PENGARUH ONLINE CONSUMER REVIEW OLEH BEAUTY VLOGGER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Angkatan 20142015 Dan 20152016 Yang Membeli Dan Menggunakan Purbasari Matte Lipstick) | Febriana | Jur

PENGARUH ONLINE CONSUMER REVIEW OLEH BEAUTY VLOGGER
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Survei Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Angkatan
2014/2015 Dan 2015/2016 Yang Membeli Dan Menggunakan Purbasari Matte Lipstick)
Mitha Febriana
Edy Yulianto
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
E-mail: febrianamitha@gmail.com

ABSTRACT

This research aims: (1) to determine the simultaneously effect of attractiveness, trustworthiness and
expertise on purchasing decision of purbasari matte lipstick; (2) to determine the partial effect of the
attractiveness, trustworthiness, and expertise on the purchasing decision of the purbasari matte lipstick; (3)
to determine the independent variables that have a dominant effect on purchasing decision of matte lipstick
purbasari. This type research used explanatory research with quantitative approach. The sample was 108
student of Administrative Sciences, Brawijaya University batch 2014/2015 and 2015/2016 for buyer and
user purbasari matte lipstick. Data collection methods used in this research was a questionnaire. Data
analysis techniques used in this research are descriptive statistical analysis and inferential statistical

analysis by using multiple linear regresion analysis. The results of this research indicate: (1) the
simultaneously have a significant effect from the attractiveness, trustworthiness, and expertise on purchase
decision of purbasari matte lipstick; (2) the partial have a significant effect from the attractiveness,
trustworthiness, and expertise on purchase decision of purbasari matte lipstick; (3) the variable that have a
dominant effect on purchasing decision of purbasari matte lipstick is the attarctiveness.
Kеywords: Online Consumer Reviews, Purchasing Decisions

АBSTRАK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan: (1) untuk mengetahui pengaruh secara
bersama-sama dari variabel attractiveness, trustworthiness, dan expertise terhadap keputusan pembelian
purbasari matte lipstick; (2) untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari variabel attractiveness,
trustworthiness, dan expertise terhadap keputusan pembelian purbasari matte lipstick; (3) untuk mengetahui
variabel yang memiliki pengaruh dominan dari variabel attractiveness, trustworthiness, dan expertise
terhadap keputusan pembelian purbasari matte lipstick. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan berjumlah 108 responden yang
merupakan mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya angkatan 2014/2015 dan
2015/2016 yang membeli dan menggunakan purbasari matte lipstick. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis
linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) adanya pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama dari dari variabel attractiveness, trustworthiness, dan expertise terhadap keputusan pembelian

purbasari matte lipstick; (2) adanya pengaruh signifikan secara parsial dari variabel attractiveness,
trustworthiness, dan expertise terhadap keputusan pembelian purbasari matte lipstick; (3) variabel yang
memiliki pengaruh dominan terhadap variabel keputusan pembelian purbasari matte lipstick adalah variabel
attractiveness.
Kаtа Kunci: online consumer review, keputusan pembelian

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

1

PЕNDAHULUAN
Pada era digital saat ini internet menjadi suatu
alat yang efektif untuk melakukan promosi suatu
produk. Seorang pemasar bisa memanfaatkan
media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram
dan Youtube untuk memperkenalkan dan
menyebarkan informasi produknya. Media sosial
mampu memberikan pengaruh yang besar kepada
masyarakat luas agar tertarik dan bersedia

membeli produk tersebut. Hal ini disebabkan
media sosial dapat dengan mudah diakses oleh
khalayak luas dimana saja dan kapan saja.
Fenomena penggunaan media sosial saat ini juga
dapat dimanfaatkan oleh pemasar untuk melihat
feedback dari konsumen mengenai produknya.
Media sosial mempunyai peranan yang
penting didalam dunia bisnis khususnya bidang
pemasaran dan menjadi salah satu media yang
dapat dengan sangat cepat menyebarkan sebuah
informasi. Di Indonesia, penggunaan internet saat
ini mayoritas digunakan untuk mengakses media
sosial, hal ini dibuktikan dengan hasil surveI yang
dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016.
Tingkat penggunaan internet untuk mengakses
media sosial dapat dilihat dalam gambar 1.1

Gambar 1 Tingkat penggunaan internet untuk
mengakses media sosial

Sumber: Hasil Survey APJII Tahun 2016

Berdasarkan
gambar
tersebut
dapat
disimpulkan jika penggunaan internet paling
sering digunakan untuk mengakses media sosial.
Dewasa ini media sosial tidak hanya menjadi
sebuah tempat untuk menunjukkan diri atau
mengekspresikan diri terhadap dunia luar namun
juga sebagai tempat untuk mendapatkan banyak
informasi. Berbagai macam media sosial yang
muncul saat ini seperti Twitter, Facebook,
Instagram, dan Youtube dimanfaatkan konsumen
untuk mendapatkan informasi. Banyak para
pengguna media sosial yang tidak hanya mencari
namun juga memberikan dan menyebarkan suatu

informasi dengan kata lain berbagi informasi

terhadap satu sama lain.
Youtube menjadi salah satu media sosial yang
digemari banyak orang pada saat ini Youtube
hadir dalam bentuk audio dan visual yang
membuat informasi yang didapatkan semakin jelas
dan nyata. Saat ini Youtube termasuk kedalam 3
besar media sosial yang sering dikunjungi oleh
masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan
hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) Tahun 2016 yang dapat dilihat
pada gambar 1.2

