Makalah Tentang Demokrasi ( 3 )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi telah dianggap sebagai sebuah instrumen dalam
menjalankan sebuah konsepsi negara yang ideal dalam menjawab
persoalan dan penegakan kekuasaan rakyat. Hal yang mengarah kepada
sebuah tipekal khusus dalam pengertian dalam menghasilkan
kepemimpinan dan tertib politik negara yang mendekati sempurna dalam
pengaturan hak politik masyarakat. Indonesia yang secara eksplisit
memahami dan bertegak dalam kedaulatan rakyat turut melaksanakan
demokrasi dengan variannya tersendiri. Sebuah demokrasi yang terus
tumbuh dan berkembang dalam proses transisi politiknya yang mengalami
berbagai pendewasaan perilaku politik negara dan rakyatnya, kesemuanya
adalah hal yang diharapkan akan bermuara pada sebuah kondisi
perpolitikan yang ideal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep demokrasi?
2. Apa nilai demokrasi itu?
3. Apa saja contoh penerapan demokrasi di Indonesia?
4. Apa pengertian sistem politik?
5.
Apa budaya politik itu?
6. Jelaskan pengertian sistem pemerintahan!
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang
demokrasi, yaitu tentang konsep dan nilai demokrasi, contoh penerapan
demokrasi, sistem politik dan budaya politik serta sistem pemerintahan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Demokrasi
Demokrasi merupakan wujud kebersamaan dalam Negara juga merupakan
hak sekaligus kewajiban bagi warga negara karena sistem kekuasaan yang
berlaku adalah : “Res publica” dari,oleh ,dan untuk rakyat . Demokrasi
berasal dari bahasa yunani. Yakni kata “Demos” berarti rakyat atau
penduduk suatu tempat dan “cratein” atau “demos” yang berarti kekuasaan
atau kedaulatan, dengan demikian maka demokrasi dapat diartikan
kekuasaan atau kedaulatan rakyat.
Ciri- Ciri Demokrasi
1. Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa pemerintah
tersebut mewakili keinginan rakyatnya.
2. Pengaturan yang mengorganisasikan perundingan untuk
memperoleh legitimasi didasarkan melalui pemilihan umum yang
kompetitif. Pada prakteknya minimal terdapat dua partai politik.
3. Sebagian besar orang dewasa dapat ikut serta dalam proses
pemilihan, baik sebagai calon maupun sebagai pemilih
4. Pemilihan secara rahasia dan tanpa dipaksa
5. Adanya hak-hak dasar seperti kebebasan berbicara, berkumpul,
berorganisasi dan kebebasan pers.
B. Nilai-Nilai Demokrasi
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara
melembaga
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah (peaceful change in a changing
society).
2
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur. (orderly
succession of rulers}.
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum (minimum of
coercion).
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman
(diversity)
6. Menjamin tegaknya keadilan.
C. Contoh Penerapan Demokrasi di Indonesia
Demokrasi di Indonesia bisa diterapkan dalam lingkungan sekitar,
misalnya lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat.
1. Keluarga
a) Berlaku adil terhadap semua anggota keluarga tanpa pilih
kasih
b) Memberikan kesempatan pada anggota keluarga untuk
memberikan saran, kritik demi kesejahteraan keluarga
c) Mengerjakan tugas rumah sesuai dengan perannya dalam
keluarga
d) Saling menghormati dan menyayangi
e) Menempatkan Ayah sebagai kepala keluarga
f) Melakukan rapat keluarga jika diperlukan
g) Memahami tugas & kewajiban masing-masing
h) Menempatkan anggota keluarga sesuai dengan
kedudukannya
i) Mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan
musyawarah mufakat.
j) Saling menghargai perbedaan pendapat masing-masing
anggota keluarga.
k) Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan
pribadi.
3
2. Sekolah
a) Pemilihan
organisasi
sekolah
dan
kelas
dengan
musyawarah
b) Pembagian tugas piket yang merata
c) Interaksi dan komunikasi yang lancar antara guru, siswa,
dan orang di lingkungan sekolah
d) Pelaksanaan upacara dengan bergantian
e) Menghadiri acara yang diadakan sekolah
f) Ikut berpartispasi dalam OSIS
g) Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti
pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang
lain yang relevan.
h) Memberikan usul, saran, dan pesan kepada pihak sekolah
i) Menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.
j) Hadir disekolah tepat waktu
k) Membayar SPP atau iuran wajib skolah
l) Saling menghargai pendapat orang lain.
