Kamis 15 Oktober 2009 Manajemen Berbasis

Kamis, 15 Oktober 2009

Manajemen Berbasis Sekolah
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Oleh: Amir Hamzah Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan SDM yang akan menopang
gerak pembangunan. Dalam era reformasi yang diikuti oleh pemberlakun otonomi daearah
berdasarkanUndang-Undang nomor 2 tahun 1999 serta Undang-undang nomor 25 tentang
perimbangan keuangan pusat dan daerah memiliki dampak logis pada kewenangan daerah yang
semakin otonom, termasuk di dalamnya menyangkut bidang pendidikan. Pendidikan yang
sebelumnya dikelola oleh pusat (sentralisasi) dikembalikan kepada daerah. Dengan kebijakan
ekonomi makronya, memberikan imbas terhadap otonomi sekolah sebagai sub sistem pendidikan
nasional mengharuskan pemerintah melakukan rekontruksi kebijakan dalam upayamengontrol
peningkatan mutu, efisiensi dan relefansi pendidikan serta pemerataan pelayanan pendidikan,
upaya-upaya tersebut tercermin dalam tindakan berikut: 1. Upaya peningkatan mutu dilakukan
dengan menetapkan tujuan dan standar pendidikan, yaitu melalui konsensus nasional. Standar
kompetensi yang memungkinkan adanya perbedaan antar daerah akan menghasilkan standar
kompetensi nasional dalam tingkatan standar minimal, normal dan unggulan. 2. Peningkatan
efisiensi pengelolan pendidikan mengarah pada pengelolaan pendidikan berbasis sekolah dengan

memberi kepercayaan yang lebih luas kepada sekolah untuk mengoptimalkan sumber daya yang
ada. 3. Peningkatan relevansi pendidikan mengarah pada pendidikan bebasis masyarakat serta
orang tua dalam level kebijakan dan level operasional melalui komete (dewan) sekolah. 4.
Pemerataan pelayanan pendidikan mengarah pada pendidikan yang berkeadilan berkenaan dengan
pengelolaan biaya pendidikan yang adil dan transparan

PENGERTIAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Manajemen Berbasis Sekolah adalah suatu sistem pengelolaan pendidikan yang memberi
keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan melaksanakan kebijakan secara luas yang
bertujuan meningkatkan efisiensi , mutu dan pemerataan pendidikan, partisispasi masyarakat dan
penyederhanaan birokrasi.

KONSEP DASAR MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Manajemen pendidikan adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses
pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Didalam pelaksanaan manajemen sekolah
diterjemahkan dalam empat fungsi pokok, yaitu : 1. Perencanaan; merupakan proses yang
sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang
akan datang. 2. Pelaksanaan; merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan
nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. 3. Pengawasan; upaya untuk
mengamati secara sistematis dan berkesinambungan, merekam, memberi petunjuk, penjelasan,

pembinaan dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat dan memperbaiki kesalahan. 4.
Pembiayaan; merupakan rangkaian upaya pengendalian secara profesional semua unsur organisasi
agar berfungsi sebagaimana mestinya.

KARAKTERISTIK
MBS ditawarkan sebagi bentuk operasional desentralisasi pendidikan yang diharapkan memberikan
dampak terhadap peningkatan mutu dan efisiensi kinerja sekolah. Kerakteristik MBS bisa diketahui
dari bagaimana sekolah dapat mengoptimalkan kinerja organisasi sekolah, proses belajar mengajar,
pengelolaan SDM, dan pengelolaan sumber daya administrasi.

