PANDUAN PRAKTIKUM DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK

  Universitas Halu Oleo Fakultas Peternakan Laboratorium Unit Teknologi Hasil Ternak PANDUAN PRAKTIKUM DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK

  TIM PENYUSUN : Prof. Dr. Ir. Harapin Hafid, M.Si. Ir. Hj. Nuraeni Fitrianingsih, S.Pt., M.Sc. Amiluddin indi, S.Pt., M.Si. Afsitin Joan Tatra, S.Pt., M.Si.

KATA PENGANTAR

  Syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat kehendak dan Rahmat-Nya sehingga Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak dapat diwujudkan.

  Panduan ini disusun dari berbagai literatur dan text book yang berkaitan dengan Dasar Teknologi Hasil Ternak yang terdiri dari empat komoditas utama, seperti daging, telur, susu dan kulit. Kehadiran buku penuntun ini diharapkan menjadi petunjuk bagi mahasiswa Program Studi Peternakan dalam melaksanakan praktikum. Dengan demikian pelaksanaan praktikum dapat berjalan dengan lancar dan terarah.

  Kepada Tim Penyusun yang sudah berkerja dengan baik, dengan penuh kreativitas dan kesungguhan diucapkan terima kasih. Semoga buku penuntun ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa yang menggunakannya, dan segala saran kontruktif untuk penerbitannya ke depan akan penulis terima dengan senang hati.

  Kendari

  4 Oktober 2018 Tim Penyusun

  

DAFTAR ISI

  9 B. Tujuan ..................................................................................................

  16 FORMAT LAPORAN .....................................................................................

  15 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  15 E. Langkah Kerja dan Jadwal Praktikum .................................................

  14 D. Materi Praktikum .................................................................................

  14 C. Luaran. .................................................................................................

  14 B. Tujuan ..................................................................................................

  12 IV. PENGAMATAN STRUKTUR KULIT A. Latar Belakang .....................................................................................

  12 E. Langkah Kerja dan Jadwal Praktikum .................................................

  12 D. Materi Praktikum .................................................................................

  12 C. Luaran. .................................................................................................

  8 III. UJI KUALITAS TELUR A. Latar Belakang .....................................................................................

  Halaman HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................... iii DAFTAR ISI.................................................................................................. iv

  7 E. Langkah Kerja dan Jadwal Praktikum .................................................

  5 D. Materi Praktikum .................................................................................

  5 C. Luaran. .................................................................................................

  5 B. Tujuan ..................................................................................................

  2 II. UJI KUALITAS SUSU A. Latar Belakang .....................................................................................

  2 E. Langkah Kerja dan Jadwal Praktikum .................................................

  2 D. Materi Praktikum .................................................................................

  1 C. Luaran. .................................................................................................

  1 B. Tujuan ..................................................................................................

  I. UJI KUALITAS FISIK DAGING A. Latar Belakang .....................................................................................

  17

1. UJI KUALITAS FISIK DAGING

  A. Latar Belakang

  Karakteristik kualitas daging merupakan karakteristik yang dinilai oleh konsumen dalam memenuhi palatabilitasnya, berkaitan dengan penilaian sensorik atau organoleptik. Kualitas daging atau bahan pangan pada umumnya, dinilai oleh konsumen pada awalnya melalui pendekatan organ-organ panca indera. Sehingga karakteristik kualitas pada daging menyangkut warna, keempukan, citarasa (flavour), dan kebasahan (juiciness). Secara organoleptik (sensorik), warna dinilai oleh organ penglihatan, keempukan dinilai melalui perabaan dan pencicipan (gigi, tangan, dan lidah), citarasa dinilai melalui pencicipan dan penciuman (lidah dan hidung), dan kebasahan dinilai oleh pencicipan (lidah). Karakteristik kualitas ini sering pula disebut sebagai eating quality (kualitas makan). Penilaian karakteristik kualitas ini yang pada awalnya dinilai oleh konsumen secara organoleptik, berkembang menjadi penilaian dengan menggunakan peralatan untuk menghindari subyektifitas. Namun demikian para pakar dibidang organoleptik menyatakan bahwa justru penilaian dengan menggunakan alatlah yang lebih subyektif karena alat merupakan imitasi dari organ-organ panca indera yang digunakan lebih awal dalam penilaian tersebut. Alat yang dipergunakan untuk menilai keempukan daging diciptakan melalui imitasi dari kemampuan gigi geligi (geraham) dalam melakukan gigitan pertama dan selama pengunyahan pada daging. Pendekatan statistik melalui penggunaan sejumlah panelis terlatih dan pengulangan berulang kali dalam penilaian kualitas secara sensorik/organoleptik dimaksudkan adalah untuk lebih mengobjektifkan hasil penilaian tersebut.

