernohonwajib memberitahukankepada
instansiyang menerbitkanSIp
dan instansi yang menerbitkan rekomendasl tetnis tentang
rencana setiap butir
pelaksanaankegiatan pengeboranyang wajib dilakukan
pengawasanoleh instansi

tersebut.
5' Pelaksanaanpengawasanpengeboranair tanah wajib
melibatkan peran masy arukat
di sekitar lokasi pengeboranair tanah.
6. Jika hasil pengawasan pengeboran air tanah
menunjukkan adanya konflik
kepentingan dengan masyarakat dan tidak dapat
diselesaikan oleh perusahaan
pemohon dan atau-pelaksanapengeboran,pemerintah
daerah wajib membantu
dalam penyelesaiankonfl ik tersebut.

188

3.2 Tahap Persiapan
padatahapkegiatanini dilakukanoleh Tirn PengawasInternal.
l. Pengawasan
pengawasandilakukandengancarapemeriksaankualifikasipcrsonalia
2. Pelaksanaan
pelaksana; jenis/tipe, kondisi. kelengkapan. dan kelayakan unit peralatan

pengeboranyang akan digunakan; serta kesiapansaranapengangkutanyang akan
digunakan.
3.3 Mobilisasi Unit Peralatan Pengeboran
l. Pengawasan
dilakukanoleh Tim PengawasInternal.
pengawasan
2. Pelaksanaan
dilakukandengancaraberikut.
a. Pemeriksaankondisi dan kelengkapanunit peralatanpengeboransebelum
(moblisasi).
pelaksanaan
pengangkutarr
pengangkutan
b, Pengawasan
unit peralatan pengeboran menuju ke lokasi
rencanakegiatanpengeboran.
c. Pemeriksaankelengkapanunit peralatanpengeboransetelahtiba di lokasi
rcncanakegiatan.
3.4 Persiapandi Titik Lokasi Pengeboran
l. Pengawasan
dilakukanoleh Tim PengawasIntemal.
pengawasar-r
2. Peiaksanaan
dilakLrkan
denganmemeriksa
a. kesiapanunit peralatanpengeboran
yang akandioperasikan;
b. tata letak peralatan penunjang dan bahan-bahanyang digunakan dalam
kegiatanpengeboran;
c. bak pembilas atau bak sirkulasi lumpur pengeboran;
jika dilakukanpembersihanlahan.
d. penyiapantitik lokasipengeboran
3.5 PembuatanLubang Bor Percobaan
dilakukanoleh Tim PengawasInternal.
L Pengawasan
2. Pelaksanaanpengawasandilakukan dengancaraberikut.
a. Pengukurandiameterdan kedalamantotal lubangbor.
b. Pengukurankedudukanmuka air tanah,dihitung dari muka tanah setempat.
c. Pemeriksaan hasil pemerian rempah pengeboran serta pencatatan laju
pengeboran dan sifat fisik lumpur pengeboran yang dilakukan oleh ahli
hidrogeologi tapak (well-site hydrogeologist).
3.6 PenampanganSumur Geofisika
l. Pengawasandilakukan oleh Tim PengawasInternal dan Tim PengawasEksternal.
2. Pelaksanaanpengawasandilakukan dengancaraberikut.
a. Pengawasanperalatanyang digunakanmeliputi
l) jenis, merek, dan kelengkapan probe untuk berbagai metode
pengukuran;

