Tentang Keselamatan Kerja di lab
Un da n g Un da n g N o. 1 Ta h u n 1 9 7 0
Te n t a n g : Ke se la m a t a n Ke r j a
Oleh
Nom or
Tanggal
Sum ber
:
:
:
:
PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A
1 TAHUN 1970 ( 1/ 1970)
12 JANUARI 1970 ( JAKARTA)
LN 1970/ 1; TLN NO. 2918
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Presiden Republik I ndonesia,
Menim bang:
a.
bahwa set iap t enaga kerj a berhak m endapat perlindungan at as
keselam at annya dalam
m elakukan pekerj aan unt uk kesej aht eraan
hidup dan m eningkat kan produksi sert a produkt ivit as Nasional;
b.
bahwa set iap orang lainnya yang berada di t em pat kerj a perlu
t erj am in pula keselam at annya;
c.
bahwa set iap sum ber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara
am an dan effisien;
d.
bahwa berhubung dengan it u perlu diadakan segala daya- upaya unt uk
m em bina norm a- norm a perlindungan kerj a;
e.
bahwa pem binaan norm a- norm a it u perlu diwuj udkan dalam Undangundang
yang
m em uat
ket ent uan- ket ent uan
um um
t ent ang
keselam at an kerj a yang sesuai dengan perkem bangan m asyarakat ,
indust rialisasi, t eknik dan t eknologi;
Mengingat :
1.
Pasal- pasal 5, 20 dan 27 Undang- Undang Dasar 1945;
2.
Pasal- pasal 9 dan 10 Undang- undang No. 14 Tahun 1969 t ent ang
Ket ent uan- ket ent uan Pokok m engenai Tenaga Kerj a ( Lem baran
Negara Republik I ndonesia Tahun 1969 No. 55, Tam bahan Lem baran
Negara No. 2912) ;
Dengan perset uj uan Dewan Perwakilan Rakyat Got ong- Royong.
MEMUTUSKAN :
1.
Mencabut :
Veiligheidsreglem ent Tahun 1910 ( St bl. No. 406) ,
2.
Menet apkan :
UNDANG- UNDANG TENTANG KESELAMATAN KERJA.
BAB I .
TENTANG I STI LAH- I STI LAH
Pasal 1
Dalam Undang- undang ini yang dim aksudkan dengan :
( 1)
" t em pat kerj a" ialah t iap ruangan at au lapangan, t ert ut up at au
t erbuka, bergerak at au t et ap, dim ana t enaga kerj a bekerj a, at au yang
sering dim asuki t enaga kerj a unt uk keperluan suat u usaha dan di
m ana t erdapat sum ber at au sum ber- sum ber bahaya sebagaim ana
diperinci dalam pasal 2;
t erm asuk t em pat kerj a ialah sem ua ruangan, lapangan, halam an dan
sekelilingnya yang m erupakan bagian- bagian at au yang berhubungan
dengan t em pat kerj a t ersebut ;
( 2)
" pengurus" ialah orang yang m em punyai t ugas m em im pin langsung
sesuat u t em pat kerj a at au bagiannya yang berdiri sendiri;
( 3)
" pengusaha" ialah :
a.
orang at au badan hukum yang m enj alankan sesuat u usaha
m ilik sendiri dan unt uk keperluan it u m em pergunakan t em pat
kerj a;
b.
orang at au badan hukum yang secara berdiri sendiri
m enj alankan sesuat u usaha bukan m iliknya dan unt uk
keperluan it u m em pergunakan t em pat kerj a;
c.
orang at au badan hukum , yang di I ndonesia m ewakili orang
at au badan hukum t erm aksud pada ( a) dan ( b) , j ikalau yang
diwakili berkedudukan di luar I ndonesia.
( 4)
" direkt ur" ialah pej abat yang dit unj uk oleh Ment eri Tenaga Kerj a unt uk
m elaksanakan Undang- undang ini;
( 5)
" pegawai pengawas" ialah pegawai t eknis berkeahlian khusus dari
Depart em en Tenaga Kerj a;
( 6)
" ahli keselam at an kerj a" ialah t enaga t eknis berkeahlian khusus dari
luar Depart em en Tenaga Kerj a yang dit unj uk oleh Ment eri Tenaga
Kerj a unt uk m engaw asi dit aat inya Undang- undang ini.
BAB I I .
RUANG LI NGKUP
Pasal 2.
( 1)
Yang diat ur oleh Undang- undang ini ialah keselam at an kerj a dalam
segala t em pat kerj a, baik di darat , di dalam t anah, di perm ukaan air,
di dalam air m aupun di udara, yang berada di dalam wilayah
kekuasaan hukum Republik I ndonesia.
( 2)
Ket ent uan- ket ent uan dalam ayat ( 1) t ersebut berlaku dalam t em pat
kerj a di m ana :
a.
dibuat , dicoba, dipakai at au dipergunakan m esin, pesawat , alat ,
perkakas, peralat an at au inst alasi yang berbahaya at au dapat
m enim bulkan kecelakaan, kebakaran at au peledakan;
b.
dibuat , diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut
at au disim pan bahan at au barang yang : dapat m eledak, m udah
t erbakar, m enggigit , beracun, m enim bulkan infeksi, bersuhu
t inggi;
c.
dikerj akan pem bangunan, perbaikan, perawat an, pem bersihan
at au pem bongkaran rum ah, gedung at au bangunan lainnya,
t erm asuk bangunan pengairan, saluran at au t erowongan di
bawah t anah dan sebagainya at au dim ana dilakukan pekerj aan
persiapan;
d.
dilakukan usaha : pert anian, perkebunan, pem bukaan hut an,
pengerj aan hut an, pengolahan kayu at au hasil hut an lainnya,
pet ernakan, perikanan dan lapangan kesehat an;
e.
dilakukan usaha pert am bangan dan pengolahan : em as, perak,
logam at au bij ih logam lainnya, bat u- bat uan, gas, m inyak at au
m ineral lainnya, baik di perm ukaan at au di dalam bum i,
m aupun di dasar perairan; dilakukan pengangkut an barang,
binat ang at au m anusia, baik di darat an, m elalui t erowongan, di
perm ukaan air, dalam air m aupun di udara;
g.
dikerj akan bongkar- m uat barang m uat an di kapal, perahu,
derm aga, dok, st asiun at au gudang;
h.
dilakukan penyelam an, pengam bilan benda dan pekerj aan lain
di dalam air;
i.
dilakukan pekerj aan dalam ket inggian di at as perm ukaan t anah
at au perairan;
j.
dilakukan pekerj aan di bawah t ekanan udara at au suhu yang
t inggi at au rendah;
k.
dilakukan pekerj aan yang m engandung bahaya t ert im bun
t anah, kej at uhan, t erkena pelant ingan benda, t erj at uh at au
t erperosok, hanyut at au t erpelant ing;
l.
dilakukan pekerj aan dalam t angki, sum ur at au lobang;
m.
t erdapat at au m enyebar suhu, kelem baban, debu, kot oran, api,
asap, uap, gas, hem busan angin, cuaca, sinar at au radiasi,
suara at au get aran;
n.
dilakukan pem buangan at au pem usnahan sam pah at au lim bah;
o.
dilakukan pem ancaran, penyiaran at au penerim aan radio, radar,
t elevisi at au t elepon;
p.
dilakukan pendidikan, pem binaan, percobaan, penyelidikan at au
riset ( penelit ian) yang m enggunakan alat t eknis;
( 3)
q.
dibangkit kan, dirubah, dikum pulkan, disim pan, dibagi- bagikan
at au disalurkan list rik, gas, m inyak at au air;
r.
diput ar film , dipert unj ukkan sandiwara at au diselenggarakan
rekreasi lainnya yang m em akai peralat an, inst alasi list rik at au
m ekanik.
Dengan perat uran perundangan dapat dit unj uk sebagai t em pat kerj a,
ruangan- ruangan at au lapangan- lapangan lainnya yang dapat
m em bahayakan keselam at an at au kesehat an yang bekerj a dan at au
yang berada di ruangan at au lapangan it u dan dapat dirubah perincian
t ersebut dalam ayat ( 2) .
BAB I I I .
SYARAT- SYARAT KESELAMATAN KERJA.
Pasal 3.
