KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PENGRAJIN BATIK TULIS PEKALONGAN: STUDI KASUS DI KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN

  

INFORMASI PENGRAJIN BATIK TULIS

PEKALONGAN: STUDI KASUS DI KECAMATAN

WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

  

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan

Oleh:

  

HERTIKA ANRI FAJRIATI

NIM. A2D009007

PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

  

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Hertika Anri Fajriati NIM : A2D009007

Jurusan : S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

  Semarang

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kebutuhan dan

Perilaku Pencarian Informasi Pengrajin Batik Tulis Pekalongan: Studi Kasus di

Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan” adalah benar-benar karya ilmiah saya

sendiri, bukanlah hasil plagiat karya ilmiah orang lain, baik sebagian maupun

keseluruhan, dan semua kutipan yang ada di skripsi ini telah saya sebutkan sumber

aslinya berdasarkan tata cara penulisan kutipan yang lazim pada karya ilmiah.

  Semarang, 23 Agustus 2013 Yang menyatakan, Hertika Anri Fajriati NIM A2D009007

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO Jadikanlah pengalaman baik menjadi sebuah kebiasaan, dan tetap kenang pengalaman buruk, untuk dijadikan pelajaran kedepannya..

  (quote : @mushlimhs) Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.

  (Aristoteles) PERSEMBAHAN Dengan terselesaikannya skripsi ini, maka penulis

mempersembahkannya kepada :

  1. Bapak Hermanto dan Ibu Sumiati sebagai orang tua tercinta, terima kasih atas cinta, kasih sayang, do’a perhatian, dan pengorbanan yang telah diberikan.

  2. Semua sahabat dan teman-teman yang selalu memberi motivasi dan dukungan untuk terus maju dan berkembang.

HALAMAN PERSETUJUAN

  

Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia

Ujian Skripsi pada : Hari : Selasa Tanggal : 27 Agustus 2013

  Disetujui oleh, Dosen Pembimbing Dra. Sri Ati, M.Si NIP 195305021979012001

  HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah diuji oleh Panitia Ujian Skripsi pada tanggal 11 September 2013

  Ketua Penguji, Prof. Dr. Sutejo K.W., M.Si.

  NIP. 196005151985031004 Anggota I, Bahrul Ulumi, S.S., M.Hum. NIP. 197007231999031001 Anggota II, Dra. Sri Ati, M.Si. NIP. 195305021979012001

  

PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah, rahmat

dan anugerah-Nya, penulis akhirnya berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul :

  

“Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pengrajin Batik Pekalongan Studi

Kasus di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan”.

  Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai gelar

sarjana S-1 pada Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas

Diponegoro Semarang.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit hambatan yang dialami oleh

penulis, oleh karena itu banyak dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan jasa terima kasih kepada

  

1. Bapak Dr. Agus Maladi Irianto, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Diponegoro.

  

2. Ibu Dra. Sri Ati, M.Si. selaku Ketua Progam Studi S1 Ilmu Perpustakaan

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

  3. Ibu Dra. Ngesti Lestari, M.si selaku Dosen Wali dari penulis.

  

4. Ibu Dra. Sri Ati, M.Si. selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan

arahan, bimbingan, petunjuk dan saran dalam penulisan skrispi ini.

  

5. Bapak Prof. Dr. Sutejo K.W., M.Si. dan bapak Bahrul Ulumi, S.S., M.Hum.

selaku dosen penguji skripsi, terimakasih atas segala masukan dan sarannya.

  

6. Seluruh Dosen dan Staff Progam Studi S1 Ilmu Perpustakaan yang telah

memberikan ilmu, bantuan, dan masukan kepada penulis.

  

7. Bapak Hermanto dan Ibu Sumiati, selaku orang tua dari penulis tercinta

terimakasih atas kasih sayang yang selalu tercurahkan untuk penulis, Mohamad Rohman Hakim, Herdito Fuad Agym, dan Aprilia Ghalia Fatin adik-adik dari

penulis yang selalu memberikan keceriaan dikala penulis hilang semangat.

  

8. Simbah Sindon, Mbah Kakung, Mbah Uti, yang selalu mendoakan penulis

untuk selamat, sukses dan bahagia.

  

9. Abdul Munir terimakasih atas dukungan, semangat, kasih sayang dan

kesabarannya menemani penulis.

  

10. Bapak H. Daanan, Zamroni, Sutoyo, H. Abdul Haris, dan Khaerudin, selaku

informan yang telah banyak memberikan informasi, data, perhatian, dan bantuannya selama penelitian.

