PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) PADA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Cut Malahayati1 , Islahuddin2 , Hasan Basri3

  

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN

PELAKSANAAN ANGGARAN TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT

DAERAH (SKPD) PADA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

  1 2 3 1)

Cut Malahayati , Islahuddin , Hasan Basri

2,3) Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

  

Abstract : The Purpose of this study is to examine the effect of the human resources capacity, budget planning

and budget execution to the budget absorption of working units (SKPD) in the Government of Banda Aceh. The

data used in this research is primary data and data collection is done directly by using questionnaires. The

population in this study are all working units (SKPD) in the environment of Government of Banda Aceh (39

SKPD). The number of respondents as many as 78 people. Every SKPD represented by two members, namely

Finance Administration Officer (PPK) and the Acting Manager of Technical Activities (PPTK) as respondents.

Data analysis method used is multiple linear regression. The results of the research either simultaneously or

partially support the hypothesis that the capacity of human resources, budget planning and budget execution

affect to the absorption of the SKPD’s budget in the goverment of Banda Aceh.

  Keywords:Capacity of Human Resources, Budget Planning, Budget Execution, Budget Absorption.

  

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kapasitas sumber daya manusia, perencanaan

anggaran dan pelaksanaan anggaran terhadap serapan anggaran SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) pada

Pemerintah Kota Banda Aceh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan mengunakan kuisioner. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh SKPD yang berada di Lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh (39 SKPD). Jumlah responden

Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan (PPTK) sebagai responden. Metode analisis data yang digunakan adalah

regresi linear berganda. Hasil penelitian baik secara simultan maupun parsial mendukung hipotesis bahwa

kapasitas sumber daya manusia, perencanaan anggaran dan pelaksanaaan anggaran berpengaruh terhadap

serapan anggaran SKPD pada Pemerintah Kota Banda Aceh.

  

Kata Kunci : Kapasitas Sumber Daya Manusia, Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran,

Serapan Anggaran

PENDAHULUAN 41,72%. Seharusnya realisasi anggaran telah

Lambatnya penyerapan anggaran menjadi mencapai 75% pada akhir triwulan ke-III.

  salah satu masalah klasik, yang terus terjadi Belum maksimalnya penyerapan anggaran pada setiap tahunnya di Indonesia. Penyerapan beberapa SKPD disebabkan SKPD tersebut anggaran di awal tahun (triwulan pertama) belum mampu memaksimalkan sumber daya begitu kecil tetapi mengalami peningkatan yang yang dimilikinya. Hal tersebut disebabkan oleh signifikan di akhir tahun (triwulan keempat). faktor SDM (Sumber Daya Manusia) yang Hal ini berdampak pada lambatnya realisasi kurang kompeten dan perencanaan anggaran pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah. yang tidak matang (Maulana, 2011). Fenomena ini juga terjadi pada pemerintah Di dalam pengelolaan keuangan daerah, Kota Banda Aceh. Sampai akhir bulan Pegawai Negeri Sipil (PNS) berperan penting September 2014 (akhir triwulan ke-III) untuk mewujudkan pengelolaan keuangan realisasi keuangan yang mampu diserap untuk daerah yang transparan, efektif dan efisien. pelaksanaan program kegiatan adalah sebesar Namun di dalam kenyataannya, PNS cenderung dianggap memiliki kapasitas SDM (profesionalisme) yang rendah (Pratama et al., 2012). Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan. Menurut Andriani (2010) “banyaknya pelatihan dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia ”.

  Faktor lain yang mempengaruhi penyerapan anggaran adalah perencanaan anggaran. Permasalahan yang timbul dalam perencanaan anggaran disebabkan karena masih adanya anggapan bahwa tidak semua anggaran yang diusulkan akan disetujui, sehingga anggaran yang diusulkan lebih besar dari yang dibutuhkan tanpa memperhatikan faktor lapangan (Septianova dan Helmy, 2013). Selain itu, perencanaan kegiatan kurang matang dan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan perencanaannya (Tunggal, 2011).