( 1)
Dengan perat uran perundangan dit et apkan syarat - syarat keselam at an
kerj a unt uk :
a.
m encegah dan m engurangi kecelakaan;
b.
m encegah, m engurangi dan m em adam kan kebakaran;
c.
m encegah dan m engurangi bahaya peledakan;
d.
m em beri kesem pat an at au j alan m enyelam at kan diri pada
wakt u kebakaran at au kej adian- kej adian lain yang berbahaya;
e.
m em beri pert olongan pada kecelakaan;
f.
m em beri alat - alat perlindungan diri pada para pekerj a;
g.
m encegah dan m engendalikan t im bul at au m enyebarluasnya
suhu, kelem baban, debu, kot oran, asap, uap, gas, hem busan
angin, cuaca, sinar at au radiasi, suara dan get aran;
h.
m encegah dan m engendalikan t im bulnya penyakit akibat kerj a
baik physik m aupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan;
i.
m em peroleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j.
m enyelenggarakan suhu dan lem bab udara yang baik;
k.
m enyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l.
( 2)
m em elihara kebersihan, kesehat an dan ket ert iban;
m.
m em peroleh keserasian ant ara t enaga
lingkungan, cara dan proses kerj anya;
kerj a,
alat
n.
m engam ankan
dan
m em perlancar
binat ang, t anam an at au barang;
o.
m engam ankan dan m em elihara segala j enis bangunan;
p.
m engam ankan dan m em perlancar pekerj aan bongkar- m uat ,
perlakuan dan penyim panan barang;
q.
m encegah t erkena aliran list rik yang berbahaya;
r.
m enyesuaikan dan m enyem purnakan pengam anan pada
pekerj aan yang bahaya kecelakaannya m enj adi bert am bah
t inggi.
pengangkut an
kerj a,
orang,
Dengan perat uran perundangan dapat dirubah perincian sepert i
t ersebut dalam ayat ( 1) sesuai dengan perkem bangan ilm u
penget ahuan, t eknik dan t eknologi sert a pendapat an- pendapat an baru
di kem udian hari.
Pasal 4.
( 1)
Dengan perat uran perundangan dit et apkan syarat - syarat keselam at an
kerj a dalam perencanaan, pem buat an, pengangkut an, peredaran,
perdagangan, pem asangan, pem akaian, penggunaan, pem eliharaan
dan penyim panan bahan, barang, produk t eknik dan aparat produksi
yang m engandung dan dapat m enim bulkan bahaya kecelakaan.
( 2)
Syarat - syarat t ersebut m em uat prinsip- prinsip t eknik ilm iah m enj adi
suat u kum pulan ket ent uan yang disusun secara t erat ur,j elas dan
prakt is yang m encakup bidang konst ruksi, bahan, pengolahan dan
pem buat an, perlengkapan alat - alat perlindungan, penguj ian dan
pengesyahan, pengepakan at au pem bungkusan, pem berian t andat anda pengenal at as bahan, barang, produk t eknis dan aparat produksi
guna m enj am in keselam at an barang- barang it u sendiri, keselam at an
t enaga kerj a yang m elakukannya dan keselam at an um um .
( 3)
Dengan perat uran perundangan dapat dirubah perincian sepert i
t ersebut dalam ayat ( 1) dan ( 2) : dengan perat uran perundangan
dit et apkan siapa yang berkewaj iban m em enuhi dan m ent aat i syarat syarat keselam at an t ersebut .
BAB I V.
PENGAWASAN
Pasal 5.
( 1)
Direkt ur m elakukan pelaksanaan um um t erhadap Undang- undang ini,
sedangkan para pegawai pengawas dan ahli keselam at an kerj a
dit ugaskan m enj alankan pengawasan langsung t erhadap dit aat inya
Undang- undang ini dan m em bant u pelaksanaannya.
( 2)
Wewenang dan kewaj iban direkt ur, pegawai pengawas dan ahli
keselam at an kerj a dalam m elaksanakan Undang- undang ini diat ur
dengan perat uran perundangan.
Pasal 6.
( 1)
Barangsiapa t idak dapat m enerim a keput usan direkt ur
m engaj ukan perm ohonan banding kepada Panit ia Banding.
dapat
( 2)
Tat a- cara perm ohonan banding, susunan Panit ia Banding, t ugas
Panit ia Banding dan lain- lainnya dit et apkan oleh Ment eri Tenaga Kerj a.
( 3)
Keput usan Panit ia Banding t idak dapat dibanding lagi.
Pasal 7.
Unt uk pengawasan berdasarkan Undang- undang ini pengusaha harus
m em bayar ret ribusi m enurut ket ent uan- ket ent uan yang akan diat ur dengan
perat uran perundangan.
Pasal 8.
( 1)
Pengurus diwaj ibkan m em eriksakan kesehat an badan, kondisi m ent al
dan kem am puan fisik dari t enaga kerj a yang akan dit erim anya
m aupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat - sifat pekerj aan yang
diberikan padanya.
( 2)
Pengurus diwaj ibkan m em eriksakan sem ua t enaga kerj a yang berada
di bawah pim pinannya, secara berkala pada dokt er yang dit unj uk oleh
pengusaha dan dibenarkan oleh direkt ur.
( 3)
Norm a- norm a m engenai penguj ian keselam at an dit et apkan dengan
perat uran perundangan.
BAB V.
PEMBI NAAN.
Pasal 9.
( 1)
Pengurus diwaj ibkan m enunj ukkan dan m enj elaskan pada t iap t enaga
kerj a baru t ent ang :
a.
Kondisi- kondisi dan bahaya- bahaya sert a yang dapat t im bul
dalam t em pat kerj anya;
b.
Sem ua pengam anan dan alat - alat perlindungan yang diharuskan
dalam t em pat kerj anya;
c.
Alat - alat
perlindungan
bersangkut an;
d.
Cara- cara dan
pekerj aannya.
sikap
diri
yang
bagi
t enaga
am an
dalam
kerj a
yang
m elaksanakan
( 2)
Pengurus
hanya
dapat
m em pekerj akan
t enaga
kerj a
yang
bersangkut an set elah ia yakin bahwa t enaga kerj a t ersebut t elah
m em aham i syarat - syarat t ersebut di at as.
( 3)
Pengurus diwaj ibkan m enyelenggarakan pem binaan bagi sem ua
t enaga kerj a yang berada di bawah pim pinannya, dalam pencegahan
kecelakaan dan pem berant asan kebakaran sert a peningkat an
keselam at an dan kesehat an kerj a, pula dalam pem berian pert olongan
pert am a pada kecelakaan.
( 4)
Pengurus diwaj ibkan m em enuhi dan m ent aat i sem ua syarat - syarat
dan ket ent uan- ket ent uan yang berlaku bagi usaha dan t em pat kerj a
yang dij alankannya.
BAB VI .
PANI TI A PEMBI NA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pasal 10.
( 1)
Ment eri Tenaga Kerj a berwenang m em bent uk Panit ia Pem bina
Keselam at an dan Kesehat an Kerj a guna m em perkem bangkan kerj asam a, saling pengert ian dan part isipasi efekt if dari pengusaha at au
pengurus dan t enaga kerj a dalam t em pat - t em pat kerj a unt uk
m elaksanakan t ugas dan kew aj iban bersam a di bidang keselam at an
dan kesehat an kerj a, dalam rangka m elancarkan usaha berproduksi.
( 2)
Susunan Panit ia Pem bina Keselam at an dan Kesehat an Kerj a, t ugas
dan lain- lainnya dit et apkan oleh Ment eri Tenaga Kerj a.
BAB VI I .
KECELAKAAN.
Pasal 11.
( 1)
Pengurus diwaj ibkan m elaporkan t iap kecelakaan yang t erj adi dalam
t em pat kerj a yang dipim pinnya, pada pej abat yang dit unj uk oleh
Ment eri Tenaga Kerj a.
( 2)
Tat a- cara pelaporan dan pem eriksaan kecelakaan oleh pegawai
t erm aksud dalam ayat ( 1) diat ur dengan perat uran perundangan.
BAB VI I I .
KEWAJI BAN DAN HAK TENAGA KERJA.
Pasal 12.
Dengan perat uran perundangan diat ur kewaj iban dan at au hak t enaga kerj a
unt uk :
a.
Mem berikan ket erangan yang benar bila
pengawas dan at au ahli keselam at an kerj a;
dim int a
b.
Mem akai alat - alat perlindungan diri yang diwaj ibkan;
c.
Mem enuhi dan m ent aat i sem ua
kesehat an kerj a yang diwaj ibkan;
d.
Mem int a pada pengurus agar dilaksanakan sem ua syarat keselam at an
dan kesehat an kerj a yang diwaj ibkan;
e.
Menyat akan keberat an kerj a pada pekerj aan di m ana syarat
keselam at an dan kesehat an kerj a sert a alat - alat perlindungan diri
yang diwaj ibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal- hal khusus
dit ent ukan lain oleh pegawai pengawas dalam bat as- bat as yang m asih
dapat dipert anggung- j awabkan.
syarat - syarat
oleh
pegawai
keselam at an
dan
BAB I X.
