My Handwroten Makalah Hukum Perizinan di

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

1 of 15



Lainnya

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

Blog Berikut»

anwarseptiadi@gmail.com

Dasbor

Keluar

Rabu, 29 Oktober 2014

KATA PENGANTAR


Pen jaga Blog h eh e

Syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah yang maha esa yang selalu
melimpahkan karunianya kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Perizinan di sektor usaha kecil ”. dan sebagai ungkapan rasa syukur atas
segala anugrah Allah yang maha pemurah. kami telah berusaha menyusun makalah ini
sebaik mungkin. Akan tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.
Oleh sebab itu, kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan isi makalah ini agar bisa
terwujud dengan lebih baik.
Penyusun , 15 Oktober 2014

MyFacebook
Ram Rama Sanjaya

Buat Lencana Anda

My Tweet

animasi bergerak

helikopter

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

2 of 15

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

Tweets by @Rama_Sanjaya02
Rama sanjaya
@Rama_Sanjaya02
Akun twit baru aktif lagi
01 Jul

Rama sanjaya Retweeted
Aaron Ramsey
@aaronramsey
What a performance to a man absolute

Embed

View on Twitter

Tweet Favorites

Tweets liked by @Rama_Sanjaya02
Rama sanjaya
@Rama_Sanjaya02

Embed

View on Twitter

Mu sic MP3

Arsip Blog
▼ 2014 (5)
▼ Oktober (4)
Munafik bisa di ubah menjadi sifat Positif

Mekanisme syarat izin usaha
Makalah Hak Kekayaan Intelektual
"desain tata sirk...
Makalah Hukum Perizinan di Sektor
Usaha Kecil
► Januari (1)
► 2013 (7)
animasi bergerak
helikopter

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

3 of 15

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

Mengen ai Saya
Rama Sanjaya

Simple,
Lihat profil lengkapku

ü
ü

ü
ü

animasi bergerak
helikopter

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

4 of 15

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...


PEMBAHASAN

a.

Pemahaman tentang perizinan
Perizinan berasal dari akar kata ―izinǁ yang diartikan dengan pernyataan

mengabulkan (tiada melarang, dsb); persetujuan membolehkan. Sedangkan perizinan
diartikan sebagai hal pemberian izin. Izin adalah salah satu instrumen yang paling banyak
digunakan dalam hukum administrasi. Pemerintahan menggunakan izin sebagai sarana
yuridis untuk mengemudikan tingkah laku para warga. Selanjutnya, Ten Berge
mengemukakan bahwa izin merupakan suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan
undang-undang atau peraturan pemerintah, untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari
ketentuanketentuan larangan perundang-undangan.31 Dalam arti sempit izin merupakan
pengikatan aktivitas-aktivitas pada suatu peraturan izin pada umumnya didasarkan pada
keinginan pembuat undangundang untuk mencapai suatu tatanan tertentu atau untuk
menghalangi keadaan-keadaan yang buruk.
Konsepsi yang menjadi dasar filosofis dari pemberian izin adalah sebagai instrumen
pengawasan terhadap perilaku masyarakat. Pemberian izin juga dapat diartikan dengan
pembatasan terhadap potensi-potensi yang jumlahnya terbatas. Secara umum, izin

diasumsikan sebagai keputusan yang bersifat menguntungkan , sehingga tidak dapat begitu
saja ditarik kembali atau diubah atas kerugian yang berkepentingan.

b. Pengertian UKM
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998, Pengertian Usaha Kecil
Menengah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha
yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk
mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Pengertian Usaha Kecil Menengah:
Berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang
memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah
merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994
tanggal 27 Juni 1994. Pengertian Usaha Kecil Menengah: Didefinisikan sebagai
perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan usaha yang
mempunyai penjualan atau omset per tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000
atau asset atau aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan
bangunan yang ditempati) terdiri dari : Bidang usaha (Fa, CV, PT, dan koperasi),
Perorangan (Pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan,
perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa)

Menurut UU No 20 Tahun 2008, Pengertian Usaha Kecil Menengah: Undang
undang tersebut membagi kedalam dua pengertian yakni:
a)

Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :
§ Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
§ Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah).

b)

Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha
yang memiliki kriteria sebagai berikut :
§ Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
§ Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar

lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

c. Pemahaman Tentang Usaha Kecil
[1]

Usaha kecil adalah jenis usaha yang mempunyai 6 – 19 pegawai

animasi bergerak
(1) Undang-Undang
helikopter

Pasal 1 angka

Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil mendefinisikan usaha kecil

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil


5 of 15

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

dengan “.......kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undangundang iniǁ.
Adapun kriteria usaha kecil sebagaimana diatur dalam Pasal 5 UndangUndang Nomor 9
1.

Tahun 1995 tentang Usaha Kecil adalah :
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2.

memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah);

3.

milik Warga Negara Indonesia;


4.

berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah
atau Usaha Besar;

5.

berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

d.

Ciri-ciri dan contoh dari UKM
1. Ciri-ciri usaha kecil
·

Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak
gampang berubah;

·
·

Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih
sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan
keluarga, sudah membuat neraca usaha;

·
·

Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira
usaha;

·
·

Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik
seperti business planning.

2. Contoh Usaha Kecil
·

Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;

·

Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;

·

Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan,
industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan
tangan;

·

Peternakan ayam, itik dan perikanan;

·

Koperasi berskala kecil.

3. Ciri-ciri usaha menengah
·

Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik,
lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara
lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;

·

Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem
akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian
atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;

·

Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah
ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;

·

Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin
usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;

·
·

Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan
terdidik.

4. Contoh usaha menengah
Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir
seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:
animasi bergerak
helikopter

·

Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah;

·

Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

6 of 15

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa

·

transportasi taxi dan bus antar proponsi;

e.

·

Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;

·

Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.

Prosedur perizinan usaha
a. SIUP
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) adalah surat izin untuk dapat melaksanakan

kegiatan usaha perdagangan. Setiap perusahaan, koperasi, persekutuan maupun
perusahaan perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha perdagangan wajib memperoleh
SIUP yang diterbitkan berdasarkan domisili perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah
Republik Indonesia.
SIUP terdiri atas kategori sebagai berikut :
ü SIUP Kecil
Wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
ü SIUP Menengah
Wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
ü SIUP Besar
Wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Perusahaan yang dibebaskan dari kewajiban memperoleh SIUP adalah :
1.

Cabang/perwakilan perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan usaha perdagangan
mempergunakan SIUP perusahaan pusat.

2.

Perusahaan kecil perorangan yang memenuhi ketentuan sebagai berikut :
ü Tidak berbentuk badan hukum atau persekutuan, dan Diurus, dijalankan atau
dikelola sendiri oleh pemiliknya atau dengan mempekerjakan anggota
keluarganya/kerabat terdekat.
ü Pedagang keliling, pedagang asongan, pedagang pinggir jalan atau pedagang kaki
lima.

b. Cara membuat SIUP
Cara Membuat SIUP sebagai berikut :
Siapkan Fc Direktur Utama.
Siapkan Fc Akta Pendirian Perusahaan beserta SK Menhum dan HAM RI.
Siapkan Fc NPWP Perusahaan.
Siapkan Fc SKDP
Buat Surat Permohonan Pembuatan SIUP ke Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah, dan Perdagangan di Wilayah Perusahaan anda masing-masing.
Pas foto berwarna Direktur Utama ukuran 4×6 sebanyak 6 lembar.
Selanjutnya ikuti prosedur pengurusan SIUP yang berlaku.
Persyaratan Izin Usaha Perdagangan :
1.

Photo copy KTP pemohonan

2.

Photo copy KTP Direksi

3.

Photo copy NPWP

4.

Photo copy Akte Pendirian Perusahaan

5.

Photo copy Persetujuan Prinsip

6.

Photo copy Izin Lokasi

7.

Photo copy IMB

8.

Photo copy SITU

9.

Photo copy UKL/UPL atau SPPL

10. Pas poto 3 x 4 sebanyak 2 buah
11. Photo copy Neraca perusahaan
12. Photo copy Bukti Pembelian mesin
Photo
animasi13.
bergerak
helikopter

copy Formulir model Pm II

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

7 of 15

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

c. Prosedur Permohonan Siup
1.