Gambar 2 Posisi youtube sebagai media sosial yang
sering dikunjungi
Sumber: Hasil Survey APJII Tahun 2016

Youtube adalah media sosial yang mulai
diperkenalkan pada tahun 2006 dalam bentuk situs
video-sharing dan telah menjadi salah satu media
sosial yang sering digunakan konsumen untuk

mencari informasi tentang produk yang ingin
mereka gunakan. Banyak konsumen yang
memanfaatkan pengalaman penggunaan produk
dari konsumen lain untuk membantu pembuatan
keputusan
pembelian.
Melalui
Youtube
pengalaman konsumen lain akan mudah dilihat
dan dimengerti karena diunggah dalam bentuk
video yang membuat pembagian pengalaman ini
dirasa semakin jelas hal tersebut karena konsumen
dapat melihat dan mendengar dalam waktu yang
bersamaan dari pengalaman konsumen lain, tidak
hanya sekedar membaca tulisan saja seperti
halnya yang dilakukan melalui blog.
Fenomena penggunaan Youtube ini
dimanfaatkan oleh para beauty vlogger untuk
membuat vlog yang berisi pengalaman mereka
dalam menggunakan sebuah produk terutama

produk kosmetik dan kecantikan. Vlog adalah
singkatan dari Video Log yang mana Vlog adalah
bentuk lain dari Blog. Jika dalam sebuah blog
seorang blogger membagikan pengalamannya
melalui sebuah tulisan dan foto lain halnya dengan
vlog,
seorang vlogger akan membagikan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

2

pengalamannya melalui sebuah video yang mana
kegiatan pembuatannya disebut vlogging.
Menurut Duyen (2016:20) “Beauty vlogger
adalah invidu yang memberikan pengaruh dalam
hal kecantikan yang membagi ulasan mereka
dalam sebuah video bukan dalam posting blog”.
Lebih lanjut Duyen (2016:18) menjelaskan bahwa

“dengan melihat sebuah video seseorang akan
merasakan interaksi yang lebih nyata saat melihat
sebuah video”. Video Log (Vlog) juga dapat
berfungsi sebagai suatu media yang dapat
membuat beauty vlogger merasa lebih dekat
dengan para viewers atau orang yang
menyaksikan videonya. Kemunculan beauty
vlogger akan memberikan pengaruh pada industri
kecantikan, baik untuk perusahaan penghasil
produk kecantikan, beauty vlogger itu sendiri,
maupun untuk para konsumen dari industri
kecantikan.
Hadirnya para beauty vlogger secara tidak
langsung membantu perusahaan penghasil produk
kecantikan untuk memasarkan produk mereka.
Melalui ulasan produk yang mereka berikan,
mereka sekaligus memperkenalkan suatu produk
pada viewers yang mana diantara para viewers
terdapat calon konsumen yang sedang mencari
informasi atau yang belum sama sekali mengenal

produk tersebut. Vlog sendiri termasuk kedalam
electronic word of mouth, yang sangat populer
saat ini dan digunakan sebagai salah satu media
pemasaran produk. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Hsu, et al (2014:335) bahwa “Vlog
adalah salah satu bentuk yang populer dari eWom,
yang dianggap oleh pengguna online sebagai
sumber yang sangat kredibel diantara sumbersumber dari media lain”. Beauty vlogger juga
mendapatkan manfaat dari kegiatan vlogging yang
dilakukannya yaitu mendapatkan ketenaran dan
kerjasama dengan perusahaan penghasil produk
kecantikan.
Beauty vlogger termasuk kedalam konsep
online consumer review yang dipahami sebagai
salah satu media untuk konsumen melihat review
dari konsumen lain terhadap suatu produk,layanan
perusahaan dan tentang bagaimana sebuah
perusahaan
produsen
(Khammash,2008:79).