KEWAJI BAN BI LA MEMASUKI TEMPAT KERJA.
Pasal 13.
Barangsiapa akan m em asuki sesuat u t em pat kerj a, diwaj ibkan m ent aat i
sem ua pet unj uk keselam at an kerj a dan m em akai alat - alat perlindungan diri
yang diwaj ibkan.
BAB X.
KEWAJI BAN PENGURUS.
Pasal 14.
Pengurus diwaj ibkan :
a.
Secara t ert ulis m enem pat kan dalam t em pat kerj a yang dipim pinnya,
sem ua syarat keselam at an kerj a yang diwaj ibkan, sehelai Undangundang ini dan sem ua perat uran pelaksanaannya yang berlaku bagi
t em pat kerj a yang bersangkut an, pada t em pat - t em pat yang m udah
dilihat dan t erbaca dan m enurut pet unj uk pegawai pengawas at au ahli
keselam at an kerj a;
b.
Mem asang dalam t em pat kerj a yang dipim pinnya, sem ua gam bar
keselam at an kerj a yang diwaj ibkan dan sem ua bahan pem binaan
lainnya, pada t em pat - t em pat yang m udah dilihat dan t erbaca m enurut
pet unj uk pegawai pengawas at au ahli Keselam at an Kerj a;
c.
Menyediakan secara cum a- cum a, sem ua alat perlindungan diri yang
diwaj ibkan pada t enaga kerj a yang berada di bawah pim pinannya dan
m enyediakan bagi set iap orang lain yang m em asuki t em pat kerj a
t ersebut , disert ai dengan pet unj uk- pet unj uk yang diperlukan m enurut
pet unj uk pegawai pengawas at au ahli keselam at an kerj a.
BAB XI .
KETENTUAN- KETENTUAN PENUTUP.
Pasal 15.
( 1)
Pelaksanaan ket ent uan t ersebut pada pasal- pasal di at as diat ur lebih
lanj ut dengan perat uran perundangan.
( 2)
Perat uran perundangan t ersebut pada ayat ( 1) dapat m em berikan
ancam an pidana at as pelanggaran perat urannya dengan hukum an
kurungan selam a- lam anya 3 ( t iga) bulan at au denda set inggit ingginya Rp. 100.000,- ( serat us ribu rupiah) .
( 3)
Tindak pidana t ersebut adalah pelanggaran.
Pasal 16.
Pengusaha yang m em pergunakan t em pat - t em pat kerj a yang sudah ada pada
wakt u Undang- undang ini m ulai berlaku w aj ib m engusahakan di didalam sat u
t ahun sesudah Undang- undang ini m ulai berlaku, unt uk m em enuhi
ket ent uan- ket ent uan m enurut at au berdasarkan Undang- undang ini.
Pasal 17.
Selam a perat uran perundangan unt uk m elaksanakan ket ent uan dalam
Undang- undang ini belum dikeluarkan, m aka perat uran dalam bidang
keselam at an kerj a yang ada pada wakt u Undang- undang ini m ulai berlaku,
t et api berlaku sepanj ang t idak bert ent angan dengan Undang- undang ini.
Pasal 18.
Undang- undang ini disebut " UNDANG- UNDANG KESELAMATAN KERJA" dan
m ulai berlaku pada hari diundangkan.
Agar supaya set iap orang dapat m enget ahuinya, m em erint ahkan
pengundangan Undang- undang ini dengan penem pat an dalam Lem baran
Negara Republik I ndonesia.
Disahkan di Jakart a
Pada t anggal 12 Januari 1970.
PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,
SOEHARTO.
Jenderal T.N.I .
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 12 Januari 1970.
SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A,
ALAMSJAH
Mayor Jenderal T.N.I .
PENJELASAN ATAS :
UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA.
:
PENJELASAN UMUM
Veiligheidsreglem ent yang ada sekarang dan berlaku m ulai 1910 ( St bl.
No. 406) dan sem enj ak it u di sana- sini m engalam i perobahan m engenai
soal- soal yang t idak begit u berart i, t ernyat a dalam banyak hal sudah
t erbelakang dan perlu diperbaharui sesuai dengan perkem bangan perat uran
perlindungan t enaga kerj a lainnya dan perkem bangan sert a kem aj uan
t eknik, t eknologi dan indust rialisasi di Negara kit a dewasa ini dan unt uk
selanj ut nya.
Mesin- m esin, alat - alat , pesaw at - pesawat baru dan sebagainya yang serba
pesik banyak dipakai sekarang ini, bahan- bahan t ehnis baru banyak diolah
dan dipergunakan, sedangkan m ekanisasi dan elekt rifikasi diperluas di m anam ana.
Dengan m aj unya indust rialisasi, m ekanisasi, elekt rifikasi dan
m odernisasi, m aka dalam kebanyakan hal berlangsung pulalah peningkat an
int ensit et kerj a operasionil dan t em po kerj a para pekerj a. Hal- hal ini
m em erlukan pengerahan t enaga secara int ensief pula dari para pekerj a.
Kelelahan, kurang perhat ian akan hal- hal lain, kehilangan keseim bangan dan
lain- lain m erupakan akibat dari padanya dan m enj adi sebab t erj adinya
kecelakaan.
Bahan- bahan yang m engandung racun, m esin- m esin, alat - alat ,
pesawat - pesawat dan sebagainya yang serba pelik sert a cara- cara kerj a
yang buruk, kekurangan ket ram pilan dan lat ihan kerj a, t idak adanya
penget ahuan t ent ang sum ber bahaya yang baru, senant iasa m erupakan
sum ber- sum ber bahaya dan penyakit - penyakit akibat kerj a. Maka dapat lah
difaham i perlu adanya penget ahuan keselam at an kerj a dan kesehat an kerj a
yang m aj u dan t epat .
Selanj ut nya dengan perat uran yang m aj u akan dicapai keam anan
yang baik dan realist is yang m erupakan fakt or sangat pent ing dalam
m em berikan rasa t ent ram , kegiat an dan kegairahan bekerj a pada t enagakerj a yang bersangkut an dan hal ini dapat m em pert inggi m ut u pekerj aan,
m eningkat kan produksi dan produkt ivit as kerj a.
Pengawasan berdasarkan Veiligheidsreglem ent seluruhnya bersifat
repressief.
Dalam Undang- undang ini diadakan perobahan prinsipiil dengan
m erobahnya m enj adi lebih diarahkan pada sifat prevent ief.
Dalam prakt ek dan pengalam an dirasakan perlu adanya pengat uran
yang baik sebelum perusahaan- perusahaan, pabrik- pabrik at au bengkelbengkel didirikan, karena am at lah sukar unt uk m erobah at au m erom bak
kem bali apa yang t elah dibangun dan t erpasang di dalam nya guna
m em enuhi syarat - syarat keselam at an kerj a yang bersangkut an.
Perat uran baru ini dibandingkan dengan yang lam a, banyak
m endapat kan perobahan- perobahan yang pent ing, baik dalam isi, m aupun
bent uk dan sist im at ikanya.
Pem baruan dan perluasannya adalah m engenai :
1.
Perluasan ruang lingkup.
2.
Perobahan pengawasan repressief m enj adi prevent ief.
3.
Perum usan t eknis yang lebih t egas.
4.
Penyesuaian t at a- usaha sebagaim ana diperlukan bagi pelaksanaan
pengawasan.
5.
Tam bahan
pengat uran
pem binaan
m anagem ent dan Tenaga Kerj a.
6.
Tam bahan pengat uran m endirikan Panit ya Pem bina Keselam at an Kerj a
dan Kesehat an Kerj a.
7.
Tam bahan pengat uran pem ungut an ret ribusi t ahunan.
Keselam at an
Kerj a
bagi
PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.
Pasal 1.
Ayat ( 1) .
Dengan perum usan ini ruang lingkup bagi berlakunya Undang- undang ini
j elas dit ent ukan oleh t iga unsur:
1.
Tem pat dim ana dilakukan pekerj aan bagi sesuat u usaha,
2.
Adanya t enaga kerj a yang bekerj a disana,
3.
Adanya bahaya kerj a dit em pat it u.
Tidak selalu t enaga kerj a harus sehari- hari bekerj a dalam sesuat u
t em pat kerj a. Sering pula m ereka unt uk wakt u- wakt u t ert ent u harus
m em asuki ruangan- ruangan unt uk m engont rol, m enyet el, m enj alankan
inst alasi- inst alasi, set elah m ana m ereka keluar dan bekerj a selanj ut nya di
lain t em pat .
