MAKALAH ANALISIS LINGKUNGAN INDUSTRI Tug

MAKALAH
“ANALISIS LINGKUNGAN INDUSTRI”
Tugas Analisa Lingkungan Bisnis

Nama Penyusun:
Hari Sri Wahyuni
Pipik Tri Dyah K
Chintya Silviana D
Aryo Bimo
Cecep S

(134077)
(134128)
(134136)
(134076 )
(134080
)
Dosen Pembimbing:
Marsono, S.T,M.M

UNIVERSITAS SOERJO NGAWI


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Nikmat serta
KaruniaNya sehingga kami dapat membuat makalah ini. Makalah ini adalah sebagai tugas
mata pelajaran Analisa Lingkungan Bisnis yang berjudul “ Analisis Lingkungan Industri ”
dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini berisi tentang lingkungan industri serta kekuatan industri dalam
persaingan. Dengan terselesaikannya makalah ini, saya mengucapkan terima kasih terutama
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan syafa’atNya dan juga kepada Dosen
mata pelajaran Analisa Lingkungan Bisnis Bapak Marsono atas semua bimbingan dan
pembelajaran, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini , serta tak lupa saya
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah
ini.
Semoga makalah ini dapat berguna dengan baik serta mampu memberikan inspirasi
yang besar kepada pembaca dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
Amien .......

Ngawi , April 2016
Penyusun


ii

DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………………….........i

Kata Pengantar………………………………………………………………………………...ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……….……………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………..……………………………………………………………..1
1.3 Tujuan Penulisan……..……………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analisis Lingkungan Industri…………………………………………………………...…2
2.2 Model Kekuatan Persaingan…………………….………………………………………...3
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN……….………………………………………………………………...…6
3.2 KRITIK DAN SARAN………….…………………………………………………...……6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...…..7

iii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Lingkungan adalah keadaan sekeliling tempat industri/organisasi beroperasi, termasuk udara,
air, tanah, sumberdaya alam, flora, fauna, manusia dan keterkaitannya. “Keadaan sekeliling”
dalam hal ini meluas dari dalam organisasi sampai system global.
Industri adalah suatu usaha membuat atau memproduksi barang-barang atau jasa. Lingkungan
industri dapat kita definisikan sebagai keadaan sekeliling tempat suatu industri beroperasi
termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia dan keterkaitannya.
Dimana keadaan ini meluas dari dalam perusahaan/ industri tersebut sampai ke sistim global.
Dalam perindustrian tentu tidak akan lepas dengan yang namanya persaingan – persaingan
antar industri. Makalah ini akan membahas perihal analisis lingkungan industri serta beberapa
faktor atau model kekuatan persaingan industri.

1.2


RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud lingkungan industri ?
2. Apa saja faktor atau model kekuatan persaingan industri ?

1.3

TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian lingkuan industri
2. Mengetahui model kekuatanh persaingan dalam lingkungan industri
3. Sebagai tugas mata pelajaran Analisis Lingkungan Bisnis

1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ANALISIS LINGKUNGAN INDUSTRI
Lingkungan adalah keadaan sekeliling tempat industri/organisasi beroperasi, termasuk
udara, air, tanah, sumberdaya alam, flora, fauna, manusia dan keterkaitannya. “Keadaan

sekeliling” dalam hal ini meluas dari dalam organisasi sampai system global.
Industri adalah sekelompok perusahaan yang memproduksi produk-produk yang dapat
saling menggantikan. Dalam lingkungan persaingan, perusahaan ini saling mempengaruhi.
Biasanya industri-industri mencakup kekayaan bauran dari strategi-srategi kompetitif yang
digunakan perusahaan untuk memperoleh daya saing strategis dan laba di atas rata-rata.
Kristanto(2001) menuliskan bahwa industri adalah sumber kemakmuran bagi suatu
bangsa. Industrialisasi telah menempati posisi sentral dalam ekonomi dan masyarakat saat ini
dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan kemakmuran
umat manusia. Banyak kebutuhan manusia hanya dapat dipenuhi oleh barang dan jasa yang
disediakan dari sektor industri. Indusrti telah meningkatkan permintaan demand akan sumber
daya alam dan memaksakan daya tampung sistem alam untuk menyerap hasil
sampingannya/limbah. Bila alam tidak mampu menampung/ menetralisisr limbah dari
industry maka industri menjadi bencana bagi lingkungan sekeliling industri bahkan meluas
sampai ke lingkungan global.
Wardhana(2004) menyebutkan Industri juga telah memberikan dua dampak dalam
kehidupan manusia yaitu dampak langsung dan dampak tak langsung (psikososioekonomi).
Dampak tak langsung seperti urbanisasi, prilaku individualistis, kriminalitas, environmental
desease. Sedangkan dampak langsung yaitu, terganggunya keseimbangan ekosistem alam
homeostatis, pencemaran air, udara dan tanah.
Industri memanfaatkan sumber daya alam dan energi diolah atau ditransportasikan