Konsep online consumer review ini memiliki
beberapa variabel didalamnya yang dapat
digunakan untuk mengukur atau mengetahui
pengaruh online consumer review yang dilakukan
oleh beauty vlogger terhadap keputusan
pembelian. Di dalam penelitian digunakan 3
variabel yaitu attractiveness, trustworthiness, dan
expertise. Menurut Ananda dan Wandebori

(2016:266) variabel dari konsep Online Consumer
Review
terdiri
dari
Attractiveness,
Trustworthiness, dan Expertise. Attractiveness
adalah hal yang berhubungan dengan nilai sosial
dari seseorang yang meliputi kepribadian,
tampilan fisik, dan memiliki keadaan atau kondisi
yang sama dengan viewers.
Selanjutnya trustworthiness adalah hal-hal

yang berhubungan dengan kejujuran, integritas,
dan bagaimana seorang vlogger dapat dipercaya.
Selain itu menurut Loggerenberg, et al (2009:104)
sebagian besar dari trustworthiness adalah
bergantung pada kesukaan viewers terhadap
seorang vlogger sehingga akan mempengaruhi
tingkat kepercayaan viewers terhadap informasi
yang di berikan oleh vlogger. Variabel yang
berikutnya Ananda dan Wanddebori (2016:266)
expertise adalah hal yang mengacu pada
pengalaman, pengetahuan dan keahlian seorang
vlogger dalam membuktikan keunggulan dan
kekurangan dari sebuah produk maupun
memberikan informasi produk secara keseluruhan.
Hal-hal ini tentu akan mempengaruhi kemampuan
seorang vlogger untuk membuktikan keunggulan
dan kelemahan yang dimiliki oleh sebuah produk.
Bagi pihak konsumen atau calon konsumen
online consumer review berguna untuk membantu
calon konsumen untuk membuat keputusan
pembelian. Calon konsumen bisa menjadi
semakin yakin atau akan terjawab rasa penasaran
mereka terhadap hal-hal yang mereka pertanyakan
tentang sebuah produk. Media sosial mempunyai
pengaruh yang kuat dan cepat dalam
mempengaruhi konsumen. Hal ini sesuai dengan
pendapat Kotler, et al (2003:202), bahwa
pembelian konsumen dipengaruhi oleh budaya,
sosial, pribadi dan karateristik psikologis.
Make-up menjadi salah satu kebutuhan
utama dari seorang wanita dalam kehidupan
sehari-hari. Seorang wanita akan merasa lebih
cantik dan lebih percaya diri saat menggunakan
make-up. Pada beberapa tahun terakhir, make-up
menjadi tren dan terus berkembang (Ananda,
2016:264).
Perusahaan
penghasil
produk
kecantikan berlomba-lomba untuk menciptakan
sebuah produk yang sedang menjadi tren, baik
perusahaan lokal maupun luar negeri. Banyak
perusahaan produk kecantikan lokal yang tidak
mau kalah dengan perusahaan produk kecantikan
yang berasal dari luar negeri, mereka menciptakan
produk yang sama dengan harga yang lebih murah
dengan kualitas yang tidak kalah bagus.
PT. Gloria Origita Cosmetics adalah salah
satu perusahaan lokal di Indonesia penghasil
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

3

produk kecantikan yang didirikan sejak tahun
1993. Beberapa merek produk yang dihasilkan
perusahaan ini adalah Purbasari, Kanna, New
Cell, dan Soft White. Merek-merek ini tidak
hanya dipasarkan di Indonesia namun juga di
beberapa negara lain (http://www.purbasari.com).
Purbasari menjadi salah satu merek yang paling
populer saat ini dengan salah satu produknya yaitu
Purbasari Matte Lipstick. Purbasari Matte Lipstick
adalah lipstik dengan hasil akhir Matte atau kering
dan tidak berkilau. Hadir dalam 10 warna
membuat lipstik ini menjadi semakin menarik hati
konsumen (http://www.purbasari.com). Harga
produk ini termasuk terjangkau yaitu mulai dari
Rp.35.000,- sampai Rp. 40.000,- khusus untuk
warna yang dianggap sebagai Best Seler
(https://www.instagram.com).
Pada awalnya belum banyak yang
mengetahui produk ini sampai pada akhirnya
produk ini dikenal oleh khalayak luas melalui
video review yang diberikan oleh para beauty
vlogger. Purbasari Matte Lipstick memiliki
kualitas yang tidak kalah dengan kualitas matte
lipstick yang berasal dari merek internasional dan
memiliki harga yang cukup mahal. Berdasarkan
artikel pada situs www.jakartakita.com berjudul
Ini Dia Lipstik Matte Merek Lokal Terpopuler
oleh Risma tahun 2016, Purbasari Matte Lipstick
menjadi lipstick merek lokal terpopuler dan
menjadi lipstik matte buatan lokal dengan kualitas
yang baik namun dengan harga terjangkau.
Sejak mulai dikenal melalui video review dari
para beauty vlogger, Purbasari Matte Lipstick
menjadi salah satu lipstik yang paling dicari oleh
konsumen wanita. Hal ini dapat dilihat dari mulai
banyaknya toko kosmetik yang menjual produk
ini dan merambah penjualan online melalui media
sosial seperti Instagram dan Facebook.