I nst alasi- inst alasi it u dapat m erupakan sum ber- sum ber bahaya dan
dengan dem ikian haruslah m em enuhi syarat - syarat keselam at an kerj a yang
berlaku baginya, agar set iap orang t erm asuk t enaga kerj a yang
m em asukinya dan at au unt uk m engerj akan sesuat u disana, w alaupun unt uk
j angka wakt u pendek, t erj am in keselam at annya.
I nst alasi- inst alasi dem ikian it u m isalnya rum ah- rum ah, t ransform at or,
inst alasi pom pa air yang set elah dihidupkan berj alan ot om at is, ruanganruangan inst alasi radio, list rik t egangan t inggi dan sebagainya.
Sum ber berbahaya adakalanya m em punyai daerah pengaruh yang
m eluas. Dengan ket ent uan dalam ayat ini prakt is daerah pengaruh ini
t ercakup dan dapat lah diam bil t indakan- t indakan penyelam at an yang
diperlukan. Hal ini sekaligus m enj am in kepent ingan um um .
Misalnya suat u pabrik dim ana diolah bahan- bahan kim ia yang
berbahaya dan dipakai sert a dibuang banyak air yang m engandung zat - zat
yang berbahaya.
Bila air buangan dem ikian it u dialirkan at au dibuang begit u saj a ke
dalam sungai m aka air sungai it u m enj adi berbahaya, akan dapat
m engganggu kesehat an m anusia, t ernak ikan dan pert um buhan t anam t anam an.
Karena it u unt uk air bungan it u harus diadakan penam pungannya
t ersendiri at au dikerj akan pengolahan t erdahulu, dim ana zat - zat kim ia di
dalam nya dihilangkan at au dinet raliseer, sehingga airnya it u t idak berbahaya
lagi dan dapat dialirkan kedalam sungai.
Dalam pelaksanaan Undang- undang ini dipakai pengert ian t ent ang
t enaga kerj a sebagaim ana dim uat dalam Undang- undang t ent ang ket ent uanket ent uan Pokok Mengenai Tenaga Kerj a, m aka dipandang t idak perlu di
m uat definisi it u dalam Undang- undang ini.
Usaha- usaha yang dim aksud dalam Undang- undang ini t idak harus
selalu m em punyai m ot if ekonom i at au m ot if keunt ungan, t api dapat
m erupakan usaha- usaha sosial sepert i perbengkelan di Sekolah- sekolah
t eknik, usaha rekreasi- rekreasi dan di rum ah- rum ah sakit , di m ana
dipergunakan inst alasi- inst alasi list rik dan at au m ekanik yang berbahaya.
Ayat ( 2)
Cukup j elas.
Ayat ( 3)
Cukup j elas.
Ayat ( 4)
Cukup j elas.
Ayat ( 5)
Cukup j elas.
Ayat ( 6) .
Guna pelaksanaan Undang- undang ini diperlukan pengawasan dan
unt uk ini diperlukan st af- st af t enaga- t enaga pengaw as yang
kuant it at ief cukup besar sert a berm ut u.
Tidak saj a diperlukan keahlian dan penguasaan t eorit is bidang- bidang
spesialisasi yang beraneka ragam , t api m ereka harus pula m em punyai
banyak pengalam an di bidangnya.
St af dem ikian it u t idak didapat kan dan sukar dihasilkan di Depart em en
Tenaga Kerj a saj a.
Karena it u dengan ket ent uan dalam ayat ini Ment eri Tenaga Kerj a
dapat m enunj uk t enaga- t enaga ahli dim aksud yang berada di I nst ansiinst ansi Pem erint ah dan at au Swast a unt uk dapat m em form eer
Personalia operasionil yang t epat .
Maka dengan dem ikian Ment eri Tenaga Kerj a dapat m endesent ralisir
pelaksanaan pengawasan at as dit aat inya Undang- undang ini secara
m eluas, sedangkan POLI CY NASI ONALNYA t et ap m enj adi TANGGUNGJAWABNYA
dan
berada
di
t angannya,
sehingga
t erj am in
pelaksanaannya secara SERAGAM dan SERASI bagi seluruh I ndonesia.
Pasal 2.
Ayat ( 1) .
Mat eri yang diat ur dalam Undang- undang ini m engikut i perkem bangan
m asyarakat dan kem aj uan t eknik, t eknologi sert a senant iasa akan
dapat sesuai dengan perkem bangan proses indust rialisasi Negara kit a
dalam rangka Pem bangunan Nasional Selanj ut nya akan dikeluarkan
perat uran- perat uran organiknya, t erbagi baik at as dasar pem bidangan
t eknis m aupun at as dasar pem bidangan indust ri secara sekt oral.
Set elah
Undang- undang
ini,
diadakanlah
Perat uran- perat uran
perundangan Keselam at an Kerj a bidang List rik, Uap, Radiasi dan
sebagainya, pula perat uran perundangan Keselam at an Kerj a sekt oral,
baik di darat , di laut m aupun di udara.
Ayat ( 2) .
Dalam ayat ini diperinci sum ber- sum ber bahaya yang dikenal dewasa
ini yang bert alian dengan:
1.
Keadaan m esin- m esin, pesaw at - pesawat , alat - alat kerj a sert a
peralat an lainnya, bahan- bahan dan sebagainya.
2.
Lingkungan,
3.
Sifat pekerj aan.
4.
Cara kerj a.
5.
Proses produksi.
Ayat ( 3) .
Dengan ket ent uan dalam ayat ini dim ungkinkan diadakan perubahanperobahan at as perincian yang dim aksud sesuai dengan pendapat anpendapat an baru kelak kem udian hari, sehingga Undang- undang ini,
dalam pelaksanaannya t et ap berkem bang.
Pasal 3.
Ayat ( 1) .
Dalam ayat ini dicant um kan arah dan sasaran- sasaran secara konkrit
yang harus dipenuhi oleh syarat - syarat keselam at an kerj a yang akan
dikeluarkan.
Ayat ( 2) .
Cukup j elas.
Pasal 4.
Ayat ( 1) .
Syarat - syarat keselam at an kerj a yang m enyangkut perencanaan dan
pem buat an diberikan pert am a- t am a pada perusahaan pem buat a at au
produsen dari barang- barang t ersebut , sehingga kelak dalam
pengangkut an dan sebagainya it u barang- barang it u sendiri t idak
berbahaya bagi t enaga kerj a yang bersangkut an dan bagi um um ,
kem udian pada perusahaan- perusahaan yang m em perlakukannya
selanj ut nya yakni yang m engangkut nya, yang m engedarkannya,
m em perdagangkannya,
m em asangnya,
m em akainya
at au
m em pergunakannya, m em eliharanya dan m enyim pannya.
Syarat - syarat t ersebut di at as berlaku pula bagi barang- barang yang
didat angkan dari luar negeri.
Ayat ( 2) .
Dalam ayat ini dit et apkan secara konkrit ket ent uan- ket ent uan yang
harus dipenuhi oleh syarat - syarat yang dim aksud.
Ayat ( 3) .
Cukup j elas.
Pasal 5
Cukup j elas.
Pasal 6.
Cukup j elas.
Panit ia Banding ialah Panit ia Teknis, yang anggot a- anggot anya t erdiri dari
ahli- ahli dalam bidang yang diperlukan.
Pasal 7.
Cukup j elas.
Pasal 8.
Cukup j elas.
Pasal 9.
Cukup j elas.
Pasal 10.
Ayat ( 1) .
Panit ia Pem bina Keselam at an dan Kesehat an Kerj a bert ugas m em beri
pert im bangan dan dapat m em bant u pelaksanaan usaha pencegahan
kecelakaan dalam ,perusahaan yang bersangkut an sert a dapat
m em berikan penj elasan dan penerangan efekt if pada para pekerj a
yang bersangkut an.
Ayat ( 2) .
Panit ia Pem bina Keselam at an dan Kesehat an Kerj a m erupakan suat u
Badan yang t erdiri dari unsur- unsur penerim a kerj a, pem beri kerj a
dan pem erint ah ( t ripart it e) .
Pasal 11.
Cukup j elas.
Pasal 12.
Cukup j elas.
Pasal 13.
Yang dim aksud dengan barang siapa ialah set iap orang baik yang
bersangkut an m aupun t idak bersangkut an dengan pekerj aan di t em pat kerj a
it u.
Pasal 14.
Cukup j elas.
Pasal 15.
Cukup j elas.
Pasal 16.
Cukup j elas.
Pasal 17.
Perat uran- perat uran Keselam at an Kerj a yang dit et apkan berdasarkan
veiligheidsreglem ent 1910 dianggap dit et apkan berdasarkan Undang- undang
ini sepanj ang t idak bert ent angan dengannya.