3. Masyarakat
a) Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
b) Pemilihan organisasi masyarakat melalui musyawarah
c) Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran
yang jernih.
d) Mengikuti kegiatan yang diadakan oleh desa
e) Mengikuti kegiatan kerja bakti
f) Bersama-sama
memberikan
ususlan
demi
kemajuan
masyarakat.
g) Saling tenggang rasa sesama warga
h) Menghargai pendapat orang lain
i) Memberi usul, kritik, dan saran untuk kesejahteraan desa
j) Mengimplikasikan dana untuk desa dengan benar
k) Ikut berpartisipasi dalam iuran desa
4
l) Memecahkan masalah dengan musyawarah mufakat
D. Sistem Politik
Sistem Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari
struktur dan fungsi yang bekerja dalam suatu unit atau kesatuan
(masyarakat/negara).
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat,
prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain
untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan
kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu
sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.
Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi
dalam masyarakat yang merdeka yang menjalankan fungsi integrasi dan
adaptasi.
Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang tetap dari
hubungan – hubungan antara manusia yang melibatkan sampai dengan
tingkat tertentu, control, pengaruh, kekuasaan, ataupun wewenang.
Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan
satu sama lain yanh menunjukan suatu proses yang langsung memandang
dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan datang).
E. Budaya Politik
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam
kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik
pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati
oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat
di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang
memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.
5
Ciri-Ciri Budaya Politik
1.
adanya pengaturan kekuasaan
2.
proses pembuatan kebijakan pemerintah
3.
adanya kegiatan dari partai-partai politik
4.
perilaku dari aparat-aparat Negara
5.
adanya budaya politik menyangkut masalah legitimasi
6.
adanya gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah
7.
menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat
Faktor Penyebab Budaya Politik
1.
Tingkat pendidikan
2.
Tingkat ekonomi
3.
Reformasi politik
4.
Supremasi hukum
5.
Media komunikasi yang independen Insan Politik
Tipe-Tipe Budaya Politik
1. Budaya politik parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi
politiknya sangat rendah. Budaya politik suatu masyarakat dapat di
katakan Parokial apabila frekuensi orientasi mereka terhadap empat
dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki
perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut.
2. Budaya politik kaula (subjek),yaitu budaya politik yang masyarakat
yang bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya
tetapi masih bersifat pasif.
3. Budaya politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan
kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan
opininya dan aktif dalam kegiatan politik.
F. Sistem Pemerintahan
Menurut doktrin hukum Tata Negara pengertian sistem pemerintahan
negara dapat dibagi kedalam tiga (3) pengertian, yaitu
6
a. Sistem pemrintahan dalam arti paling luas yakni tatanan yang berupa
struktur dari suatu negara dengan menitikberatkan pada hubungan
antara negara dengan rakyat
b. Sistem pemerintahan dalam arti luas yakni suatu tatanan atau
struktur pemerintahan negara yang bertitik tolak dari hubungan
antara semua organ negara termasuk hubungan anatara pemerintah
pusat dengan bagian-bagian yang terdapat didalam negara ditingkat
lokal.
c. Sistem pemerintahan dalam arti sempit yakni suatu tatanan atau
struktur pemerintahan yang bertitik tolak dari hubungan sebagian
organ negara ditingkat pusat, khususnya antara eksekutif dan
legislatif.
Klasifikasi Sistem Pemerintahan
a. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem pemerintahan parlementer menitikberatkan pada hubungan
antara organ negara pemegang kekuasaan eksekutif dan legislatif.
Negara yang menganut sistem ini, kabinet atau pemerintahnya
tidak stabil karena sewaktu-waktu dapat dijatuhkan oleh parlemen
dengan mosi tidak percaya.
Ciri sistem pemerintahan parlementer
1) Raja, Ratu, Presiden, dan sebagainya adalah kepala negara dan
kepala negara tidak bertanggungjawab atas kebijakan yang diambil
oleh kabinet.
2) Eksekutif (Kabinet) bertangungjawab kepada legislatif dan kabinet
mengembalikan mandatnya kepada kepala negara bila parlemen
mengeluarkan mosi tidak percaya kepada menteri tertentu atau
seluruh menteri.