189

2) kabel arus dan kabel potensial dengan panjang sesuai dengan
kebutuhan;
3) sumberarus listrik;
4) sensorsalinitas,jika dipandangperlu.
b. Pengawasanpelaksanaanpenampangansumur geofisika meliputi hal berikut.
l) Pengukuran kedalaman total lubang sumur dan kedudukan muka air
tanah, dihitung dari muka tanah setempat.
2) Pengukurandan perekamanharga tahananjenis, sinar gamma,potensial
diri, dan kaliper mulai dari muka tanah sampaikedalamanbagianbawah
lubang bor.
3) Pemeriksaanhasil intelpretasijenis dan kedalamanlapisan batuan dan
kedudukan akuifer berdasarkan data hasil pengukuran sebagaimana
disebutkan pada angka 2).
4) Pemeriksaanhasil perencanaankonstruksi sumur produksi atau sumur
pantauberikut rincian bahan-bahankonstruksi yang dibutuhkan.
3.7 PemtresaranLubang Bor
1. Pengawasandilakukan oleh Tim PengawasInternal.
2. Pelaksanaanpengawasandilakukan dengancara berikut.
a. Pengukuran diameter lubang bor dan pemeriksaandiameter mata bor yang
digunakan,disesuiakandenganrencanakonstruksiyang telah ditetapkan.
b. Pengujian kelurusan lubang bor dan pemeriksaan kekentalan lumpur
pengeboranuntuk menjagakestabilanlubang dari litologi dinding sumur.
3.8 PelaksanaanKonstruksi Sumur
1. Pengawasandilakukan oleh Tim PengawasInternal dan Tim PengawasEksternal.
2. Pengawasanoleh rim PengawasInternal dilakukan dengancara berikut.
a. Pengawasanbahan-bahankonstruksi yang akan dipasangdisesuaikandengan
rancangan konstruksi yang telah ditetapkan. Pengawasan itu dilakukan
terhadap
l) ienis, diameter,ketebalan,dan panjangpipa jambang dan pipa naik;
2) jenis, diameter,ukuran slot, dan panjangpipa saringan;
3) jenis, diameter,ukuran slot, dan panjangpipa pisometer;
4) ukuran, bentuk, kualitas, dan volume pembalut kerikil;
5) jenis, kualitas,dan volume lempung penyekat;
b. Pengawasanpelaksanaankonstruksi meliputi hal berikut ini.
l) Pengamatanwarna cairan pembilas pada kegiatan pembersihan lubang
bor.
2) Pengawasanpemasanganrangkaian pipa jambang, pipa naik, dan pipa
saringandan pipa pisometer.
3) Pengukuran kedudukan kerikil penyaring yang disetorkan ke dalam
ruang antara dinding lubang dan pipa saringan.

t90

4) Pengukuran kedudukan lempung penyekat yang disetorkan ke dalam
ruang antaradinding lubangdan pipa naik.
5) PcngujiankelurusansLultur.
3. Pelaksanaanpengawasanoleh Tim PengarvasEksternalmengacukepadaketentuan
teknisyang telahdiatur oleh Menteri.
3.9 PengembanganSumur
l. Pengawasan
dilakukanoleh Tim PengawasInternal.
2. Pelaksanaanpengawasandilakukan dengancaraberikut.
a. Pengamatandan pemeriksaanatasperubahanwarna air yang dikeluarkan dari
sulntlr selamapelaksanaanair lift pumping, air jetting, d,anwaterjetting.
b. Pengukuran kedudukan kerikil penyaring dan debit sumur pada saat
pengembangandenganmetodeair lift pumping.
3.10 Uji Pemompaan
l.

Pengaw'asan
dilakukanoleh Tin-rPengawaslnternaldan Tim PengawasEksternal.

2.

Pelaksanaan
pengawasan
dilakukandengancaraberikut.
a. Pengawasan
peralatandan bahan-bahan
yang akandigunakanuntuk pengujian
meliputi
1 ) j e n i sp o m p a ;
2) kapasitaspompa yang memungkinkanuntuk pelaksanaanuji surutan
bertahap;
3) kapasitasgeneratorataLrarusdari pLN dengantiga fase;
4) alat pengukur kedalamanmuka air tanah (water level indicator);
5) alat pengukur debit pemompaan;direkomendasikanbak V-Notch atau
orif ce-pipe:
6) alat pemutusarus otonratisuntuk pengamanmotor pompa;
1) alat pengukur daya hantar listrik (EC-meter);
B) alat pengukur suhu air (termometer);
9) alat pengukurderajadkeasamanair (pH-meter);
10) alat pengukur wakfu (stop-watch).
b.

Pengawasanpelaksanaanuji pemompaanmeliputi berikut.
I ) Pengukurankedudukanmuka air tanahawal.
2) Pengukuran kedudukan muka air tanah pada interval waktu tertentu
selamauji surutanbertahap.
3) Pengukuran kedudukan muka air tanah pada interval waktu tertentu
sejak pompa dimatikan (akhir uji surutan bertahap) hingga muka air
tanahmencapaikedudukanawalnya.
4) Pengukuran kedudukan muka air tanah pada interval waktu tertentu
selamauji surutandengandebit tetap.
5) Pengukuran kedudukan muka air tanah pada interval waktu tertentu
sejak pompa dimatikan (akhir uji surutan dengan debit tetap) hingga
muka air tanah mencapaikedudukanawalnya.