  B. Tujuan

  Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah mahasiswa dapat menilai kualitas fisik daging.

  Laboratorium Unit Teknologi Hasil Ternak

  C. Luaran

  Luaran yang diharapkan adalah berupa laporan akhir yang ditulis tiap-tiap mahasiswa yang akan menjadi salah satu sumber pengetahuan yang bermanfaat.

  D. Materi Praktikum

  a. Uji Daya Ikat Air (DIA) oleh protein daging Alat

  1. Dua plat kaca tebal 5 mm berukuran 20x20 cm;

  2. Kertas saring;

  3. Plastik sheet dan spidol;

  4. Beban pemberat 35 kg

  5. Pengukur waktu Bahan

  1. Sampel daging sapi seberat 0,3 kg

  E. Langkah Kerja dan Jadwal Praktikum

  a. Langkah Kerja

  1. Siapkan plat kaca di atas meja datar, di atasnya ditaruh kertas saring berukuran 12,5 x 12,5 cm

  2. Letakkan sampel (0,3 g) di atas kertas saring. Kemudian ditutup dengan plat kaca yang lain.

  3. Kedua plat kaca tersebut dipres dengan beban 35 kg/cm2, selama 5 menit yang diatur dengan stop wacth.

  4. Setelah waktu cukup, angkat beban dengan hati-hati, dan hasil daging press akan merembeskan cairan daging pada kertas saring, sedangkan daging padat (solid) akan berbentuk pipih. Dibuat pola/ gambar daging pipih dan rembesan cairan yang terjadi, dan tentukan luas cairan daging dan luas daging pipih yang didapat.luas cairan dihiting denan alat bantu kertas grafik, atau dengan cara grafimetrik.

  a. Pola gambar dibuat pada kertas (misalkan HVS), gambar daging pipih digunting dan ditinggalkan. Begitupula tepi gambar cairan daging digunting sedemikian rupa sehingga terbentuk pola yang terlubang ditengah. Prinsipnya adalah digambar cairan daging yang terbentuk pada kertas saring dipindahkan ke kertas HVS, kemudian ditimbang (misalnya x g)

  b. Dibuang potongan bujur sangkar (10x 10 cm) dari kertas HVS sejenis, kemudian ditimbang (y g) c. Luas kertas bujur sangkar adalah 100 cm2

  d. Luas gambar sampel dihitung dengan mengkonversikan berat gambar dengan bujur sangkar dikali 100 cm2. Jadi luas sampel = (x/y) kali 100 cm2

  5. Hasil pengukuran luas sampel (4-d) tersebut disubtitusikan ke dalam rumus Hamm: Mg air bebas (AB) =

  ( ) ,

  − 8,0

  6. Sampel lain seberat 5 gram di letakkan dalam krusor (mangkok porselin) yang telah diketahui beratnya, dimasukkan dalam oven 105 oC selama 12- 24 jam. Kemudian ditimbang, berat ini adalah berat sampel bebas air. Dengan pengurangan berat kering terhadap berat sampel akan diketahui berat air yang terkandung (AT) dan tentukanlah perentase berat air terhadap berat sampel 0,3 g.

  7. Air terikat (%) = air total (AT)(%) – (AB)(%). Hasil ini disebut daya ikat air oleh protein daging.

b. Cooking loss (susut msak

  Alat

  1. Penangas air (water bath)

  2. Kantung plastik kecil (5 x 10 cm)

  3. Timbangan semi analitik

  4. Kertas tissue Bahan

  1. Daging sapi / ayam Prosedur kerja

  1. Sampel daging ditimbang seberat 5 g, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik, diberi label dengan pensil agar tidak larut dalam air panas

  2. Buat sampel sebanyak 3-5, sampel dimasukkan ke dalam kantung plastik dan di beri pemberat agar bisa tenggelam dalam penangas air.