Untuk permohonan siup menengah Dan SIUP kecil , perusahaan dapat mengambil pormulir
di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota/ Kabupaten sesuai dengan domisili
perusahaan . kemudian mengisi dan mengajukan permuhonan SIUP beserta persyaratannya
, SIUP menegah dan kecil dikeluarkan dan di tanda tangani oleh kepala kantor wilayah
perdagangan daerah tingkat II (kota/kabupaten) atas nam mentri.

2.

Permohonan SIUP besar diajukan melalui kanwil perindustrian dan perdagangan daerah
tingkat I ( kota/ propinsi) atas nama mentri sesuai dengan domisili perusahaan.

d. Dokumen-dokumen yang di[perlukan untuk pengurusan Surat Ijin Usaha ( SIUP)
Dokumen yang diperlukan , antara lain:
1.
2.

foto kopi akta notaris pendirian perusahaan ( perusahaan perseorangan tidak perlu);
Fotokopi SK pengesahan materi hukum dan hak asasi manusia ( untuk CV , Koprasi, Frima
,Perusahaan perseorangn tidak perlu );

3.
4.

Fotokopi NPWP( nomor pokok wajib pajak) perusahaan;
fotokopi KTP pemilik/ direktur utama / penaggung jawab perusahaan dan pemegang
saham;

5.
6.

fotokopi surat ijin tampat usaha (SITU) Dari pemda seempat;
foto kopi KK ( kartu keluarga) jika pimpinan / penanggung jawab perusahan adalah
perempuan ;

7.

fotokopi surat keterangan domisili perusahaan ;

8.

fotokopi surat kontrak / sewa sewa tempat usaha / surat keterangan dari pemilik gedung ;

9.

foto direktur utama/ pimpinan perusahaan ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar;

10. Neraca perusahaan
e. maksud dan tujuan pemberian SIUP adalah :
Sebagai kepastian hukum atas usaha perdagangan baik barang maupun jasa.
Memberikan kesempatan bagi perluasan usaha untuk mendapatkan fasilitas seperti bantuan
kredit atau program pembinaan.
Sarana pembinaan, pengarahan, dan pengawasan terhadap dunia usaha, khususnya di
sector perdagangan demi tercapainya iklim usaha yang sehat, tertib, dan jujur.

f. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
surat izin tempat usaha(SITU) adalah pemberian izin tempat usaha yang tidak
menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan di lokasi tertentu. sedangkan surat izin
gangguan(HO) adalah pemberian izin tempat usaha kepada perusahaan atau badan di lokasi
tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan, atau kerusakan lingkungan. Kedua
surat tersebut dikeluarkan oleh pemerintah daerah tingkat II(Kotamadya atau kabupaten)
dan harus diperpanjang lima tahun sekali.
Prosedur Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Langkah-langkah wirausaha untuk mendapatkan surat izin tempat usaha (SITU)
yakni :
v Membuat surat izin Tentangga
dalam surat tersebut berisi pernyataan tidak keberatan dari tetangga terdekat yang
ada di sebelah kanan, kiri, depan belakang yang diketahui oleh ketua RT/RW setempat yang
kemudian diteruskan ke kelurahan, kecamatan sampai kabupaten atau kotamadya.
v Membuat surat keterangan domisili Perusahaan
dalam surat tersebut terdapat lokasi, tempat atau kantor yang akan dibuat
perusahaan. Caranya dengan meminta formulir dari ketua RT di wilayah tersebut untuk
kemudian disahkan oleh ketua RT, RW, kelurahan dan kecamtan.
animasi bergerak
helikopter