191

6) Apabila tersedia sumur pengamat,pada setiap pengujian sebagaimana
disebutkan pada angka 2) sampai dengan 5) dilakukan pengukuran
kedudukan muka air tanah pada interval waktu yang sama, serta
mengukur jarak antara sumur yang dipompa dan sumur pengamat.
7) Pemeriksaanhasil evaluasi dan analisis data uji pemompaan terutama
uji surutan bertahap untuk menentukan debit pemompaan optimum.
8) Hasil pengawasan uji pemompaan sumur bor dituangkan dalam Berita
Acara PengawasanUji Pemompaan(Lampiran l).
3.11 Analisis Kualitas Air Tanah
1)

Pengawasan dilakukan oleh Tim Pengawas Internal dan Tim Pengawas
Eksternal.

2)

Pelaksanaanpengawasandilakukan dengan cara berikut.

a.

Pengawasanperalatandan bahan-bahanyang meliputi
1) peralatan analisis lapangan terdiri atas EC-meter, pH-meter,
termometer,titrasi volumetri, nanocolometer,dan analisisbakteri;
2) bahan-bahankimia antaralain larutan standarpH, indikator, pereaksi
pengujian, larutan pengawetdan media untuk pemeriksaanbakteri koli
(ika dipandangperlu);
3) boiol/tempat mengambil dan menyimpan percontoh air tanah untuk
analisissecaralengkapdi laboratorium.

b.

Pengawasanpelaksanaanmeliputi
l) pemeriksaandan analisisparameterfisika, unsur/senyawakimia utama,
dan bakteri koli (ika dipandang perlu) terhadap percontoh air tanah
sekurang-kurangnya pada saat sebelum pemompaan dan akhir
pemompaan;
2) pengambilan percontoh air tanah untuk analisis secara lengkap di
laboratorium, sekurang-kurangnyadiambil pada saat sebelum dan akhir
uji pemompaan.

3.12 PenyelesaianSumur
l. Pengawasandilakukan oleh Tim PengawasInternal dan Tim PengawasEkternal.
2. Pengawasan dilakukan dengan cara pemeriksaan kesesuaian antara pelaksanaan
dan rancangan konstruksi yang telah ditetapkan. Pemeriksaan itu dilakukan
terhadap
a. panjang dan posisi penyemenan, dihitung berdasarkan volume semen yang
disetorkan ke dalam ruang antaradinding lubang dan pipa jambang;
b. pembuatan pasangan beton di sekeliling well head, pemasanganpenutup
lubang sumur (flens), dan pembuatan lubang pada penutup lubang sumur.
3.13 PemasanganPompa dan Meter Air
1. Pengawasandilakukan oleh Tim PengawasInternal dan Tim PengawasEksternal.

