Peningkatan Pemahaman Materi Pelajaran Rukun Iman Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas I MI Banu Hasyim Waru Sidoarjo

  



Volume 07, Nomor 01, Juni 2016

              

Peningkatan Pemahaman Materi Pelajaran Rukun Iman Melalui Media

  

Audio Visual pada Siswa Kelas I MI Banu Hasyim Waru Sidoarjo

   

  

Abstrak: Pemahaman materi merupakan salah satu tujuan dari proses

pendidikan disekolah. Semua pelajaran yang diterima oleh siswa

hendaknya selalu mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam hal ini

khusunya pemahaman siswa pada materi pelajaran rukun iman yang

terdapat dalam mata pelajaran akidah akhlak menunjukkan bahwa

pemahaman belajar siswa masih perlu ditingkatkan lagi. Hal terlihat pada

proses pelajaran Akidah Akhlak berlangsung, banyak para siswa yang

tidak memperehatikan guru saat menjelaskan materi dan guru memakai

metode ceramah yang menimbulkan kejenuhan siswa. Hal tersebut

didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas 1

MI Banu Hasyim, didapatkan 60 % siswa belum memahami materi

rukun iman. Padahal mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang

mengandung nilai-nilai akhlak terpuji. Oleh karena itu penting guru

untuk memperhatikan tingkat keberhasilan pembelajaran akidah akhlak

pada materi rukun iman yang bermaksud menanamkan nilai-nilai

keagamaan dalam jiwa peserta didik. Penilitian ini daharapkan dapat

berguna bagi peningkatan hasil pemahaman siswa. Penelitian ini fokus

pada peningkatan Pemahaman Belajar Materi Pelajaran Rukun Iman

Melalui Media Audio visual Pada Siswa Kelas 1 MI Banu Hasyim, Waru,

Sidoarjo. Apakah penggunaan media. Penggunaan media ini dilakukan

dengan menekankan pada keaktifan siswa dan akan meningkatkan

pemahaman siswa dalam memahami materi rukun iman dan dapat

menyebutkan rukun iman dengan benar.

  : Pemahaman Belajar Materi Rukun Iman, Media Audio Kata Kunci Visual

  PENDAHULUAN

  Pendidikan merupakan suatu proses belajar yang diselenggarakan oleh lembaga masyarakat, lembaga agama maupun lembaga pemerintahan. Didala Alfiyah - Normiah

  telah disebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Soejono, 1980: 160). Pendidikan terdiri atas pendidikan formal maupun pendidikan nonformal yang dibangun dan dikelola oleh masing-masing pihak untuk mewujudkan tujuan pendidikan yaitu membentuk generasi yang cerdas dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan Negara. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut pendidikan yang dilaksanakan haruslah memenuhi standar keberhasilan yang besar. Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam pendidikan adalah memaksimalkan kinerja guru dan sekolah. Karena jika sekolah menerapkan sistem pendidikan yang benar maka tujuan pendidikan nasional seperti yang tersebut di atas akan mudah untuk dicapai. Tetapi sebaliknya jika sekolah maupun guru tidak berusaha untuk memaksimal- kan proses pembelajaran, maka tujuan pendidikan nasional sulit untuk direalisasikan.

  Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa perlu berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses pengajaran disekolah maupun pengajaran. ( Sujdana, Rivai: 1997).

  Pendidikan yang terdapat dalam sekolah umum dengan sekolah atau madrasah yang berbasis Islam tentu saja berbeda. Di Sekolah Dasar (SD) Pendidikan Agama Islam hanya dikenal dengan mata pelajaran Agama Islam. Sedangkan dalam lingkup Pendidikan Agama Islam yang terdapat di Madrasah meliputi mata pelajaran Al-

Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, dan Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam (Muhaimin, 2007: 140)

  Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam setiap mata pelajaran pendidikan Agama Islam salah satunya yang penting adalah mata pelajaran Akidah Akhlak. Mata pelajaran Akidah Akhlak diberikan kepada peserta didik mulai dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi yang berbasis pendidikan Islam. Dalam pembelajaran Akidah Akhlak ini, peserta didik diharapkan dapat mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan mengaplikasikannya dalam perilaku akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, pengalaman dan pembiasaan yang diarahkan untuk meneguhkan akidah dalam rangka mewujudkan toleransi umat beragama untuk menuju kesatuan dan persatuan bangsa (BSNP, 2007: 4).