3) Dalam sistem dua partai, yang ditunjuk sebagai penyusun kabinet
sekaligus perdana menteri adalah ketua partai yang menang dalam
pemilu sedangkan partai yang kalah menjadi oposisi.
7
4) Dalam sistem banyak partai, penyusun kabinet harus membentuk
kabinet secara koalisi untuk mendapat dukungan kepercayaan dari
parlemen.
Contoh negara yang menerapkan sistem ini adalah Inggris, Malaysia,
Jepang, dan sebagainya.
b. Sistem Pemerintahan Presidensil
Sistem ini menghendaki adanya pemisahan kekuasaan secara tegas,
khususnya antara badan eksekutif dan legislatif.
Ciri sistem pemerintahan presidensil
1) Kedudukan kepala negara atau presiden disamping sebagai kepala
negara juga sebagai kepala eksekutif (pemerintahan).
2) Presiden dan parlemen masing-masing dipilih langsung oleh
rakyat melalui pemilu.
3) Kedudukan presiden dan parlemen tidak dapat saling menjatuhkan
karena keduanya dipilih dan bertanggung jawab kepada rakyat
pemilih.
4) Kenadati presiden tidak dapat dijatuhkan DPR, tetapi bila presiden
melakukan pelanggaran hukum, presiden impeachment yang
pelaksanaannya dilakukan oleh hakim tinggi dan tidak dilakukan
oleh anggota parlemen.
5) Dalam menyusun kabinet, presiden wajib meminta persetujuan
parlemen.
6) Menteri-menteri yang diangkat presiden harus tunduk dan
bertanggung jawab kepada presiden.
8
BAB III
KESIMPULAN
Demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari
rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Demokrasi didasari oleh beberapa nilai (values),
karena demokrasi dianggap tidak hanya sebagai system politik semata, tetapi juga
suatu gaya hidup serta tata masyarakat tertentu, yang karena itu juga mengandung
unsur-unsur moral. Sehingga demokrasi bukan semata mengatur kelembagaan
Negara, namun juga membantu meningkatkan hak-hak individu warga Negara dan
kehendak demokratik rakyat.
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu
kestabilan negara itu. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana
tidak bisa diubah dan menjadi statis. Secara luas berarti sistem pemerintahan itu
menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun
minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan,
ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontiniu dan
demokrasi.
9
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi telah dianggap sebagai sebuah instrumen dalam
menjalankan sebuah konsepsi negara yang ideal dalam menjawab
persoalan dan penegakan kekuasaan rakyat. Hal yang mengarah kepada
sebuah tipekal khusus dalam pengertian dalam menghasilkan
kepemimpinan dan tertib politik negara yang mendekati sempurna dalam
pengaturan hak politik masyarakat. Indonesia yang secara eksplisit
memahami dan bertegak dalam kedaulatan rakyat turut melaksanakan
demokrasi dengan variannya tersendiri. Sebuah demokrasi yang terus
tumbuh dan berkembang dalam proses transisi politiknya yang mengalami
berbagai pendewasaan perilaku politik negara dan rakyatnya, kesemuanya
adalah hal yang diharapkan akan bermuara pada sebuah kondisi
perpolitikan yang ideal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep demokrasi?
2. Apa nilai demokrasi itu?
3. Apa saja contoh penerapan demokrasi di Indonesia?
4. Apa pengertian sistem politik?
5.
Apa budaya politik itu?
6. Jelaskan pengertian sistem pemerintahan!
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang
demokrasi, yaitu tentang konsep dan nilai demokrasi, contoh penerapan
demokrasi, sistem politik dan budaya politik serta sistem pemerintahan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Demokrasi
Demokrasi merupakan wujud kebersamaan dalam Negara juga merupakan
hak sekaligus kewajiban bagi warga negara karena sistem kekuasaan yang
berlaku adalah : “Res publica” dari,oleh ,dan untuk rakyat . Demokrasi
berasal dari bahasa yunani. Yakni kata “Demos” berarti rakyat atau
penduduk suatu tempat dan “cratein” atau “demos” yang berarti kekuasaan
atau kedaulatan, dengan demikian maka demokrasi dapat diartikan
kekuasaan atau kedaulatan rakyat.
Ciri- Ciri Demokrasi
1. Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa pemerintah
tersebut mewakili keinginan rakyatnya.
2. Pengaturan yang mengorganisasikan perundingan untuk
memperoleh legitimasi didasarkan melalui pemilihan umum yang
kompetitif. Pada prakteknya minimal terdapat dua partai politik.
