Profil Sektor Industri Kota Cimahi
PROFIL SEKTOR INDUSTRI KOTA CIMAHI
TUGAS MATA KULIAH EKONOMI WILAYAH DAN KOTA
Disusun oleh :
Christi Maria (10613700)
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
PERENCANAAN WILAYAH KOTA
BANDUNG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Keuntungan dari industri di beberapa kota sangat
berkontribusi bagi perkembangan ekonomi kota-kota tersebut (Perekonomian
Bisnis, 2006).
Suatu kota yang menjadikan industri sebagai nilai tambah terbesar bagi
wilayahnya pasti memiliki pertimbangan yang sangat matang dalam menentukan
arah perkembangan industri di kota tersebut. Di sisi positif sektor industri dapat
menarik banyak tenaga manusia. Di sisi lain, sektor industri tidak dapat dipungkiri
memiliki dampak negatif yaitu kerusakan lingkungan (Sari, 2014).
Sangat penting bagi suatu kota untuk dapat mendeskripsikan keadaan
ekonomi kotanya. Selain dapat mengetahui keadaan nyata perkembangan ekonomi
saat ini, mendeskripsikan keadaan ekonomi di suatu kota dapat menjadi indikator
sukses atau tidaknya sektor yang di harapkan berkontribusi bagi wilayahnya.
Berdasarkan mata kuliah Ekonomi Wilayah Dan Kota, maka makalah ini
akan diuraikan keadaan sektor industri Kota Cimahi. Kota Cimahi adalah salah
satu kota yang mengandalkan sektor industri sebagai penunjang pertumbuhan
ekonominya. Meskipun menjadi sektor yang berpengaruh bagi pertumbuhan
ekonomi kotanya, tetap perlu adanya deskripsi mengenai kondisi nyata dari
keadaan sektor industri di Kota Cimahi.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan sektor
industri Kota Cimahi, serta melihat seberapa besar kontribusi dari sektor industri
berdasarkan trend PDRB harga konstan Kota Cimahi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sektor Industri Pengolahan
Industri pengolahan dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan ekonomi yang
mengubah suatu barang dasar menjadi barang jadi atau barang yang memiliki nilai
yang lebih tinggi setelah diolah. Pengolahan barang tersebut dapat menggunakan
tangan, kimia, dan mesin.
Sektor industri pengolahan terdiri dari industri migas dan industri tanpa
migas. Sub sektor industri migas mencakup kegiatan pengolahan, pengilangan
minyak bumi dan gas alam. Misalnya: premium, minyak tanah, minyak diesel,
avtur, avigas, dan sebagainya. Industri pengolahan tanpa migas mencakup industri
besar dan sedang, serta indsutri kecil dan industri rumah tangga.
Industri besar dan sedang mencakup perusahaan industri yang mempunyai
jumlah tenaga kerja 20 orang atau lebih. Industri kecil dengan tenaga kerja 5
sampai 19 orang, dan industri rumah tangga dengan jumlah tenang kerja 1 sampai
4 orang.
Beberapa contoh cabang kelompok industri hilir adalah industri tekstil,
industri bahan bangunan dan umum, serta industri pangan. Kelompok industri
kecil meliputi industri kecil tradisional/kerajinan dan industri kecil nontradisional
(Bappenas, 2013). Dilihat dari kelompoknya industri di bagi beberapa jenis, yaitu:
Kelompok industri
Makanan,minuman,tembakau
Tekstil,pakaian jadi,dan kulit
Kayu dan barang-barang dari kayu
Kertas dan barang-barang dari
kertas,percetakan dan penerbitan
Kimia dan barang-barang dari bahan kimia,minyak
bumi,batu bara,karet,dan barang-barang dari plastic
Barang-barang galian bukan logam
Logam dasar
Barang-barang dari logam kecuali mesin dan
peralatanya
Barang-barang dari logam,mesin
Industry pengolahan lainnya
2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk domestik regional bruto terdiri dari PDRB atas harga berlaku dan
PDRB atas harga konstan. PDRB atas harga berlaku didalamnya masih terdapat
unsur inflasi biasanya diperbaharui tiap tahun, sedangkan PDRB atas harga
konstan unsur inflasi ditiadakan serta dianbil tahun tertentu sebagai dasar.