  Namun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Banu Hasyim Sidoarjo, ditemukan hanya 40% siswa memahami materi pelajaran Akidah Akhlak

  Pembelajaran PAI melalui Media Audio Visual

  dan 60% siswa belum mencapai nilai KKM. Hal tersebut terjadi karena beberapa penyebab diantaranya adalah karena cara pengajaran, pemanfaatan fasilitas yang kurang optimal oleh guru dan media yang digunakan terbatas. Faktor lain yang ditemukan ialah dari siswa yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan antara satu siswa dengan siswa yang lain. Padahal mata pelajaran Akidah Akhlak merupakan mata pelajaran yang menentukan perilaku dan akhlak siswa untuk kehidupannya dimasa yang akan datang. Penanaman nilai-nilai keIslaman salah satunya dituangkan pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam mata pelajaran ini, banyak metode dan strategi yang dapat digunakan sehingga pembelajaran Akidah Akhlak akan lebih menarik dan menyenangkan sehingga dapat menigkatkan pemahaman belajar siswa.

  Ruang Lingkup Pembelajaran Akidah Akhlak yang di Madrasah Ibtidaiyah, meliputi: Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan Akidah Islam, sifat-sifat Allah, Asmaul Husna, rukun Iman dan sebagainya. Ruang lingkup akidah akhlak yang berkaitan dengan rukun iman perlu dipahami dengan benar. Rukun iman yang meliputi iman kepada Allah, iman kepada Rasul, iman kepada kitab, iman kepada malaikat, iman kepada hari kiamat dan iman kepada takdir Allah. Menurut Hassan Al-banna dalam bukunya Makbulloh (2012), akidah berasal adalah perkara wajib yang diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan dalam hati.

  Materi rukun iman akan memberikan penanaman nilai-nilai keIslaman pada peserta didik mengenai kewajiban untuk mempercayai rukun iman sebagai pedoman dasar dalam mengamalkan ilmu yang akan didapatkan. Rukun iman berisi materi tentang bagaimana manusia harus percaya dan mengimani enam rukun iman sebagai bukti bahwa setiap manusia yang memeluk agama Islam telah menjalankan ajaran agamanya dengan benar.

  Adapun deskripsi materi pelajaran yang digunakan dalam pelaksaanaan pembelajaran ini adalah Iman berarti percaya. Percaya bahwa Allah adalah tuhan seluruh alam.Allah menciptakan alam semesta untuk manusia. Beriman kepada Allah dapat dilakukan dengan cinta kebersihan dan keindahan alam, tidak merusak ciptaan Allah dan menjaga kelestarian alam. Rukun iman ada enam yaitu: Iman kepada Allah, Iman kepada malaikat malaikat Allah, Iman kepada kitab-kitab Allah, Iman kepada rasul-rasul Allah, Iman kepada hari kiamat, Iman kepada takdir Allah.

  Pemanfaatan media akan sangat membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran didalam kelas karena dengan demikian guru sudah berusaha untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Menurut Wina Sanjaya salah satu upaya guru untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran adalah dengan memilih jenis alat-alat audio visual atau media pembelajaran lain yang tepat untuk keperluan belajar siswa.

  Namun, hasil wawancara peneliti dengan guru kelas 1 MI Banu Hasyim, Sidoarjo didapatkan hasil 60% siswa belum memahami materi pelajaran rukun iman. Alfiyah - Normiah

  Penyebabnya adalah metode yang digunakan siswa adalah metode ceramah yang membuat siswa merasa kurang antusias dalam menerima Oleh karena itulah perlunya bagi guru untuk melakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan metode, strategi maupun media yang menarik dan menyenangkan.

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan media Audio visual pada materi rukun iman kelas 1 MI Banu Hasyim? dan bagaimana pemahaman siswa kelas 1 MI Banu Hasyim setelah menggunakan media Audio visual dalam materi rukun Iman?.