3. Sebagian besar orang dewasa dapat ikut serta dalam proses
pemilihan, baik sebagai calon maupun sebagai pemilih
4. Pemilihan secara rahasia dan tanpa dipaksa
5. Adanya hak-hak dasar seperti kebebasan berbicara, berkumpul,
berorganisasi dan kebebasan pers.
B. Nilai-Nilai Demokrasi
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara
melembaga
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah (peaceful change in a changing
society).
2
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur. (orderly
succession of rulers}.
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum (minimum of
coercion).
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman
(diversity)
6. Menjamin tegaknya keadilan.
C. Contoh Penerapan Demokrasi di Indonesia
Demokrasi di Indonesia bisa diterapkan dalam lingkungan sekitar,
misalnya lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat.
1. Keluarga
a) Berlaku adil terhadap semua anggota keluarga tanpa pilih
kasih
b) Memberikan kesempatan pada anggota keluarga untuk
memberikan saran, kritik demi kesejahteraan keluarga
c) Mengerjakan tugas rumah sesuai dengan perannya dalam
keluarga
d) Saling menghormati dan menyayangi
e) Menempatkan Ayah sebagai kepala keluarga
f) Melakukan rapat keluarga jika diperlukan
g) Memahami tugas & kewajiban masing-masing
h) Menempatkan anggota keluarga sesuai dengan
kedudukannya
i) Mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan
musyawarah mufakat.
j) Saling menghargai perbedaan pendapat masing-masing
anggota keluarga.
k) Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan
pribadi.
3
2. Sekolah
a) Pemilihan
organisasi
sekolah
dan
kelas
dengan
musyawarah
b) Pembagian tugas piket yang merata
c) Interaksi dan komunikasi yang lancar antara guru, siswa,
dan orang di lingkungan sekolah
d) Pelaksanaan upacara dengan bergantian
e) Menghadiri acara yang diadakan sekolah
f) Ikut berpartispasi dalam OSIS
g) Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti
pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang
lain yang relevan.
h) Memberikan usul, saran, dan pesan kepada pihak sekolah
i) Menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.
j) Hadir disekolah tepat waktu
k) Membayar SPP atau iuran wajib skolah
l) Saling menghargai pendapat orang lain.
3. Masyarakat
a) Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
b) Pemilihan organisasi masyarakat melalui musyawarah
c) Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran
yang jernih.
d) Mengikuti kegiatan yang diadakan oleh desa
e) Mengikuti kegiatan kerja bakti
f) Bersama-sama
memberikan
ususlan
demi
kemajuan
masyarakat.
g) Saling tenggang rasa sesama warga
h) Menghargai pendapat orang lain
i) Memberi usul, kritik, dan saran untuk kesejahteraan desa
j) Mengimplikasikan dana untuk desa dengan benar
k) Ikut berpartisipasi dalam iuran desa
4
l) Memecahkan masalah dengan musyawarah mufakat
D. Sistem Politik
Sistem Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari
struktur dan fungsi yang bekerja dalam suatu unit atau kesatuan
(masyarakat/negara).
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat,
prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain
untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan
kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu
sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.
Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi
dalam masyarakat yang merdeka yang menjalankan fungsi integrasi dan
adaptasi.
Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang tetap dari
hubungan – hubungan antara manusia yang melibatkan sampai dengan
tingkat tertentu, control, pengaruh, kekuasaan, ataupun wewenang.
Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan
satu sama lain yanh menunjukan suatu proses yang langsung memandang
dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan datang).
E. Budaya Politik
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam
kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik
pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati
oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat
di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang
memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.
5
Ciri-Ciri Budaya Politik
1.
adanya pengaturan kekuasaan
2.
proses pembuatan kebijakan pemerintah
3.
adanya kegiatan dari partai-partai politik
4.
perilaku dari aparat-aparat Negara
5.
adanya budaya politik menyangkut masalah legitimasi
6.
adanya gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah
7.
menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat
Faktor Penyebab Budaya Politik
1.
Tingkat pendidikan
2.
Tingkat ekonomi
3.
Reformasi politik
4.
Supremasi hukum
5.
Media komunikasi yang independen Insan Politik
Tipe-Tipe Budaya Politik
1. Budaya politik parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi
politiknya sangat rendah. Budaya politik suatu masyarakat dapat di
katakan Parokial apabila frekuensi orientasi mereka terhadap empat
dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki
perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut.