r92

2' Pelaksanaanpengawasanpemasanganpompa dan meter air pada sumur yang
difungsikan sebagaisumur produksi mengacu kepada ketentuanteknis yang telah
diaturolehurenteri.
3.14 PemasanganAWLR
l. Pengawasandilakukan oleh Tim PengawasInternal dan Tim PengawasEksternal.
2. PelaksanaanpengawasanAWLR pada sumur yang difungsikan sebagai sumur
pantaudilakukan dengancara berikut ini.
a. Pengawasanperalatandan bahanmeliputi
1) jenis, tipe, dan nomor seri alat (alat AWLR tipe vertikal dengan
menggunakanpelampungharusmemenuhi sNI I 3-4690-l 99g):
2) komponen dan bahan-bahan kelengkapan, terdiri atas kawat,
pelampung,pemberat,pena,dan kertashidrograf.
b. Pengawasanpelaksanaanmeliputi
I ) pemasanganalat AWLR berikut komponen/bahankelengkapannya;
2) pengukurankedLrdukan
alat,dihitungdari muka tanahsetempat,
3) pengukuran kedudukan muka air tanah, dihitung dari muka tanah
setempat:
4) pengujianalat, dan mencatatkedudukanmuka air tanah dari muka tanah
setempatpada kertashidrograf sebagaiawal pemantauan;
5) hasil pengawasanpemasanganalat AWLR dituangkan dalam Berita
pemasangan
AcaraPengawasan
Alat AWLR (Lampiran2).
3.15 Rehabilitasi Lokasi Titik pengeboran
1. Pengawasandilakukan oleh Tim pengawastrntemal.
2. Pelaksanaanpengawasandilakukan dengan cara merleriksa dan membandingkan
kondisi lahan di lokasi tapak dan sekitamya setelahupaya pemulihan dan sebelum
pelaksanaankegiatanpengeboran.
3.16 DemobilisasiUnit Peralatan Fengeboran
Pengawasandilakukan oleh Tim pengawasInternal.
Pelaksanaanpengawasandilakukan dengancara
a. memeriksa kondisi dan kelengkapan unit peralatan pengeboran sebelum
pelaksanaanpengangkutan(demoblisasi);
b. mengawasi pengangkutan unit peralatan pengeboran dari lokasi kegiatan
pengeboranmenuju ke gudangtempatpenyimpanan;
c. memeriksakondisi dan kelengkapanunit peralatanpengeboransetelahtiba di
lokasi gudang tempat penympanan.
4. PELAPORAN
Pelaporan pelaksanaan dan pengawasan pengeboran air tanah terdiri atas pelaporan
internal dan pelaporan ekstemal sebagaiberikut.

193

4,1. Pelaporan Internal
Pelaporaninternal merupakan pelaporanyang dilaksanakanoleh pelaksanapengeboran
dan perusahaanpemohon yang dituangkan dalam bentuk laporan tertulis pelaksanaan
pengeboranair tanah dan laporanpengawasanpengeboranair tanah.
1. Laporan PelaksanaanPengeboranAir Tanah
Laporan kegiatan pengeboranair tanah dilakukan dengan tata carasebagaiberikut.
a. Setelahkegiatan pengeboranair tanah selesai,pelaksanapengeboranmenyusun
dan menyampaikan laporan tertulis hasil kegiatannya kepada perusahaan
pemohon.
b. Perusahaanpemohon menyampaikanlaporansebagaimanadisebutkanparlahuruf
ayang telah disetujuinyakepadainstansiyang menerbitkanSIP dengantembusan
kepadainstansiyang menerbitkanrekomendasiteknis.
c. Sistematika laporan sebagaimanadisebutkanpada huruf a sekurang-kurangnya
mencakupbeberapahal sebagaiberikut.
BAB I PENDAHULUAN
i.1 Latar Belakang
Berisi penjelasan periunya kegiatan pengeboran, identitas
pihak pemrakarsa(perusahaanpemohon) dan pihak pelaksana
(pelaksanapengeboran).
1.2 Maksuddan Tujuan
Berisi maksud dan tujuan kegiatan pengeborandan rencana
pemanfaatansumur bor yang akan dibuat.
1.3 Lingkup Pekerjaan
Berisi lingkup kegiatan yang akan dilakukan, disesuaikan
denganmaksuddan tujuan.
1.4 Lokasi Kegiatan
Berisi letak titik lokasi pengeboran (koordinat dan letak
administrasi), yang diperjelas dengan letaknya pada peta
topografi skala- 50.000dan sketsajika dipandangperlu.
1.5 Peralatanyang Digunakan
Berisi daftar peralatan yang digunakan, antara lain unit
peralatan pengeboran, penampangan sumur geofisika, uji
pemompaan,dan analisiskualitasair.
1.6 PelaksanaanKegiatan
Berisi daftar personalia pelaksana berikut rincian tugasnya,
sertajadual waktu pelaksanaankegiatan pengeboran.
BAB II

PENGEBORAN AIR TANAH
3.1 PembuatanLubang Bor
3. l. 1 Lubans Bor Percobaan

t94

Berisi uraian mengenaidiameter dan total kedalaman
lubang, deskripsi macam litologi batuan dan
kedudukannya, serta penentuan awal jenis dan
kedudukan akuifer.
3.1.2 PenampanganSumur Ceofisika
Berisi uraian mengenai metode penampangan,
interpretasi macam dan kedudukan akuifer, dan
perencanaankonstruksi sumur bor.
3.1.3 Pembesaran
Lubangbor
Berisi uraian mengenai diameter dan kedudukan
lubang mulai dari permukaan tanah sampai dasar
lubang.
J.Z

PelaksanaanKonstruksi Sumur
Berisi uraian setiap bahan konstruksi terpasang,mencakup
jenis, tipe, kualitas, panjang, dan kedudukannyadari muka
tanah setempat.