  Adapun tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini adalah pertama untuk mengetahui apakah penerapan media Audio visual pada materi rukun iman kelas 1 MI Banu Hasyim dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa kelas 1 MI Banu Hasyim, Sidoarjo. Kedua untuk mengetahui tingkat pemahaman belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media Audio visual dalam materi rukun Iman pada kelas 1 MI Banu Hasyim, Sidoarjo.

  Pada penelitian ini, peneliti mengambil jalan atau solusi dari pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa kelas I MI Banu Hasyim, Sidoardjo dalam memahami materi rukun Iman melalui penggunaan media Audio visual. Dengan penggunaan media ini, diharapkan pemahaman belajar peserta didik akan meningkat karena dalam penerapannya, penggunaan media Audio visual menekankan pada aspek pendengaran dan visualisasi pada siswa yang akan memberikan pemahaman yang lebih besar pada siswa. Penggunaan media ini, berpusat pada siswa ini yang jauh lebih efektif jika diterapkan dengan baik dari pada metode ceramah yang biasa dipakai oleh guru pada pembelajaran sebelumnya.

  Ruang lingkup penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas I MI Banu Hasyim, Sidoarjo ini adalah: Mata pelajaran Akidah Akhlak materi pembelajran rukun Iman, penggunaan media Audio visual dan pemahaman belajar siswa yang diperoleh peserta didik pada meteri rukun Iman.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegtahui peningkatan pemahaman belajar siswa materi rukun iman pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan media Audio visual dikelas 1 MI Banu Hasyim, Sidoarjo dan bagaimana penggunaan media Audio visual dalam peningkatan pemahaman belajar siswa materi rukun iman pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

  Berdasarkan tujuan di atas, ada beberapa Manfaat penelitian yang akan diperoleh dari pengajaran Penelitian Tindakan Kelas. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan hasil dan motivasi belajar siswa pada Mata pelajaran Akidah Akhlak materi pembelajran rukun iman, penggunaan media Audio visual Manfaat praktis bagi guru adalah hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru untuk melaksanakan program pembelajaran yang menarik, efektif dan efesien khususnya terhadap

  Pembelajaran PAI melalui Media Audio Visual

  peningkatan pemahaman belajar siswa pada Mata pelajaran Akidah Akhlak materi pembelajran rukun Iman, penggunaan media Audio visual.

  Adapun manfaat penelitian ini bagi siswa adalah untuk mengetahui dan mengukur tingkat pemahaman belajar siswa terhadap peningkatan pemahaman belajar siswa pada Mata pelajaran Akidah Akhlak materi pembelajran rukun Iman, penggunaan media Audio visual. Sedangkan manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja para guru yang berperan serta mengajar dan mendidik disekolah tersebut, sehingga terciptanya hasil pembelajaran yang berguna untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan kepada para siswa. Adapun manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah dapat dijadikan sebagai pengalaman, masukan, refleksi peneliti ketika menjadi tenaga pendidik maupun untuk melakukan penelitian-penelitian lainnnya.

  Agar tujuan penelitian tindakan kelas ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut; pertama, subjek penelitian adalah siswa kelas 1 MI Banu Hasyim, Sidoarjo semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Kedua mata pelajaran akidah Akhlak pada pemahaman belajar materi rukun Iman dengan standar Kompetensi mengenal Rukun Iman dan Kompetensi Dasar Menyebutkan enam Rukun Iman. Ketiga, media yang digunakan adalah media Audio visual menggunakan video rukun iman.