  

11. Mbul, Ndud, Mott, Cung teman-teman seperjuangan, Teddy, Jefri, Icang, Laila,

Manda, Yogi, Nafsil, Dhian terimakasih atas semangat dan dukungannya selama ini.

  

12. Kepada semua teman-teman seperguruan ilmu perpustakaan angkatan 2009

yang telah mendukung penulis selama ini.

  

13. Anak-anak kost Perumda 60, Kokom, Ratih, Galuh, Jenis, Dila terimakasih

untuk motivasi dan rasa kekeluargaan selama ini.

  

14. Teman-teman KKN ceria tercinta, Rucy, Faizal, Tommy, Jeffry, Cita, Winda,

Silvi, Maya, Ika, Lintang. Terimakasih atas pengalaman yang tak terlupakan.

  

15. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu: Dalam skripsi ini mungkin masih banyak kekurangan, jika terdapat kesalahan dalam skripsi ini, maka peneliti memohon kritik dan saran yang membangun.

  Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

  Semarang, 23 Agustus 2013 Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i PERNYATAAN .................................................................................................ii MOTTO DAN PERSEMBAHAN .....................................................................iii HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................iv HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................v PRAKATA .........................................................................................................vi DAFTAR ISI ......................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xii

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xvi

ABSTRAK .........................................................................................................xv

  BAB I. PENDAHULUAN

  

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

  

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

  

1.3. Batasan Masalah ............................................................................................ 4

  

1.4. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 5

  

1.5. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

  

1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5

  

1.7. Kerangka Pikir .............................................................................................. 7

  

1.8. Batasan Istilah ............................................................................................... 8

  BAB II. TINJAUAN LITERATUR

  

2.1. Informasi ....................................................................................................... 10

  

2.2. Kebutuhan Informasi ..................................................................................... 11

  

2.3. Perilaku Pencarian Informasi ........................................................................ 13

  

2.4. Batik .............................................................................................................. 16

  3.5.2. Data Sekunder ................................................................................... 30

  4.2.5. Industri Batik Tulis .......................................................................... 49

  4.2.4. Batik Dulu dan Sekarang ................................................................. 48

  4.2.3. Sejarah Batik Pekalongan ................................................................ 46

  4.2.2. Sejarah Batik di Indonesia ............................................................... 45

  4.2.1. Warisan Budaya Tak Benda (Cultural Heritage) ............................. 44

  

4.2. Batik Pekalongan ......................................................................................... 44

  

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................................. 39

  BAB IV. GAMBARAN UMUM PENGRAJIN BATIK PEKALONGAN

  

3.7. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 33

  

3.6. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 21

  3.5.3. Foto ................................................................................................... 30

  3.5.1. Data Primer ....................................................................................... 29

  2.4.1. Pengertian Batik ................................................................................. 16

  

3.5. Sumber Data .................................................................................................. 28

  

3.4. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 28

  

3.3. Variabel dan Indikator .................................................................................. 28

  3.2.2. Informan ........................................................................................... 26

  3.2.1. Subyek dan Objek .............................................................................. 26

  

3.2. Subyek dan Objek Penelitian ........................................................................ 26

  

3.1. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................... 25

  BAB III. METODE PENELITIAN

  

2.5. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 20

  2.4.3. Batik sebagai Kebutuhan dan Keinginan Masyarakat ....................... 18

  2.4.2. Jenis Batik .......................................................................................... 17

  4.2.6. Gaya Ragam Hias Batik Pekalongan ............................................... 50

  4.2.7. Jenis-Jenis Batik .............................................................................. 53

  4.2.7.1. Batik Tulis ......................................................................... 54

  4.2.8. Perkembangan Batik Pekalongan .................................................... 55

  

4.3. Pengrajin Batik Tulis ................................................................................... 56

  BAB V. ANALISIS HASIL PENELITIAN

  

5.1. Informan yang Terlibat dalam Penelitian ....................................................... 59

  

5.2. Analisis Data .................................................................................................. 59

  5.2.1. Awal Mula Usaha Batik Pekalongan ................................................ 59

  5.2.2. Pembatikan dan Tenaga Kerja .......................................................... 61

  5.2.3. Informasi yang Dibutuhkan Informan .............................................. 64

  5.2.4. Tujuan Mencari Informasi Tentang Batik ........................................ 67

  5.2.5. Jenis Informasi .................................................................................. 69

  5.2.6. Bentuk Informasi .............................................................................. 71

  5.2.7. Sumber Informasi ............................................................................. 73

  5.2.8. Informasi dari Perpustakaan ............................................................. 74

  5.2.9. Motif dan Ragam Hias Batik Pekalongan ........................................ 76

  5.2.9.1. Motif yang Dikenal Informan ............................................ 76

  5.2.9.2. Motif dan Ragam Hias Batik yang Diproduksi ................ 78

  5.2.10. Desain Batik Pekalongan ................................................................ 81

  5.2.11. Tempat Mencari Informasi ............................................................. 84

  5.2.12. Cara Mencari Informasi .................................................................. 86

  5.2.13. Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Berdasarkan Pendidikan ...................................................................................... 89