Pasal 18.
Cukup j elas.
______________________________________
Te n t a n g : Ke se la m a t a n Ke r j a
Oleh
Nom or
Tanggal
Sum ber
:
:
:
:
PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A
1 TAHUN 1970 ( 1/ 1970)
12 JANUARI 1970 ( JAKARTA)
LN 1970/ 1; TLN NO. 2918
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Presiden Republik I ndonesia,
Menim bang:
a.
bahwa set iap t enaga kerj a berhak m endapat perlindungan at as
keselam at annya dalam
m elakukan pekerj aan unt uk kesej aht eraan
hidup dan m eningkat kan produksi sert a produkt ivit as Nasional;
b.
bahwa set iap orang lainnya yang berada di t em pat kerj a perlu
t erj am in pula keselam at annya;
c.
bahwa set iap sum ber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara
am an dan effisien;
d.
bahwa berhubung dengan it u perlu diadakan segala daya- upaya unt uk
m em bina norm a- norm a perlindungan kerj a;
e.
bahwa pem binaan norm a- norm a it u perlu diwuj udkan dalam Undangundang
yang
m em uat
ket ent uan- ket ent uan
um um
t ent ang
keselam at an kerj a yang sesuai dengan perkem bangan m asyarakat ,
indust rialisasi, t eknik dan t eknologi;
Mengingat :
1.
Pasal- pasal 5, 20 dan 27 Undang- Undang Dasar 1945;
2.
Pasal- pasal 9 dan 10 Undang- undang No. 14 Tahun 1969 t ent ang
Ket ent uan- ket ent uan Pokok m engenai Tenaga Kerj a ( Lem baran
Negara Republik I ndonesia Tahun 1969 No. 55, Tam bahan Lem baran
Negara No. 2912) ;
Dengan perset uj uan Dewan Perwakilan Rakyat Got ong- Royong.
MEMUTUSKAN :
1.
Mencabut :
Veiligheidsreglem ent Tahun 1910 ( St bl. No. 406) ,
2.
Menet apkan :
UNDANG- UNDANG TENTANG KESELAMATAN KERJA.
BAB I .
TENTANG I STI LAH- I STI LAH
Pasal 1
Dalam Undang- undang ini yang dim aksudkan dengan :
( 1)
" t em pat kerj a" ialah t iap ruangan at au lapangan, t ert ut up at au
t erbuka, bergerak at au t et ap, dim ana t enaga kerj a bekerj a, at au yang
sering dim asuki t enaga kerj a unt uk keperluan suat u usaha dan di
m ana t erdapat sum ber at au sum ber- sum ber bahaya sebagaim ana
diperinci dalam pasal 2;
t erm asuk t em pat kerj a ialah sem ua ruangan, lapangan, halam an dan
sekelilingnya yang m erupakan bagian- bagian at au yang berhubungan
dengan t em pat kerj a t ersebut ;
( 2)
" pengurus" ialah orang yang m em punyai t ugas m em im pin langsung
sesuat u t em pat kerj a at au bagiannya yang berdiri sendiri;
( 3)
" pengusaha" ialah :
a.
orang at au badan hukum yang m enj alankan sesuat u usaha
m ilik sendiri dan unt uk keperluan it u m em pergunakan t em pat
kerj a;
b.
orang at au badan hukum yang secara berdiri sendiri
m enj alankan sesuat u usaha bukan m iliknya dan unt uk
keperluan it u m em pergunakan t em pat kerj a;
c.
orang at au badan hukum , yang di I ndonesia m ewakili orang
at au badan hukum t erm aksud pada ( a) dan ( b) , j ikalau yang
diwakili berkedudukan di luar I ndonesia.
( 4)
" direkt ur" ialah pej abat yang dit unj uk oleh Ment eri Tenaga Kerj a unt uk
m elaksanakan Undang- undang ini;
( 5)
" pegawai pengawas" ialah pegawai t eknis berkeahlian khusus dari
Depart em en Tenaga Kerj a;
( 6)
" ahli keselam at an kerj a" ialah t enaga t eknis berkeahlian khusus dari
luar Depart em en Tenaga Kerj a yang dit unj uk oleh Ment eri Tenaga
Kerj a unt uk m engaw asi dit aat inya Undang- undang ini.
BAB I I .
RUANG LI NGKUP
Pasal 2.
( 1)
Yang diat ur oleh Undang- undang ini ialah keselam at an kerj a dalam
segala t em pat kerj a, baik di darat , di dalam t anah, di perm ukaan air,
di dalam air m aupun di udara, yang berada di dalam wilayah
kekuasaan hukum Republik I ndonesia.
( 2)
Ket ent uan- ket ent uan dalam ayat ( 1) t ersebut berlaku dalam t em pat
kerj a di m ana :
a.
dibuat , dicoba, dipakai at au dipergunakan m esin, pesawat , alat ,
perkakas, peralat an at au inst alasi yang berbahaya at au dapat
m enim bulkan kecelakaan, kebakaran at au peledakan;
b.
dibuat , diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut
at au disim pan bahan at au barang yang : dapat m eledak, m udah
t erbakar, m enggigit , beracun, m enim bulkan infeksi, bersuhu
t inggi;
c.
dikerj akan pem bangunan, perbaikan, perawat an, pem bersihan
at au pem bongkaran rum ah, gedung at au bangunan lainnya,
t erm asuk bangunan pengairan, saluran at au t erowongan di
bawah t anah dan sebagainya at au dim ana dilakukan pekerj aan
persiapan;
d.
dilakukan usaha : pert anian, perkebunan, pem bukaan hut an,
pengerj aan hut an, pengolahan kayu at au hasil hut an lainnya,
pet ernakan, perikanan dan lapangan kesehat an;
e.
dilakukan usaha pert am bangan dan pengolahan : em as, perak,
logam at au bij ih logam lainnya, bat u- bat uan, gas, m inyak at au
m ineral lainnya, baik di perm ukaan at au di dalam bum i,
m aupun di dasar perairan; dilakukan pengangkut an barang,
binat ang at au m anusia, baik di darat an, m elalui t erowongan, di
perm ukaan air, dalam air m aupun di udara;
g.
dikerj akan bongkar- m uat barang m uat an di kapal, perahu,
derm aga, dok, st asiun at au gudang;
h.
dilakukan penyelam an, pengam bilan benda dan pekerj aan lain
di dalam air;
i.
dilakukan pekerj aan dalam ket inggian di at as perm ukaan t anah
at au perairan;
j.
dilakukan pekerj aan di bawah t ekanan udara at au suhu yang
t inggi at au rendah;
k.
dilakukan pekerj aan yang m engandung bahaya t ert im bun
t anah, kej at uhan, t erkena pelant ingan benda, t erj at uh at au
t erperosok, hanyut at au t erpelant ing;
l.
dilakukan pekerj aan dalam t angki, sum ur at au lobang;
m.
t erdapat at au m enyebar suhu, kelem baban, debu, kot oran, api,
asap, uap, gas, hem busan angin, cuaca, sinar at au radiasi,
suara at au get aran;
n.
dilakukan pem buangan at au pem usnahan sam pah at au lim bah;
o.
dilakukan pem ancaran, penyiaran at au penerim aan radio, radar,
t elevisi at au t elepon;
p.
dilakukan pendidikan, pem binaan, percobaan, penyelidikan at au
riset ( penelit ian) yang m enggunakan alat t eknis;
( 3)
q.
dibangkit kan, dirubah, dikum pulkan, disim pan, dibagi- bagikan
at au disalurkan list rik, gas, m inyak at au air;
r.
diput ar film , dipert unj ukkan sandiwara at au diselenggarakan
rekreasi lainnya yang m em akai peralat an, inst alasi list rik at au
m ekanik.
Dengan perat uran perundangan dapat dit unj uk sebagai t em pat kerj a,
ruangan- ruangan at au lapangan- lapangan lainnya yang dapat
m em bahayakan keselam at an at au kesehat an yang bekerj a dan at au
yang berada di ruangan at au lapangan it u dan dapat dirubah perincian
t ersebut dalam ayat ( 2) .
BAB I I I .
SYARAT- SYARAT KESELAMATAN KERJA.
Pasal 3.