memiliki fungsi sebagai alat bantu pengambilan
keputusan, mekanisme untuk feedback yang
diberikan konsumen, dan sistem rekomendasi
pada platform belanja online. Selain itu menurut
Sutanto dan Aprianingsih (2016:218) online
consumer review adalah salah satu bentuk dari
electronic word of mouth dan dapat dikatakan
sebagai komunikasi permasaran yang baru dan
dapat mempengaruhi serta memegang peran
dalam proses keputusan pembelian. Informasi
yang didapatkan dari online consumer review
dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi produk yang konsumen butuhkan.
Menurut Ananda dan Wandebori (2016:266)
variabel dari konsep Online Consumer Review
terdiri dari Attractiveness, Trustworthiness, dan
Expertise. Attractiveness adalah hal yang
berhubungan dengan nilai sosial dari seseorang
yang meliputi kepribadian, tampilan fisik, dan
memiliki keadaan atau kondisi yang sama dengan
viewers. Selanjutnya trustworthiness adalah halhal yang berhubungan dengan kejujuran,
integritas, dan bagaimana seorang vlogger dapat
dipercaya. Selain itu menurut Waldt, et al
(2009:104) sebagian besar dari trustworthiness
adalah bergantung pada kesukaan viewers
terhadap seorang vlogger sehingga akan
mempengaruhi tingkat kepercayaan viewers
terhadap informasi yang di berikan oleh vlogger.
Variabel
yang
berikutnya
Ananda
dan
Wanddebori (2016:266) expertise adalah hal yang
mengacu pada pengalaman, pengetahuan dan
keahlian seorang vlogger dalam membuktikan
keunggulan dan kekurangan dari sebuah produk
maupun memberikan informasi produk secara
keseluruhan. Hal-hal ini tentu akan mempengaruhi
kemampuan seorang vlogger untuk membuktikan
keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh
sebuah produk.

KAJIAN PUSTAKA
Online Consumer Review
Online Consumer Review adalah salah satu
bentuk dari electronic word of mouth (eWOM).
Khammash (2008:79) menjelaskan bahwa “online
consumer review dapat dipahami sebagai salah
satu media untuk konsumen melihat review dari

konsumen lain terhadap suatu produk, layanan
perusahaan dan tentang bagaimana sebuah
perusahaan produsen”. Sementara menurut
Almana dan Mirza (2013:23) “Online Consumer
Review digunakan sebagai sarana untuk konsumen
mencari dan mendapatkan informasi yang
nantinya
akan
mempengaruhi
keputusan
pembelian”. Online consumer review juga

Keputusan Pembelian
Menurut Swasta dan Handoko (2008:118)
sebuah keputusan untuk membeli suatu produk
yang dipilih konsumen sebenarnya merupakan
kumpulan dari sejumlah keputusan. Berdasarkan
pendapat tersebut, terdapat tujuh komponen dalam
struktur keputusan pembelian yaitu:
1) Keputusan tentang jenis produk
Pengunjung dapat memberi keputusan untuk
membeli sebuah produk atau menggunakan
uangnya untuk tujuan lain.
2) Keputusan tentang bentuk produk
Pengunjung dapat memberi keputusan untuk
membeli bentuk produk tertentu. Keputusan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

4

3)

4)

5)

6)

7)

tersebut menyangkut ukuran kemasan. Dalam
hal ini, perusahaan harus melakukan riset
pemasaran untuk mengetahui kesukaan
pengunjung tentang produk bersangkutan agar
dapat memaksimumkan daya tarik mereknya.
Keputusan tentang merek
Pengunjung harus mengambil keputusan
dimana produk tersebut akan dibeli. Setiap
merek
memiliki
perbedaan-perbedaan
tersendiri.
Keputusan tentang penjualnya
Pengunjung dapat mengambil keputusan
dimana produk tersebut akan dibeli. Dalam hal
ini produsen, pedagang besar, dan pengecer
harus mengetahui bagaimana pengunjung
memilih penjual tertentu.
Keputusan tentang jumlah produk
Pengunjung dapat mengambil keputusan
tentang seberapa banyak produk yang akan
dibelinya pada saat pembelian yang dilakukan
mungkin lebih dari satu unit.
Keputusan tentang waktu pembelian
Pengunjung dapat mengambil keputusan
tentang kapan ia harus melakukan pembelian.
Masalah ini akan menyangkut
tersedianya uang untuk membeli. Untuk
perusahaan harus mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pengunjung
dalam penentuan waktu pembelian.
Keputusan tentang cara pembelian
Pengunjung dapat mengambil keputusan
tentang metode atau cara pembayaran produk
yang dibeli, apakah sesuai tunai atau kredit.
Dalam hal ini, perusahaan harus mengetahui
keinginan
pembeli
terhadap
cara
pembayarannya.