  5.2.14. Kendala ........................................................................................... 91

  BAB VI. PENUTUP

  

6.1. Simpulan ....................................................................................................... 93

  

6.2. Saran .............................................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 97

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.7. Kerangka Pikir............................................................................... .7Gambar 4.1. Gambar Peta Kecamatan Wiradesa .............................................. 43

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.2.2. Data Informan ............................................................................... 27Tabel 4.1.1. Mata Pencaharian Penduduk Kec. Wiradesa ................................. 40Tabel 4.1.2. Perekonomian Di Kec. Wiradesa .................................................. 41Tabel 4.1.3. Produk Unggulan Di Kec. Wiradesa ............................................. 42Tabel 5.1. Informan yang Terlibat dalam Penelitian....................................... 59Tabel 5.2.1. Hasil Wawancara 1 di lampiran ..................................................... 3Tabel 5.2.2. Hasil Wawancara 2 di lampiran ..................................................... 4Tabel 5.2.3. Hasil Wawancara 3 di lampiran ..................................................... 6Tabel 5.2.4. Hasil Wawancara 4 di lampiran ..................................................... 7Tabel 5.2.5. Hasil Wawancara 5 di lampiran ..................................................... 8Tabel 5.2.6. Hasil Wawancara 6 di lampiran ..................................................... 10Tabel 5.2.7. Hasil Wawancara 7 di lampiran ..................................................... 11Tabel 5.2.8. Hasil Wawancara 8 di lampiran ..................................................... 12Tabel 5.2.9.1. Hasil Wawanara 9.1 di lampiran ................................................. 13Tabel 5.2.9.2. Hasil Wawanara 9.2 di lampiran ................................................. 15Tabel 5.2.10. Hasil Wawancara 10 di lampiran ................................................. 17Tabel 5.2.11. Hasil Wawancara 11 di lampiran ................................................. 19Tabel 5.2.12. Hasil Wawancara 12 di lampiran ................................................. 21

  DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Daftar Pertanyaan Wawancara ............................................ 1

LAMPIRAN B Reduksi Data Hasil Wawancara .......................................... 2

LAMPIRAN C Surat Keterangan Penelitian FIB .......................................... 22

LAMPIRAN D Dokumentasi Penelitian ........................................................ 23

LAMPIRAN E Lembar Konsultasi Skripsi ................................................... 26

LAMPIRAN F Biodata Penulis ..................................................................... 27

  

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah “ Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pengrajin Batik Tulis Pekalongan: Studi Kasus di Kecamatan Wiradesa

  Kabupaten Pekalongan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa kebutuhan informasi dan bagaimana perilaku pencarian informasi pengrajin batik Pekalongan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun subjek penelitian yang dijadikan sumber dalam penelitian ini mengambil 5 (lima) informan pengrajin batik tulis Pekalongan. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif.

  Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa informasi yang dibutuhkan oleh sebagian besar informan (3 dari 5) menyatakan bahwa bentuk informasi yang dibutuhkan antara lain buku-buku, majalah, tabloid, dan informasi dari internet. Subjek yang mereka butuhkan dalam pengembangan usaha batik Pekalongan meliputi tentang UKM, manajemen dan pengelolaan usaha batik, cara pembatikan, informasi tentang seminar batik, pelatihan tentang motif corak ragam hias batik, serta pameran dan pelatihan tentang batik. Sebagian kecil masih mengandalkan informasi dari warisan turun temurun orang tua. Informan belum memanfaatkan informasi dari perpustakaan. Kendalanya mereka belum memperoleh hak cipta atas hasil batik yang mereka produksi. Saran yang diajukan yaitu perlu adanya perhatian dari berbagai pusat sumber informasi seperti perpustakaan dalam memberikan layanan informasi tentang motif batik dan perkembangan batik dan perlu adanya pemberian hak cipta karya batik sendiri oleh pengrajin batik tulis untuk memberi nama produk batik yang mereka produksi.