( 1)
Dengan perat uran perundangan dit et apkan syarat - syarat keselam at an
kerj a unt uk :
a.
m encegah dan m engurangi kecelakaan;
b.
m encegah, m engurangi dan m em adam kan kebakaran;
c.
m encegah dan m engurangi bahaya peledakan;
d.
m em beri kesem pat an at au j alan m enyelam at kan diri pada
wakt u kebakaran at au kej adian- kej adian lain yang berbahaya;
e.
m em beri pert olongan pada kecelakaan;
f.
m em beri alat - alat perlindungan diri pada para pekerj a;
g.
m encegah dan m engendalikan t im bul at au m enyebarluasnya
suhu, kelem baban, debu, kot oran, asap, uap, gas, hem busan
angin, cuaca, sinar at au radiasi, suara dan get aran;
h.
m encegah dan m engendalikan t im bulnya penyakit akibat kerj a
baik physik m aupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan;
i.
m em peroleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j.
m enyelenggarakan suhu dan lem bab udara yang baik;
k.
m enyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l.
( 2)
m em elihara kebersihan, kesehat an dan ket ert iban;
m.
m em peroleh keserasian ant ara t enaga
lingkungan, cara dan proses kerj anya;
kerj a,
alat
n.
m engam ankan
dan
m em perlancar
binat ang, t anam an at au barang;
o.
m engam ankan dan m em elihara segala j enis bangunan;
p.
m engam ankan dan m em perlancar pekerj aan bongkar- m uat ,
perlakuan dan penyim panan barang;
q.
m encegah t erkena aliran list rik yang berbahaya;
r.
m enyesuaikan dan m enyem purnakan pengam anan pada
pekerj aan yang bahaya kecelakaannya m enj adi bert am bah
t inggi.
pengangkut an
kerj a,
orang,
Dengan perat uran perundangan dapat dirubah perincian sepert i
t ersebut dalam ayat ( 1) sesuai dengan perkem bangan ilm u
penget ahuan, t eknik dan t eknologi sert a pendapat an- pendapat an baru
di kem udian hari.
Pasal 4.
( 1)
Dengan perat uran perundangan dit et apkan syarat - syarat keselam at an
kerj a dalam perencanaan, pem buat an, pengangkut an, peredaran,
perdagangan, pem asangan, pem akaian, penggunaan, pem eliharaan
dan penyim panan bahan, barang, produk t eknik dan aparat produksi
yang m engandung dan dapat m enim bulkan bahaya kecelakaan.
( 2)
Syarat - syarat t ersebut m em uat prinsip- prinsip t eknik ilm iah m enj adi
suat u kum pulan ket ent uan yang disusun secara t erat ur,j elas dan
prakt is yang m encakup bidang konst ruksi, bahan, pengolahan dan
pem buat an, perlengkapan alat - alat perlindungan, penguj ian dan
pengesyahan, pengepakan at au pem bungkusan, pem berian t andat anda pengenal at as bahan, barang, produk t eknis dan aparat produksi
guna m enj am in keselam at an barang- barang it u sendiri, keselam at an
t enaga kerj a yang m elakukannya dan keselam at an um um .
( 3)
Dengan perat uran perundangan dapat dirubah perincian sepert i
t ersebut dalam ayat ( 1) dan ( 2) : dengan perat uran perundangan
dit et apkan siapa yang berkewaj iban m em enuhi dan m ent aat i syarat syarat keselam at an t ersebut .
BAB I V.
PENGAWASAN
Pasal 5.
( 1)
Direkt ur m elakukan pelaksanaan um um t erhadap Undang- undang ini,
sedangkan para pegawai pengawas dan ahli keselam at an kerj a
dit ugaskan m enj alankan pengawasan langsung t erhadap dit aat inya
Undang- undang ini dan m em bant u pelaksanaannya.
( 2)
Wewenang dan kewaj iban direkt ur, pegawai pengawas dan ahli
keselam at an kerj a dalam m elaksanakan Undang- undang ini diat ur
dengan perat uran perundangan.
Pasal 6.
( 1)
Barangsiapa t idak dapat m enerim a keput usan direkt ur
m engaj ukan perm ohonan banding kepada Panit ia Banding.
dapat
( 2)
Tat a- cara perm ohonan banding, susunan Panit ia Banding, t ugas
Panit ia Banding dan lain- lainnya dit et apkan oleh Ment eri Tenaga Kerj a.
( 3)
Keput usan Panit ia Banding t idak dapat dibanding lagi.
Pasal 7.
Unt uk pengawasan berdasarkan Undang- undang ini pengusaha harus
m em bayar ret ribusi m enurut ket ent uan- ket ent uan yang akan diat ur dengan
perat uran perundangan.
Pasal 8.
( 1)
Pengurus diwaj ibkan m em eriksakan kesehat an badan, kondisi m ent al
dan kem am puan fisik dari t enaga kerj a yang akan dit erim anya
m aupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat - sifat pekerj aan yang
diberikan padanya.
( 2)
Pengurus diwaj ibkan m em eriksakan sem ua t enaga kerj a yang berada
di bawah pim pinannya, secara berkala pada dokt er yang dit unj uk oleh
pengusaha dan dibenarkan oleh direkt ur.
( 3)
Norm a- norm a m engenai penguj ian keselam at an dit et apkan dengan
perat uran perundangan.
BAB V.
PEMBI NAAN.
Pasal 9.
( 1)
Pengurus diwaj ibkan m enunj ukkan dan m enj elaskan pada t iap t enaga
kerj a baru t ent ang :
a.
Kondisi- kondisi dan bahaya- bahaya sert a yang dapat t im bul
dalam t em pat kerj anya;
b.
Sem ua pengam anan dan alat - alat perlindungan yang diharuskan
dalam t em pat kerj anya;
c.
Alat - alat
perlindungan
bersangkut an;
d.
Cara- cara dan
pekerj aannya.
sikap
diri
yang
bagi
t enaga
am an
dalam
kerj a
yang
m elaksanakan
( 2)
Pengurus
hanya
dapat
m em pekerj akan
t enaga
kerj a
yang
bersangkut an set elah ia yakin bahwa t enaga kerj a t ersebut t elah
m em aham i syarat - syarat t ersebut di at as.
( 3)
Pengurus diwaj ibkan m enyelenggarakan pem binaan bagi sem ua
t enaga kerj a yang berada di bawah pim pinannya, dalam pencegahan
kecelakaan dan pem berant asan kebakaran sert a peningkat an
keselam at an dan kesehat an kerj a, pula dalam pem berian pert olongan
pert am a pada kecelakaan.
( 4)
Pengurus diwaj ibkan m em enuhi dan m ent aat i sem ua syarat - syarat
dan ket ent uan- ket ent uan yang berlaku bagi usaha dan t em pat kerj a
yang dij alankannya.
BAB VI .
PANI TI A PEMBI NA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pasal 10.
( 1)
Ment eri Tenaga Kerj a berwenang m em bent uk Panit ia Pem bina
Keselam at an dan Kesehat an Kerj a guna m em perkem bangkan kerj asam a, saling pengert ian dan part isipasi efekt if dari pengusaha at au
pengurus dan t enaga kerj a dalam t em pat - t em pat kerj a unt uk
m elaksanakan t ugas dan kew aj iban bersam a di bidang keselam at an
dan kesehat an kerj a, dalam rangka m elancarkan usaha berproduksi.
( 2)
Susunan Panit ia Pem bina Keselam at an dan Kesehat an Kerj a, t ugas
dan lain- lainnya dit et apkan oleh Ment eri Tenaga Kerj a.
BAB VI I .
KECELAKAAN.
Pasal 11.
( 1)
Pengurus diwaj ibkan m elaporkan t iap kecelakaan yang t erj adi dalam
t em pat kerj a yang dipim pinnya, pada pej abat yang dit unj uk oleh
Ment eri Tenaga Kerj a.
( 2)
Tat a- cara pelaporan dan pem eriksaan kecelakaan oleh pegawai
t erm aksud dalam ayat ( 1) diat ur dengan perat uran perundangan.
BAB VI I I .
KEWAJI BAN DAN HAK TENAGA KERJA.
Pasal 12.
Dengan perat uran perundangan diat ur kewaj iban dan at au hak t enaga kerj a
unt uk :
a.
Mem berikan ket erangan yang benar bila
pengawas dan at au ahli keselam at an kerj a;
dim int a
b.
Mem akai alat - alat perlindungan diri yang diwaj ibkan;
c.
Mem enuhi dan m ent aat i sem ua
kesehat an kerj a yang diwaj ibkan;
d.
Mem int a pada pengurus agar dilaksanakan sem ua syarat keselam at an
dan kesehat an kerj a yang diwaj ibkan;
e.
Menyat akan keberat an kerj a pada pekerj aan di m ana syarat
keselam at an dan kesehat an kerj a sert a alat - alat perlindungan diri
yang diwaj ibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal- hal khusus
dit ent ukan lain oleh pegawai pengawas dalam bat as- bat as yang m asih
dapat dipert anggung- j awabkan.
syarat - syarat
oleh
pegawai
keselam at an
dan
BAB I X.