  Selain kapasitas SDM dan perencanaan anggaran, menurut Kuswoyo (2011) penyerapan anggaran juga dipengaruhi pelaksanaan anggaran. Dalam pelaksanaan anggaran, persoalan-persoalan yang sering terjadi dalam internal satuan kerja meliputi keterlambatan penetapan surat keputusan tenaga pengelola keuangan, kebiasaan pengelola anggaran menunda pekerjaan, serta tidak adanya reward dan punishment bagi keberhasilan/kegagalan pengelolaan keuangan di satker juga menyebabkan lambatnya penyerapan anggaran (Miliasih, 2012).

  Terkait proses pengadaan barang/jasa, sikap kehati-hatian pejabat pengadaan barang/jasa dalam mengambil tindakan, kurangnya panitia pengadaan yang bersertifikat, dan buruknya pelaksanaan pengadaan barang/jasa di SKPD juga memberi kontribusi bagi lambatnya penyerapan anggaran (Siswanto dan Rahayu, 2010). Penelitian Maulana (2011), Kuswoyo (2011), Herriyanto (2012), Arief dan Halim (2013) dan Putri (2014) membuktikan bahwa faktor SDM, perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran memberi pengaruh bagi penyerapan anggaran SKPD.

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kapasitas sumber daya manusia, perencanaan anggaran dan pelaksanaan pada pemerintah Kota Banda Aceh, baik secara simultan maupun secara parsial. Penelitian ini dimulai dengan membahas tinjauan pustaka, dilanjutkan dengan penjelasan metode penelitian, dan kemudian diikuti dengan pembahasan mengenai hasil penelitian. Terakhir, paper ini memberikan kesimpulan.

  TINJAUAN PUSTAKA

  Penyerapan anggaran menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan dan mempertanggungjawabkan setiap kegiatan yang telah direncanakannya (Mardiasmo, 2009). Penyerapan anggaran pemerintah daerah merupakan akumulasi dari penyerapan anggaran yang dilakukan oleh SKPD. Menurut Noviwijaya dan Rohman (2013) Penyerapan anggaran SKPD merupakan “proporsi anggaran satuan kerja yang telah dicairkan atau direalisasikan dalam satu tahun anggaran ”.

  Kemampuan penyerapan anggaran dianggap baik dan berhasil apabila realisasi penyerapan anggaran sesuai dengan aktual fisik pekerjaan yang dapat diselesaikan, dengan anggapan bahwa fisik aktual pekerjaan tersebut relatif sama dengan target penyelesaian pekerjaan yang direncanakan (Lusiana, 1997 dalam Nugroho dan Ananda, 2013).

  Penyerapan anggaran SKPD akan baik apabila kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki satuan kerja baik. United Nations Development Programs (2008) mengartikan kapasitas SDM sebagai kemampuan yang mengacu pada keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang dimilikinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan baik yang dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan.

  Triani (2013) mengemukakan permasalahan yang dihadapi pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah terkait kapasitas SDM menunjukkan kondisi bahwa: (a) Masih kurangnya SDM sebagai tenaga pengelola keuangan yang berlatar belakang akuntansi; (b) Penempatan SDM yang tidak sesuai spesifikasi bidang ilmu; (c) Tingkat pemahaman dasar staf mengenai administrasi keuangan negara masih lemah; dan (d) Reward

  system yang belum tepat, turut memberi

  kontribusi bagi lemahnya pengelolaan keuangan di pemerintah daerah .

  Selain itu, perencanaan anggaran juga memberi kontribusi bagi penyerapan anggaran pemerintah daerah. Menurut Notoatmodjo (2003:14) “perencanaan adalah inti manajemen karena semua kegiatan organisasi yang bersangkutan didasarkan pada rencana tersebut”.