MЕTODOLOGI PЕNЕLITIAN
Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian
pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan
pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di
Fakultas
Ilmu
Administrasi
Universitas
Brawijaya, Jalan MT. Haryono 163 Malang, Jawa
Timur. Didapat sampеl 108 orang rеspondеn
dеngan
pеngumpulan
data
mеnggunakan
kuеsionеr yang dianalisis mеnggunakan rеgrеsi
liniеr bеrganda.
HASIL DAN PЕMBAHASAN

Tabеl 1. Hasil Analisis Rеgrеsi Liniеr B еrganda
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Variabel
T
Bebas
Std.
B
Beta
Error
(Constant)
0,386 1,983
0,195
X1
0,472 0,133
0,315 3,545
X2
0,365 0,120
0,273 3,028
X3
0,371 0,139
0,269 2,663

Sumbеr : Data Primеr diolah, 2017

Sig.
0,846
0,001
0,003
0,009

Tabel 2 Koefisien Korelasi dan Determinasi

R
R Square Adjusted R Square
0,740
0,548
0,535
Sumbеr : Data Primеr diolah, 2017

Hipotеsis
Attractivene
ss (X1)

Trustworthiness (X2), dan Expertise (X3)
berpengaruh signifikan secara bersama-sama
terhadap keputusan pembelian (Y).
H2: Attractiveness (X1) berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap keputusan pembelian
(Y).
H3: Trustworthiness (X2) berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap keputusan pembelian
(Y).
H4: Expertise (X3) berpengaruh siginifikan secara
parsial terhadap keputusan pembelian (Y).

H2

Tabel 3 Uji F/Serempak
Model

Trustworth
iness (X2)
H1

Keputusan
Pembelian
(Y)

Expertise
(X3)
H4
Gambar 1. Modеl Hipotеsis
H1: Variabel-variabel dalam online consumer
review yang terdiri dari Attractiveness (X1),

Sum of
Squares

Regression H3771,164
Residual
635,688
Total

1406,852

Mean
Square

F

Sig.

3

257,055

42,055

0,000

104

6,112

df

107

Sumbеr : Data Primеr diolah, 2017
Pengaruh Attractiveness, Trustworthines, dan
Expertise terhadap Keputusan Pembelian
Purbasari Matte Lipstick
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
attractiveness, trustworthiness dan expertise

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

5

memiliki pengaruh yang kuat terhadap keputusa
pembelian Purbasari Matte Lipstick. Hasil
pengujian korelasi (R) menunjukan koefisien
korelasi sebesar 0,740 yang mana dapat diartikan
adanya pengaruh yang kuat dari variabel
attractiveness, trustworthiness dan expertise
karena nilai 0,740 termasuk dalam kategori kuat
yang mana berada pada selang 0,6-0,8.
Hasil ini mendukung hasil penelitian
sebelumnya oleh Anandan dan Wandebori (2016)
yang menunjukan adanya pengaruh yang kuat dari
variabel attractiveness, trustworthiness dan
expertise terhadap keputusan pembelian. Hal ini
dapa dilihat dari hasil pengujian korelasi yang
dilakukan dan menunjukan nilai koefisien sebesar
0,783 yang mana nilai juga termasuk dalam
kategori kuat karena berada pada selang 0,6-0,8.
Pengaruh Attractiveness terhadap Keputusan
Pembelian Purbasari Matte Lipstick
Pengaruh attractiveness terhadap keputusan
pembelian telah ditemukan oleh Martawilaga, et
al (2016) yaitu bahwa attractiveness memiliki
pengaruh yang terhadap keputusan pembelian.
Konsumen cenderung tertarik kepada sebuah
review produk dan terpengaruh untuk membeli
sebuah produk jika jika vlogger tersebut memiliki
cara berkomunikasi yang baik dan membuat
viewers merasakan keakraban dengan vlogger.
Selain itu, seorang konsumen akan lebih tertarik
untuk membeli sebuah produk jika vlogger
memiliki pandangan atau pendapat yang sama
dengan viewers terhadap sebuah produk karena
dengan begitu viewers akan dengan mudah
menerima informasi yang diberikan oleh vlogger.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
attractiveness adalah variabel yang memiliki
pengaruh paling besar dibandingkan 2 variabel
lain dalam penelitian ini. Pada hasil analisis
regresi linier berganda, diperoleh koefisien regresi
attractiveness terhadap keputusan pembelian
Purbasari Matte Lipstick sebesar 0,472. Hasil
pengujian hipotesis dengan uji t didapatkan nilai
sebesar 3,545 dengan nilai sig. t sebesar 0,001
sehingga variabel attractiveness dapat dikatakan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian Purbasari Matte Lipstick.
Hal ini dikarenakan nilai signifikansi t dari
variabel attractiveness sebesar 0,001 yang mana
lebih kecil dari alpha yang digunakan yaitu 0,05.
Sehingga
dapat
disimpulkan
variabel
attractiveness memiliki pengaruh yang siginifikan
secara parsial terhadap keputusan pembelian
Purbasari Matte Lipstick.