  KERANGKA KONSEPTUAL Pemahaman sebagai Hasil Belajar

  Pemahaman belajar akan mengantarkan peserta didik pada hasil belajar yang diinginkan. Dengan memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, dengan mengacu pada prinsip-prinsip penggunaan media antara lain; pertama, penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian dari suatu sistem yang terpadu dengan proses pembelajaran. Kedua, media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahlan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Ketiga, guru hendaknya benar-benar menguasai teknik- teknik dari suatu media yang digunakan. Keempat, guru seharusnya memper- hitungkan kelebihan dan kekurangan media yang digunakan. Kelima, pengguna- an media pembelajaran harus dikelola dengan sistematis. (Usman, 2002:19) Belajar merupakan suatu kegiatan yang sering dilakukan oleh manusia. Baik belajar secara umum maupun belajar formal dilembaga sekolah atau madrasah. Perlu diketahui bahwa belajar tersebut merupakan suatu proses untuk mencapai suatu tujuan. Dengan belajar, banyak hal yang akan didapatkan oleh seseorang, dan untuk mencapai suatu tujuan, seseorang akan lebih baik jika belajar terlebih dahulu. Sebagaimana halnya proses kehidupan manusia sejak dari lahir hingga tumbuh Alfiyah - Normiah

  berkembang menuju kematangan fisik dan mental yang didalamnya selalu terdapat proses belajar, seperti belajar berbicara, belajar berjalan, belajar memahami dan lain sebagainya.

  Memahami merupakan salah satu tingkatan dalam tingkatan belajar kognitif yang dikemukakan oleh Benyamin S. Bloom, yaitu mulai dari tahap pengetahuan, pemahaman, sintesis, analisis, aplikasi dan evaluasi. (Kuswana, 2012: 103). Faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaligus keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi kemampuan pendidikan antara lain: tujuan, guru, peserta didik, kegiatan pengajaran, suaasana evaluasi, bahan dan alat evaluasi. Adapun faktor lain yang mempengaruhi pemahaman atau keberhasilan belajar siswa antara lain yaitu: faktor internal (faktor jasmaniah), faktor psikologis dan faktor pematangan fisik dan pskis), faktor eksternal (faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik dan faktor lingkungan spiritual).

  Banyak hal yang dapat dilakukan dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa untuk memahami materi pelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan oleh guru. Pemahaman didapatkan oleh siswa setelah dilakukan proses belajar mengajar. Komunikasi antara siswa dan guru yang menyenangkan dalam pembelajaran akan lebih meningkatkan pemahaman belajar siswa. Salah satu cara untuk menjadikan suasana belajar mengajar yang menyenangkan, dapat dilakukan dengan penggunaan media Audio visual

  Berdasarkan tindakan yang dilakukan di atas, diperoleh hasil bahwa penggunaan media Audio visual dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa kelas

  1 MI Banu Hasyim, Sidoarjo. Hal tersebut terlihat dari data yang menunjukkan peningkatan dari 60% siswa yang belum mencapai KKM pada materi pelajaran Rukun Iman menjadi 85% siswa sudah mencapai KKM yang ditentukan.

  Pembelajaran Akidah Akhlak

  Pembelajaran pada dasarnya dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Pembelajaran ialah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh pengajar atau guru dengan melibatkan peran aktif peserta didik atau siswa. Pembelajaran Akidah Akhlak merupakan bagian dari mata pelajaran agama Islam yang ada disekolah dasar umum. Sebaliknya mata pelajaran PAI, tidak terdapat disekolah dasar Agama atau yang biasa dikenal dengan sebutan Madrasah Ibtidaiyah (MI), melainkan diganti dengan beberapa mata pelajaran seperti Akidah Akhlak, Al-

Qur’an Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab, dan Fiqh

  Akidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipahami oleh siswa. Mata pelajaran Akidah Akhlak memiliki tujuan untuk memjadikan siapa yang mempelajariya akan bertakwa dan berakhlak mulia. Karena didalamnya terdapat nilai-nilai pendidikan Islam yang wajib dimiliki oleh penganut agama Islam. Oleh karena itu Keberhasilan mata pelajaran ini harus dicapai oleh guru.

  Pembelajaran PAI melalui Media Audio Visual

  Mata pelajaran Akidah Akhlak membahas tentang Sifat-sifat Allah bagaimana hidup dengan sesama manusia dan makhluk ciptaan Allah, akhlak dan prilaku sehari- hari, selain itu dalam mata pelajaran. Salah satu materi pelajaran yang dibahas dalam mata pelajaran Akidah Akhlak adalah Rukun Iman. Rukun iman terdapat enam perkara. rukun iman yang diajarkan di MI kelas 1 adalah jumlah rukun iman ada enam perkara dan bagaimana cara menunjukkan sikap beriman dan percaya terhadap apa yang terdapat dalam rukun iman tersebut. Tujuannya adalah agar siswa memahami dan dapat menyebutkan rukun iman dengan benar.