  Untuk mengimplementasikan perencanaan atas suatu kegiatan tentu dibutuhkan anggaran. Menurut Mardiasmo (2009:61) anggaran merupakan "pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial”.

  Beberapa permasalahan yang sering terjadi dalam perencanaan anggaran yang mengakibatkan rendahnya penyerapan anggaran Perencanaan kegiatan tidak sesuai dengan kebutuhan; 2) Data pendukung yang tidak lengkap pada saat penyusunan anggaran; 3) Salah penentuan akun sehingga perlu merevisi dokumen anggaran; 4) Penyusunan pagu anggaran yang tidak sesuai harga pasar; 5) Term

  of Reference (TOR) salah/tidak lengkap; 6)

  Rencana Anggaran Belanja (RAB) tidak sesuai dengan satuan biaya; dan 7) Tidak adanya formalisasi rencana penarikan anggaran.

  Perencanaan anggaran yang akurat akan mempermudah pelaksanaan anggaran. Pelaksanaan merupakan aktivitas atau usaha- usaha yang dilaksanakan untuk merealisasikan semua rencana dan kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan (BPKP, 2011). Persoalan-persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan anggaran juga dapat mempengaruhi penyerapan anggaran, diantaranya: pertama, persoalan-persoalan yang terjadi dalam internal satuan kerja seperti: keterlambatan penetapan surat keputusan tenaga pengelola keuangan, kebiasaan pengelola anggaran menunda pekerjaan,serta tidak adanya reward dan punishment bagi keberhasilan/kegagalan pengelolaan keuangan di satker menyebabkan lambatnya penyerapan anggaran (Miliasih, 2012); Kedua, pengadaan barang dan jasa. Terkait proses pengadaan barang/jasa, sikap kehati-hatian pejabat pengadaan barang/jasa dalam mengambil tindakan, kurangnya panitia pengadaan yang bersertifikat, dan buruknya pelaksanaan pengadaan barang/jasa di SKPD juga memberi (Siswanto dan Rahayu, 2010); Ketiga, mekanisme pembayaran. Persoalan yang terjadi dalam mekanisme pembayaran disebabkan oleh perencanaan kas yang tidak akurat, sehingga satker tidak memiliki pedoman yang tepat kapan anggaran akan direalisasikan (Septianova dan Helmy, 2013). Selain itu, pencairan pembayaran kepada pihak rekanan tidak optimal/sering terlambat disebabkan pihak rekanan tidak mengajukan tagihan atau karena dokumen bukti tagihan yang tidak lengkap (Tunggal, 2011).

  Berdasarkan kajian pustaka, hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1.

  Kapasitas sumber daya manusia, perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran secara simultan berpengaruh terhadap serapan anggaran SKPD.

  2. Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap serapan anggaran SKPD.

  3. Perencanaan anggaran berpengaruh positif terhadap serapan anggaran SKPD.

  4. Pelaksanaan anggaran berpengaruh positif terhadap serapan anggaran SKPD.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD pada Pemerintah Kota Banda Aceh. Dengan jumlah responden sebanyak 78 orang (2 orang per SKPD) yang terdiri dari 1 orang Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) (PPTK). Horizon waktu yang digunakan dalam pengumpulan data adalah one shot study. Sumber data yang digunakan adalah data primer, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Setelah kuesioner terkumpul maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

  Setelah uji validitas dan uji reliabilitas terpenuhi, maka dilakukan analisis data. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang diolah dengan menggunakan software SPSS versi 20. Model persamaan dari regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

  Y= α + β 1 X 1 + β 2 X 2 +

  β 3 X 3 + ε

  Dimana Y adalah serapan anggaran SKPD, α adalah konstanta, β 1,2,3 adalah koefisien regresi kapasitas sumber daya manusia (X 1 ), perencanaan anggaran (X 2 ), pelaksanaan anggaran (X 3 ), ε adalah error term