  Kata kunci: kebutuhan, perilaku informasi, batik Pekalongan.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

  Batik sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang telah mendunia dan menjadi brand image kebudayaan Indonesia yang telah terdaftar dan diakui oleh UNESCO dan memperoleh hak cipta sebagai salah satu dari warisan budaya kekayaan Indonesia. Tanggal 2 Oktober 2009 dijadikan Hari Batik Nasional sejak UNESCO menetapkan batik sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Dengan penetapan ini, Indonesia diminta untuk melestarikan motif hias khas yang ada sejak zaman dulu kala. Indonesia pun memiliki kebanggaan sebagai pewaris kebudayaan batik yang diakui dunia. Menilik etimologinya, kata batik berasal dari kata "amba" dan "titik", yang berarti "menulis titik". Ada juga yang berpendapat bahwa batik secara hipotesis berasal dari akar kata Proto-Austronesian, yaitu "beCik" yang berarti "melakukan tato". Kata ini sendiri kemudian tercatat pertama kali secara resmi dalam bahasa Inggris di Encyclopedia Britannica pada 1880, dengan tulisan "battik".

  Batik dalam kemajuan pengetahuan dan teknologi semakin dikenal dan dijadikan sebagai icon penting ciri khas bangsa Indonesia. Saat ini peminat batik bukan hanya sebagian masyarakat tertentu saja, melainkan menjalar ke semua lapisan masyarakat Indonesia dan semakin instansi-instansi pemerintah maupun swasta yang menetapkan hari batik pada setiap karyawan dan karyawan suatu instansi harus menggunakan batik pada hari tersebut. Ini menunjukkan bahwa batik sangat diminati oleh semua kalangan. Batik pun kini tidak lagi dianggap tradisional dan kuno, tetap bisa dipadu-padankan dengan fashion modern, dan tidak ada alasan untuk malu untuk berbatik.

  Kota Pekalongan merupakan kota batik. Sudah diakui oleh bangsa Indonesia bahwa pusat produksi batik adalah di Kota dan Kabupaten Pekalongan, walaupun banyak kota – kota di Indonesia yang juga terkenal dengan produksi batik seperti di Solo, Yogyakarta, dan lain sebagainya, tetapi di Pekalongan sudah terkenal dengan batiknya dan ada pusat perbelanjaan khusus batik yaitu di International Batik Center (IBC). Di kota batik banyak sekali pengrajin batik yang menggeluti usaha dengan berbagai variasi batik dan mengikuti trend yang berkembang saat ini. Usaha batik kini telah menjamur di semua lapisan masyarakat, usaha ini sangat berkembang dengan pesat dan tumbuh menjadi bagian dari usaha melestarikan warisan budaya bangsa. Banyak dari mereka yang memproduksi semua jenis dan motif khas Pekalongan dengan semua kreasi masa kini dan mengikuti mode yang berkembang dengan pesatnya.

  Banyaknya pengrajin batik yang menjamur di kota batik ini otomatis menimbulkan persaingan usaha yang semakin ketat dan persaingan untuk memberikan layanan terbaik baik dari segi koleksi batik dan berbagai macam kreasi, variasi unik lainnya yang tidak di tampilkan oleh pengrajin lain. Persaingan mendorong para pengrajin batik tulis untuk memperoleh informasi yang lebih banyak dan informasi terkini untuk menghadapi persaingan dan perkembangan mode dan motif yang sangat variatif dan menarik perhatian konsumen.

  Menurut teori Belkin dalam Suwanto (1997: 19) dinyatakan bahwa kebutuhan informasi dan perilaku pencarian informasi dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam sebab, antara lain latar belakang sosial budaya, pendidikan, tujuan yang ada dalam diri manusia tersebut, serta lingkungan sosialnya. Selanjutnya Suwanto (1997: 19) menerangkan juga bahwa kebutuhan informasi muncul karena adanya kesenjangan antara kebutuhan seseorang akan informasi dan ketersediaan informasi yang dimilikinya. Kesenjangan tersebut dapat dihilangkan dengan bertanya, menghasilkan ide, dan/atau melakukan penelitian, sehingga pada saat seseorang merasa masih kurang atas pengetahuan yang dimilikinya maka akan terdorong keinginan menambah informasi mereka untuk melengkapi pengetahuannya, dari itu mereka melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan dengan mulai melakukan pemilihan informasi secara tepat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karena ada kesenjangan dalam diri seseorang, maka muncul kebutuhan informasi. Kesenjangan dalam pikiran seseorang tersebut disebut dengan situasi problematik atau masalah. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, manusia akan berusaha mencari dan menggunakan sumber infromasi.