  Audio visual Media

  Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi antara dua orang atau lebih, khususnya komunikasi antara guru dengan peserta didik. Dengan menggunakan media audio visual, komunikasi yang terjadi antara guru dengan peserta didik akan lebih mudah untuk dipahami. Sebagaimana yang disampaikan oleh Arsyad yang mendefinisikan bahwa “Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk m enyalurkan pesan informasi” (Arsyad, 1997: 11). Penggunaan media audio

  visual

  akan memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran materi rukun Iman. Media audio visual merupakan suatu alat yang dapat menyampaikan pesan antara guru kepada peserta didik.

  Menurut Wina Sanjaya Media Audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur yang terdapat dalam media Audio dan media visual, yaitu unsur mendengar dan melihat sekaligus.

  Media audio visual memiliki bermacam-macam bentuk diantaranya adalah video atau film yang mengandung gambar gerak dan suara sehingga lebih memperjelas materi rukun iman yang diajarkan oleh guru. Siswa yang memiliki gaya belajar audio visual akan dengan mudah memahami materi ini, namun kemungkinan besar akan menarik perhatian siswa yang lain karena video yang ditayangkan dalam pembelajaran adalah kartun anak-anak yang berisi materi pelajaran ruku iman dan lagu rukun iman.

  Media audio visual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dengan peggunaan media ini diharapkan siswa dapat mendapatkan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh terhadap materi rukun iman dan mampu menyebutkan contoh-contoh perilaku yang menunjukkan sikap beriman pada rukun iman.

  Langkah-langkah pengembangan media audio visual adalah: (1) menganalisis karakteristik siswa (2) menetapkan tujuan pembelajaran (pengetahuan yang akan Alfiyah - Normiah

  diperoleh, sikap yang ingin ditanamkan, dan keterampilan yang ingin dikembangkan). (3) menggabungkan rencana pembelajaran keseluruhan (4)gunakan naskah untuk mempersiapkan naskah audio. (4) batasi waktu penyajian maksimal 15 menit (Arsyad: 1997. 155-156).

  Adapun keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan media audio visual adalah; media audio visual dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses terjadinya sesuatu. Media audio visual dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu. Media audio visual bersifat gambaran tiga dimensi. Media audio

  

visual menghasilkan suara yang menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk

  ekspresi. Media audio visual dapat menyampaikan suara ahli sekaligus melihat penampilannya. Media audio visual dapat yang berwarna akan menambah keaslian objek. Media audio visual dapat menggambarkan teori sains dan animasi (Asnawir, Usman: 2002. 96).

  Penelitian ini berbentuk classroom research activity atau penelitian yang berbentuk tindakan. Tindakan yang dilakukan ialah berupa tindakan didalam kelas atau (PTK). Menurut, Seharsini, Suhardjono dan Supardi menyatakan mengenai pengertian PTK dengan memisahkan kata-kata dari penelitian

  • – tindakan – kelas. (a) penelitian adalah menunjukkan kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk mendaptkan data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu dalam hal yang diminati. (b) tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik. (c) kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok peserta didik dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula (Kurniyanto: 2009).

  Penelitian ini dilakukan oleh peneliti didalam bersama-sama dengan guru. Penelitian tindakan kelas ini termasuk penelitian kualitatif. Untuk melakukan penelitian ini diperlukan kerjasama antaara guru dan peneliti untuk mendapatkan jawaban daari suatu permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran khususnya didalam kelas.

  Ciri-ciri penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Ari Kunto: (1) bersifat inkuiri reflektif, yaitu permaslahan dalam PTK merupakan permasalahan yang nyata dalam proses pembelajaran didalam kelas. (2) kooperatif, yaitu adanya kerjasama antara peneliti dengan guru kelas dalam mengadakan perbaikan proses pembelajar- an. (3) reflektif, yaitu penelitian bersifat berkelanjutan untukmengetahui sejauh mana peningkatan dari pelaksaanaan tindakan yang dilakukan untuk kemudian melakukan proses perbaikan pada siklus selanjutnya (Kurniyanto, 2009: 10).