  3 Sumber: Data Primer diolah tahun 2015

  HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

  Berdasarkan Tabel 1, persamaan regresi Pengujian validitas dan realibilitas linier berganda sebagai berikut: dilakukan mengunakan SPSS (Statistical

   Y=0,954+0,327X 1 +0,451X 2 +0,033X 3

  Package For Social Science ) versi 20. seluruh

  Berdasarkan hasil uji regresi dapat pernyataan yang diajukan pada kuisioner dijelaskan bahwa nilai koefisien regresi (

  ) dinyatakan valid, karena memiliki nilai masing-masing variabel independent yaitu koefisien korelasi di atas nilai kritis korelasi 1 kapasitas SDM (  =0,327); perencanaan

  product moment yaitu 0,222.

  anggaran (  2 = 0,451) dan pelaksanaan Uji reliabilitas dalam penelitian ini anggaran ( 3 = 0,033). Konstanta

   (α) sebesar menggunakan

  Croanbach’s Alpha. Nilai

  0,954 mempunyai arti apabila variabel

  Croanbach’s Alpha untuk masing-masing

  kapasitas SDM, perencanaan anggaran dan variabel yaitu 0,604 untuk variabel Y,sebesar pelaksanaan anggaran sama dengan nol, maka besarnya serapan anggaran SKPD bernilai untuk X 3. Dengan demikian semua pernyataan positif sebesar 0,954. dapat dinyatakan reliabel karena nilai alpha

  Koefisien korelasi (R) sebesar 0,705 berada di atas 0,6. menunjukkan kekuatan (keeratan) hubungan antar variabel independen dengan variabel

  Hasil Uji Hipotesis

  dependen sebesar 70,5% artinya kapasitas SDM, Uji hipotesis dilakukan untuk menguji perencanaan anggaran dan pelaksanaan apakah hipotesis penelitian yang telah anggaran mempunyai hubungan yang kuat dirumuskan sebelumnya diterima atau ditolak. terhadap serapan anggaran SKPD. Koefisien Hasil uji regresi dapat dilihat pada tabel 1. 2 determinasi (R ) sebesar 0,498, menunjukkan

  Tabel 1

  bahwa variasi (perubahan-perubahan) yang

  Hasil Uji Regresi 2

  terjadi pada variabel Serapan Anggaran SKPD Variabel R R

   (Y) sebesar 49,8 % disebabkan oleh perubahan

  Konstant 0,95

  yang terjadi secara bersama-sama pada variabel

  a

  4 kapasitas SDM, perencanaan anggaran dan X 1 0,32

  0,70 0,49 pelaksanaan anggaran, sedangkan selebihnya

  7

  5

  8 2 yaitu sebesar 50,2% disebabkan oleh faktor-

  X 0,45 faktor lain yang tidak termasuk dalam model 1 penelitian ini.

  X 3 0,03

  Pembahasan Pengaruh Kapasitas SDM, Perencanaan Anggaran dan Pelaksanaan Anggaran terhadap Serapan Anggaran SKPD pada Pemerintah Kota Banda Aceh

  Hasil penelitian terkait kapasitas SDM, perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran menunjukkan nilai masing-masing koefisien regrasi (

  ) variabel independen yaitu:  1 = 0,327,2 = 0,451 dan3 = 0,033.

  Berdasarkan kriteria penerimaan hipotesis yaitu (i = 1,2,3) ≠ 0 maka hipotesis pertama diterima. Ini berarti bahwa secara simultan ketiga variabel independen tersebut berpengaruh secara bersama-sama terhadap serapan anggaran SKPD. Untuk meningkatkan serapan anggaran SKPD maka dibutuhkan peningkatan kapasitas SDM, perencanaan anggaran, dan pelaksanaan anggaran secara bersamaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Maulana (2011), Herriyanto (2012), Priatno dan Khusaini (2013) yang menyatakan bahwa faktor sumber daya manusia, perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran berpengaruh terhadap serapan anggaran SKPD.

