Penerapan Supply Chain Management Pada P

Supply Chain Management Pada PT. Satya Putra Pertiwi

Oleh:
LORENSIA CYNTHIA SISWANTI
1553064

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
2016

ABSTRAK
Di dalam ketatnya persaingan antar perusahaan kimia, perusahaan saling bersaing untuk
menjadi pemimpin di dalam pasar kimia dan memenangkan persaingan serta meningkatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya dan mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya. PT. Satya
Putra Pertiwi adalah perusahaan yang bergerak di bidang kimia khususnya dalam pasar cairan
pembersih untuk mesin. PT Satya Putra Pertiwi menggunakan bahan baku dengan mutu/ kualitas
yang tinggi agar bisa menjadi yang terdepan di pasar perusahaan kimia. Perusahaan yang
berkembang ini memasarkan produk dengan harga yang dapat bersaing supaya pelanggan dapat
mendapatkan produk dengan harga yang terjangkau dengan mutu yang bagus. Stok barang yang
tersedia di dalam gudang harus selalu lengkap, agar pelanggan tidak lama menunggu produk
yang mereka pesan. Sehingga mereka akan tertarik untuk menjadi pelanggan tetap. Dalam
melakukan penjualan PT Satya Putra Pertiwi melakukan penawaran harga terhadap

pelanggannya. Bila harga sudah cocok baru transaksi akan dilakukan. Dengan begitu pelanggan
bisa menentukan harga yang sesuai dengan keinginan mereka dan mencapai kesepakatan.
Perusahaan ini harus dikelola dengan benar, menggunakan tenaga kerja yang professional yang
ahli di dalam bidang kimia dan cepat tanggap dengan permintaan pelanggan. Agar tidak terjadi
keterlambatan dan masalah dalam pengiriman produk. Fokus utama dari PT. Satya Putra Pertiwi
selain dari mendapatkan profit setinggi-tingginya adalah menghasilkan tenaga kerja yang baik,
jujur, bertanggung-jawab dan ahli di bidangnya.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan yang cepat tanggap dalam memenuhi permintaan pelanggan dan langsung
memproses permintaan pelanggan dengan waktu tunggu dan waktu pendistribusian
(pengiriman) produk yang cepat, merupakan suatu bentuk respon servis yang baik terhadap
pelanggan. Cepat atau tidaknya respon perusahaan dalam memenuhi permintaan pelanggan
sangat berpengaruh terhadap jalannya perusahaan.
Menurut artikel yang ditulis oleh Latief yang diterbitkan pada tanggal 29 November
tahun 2014 berjudul “Pengamat: "Supply Chain" Itu Penting dalam Proses Bisnis!”
Executive Dean Binus Business School, Ir Firdaus Alamsjah mengatakan,
Supply Chain Management adalah hal yang penting bagi proses bisnis tanpa SCM proses

bisnis tidak berjalan dengan baik. SCM memberikan strategi dalam memenangkan
persaingan di dalam pasar perusahaan kimia yang strateginya berfokus Agility, Adaptability
dan Alignment. Berdasarkan Agility, suatu perusahaan harus memiliki ketangkasan dalam
sistem manajemen rantai suplai. Perusahaan harus memiliki ketangkasan dalam memenuhi
permintaan konsumen dan selalu dapat memenuhi permintaan konsumen yang tidak
menentu. Berdasarkan adaptability perusahaan juga harus dapat beradaptasi sesuai
permintaan konsumen. Sementara alignment itu menggambarkan posisi tepat antara
perusahaan
dan
pemasoknya.
(http://edukasi.kompas.com/read/2014/11/29/12232081/Pengamat.Supply.Chain.Itu.Penting.
dalam.Proses.Bisnis.)
Makin kompleksnya permintaan konsumen, makin kompetitifnya kompetisi di antara
perusahaan-perusahaan kimia dan peningkatan keinginan perusahaan untuk terrus melakukan
inovasi-inovasi dan mampu menjadi terdepan dan memimpin di pasar produk kimia. Makalah
ini membahas Supply Chain Management di dalam PT. Satya Putra Pertiwi.
1.2 Profil Perusahaan
PT. Satya Putra Pertiwi berdiri pada tanggal 13 Desember 2007. Oleh Notaris Rita Novita SH
Sp. N . Pemiliknya adalah Siswanto Hardjoprawiro. NPWP 02.5-1.173 5-413.000. Bergerak
di dalam bidang perdagangan dalam dan luar negeri. Bidang usaha dari perusahaan ini adalah