J.J

PengembanganSumur
Berisi uraian mengenai metode dan hasil pengembangan
sumur, pengukuran kedudukan kerikil penyaring, dan
estimasidebit sumur.

3 . 4 Uji Pemompaan
Berisi uraian mengenai penentuan debit uji pemompaan,
metode pengujian, serta hasil analisis data uji pemompaan
yang meliputi parameter sumur (well loss, aquifer loss,
efisiensi pemompaan, debit optimum, dan faktor
pengembangan sumur) dan parameter akuifer (keterusan,
koefisien kelulusan, koefisien simpanan, dan debit jenis
sumur).

3 . 5 Analisis Kualitas Air Tanah
Berisi uraian hasil pemeriksaan/analisisfisika dan kimia
secara lengkap di laboratorium serta rekomendasi
peruntukannya. Jika dipandang perlu, analisis meliputi
kandunganbakteriologi.

3 . 6 Penyelesaian
Sumur
Berisi uraian tentang kegiatan penyelesaian sumur, terutama
kedudukan penyemenan.

3 . 7 PemasanganPeralatan
Berisi uraian tentang hal-hal teknis yang terkait dengan
pemasangan pompa dan meter air pada sumur yang
difungsikan sebagai sumur produksi, serta alat AWLR pada
sumur yang difungsikan sebagaisumur pantau.

t9s

BAB III KESIMPULAN DAN RTKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Berisi hal-hal pokok bersifat teknis yang terkait denganhasil
kegiatan pengeboran, sebagai dasar untuk memberikan
rekomendasipemanfaatansumur bor.
3.2 Rekomendasi
Berisi rekomendasiyang terkait denganrencanapemanfaatan
sumur bor, misalnya debit optimum dan lama pemompaan
yang direkomendasikanpada sumur bor yang difungsikan
sebagaisumur produksi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Penampangrempahpengeboran.
2- Penampangsumur geofisika(tahananjenis, sinar gamma, Sp, kaliper,
salinitas).
3. Gambar konstruksisumur.
4. Data uji pemompaanberikut grafik analisisnya.
5. Hasil analisis fisika dan kimia air tanah fiika dipandang perlu analisis
bakteriologi).
2. Laporan PengawasanPengeboranAir Tanah
Laporan pengawasanpengeboranair tanah disusun dan disampaikan melalui tata cara
sebagaiberikut.
a. Pengawas Internal menFlsun dan menyampaikan laporan tertulis hasil
pengawasannyadi lapangan kepada Pimpinan Perusahaan Pemohon dan atau
Pimpinan PelaksanaPengeboranyang memberikanpenugasanpengawasan.
b. Laporan sebagaimana disebutkan pada huruf a berisi uraiar/rangkuman hasil
pengawasanberikut rekomendasitindak lanjut yang diperlukan rlalam pelaksanaan
pengeboranair tanah, dan dilampiri denganFormulir Hasil PengawasanPengeboran
Air Tanah (Lampiran l).
4.2. Pelaporan Eksternal
Pelaporan eksternal dilakukan oleh Tim Pengawas Eksternal yang dituangkan dalam
bentuk laporan terfulis pengawasanpengeboranair tanah.
Pelaporan eksternal pengawasanpengeboranar tanah dilakukan dengan tata carasebagai
berikut.
1.

Tim Pengawas menyusun dan menyampaikan laporan terfulis hasil pengawasannya
di lapangan kepada pejabat di daerah yang memberikan tugas pengawasan dengan
tembusan yang disampaikan kepada perusahaan pemohon dan pelaksana
pengeboran.

196

2.