  PTK ini menggunakan model Penilitian Tindakan Kelas dari Kurt Lewwin yang berbentuk spiral dari siklus I ke siklus II. Dan setiap siklus, kegiatan yang dilakukan

  Pembelajaran PAI melalui Media Audio Visual

  meliputi planning, actuating, observation, dan reflection. Sebelum melakukan kegiatan di atas, terlebih dahulu peneliti harus mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat. Untuk siklus selanjutnya, dilakukan setelah refleksi dan perencanaan ulang (Penyusun, 2007:12).

  Desain Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan dengan memakai satu siklus. Dalam siklus satu ini, terdapat beberapa tindakan yaitu: perencanaan (planning), tindakan (actuating), observing (observasi) dan refleksi (reflection). Peremcanaan dilakukan sebelum dilakukannya tindakan, kemudian dilanjutkan dengan tindakan ynag akan disesuai- kan dengan perencanaan. Berikut gambaran penelitian tindakan kelas model Kurt Lewwin.

  Identifikasi Masalah Perencanaan Refleksi

  Tindakan Siklus 1

  Observasi Perencanan Ulang Siklus II

  Dst

Gambar 1: Siklus Penelitian Menurut Kurt Lewwin

  Gambar siklus penelitian menurut Kurt Lewwin tersebut diterapkan dalam penelitian. Pada tahap awal peneliti membuat RPP, menyiapkan media Audo Visual dan membuat lembar soal siswa untuk pre test dan post tes, lembar aktivitas guru dan aktivitas siswa. Pada tahap pleksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang sudah dibuat dengan menerapkan media Audio visual materi rukun Iman. Peneliti pada tahap ini mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa ketika jam pelajaran berlangsung. Penialaian dilakukan letika tahap refleksi seshingga hasil refleksi tersebbut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan siklus penelitian ini. Jika sudah berhasil, maka Alfiyah - Normiah

  tidak perlu dilakukan lagi penelitian siklus selanjutnya namun jika siklus ini belum dapat dikatakan berhasil maka akan dilanjutkan siklus selanjutnya,

  Instrumen Penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Pengamatan Aktifitas Guru, Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa.

  Metode Pengumpulan Data

  Data-data yang diperoleh dari penelitian melaui dua cara yaitu melalui tes lisan (pre-test dan post-test), wawancara kepada guru pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

  Teknik Analisa Data

  Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau prosentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes lisan (pre-test dan post-test).

  Kriteria Keberhasilan Tindakan

  Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran akidah akhlak yang ditunjukkan dengan meningkatnya pemahaman belajar siswa sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

  ANALISIS DATA PENELITIAN Pra-siklus

  Pada pra siklus ini peneliti memberikan pre-test kepada siswa kelas 1 MI Banu Hasyim untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rukun iman. Hasil yang didapatkan adalah 60% siswa belum memahami materi rukun iman tersebut. Hanya 40% siswa yang mencapai nilai KKM 75, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM memiliki nilai rata-rata 48.

  Hal itu jelas terlihat sebelum dilakukannya penerapan media Audio visual dakam pembelajaran Akidah Akhlak untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa kelas 1 MI Banu Hasyim, Sidoarjo. Pemahaman siswa memang masih belum maksimal karena belum menerapkan pembelajaran menggunakan mdia Audio visual.

  Tahap Perencanaan

  Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, lembar

  Pembelajaran PAI melalui Media Audio Visual

  observasi aktivitas guru, dan alat-alat pelajaran yang mendukung serta lembar pre-tes dan post-tes.

  Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

  Pada awal pembelajaran, siswa mendapatkan soal pre tes yang berkaitan dengan materi rukun iman. Siswa menjawab soal-soal tersebut secara individu. Kemudian setelah selesai dilanjutkan dengan proses pembelajaran yang telah direncanakan sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan pada saat berakhirnya pembelajaran, kegiatan yang sama juga dilakukan oleh guru, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

  Dari keterangan data di atas diperoleh nilai rata-rata kemampuan menahami siswa adalah meningkat dari hasil Pre-tes hanya 40 % sdan pada saat post-tes menjadi 80%. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus I ini ketuntasan kemampuan menahami siswa pada materi rukun iman telah mengalami peningkatan yang lebih baik daripada pra-siklus. Adanya peningkatan kemampuan menahami siswa pada materi rukun iman ini terjadi karena sebelum siklus ini, guru mata pelajaran Akidah Akhlak kelas 1 MI Banu Hasyim ini belum pernah menggunakan media Audio Visual. Model pembelajaran yang biasa digunakan guru adalah model ceramah, dan tanya jawab.

  Tahap Pengamatan

  Ketika guru melaksanakan tindakan yang telah disusun oleh peneliti, peneliti melakukan observasi pada kegiatan guru dan respon siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Hal-hal yang penting akan dicatat dalam lembar observasi peneliti yang meliputi: keaktifan siswa, penyampaian materi, kesesuaian dengan media yang digunakan dan antusias dari peserta didik. Adapun lembar pengamatan guru adalah sebagai berikut:

  Peneliti mengamati Aktivitas Guru ketika saat membuka pelajaran apakah menarik perhatian siswa, apakah guru dapat Memunculkan motivasi, apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan bagaimana penguasaan materi ajar yang dimiliki oleh guru. Adapun Penggunaan bahasa yang digunakan oleh guru harus sederhana, jelas dan mudah dimengerti, Sistematika penjelasan guru dalam kecakupan materi dan keluasan materi ajar.

  Metode/strategi yang digunakan oleh guru apakah melaksanakan pembelajar- an sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, apakah guru melaksanakan pembelajaran secara runtut, apakah guru melaksanakan prosedur penggunaan media Audio visual dengan benar dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

  Adapun hasil pengamatan yang didapatkan dari proses pembelajaran di atas terlihat hampir semua siswa menjadi lebih aktif dan merespon setiap pertanyaan yang dilemparkan oleh guru. Demikian hanlnya, pada saat mengamati video rukun iman Alfiyah - Normiah

  yang diputar dengan layar proyektor, semua siswa sangat fokus dan konsentrasi dan bersemangat menonton video tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Audio visual pada materi rukun iman ini akan lebih meningkatkan minat belajar siswa yang pada akhirnya akan membawa pemahaman belajar siswa menjadi lebih baik.

  Adapun runtutan kegiatan dari aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru adalah sebagai berikut mulai dari kegiatan awal yaitu guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama, menanyakan kabar siswa dan mengecek kehadiran siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa dan menyampaikan materi pembelajaran. Dikegiatan inti guru bernyanyi bersama siswa lagu rukun iman, siswa berkelompok dan mengamati video tentang rukun iman, siswa berdiskusi dan menuliskan isi video tersebut. Perwakilan kelompok menyampaikan isi video tersebut dan melakukan tanya jawab dan menyelesaikan perintah yang ada dilembar kerja kemudian guru melanjutkan dengan memberikan kesimpulan dan penguatan. Setelah itu kegiatan penutup yang terdiri dari menilai dan melakukan refleksi, memotivasi, dan berdoa sebelum pulang dilanjutkan dengan salam penutup.

  Tahap Refleksi

  Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengevaluasi hasil pembelajar- an yang sudah dilaksanakan. Jika sudah masih ada yang kurang dengan penggunaan media Audio visual maka dilaksanakan siklus selanjutnya. Namun dari data-data yang telah ada dapat dilihat bahwa selama proses pembelajaran, guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan. Siswa aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, dan terjadi peningkatan kemampuan pemahaman siswa dari pra siklus ke siklus 1. Dengan demikian untuk penelitian iini sudah dapat dikatakan berhasil di suklus 1 jadi tidak melanjutkan ke siklus berikutnya.

  PEMBAHASAN Audio Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran dengan Menerapkan Media Visual

  Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari aktivitas guru dan siswa pada siklus I selama proses pembelajaran dengan menggunakan media Audio visual terlihat siswa menjadi aktif dan lebih fokus dalam mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan ketika sebelum menggunakan media Audio visual, keadaan siswa sedikit berbeda, terlihat dari beberapa orang siswa yang tidak memperhatikan pelajaran dan berbicara saat proses pelajaran berlangsung.