menjadi produk dan ditambah dengan limbahnya, industri adalah sistem yang linier. Sistem
industri yang linier tidak bisa harmonis dengan system alam/ lingkungan alam dimana alam
adalah suatu siklus. Sistem industri yang linear perlu dirancang ulang menjadi sistem siklus
agar alam/lingkungan tidak menerima beban limbah dari produk industri setelah barang
dipakai.
2
Demikian pula pengeksploitasian sumber daya alam perlu dilakukan dengan hati-hati agar
tidak merusak alam juga dilakukan dengan seefisien mungkin agar tidak mudah habis.

Yang dimaksud dengan lingkungan perusahaan atau industri, sebenarnya adalah
semua faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan serta
hasil pelaksanaannya

2.2 5 KEKUATAN PERSAINGAN INDUSTRI
Ada 5 faktor dalam lingkungan industri / Model Lima Kekuatan Porter (Porters’s
Five-Force Model) tentang analisis kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas
untuk mengembangkan strategi di banyak industri.
1. Daya Tawar-Menawar Pemasok
Penyedia input (Pemasok) mempunyai daya tawar yang tinggi apabila perusahaan tersebut
adalah satu-satunya perusahaan penyedia bahan baku untuk perusahaan lain karena

perusahaan pemasok akan melakukan monopoli. Namun, apabila jumlah perusahaan pemasok
banyak maka daya tawar akan relative menurun karena persaingan yang ketat dengan
pemasok yang lain. Akan sangat menguntungkan apabila pihak produsen dan pemasok saling
bekerja sama melalui harga yang masuk akal, kualitas yang baik, pengembangan layanan,
pengiriman barang yang tepat waktu, dan biaya persediaan yang lebih rendah sehingga
meningkatkan profitabilitas jangka panjang dari semua pihak yang berkepentingan. Dengan
semakin banyaknya industri, perusahaan menjalin kemitraan strategis dengan pemasok yang
terpilih dalam upaya untuk mengurangi biaya persediaan dan logistik, mempercepat
ketersediaan komponen yang diperlukan, meningkatkan kualitas onderdil dan komponen
yang dipasok serta mengurangi tingkat kecacatannya, serta mengurangi pengeluaran, baik
perusahaan maupun pemasok.
2. Daya Tawar-Menawar Konsumen/Pembeli
Perusahaan berupaya untuk menghasilkan laba melalui modal yang diinvestasikannya
sementara konsumen ingin mendapatkan produk dengan harga yang serendah mungkin
dimana industri menghasilkan tingkat laba terendah yang dapat diterima dari modal yang
dihasilkannya. Daya tawar konsumen akan semakin tinggi apabila produk yang ingin dibeli
adalah produk yang tidak terdiferensiasi. Untuk menghindari laba yang diterima terlalu
rendah,maka perusahaan dapat melakukan antisipasi dengan cara memberikan garansi produk
atau pelayanan khusus.
3

Konsumen dapat memiliki daya tawar yang tinggi dalam kondisi berikut:


Mereka dapat dengan mudah beralih ke merek lain



Mereka memiliki tempat yang penting bagi perusahaan



Perusahaan mengalami masalah menurunnya permintaan konsumen.



Mereka memiliki informasi tentang produk, harga, dan biaya perusahaan



Mereka memiliki kendali apa dan kapan mereka dapat membeli produk.


3. Hambatan masuk
Jika suatu industri mendapatkan tingkat pengembalian investasi yang lebih besar dari biaya
modalnya, maka industri tersebut akan menjadi seperti magnit yang kan menarik perusahaanperusahaan lain yang berada diluar industri tersebut.
Efektifitas dari hambatan masuk dalam mencegah pendatang yang potensial amat bergantung
pada sumber daya yang dimilki oleh calon pendatang tersebut. Hambatan yang efektif untuk
mencegah perusahaan baru masuk kesuatu industri mungkin saja tidak efektif bila
dipergunakan untuk mencegah perusahaan yang masuk ke industri tersebut karena ingin
melakukan diversivikasi.
4. Persaingan dalam industri
Persaingan di antara para pesaing dalam industi yang sama diidentifikasi sebagai variabel
paling hebat dalam suatu analisis kekuatan dalam persaingan industri. Hal ini disebabkan
karena keberhasilan perusahaan hanya akan tercapai apabila ia mampu menyusun keunggulan
kompetitif atas strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Semakin tinggi persaingan
antarperusahaan, maka tingkat profitabilitas industri akan semakin meningkat, namun
profitabilitas perusahaan cenderung menurun. Dimensi persaingan ini dapat jelas terlihat
dalam persaingan harga, kualitas, dan inovasi. Persaingan akan makin meningkat apabila
konsumen dapat dengan mudah beralih merek, ketika hambatan untuk meninggalkan pasar
tinggi, tatkala biaya tetap tinggi, kala produk rusak, ketika permintaan konsumen menurun
sehingga pesaing memiliki kelebihan kapasitas, serta keberagaman strategi yang diusung oleh