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

8 of 15

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

Berkas-berkas yang diperlukan untuk Mengurus Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Fotokopi KTP pemohon
Foto pemohon ukuran 3×4 sebanyak 2 lembar
Formulir isian lengkap dan sudah ditanda-tangani
Fotokopi pelunasan PBB tahun berjalan
Fotokopi IMB (Izin mendirikan Bangunan)
Fotokopi Sertifikat Tanah
Denah lokasi tempat usaha
Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga yang diketahui oleh ketua RT dan RW
setempat
izin sewa
surat keterangan domisili perusahaan
fotokopi akta pendirian perusahaan dari notaris
Berita acara pemeriksaan lapangan
Syarat-Syarat yang Wajib Ditaati perusahaan dalam Menjalankan Perusahaan
Keamanan
a) Perusahaan harus menyediakan alat-alat pemadan kebakaran
b) Bangunan perusahan harus terbuat dari bahan-bahan tidak mudah terbakar
c) Perusahaan harus mengikuti dan mentaati undang-undang keslamatan kerja
Kesehatan
a)

Perusahaan harus menyediakan tempat sampah yang tertutup

b) Perusahaan harus mencegah atas kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan hidup
c) Perusahaan harus menyediakan alat-alat pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Ketertiban
a) Kegiatan perusahaan hanya dapat dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah daerah.
melebih ketentuan jam kerja dapat dilakukan dengan izin khusus.
b) Dilarang menyimpan barang-barang perusahaan di pinggir jalan umum
c) pengguna menyimpah usaha harus sesuai dengan peraturan pemenrintah daerah, dimana
perusahaan tersebut berdomisili

Syarat-syarat lain
a)

Perusahaan diwajibkan untuk mengutakamakan tenaga kerja dari penduduk di sekitarnya
yang mempunyai KTP

b)

Perusahaan harus menjaga keindahan lingkungan dan mengadakan penghijauan
Perusahaan yang melanggar syarat-syarat tersebut diatas, SITUnya akan dicabut dan
dikenakan ditutup perusahaanya. SITU pada umumnya diberika dalam jangka waktu 3 tahun
terhitung permohonan dan selambat-lambatnya 1bulan sebelum jangka waktu tersebut
berakhir harus mengajukan perpanjangan

IMB (IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN)
DASAR HUKUM :
Peraturan Daerah
UNIT KERJA/INSTANSI YANG MEMPROSES PERIZINAN : Kantor Perkotaan

PROSEDUR PENGURUSAN IZIN:
1.

Pemohon mengajukan permohonan sendiri secara tertulis dengan melampirkan
Rekomendasi Lurah/Kepala Desa/Camat kepada Bupati, Cq.Kepala Kantor Perkotaan.

2.

Khusus rumah tempat tinggal yang luasnya kurang dari 100 m2 dan lokasinya diluar Ibukota
Kabupaten, di luar Real Estate, Komplek Industri, Komplek Perkebunan, Komplek
Pendidikan dan

animasi bergerak
helikopter

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

9 of 15

3.

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

Kesehatan, permohonan diajukan sendiri secara tertulis oleh pemohon kepada Bupati,
Camat setempat.

4.

Khusus untuk Real Estate, Komplek Industri, Komplek Perkebunan, Komplek Pendidikan
dan Kesehatan, pemohon IMB diajukan kepada Kantor Perkotaan. Lembaran isian
permohonan IMB dapat diambil pada Kantor Perkotaan.

PERSYARATAN UNTUK MENDAPATKAN IZIN :
1.

Foto copy Surat Keterangan Tanah

2.

Foto copy KTP (bukti diri)

3.

Gambar Rencana Bangunan (sket bangunan)

4.

Foto copy bukti lunas PBB tahun terakhir

5.

Pas photo ukuran 3x4 cm

6.

Rekomendasi Camat/Lurah.

7.

Khusus pemohon IMB bagi Perusahaan Industri dan Real Estate disamping
persyaratan pada huruf a s/d f ditambah dengan:

·

Izin Prinsip dari Bupati;

·

Izin Lokasi dari Kantor Pertanahan Nasional.

·

Surat kuasa apabila penanda tanganan permohonan bukan dilakukan oleh pemohon

Akte Pendirian Perusahaan
sendiri.
·

Surat pernyataan pemohon tentang kesanggupan memenuhi persyaratan teknis

bangunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
·

Tanda anggota Real Estate Indonesia dan Rekomendasi bebas banjir dari Dinas

Pekerjaan Umum khusus bagi pemohon Real Estate.
·

Rencana Tata Bangunan Prasarana Kawasan Industri yang disetujui oleh Bupati

dengan menunjukkan lokasi kavling untuk bangunan yang bersangkutan bagi Perusahaan
Industri yang berlokasi dikawasan industri.
·

Rekomendasi AMDAL.