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Kondisi Geografis dan Wilayah Administratif Kota Cimahi
Kota Cimahi terletak diantara 107°30’30’’ BT- 107°34’30’’ dan 6°50’00’’6°56’00’’ Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Cimahi adalah sebesar 40,2
Km².Kota Cimahi termasuk ke dalam wilayah Provinsi Jawa Barat dan meliputi 3
Kecamatan yang terdiri dari 15 Kelurahan, yaitu : Kecamatan Cimahi Utara terdiri
dari 4 Kelurahan, Kecamatan Cimahi Tengah terdiri dari 6 Kelurahan dan
Kecamatan Cimahi Selatan terdiri dari 5 Kelurahan (Kota Cimahi,2013).
Gambar 3.1
Peta Administrasi Kota Cimahi
Sumber : Google Maps tahun 2014
Batas administratif kota cimahi Sebelah utara Kota Cimahi adalah
Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat, Sebelah timur Kecamatan Sukasari, Kecamatan
Sukajadi, Kecamatan Cicendo dan Kec. Andir Kota Bandung, Sebelah selatan
Kecamatan Marga Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat dan
Bandung Kulon Kota Bandung, Sebelah Barat adalah Kecamatan Padalarang,
Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.
Dilihat dari kondisi geografis Kota Cimahi merupakan lembah cekungan
yang melandai ke arah selatan, dengan ketinggian di bagian utara ± 1,040 meter
dpl (Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara), yang merupakan lereng
Gunung Burangrang dan Gunung Tangkuban Perahu serta ketinggian di bagian
selatan sekitar ± 685 meter dpl (Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan)
yang mengarah ke Sungai Citarum.
3.2 Perkembangan Industri Kota Cimahi
Sekitar tahun 1969, keluar kebijakan mengenai daerah utama di selatan
jalan Cimindi dijadikan sebagai kawasan industri oleh Bupati Kabupaten
Bandung. Seiring dengan dengan berjalannya waktu maka tumbuh kawasan
industri Leuwigajah. Zona industri di Cimahi Selatan dipilih dan di tetapkan
berdasarkan pada kurang produktifnya sawah tadah hujan untuk pertanian (Kota
Cimahi, 2013).
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Perekonomian Kota Cimahi Secara Umum Berdasarkan
Produk Domestik Regional Bruto
Salah satu cara untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu kota adalah
dengan menganalisis PDRB yang di miliki oleh Kota tersebut. PDRB yang
digunakan untuk menganalisis perekonomian Kota Cimahi adalah dengan
menggunakan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000. Data PDRB di Kota
Cimahi terdiri dari 9 sektor. Sektor-sektor tersebut terdiri dari
pertanian,
penggalian dan pertambangan, industri pengolahan, listrik,gas, dan air
bersih,bangunan konstruksi,perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan
komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa.
Tabel IV-1
Produk Domestik Regional Bruto Kota Cimahi Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000
(Jutaan Rupiah)
Lapangan
Usaha
Tahun
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
8.595,50
8.765,36
9.087,50
8.781,88
8.871,45
9.241,18
9.637,41
10.100,02
10.073,81
10.261,53
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.943.770,
60
3.074.081,
26
3.204.394,
30
3.323.834,4
5
3.462.986,2
9
3.597.307,
07
3.729.341,
38
3.832.246,
64
4.019.586,6
0
4.207.718,
08
175.389,47
182.396,70
190.413,90
199.089,85
209.996,19
213.903,18
225.419,52
240.006,74
251.638,61
254.897,44
298.015,70
306.089,88
316.954,67
330.560,17
348.597,01
365.169,96
385.892,73
406.537,44
423.944,47
444.457,98
847.717,17
884.820,97
934.168,66
1.011.939,0
2
1.683.344,6
5
1.164.505,
01
1.243.953,
25
1.397.542,
78
1.502.273,4
8
1.587.314,
45
71.225,01
75.262,24
78.022,25
83.165,19
86.600,28
91.081,90
95.780,83
107.981,95
120.543,07
134.256,79
87.297,58
91.767,27
96.016,50
95.645,45
105.353,92
119.417,09
128.694,10
141.659,73
156.613,15
173.191,23
Jasa-Jasa
262.191,78
274.967,24
292.511,87
312.639,05
330.159,96
347.442,75
362.735,65
373.237,44
386.548,87
409.286,88
Total
4.694.202,
81
4.898.150,
92
5.121.569,
65
5.365.655,0
6
6.235.909,7
5
5.908.068,
14
6.181.454,
87
6.509.312,
74
6.871.222,0
6
7.221.384,
38
Pertanian
Pertambangan
dan Penggalian
Industri
Pengolahan
Listrik, Gas, dan
Air Bersih
Bangunan
Konstruksi
Perdagangan,
Hotel dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan,
Persewaan, dan
Jasa Perusahaan
Sumber: BPS Kota Cimahi 2013
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat sektor industri pengolahan menjadi
sektor yang paling besar kontribusinya bagi PDRB Kota Cimahi dari tahun 20032012. Sedangkan sektor yang paling kecil kontribusinya bagi PDRB Kota Cimahi
dari tahun 2003-2012 adalah sektor pertanian.