  3. Atur suhu penangas menjadi 80 oC selama 30 menit

  4. Apabila suhu telah tercapai sampel diambil bersama plastik, setelah itu didinginkan dibawah air mengalir hingga suhu mencapai 35 oC

  5. Selanjutnya ambil sampel dengan hati-hati. Lap sampel dengan tissue hinga kering

  6. Timbang sampel dan akan diperoleh berat masak

  7. Berat mentah dikurangi berat masak = berat hilang sewaktu pemasakan, ditentukan sebagai persentase terhadap berat mentahnya, maka hasil yang diperoleh adalah susut masak dalam persen

  c. Keasaman (pH) Alat

  1. pH meter berelektroda 2. mangkuk plastik kecil 3. kaca pengaduk 4. pisau cacah daging 5. kaca/ talenan bahan

  1. Daging

  2. Aquadest 3. 5 mM sodium iodoasetat 4. 150 mM KCl Prosedur Kerja

  1. Lumatkan daging dengan mencacah diatas talenan/kaca

  2. Setelah itu timbang 5 g daging, masukkan dalam mangkuk plastik, kemudian tambahkan 5 mM sodium iodoasetat, 150 mM KCl dan air suling (1:1:2), larutan ini diperlukan 5 ml untuk 5g daging (1:1).

  3. Aduk dengan kaca pengaduk, dimkan 5 menit

  4. Ukur pH sampel daging

  b. Jadwal Praktikum Praktikum dilaksanakan pada minggu pertama bulan Oktober

  2018. Bertempat di Laboratorium Unit Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Halu oleo, Kendari.

II. UJI KUALITAS SUSU

  A. Latar Belakang

  Susu merupakan hasil dari sekresi suatu kelenjar mamae dari ternak yang sedang laktasi melalui suatu proses pemerahan yang sempurna, tidak termasuk kolostrum serta tidak ditambahkan atau dikurangi dengan bahan kimia organik ataupun non organic berupa zat padat, air, dan zat yang larut dalam air.

  Sifat susu yang perlu diketahui adalah bahwa susu merupakan media yang baik sekali bagi pertumbuhan mikrobia sehingga apabila penangannya tidak baik akan dapatmenimbulkan penyakit yang berbahaya (zoonosis). Disamping itu susu sangat mudah sekali rusak terutama karena susu merupakan bahan biologic.

  Susu selama di dalam ambing atau kelenjar susu dinyatakan steril, akan tetapi begitu berhubungan dengan udara susu tersebut patut dicurigai sebagai sumber penyakit bagi ternak dan manusia.

  Susu yang baik dihasilkan oleh proses pemerahan yang baik pula. Kebersihan sapi, peralatan pemerahan, pemerah, dan lingkungan pemerahan sangat mempengaruhi kebersihan susu yang dihasilkan.

  B. Tujuan

  Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui cara pengujian kualitas susu.

  C. Luaran

  Luaran yang diharapkan adalah berupa laporan akhir yang ditulis tiap- tiap mahasiswa yang akan menjadi salah satu sumber pengetahuan yang bermanfaat.

D. Materi dan Metode Praktikum

  a. Uji Rebus (Boiling Test)

  Alat

  1. Tabung reaksi

  2. Beker gelas

  3. Kompor listrik atau penangas air Bahan

  1. Susu sapi

  Metode

  1. Masukkan susu ke dalam tabung reaksi

  2. Sumbat dengan kapas 3. Rebus dengan penangas air selama 10 menit.

  4. Kemudian diamati, apabila terjadi penjendalam akibat destruksi lemak atau protein, ini menandakan bahwa susu telah rusak

  b. Uji Alkohol

  Alat

  1. Tabung reaksi

  2. Pipet tetes Bahan

  1. Susu sapi

  2. Alkohol 70%

  Metode Praktikum

  1. Tabung reasksi berisi susu ditambah alkohol 70% dengan perbandingan 1:1

  2. Kocok susu ± 1 menit

  3. Apabila terjadi penjendalan, menandakan kualitas susu rendah. Jika sebaliknya, maka kualitas susu masih baik.

c. Uji viskositas (BJ) susu

  Alat :

  1. Lactodensimeter

  2. Gelas ukur kapasitas 250 ml Bahan

  1. Susu sapi Cara kerja Kerja

  1. Tuang susu sebanyak 200 ml ke dalam alat lactodensimeter. Tunggu sampai alat mengambang

  2. Lihat angka laktodensimeter yang ditunjuk.

  Jadwal Praktikum

  Praktikum dilaksanakan pada minggu pertama bulan Oktober 2018. Bertempat di Laboratorium Unit Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Halu oleo, Kendari.