WAKTU PENGURUSAN IZIN : 12 (dua belas) hari
JANGKA WAKTU BERLAKUNYA IZIN : 20 (dua puluh) Tahun
KETENTUAN PELAKSANAAN
1.

Tidak dibenarkan mendirikan bangunan kewajiban pemegang Izin diluar peruntukan yang
ditetapkandalam IMB.

2.

Izin tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
kepada Bupati.

3.
4.

Dilarang mendirikan bangunan di luar peruntukan wilayah yang telah di tetapkan (RUTK).
Dilarang mendirikan bangunan yang mengakibatkan :
·

Mengganggu/merusak lingkungan sekitar.

·

Mengganggu arus lalu lintas, drainase atau bangunan yang telah ada.

·

Terganggunya kesehatan masyarakatan sekitar.

·

Terganggunya ketertiban umum.
5. Khusus untuk bangunan Kantor Pemerintah atau swasta disarankan
menggunakan desain arsitektur yang mencirikan arsitektur Daerah.
6. Selama pekerjaan mendirikan bangunan masih dalam pelaksanaan, pemilik harus

menutup lokasi dengan pagar tertutup untuk pengamanan.
SANKSI ATAS PELANGGARAN KETENTUAN IZIN :
1.

Peringatan tertulis

2.

Pencabutan Izin

3.

Pembongkaran.

4.

Pelanggaran atas Wajib Retribusi diancam pidana paling lama kurungan 6 bulan atau

denda paling banyak 4 kali jumlah Retribusi terutang.

animasi bergerak
helikopter

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

10 of 15

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

AMDAL(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
AMDAL adalah keseluruhan proses yang meliputi penyusuan analisis mengenai
dampak lingkungan bagi berbagai usaha atau kegiatan terpadu/multisektor. Dengan kata lain
amdal merupakan hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu
yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem
dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instasi yang bertanggung jawab.
Syarat-syarat untuk pengajuan AMDAL adalah sebagai berikut :
1.

Foto kopi penanggung jawaban perusahaan.

2.

Foto kopi akta pendirian perusahaan.

3.

Foto kopi surat izin perusahaan.

4.

Foto kopi NPWP.

5.

Foto kopi NRP.

6.

Foto kopi denah lokasi yang menimbulkan dampak lingkugan.

Prosedur AMDAL terdiri dari:
· Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
· Proses pengumuman
· Proses pelingkupan (sopping)
· Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
· Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
· Persetujuan Kelayakan Lingkungan
Proses Penapisan
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses untuk
menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Di
Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah.
Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak
dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara LH Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL.
Proses Pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib
mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan
penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan
pemrakarsa kegiatan.
Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran, pendapat
dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 08/2000 tentang
Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
Proses Pelingkupan
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang terkait dengan rencana
kegiatan.
Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah studi, mengidentifikasi
dampak penting terhadap Iingkungan, menetapkan tingkat kedalaman studi, menetapkan
lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil
akhir dan proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat
harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses pelingkupan.
Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada
Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian
KA-ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
Proses penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL
yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL). Setelah selesai disusun, pemrakarsa
dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan
peraturan, lama waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar
waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali
dokumennya.
Dampak penting menurut penjelasan pasal 16 ditentukan antara lain oleh :
1.

Jumlah manusia yang terkena dampak.

2.

Luasnya wilayah persebaran dampak.

animasi bergerak
3.
Lamanya
helikopter

dampak berlangsung.

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

11 of 15

4.

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

Intesitas dampak.

5.

Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak.

6.

Sifat komulatif dampak tersebut.

7.

Dapat terjadi pemulihan atau tidak ( reversible atau irreversible ).

Dasar Hukum AMDAL
1.

Peraturan pemerintah No . 27 Tahun 1999 Tentang analisis Mengenai dampak Lingkungan

2.