4.2 Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kota
Cimahi
Untuk mengetahui seberapa besar persentase sektor industri pengolahan
bagi PDRB Kota Cimahi, maka dilakukan perhitungan kontribusi persektor
dengan rumus berikut ini:
Jumlah PDRB sektor tertentu
x100%
Jumlah total PDRB
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka hasil persentase PDRB Kota
Cimahi dapat dilihat di tabel berikut ini:
Tabel IV-2
Laju Pertumbuhan Perekonomian Kota Cimahi Persektor
Tahun 2003-2012 (%)
Sektor Perekonomian
2003
2004
0,18
Tahun
2007
2008
0,14
0,16
0,18
2005
0,18
2006
0,16
2009
0,16
2010
0,16
2011
0,15
-
-
-
-
-
62,71
62,76
62,57
61,95
3,74
3,72
3,72
6,35
6,25
18,06
18,06
2012
0,14
-
-
-
-
55,53
60,89
60,33
58,87
58,50
58,27
3,71
3,37
3,62
3,65
3,69
3,66
3,53
6,19
6,16
5,59
6,18
6,24
6,25
6,17
6,15
18,24
18,86
26,99
19,71
20,12
21,47
21,86
21,98
1,55
1,39
1,54
1,55
1,66
1,75
1,86
1. Pertanian
2. Pertambangan dan
Penggalian
-
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan Air
Bersih
5. B angunan Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
7. Pengangkutan dan
1,52
1,54
1,52
Komunikasi
8. Keuangan,
Persewaan, dan Jasa
Perusahaan
1,86
1,87
1,87
1,78
1,69
2,02
2,08
2,18
2,28
2,40
5,59
5,61
5,71
5,83
5,29
5,88
5,87
5,73
5,63
5,67
9. Jasa-Jasa
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Dari data PDRB Kota Cimahi terlihat bahwa sektor yang sangat
berkontribusi bagi PDRB adalah sektor industri pengolahan, sedangkan sektor
yang paling rendah kontribusinya adalah sektor pertanian. Berikut adalah
keterangan chart yang dapat menggambarkan kontribusi setiap sektorpada setiap
tahunnya.
Grafik IV-1
Perkembangan Kontribusi Sektor Pertanian Tahun 2003-2012 (%)
Pertanian
0.20
0.15
0.18
0.10
0.05
0.00
0.18
0.18
0.16
0.16
0.14
0.16
0.16
0.15
0.14
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor pertanian dapat dilihat bahwa kontribusi tertinggi sektor
pertanian adalah sebesar 0,18% pada tahun 2003-2006, sedangkan kontribusi
paling rendah adalah sebesar 0,14% pada tahun 2007 dan 2012.
Grafik IV-2
Perkembangan Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2003-2012
(%)
Pertambangan dan Penggalian
1
1
1
0
00
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor pertambangan dan Penggalian tidak memiliki kontribusi
terhadap PDRB Kota Cimahi dikarenakan Kota Cimahi tidak memiliki lokasi
penambangan.
Grafik IV-3
Perkembangan Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Tahun 2003-2012 (%)
Industri Pengolahan
62.71
64.00
62.00
60.00
58.00
56.00
54.00
52.00
50.00
62.76
62.57
61.95
60.89
60.33
58.87
58.50
55.53
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor industri pengolahan kontribusi tertinggi adalah sebesar
62,76% pada tahun 2004, sedangkan kontribusi paling rendah adalah sebesar
55,53% pada tahun 2007.
Grafik IV-4
Perkembangan Kontribusi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Tahun 2003-2012
(%)
Listrik, Gas, dan Air Bersih
3.74
3.80
3.70
3.72
3.72
3.71
3.60
3.62
3.50
3.40
3.30
3.20
3.10
Sumber: Hasil Analisis 2014
3.37
3.65
3.69
3.66
3.53
Pada sektor listrik, gas, dan air bersih kontribusi tertinggi adalah sebesar
3,74% pada tahun 2003, sedangkan kontribusi paling rendah adalah sebesar
3,37% pada tahun 2007.