Laporan sebagaimana disebutkan pada angka I berisi uraian/rangkuman hasil
pengawasanberikut rekomendasitindak lanjut yang diperlukan dalam pelaksanaan
pengeboranair tanah dan dilampiri dengan
a. formulir Hasil PengawasanPengeboranAir (Lampiran l);
b. berita acara pengawasanpelaksanaankonstruksi sumur bor produksi mengacu
kepadaketentuanteknis yang telah diatur oleh Menteri
c. berita acarapengawasanpelaksanaanuji pemompaansumur bor (Lampiran2);
d. berita acara pengawasan pelaksanaan pemasanganpompa mengacu kepada
ketentuanteknis yang telah diatur oleh Menteri;
e. berita acara pengawasanpelaksanaanpemasanganmeter air mengacu kepada
ketentuan teknis yang telah diatur oleh Menteri;
f. berita acara pengawasan pemasangan alat perekam muka air otomatis
(Automatic Water Level Recorder,AWLR) (Lampiran 3).

r97

!! tr.!-<
e.9 d9
F - ^ 6 -

686:E

-d5u
v !2;-"r
?:
=:
=-i
a-Ajj!
Ftr6

z
z

r

o

Et€-Si
OOE

>=:

Y

t s , -E 3 E

Y;'X=

9.1
F
rI]
v

O

0Y

' e '. 62 2

YoL*ib

'!

*€ E+
i i€;
c

:

-!z.v

:\

6Y-!O€

Et
9

.

-:

h=

60b0-

a

tr c;tr
ts
gE 8.€
-q€ A

EOtrO

.-6c-

'=a=q
:d;isl
)3

q-l,,;+
{o;:

*: R
+{

.i{

;:s

Egs

EE

;.9
.:
!: dF-

&-9 n

=-l

\

Q

*

F

t s . !!

i- ^ t oso L J

i:

ESE

.v
6

trf,

.F

ni

FD

gE

-

E f * n : E 3E : i _E3*; xt

:E9:ZxaaX
E\':S&7i

:!S

FO

V!Wsn-trn

v=-

w=-

= * F SX
- " *'"-

i

--i

oi

-i

-

5:5:

..1
-i

-i
-s E

=

ss:

EE n

=-

'.4
!

{

E s\*HS
-e

**

J.-

5{

E*
+(i:

6i

N

fiZa

-

=€\:i\

N

n

^ - { !

oi

g'{
L-r

\

v

-t

u
d
d

o
otw

lc

o

o

H.e

;-v=
c.:99

e d

o

N.-E

d>

tn

O
O

Fd

,i

N

':
r

! =
€ Y ^

q

^*

eFE

J46
6

dxF^
- d O v

EE
i -q q d
o

Jtr

:9q=

:66
z. o, o,

200

UOd
o-v

j6!C
O-\!d

o6

i =

cda

^ " G

o

^o"9
6'o
c=

6EEX

i =

.i -t

d - :

4x5

olwo

" gg

ho>oo
ooo

o

d

oo:q

r
.o

v,-

5

xl:
' 6FJv

O

6'r

c66b
H
! € I d
cEFq
!s,=*
5
F doE
E
E€*

$
d

o

xll

r

Bn
-l<

$

-x

{

R
'S
c

M

b.n

i

:-r

$

&

i;-

-ti

s\

{

..

{

;i=

F-

E r\*HS

' e= = e = L t
!

L \

J--

=

E"S:
8oX o:
F-tmiE'E
b.R E co E

*

-€
*

C

o-tr

-

i;-

f i
e:
E
F
Pq+RN
V=-97v
6-Y6-

:!
{

s

5:

o::-oa

W!WLa-tr-

6i

i

tr^^:

P
F"I
L-9

=

€;t

:s:

+X

x, E

€Es E€Er
5-s
-_o

q-o;+
*6;:

:E!:Z*4.-E
: !:
s &;

,sG\"

"

6->-o-

c,o

a

-i

F:

i-E

{i=-:

**
;:s
trt

*

ul'
-d

S * - tr E_SE t

&-9 o

N

-g ! : Fb

D

F_s',
* i"Eis
Jo**.
fE S z + *
Ht S

:

= * F S=

= d \ - - !

J€r

#€a

__j

6i

G\

-B;*

N

-

i{

a " < \

:

:6i



J

oo

i:o
a5

@

QO
!d)

o

qR

i.E F g"€g

':EFlo

c

SFdd

al

-acB5
EE . - E

{';E-

"

F

H S * = ' = .== ?
.d 6
@=

=>

ELEEE
.o

2t6

d

o

sj6lE

xE

F"5

-*$*€a

€#ulrai
5 Hb E Fi I