para pesaing industri yang sama.
Beberapa faktor yang menentukan sifat dan intensitas persaingan perusahaan-perusahaan
yang berada dalam suatu industri adalah:


Konsentrasi



Keragaman persaingan
4



Diferensiasi produk



Kelebihan kapasita dan halangan untuk keluar




Kondisi biaya

Bila perusahaan baru dapat dengan mudah memasuki industri tertentu, maka intensitas
persaingan akan semakin meningkat. Hal ini tidak menguntungkan karena biasanya pesaing
baru akan lebih bergairah untuk bersaing dengan perusahaan yang sudah mapan. Hal ini
menjadi ancaman karena perusahaan baru cenderung memiliki strategi yang lebih segar mulai
dari efisiensi biaya, diferensiasi produk, teknologi yang lebih mutakhir, tenaga ahli yang lebih
banyak dan berpengalaman, serta modal yang relatif besar. Akan tetapi, ada saatnya bahwa
suatu perusahaan sangat sulit memasuki persaingan dikarenakan oleh pengalaman memahami
kondisi pasar, loyalitas konsumen yang kuat, kurangnya saluran distribusi yang memadai,
regulasi pemerintah, dan lokasi yang kurang menguntungkan.
5. Ketersediaan Barang Substitusi
Keuntungan dari suatu industri ditentukan juga oleh harga maksimum yang mau dibayarkan
oleh konsumen. Tinggi atau rendahnya harga tersebut terutama bergantung pada ketersediaan
dari barang subtitusi.
Barang substitusi adalah barang atau jasa yang dapat menggantikan produk sejenis. Di
banyak industri, perusahaan berkompetisi ketat dengan produsen penghasil barang-barang
substitusi di industri lain, misalnya produsen wadah plastic bersaing dengan produsen wadah
kaca. Secara umun, produk substitusi merupakan ancaman bagi perusahaan ketika konsumen
menghadapi biaya perpindahan sedikit dan harga produk substitusi lebih rendah dengan
kualitas dan kinerja yang sama ataupun lebih baik. Kekuatan kompetitif produk substitusi
dapat diukur melalui penelitian terhadap pangsa pasar yang berhasil diraih produk itu dan
juga rencana perusahaan produk substitusi tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Namun, suatu perusahaan dapat menekan kompetisi dengan produk substitusi dengan cara
melakukan diferensiasi produk, misalnya perbaikan kualitas, pelayanan purnajual, serta lokasi
usaha yang lebih strategis.

5

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Lingkungan industri dapat kita definisikan sebagai keadaan sekeliling tempat suatu industri
beroperasi termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia dan
keterkaitannya. Kekuatan dalam persaingan industri antara lain daya tawar pemasok, dayar
tawar pembeli, hambatan masuk, persaingan dalam industri, serta ketersediaan barang
subtitusi.
3.2 KRITIK DAN SARAN
Seharusnya setiap perusahaan harus mempunyai analisis lingkungan ini baik secara internal
maupun eksternal. Dengan penerapan analisis lingkungan umum yang baik perusahaan akan
mampu membuat strategi-strategi yang baik guna perusahaan mencapai tujuan dan dapat
berbaur dengan lingkungan tempat perusahaannya agar tidak terjadi konflik yang malah bisa
merugikan perusahaan. Pemahaman mengenai cara struktur industri mempengaruhi perilaku
persaingan, yang ada yang akhirnya menentukan tingkat kemampuan dari industri tersebut.
Amat penting bagi penyusunan strategi bisnis. Pertama, dengan memahami faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi kemampuilabaan industri. Kedua, dengan mengetehui cara
perusahaan bersaing dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

6

DAFTAR PUSTAKA

http://catatanhariankampus.blogspot.co.id/2011/01/industry-environment-lingkungan.html
http://cholilfayyadl4.blogspot.co.id/2015/05/analisis-lingkungan-industri.html
http://rowchie.blogspot.co.id/2010/03/analisis-lingkungan-industri.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_Pemasaran

7