KEWAJI BAN BI LA MEMASUKI TEMPAT KERJA.
Pasal 13.
Barangsiapa akan m em asuki sesuat u t em pat kerj a, diwaj ibkan m ent aat i
sem ua pet unj uk keselam at an kerj a dan m em akai alat - alat perlindungan diri
yang diwaj ibkan.
BAB X.
KEWAJI BAN PENGURUS.
Pasal 14.
Pengurus diwaj ibkan :
a.
Secara t ert ulis m enem pat kan dalam t em pat kerj a yang dipim pinnya,
sem ua syarat keselam at an kerj a yang diwaj ibkan, sehelai Undangundang ini dan sem ua perat uran pelaksanaannya yang berlaku bagi
t em pat kerj a yang bersangkut an, pada t em pat - t em pat yang m udah
dilihat dan t erbaca dan m enurut pet unj uk pegawai pengawas at au ahli
keselam at an kerj a;
b.
Mem asang dalam t em pat kerj a yang dipim pinnya, sem ua gam bar
keselam at an kerj a yang diwaj ibkan dan sem ua bahan pem binaan
lainnya, pada t em pat - t em pat yang m udah dilihat dan t erbaca m enurut
pet unj uk pegawai pengawas at au ahli Keselam at an Kerj a;
c.
Menyediakan secara cum a- cum a, sem ua alat perlindungan diri yang
diwaj ibkan pada t enaga kerj a yang berada di bawah pim pinannya dan
m enyediakan bagi set iap orang lain yang m em asuki t em pat kerj a
t ersebut , disert ai dengan pet unj uk- pet unj uk yang diperlukan m enurut
pet unj uk pegawai pengawas at au ahli keselam at an kerj a.
BAB XI .
KETENTUAN- KETENTUAN PENUTUP.
Pasal 15.
( 1)
Pelaksanaan ket ent uan t ersebut pada pasal- pasal di at as diat ur lebih
lanj ut dengan perat uran perundangan.
( 2)
Perat uran perundangan t ersebut pada ayat ( 1) dapat m em berikan
ancam an pidana at as pelanggaran perat urannya dengan hukum an
kurungan selam a- lam anya 3 ( t iga) bulan at au denda set inggit ingginya Rp. 100.000,- ( serat us ribu rupiah) .
( 3)
Tindak pidana t ersebut adalah pelanggaran.
Pasal 16.
Pengusaha yang m em pergunakan t em pat - t em pat kerj a yang sudah ada pada
wakt u Undang- undang ini m ulai berlaku w aj ib m engusahakan di didalam sat u
t ahun sesudah Undang- undang ini m ulai berlaku, unt uk m em enuhi
ket ent uan- ket ent uan m enurut at au berdasarkan Undang- undang ini.
Pasal 17.
Selam a perat uran perundangan unt uk m elaksanakan ket ent uan dalam
Undang- undang ini belum dikeluarkan, m aka perat uran dalam bidang
keselam at an kerj a yang ada pada wakt u Undang- undang ini m ulai berlaku,
t et api berlaku sepanj ang t idak bert ent angan dengan Undang- undang ini.
Pasal 18.
Undang- undang ini disebut " UNDANG- UNDANG KESELAMATAN KERJA" dan
m ulai berlaku pada hari diundangkan.
Agar supaya set iap orang dapat m enget ahuinya, m em erint ahkan
pengundangan Undang- undang ini dengan penem pat an dalam Lem baran
Negara Republik I ndonesia.
Disahkan di Jakart a
Pada t anggal 12 Januari 1970.
PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,
SOEHARTO.
Jenderal T.N.I .
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 12 Januari 1970.
SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A,
ALAMSJAH
Mayor Jenderal T.N.I .
PENJELASAN ATAS :
UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA.
:
PENJELASAN UMUM
Veiligheidsreglem ent yang ada sekarang dan berlaku m ulai 1910 ( St bl.
No. 406) dan sem enj ak it u di sana- sini m engalam i perobahan m engenai
soal- soal yang t idak begit u berart i, t ernyat a dalam banyak hal sudah
t erbelakang dan perlu diperbaharui sesuai dengan perkem bangan perat uran
perlindungan t enaga kerj a lainnya dan perkem bangan sert a kem aj uan
t eknik, t eknologi dan indust rialisasi di Negara kit a dewasa ini dan unt uk
selanj ut nya.
Mesin- m esin, alat - alat , pesaw at - pesawat baru dan sebagainya yang serba
pesik banyak dipakai sekarang ini, bahan- bahan t ehnis baru banyak diolah
dan dipergunakan, sedangkan m ekanisasi dan elekt rifikasi diperluas di m anam ana.
Dengan m aj unya indust rialisasi, m ekanisasi, elekt rifikasi dan
m odernisasi, m aka dalam kebanyakan hal berlangsung pulalah peningkat an
int ensit et kerj a operasionil dan t em po kerj a para pekerj a. Hal- hal ini
m em erlukan pengerahan t enaga secara int ensief pula dari para pekerj a.
Kelelahan, kurang perhat ian akan hal- hal lain, kehilangan keseim bangan dan
lain- lain m erupakan akibat dari padanya dan m enj adi sebab t erj adinya
kecelakaan.
Bahan- bahan yang m engandung racun, m esin- m esin, alat - alat ,
pesawat - pesawat dan sebagainya yang serba pelik sert a cara- cara kerj a
yang buruk, kekurangan ket ram pilan dan lat ihan kerj a, t idak adanya
penget ahuan t ent ang sum ber bahaya yang baru, senant iasa m erupakan
sum ber- sum ber bahaya dan penyakit - penyakit akibat kerj a. Maka dapat lah
difaham i perlu adanya penget ahuan keselam at an kerj a dan kesehat an kerj a
yang m aj u dan t epat .
Selanj ut nya dengan perat uran yang m aj u akan dicapai keam anan
yang baik dan realist is yang m erupakan fakt or sangat pent ing dalam
m em berikan rasa t ent ram , kegiat an dan kegairahan bekerj a pada t enagakerj a yang bersangkut an dan hal ini dapat m em pert inggi m ut u pekerj aan,
m eningkat kan produksi dan produkt ivit as kerj a.
Pengawasan berdasarkan Veiligheidsreglem ent seluruhnya bersifat
repressief.
Dalam Undang- undang ini diadakan perobahan prinsipiil dengan
m erobahnya m enj adi lebih diarahkan pada sifat prevent ief.
Dalam prakt ek dan pengalam an dirasakan perlu adanya pengat uran
yang baik sebelum perusahaan- perusahaan, pabrik- pabrik at au bengkelbengkel didirikan, karena am at lah sukar unt uk m erobah at au m erom bak
kem bali apa yang t elah dibangun dan t erpasang di dalam nya guna
m em enuhi syarat - syarat keselam at an kerj a yang bersangkut an.
Perat uran baru ini dibandingkan dengan yang lam a, banyak
m endapat kan perobahan- perobahan yang pent ing, baik dalam isi, m aupun
bent uk dan sist im at ikanya.
Pem baruan dan perluasannya adalah m engenai :
1.
Perluasan ruang lingkup.
2.
Perobahan pengawasan repressief m enj adi prevent ief.
3.
Perum usan t eknis yang lebih t egas.
4.
Penyesuaian t at a- usaha sebagaim ana diperlukan bagi pelaksanaan
pengawasan.
5.
Tam bahan
pengat uran
pem binaan
m anagem ent dan Tenaga Kerj a.
6.
Tam bahan pengat uran m endirikan Panit ya Pem bina Keselam at an Kerj a
dan Kesehat an Kerj a.
7.
Tam bahan pengat uran pem ungut an ret ribusi t ahunan.
Keselam at an
Kerj a
bagi
PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.
Pasal 1.
Ayat ( 1) .
Dengan perum usan ini ruang lingkup bagi berlakunya Undang- undang ini
j elas dit ent ukan oleh t iga unsur:
1.
Tem pat dim ana dilakukan pekerj aan bagi sesuat u usaha,
2.
Adanya t enaga kerj a yang bekerj a disana,
3.
Adanya bahaya kerj a dit em pat it u.
Tidak selalu t enaga kerj a harus sehari- hari bekerj a dalam sesuat u
t em pat kerj a. Sering pula m ereka unt uk wakt u- wakt u t ert ent u harus
m em asuki ruangan- ruangan unt uk m engont rol, m enyet el, m enj alankan
inst alasi- inst alasi, set elah m ana m ereka keluar dan bekerj a selanj ut nya di
lain t em pat .