Ciri-ciri MBS
1)Organisasi Sekolah :
a.Menyediakan manajemen organisasi kepemimpinan transformasional dalam mencapai tujuan
sekolah
b.Menyusun rencana sekolah dan merumuskan kebijakan untuk sekolahnya sendiri
c.Mengelola kegiatan operasional sekolah
d.Menjamin adanya komuniksi yang efektif antara sekolah dan masyarakat (school community)
e.Menjamin akan terpeliharanya sekolah yang bertanggung jawab

2)Proses Belajar Mengajar :

a.Meningkatkan kualitas belajar siswa
b.Mengembangkan kurikulum yang cocok dan tanggap terhadap kebutuhan siswa dan masyarakat
sekolah
c.Menyelenggarakan pengajaran yang efektif
d.Menyediakan program pengembangan yang diperlukan siswa

3)Sember Daya Manusia :
a.Memberdayakan staf dan menempatkan personel yang dapat melayani keperluan semua siswa
b.Memilih staf yang berwawasan manajemen berbasis sekolah
c.Menyediakan kegiatan untuk pengembangan prosesi pada semua staf
d.Menjamin kesejahteraan staf dan siswa

4)Sumber Daya dan Administrasi :
a.Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan dam mengalokasikan sumber daya tersebut sesuai
dengan kebutuhan
b.Mengelola dana sekolah
c.Menyediakan dukungan administratif
d.Mengelola dan memelihara gedung dan sarana lainnya

PROSPEK GURU DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Dalam menerapkan otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan, perlu identifkasi urusan-urusan
yang ditangani pusat dan yang dilimpahkan ke daerah. Hal ini perlu dilakukan secara bertahap dan
selektif dengan mempertimbangkan kepentingan sebagai berikut:
1. Alokasi jatah guru yang diangkat di tiap daerah berdasarkan formasi secara nasional sesuai
dengan anggaran yang tesedia.
2. Penggajian guru yang bersumber dari RAPBN meengacu pada sistem penggajian pegawai negeri
disertai tunjangan profesionalnya.
3. Mutasi guru antar propensi.
4. Pembuatan rambu-rambu (guide lines) yang berisi syarat-syarat minimal tentang kwalifikasi
minimal calon guru, sistem rekrutmen, sistem pembinaan mutu, sistem pengembangan karier, serta
penempatan dan mutasi guru antar propensi
5. Evaluasi dan monotoring terhadap pelaksanaan standar-standar nasional oleh daerah beserta
sangsinya. Sedangkan urusan-urusan yang dilimpahkan ke daerah , dengan berpedoman kepada
standar nasional yang disusun oleh pusat, adalah sebagai berikut:
a Rekrutmen dan seleksi calon guru yang akan diangkat sebagai PNS
b. Rekrutmen dan peningkatan calon guru untuk memenuhi kebutuhan khusus ( guru kontrak, guru
bantu, guru pengganti sementara) yang anggarannya menjadi beban daerah atau proyek-proyek

khusus yang didanai oleh pusat.
c. Penempatan atau mutasi guru dalam lingkup daerah yang bersangkutan.

d. Penilaian kinerja guru dalam rangkakenaikan pangkat, promosi jabatannya, dan pemberian
tunjangan atas dasar prestasinya.
e. Penetapan jumlah dan pemberian tunjangan daerah sesuai dengan kemampuan daerah yang
bersangkutan (di luar gaji/ tunjangan sebagai PNS)
f. Pembinaan mutu guru melalui pelatihan, penataran serta wahana-wahana lainnya.

KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Kepemimpinan berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam meningkatkan pertemuan secara
efektif dengan guru dalam situasi yang kondusif. Prilaku kepala sekolah harus mendorong kinerja
guru dengan menunjukkan sikap yang bersahabat, dekat dan penuh pertimbangan terhadap para
guru. Terdapat banyak teori kepemimpinan dengan bermacam-macam pola yang rumit akan tetapi
pada giliranya terpulang kepada integritas moral pemimpin dalam menjalankan fungsi jabatan dan
kepemimpinannya. Peru ditegaskan bahwa sistem rekrutmen pemimpin yang tidak profesional
merupakan penyebab utama karakter pemimpin yang tidak profesional dan arogan. Menarik untuk
didiskusikan tentang beberapa teori motivasi yang mendorong keinginan seseorang untuk berbuat
sesuatu, antara lain:

1. Teori Maslow Maslow yakin bahwa kebutuhan seseorang bergantung pada apa yang telah
dipunyainya dan kebutuhan merupakan hirarki dilihat dari pentingnya. Menurut Maslow (1970)
kebutuhan manusia terbagi dalam lima kategori: a. Fisiologi (psikological needs) b. Rasa

aman(safety needs) c. Kasih sayang (belongingnees and love needs) d. Harga diri ( esteem needs)
e. Aktualisasi diri (need for self actualization) f. Estetika (estetic needs)
2. Teori Dua Faktor Yang dikembangkan oleh Fredrick Herzberg, yaitu ; hygiene (lingkungan) dan
motivator (pekerjaan itu sendiri)
3. Teori Alderfer Membagi tiga kelompok kebutuhan a. Kebutuhan akan keberadaan (existence) b.
Kebuutuhan berhubungan ( relatednees) c. Kebutuhan untuk bertumbuh ( growth need)
4. Teori Prestasi Mc Celland Manusia pada hakikatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi di
atas kemampuan orang lain dan manusia mempunyai keinginan untuk melakukan karya yang
berprestasi atau yang lebih baik dari karya orang lain. Selanjutnya Mc Malland membagi tiga
kebutuhan manusia dalam tiga kebutuhan, yaitu; a. Kebutuhan untuk berprestasi, b. Kebutuhan
untuk berafiliasi, c. Kebutuhan kekuasaan.

KRITIK TERHADAP SISTEM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Sistem pendidikan termasuk di dalamnya Manajemen Berbasis Sekolah yang dijalankan sekarang,
belum beranjak dari bentuknya yang paling kuno, yaitu feodalisme yang menghamba kepada
kepentingan penjajah (neokolonialisme) Ketika negara kolonial kembali dengan kekuatan
ekonominya (neoliberalism), sistem pendidikan dengan sendirinya mengabdi pada kepetingan
modal, “ orang-orang barbar itu tidak lagi datang dengan membawa senjatanya-mereka sedang
makan malam bersama kita—dalam bentuknya yang berwajah J Lo, Paris Hilton atau Victoria
Beckham”. Bagaimanapun canggihnya perkembangan sains dan teknologi, karakter dalam dunia

pendidikan tetap stagnan. Visi dan misi yang tercermin dalam kurikulum terlalu sarat dengan muatan
politik dan kepentingan pragmatisme penguasa yang hanya memiliki satu orientasi yaitu bagaimana
mencetak lulusan yang dapat diterima oleh pasar (neoliberalisme ) baik skill maupun kerangka
berfikir peserta didik -- pendek kata di era kapitalisme, sistem pendidikan tidak jauh berbeda dengan
sebelumnya yaitu membangun konformitas kesadaran peserta didik terhadap struktur yang sedang
berlaku dan bukan berupaya memerdekakan pola pikirnya.

KESIMPULAN
Uraian di atas merupakan bahasan teoritis idealis tentang bagaimana seharusnya Manajemen
Berbasis Sekolah dijalankan secara profesional oleh perangkat sekolah. Dalam implementasinya,
sepenuhnya bergantung pada tingkat kemauan dan kesungguhan setiap pelaku pendidikan dalam
menjalankan sistem dan perlu ditegaskan bahwa pendidikan yang sedang dijalankan saat ini perlu
dicermati sungguh-sungguh, bukan sekedar menjalankan sistem yang sudah ditetapkan tetapi guru
berkewajiban untuk mengembalikan karakteristik pendidikan yang bermartabat, yaitu pendidikan
yang Pancasilais dan berpihak kepada rakyat!

(semua informasi tentang MBS dalam tulisan ini diambil dari buku “Manajemen Berbasis Sekolah”
oleh Dr. E. Mulyasa, M.Pd. 2007, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. Bandung)