III. PENGAMATAN KUALITAS TELUR

A. Latar Belakang

  Telur merupakan bahan pangan dengan struktur fisik yang khas tersusun dari kulit, kantung udara dan isi yang terdiri dari putih telur (albumen) dan kuning telur (yolk). Kulit telur mempunyai tekstur yang kaku dan cukup kuat untuk melindungi isi telur dari pengaruh luar. Putih telur dan kuning telur sebenarnya dipersiapkan sebagai makanan bagi pertumbuhan embrio. Kulit Telur

  Pada kulit telur sebelah dalam terdapat dua lapisan membran yang terpisah pada ujung telur yang tumpul dan membentuk kantung udara (air shell). Kantung udara terbentuk segera setelah ditelurkan induknya akibat terlepasnya gas-gas uap air karena perbedaan suhu. Selama pertumbuhan embrio, kantung udara dapat digunakan sebagai sumber oksigen.

  Kulit telur tersusun dari kutikula, lapisan spongi (bunga karang), lapisan mammilari dan membran kulit. Kutikula merupakan protein keratin yang strukturnya sama dengan protein kuku dan rambut yang terhidrolisa atau larut dalam asam. Kutikula menutupi pori -pori kulit telur sehingga dapat menghambat keluarnya gas CO 2 dan uap air serta masuknya bakteri dan kapang. Dengan demikian adanya kutikula dapat menghambat kerusakan atau penurunan mutu telur. Sebagian besar kulit telur tersusun dari kalsium. Kulit telur terdiri dari 94 – 97% kalsium karbonat (CaC0

  3 ). Komponen lainnya 3 – 6% merupakan

  bahan-bahan organik dan pigmen. Poro-pori pada kulit telur bervariasi dalam jumlah dan ukuran tetapi jumlahnya kira-kira 8000 per cangkang.

  Gambar 5. Struktur Telur

  Isi Telur Struktur putih telur dan kuning telur sebenarnya cukup kompleks dimana putih telur sebenarnya tersusun dari tiga lapisan yaitu lapisan encer, lapisan semi kental dan lapisan kental. Kuning telur dibungkus oleh suatu membran yang disebut membrana viteline. Kuning telur tersusun dari lapisan gelap (kuning) dan lapisan terang (putih) secara bergantian. Pada permukaan kuning telur terdapat blastoderm (bintik tempat pertumbuhan awal embrio). Kuning telur diikat oleh kalaza sehingga kedudukan kuning telur tetap stabil berada di tengah. Adanya latebra menyebabkan blastoderm tetap di permukaan sebelah atas kuning telur.

  Mutu atau kualitas telur utuh ditentukan berdasarkan kondisi kulit seperti kebersihan, keretakan, bentuk dan tekstur atau kekerasan, kantung udara (kedalaman, volume dan posisi) serta isi telur (kejernihan, kekentalan dan ketegaran). Penentuan mutu telur sering dilakukan dengan cara candling (peneropongan) sehingga dapat diketahui adanya penyimpangan pada kulit dan isi telur. Selain dapat ditentukan secara subjektif, mutu telur juga dapat ditentukan secara objektif dengan mengukur kedalaman kantung udara, indeks putih telur, indeks albumen, nilai Z dan Indeks Haugh (Haugh Unit). Pengukuran indeks putih dan kuning telur, indeks Haugh merupakan pengukuran tidak langsung terhadap ketegaran putih dan kuning telur. Pengukuran ketebalan kulit telur merupakan pengukuran tidak langsung terhadap tekstur atau kekerasan telur utuh. Dalam penilaian kuning telur dapat juga dilakukan pengukuran porositas kulit dan warna kuning telur. Porositas berhubungan dengan kehilangan berat telur selama penyimpanan. Pengukuran warna kuning telur terkadang merupakan syarat dalam industri pengolahan teiur dengan menggunakan standar warna dan spektrofotometer.