  Pengaruh Kapasitas SDM terhadap Serapan Anggaran SKPD

  Hasil penelitian terhadap variabel kapasitas SDM menunjukkan bahwa nilai koefisien

   1 = 0,327; apabila 1 ≠ 0, maka hipotesis kedua diterima, artinya kapasitas SDM berpengaruh positif terhadap serapan anggaran SKPD. Semakin baik kapasitas SDM yang berada di SKPD, maka akan semakin baik serapan anggaran SKPD tersebut. Oleh karena itu peningkatan kapasitas SDM perlu dilakukan karena akan mempengaruhi pelaksanaan program dan kegiatan yang berdampak terhadap penyerapan anggaran SKPD. Endarsari et al. (2013) mengemukakan bahwa peran pendidikan dan pelatihan sangat penting pelaksanaannya, karena diklat mempunyai banyak manfaat terutama dalam peningkatan kapasitas pegawai sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya”. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Heriyanto (2012), yang menyatakan bahwa faktor sumber daya manusia memberi pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan Arif dan Halim (2013) juga menunjukkan hal yang sama. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Priatno dan Khusain (2013) yang menyatakan bahwa faktor sumber daya manusia berpengaruh tidak signifikan terhadap serapan anggaran.

  Pengaruh Perencanaan Anggaran terhadap Serapan Anggaran SKPD

  Terkait perencanaan anggaran, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien  2 = 0,451; apabila 2 ≠ 0, maka hipotesis ketiga diterima, artinya perencanaan anggaran berpengaruh positif terhadap serapan anggaran SKPD. Perencanaan anggaran yang dilakukan oleh SKPD dilingkungan pemerintah Kota Banda Aceh secara umum telah cukup baik. Namun keterbatasan waktu dan kapasitas SDM dalam penyusunan anggaran di beberapa SKPD masih belum maksimal. Hal ini mengakibatkan penyusunan anggaran program dan kegiatan SKPD masih memiliki kelemahan-kelemahan sehingga masih membutuhkan revisi pada saat pelaksanaan anggaran, yang berdampak pada keterlambatan penyerapan anggaran SKPD. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Maulana (2011), Herriyanto (2012), Priatno dan Khusaini (2013) yang menyimpulkan bahwa faktor perencanaan anggaran memberi kontribusi besar terhadap penyerapan anggaran, sehingga semakin baik perencanaan anggaran akan semakin baik penyerapan anggaran.

  Pengaruh Pelaksanaan Anggaran terhadap Serapan Anggaran SKPD

  Hasil penelitian mengenai pelaksanaan anggaran menunjukkan bahwa nilai koefisien  3 = 0,033; apabila3 ≠ 0, maka hipotesis keempat diterima, artinya pelaksanaan anggaran berpengaruh positif terhadap serapan anggaran SKPD. Hal ini dapat diartikan semakin baik pelaksanaan anggaran yang dilakukan oleh SKPD dilingkungan pemerintah Kota Banda Aceh, maka akan semakin baik pula serapan anggaran SKPD. Secara umum, pelaksanaan program dan kegiatan di SKPD cukup baik, namun pelaksanaan program dan kegiatan belum dilakukan tepat waktu sesuai dengan perencanaan anggaran kas. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Kuswoyo (2011) yang menyatakan bahwa faktor pelaksanaan anggaran berpengaruh terhadap serapan anggaran.

  KESIMPULAN

  Setelah dilakukan pengujian dan analisis data sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan, maka hasil penelitian ini membuktikan bahwa kapasitas sumber daya manusia, perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran berpengaruh positif terhadap serapan anggaran SKPD pada pemerintah Kota Banda Aceh, baik secara simultan maupun secara parsial. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia, perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran akan meningkatkan dan mempercepat proses penyerapan anggaran pada pemerintah Kota Penelitian ini juga memiliki keterbatasan.