Dapat
disimpulkan
jika
variabel
attractiveness memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian dikarenakan ketika seorang
konsumen merasa tertarik dengan vlogger yang
memberikan review sebuah produk maka hal
tersebut akan membuat informasi yang diberikan
akan lebih mudah diterima oleh konsumen dan
dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Pengaruh Trustworthiness terhadap Keputusan
Pembelian Purbasari Matte Lipstick
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
variabel trustworthiness memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembelian Purbasari Matte
Lipstick. Dari hasil uji analisis linier berganda
diperoleh koefisien regresi dari variabel
trustworthiness adalah sebesar 0,365. Hasil
pengujian hipotesis menggunakan uji t didapatkan
nilai 3,028 dengan sig. t sebesar 0,003 yang mana
mengartikan bahwa variabel trustworthiness
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian Purbasari Matte Lipstick,
hal ini dikarenakan nilai signifikansi t variabel
trustworthiness sebesar 0,003 lebih kecil dari nilai
alpha yang digunakan yaitu 0,05. Hasil ini
mengartikan bahawa hipotesis peneliti mengenai
adanya pengaruh variabel trustworthiness
terhadap keputusan pembelian Purbasari Matte
Lipstick dapat diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian
sebelumnya oleh Adhelia dan Aprianingsih (2016)
yang menemukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari trustworthiness terhadap keputusan
pembelian. Jika seorang vlogger memiliki sebuah
kredibilitas yang tinggi maka konsumen akan
mempercayai informasi yang diberikan oleh
vlogger yang mana hal ini akan mempengaruhi
keputusan pembelian karena sudah timbulnya
kepercayaan konsumen terhadap sebuah produk
yang disebabkan oleh informasi yang diberikan
oleh vlogger melalui review.
Pengaruh Expertise terhadap Keputusan
Pembelian Purbasari Matte Lipstick
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
variabel expertise memiliki pengaruh yang
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
Purbasari Matte Lipstick. Hal ini dapat dilihat dari
hasil analisis regresi linier berganda yang
menunjukan koefisien regresi variabel expertise
sebesar 0,371 dengan hasil pengujian hipotesis
ddenga uji t sebesar 2,663 dan sig. tsebesar 0,009.
Hasil ini menunjukan bahwa dengan nilai
signifikansi t 0,009 yang lebih kecil dari nilai
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

6

alpha yang digunakan yaitu sebesar 0,05 maka
hipotesis peneliti yang menduga hubungan
variabel expertise terhadap keputussan pembelian
Purbasari Matte Lipstick dapat diterima.
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Ananda dan Wandebori
(2016) yang menemukna bahwa adanya hubungan
yang signifikan variabel expertise terhadap
keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan jika
seorang vlogger sudah memiliki pengalaman
dalam menggunakans sebuah produk dan
memiliki pengetahuan yang cukup tentang sebuah
produk maka akan mempengaruhi vlogger dalam
membuktikan keunggulan dan kelemahan dari
sebuah produk yang mana hal ini dapat
mempengaruhi keputusan pembelian sebuah
produk oleh konsumen
KЕSIMPULAN DAN SARAN
Kеsimpulan
1. Pengaruh secara bersama-sama variabel bebas
yang terdiri dari Attractiveness (X1),
Trustworthiness (X2), Expertise (X3) terhadap
Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick
(Y) dapat dilihat dari hasil analisis regresi
linier berganda diperoleh kofisien korelasi
variabel bebas sebesar 0,740 yang mengartikan
bahwa variabel bebas yang terdiri dari
Attractiveness (X1), Trustworthiness (X2),
Expertise (X3) mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte
Lipstick (Y). Hasil pengujian dengan uji F
menunjukan bahwa adanya pengaruh yang
siginifikan
dari
Attractiveness
(X1),
Trustworthiness (X2), Expertise (X3) terhadap
Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick
(Y) dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
peneliti yang menyatakan bahwa adanya
pengaruh
secara
bersama-sama
oleh
Attractiveness (X1), Trustworthiness (X2),
Expertise (X3) terhadap Keputusan Pembelian
Purbasari Matte Lipstick (Y) dapat diterima.
2. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh
secara
parsial
dari
variabel
bebas
Attractiveness (X1), Trustworthiness (X2), dan
Expertise (X3) terhadap Keputusan Pembelian
Purbasari Matte Lipstick (Y). Berdasarkan
pada hasil uji t didapatkan hasil bahwa
Attractiveness (X1), Trustworthiness (X2), dan
Expertise (X3) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Keputusan Pembelian
Purbasari Matte Lipstick (Y) hal ini
dikarenakan nilai signifikansi t dari 3 variabel