  Tabel 3. Standar Mutu Telur Menurut USDA Parameter Kelas

  AA A B C Kulit Bersih, utuh, normal

  Bersih, utuh, normal Ada noda, utuh, sedikit normal

  Noda cukup, utuh Rongga Udara 1/8 inci 1/8-

  1

  /4 insi 1/4 - 3/8 inci, bergeser, tidak bergelembung

  3/8 inci, bergelembung atau tidak

  Kuning Telur Batas jelas, ditengah, bebas bercak

  Batas agak jelas ditengah, bebas bercak

  Batas jelas Batas hilang Putih Telur Jernih, kental Jernih, agak kental

  Jernih, agak encer Jernih, encer, berair, bercak

  Indeks Haugh 72 60 – 70 31 – 60

  31

  B. Tujuan

  Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah mahasiswa dapat menentukan kualitas telur.

  C. Luaran

  Luaran yang diharapkan adalah berupa laporan akhir yang ditulis tiap-tiap mahasiswa yang akan menjadi salah satu sumber pengetahuan yang bermanfaat.

  D. Materi Praktikum

  Adapun materi yang digunakan untuk mengamati kualitas telur adalah

  a. Bahan

  1. Telur ayam ras

  b. Alat

  1. Timbangan

  2. Jangka sorong

  3. Mikrometer sekrup

  4. Penggaris

  5. Sendok

  6. Pisau

  7. Cawan petri besar

  8. Piring ceper

  E. Langkah Kerja dan Jadwal Praktikum

  a. Langkah Kerja

  1. Pengamatan Kualitas Telur Secara Eksternal Kualitas telur dapat diamati secara eksternal dan internal.

  1. Mengukur panjang telur (jarak antara ujung runcing dan ujung tumpul) atau disebut sumbu panjang

  2. Diukur diameter panjang dari sumbu pendek lainnya

  3. Menghitung perbandingan antara sumbu pendek dan sumbu panjang, dikali 100

  4. Hitung untuk mengetahui beratnya

  2. Pengamatan internal telur

  1. Memecakan telur

  2. Tinggi albumen diukur dengan menggunakan Vernier calipers. Panjang elips albumen kental diukur dari sumbu panjang dan pendek dengan alat yang disebut cutimeter, kemudian dicari rata-ratanya yang digunakan sebagai lebar rata-rata albumen. Tinggi albumen : lebar rata-rata adalah nilai indek albumen.

  3. Pisahkan albumen dengan yolk menggunakan yolk separator. Indeks yolk = tinggi yolk : diamater yolk.

  4. Nilai pH diukur dengan menggunakan pH meter

  5. Tebal kerabang diukur dengan menggunakan shell-egg-thickness (peacock)

  6. Diameter rongga udara (air-shell) diukur dengan cutimeter/jangka sorong

  7. Warna yolk diukur dengan yolk colour fan

  b. Jadwal Praktikum Praktikum dilaksanakan pada minggu pertama bulan Oktober 2018.

  Bertempat di Laboratorium Unit Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Halu oleo, Kendari.

IV. PENGAMATAN STRUKTUR KULIT

A. Latar Belakang

  Kulit merupakan organ tunggal yang cukup berat, pada manusia lebih kurang 16% dari berta tubuh, sedangkan pada ternak sekitar 10%. Pada sapi, domba dn kambing masing-masing sekitar 6-8%, 12-15% dan 8-12%. Nilai kulit hanya sekitar 10-15% dari nilai karkas (Soeparno et. al, 2011).

  Fungsi utama kulit adalah untuk melindungi dan menutup organ ataupun jaringan yang ada di bawahnya dari pengaruh luar tubuh misalnya bakteri, tekanan fisik dan radiasi sinar ultraviolet (Soeparno et. al, 2011).

  Kulit ternak pada dasarnya sama yaitu tersusun dari jaringan yang secara histologist terdiri dari epidermis, korium dan dermis, dan jaringan-jaringan lain yang terdapat didalamnya. Sifat fisik kulit mentah dipengaruhi oleh keadaan ternak waktu masih hidup, sifat-sifat tersebut dibawah pula setelah kulit mengalami pengawetan dan penyamakan (Soeparno et. al, 2011).

  Struktur alami kulit ternak sangat penting bagi kulit samak yang dihasilkan. Histologi kulit segar sangat penting bagi penyamak dan ahli kimia kulit samak, dan yang lebih penting lagi adalah perubahan-perubahan struktur yang terjadi ketika kulit diubah menjadi kulit samak. Penggunaan mikroskop dan gambar potongan melintang kulit pada beberapa proses penyamakan memberikan pemahaman yang lebih baik (Soeparno et. al, 2011).