perdagangan barang dan jasa. Perusahaan ini terletak di wilayah Bekasi. PT Satya Putra
Pertiwi berusaha untuk memberikan standar pelayanan dengan mutu dan kualitas yang baik
untuk para pelanggannya. PT Satya Putra Pertiwi berkomitmen untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi pelanggannya. PT Satya Putra Pertiwi mempunyai produk unggulan yang
bernama Neutron. Neutron terdiri dari 14 macam produk unggulan yaitu:
- N.130 Electrical Contact Cleaner
- N.120 Electronic Component Cleanser
- N.310 Super Silicon Lubricant
- N.520 R : Red Insulting Varnish
- N.520 C : Clear Insulting Varnish
- N.999 Enzyme Liquid Bacteria
- N.925 Drain Opener

- N.770 Super Penetrant
- N.775 Compressed Air Duster
- N.780 Super Gasket Remover
- N.760 Power Belt Dressing
- N.160 Electric Motor Cleaner
- N.290 AC : Alumunium & Coil Cleaner AC
- N.275 Stainless Steel Cleaner

- N.225 Natural Hand Cleaner
PT Satya Putra Pertiwi sangat peduli terhadap kebutuhan pelanggan dengan menawarkan 14
macam produk pembersih untuk mesin, sehingga pelanggan dapat memperoleh pilihan
lengkap sesuai dengan kebutuhan dan berkualitas baik dengan harga yang rasional.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Supply Chain Management
Menurut Council of Logistic Management (Pujawan 2005, p7), Supply chain
Management adalah koordinasi sistematis dan strategis akan fungsi-fungsi bisnis tradisional
dalam dan lintas perusahaan dalam sebuah rantai persediaan untuk mengembangkan kinerja
jangka panjang perusahaan dan keseluruhan rantai persediaan.
Supply Chain Management (SCM) menekankan pada pola terpadu menyangkut proses
aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir. Dalam konsep
SCM ingin diperlihatkan bahwa rangkaian aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir
adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat yang besar. Mekanisme informasi antara berbagai
komponen tersebut berlangsung secara transparan.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Supply Chain Management (SCM) adalah suatu konsep yang menyangkut pola
pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk
secaratradisional. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan

logistik. Ada pula yang mengatakan bahwa Supply Chain Management (SCM) adalah suatu
metode penciptaan produk untuk disampaikan pada pengguna akhir, dimana di dalamnya
tercakup berbagai komponen, yaitu:
the supplier of raw materials, the manufacturing units, warehouses,
transporters,retailers, and finally selling.
2.2 Supply Chain Management PT. Satya Putra Pertiwi
 Supplier dari PT Satya Putra Pertiwi :
- PT Dwi Prima Rezeky : merupakan pemasok spesialis chemical yang berbentuk Can/
Kaleng
- PT Ademulya Intipelangi: merupakan pemasok yang khusus memasok chemical yang
berbentuk cairan
- PT. Mukti Indo Utama : merupakan tempat percetakan label neutron.
- PT. Focustindo Cemerlang: pemasok bahan kimia lainnya.
Jadi PT Dwi Prima Rezeky, PT Ademulya Intipelangi, PT Focustindo Cemerlang
memasok bahan-bahan kimia untuk PT Satya Puta Pertiwi lalu kemudian terdapat proses
pengolahan bahan kimia agar bisa menjadi produk neutron yang diinginkan kemudian produk
yang sudah jadi akan melalui proses labeling/ packing yang labelnya berasal dari PT Mukti Indo
Utama. Setelah itu produk siap dipasarkan.
Ketika Pelanggan PT Satya Putra Pertiwi membeli produk Neutron, Supply chain yang
terlibat adalah:

-

Pemasok
Admin yang mengurusi bagian penjualan
Pelanggan
Tempat percetakan label Neutron

Setelah menentukan produk neutron mana yang ingin dibeli pelanggan tinggal melakukan
transaksi. Setelah itu barang akan dikirim dan akan terjadi penukaran faktur. Baru setelah itu
produk akan diterima oleh pelanggan. Contoh-contoh pelanggan dari PT Satya Putra Pertiwi
antara lain:
-

PT Temprint
PT Nesinak Industries
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
PT DNP Indonesia
PT Mulia Inti Pelangi
PT Prudentia Adimakmur
PT Johnson Hygiene Product


2.3 Manfaat Supply Chain Management
Secara umum penerapan konsep SCM dalam perusahaan akan memberikan manfaat yaitu
(Jebarus, 2001) kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan
asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar.
1. Kepuasan pelanggan. Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari
aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau
pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka
waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen
harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.
2. Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra
perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga
produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena
diminati konsumen.
3. Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir
berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
4. Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih
dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan
mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam
pelaksanaan SCM.

5. Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan
menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
6. Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses
distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih cepat.
2.4 Tantangan yang harus di perhatikan dalam Supply Chain Management
Lee & Bilington (1992) mendeskripsikan 14 tantangan yang harus diperhatikan dalam
SCM, yaitu:
1. Pengukuran kinerja yang tidak terdefinisikan dengan baik, setiap chanel menentukan
ukuran sendiri-sendiri, dan tidak ada perhatian untuk membuat ‘joint matrics’ yang
mengukur kinerja rantai secara keseluruhan.

2. Costumer service tidak didefinisikan dengan jelas, tidak ada pengukuran terhadap
keterlambatan respon dalam pelayanan, dan sebagainya.
3. Status data pengiriman yang tidak akurat dan sering terlambat.
4. Sistem informasi tidak efisien.
5. Dampak ketidakpastian diabaikan.
6. Kebijakan inventori terlalu sederhana, faktor-faktor ketidakpastian tidak diperhitungkan
dalam pembuatan kebijakan-kebijakan tersebut, kadang-kadang terlalu statis dan generik.
7. Diskriminasi terhadap internal customer. Prioritasnya rendah, servis levelnya tidak
terukur, system insentifnya tidak tepat.

8. Koordinasi antar aktivitas suplai, produksi, dan pengiriman tidak bagus.
9. Analisis metode-metode pengiriman tidak lengkap, tidak ada pertimbangan efek
persediaan dan waktu respon.
10. Definisi ongkos-ongkos persediaan tidak tepat.
11. Ada kendala komunikasi antar organisasi.
12. Perancangan produk tidak memperhitungkan konsep supply chain.
13. Perancangan dan operasional supply chain dibuat secara terpisah.
14. Supply chain tidak lengkap, fokusnya sering hanya pada operasi internal saja, tidak bisa
membedakan antara ‘immediate customers’ dengan ‘end customers’.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, terlebih dahulu perusahaan harus melakukan
perbaikan dan membangun komitmen di lingkungan internal perusahaan tersebut, baru
kemudian membangun kemitraan dan komitmen dengan mata rantai lain di lingkungan
eksternal. Satu hal yang juga penting dalam mengatasi tantangan untuk penerapan SCM
adalah mengelola informasi dalam sebuah system yang harus mendukung prose pengambilan
keputusan di wilayah penerapan SCM.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penerapan Sistem Manajemen Rantai ( Supply Chain Management ) sangat diperlukan

oleh perusahaan yang bergerak di dalam bidang apapun. Karena tanpa adanya SCM proses bisnis
tidak akan berjalan dengan baik. Tujuan utama dari proses SCM adalah memenuhi kebutuhan
pelanggan dan dalam prosesnya, menghasilkan keuntungan bagi dirinya sendiri.
3.2 Saran
Salah satu upaya untuk menghemat biaya distribusi yaitu dengan menerapkan bisnis
online. PT Satya Putra Pertiwi dapat memanfaatkan media internet untuk menawarkan
produknya dengan cara membuat website pribadi agar para pelanggan lebih mudah untuk
melakukan pemesanan produk dan supaya semakin banyak orang yang mengetahui tentang
produk yang dijual oleh PT Satya Putra Pertiwi. Karena bisnis online dapat memberikan
keuntungan lebih dan dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun sehingga dapat dikatakan
efisien.

DAFTAR PUSTAKA
Pujawan, I Nyoman. (2005). Supply Chain Management. Edisi Pertama. Guna Widya, Surabaya.
Yayan, S. (2010). Bab 8 Manajemem Rantai Pasok Supply Chain Management-SCM.
https://www.scribd.com/doc/25880601/Bab-8-MANAJEMEN-RANTAI-PASOK-SUPPLYCHAIN-MANAGEMENT-SCM
Latief.
(2014).
Pengamat:
"Supply

Chain"
Itu
Penting
dalam
Proses
Bisnis!http://edukasi.kompas.com/read/2014/11/29/12232081/Pengamat.Supply.Chain.Itu.Pentin
g.dalam.Proses.Bisnis.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65