  Pertama, pengunaan instrumen kuisioner pada penelitian ini menyebabkan hasil penelitian ini rentan terhadap biasnya jawaban responden dan adanya kemungkinan bahwa jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan pada umumnya responden akan memberikan jawaban yang baik atas pertanyaan yang diajukan terkait pekerjaan yang dilakukannya. Kedua, daftar penyataan dalam kuisioner yang digunakan sebahagian dikembangkan oleh peneliti dan sebahagian lainnya diadopsi dari penelitian terdahulu dengan memodifikasi aspek bahasa agar sesuai dengan kebutuhan penelitian ini, sehingga masih terdapat banyak kelemahan

  DAFTAR PUSTAKA Sektor Pembangunan Sumber Daya Manusia. S imposium Nasional Otonomi

  Arif, E., & Halim. A. (2013). Identifikasi Daerah 2011. Banten: Universitas

  Faktor-faktor Penyebab Minimnya Serang Raya. Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

  Miliasih, R. (2012). Analisis Keterlambatan

  Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Penyerapan Anggaran Belanja Satuan Tahun 2011 . Simposium Nasional Kerja Kementerian/Lembaga TA 2010 di

  Akuntansi

  XVI. Manado. 25-28 Wilayah Pembayaran KPPN Pekanbaru. September 2013.

  Tesis. Jakarta: UI. Andriani, W. (2010). Pengaruh Kapasitas Notoadmodjo, S. (2003). Pengembangan

  . Jakarta: Rineka

  Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Manusia Pemanfaatan Teknologi Informasi Cipta. Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Laporan Keuangan Nugroho, M. A., dan Ananda, C.F. (2013). Pemerintah Daerah . Jurnal Akuntansi Analisis Faktor-faktor Yang

  dan Manajemen. Vol. 5, No. 1, Hlm. 68- Menyebabkan Penumpukan Pencairan 80.

  Dana APBN di Akir Tahun Di KPPN Malang . Jurnal. FE dan Bisnis

  BPKP. (2011). Menyoal Penyerapan Anggaran. Universitas Brawijaya. (online) Yokyakarta: Paris Review. UB.ac.id). Diakses 17 Mei 2015.

  Bastian, I. (2009). Akuntansi Sektor Publik di Indonesia . Yogyakarta: BPFE Noviwijaya, A., dan Rohman, A. (2013).

  Pengaruh Keragaman Gender dan Usia

  Endarsari, N. D, Dwimawanti, I.A dan Pejabat Perbendaharaan Terhadap Rostyaningsih, D. (2013) Analisis Penyerapan Anggaran Satuan Kerja

  Pengembangan Kapasitas (Capacity (Studi Empiris pada Satuan Kerja Building) Pegawai pada Badan Lingkup Pembayaran KPPN Semarang Kepegawaian Daerah Kabupaten I). Diponegoro Journal of Accounting, Kendal . Jurnal of Public Policy and Vol. 2, No. 3, Hlm 1.

  Management Review. Vol. 3. No. 1.

  Putri, C.T. (2014). Analisis Faktor-faktor yang Herriyanto, H. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran

  Mempengaruhi Keterlambatan Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyerapan Anggaran Belanja pada di Pemerintah Provinsi Bengkulu . Satuan Kerja Kementrian/Lembaga di Skripsi. Bengkulu: Universitas Jakarta. Tesis. Jakarta: FEUI. Bengkulu. Wilayah Kuswoyo, I. D. (2011). Analisis Faktor-faktor Pratama, M. R., Permadi, H dan Marcelinus, J.

  Yang Menyebabkan Terkonsentrasinya (2012). Analisis Pengaruh Gaya penyerapan Belanja di Akhir Tahun Kepemimpinan Transformasional dan Anggaran pada Satuan Kerja di Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Wilayah KPPN Kediri. Tesis-Abstrak. Pegawai Negeri Sipil pada Kantor

  Yokyakarta: Universitas Gajah Mada. Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat .

  Working Paper 001. Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik.

  Yogyakarta: Andi. Priatno, P. A., dan Khusaini, M. (2013).

  Analisis Faktor-faktor yang

  Maulana, D. (2011). Analisis Penelusuran Mempengaruhi Penyerapan Anggaran

  Anggaran APBD Provinsi Banten di pada Satuan Kerja Lingkup Pembayaran

  KPPN Blitar. e-Jurnal Ilmiah Mahasiswa

  FEB. Universitas Brawijaya (online) UB.ac.id). Diakses 15 Mei 2015.

  Septianova, R. dan Helmy, A. ( 2013).

  Pengaruh Kualitas DPA dan Akurasi Perencanaan Kas terhadap Kualitas Penyerapan Anggaran pada Satker Wilayah KPPN Malang. JRAK. Vol. 4,

  No. 1, Hlm 75-84. Siswonto, A. D dan Rahayu, S.L. (2010).

  Faktor-faktor Rendahnya penyerapan Belanja Kementrian/ lembaga TA. 2010 .

  Kajian Fiskal. Badan Kebijakan Fiskal. Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

  Tunggal, T. B. (2011). Problem Klasik Penyerapan Anggaran Harus diatasi.

  Media Keuangan. Volume VI. Triani, M. (2013). Sumber Daya Manusia

  Pengelola Keuangan (online) (http//:

  merrytrianii.blogspot.com). Diakses tanggal 15 Juni 2015. UNDP. (2008). Capacity Development Practice Note. Yunarto, I. (2011). Memahami Proses

  Penganggaran untuk Mendorong Optimalisasi Penyerapan Anggaran .

  Yokyakarta: Paris Review.

Dokumen yang terkait

AUDIT OPERASIONAL DAN MENINGKATKAN EFISIENSI SERTA EFEKTIVITAS PRODUKSI. (Sebuah stusi pada PT. Budi Acid Jaya) Iskandar Imelda Riswan Abstract - Audit Operasional dan Meningkatkan Efisiensi serta Efektivitas Produksi (Sebuah stusi pada PT. Budi Acid Jaya

0 0 20

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KEPUASAN KERJA DAN INTEGRITAS TERHADAP KINERJA APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (Studi pada Inspektorat Aceh)

0 0 7

KEMAMPUAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI LAMPUNG DALAM MEMBAYAR PINJAMAN DAERAH DI ERA OTONOMI DAERAH Indrayenti Endang Siswati Prihastuti Fransiska Budiman Abstract - Kemampuan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung Dalam Membayar Pinjaman Daerah Di Era Otonomi

0 1 18

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

0 0 9

PENGARUH INTEGRITAS APARATUR, KOMPETENSI APARATUR, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENCEGAHAN FRAUD Hersi Huslina1 , Islahuddin2 , Nadir Syah3

0 1 10

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Persada Lampung Raya) Habiburrahman Daniel Hariadi Sunjoto Riswan Abstract - Kebutuhan Dan Ketersediaan Modal Kerja Dalam Hubungannya Dengan Profitab

0 0 24

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

0 3 10

APAKAH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS MENJAMIN KEAMANAN HARTA PERUSAHAAN? (Studi Kasus pada PT. Pacific Lubritama Indonesia (PLI) di Bandar Lampung) Syamsu Rizal Ade Kurniawan Goenawan Abstract - Apakah Sistem Pengendalian Intern

0 0 18

PENGARUH SIKAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, BUKTI AUDIT KOMPETEN DAN TEKANAN WAKTU TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN PADA INSPEKTORAT ACEH

0 0 9

ANALISIS PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN (Studi Kasus pada PT. Bumi Jaya di Natar) Afrizal Nilwan Yunita Sofyandy Goenawan Abstrak - Analisis Perhitungan Economic Order Quantity (E

0 2 14