UUD No. 4 Tahun 1982 Mengenai ketentuan pengelolaan Lingkungan Hidup.

3.

Peraturan Pemerintah No .20 Tahun 1990 mengenai pengadilan Pencemaran air.

4.

Peraturan pemerintah No 51 Tahun 1993 tentang AMDAL .

5.

Peraturan pemerintah No . 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber Daya Alam Hayati Dn
Ekosistem.

6.

Surat mentri Negara lingkungan Hidup No . B . 2335/ MENLH/12/93, NO,.B.2347/MENLH
/12/93 kriteria kegiatan usaha Wajib AMDAL.

7.

UUD No. 24 tahun 1992 mengenai tataruang.
Pedoman pelaksanaan AMDAL

1.

peraturan mentri lingkungan hidup No 08 Tahun 2006 mengenai penyusunan AMDAL harus
menggunakan pedoman penyusunan AMDAL

2.

Peraturan mentri negara lingkungan hidup nomor 11 tahun 2006 tentang daftar kegiatan
wajib AMDAL

3.

Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup nomor 86 tahun 2002 apabila kegiatan tidak
tercantum dalam peraturan tersebut , maka wajib menyusun UKL-UPL (Upaya pengelolaan
lingkungan Upaya pemantauan Lingkungan hidup.

4.

kewenangan penilaian didasarkan keputusan mentri negara Lingkungan hidup No 40 tahun
2000 tentang peoman tata kerja komisi penilai AMDAL
Dokumen yang diperlukan dalam pengurusan AMDAL
Dalam pengurus AMDAL , dokumen yang diperlukan adalah poto kopi NPWP, KTP,SITU.
Prosedur Pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Sesuai namanya, NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang
diberikan kepada tiap wajib pajak sebagai sarana administratif yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam memenuhi hak dan kewajiban
perpajakan.
Selain dalam memenuhi hak dan kewajiban wajib pajak, NPWP juga berguna jika kita akan
melakukan usaha yang berhubungan dengan pihak lain. Misalkan kita mempunyai suatu
usaha, entah di bidang jasa konstruksi, atau jasa lain, ketika kita akan mencari proyek pada
pihak ketiga biasanya pihak ketiga hanya akan memberikan pekerjaan kepada badan usaha
yang sudah mempunyai NPWP. Inilah salah satu keuntungan mempunyai NPWP, baik NPWP
pribadi atau NPWP badan usaha.
Dalam setiap pengurusan izin, misalnya izin pemasangan reklame, warung telekomunikasi,
izin produksi makanan dan obat, izin usaha perdagangan dan perizinan lainnya, NPWP ini
menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki.
Lembaga yang berwenang mengeluarkan NPWP, baik NPWP perorangan atau badan usaha
adalah Direktorat Jenderal Pajak. Lebih tepatnya melalui kantor pelayanan pajak yang ada
di setiap daerah.
Dasar Hukum : Pada dasarnya setiap penduduk atau warga negara Indonesia yang
mempunyai penghasilan, atau setiap badan usaha yang ada di Indonesia wajib mempunyai
NPWP. Hal ini diatur dalam Undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan juncto Undang-undang No. 16 Tahun 2000 pasal 2 ayat (1).
Persyaratan Administratif : Untuk mendapatkan NPWP perorangan, cara yang bisa
dilakukan adalah dengan mendatangi kantor pelayanan pajak dengan persyaratan sebagai
berikut :
1.

Salinan KTP pemohon.

2.

Salinan KK.

3.

Surat keterangan/pengantar dari desa/kelurahan.

4. Sedangkan pemohon NPWP yang berbentuk badan usaha, persyaratannya sebagai
berikut.
5.

Salinan KTP direktur atau pengurus.

Salinan
animasi6.
bergerak
helikopter

Kartu keluarga (KK) direktur atau pengurus.

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

12 of 15

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

7. Salinan akta pendirian badan usaha (PT, CV, atau Koperasi) yang sudah dilegalisasi oleh
pengadilan.
8.

Surat keterangan domisili dari kelurahan atau kecamatan.

9.

Salinan PBB atau surat kontrak rumah.