bebas tersebut menunjukan nilai yang lebih
kecil dari nilai alpha yang digunakan yaitu
sebesar 0,05. Nilai signifikansi t variabel
Attractiveness (X1) sebesar 0,001, lalu nilai
signifikansi t Trustworthiness (X2) sebesar
0,003, dan Expertise (X3) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,009. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis peneliti yang
menyatakan bahwa adanya pengaruh secara
parsial
oleh
Attractiveness
(X1),
Trustworthiness (X2), Expertise (X3) terhadap
Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick
(Y) dapat diterima.
3. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa
variabel Attractiveness (X1) mempunyai nilai t
hitung yang paling besar dibandingkan 2
variabel
bebas
yang
lainnya
yaitu
Trustworthiness (X2) dan Expertise (X3) yaitu
sebesar 3,545 dengan nilai signifikasni t
sebesar 0,001, sehingga variabel Attractiveness
(X1) mempunyai pengaruh yang paling kuat
dibandingkan dengan variabel yang lainnya.
Hasil ini mengartikan bahwa variabel
Attractiveness (X1) mempunyai pengaruh yang
dominan terhadap Keputusan Pembelian
Purbasari Matte Lipstick (Y).
Saran
1. Diharapkan
pihak
perusahaan
dapat
memanfaatkan unsur-unsur yang terdapat
dalam variabel Attractiveness (X1), karena
variabel Attractiveness (X1) mempunyai
pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi
Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick
(Y), diantaranya dengan cara meningkatkan
kegiatan iklan atau promosi yang dapat
memanfaatkan media sosial atau konsep Online
Consumer Review bekerja sama dengan beauty
vlogger yang berkompeten dan sesuai dengan
produk
perusahaan.
Perusahaan
dapat
mendominasi sisi Attractivenesss (X1) yang
sesuai dengan target konsumen dan keadaan
atau keinginan pasar sehingga keputusan
pembelian Purbasari Matte Lipstick (Y) akan
meningkat.
2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai
sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian ini dengan
menambahkan
dan
mempertimbangkan
variabel-variabel lain yang belum termasuk
dalam penelitian ini dengan menggunakan
objek penelitian yang berbeda.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

7

DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Azka Faranisa dan Harimukti
Wandebori. 2016. The Impact of Drugstore
Makeup Product Reviews by Beauty Vlogger on
Youtube towards Purchase Intention by
Undergraduate Students in Indonesia.
Journal International Conference on Ethics
of Business, Economics, and Social
Science.School
of
Business
and
Mangement,Institut Teknologi Bandung.
Almana, Amal M. dan Abdulrahman A.
Mirza.2013. The Impact of Electronic Word
of Mouth on Consumers Purchasing
Decisions.
International
Journal
of
Computer Applications. Volume 82.
Armstrong dan Philip Kotler. 2003. Manajemen
Pemasaran. (Ed. Kesembilan). Jakarta: PT.
Indeks Gramedia
Asnawi dan Nur Masyhuri. 2011. Metodologi
Riset Manajemen Pemasaran: dilengkapi
dengan
contoh
hasil
penelitian.
Malang:UIN Maliki Press
Cholifah, Nike. 2016. Pengaruh Celebrity
Endorser terhadap Brand Image. Skripsi
tidak dipublikasikan. Universitas Brawijaya,
Malang.
Duyen, Tran Nhu My. 2016. Beauty Bloggers’
Influence
on
Vietnamese
Young
Consumers. Thesis Degree Programme in
International Business. Faculty of Business
Administration, Saimaa University of
Applied Sciences.
Enterprise, Jubilee. 2008. Seri Penuntun Praktis
Membuat Sendiri Video di Youtube.com.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Evans, Dave dan Jake McKee. 2010. Social Media
Marketing: The Next Generation of Business
Engagement.
Indianapolis:Wiley
Publishing.
Hsu, M., Chuang, L., & Hsu, C. (2014),
'Understanding online shopping intention:
the roles of four types of trust and their
antecedents', Internet Research, 24, 3, pp.
332- 352, Library, Information Science &
Technology Abstracts, EBSCOhost.
Jeong, Eunha dan Soo Cheong Jang. 2011.
Restaurant Experiences Triggering Positive
Electronic Word of Mouth Motivations.
International
Journal
of Hospitality
Management. Vol 30, Issue 2, Pages 356366
Khammash, M. (2008). Electronic Word-ofMouth: Antecedents of Reading Customer

Reviews in On-line Opinion Platforms: A
Quantitative Study From the UK
Market.ADIS International Conference
Kindarto, Asdani dan Smitdev Community. 2008.
Belajar Sendiri Youtube. Jakarta: PT. Elex
Media Kompetindo.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran.
Edisi ke 12. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. PrinsipPrinsip Pemasaran. Jilid 1 Edisi 12. Alih
Bahasa: Bob Sabaran. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009.
Manajemen Pemasaran.Diterjemahkan oleh
Bob Sabran M.M. Edisi Ketiga Belas. Jilid
1. Jakarta: Erlangga.
__________
. 2009. Manajemen
Pemasaran. Diterjemahkan oleh Bob Sabran
M.M. Edisi Ketiga Belas. Jilid 2. Jakarta :
Erlangga
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Prinsipprinsip Pemasaran. (Ed. Ketigabelas Jilid
1). Jakarta: Erlangga.
Kurniawan, Dedik. 2009. Keajaiban Blogger.
Jakarta: PT. Elex Media Kompetindo.
Lee, Jung Eun dan Brandi Watkins. 2016.
Youtube Vloggers Influence onConsumer
Luxury Brand Perceptions and Intentions.
Journal of Business Research Vol. 69, issue
12, December 2016, 5753-5760
Martawilaga, Ayu Indriani dan Mustika Sufiati
Purwanegara. 2016. InformationAcceptance
of Electronic Words of Mouth (EWOM) and
Purchase Intention through Haul Videos
Youtube. Journal of Business and
Management Vol.5, No. 5, 2016:651-660.
Mustafa, Zaenal. 2013. Mengurai Variabel
Hingga Instrumentasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
O’Connor, Fiona. 2016. ‘Milennials & Youtube’
An Investigation into The Influence ofUserGenerated Video Content on The Consumer
Decision Making Process. Thesis and
Dissertation National College of Ireland
Peter, Paul J. Dan Jerry C. Olson.2013. Perilaku
Konsumen dan StrategiPemasaran. Alih
Bahasa: Diah Tantri Dwiandani. Jilid 1 Ed.
9. Jakarta: Salemba Empat.
Satria, Hariqo Wibawa dan Luqman Hakim
Arifin. 2014. Panduan Optimalisasi Media
Sosial untuk Kementrian Perdagangan RI.
Jakarta:
Pusat
Humas
Kementrian
Perdagangan RI.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