2. Budaya politik kaula (subjek),yaitu budaya politik yang masyarakat
yang bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya
tetapi masih bersifat pasif.
3. Budaya politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan
kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan
opininya dan aktif dalam kegiatan politik.
F. Sistem Pemerintahan
Menurut doktrin hukum Tata Negara pengertian sistem pemerintahan
negara dapat dibagi kedalam tiga (3) pengertian, yaitu
6
a. Sistem pemrintahan dalam arti paling luas yakni tatanan yang berupa
struktur dari suatu negara dengan menitikberatkan pada hubungan
antara negara dengan rakyat
b. Sistem pemerintahan dalam arti luas yakni suatu tatanan atau
struktur pemerintahan negara yang bertitik tolak dari hubungan
antara semua organ negara termasuk hubungan anatara pemerintah
pusat dengan bagian-bagian yang terdapat didalam negara ditingkat
lokal.
c. Sistem pemerintahan dalam arti sempit yakni suatu tatanan atau
struktur pemerintahan yang bertitik tolak dari hubungan sebagian
organ negara ditingkat pusat, khususnya antara eksekutif dan
legislatif.
Klasifikasi Sistem Pemerintahan
a. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem pemerintahan parlementer menitikberatkan pada hubungan
antara organ negara pemegang kekuasaan eksekutif dan legislatif.
Negara yang menganut sistem ini, kabinet atau pemerintahnya
tidak stabil karena sewaktu-waktu dapat dijatuhkan oleh parlemen
dengan mosi tidak percaya.
Ciri sistem pemerintahan parlementer
1) Raja, Ratu, Presiden, dan sebagainya adalah kepala negara dan
kepala negara tidak bertanggungjawab atas kebijakan yang diambil
oleh kabinet.
2) Eksekutif (Kabinet) bertangungjawab kepada legislatif dan kabinet
mengembalikan mandatnya kepada kepala negara bila parlemen
mengeluarkan mosi tidak percaya kepada menteri tertentu atau
seluruh menteri.
3) Dalam sistem dua partai, yang ditunjuk sebagai penyusun kabinet
sekaligus perdana menteri adalah ketua partai yang menang dalam
pemilu sedangkan partai yang kalah menjadi oposisi.
7
4) Dalam sistem banyak partai, penyusun kabinet harus membentuk
kabinet secara koalisi untuk mendapat dukungan kepercayaan dari
parlemen.
Contoh negara yang menerapkan sistem ini adalah Inggris, Malaysia,
Jepang, dan sebagainya.
b. Sistem Pemerintahan Presidensil
Sistem ini menghendaki adanya pemisahan kekuasaan secara tegas,
khususnya antara badan eksekutif dan legislatif.
Ciri sistem pemerintahan presidensil
1) Kedudukan kepala negara atau presiden disamping sebagai kepala
negara juga sebagai kepala eksekutif (pemerintahan).
2) Presiden dan parlemen masing-masing dipilih langsung oleh
rakyat melalui pemilu.
3) Kedudukan presiden dan parlemen tidak dapat saling menjatuhkan
karena keduanya dipilih dan bertanggung jawab kepada rakyat
pemilih.
4) Kenadati presiden tidak dapat dijatuhkan DPR, tetapi bila presiden
melakukan pelanggaran hukum, presiden impeachment yang
pelaksanaannya dilakukan oleh hakim tinggi dan tidak dilakukan
oleh anggota parlemen.
5) Dalam menyusun kabinet, presiden wajib meminta persetujuan
parlemen.
6) Menteri-menteri yang diangkat presiden harus tunduk dan
bertanggung jawab kepada presiden.
8
BAB III
KESIMPULAN
Demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari
rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Demokrasi didasari oleh beberapa nilai (values),
karena demokrasi dianggap tidak hanya sebagai system politik semata, tetapi juga
suatu gaya hidup serta tata masyarakat tertentu, yang karena itu juga mengandung
unsur-unsur moral. Sehingga demokrasi bukan semata mengatur kelembagaan
Negara, namun juga membantu meningkatkan hak-hak individu warga Negara dan
kehendak demokratik rakyat.
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu
kestabilan negara itu. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana
tidak bisa diubah dan menjadi statis. Secara luas berarti sistem pemerintahan itu
menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun
minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan,
ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontiniu dan
demokrasi.
9