  Media pembelajaran ini membawa hasil yang diharapkan bagi siswa, terbukti dengan adanya peningkatan pemahaman belajar setelah pembelajaran menggunakan

  Pembelajaran PAI melalui Media Audio Visual

  media Audio visual. Selain bagi siswa, guru juga dapat menggunakan penelitian ini sebagai motivasi dan inspirasi untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran.

  Sedangkan mengenai aktivitas guru, guru telah melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan RPP dan melaksanakan langkah-langkah penggunaan media

  Audio visual

  dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan tes (pre-test dan post-

  test ), dan memberikan umpan balik, evaluasi dan tanya jawab.

  Siswa terlihat menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajar- an dikelas. Beberapa anak menjadi lebih aktif dan merespon pertannyaan dari guru. Jadi, dengan penerapan media Audio visual ini siswa akan melakukan pembelajaran yang menyenangkan sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efesien dalam mencapai pemahaman belajar siswa.

  Peningkatan Kemampuan pemahaman Siswa

  Berdasarkan hasil tes yang diperoleh tentang penggunaan media Audio visual didapatkan hasil bahwa media ini dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi rukun Iman. Hal ini terlihat dari meningkatnya kemampuan pemahaman siswa rata-rata dari sebelum dilakukan tindakan berbeda dengan sesudah dilakukan tindakan. Sebelum dilakukan tindakan hanya 40 % siswa yang mencapai nilai KKM sedangkan sesudah dilakukan tindakan siswa yang mencapai nilai KKM meningkat menjadi 80%.

  Sedangkan mengenai aktivitas guru, guru telah melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan RPP dan melaksanakan langkah-langkah penggunaan media

  

Audio visual dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul diantaranya

  aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan tes (pre-test dan post-

  

test ), memberikan umpan balik atau evaluasi atau tanya jawab. Dengan demikian,

  dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Audio visual mudah dan cocok untuk diterapkan di MI.

  PENUTUP Kesimpulan

  Suatu proses pembelajaran adalah suatu kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru dan siswa dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab untuk mendapat- kan tujuan pembelajaran yang telah disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan menggunakan Media pembelajaran maka akan sangat membantu guru dalam memberikan ilmu kepada peserta didik dengan cara yang menyenangkan sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal.

  Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bagaimana cara siswa untuk menjadi apa yang ingin dicapai. Dengan menerapkan media Audio visual, Alfiyah - Normiah

  peningkatan pemahaman belajar siswa menjadi meningkat. Karena siswa memiliki respon yang bagus terhadap materi yang ditawakan

  Saran

  Dalam proses pembelajaran sebaiknya guru dapat menjadikan media pembelajaran sebagai suatu yang sudah seharusnya digunakan dalam setiap pembelajaran. Dengan memperhatikan setiap prinsip dan pedoman dalam pemanfaatanya. Hasil penelitian ini semoga dapat menjadi bahan pelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran dikelas. Namun, hasil penelitian ini masih perlu diperbaiki dan mednapatkan masukan dari pembaca sekalian.

  

DAFTAR PUSTAKA

Agung Soejono. 1980. Tujuan Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

  Asnawir, Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers. Azhar Arsyad. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Khusus Madrasah Tsanawiyah . Jakarta: PT Binatama Raya.

  Deden Makbulloh. 2012: Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hamzah B Uno & Masr I Kuadrat. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran.

  Jakarta: Bumi Aksara. Muhaimin. 2007. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

  Nana Sudjana, Ahmad Rivai. 1997. Media Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru. Rido Kurniyanto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya: LAPIS PGMI Paket 3. UINSA Press.

Rosma Hartiny Sam’s. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras

  Tim Penyusun. 2007. Penilitian Tindakan Kelas. Surabaya: UINSA Press. Wowo Sunaryo Kuswana. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

IbM Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut Petani Kakao Kecamatan Bangsalsari

5 96 57

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12