Grafik IV-5
Perkembangan Kontribusi Sektor Bangunan Konstruksi Tahun 2003-2012 (%)
Bangunan Konstruksi
6.60
6.40
6.35
6.20
6.00
5.80
5.60
5.40
5.20
6.25
6.19
6.17
6.16
6.18
6.24
6.25
6.15
5.59
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor bangunan konstruksi kontribusi tertinggi adalah sebesar 6,35%
pada tahun 2003, sedangkan kontribusi paling rendah adalah 5,59% pada tahun
2007.
Grafik IV-6
Perkembangan Kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Tahun 20032012 (%)
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
30.00
25.00
20.00
15.00
18.06
10.00
5.00
0.00
26.99
18.06
18.24
18.86
19.71
21.86
20.12
21.47
21.98
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran kontribusi tertinggi adalah
sebesar 26,99% pada tahun 2007, sedangkan kontribusi paling rendah adalah
sebesar 18,06% pada tahun 2003-2004.
Grafik IV-7
Perkembangan Kontribusi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Tahun 2003-2012
(%)
Pengangkutan dan Komunikasi
2.00
1.50
1.52
1.00
1.54
1.52
1.55
1.39
1.54
1.55
1.66
1.75
1.86
0.50
0.00
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor pengangkutan dan Komunikasi kontribusi tertinggi adalah
sebesar 1,55% pada tahun 2006, sedangkan kontribusi paling rendah adalah
sebesar 1,39% pada tahun 2007.
Grafik IV-8
Perkembangan Kontribusi Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Tahun 2003-2012 (%)
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
3.00
2.50
1.86
2.00
1.87
1.87
1.50
2.08
1.78
2.18
2.28
2.40
2.02
1.69
1.00
0.50
0.00
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan kontribusi tertinggi
adalah sebesar 2,40% pada tahun 2012, sedangkan kontribusi paling rendah
adalah sebesar 1,69% pada tahun 2007.
Grafik IV-9
Perkembangan Kontribusi Sektor Jasa-Jasa Tahun 2003-2012 (%)
Jasa-Jasa
6.00
5.90
5.80
5.70
5.59
5.60
5.50
5.40
5.30
5.20
5.10
5.00
5.61
5.71
5.83
5.88
5.87
5.73
5.63
5.67
5.29
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor jasa-jasa kontribusi tertinggi adalah sebesar 5,88% pada tahun
2008, sedangkan kontribusi terendah adalah sebesar 5,29% pada tahun 2007.
BAB V
KESIMPULAN
Sektor industri pengolahan di Kota Cimahi adalah industri pengolahan
tanpa migas. Perkembangan sektor industri pengolahan di kota dari tahun 20032004 mengalami kenaikan 0,05%, pada tahun 2005-2007 mengalami penurunan
7,04%, sedangkan dari 2007-2008 meningkat tajam 5,36%, namun dari tahun
2008-2012 mengalami penurunan sebesar 2,39%.
Kontribusi sektor industi pengolahan bagi Kota Cimahi sangat besar. Dari
analisis data PDRB terbukti sektor industri pengolahan memberi kontribusi paling
tinggi hingga 62,76% selama tahun 2003-2012.
DAFTAR PUSTAKA
Bappenas.2013.
Industri
[online]
http://www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/9087/1753 [ 9
Desember 2014]
BPS Kota Cimahi.2013. PDRB Kota Cimahi Tahun 2003-2012 [online]
http://cimahikota.bps.go.id/subyek/pdrb-kota-cimahi-tahun-2003-2012 [9
Desember 2014]
Google
Maps.2014.
Peta
Kota
Cimahi
[online]
https://www.google.co.id/maps/place/Cimahi,+Jawa+Bar./@6.8856162,107.4660094,12z/data=!4m2!3m1!
1s0x2e68e43e8ebf7617:0x501e8f1fc2974e0 [17 Desember 2014]
Pemerintah
Kota
Cimahi.
2013.
Data
Wilayah
[online]
http://www.cimahikota.go.id/page/detai/4 [9 Desember 2014]
Pemerintah
Kota
Cimahi.
2013.
Penataan
Zona
Industri
[online]
http://kmp.cimahikota.go.id/index.php/id/halaman/zona-industri
[9
Desember 2014]
Perekonomian Bisnis. 2006. Definisi, Macam, Jenis, dan Penggolongan Industri
di
Indonesia
[online]
http://www.organisasi.org/1970/01/Pengertian-
definisi-macam-jenis-dan-penggolongan-industri-di-indonesiaperekonomian-bisnis.html [ 30 November 2014]
Sari, Marina. 2014. Dampak Positif, dan Negatif Industri Pertambangan di
Indonesia
[online]
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/01/15/dampak-positif-dannegatif-industri-pertambangan-di-indonesia-624596.hmtpl [9 Desember
2014]
TUGAS MATA KULIAH EKONOMI WILAYAH DAN KOTA
Disusun oleh :
Christi Maria (10613700)
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
PERENCANAAN WILAYAH KOTA
BANDUNG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Keuntungan dari industri di beberapa kota sangat
berkontribusi bagi perkembangan ekonomi kota-kota tersebut (Perekonomian
Bisnis, 2006).