Prosedur Pengurusan
Pemohon datang ke kantor Dinas Pajak di daerahnya masing-masing dengan
membawa semua persyaratan yang sudah disiapkan.
Setelah mengisi formulir dan menyerahkan semua persyaratannya, di hari itu juga atau
dalam waktu 2 (dua) hari kerja NPWP sudah bisa diterima oleh wajib pajak.
Selain dengan mendatangi secara langsung ke kantor Dinas Pajak, cara mendapatkan
NPWP juga bisa dilakukan secara online di www.pajak.go.id
Setelah menerima NPWP, wajib pajak baik perorangan ataupun badan usaha akan
mendapat pemberitahuan tiap bulan berkenaan dengan pajak yang harus dibayar.
Pembayaran pajak dan pengisian SPT bisa dilakukan di beberapa bank atau secara online.
Sanksi :
Pelanggaran atas Undang-undang No. 16 Tahun 2000 pasal 39 ini dapat dikenakan sanksi
berupa sanksi pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggi 4 (empat)
kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
Cara mendaftarkan diri :
1.

Wajib Pajak yang akan mendaftarkan diri datang langsung ke Kantor
Pajak tempat domisili atau lokasi usaha kita dan wajib mengisi Formulir
Pendaftaran Wajib Pajak.

2.

Pengisian dan penandatanganan formulir dapat dilakukan oleh Wajib
Pajak sendiri atau oleh orang lain yang diberi kuasa Khusus.

Formulir dan Lampiran yang diperlukan diserahkan kepada petugas dan akan segera
diproses, dan sesuai dengan janji DJP seharusnya NPWP langsung jadi dalam tempo 1jam
bila tidak ada masalah dalam proses registrasi ini.
3.

Penyampaian formulir pendaftaran Wajib Pajak yang telah diisi dan
ditandatangani, dapat dilakukan oleh Wajib Pajak sendiri atau orang lain
yang diberi kuasa penuh.

Lampiran yang diperlukan pada Formulir Pendaftaran, yaitu :
Untuk Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas:
a.

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk / Kartu Keluarga bagi penduduk Indonesia, atau

b.

Paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurangkurangnya lurah atau kepala desa bagi Wajib Pajak Orang Asing.
Untuk Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas :

a.

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk / Kartu Keluarga bagi penduduk Indonesia, atau paspor
ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang-kurangnya
lurah atau kepala desa bagi Wajib Pajak Orang Asing.

b.

Surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang
berwenang sekurang-kurangnya lurah atau kepala desa.
Untuk Wajib Pajak Badan :

a.

Fotokopi Akte Pendirian dan Perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukan dari
Kantor Pusat bagi Bentuk Usaha Tetap;

b.

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk/Kartu Keluarga bagi penduduk Indonesia, atau paspor
ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang-kurangnya
lurah atau kepala desa bagi Wajib Pajak Orang Asing, dari salah seorang pengurus aktif;

c.

Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang

d.

Surat persetujuan penanaman modal asing dari Badan Koordinasi Penanaman Modal

sekurang-kurangnya lurah atau kepala desa;
(BKPM) untuk Wajib Pajak PMA;
e.

Fotokopi Akte Pendirian.

Untuk Bendaharawan sebagai Wajib Pajak Pemungut/Pemotong:
a.

Fotokopi surat penunjukan sebagai bendaharawan;

b.

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bendaharawan.

animasi bergerak
helikopter

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

13 of 15

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

Untuk Joint Operation sebagai Wajib Pajak Pemungut/Pemotong:
a.

Fotokopi Perjanjian Kerjasama sebagai Joint Operation;

b.

Fotokopi Kartu NPWP masing-masing anggota joint Operation;

c.

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia, atau paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang-kurangnya lurah atau
kepala desa bagi Wajib Pajak Orang Asing, dari salah seorang pengurus Joint Operation.
Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP akan
dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan dalam pasal 39 UU Nomor X Tahun 2000,
yaitu : “Barang siapa dengan sengaja tidak mendaftarkan dirinya atau menyalahgunakan
atau menggunakan hak tanpa NPWP sehingga dapat menimbulkan kerugian pada Negara,
akan dipidana dengan pidana penjara selama 3 tahun dan/atau denda sebesar 4 kali jumlah
pajak yang terutang atau yang kurang atau yang tidak di bayar ”.
Catatan :
a.

