REVIEW JURNAL SISTEM PAKAR
IDENTITAS JURNAL :
Judul : Kajian Implementasi Alokasi Frekuensi Komunikasi untuk Pelayaran Rakyat Indonesia Nama Penulis : TENGKU AHMAD RIZA Nama Jurnal Publikasi : Jurnal ELKOMIKA
Latar Belakang dan Tujuan
Pada saat ini pelayaran di Indonesia melakukan komunikasi antar nelayan
pada pelayaran rakyart menggunakan frekuensi yang tidak resmi dengan alasan perangkat komuniasi lebih murah dan mudah didapat. Bertujuan untuk memberian kajian dan mengimplementasikan alokasi
frekuensi komunikasi yang dapat dipergunakan oleh para nelayan yang
Metodologi Penelitian
Data yang Digunakan
Spektrum Frekuensi Radio Merupakan susunan pita frekuensi radio yang mempunyai frekuensi lebih kecil lebih kecil dari 3000 Ghz sebagai satuan getaran gelombang terdapat dalam dirgantara
Pelayaran Rakyat
Pelayaran Rakyat merupakan kegiatan di lautan yang dilakukan oleh nelayan
tradisional dengan menggunakan kapal kayu yang dibuat dengan teknologi
Hasil dan Pembahasan Frekuensi 159.05 MHz dan 159.075 MHz Frekuensi 172
- – 173 MHz
Untuk komunikasi antar nelayan dari satu kapal ke kapal lainnya menggunakan
frekuensi VHF (Very High Frequency) 30- – 300 MHz dengan pertimbangan jarak jangkauan.
Di Indonesia dan beberapa negara untuk kapall di bawah 300 GT diberi frekuensi khusus termasuk kapal nelayan yang termasuk ke dalam kategori pelayaran rakyat di Indonesia.
Frekuensi yang di mungkinkan untuk digunakan oleh pelayaran rakyat adalah
21702173,5 KHz, 2190-2194 KHz, 8100-8195 KHz, 18780-18900 KHz, 25070-25210 KHz,
PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA J-POLE DUALBAND DENGAN
VARIASI BENTUK “T” UNTUK KOMUNIKASI RADIO TRANSCEIVER PADA PITA VHF DAN UHF
Yoga Krismawardana, Yuli Christyono, and Munawar Agus Riyadi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
Latar Belakang
Pengguna komunikasi radio seringkali menggunakan antena J-Pole
ini sebagai antena alternatif atau bahkan antena utama karena
berbagai keunggulan yang dimilikinya, seperti kinerja yang bagus
Tujuan
Data Yang Digunakan
Diuji untuk mendapatkan VSWR, return loss,
lebar pita, gain, dan pola radiasi. untuk
selanjutnya dibandingkan dengan hasil
simulasinya menggunakan CST Microwave
Metode
Studio pada CST Studio Suite 2011. Pengujian
juga dilakukan langsung menggunakan
Hasil Pembahasan
Frekuensi (MHz) Antena
Pita Uji VHF Pita Uji UHF
Frekuensi kerja antena J-Pole-T
Simulasi Pengujian Simulasi Pengujian
ditentukan berdasarkan frekuensi yang menunjukkan nilai S-Parameter
J-Pole-T1 148,5 148 456,14 454 terendah berdasarkan proses simulasi
Hasil simulasi dari frekuensi kerja antena J-Pole-T tertera pada Tabel II. Tabel tersebut menunjukkan letak
Antena J-Pole dengan variasi bentuk “T” adalah salah satu jenis antena omnidirectional yang dapat digunakan untuk
komunikasi dualband pada pita
VHF dan UHF. Nilai return loss
Kesimpulan
yang sangat rendah dan VSWR
yang mendekati 1:1 menunjukkan bahwa antena J- Pole-T ini memiliki kesesuaianimpedansi yang bagus. Namun,
antena J-Pole-T ini juga memiliki
Abstrak
Aplikasi sistem kendali peralatan listrik rumah tangga menggunakan frekuensi Radio HT (handy talky) sebagai media pengendali (remote control) masih perlu diteliti lebih spesifik.
Subjek dari penelitian ini adalah sistem yang dibangun dalam sebuah
Latar Belakang
Penggunakan Radio HT tidak memerlukan jaringan kabel yang
cukup rumit perawatannya. Tersedianya frekuensi radio untuk
komunikasi HT dilakukan pengontrolan pada berbagai peralatan listrik
yang diinginkan seperti menyalakan atau mematikan televisi, lampu taman atau membuka atau menutup pintu garasi. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pengendalian
berbasis mikrokontroler yang dapat mengendalikan peralatan
Data yang Digunakan
Data yang digunakan dalam penelitian ini menguji kondisi
berbeda pada port-port I/O mikrokontroler AT89S51 yang
mengatur masukan driver dan mengukur besar tegangan port-port I/O yang berfungsi mendeteksi keadaan relay. Metode / Teknik yang Diterapkan Penelitian ini akan merancang sebuah pengendali nirkabel transceiver peralatan listrik rumah tangga dengan 2 meter
menggunakan DTMF berbasis mikrokontroler. Berikut di bawah ini
diagram blok dari rancangan ini secara keseluruhan.Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kendali dengan media HT
dapat digunakan sebagai kendali jarak jauh untuk menghidupkan dan
mematikan peralatan peralatan rumah tangga. Konsumsi daya yang dibutuhkan adalah sebesar 5.335 watt. Kesimpulan Telah dapat dirancang sistem kendali jarak jauh lewat HT berbasis mikrokontroler AT89S51 untuk menghidupkan dan mematikan alat yang terhubung dengan peralatan listrik.