Suatu kota yang menjadikan industri sebagai nilai tambah terbesar bagi
wilayahnya pasti memiliki pertimbangan yang sangat matang dalam menentukan
arah perkembangan industri di kota tersebut. Di sisi positif sektor industri dapat
menarik banyak tenaga manusia. Di sisi lain, sektor industri tidak dapat dipungkiri
memiliki dampak negatif yaitu kerusakan lingkungan (Sari, 2014).
Sangat penting bagi suatu kota untuk dapat mendeskripsikan keadaan
ekonomi kotanya. Selain dapat mengetahui keadaan nyata perkembangan ekonomi
saat ini, mendeskripsikan keadaan ekonomi di suatu kota dapat menjadi indikator
sukses atau tidaknya sektor yang di harapkan berkontribusi bagi wilayahnya.
Berdasarkan mata kuliah Ekonomi Wilayah Dan Kota, maka makalah ini
akan diuraikan keadaan sektor industri Kota Cimahi. Kota Cimahi adalah salah
satu kota yang mengandalkan sektor industri sebagai penunjang pertumbuhan
ekonominya. Meskipun menjadi sektor yang berpengaruh bagi pertumbuhan
ekonomi kotanya, tetap perlu adanya deskripsi mengenai kondisi nyata dari
keadaan sektor industri di Kota Cimahi.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan sektor
industri Kota Cimahi, serta melihat seberapa besar kontribusi dari sektor industri
berdasarkan trend PDRB harga konstan Kota Cimahi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sektor Industri Pengolahan
Industri pengolahan dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan ekonomi yang
mengubah suatu barang dasar menjadi barang jadi atau barang yang memiliki nilai
yang lebih tinggi setelah diolah. Pengolahan barang tersebut dapat menggunakan
tangan, kimia, dan mesin.
Sektor industri pengolahan terdiri dari industri migas dan industri tanpa
migas. Sub sektor industri migas mencakup kegiatan pengolahan, pengilangan
minyak bumi dan gas alam. Misalnya: premium, minyak tanah, minyak diesel,
avtur, avigas, dan sebagainya. Industri pengolahan tanpa migas mencakup industri
besar dan sedang, serta indsutri kecil dan industri rumah tangga.
Industri besar dan sedang mencakup perusahaan industri yang mempunyai
jumlah tenaga kerja 20 orang atau lebih. Industri kecil dengan tenaga kerja 5
sampai 19 orang, dan industri rumah tangga dengan jumlah tenang kerja 1 sampai
4 orang.
Beberapa contoh cabang kelompok industri hilir adalah industri tekstil,
industri bahan bangunan dan umum, serta industri pangan. Kelompok industri
kecil meliputi industri kecil tradisional/kerajinan dan industri kecil nontradisional
(Bappenas, 2013). Dilihat dari kelompoknya industri di bagi beberapa jenis, yaitu:
Kelompok industri
Makanan,minuman,tembakau
Tekstil,pakaian jadi,dan kulit
Kayu dan barang-barang dari kayu
Kertas dan barang-barang dari
kertas,percetakan dan penerbitan
Kimia dan barang-barang dari bahan kimia,minyak
bumi,batu bara,karet,dan barang-barang dari plastic
Barang-barang galian bukan logam
Logam dasar
Barang-barang dari logam kecuali mesin dan
peralatanya
Barang-barang dari logam,mesin
Industry pengolahan lainnya
2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk domestik regional bruto terdiri dari PDRB atas harga berlaku dan
PDRB atas harga konstan. PDRB atas harga berlaku didalamnya masih terdapat
unsur inflasi biasanya diperbaharui tiap tahun, sedangkan PDRB atas harga
konstan unsur inflasi ditiadakan serta dianbil tahun tertentu sebagai dasar.
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Kondisi Geografis dan Wilayah Administratif Kota Cimahi
Kota Cimahi terletak diantara 107°30’30’’ BT- 107°34’30’’ dan 6°50’00’’6°56’00’’ Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Cimahi adalah sebesar 40,2
Km².Kota Cimahi termasuk ke dalam wilayah Provinsi Jawa Barat dan meliputi 3
Kecamatan yang terdiri dari 15 Kelurahan, yaitu : Kecamatan Cimahi Utara terdiri
dari 4 Kelurahan, Kecamatan Cimahi Tengah terdiri dari 6 Kelurahan dan
Kecamatan Cimahi Selatan terdiri dari 5 Kelurahan (Kota Cimahi,2013).