  Oleh karena itu perlu diketahui informasi apa yang dibutuhkan oleh para pengrajin batik tulis Pekalongan dan bagaimana memenuhi kebutuhan informasi pengrajin batik tulis tersebut, maka penelitian ini sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui kebutuhan dan perilaku pencarian informasi para pengrajin batik tulis di Pekalongan. Peneliti sangat tertarik untuk mengadakan penelitian kebutuhan dan pencarian informasi pengrajin batik dan membatasi daerah penelitian dengan mengambil daerah Kecamatan Wiradesa sebagai pusat perkembangan batik Pekalongan. Untuk itu peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul penelitian “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pengrajin Batik Tulis Pekalongan: Studi Kasus di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.”

  1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji adalah:

  1. Apa saja informasi yang dibutuhkan para pengrajin batik tulis Pekalongan di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan ?

  2. Bagaimana cara para pengrajin batik tulis Pekalongan mencari informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka ?

  1.3. Batasan Masalah

  Penelitian ini akan membahas tentang kebutuhan dan perilaku pencarian informasi pengrajin batik tulis Pekalongan di Kecamatan batik tulis dalam penelitian ini adalah orang atau pengrajin batik Pekalongan yang memproduksi batik tulis.

  1.4. Waktu dan Tempat Penelitian

  Penelitian ini mengambil tempat di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan dengan pemetaan para pengrajin batik tulis di daerah Pekalongan yang sudah terdaftar secara resmi. Waktu penelitian berlangsung selama tiga bulan yaitu bulan Mei – Juli 2013.

  1.5. Tujuan

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa kebutuhan informasi dan bagaimana perilaku pencarian informasi pengrajin batik tulis Pekalongan.

  1.6. Manfaat

  Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Bagi peneliti

  a. Peneliti dapat mengetahui cara melakukan kajian terhadap kebutuhan informasi.

  b. Peneliti dapat mengetahui cara melakukan kajian terhadap perilaku informasi para pengusaha batik tulis.

  c. Peneliti dapat mengembangkan bidang keilmuannya di dunia perpustakaan.

  d. Peneliti dapat memberikan referensi baru mengenai kebutuhan

  2. Bagi Pengrajin

  a. Pengrajin batik tulis dapat mengetahui sumber-sumber informasi yang diperoleh oleh para pengrajin lain dan dijadikan referensi sendiri dalam memvariasi motif batiknya.

  b. Pengrajin batik tulis dapat mengembangkan usahanya dalam mendalami motif-motif batik yang ada di Pekalongan.

  3. Bagi Masyarakat Umum

  a. Masyarakat dapat mengetahui berbagai motif batik yang ada di Pekalongan.

  b. Lebih variatif dalam pemilihan produk batik yang telah ada di kota Batik ini.

  c. Masyarakat mengetahui berbagai informasi dan membendaharai pengetahuan tentang batik Pekalongan itu sendiri.

1.7. Kerangka Pemikiran

  Pengetahuan yang dimiliki Pengetahuan yang

pengrajin batik tulis dibutuhkan oleh pengrajin

Pekalongan batik tulis Pekalongan

  Tujuan

  kesenjangan

  Jenis Informasi Bentuk Informasi

  Kebutuhan

  Pemanfaatan informasi

  informasi Melalui media apa Di mana

  Perilaku pencarian mencari informasi informasi Bagaimana melakukan pencarian

1.8. Batasan Istilah

  1. Informasi: Informasi menurut KBBI berarti penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu.

  Informasi dalam penelitian ini adalah informasi yang dibutuhkan para pengrajin batik tulis tentang seni batik dan informasi yang mendukung perkembangan batik Pekalongan.

  2. Kebutuhan informasi: Kebutuhan menurut KBBI adalah butuh, sangat perlu menggunakan, memerlukan.

  Kebutuhan informasi dalam penelitian ini berarti kebutuhan informasi para pengrajin batik Pekalongan untuk mengembangkan produksi batiknya.

  3. Perilaku pencarian informasi: Perilaku menurut KBBI adalah tanggapan, atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Pencarian menurut KBBI adalah proses, cara, perbuatan mencari, pekerjaan dan sebagainya yang menjadi pokok penghidupan.

  Perilaku pencarian informasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku atau cara mencari informasi dari para pengrajin batik di Pekalongan untuk menggali motif batik yang ada dan perkembangannya.

  4. Batik: Menurut KBBI batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu. Batik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah batik asli Pekalongan.

  5. Batik Tulis: Menurut KBBI batik tulis adalah batik yang ditulis dengan tangan, tidak dicetak. Batik tulis dalam penelitian ini adalah batik tulis asli Pekalongan.

  6. Pengrajin Batik: pengrajin menurut KBBI adalah orang yang bersifat rajin, orang yang pekerjaannya (profesinya) membuat barang kerajinan.