Bagi pemohon berstatus cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau
wanita kawin tidak pisah harta melampirkan fotokopi Surat Keterangan
Terdaftar Kantor Pusat/domisili/suami.

b.

Apabila permohonan ditandatangani oleh orang lain, harus dilengkapi
dengan surat kuasa khusus.

c.

Dalam formulir dan persyaratannya belum lengkap dikembalikan kepada
Wajib Pajak untuk dilengkapi.

d.

Dalam hal Wajib Pajak tersebut berstatus sudah terdaftar, maka
kepadanya tidak diberikan NPWP lagi.

e.

Dalam hal Wajib Pajak belum terdaftar, kepada Wajib Pajak diberikan
Nomor Pokok Wajib Pajak. Khusus untuk Wajib Pajak berstatus cabang,
orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak pisah harta
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak dengan aturan sebagai berikut :

1)

Kode Wajib Pajak sama dengan Kode Wajib Pajak pusat, Kode Wajib Pajak domisili atau
Kode Wajib Pajak Suami.

2)

Kode Administrasi Perpajakan sesuai yang diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak dimana
Wajib Pajak mendaftar.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
[2]

Usaha kecil adalah jenis usaha yang mempunyai 6 – 19 pegawai

Pasal 1 angka

(1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil mendefinisikan usaha kecil
dengan “.......kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undangundang ini
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) adalah surat izin untuk dapat melaksanakan
kegiatan usaha perdagangan. Setiap perusahaan, koperasi, persekutuan maupun
perusahaan perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha perdagangan wajib memperoleh
SIUP yang diterbitkan berdasarkan domisili perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah
Republik Indonesia.
SIUP terdiri atas kategori sebagai berikut :

B. SARAN
Di sadari isi materi makalah yang kami susun masih jauh dari sempurna untuk itu
kami sangat berharap saran masukan untuk membangun materi ini.

animasi bergerak
helikopter

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

14 of 15

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

DAFTAR PUSTAKA
http://saefulbafri009.blogspot.com/2011/04/ukm-usaha-kecil-menengah.html
http://dayintapinasthika.wordpress.com/2011/04/12/usaha-kecil-menengah-ukm/
The Asia Foundation, 2005: Penyederhanaan Perizinan Usaha : Sebuah Evaluasi atas
Dampak Pusat Layanan Perizinan Terpadu (PLPT), Laporan Penelitian, Jakarta
Ten Berge, 1992, Pengantar Hukum Perizinan, Surabaya : Universitas Airlangga.

The Asian Foundation, 2005, Laporan Penelitian : Penyederhanaan Perizinan
Usaha: Sebuah Evaluasi Atas Dampak Pusat layanan Perizinan Terpadu (PLPT).
Jakarta

[1] The Asian Foundation, 2005, Laporan Penelitian : Penyederhanaan Perizinan Usaha:

Sebuah Evaluasi Atas Dampak Pusat layanan Perizinan Terpadu (PLPT). Jakarta. hlm.1
[2] The Asian Foundation, 2005, Laporan Penelitian : Penyederhanaan Perizinan Usaha:
Sebuah Evaluasi Atas Dampak Pusat layanan Perizinan Terpadu (PLPT). Jakarta. hlm.1
Diposkan oleh Rama Sanjaya di 08.47
6IOSQ IRHEWMOERMRMHM+ SSKPI

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Posting Lebih Baru

Beri tahu saya

Beranda

Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pen giku t
Pengikut (0)
animasi Ikuti
bergerak
helikopter

2/27/2017 9:55 PM

My Handwroten: Makalah Hukum Perizinan di Sektor Usaha Kecil

15 of 15

http://rama-sanjayaa.blogspot.co.id/2014/10/makalah-hukum-perizinan-di...

Rama Sanjaya. Template Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

animasi bergerak
helikopter

2/27/2017 9:55 PM