Gambar 3.1
Peta Administrasi Kota Cimahi
Sumber : Google Maps tahun 2014
Batas administratif kota cimahi Sebelah utara Kota Cimahi adalah
Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat, Sebelah timur Kecamatan Sukasari, Kecamatan
Sukajadi, Kecamatan Cicendo dan Kec. Andir Kota Bandung, Sebelah selatan
Kecamatan Marga Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat dan
Bandung Kulon Kota Bandung, Sebelah Barat adalah Kecamatan Padalarang,
Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.
Dilihat dari kondisi geografis Kota Cimahi merupakan lembah cekungan
yang melandai ke arah selatan, dengan ketinggian di bagian utara ± 1,040 meter
dpl (Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara), yang merupakan lereng
Gunung Burangrang dan Gunung Tangkuban Perahu serta ketinggian di bagian
selatan sekitar ± 685 meter dpl (Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan)
yang mengarah ke Sungai Citarum.
3.2 Perkembangan Industri Kota Cimahi
Sekitar tahun 1969, keluar kebijakan mengenai daerah utama di selatan
jalan Cimindi dijadikan sebagai kawasan industri oleh Bupati Kabupaten
Bandung. Seiring dengan dengan berjalannya waktu maka tumbuh kawasan
industri Leuwigajah. Zona industri di Cimahi Selatan dipilih dan di tetapkan
berdasarkan pada kurang produktifnya sawah tadah hujan untuk pertanian (Kota
Cimahi, 2013).
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Perekonomian Kota Cimahi Secara Umum Berdasarkan
Produk Domestik Regional Bruto
Salah satu cara untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu kota adalah
dengan menganalisis PDRB yang di miliki oleh Kota tersebut. PDRB yang
digunakan untuk menganalisis perekonomian Kota Cimahi adalah dengan
menggunakan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000. Data PDRB di Kota
Cimahi terdiri dari 9 sektor. Sektor-sektor tersebut terdiri dari
pertanian,
penggalian dan pertambangan, industri pengolahan, listrik,gas, dan air
bersih,bangunan konstruksi,perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan
komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa.
Tabel IV-1
Produk Domestik Regional Bruto Kota Cimahi Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000
(Jutaan Rupiah)
Lapangan
Usaha
Tahun
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
8.595,50
8.765,36
9.087,50
8.781,88
8.871,45
9.241,18
9.637,41
10.100,02
10.073,81
10.261,53
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.943.770,
60
3.074.081,
26
3.204.394,
30
3.323.834,4
5
3.462.986,2
9
3.597.307,
07
3.729.341,
38
3.832.246,
64
4.019.586,6
0
4.207.718,
08
175.389,47
182.396,70
190.413,90
199.089,85
209.996,19
213.903,18
225.419,52
240.006,74
251.638,61
254.897,44
298.015,70
306.089,88
316.954,67
330.560,17
348.597,01
365.169,96
385.892,73
406.537,44
423.944,47
444.457,98
847.717,17
884.820,97
934.168,66
1.011.939,0
2
1.683.344,6
5
1.164.505,
01
1.243.953,
25
1.397.542,
78
1.502.273,4
8
1.587.314,
45
71.225,01
75.262,24
78.022,25
83.165,19
86.600,28
91.081,90
95.780,83
107.981,95
120.543,07
134.256,79
87.297,58
91.767,27
96.016,50
95.645,45
105.353,92
119.417,09
128.694,10
141.659,73
156.613,15
173.191,23
Jasa-Jasa
262.191,78
274.967,24
292.511,87
312.639,05
330.159,96
347.442,75
362.735,65
373.237,44
386.548,87
409.286,88
Total
4.694.202,
81
4.898.150,
92
5.121.569,
65
5.365.655,0
6
6.235.909,7
5
5.908.068,
14
6.181.454,
87
6.509.312,
74
6.871.222,0
6
7.221.384,
38
Pertanian
Pertambangan
dan Penggalian
Industri
Pengolahan
Listrik, Gas, dan
Air Bersih
Bangunan
Konstruksi
Perdagangan,
Hotel dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan,
Persewaan, dan
Jasa Perusahaan
Sumber: BPS Kota Cimahi 2013
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat sektor industri pengolahan menjadi
sektor yang paling besar kontribusinya bagi PDRB Kota Cimahi dari tahun 20032012. Sedangkan sektor yang paling kecil kontribusinya bagi PDRB Kota Cimahi
dari tahun 2003-2012 adalah sektor pertanian.