  Pengrajin batik yang dimaksud adalah para pengrajin batik tulis di Pekalongan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1. Informasi

  Informasi adalah suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, dan menjadi kebutuhan bagi pengrajin batik tulis Pekalongan.

  Dalam hidup bermasyarakat mereka tidak dapat terlepas dari pentingnya informasi yang dapat diperoleh dari berbagai media, baik media cetak, elektronik, maupun dari kecanggihan internet. Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan. Menurut Chih chih dan Peter Heron dalam Lallo (2002: 14) informasi merupakan keseluruhan dari pengetahuan, ide, fakta dan kerja imajinatif dari pikiran yang dikomunikasikan secara formal dan/atau nonformal dalam berbagai bentuk. Newman dalam Suwanto (1997: 17) mengungkapkan bahwa informasi berisi data kasar dan fakta, pengetahuan yang meliputi organisasi, klasifikasi, perbandingan dan pemikiran yang membawa kepada suatu pendapat tentang konsep-konsep dan generalisasi.

  Suwanto (1997: 17) juga mengungkapkan bahwa informasi berisi data, fakta dan pengetahuan yang bermakna yang dapat membantu individu untuk memberi makna terhadap situasi yang dialaminya. Informasi merupakan arti dan sama dengan cara konvensi yang diketahui dari representasi yang digunakan (Sulistyo-Basuki, 1993: 87). Informasi merupakan sesuatu stimulus yang mampu menghilangkan ketidakpastian. Maksudnya bahwa dengan seseorang memperoleh informasi, maka orang tersebut akan memperoleh pemahaman. Pemahaman yang dimiliki seseorang akan mampu membuat seseorang menjadi lebih yakin.

  Dari beberapa definisi tentang informasi di atas, maka informasi dapat secara singkat dijelaskan bahwa informasi merupakan keseluruhan data, fakta dan pengetahuan yang diterima oleh seseorang atau kelompok dan telah diproses sedemikian rupa kemudian dikomunikasikan secara formal atau tidak formal dan dalam berbagai bentuk sehingga memiliki makna bagi penggunanya.

2.2. Kebutuhan Informasi

  Kebutuhan informasi terjadi dimana seseorang merasa ada kekosongan informasi atau pengetahuan sebagai akibat desakan informasi yang makin berkembang atau sekedar ingin tahu. Kekurangan ini perlu dipenuhi dengan informasi baru sesuai dengan kebutuhannya. Pemenuhan informasi ini yang mendorong seseorang berinteraksi atau berkomunikasi dengan berbagai sumber informasi untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya (Yusup, 2010: 68).

  Kebutuhan informasi adalah sesuatu yang sebaiknya seseorang miliki Kebutuhan informasi merupakan permintaan seseorang akan suatu informasi.

  Berdasarkan teori Kuhlthau dalam Suwanto, (1997: 19), kebutuhan informasi muncul karena adanya gap (kesenjangan informasi) antara informasi yang dimiliki oleh seseorang dengan informasi yang seharusnya dimiliki oleh orang tersebut untuk mendukung kegiatannya sehari-hari memunculkan kebutuhan informasi.

  Kebutuhan informasi seseorang memang beragam tergantung faktor- faktor yang mempengaruhinya, seperti lingkungan dan kehidupan sosial manusia. Dalam kehidupan pengrajin batik tulis misalnya, kebutuhan informasi akan sangat beragam mulai dari pemasaran dan memvariasi corak dan ragam hias batik Pekalongan itu sendiri, sesuai dari faktor yang mempengaruhi. Menurut Pendit dalam Suwanto, (1997: 20), menyatakan bahwa tindakan manusia dalam kebutuhan informasinya didasarkan pada sebuah gambaran tentang lingkungan, pengetahuan, situasi dan tujuan yang ada dalam diri manusia.

  Jadi kebutuhan informasi adalah suatu kebutuhan seseorang akan informasi yang baru untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya sekarang agar dapat menempatkan diri pada individu yang mengikuti perkembangan informasi secara berkelanjutan dan dapat bermanfaat untuk mencapai tujuan. Pencarian informasi para pengrajin batik tulis ini merupakan upaya menemukan informasi dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu. Kebutuhan informasi pengrajin batik tulis Pekalongan juga akan mempengaruhi bagaimana para pengrajin batik tulis Pekalongan menentukan informasi apa saja yang menjadi kebutuhan mereka dan bagaimana mendapatkan informasi tersebut, agar bermanfaat bagi kelangsungan hidup para pengrajin batik tulis Pekalongan.