8

Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L. 2008. Perilaku
Konsumen. Alih Bahasa: Zoelkifli Kasip.
Edisi
Ketujuh.
Cetakan
Keempat.
Jakarta:Prenada Media Group.
Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L.. 2010. Consumer
Behavior.
Edisi
sepuluh.
New
Jersey:Prentice Hall.
Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi:
Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu. Alih bahasa oleh Revyani Sahrial
dan Dyah Anikasari. Edisi Kelima Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
. 2007. Integrated Marketing
Communication
In
Advertising
And
TH
Promotion 7
Edition. USA: Thomson
South-Western.
Sumarwan, Ujang. 2014. Perilaku Konsumen:
Teori dan Penerapannya dalamPemasaran.
Edisi Kedua. Cetakan Kedua. Bogor :
Ghalia Indonesia.
Sutanto, Monica Adhelia dan Atik Aprianingsih.
2016. The Effect of Online Consumer
Review toward Purchase Intention: A Study
in Premium Cosmetic in Indonesia. Journal
International Conference on Ethics of
Business, Economics, and Social Science.
Suwarduki, Puspa Ratnaningrum. 2016. Pengaruh
Electronic Word Mouth terhadap Citra
Destinasi serta Dampaknya pada Minat dan
Keputusan Berkunjung. Skripsi tidak
dipublikasikan, Universitas Brawijaya,
Malang.
Swastha, Basu Dharmmesta & Hani Handoko.
2008. Manajemen Pemasaran, Analisa
Perilaku Konsumen. (Ed. Pertama, cetakan
keempat). Yogyakarta: BPFE.
Swastha, Basu Dharmmesta & Hani Handoko.
2012.
Manajemen
Pemasaran:Analisa
Perilaku Konsumen. Edisi 1. Yogyakarta :
BPFE
Umamy, Choirul. 2016. Pengaruh Electronic
Word of Mouth terhadap Brand Image serta
Dampaknya pada Minat Beli. Skripsi tidak
dipublikasikan,
Universitas Brawijaya,
Malang.
Waldt, DLR Van Der; M. Van Loggerenberg &
LWehmeyer. 2009. Celebrity Endorsement
Versus
Created
Spokespersons
in
Advertising: A Survey Among Students.
South African Journal of Economic and
Management Sciences. University of
Pretoria.
Wang, Cen. 2015. Do People Purchase What They
Viewed from Youtube? : theInfluence

Attitude and Perceived Credibility of UserGenerated Content on Purchase Intention.
Electronic Theses, Treatises, Dissertations.
Florida State University.
Yuksel, Hale Fulya. 2016. Factors Affecting
Purchase Intention in Youtube Videos.The
Journal of Knowledge Economy &
Knowledge Management / Volume: XI Fall .
Verhellen, Yaan. Nathalie Dens. Patrick De
Pelsmacker. 2013. ConsumerResponses to
Brands Palced in Youtube Movies: The
Effect of Prominence and Endorser
Expertise. Journal of Electronic Commerce
Research, Vol. 14, No. 4, 2013.
Sumber Internet
APJII. 2016. Survey Penggunaan Internet untuk
Media Sosial dan Data Posisi Youtube
sebagai Media Sosial. Diakses pada tanggal
27
Desember
2016
dari
https://www.apjii.or.id/survei2016
Anonim. 2016. Video Blogging. Diakses pada
tanggal
28
Desember
2016
dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Video_bloggin
g
Anonim. 2016. Purbasari Matte Lipstick. Diakses
pada tanggal 14 April 2017 dari
http://purbasari.com/index.php/home/page/
product_detail/Purbasari+ Color+ Matte
Anonim. 2017. Harga Purbasari Matte Lipstick. Diakses
pada tanggal 14 April
2017 dari
https://www.instagram.com/explore/tags/purb
asarimatte/

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

9

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45