4.2 Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kota
Cimahi
Untuk mengetahui seberapa besar persentase sektor industri pengolahan
bagi PDRB Kota Cimahi, maka dilakukan perhitungan kontribusi persektor
dengan rumus berikut ini:
Jumlah PDRB sektor tertentu
x100%
Jumlah total PDRB
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka hasil persentase PDRB Kota
Cimahi dapat dilihat di tabel berikut ini:
Tabel IV-2
Laju Pertumbuhan Perekonomian Kota Cimahi Persektor
Tahun 2003-2012 (%)
Sektor Perekonomian
2003
2004
0,18
Tahun
2007
2008
0,14
0,16
0,18
2005
0,18
2006
0,16
2009
0,16
2010
0,16
2011
0,15
-
-
-
-
-
62,71
62,76
62,57
61,95
3,74
3,72
3,72
6,35
6,25
18,06
18,06
2012
0,14
-
-
-
-
55,53
60,89
60,33
58,87
58,50
58,27
3,71
3,37
3,62
3,65
3,69
3,66
3,53
6,19
6,16
5,59
6,18
6,24
6,25
6,17
6,15
18,24
18,86
26,99
19,71
20,12
21,47
21,86
21,98
1,55
1,39
1,54
1,55
1,66
1,75
1,86
1. Pertanian
2. Pertambangan dan
Penggalian
-
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan Air
Bersih
5. B angunan Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
7. Pengangkutan dan
1,52
1,54
1,52
Komunikasi
8. Keuangan,
Persewaan, dan Jasa
Perusahaan
1,86
1,87
1,87
1,78
1,69
2,02
2,08
2,18
2,28
2,40
5,59
5,61
5,71
5,83
5,29
5,88
5,87
5,73
5,63
5,67
9. Jasa-Jasa
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Dari data PDRB Kota Cimahi terlihat bahwa sektor yang sangat
berkontribusi bagi PDRB adalah sektor industri pengolahan, sedangkan sektor
yang paling rendah kontribusinya adalah sektor pertanian. Berikut adalah
keterangan chart yang dapat menggambarkan kontribusi setiap sektorpada setiap
tahunnya.
Grafik IV-1
Perkembangan Kontribusi Sektor Pertanian Tahun 2003-2012 (%)
Pertanian
0.20
0.15
0.18
0.10
0.05
0.00
0.18
0.18
0.16
0.16
0.14
0.16
0.16
0.15
0.14
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor pertanian dapat dilihat bahwa kontribusi tertinggi sektor
pertanian adalah sebesar 0,18% pada tahun 2003-2006, sedangkan kontribusi
paling rendah adalah sebesar 0,14% pada tahun 2007 dan 2012.
Grafik IV-2
Perkembangan Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2003-2012
(%)
Pertambangan dan Penggalian
1
1
1
0
00
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor pertambangan dan Penggalian tidak memiliki kontribusi
terhadap PDRB Kota Cimahi dikarenakan Kota Cimahi tidak memiliki lokasi
penambangan.
Grafik IV-3
Perkembangan Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Tahun 2003-2012 (%)
Industri Pengolahan
62.71
64.00
62.00
60.00
58.00
56.00
54.00
52.00
50.00
62.76
62.57
61.95
60.89
60.33
58.87
58.50
55.53
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor industri pengolahan kontribusi tertinggi adalah sebesar
62,76% pada tahun 2004, sedangkan kontribusi paling rendah adalah sebesar
55,53% pada tahun 2007.
Grafik IV-4
Perkembangan Kontribusi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Tahun 2003-2012
(%)
Listrik, Gas, dan Air Bersih
3.74
3.80
3.70
3.72
3.72
3.71
3.60
3.62
3.50
3.40
3.30
3.20
3.10
Sumber: Hasil Analisis 2014
3.37
3.65
3.69
3.66
3.53
Pada sektor listrik, gas, dan air bersih kontribusi tertinggi adalah sebesar
3,74% pada tahun 2003, sedangkan kontribusi paling rendah adalah sebesar
3,37% pada tahun 2007.
Grafik IV-5
Perkembangan Kontribusi Sektor Bangunan Konstruksi Tahun 2003-2012 (%)
Bangunan Konstruksi
6.60
6.40
6.35
6.20
6.00
5.80
5.60
5.40
5.20
6.25
6.19
6.17
6.16
6.18
6.24
6.25
6.15
5.59
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor bangunan konstruksi kontribusi tertinggi adalah sebesar 6,35%
pada tahun 2003, sedangkan kontribusi paling rendah adalah 5,59% pada tahun
2007.