2.3. Perilaku Pencarian Informasi

2.3.1. Pengertian perilaku

  Perilaku pada konsep kognitif terjadi dalam suatu life space atau ruang pengalaman seseorang, yang secara relative patut pada hukum-hukum psikologis. Menurut Yusup, perilaku yang dimaksud tersebut dapat dijejaki melalui beberapa cara antara lain (Yusup 2009: 309) :

  a) Setiap orang mempunyai kegiatan atau tindakan dan kemauan yang

  jelas. Hampir tidak ada atau bahkan mungkin tidak ada orang yang tidak berbuat atau tidak mempunyai kemauan.

  b) Orang juga bisa diidentifikasi dengan adanya perubahan sikap yang

  bisa dilihat hasilnya. Sikap memang bisa berubah, karena antara lain oleh adanya terpaan informasi yang terus menerus.

  Orang ditandai dengan adanya sikap dalam menerima perubahan nilai

  c) tentang suatu subjek atau kegiatan.

  d) Terbentuknya pola hubungan yang baru diantara dua peristiwa atau

  lebih. Pola hubungan baru inilah yang dinamakan sebagai hasil belajar atau hasil perubahan perilaku seseorang.

  Kemudahan dalam mencari, kecepatan dalam menemukan informasi, biaya untuk mendapatkan informasi, kelengkapan informasi, dan keakuratan informasi yang didapatkan akan sangat mempengaruhi bagaimana cara seseorang melakukan pencarian informasi.

  Menurut penelitian Rogers (dalam Notoatmodjo, 2003), diungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:

  

a) Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.

  b) Interest , yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.

  

c) Evaluation (menimbang – nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

  d) Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru.

  

e) Adoption , subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

  Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting).

  Menurut Ellis dalam Laloo (2002: 16), dikemukakan beberapa tahapan perilaku pencarian informasi dari para peneliti, pertama-tama ia menggambarkan karakteristik dari peneliti social, science, dan engineering.

  Tahapan perilaku pencarian informasi yang dikemukakan Ellis sebagai berikut: a) Starting : artinya individu mulai mencari informasi misalnya bertanya pada seseorang yang ahli di salah satu bidang keilmuan yang diamati oleh individu tersebut.

  b) Chaining : menulis hal-hal yang dianggap penting dalam sebuah cacatan kecil.

  c) Browsing : suatu kegiatan mencari informasi yang terstruktur atau semi terstruktur.

  d) Diferentiating : pembagian atau reduksi data atau pemilihan data, mana yang akan digunakan dan mana yang tidak diperlukan.

  e) Monitoring : selalu memantau atau mencari berita-berita/informasi- informasi yang terbaru (up to date) f) Extrating : mengambil salah satu informasi yang berguna dalam sebuah sumber informasi tertentu. Misalnya, mengambil salah satu file dari sebuah world wide web (www) dalam dunia internet.

  g) Verifying : mengecek ukuran dari data yang telah diambil

  h) Ending : akhir dari pencarian Menurut Kuhlthau dalam Laloo (2002: 16), disebutkan bahwa mempelajari perilaku pencarian informasi mahasiswa yang melakukan tugas penelitian, merumuskan model yang menggambarkan pola umum dari tugas, perasaan, pikiran dan tindakan di bagi dalam enam tahap yaitu: a. Inisiasi: untuk mengenali kebutuhan informasi b. Seleksi: untuk mengidentifikasi topik umum

  c. Eksplorasi: untuk menyelidiki informasi tentang topik umum

  d. Perumusan: untuk merumuskan perspektif yang difokuskan

  e. Koleksi: untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan fokus

  f. Persentation: untuk menyelesaikan pencarian informasi Wilson dalam Laloo, (2002: 17), mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul Information Need, Information Seeking Behavior and User, bahwa di sisi lain perilaku mencari informasi muncul sebagai konsekuensi dari kebutuhan yang dirasakan dan diperlukan oleh pengguna informasi.

  Sebab itu untuk memenuhi kebutuhannya terdapat suatu tuntutan kepada sumber informasi formal atau informal atau jasa, yang menghasilkan keberhasilan atau kegagalan untuk menemukan informasi yang relevan . Jika berhasil, individu kemudian memanfaatkan informasi yang ditemukan dan mungkin baik lengkap maupun sebagian memenuhi kebutuhan yang dirasakan, jika ia gagal untuk memenuhi kebutuhan itu, ia harus mulai mencari lagi.

2.4. Batik

2.4.1. Pengertian Batik

  Batik menurut Wikipedia bahasa Indonesia adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada 2 hal, yaitu yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Pengertian yang kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif tertentu yang memiliki kekhasan.