I nst alasi- inst alasi it u dapat m erupakan sum ber- sum ber bahaya dan
dengan dem ikian haruslah m em enuhi syarat - syarat keselam at an kerj a yang
berlaku baginya, agar set iap orang t erm asuk t enaga kerj a yang
m em asukinya dan at au unt uk m engerj akan sesuat u disana, w alaupun unt uk
j angka wakt u pendek, t erj am in keselam at annya.
I nst alasi- inst alasi dem ikian it u m isalnya rum ah- rum ah, t ransform at or,
inst alasi pom pa air yang set elah dihidupkan berj alan ot om at is, ruanganruangan inst alasi radio, list rik t egangan t inggi dan sebagainya.
Sum ber berbahaya adakalanya m em punyai daerah pengaruh yang
m eluas. Dengan ket ent uan dalam ayat ini prakt is daerah pengaruh ini
t ercakup dan dapat lah diam bil t indakan- t indakan penyelam at an yang
diperlukan. Hal ini sekaligus m enj am in kepent ingan um um .
Misalnya suat u pabrik dim ana diolah bahan- bahan kim ia yang
berbahaya dan dipakai sert a dibuang banyak air yang m engandung zat - zat
yang berbahaya.
Bila air buangan dem ikian it u dialirkan at au dibuang begit u saj a ke
dalam sungai m aka air sungai it u m enj adi berbahaya, akan dapat
m engganggu kesehat an m anusia, t ernak ikan dan pert um buhan t anam t anam an.
Karena it u unt uk air bungan it u harus diadakan penam pungannya
t ersendiri at au dikerj akan pengolahan t erdahulu, dim ana zat - zat kim ia di
dalam nya dihilangkan at au dinet raliseer, sehingga airnya it u t idak berbahaya
lagi dan dapat dialirkan kedalam sungai.
Dalam pelaksanaan Undang- undang ini dipakai pengert ian t ent ang
t enaga kerj a sebagaim ana dim uat dalam Undang- undang t ent ang ket ent uanket ent uan Pokok Mengenai Tenaga Kerj a, m aka dipandang t idak perlu di
m uat definisi it u dalam Undang- undang ini.
Usaha- usaha yang dim aksud dalam Undang- undang ini t idak harus
selalu m em punyai m ot if ekonom i at au m ot if keunt ungan, t api dapat
m erupakan usaha- usaha sosial sepert i perbengkelan di Sekolah- sekolah
t eknik, usaha rekreasi- rekreasi dan di rum ah- rum ah sakit , di m ana
dipergunakan inst alasi- inst alasi list rik dan at au m ekanik yang berbahaya.
Ayat ( 2)
Cukup j elas.
Ayat ( 3)
Cukup j elas.
Ayat ( 4)
Cukup j elas.
Ayat ( 5)
Cukup j elas.
Ayat ( 6) .
Guna pelaksanaan Undang- undang ini diperlukan pengawasan dan
unt uk ini diperlukan st af- st af t enaga- t enaga pengaw as yang
kuant it at ief cukup besar sert a berm ut u.
Tidak saj a diperlukan keahlian dan penguasaan t eorit is bidang- bidang
spesialisasi yang beraneka ragam , t api m ereka harus pula m em punyai
banyak pengalam an di bidangnya.
St af dem ikian it u t idak didapat kan dan sukar dihasilkan di Depart em en
Tenaga Kerj a saj a.
Karena it u dengan ket ent uan dalam ayat ini Ment eri Tenaga Kerj a
dapat m enunj uk t enaga- t enaga ahli dim aksud yang berada di I nst ansiinst ansi Pem erint ah dan at au Swast a unt uk dapat m em form eer
Personalia operasionil yang t epat .
Maka dengan dem ikian Ment eri Tenaga Kerj a dapat m endesent ralisir
pelaksanaan pengawasan at as dit aat inya Undang- undang ini secara
m eluas, sedangkan POLI CY NASI ONALNYA t et ap m enj adi TANGGUNGJAWABNYA
dan
berada
di
t angannya,
sehingga
t erj am in
pelaksanaannya secara SERAGAM dan SERASI bagi seluruh I ndonesia.
Pasal 2.
Ayat ( 1) .
Mat eri yang diat ur dalam Undang- undang ini m engikut i perkem bangan
m asyarakat dan kem aj uan t eknik, t eknologi sert a senant iasa akan
dapat sesuai dengan perkem bangan proses indust rialisasi Negara kit a
dalam rangka Pem bangunan Nasional Selanj ut nya akan dikeluarkan
perat uran- perat uran organiknya, t erbagi baik at as dasar pem bidangan
t eknis m aupun at as dasar pem bidangan indust ri secara sekt oral.
Set elah
Undang- undang
ini,
diadakanlah
Perat uran- perat uran
perundangan Keselam at an Kerj a bidang List rik, Uap, Radiasi dan
sebagainya, pula perat uran perundangan Keselam at an Kerj a sekt oral,
baik di darat , di laut m aupun di udara.
Ayat ( 2) .
Dalam ayat ini diperinci sum ber- sum ber bahaya yang dikenal dewasa
ini yang bert alian dengan:
1.
Keadaan m esin- m esin, pesaw at - pesawat , alat - alat kerj a sert a
peralat an lainnya, bahan- bahan dan sebagainya.
2.
Lingkungan,
3.
Sifat pekerj aan.
4.
Cara kerj a.
5.
Proses produksi.
Ayat ( 3) .
Dengan ket ent uan dalam ayat ini dim ungkinkan diadakan perubahanperobahan at as perincian yang dim aksud sesuai dengan pendapat anpendapat an baru kelak kem udian hari, sehingga Undang- undang ini,
dalam pelaksanaannya t et ap berkem bang.
Pasal 3.
Ayat ( 1) .
Dalam ayat ini dicant um kan arah dan sasaran- sasaran secara konkrit
yang harus dipenuhi oleh syarat - syarat keselam at an kerj a yang akan
dikeluarkan.
Ayat ( 2) .
Cukup j elas.
Pasal 4.
Ayat ( 1) .
Syarat - syarat keselam at an kerj a yang m enyangkut perencanaan dan
pem buat an diberikan pert am a- t am a pada perusahaan pem buat a at au
produsen dari barang- barang t ersebut , sehingga kelak dalam
pengangkut an dan sebagainya it u barang- barang it u sendiri t idak
berbahaya bagi t enaga kerj a yang bersangkut an dan bagi um um ,
kem udian pada perusahaan- perusahaan yang m em perlakukannya
selanj ut nya yakni yang m engangkut nya, yang m engedarkannya,
m em perdagangkannya,
m em asangnya,
m em akainya
at au
m em pergunakannya, m em eliharanya dan m enyim pannya.
Syarat - syarat t ersebut di at as berlaku pula bagi barang- barang yang
didat angkan dari luar negeri.
Ayat ( 2) .
Dalam ayat ini dit et apkan secara konkrit ket ent uan- ket ent uan yang
harus dipenuhi oleh syarat - syarat yang dim aksud.
Ayat ( 3) .
Cukup j elas.
Pasal 5
Cukup j elas.
Pasal 6.
Cukup j elas.
Panit ia Banding ialah Panit ia Teknis, yang anggot a- anggot anya t erdiri dari
ahli- ahli dalam bidang yang diperlukan.
Pasal 7.
Cukup j elas.
Pasal 8.
Cukup j elas.
Pasal 9.
Cukup j elas.
Pasal 10.
Ayat ( 1) .
Panit ia Pem bina Keselam at an dan Kesehat an Kerj a bert ugas m em beri
pert im bangan dan dapat m em bant u pelaksanaan usaha pencegahan
kecelakaan dalam ,perusahaan yang bersangkut an sert a dapat
m em berikan penj elasan dan penerangan efekt if pada para pekerj a
yang bersangkut an.
Ayat ( 2) .
Panit ia Pem bina Keselam at an dan Kesehat an Kerj a m erupakan suat u
Badan yang t erdiri dari unsur- unsur penerim a kerj a, pem beri kerj a
dan pem erint ah ( t ripart it e) .
Pasal 11.
Cukup j elas.
Pasal 12.
Cukup j elas.
Pasal 13.
Yang dim aksud dengan barang siapa ialah set iap orang baik yang
bersangkut an m aupun t idak bersangkut an dengan pekerj aan di t em pat kerj a
it u.
Pasal 14.
Cukup j elas.
Pasal 15.
Cukup j elas.
Pasal 16.
Cukup j elas.
Pasal 17.
Perat uran- perat uran Keselam at an Kerj a yang dit et apkan berdasarkan
veiligheidsreglem ent 1910 dianggap dit et apkan berdasarkan Undang- undang
ini sepanj ang t idak bert ent angan dengannya.
Pasal 18.
Cukup j elas.
______________________________________