Grafik IV-6
Perkembangan Kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Tahun 20032012 (%)
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
30.00
25.00
20.00
15.00
18.06
10.00
5.00
0.00
26.99
18.06
18.24
18.86
19.71
21.86
20.12
21.47
21.98
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran kontribusi tertinggi adalah
sebesar 26,99% pada tahun 2007, sedangkan kontribusi paling rendah adalah
sebesar 18,06% pada tahun 2003-2004.
Grafik IV-7
Perkembangan Kontribusi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Tahun 2003-2012
(%)
Pengangkutan dan Komunikasi
2.00
1.50
1.52
1.00
1.54
1.52
1.55
1.39
1.54
1.55
1.66
1.75
1.86
0.50
0.00
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor pengangkutan dan Komunikasi kontribusi tertinggi adalah
sebesar 1,55% pada tahun 2006, sedangkan kontribusi paling rendah adalah
sebesar 1,39% pada tahun 2007.
Grafik IV-8
Perkembangan Kontribusi Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Tahun 2003-2012 (%)
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
3.00
2.50
1.86
2.00
1.87
1.87
1.50
2.08
1.78
2.18
2.28
2.40
2.02
1.69
1.00
0.50
0.00
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan kontribusi tertinggi
adalah sebesar 2,40% pada tahun 2012, sedangkan kontribusi paling rendah
adalah sebesar 1,69% pada tahun 2007.
Grafik IV-9
Perkembangan Kontribusi Sektor Jasa-Jasa Tahun 2003-2012 (%)
Jasa-Jasa
6.00
5.90
5.80
5.70
5.59
5.60
5.50
5.40
5.30
5.20
5.10
5.00
5.61
5.71
5.83
5.88
5.87
5.73
5.63
5.67
5.29
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pada sektor jasa-jasa kontribusi tertinggi adalah sebesar 5,88% pada tahun
2008, sedangkan kontribusi terendah adalah sebesar 5,29% pada tahun 2007.
BAB V
KESIMPULAN
Sektor industri pengolahan di Kota Cimahi adalah industri pengolahan
tanpa migas. Perkembangan sektor industri pengolahan di kota dari tahun 20032004 mengalami kenaikan 0,05%, pada tahun 2005-2007 mengalami penurunan
7,04%, sedangkan dari 2007-2008 meningkat tajam 5,36%, namun dari tahun
2008-2012 mengalami penurunan sebesar 2,39%.
Kontribusi sektor industi pengolahan bagi Kota Cimahi sangat besar. Dari
analisis data PDRB terbukti sektor industri pengolahan memberi kontribusi paling
tinggi hingga 62,76% selama tahun 2003-2012.
DAFTAR PUSTAKA
Bappenas.2013.
Industri
[online]
http://www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/9087/1753 [ 9
Desember 2014]
BPS Kota Cimahi.2013. PDRB Kota Cimahi Tahun 2003-2012 [online]
http://cimahikota.bps.go.id/subyek/pdrb-kota-cimahi-tahun-2003-2012 [9
Desember 2014]
Maps.2014.
Peta
Kota
Cimahi
[online]
https://www.google.co.id/maps/place/Cimahi,+Jawa+Bar./@6.8856162,107.4660094,12z/data=!4m2!3m1!
1s0x2e68e43e8ebf7617:0x501e8f1fc2974e0 [17 Desember 2014]
Pemerintah
Kota
Cimahi.
2013.
Data
Wilayah
[online]
http://www.cimahikota.go.id/page/detai/4 [9 Desember 2014]
Pemerintah
Kota
Cimahi.
2013.
Penataan
Zona
Industri
[online]
http://kmp.cimahikota.go.id/index.php/id/halaman/zona-industri
[9
Desember 2014]
Perekonomian Bisnis. 2006. Definisi, Macam, Jenis, dan Penggolongan Industri
di
Indonesia
[online]
http://www.organisasi.org/1970/01/Pengertian-
definisi-macam-jenis-dan-penggolongan-industri-di-indonesiaperekonomian-bisnis.html [ 30 November 2014]
Sari, Marina. 2014. Dampak Positif, dan Negatif Industri Pertambangan di
Indonesia
[online]
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/01/15/dampak-positif-dannegatif-industri-pertambangan-di-indonesia-624596.hmtpl [9 Desember
2014]