  B. Tujuan

  Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah mahasiswa mengetahui histology kulit ternak.

  C. Luaran

  Luaran yang diharapkan adalah berupa laporan akhir yang ditulis tiap- tiap mahasiswa yang akan menjadi salah satu sumber pengetahuan yang bermanfaat.

  D. Materi Praktikum

  Alat dan bahan

  1. Mikroskop

  2. Preparat Awetan

  E. Langkah Kerja dan Jadwal Praktikum

  a. Langkah kerja 1. Mengamati (dengan mikroskop) preparat awetan kulit yang telah disiapkan.

  2. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

  b. Jadwal Praktikum Praktikum dilaksanakan pada minggu pertama bulan Oktober 2018.

  Bertempat di Laboratorium Unit Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Halu oleo, Kendari.

DAFTAR PUSTAKA

  Soeparno, R.A. Rihastuti., Indratiningsih, S. Triatmojo. 2011. Dasar Teknologi Hasil Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Soeparno, 2007. Pengolahan Hasil Ternak. Universitas Terbuka. Yogyakarta.

  FORMAT LAPORAN HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI

  I. PENDAHULUAN 2,5 sp

  A. Latar Belakang 2 sp ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………1,5sp…………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………… 2sp

  B. Tujuan dan Manfaat Praktikum 2sp ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………….1.5 sp………………………………………….

  II. TINJAUAN PUSTAKA 2,5 sp ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………1,5 sp......................................................................

  III. MATERI DAN METODE PRAKTIKUM 2,5 sp

  A. Materi Praktikum 2 sp ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………1,5sp…………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………… 2sp

  B. Metode praktikum 2sp ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………….1.5 sp………………………………………….

  ………………………………………………………………………………… ……………

  IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

  2,5 sp ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………1,5 sp................................................................

  V. KESIMPULAN DAN SARAN 2,5 sp

  C. Kesimpulan 2 sp ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………1,5sp…………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………… 2sp

  D. Saran 2sp ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………….1.5 sp………………………………………….

  ……………………………………………………………………………………… ………

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN KETERANGAN :

  1. Margins : Top:4, Left :4, Buttom:3, Right: 3

  2. Jenis huruf : times new roman

  3. Font :12

Dokumen yang terkait

I. Introduction - View of IDENTIFICATION THE EFFECT OF THE EXISTENCE OF CAMPUS INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA IN THE LAND USE CHANGES AND PRICES IN THE SURROUNDING AREA

0 0 7

PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN HASIL LABA BUMD TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURABAYA

0 0 13

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KEANDALAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN KLATEN

4 27 11

EFEKTIFITAS GEOGRID KARET BAN BEKAS UNTUK PERKUATAN TANAH DASAR JALAN RAYA PADA PERUBAHAN MUKA AIR TANAH

0 1 7

DETEKSI KALSIUM MELALUI PEMERIKSAAN KEPADATAN TULANG PADA LANSIA DI DESA LINGGASARI, SEBAGAI UPAYA ALIH TEKNOLOGI DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER KESEHATAN MENUJU DESA MANDIRI KESEHATAN

0 0 7

KARAKTERISASI SIFAT FISIKOKIMIA DAN FUNGSIONAL TEPUNG TALAS SATOIMO HASIL FERMENTASI TERKENDALI DENGAN L. plantarum DAN S. cerevisiae (The characterization of Satoimo taro flour produced by controlled fermentation using L. plantarum and S. cerevisiae)

0 0 14

PERTUMBUHAN MIKROALGA HASIL BUDIDAYA SKALA LABORATORIUM DENGAN MEDIA KULTUR LIMBAH CAIR TAPIOKA

0 1 11

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG PENDIDIKAN DAN USAHA KECIL MENENGAH DI DESA JATIBARANG

0 1 7

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN BARANG MILIK NEGARA DAN BAHAN PRAKTIKUM DI POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

0 0 6

MEMAHAMI DASAR FILOSOFIS HUKUM EKONOMI ISLAM UNDERSTANDING THE PHILOSOPHICAL BASIS OF ISLAMIC ECONOMIC LAW

0 0 29