  Batik, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional), berarti kain yang digambar secara khusus dengan cara menuliskan malam pada kain dan pengolahannya diproses dengan cara tertentu. Menurut Doelah dalam Indrojarwo (2011) batik adalah produk tekstil yang dibuat dengan teknik celup rintang dalam penerapan desainnya, dengan mempergunakan bahan perintang lilin batik dan menampilkan ragam–ragam hias khas batik ataupun ragam hias etnis Indonesia. Kata “batik” adalah asli Indonesia, walaupun konsepnya dipengaruhi oleh bahasa Mesir dan India. Batik dikenal selama lebih dari satu millennium dari beberapa bukti kain yang didekorasi dengan teknik yang sama pada abad-abad awal Masehi di beberapa daerah Afrika Barat, Timur Tengah dan Asia.

2.4.2. Jenis Batik

  Menurut sejarahnya, batik merupakan barang seni yang memiliki kultural unik. Batik dapat memberikan kesan dan derajat seseorang yang memakainya, pada zaman dahulu batik digunakan oleh kaum kerajaan dan menjadi simbol keagungannya, sekarang batik bisa dipakai oleh siapa saja dan kapan saja.

  Menurut Doellah (2002) dalam Maziyah (2007: 13) diungkapkan bahwa batik memiliki beberapa jenis, baik dilihat menurut gaya desain, gaya spesifik daerah, penggunaannya, maupun teknik pembuatannya.

  Gaya desain merupakan peleburan dari penataan ornamen-ornamen dan pewarnaan yang memiliki nilai estetika, falsafah hidup, dan kealamiahan dari lingkungan tempat batik tersebut tumbuh. Ada dua desain batik yang secara garis besar membedakan batik tersebut, yaitu batik dengan desain geometris dan nongeometris. Desain geometris adalah suatu bentuk integrasi dari garis lurus, segi empat, segitiga, trapesium, garis paralel, lingkaran, dan diagonal. Contoh desain geometris meliputi desain ceplok, parang, lereng, dll. Adapun desain nongeometris terdiri dari semen, lunglungan, buketan, pinggiran, dan desain spesial. Ornamen karakteristik dari desain ini contohnya adalah gunungan, bunga dengan kupu-kupu, binatang, dan tumbuhan. (Maziyah, 2007: 14)

2.4.3. Batik sebagai Kebutuhan dan Keinginan Masyarakat

  Menurut Philip Kotler (1987) dalam Hasanudin (2001: 197) menyatakan bahwa keanekaragaman corak, ragam hias dan motif, serta temuan teknologi untuk pengembangan struktur tenun, benang dan serat, zat perwarna dan proses penyempurnaannya, dan pengembangan fungsi, semua itu menggambarkan bahwa kebutuhan dan keinginan masyarakat terhadap produk batik berkembang sangat dinamis. Kedinamisan ini adalah penggerak utama tata niaga batik, yang mengarah pada pemasaran yang lebih luas. Ini sangat menentukan bahwa produksi batik dan motif yang beragam menjadikan pengrajin batik Pekalongan berbondong-bondong untuk mempersembahkan karya membatik yang semakin modern gaya dan ragam hias batik agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Untuk itu perlu pada khususnya untuk mengetahui berbagai motif batik Pekalongan yang ada dan yang berkembang saat ini, sehingga selalu up to date dalam menyajikan karya seni yang sangat unik. Sebagian masyarakat memang menganggap batik hanyalah selembar kain yang tidak jauh halnya dengan kain-kain produk pabrik lainnya, yang dapat dijadikan pakaian. Tetapi, sebetulnya dalam lingkungan masyarakat tertentu, khususnya masyarakat Jawa batik dapat mencerminkan kedudukan, keadaan dan nilai-nilai yang terkandung dalam corak dan warna batik tertentu. (Nurrohmah, 2009: 27).

  Menurut Nurrohmah, (2009: 29) menuturkan bahwa perkembangan corak batik Pekalongan tidak lepas dari faktor sosial budaya masyarakat pendukungnya. Kebaradaan batik Pekalongan tidak hanya sebagai kebutuhan sandang saja, tetapi sudah merambah secara luas untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan kerajinan atau produk cendera mata.

  Dalam penelitian ini akan diungkapkan informasi apa yang diperlukan pengrajin batik untuk saling berlomba-lomba maju dalam mendapatkan keuntungan dan ketertarikan pelanggan batik serta dalam sektor penjualannya serta bagaimana pencarian informasinya. Hal ini diperlukan untuk menjawab mengapa ada kebutuhan yang mendesak untuk mempelajari kebutuhan informasi dan perilaku pencarian informasi komunitas bisnis.