Pada saat HT berperan sebagai receiver/transmitter dipengaruhi oleh interferensi dari pesawat HT Nama : Iqbal Abdul Malik Matakuliah : Sistem Pakar Npm : 1441177004220
“Review Jurnal HT” Kelas : VI G
No Judul Masalah Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Kesimpulan
1 Traffic Light Controller Menggunakan Media RF Handry Khoswanto, Resmana Lim, Budy Lie Sin Liong Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra
Penggunaan kabel sebagai media jaringan sangat rumit dan memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi dalam hal perawatan. Apabila menggunakan metoda standalone dirasakan cukup susah untuk melakukan perubahan setting yang dibutuhkan. Penggunaan media Radio frekuensi
Antara lain perencanaan Radio Modem, Relay Board, mikro- kontroler AT89C51 dan interface antara modem dengan komputer menggunakan kabel serial RS232 serta koneksi ke radio HT (Handy Talky). Berikut ini diberikan gambar blok diagram sistem. iM ac RS CS TR RD TD CD TALK /
Perubahan yang terlihat pada sinyal FSK tersebut adalah besarnya amplitudo dari sinyal FSK yang diterima lewat HT tidak rata, padahal sinyal FSK yang dikirimkan amplitidonya rata. Pada frekuensi 1200 Hz, sinyal FSK yang diterima amplitudonya sama (bahkan sedikit lebih besar). Sedangkan untuk frekuensi 2200 Hz
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut.
1. Frekuensi mark yang digunakan sebesar 1350 Hz. Hal ini dilakukan karena saat menggunakan frekuensi mark 1200 Hz, bentuk sebelumnya data tersebut cukup baik apabila setting Jika hanya satu traffic diubah kedalam sinyal FSK volume pada angka 15. light yang dikontrol, (Frequency Shift Keying) oleh pengalamatan tidak radio modem. AT89C51 akan perlu dilakukan. memeriksa data yang diterima.
Dengan adanya Apabila data yang diterima pengalamatan satu PC sesuai dengan data perintah dapat digunakan untuk yang ada, maka perintah akan mengontrol lebih dari segera dilaksanakan dan satu traffic. AT89C51 akan mengirimkan data konfirmasi ke computer dengan proses yang sama seperti pada saat computer mengirimkan data ke mikrokontroler. Komputer akan menunggu sampai data konfirmasi diterima. Apabila komputer tidak menerima data
ANALISA GANGGUAN
FREKUENSI RADIO DAN
FREKUENSI PENERBANGAN
DENGAN METODE SIMULASI
Benriwati Maharmi
Jurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru
Jalan Dirgantara No.4 Arengka Raya Pekanbaru
E- mail : benriwati_m@yahoo.com
JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 6 NO 2, SEPTEMBER 2014
Presented by Kasun Sonjaya
[1441177004295]
Instrocduction
WRP ( Standing Wave Ratio )Simulasi Transmitter Pencataan SWR ( Standing Menggunakan SSG dan PA Wave Ratio)
- Akurat Lengkap Hasilnya Mempengaruhi
Abstract
Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) Methods STANDING WAVE RATIO Pengukuran SWR dan Daya (Foward) Pada
Pemancar A (SSG-1) Dan B (SSG-2) Perhitungan Sampel dan Pengukuran Harmonisa Ke 2 dan Ke 3 Frekuensi Fundamentalnya Hasil perhitungan frekuensi hasil intermodulasi orde ke-3 dan orde ke-5 dari Tx.A dan Tx.B
Data Hasil Pengukuran Frekuensi Hasil Produk Intermodulasi Jarak
BENTUK DAN STRUKTUR WACANA PERCAKAPAN DALAM RADIO AMATIR DI KODYA SURAKARTA D.B. Putut Setiyadi
PBSID, FKIP, UNWiDHA Klaten Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013
Presented By Triana Bahasa
Radio
Amatir
WacanaMendeskripsi-kan bentuk-bentuk wacana dan struktur wacana percaka pan Tujuan dalam radio amatir
Wacana
Percakapan
KarakteristikWilayah Percakapan Percakapan Teknik Teknik Teknik
Metode Analisis
Bahwa wacana percakapan dalam radio amatir bentuknya Wacana lisan jika dilihat dari medianya Struktur wacana
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah dilakukan
di depan dapat disimpulkan dua hal pokok sebagai berikut.Wacana percakapan dalam radio amatir berbentuk wacana lisan jika dilihat dari medianya. Dilihat dari fungsi bahasanya termasuk wacana interaksional.